Laporan Pendahuluan Dan Asuhan Keperawat

download Laporan Pendahuluan Dan Asuhan Keperawat

of 22

Transcript of Laporan Pendahuluan Dan Asuhan Keperawat

  • 8/18/2019 Laporan Pendahuluan Dan Asuhan Keperawat

    1/22

    LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN

    DIABETES MELLITUS

    A. Pengertian

    Diabetes Melitus ( DM ) adalah penyakit metabolik yang kebanyakan

    herediter, dengan tanda – tanda hiperglikemia dan glukosuria, disertai dengan atau

    tidak adanya gejala klinik akut ataupun kronik, sebagai akibat dari kuranganya

    insulin efektif di dalam tubuh, gangguan primer terletak pada metabolisme

    karbohidrat yang biasanya disertai juga gangguan metabolisme lemak dan protein.

    ( Askandar, 2000).

    angren adalah proses atau keadaan yang ditandai dengan adanya jaringanmati atau nekrosis, namun se!ara mikrobiologis adalah proses nekrosis yang

    disebabkan oleh infeksi. ( Askandar, 200" )

    B. Etiologi

    a. Diabetes Melitus

    DM mempunyai etiologi yang heterogen, dimana berbagai lesi dapat

    menyebabkan insufisiensi insulin, tetapi determinan genetik biasanya

    memegang peranan penting pada mayoritas DM. Faktor lain yang dianggap

    sebagai kemungkinan etiologi DM yaitu :". Kelainan sel beta pankreas, berkisar dari hilangnya sel beta sampai

    kegagalan sel beta melepas insulin.

    2. #aktor – faktor lingkungan yang mengubah fungsi sel beta, antara lain

    agen yang dapat menimbulkan infeksi, diet dimana pemasukan

    karbohidrat dan gula yang diproses se!ara berlebihan, obesitas dan

    kehamilan.

    $. angguan sistem imunitas. %istem ini dapat dilakukan oleh autoimunitas

    yang disertai pembentukan sel – sel antibodi antipankreatik dan

    mengakibatkan kerusakan sel & sel penyekresi insulin, kemudian

     peningkatan kepekaan sel beta oleh 'irus.

    . elainan insulin. *ada pasien obesitas, terjadi gangguan kepekaan

     jaringan terhadap insulin akibat kurangnya reseptor insulin yang terdapat

     pada membran sel yang responsir terhadap insulin.

  • 8/18/2019 Laporan Pendahuluan Dan Asuhan Keperawat

    2/22

     b. angren aki Diabetik

    #aktor – faktor yang berpengaruh atas terjadinya gangren kaki diabetik 

    dibagi menjadi endogen dan faktor eksogen.

    #aktor endogen +

    a. enetik, metabolik 

     b. Angiopati diabetik 

    !. europati diabetik 

    #aktor eksogen +

    a. -rauma

     b. nfeksi

    !. /bat

    ETIOLOGI

    1. Virus an Ba!teri

    irus penyebab DM adalah rubela, mumps, dan human !o1sa!kie'irus .

    Melalui mekanisme infeksi sitolitik dalam sel beta, 'irus ini mengakibatkan

    destruksi atau perusakan sel. isa juga, 'irus ini menyerang melalui reaksi

    otoimunitas yang menyebabkan hilangnya otoimun dalam sel beta. Diabetes

    mellitus akibat bakteri masih belum bisa dideteksi. amun, para ahli kesehatan

    menduga bakteri !ukup berperan menyebabkan DM.

    ". Ba#an T$!si! atau Bera%un

    ahan bera!un yang mampu merusak sel beta se!ara langsung adalah allo1an,

     pyrinuron (rodentisida), dan strepto3o!tin (produk dari sejenis jamur). ahan lain

    adalah sianida yang berasal dari singkong.

    &. Geneti! atau 'a!t$r Keturunan

    Diabetes mellitus !enderung diturunkan atau dia4ariskan, bukan ditularkan.

    Anggota keluarga penderita DM (diabetisi) memiliki kemungkinan lebih besar 

    terserang penyakit ini dibandingkan dengan anggota keluarga yang tidak 

    menderita DM. *ara ahli kesehatan juga menyebutkan DM merupakan penyakit

    yang terpaut kromosom seks atau kelamin. iasanya kaum laki&laki menjadi

  • 8/18/2019 Laporan Pendahuluan Dan Asuhan Keperawat

    3/22

     penderita sesungguhnya, sedangkan kaum perempuan sebagai pihak yang

    memba4a gen untuk di4ariskan kepada anak&anaknya. (%oegondo %, dkk. 2005)

    (. Pat$)isi$*$gis

    a. Diabetes Melitus

    %ebagian besar gambaran patologik dari DM dapat dihubungkan dengan salah

    satu efek utama akibat kurangnya insulin berikut+

    ". erkurangnya pemakaian glukosa oleh sel – sel tubuh yang mengakibatkan

    naiknya konsentrasi glukosa darah setinggi $00 – "200 mg6dl.2. *eningkatan mobilisasi lemak dari daerah penyimpanan lemak 

    yang menyebabkan terjadinya metabolisme lemak yang abnormal

    disertai dengan endapan kolestrol pada dinding pembuluh darah.

    $. erkurangnya protein dalam jaringan tubuh.

    *asien – pasien yang mengalami defisiensi insulin tidak dapat

    mempertahankan kadar glukosa plasma puasa yang normal atau

    toleransi sesudah makan. *ada hiperglikemia yng parah yang melebihi

    ambang ginjal normal ( konsentrasi glukosa darah sebesar "70 – "80mg6"00 ml ), akan timbul glikosuria karena tubulus – tubulus renalis

    tidak dapat menyerap kembali semua glukosa. lukosuria ini akan

    mengakibatkan diuresis osmotik yang menyebabkan poliuri disertai

    kehilangan sodium, klorida, potasium, dan pospat. Adanya poliuri

    menyebabkan dehidrasi dan timbul polidipsi. Akibat glukosa yang

    keluar bersama urine maka pasien akan mengalami keseimbangan

     protein negatif dan berat badan menurun serta !enderung terjadi

     polifagi. Akibat yang lain adalah astenia atau kekurangan energi

    sehingga pasien menjadi !epat telah dan mengantuk yang disebabkanoleh berkurangnya atau hilangnya protein tubuh dan juga

     berkurangnya penggunaan karbohidrat untuk energi.

    9iperglikemia yang lama akan menyebabkan arterosklerosis,

     penebalan membran basalis dan perubahan pada saraf perifer. ni akan

    memudahkan terjadinya gangren.

    :. lasifikasi

  • 8/18/2019 Laporan Pendahuluan Dan Asuhan Keperawat

    4/22

    Wagner ( 19! " membagi gangren kaki diabetik men#adi enam tingkatan ,

    yaitu :

    Dera#at $ : %idak ada lesi terbuka, kulit masih utuh dengan

    kemungkinan

    disertai kelainan bentuk kaki seperti & 'la,'allus &.

    Dera#at ) : *lkus superfisial terbatas pada kulit.

    Dera#at )) : *lkus dalam menembus tendon dan tulang.

    Dera#at ))) : +bses dalam, dengan atau tanpa osteomielitis.

    Dera#at ) : -angren #ari kaki atau bagian distal kaki dengan atau

    tanpa selulitis.

    Dera#at : -angren seluruh kaki atau sebagian tungkai.

    edangkan /rand (190" dan Ward (19" membagi gangren kaki men#adi

    dua golongan :

    1. Kaki Diabetik akibat )skemia ( KD) "

    Disebabkan penurunan aliran darah ke tungkai akibat adanya

    makroangiopati ( arterosklerosis " dari pembuluh darah besar

    ditungkai, terutama di daerah betis.

    -ambaran klinis KD) :

    - 2enderita mengeluh nyeri aktu istirahat.

    - 2ada perabaan terasa dingin.

    - 2ulsasi pembuluh darah kurang kuat.

    - Didapatkan ulkus sampai gangren.

    3. Kaki Diabetik akibat 4europati ( KD4 "

    %er#adi kerusakan syaraf somatik dan otonomik, tidak ada

    gangguan dari sirkulasi. Klinis di #umpai kaki yang kering, hangat,

    kesemutan, mati rasa, oedem kaki, dengan pulsasi pembuluh darahkaki teraba baik.

    ;enis diabetes

    ". Diabetes Melitus -ipe " (DM -ipe ")

    ekerapan DM -ipe " di negara barat < "0= dari DM -ipe 2. Di negara tropik 

     jauh lebih sedikit lagi. ambaran kliniknya biasanyatimbul pada masa kanak&

    kanak dan pun!aknya pada masa akil balig. -etapi ada juga yang timbul pada

    masa de4asa.

  • 8/18/2019 Laporan Pendahuluan Dan Asuhan Keperawat

    5/22

    2. Diabates Melitus -ipe 2 (DM -ipe 2)

    DM -ipe 2 adalah jenis yang paling banyak ditemukan (lebih dari >0=). -imbul

    makin sering setelah umur 0 dengan !atatan pada dekade ketujuh kekerapan

    diabetes men!apai $ sampai kali lebih tinggi daripada rata&rata orang de4asa.

    $. Diabetes Melitus -ipe ?ain

    Ada beberapa tipe diabetes yang lain seperti defek genetik fungsi sel beta, defek 

    genetik kerja insulin, penyakit eksokrin pankreas, endokrinopati, karena obat atau

    3at kimia, infeksi, sebab imunologi yang jarang dan sindroma genetik lain yang

     berkaitan dengan DM.

    . . Diabetes Melitus estasional

    Diabetes Melitus estasional adalah diabetes yang timbul selama kehamilan.

    ;enis ini sangat penting diketahui karena dampaknya pada janin kurang baik bila

    tidak ditangani dengan benar.

     Tabel : Kadar glukosa darah sewaktu dan puasa dengan metode

    enzimatik sebagai patokan penyaring

    ukan DM elum pasti DM DM

    adar glukosa darah se4aktu+

    *lasma 'ena

    Darah kapiler 

    @""0

    @>0

    ""0 & ">>

    >0 & ">

    200

    200

    adar glukosa darah puasa+

    *lasma 'ena

    Darah kapiler 

    @""0

    @>0

    ""0 & "2B

    >0 & "0>

    "27

    ""0

    (oer, %jaifoellah 9.M., dkk. 200$)

    E. PATO'ISIOLOGIDalam proses metabolisme,insulin memegang peran yang sangat penting

    yaitu bertugas memasukkan glukosa ke dalam sel.nsulin adalah suatu 3at yang

    dikeluarkan oleh sel beta di *ankreas.

    1+  Pan!reas

    *ankreas adalah sebuah kelenjar yang letaknya di belakang lambung. Di

    dalamnya terdapat kumpulan sel yang disebut pulau&pulau ?angerhans yang berisi

    sel beta. %el beta mngeluarkan hormon insulin untuk mengatur kadar glukosa

    darah. %elain sel beta ada juga srl alfa yang memproduksi glukagon yang bekerja

  • 8/18/2019 Laporan Pendahuluan Dan Asuhan Keperawat

    6/22

    sebaliknya dengan insulin yaitu meningkatkan kadar glukosa darah. ;uga ada sel

    delta yang mngeluarkan somastostatin.

    "+  Ker,a Insu*in

    nsulin diibaratkan sebagai anak kun!i untuk membuka pintu masuknya

    glukosa ke dalam sel, untuk kemudian di dalam sel, glukosa itu dimetabolismekan

    menjadi tenaga.

    &+  Pat$)isi$*$gi DM Ti-e 1

    Mengapa insulin pada DM -ipe " tidak adaC ni disebabkan oleh karena

     pada jenis ini timbul reaksi otoimun yang disebabkan karena adanya peradangan

     pada sel beta insulitis. ni menyebabkan timbulnya anti bodi terhadap sel beta

    yang disebut :A (Islet Cell Antibody). eaksi antigen (sel beta) dengan antibodi

    (:A) yang ditimbulkannya menyebabkan han!urnya sel beta.

    +  Pat$)isi$*$gi DM Ti-e "

    *ada DM -ipe 2 jumlah insulin normal, malah mungkin lebih banyak tetapi

    reseptor insulin yang terdapat pada permukaan sel kurang. eseptor inulin ini

    diibaratkan sebagai lubang kun!i pintu masuk ke dalam sel. *ada keadaan tadi

     jumlah lubang kun!inya yang kurang, hingga meskipun anak kun!inya (insulin)

     banyak, tetapi karena lubang kun!inya (reseptor) kurang, maka glukosa yang

    masuk sel akan sedikit, sehingga sel akan kekurangan glukosa dan glukosa di

    dalam darah akan meningkat. Dengan demikian keadaan ini sama dengan pada

    DM -ipe ". *erbedaanya adalah DM -ipe 2 disamping kadar glukosa tinggi,juga

    kadar insulin tinggi atau normal. eadaan ini disebut resistensi insulin.

    #aktor&faktor yang banyak berperan sebagai penyebab resistensi insulin+

    ".  /besitas terutama yang bersifat sentral (bentuk apel)

    2.  Diet tinggi lemak dan rendah karbohidrat$.  urang gerak badan

    .  #aktor keturunan (herediter)

    (oer, %jaifoellah 9.M., dkk. 200$)

    (Arjatmo, -jokronegoro. 2002)

    '. MANI'ESTASI KLINIS

  • 8/18/2019 Laporan Pendahuluan Dan Asuhan Keperawat

    7/22

    ejala klasik diabetes adalah rasa haus yang berlebihan sering ken!ing

    terutama malam hari, banyak makan serta berat badan yang turun dengan !epat.

    Di samping itu kadang&kadang ada keluhan lemah, kesemutan pada jari tangan

    dan kaki, !epat lapar, gatal&gatal, penglihatan jadi kabur, gairah seks menurun,

    luka sukar sembuh dan pada ibu&ibu sering melahirkan bayi di atas kg.adang&

    kadang ada pasien yang sama sekali tidak merasakan adanya keluhan, mereka

    mengetahui adanya diabetes karena pada saat periksa kesehatan diemukan kadar 

    glukosa darahnya tinggi. (%oegondo %, dkk. 2005)

    ejala yang la3im terjadi, pada diabetes mellitus sebagai berikut +

    *ada tahap a4al sering ditemukan +

    a. Poliuri (banyak kencing)

    9al ini disebabkan oleh karena kadar glukosa darah meningkat sampai

    melampaui daya serap ginjal terhadap glukosa sehingga terjadi osmoti! diuresis

    yang mana gula banyak menarik !airan dan elektrolit sehingga klien mengeluh

     banyak ken!ing.

    b.Polidipsi (banyak minum)

    9al ini disebabkan pembakaran terlalu banyak dan kehilangan !airan

     banyak karena poliuri, sehingga untuk mengimbangi klien lebih banyak minum.

    c.Polipagi (banyak makan)

    9al ini disebabkan karena glukosa tidak sampai ke sel&sel mengalami

    star'asi (lapar). %ehingga untuk memenuhinya klien akan terus makan. -etapi

    4alaupun klien banyak makan, tetap saja makanan tersebut hanya akan berada

    sampai pada pembuluh darah.

    d.Berat badan menurun, lemas, lekas lelah, tenaga kurang .

    9al ini disebabkan kehabisan glikogen yang telah dilebur jadi glukosa,maka tubuh berusama mendapat peleburan 3at dari bahagian tubuh yang lain yaitu

    lemak dan protein, karena tubuh terus merasakan lapar, maka tubuh selanjutnya

    akan meme!ah !adangan makanan yang ada di tubuh termasuk yang berada di

     jaringan otot dan lemak sehingga klien dengan DM 4alaupun banyak makan akan

    tetap kurus

  • 8/18/2019 Laporan Pendahuluan Dan Asuhan Keperawat

    8/22

      e.Mata kabur 

    9al ini disebabkan oleh gangguan lintas polibi (glukosa – sarbitol fruktasi)

    yang disebabkan karena insufisiensi insulin. Akibat terdapat penimbunan sarbitol

    dari lensa, sehingga menyebabkan pembentukan katarak. (Arjatmo, -jokronegoro.

    2002)

    G. PENATALAKSANAAN MEDIS

    erupa+

    1.  /bat 9ipoglikemik /ral

    a.  *emi!u sekresi insulin+

    1)  %ulfonilurea

    2)  linid

     b.  *enambah sensiti'itas terhadap insulin+

    1)  iguanid

    2)  -ia3olidindion

    3)  *enghambat glukosidase alfa

    2.  nsulin

    3.  *en!egahan komplikasi

    a.  erhenti merokok 

     b.  Mengoptimalkan kadar kolesterol

    !.  Menjaga berat tubuh yang stabil

    d.  Mengontrol tekanan darah tinggi

    e.  /lahraga teratur dapat bermanfaat +

    1)  Mengendalikan kadar glukosa darah

    2)  Menurunkan kelebihan berat badan (men!egah kegemukan)

    3)  Membantu mengurangi stres

    4)  Memperkuat otot dan jantung

    5)  Meningkatkan kadar kolesterol EbaikF (9D?)

    )  Membantu menurunkan tekanan darah

    (oer, %jaifoellah 9.M., dkk. 200$)

  • 8/18/2019 Laporan Pendahuluan Dan Asuhan Keperawat

    9/22

    -ujuan utama terapi diabetes mellitus adalah men!oba menormalkan

    akti'itas insulin dan kadar glukosa darah dalam upaya untuk mengurangi

    komplikasi 'askuler serta neuropati. -ujuan terapeutik pada setiap tipe diabetes

    adalah men!apai kadar glukosa darah normal.

    Ada B komponen dalam penatalaksanaan diabetes +

    ". Diet

    2. ?atihan

    $. *emantauan

    . -erapi (jika diperlukan)

    B. *endidikan

    (runner and %uddarth, 2002)

    H. Penata*a!sanaan Diet

    *ada penderita dengan diabetes mellitus harus rantang gula dan makanan yang

    manis untuk selamanya. -iga hal penting yang harus diperhatikan pada penderita

    diabetes mellitus adalah tiga ; (jumlah, jad4al dan jenis makanan) yaitu+

    ; "+ jumlah kalori sesuai dengan resep dokter harus dihabiskan.

    ; 2+ jad4al makanan harus diikuti sesuai dengan jam makan terdaftar.

    ; $+ jenis makanan harus diperhatikan (pantangan gula dan makanan manis).

    Diet pada penderitae diabetes mellitus dapat dibagi atas beberapa bagian antara

    lain +

    1.  Diet A + terdiri dari makanan yang mengandung karbohidrat B0 =, lemak $0 =,

     protein 20 =.

    2.  Diet + terdiri dari karbohidrat 78 =, lemak 20 =, protein "2 =.

    3.  Diet " + terdiri dari karbohidrat 70 =, lemak 20 =, protein 20 =.

    4.  Diet " dan 2 diberikan untuk nefropati diabetik dengan gangguan faal ginjal.

    Ini!asi iet A /

    Diberikan pada semua penderita diabetes mellitus pada umumnya.

    Ini!asi iet B /

    Diberikan pada penderita diabetes terutama yang +

  • 8/18/2019 Laporan Pendahuluan Dan Asuhan Keperawat

    10/22

    1.  urang tahan lapar dengan dietnya.

    2.  Mempunyai hyperkolestonemia.

    3.  Mempunyai penyulit mikroangiopati misalnya pernah mengalami!erobro'askuler

    4.  :ident (!'a) penyakit jantung koroner.

    5.  Mempunyai penyulit mikroangiopati misalnya terdapat retinopati diabetik tetapi

     belum ada nefropati yang nyata.

    .  -elah menderita diabetes dari "B tahun

    Ini!asi iet B1/

    Diberikan pada penderita diabetes yang memerlukan diet protein tinggi, yaitu

     penderita diabetes terutama yang +

    1.  Mampu atau kebiasaan makan tinggi protein tetapi normalip idemia.

    2.  urus (under4eight) dengan relatif body 4eight kurang dari >0 =.

    3.  Masih muda perlu pertumbuhan.

    4. 

    Mengalami patah tulang.

    5.  9amil dan menyusui.

    .  Menderita hepatitis kronis atau sirosis hepatitis.

    !.  Menderita tuberkulosis paru.

    ".  Menderita penyakit gra'es (morbus basedou).

    #.  Menderita selulitis.

    1$. Dalam keadaan pas!a bedah.

    ndikasi tersebut di atas selama tidak ada kontra indikasi penggunaan protein

    kadar tinggi.

    Ini!asi B" an B& /

    Diet 2. Diberikan pada penderita nefropati dengan gagal ginjal kronik yang

    klirens reatininnya masih lebar dari 2B ml6mt.

    %ifat&sifat diet 2 +

  • 8/18/2019 Laporan Pendahuluan Dan Asuhan Keperawat

    11/22

    1.  -inggi kalori (lebih dari 2000 kalori6hari tetapi mengandung protein kurang.

    2.  omposisi sama dengan diet , (78 = hidrat arang, "2 = protein dan 20 =

    lemak) hanya saja diet 2 kaya asam amino esensial.

    3.  Dalam praktek hanya terdapat diet 2 dengan diet 2"00 – 2$00 kalori 6 hari.

    arena bila tidak maka jumlah perhari akan berubah.

    Diet $. Diberikan pada penderita nefropati diabetik dengan gagal ginjal kronik 

    yang klibers reatininnya kurang dari 2B M6mt.

    %ifat diet $ +

    1.  -inggi kalori (lebih dari 2000 kalori6hari).

    2.  endah protein tinggi asam amino esensial, jumlah protein 0 gram6hari.

    3.  arena alasan o 2 maka hanya dapat disusun diet $ 2"00 kalori dan 2$00 6

    hari. bila tidak akan merubah jumlah protein).

    4.  -inggi karbohidrat dan rendah lemak.

    5.  Dipilih lemak yang tidak jenuh.

    %emua penderita diabetes mellitus dianjurkan untuk latihan ringan yangdilaksanakan se!ara teratur tiap hari pada saat setengah jam sesudah makan. ;uga

    dianjurkan untuk melakukan latihan ringan setiap hari, pagi dan sore hari dengan

    maksud untuk menurunkan . (Arjatmo, -jokronegoro. 2002)

    I. K$0-*i!asi

    omplikasi diabetes mellitus dapat mun!ul se!ara akut dan se!ara kronik, yaitu

    timbul beberapa bulan atau beberapa tahun sesudah mengidap diabetes mellitus.

    1. K$0-*i!asi A!ut Diaetes Me**itus

    Dua komplikasi akut yang paling penting adalah reaksi hipoglikemia dan koma

    diabetik.

    a. Rea!si Hi-$g*i!e0ia

    eaksi hipoglikemia adalah gejala yang timbul akibat tubuh kekurangan glukosa,

    dengan tanda&tanda rasa lapar, gemetar, keringat dingin, pusing, dan sebagainya.

    *enderita koma hipoglikemik harus segera diba4a ke rumah sakit karena perlu

  • 8/18/2019 Laporan Pendahuluan Dan Asuhan Keperawat

    12/22

    mendapat suntikan glukosa 0= dan infuse glukosa. Diabetisi yang mengalami

    reaksi hipoglikemik (masih sadar), atau koma hipoglikemik, biasanya disebabkan

    oleh obat anti&diabetes yang diminum dengan dosis terlalu tinggi, atau penderita

    terlambat makan, atau bisa juga karena latihan fisik yang berlebihan.

    . K$0a Diaeti! 

    erla4anan dengan koma hipoglikemik, koma diabetik ini timbul karena kadar 

    darah dalam tubuh terlalu tinggi, dan biasanya lebih dari 700 mg6dl. ejala koma

    diabetik yang sering timbul adalah+

    1)   afsu makan menurun (biasanya diabetisi mempunyai nafsu makan yang besar)

    2)  Minum banyak, ken!ing banyak 

    3)  emudian disusul rasa mual, muntah, napas penderita menjadi !epat dan dalam,

    serta berbau aseton

      %ering disertai panas badan karena biasanya ada infeksi dan penderita koma

    diabetik harus segara diba4a ke rumah sakit

    ". K$0-*i!asi Kr$nis Diaetes Me**itus

    omplikasi kronik DM pada dasarnya terjadi pada semua pembuluh darah di

    seluruh bagian tubuh (angiopati diabetik). Gntuk kemudahan, angiopati diabetik 

    dibagi 2 +

    a.  Makroangiopati (makro'askular)

     b.  Mikroangiopati (mikro'askular)

    Halaupun tidak berarti bah4a satu sama lain saling terpisah dan tidak terjadi

    sekaligus bersamaan. (oer, %jaifoellah 9.M., dkk. 200$)

    2. Pe0eri!saan Diagn$sti! 

    ". lukosa darah se4aktu2. adar glukosa darah puasa

    $. -es toleransi glukosa

    Diagnosis DM umumnya akan dipikirkan dengan adanya gejala khas DM

     berupa poliuria, polidipsia, lemas,dan berat badan turun. ejala lain yang

    mungkin dikemukakan oleh pasien adalah kesemutan, gatal, mata kabur dan

    impotensia pada pasien pria,serta pruritus dan 'ul'ae pada pasien 4anita. ;ika

    keluhan dan gejala khas, ditemukannya pemeriksaan glukosa darah se4aktu yang

  • 8/18/2019 Laporan Pendahuluan Dan Asuhan Keperawat

    13/22

    200 mg6dl sudah !ukup untuk menegakkan diagnosis DM. Gmumnya hasil

     pemeriksaan glukosa darah se4aktu yang baru satu kali saja abnormal belum

    !ukup untuk diagnosis klinis DM.

    alau hasil pemeriksaan glukosa darah meragukan, pemeriksaan --/

    diperlukan untuk konfirmasi diagnosis DM. Gntuk diagnosis DM dan gangguan

    toleransi glukosa lainnya diperiksa glukosa darah 2 jam setelah beban glukosa.

    %ekurang&kurangnya diperlukan kadar glukosa pernah 2 kali abnormal untuk 

    konfirmasi diagnosis DM, baik pada 2 pemeriksaan yang berbeda ataupun adanya

    2 hasil abnormal pada saat pemeriksaan yang sama.

    :ara pemeriksaan --/ +

    1.  -iga hari sebelumnya makan seperti biasa

    2.  egiatan jasmani !ukup, tidak terlalu banyak 

    3.  *uasa semalam, selama "0&"2 jam

    4.  lukosa darah puasa diperiksa

    5.  Diberikan glukosa 5B gram, dilarutkan dalam air 2B0 ml, dan diminum selama 6

    dalam 4aktu B menit

    .  Diperiksa glukosa darah " (satu) jam dan 2 (dua) jam sesudah beban glukosa.

    (oer, %jaifoellah 9.M., dkk. 200$)

    riteria diagnostik H9/ untuk diabetes mellitus pada sedikitnya 2 kali

     pemeriksaan +

    ". lukosa plasma se4aktu 200 mg6dl (""," mmol6?)

    2. lukosa plasma puasa "0 mg6dl (5,8 mmol6?)

    $. lukosa plasma dari sampel yang diambil 2 jam kemudian sesudah mengkonsumsi

    5B gr karbohidrat (2 jam post prandial (pp) 200 mg6dlK. Data 3ang Per*u Dite*usuri Lei# Lan,ut

    ". i4ayat esehatan eluarga

    Adakah keluarga yang menderita penyakit seperti klien C Dari genogram keluarga

     biasanya terdapat salah satu anggota keluarga yang juga menderita DM atau

     penyakit keturunan yang dapat menyebabkan terjadinya defisiensi insulin misal

    hipertensi, jantung.

  • 8/18/2019 Laporan Pendahuluan Dan Asuhan Keperawat

    14/22

    2. i4ayat esehatan *asien dan *engobatan %ebelumnya

    erapa lama klien menderita DM, bagaimana penanganannya, mendapat terapi

    insulin jenis apa, bagaimana !ara minum obatnya, apakah teratur atau tdak, apa

    saja yang dilakukan klien untuk menanggulangi penyakitnya. Adanya ri4ayat

     penyakit DM atau penyakit – penyakit lain yang ada kaitannya dengan defisiensi

    insulin misalnya penyakit pankreas. Adanya ri4ayat penyakit jantung, obesitas,

    maupun arterosklerosis, tindakan medis yang pernah di dapat maupun obat&obatan

    yang biasa digunakan oleh penderita.

    $. i4ayat kesehatan sekarang

    erisi tentang kapan terjadinya luka, penyebab terjadinya luka serta upaya yang

    telah dilakukan oleh penderita untuk mengatasinya.

    L. Perti0angan Ger$nt$*$gi

    Aktifitas fisik yang konsisten dan realisti! sangat menguntungkan bagi penderita

    diabetes yang berusia lanjut. euntungannya men!akup penurunan hiperglikemia,

     perasaan segar dan penggunaan kalori yang dikonsumsi sehingga terjadi

     penurunan berat badan. arena adanya peningkatan insidens masalah

    kardio'askuler pada lansia, maka pola latihan se!ara bertahap dan konsisten harus

    diren!anakan agar tidak melebihi kapasitas fisik pasien. angguan fisik akibat

     penyakit kronis lainnya juga harus dipertimbangkan. (runner and %uddart, 2002)

    M. Asu#an Ke-era4atan Se%ara Te$ritis

    ". *engkajian

    *engkajian pasien dengan Diabetes mellitus (Doenges, ">>>) meliputi +

    a.  Akti'itas 6 stirahat

    ejala + lemah, letih, sulit bergerak6berjalan, kram otot, tonus otot menurun.

    -anda + penurunan kekuatan otot.

     b.  %irkulasi

    ejala + ulkus pada kaki, penyembuhan lama, kesemutan6kebas pada ekstremitas.

  • 8/18/2019 Laporan Pendahuluan Dan Asuhan Keperawat

    15/22

    -anda + kulit panas, kering dan kemerahan.

    !.  ntegritas Igo

    ejala + tergantung pada orang lain.

    -anda + ansietas, peka rangsang.

    d.  Ileminasi

    ejala + perubahan pola berkemih (poliuria), nakturia

    -anda + urine en!er, pu!at kering, poliurine.

    e.  Makanan6!airan

    ejala + hilang nafsu makan, mual6muntah, tidak mengikuti diet, penurunan berat badan.

    -anda + kulit kering6bersisik, turgor jelek.

    f.   yeri6 kenyamanan

    ala + nyeri pada luka ulkus

    da + 4ajah meringis dengan palpitasi, tampak sangat hati&hati.

    g.  eamanan

    ala + kulit kering, gatal, ulkus kulit.

    da + demam, diaforesis, kulit rusak, lesi6ulserasi

    h.  *enyuluhan 6 pembelajaran

    ejala + faktor risiko keluarga DM, penyakit jantung, stroke, hipertensi,

     penyembuhan yang lamba. *enggunaan obatseperti steroid, diuretik (tia3id) +

    diantin dan fenobarbital (dapat meningkatkan kadar glukosa darah).

    2.  Diagnosa epera4atan

    Diagnosa kepera4atan pada pasien dengan Diabetes mellitus (Doenges, 2000)

    adalah +

    a.  ekurangan 'olume !airan berhubungan dengan diuresis osmotik, kehilangan

    gastrik, berlebihan diare, mual, muntah, masukan dibatasi, ka!au mental.

     b.  *erubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan

    ketidak!ukupan insulin, penurunan masukan oral + anoreksia, mual, lambung

     penuh, nyeri abdomen, perubahan kesadaran + status hipermetabolisme, pelepasan

    hormon stress.

    !.  isiko tinggi terjadi infeksi berhubungan dengan tidak adekuatnya pertahanan

     perifer, perubahan sirkulasi, kadar gula darah yang tinggi, prosedur in'asif dan

    kerusakan kulit.

  • 8/18/2019 Laporan Pendahuluan Dan Asuhan Keperawat

    16/22

    d.  elelahan berhubungan dengan penurunan produksi energi metabolik, perubahan

    kimia darah, insufisiensi insulin, peningkatan kebutuhan energi, status

    hipermetabolisme6infeksi.

    e.  urang pengetahuan tentang kondisi, prognosis dan kebutuhan pengobatan

     berhubungan dengan salah interpretasi informasi 6 tidak mengenal sumber 

    informasi.

    en!ana Asuhan epera4atan

    nter'ensi dan implementasi kepera4atan pada pasien dengan diabetes mellitus

    (Doenges, 2000) meliputi +

    a.  ekurangan 'olume !airan berhubungan dengan diuresis osmotik, kehilangan

    gastri!, berlebihan (diare, muntah) masukan dibatasi (mual, ka!au mental).

    -ujuan + ondisi tubuh stabil, tanda&tanda 'ital, turgor kulit, normal.

    riteria 9asil + & pasien menunjukan adanya perbaikan keseimbangan

    !airan, dengan kriteria J pengeluaran urine yang adekuat (batas normal), tanda&

    tanda 'ital stabil, tekanan nadi perifer jelas, turgor kulit baik, pengisian kapiler 

     baik dan membran mukosa lembab atau basah.

    nter'ensi 6 mplementasi +

    ")  *antau tanda&tanda 'ital, !atat adanya perubahan tekanan darah ortestastik.

    R  + 9ipo'olemia dapat dimanifestasikan oleh hipotensi dan takikardia.

    2)  aji pola napas dan bau napas.

    R   + *aru&paru mengeluarkan asam karbonat melalui pernapasan yang menghasilkan

    kompensasi alkosis respiratoris terhadap keadaan ketoasidosis.

    $)  aji suhu, 4arna dan kelembaban kulit.

    R  + Demam, menggigil, dan diaferesis merupakan hal umum terjadi pada proses infeksi.

    Demam dengan kulit yang kemerahan, kering, mungkin gambaran dari dehidrasi.

    )  aji nadi perifer, pengisian kapiler, turgor kulit dan membran mukosa.

    R  + Merupakan indikator dari tingkat dehidrasi atau 'olume sirkulasi yang adekuat.

    B)  *antau intake dan output. :atat berat jenis urine.

    R   + memeberikan perkiraan kebutuhan akan !airan pengganti, fungsi ginjal dan

    keefektifan dari terapi yang diberikan.

  • 8/18/2019 Laporan Pendahuluan Dan Asuhan Keperawat

    17/22

    7)  Gkur berat badan setiap hari.

    R   + memberikan hasil pengkajian yang terbaik dari status !airan yang sedang

     berlangsung dan selanjutnya dalam memberikan !airan pengganti.

    5)  olaborasi pemberian terapi !airan sesuai indikasi

    R  + tipe dan jumlah dari !airan tergantung pada derajat kekurangan !airan dan respon

     pasien se!ara indi'idual.

     b.  *erubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan ketidak 

    !ukupan insulin, penurunan masukan oral + anoreksia, mual, lambung penuh, nyeri

    abdomen, perubahan kesadaran + status hipermetabolisme, pelepasan hormon

    stress.

    -ujuan + berat badan dapat meningkat dengan nilai laboratorium normal dan tidak 

    ada tanda&tanda malnutrisi.

    riteria 9asil + & pasien mampu mengungkapkan pemahaman tentang penyalahgunaan 3at, penurunan

     jumlah intake ( diet pada status nutrisi).

    & mendemonstrasikan perilaku, perubahan gaya hidup untuk meningkatkan dan

    mempertahankan berat badan yang tepat.

    nter'ensi 6 mplementasi +

    ")  -imbang berat badan setiap hari sesuai indikasi

    R  + Mengetahui pemasukan makan yang adekuat.

    2)  -entukan program diet dan pola makanan pasien dibandingkan dengan makanan

    yang dapat dihabiskan pasien.

    R  + Mengindentifikasi penyimpangan dari kebutuhan.

    $)  Auskultasi bising usus, !atat adanya nyeri abdomen6perut kembung,

    mual,muntah, pertahankan puasa sesuai indikasi.R  + mempengaruhi pilihan inter'ensi.

    )  /bser'asi tanda&tanda hipoglikemia, seperti perubahan tingkat kesadaran,

    dingin6lembab, denyut nadi !epat, lapar dan pusing.

    R   + se!ara potensial dapat mengan!am kehidupan, yang harus dikali dan ditangani se!ara

    tepat.

    B)  olaborasi dalam pemberian insulin, pemeriksaan gula darah dan diet.

    R  + %angat bermanfaat untuk mengendalikan kadar gula darah.

  • 8/18/2019 Laporan Pendahuluan Dan Asuhan Keperawat

    18/22

    !.  isiko tinggi terjadi infeksi berhubungan dengan tidak adekuatnya pertahanan

     perifer, perubahan sirkulasi, kadar gula darah yang tinggi, prosedur in'asif dan

    kerusakan kulit.

    -ujuan + nfeksi tidak terjadi.

    riteria 9asil + & mengindentifikasi faktor&faktor risiko indi'idu dan

    inter'ensi untuk mengurangi potensial infeksi.

    & pertahankan lingkungan aseptik yang aman.

    nter'ensi 6 mplementasi

    ")  /bser'asi tanda&tanda infeksi dan peradangan seperti demam, kemerahan, adanya

     pus pada luka , sputum purulen, urin 4arna keruh dan berkabut.

    R   + pasien masuk mungkin dengan infeksi yang biasanya telah men!etus keadaan

    ketosidosis atau dapat mengalami infeksi nosokomial.

    2)  -ingkatkan upaya pen!egahan dengan melakukan !u!i tangan yang baik, setiap

    kontak pada semua barang yang berhubungan dengan pasien termasuk pasien nya

    sendiri.

    R  + men!egah timbulnya infeksi nosokomial.

    $)  *ertahankan teknik aseptik pada prosedur in'asif (seperti pemasangan infus,

    kateter folley, dsb).

    R  + adar glukosa yang tinggi dalam darah akan menjadi media terbaik bagi

     pertumbuhan kuman.

    )  *asang kateter 6 lakukan pera4atan perineal dengan baik.

    R  + Mengurangi risiko terjadinya infeksi saluran kemih.

    B)  erikan pera4atan kulit dengan teratur dan sungguh&sungguh. Masase daerah

    tulang yang tertekan, jaga kulit tetap kering, linen kering dantetap ken!ang (tidak  berkerut).

    R  + sirkulasi perifer bisa terganggu yang menempatkan pasien pada penigkatan risiko

    terjadinya kerusakan pada kulit 6 iritasi dan infeksi.

    7)  *osisikan pasien pada posisi semi fo4ler.

    R   + memberikan kemudahan bagi paru untuk berkembang, menurunkan terjadinya

    risiko hipo'entilasi.

  • 8/18/2019 Laporan Pendahuluan Dan Asuhan Keperawat

    19/22

    5)  olaborasi antibiotik sesuai indikasi.

    R  + penenganan a4al dapat membantu men!egah timbulnya sepsis.

    d.  elelahan berhubungan dengan penurunan produksi energi metabolik, perubahan

    kimia darah, insufisiensi insulin, peningkatan kebutuhan energi, status

    hipermetabolisme6infeksi.

    -ujuan + asa lelah berkurang 6 *enurunan rasa lelah

    riteria 9asil + & menyatakan mapu untuk beristirahat dan peningkatan

    tenaga.

    &  mampu menunjukan faktor yang berpengaruh terhadap kelelahan.

    &  Menunjukan peningkatan kemampuan dan berpartisipasi dalam akti'itas.

    nter'ensi 6 mplementasi +

    ")  Diskusikan dengan pasien kebutuhan akti'itas. uat jad4al peren!anaan dengan

     pasien dan identifikasi akti'itas yang menimbulkan kelelahan.

    R   + pendidikan dapat memberikan moti'asi untuk meningkatkan akti'itas meskipun

     pasien mungkin sangat lemah.

    2)  erikan akti'itas alternatif denagn periode istirahat yang !ukup 6 tanpa terganggu.

    R  + men!egah kelelahan yang berlebihan.

    $)  *antau tanda&tanda 'ital sebelum atau sesudah melakukan akti'itas.

    R  + mengidentifikasi tingkat akti'itas yang ditoleransi se!ara fisiologi.

    )  Diskusikan !ara menghemat kalori selama mandi, berpindah tempat dan

    sebagainya.

    R  + dengan penghematan energi pasien dapat melakukan lebih banyak kegiatan.

    B)  -ingkatkan partisipasi pasien dalam melakukan akti'itas sehari&hari sesuai

    kemampuan 6 toleransi pasien.R  + meningkatkan keper!ayaan diri 6 harga diri yang positif sesuai tingkat akti'itas yang

    dapat ditoleransi pasien.

    e.  urang pengetahuan tentang kondisi, prognosis dan kebutuhan pengobatan

     berhubungan dengan salah interpretasi informasi6tidak mengenal sumber 

    informasi.

  • 8/18/2019 Laporan Pendahuluan Dan Asuhan Keperawat

    20/22

    -ujuan + pasien mengutarakan pemahaman tentang kondisi, efek prosedur dan

     proses pengobatan.

    riteria 9asil + & melakukan prosedur yang diperlukan dan menjelaskan

    alasan dari suatu tindakan.

    & memulai perubahan gaya hidup yang diperlukan dan ikut serta dalam regimen

     pera4atan.

    nter'ensi 6 mplementasi +

    ")  aji tingkat pengetahuan klien dan keluarga tentang penyakitnya.

    R  + megetahui seberapa jauh pengalaman dan pengetahuan klien dan keluarga tentang

     penyakitnya.

    2)  erikan penjelasan pada klien tentang penyakitnya dan kondisinya sekarang.

    R   + dengan mengetahui penyakit dan kondisinya sekarang, klien dan keluarganya

    akan merasa tenang dan mengurangi rasa !emas.

    $)  Anjurkan klien dan keluarga untuk memperhatikan diet makanan nya.

    R  + diet dan pola makan yang tepat membantu proses penyembuhan.

    )  Minta klien dan keluarga mengulangi kembali tentang materi yang telah

    diberikan.

    R   + mengetahui seberapa jauh pemahaman klien dan keluarga serta menilai

    keberhasilan dari tindakan yang dilakukan.

    IA?GA%

    I'aluasi adalah stadium pada proses kepera4atan dimana taraf keberhasilan

    dalam pen!apaian tujuan kepera4atan dinilai dan kebutuhan untuk memodifikasi

    tujuan atau inter'ensi kepera4atan ditetapkan (rooker, 200").

    I'aluasi yang diharapkan pada pasien dengan diabetes mellitus adalah +

    a.  ondisi tubuh stabil, tanda&tanda 'ital, turgor kulit, normal.

     b.  erat badan dapat meningkat dengan nilai laboratorium normal dan tidak ada

    tanda&tanda malnutrisi.

    !.  nfeksi tidak terjadi

    d.  asa lelah berkurang6*enurunan rasa lelah

  • 8/18/2019 Laporan Pendahuluan Dan Asuhan Keperawat

    21/22

    e.  *asien mengutarakan pemahaman tentang kondisi, efek prosedur dan proses

     pengobatan.

    ( Doenges, M. 2000)

     

    BAB III

    PENUTUP

    A.  Kesi0-u*an

    Diabetes Mellitus ( DM ) adalah penyakit metabolik yang kebanyakan

    herediter, demham tanda – tanda hiperglikemia dan glukosuria, disertai dengan

    atau tidak adanya gejala klinik akut ataupun kronik, sebagai akibat dari

    kuranganya insulin efektif di dalam tubuh, gangguan primer terletak pada

    metabolisme karbohidrat yang biasanya disertai juga gangguan metabolisme

    lemak dan protein. ( Askandar, 2000 ).

    eluhan umum pasien DM seperti poliuria, polidipsia, polifagia pada DM

    umumnya tidak ada. %ebaliknya yang sering mengganggu pasien adalah keluhan

    akibat komplikasi degeneratif kronik pada pembuluh darah dan saraf. *ada DM

    lansia terdapat perubahan patofisiologi akibat proses menua, sehingga gambaran

    klinisnya ber'ariasi dari kasus tanpa gejala sampai kasus dengan komplikasi yang

    luas. eluhan yang sering mun!ul adalah adanya gangguan penglihatan karena

    katarak, rasa kesemutan pada tungkai serta kelemahan otot (neuropati perifer) dan

    luka pada tungkai yang sukar sembuh dengan pengobatan la3im. (runner and

    %uddart, 2002)

    alau hasil pemeriksaan glukosa darah meragukan, pemeriksaan --/

    diperlukan untuk konfirmasi diagnosis DM. Gntuk diagnosis DM dan gangguan

    toleransi glukosa lainnya diperiksa glukosa darah 2 jam setelah beban glukosa.

    %ekurang&kurangnya diperlukan kadar glukosa pernah 2 kali abnormal untuk 

    konfirmasi diagnosis DM, baik pada 2 pemeriksaan yang berbeda ataupun adanya

    2 hasil abnormal pada saat pemeriksaan yang sama. (oer, %jaifoellah 9.M., dkk.

    200$)

  • 8/18/2019 Laporan Pendahuluan Dan Asuhan Keperawat

    22/22

    Dalam menangani kasus Diabetes Melitus ini, diharapkan mahasis4a

    terlebih dahulu memahami teoritis maupun asuhan kepera4atannya terlebih

    dahulu, agar dalam penangannya tidak ada kendala.

    DA'TAR PUSTAKA

    Arjatmo -jokronegoro. 2002. *enatalaksanaan Diabetes Melitus -erpadu.:et 2.

    ;akarta + alai *enerbit #G.

    rooker, :hristine. 200". Kamus Saku Keperawatan. ;akarta + I:

    runner K %uddart. 2002. uku Ajar epera4atan Medikal edah Idisi 8 ol 2

    ;akarta + I:.

    Doenges, Marilyn I, 2000. en!ana Asuhan epera4atan *edoman untuk 

    *eren!anaan dan *endokumentasian *era4atan *asien. Idisi $. ;akarta + I:.

     oer, %jaifoellah 9.M., dkk. 200$.  Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, !etakan

    keenam. alai *enerbit #G + ;akarta

    %oegondo %, dkk. 2005.  Penatalaksanaan Diabetes Mellitus erpadu, !etakan

    keenam. alai *enerbit #G + ;akarta