Laporan Pengukuran Angka Kuman

11
1 LAPORAN PRAKTIKUM Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Penyehatan Udara Disusun oleh : 1. Arlinda Nofitasari P07133111002 2. Desi Ririn Nofita P07133111005 3. Evi Listrianti P07133111011 4. Inten Retno Asmeisti P07133111019 5. Muhammad Andy Firmansyah P07133111024 6. Nur Hidayati P07133111028 7. Valentino Oktavianto Prianggoro P07133111036 8. Yuliastuti P07133111039 REGULER SEMESTER III KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN YOGYAKARTA JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN 2012

Transcript of Laporan Pengukuran Angka Kuman

Page 1: Laporan Pengukuran Angka Kuman

1

LAPORAN PRAKTIKUM

Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Penyehatan Udara

Disusun oleh :

1. Arlinda Nofitasari P07133111002

2. Desi Ririn Nofita P07133111005

3. Evi Listrianti P07133111011

4. Inten Retno Asmeisti P07133111019

5. Muhammad Andy Firmansyah P07133111024

6. Nur Hidayati P07133111028

7. Valentino Oktavianto Prianggoro P07133111036

8. Yuliastuti P07133111039

REGULER

SEMESTER III

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN YOGYAKARTA

JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN

2012

Page 2: Laporan Pengukuran Angka Kuman

2

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan

rahmat dan hidayah-Nya sehingga laporan praktikum kimia dapat selesai dengan

tepat waktu.

Terwujudnya makalah ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, maka

kami mengucapkan terima kasih kepada :

1. Dr. Hj. Lucky Herawati, SKM, M.Sc selaku Direktur Poltekkes Kemenkes

Yogyakarta.

2. Tuntas Bagyono, SKM, M.Kes selaku Ketua Jurusan Kesehatan Lingkungan.

3. Sri Muryani, SKM, M.Kes selaku pengampu mata kuliah Penyehatan Udara.

4. Bapak dan Ibu tercinta yang telah memberikan motivasi dan dukungan baik

moral maupun spiritual.

5. Semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan laporan ini.

Kami menyadari makalah ini masih ada kekurangan. Oleh karena itu,

penyusun mengharapkan saran dan kritik yang membangun agar makalah ini

menjadi lebih baik dan bermanfaat di masa yang akan datang.

Yogyakarta, November 2012

Penyusun

Page 3: Laporan Pengukuran Angka Kuman

3

PENGAMBILAN SAMPEL KUMAN UDARA

DAN PENGUKURAN ANGKA KUMAN UDARA

A. WAKTU PELAKSANAAN

1. Pengambilan Sampel Kuman Udara

Hari, tanggal : Rabu, 28 November 2012

Pukul : 10.30 – 11.00 WIB

Tempat : Ruang Kelas HAKLI I

2. Pengambilan Sampel Kuman Udara

Hari, tanggal : Jum’at, 30 November 2012

Pukul : 10.30 – 11.00 WIB

Tempat : Laboratorium Mikrobiologi

B. TUJUAN

1. Mahaiswa dapat melakukan pengambilan sampel kuman udara dalam

ruangan dengan benar.

2. Mahasiswa dapat melakukan pemeriksaan sampel angka kuman udara

ruangan.

3. Mahasiswa dapat melakukan perhitungan angka kuman udara ruangan.

C. DASAR TEORI

Udara, sebagai salah satu komponen lingkungan merupakan kebutuhan

yang paling utama untuk mempertahankan kehidupan. Metabolisme dalam

tubuh akhluk hidup tidak mungkin dapat berlangsung tanpa oksigen yang

berasal dari udara. Selain oksigen terdapat zat-zat lain yang terkandung di

udara, yaitu karbon monoksida, karbon dioksida, formaldehid, jamur,

virus,dan sebagainya Peningkatan konsentrasi zat-zat di dalam udara tersebut

dapat disebabkan oleh aktivitas manusia. Udara dapat dikelompokkan

Page 4: Laporan Pengukuran Angka Kuman

4

menjadi, udara luar ruangan (outdoor air) dan udara dalam ruangan

(indoorair).

Kualitas udara dalam ruang sangat mempengaruhi kesehatan manusia

karena hampir 90% hidup manusia berada dalam ruangan 1Keputusan Menteri

Kesehatan RI No.1405/MENKES/SK/XI/2002 dalam keputusan tersebut

dinyatakan bahwa Angka kuman kurang dari770 koloni/m3 udara, bebas

kuman pathogen. Sumber penyebab polusi udara dalam ruangan berhubungan

dengan bangunan itu sendiri, perlengkapan dalam bangunan (karpet, AC, dan

sebagainya), kondisi bangunan, suhu, kelembaban, pertukaran udara, dan hal-

hal yang berhubungan dengan perilaku orang-orang yang berada di dalam

ruangan, misalnya merokok.

Sedangkan angka kuman udara sendiri merupakan jumlah dari sampel

angka kuman udara dari suatu ruangan atau temapat tertentu yang di

periksa.Sehingga Hitung angka kuman bertujuan untuk mengetahui jumlah

bakteri pada sampel. Prinsip dari pemeriksaan ini menghitung jumlah koloni

yang tumbuh pada Plate Count Agar. Hitung angka kuman dilakukan

pengenceran bertingkat bertujuan agar koloni tiap plate dapat dihitung. Tahap

akhir, jumlah koloni dari tiap plate dikali dengan pengenceran dan dicari rata-

rata dari semua plate. Nilai yang didapat adalah Jumlah Angka Kuman dari

Sampel yang di Periksa.

Salah satu penyebab meningkatnya angka kuman udara ruangan

adalah dengan penggunaan AC. Karena AC yang jarang dibersihkan akan

menjadi tempat nyaman bagi mikroorganisme untuk berbiak. Kondisi tersebut

mengakibatkan kualitas udara dalam ruangan menurun dan dapat

menimbulkan berbagai gangguan kesehatan yang disebut sebagai Sick

Building Syndrome (SBS) atau Tight Building Syndrome (TBS). Banyaknya

aktivitas di gedung meningkatkan jumlah polutan dalam ruangan. Kenyataan

Page 5: Laporan Pengukuran Angka Kuman

5

ini menyebabkan risiko terpaparnya polutan dalam ruangan terhadap manusia

semakin tinggi, namun hal ini masih jarang diketahui oleh masyarakat.

D. ALAT DAN BAHAN

Pengambilan sampel kuman udara Pemeriksaan sampel untuk

angka kuman udara

1. Midget impinger steril 1. Pipet ukur 10 ml steril

2. Air pump 2. Lampu bunsen

3. Penghitung waktu 3. Korek api dan tali kenur

4. NaCL fisiologis (0,85 %) 4. Inkubator

5. Kertas label 5. Koloni counter

6. Alkohol 70% 6. Cawan petri (petridish)

7. Plate Count Agar (PCA)

2% cair

8. NaCL 85 %

9. Kertas label

10. Kertas paying

E. CARA KERJA

1. Pengambilan sampel kuman udara

a. Mengisi midget impinger dengan NaCl fisiologis.

b. Membungkus midged impinger dengan kertas payung.

c. Memasukkan midged impinger kedalam autoclave.

d. Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan.

e. Mengusap tangan dengan alkohol 70 %.

f. Menghubungkan air pump dengan midget impinger steril yang telah diisi

NaCl 0,85% sebanyak 15 ml.

Page 6: Laporan Pengukuran Angka Kuman

6

g. Menekan tombol on pada air pump dan mengatur kecepatan aliran udara

dengan memutar tombol kecepatan aliran udara dengan memutar tombol

kecepatan aliran sampai bola menunjuk angka 2 lpm.

h. Menghubungkan inlet midget impinger dengan air pump dan meletakkan

midget impinger setinggi 1 m dari lantai kemudian memaparkannya

selama 10 menit.

i. Mematikan air pump setelah selesai dan memberi label pada sampel yaitu

jenis sampel, jenis pemeriksaan, tempat, tanggal, jam, nama pengambil

dan pengambilan sampel.

2. Pemeriksan angka kuman udara

a. Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan.

b. Menyiapkan cawan petri sebanyak 4 buah untuk masing masing sampel.

c. Memberi kode dengan angka 1-4 pada cawan petri untuk setiap sampel,

dimana cawan petri yang kode 4 sebagai kontrol.

d. Mengambil 3 ml sampel dengan pipet steril, kemudian memasukkan

kedalam cawan kode 1,2,3 dan masing masing sebanyak 1 ml, sedangkan

cawan dengan kode 4 diisi dengan larutan NaCL 0,85 % yang masih steril

sebanyak 1 ml.

e. Menuangkan PCA 2 % yang sudah dicairkan dan dibandingkan pada suhu

hangat hangat kuku secukupnya pada masing masing cawan petri.

f. Menggoyang larutan dalam cawan petri hingga homogen.

g. Menunggu larutan dalam cawan petri sampai beku.

h. Membungkus cawan petri menggunakan kertas payung warna coklat

dengan cara membalik cawan petri dan memberi label.

i. Melakukan pengeraman untuk seluruh sampel dalam cawan petri di

inkubator pada suhu 37o

C selama 2x24 jam.

j. Menghitung jumlah koloni per petri dengan koloni counter atau secara

manual.

Page 7: Laporan Pengukuran Angka Kuman

7

F. DATA HASIL PENGAMATAN

Setelah dilakukan perhitungan jumlah koloni dengan kolloni counter

didapatkan =

a. Cawan A = 245 koloni

b. Cawan B = 234 koloni

c. Cawan C = 149 koloni

d. Cawan D (kontrol) = 10

Perhitungan angka kuman =

Rata-rata jumlah koloni = (A−D)+(B−D)x+(C−D)

3

= (245−10)+(234−10)+(149−10)

3

= 235+224+149

3

= 598

3

= 199,33 koloni

Jumlah koloni per m3 = rata rata kolonix 0,015x1000

Kecepatan aliran x waktu sampling

= 124 x 0,015x1000

2 x 15

= 1860

30

= 62 CF/m3

Page 8: Laporan Pengukuran Angka Kuman

8

G. PEMBAHASAAN

Pengambilan sampel angka kuman udara dilakukan dengan pemaparan

selama 10 menit dengan bantuan air pump dan midget impinger yang

berisikan 10 ml NaCl 0,85% steril. Selanjutnya pada pemeriksaan angka

kuman, larutan NaCl 0,85% yang telah dipaparkan, diambil 1 ml dengan pipet

steril dan dimasukkan pada cawan petri kode 1. Untuk cawan petri kode 2 dan

3 juga masing-masing dimasukkan 2 ml larutan NaCl 0,85%. Pada cawan

petri kode 4 (sebagai control), diisikan larutan NaCl steril (tanpa pemaparan)

dan PCA sebagai . Larutan PCA juga dimasukkan pada cawan petri kode 1, 2,

3 dan 4 kemudian dibekukan dan dilakukan pengeraman pada suhu 37oC

selama 2x24 jam dalam inkubator. Langkah terakhir adalah dengan dilakukan

perhitungan jumlah koloni per petri dengan bantuan coloni counter.

Perhitungan koloni kuman didapatkan hasil pada kontrol sebanyak 10

koloni, cawan petri kode 1 sebanyak 245 koloni, cawan petri kode 2 sebanyak

234 koloni dan cawan petri kode 3 sebanyak 149 koloni. Selanjutnya

dilakukan perhitungan rata-rata koloni, dan didapatkan hasil rata-rata koloni

199.33 koloni. Dari perhitungan rata-rata koloni tersebut dan data hasil

percobaan didapatkan jumlah koloni kuman per m3 yaitu 99.665 CFU/ m

3.

Bila hasil tersebut dibandingkan dengan standar Baku Mutu Angka Kuman

Udara (Kepmenkes RI No 1405/MENKES/SK/XI/2002 yaitu < 700

koloni/m3), maka bisa dilihat bahwa kuman udara di ruangan kelas HAKLI 1

ini berada di atas baku mutu/ melebihi baku mutu.

Dilihat dari tingginya jumlah kuman udara di ruangan kelas HAKLI 1

dikarenakan kondisi ruang tersebut yang mepunyai kelebaban yang cukup

tinggi karena menggunakan AC serta ventilasi udara di dalam ruangan juga

tertutup. Sehingga kuman udara dapat dengan mudah dan berkembang di

dalam ruangan, karena kondisi lingkungan yang mendukung. Selain itu juga

karena meningkatnya jumlah orang yang terkena flu (mahasiswa yang

menempati HAKLI 1), dan ada yang menggunakan masker, ada pula yang

Page 9: Laporan Pengukuran Angka Kuman

9

tidak menggunakan masker, sehingga pada waktu batuk atau pun bersin, maka

virus dan kuman dari doplet yang dikeluarkan menjadi kontribusi yang tinggi

juga untuk angka kuman udara di ruang kelas HAKLI 1.

H. KESIMPULAN

Dari hasil pemeriksaaan angka kuman udara di ruang perkuliahan

HAKLI I Poltekkes Kemenkes Yogyakarta didapatkan hasil bahwa angka

kuman udara diruangan tersebut adalah berada di atas baku mutu dari

Kepmenkes RI No 1405/MENKES/SK/XI/2002 yaitu < 700 koloni/m3.

Kuman udara di ruangan tersebut adalah 99.665 CFU/ m3, jauh di atas

standar yaitu < 700 koloni/m3. Oleh karena itu harus dilakuakan sterilisasi

ruangan secara berkala agar kuman udara dapat turun dan sesuai dengan baku

mutu yang telah ditentukan sehingga harus terus di rawat dan di jaga

kebersihan dari ruangan tersebut.

Perlu adanya penelitian lebih lanjut tentang sebab dari tingginya angka

kuman udara di ruangan kelas HAKLI 1 dan jenis kuman apa yang terdapat

di udara sehingga dapat segera diketahui cara penanggulangannya, karena bisa

saja terdapat kuman udara yang patogen dan dapat menyebabkan gangguan

kesehatan jika masuk ke dalam tubuh manusia.

Adanya factor lingkungan yang mendukung perkembangan dan

pertumbuhan kuman udara di kelas HAKLI 1, seperti penggunaan AC

sehingga ruangan menjadi mempunyai tingkat kelembaban yang cukup

tingggi, ventilasi udara yang tertutup, sehingga kurang terjadinya pergantian

udara dari luar ruangan ke dalam ruangan. Sehingga kuman tetap di dalam

ruangan. Selain itu juga adanya penderita penyakit flu yang berada di dalam

ruangan sehinggga virus dan kuman udara di dalm udar semakin bertambah.

Page 10: Laporan Pengukuran Angka Kuman

10

DAFTAR PUSTAKA

MAKARA, KESEHATAN, VOL. 12, NO. 2,2008,

http://journal.ui.ac.id/index.php/health/article/viewFile/306/302, Desember.

Diakses pada tanggal 4 Desember 2012.

Laila Fitria Ririn Arminsih Wulandari, Ema Hermawati, Dewi Susanna Departemen

Kesehatan Lingkungan, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas

Indonesia, Depok 16424, Indonesia, 2010, KUALITAS UDARA DALAM

RUANG PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS ”X” DITINJAU DARI KUALITAS

BIOLOGI,FISIK, DAN KIMIAWI, http://n1nt1.blogspot.com/2010/10/hitung-

angka-kuman-hitung-angka-kuman.html. Diakses pada tanggal 4 Desember

2012.

Rulam. 5 Oktober 2011,Pengaruh kualitas Udara dalam Ruangan Ber-AC Terhadap

gangguan Kesehatan. Diakses pada tanggal 4 Desember 2012.

Page 11: Laporan Pengukuran Angka Kuman

11

I. LAMPIRAN

(Petridisc yang sudah diberi sampel angka

kuman)

(Penyeterilan Labu Erlenmeyer

berisi PCA)

(Menuangkan PCA ke Petridisc) (Pembungkusan Petridisc)

(Pemberian Label sebelum di simpan di Oven) Midget Impinger