LAPORAN JARINGAN KULIT

download LAPORAN JARINGAN KULIT

of 15

Transcript of LAPORAN JARINGAN KULIT

  • 8/10/2019 LAPORAN JARINGAN KULIT

    1/15

    LAPORAN PRAKTIKUM

    STRUKTUR DAN PERKEMBANGAN HEWAN 1

    JARINGAN KULIT

    OLEH :

    Nama : Dea Sintia

    NIM : 08121004065

    Kelompok : II

    Asisten : Meilisa Dwinda A

    LABORATORIUM FISIOLOGI HEWAN

    JURUSAN BIOLOGI

    FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

    UNIVERSITAS SRIWIJAYA

    INDRALAYA

    2013

  • 8/10/2019 LAPORAN JARINGAN KULIT

    2/15

    ABSTRAK

    Praktikum mengenai struktur dan perkembangan hewan yang membahas tentang

    Jaringan Kulit ini bertujuan untuk mengetahui struktur dan fungsi jaringan kulit padahewan. Praktikum ini dilaksanakan pada hari Selasa, tanggal 05 Maret 2013, Pukul

    08.00-10.00 WIB. Bertempat di Laboratorium Fisiologi Hewan, Jurusan Biologi,Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Sriwijaya, Indralaya.Alat yang digunakan adalah baki bedah, cutter atau gunting, kaca objek, mikroskop

    dan pinset. Sedangkan bahan yang digunakan adalah mencit (Mus musculus) dan

    preparat awetan. Adapun hasil yang di dapat yaitu gambar dari macam-macam jaringankulit mencit. Kesimpulan yang di dapat dari praktikum ini adalah jaringan kulit terdiri

    dari tiga lapisan utama yakni epidermis (lapisan terluar kulit), dermis (lapisan kulit

    dibawah epidermis) dan hipodermis (subkutan lapisan adiposa).

  • 8/10/2019 LAPORAN JARINGAN KULIT

    3/15

    BAB 1

    PENDAHULUAN

    1.1.

    Latar Belakang

    Tubuh kita manusia sebagai sebuah sistem, terdiri dari berbagai bagian yang

    berbeda fungsi dan saling melengkapi. Selain berfungsi sebagai organ panca indra,

    jaringan kulit juga berfungsi sebagai pelindung tubuh, memelihara panas tubuh dan

    memelihara penguapan. Dapat dikatakan bahwa kulit juga berperan sebagai pemelihara

    ekosistem tubuh. Secara garis besar, lapisan kulit dibagi menjadi 2 bagian yaitu kulit

    luar (epidermis) dan kulit bagian dalam (dermis). Saat tubuh manusia mengalami

    penuaan, beberapa bagian juga mengalami penurunan fungsi berupa : Pertumbuhan sel

    epidermis lebih lambat, sel fibroblasts pada lapisan dermis yang mati tidak ada ganti,

    lapisan kulit dalam dan luar termasuk colagen menjadi lebih tipis, sehingga kulit akan

    lebih mudah terluka, produksi kelenjar keringat dan kelenjarsebaceousmenurun, yang

    mengakibatkan kulit kering, sehingga tubuh sulit untuk mengatur suhu tubuh saat

    musim kemarau dan berkurangnya lapisan lemak sering menyebabkan orang tua

    sensitif terhadap hawa dingin (Dwiyanti 2009: 1).

    Karena antarmuka dengan lingkungan, kulit memainkan peran penting dalam

    melindungi tubuh terhadap patogen dan kehilangan air yang berlebihan.Fungsi lainnya

    adalah isolasi, pengaturan suhu, sensasi, sintesis vitamin D, dan perlindungan vitamin

    B folates. Kulit yang rusak parah akan mencoba untuk menyembuhkan dengan

    membentuk jaringan parut. Ini menyebabkan kulit sering berubah warna dan

    depigmentasi. Pada manusia, pigmentasi kulit bervariasi antar populasi, dan jenis kulit

    dapat berkisar dari kering ke berminyak. Variasi kulit seperti menyediakan habitat yang

    kaya dan beragam untuk beberapa bakteri yang kira-kira 1000 spesies dari 19 filum

    (Gartner 1994: 87).

    Kulit memiliki sel mesodermal, pigmentasi, atau melanin yang disediakan oleh

    melanosit, yang menyerap sebagian radiasi ultraviolet berpotensi berbahaya (UV) sinar

    matahari. Hal ini juga mengandung enzim perbaikan DNA yang membantu mengurangi

    efek merusak UV, dan orang-orang yang tidak memiliki gen enzim ini mengalami

  • 8/10/2019 LAPORAN JARINGAN KULIT

    4/15

    potensi tinggi kanker kulit. Pigmentasi kulit manusia bervariasi antara populasi secara

    mencolok. Hal ini telah menyebabkan klasifikasi orang atas dasar warna kulit.Kulit

    adalah organ terbesar dalam tubuh manusia. Untuk manusia dewasa rata-rata, kulit

    memiliki luas permukaan antara 1,5-2,0 meter persegi (16,1-21,5 sq ft), sebagian besar

    tebalnya antara 2-3 mm (0,10 inci). rata-rata 1 inci persegi (6,5 cm ) dari kulit

    memegang 650 kelenjar keringat, 20 pembuluh darah, 60.000 melanosit, dan lebih dari

    1.000 ujung saraf (Dwiyanti 2009: 2).

    Pigmentasi pada kulit yakni, melanin : ini berwarna coklat dan hadir dalam zona

    germinative dari epidermis, melanoid : ini menyerupai melanin namun hadir difus di

    seluruh epidermis, keratin : pigmen ini berwarna kuning sampai oranye. ini ada dalam

    stratum korneum sel-sel lemak dermis dan fasia superfisialis, hemoglobin (juga dieja

    Hb) : hal ini ditemukan dalam darah dan bukan merupakan pigmen kulit tetapi

    mengembangkan warna ungu, oksihemoglobin : hal ini juga ditemukan dalam darah

    dan bukan merupakan pigmen kulit. Ini mengembangkan warna merah

    (Cormack 1994: 195).

    Epidermis, "epi" berasal dari bahasa Yunani yang berarti "lebih" atau "pada",

    adalah lapisan terluar dari kulit. Ini membentuk pembungkus, tahan air pelindung atas

    permukaan tubuh dan terdiri dari epitel skuamosa berlapis dengan lamina basal yang

    mendasarinya. Epidermis tidak mengandung pembuluh darah, dan sel-sel di lapisan

    terdalam dipelihara oleh difusi dari darah kapiler memanjang hingga ke lapisan atas

    dari dermis. Jenis utama dari sel-sel yang membentuk epidermis adalah sel Merkel,

    keratinosit, dengan melanosit dan sel Langerhans . Epidermis dapat dibagi lagi menjadi

    strata berikut (dimulai dengan lapisan terluar) : korneum, lucidum (hanya di telapak

    tangan dan telapak kaki),granulosum, spinosum, basale (Gartner 1994: 88).

    1.2.

    Tujuan Praktikum

    Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui struktur dan fungsi jaringan kulit pada

    hewan.

  • 8/10/2019 LAPORAN JARINGAN KULIT

    5/15

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    Kulit adalah organ yang terletak paling luar dan membatasinya dari lingkungan

    hidup manusia. Luas kulit orang dewasa 2 m2dengan berat kira-kira 16% berat badan.

    Kulit merupakan organ yang esensial dan vital vserta merupakan cermin kesehatan dan

    kehidupan. Kulit juga sangat kompleks, elastis dan sensitive, bervariasi pada keadaan

    iklim, umur, jenis kelamin, ras, dan juga bergantung pada lokasi tubuh. Pembagian

    kulit secara garis besar tersusun atas tiga lapisan utama yaitu lapisan epidermis atau

    kutikel, lapisan dermis, dan lapisan subkutis. Tidak ada garis tegas yang memisahkan

    dermis dan subkutis, subkutis ditandai dengan adanya jaringan ikat longgar dan adanya

    sel dan jaringan lemak (Geneser 1994: 157).

    Kulit mempunyai berbagai fungsi seperti sebagai perlindung, pengantar raba,

    penyerap, indera perasa, dan fungsi pergetahan. Untuk mendukung fungsi kulit sebagai

    penerima stimulus, maka terdapat banyak ujung saraf, antara lain di epidermis, folikel

    rambut, kelenjar kutan, jaringan dermis dan subkutis, serta papila dermis. Ujung saraf

    ini tanggap terhadap stimulus seperti rabaan-tekanan, sensasi taktil, suhu tinggi/rendah,

    nyeri, gatal, dan sensasi lainnya. Ujung saraf ini meliputi ujung Ruffini, Vaterpacini,

    Meissner, dan Krause. Selain itu turunan kulit yang lain adalah kuku. Kuku merupakan

    lempeng sel epitel berkeratin pada permukaan dorsal setiap falang distal. Lempeng

    kuku terletak pada stratum korneum, sedangkan dasar kuku terletak pada stratum basal

    dan spinosum(Setiabudi 2008: 2).

    Warna kulit berbeda-beda, dari kulit yang berwarna terang, pirang dan hitam,

    warna merah muda pada telapak kaki dan tangan bayi, serta warna hitam kecoklatan

    pada genitalia orang dewasa. Demikian pula kulit bervariasi mengenai lembut, tipis dan

    tebalnya; kulit yang elastis dan longgar terdapat pada palpebra, bibir dan preputium,

    kulit yang tebal dan tegang terdapat di telapak kaki dan tangan dewasa. Kulit yang tipis

    terdapat pada muka, yang berambut kasar terdapat pada kepala (Djuanda 2003: 91.

    Membrane epitel yang rusak dengan mudah memperbaiki diri. Proses pemulihan

    ini sebagian tergantung regenerasi melalui mitosis, tetapi sebagian akibat adanya

  • 8/10/2019 LAPORAN JARINGAN KULIT

    6/15

    migrasi selsel disekitar ke dalam daaerah kosong. Proliferasi kompensatoris biasanya

    terjadi sedikit dibelakang garis migrasi. Dalam hal daerah kulit luar terkelupas,

    cadangan sel induk epidermis yang terletak pada bagian bagian dalam folikel rambut

    dan kelenjar keringat berfungsi sebagai sumber (suplementer) sel epidermis baru

    (Cormack 1994: 192).

    Kulit memiliki lapisan kulit epidermis yang terdiri dari lapisan tanduk (lapisan

    korneum) dan lapisan malpighi. Lapisan tanduk atau lapisan korneum merupakan

    lapisan kulit mati, yang dapat mengelupas dan digantikan oleh sel-sel baru. Lapisan

    malpighi juga masih memiliki lapisan lainnya seperti : lapisan spinosum dan

    germinativum, yang masing-masing memiliki fungsi tersendiri. Lapisan kulit spinosum

    memiliki fungsi sebagai penahan gesekan dari luar. Sedangkan lapisan germinativum

    berfungsi sebagai produsen pengganti lapisan sel-sel pada lapisan kulit korneum yang

    aktif membelah diri dari sel kulit mati. lapisan kulit epidermis mengandung pigmen

    melanin yang memberi warna pada kulit, oleh karenanya penting menjaga kulit dari

    pancaran radiasi sinar UV yang dapat membakar kulit dan merubah warna kulit

    menjadi lebih gelap (Dwiyanti 2009: 1).

    Lapisan kulit epidermis merupakan lapisan kulit bagian teratas pada kulit

    manusia. Setiap manusia memiliki ketebalan kulit yang berbeda-beda antara 400-600

    m, untuk kulit tebal terletak pada kulit telapak tangan dan kaki dan kulit tipis

    memiliki ketebalan antara 75-150 m untuk kulit tipis (kulit selain telapak tangan dan

    kaki, memiliki rambut). Lapisan kulit epidermis terdiri dari lapisan-lapisan seperti :

    melanosit merupakan lapisan kulit epidermis yang memiliki sel untuk menghasilkan

    melanin melalui proses melanogenesis, sel Langerhans cd merupakan sel yang

    makrofag yang merupakan turunan dari sumsum tulang yang berfungsi sebagai

    perangsang sel Limfosit T, mengikat, mengolah, dan merepresentasikan antigen kepada

    sel Limfosit T. Dengan demikian, sel Langerhans berperan penting dalam imunologi

    kulit, sel merkel, yakni sel yang berfungsi sebagai mekanoreseptor sensoris yang

    fungsinya berhubungan dengan sistem neuroendokrin difusi (Djuanda 2003: 92).

    Pada lapisan kulit Keratinosit tersusun dari lapisan yang paling luar sampai ke

    dalam, memiliki susunan stratum yang diantaranya : Stratum Korneum, terdiri atas 15-

  • 8/10/2019 LAPORAN JARINGAN KULIT

    7/15

    20 lapis sel tipis, tanpa inti dengan sitoplasma yang dipenuhi keratin. Stratum Lucidum,

    terdiri atas lapisan tipis sel epidermis eosinofilik yang sangat tipis, dan sitoplasma

    terdri atas keratin padat, antar sel terdapat desmosom. Stratum Granulosum, terdiri atas

    3-5 lapis sel poligonal gepeng yang sitoplasmanya berisikan granul keratohialin. Pada

    membran sel terdapat granula lamela yang mengeluarkan materi perekat antar sel, yang

    bekerja sebagai penyaring selektif terhadap masuknya materi asing, serta menyediakan

    efek pelindung pada kulit (Cormarck 1994: 193).

    Stratum Spinosum, terdiri atas sel-sel kuboid. Sel-sel spinosum saling terikat

    dengan filamen; filamen ini memiliki fungsi untuk mempertahankan kohesivitas

    (kerekatan) antar sel dan melawan efek abrasi. Dengan demikian, sel-sel spinosum ini

    banyak terdapat di daerah yang berpotensi mengalami gesekan seperti telapak kaki.

    Stratum Basal/Germinativum, merupakan lapisan paling bawah pada epidermis, terdiri

    atas selapis sel kuboid. Pada stratum basal terjadi aktivitas mitosis, sehingga stratum ini

    bertanggung jawab dalam proses pembaharuan sel-sel epidermis secara

    berkesinambungan (Geneser 1994: 119).

    Lapisan kulit dermis terdiri dari pembuluh darah, akar rambut, ujung syaraf,

    kelenjar keringat dan kelenjar minyak. Kelenjar keringat tentunya menghasilkan

    keringat. Keringat yang dikeluarkan manusia dapat mencapai 2.000 ml setiap harinya.

    Namun keringat yang dihasilkan tergantung dari tingkat kebutuhan tubuh dan

    pengaturan suhu tubuh. Keringat mengandung air, garam dan urea. Fungsi dari lapisan

    kulit dermis ini adalah sebagai organ penerima rangsangan, pelindung terhadap

    kerusakan fisik, penyinaran dan bibit penyakit, serta untuk pengaturan suhu tubuh.

    Lapisan kulit dermis berada pada bagian bawah kulit epidermis yang memiliki

    ketebalan kulit berbeda-beda namun ketebalan kulit dapat mencapai 4 mm terutama di

    daerah punggung (Cormarck 1994: 194).

  • 8/10/2019 LAPORAN JARINGAN KULIT

    8/15

    BAB III

    METODOLOGI PRAKTIKUM

    3.1. Waktu dan Tempat

    Praktikum ini dilaksanakan pada hari selasa tanggal 05 Maret 2013 pukul

    08.00-10.00 WIB bertempat di Laboratorium Fisiologi Hewan, Jurusan Biologi,

    Fakultas Matematika dan Ilmu Pegetahuan Alam, Universitas Sriwijaya, Indralaya.

    3.2. Alat dan Bahan

    Adapun alatalat yang digunakan pada praktiukum ini yakni, baki bedah, cutter

    atau gunting, kaca objek, mikroskop dan pinset. Bahan yang digunakan yakni mencit

    (Mus Musculus) dan preparat awetan.

    3.3. Cara Kerja

    Langkah pertama yang dapat kita lakukan pada praktikum kali ini ialah dengan

    menyiapkan bahan yang akan diamati yaitu mencit lalu letakkan diatas baki. Lalu,

    bedah mencit, ambil sebagian kulit mencit sebanyak dua sayatan dan letakkan diatas

    kaca objek. Langkah ketiga yakni kita dapat mengamatinya dibawah mikroskop dan

    dapat menentukan bagian bagiannya. Langkah terakhir yakni setelah kita melihat

    bagian bagiannya dari jaringan kulit melalui mikroskop, kita bisa menggambar

    bagian bagian dari jaringan epitel dan agar hasil yang didapat mudah dimengerti

    sertakan penjelasan dan keterangan pada gambar tersebut.

  • 8/10/2019 LAPORAN JARINGAN KULIT

    9/15

    BAB IV

    HASIL DAN PEMBAHASAN

    4.1. Hasil

    Dari praktikum yang telah dilaksanakan, maka diperoleh hasil sebagai berikut :

    Jaringan KulitMus musculus Klasifikasi :

    Kingdom : Animalia

    Filum : Chordata

    Kelas : Mamalia

    Ordo : Rodentia

    Family : Muriidae

    Genus :Mus

    Spesies :Mus musculus

    Nama Umum : Mencit

    Keterangan Gambar :

    1. Epidermis

    2. Dermis

    3. Hipodermis

  • 8/10/2019 LAPORAN JARINGAN KULIT

    10/15

    Jaringan KulitMus musculus Klasifikasi :

    Kingdom : Animalia

    Filum : Chordata

    Kelas : Mamalia

    Ordo : Rodentia

    Family : Muriidae

    Genus :Mus

    Spesies :Mus musculus

    Nama Umum : Mencit

    Keterangan Gambar :1.

    Epidermis

    2. Dermis

    3. Hipodermis

  • 8/10/2019 LAPORAN JARINGAN KULIT

    11/15

    4.2. Pembahasan

    Jaringan kulit memiliki fungsi untuk melindungi organ yang dilapisinya, sebagai

    organ sekresi dan penyerapan. Pada jaringan kulit Mus musculus (mencit) terdapat

    bagian bagian seperti epidermis, dermis, dan hipodermis. Menurut Geneser

    (1994: 127) Pengamatan yang dilakukan dapat dilihat adanya lapisan-lapisan kulit juga

    dapat dilihat adanya kelenjar-kelenjar pada kulit, kelenjar-kelenjar tersebut memiliki

    fungsi yang berbeda-beda. Kelenjar keringat ekrin tersebar di seluruh permukaan tubuh

    tetapi lebih banyak terdapat telapak tangan, telapak kaki, dan wajah. Keringat yang

    dihasilkan adalah air yang mengandung berbagai macam garam. Kelenjar ini berfungsi

    sebagai pengatur suhu tubuh. Kelenjar keringat apokrin menghasilkan keringat yang

    mengandung lemak. Kelenjar ini terutama terdapat pada ketiak dan sekitar alat

    kelamin. Aktivitas kelenjar ini menghasilkan bau karena aktivitas bakteri yang

    memecah komponen organik dari keringat yang dihasilkannya.

    Pengamatan diketehui salah satu dari fungsi kulit sebagai ekskresi yang

    mengeluarkan keringat dari pori-pori pada kulit. Menurut Cormarck (1994: 201)

    menyatakan bahwa, keringat merupakan air yang dikeluarkan oleh kelenjar keringat

    pada kulit. Pada manusia, keringat dikeluarkan untuk mengatur suhu tubuh. Penguapan

    keringat dari permukaan kulit memiliki efek pendinginan karena panas laten

    penguapan air yang mengambil panas dari kulit. Oleh karena itu, pada cuaca panas,

    atau ketika otot memanas karena bekerja keras, keringat dihasilkan. Keringat

    meningkat dalam keadaan gugup dan mual, serta menurun dalam keadaan demam.

    Pengamatan yang dilakukan dapat diketahui adanya lapisan, kulit manusia

    tersusun atas tiga lapisan, epidermis dermis, dan subkutan. Menurut Susilowarno

    (2007: 23) menyatakan bahwa, epidermis merupakan lapisan teratas pada kulit manusia

    dan memiliki tebal yang berbeda-beda 400-600 m untuk kulit tebal (kulit pada telapak

    tangan dan kaki) dan 75-150 m untuk kulit tipis (kulit selain telapak tangan dan kaki,

    memiliki rambut). Dermis, yaitu lapisan kulit di bawah epidermis, memiliki ketebalan

    yang bervariasi bergantung pada daerah tubuh. Pada bagian bawah dermis, terdapat

    suatu jaringan ikat longgar yang disebut jaringan subkutan dan mengandung sel lemak

  • 8/10/2019 LAPORAN JARINGAN KULIT

    12/15

    yang bervariasi. Jaringan ini disebut juga fasia superficial, atau panikulus adiposus.

    Jaringan ini mengandung jalinan yang kaya akan pembuluh darah dan pembuluh limfe.

    Kulit memiliki modifikasi dan turunan seperti kuku, adanya rambut pada

    epidermis dan dermis dari kulit. Dermis yang memiliki turunan dari epidermis seperti

    folikel rambut, kelenjar keringat, dan kelenjar sebacea. Menurut Cormarck (2007: 221)

    bahwa, rambut merupakan struktur berkeratin panjang yang berasal dari invaginasi

    epitel epidermis, yaitu folikel rambut. Pada folikel ini terdapat pelebaran terminal yang

    berbentuk benjolan pada sebuah papilla dermis yang mengandung kapiler dan ditutupi

    oleh sel-sel yang akan membentuk korteks rambut, kutikula rambut, dan sarung akar

    rambut. Kelenjar keringat, yang terdiri atas kelenjar keringat merokrin dan kelenjar

    keringat apokrin. Kelenjar sebacea, yang merupakan kelenjar holokrin, terbenam di

    bagian dermis. Sekret dari kelenjar sebacea adalah sebum. Sel induk epidermis yang

    terletak pada bagian bagian dalam folikel rambut dan kelenjar keringat berfungsi

    sebagai sumber (suplementer) sel epidermis baru.

    Epidermis dari lapisan kulit memiliki lapisan-lapisan yang tipis seperti lapisan

    lusidium dan germinatifum. Menurut Djuanda(2003: 93) menyatakan bahwa, Stratum

    Lucidum, terdiri atas lapisan tipis sel epidermis eosinofilik yang sangat gepeng, dan

    sitoplasma terdri atas keratin padat. Antar sel terdapat desmosom. Stratum Basal atau

    germinativum, merupakan lapisan paling bawah pada epidermis, terdiri atas selapis sel

    kuboid. Pada stratum basal terjadi aktivitas mitosis, sehingga stratum ini bertanggung

    jawab dalam proses pembaharuan sel-sel epidermis secara berkesinambungan.

    Menurut Cormack (1994: 195) bahwa, pigmentasi pada kulit yakni, melanin : ini

    berwarna coklat dan hadir dalam zona germinative dari epidermis, melanoid : ini

    menyerupai melanin namun hadir difus di seluruh epidermis, keratin : pigmen ini

    berwarna kuning sampai oranye. ini ada dalam stratum korneum sel-sel lemak dermis

    dan fasia superfisialis, hemoglobin (juga dieja Hb) : hal ini ditemukan dalam darah dan

    bukan merupakan pigmen kulit tetapi mengembangkan warna ungu, oksihemoglobin :

    hal ini juga ditemukan dalam darah dan bukan merupakan pigmen kulit. Ini

    mengembangkan warna merah.

  • 8/10/2019 LAPORAN JARINGAN KULIT

    13/15

    BAB V

    KESIMPULAN

    Berdasarkan hasil dari pengamatan praktikum ini, maka diperoleh beberapa

    kesimpulan sebagai berikut :

    1. Kulit mamalia tersusun atas tiga lapisan, epidermis, dermis, dan subkutan.

    2. Pada epidermis dari lapisan kulit memiliki lapisan-lapisan yang tipis seperti lapisan

    lusidium dan germinatifum.

    3. Kulit memiliki modifikasi dan turunan seperti kuku, adanya rambut pada epidermis

    dan dermis dari kulit.

    4. Pada lapisan-lapisan kulit juga dapat dilihat adanya kelenjar keringat akrin, dan

    kelenjar keringat apokrin.

    5. Kulit sebagai ekskresi yang mengeluarkan keringat dari pori-pori pada kulit, yang

    dapat mengatur suhu tubuh.

  • 8/10/2019 LAPORAN JARINGAN KULIT

    14/15

    LAMPIRAN

    Jaringan KulitMus musculus

    Jaringan

  • 8/10/2019 LAPORAN JARINGAN KULIT

    15/15

    DAFTAR PUSTAKA

    Cormack, D. 1998.Ham Histologi. Binarupa Aksara : Jakarta.

    Djuanda, Adhi. 2003.Ilmu Penyakit Kulit Dan Kelamin. Erlangga : Jakarta.

    Dwiyanti, Harry. 2009. Mengenal Lebih Dalam Tentang Jaringan Kulit. Decubitus.

    11:1-2.

    Gartner, L.P. 1998.Atlas Berwarna Histologi. Binarupa Aksara : Jakarta.

    Geneser, Finn. 1994.Buku Teks Histologi. Binarupa Aksara : Jakarta.

    Susilowarno. 2007.Biologi. PT.Gramedia : Jakarta. IV + 499 hlm.