Laporan Pendahuluan Tifus Abdominalis
Transcript of Laporan Pendahuluan Tifus Abdominalis
-
7/25/2019 Laporan Pendahuluan Tifus Abdominalis
1/5
LAPORAN PENDAHULUAN TIFUS ABDOMINALIS
A. PengertianTifus Abdominalis (demam tifoid enteric fever) adalah penyakit infeksi
akut yang besarnya tedapat pada saluran pencernaan dengan gejala demam yang
lebih dari satu minggu, gangguan pada saluran pencernaan dan gangguan
kesadaran. (FK !, "#$%)Tifus abdominalis adalah infeksi yang mengenai usus halus, disebarkan
dari kotoran ke mulut melalui makanan dan air minum yang tercemar dan sering
timbul dalam &abah. ('arkum, "##").
B. EtiologiTyfus abdominalis disebabkan oleh salmonella typhosa, basil gram negatif,
bergerak dengan bulu getar, tidak berspora. 'empunyai sekurang kurngnya
macam antigen yaitu antigen * (somatic terdiri dari +at komplek
lipopolisakarida), antigen (flagella) dan antigen -i. alam serum penderita
terdapat +at anti (glutanin) terhadap ketiga macam antigen tersebut.
C. PatofisiologiKuman salmonella typhosa masuk kedalam saluran cerna, bersama makanan dan
minuman, sabagian besar akan mati oleh asam lambung /0 dan sebagian ada
yang lolos (hidup), kemudian kuman masuk kedalam usus (plag payer) dan
mengeluarkan endotoksin sehingga menyebabkan bakterimia primer dan
mengakibatkan perdangan setempat, kemudian kuman melalui pembuluh darah
limfe akan menuju ke organ 123 terutama pada organ hati dan limfe.i organ 123 ini sebagian kuman akan difagosif dan sebagian yang tidak
difagosif akan berkembang biak dan akan masuk pembuluh darah sehingga
menyebar ke organ lain, terutama usus halus sehingga menyebabkan peradangan
yang mengakibatkan malabsorbsi nutrien dan hiperperistaltik usus sehingga
terjadi diare. 4ada hipotalamus akan menekan termoregulasi yang mengakibatkan
demam remiten dan terjadi hipermetabolisme tubuh akibatnya tubuh menjadi
mudah lelah.3elain itu endotoksin yang masuk kepembuluh darah kapiler menyebabkan
roseola pada kulit dan lidah hipermi. 4ada hati dan limpa akan terjadhepatospleno megali. Konstipasi bisa terjadi menyebabkan komplikasi intestinal
(perdarahan usus, perfarasi, peritonitis) dan ekstra intestinal (pnemonia
meningitis, kolesistitis, neuropsikratrik).
D. Manifestasi Klinis5ejala klinis demam tifoid pada anak biasanya lebih ringan jika dibandingkan
dengan penderita de&asa. 'asa tunas rata rata "6 76 hari. 8ang tersingkat 9 hari
jika infeksi terjadi melalui makanan, sedangkan yang terlama 6 hari jika infeksi
melalui minuman. 3elama masa inkubasi mungkin ditemukan gejala prodomal
yaitu perasaan tidak enak badan, lesu, nyeri kepala, pusing dan tidak bersamangat
kemudian menyusul gejala klinis sbb:
". emam;erlangsung selama minggu, bersifat febris remiten dan suhu tidak terlalu
tinggi. 3elama minggu pertama duhu berangsur angsur meningkat, biasanya
turun pada pagi hari dan meningkat lagi pada sore dan malam hari. 4ada
minggu ke 7 penderita terus demam dan minggu ke penderita demamny
berangsur angsur normal.7. 5angguan pada saluran pencernaan
-
7/25/2019 Laporan Pendahuluan Tifus Abdominalis
2/5
-
7/25/2019 Laporan Pendahuluan Tifus Abdominalis
3/5
. 1esiko tinggi kurang volume cairan b=d kehilangan cairan sekunder terhadap
diare9. !ntoleransi aktivitas b=d peningkatan kebutuhan metabolisme sekunder
terhadap infeksi akut%. Kurang pengetahuan mengenai kondisi b=d kesalahan interpretasi informasi,
kurang mengingat
$. Fo%&s Inter'ensi". 4erubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b=d arbsorpsi nutrisi
Tujuan:Kebutuhan nutrisi terpenuhi!ntervensi:
a. orong tirah baring1asional:'enurunkan kebutuhan metabolic untuk meningkatkan penurunan kalori
dan simpanan energi b. Anjurkan istirahat sebelum makan
1asional:'enenangkan peristaltic dan meningkatkan energi makan
c. ;erikan kebersihan oral1asional :'ulut bersih dapat meningkatkan nafsu makan
d. 3ediakan makanan dalam ventilasi yang baik, lingkungan menyenangkan1asional:0ingkungan menyenangkan menurunkan stress dan konduktif untuk
makane. >elaskan pentingnya nutrisi yang adekuat
1asional:
-
7/25/2019 Laporan Pendahuluan Tifus Abdominalis
4/5
b. *bservasi kulit kering berlebihan dan membran mukosa turgor kulit dan
pengisian kapiler 1asional:'enunjukkan kehilangan cairan berlebih atau dehidrasi
c. Kaji tanda vital1asional :
engan menunjukkan respon terhadap efek kehilangan cairand. 4ertahankan pembatasan peroral, tirah baring
1asional:Kalau diistirahkan utnuk penyembuhan dan untuk penurunan kehilangan
cairan ususe. Kolaborasi utnuk pemberian cairan parenteral
1asional:'empertahankan istirahat usus akan memerlukan cairan untuk
mempertahankan kehilangan9. !ntoleransi aktivitas b=d peningkatan kebutuhan metabolisme sekunder
terhadap infeksi akutTujuan:'elaporkan kemampuan melakukan peningkatan toleransi aktivitas!ntervensi:
a. Tingkatkan tirah baring dan berikan lingkungan tenang dan batasi
pengunjung1asional:'enyediakan energi yang digunakan untuk penyembuhan
b. bah posisi dengan sering, berikan pera&atan kulit yang baik 1asional:'eningkatkan fungsi pernafasan dan meminimalkan tekanan pada area
tertentu untuk menurunkan resiko kerusakan jaringanc. Tingkatkan aktifitas sesuai toleransi
1asional :Tirah baring lama dapat menurunkan kemampuan karena keterbatasan
aktifitas yang menganggu periode istirahatd. ;erikan aktifitas hiburan yang tepat (nonton T-, radio)
1asional:'eningkatkan relaksasi dan hambatan energi
%. Kurang pengetahuan mengenai kondisi b=d kesalahan interpretasi informas
kurang mengingatTujuan:
apat menyatakan pemahaman proses penyakit!ntervensi:
a. ;erikan informasi tentang cara mempertahankan pemasukan makanan
yang memuaskan dilingkungan yang jauh dari rumah1asional:'embantu individu untuk mengatur berat badan
b. Tentukan persepsi tentang proses penyakit1asional:'embuat pengetahuan dasar dan memberikan kesadaran kebutuhan
belajar individuc. Kaji ulang proses penyakit, penyebab=efek hubungan faktor yan
menimbulkan gejala dan mengidentifikasi cara menurunkan fakto
pendukung
1asional :Faktor pencetus=pemberat individu, sehingga kebutuhan pasien untu
&aspada terhadap makanan, cairan dan faktor pola hidup dap
mencetuskan gejala
H. Ko(#li)asiapat terjadi pada:
". sus halusmumnya jarang terjadi, akan tetapi sering fatal yaitu:
a. 4erdarahan usus bila sedikit hanya ditemukan jika dilakukan pemeriksaan
tinja dengan ben+idin. ;ila perdarahan banyak terjadi melena dan bila
berat dapat disertai perasaan nyari perut dengan tanda tanda rejatan b. 4erforasi usus
-
7/25/2019 Laporan Pendahuluan Tifus Abdominalis
5/5
c. 4eritonitis ditemukan gejala abdomen akut yaitu: nyeri perut yang hebat,
dinding abdomen dan nyeri pada tekanan7. i luar anus
Terjadi karena lokalisasi peradangan akibat sepsis (bakterimia) yaitu
meningitis, kolesistitis, ensefelopati. Terjadi karena infeksi sekunder yaitu
bronkopneumonia
I. Pe(eri)saan Pen&n*angntuk memastikan diagnosis perlu dilakukan pemeriksaan laboratorium antara
lain sebagai berikut:". 4emeriksaan darah tepi7. 4emeriksaan sumsum tulang
. ;iakan empedu untuk menemukan salmonella thyposa9. 4emeriksaan &idal digunakan untuk membuat diagnosis tifus abdominalis
yang pasti
+. Penatala)sanaan
4engobatan=penatalaksaan pada penderita typus abdominalis adalah sebaga
berikut:". !solasi penderita dan desinfeksi pakaian dan ekskreta7. 4era&atan yang baik untuk menghindari komplikasi
. !stirahat selama demam sampai dengan 7 minggu9. iet makanan harus mengandung cukup cairan dan tinggi protein%. *bat Kloramfenikol
DAFTAR PUSTAKA
/arpenito, 0. > ("##?). ;uku 3aku Kepera&atan. 2disi -!.25/: >akarta
oengoes '.2 (7666). 1encana Asuhan Kepera&atan. 2disi !!!. 25/ : >akarta
akarta
3taf 4engajar !KA ("##%). !lmu Kesehatan Anak. 25/ : >akarta
mansjoer. A (7666). Kapikta 3elekta kedokteran. edisi !-. 25/: >akarta
3ar&ana ("## ). ;uku Ajar !lmu 4enyakit alam. 2disi !!!. FK !: >akarta.