Laporan Pendahuluan Klien Dengan Hidrocepalus
-
Upload
ferina-kristi-hawini -
Category
Documents
-
view
221 -
download
0
Transcript of Laporan Pendahuluan Klien Dengan Hidrocepalus
-
7/26/2019 Laporan Pendahuluan Klien Dengan Hidrocepalus
1/16
LAPORAN PENDAHULUAN KLIEN DENGAN
HIDROCEPALUS
2.1 Konsep Dasar Hidrocepalus
2.1.1 Deinisi
Hidrosefalus adalah akumulasi cairan serebro spinal dalam ventrikelserebral,
ruang subarachnoid atau ruang subdural (Suriadi dan Yuliani, 2001).
Hidrosefalus merupakan keadaan patologis otak ang mengakibatkan
bertambahna cairan serebro spinalis tanpa atau pernah dengan tekanan
intracranial ang meninggi sehingga terdapat pelebaran ruangan tempat
mengalirna cairan serebro spinal (!gastiah, 200").
Hidrosefalus merupakan sindroma klinis ang dicirikan dengan dilatasi ang
progresif pada sstem ventrikuler cerebral dan kompresi gabungan dari #aringan$
#aringan serebral selama produksi %S& berlangsung ang meningkatkan kecepatan
absorbsi oleh vili arachnoid. 'kibat berlebihanna cairan serebrospinalis dan
meningkatna tekanan intrakranial menebabkan ter#adina peleburan ruang$
ruang tempat mengalirna liuor (ualim, 2010).
2.1.2 E!iolo"i dan Pa!olo"i
Hdrosephalus dapat disebabkan oleh kelebihan atau tidak cukupna
penerapan %S& pada otak atau obstruksi ang muncul mengganggu sirkulasi
%S& di sistim ventrikuler. *ondisi diatas pada bai dikuti oleh pembesaran
kepala. +bstruksi pada lintasan ang sempit (&ramina onro, 'uaductus
Slvius, &oramina engindie dan luschka) pada ventrikuler menebabkan
hidrocephalus ang disebut !oncomunicating (-nternal Hidricephalus).
+bstruksi biasana ter#adi pada ductus silvius di antara ventrikel ke --- dan
- ang diakibatkan perkembangan ang salah, infeksi atau tumor sehingga %S&
tidak dapat bersirkulasi dari sistim ventrikuler ke sirkulasi subarahcnoid dimana
secara normal akan diserap ke dalam pembuluh darah sehingga menebabkan
ventrikel lateral dan ke --- membesar dan ter#adi kenaikan -%/.
pe lain dari hidrocephalus disebut %ommuncating (ksternal
Hidrocephalus) dimana sirkulasi cairan dari sistim ventrikuler ke ruang
subarahcnoid tidak terhalangi, ini mungkin disebabkan karena kesalahan absorbsi
1
-
7/26/2019 Laporan Pendahuluan Klien Dengan Hidrocepalus
2/16
cairan oleh sirkulasi vena. pe hidrocephalus terlihat bersama$sama dengan
malformasi cerebrospinal sebelumna.
/enebab penumbatan aliran %SS ang sering terdapat pada bai dan anak
('llan H. opper, 2003450)
1. *elainan ba6aan (kongenital)
a Stenosis akuaduktus slvii
b Spina bifida dan kranium bifida
c Sindrom 7and$8alker
d *ista araknoid dan anomali pembuluh darah
2. -nfeksi
'kibat infeksi dapat timbul perlekatan meningen. Secara patologis terlihat
penebalan #aringan piamater dan arakhnoid sekitar sisterna basalis dan daerah lain.
/enebab lain infeksi adalah to9oplasmosis.
4. !eoplasma
Hidrosefalus oleh obstruksi mekanik ang dapat ter#adi di setiap tempat aliran
%SS. /ada anak ang terbanak menebabkan penumbatan ventrikel - atau
akuaduktus Slvii bagian terakhir biasana suatu glioma ang berasal dari
serebelum, penumbatan bagian depan ventrikel --- disebabkan kraniofaringioma.
:. /erdarahan
/erdarahan sebelum dan sesudah lahir dalam otak, dapat menebabkan fibrosis
leptomeningen terutama pada daerah basal otak, selain penumbatan ang ter#adi
akibat organisasi dari darah itu sendiri.
2.1.# $anies!asi Klinis
anda a6al dan ge#ala hidrosefalus tergantung pada dera#at
ketidakseimbangan kapasitas produksi dan resorbsi %SS (7arsono, 2003). ;e#ala$
ge#ala ang menon#ol merupakan refleksi adana hipertensi intrakranial.
anifestasi klinis dari hidrosefalus pada anak dikelompokkan men#adi dua
golongan, aitu
1. Hidrosefalus ter#adi pada masa neonatus
eliputi pembesaran kepala abnormal, gambaran tetap hidrosefalus kongenital
dan pada masa bai.
-
7/26/2019 Laporan Pendahuluan Klien Dengan Hidrocepalus
3/16
sutura masih terbuka bebas. ulang$tulang kepala men#adi sangat tipis. ena$vena
di sisi samping kepala tampak melebar dan berkelok. (/eter /aul ickham, 2004).
2. Hidrosefalus ter#adi pada akhir masa kanak$kanak
/embesaran kepala tidak bermakna, tetapi neri kepala sebagai manifestasi
hipertensi intrakranial. (sunset phenomenon). ;e#ala hipertensi intrakranial lebih menon#ol
pada anak ang lebih besar dibandingkan dengan bai. ;e#alana mencakup
neri kepala, muntah, gangguan kesadaran, gangguan okulomotor, dan pada kasus
ang telah lan#ut ada ge#ala gangguan batang otak akibat herniasi tonsiler
(bradikardia, aritmia respirasi). (7arsono, 2003214).
*epala bisa berukuran normal dengan fontanela anterior menon#ol, lama
kelamaan men#adi besar dan mengeras men#adi bentuk ang karakteristik oleh
peningkatan dimensi ventrikel lateral dan anterior$posterior diatas proporsi ukuran
6a#ah dan bandan bai. /uncak orbital tertekan ke ba6ah dan mata terletak agak
ke ba6ah dan ke luar dengan penon#olan putih mata ang tidak biasana. ampak
adana dsitensi vena superfisialis dan kulit kepala men#adi tipis serta rapuh. ?#i
radiologis terlihat tengkorak mengalami penipisan dengan sutura ang terpisah$pisah dan pelebaran vontanela. entirkulogram menun#ukkan pembesaran pada
sistem ventrikel. % scan dapat menggambarkan sistim ventrikuler dengan
penebalan #aringan dan adana massa pada ruangan occuptional. /ada bai terlihat
lemah dan diam tanpa aktivitas normal. /roses ini pada tipe communicating dapat
tertahan secara spontan atau dapat terus dengan menebabkan atrofi optik, spasme
ekstremitas, konvulsi, malnutrisi dan kematian, #ika anak hidup maka akan ter#adi
retardasi mental dan fisik (7arsono, 2003214).
4
-
7/26/2019 Laporan Pendahuluan Klien Dengan Hidrocepalus
4/16
anda dan ge#ala hidrosefalus pada bai adalah kepala men#adi makin besar
dan akan terlihat pada umur 4 tahun@ keterlambatan penutupan fontanela anterior,
sehingga fontanela men#adi tegang, keras, sedikit tinggi dari permukaan
tengkorak. anda$tanda peningkatan tekanan intracranial antara lain muntah,
gelisah, menangis dengan suara tinggi, peningkatan sistole pada tekanan darah,
penurunan nadi, peningkatan pernafasan dan tidak teratur, perubahan pupil,
lethargi$stupor, peningkatan tonus otot ekstrimitas, dahi menon#ol bersinar atau
mengkilat dan pembuluh$pembuluh darah terlihat #elas, alis mata dan bulu mata
ke atas, sehingga sclera telihat seolah$olah di atas iris, bai tidak dapat melihat ke
atas, Asunset eyesB, strabismus, nstagmus, atropi optic, dan bai sulit
mengangkat dan menahan kepalana ke atas.
/ada anak ang telah menutup suturana ter#adi tanda$tanda peningkatan
tekanan intrakranial seperti neri kepala, muntah, letargi, lelah, apatis, perubahan
personalitas, ketegangan dari sutura cranial dapat terlihat pada anak berumur 10
tahun, penglihatan ganda, kontruksi penglihatan perifer, strabismus, dan
perubahan pupil.
2.1.% Pa!oisiolo"i
7ikarenakan kondisi %SS ang tidak normal, hidrosefalus secara teoritis
ter#adi sebagai akibat dari tiga mekanisme aitu produksi likuor ang berlebihan,
peningkatan resistensi aliran likuor, dan peningkatan tekanan sinus venosa.
*onsekuensi tiga mekanisme di atas adalah peningkatan tekanan intrakranial
(-*) sebagai upaa mempertahankan keseimbangan sekresi dan absorbsi.
ekanisme ter#adina dilatasi ventrikel cukup rumit dan berlangsung berbeda$
beda tiap saat selama perkembangan hidrosefalus. 7ilatasi ini ter#adi sebagai
akibat dari kompresi sistem serebrovaskuler, redistribusi dari likuorserebrospinalis atau cairan ekstraseluler, perubahan mekanis dari otak, efek
tekanan denut likuor serebrospinalis, hilangna #aringan otak, dan pembesaran
volume tengkorak karena regangan abnormal sutura kranial. (7arsono, 2003212).
/roduksi likuor ang berlebihan disebabkan tumor pleksus khoroid.
;angguan aliran likuor merupakan a6al dari kebanakan kasus hidrosefalus.
/eningkatan resistensi ang disebabkan gangguan aliran akan meningkatkan
tekanan likuor secara proporsional dalam upaa mempertahankan reasorbsi ang
:
-
7/26/2019 Laporan Pendahuluan Klien Dengan Hidrocepalus
5/16
seimbang. /eningkatan tekanan sinus vena mempunai dua konsekuensi, aitu
peningkatan tekanan vena kortikal sehingga menebabkan volume vaskuler
intrakranial bertambah dan peningkatan tekanan intrakranial sampai batas ang
dibutuhkan untuk mempertahankan aliran likuor terhadap tekanan sinus vena ang
relatif tinggi. *onsekuensi klinis dari hipertensi vena ini tergantung dari
komplians tengkorak (7arsono, 2003212).
2.1.& 'e( o Cau!ion
3
-
7/26/2019 Laporan Pendahuluan Klien Dengan Hidrocepalus
6/16
5
-
7/26/2019 Laporan Pendahuluan Klien Dengan Hidrocepalus
7/16
2.1.) Pe*eri+saan Penun,an"
"
-
7/26/2019 Laporan Pendahuluan Klien Dengan Hidrocepalus
8/16
Selain dari ge#ala$ge#ala klinik, keluhan pasien maupun dari hasil
pemeriksaan fisik dan psikis, untuk keperluan diagnostik hidrosefalus dilakukan
pemeriksaan$pemeriksaan penun#ang aitu
1. ontgen foto kepala
7engan prosedur ini dapat diketahui
a) Hidrosefalus tipe kongenitalC infantile, aitu ukuran kepala, adana
pelebaran sutura, tanda$tanda peningkatan tekanan intrakranial kronik
berupa imopressio digitate dan erosi prosessus klionidalis posterior.
b) Hidrosefalus tipe #uvenileC adult oleh karena sutura telah menutup maka
dari foto rontgen kepala diharapkan adana gambaran kenaikan tekanan
intrakranial.2. ransimulasi
Sarat untuk transimulasi adalah fontanela masih terbuka, pemeriksaan ini
dilakukan dalam ruangan ang gelap setelah pemeriksa beradaptasi selama 4
menit. 'lat ang dipakai lampu senter ang dilengkapi dengan rubber adaptor.
/ada hidrosefalus, lebar halo dari tepi sinar akan terlihat lebih lebar 1$2 cm.
4.
-
7/26/2019 Laporan Pendahuluan Klien Dengan Hidrocepalus
9/16
7ilakukan melalui fontanela anterior ang masih terbuka. 7engan ?S;
diharapkan dapat menun#ukkan sstem ventrikel ang melebar. /endapat lain
mengatakan pemeriksaan ?S; pada penderita hidrosefalus ternata tidak
mempunai nilai di dalam menentukan keadaan sistem ventrikel hal ini
disebabkan oleh karena ?S; tidak dapat menggambarkan anatomi sistem
ventrikel secara #elas, seperti halna pada pemeriksaan % Scan.
2.1.- Pena!ala+sanaan
/enanganan hidrosefalus masuk pada katagori Blive saving and live
sustainingB ang berarti penakit ini memerlukan diagnosis dini angdilan#utkan
dengan tindakan bedah secepatna. *eterlambatan akanmenebabkan kecacatan
dan kematian sehingga prinsip pengobatan hidrosefalus harus dipenuhi akni
mengurangi produksi cairan serebrospinal dengan merusak pleksus koroidalis
dengan tindakan reseksi atau pembedahan, atau dengan obat aEetasolamid
(diamo9) ang menghambat pembentukan cairan serebrospinal, memperbaiki
hubungan antara tempat produksi caira serebrospinal dengan tempat absorbsi,
aitu menghubungkan ventrikel dengan subarachnoid, danpengeluaran cairan
serebrospinal ke dalam organ ekstrakranial,akni drainase ventrikule$peritoneal
drainase lombo$peritoneal, drainase ventrikulo$pleural, drainase ventrikule$
uretrostomi, dandrainase ke dalam anterium mastoid.
%airan serebrospinal dialirkan ke dalam vena #ugularis dan #antung melalui
kateter ang berventil (Holter alveC katup Holter) ang memungkinkan
pengaliran cairan serebrospinal ke satu arah. %ara ini merupakan cara ang
dianggap terbaik namun, kateter harus diganti sesuai dengan pertumbuhan anak
dan harus di6aspadai ter#adina infeksi sekunder dan sepsis. indakan bedah
pemasangan selang pintasan atau drainase dilakukan setelah diagnosis lengkapdan pasien telah di bius total. 7ibuat saatan kecil di daerah kepala dan dilakukan
pembukaan tulang tengkorak dan selaput otak, lalu selang pintasan dipasang.
7isusul kemudian dibuat saatan kecil di daerah perut, dibuka rongga perut lalu
ditanam selang pintasan, antara u#ung selang di kepala dan perut dihubungakan
dengan selang ang ditanam di ba6ah kulit hingga tidak terlihat dari luar.
/engobatan modern atau canggih dilakukan dengan bahan shunt atau pintasan
#enis silicon ang a6et, lentur, tidak mudah putus.
F
-
7/26/2019 Laporan Pendahuluan Klien Dengan Hidrocepalus
10/16
'da 2 macam terapi pintasC BshuntingB aitu eksternal dengan cara %SS
dialirkan dari ventrikel ke dunia luar, dan bersifat hana sementara. isalna
fungsi lumbal ang berulang$ulang untuk terapi hidrosefalus tekanan normal.
Secara internal, %SS dialirkan dari ventrikel ke dalam anggota tubuh lain dengan
cara ventrikulo$sisternal, %SS dialirkan ke sisterna magna (hor$*#eldsen)/
ventrikulo$atrial, %SS dialirkan ke sinus sagitalis superior/ ventrikulo$bronkhial,
%SS dialirkan ke bronkus@ ventrikulo$mediastinal, %SS dialirkan ke mediastinum/
ventrikulo$peritoneal, %SS dialirkan ke rongga peritoneum. A
-
7/26/2019 Laporan Pendahuluan Klien Dengan Hidrocepalus
11/16
eliputi nama, umur, #enis kelamin dan alamat
2. i6aat penakit C keluhan utama
untah, gelisah neri kepala, lethargi, lelah apatis, penglihatan ganda,
perubahan pupil, kontriksi penglihatan perifer.
4. i6aat /erkembangan
*elahiran premature, lahir dengan pertolongan, pada 6aktu lahir menangis
keras atau tidak.
*eke#angan ulut dan perubahan tingkah laku.
'pakah pernah ter#atuh dengan kepala terbentur, keluhan sakit perut.
2.2.1.2 /emeriksaan &isik
1) -nspeksi 1. 'nak dapat melioha keatas atau tidak.
2. /embesaran kepala.
4. 7ahi menon#ol dan mengkilat. Sertas pembuluh dara terlihat #elas.
2) /alpasi
1. ?kur lingkar kepala biasana data ang didapat adalah kepala semakin
membesar.
2. &ontanela biasana data ang didapat keterlamabatan penutupan
fontanela anterior sehingga fontanela tegang, keras dan sedikit tinggi
dari permukaan tengkorak.
4) /emeriksaan ata
1. 'komodasi.
2. ;erakan bola mata.
4.
-
7/26/2019 Laporan Pendahuluan Klien Dengan Hidrocepalus
12/16
2.2.1.: 7iagnosa *linis
1. ransimulasi kepala bai ang akan menun#ukkan tahap dan
lokalisasi dari pengumpulan cairan abnormal (ranssimulasi terang).
2. /erkusi tengkorak kepala bai akan menghasilkan buni
A%rakedpotA (erce6en>s Sign).
4. +pthalmoscop dema /upil.
:. % Scan emperlihatkan (non$invasive) tpe hidrocephalus
dengan analisis komputer.
3. adiologi 7itemukan pelebaran sutura, erosi tulang intra kranial.
2.2.2 Dia"nosa Keperaa!an
A. PreOpera!i1. ;angguan rasa naman !eri berhubungan dengan meningkatkana tekanan
intrakranial.
2. *ecemasan orang tua berhubungan dengan keadaan anak ang akan
mengalami operasi
4. /otensial kekurangan cairan dan elektrolit berhubungan dengan intake ang
kurang diserta muntah.
3. Pos!Opera!i
:. ;angguan rasa naman neri berhubungan dengan tekanan pada kulit ang
dilakukan shunt3. esiko tinggi ter#adina gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan intake ang tidak adekuat
5. esiko tinggi ter#adina infeksi berhubungan dengan infiltrasi bakteri melalui
shunt
". esiko tinggi ter#adi kerusakan integritas kulit dan kontraktur berhubungan
dengan imobilisasi
2.2.# In!er4ensi Keperaa!an1. ;angguan rasa naman !eri berhubungan dengan meningkatkana
tekanan intrakranial
5u,uan 6 Setelah dilakukan tindakan kepera6atan selama 193 #am
diharapkan klien akan mendapatkan kenamanan, neri kepala
berkurang
Kri!eria Hasil 6
kesadaran kompos mentis
tampak rileks
tidak meringis kesakitan
12
-
7/26/2019 Laporan Pendahuluan Klien Dengan Hidrocepalus
13/16
In!er4ensi 6
1. elaskan penebab neri.
2. 'tur posisi klien senaman mungkin
4. '#arkan tekhnik relaksasi
:. *olaborasi dengan tim medis untuk pemberian analgesik
2. *ecemasan orang tua berhubungan dengan keadaan anak ang akan
mengalami operasi.
5u,uan 6 Setelah dilakukan tindakan kepera6atan selama 193 #am
diharapkan kecemasan orang tua berkurang atau dapat diatasi.
Kri!eria Hasil 6
*eluarga pasien tampak tenang
In!er4ensi 6
1. 7orong orang tua untuk berpartisipasi sebanak mungkin dalam
mera6at anakna.
2. elaskan pada orang tua tentang masalah anak terutama
ketakutanna menghadapi operasi otak dan ketakutan terhadap
kerusakan otak.
4. Gerikan informasi ang cukup tentang prosedur operasi dan
berikan #a6aban dengan benar dan se#u#urna serta hindari
kesalahpahaman.
4. /otensial kekurangan cairan dan elektrolit berhubungan dengan intake ang
kurang disertai muntah.
5u,uan 6 Setelah dilakukan tindakan kepera6atan selama 293 #am
diharapkan tidak ter#adi kekurangan cairan dan elektrolit.
Kri!eria 7asil 6 ukosa klien lembab
-ntake output seimbang
In!er4ensi 6
1. *a#i tanda$tanda kekurangan cairan
2. onitor intake dan out put
4. onitor tanda$tanda vital.
:. *olaborasi pemberian therapi cairan secara intavena
14
-
7/26/2019 Laporan Pendahuluan Klien Dengan Hidrocepalus
14/16
:. ;angguan rasa naman neri berhubungan dengan tekanan pada kulit
ang dilakukan shunt
5u,uan 6 Setelah dilakukan tindakan kepera6atan selama 293 #am
diharapkan rasa naman klien akan terpenuhi, neri berkurang.
Kri!eria 7asil 6
tampak rileks
tidak meringis kesakitan
In!er4ensi 6
1. *a#i orisinil neri lokasi dan radiasina
2. Geri kapas secukupna diba6ah telinga ang dibalut.
4. 'spirasi shunt (/osisi semi fo6ler), bila harus memompa shunt,
maka pemompaan dilakukan perlahan$lahan dengan interval ang
telah ditentukan.
:. Gerikan posisi ang naman.
3. +bservasi tingkat kesadaran dengan memperhatikan perubahan
muka (pucat, dingin, berkeringat)
5. *olaborasi dengan tim medis bila ada kesulitan dalam pemompaan
shunt.
3. esiko tinggi ter#adina gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
sehubungan dengan intake ang tidak adekuat
5u,uan 6 Setelah dilakukan tindakan kepera6atan selama 493 #am
diharapkan tidak ter#adi gangguan nutrisi.
Kri!eria 7asil 6
er#adi kenaikan GG
tidak muntah
In!er4ensi 6
1. Gerikan makanan lunak tinggi kalori tinggi protein.
2. Gerikan klien makan dengan posisi semi fo6ler dan berikan 6aktu
ang cukup untuk menelan.
1:
-
7/26/2019 Laporan Pendahuluan Klien Dengan Hidrocepalus
15/16
4. %iptakan suasana lingkungan ang naman dan terhindar dari bau I
bauan ang tidak enak.
:. onitor therapi secara intravena.
3. imbang berta badan bila mungkin.
5. agalah kebersihan mulut (+ral hgiene)
". Gerikan makanan ringan diantara 6aktu makan
5. esiko tinggi ter#adina infeksi sehubungan dengan infiltrasi bakteri
melalui shunt
5u,uan 6 Setelah dilakukan tindakan kepera6atan selama 193 #am
diharapkan tidak ter#adi infeksi.
Kri!eria 7asil 6
Suhu badan tetap pada batas normal
idak terdapat kemerahan
In!er4ensi 6
1. onitor terhadap tanda$tanda infeksi.
2. /ertahankan tekhnik kesterilan dalam prosedur pera6atan
4. %egah terhadap ter#adi gangguan suhu tubuh.
:. /ertahanakan prinsip aseptik pada drainase dan ekspirasi shunt
3. onitor suhu tubuh
5. *olaborasi dalam pemberian antibiotic
". esiko tinggi ter#adi kerusakan integritas kulit dan kontraktur sehubungan
dengan imobilisasi
5u,uan 6 Setelah dilakukan tindakan kepera6atan selama 393 #am
diharapkan tidak ter#adi kontraktur dan kerusakan integritas
kulit
Kri!eria 7asil 6
*ulit dalam keadaan baik
Gisa aktivitas
In!er4ensi 6
13
-
7/26/2019 Laporan Pendahuluan Klien Dengan Hidrocepalus
16/16
1. obilisasis klien (iki dan ika) setiap 2 #am.
2. +bservasi terhadap tanda$tanda kerusakan integritas kulit dan
kontrkatur.
4. Gerikan latihan secara pasif dan perlahan$lahan.
:. agalah kebersihan dan kerapihan tempat tidur.
15