Laporan Pelatihan Ka Lab

18
Laporan pelatihan ka lab BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring dengan perkembangan teknologi dan sains di Indonesia, dunia pendidikan ikut ambil bagian dalam perkembangan tersebut dengan mengambil langkah-langkah pasti yakni, penerapan mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) serta melakukan praktik di laboratorium untuk pelajaran sains khususnya pelajaran IPA terpadu untuk jenjang SMP sederajat. Langkah pasti pemerintah tersebut juga terlihat dari ditetapkannya Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) Republik Indonesia Nomor 26 tahun 2008 pasal 1 dan 2, tentang Standar Tenaga Laboratorium Sekolah atau Madrasah mencakup kepala laboratorium sekolah atau madrasah, teknisi laboratorium sekolah atau madrasah, dan laboran sekolah atau madrasah. Mengacu pada Permendiknas tersebut sekolah atau madrasah sangat membutuhkan kepala laboratorium, teknisi, serta laboran yang sesuai dengan standar yang sudah ditetapkan. Untuk menjadi kepala laboratorium sekolah atau madrasah dapat dipenuhi dari jalur guru dan jalur laboran atau teknisi. Khusus untuk jalur guru pendidikan minimal S1, sudah berpengalaman minimal tiga tahun sebagai pengelola praktikum, dan memiliki sertifikat kepala laboratorium sekolah atau madrasah dari perguruan tinggi atau lembaga lain yang ditetapkan oleh pemerintah. Namun, pada kenyataannya masih

description

gitu

Transcript of Laporan Pelatihan Ka Lab

Page 1: Laporan Pelatihan Ka Lab

Laporan pelatihan ka lab

BAB I

PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

Seiring dengan perkembangan teknologi dan sains di Indonesia, dunia pendidikan ikut

ambil bagian dalam perkembangan tersebut dengan mengambil langkah-langkah pasti yakni,

penerapan mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) serta melakukan

praktik di laboratorium untuk pelajaran sains khususnya pelajaran IPA terpadu untuk jenjang

SMP sederajat. Langkah pasti pemerintah tersebut juga terlihat dari ditetapkannya Peraturan

Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) Republik Indonesia Nomor 26 tahun 2008

pasal 1 dan 2, tentang Standar Tenaga Laboratorium Sekolah atau Madrasah mencakup

kepala laboratorium sekolah atau madrasah, teknisi laboratorium sekolah atau madrasah, dan

laboran sekolah atau madrasah.

Mengacu pada Permendiknas tersebut sekolah atau madrasah sangat membutuhkan

kepala laboratorium, teknisi, serta laboran yang sesuai dengan standar yang sudah ditetapkan.

Untuk menjadi kepala laboratorium sekolah atau madrasah dapat dipenuhi dari jalur guru dan

jalur laboran atau teknisi. Khusus untuk jalur guru pendidikan minimal S1, sudah

berpengalaman minimal tiga tahun sebagai pengelola praktikum, dan memiliki sertifikat

kepala laboratorium sekolah atau madrasah dari perguruan tinggi atau lembaga lain yang

ditetapkan oleh pemerintah. Namun, pada kenyataannya masih banyak sekolah atau madrasah

yang belum memiliki kepala laboratorium yang sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh

pemerintah. Oleh sebab itu, pemerintah melalui unit pelaksana teknis PPPPTK IPA

mengembangkan program pendidikan dan pelatihan tenaga laboratorium dan menjalin

kemitraan dengan dinas pendidikan untuk memfasilitasi Pendidikan dan Pelatihan (Diklat)

bagi guru yang mendapat tugas tambahan sebagai kepala laboratorium.

Sebagai langkah untuk mendapatkan kepala laboratorium yang kompeten dan sesuai

dengan yang diharapkan oleh pemerintah, SMP Negeri 2 Girimulya pun mengirimkan salah

satu guru IPA untuk mengikuti Pendidikan dan Pelatihan Calon Kepala Laboratorium IPA.

Setelah mengikuti Diklat setiap peserta dituntut untuk melakukan on the job learning dalam

jangka waktu 1,5 bulan terhitung setelah pelaksanaan diklat.

Page 2: Laporan Pelatihan Ka Lab

Pembuatan laporan ini sebagai salah satu bukti keterlaksanaan on the job learning

yang dilakukan oleh setiap peserta diklat di sekolah masing-masing khususnya di SMP

Negeri 2 Girimulya.

B.    Tujuan

Penyusunan laporan ini bertujuan untuk :

1.     Sebagai bukti fisik terhadap keterlaksanaan kegiatan on the job learning bagi peserta diklat

calon kepala laboratorium IPA di sekolah atau madrasah.

2.     Pembuatan inventaris bagi keterlaksanan on the job learning serta permasalahan dan kendala

yang dihadapi selama pelaksanaan.

C.    Waktu dan Tempat Pelaksanaan

Kegiatan on the job learning dilakukan di SMP Negeri 2 Girimulya selama satu bulan

dimulai pada tanggal 1 – 31 Januari 2015.

D.    Sasaran

Sasaran pelakasanaan on the job learning adalah seluruh peserta diklat Calon Kepala

Laboratorium IPA SMP sepropinsi Bengkulu.

Page 3: Laporan Pelatihan Ka Lab

BAB II

PROSES DAN HASIL PELAKSANAAN PENDAMPINGAN

A.    Proses Pelaksanaan Pendampingan

Kegiatan pendampingan diklat calon kepala laboratorium IPA tingkat SMP seprovinsi

Bengkulu dilakukan dalam empat tahap yaitu:

1.     Pelaksanaan in service training I yang dilaksanakan pada tanggal 21 – 24 Desember 2014 di

gedung LPMP Provinsi Bengkulu.

2.     Pelaksanaan on the job learning yang dilaksanakan di sekolah masing-masing peserta diklat

selama satu bulan mulai dari tanggal 1 – 30 Januari 2015.

3.     Pelaksanaan klaster pendampingan dilaksanakan tanggal 20 Januari 2015 di SMA Negeri 1

Argamakmur

4.     Pelaksanaan in Service Learning II yang dilaksanakan pada tanggal 8 Februari – 11 Februari

2015 di gedung LPMP provinsi Bengkulu.

B.    Permasalahan yang Dihadapi Peserta Diklat dalam Pelaksanan On the Job Learning

dan Solusinya

Pada pelaksanaan on the job learning yang dilakukan di SMP Negeri 2 Girimulya,

terdapat beberapa kendala yang dihadapi diantaranya, singkatnya waktu pelaksanaan on the

job learning yang ditetapkan oleh penyelenggara kegiatan dalam hal ini PPPPTK IPA

sedangkan tuntutan yang harus dikerjakan cukup banyak, kurangnya sarana dan prasarana

yang ada disekolah, serta pelaksanaan pendampingan yang hanya dilakukan satu kali selama

kegiatan on the job learning yang dilakukan secara bersama-sama di SMA Negeri 1

Argamakmur.

C.    Hasil Pelaksanaan

Setelah pelaksanan on the job learning yang dilakukan di SMP Negeri 2 Girimulya,

adapun hasil yang didapat sebagai berikut:

Page 4: Laporan Pelatihan Ka Lab

Mengidentifikasi Sarana dan Prasarana Laboratorium

Nama Peserta : Christina Dewi, S. PdNIP : 198106222011012007Unit Kerja : SMP N 2 GIRIMULYA

a.      Denah Laboratorium SMPN 2 GIRIMULYA

II

I III

IV

Keterangan : I : Ruang PraktikumII : Ruang PenyimpananIII : Ruang PenyimpananIV : Ruang Petugas

b.     Sarana dan Prasarana yang dimiliki

No Jenis Fasilitas / Barang

Jumlah yang ada

Jumlah Minimal Yang Seharusnya Deskripsi

1

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

Gedung

Meja Praktek

Kursi Siswa

Meja Guru

Kursi Guru

Papan Tulis

Almari

Bak Cuci

1 Buah

10 Buah

20 Buah

1 Buah

1 Buah

1 Buah

4 Buah

2 Buah

1 Buah

10 Buah

20-28 Buah

1 Buah

1 Buah

1 Buah

4 Buah

2 Buah

Dalam kondisi baik.

Dalam kondisi baik

Dalam kondisi Baik

Dalam kondisi Baik

Dalam kondisi baik

Dalam kondisi baik

Dalam kondisi baik

1 Baik, 1 Sudah rusak

Page 5: Laporan Pelatihan Ka Lab

RENCANA PROGRAM KEGIATAN LABORATORIUM

BAB I. PENDAHULUANA.    Latar Belakang

Dalam pendidikan sains kegiatan laboratorium merupakan bagian integral dari kegiatan belajar mengajar IPA. Hal ini menunjukan betapa pentingnya peranan kegitan laboratorium untuk mrncapai tujuan pedidikan sains. Alasa pentingnya kekegiatan praktikum adalah karena praktikum motivasi belajar sains. Belajar siswa dipengaruhi oleh motivasi, siswa yang termotivasi untuk belajar akan bersungguh-sungguh dalam mempelajari sesuatu. Melalui kegiatan laboratorium siswa diberikan kesempatan untuk memenuhi dorongan rasa ingin tahu dan ingin bias. Prinsip ini akan menunjang kegiatan praktikum dimana siswa menemukan pengetahuan melalui eksplorasinya. Praktikum mengembangkan ketrampilan dasar melakukan eksperimen. Untuk melakukan eksperimen diperlukan beberapa ketrampilan dasar seperti mengamati, mengestimasi, mengukur, dan mengoprasikan peralatan.

Laboratorium merupakan unit (unsur) pelaksana teknis yang berfungsi sebagai penunjang pelaksanaan pembelajaran IPA SMP. Pengelolaan laboratorium secara tepat dan benar juga akan mendukung proses pelaksanaan praktikum IPA, Pengelola laboratorium adalah penyelenggara kegiatan laboratorium yang terdiri dari kepala laboratorium, laboran, teknisi dan petugas kebersihan.

B.    Dasar Hukum1.     Permen no.26 tahun 2008 tentang standart tenaga laboratorium sekolah / madrasah2.     Lampiran peraturan menteri pendidikan nasional nomor 26 tahun 2008 tanggal 11 juni 2008

tentang standar tenaga laboratorium sekolah / madrasah.3.     Peraturan menteri Negara pendayagunaan aparatur Negara dan reformasi birikrasi nomor 03

tahun 2010 tentang jabatan fungsional pranata laboratorium pendidikan dan angka kreditnya.C.    Tujuan1.     Untuk mengoptimalkan peranan laboratorium dalam mendukung pelaksanaan pembelajaran

SMPN 2 GIRIMULYA.2.     Pemenuhan Tugas OLJ pelatihan kepala laboratorium

Page 6: Laporan Pelatihan Ka Lab

BAB II. RENCANA KEGIATAN

A.    Rencana Program Dan Pengembangan Laboratorium

No Kegiatan Waktu pelaksanaan Keterangan /indikator Anggaranjuli Agt Sep okt nov Des

1. Menginventariskan alat dan bahan2. Menata alat dan bahan laboratorium3. Membuat SOP4. Membuat jadwal praktikum5. Pelaksanaan praktikum6. Membuat laporan pelaksanaan

kegiatan laboratorium

a.      Struktur Organisasi

 

Page 7: Laporan Pelatihan Ka Lab

b.     Instrumen Pemantauan Kegiatan Laboratorium

NO

SASARAN MUTU PERTANYAAN

PERTANYAAN DIAJUKAN

KEPADA

JAWAB PENYEBAB

1. Kesesuaian pelaksanaan praktikum dengan rancangan jadwal yang di buat

Bagaimana ketercapaina jumlah kegiatan praktikum

Coordinator praktik

100% Ada kegiatan yang waktunya bersamaan dengan jadwal praktikum

Apakah praktikum sesuai dengan jadwal

Teknisi 100%

Berapa persen jumlah kehadiran siswa setiap praktikum

Guru pembimbing praktikum

90% Karena ada siswayang izin

Berapa nilai rata-rata praktikum siswa

Guru pembimbing praktikum

75% Karena tidak semua siswa memahami prosedur praktikum

Page 8: Laporan Pelatihan Ka Lab

yang benarBerapa persen kualitaspraktikum yang memenuhi standart

Guru pembimbing praktikum

90% Karena ada alat dan bahan yang tidak ada dilaboratorium

Kesesuaian teknisi dengan tupoksinya

Apakah teknisi sudah melakukan kegiatan seauai dengan rencana kerja teknisiyang telah dibuat berdasarkan tupoksinya

Teknisi 70% Tenaga teknisi cukup memiliki keahlian yang sesuai

2 Kesesuaian kegiatan laboran dengan tupoksinya

Apakah laboran sudah melakukan kegiatan sesuai dengan rencana kerja laboran yang telah dibuat berdasarkan tupoksinya

Laboran 90% Tenaga laboran memiliki keahlian yang sesuai

Kesesuaian kegiatan guru pembimbing dengan tupoksinya

Apakah guru pembimbing praktikum sudah melakukan tugas bimbingn sesuai dengan jadwal praktikum yang telah dibuat

Guru pembimbing praktikum

100%

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)LABORATORIUM SMP NEGERI 2 GIRIMULYA

SMP NEGERI 2 GIRIMULYA

DOKUMEN LEVEL KODE

STANDARD OPERATING PROCEDURE (SOP) MANAJEMEN LABORATORIUM

TANGGAL BERLAKU

AREA SMP NO REVISI :

1. TUJUAN : 1. Untuk mengoptimalkan peranan laboratorium dalam mendukung pelaksanaan pembelajaran SMPN 2 GIRIMULYA.

2.     Untuk meminimalisasi dampak negatif yang mungkin timbul dari kegiatan laboratorium, baik terhadap keselamatan dan kenyamanan kerja, kesehatan, dan lingkungan.

2. RUANG LINGKUP :

1. Pengelola laboratorium

2. Manajemen fasilitas laboratorium

3. Manajemen kegiatan laboratorium

Page 9: Laporan Pelatihan Ka Lab

4. Keuangan laboratorium

5. Data dan dokumen

3. DEFINISI :

Laboratorium merupakan unit (unsur) pelaksana teknis yang berfungsi sebagai penunjang pelaksanaan pembelajaran IPA SMP

Pengelola laboratorium adalah penyelenggara kegiatan laboratorium yang terdiri dari kepala laboratorium, laboran, teknisi dan petugas kebersihan.

Fasilitas laboratorium adalah sarana dan prasarana yang digunakan untuk memperlancar kegiatan praktikum IPA.

Kegiatan laboratorium adalah seluruh aktivitas yang berkaitan dengan praktikum IPA yang dilaksanakan di laboratorium.

Keuangan laboratorium adalah dana yang diterima dari sekolah dan sumber lain yang sah serta pengeluarannya

Data dan dokumen adalah informasi yang terkait dengan laboratorium dan kegiatan yang dilaksanakan.

4. REFERENSI :

1.     Peraturan laboratorium dan Kode Etik SMPN 2 GIRIMULYA2.     Panduan Laboratorium IPA SMPN 2 GIRIMULYA

5. DISTRIBUSI :

Semua anggota sekolah SMPN 2 GIRIMULYA yang memiliki kepentingan praktikum dilaboratorium IPA

6. PROSEDUR :

6.1. Pengelola Laboratorium:

1.1.1.     Kepala laboratorium dipilih melalui rapat , selanjutnya diangkat berdasarkan SK kepala sekolah

1.1.2.     Laboran, teknisi laboratorium, dan petugas kebersihan diangkat berdasarkan keputusan sekolah

6.2. Manajemen Fasilitas Laboratorium:

6.2.1. Pengelola laboratorium mendata seluruh fasilitas yang dimiliki serta menyediakaninformasi berkenaan dengan fasilitas laboratorium yang dapat diakses oleh pengguna laboratorium. 6.2.2. Pengelola laboratorium memelihara fasilitas untuk menjamin keberlangsunganlaboratorium.

Page 10: Laporan Pelatihan Ka Lab

6.2.3. Pengelola laboratorium membuat laporan tertulis tentang fasilitas laboratoriumsetiap tahun dan menyerahkannya ke kepala sekolah

6.2.4. Pengelola laboratorium menyusun rencana pengembangan fasilitas laboratoriumsecara berkala, dan menyerahkannya kepada kepala sekolah

6.3. Manajemen Kegiatan Laboratorium:

6.3.1. Pengelola laboratorium menyusun tata tertib/persyaratan penggunaanlaboratorium.

6.3.2. Pengelola laboratorium mengatur jadwal penggunaan laboratorium setiapsemester.

6.3.3. Pengelola laboratorium menyusun petunjuk penggunaan peralatan laboratoriumdengan jelas dan mudah diakses.

6.3.4. Pengelola laboratorium mengawasi seluruh kegiatan yang dilaksanakan, membuatlaporan tertulis tentang kegiatan laboratorium setiap semester, dan menyerahkannya kepada kepala sekolah.

6.4. Manajemen Keuangan Laboratorium:

6.4.1. Pengelola laboratorium mengajukan usulan dana untuk pelaksanaan kegiatan danpengembangan laboratorium ke sekolah

6.4.2. Pengelola laboratorium mempertanggungjawabkan laporan keuangan

6.5. Manajemen Data dan Dokumen:

6.5.1. Setiap dokumen yang dimiliki dan atau diterima Laboratorium harus jelasTanggalnya dan dicatat dalam buku kendali dokumen. Buku kendali dokumen berisi antara lain nomor urut, Jenis dokumen (SK, data siswa, jurnal, makalah,dokumen guru, dsb.), Judul dokumen, Kode dokumen (merujuk pada pengkodean penyimpanan dokumen).

6.5.2. Setiap dokumen yang dimiliki dan atau diterima Laboratorium harus tersimpanpada file dokumen sesuai dengan kode pengarsipan dokumen, sehingga sewaktu-waktu dibutuhkan dapat diakses dengan mudah dan cepat.

6.5.3. Kode pengarsipan dokumen dibuat sedemikian rupa sehingga memudahkanpenyimpanan dan pemanggilan kembali dokumen dan data tersebut.

6.5.4. Dokumen laboratorium dapat disimpan baik secara manual (salinan tertulis) danatau secara digital.

Page 11: Laporan Pelatihan Ka Lab

Mengetahui,Kepala Sekolah

KATWANTO, S. PdNIP. 19650408 198903 1 005

Giri Mulya, 5 Januari 2015Kepala Laboratorium SMPN2 GIRIMULYA

CHRISTINA DEWI, S. PdNIP. 19810622 201101 2 007

BAB III

PENUTUP

A.    Kesimpulan

Berdasarkan hasil pelaksanan kegiatan on the job learning calon kepala laboratorium

yang dilaksanakan di SMP Negeri 2 Girimulya, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

1.     Kegiatan on the job learning bagi calon kepala laboratorium setelah mengikuti kegiatan

diklat (in service learning I) merupakan hal yang sangat penting, Karena dengan adanya

kegiatan ini setiap materi yang telah didapatkan dalam diklat dapat secara langsung

diterapkan oleh para peserta.

Page 12: Laporan Pelatihan Ka Lab

2.     Kegiatan on the job learning juga dapat dijadikan sebagai bukti keterlaksanaan kegiatan

pendampingan satelah kegiatan diklat dilakukan.

3.     Dalam kegiatan on the job learning para peserta calon kepala laboratorium IPA diajarkan

untuk dapat melaksanakan tugas dengan baik sehingga setelah menjadi kepala laboratorium

sungguh-sungguh dapat bekerja dengan baik dan professional.

B.    Saran

Pada dasarnya kegiatan on the job learning ini adalah kegiatan yang sangat

bermanfaat bagi para pesarta diklat calon kepala laboratorium, oleh sebab itu semoga dalam

kegiatan selanjutnya pelaksanaan on the job learning ini dilakukaan dengan jangka waktu

yang lebih panjang lagi serta lebih banyak waktu pendampingan yang diberikan oleh

pendamping agar kendala-kendala yang dihadapi selama kegiatan on the job learning lebih

cepat diatasi.

L

A

Page 13: Laporan Pelatihan Ka Lab

M

P

I

R

A

N