LAPORAN magang Perhitungan Dimensi Kolom dan Balok

37

Click here to load reader

description

laporan magang SMK jurusan Geomatika

Transcript of LAPORAN magang Perhitungan Dimensi Kolom dan Balok

Page 1: LAPORAN magang Perhitungan Dimensi Kolom dan Balok

COVER

LAPORAN

Perhitungan Dimensi Kolom dan Balok Villa KlecungJALAN Umalas Klecung No.1 Badung-Bali

Disusun dan dipersiapkan untuk memenuhi tugas

Pembelajaran Praktik Keahlian dalam rangka Praktik Kerja Industri (PRAKERIN)

Tahun Pelajaran 2015/2016

OLEH:

Nama : M AL RAFI NANDONIS : 13876/050.007Kelas : XI Geomatika

PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG DINAS PENDIDIKAN

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) NEGERI 1 LUMAJANG BIDANG KEAHLIAN BISNIS MANAJEMEN,TEKNOLOGI INFORMATIKA KOMUNIKASI DAN TEKNOLOGI REKAYASA

Jalan HOS Cokroaminoto No.161 Kode Pos 67311 Telp.(0334)881866LUMAJANG

2016

Page 2: LAPORAN magang Perhitungan Dimensi Kolom dan Balok

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING OLEH SEKOLAH

Diterima tanggal : April 2016Disetujui tanggal : April 2016

ii

Guru Pembimbing

TOFAN TRI OKTORA, S.PdNIP. 19841020 201001 1 024

Kepala Progam

TOFAN TRI OKTORA, S.PdNIP. 19841020 201001 1 024

Mengetahui,Kepala SMK Negeri 1 Lumajang,

ZAINAL ABIDIN, S.Pd.Pembina

NIP. 19641110 198903 1 019

Page 3: LAPORAN magang Perhitungan Dimensi Kolom dan Balok

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah yang Maha Kuasa atas

berkat dan rahmatnya penulis dapat menyelesaikan laporan  Prakerin pada tahun

ajaran 2015/2016 yang di laksanakan di PT. Agra Ina Jaya ini tepat pada

waktunya tanpa halangan suatu apapun.

Akhirnya dengan segala kerendahan hati izinkanlah penulis untuk

menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan

pengarahan dan bimbingan dalam menyusun laporan ini, penulis mengucapkan

banyak terima kasih kepada:

1. Bapak Tofan Tri Oktora, S.Pd, Selaku Kepala Program Keahlian Geomatika

SMK Negeri 1 Lumajang

2. Bapak Gregorius Anggoro Seto Bondantoro, Selaku Pimpinan PT. Agra Ina

Jaya.

3. Bapak Tofan Tri Oktora, S.Pd, Selaku Pembimbing dari sekolah.

4. Bapak Ida Bagus Adyatmaja, Selaku pembimbing dari Dunia Kerja.

5. Serta Bapak/Ibu guru yang telah memberi masukan dan saran dalam

penyusunan laporan ini.

6. Dan juga kedua orang tua yang selalu memberi motivasi dan biaya.   

Penulis menyadari bahwa penyusunan laporan ini masih jauh dari

kesempurnaan, untuk itu kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat

di butuhkan.

Harapan dari penulis semoga laporan yang memuat pengalaman dan

pengetahuan yang didapatkan selama melaksanakan Praktek kerja Industri ini

dapat bermanfaat bagi siswa-siswi SMK Negeri 1 Lumajang

Bali, 14 April 2016

Penyusun,

iii

Page 4: LAPORAN magang Perhitungan Dimensi Kolom dan Balok

DAFTAR ISI

COVER.....................................................................................................................iLEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING OLEH SEKOLAH...........................iiKATA PENGANTAR............................................................................................iiiDAFTAR ISI...........................................................................................................ivBAB I PENDAHULUAN.................................................................................1

A. Latar Belakang..............................................................................................1B. Rumusan Masalah.........................................................................................2C. Tujuan...........................................................................................................2D. Manfaat.........................................................................................................2

BAB II KAJIAN PUSTAKA................................................................................3A. Tinjauan Umum............................................................................................3B. Dasar Analisa................................................................................................4C. Analisa Struktur............................................................................................5D. Faktor Keamanan..........................................................................................6

BAB III METODE PENELITIAN........................................................................7A. Alat yang digunakan.....................................................................................7B. Waktu dan Tempat........................................................................................7C. Anggota Tim.................................................................................................7D. Prosedur Penelitian.......................................................................................7E. Rumus Perhitungan.......................................................................................7

BAB IV ANALISIS DATA...................................................................................9A. Gambar Arsiktural.........................................................................................9B. Gambar Struktur..........................................................................................16C. Perhitungan Dimensi Kolom dan Balok.....................................................17D. Proses Pembuatan Kolom Begistal.............................................................18

BAB V PENUTUP..............................................................................................20A. Kesimpulan.................................................................................................20B. Saran – saran...............................................................................................20

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................21

iv

Page 5: LAPORAN magang Perhitungan Dimensi Kolom dan Balok

v

Page 6: LAPORAN magang Perhitungan Dimensi Kolom dan Balok

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam perencanaan sebuah bangunan bertingkat, harus memperhatikan

beberapa kriteria yang matang dari unsur kekuatan, kenyamanan, serta aspek

ekonomisnya. Kenyamanan yang diinginkan membutuhkan tingkat ketelitian

dan keamanan yang tinggi dalam perhitungan konstruksinya. Faktor yang

seringkali mempengaruhi kekuatan konstruksi adalah beban hidup, beban

mati, beban angin, dan beban gempa. Oleh karena itu, perlu disadari bahwa

keadaan atau kondisi lokasi pembangunan gedung bertingkat akan

mempengaruhi pula terhadap kekuatan gempa yang ditimbulkan yang

kemudian berakibat pada bangunan itu sendiri.

Batang-batang struktur baik kolom maupun balok harus memiliki

kekuatan, kekakuan dan ketahanan yang cukup sehingga dapat berfungsi

selama umur layanan struktur tersebut. Dalam mendesain batang tarik yaitu

balok baja harus memberikan keamanan dan menyediakan cadangan kekuatan

yang diperlukan untuk menanggung beban layanan, yaitu balok harus

memiliki kemampuan terhadap kemungkinan kelebihan beban (overload) atau

kekurangan kekuatan (understrength). Kelebihan beban dapat terjadi akibat

perubahan fungsi balok, terlalu rendahnya taksiran atas efek-efek beban

karena penyederhanaan yang berlebihan dalam analisis strukturnya, dan

akibat variasi-variasi dalam prosedur konstruksinya. Dalam merencanakan

suatu struktur baja untuk bangunan bertingkat, SNI 03-1729-2002 telah

menjadi standar Indonesia dalam perencanaan saat ini.

Peraturan SNI 03-1729-2002 yang kita gunakan, yang sebelumnya

menggunakan desain tegangan izin seperti metode ASD pada Peraturan

Pembebanan Bangunan Baja Indonesia (PPBBI 1983) terlihat memperbaharui

metodenya dengan mengacu pada LRFD. Komponen struktur dengan rangka

dua dimensi dan tiga dimensi hampir setengahnya merupakan komponen

struktur tarik. Komponen struktur tarik juga dapat dilihat pada hubungan atau

1

Page 7: LAPORAN magang Perhitungan Dimensi Kolom dan Balok

pada struktur yang tergantung. Komponen struktur tarik juga terlihat pada

elemen pengaku yang menahan pengaruh gempa dan angin.

B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan-rumusan masalah sebagai berikut :

1. Berapa dimensi penampang kolom dan balok pada Villa Klecung

Umalas?

2. Bagaimana proses pembuatan kolom begistal pada Villa Klecung

Umalas?

C. Tujuan

Tujuan dari pelaksanaan penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui dimensi penampang kolom dan balok Villa Klecung.

2. Untuk mengetahui proses pembuatan kolom begistal pada Villa Klecung.

D. Manfaat

Manfaat Penelitian Manfaat dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Dapat memperdalam pemahaman dalam struktur kolom dan balok dengan

sistem detail di wilayah tertentu.

2. Memberikan sumbangan penting dan wawasan bagi praktisi konstruksi

bangunan.

3. Memberikan perhitungan yang baru dan lebih efektif untuk digunakan

dalam perhitungan kuat tarik rencana pada komponen struktur yang

mengalami kegagalan.

2

Page 8: LAPORAN magang Perhitungan Dimensi Kolom dan Balok

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Tinjauan Umum

Kolom adalah batang tekan vertikal dari rangka struktur yang memikul

beban dari balok. Kolom merupakan suatu elemen struktur tekan yang

memegang peranan penting dari suatu bangunan, sehingga keruntuhan pada

suatu kolom merupakan lokasi kritis yang dapat menyebabkan runtuhnya

(collapse) lantai yang bersangkutan dan juga runtuh total (total collapse)

seluruh struktur (Sudarmoko, 1996). SK SNI T-15-1991-03 mendefinisikan

kolom adalah komponen struktur bangunan yang tugas utamanya menyangga

beban aksial tekan vertikal dengan bagian tinggi yang tidak ditopang paling

tidak tiga kali dimensi lateral terkecil. Fungsi kolom adalah sebagai penerus

beban seluruh bangunan ke pondasi. Bila diumpamakan, kolom itu seperti

rangka tubuh manusia yang memastikan sebuah bangunan berdiri. Kolom

termasuk struktur utama untuk meneruskan berat bangunan dan beban lain

seperti beban hidup (manusia dan barang-barang), serta beban hembusan

angin. Kolom berfungsi sangat penting, agar bangunan tidak mudah roboh.

Beban sebuah bangunan dimulai dari atap. Beban atap akan meneruskan

beban yang diterimanya ke kolom. Seluruh beban yang diterima kolom

didistribusikan ke permukaan tanah di bawahnya. Kesimpulannya, sebuah

bangunan akan aman dari kerusakan bila besar  dan jenis pondasinya sesuai

dengan perhitungan. Namun, kondisi tanah pun harus benar-benar sudah

mampu menerima beban dari pondasi. Kolom menerima beban dan

meneruskannya ke pondasi, karena itu pondasinya juga harus kuat, terutama

untuk konstruksi rumah bertingkat, harus diperiksa kedalaman tanah kerasnya

agar bila tanah ambles atau terjadi gempa tidak mudah roboh. Struktur dalam

kolom dibuat dari besi dan beton. Keduanya merupakan gabungan antara

material yang tahan tarikan dan tekanan. Besi adalah material yang tahan

3

Page 9: LAPORAN magang Perhitungan Dimensi Kolom dan Balok

tarikan, sedangkan beton adalah material yang tahan tekanan. Gabungan

kedua material ini dalam struktur beton memungkinkan kolom atau bagian

struktural lain seperti sloof dan balok bisa menahan gaya tekan dan gaya tarik

pada bangunan.

A. Kriteria Desain

Untuk perhitungan struktur digunakan kriteria desain untuk material beton

bertulang dengan parameter-parameter perencanaan sebagai berikut :

1. Massa jenis beton bertulang : 240 kg/m3

2. Berat jenis beton bertulang : 2400 kg/m3

3. Modulus elastisitas beton : 234500 kg/cm2

4. Angka Poisson : 0,2

5. Koefisien ekspansi panas : 9,9 x 10-6 cm/oc

6. Modulus geser beton : 97708,33 kg/cm2

7. Mutu beton :K-300 (kuat tekan spesifik f’c = 249

kg/cm2) K-450 (kuat tekan spesifik f’c = 373,5 kg/cm2)

8. Mutu tulangan baja : Tulangan Ulir (Fy = 4000 kg/cm2)

Tulangan Polos (Fy = 2400 kg/cm2)

B. Dasar Analisa

Pada dasarnya dalam menganalisa struktur adalah untuk mendapatkan

kriteria kekuatan (strenght), kenyamanan (serviceability), keselamatan

(safety), dan umur rencana bangunan (durability) (Hartono, 1999).

Keterlambatan pembayaran oleh client owner. Tuntutan atau ketentuan umum

dalam analisa struktur gedung yang harus diperhatikan antara lain:

1. Konstruksi harus aman, kokoh, kuat, baik terhadap pengaruh cuaca, iklim

maupun terhadap pengaruh lainnya.

2. Bangunan harus benar-benar dapat berfungsi menurut penggunaannya.

3. Ditinjau dari segi biaya, bangunan harus seekonomis mungkin dengan

catatan tidak boleh mengurangi kekuatan konstruksi, sehingga tidak

membahayakan bangunan dan keselamatan pengguna bangunan.

4

Page 10: LAPORAN magang Perhitungan Dimensi Kolom dan Balok

4. Dengan analisis struktur bangunan ini kita usahakan jangan sampai

membahayakan atau merugikan lingkungan, baik ketika masih dalam taraf

pengerjaan maupun setelah bangunan itu digunakan atau selesai

dikerjakan.

C. Analisa Struktur

1. Beban Mati (Dead Load)

Berat sendiri elemen struktur terdiri dari berat sendiri elemen kolom,

drop panel, pelat lantai, ramp parkir, tangga dan corewall. Berat sendiri

elemen struktural tersebut akan dihitung otomatis sebagai self weight oleh

software SAP2000.

Selain berat sendiri elemen struktural, pada beban mati juga terdapat

beban lain yang berasal dari elemen arsitektural bangunan, yaitu :

a. Beban lantai (spesi + keramik) : 50 kg/m2

b. Beban plafond : 50 kg/m2

c. Beban dinding setinggi (4 m) : 4 m x 250 kg/m2 = 1000 kg/m

d. Beban dinding lantai parkir (1 m): 1 m x 250 kg/m2 = 250 kg/m

2. Beban Hidup (Live Load)

Beban hidup pada lantai gedung diambil sebesar 250 kg/m2,

sedangkan untuk lantai parkir dan lantai ramp parkir diambil sebesar 400

kg/m2, sesuai dengan standar Tata Cara Perencanaan Pembebanan Untuk

Rumah Dan Gedung 1987.

3. Beban Gempa (Quake Load)

Analisis struktur terhadap beban gempa mengacu pada Standar

Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Rumah dan Gedung (SNI 03-1726-

2002). Analisis struktur terhadap beban gempa pada gedung dilakukan

dengan Metode Analisis Dinamik Spektrum Respon.

4. Penentuan Jenis Tanah

Jenis tanah ditetapkan sebagai tanah keras, tanah sedang dan tanah

lunak apabila untuk lapisan setebal maksimum 30 meter paling atas.

5

Page 11: LAPORAN magang Perhitungan Dimensi Kolom dan Balok

D. Faktor Keamanan

Dalam pedoman beton, SNI 03-2847-2002 struktur harus direncanakan

untuk memiliki cadangan kekuatan untuk memikul beban yang lebih tinggi dari

beban normal. Kapasitas cadangan ini mencakup faktor pembebanan (U), yaitu

untuk memperhitungkan pelampauan beban dan faktor reduksi (Ø), yaitu untuk

memperhitungkan kurangnya mutu bahan di lapangan. Komponen Gedung Berat

Sendiri kg/m² Adukan tebal 1 cm 21 Aspal/Bahan-bahan mineral penambah tebal

1 cm 14 Pasangan 1 bata 450 Pasangan 1/2 bata 250 Penutup lantai tebal 1 cm 24

Langit-langit + Penggantung 18 Kaca Tebal 12 mm 30 Beban hidup = 100.

(1/2.a.t).2 = 100.(1/2.4.2).2 = 800 kg/m² Faktor beban memberikan nilai kuat

perlu bagi analisa pembebanan pada struktur.

6

Page 12: LAPORAN magang Perhitungan Dimensi Kolom dan Balok

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Alat yang digunakan

Adapun alat yang kami gunakan sebagai berikut :

1. Alat tulis

2. Meteran

3. K3 ( Sepatu Safety)

B. Waktu dan Tempat

Waktu pengukuran kami dilaksanakan pada jam kerja s.d selesai, tanggal

18 s.d 19 Januari 2016 di Villa Klecung Badung-Bali.

.

C. Anggota Tim

1. M. Al Rafi Nando

2. M Risky Agung P.

3. Ahmad Ramadhani

D. Prosedur Penelitian

1. Menentukan titik-titik yang akan di gali untuk pondasi telapak.

2. Menetukan jarak antar pondasi telapak.

3. Pengukuran kedalaman pondasi telapak

4. Penentuan dimensi kolom begistal

5. Menentukan volume beton

E. Rumus Perhitungan

Rumus perhitungan dimensi kolom dan balok

1. Dimensi Balok

a. Rumus ukuran tinggi balok induk = 1/12 Bentangan7

Page 13: LAPORAN magang Perhitungan Dimensi Kolom dan Balok

b. Rumus lebar balok = ½ tinggi

c. Rumus tingggi Balok Anak : 1/15 Bentangan

2. Untuk lebar balok bisa juga 2/3 Tinggi Balok

3. Dimensi Penampang Kolom

Rumus penampangan kolom = Lebar balok +(2x5cm)

4. Tebal Pelat Lantai 1/40 Bentang

8

Page 14: LAPORAN magang Perhitungan Dimensi Kolom dan Balok

BAB IV

ANALISIS DATA

A. Gambar Arsiktural

Secara umum menurut fungsi gambar arsitektur dibagi menjadi dua jenis

yaitu :

1. Gambar Presentasi

Gambar Presentasi atau gambar arsitektur memang dibuat untuk

keperluan showcase.Oleh sebab itu, ia sengaja dibuat tampak seindah

mungkin.Tujuannya tentu agar menarik perhatian dan menunjukan pesona

dari arsitektur itu sendiri..

2. Gambar Teknik

Sesuai namanya gambar teknik atau gambar kontruksi memuat

informasi-informasi teknis suatu bangunan dengan lebih mendetail,misalnya

material yang dipakai,kontruksi sambungan,posisi kolom-balok dsb. Gambar

seperti ini dipakai sebagai pedoman pelaksanaan pembangunan di

lapangan.Karena fungsinya demikian, tidak seperti halnya gambar presentasi

yang mengedepankan keindahan, gambar teknik sangat menenkankan

9

Page 15: LAPORAN magang Perhitungan Dimensi Kolom dan Balok

ketepatan dan kelengkapan gambar. Gambar teknik mencakup denah, Layout,

Potongan, tampak, site plan.

a. Denah

Denah adalah tampak atas bangunan yang seolah-olah dipotong secara

horisintal setinggi 1m dari ketinggian 0.00 bangunan tersebut. Bagian atas

bangunan yang terpotong dihilangkan sehingga bagian lantainya yang

terlihat. Level (ketinggian) 0.00 ditentukan oleh arsitek.

Pada denah presentasi ,ada yang menggambar bagian dinding yang

diblok dengan warna hitam, sementara kolom diberi warna putih atau warna

kontras lain untuk pembedaan.Ada juga yang menggambar dinding dengan

satu warna saja.Sementara pada gambar teknik karena digunakan untuk

pekerjaan lapangan, bagian yang terpotong tersebut perlu dilengkapi dengan

notasi material sebagai pedoman pengerjaan.Untuk teknik

penggambaran ,bagian denah yang “terpotong” tadi digambar dengan garis

yang lebih tebal, sisinya digambar mengunakan garis yang lebih tipis.

Fungsi denah sendiri antara lain untuk menunjukan :

10

Page 16: LAPORAN magang Perhitungan Dimensi Kolom dan Balok

Fungsi ruang

Susunan ruangan

Sirkulasi ruangan

Dimensi ruangan

b. Layout

Secara prinsip lay out kurang lebih sama dengan denah, hanya saja ia

digambarkan mencakup area yang lebih luas. Jadi tidak hanya menampilkan

bangunan , gambar lay out juga dilengkapi lingkungan sekitar bangunan

seperti misalnya taman, jalan, kolam renang, dan bangunan-bangunan

tetangga.

11

Page 17: LAPORAN magang Perhitungan Dimensi Kolom dan Balok

c. Site Plan merupakan tampak atas bangunan beserta lingkungan

sekitarnya.

d. Tampak

Wujud luar fisik bangunan yang tampak secara dua dimensi.Gambar

tampak dapat digambar secara plain atau ditambah efek bayangan untuk

mempertegas dimensi atau maju mundurnya bidang pada bangunan.

12

Page 18: LAPORAN magang Perhitungan Dimensi Kolom dan Balok

Fungsi gambar tampak antara lain untuk menunjukan :

Dimensi bangunan

Gaya arsitektur

Warna dan Material

Arah pandangan untuk gambar tampak sendiri tidaklah pasti. Bisa di

sesuaikan arah mata angin (tampak utara,tampak timur, dll.) atau sesuai view

tertentu seperti tampak dari danau, tampak dari jalan raya, dsb. Selain itu

bisa juga dinamai tampak A, tampak B, dst. Sesuai arsitek yang ditentukan

juga pada denah.

13

Page 19: LAPORAN magang Perhitungan Dimensi Kolom dan Balok

e. Potongan

Gambar dari suatu bangunan yang di potong dan memperlihatkan isi atau

bagian dalam bangunan tersebut. Bagian bangunan yang di potong serta arah

pandangnya disertakan dalam denah agar gambar keseluruhan dapat dibaca

secara komprehensi.

14

Page 20: LAPORAN magang Perhitungan Dimensi Kolom dan Balok

Fungsi potongan antara lain untuk menunjukan :

Struktu bangunan

Dimensi tinggi ruang

Untuk kriteri penggambaran, menggambar potongan prinsipnya kurang

lebih sama dengan denah, yakni bagian yang terpotong digambar dengan

garis tebal dan diberi notasi material bila merupakan gambar kerja.

Potongan umumnya digambar secara dua dimensi. Namun, ada juga

yang disebut potongan ortogonal, yaitu gambar potongan yang berkesan tiga

dimensi karena digambar dengan teknik prespektif satu titik lenyap yang

diletakan di dalam bangunan.

15

Page 21: LAPORAN magang Perhitungan Dimensi Kolom dan Balok

B. Gambar Struktur

1. Gambar Detail Pondasi

1. Gambar rencana kolom dan balok

16

Page 22: LAPORAN magang Perhitungan Dimensi Kolom dan Balok

C. Perhitungan Dimensi Kolom dan Balok

Untuk rumah tinggal dual lantai struktur bangunan dalam hal ini, Dimensi

Kolom dan Balok ditentukan oleh panjang bentangan antar kolom.Pada kasus

kali ini bentangan berjarak 5 meter kami ingin menentukan dimensi balok dan

kolom.

1. Dimensi Balok

a. Rumus ukuran tinggi balok Induk 1/12 bentangan (1/12)x= 0,416

dibulatkan menjadi 0,40 m : 40 cm

b. Rumus lebar balok = 1/2 tinggi balok 1/2 x 40 cm= 20 cm, jadi

dimensi balok yaitu = 20cmx40cm

2. Dimensi Penampang Kolom

c. Rumus penampang kolom = Lebar balok+(2x10cm) : 20+(2x10cm)

=30 cm, jadi ukuran lebar kolom untuk menumpu balok dengan

bentang 5 m yaitu = 30cmx20cm.

3. Untuk penampang Kolom, bisa juga 25x50 cm. (Untuk Bangunan lantai 3

dan 4).

D. Proses Pembuatan Kolom Begistal

1. Menentukan titik-titik yang akan di gali untuk pondasi telapak.

2. Menetukan jarak antar pondasi telapak.

Gambar 1 . Pengukuran jarak antar pondasi telapak17

Page 23: LAPORAN magang Perhitungan Dimensi Kolom dan Balok

Pada proses pengukuran ini mengunakan pengukuran bowplang

yang mengarah pada titik-titik yang akan di gali untuk pondasi, jarak antar

pondasi yaitu 3m yang berjumlah 12 titik.

3. Pengukuran kedalaman pondasi telapak

Gambar 2. Pengukuran kedalaman pondasi telapak

Pengukuran ini bertujuan untuk mengetaahui kedalaman pondasi

telapak yang akan digali dan penggalian tanah untuk pembuatan pondasi

telapak ini harus sampai menemukan tanah keras agar bangunan dapat

berdiri kokoh.

4. Penentuan dimensi kolom begistal

5. Menentukan volume beton

18

Page 24: LAPORAN magang Perhitungan Dimensi Kolom dan Balok

Gambar 3. Perhitungan volume dan kekuatan pondasi telapak

Pondasi telapak ini berbentuk kubus dengan ukuran

200cmx200cmx30 dengan volume 12m3 dan pada setiap ukuran cm2 nya

dapat menompang beban 200kg dan untuk mutu beton sendiri

menggunakan K300

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Sesuai dengan tujuan penulisan laporan ini, maka berdasarkan keseluruhan

hasil analisa yang telah dilakukan dalam penyusunan laporan ini dapat ditarik

beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. Dimensi balok pada Villa Klecung yaitu 40cmx20cm dan dimensi

penampang kolom pada Villa Klecung yaitu 30cmx20cm.

2. Prosedur pembuatan kolom begistal meliputi : Menentukan titik-titik yang

akan di gali untuk pondasi telapak, Menetukan jarak antar pondasi telapak,

Pengukuran kedalaman pondasi telapak, Penentuan dimensi kolom

begistal, Menentukan volume beton.

19

Page 25: LAPORAN magang Perhitungan Dimensi Kolom dan Balok

B. Saran – saran

1. Untuk Sekolah

a. Diharapkan sekolah dapat lebih meningkatkan materi dan bimbingan

kepada siswa, agar sisiwa lebih siap melaksanakan praktik kerja.

b. Diharapkan pembimbing praktik dari sekolah memberikan kunjungan

kepada siswa praktik agar siswa dapat diberikan pengarahan-pengarahan

tentang praktik kerja.

2. Untuk PT. Agra Ina Jaya

Siswa praktik sangat bersyukur karena pernah menjadi bagian suatu

aktivitas usaha dan telah mendapatkan kesempatan dan pengalaman kerja

yang sangat berharga yang belum pernah di temukan di sekolah.Bimbingan

dari para karyawan dan karyawati PT. Agra Ina Jaya baik pengetahuan

keterampilan sikap dan etika kerja serta kondisi fasilitas, sarana dan

prasarana, keteraturan mekanisme kerja dari suatu Prosedur Operasional

Standar. Harapan kami selaku siswa praktik di PT. Agra Ina Jaya agar lebih

mendapatkan perhatian serta kebijakan berpendapat.

DAFTAR PUSTAKA

Badan Standarisasi Nasional, 2002. “Tata Cara Perencanaan Struktur Beton untuk Bangunan Gedung”, SNI 03-2847,2002. Jakarta.

Badan Standarisasi Nasional, 2002. “Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk Bangunan Gedung”, SNI 03-17267,2002. Jakarta.

https://muharrikyanuar.wordpress.com/2009/07/14/kolom-beton-dalam-kontruksi-bangunan/

20

Page 26: LAPORAN magang Perhitungan Dimensi Kolom dan Balok

Bukti Belajar Siswa

21

Page 27: LAPORAN magang Perhitungan Dimensi Kolom dan Balok

22

Page 28: LAPORAN magang Perhitungan Dimensi Kolom dan Balok

23