LAPORAN KINERJA 2018 - kemendesa.go.id · PENDAHULUAN A. Umum . Penyusunan Laporan Kinerja...

345
KEMENTERIAN DESA, PDT LAPORAN KINERJA 2018 KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI DAN TRANSMIGRASI

Transcript of LAPORAN KINERJA 2018 - kemendesa.go.id · PENDAHULUAN A. Umum . Penyusunan Laporan Kinerja...

  • KEMENTERIAN DESA, PDT

    LAPORAN KINERJA 2018

    KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI

    DAN TRANSMIGRASI

  • DAFTAR ISI

    DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR BAGAN DAFTAR GRAFIK KATA PENGANTAR

    RINGKASAN EKSEKUTIF, .................................................................................1

    BAB I PENDAHUUAN A. Latar Belakang ............................................................................................4 B. Uraian Tugas dan Fungsi ............................................................................4 C. Struktur Organisasi ......................................................................................5 D. Maksud dan Tujuan ......................................................................................7 E. Aspek Strategis, ..........................................................................................7 F. Sistematika Penulisan ..................................................................................8

    BAB II PERENCANAAN KINERJA A. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2015-2019................9 B. Rencana Strategis (Renstra) kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi, ..12 C. Perjanjian Kinerja Tahun 2018 .....................................................................13

    BAB III AKUNTABILITAS KINERJA A. CAPAIAN KINERJA

    1. Capaian Rencana Pembangunan Jangka Menengah NasionalTahun 2015-2019 ....................................................................................16

    2. Realisasi Kinerja Tahun 2018 .................................................................253. Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2016 dengan Realisasi Kinerja

    Tahun 2018 .............................................................................................27 4. Analisis Pencapaian KInerja Tahun 2018............................................... 31

    5. Capaian Kinerja Lainnya. ........................................................................44

    B. CAPAIAN KINERJA PENGANGGARAN 1. Penyerapan Anggaran ...........................................................................502. Konsistensi Penggunaan Anggaran ......................................................513. Capaian Keluaran .................................................................................524. Efisiensi Penggunaan Anggaran ...........................................................535. Nilai Kinerja Penganggaran ..................................................................53

    BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan ...................................................................................................55 B. Saran ............................................................................................................55

    LAMPIRAN A. Dokumen Perjanjian Kinerja B. Catatan Hasil Reviu (CHR) APIP C. Lain - lain yang dianggap perlu

  • DAFTAR TABEL HALAMAN

    2.1 Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMN) Kementerian Desa

    Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Tahun 2015-2019…….. 10

    2.2 Perjanjian Kinerja Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal,

    Dan Transmigrasi Tahun 2018…………………………………………………… 13 3.1 Interprestasi Atas Pencapian Sasaran Strategis……………………………….. 16

    3.2 Capaian Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN)

    Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi

    Tahun 2018………………………………………………………………………… 16 3.3 Perbandingan Capaian Rencana Pembangunan Jangka Menengah

    Nasional (RPJMN) Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal

    dan Transmigrasi Tahun 2015 – 2018…………………………………………… 18

    3.4 Capaian Kinerja Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertiggal dan

    Transigrasi Tahun 2018…………………………………………………………... 26

    3.5 Perbandingan Relaisasi Kinerja Tahun 2016-2018……………………………. 27

    3.6 Tabel Perhitungan Capaian Kinerja Desa Tertinggal Menjadi

    Berkembang…... 32

    3.7 Tabel Perhitungan Capaian Kinerja Desa Berkembang Menjadi Mandiri…... 33

    3.8 Tabel Perhitungan Capaian Kinerja Kabupaten DT yang berpotensi Entas

    …... 37

    3.9 Tabel Perhitungan Capaian Kinerja Kabupaten DT yang memiliki

    karakteristik tertentu yang berpotensi Entas …... 39

    3.10 Tabel Perhitungan Capaian Kinerja Kawasan Transmigrasi yang ditetapkan

    …... 41

    3.11 Tabel Perhitungan Capaian Kinerja Kawasan perkotaan Baru ditetapkan …... 42

    3.12 Tabel Penyerapan Anggaran Unit Kerja Eselon I (satu) Di Lingkungan

    Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi

    tahun 2018 …………………………………………………………………………. 46

    3.13 Tabel Kinerja Penganggaran Unit Kerja Eselon I Kementerian Desa,

    Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Tahun 2018………. 48

  • 3.14 Tabel Kinerja Penganggaran Kementerian Desa, Pembangunan Daerah

    Tertinggal, dan Transmigrasi Tahun 2018 49

    3.15 Tabel Perbandingan Realisasi Anggaran dengan Capaian Output

    Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi

    Tahun 2018 53

    DAFTAR BAGAN HALAMAN

    1.1 Struktur Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Desa, Pembangunan

    Daerah Tertinggal dan Transmigrasi……………………………………………. 6

    DAFTAR GRAFIK HALAMAN

    3.1 Penyerapan Anggaran Kementerian Desa, Pembangunan Daerah 50

    Tertinggal dan Transmigrasi Tahun 2015 – 2018………………………………

    3.2 Nilai Kinerja Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan

    Transmigrasi Tahun 2016-2018…………………………………………………..

    58

  • 1

    IKHTISAR EKSEKUTIF

    Sesuai Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang

    Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan

    Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara (PAN) dan Reformasi

    Birokrasi (RB) Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis

    Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata cara Reviu atas

    Laporan Kinerja, Kementerian/Lembaga wajib menyusun Laporan

    Kinerja sebagai bentuk pertanggungjawaban atas penggunaan

    keuangan negara.

    Laporan Kinerja Kementerian Desa, Pembangunan Daerah

    Tertinggal, dan Transmigrasi berisi tentang pencapaian target dari

    indikator kinerja utama yang telah diperjanjikan dalam dokumen

    Perjanjian Kinerja Tahun 2018. Perjanjian Kinerja Kementerian Desa,

    Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi berisi 4 (empat)

    Sasaran Strategis dengan 7 (tujuh) Indikator Kinerja Utama, yang

    disusun secara berjenjang dari indikator kinerja utama unit kerja

    dibawahnya. Tahun 2018, nilai Capaian Kinerja Kementerian Desa,

    Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi mencapai

    174,29%. Nilai tersebut naik sebesar 37,63% dari capaian kinerja

    tahun 2017 yaitu 136,66%.

    Dalam laporan ini juga disampaikan pencapaian kinerja atas

    Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun

    2015-2019 yang telah diamanahkan kepada Kementerian Desa,

    Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, dengan penjelasan sebagai berikut:

    1. Pada tahun 2018 jumlah desa tertinggal yang berubah

    statusnya menjadi desa berkembang sebanyak 2.540 desa

    sehingga capaian sampai dengan tahun 2018 sebanyak

    6.518 desa yang berubah statusnya menjadi desa

    berkembang;

    2. Pada tahun 2018 jumlah desa berkembang yang berubah

    statusnya menjadi desa mandiri sebanyak 1.102 desa

    sehingga capaian sampai dengan tahun 2018 sebanyak

    2.665 desa berkembang yang berubah statusnya menjadi

    mandiri;

    3. Pada tahun 2018 jumlah kabupaten yang diproyeksikan

    entas adalah sebanyak 9 Kabupaten, sehingga capaian

    sampai dengan tahun 2018 sebanyak 60 kabupaten yang

    diproyeksikan entas;

    4. Persentase laju pertumbuhan ekonomi di daerah tertinggal

    mencapai 5,33%*);

  • 2

    5. Persentase penduduk miskin di daerah tertinggal mencapai

    17,41 %;

    6. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di daerah tertinggal

    61,23*);

    7. Pada tahun 2018 sebanyak 39 (tiga puluh sembilan)

    kawasan perdesaan yang meningkat keterkaitan desa-kota

    dan ekonomi untuk percepatan desa mandiri, sehingga

    sampai tahun 2018 sebanyak 39 (tiga puluh Sembilan)

    kawasan perdesaan yang meningkat keterkaitan desa-

    kota dan ekonomi untuk percepatan desa mandiri;

    8. Pada tahun 2018 sebanyak 39 (tiga puluh sembilan)

    Kawasan transmigrasi yang ditetapkan, sehingga capaian

    sampai dengan tahun 2018 sebanyak 120 kawasan

    transmigrasi yang telah ditetapkan; dan

    Pada tahun 2018 sebanyak 18 (delapan belas) Kawasan

    Perkotaan Baru (KPB) menjadi embrio Pusat Pertumbuhan,

    sehingga capaian sampai dengan tahun 2018 sebanyak

    18 Kawasan Perkotaan Baru (KPB) menjadi embrio Pusat

    Pertumbuhan.

    Peningkatan capaian kinerja Kementerian di Tahun 2018, tidak

    bisa dilepaskan dari pencapaian kinerja penganggaran yang juga

    mengalami peningkatan. Terdapat 5 (lima) elemen dalam penilaian

    kinerja penganggaran diantaranya:

    1. Penyerapan anggaran, mencapai 92,73%,

    2. Konsistensi penyerapan anggaran mencapai 75,08%;

    3. Capaian Keluaran mencapai 105,2%;

    4. Efisiensi penggunaan anggaran mencapai 4,27% (efisien);

    dan

    5. Nilai Kinerja mencapai 87,45% (Baik).

    Selain itu, di dalam laporan Kinerja juga disampaikan capaian

    kinerja lainnya yang memberikan kontribusi besar dalam pencapaian

    Kinerja Kementerian. Beberapa capaian tersebut diantaranya:

    1. Opini yang dikeluarkan oleh Badan Pemeriksa Keuangan RI

    terhadap Laporan Keuangan Kementerian Desa, Pembangunan

    Daera h Tertinggal, dan Transmigrasi Tahun Anggaran 2017

    yaitu Wajar Tanpa Pengecualian (WTP);

    2. Nilai Hasil Evaluasi Atas Akuntabilitas Kinerja Instansi

    Pemerintah Kementerian Desa, Pembanguan Daerah Tertinggal

    dan Transmigrasi Tahun Anggaran 2017 yang dikeluarkan oleh

    Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

    Birokrasi (PAN dan RB) adalah 61,79 (kategori BAIK);

    3. Nilai Hasil Evaluasi Pelaksanaan Reformasi Birokrasi

    Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan

  • 3

    Transmigrasi Tahun 2017 yang dikeluarkan oleh Kementerian

    Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN

    dan RB) mengalamin peningkatan sebesar 0,37 menjadi 64,16

    (kategori BAIK);

    4. Nilai pelayanan publik terkait tanggapan penyelenggaran atas

    pengaduan masyarakat yaitu 96%, yang dikeluarkan oleh

    Ombusman Republik Indonesia sebagai amanat Undang-

    Undang Nomer 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik;

    5. Hasil pengawasan kearsipan tahun 2018 adalah 82,94 (delapan

    puluh dua koma sembilan puluh empat) dengan katagori “Baik”

    atau mengalami peningkatan sebesar 56,93 (lima puluh enam

    koma sembilan puluh tiga) dari hasil pengawasan tahun 2016

    sebesar 26,01 (dua puluh enam koma nol satu) dengan katagori

    “buruk”.dan

    6. Peningkatan nilai Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) terhadap

    pelayanan Sekretariat Jenderal kementerian Desa,

    Pembangunan Derah tertinggal dan Transmigrasi berdasarkan

    Survei Kepuasan Stakeholder (SKS). Nilai IKM tahun 2019 atas

    pelaksanaan tahun 2018 adalah 3,170 dengan nilai konversi

    79,239 (Katagori Baik). Nilai ini mengalami peningkatan yang

    sangat signifikan apabila dibandingkan dengan nilai IKM Tahun

    2018 atas pelaksanaan tahun 2017 dengan nilai 2,569 dengan

    nilai konversi 64,225 (Katagori Baik).

  • 4

    BAB I PENDAHULUAN

    A. Umum Penyusunan Laporan Kinerja merupakan suatu rangkaian

    kegiatan yang dilakukan secara periodik (triwulan/ semester/

    tahunan), serta merupakan salah satu bentuk manifestasi dari

    penyelenggaraan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

    (SAKIP) yang dilaksanakan oleh Kementerian.

    Sesuai Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri

    Pendayagunaan Aparatur Negara (PAN) dan Reformasi Birokrasi (RB) Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata cara Reviu atas Laporan Kinerja,

    Kementerian/Lembaga wajib menyusun Laporan Kinerja sebagai bentuk pertanggungjawaban atas penggunaan keuangan negara.

    Pelaporan (informasi) kinerja ini dimaksudkan untuk mengkomunikasikan capaian kinerja kementerian dan unit organisasi dalam satu tahun anggaran yang dikaitkan dengan proses pencapaian

    target, sasaran dan tujuan organisasi. Di dalam laporan kinerja harus di jelaskan / dilakukan analisis keberhasilan maupun kegagalan atas ketercapaian target. Hasil analisis tersebut digunakan sebagai bahan

    masukan dalam pengambilan kebijakan atau penyusunan kegiatan di tahun anggaran selanjutnya.

    B. Uraian Tugas Dan Fungsi

    Dalam melaksanakan tugasnya Kementerian Desa, PDT dan

    Transmigrasi menyelenggarakan fungsi:

    a. Perumusan, penetapan, dan pelaksanaan kebijakan di

    bidang pembangunan desa dan kawasan perdesaan,

    pemberdayaan masyarakat desa, pengembangan daerah tertentu, pembangunan daerah tertinggal, penyiapan,

    pembangunan permukiman, dan pengembangan kawasan transmigrasi;

    b. Koordinasi pelaksanaan tugas, pembinaan, dan pemberian

    dukungan administrasi kepada seluruh unsur organisasi di lingkungan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah

    Tertinggal, dan Transmigrasi; c. Pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi

    tanggung jawabnya;

    d. Pengawasan atas pelaksanaan tugas di lingkungan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi;

  • 5

    e. Pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi atas pelaksanaan urusan Kementerian Desa, Pembangunan

    Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi; f. Pelaksanaan penelitian dan pengembangan, pendidikan dan

    pelatihan, serta pengelolaan informasi di bidang pembangunan desa dan kawasan perdesaan, pemberdayaan masyarakat desa, pengembangan daerah tertentu,

    pembangunan daerah tertinggal, dan transmigrasi; dan g. Pelaksanaan dukungan yang bersifat substantif kepada

    seluruh unsur organisasi di lingkungan Kementerian Desa,

    Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi.

    C. Struktur Organisasi

    Berdasarkan Pasal 4 Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2015, Struktur Organisasi untuk Unit Kerja Eselon (UKE)-I yang berada di bawah

    Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi dan secara masing-masing UKE-I membawahi 6 (enam) UKE-II sebagaimana termuat dalam Peraturan Menteri Desa No. 06 Tahun 2015 Tentang

    Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi adalah sebagai berikut:

  • 6

    Bagan 1.1 Struktur Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi

    MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAEARAH

    TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI STAF AHLI MENTERI:

    ▪ Bidang Pembangunan dan Kemasyarakatan

    ▪ Bidang Pengembangan Ekonomi Lokal

    ▪ Bidang Pengembangan Wilayah

    ▪ Bidang Hubungan Antar Lembaga

    ▪ Bidang Hukum

    Inspektorat Jenderal Sekretariat Jenderal

    Sekretariat Inspektorat

    Jenderal Inspektorat I

    Inspektorat II

    Inspektorat III

    Inspektorat V

    Inspektorat IV

    Biro Perencanaan Biro Keuangan dan Barang

    Milik Negara

    Biro Sumber Daya

    Manusia dan Umum Biro Hubungan Masyarakat

    dan Kerjasama

    Biro Hukum, Organisasi dan Tata Laksana

    Direktorat Jenderal Pembangunanan dan

    Pemberdayaan Masyrakat Desa

    Direktorat Jenderal

    Pembangunanan

    Kawasan Perdesaan

    Direktorat Jenderal

    Pembangunanan

    Daerah Tertentu

    Direktorat Jenderal

    Pembangunanan

    Daerah Tertinggal

    Direktorat Jenderal Penyiapan Kawasan Dan

    Pembangunan Permukiman Transmigrasi

    Direktorat Jenderal Pengembangan

    Kawaasan Transmigrasi

    Badan Penelitian dan Pengembangan, Pendidikan dan

    Pelatihan, Informasi

    Sekretariat Direktorat Jenderal

    Direktorat Pelayanan Sosial Dasar

    Direktorat

    Pengembangan Usaha Ekonomi Desa

    Direktorat Pendayagunaan

    Sumber Daya Alam dan Teknologi Tepat Guna

    Direktorat

    Pembangunan Sarana Prasarana Desa

    Sekretariat Direktorat

    Jenderal

    Direktorat Perencanaan

    Pembangunan

    Kawasan Perdesaan

    Direktorat Pembangunan Ekonomi

    Kawasan Perdesaan

    Direktorat

    Pembangunan Sarana dan Prasaran Kawasan

    Perdesaaan

    Direktorat

    Pengembangan Sumber

    Daya Alam Kawasan

    Perdesaan

    Sekretariat Direktorat

    Jenderal

    Direktorat Pengembangan Daerah

    Rawan Pangan

    Direktorat Pengembangan Daerah

    Perbatasan

    Direktorat Pengembangan Daerah

    Rawan Bencana

    Direktorat Penanganan Daerah Pasca Konflik

    Sekretariat

    Direktorat Jenderal

    Direktorat Perencanaan dan Identifikasi Daerah

    Tertinggal

    Direktorat Pengembangan

    Sumber Daya Manusia

    Direktorat Pengembangan Sumber Daya dan Lingkungan Hidup

    Direktorat

    Peningkatan Sarana

    dan Prasarana

    Sekretariat Direktorat

    Jenderal

    Direktorat Bina Potensi Kawasan Transmigrasi

    Direktorat Perencanaan

    Pembangunan dan

    Pengembangan Kawasan

    Transmigrasi

    Direktorat Penyedia

    Tanah Transmigrasi

    Direktorat Pembangunan Permukiman

    Transmigrasi

    Sekretariat

    Direktorat Jenderal

    Direktorat Promosi dan Kemeitraan

    Direktorat

    Pembangunan dan

    Pengembangan Sarana

    dan Prasarana Kawasan

    Transmigrasi Direktorat

    Pengembangan Usaha

    Transmigrasi

    Direktorat Sosial

    Budaya Transmigrasi

    Direktorat Pelayanan

    Pertanahan

    Transmigrasi

    Sekretariat Badan

    Pusat Penelitian dan

    Pengembangan

    Pusat Pendidikan dan

    Pelatihan Pegawai Aparatur Sipil Negara

    Pusat Pelatihan

    Masyarakat

    Pusat Data dan

    Informasi

    Direktorat Pemberdayaan

    Masyarakat

    Direktorat Kerjasama

    dan Pengembangan

    Kapasitas

    Direktorat

    Pengembangan Pulau

    Kecil Terluar

    Direktorat

    Pengembangan

    Ekonomi Lokal

    DirektoratPenataan

    Penyebaran Penduduk

  • 7

    D. Maksud Dan Tujuan

    Laporan Kinerja Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi yang disusun setiap tahunnya memiliki

    dua fungsi yaitu Pertama, sebagai sarana bagi organisasi untuk memberikan informasi kinerja yang terukur kepada pemberi mandat atas kinerja yang telah dan seharusnya dicapai. Kedua, sebagai upaya

    perbaikan yang berkesinambungan bagi instansi pemerintah untuk meningkatkan kinerjanya. Dua fungsi tersebut merupakan cerminan dari maksud dan tujuan penyusunan dan penyampaian Laporan Kinerja

    oleh Sekretariat Jenderal Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi.

    Untuk itu, maksud dan tujuan penyusunan dan penyampaian Laporan Kinerja Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Tahun 2018 ini mencakup aspek- aspek sebagai

    berikut: 1. Aspek Akuntabilitas Kinerja, bagi kebutuhan eksternal

    organisasi, di mana Laporan Kinerja sebagai sarana pertanggungjawaban Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi atas capaian kinerjanya selama

    tahun 2018; dan 2. Aspek Manajemen Kinerja, bagi kebutuhan internal

    organisasi, di mana Laporan Kinerja Tahun 2018 sebagai

    sarana evaluasi pencapaian kinerja oleh manajemen Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan

    Transmigrasi dalam upaya perbaikan kinerjanya di masa mendatang.

    E. Aspek Strategis Aspek Startgis Kementerian Desa, Pembangunan Daerah

    Tertinggal, dan Transmigrasi adalah dalam rangka untuk melaksanakan

    amanah Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN)- 2015-2019 diantaranya:

    1. Mengurangi 5000 desa tertinggal menjadi desa berkembang; 2. Meningkatkan 2.000 desa berkembang menjadi desa mandiri; 3. Meningkatkan keterkaitan desa-kota dan ekonomi kawasan

    perdesaan untuk percepatan desa mandiri; 4. Mengentaskan 80 daerah tertinggal;

    5. Membangun dan mengembangkan kawasan yang berfokus pada 72 Satuan Permukiman (SP) menjadi pusat Satuan di 144 Kawasan Pengembangan (SKP) yang merupakan pusat

    pengolahan hasil pertanian/perikanan dan mendukung sasaran kemandirian pangan nasional, dan

    6. Mengembangkan 20 Kawasan Perkotaan Baru (KPB) menjadi

    embrio Pusat Pertumbuhan.

  • 8

    F. Sistematika Penulisan Laporan Kinerja Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal

    dan Transmigrasi ini menyajikan pencapaian kinerja selama tahun 2018. Capaian Kinerja (performance results) tahun 2018 tersebut dibandingkan dengan Rencana Kinerja (performance plan) tahun 2018 yang digunakan sebagai tolok ukur dalam menilai capaian kinerja dari Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi. Analisis atas

    pencapaian rencana kinerja diidentifikasikan dengan sejumlah celah kinerja (performance gap) bagi perbaikan kinerja di masa datang. Pola pikir tersebut, sistematika penyajian Laporan Kinerja Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Tahun 2018, sebagai

    berikut: a. Executive Summary (Ikhtisar Eksekutif) b. Bab I Pendahuluan

    Dalam bab ini diuraikan mengenai gambaran umum atau profil singkat dari Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi serta sekilas pengantar lainnya seperti, maksud serta

    tujuan penyusunan dan penyampaian Laporan Kinerja Tahun 2018 dan sistematika penyajian laporan.

    c. Bab II Perencanaan Kinerja Dalam bab ini diikhtisarkan beberapa hal penting dalam perencanaan kinerja dengan mengacu pada Dokumen Perjanjian

    Kinerja Tahun 2018, terlampir sebagai komitmen yang harus diwujudkan dalam rangka memenuhi akuntabilitas kinerja Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan

    Transmigrasi sebagai institusi publik. d. Bab III Akuntabilitas Kinerja

    Dalam bab ini diuraikan pencapaian sasaran-sasaran Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, dengan pengungkapan dan penyajian dari hasil pengukuran kinerja

    sebagaimana dimuat dalam Form Perjanjian Kinerja Tahun 2018. e. Bab IV Penutup

    Menjelaskan kesimpulan menyeluruh dari isi Laporan Kinerja Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Tahun 2018 dan rekomendasi yang diperlukan sebagai

    bahan masukan untuk perencanaan dan perbaikan kinerja Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi di masa mendatang.

    f. Lampiran-Lampiran Sesuai Kebutuhan Pelaporan

  • 9

    BAB II PERENCANAAN KINERJA

    A. RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH NASIONAL (RPJMN) 2015-2019

    Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) adalah dokumen 5 (lima) tahunan dan merupakan pengejawantahan Visi dan Misi dari Presiden (Nawacita). Oleh karena itu, seluruh

    Kementerian/ Lembaga wajib untuk menyusun rencana strategis (Renstra) dengan berpatokan pada RPJMN yang telah ditetapkan oleh

    Pemerintah. Selain sebagai dokumen perencanaan, dokumen RPJMN

    berfungsi sebagai alat kontrol Kementerian / Lembaga Pemerintah

    untuk melihat sejauh mana program perencanaan pembangunan yang telah disusun mampu diimplementasikan oleh Kementerian /

    Lembaga teknis dengan baik. Berikut di bawah ini adalah dokumen RPJMN Kementerian

    Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal Tahun 2015-2019 yang

    digunakan sebagai acuan untuk menyusun program / kegiatan di Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi.

  • 10

    Tabel 2.1 Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMN)

    Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi

    Tahun 2015-2019

    No Sasaran

    Target

    Tahun

    2015

    Tahun

    2016

    Tahun

    2017

    Tahun

    2018

    Tahun

    2019

    Pembanguan Desa dan Perdesaan

    1 Mengurangi jumlah desa tertinggal sampai 5.000

    desa 500 1000 1500 1500 500

    2 dan Meningkatkan jumlah desa mandiri sedikitnya 2.000 desa

    200 600 600 400 200

    3 Menguatkan 39 pusat pertumbuhan dalam rangka meningkatkan keterkaitan kota dan desa

    14 Kawasan 14

    Kawasan

    11

    Kawasan

    - (evaluasi

    untuk 39 kawasan)

    Pembangunan Daerah Tertinggal

    4 Terentaskan 80 Daerah Tertinggal 80 Kabupaten DT

    5 Meningkatnya pertumbuhan ekonomi di daerah tertinggal;*)

    17,04 5,13 5,21 5,29 5,45

    6 Menurunnya persentase penduduk miskin di daerah tertinggal;*) dan

    23,74 23,12 22,50 21,87 21,25

    7 Meningkatnya Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di daerah tertinggal*)

    61,30 61,94 62,60 63,24 63,89

    Pembangunan Ketransmigrasian

    8 Terbangun dan berkembangnya kawasan yang berfokus pada 72 Satuan Permukiman (SP) menjadi pusat Satuan di 144 Kawasan

    Pengembangan (SKP) yang merupakan pusat pengolahan hasil pertanian/perikanan dan

    mendukung sasaran kemandirian pangan

    14

    Kawasan

    29

    Kawasan

    43

    Kawasan

    44

    Kawasan 14Kawasan

  • 11

    No Sasaran

    Target

    Tahun

    2015

    Tahun

    2016

    Tahun

    2017

    Tahun

    2018

    Tahun

    2019

    nasional, dan

    9 Berkembangnya 20 Kawasan Perkotaan Baru menjadi kota kecil/kota kecamatan dengan berkembangnya industri pengolahan sekunder

    dan perdagangan.

    20 Kawasan

    Catatan:*) target disesuaikan dengan Perpres Nomor 21 Tahun 2018 tentang Strategi Nasional Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal tahun 2015-2019

  • 12

    B. RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI

    Sesuai dengan Peraturan Menteri Desa, Pembangu Daerah

    Tertinggal, dan Transmigrasi Nomor 15 Tahun 2015 tentang Rencana

    Strategis Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi tahun 2015-2019, Rencana Strategis (Renstra) adalah

    dokumen perencanaan untuk periode 5 (lima) tahun terhitung sejak tahun 2015-2019. Berikut di bawah ini adalah Sasaran Strategis Kementerian Desa, Pembanguan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi

    yang tertuang di dalam Renstra dan merupakan menjabaran dari Agenda Strategis Prioritas Nasioanal (NAWACITA):

    1. Bidang Desa Dan Kawasan Perdesaan Sasaran Strategis pada bidang desa dan kawasan

    perdesaan terdiri dari 2 (dua) sasaran diantaranya: a. Berkurangnya jumlah desa tertinggal sedikitnya 5.000

    desa

    b. atau meningkatnya jumlah desa mandiri sedikitnya 2.000 desa.

    2. Bidang Pembangunan Daerah Tertinggal Dan Pengembangan Daerah Tertentu

    Sasaran strategis bidang Pembangunan Daerah Tertinggal dan Pengembangan Daerah Tertentu terdiri dari 5 (lima) sasaran diantaranya:

    a. Mengentaskan daerah tertinggal minimal 80 (delapan puluh) kabupaten.

    b. Meningkatnya ketahanan pangan di 57 kabupaten daerah rawan pangan;

    c. Meningkatnya konektiftas 187 lokasi prioritas yang

    tersebar di 41 kabupaten yang memiliki perbatasan negara;

    d. Meningkatnya konektifitas, sarana prasaran dasar, dan

    kesejahteraan masyarakat di 29 kabupaten yang memiliki pulau kecil dan pulau terluar; dan

    e. Meningkatnya 95 kabupaten rawan bencana.

    3. Bidang Ketransmigrasian

    Sasaran Strategis Bidang Ketransmigrasian memiliki 2 (dua) sasaran diantaranya:

    a. Terbangunnya 144 kawasan untuk mendukung redistribusi lahan terkait program performa agrarian, dan berkembangnya 72 Satuan Perukiman (SP) menjadi

    Satuan Kawasan Pengembangan (SKP); dan b. Berkembangnya 20 kawasan perkotaaan baru (KPB)

    menjadi embrio kota-kota kecil/kota kecamatan yang

    berfungsi sebagai pusat indutri pengolahan sekunder

  • 13

    perdagangan sebagai pusat pelayanan kawasan transmigrasi.

    C. PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2018

    Menurut Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Nomor 22 Tahun 2018 tentang Pedoman

    Penerapan Sistem Akuntabilitas Kinerja di Lingkungan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Perjanjian Kinerja adalah perwujudan nyata komitmen antara penerima dan

    pemberi amanah untuk meningkatkan integritas, akuntabilitas, transparansi, dan kinerja aparatur, sebagai dasar dalam penetapan Sasaran Kinerja Pegawai (SKP), serta sebagai dasar bagi pemberi

    amanah untuk melakukan monitoring, evaluasi dan supervisi atas perkembangan/kemajuan kinerja penerima amanah

    Untuk itu, perjanjian kinerja disusun dan diperjanjikan oleh seluruh entitas akuntabilitas setiap tahunnya. Berikut adalah Perjanjian Kinerja Kementerian Desa, Pembangunan Daerah

    Tertinggal, Dan Transmigrasi Tahun 2018;

    Tabel 2.2 Perjanjian Kinerja Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal,

    Dan Transmigrasi Tahun 2018

    No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama

    Target

    1 Berkurangnya jumlah desa tertinggal dan

    meningkatnya jumlah desa mandiri di pinggiran Indonesia

    (Termasuk pada wilayah 3 T : Tertinggal,

    Terdepan/Terluar dan Wilayah Timur)

    1 Jumlah desa tertinggal menjadi desa berkembang

    1.500 (Desa)

    2 Jumlah desa berkembang menjadi desa mandiri

    600 (Desa)

    3 Jumlah pusat pertumbuhan kawasan perdesaan yang

    dibangun/dikembangkan yang memiliki keterkaitan desa-kota

    11 (Kawasan)

    2 Terentaskannya daerah tertinggal

    1 Jumlah daerah tertinggal yang terentaskan

    13 (Kabupaten)

    2 Jumlah daerah tertinggal yang terentaskan yang

    memiliki karakteristik kewilayahan dan kondisi situasional tertentu

    15 (Kabupaten)

    3 Terbangunnya permukiman

    transmigrasi dalam kawasan transmigrasi

    Jumlah kawasan transmigrasi yang ditetapkan, dibangun,

    dan dikembangkan

    44 (Kawasan)

  • 14

    No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama

    Target

    sebagai tempat tinggal dan tempat berusaha

    yang layak

    4 Berkembangnya

    Kawasan Perkotaan Baru (KPB) menjadi Embrio Pusat

    Pertumbuhan

    Jumlah KPB yang menjadi

    kota kecil/kota kecamatan dengan berkembangnya industri pengolahan sekunder

    dan perdagangan

    7

    (KPB)

  • 15

    BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

    A. CAPAIAN KINERJA

    Pengukuran capaian kinerja dilakukan dengan cara

    membandingkan antara target pencapaian setiap indikator kinerja sasaran yang telah ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja dengan realisasinya. Secara keseluruhan capaian kinerja Kementerian Desa,

    PDT dan Transmigrasi tahun 2018 dinyatakan “berhasil”, yaitu capaiannya 174,29% dari target yang telah ditetapkan.

    Dengan 7 (tujuh) indikator kinerja dari 4 (empat) sasaran strategis, sebanyak 5 (lima) indikator dinyatakan “berhasil” karena capaiannya di atas 100% dari target yang telah ditetapkan. Sebanyak 2 (dua) indikator

    dinyatakan tidak berhasil. Secara keseluruhan capaian kinerja Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi tahun 2018 mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya.

    Capaian kinerja adalah sebagai dasar untuk mengetahui keberhasilan atau kegagalan dalam pelaksanaan program/ kegiatan

    sesuai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan visi dan misi organisasi.

    Sedangkan pengukuran kinerja dilakukan sebagai hasil dari proses

    penilaian yang terencana dan sistematis berdasarkan indikator kinerja kegiatan berupa indikator input, output maupun outcome guna mengukur efektivitas, efesiensi dan kualitas pencapaian sasaran.

    Pengukuran capaian kinerja Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi tahun 2018 dilakukan dengan

    cara: a. Membandingkan antara target dengan realisasi masing-masing

    indikator kinerja pada tahun bersangkutan. b. Membandingkan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja

    tahun bersangkutan dengan tahun lalu.

    c. Membandingkan realisasi kinerja sampai dengan tahun bersangkutan dengan target jangka menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis Kementerian Desa,

    Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi. d. Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan /

    penurunan kinerja serta alternatif solusi yang telah dilakukan. e. Analisis atas efesiensi penggunaan sumber daya. f. Analisis Program/Kegiatan yang menunjang keberhasilan

    ataupun kegagalan pencapaian pernyataan kinerja. Untuk mempermudah dalam melakukan interprestasi atas

    pencapian sasaran strategis, yaitu dengan mempergunakan metode scoring (penilaian) yang menampilkan hasil penilaian disertai makna nilai tersebut.

    Di bawah ini adalah tabel penilaian dan pemaknaan nilai yang dipergunakan, diantaranya:

  • 16

    Tabel 3.1

    Interprestasi Atas Pencapian Sasaran Strategis

    No. Kategori

    Penentuan

    Standar

    Ekspresi

    Warna

    1. ≥ 100% Sangat Baik

    2. > 80% - 99% Baik

    3. > 60% - 79% Sedang

    4.

  • 17

    N0 Sasaran Dalam RJMN Target 2018 Capaian 2018

    5 Persentase pertumbuhan ekonomi

    di daerah tertinggal

    5,21*) 5,33**)

    6 Persentase penduduk miskin di

    daerah tertinggal

    22,50*) 17,41

    7 Indeks Pembangunan Manusia (IPM)

    di daerah tertinggal

    62,60*) 61, 23**)

    8 Terbangun dan berkembangnya 144

    kawasan yang berfokus pada 72

    Satuan Permukiman (SP) menjadi

    pusat Satuan Kawasan

    Pengembangan (SKP) yang

    merupakan pusat pengolahan hasil

    pertanian/perikanan dan

    mendukung sasaran kemandirian

    pangan nasional

    43 Kawasan 39 Kawasan

    9 Berkembangnya 20 Kawasan

    Perkotaan Baru (KPB) menjadi

    embrio Pusat Pertumbuhan

    20

    KPB

    18 KPB

    Sumber: Data olahan KDPDTT 2019 Catatan:

    *) target disesuaikan dengan Perpres Nomor 21 Tahun 2018 tentang Strategi Nasional Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal tahun 2015-2019

    **) Capaian tahun 2017, data capaian tahun 2018 baru akan dikeluarkan oleh BPS pada

    pertengahan tahun 2019

    Untuk dapat melihat pencapaian target RPJMN setiap tahunnya,

    secara terperinci dapat dilihat dari tabel 3.3 Perbandingan Ketercapaian Target RPJMN dari tahun 2015 sampai tahun 2018 di bawah ini

  • 18

    Tabel 3.3

    Perbandingan Capaian Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Tahun 2015 – 2018

    No Sasaran

    Dalam RJMN

    Target

    (2015-

    2019)

    Target

    2015

    Capaian

    2015

    Target

    2016

    Capaian

    2016

    Target

    2017

    Capaian

    2017

    Target

    2018

    Capaian

    2018

    Target

    sampai

    dengan

    2018

    Capaian

    sampai

    dengan

    2018

    Keterangan

    1 Pengurangan

    5000 desa

    tertinggal

    menjadi desa

    berkembang

    5.000

    Desa

    500

    desa

    420

    Desa

    1.000

    desa

    1.425

    Desa

    1500

    desa

    2.133

    desa

    1500

    desa

    2.540

    desa

    4.500

    desa

    6.518

    desa

    Sumber

    Data: BPS

    2018

    2 Peningkatan

    2000 desa

    berkembang

    menjadi desa

    mandiri

    2.000

    Desa

    200

    desa

    168

    Desa

    600

    desa

    570

    desa

    600

    desa

    825

    desa

    400

    desa

    1.102

    desa

    1.800

    desa

    2.665

    desa

    Sumber

    Data: BPS

    2018

    3 Peningkatan

    Keterkaitan

    Desa-Kota

    dan ekonomi

    kawasan

    perdesaan

    untuk

    percepatan

    desa mandiri.

    39

    Kawasan

    Perdesaa

    n

    N/A N/A 14 Kws 8 kws 14

    Kws

    22 kws 11 Kws 9 kws 39 kws 39 kws Sumber

    Data: ditjen

    PKP 2018

    4 Terentaskan

    80 Daerah

    Tertinggal:

    80 Kab.

    DT (tidak

    dibagi

    target

    pertahun

    - 5 Kab.

    DT

    - 30 kab.

    DT

    - 16 kab.

    DT

    - 9 Kab.

    DT

    - 60 Kab.

    DT

    Sumber

    Data: Ditjen

    PDT 2018

  • 19

    No Sasaran

    Dalam RJMN

    Target

    (2015-

    2019)

    Target

    2015

    Capaian

    2015

    Target

    2016

    Capaian

    2016

    Target

    2017

    Capaian

    2017

    Target

    2018

    Capaian

    2018

    Target

    sampai

    dengan

    2018

    Capaian

    sampai

    dengan

    2018

    Keterangan

    )

    a. Persentase

    pertumbuh

    an ekonomi

    di daerah

    tertinggal

    7,44% 7,5 % 6,0-6,2

    %

    5,27 % 6,4-6,6

    %

    5,27 % 6,7-6,9

    %

    5,33% - - Sumber

    Data: Ditjen

    PDT 2018

    (data target

    berdasarkan

    Perpres

    Nomor 21

    Tahun 2018

    tentang

    Strategi

    Nasional

    Percepatan

    Pembanguna

    n Daerah

    Tertinggal

    tahun 2015-

    2019

    b. Persentase

    penduduk

    miskin di

    daerah

    tertinggal

    21,49

    %

    21,86% 17,5-

    18,0 %

    17,5 % 16,0 -

    16,5 %

    18,04 % 15,5 -

    16,0 %

    17,41 % - -

    c. Indeks

    Pembangun

    an Manusia

    (IPM) di

    daerah

    tertinggal

    59,88 59,87 60,63 60,51 61,34 61,23 62,06 61, 23 - -

    5 Terbangun

    dan

    berkembangn

    ya 144

    kawasan yang

    berfokus

    pada 72

    Satuan

    Permukiman

    144

    Kawasan

    Transmgr

    asi

    14

    Kws

    23 Kws 29 Kws 26 Kws 43

    Kws

    52 Kws 44 Kws 39

    Kws

    138

    Kws

    140

    kws

    Sumber

    Data: Ditjen

    PKP2Trans

    2018

  • 20

    No Sasaran

    Dalam RJMN

    Target

    (2015-

    2019)

    Target

    2015

    Capaian

    2015

    Target

    2016

    Capaian

    2016

    Target

    2017

    Capaian

    2017

    Target

    2018

    Capaian

    2018

    Target

    sampai

    dengan

    2018

    Capaian

    sampai

    dengan

    2018

    Keterangan

    (SP) menjadi

    pusat Satuan

    Kawasan

    Pengembanga

    n (SKP) yang

    merupakan

    pusat

    pengolahan

    hasil

    pertanian/per

    ikanan dan

    mendukung

    sasaran

    kemandirian

    pangan

    nasional

    6 Berkembangn

    ya 20

    Kawasan

    Perkotaan

    Baru (KPB)

    menjadi

    embrio Pusat

    Pertumbuhan

    20 KPB

    (tidak

    dibagi

    target

    pertahun

    - 6 KPB - 6 KPB - 12 KPB - 18 KPB - 18 KPB Sumber

    Data: Ditjen

    PKTrans

    2018

  • 21

    Sesuai dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembanguan Jangka Menengah

    (RPJMN) Tahun 2015-2019 yang mana menjadi landasan visi dan misi Kementeraian Desa, Pembanguan Daerah Tertinggal dan

    Transmigrasi terdapat 9 (sembilan) sasaran RPJMN. Secara detail analisis pencapian 9 (sembilan) sasaran Rencana

    Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019

    Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi adalah sebagai berikut:

    Sasaran RPJMN 1. Pengurangan 5000 desa tertinggal menjadi desa

    berkembang

    Dalam upaya pencapaian sasaran RPJMN pengurangan 5.000

    desa tertinggal menjadi desa berkembang, target sasaran dibagi pertahun yaitu:

    Sasaran

    Target

    Tahun 2015

    Tahun 2016

    Tahun 2017

    Tahun 2018

    Tahun 2019

    Mengurangi jumlah desa tertinggal sampai 5.000 desa

    500 1000 1500 1500 500

    Capaian Strategis Pengurangan 5000 desa tertinggal menjadi

    desa berkembang tidak dapat dihitung pertahun dikarenakan data dasar penilaian perubahan status desa didapatkan dari data hasil Survei Potensi Desa (Podes) yang dilakukan oleh Badan Pusat

    Statistik (BPS) setiap 4 (empat) tahun. Hal ini mengakibatkan capaian sasaran strategis setiap tahun hanya bisa dilakukan dengan angka proyeksi. Untuk capaian sasaran strategis Pengurangan 5000 desa

    tertinggal menjadi desa berkembang tahun 2018 sebanyak 2.540. Sehingga capaian sampai dengan tahun ke 4 (empat) periode RPJMN

    tahun 2015-2019 adalah 6.528 desa (berdasarkan suvei podes 2018). Untuk mencapai target sasaran strategis tahun 2019, kegiatan

    akan difokuskan untuk memaksimalkan kegiatan yang tertunda dan

    mengevaluasi capaian di 4 tahun sebelumnya.

    Sasaran RPJMN 2. Peningkatan 2000 desa berkembang menjadi desa

    mandiri

  • 22

    Dalam upaya pencapaian sasaran RPJMN Peningkatan 2000 desa berkembang menjadi desa mandiri target sasaran dibagi

    pertahun yaitu

    Sasaran

    Target

    Tahun 2015

    Tahun 2016

    Tahun 2017

    Tahun 2018

    Tahun 2019

    Meningkatkan jumlah desa mandiri sedikitnya 2.000 desa

    200 600 600 400 200

    Capaian Strategis peningkatan 2000 desa berkembang menjadi

    desa mandiri tidak dapat dihitung pertahun dikarenakan data dasar penilaian perubahan status desa didapatkan dari data hasil Survei Potensi Desa (Podes) yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS)

    setiap 4 (empat) tahun. Hal ini mengakibatkan capaian sasaran strategis setiap tahun hanya bisa dilakukan dengan angka proyeksi. Untuk capaian sasaran strategis peningkatan 2.000 desa berkembang

    menjadi desa mandiri tahun 2018 sebanyak 1.102 desa. Sehingga capaian sampai dengan tahun ke 4 (empat) periode RPJMN tahun

    2015-2019 adalah 2.665 desa (berdasarkan suvei podes 2018). Untuk mencapai target sasaran strategis tahun 2019, kegiatan

    akan difokuskan untuk memaksimalkan kegiatan yang tertunda dan

    mengevaluasi capaian di 4 tahun sebelumnya

    Sasaran RPJMN 3. Peningkatan Keterkaitan Desa-Kota dan ekonomi

    kawasan perdesaan untuk percepatan desa mandiri.

    Untuk capaian sasaran startegis jumlah pusat pertumbuhan kawasan perdesaan yang dibangun/dikembangkan yang memiliki keterkaitan desa-kota tidak dibagi menjadi target pertahun.

    Sedangkan capaian tahun 2018 merupakan hasil intervensi yang dilakukan oleh Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal

    dan Transmigrasi pada tahun 2015 sampai dengan tahun 2018 ke Kawasan perdesaan yang telah ditetapkan di dalam dokumen Rencana Penetapan Kawasan Perdesaan (RPKP). Terdapat 239

    Kawasan perdesaan yang telah memiliki kelengkapan dokumen RPKP, dan 60 kawasan perdesaan di dalamnya merupakan Kawasan

    perdesaan Prioritas Nasional (KPPN). Untuk menghitung tingkat perkembangan dan capaian kinerja pembangunan Kawasan perdesaan digunakan Indeks Perkembangan Kawasan Perdesaan

    (IPKP) yang dibagi ke dalam 5 (lima) kondisi perkembangan yaitu: 1). Inisiasi, 2). Konsolidasi, 3). Mandiri, dan 4). Berdaya Saing. Sampai dengan tahun 2018, capian Kawasan Perdesaan yang meningkat

    keterkaitan desa-kota adalah 39 kawasan perdesaan, dengan rincian 38 kawasan perdesaan mandiri dan 1 kawasan perdesaan berdaya

    saing.

  • 23

    Sasaran RPJMN 4. Terentaskan 80 Daerah Tertinggal

    Berdasarkan pasal 6 ayat (3) Peraturan Pemerintah Nomor 78 Tahun 2014 tentang Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal,

    menegaskan bahwa penetapan Daerah Tertinggal secara nasional ditetapkan dengan Peraturan Presiden. Untuk itu, secara resmi data kabupaten daerah tertinggal yang terentaskan akan dilaporkan pada

    akhir periode pemerintahan (tahun 2019). Sehingga capaian sasaran strategis 80 Kabupaten Daerah Tertinggal terentaskan hanya bisa

    dihitung dengan angka proyeksi per tahun. Tahun 2018 terdapat sebanyak 9 (sembilan) Kabupaten Daerah Tertinggal yang diproyeksikan entas.

    Sasaran RPJMN 5. Persentase pertumbuhan ekonomi di daerah

    tertinggal

    Direktorat Jenderal Pembangunan Daerah Tertinggal

    bekerjasama dengan Badan Pusat Statistik (BPS) menghitung capaian persentase pertumbuhan ekonomi di daerah tertinggal tahun 2018. Capaian sasaran strategis Persentase pertumbuhan ekonomi di

    daerah tertinggal pada tahun 2017 adalah sebesar 5,33%. Nilai pertumbukan ekonomi tersebut di atas rata-rata pertumbuhan

    ekonomi nasional sebesar 5,05 %. Sedangkan untuk capaian tahun 2018, masih menunggu data dari BPS.

    Sasaran RPJMN 6. Persentase penduduk miskin di daerah tertinggal

    Direktorat Jenderal Pembangunan Daerah Tertinggal

    bekerjasama dengan Badan Pusat Statistik (BPS) menghitung capaian Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di daerah tertinggal tahun 2018. Capaian sasaran strategis Persentase pertumbuhan ekonomi di

    daerah tertinggal pada tahun 2017 adalah 18.04 %. Capaian tahun 2018 sebesar 17.41%

  • 24

    Sasaran RJMN 7. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di daerah

    tertinggal

    Direktorat Jenderal Pembangunan Daerah Tertinggal

    bekerjasama dengan Badan Pusat Statistik (BPS) menghitung capaian Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di daerah tertinggal tahun 2018.

    Capaian sasaran strategis Persentase pertumbuhan ekonomi di daerah tertinggal pada tahun 2017 adalah sebesar 61,23 %. Sedangkan untuk capaian tahun 2018, masih menunggu data dari

    BPS.

    Sasaran RPJMN 8.

    Terbangun dan berkembangnya 144 kawasan yang berfokus pada 72

    Satuan Permukiman (SP) menjadi pusat Satuan Kawasan

    Pengembangan (SKP) yang merupakan pusat pengolahan hasil

    pertanian/perikanan dan mendukung sasaran kemandirian pangan

    nasional

    Sampai pada tahun 2018, sebanyak 120 kawasan transmigrasi

    telah ditetapkan. Pentapan Kawasan transmigrasi tersebut melalui: 1. Keputusan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal

    dan Transmigrasi Nomor 9 Tahun 2016 tentang Penetapan

    Kawasan Transmigrasi yang menetapkan 23 (dua puluh enam) Kawasan transmigrasi;

    2. Keputusan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Nomor 91 Tahun 2016 tentang Penetapan Kawasan Transmigrasi yang menetapkan 26 (dua puluh

    enam) Kawasan Transmigrasi; 3. Keputusan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal

    dan Transmigrasi Nomor 104 Tahun 2017 tentang Penetapan Kawasan Transmigrasi yang menetapkan 30 (tiga puluh) Kawasan transmigrasi;

    4. Keputusan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Nomor 118 Tahun 2017 tentang Penetapan Kawasan Transmigrasi yang menetapkan 22 (dua puluh dua)

    kawasan transmigrasi; 5. Keputusan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal

    dan Transmigrasi Nomor 115 Tahun 2018 tentang Penetapan Kawasan Transmigrasi yang menetapkan 14 kawasan transmigrasi;

    6. Keputusan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Nomor 71 tahun 2018 tentang Penetapan Kawasan Transmigrasi yang menetapkan 14 kawasan

    transmigrasi; dan

  • 25

    7. Keputusan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Nomor 106 tahun 2018 tetang Penetapan

    Kawasan Transmigrasi yang menetapkan 11 kawasan tarnsmigrasi.

    Sasaran RPJMN 9.

    Berkembangnya 20 Kawasan Perkotaan Baru (KPB) menjadi

    embrio Pusat Pertumbuhan

    Kawasan Perkotaan Baru (KPB) adalah KPB yang dibangun

    menjadi pusat pelayanan kawasan transmigrasi (PPKT) dan

    berkembang sebagai embrio Pusat Pertumbuhan di dalam 144 kawasan transmigrasi yang ditetapkan oleh Menteri Desa,

    Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Sampai dengan tahun 2018 terdapat 18 KPB yang telah berubah menjadi embrio pusat pertumbuhan berdasarkan hasil evaluasi Ditjen PKTrans

    bekerjasama dengan Universitas Gajah Mada. Untuk tahun 2019 Ditjen PKTrans akan tetap melakukan

    intervensi kegiatan yang difokuskan pada pencapaian 20 KPB.

    C. REALISASI KINERJA TAHUN 2018

    Realisasi Kinerja adalah data yang menyajikan informasi

    terkait Kinerja Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi pada Tahun 2018. Data tersebut

    disajikan secara terperinci bertujuan untuk melihat secarai detail realisasi setiap indikator kinerja yang telah di perjanjikan dalam Perjanjian Kinerja (PK) Kementerian Desa, Pembangunan Daerah

    Tertinggal dan Transmigrasi Tahun 2018. Perbandingan antara Target dan Realisasi Kinerja Tahun

    2018 adalah untuk mengetahui capaian setiap IKU dari setiap

    sasaran srtategis Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi pada tahun bersangkutan.

    Perbandingan tersebut dapat dilihat pada tabel berikut.

  • 26

    Tabel 3.4 Capaian Kinerja

    Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertiggal dan Transigrasi

    Tahun 2018

    No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama

    Target Realisasi Capaian (%)

    1 Berkurangnya jumlah desa tertinggal dan meningkatnya jumlah desa mandiri di pinggiran Indonesia (Termasuk pada wilayah 3 T : Tertinggal,

    Terdepan/Terluar dan Wilayah Timur)

    1 Jumlah desa tertinggal menjadi desa berkembang

    1.500 desa

    2.540

    169%

    2 Jumlah desa berkembang menjadi desa mandiri

    600 desa 1.102

    183%

    3 Jumlah pusat pertumbuhan kawasan perdesaan yang dibangun/dikembangkan yang memiliki keterkaitan desa-kota

    11 Kawasan Perdesaan

    39 354%

    2 Terentaskannya daerah tertinggal

    1 Jumlah daerah tertinggal yang terentaskan

    13 Kabupaten

    DT

    9 69%

    2 Jumlah daerah tertinggal yang terentaskan yang memiliki karakteristik kewilayahan dan kondisi situasional tertentu

    15 Kabupaten

    DTu

    15 100%

    3 Terbangunnya permukiman transmigrasi dalam kawasan transmigrasi sebagai tempat tinggal dan tempat berusaha yang layak

    Jumlah kawasan transmigrasi yang ditetapkan, dibangun, dan dikembangkan

    44 Kawasan Transmigrasi

    39 88%

    4 Berkembangnya Kawasan Perkotaan Baru (KPB) menjadi

    Embrio Pusat Pertumbuhan

    Jumlah KPB yang menjadi kota kecil/kota kecamatan dengan berkembangnya

    industri pengolahan sekunder dan perdagangan

    7 KPB

    18 257 %

    Nilai 174,29%

  • 27

    1. Perbandingan Realisasi 3 (Tiga) Tahun Kinerja Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan

    Transmigrasi

    Untuk melihat kenaikan/penurunan kinerja Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan

    Transmigrasi, maka dibuat sebuah sandingan relaisasi kinerja antara realisasi kinerja tahun berjalan

    dengan realisasi kinerja tahun anggaran sebelumnya. Dalam laporan ini akan dibandingkan realisasi kinerja

    tahun anggaran 2018 dengan realisasi kinerja tahun anggaran 2016 dan Tahun 2017. Untuk lebih jelasnya

    dapat dilihat ditabel perbanding di bawah:

    Tabel 3.5 Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2016-2018

    No Tahun 2016

    No Tahun 2017-2018

    Sasaran

    Strtategis

    Indikator

    Kinerja Utama

    Target Capaian Sasaran

    Strtategis

    Indikator

    Kinerja Utama

    Target

    2017

    Capaian

    2017

    Target

    2018

    Capaian

    2018

    1 Berkurangnya

    Jumlah Desa

    Tertinggal

    sedikitnya 5.000 desa dan

    meningkatnya

    jumlah Desa

    Mandiri

    sedikitnya 2000 desa.

    1. Jumlah

    penurunan

    desa tertinggal

    500 desa

    200,6%1) 1 Berkurangnya

    jumlah desa

    tertinggal dan

    meningkatnya jumlah desa

    mandiri di

    pinggiran

    Indonesia

    (Termasuk pada wilayah 3

    T : Tertinggal,

    Terdepan/Terlu

    ar dan Wilayah

    Timur)

    1. Jumlah desa

    tertinggal

    menjadi desa

    berkembang

    1.500

    (Desa)

    75,33%**

    *

    1.500

    (Desa) 169%

    2. Jumlah peningkatan

    desa mandiri

    200 desa 36%1) 2. Jumlah desa berkembang

    menjadi desa

    mandiri

    600

    (Desa)

    11,5%*** 600 (Desa)

    183%

    2 Terentaskannya

    Daerah

    Tertinggal

    minimal 80

    (delapan puluh

    ) Kabupaten

    % Daerah

    tertinggal

    dengan laju

    pertumbuhan

    ekonomi

    meningkat

    81,50%

    (75 kab)

    29%2) Jumlah pusat

    pertumbuhan

    kawasan

    perdesaan yang

    dibangun/dikem

    bangkan yang

    14

    (Kawas

    an

    Perdes

    aan)

    214,28% 11

    (Kaw) 354%

  • 28

    No Tahun 2016

    No Tahun 2017-2018

    Sasaran

    Strtategis

    Indikator

    Kinerja Utama

    Target Capaian Sasaran

    Strtategis

    Indikator

    Kinerja Utama

    Target

    2017

    Capaian

    2017

    Target

    2018

    Capaian

    2018

    memiliki

    keterkaitan desa-

    kota

    % Daerah

    tertinggal

    dengan IPM (Indeks

    Pembangunan

    Manusia)

    meningkat

    41%

    (50 Kab)

    8 %3) 2 Terentaskan-

    nya daerah

    tertinggal

    Jumlah daerah

    tertinggal yang

    terentaskan

    16

    (Kab)

    150% 13

    (Kab) 69%

    % Daerah

    tertinggal

    dengan angka kemiskinan

    menurun

    89,67 %

    (85 Kab)

    75,2% 4)

    Jumlah daerah

    tertinggal yang

    terentaskan yang memiliki

    karakteristik

    kewilayahan dan

    kondisi

    situasional tertentu

    13

    (Kab)

    84,61% 15

    (Kab) 100%

    3 Terbangunnya

    permukiman

    transmigrasi

    dalam kawasan

    transmigrasi

    sebagai tempat tinggal dan

    tempat

    berusaha yang

    layak

    Jumlah

    permukiman

    yang dibangun

    pada Kawasan

    Transmigrasi

    40 SP di

    40

    Kawasan

    173 % 3 Terbangunnya

    permukiman

    transmigrasi

    dalam kawasan

    transmigrasi

    sebagai tempat tinggal dan

    tempat

    berusaha yang

    layak

    Jumlah kawasan

    transmigrasi

    yang ditetapkan,

    dibangun, dan

    dikembangkan

    43

    (Kaw)

    120,93% 44

    (Kaw) 88%

    4 Terbangunnya

    dan berkembangnya

    1. Jumlah

    Satuan Permukiman

    27 SP

    100% 4 Berkembang-

    nya Kawasan Perkotaan Baru

    Jumlah KPB yang

    menjadi kota kecil/kota

    4

    (KPB )

    300% 7

    (KPB) 257 %

  • 29

    No Tahun 2016

    No Tahun 2017-2018

    Sasaran

    Strtategis

    Indikator

    Kinerja Utama

    Target Capaian Sasaran

    Strtategis

    Indikator

    Kinerja Utama

    Target

    2017

    Capaian

    2017

    Target

    2018

    Capaian

    2018

    144 Kawasan

    dan

    berkembangnya

    20 Kawasan

    Perkotaan Baru

    (KPB) menjadi embrio Kota

    Kecil / Kota

    Kecamatan.

    (SP) Mandiri

    (KPB) menjadi

    Embrio Pusat

    Pertumbuhan

    kecamatan

    dengan

    berkembangnya

    industri

    pengolahan

    sekunder dan perdagangan

    2. Kawasan yang

    berkembang

    sebagai

    embrio pusat pertumbuhan

    6 KPB 100%

    Nilai Capaian Realisasi Kinerja Tahun 2016 90,22% Nilai Capaian Realisasi Kinerja Tahun 2018 136,66% 174,29%

    Keterangan Keterangan

    1) Capaian kegiatan diambil dari data Indeks Membangun Desa (IDM) Tahun 2016;

    2)Diambil dari data proyeksi peningkatan Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) Daerah

    Tertinggal Tahun 2016;

    3)Diambil dari data proyeksi Indeks pembangunan manusia (IPM) Daerah Tertinggal Tahun

    2016;

    4)Diambil dari data proyeksi penurunan angka kemiskinan Daerah Tertinggal Tahun 2016.

    ***) Data survei pemutakhiran data Indeks Desa Membangunan (IDM) pada tahun 2016 di 6

    (enam) regional yaitu region I (Sumatera).region II (Jawa Bali), region III (Kalimantan),

    region IV(Sulawesi), region V (Nusa Tenggara) dan region VI (Maluku, Maluku Utara, Papua

    Barat dan Papua), dengan jumlah desa sampel sebanyak 4.345.

  • 30

    Pada tahun 2017, telah dilakukan reviu Indikator KInerja

    Utama di lingkungan kementerian Desa, Pembangunan Daerah

    Tertinggal dan Transmigrasi. Sehingga perbandingan Capaian Kinerja

    pada tabel di atas, tidak bisa dibandingkan secara apple to apple,

    terutama indikator kinerja tahun 2016 dengan perjanjian kinerja

    tahun 2017. Perbedaan tersebut baik dalam segi jumlah maupun

    dalam segi kinerja yang akan dicapai. Untuk itu, khusus

    perbandingan capaian kinerja tahun 2016 dengan capaian kinerja

    tahun 2017 dibandingkan dari penururan atau kenaikan rata-rata

    keseluruhan nilai kinerja. Sedangkan perbandingan capaian kinerja

    secara apple to apple dapat dilakukan untuk capaian tahun 2017

    dengan capaian kinerja 2018 Pada tabel 3.5 di atas menunjukkan

    peningkatan nilai capaian kinerja, dari nilai 90.22% pada tahun

    2016, meningkat menjadi 136,66% pada tahun 2017. Serta tahun

    2018 mengalami peningkatan nilai capaian kinerja menjadi 174,29%.

    Melihat dari perbandingan capaian kinerja di atas, terlihat

    capaian kinerja mengalami peningkatan setiap tahun. Peningkatan

    capaian kinerja signifikan terjadi pada tahun 2016 ke 2017 yaitu

    meningkat 46,44%, sedangkan untuk tahun 2017 ke 2018

    mengalami peningkatan yaitu sebanyak 37,63%. Peningkatan nilai

    kinerja yang sangat signifikan pada tahun 2016-2017-2018

    disebabkan karena meningkatnya kualitas penganggaran kegiatan,

    sehingga penganggaran lebih fokus pada target yang telah ditetapkan

    terutama pada kegiatan-kegiatan yang menunjang pencapaian target

    RPJMN.

  • 31

    D. ANALISIS PENCAPAIAN KINERJA TAHUN 2018

    Secara detail analisis pencapain nilai kinerja tahun 2018 adalah sebagai berikut:

    Sasaran Strategis 1

    Berkurangnya jumlah desa tertinggal dan meningkatnya jumlah desa mandiri di pinggiran Indonesia (Termasuk pada wilayah 3 T:

    Tertinggal, Terdepan/Terluar dan Wilayah Timur)

    Dalam mencapai Sasaran Strategis ini, Kementerian Desa, PDT dan

    Transmigrasi menetapkan indikator kinerja sebagai berikut:

    Indikator Kinerja Target

    Jumlah desa tertinggal menjadi desa berkembang 1.500 (Desa)

    Jumlah desa berkembang menjadi desa mandiri 600 (Desa)

    Jumlah pusat pertumbuhan kawasan perdesaan yang dibangun/dikembangkan yang memiliki keterkaitan

    desa-kota

    11 (Kawasan)

    1. Jumlah Desa Tertinggal Menjadi Desa Berkembang

    Untuk mendukung upaya pencapaian sasaran pembangunan desa dan

    kawasan perdesaan, yakni mengentaskan 5000 Desa Tertinggal dan meningkatkan sedikitnya 2000 Desa Mandiri sebagaimana tertuang dalam

    Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2015 – 2019, diperlukan kejelasan status kemajuan dan kemandirian Desa di seluruh Indonesia. Kejelasan status tersebut akan mempermudah para pemangku

    kepentingan pembangunan dan pemberdayaan masyarakat Desa, dan terutama pemerintah dan masyarakat Desa itu sendiri, dalam mengelola pembangunan dan mencapai tujuan pembangunan Desa tersebut.

    Klasifikasi Status Desa Tertinggal Menjadi Desa Berkembang dapat dijelaskan sebagai berikut :

    • Desa Tertinggal atau yang disebut Desa Pra-Madya adalah Desa yang memiliki potensi sumber daya sosial, ekonomi, dan

    ekologi tetapi belum, atau kurang mengelolanya dalam upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat Desa, kualitas hidup manusia serta mengalami kemiskinan dalam berbagai

    bentuknya.

    • Desa Berkembang atau yang disebut Desa Madya adalah Desa potensial menjadi Desa Maju, yang memiliki potensi sumber daya sosial, ekonomi, dan ekologi tetapi belum mengelolanya

    secara optimal untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat Desa, kualitas hidup manusia dan menanggulangi kemiskinan.

    Definisi indikator kinerja ini Desa-desa yang menjadi prioritas sasaran

    strategis termasuk berada pada wilayah 3 T (Tertinggal, Terdepan/Terluar

  • 32

    Capaian = Jumlah desa tertinggal yang statusnya berubah menjadi berkembang X 100% Target per tahun

    dan Wilayah Timur). Target yang tertuang dalam RPJMN Tahun 2015-2019 adalah Berkurangnya 5.000 desa tertinggal secara bertahap sesuai target

    per tahun menjadi desa berkembang. Cara perhitungan indikator kinerja ini adalah Jumlah Desa Tertinggal

    Menjadi Desa Berkembang Per Tahun. Secara detail formula penghitungan perhitungannya adalah sebagai berikut:

    Pada Tahun 2018, Capaian Kinerja atas indikator “Jumlah desa

    tertinggal menjadi desa berkembang” adalah sebanyak 2.540 Desa atau 169 %

    dari Total 1.500 Desa. Dengan perhitungan sebagai berikut:

    Tabel 3.6 Tabel Perhitungan Capaian Kinerja

    Indikator

    Kinerja Target Realisasi Perhitungan

    Capaian

    (%)

    Jumlah desa

    tertinggal menjadi desa berkembang

    1.500

    (Desa)

    2.540

    (Desa)

    Realisasi x 100 %

    Target

    169 %

    2. Jumlah Desa Berkembang Menjadi Desa Mandiri

    Definisi indikator kinerja ini adalah Desa-desa yang menjadi prioritas sasaran strategis termasuk berada pada wilayah 3 T (Tertinggal, Terdepan/Terluar dan Wilayah Timur). Meningkatnya 2.000 Desa

    berkembang secara bertahap sesuai Target per Tahun menjadi Desa Mandiri berdasarkan Indeks Desa Membangun.

    Klasifikasi Status Desa Tertinggal Menjadi Desa Berkembang dapat dijelaskan sebagai berikut :

    • Desa Berkembang atau yang disebut Desa Madya adalah Desa potensial menjadi Desa Maju, yang memiliki potensi sumber daya sosial, ekonomi, dan ekologi tetapi belum mengelolanya

    secara optimal untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat Desa, kualitas hidup manusia dan menanggulangi kemiskinan.

    • Desa Mandiri atau yang disebut Desa Sembada adalah Desa Maju yang memiliki kemampuan melaksanakan pembangunan

    Desa untuk peningkatan kualitas hidup dan kehidupan sebesar-besarnya kesejahteraan masyarakat Desa dengan ketahanan sosial, ketahanan ekonomi, dan ketahanan ekologi

    secara berkelanjutan.

    Cara perhitungan indikator kinerja ini adalah Jumlah Desa Tertinggal

    Menjadi Desa Berkembang Per Tahun. Secara detail formula penghitungan perhitungannya adalah sebagai berikut:

  • 33

    Capaian = Jumlah desa berkembang yang statusnya berubah menjadi mandiri X 100% Target per tahun

    Pada Tahun 2018, Capaian Kinerja atas indikator “Jumlah desa

    Berkembang menjadi Desa Mandiri” adalah sebanyak 1.102 Desa atau 183 %

    dari Total 1.500 Desa. Dengan perhitungan sebagai berikut :

    Tabel 3.7 Tabel Perhitungan Capaian Kinerja

    Indikator Kinerja

    Target Realisasi Perhitungan Capaian

    (%)

    Jumlah desa

    berkembang menjadi desa

    mandiri

    600

    (Desa)

    1.102

    (Desa)

    Realisasi x 100% Target

    183 %

    Berbagai intervensi kegiatan yang telah dilakukan Kementerian Desa,

    Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi dalam rangka meningkatkan jumlah desa berkembang dan meningkatkan desa mandiri

    selama 4 (empat) tahun lain:

    a. Pendampingan Desa (37.640 pendamping) 74.957 desa;

    b. Generasi Sehat Cerdas (Pendampingan) 5.789 Desa; c. Bantuan permodalan pemberdayaan kelompok perempuan

    wirausaha 48 desa;

    d. Revitalisasi Pasar desa 30 desa; e. Bantuan peralatan pertanian (intervensi pemanfaatan dan

    pengelolaan hutan bersama) 47 desa; f. Program inovasi desa (bursa inovasi desa) 219 kabupaten; g. Pelaksanaan Liga Desa Nusantara 869 desa;

    h. Pembangunan sarana dan prasarana pendukung desa wisata 79 desa;

    i. Pembangunan embung desa 240 desa; j. Fasilitasi shareholding hutan desa 50 desa; k. Pelaksanaan program pembangunan desa mandiri IFADb 224

    desa l. Bantuan permodalan Bumdesa 3.050 desa; dan m. Bantuan permodalan pengembangan ekonomi masyarakat 584

    desa.

  • 34

    3. Jumlah Pusat Pertumbuhan Kawasan Perdesaan Yang dibangun/dikembangkan Yang Memiliki Keterkaitan Desa-Kota

    Definisi Pusat Pertumbuhan Kawasan Perdesaan Yang Dibangun/

    Dikembangkan Yang Memiliki Keterkaitan Desa-Kota adalah wilayah desa atau antar desa yang merupakan pusat pembangunan/pusat pelayanan yang diintervensi secara khusus melalui program/kegiatan pembangunan

    dalam kurun waktu tertentu atau dokumen rencana aksi pembangunan kawasan perdesaan yang telah ditetapkan sebelumnya (sesuai RPJMN).

    Definisi indikator kinerja ini adalah Terbentuknya pusat

    pertumbuhan di kawasan perdesaan sesuai target per tahun merujuk pada ketentuan Peraturan Perundang-Undangan yang berkenaan dengan

    Penataan Ruang dan Desa. Pusat Pertumbuhan Kawasan Perdesaan yang dibangun/ dikembangkan adalah wilayah desa atau antar desa yang merupakan pusat pembangunan/ pusat pelayanan yang diitervensi secara

    khusus melalui program/ kegiatan pembangunan dalam kurun waktu tertentu atau dokumen rencana aksi pembangunan kawasan perdesaan

    yang telah ditetapkan sebelumnya. Untuk menghitung tingkat perkembangan dan capaian kinerja

    Pembangunan Kawasan Perdesaan digunakan Indeks Perkembangan

    Kawasan Perdesaan (IPKP) yang dibangun 5 (lima) dimensi, 48 (empat puluh delapan) variabel dan 158 (seratus lima puluh delapan) indikator. Dimensi tersebut diantaranya dimensi ekonomi, dimensi sosial budaya, dimensi

    lingkungan, dimensi jejaring prasarana dan dimensi kelembagaan. Dari dimensi, variable dan indikator tersebut dihasilkan 5 (lima) klasifikasi

    kondisi perkembangan Kawasan perdesaan yaitu: 1). Inisiasi, 2). Konsolidasi, 3). Mandiri, dan 4). Berdaya Saing.

    Berbagai intervensi kegiatan yang telah dilakukan Kementerian Desa,

    Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi dalam rangka membangun Pusat Pertumbuhan Kawasan Perdesaan Yang Dibangun/ Dikembangkan Yang Memiliki Keterkaitan Desa-Kota selama 4 (empat)

    tahun antara lain: a. Bantuan kapal tangkap ikan 77 unit;

    b. Pengembangan ekonomi 191 kecamatan; c. Alat kesehatan desa 152 unit ; d. Jaringan informasi 16 unit

    e. Dermaga 8 unit f. PLTS 8 desa;

    g. Pabrik pakan ikan 5 KP; h. Alat pasca panen 48 KP; i. Pembangunan teknologi biogas 31 paket;

    j. Pembangunan embung 51 paket k. Rice milling 21 paket; l. Pembangunan pasar Kawasan 42 unit;

    m. Pembangunann Keramba jaring apung 32 Kp; n. Pengembangan pariwisata 26 KP;

    o. Mesin penggiling kopi 6 KP; p. Bantuan Sarpras perikanan 22 KP;

  • 35

    q. Sarpras Pendukung peternakan 9 KP; r. Coolstorage 11 KP;

    s. Pembangunan pabrik es mini 18 KP; t. Pengembangan incubator produk unggulan 72 KP;

    u. Pembangunan Jalan 322,42 Km; v. Usaha bersama komunitas 129 unit; w. Sarana Air Bersih 8 KP; dan

    x. Pasar antar desa 15 KP.

    Selian bantuan kegiatan fisik, untuk mendukung capaian kinerja

    bidang pembangunan desa dan Kawasan perdesaan, Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi telah menginisiasi penyusunan berbagai kebijakan

    yang terkait dengan Pencapaian Sasaran Strategis. Beberapa kebijakan yang telah diterbitkan maupun yang masih dalam proses penyusunan selama Tahun 2018 adalah sebagai berikut:

    No. Kebijakan Perkembangan

    1. Integrasi 4 (Empat) Kegiatan Prioritas

    dengan Dana Desa untuk Pemerataan Pembangunan

    Berdasarkan data dari aplikasi SIPEDE (Sistem Informasi Pembangunan Desa) yang ada di

    Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi sampai dengan 23 April 2018, penyerapan Dana Desa di antaranya

    telah digunakan untuk membangun 123.858 kilometer jalan desa, 28.830 unit irigasi, 1.971

    unit embung, serta membiayai 26.750 kegiatan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), mendirikan 11.574 posyadu dan 18.177 unit PAUD.

    2. Padat Karya Tunai Program Padat Karya Tunai merupakan kegiatan pemberdayaan masyarakat marjinal

    atau miskin yang bersifat produktif. Program ini akan dilaksanakan di 1.000 desa di 100 kabupaten/kota sasaran secara bertahap mulai

    tahun ini.

    Dana Desa yang dikucurkan harus terkait langsung dengan proyek-proyek pembangunan yang dirancang secara padat karya. Dalam

    setiap pengerjaan proyek itu, diharuskan sedikitnya 200 tenaga kerja berasal dari desa tersebut yang direkrut dan dibayar langsung

    secara tunai.

    Melalui program yang memiliki alokasi anggaran hingga 30% dari total Dana Desa ini, pemerintah menargetkan penciptaan sedikitnya

    5 juta lapangan kerja pada 2018. Pada periode 2015-2017, setiap infrastruktur yang dibangun dari Dana Desa dapat menyerap sedikitnya

  • 36

    No. Kebijakan Perkembangan

    empat tenaga kerja baru

    3. Optimalisasi

    Program Produk Unggulan Kawasan Perdesaan (Prukades)

    Salah satu Program prioritas yang diharapkan

    dapat menciptakan daya saing desa dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui optimalisasi potensi desa.

    Beberapa contoh daerah yang telah melaksanakan program ini antara lain

    Pandeglang yang mengembangkan kerapu sebagai produk unggulan yang dapat memproduksi hingga 40 ton. Selain itu, ada

    juga Lampung Timur yang mengembangkan area seluas 22.548 hektare untuk budi daya udang.

    Kebijakan Prukades dilaksanakan dengan mengembangkan produk unggulan kawasan

    perdesaan melalui klasterisasi serta melibatkan pihak swasta untuk industri pascapanen. Lebih lanjut, model Prukades juga akan

    mendatangkan dunia usaha ke desa karena desa telah memiliki skala ekonomi yang besar.

    Selain itu juga menciptakan lapangan pekerjaan karena terbangunnya industri produksi di desa.

    Sasaran Strategis 2

    Terentaskannya daerah tertinggal

    Amanat konstitusi menegaskan bahwa percepatan pembangunan

    daerah tertinggal merupakan bagian dari cita-cita nasional untuk mewujudkan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang merdeka, bersatu,

    berdaulat, adil, dan makmur. Percepatan pembangunan daerah tertinggal juga menjadi bagian dari perwujudan tujuan nasional yang tertuang dalam Alinea Keempat Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945, yaitu melindungi

    segenap Bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan

    ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.

    Upaya pengentasan daerah tertinggal difokuskan melalui intervensi

    kebijakan, program dan kegiatan pembangunan daerah tertinggal dengan memperhatikan akar masalah yang menjadi penyebab utama ketertinggalan suatu daerah, peringkat ketertinggalan daerah, persebaran daerah

    tertinggal antarprovinsi, capaian kinerja pembangunan secara keseluruhan dan karakteristik daerah tertentu yang memerlukan keberpihakan secara

    simultan dan masif dari Pemerintah Pusat, lnstansi Pusat, Pemerintah Daerah provinsi, Pemerintah Daerah kabupaten, Instansi Daerah, badan usaha milik negara, badan usaha milik dacrah, swasta, dan seluruh

    pemangku kepentingan lainnya.

  • 37

    Capaian = Jumlah daerah tertinggal yang terentaskan X 100% Target per tahun

    Dalam mencapai Sasaran Strategis ini, Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi menetapkan indikator kinerja sebagai berikut:

    Indikator Target

    Jumlah daerah tertinggal yang terentaskan 13 (Kabupaten)

    Jumlah daerah tertinggal yang terentaskan yang memiliki karakteristik kewilayahan dan kondisi

    situasional tertentu

    15 (Kabupaten)

    1. Jumlah Daerah Tertinggal Yang Terentaskan

    Cara perhitungan indikator kinerja ini adalah Jumlah daerah tertinggal

    yang terentaskan pertahun. Secara detail formula penghitungan perhitungannya adalah sebagai berikut :

    Pada Tahun 2018, Capaian Kinerja atas indikator “jumlah daerah

    tertinggal yang terentaskan” adalah sebanyak 9 kabupaten atau 69 % dari total target 13 Kabupaten DT . Dengan perhitungan sebagai berikut :

    Tabel 3.8

    Tabel Perhitungan Capaian Kinerja

    Indikator Kinerja

    Target Realisasi Perhitungan Capaian

    (%)

    Daerah tertinggal yang

    terentaskan

    13 kabupate

    n

    9 kabupaten

    Realisasi x 100% Target

    69 %

    Tidak tercapainya indikator kinerja tersebut di atas disebabkan oleh: a. Belum maksimalnya tugas dan fungsi koordinasi dalam rangka

    percepatan pembangunan Daerah Tertinggal; dan b. Adanya ketimpangan antara kebutuhan dana pembangunan

    daerah tertinggal dengan ketersediaan anggaran.

    Upaya yang telah dilakukan dalam rangka pengentasan daerah

    tertinggal selama 4 tahun (2015-2018) antara lain: a. Pembangunan Pasar Kecamatan 13 unit; b. Pembangunan sarana air bersih 26 unit;

    c. Pembangunan PLTS/BIOMASA 25 Unit; d. Pembangunan Keramba Jaring Apung 13 Unit;

  • 38

    Capaian = Jumlah daerah tertinggal dengan karaklteristik tertentu yang terentaskan X 100% Target per tahun

    e. Pembangunan Asrama Siswa dan Guru 16 Unit; f. Pembangunan saung terampil 12 unit;

    g. Pembangunan Jembatan Penyebrangan Orang 10 Unit; h. Pembangunan Embung 32 unit;

    i. Pembangunan ruang kelas sekolah; j. Pembangunan pusat belajar masyarakat k. Pembanunan Jalan desa 117 unit; dan

    l. Pembangunan Kawasan internet masyarakat 22 unit.

    Selain bantuan kegiatan fisik, untuk mendukung capaian kinerja

    bidang pembangunan kabupaten daerah tertinggal dan kabupaten daerah tertinggal yang memiliki karakteristik terentu, Kementerian Desa, PDT dan

    Transmigrasi telah menginisiasi penyusunan berbagai kebijakan yang terkait dengan Pencapaian Sasaran Strategis. Beberapa kebijakan yang telah diterbitkan maupun yang masih dalam proses penyusunan selama

    Tahun 2018 adalah sebagai berikut:

    No. Kebijakan Perkembangan

    1. Pelatihan E-

    Commerce Strategy dan Pelatihan Usaha

    Di Desa Kabupaten Sumbawa

    Materi Pelatihan difokuskan untuk membuat

    Bisnis Model dan menciptakan ide-ide bisnis baru.

    2. Pelatihan Pameran dan Fashion Show Tenun Ikat Daerah

    Tertinggal. Alor Rote Ndao

    Kegiatan ini dilaksanakan dengan menerapkan konsep Live In Danger , yakni suatu konsep Capacity Building kekinian

    dimana designer atau perancang busana (selaku tenaga ahli/ fasilitator/ narasumber) terjun langsung untuk melatih, berbagi

    pengalaman dan tinggal bersama dengan peserta sepanjang kegiatan dilaksanakan.

    Hal ini dilakukan untuk menggali kekayaan budaya dalam balutan cerita sejarah yang disampaikan langsung oleh peserta pelatihan

    kepada narasumber.

    2. Jumlah Daerah Tertinggal Yang Terentaskan Yang Memiliki

    Karakteristik Kewilayahan Dan Kondisi Situasional Tertentu

    Cara perhitungan indikator kinerja ini adalah Jumlah daerah tertinggal

    yang terentaskan yang memiliki kartakteristik kewilayahan tertentu pertahun. Secara detail formula penghitungan perhitungannya adalah sebagai berikut :

  • 39

    Pada Tahun 2018, Capaian Kinerja atas indikator “jumlah daerah

    tertinggal dengan karakteristik tertentu yang terentaskan” adalah sebanyak 15 kabupaten atau 100 % dari total target 15 Kabupaten DTu. Dengan

    perhitungan sebagai berikut:

    Tabel 3.9

    Tabel Perhitungan Capaian Kinerja

    Indikator Kinerja

    Target Realisasi Perhitungan Capaian

    (%)

    Daerah tertinggal

    dengan karakteristik Tertentu (DTu)

    15

    kabupaten

    15

    kabupaten

    Realisasi x 100%

    Target 100 %

    Berbagai upaya yang telah dilakukan dalam rangka pengentasan

    daerah tertinggal yang memiliki karakteristik dan kondisi situasional tertentu selama 4 (empat) tahun antara lain:

    a. Pembangunan jalan sirip perbatasan 333 Km; b. Bantuan kapal penumpang 20 GT 27 Unit; c. Bantuan Kapal Penumpang 50 GT 27 Unit;

    d. Bantuan Kapal barang 32 GT 15 Unit; e. Pembangunan Dermaga 27 Unit;

    f. Pembangunan tambatan perahu 15 unit; g. Pembangunan alat peraga 70 unit; h. Pembangunan darana Pendidikan 58 unit;

    i. Pembangunan jarkindes 42 unit; j. Pembangunan PLTS 27 unit; k. Pembangunan enbung 32 unit;

    l. Pembangunan KJA 12 unit; m. Pembangunan EWS 19 unit;

    n. Pembangunan bronjong 24 unit; dan o. Pembangunan Sarana Air Bersih 60 unit.

    Selain itu, beberapa kebijakan yang telah diterbitkan maupun yang masih dalam proses penyusunan selama Tahun 2018 adalah sebagai

    berikut: No. Kebijakan Perkembangan

    1. Mengembangkan Desa Wisata Di Daerah

    Perbatasan dan Pulau Kecil Terluar bersama Kementerian Pariwisata.

    Dalam rangka untuk memaksimalkan upaya koordinasi antara kedua lembaga,

    khususnya dari sisi perencanaan maupun pelaksanaan di sektor pengembangan desa wisata, Kementerian Desa, PDT dan

    Transmigrasi bersama dengan Kementerian Pariwisata teken perjanjian kerja sama

    untuk mengembangkan desa wisata di

  • 40

    Capaian = Jumlah Kawasan Transmigrasi yang telah ditetapkan X 100% Target per tahun

    daerah pulau kecil dan terluar Indonesia.

    Kedua Kementerian sepakat untuk meningkatkan sarana prasarana serta

    pemasaran desa wisata dan menyusun segala rencana aksi yang dibutukan dalam pengembangan desa wisata kedepan.

    (Dilampirkan Nota Kesepahaman antara Kementerian Pariwisata dengan

    Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Nomor NK.13/KS.001/MP/2016 dan Nomor

    10/M-DPDTT/KB/XII/2016 tentang Pengembangan Desa Wisata).

    Sasaran Strategis 3

    Terbangunnya Permukiman Transmigrasi

    Dalam Kawasan Transmigrasi Sebagai Tempat Tinggal Dan Tempat Berusaha Yang Layak

    Dalam upaya pencapaian sasaran strategis tersebut di atas, ditunjang

    dengan indikator kinerja utama jumlah kawasan transmigrasi yang ditetapkan, dibangun, dan dikembangkan. Kawasan yang dimaksud adalah kawasan transmigrasi yang ditetapkan oleh Menteri Desa, Pembangunan

    Daerah Tertinggal dan Transmigrasi sesuai perundang-perundangan yang berkenaan dengan Ketransmigrasian. Sedangkan pemanfaatan yang

    dimaksud adalah kegiatan yang meliputi pembangunan kawasan transmigrasi yang dilakukan oleh internal dan eksternal Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi berdasarkan hasil

    koordinasi Kementerian/ Lembaga/ Daerah/ Masyarakat.

    Cara perhitungan indikator kinerja ini adalah Jumlah Kawasan transmigrasi yangtelah ditetapkan pertahun. Secara detail formula

    penghitungan perhitungannya adalah sebagai berikut :

    Pada Tahun 2018, Capaian Kinerja atas indikator “Terbangunnya Permukiman Transmigrasi Dalam Kawasan Transmigrasi Sebagai Tempat

  • 41

    Tinggal Dan Tempat Berusaha Yang Layak” adalah sebanyak 39 kawasan transmigrasi atau 88% dari total target 44 kawasan transmigrasi. Dengan

    perhitungan sebagai berikut:

    Tabel 3.10 Tabel Perhitungan Capaian Kinerja

    Indikator Target Realisasi Perhitungan Capaian

    Jumlah kawasan transmigrasi yang

    ditetapkan, dibangun, dan

    dikembangkan

    44 (Kawasan)

    39 (Kawasan)

    Realisasi x 100%

    Target 88%

    Tidak tercapainya indikator kinerja tersebut di atas disebabkan oleh:

    a. Tidak segera ditetapkannya Surat Keputusan Kuasa PenggunaAnggran oleh Kementeria Desa, Pembanguna Daerah Tertinggal,

    dan Transmigrasi berdampak pada proses pelaksanaankegiatan fisik daerah;

    b. Proses revisi DIPA memerlukan waktu yang lama; dan

    c. Transisi pelaksanaan anggaran dari 6 (enam) Satker Pusatmenjadi 1 (satu) .

    Upaya yang telah dilakukan dalam rangka Pembangunan Permukiman Transmigrasi Dalam Kawasan Transmigrasi Sebagai Tempat

    Tinggal Dan Tempat Berusaha Yang Layak selama 4 tahun (2015-2018) antara lain:

    a. Penetapan Kawasan transmigrasi sebanyak 140 Kawasan,

    b. Pembukaan lahan 10.892,73 Hektar;c. Pembangunan jembatan 2.826,50 meter;

    d. Pembangunan Embung 18 unit;e. Pembangunana Rumah Transmigran Jamban Keluarga

    sebanyak 11.238

    f. unit san sarana air bersih sebanyak 3.783 unit.g. Pembangunan jalan dan gorong-gorong 660,84 Km;

    h. Fasilitasi perpindahan keluarga ke Kawasan transmigrasi11.238 Kepala Keluarga;

    i. Luas Tanah yang difasilitasi HPL sebesar 88.099,66 Hektar;

    j. Pembangunan Fasilitas Umum sebanyak 614 Unit; dank. Pembangunan drainase 36,30 Km

    Sasaran Strategis 4 Berkembangnya Kawasan Perkotaan Baru (KPB) menjadi Embrio Pusat Pertumbuhan

    Dalam upaya pencapaian sasaran strategis tersebut di atas, ditunjang

    dengan Indikator Kinerja Utama Jumlah Kawasan Perkotaan Baru (KPB)

  • 42

    Capaian = Jumlah Kawasan Perkotaan Baru yang telah ditetapkan X 100% Target per tahun

    yang menjadi kota kecil/kota kecamatan dengan berkembangnya industri pengolahan sekunder dan perdagangan. Kawasan Perkotaan Baru (KPB)

    yang dimaksud adalah KPB yang dibangun menjadi pusat pelayanan kawasan transmigrasi (PPKT) dan berkembang sebagai embrio Pusat

    Pertumbuhan di dalam 144 kawasan transmigrasi yang ditetapkan oleh Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi.

    Cara perhitungan indikator kinerja ini adalah Jumlah Kawasan perkotaan baru yang telah ditetapkan pertahun. Secara detail formula

    penghitungan perhitungannya adalah sebagai berikut :

    Pada Tahun 2018, Capaian Kinerja atas indikator “Berkembangnya Kawasan Perkotaan Baru (KPB) menjadi Embrio Pusat Pertumbuhan” adalah sebanyak 18 KPB atau 257 % dari total target 7 KPB. Dengan perhitungan

    sebagai berikut:S

    Tabel 3.11 Tabel Perhitungan Capaian Kinerja

    Indikator Target Realisasi Perhitungan Capaian

    Jumlah KPB yang menjadi kota

    kecil/kota kecamatan dengan

    berkembangnya industri pengolahan

    sekunder dan perdagangan

    7 (KPB)

    18KPB Realisasi x 100% Target

    257%

    Berbagai upaya yang telah dilakukan dalam rangka mewujudkan Kawasan Perkotaan Baru (KPB) menjadi Kota Kecil/ Kota Kecamatan

    dengan berkembangnya industri pengelolaan sekunder dan perdagangan antara lain:

    a. Pembangunan/ Rehabilitasi Jalan/ Jembatan sepanjang 816,95 Km;

    b. Pembangunan/ Rehabilitasi/ Drainase sepanjang

    95,78 KM;c. Pembangunan/ Rehabilitasi Sarana Air Bersih

    sebanyak 46 Unit;

    d. Pembangunan / Rehab PLTS/PJU 26 Unit/ 113 unit

  • 43

    e. Pembangunan Fasilitas Umum sebanyak 414 Unit;f. Rehab rumah transmigrasi 789 Unit

    g. Fasilitasi Pengembangan Lembaga Ekonomi sebanyak354 Lembaga;

    h. Layanan Wirausaha Transmigrasi sebanyak 3.938Orang;

    i. Pengembangan Lahan usaha produktif seluas

    23.583,40Hektar;j. Penerapan teknologi pengelola hasil di 100 kimtrans

    dan 22 KPB ;

    k. Layanna sosial budaya 202 kimtrans;l. Bantuan beras /non beras 35.077KK;

    m. Penyelesaian masalah pertanahan 70 kasus; dann. Layanan kemitraan 103 PKS

  • 44

    E. CAPAIAN KINERJA LAINNYA

    Dalam pencapaian kinerja kementerian tidak hanya ditunjang dari

    pencapaian unit teknis namun juga pencapaian unit dukungan manajemen.

    Unit dukungan manajemen di Kementerian Desa, Pembangunan Daerah

    Tertnggal dan transmigrasi diantaranya Sekretariat Jenderal, Inspektorat

    Jenderal dan Badan Penelitian dan Pengembangan, Pendidikan dan

    Pelatihan, Serta Informasi (BALILATFO). Pada tahun 2017, capaian kinerja

    dari Unit Dukungan Manajemen diantaranya:

    No Capaian Kinerja Lainnya

    1 Opini yang dikeluarkan oleh Badan Pemeriksa Keuangan RI terhadap

    Laporan Keuangan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal,

    dan Transmigrasi Tahun Anggaran 2017 yaitu Wajar Tanpa Pengecualian

    (WTP

    2 Nilai Hasil Evaluasi Atas Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

    Kementerian Desa, Pembanguan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi

    Tahun Anggaran 2017 yang dikeluarkan oleh Kementerian

    Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN dan RB)

    adalah 61,79 (kategori BAIK);

    3 Nilai Hasil Evaluasi Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Kementerian Desa,

    Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Tahun 2017 yang

    dikeluarkan oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan

    Reformasi Birokrasi (PAN dan RB) mengalamin peningkatan sebesar 0,37

    menjadi 64,16 (kategori BAIK);

    4 Nilai pelayanan publik terkait tanggapan penyelenggaran atas pengaduan

    masyarakat yaitu 96 %, yang dikeluarkan oleh Ombusman Republik

    Indonesia sebagai amanat Undang-Undang Nomer 25 Tahun 2009

    tentang Pelayanan Publik.

    5 Hasil pengawasan kearsipan tahun 2018 adalah 82,94 (delapan puluh

    dua koma sembilan puluh empat) dengan katagori “Baik” atau mengalami

    peningkatan sebesar 56,93 (lima puluh enam koma sembilan puluh tiga)

    dari hasil pengawasan tahun 2016 sebesar 26,01 (dua puluh enam koma

    nol satu) dengan katagori “buruk”.

    6 Peningkatan nilai Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) terhadap pelayanan

    Sekretariat Jenderal kementerian Desa, Pembangunan Derah tertinggal

    dan Transmigrasi berdasarkan Survei Kepuasan Stakeholder (SKS). Nilai

    IKM tahun 2019 atas pelaksanaan tahun 2018 adalah 3,170 dengan nilai

    konversi 79,239 (Katagori Baik). Nilai ini mengalami peningkatan yang

    sangat signifikan apabila dibandingkan dengan nilai IKM Tahun 2018

  • 45

    No Capaian Kinerja Lainnya

    atas pelaksanaan tahun 2017 adalah 2,569 dengan nilai konversi 64,225

    (Katagori Baik).

    7 Tercapainya kegiatan Kementerian yang menjadi Pantauan Kantor Staf

    Presiden (KSP) Periode Oktober - Desember (B12) Tahun 2018,

    diantaranya:

    • Tema Maritim

    a. Terbangunnya sarana dan prasarana pendukung budidaya

    rumput laut (gudang rumput laut) di kabupaten daerah Pulau

    Kecil dan Terluar capaian 100%;

    b. Terbangunnya embung kecil dan bangunan air lainnya yang

    terdapat di:

    - 150 desa capaian 100%;

    - Kawasan perdesaan sebanyak 29 unit capaian 100%;

    - Kabupaten daerah tertinggal di 13 kabupaten capaian

    100%;

    - Kawasan transmigrasi target 7 lokasi capaian 100%.

    c. Fasilitasi pengurusan /penerbitan SK HPL target 12.500 Ha

    capaian 100%.

    d. Fasilitasi penerbitan sertipikat hak milik atas tanah

    transmigran target 100.076 bidang capaian 100,25%

    • Tema Percapatan Pembangunan Kesejahteraan Provuisni papua dan

    papua Bara