Laporan Kromatografi Gas
Transcript of Laporan Kromatografi Gas
-
8/15/2019 Laporan Kromatografi Gas
1/17
I. TUJUAN PRAKTIKUM
a. Mengoperasikan GC dengan tepat sesuai SOP.
b. Memii! program su!u "ang tepat# isoterm atau terprogram.
$. Menentukan arutan standar "ang tepat dan sesuai dengan $upikan.
d. Memii! metode "ang paing tepat untuk digunakan daam anaisis.
e. Meakukan pra%anaisis $upikan dengan benar# biamana diperukan.&. Mengidenti&ikasi ada tidakn"a ako!o pada arutan sampe
g. Membandingkan RT dari arutan baku dengan $upikan
II. 'ASAR T(ORI
).* Kromatogra&i Gas
Gas C!romatograp!" +GC, adaa! aat "ang digunakan untuk pemisa!an suatu
-at atau sen"aa "ang umumn"a bersi&at /oati. Sen"aa /oati merupakan sen"aa
"ang muda! menguap pada su!u kamar. Sampe "ang dapat digunakan daam GC ini
ada dua u0ud "aitu $air dan gas. Prinsip ker0a dari Gas C!romatograp!" "aitu
sampe "ang diin0eksikan ke daam airan &ase gerak# kemudian akan dibaa oe! &ase
gerak "ang berupa gas inert ke daam koom untuk diakukan pemisa!an komponen
sampe berdasarkan kemampuann"a interaksi diantara &ase gerak dan &ase diam.
Pemisa!an ter$apai dengan partisi sampe antara &ase gas bergerak dan &ase diam
berupa $airan dengan titik didi! tinggi +tidak muda! menguap, "ang terikat pada -at
dan penun0angn"a +K!opkar )112,.
3ase 'iam dan 3ase Gerak pada Kromatogra&i Gas
a. 3ase 'iam
Pemii!an &asa diam 0uga !arus disesuaikan dengan sampe "ang akan
dipisa!kan. Untuk sampe "ang bersi&at poar sebaikn"a digunakan &asa diam
"ang poar. 4egitupun untuk sampe "ang nonpoar# digunakan &asa diam "ang
nonpoar agar pemisa!an dapat berangsung ebi! sempurna. 3ase diam pada
Kromatogra&i Gas biasan"a berupa $airan "ang disaputkan pada ba!an
pen"angga padat "ang embab# bukan sen"aa padat "ang ber&ungsi sebagai permukaan "ang men"erap +kromatogra&i gas%padat,. Sistem gas%padat tea!
dipakai se$ara uas daam pemurnian gas dan peng!iangan asap# tetapi kurang
kegunaann"a daam kromatogra&i. Pemakaian &ase $air memungkinkan kita
memii! dari se0uma! &ase diam "ang sangat beragam "ang akan memisa!kan
!ampir segaa ma$am $ampuran.
b. 3ase Gerak
'isebut 0uga sebagai gas pembaa. 3ungsi utaman"a adaa! untuk membaa
uap anait meaui s"stem kromatogra&i tanpa berinteraksi dengan komponen%
-
8/15/2019 Laporan Kromatografi Gas
2/17
komponen sampe. Adapun s"arat%s"arat &ase gerak pada kromatogra&i gas "aitu
sebagai berikut 5
% Tidak reakti&
% Murni +agar tidak mempengaru!i dete$tor,
% 'apat disimpan daam tangki tekanan tinggi. 4iasan"a mengandung gas
!eium# nitrogen# !"drogen# atau $ampuran argon dan metana
).) Komponen%komponen Pen"usun Kromatogra&i Gas
a. Gas Pembaa
Gas pembaa !arus bersi&at inert# artin"a gas ini tidak bereaksi dengan
$upikan ataupun &asa diamn"a. Gas ini disimpan daam gas bertekanan tinggi
se!ingga gas ini akan mengair $epat dengan sendirin"a. Karena airan gas "ang
$epat inia! maka pemisa!an dengan kromatogra&i gas berangsung !an"a daam
beberapa menit sa0a. Gas pembaa "ang biasa digunakan adaa! gas nitrogen.
b. In0ektor
In0ektor berada daam o/en "ang temperaturn"a dapat dikontro. Su!u in0ektor
biasan"a *6%)11 C di atas titik didi! $upikan.7ubang in0eksi didesain untuk
memasukkan sampe se$ara $epat dan e&isien. 'esain "ang popuer terdiri atas
sauran geas "ang ke$i atau tabung ogam "ang diengkapi dengan septum karet
pada satu u0ung untuk mengakomodasi in0eksi dengan semprit +s"ringe,. Karena
!eium +gas pembaa, mengair meaui tabung# se0uma! /oume $airan "ang
diin0eksikan +biasan"a antara 1#*%8#1 97, akan segera diuapkan untuk sean0utn"a
di baa menu0u koom. 4erbagai ma$am ukuran semprit saat ini tersedia di
pasaran se!ingga in0eksi dapat berangsung se$ara muda! dan akurat. Septum
karet# setea! diakukan pemasukan sampe se$ara beruang# dapat diganti dengan
muda!. Sistem pemasukan sampe +katup untuk mengambi sampe gas, dan
untuk sampe padat 0uga tersedia di pasaran.$. Koom
Koom merupakan tempat ter0adin"a proses pemisa!an karena di daamn"a
terdapat &ase diam. Oe! karena itu# koom merupakan komponen sentra pada
GC. Ada 8 0enis koom pada GC "aitu koom kemas +pa$king $oumn, dan koom
kapier +$apiar" $oumn,: dan koom preparati/e +preparati/e $oumn,.
Perbandingan koom kemas dan koom kapier dtun0ukkan oe! gambar berikut 5
-
8/15/2019 Laporan Kromatografi Gas
3/17
Koom Kemas Koom Kapier
Koom kemas terbuat dari geas atau ogam "ang ta!an karat atau dari tembaga
dan auminium. Pan0ang koom 0enis ini adaa! *;6 meter dengan diameter daam
*%< mm. Koom kapier sangat ban"ak dipakai karena koom kapier
memberikane&isiensi "ang tinggi +!arga 0uma! peat teori "ang sangat besar =
811.111 peat,. Koom preparati& digunakan untuk men"iapkan sampe "ang
murni dari adan"a sen"aa tertentu daam matriks "ang kompeks.
3ase diam "ang dipakai pada koom kapier dapat bersi&at non poar# poar#
atau semi poar. 3ase diam non poar "ang paing ban"ak digunakan adaa! meti
poisioksan +>P%*: '4%*: S(%81: CPSI7%6, dan &eni 6?%metipoisioksan @6?
+>P%6: '4%6: S(%6): CPSI7%,. 3ase diam semi poar adaa! seperti &eni 61?%metipoisioksan 61? +>P%*2: '4%*2: CPSI7%*@,# sementara itu &ase diam "ang
poar adaa! seperti poietien giko +>P%)1M: '4%BA: CP%BA: CarboaD%
)1M,.
d. Termostat +o/en,
Termostat +o/en, adaa! tempat pen"impanan koom. Su!u koom !arus
dikontro.
e. 'etektor
'etektor adaa! komponen "ang ditempatkan pada u0ung koom GC "ang
menganaisis airan gas "ang keuar dan memberikan data kepada perekam data
"ang men"a0ikan !asi kromatogram se$ara gra&ik.
&. Rekorder
Rekorder ber&ungsi sebagai pen$etak !asi per$obaan pada embaran kertas
berupa kumpuan pun$ak "ang disebut kromatogram.
III. Aat dan 4a!an
No Aat 4a!an
-
8/15/2019 Laporan Kromatografi Gas
4/17
Menghubungkan alat GC dengan sumber listrik
Memasang buble fowmeter pada detector dan mengatur kecepatan gas N2 pada 15mL/men
ada GC! buka tombol gas N2 "pilih #N$ %&' ()
Membuka gas tabng pembawa "N2) berlawanan arah *arum *am dan atur tekanan
men+alakan GC dengan menekan tombol GC di samping kanan
l/t . dan tean tombol ,N',& untuk memulai dan memberhentikann+a. ntuk mendapa
Menekan tombol 3,t lalu memilih ( lalu %N
2 dengan arah putaran berlawanan arah *arum *am dan putar kran hi*au hingga 1!25 kg/cm- unt
Membuka tombol (#& pada GC "pilih 3,' () secara penuh
*. Aat K!romatogra&i Gas (tano 6 97
). Integrator >P 88@1 A Propano 6 97
8. Aat suntikan * 97 4utano 6 97
) # N) dan udara tekan
IE. Skema Ker0a
a. Men"aakan GC dan dete$tor 3I'
Meakukan pengaturan su!u dengan5
% OE(N T(MP 5 ON
% '(T T(MP A 5 *61 (NT(R
% INJ T(MP A 5 *61 (NT(R
-
8/15/2019 Laporan Kromatografi Gas
5/17
N #3 terus6menerus sambil memutar tombol gas 42 secara perlahan6lahan sampai terdengar l
ntikan memutar tombol gas 42 dan lepaskan tombol #GN #3. Lalu mengu*i ada tidakn+a uap air
Men+alakan integrator
Mengatur suhu kolom dengan0
#N' ',M0 1 ,N',&
&(',0
#N(L ',M0 1 ,N',&
7ila lampu N%' &,(38! suntikan etanol seban+ak 1L pada in*ektor
Menekan secara bersama6sama tombol $'(&' pada GC dan integrator pada saat men+untikkan
b. Men"aakan integrator
$. Pengaru! su!u ter!adap RT dan pemisa!an $ampuran
• Su!u Isoterma
Meakukan pengaturan parameter dengan5
% OP+, 5 * (NT(R
% F(RO 5 6 (NT(R
% C>T SP 5 1#6 (NT(R
% ATT)↑5 2 atau @ (NT(R
% Tekan 7IST )D
-
8/15/2019 Laporan Kromatografi Gas
6/17
Menekan tombol $'% pada GC dan integrator setelah diperoleh khromatogramn+a
Mengubah suhu kolom dengan0
#N' ',M0 9 ,N',&
&(',0 5#N(L ',M0 15 ,N',&
Men+untikkan 1L campuran etanol! butanol! dan propanol hingga didapatkan kromatogramn
Men+untikkan 1L etanol hingga didapatkan kromatogramn+a
• $uhu program
d. Anaisis kuaitati&
:. 3ata engamatan
• $uhu #sotemal
Ke$epatan gas pembaa +N), 5 *6 mmenit
INIT T(MP 5 *11
RAT( 5 1
Su!u Isoterma
Sen"aa Juma! Pun$ak RT ?Area
(tano ))#*@
1#1<
@@#@2
1#1*8
Meakukan !a serupa untuk propano# butano# dan $ampuran.
Meakukan !a serupa seperti pada su!u isot!erm.
Membandingkan kedua kromatogramn"a
-
8/15/2019 Laporan Kromatografi Gas
7/17
Propano ))#
-
8/15/2019 Laporan Kromatografi Gas
8/17
3ase diam pada Kromatogra&i Gas biasan"a berupa $airan "ang disisipkan pada ba!an
pen"angga padat "ang embab# bukan sen"aa padat "ang ber&ungsi sebagai permukaan
"ang men"erap +kromatogra&i gas%padat,. Sedangkan 3ase gerak dapat disebut 0uga sebagai
gas pembaa. 3ungsi utaman"a adaa! untuk membaa uap anait meaui sistem
kromatogra&i tanpa berinteraksi dengan komponen%komponen sampe. Gas pembaa "ang
biasa digunakan adaa! gas nitrogen +N),.
Per$obaan diakukan meaui beberapa ta!ap# berupa pen"aaan aat dan detektor#
Pen"aaan integrator# dan pengaturan su!u koom ter!adap RT + Retention Time, pada
pemisa!an $ampuran.Ta!ap pertama# "aitu pen"aaan aat dan detektor untuk memanaskan
aat GC agar proses kromatogra&i gas dapat berangsung ebi! optima daam pemisa!an "ang
diakukan oe! &asa penggerakn"a# karena &asa penggerak dapat beker0a pada su!u panas.
Gas Nitrogen +N), diairkan dari tabung gas Nitrogen "ang tea! ter!ubung dengan
aat GC# airan nitrogen "ang masuk ditandai dengan 0arum pada reguator "ang bergerak
bergerak. Airan gas nitrogen disesuaikan dengan proses "ang akan diakukan. Cara
mengukur ke$epatan airan gas Nitrogen +N), dengan menggunakan bube &ometer "ang
dipasangkan pada in0ektor. 'iatur agar niai *t mendekati *#6 + pada praktikum ini didapat
niai *#) "ang tea! masuk. 'iakukan pen"aaan integrator dan pengaturan
su!u sesuai dengan prosedur.
'aam praktikum ini# arutan "ang digunakan adaa! etano# propano# butano#
$ampuran A dan 4 "ang merupakan $ampuran dari ketigan"a# arutan "ang dianaisis !arus
memiiki &asa $air dan muda! mengaami penguapan. Anaisis pertama diakukan dengan
su!u Isoterm dan "ang kedua dengan su!u program# perbedaann"a terdapat dari su!u aa
pen"untikan dan su!u ak!irn"a sa0a. Pada su!u isot!erm# su!u aa diatur *11oC dan su!u
ak!ir diatur sebesar *11oC. Sedangkan pada su!u program# su!u aan"a di atur H1oC dan
su!u ak!irn"a sebesar *61oC. Perbedaan dari kedua prosedur tersebut dapat diamati pada
besarn"a aktu retensi "ang didapatkan. Masing%masing arutan disuntikkan kedaam
in0e$tion port seban"ak *7. Namun# sebeum disuntikkan kedaamn"a peru diakukan
pembiasan dengan menggunakan arutan "ang akan di u0i sekitar )%6 kai. >a tersebut
bertu0uan agar tidak terdapatn"a -at pengotor daam arutan pada saat diakukan pengukuran.
Pen"untikan arutan diu0i se$ara berurutan muai dari etano# propano# butano# dan
$ampuran keduan"a. 7arutan "ang tea! disuntikkan masuk eat in0e$tion port kemudian
akan terbaa oe! gas N) sebagai &asa gerak dan akan meaui &asa diam "ang berupa $airan
-
8/15/2019 Laporan Kromatografi Gas
9/17
"ang dapat diapiskan pada dinding bagian daam dari koom. Oe! karena itu# pemisa!an
$ampuran didasarkan pada perbedaan kearutan +partisi, reati& masing%masing komponen
daam $airan &asa diam. Pemisa!an tersebut 0uga dapat disebabkan oe! perbedaan a&initasn"a
ter!adap &asa diam dan &asa gerak "ang berada pada sistem kesetimbangan dinamis. Apabia
a&initas ter!adap &asa gerak ebi! besar# maka aktu retensi "ang diperukan 0uga ebi!
singkat. >a ini dikarenakan adan"a perbedaan titik didi! dari komponen etano#propano# dan
butano daam arutan. Titik didi! "ang tinggi memiiki aktu retensi "ang $enderung ebi!
ama. 7arutan "ang terdeteksi pada koom akan diba$a oe! detektor dan akan dikon/ersikan
men0adi sin"a istrik kemudian akan diba$a oe! integrator. Interator akan mengkon/ersikan
kembai sin"a tersebut men0adi energi gerak se!ingga kromatogram +kur/a komponen, dapat
digambarkan oe! integrator diatas kertas bersama dengan data%data ain "ang ditemukan.
'ari !asi "ang didapatkan# aktu retensi dari sen"aa etano# propano# dan butano
digunakan untuk perbandingan aktu retensi saat mengukur sampe "ang digunakan. Pada
su!u isot!erm# arutan baku etano memiiki dua pun$ak "ang berarti terdapat satu aktu
retensi sebesar )#*@ dan pengotorn"a sebesar 1#1
-
8/15/2019 Laporan Kromatografi Gas
10/17
se!ingga dapat diketa!ui terdapat arutan etano dan pengotorn"a pada arutan "ang
disuntikkan. Pada arutan $ampuran etano butano#terdapat ) pun$ak dengan aktu retensi
)#a tersbut
dapat membuat aktu pemisa!ann"a ber0aan ebi! ama karena su!u naik pera!an untuk
mendapatkan kromatogramn"a dan turun kembai se$ara pera!an untuk mempersiapkan
pemisa!an pada arutan sean0utn"a.
'engan ini dapat dikatakan ba!a pemisa!an dengan su!u terprogram ebi! baik 0ika
dibandingkan dengan su!u isoterm# aaupun aktu "ang diperukan untuk mengeusi
arutan ebi! ama pada su!u terprogram dibandingkan dengan su!u isoterm se!ingga dengan
su!u terprogram pemisa!an dapat ber0aan dengan ebi! baik.
Pembahasan Asri Aminah 151411003
Pada per$obaan ini diakukan per$obaan u0i kuaitati& dengan menggunakan instrumen
kromatogra&i gas +GC,. Anaisis kuaitati& bertu0uan untuk mengeta!ui komponen atau
sen"aa "ang terkandung pada sampe. Metode "ang digunakan "aitu kromatogra&i untuk
memisa!kan $ampuran "ang muda! menguap# pemisa!an pada kromatogra&i gas didasarkan
pada perbedaan aktu retensi +tR, pada kromatogram. Baktu retensi +tR, adaa! aktu "ang
diperukan oe! anait dari aa koom sampai ke detektor. Semakin ama anait berinteraksi
dengan &ase diam maka semakin ama ia keuar dan tR "ang di!asikan semakin besar.
Adan"a aktu retensi disebabkan adan"a perbedaan interaksi komponen%komponen tersebut
dengan &asa diam dan &asa gerak. 3ase diam "ang berupa $airan dan &ase gerak berupa gas.
Karena gas ini ber&ungsi membaa komponen%komponen sepan0ang koom !ingga men$apai
detektor# maka &asa gerak disebut 0uga sebagai gas pembaa +$arrier gas,. Pada perobaan ini
-
8/15/2019 Laporan Kromatografi Gas
11/17
gas pembaa "ang digunakan adaa! N)# karena gas N) mempun"ai si&at Tidak reakti
Murni atau kering "ang merupakan s"arat sebagai gas pembaa. Seain gas Nitrogen#
digunakan 0uga gas >idrogen dan oksigen "ang berperan sebagai gas pembakar.
Anaisa kuaitati& diakukan dengan $ara membandingkan aktu retensi anait dengan
aktu retensi standar. Untuk mendapatkan aktu retensi standar dapat diakukan dengan
menggunakan sen"aa "ang tea! diketa!ui. Adapun sen"aa "ang digunakan "aitu etano#
propano# butano# $ampuran (tano butano# dan etano sampe
Pada anaisa kuaitati& pada per$obaan ini digunakan ) metode# "aitu metode Isoterm dan
Su!u Terprogram. Perbedaan dari kedua prosedur tersebut dapat diamati pada besarn"a aktu
retensi "ang didapatkan. Pada su!u isot!erm# su!u aa diatur*11oC dan su!u ak!ir diatur
sebesar *11oC. Masing%masing arutan disuntikkan kedaam in0e$tion port seban"ak *7
se$ara bergantian. Namun# sebeum disuntikkan kedaamn"a peru diakukan pembiasan
dengan menggunakan arutan "ang akan di u0i 6 kai. >a tersebut bertu0uan agar tidak
terdapatn"a -at pengotor daam arutan pada saat diakukan pengukuran.
>asi per$obaan pada su!u isot!erm# pada kromatogram5
a. arutan baku etano memiiki dua pun$ak "ang berarti terdapat satu aktu retensi sebesar
)#*@ dan pengotorn"a sebesar 1#1<
b. arutan propano memiiki dua pun$ak dengan aktu retensi ).
-
8/15/2019 Laporan Kromatografi Gas
12/17
b. 7arutan propano memiiki dua pun$ak dengan aktu retensi )#a tersbut dapat membuat aktu pemisa!ann"a ber0aan ebi! ama karena
su!u naik pera!an untuk mendapatkan kromatogramn"a dan turun kembai se$ara
pera!an untuk mempersiapkan pemisa!an pada arutan sean0utn"a.
'engan ini dapat dikatakan ba!a pemisa!an dengan su!u terprogram ebi! baik 0ika
dibandingkan dengan su!u isoterm# aaupun aktu "ang diperukan untuk mengeusi
arutan ebi! ama pada su!u terprogram dibandingkan dengan su!u isoterm se!ingga
dengan su!u terprogram pemisa!an dapat ber0aan dengan ebi! baik.
Pembahasan Oleh Dani Darmawan 151411004
1. Terhaa! Peran"kat Alat #an" i"unakan !aa $%
-
8/15/2019 Laporan Kromatografi Gas
13/17
Pada Praktikum ini# diakukan per$obaan kromatogra&i gas +GC,. Kromatogra&i gas adaa!
$ara pemisa!an suatu $ampuran men0adi komponen%komponen"a "ang berdasarkan pada
distribusi komponen%komponen tersubut dengan menggunakan gas sebagai &asa gerak dan
$airan sebagai &asa diam.
Campuran "ang akan dipisa!kan komponen%komponenn"a# dimasukkan ke daam
koom "ang mengandung &asa diam# dengan $ara men"untikann"a menggunakan aatsuntikan *1 7 dimana "ang disuntikan sebesar *7 dan tidak boe! mengin0eksikan
$upikan terau ban"ak# karena GC sangat sensiti&. Meaui in0e$tor "ang kemudian didaam
in0e$tor tersebut diberikan su!u "ang tinggi agar sampe men0adi &asa uap# karena s"arat
daam anaisa menggunakan g$ ini arutan sampe !arus daam &asa uap# Pada saat
memasukkan $upikan aktun"a !arus sesingkat mungkin. Su!u in0e$tion port !arus ebi!
tinggi dari titik didi! $upikan +)11$,# kaau su!un"a renda! dan memasukkan $upikan
terau ambat maka pita eusin"a ebar dan >(TP besar.
kemudian dengan bantuan &ase gerak berupa gas "ang biasan"a disebut 0uga gas
pembaa karena tu0uan utaman"a adaa! membaa soute ke daam koom# karenan"a gas
pembaa tidak mempengaru!i seekti&itas# dimana memiiki pers"aratan tidak reakti murni
atau kering# dapat disimpan daam tangki bertekanan tinggi +mera! untuk !"drogen# abu%abu
untuk nitrogen dan arna !i0au udara tekan,. Pemii!an gas pembaa tergantung pada
penggunaan spesi&ik dan 0enis dete$tor "ang digunakan# tipe koom +pa$king atau kapier,
serta bia"a# pada praktikum ini menggunakan detektor 3I'# maka gas pembaa "ang
digunakan adaa! !idrogen dan udara untuk pembakaran dan Nitrogen gas pembaan"a.
Pemii!an gas pembaa 0uga bisa dii!at pada tabe dibaa! "ang teri!at ba!a detektor
3I' ter0adi proses !antar panasn tangkap eektron dan ionisasi n"aa.
Gas pembaa 'ete$tor
>"drogen >antar panas
>eium >antar panas
Ionisasi n"aa
3otometri n"aa
Nitrogen Ionisasi n"aa
Tangkap ee$tron
3otometri n"aa
Argon Ionisasi n"aa
Argon Metana 6? Tangkap ee$tron
Karbon dioksida >antar panas
Ke$epatan /oume gas pembaa "ang digunakan sebesar H* mmenit karena koom
"ang digunakan memiiki diameter daam H mm koom "ang digunakan "aitu koom kapierseperti dibaa! ini
-
8/15/2019 Laporan Kromatografi Gas
14/17
Pegukuran airan"a dengan $ara memasang bube &ometer ke in0e$tor kemudian diatur a0u
airn"a dibagian kromatogra&in"a agar sesuai dengan angka "ang ditun0ukan pada bube
meter dengan aktu "ang diperukan# pada pengukuran ini digunakan pada /oume
-
8/15/2019 Laporan Kromatografi Gas
15/17
). Ter!adap Praktikum dengan Penggunaan Sampe "ang di anaisa
'aam praktikum ini# arutan "ang digunakan adaa! etano# propano# butano#
$ampuran etano%butano dan etano sampe arutan "ang dianaisis !arus memiiki &asa
$air dan muda! mengaami penguapan. Anaisis pertama diakukan dengan su!u Isoterm
dan "ang kedua dengan su!u program# perbedaann"a terdapat dari su!u aa pen"untikan
dan su!u ak!irn"a sa0a. Pada su!u isot!erm# su!u aa diatur *11oC dan su!u ak!ir diatur
sebesar *11oC. Sedangkan pada su!u program# su!u aan"a di atur H1oC dan su!u
ak!irn"a sebesar *61oC. Perbedaan dari kedua prosedur tersebut dapat diamati pada
besarn"a aktu retensi "ang didapatkan. Masing%masing arutan disuntikkan kedaam
in0e$tion port seban"ak *7. Namun# sebeum disuntikkan kedaamn"a peru diakukan
pembiasan dengan menggunakan arutan "ang akan di u0i sekitar )%< kai. >a tersebut
bertu0uan agar tidak terdapatn"a -at pengotor daam arutan pada saat diakukan
pengukuran. Pen"untikan arutan diu0i se$ara berurutan muai dari etano# propano#
butano# dan $ampuran etano%butano sampai etano sampe. 7arutan "ang tea!
disuntikkan masuk eat in0e$tion port kemudian akan terbaa oe! gas N ) sebagai &asa
gerak dan akan meaui &asa diam "ang berupa $airan "ang dapat diapiskan pada dinding
bagian daam dari koom. Oe! karena itu# pemisa!an $ampuran didasarkan pada
perbedaan kearutan +partisi, reati& masing%masing komponen daam $airan &asa diam.
Pemisa!an tersebut 0uga dapat disebabkan oe! perbedaan a&initasn"a ter!adap &asa diam
dan &asa gerak "ang berada pada sistem kesetimbangan dinamis. Apabia a&initas
ter!adap &asa gerak ebi! besar# maka aktu retensi "ang diperukan 0uga ebi! singkat.
>a ini dikarenakan adan"a perbedaan titik didi! dari komponen etano#propano# dan
butano daam arutan. Titik didi! "ang tinggi memiiki aktu retensi "ang $enderung
ebi! ama. 7arutan "ang terdeteksi pada koom akan diba$a oe! detektor dan akan
dikon/ersikan men0adi sin"a istrik kemudian akan diba$a oe! integrator. Interator akan
mengkon/ersikan kembai sin"a tersebut men0adi energi gerak se!ingga kromatogram
+kur/a komponen, dapat digambarkan oe! integrator diatas kertas bersama dengan data%
data ain "ang ditemukan.
'ari !asi "ang didapatkan# aktu retensi dari sen"aa etano# propano# dan
butano digunakan untuk perbandingan aktu retensi saat mengukur sampe "ang
digunakan. Su!u Isoterma
Sen"aa Juma! Pun$ak RT ?Area(tano ) )#*@ @@#@2
-
8/15/2019 Laporan Kromatografi Gas
16/17
1#1< 1#1*8
Propano ))#
-
8/15/2019 Laporan Kromatografi Gas
17/17
'ari !asi pengamatan# aktu retensi "ang didapatkan niai penun0ukan RT pada su!u
isoterma ebi! bagus daripada su!u program. >a ini menun0ukkan ba!a kondisi
isoterm dapat mengeusi suatu -at ebi! $epat 0ika dibandingkan dengan su!u terprogram.
Se!ingga dapat ditarik kesimpuan ba!a pada su!u isoterm ebi! baik daripada su!u
program.
EII. Kesimpuan*. Setea! meakukan praktikum dapat ditarik kesimpuan ba!a daam pemba!asan
ada "ang men"atakan ba!a su!u isotermik ebi! bagus ada 0uga "ang memba!as
ba!a su!u program ebi! bagus tergantung dari pemba!asan masing%masing.
). Niai RT terbesar ada pada niai RT butano
8. Niai RT terke$i ada pada niai RT etano
;. 'an 0uma! pun$ak pada pengukuran bergantung pada 0uma! sen"aa "ang
berada pada sen"aa "ang akan diukur dan keban"akan mengandung pengotor.