Laporan Pendahuluan Amputasi - Copy

8
LAPORAN PENDAHULUAN DEBRIDEMENT ETIOLOGI : 1. Luka Bakar 2. Ulkus Diabetik superfisial 3. Ulkus yang meluas ke ligament, tendon, kapsul sendi, atau fascia dengan tanpa abses atau osteomielitis 4. Ulkus dalam dengan abses atau osteomielitis 5. Gangren pada sebagian kaki PENGERTIAN : Amputasi berasal dari kata “amputare” yang kurang lebih diartikan “pancung”. Amputasi dapat diartikan sebagai tindakan memisahkan Metode terbuka (guillotine) Metode ini digunakan pada klien dengan infeksi yang mengembang. Bentuknya benar- Metode tertutup (flap amputasi) Pada metode ini kulit tepi ditarik pada atas ujung tulang dan dijahit pada daerah yang di amputasi Amputasi selektif/terencana Amputasi jenis ini dilakukan pada penyakit yang terdiagnosis dan mendapat penanganan yang baik serta terpantau secara terus-menerus. Amputasi akibat trauma Merupakan amputasi yang terjadi sebagai akibat trauma dan tidak direncanakan. Kegiatan tim kesehatan adalah memperbaiki kondisi lokasi Amputasi darurat Kegiatan amputasi dilakukan secara darurat oleh tim kesehatan. Biasanya merupakan tindakan yang memerlukan kerja yang cepat seperti pada trauma dengan patah tulang multiple dan kerusakan/kehilangan kulit yang luas.

description

fchjyfcuhyfcuyfcyghfv

Transcript of Laporan Pendahuluan Amputasi - Copy

LAPORAN PENDAHULUAN DEBRIDEMENT

Amputasi selektif/terencanaAmputasi jenis ini dilakukan pada penyakit yang terdiagnosis dan mendapat penanganan yang baik serta terpantau secara terus-menerus. Amputasi dilakukan sebagai salah satu tindakan alternatif terakhirMetode terbuka (guillotine)Metode ini digunakan pada klien dengan infeksi yang mengembang. Bentuknya benar-benar terbuka dan di pasang drainase agar luka bersih dan luka dapat ditutup setelah tidak terinfeksi.ETIOLOGI :Luka BakarUlkus Diabetik superfisialUlkus yang meluas ke ligament, tendon, kapsul sendi, atau fascia dengan tanpa abses atau osteomielitis Ulkus dalam dengan abses atau osteomielitis Gangren pada sebagian kakiGangren Luas pada seluruh kaki

Amputasi akibat traumaMerupakan amputasi yang terjadi sebagai akibat trauma dan tidak direncanakan. Kegiatan tim kesehatan adalah memperbaiki kondisi lokasi amputasi serta memperbaiki kondisi umum klien.

Metode tertutup (flap amputasi)Pada metode ini kulit tepi ditarik pada atas ujung tulang dan dijahit pada daerah yang di amputasi

Amputasi daruratKegiatan amputasi dilakukan secara darurat oleh tim kesehatan. Biasanya merupakan tindakan yang memerlukan kerja yang cepat seperti pada trauma dengan patah tulang multiple dan kerusakan/kehilangan kulit yang luas.

PENGERTIAN :Amputasi berasal dari kata amputare yang kurang lebih diartikan pancung.Amputasi dapat diartikan sebagai tindakan memisahkan bagian tubuh sebagian atau seluruh bagian ekstremitas.

ketidak seimbangan cairan dan elektolitAdanya penurunan serum protein tubuh akibat proses katabolisme lebih besar dari anabolisme maka akan mengubah tekanan osmotic koloid plasma hal ini menyebabkan pergeseran cairan intravaskuler keluar keruang intestisial pada bagian tubuh.kontraktur sendiatropi ototpenurunan kekuatan ototsistem musculoskeletalOrthostatic hipotensipenurunan cardiac reservepeningkatan denyut nadisistem kardiovaskulerpenurunan kapasitas paruperubahan perfusi setempatmekanisme batuk tidak efektifsistem respirasikecepatan metabolismemasalah terhadap sistem tubuhRigid dressingPentalaksanaan amputasi

Gambar 1. Amputasi Ringan Gambar 2. Disartikulasi Sendi Bahu

ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN AMPUTASI

Diagnosa Keperawatan Pre OperatifNyeri akut berhubungan dengan agen injuri fisik (fraktur /cedera pada jaringan)Kurang pengetahuan tentang kondisi, prognosis dan kebutuhan pengobatan berhubungan dengan kurang terpajan informasi dan sumber informasi yang adekuatCemas berhubungan dengan status kesehatan dan stres (menghadapi tindakan operatif) 1.Pengkajiana. Aktivitas/Istirahat: keterbatasan actual atau antisipasi yang dimungkinkan oleh kondisi/amputasib. Integritas ego: ansietas, ketakutan, peka, marah, ketakutan, menarik diri, keceriaan berdaya: masalah tentang antisipasi perubahan pola hidup, situasi financial, reaksi orang lain perasaan putus asa, tidak berdaya.c. seksualitas: masalah tentang keintiman hubungand. interaksi sosial: masalah hubungan dengan penyakit atau kondisi=> pengkajian data dasaradanya factor-faktor yang berperan pada perlunya amputasi SEPERTI penyakit arteri perifer kronis (alsan paling umum), trauma, frostbite, kanker tulang, dan infeksi berat (ganggren gas atau osteomielitis)pemeriksaan fisik berdasarkan pada pengkajian vaskuler oerifer (apendiks E) dan survey umum (apendiks F) untuk membuat nilai-nilai dasar.kaji perasaan pasien tentang amputasi dan dampaknya pada gaya hidupkaji kekuatan otot pada ekstremitas yang tak sakit. Dapatkah pasien membalik sendiri dan menggunakan lengan untuk mengangkat panggul dari matras, kelemahan otot diose dapat terjadi pada pasien lansia, khususnya yang telah terbaring ditampat tidur karena proses penyakit A

Diagnosa Keperawatan IntraOperatifResiko infeksi faktor resiko prosedur invasif (operasi) dan pertahanan tubuh sekunder tidak adekuatResiko kekurangan volume cairan faktor resiko tindakan kolaborasi medikasi (perdarahan)r

Diagnosa Keperawatan Post OperatifNyeri akut berhubungan dengan Agen Cedera (Fisik : tindakan bedah) Gangguan citra tubuh berhubungan dengan pembedahanHambatan mobilitas fisik berhubungan dengan kehilangan integritas struktur tulang (amputasi dan nyeri) penurunan massa otot Risiko infeksi dengan faktor resiko prosedur invasif (IV), imunitas yang tidak adekuat, pertahanan tubuh sekunder yang tidak adekuat dan imunosupresi

Intervensi Keperawatan Pre Operatif

Cemas berhubungan dengan status kesehatan dan stres (menghadapi tindakan operatif) Gunakan pendekatan yang menenangkanJelaskan semua prosedur dan apa yang dirasakan selama prosedurBerikan informasi faktual mengenai diagnosis, tindakan prognosis Libatkan keluarga untuk mendampingi klienInstruksikan pada pasien untuk menggunakan tehnik relaksasiBantu pasien mengenal situasi yang menimbulkan kecemasanDorong pasien untuk mengungkapkan perasaan, ketakutan, persepsiKurang pengetahuan tentang kondisi, prognosis dan kebutuhan pengobatan berhubungan dengan kurang terpajan informasi dan sumber informasi yang adekuatKaji tingkat pengetahuan pasien dan keluargaJelaskan patofisiologi dari penyakit dan bagaimana hal ini berhubungan dengan anatomi dan fisiologi, dengan cara yang tepat Gambarkan tanda dan gejala yang biasa muncul pada penyakit, dengan cara yang tepat Identifikasi kemungkinan penyebab, dengan cara yang tepat Sediakan informasi pada pasien tentang kondisi, dengan cara yang tepat Sediakan bagi keluarga informasi tentang kemajuan pasien dengan cara yang tepat Eksplorasi kemungkinan sumber atau dukungan, dengan cara yang tepat Nyeri akut berhubungan dengan agen injuri fisik (fraktur /cedera pada jaringan)Monitor vital Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif termasuk lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan faktor presipitasiObservasi reaksi nonverbal dari ketidaknyamanan Kontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri seperti suhu ruangan, pencahayaan dan kebisingan Ajarkan tentang teknik non farmakologi: napas dalam, relaksasi, distraksi, kompres hangat/ dingin Tingkatkan istirahatKolaborasi: Berikan analgetik untuk mengurangi nyeri: ...

Intervensi Keperawatan Intra Operatif

Resiko kekurangan volume cairan faktor resiko tindakan kolaborasi medikasi (perdarahan)Pertahankan catatan intake dan output yang akuratMonitor status hidrasi (kelembaban membran mukosa, nadi adekuat, tekanan darah ortostatik), jika diperlukanMonitor vital signBerikan cairan oralAtur kemungkinan tranfusiKolaborasi pemberian cairan IVResiko infeksi faktor resiko prosedur invasif dan pertahanan tubuh sekunder tidak adekuatKaji suhu badan pasien dan tanda vital Pertahankan teknik aseptif, kebersihan tangan atau menggunakan alkohol sebelum kontak dengan pasienBatasi pengunjung bila perluMengkaji warna, turgor, kelenturan serta suhu kulit, membran mukosa terhadap kemerahan dan panasMonitor tanda dan gejala infeksi sistemik dan lokal. Kolaborasi : memberikan antibiotik sesuai ketentuan.

Intervensi Keperawatan Post Operatif

Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan kehilangan integritas struktur tulang (amputasi dan nyeri) penurunan massa otot Ajarkan pasien tentang teknik ambulasiKaji kemampuan pasien dalam mobilisasiBantu klien untuk menggunakan tongkat saat berjalan dan cegah terhadap cedera.Latih pasien dalam pemenuhan kebutuhan ADLs secara mandiri sesuai kemampuanDampingi dan Bantu pasien saat mobilisasi dan bantu penuhi kebutuhan ADLs pasien.Berikan alat bantu jika klien memerlukan.Ajarkan pasien bagaimana merubah posisi dan berikan bantuan jika diperlukanKolaborasi: dengan ahli terapi fisik tentang rencana ambulasi sesuai dengan kebutuhanRisiko infeksi dengan faktor risiko prosedur invasif (IV), imunitas yang tidak adekuat, pertahanan tubuh sekunder yang tidak adekuat dan imunosupresiKaji suhu badan pasien dan tanda vital Pertahankan teknik aseptif, kebersihan tangan atau menggunakan alkohol sebelum kontak dengan pasienBatasi pengunjung bila perluMengkaji warna, turgor, kelenturan serta suhu kulit, membran mukosa terhadap kemerahan dan panasMonitor tanda dan gejala infeksi sistemik dan lokal. Evaluasi keadaan pasien terhadap tempat-tempat munculnya infeksi seperti tempat penusukan jarum intravena.Kolaborasi : memberikan antibiotik sesuai ketentuanGangguan citra tubuh berhubungan dengan pembedahanKaji pasien untuk membahas perubahan yang disebabkan oleh sakit atau bedahBantu pasien menentukan luasnya perubahan aktual di tubuhKaji pasien untuk menyaring penampilan fisik dari perasaan harga diriBantu Px memisahkan penampilan fisik dan perasaan negati PxFasilitasi Px Kontak dengan orang lain ketika terjadi perubahan citra tubuhIdentifikasi support yang mungkin bagi PxNyeri akut berhubungan dengan Agen Cedera (Fisik : tindakan bedah) Monitor tanda-tanda vitalLakukan pengkajian nyeri secara komprehensif termasuk lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan faktor presipitasiObservasi reaksi nonverbal dari ketidaknyamanan Kontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri seperti suhu ruangan, pencahayaan dan kebisingan Ajarkan tentang teknik non farmakologi: napas dalam, relaksasi, distraksi, kompres hangat/ dingin Tingkatkan istirahatKolaborasi: Berikan analgetik untuk mengurangi nyeri