Laporan PBG Modul 8

5
8/19/2019 Laporan PBG Modul 8 http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pbg-modul-8 1/5 Laporan Modul 8, MG3017 Flotasi Mineral Sulfida Fina Fitriana R. (12113079) !elo"po# 1 $u"%at, & Maret 201' sisten Ra*+"i ninda -ei (12/12013)  Abstrak  Pada praktikum modul 8 kali dibahas mengenai flotasi. Flotasi merupakan salah satu teknik pengolahan yang digunakan untuk memproses bijih berkadar rendah, badan bijih kompleks, serta digolongkan sebagai material tidak ekonomis. Dalam  satu kali proses flotasi, bisa dipisahkan banyak mineral dengan menambahkan reagent, seperti collector dan frother. Collector digunakan untuk mengubah sifat permukaan mineral sulfida, sedangkan frother digunakan untuk menurunkan tegangan  permukaan air. Adapun flotasi mineral sulfida yang dilakukan bertujuan agar praktikan dapat mengetahui karakteristik pada  flotasi mineral sulfida. . inauan usta#a Flotasi merupakan suatu cara konsentrasi kimia fisika untuk memisahkan mineral berharga dari yang tidak  berharga, dengan mendasarkan atas sifat permukaan mineral yaitu senang-tidaknya terhadap udara. Flotasi dilakukan dalam media air sehingga terdapat tiga fase, yaitu : 1. Fase padat 2. Fase cair 3. Fase udara Material yang didapatkan dari proses flotasi terdiri dari tiga mekanisme, yaitu: a) penambahan selektif terhadap gelembung udara (disebut uga flotasi sebenarnya!, )  pertukaran di dalam air yang mele"ati buih, *) perangkap fisik antara partikel di dalam buih yang ditambahkan ke gelembung udara (disebut uga agregasi!. #erdapat dua macam enis mineral, yaitu : 1. $olar, senang pada air (hydrofillic%aerophobic! 2. &on polar, senang pada udara (hydrophobic%aerofillic! 'engan mendasarkan sifat mineral tersebut maka mineral yang satu dengan lainnya dapat dipisahkan dengan gelembung udara. $ersyaratan yang harus dipenuhi dalam flotasi adalah : 1. 'iameter partikel harus disesuaikan dengan butiran mineral 2. $ersen solid yang baik 2) - *) (pryor!, 1) - 3+) (gaudin! 3. udut kontak yang baik sekitar + o   /+ o , berarti usaha adhesinya besar sehingga udara dapat menempel pada  permukaan mineral yang mengakibatkan mineral dapat mengapung. udut kontak merupakan sudut yan dibentuk antara gelembung udara dengan mineral pada suatu titik singgung. udut kontak mempengaruhi daya kontak antara biih dengan gelembung udara. *. p0 ritis  p0 kritis merupakan p0 larutan yang mempengaruhi konsentrasi kolektor yang digunakan dalam  pengapungan mineral. $ada gambar diba"ah menunukkan hubungan antara konsentrasi sodium diethyl dithiophosphate dan p0 kritis. Mineral yang digunakan adalah pyrite, galena dan chalcophyrite. onsentrasi kolektor tersebut dapat mengapungkan chalcophyrite dari galena pada p0 /, galena dari  pyrite pada p0 * dan chalcophyrite dari pyrite  pada p0 * /. $enambahan mineral berharga ke gelembung udara adalah mekanisme paling penting dan merepresentasikan mayoritas partikel yang didapatkan atau menadi konsentrat. Meskipun demikian, efisiensi pemisahan antara mineral berharga dengan pengotornya uga bergantung  pada deraat pertukaran dan perangkap fisik. edua tahapan ini tidak seperti tahap flotasi sebenarnya, yang secara kimia"i selektif terhadap sifat permukaan mineral, mineral berharga dan pengotor dapat diperoleh dari  pertukaran dan pemerangkapan. angkah-langkah dalam flotasi adalah : 1. iberasi, analisis pendahuluan 4gar mineral terliberasi maka perlu dilakukan crushing atau grinding yang diteruskan dengan pengayakan atau classifying . 5ni dimaksudkan agar ukuran butir mineral dapat seragam sehingga proses akan lebih sukses atau  berhasil. 4nalisis pendahuluan dilakukan dengan menggunakan mikroskop sehingga dapat dilihat deraat liberasinya dan kadar dari mineral tersebut. 'iupayakan dalam tahap ini uga dilakukan desliming, sebab slime akan mengganggu proses flotasi. 2. Conditioning 6aitu membuat suatu pulp agar nantinya pulp tersebut dapat langsung dilakukan flotasi. $reparasi ini sebaiknya disesuaikan dengan liberasi dalam proses basah, maka conditioning  uga harus dilakukan pada proses basah. $ada tahap pengkondisian, reagent yang diberikan adalah modifier , collector  dan terakhir frother . 3. $roses flotasi $roses ini ditandai dengan masuknya gelembung udara ke dalam pulp.

Transcript of Laporan PBG Modul 8

Page 1: Laporan PBG Modul 8

8/19/2019 Laporan PBG Modul 8

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pbg-modul-8 1/5

Laporan Modul 8, MG3017

Flotasi Mineral Sulfida

Fina Fitriana R. (12113079) !elo"po# 1 $u"%at, & Maret 201'

sisten Ra*+"i ninda -ei (12/12013)

 Abstrak 

 Pada praktikum modul 8 kali dibahas mengenai flotasi. Flotasi merupakan salah satu teknik pengolahan yang digunakan

untuk memproses bijih berkadar rendah, badan bijih kompleks, serta digolongkan sebagai material tidak ekonomis. Dalam satu kali proses flotasi, bisa dipisahkan banyak mineral dengan menambahkan reagent, seperti collector dan frother. Collector 

digunakan untuk mengubah sifat permukaan mineral sulfida, sedangkan frother digunakan untuk menurunkan tegangan

 permukaan air. Adapun flotasi mineral sulfida yang dilakukan bertujuan agar praktikan dapat mengetahui karakteristik pada

 flotasi mineral sulfida.

. inauan usta#a

Flotasi merupakan suatu cara konsentrasi kimia fisika

untuk memisahkan mineral berharga dari yang tidak 

 berharga, dengan mendasarkan atas sifat permukaan

mineral yaitu senang-tidaknya terhadap udara.

Flotasi dilakukan dalam media air sehingga terdapat tigafase, yaitu :

1. Fase padat2. Fase cair  3. Fase udara

Material yang didapatkan dari proses flotasi terdiri dari

tiga mekanisme, yaitu: a)  penambahan selektif terhadap

gelembung udara (disebut uga flotasi sebenarnya!, )

 pertukaran di dalam air yang mele"ati buih, *) perangkap

fisik antara partikel di dalam buih yang ditambahkan ke

gelembung udara (disebut uga agregasi!.

#erdapat dua macam enis mineral, yaitu :

1. $olar, senang pada air (hydrofillic%aerophobic!2. &on polar, senang pada udara (hydrophobic%aerofillic!

'engan mendasarkan sifat mineral tersebut maka mineral

yang satu dengan lainnya dapat dipisahkan dengan

gelembung udara.

$ersyaratan yang harus dipenuhi dalam flotasi adalah :

1. 'iameter partikel harus disesuaikan dengan butiran

mineral2. $ersen solid yang baik 2) - *) (pryor!, 1) - 3+)

(gaudin!

3. udut kontak yang baik sekitar +o  /+o, berarti usaha

adhesinya besar sehingga udara dapat menempel pada

 permukaan mineral yang mengakibatkan mineral

dapat mengapung. udut kontak merupakan sudut yan

dibentuk antara gelembung udara dengan mineral pada

suatu titik singgung. udut kontak mempengaruhi

daya kontak antara biih dengan gelembung udara.

*. p0 ritis p0 kritis merupakan p0 larutan yang mempengaruhi

konsentrasi kolektor yang digunakan dalam

 pengapungan mineral. $ada gambar diba"ah

menunukkan hubungan antara konsentrasi sodium

diethyl dithiophosphate dan p0 kritis. Mineral yang

digunakan adalah pyrite, galena dan chalcophyrite.

onsentrasi kolektor tersebut dapat mengapungkan

chalcophyrite dari galena pada p0 /, galena dari

 pyrite pada p0 * dan chalcophyrite dari pyrite

 pada p0 * /.

$enambahan mineral berharga ke gelembung udara adalahmekanisme paling penting dan merepresentasikan

mayoritas partikel yang didapatkan atau menadi

konsentrat. Meskipun demikian, efisiensi pemisahan antara

mineral berharga dengan pengotornya uga bergantung

 pada deraat pertukaran dan perangkap fisik. edua

tahapan ini tidak seperti tahap flotasi sebenarnya, yang

secara kimia"i selektif terhadap sifat permukaan mineral,

mineral berharga dan pengotor dapat diperoleh dari

 pertukaran dan pemerangkapan.

angkah-langkah dalam flotasi adalah :

1. iberasi, analisis pendahuluan

4gar mineral terliberasi maka perlu dilakukan crushing

atau grinding yang diteruskan dengan pengayakan atau

classifying . 5ni dimaksudkan agar ukuran butir mineral

dapat seragam sehingga proses akan lebih sukses atau

 berhasil. 4nalisis pendahuluan dilakukan dengan

menggunakan mikroskop sehingga dapat dilihat deraat

liberasinya dan kadar dari mineral tersebut.

'iupayakan dalam tahap ini uga dilakukan desliming,

sebab slime akan mengganggu proses flotasi.

2. Conditioning 

6aitu membuat suatu pulp agar nantinya pulp tersebut

dapat langsung dilakukan flotasi. $reparasi ini sebaiknya

disesuaikan dengan liberasi dalam proses basah, maka

conditioning   uga harus dilakukan pada proses basah.

$ada tahap pengkondisian, reagent yang diberikan adalah

modifier , collector  dan terakhir frother .

3. $roses flotasi

$roses ini ditandai dengan masuknya gelembung udara ke

dalam pulp.

Page 2: Laporan PBG Modul 8

8/19/2019 Laporan PBG Modul 8

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pbg-modul-8 2/5

Menggerus contoh biih sehingga terbentuk slime dengan umlah minimum.

Melakukan pengayakan untuk mendapatkan umpan berukuran - mesh.

Mengaduk contoh biih dengan baik dan mengambilcontoh umpan untuk dianalisis kandungan materialnya.

Mengisi sel flotasi sampai 2, cm di ba"ah bibiroverflo dan ukur 7olumenya dengan bantuan tabung

ukur.

Menghitung umpan yang dbutuhkan untuk menghasilkan pulp 3+).

Memasukkan pulp ke dalam sel flotasi.

Menghidupkan sel flotasi.

Menambahkan collector sebanyak +,+3 kg%ton setiap 2menit.

Menambahkan frother sebanyak +,+3 kg%ton setiap 2menit.

Membuka kran udara selama 2 menit danmengumpulkan konsentrat.

Mengulangi proses ke 8-1+.

Mengeringkan konsentrat untuk kemudian dianalisiskandungan materialnya.

9ambar 4.1 $rinsip dasar flotasi buih

eberhasilan proses flotasi sangat ditentukan oleh

ketetapan penggunaan reagent, baik umlah maupun

 enisnya. $enambahan reagent berfungsi untuk mengubah

 beberapa sifat dasar dari material, seperti sifat permukaan

material dan tegangan permukaan air. 9elembung udara

harus mampu mengambil partikel, dan menaikkannya ke

atas permukaan air. 4gitator menimbulkan turbulensi

dalam pulp dan menyebabkan teradinya tumbukan antara

 partikel dan gelembung, yang kemudian gelembung akanmengikat mineral berharga ke permukaan air.

$artikel yang dapat terangkat ke permukaan adalah partikel

yang bersifat tidak suka air atau hydrophobic. $ada

umumnya, mineral sulfida bersifat suka air atau

hydrophilic. leh karena itu dibutuhkan penambahan ;at

reagent berupa collector . <ntuk menaga kestabilan buih,

 perlu ditambahkan reagent berupa  frother . <ntuk 

mengontrol proses flotasi dapat ditambahkan reagent

 berupa regulator .

ecara umum, collector dibagi menadi dua macam yaitu

anionic collector dan  cationic collector . $erbedaan

utamanya adalah sifat terhadap air, cationic collector 

 bersifat tidak suka air.

 Frother   biasanya adalah reagent yang heteropolar dan

 berupa organik permukaan-aktif, dapat diserap dalam

 permukaan ikatan udara-air. etika molekul permukaan-

aktif bereaksi dengan air, kutub dipol air akan tersatukan

dengan kelompok polar dan membentuk hidrat.

9ambar 4.2 $rinsip kera dari frother 

 !egulator  terdiri dari a) p0 regulator yang berfungsi untuk 

mengatur p0 lingkungan flotasi dikarenakan adanya p0

tertentu yang dapat menghasilkan proses flotasi optimum,

) depressant, yang berfungsi mencegah interaksi collector 

terhadap mineral tertentu agar tetap bersifat hidrofilik, *)

activator , berfungsi untuk membantu collector   agar 

interaksi dengan mineralnya semakin baik, d)  dispersant ,

 berfungsi unbtuk melepaskan  slimes  pada permukaan

mineral yang akan diapungkan.

4. er*oaan dan -ata er*oaan

'alam percobaan flotasi mineral sulfida ini dibutuhkan

 bahan-bahan serta peralatan seperti biih sulfida (dalam hal

ini $b!, tabung ukur, arr mill, penampung  froth  dan

tailing , reagent, lime dan sel flotasi.

4dapun langkah-langkah yang dilakukan dalam percobaan

adalah sebagai berikut:

Page 3: Laporan PBG Modul 8

8/19/2019 Laporan PBG Modul 8

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pbg-modul-8 3/5

'ari percobaan yang telah dilakukan, didapatkan data-data

sebagai berikut:

$roduk 4erat

(5ra")

4erat S

(5ra")

6a#tu

("enit)

onsentrat 1 38 19 '

onsentrat 2 21 9 12

onsentrat 3 /0 7 18

onsentrat * // &./ 2&

Feed 2/+.32

. en5ola+an -ata er*oaan

4dapun perhitungan reco7ery dan kadar $b adalah

sebagai berikut,

 Recovery= K . k 

 F . f   x100

 Kadar PbS=Berat PbS

Berat Konsentrat 

 x100

#abel =.1 $ersentase >erat dan !ecovery

$roduk 

4erat

(5ra") 4erat

4erat S

(5ra")

onsentrat 1 38 13.+/) 19

onsentrat 2 21 .23) 9

onsentrat 3 /0 1.22) 7

onsentrat * // 18./*) &./

Feed 2/+.32   39.5

4erat

S

Re*oer

6a#tu

("enit)

.*) *8.1+) '

3.1+) 22.8) 12

2.*1) 1.2) 18

1.) 11.3/) 2&

#abel =.2 $ersentase umulatif tiap data percobaan

$rroduk 

4erat

!u"ulatif 

4erat S

!u"ulatif 

Re*oer

!u"ulatif 

onsentrat 1 38 *8.1+) *8.1+)

onsentrat 2 21 +.8/) +.8/)

onsentrat 3 + 88.1) 88.1)

onsentrat * 1++.++) 1++.++)

Feed 2/+.32

-. nalisis :asil er*oaan

>erdasarkan hasil perhitungan, recovery  yang didapat di

 perhitunga sanat kecil.  !ecovery  di dalam flotasi secara

teori memang kecil, tetapi hasil yang kecil teradi karena

adanya data yang tidak diketahui sehingga umlah feed

diasumsikan sebagai umlah $b.

9rafik-grafik untuk hubungan antar 7ariable bisa dilihat

 pada gambar di ba"ah ini.

5 10 15 20 25

40.00%

50.00%

60.00%

70.00%

80.00%

90.00%

100.00%

Cum Rec vs Waktu

9ambar '.1 9rafik $erbandingan antara umulatif 

?eco7ery terhadap "aktu

0.00% 50.00% 100.00% 150.00%

40.00%

50.00%

60.00%

70.00%

80.00%

90.00%

100.00%

Cum Rec vs Berat Cum PbS

9ambar '.2 9rafik $erbandingan antara umulatif 

?eco7ery terhadap umulatif >erat $b

20.00% 30.00% 40.00% 50.00% 60.00%

40.00%

50.00%

60.00%

70.00%

80.00%

90.00%

100.00%

Cum Rec vs Kadar Cum PbS

Page 4: Laporan PBG Modul 8

8/19/2019 Laporan PBG Modul 8

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pbg-modul-8 4/5

9ambar '.3 9rafik $erbandingan antara umulatif 

?eco7ery terhadap umulatif adar $b

'ari ketiga grafik diatas, terlihat bah"a grafik hubungan

antara kumulatif perolehan terhadap "aktu dan kumulatif 

 perolehan terhadap kumulatif berat $b, grafik cenderung

naik sedangkan grafik hubungan antara perolehan

kumulatif terhadap kumulatif kadar cenderung menurun.

5ni memang sealan dengan konsentrat yang dihasilkan

oleh flotasi yaitu makin lama makin kecil.

<ntuk mengurangi efek dari berlebihnya collector   dapat

ditambahkan reagent lain yang berupa regulator  pengatur 

interaksi collector dengan mineral tertentu, yaitu

depressant.

F. $aaan ertanaan dan u5as

1. 4pa tuuan desliming pada umpan flotasi@Aa"ab:<ntuk melepaskan partikel yang berukuran terlalu

halus ( slimes! dari permukaan mineral yang

diapungkan. arena adanya  slimes dapat

mengakibatkan proses flotasi semakin sulit khususnya

mengurangi daya penyerapan oleh collector .2. #uliskan persamaan kimia yang menunukkan ionisasi

kalium ethyl Banthate ke dalam airC

Aa"ab:$ada a"alnya teradi oksidasi mineral logam sulfida,M D 202 EM(0!2 D D 20D D 2eetelah ditambahkan kalium ethylk Banthate akan

teradi reaksi,2M D 22 D 02 E M23 D M(0!2

M23 D 2?=2- E M(?=2!2 D 23

2-

2M D *?=2-  D 302 E 2M(?=2!2  D 232-  D0D D 8e'engan M adalah mineral logam dan ?=2 adalah

kalium ethyl Banthate. 'ari reaksi di atas dapat dilihat

 bah"a mineral logam terikat dengan kalium ethyl

Banthate.3. #uliskan tuuan conditioning pada umpan flotasiC

Aa"ab:

<ntuk memberikan kondisi yang ideal dan baik selama

 proses flotasi. ehingga ketika diberi udara, mineral

tertentu akan terangkat ke permukaan dan mineral

lainnya tetap berada di dasar.

*. #uliskan dan elaskan macam-macam flotation cellyang dipergunakan dalam flotasi komersialCAa"ab:ecara umum ada dua enis sel, yaitu sel flotasi

mekanik dan sel flotasi pneumatik.

el flotasi mekanik memiliki impeller yang berputar di

dalam baffle. <dara dimasukkan melalui impeller shaft

atau pipa di sekitar shaft dengan induksi atau

menggunakan eBternal blo"er. =ontoh sel flotasi

mekanik adalah 4gitair, 'en7er, rupp, utokumpu,

ala, dan emco.el flotasi pneumatik berbeda dengan mekanik,

 pencampuran udara dengan pulp teradi dalam pipa

semprot atau inection no;;le. =ontoh sel flotasi

 pneumatik adalah =yclo-cell, 'a7cra, dan Flotaire.. 4pa yang dimaksud dengan ;at surface aktif@

Aa"ab:

Gat surface aktif adalah ;at yang dapat diserap dalam

 permukaan udara-air. 4pabila bereaksi dengan air,

dipol air akan bersatu dengan polar-polarnya.

. Aelaskan kenapa air murni tidak membentuk frothCAa"ab:arena air murni memiliki rumus kimia 02 dan

cukup stabil. ehingga ketika teradi ionisasi, yang

terbentuk adalah ion 0D dan 0-. aat dimasukkan

udara ke dalam air murni, tidak dapat teradi sebuah

fase gas.. Aelaskan mekanisme aksi pada proses flotasiC

Aa"ab:

Flotasi terdiri dari 3 aksi, yaitu a) penambahan selektif 

terhadap gelembung udara (disebut uga flotasi

sebenarnya!, ) pertukaran di dalam air yang mele"ati

 buih, *) perangkap fisik antara partikel di dalam buih

yang ditambahkan ke gelembung udara (disebut uga

agregasi!. etiga tahap aksi ini dibantu dengan

 pemberian reagent, collector   sebagai pengubah sifat

mineral dari hydrophilic  menadi hydrophobic, dan

 frother  untuk menaga kestabilan pembuihan.

G. !esi"pulan

'alam sebuah proses flotasi mineral sulfida digunakan

collector  berupa amyl Banthate, dan  frother  berupa

4eroforth . $ada proses flotasi mineral sulfida dapat

 uga ditambahkan reagent-reagent lain yang disebut

dengan regulator  atau modifier. Fungsi regulator ini adalah

sebagai pengatur kondisi lingkungan flotasi agar tetap

sesuai dengan kondisi yang ideal, sehingga flotasi dapat

 berlangsung dengan baik.

'ari pengolahan data didapatkan hubungan antara berat

kumulatif reco7ery terhadap kumulatif $b, "aktu

kumulatif, dan kadar kumulatif $b. 'apat dilihat dari

grafik, bah"a semakin tinggi reco7ery kumulatif maka

semakin tinggi uga kumulatif $b. emakin lama durasi

"aktu yang teradi selama proses, semakin tinggi reco7ery

kumulatif yang didapatkan. edangkan untuk kadar 

kumulatif $b, secara teori semakin besar kumulatif 

reco7ery maka akan semakin kecil kadar kumulatif $b.

Flotasi mineral sulfida di praktikum ini dilakukan terhadap

mineral yang halus dengan umlah penambahan collector dan  frother sebesar /.1+-3  gram setiap 2 menit secara

 bergantian. $roses flotasi dilakukan dengan proses a"al

 berupa conditioning dan proses aerasi. 4dapun faktor-

faktor yang berpengaruh dalam proses flotasi adalah

sebagai berikut.

• <kuran partikel

• $ersen solid pada pulp

• 'eraat oksidasi

•  p0 pulp dan karakteristik air 

• ?eagent flotasi

• ecepatan putaran impeller 

• au pengaliran udara

:. -aftar usta#a

Page 5: Laporan PBG Modul 8

8/19/2019 Laporan PBG Modul 8

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pbg-modul-8 5/5

>arry 4. ills, #im &apier-Munn. 2++.  "ineral 

 Processing #echnology$ H An %ntroduction to the

 Practical Aspects of &re #reatment and "ineral 

 !ecoveryI. Jlse7ier cience K #echnology >ooks:

4ustralia

(0alaman 2 3**!

Jrrol 9. elly, 'a7id A. pootis"ood. 1/82.  %ntroduction

to "ineral Processing. Aohn iley and ons, 5nc:

=anada

(0alaman 3+1 31!

Materi $erkuliahan $engolahan >ahan 9alian (>ab L5!

http:%%pocongkesurupan.blogspot.com%2+11%+1%flotasi.html

;. La"piran

4r $b 2+ gram%mol

4r 32 gram%mol