Laporan Praktikum 3 Laju Infiltrasi

16
LAPORAN PRAKTIKUM 2 SUMBER DAYA AIRTANAH UJI PERMEABILITAS CONSTANT HEAD WALL PERMEAMETER Oleh : Fina Fitriana R. 12113079 Shift Selasa (pukul 09.00) Asisten: 1. Dominicus Vincent 12112013 2. Robbyanto 12112092 PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK PERTAMBANGAN DAN PERMINYAKAN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

description

Y

Transcript of Laporan Praktikum 3 Laju Infiltrasi

Page 1: Laporan Praktikum 3 Laju Infiltrasi

LAPORAN PRAKTIKUM 2 SUMBER DAYA AIRTANAH

UJI PERMEABILITAS CONSTANT HEAD WALL PERMEAMETER

Oleh :

Fina Fitriana R.

12113079

Shift Selasa (pukul 09.00)

Asisten:

1. Dominicus Vincent 12112013

2. Robbyanto 12112092

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN

FAKULTAS TEKNIK PERTAMBANGAN DAN PERMINYAKAN

INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

2016

Page 2: Laporan Praktikum 3 Laju Infiltrasi

Kata PengantarPuji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa

karena atas berkat dan rahmat-Nya pengerjaan Laporan Praktikum

Sumber Daya AIrtanah ini dapat terselesaikan.

Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada Pak Sudarto

Notosiswoyo dan Pak Irwan Iskandar serta para asisten yang telah

banyak membantu dan membimbing kami dalam pelaksanaan praktikum

serta penyusunan laporan praktikum ini. Tidak lupa juga, kami

mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu

penyusunan laporan ini hingga selesai.

Kami menyadari bahwa di dalam laporan ini tidak terlepas dari

kesalahan-kesalahan. Oleh karena itu, jika ada kritik dan saran yang

bersifat membangun akan kami tampung. Akhir kata, kami

menyampaikan ucapan terima kasih kepada para pembaca yang telah

meluangkan waktu untuk membaca laporan ini. Bandung,

Februari 2016

Fina Fitriana R.

Page 3: Laporan Praktikum 3 Laju Infiltrasi

Kata PengantarDaftar Isi

I. PendahuluanII. Dasar TeoriIII. Data dan PengolahanIV. Analisis dan PembahasanV. Kesimpulan

Daftar PustakaLampiran

Page 4: Laporan Praktikum 3 Laju Infiltrasi

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Infiltrasi adalah air hujan atau air irigasi yang melalui permukaan tanah dan membasahi bagian tanah yang relatif kering merupakan salah stau proses alamiah dasar, habitat tanaman darat mencakup zona tanah basah yang bersiklus atau tetap.

Infiltrasi adalah proses aliran air (umumnya berasal dari curah hujan) masuk kedalam tanah. Dengan kata lain, infiltrasi adalah aliran air yang masuk ke dalam tanah sebagai akibat gaya kapiler (gerakan air ke arah vertikal). Setelah lapisan tanah bagan atas jenuh, kelebihan air tersebut mengalir ke tanah yang lebih dalam sbagai akibat gaya gravitasi bum dikenal sebagai proses perkolasi.

Infiltrasi beragam secara terbalik dengan lengas tanah. Hal ini terjadi dalam tiga cara yaitu: Kandungan air yang meningkat mengisi ruang pori dan mengurang kapasitas tanah untuk infiltrasi air selanjutnya, bila hujan membasahi suatu permukaan tanah yang kering, gaya kapiler yang kuat diciptakan yang cenderung untuk menarik air ke dalam tanah dengan laju yang jenuh lebih tinggi dibandingkan laju yang dihasilkan dari gaya gravitasi saja, meningkatkan air tanah yang enyebabkan oengembangan koloid dan mengurangi ruang pori.

1.2 Tujuan

Tujuan dari praktikum I Sumber Daya Air Tanah yaitu Menghitung laju infiltrasi berdasarkan metode dobel ring yang di laksanakan di daerah sekitar kampus ITB.

1.3 Alat dan BahanAlat yang digunakan selama praktikum:

1. Double ring.

2. Penggaris 50 cm.

Page 5: Laporan Praktikum 3 Laju Infiltrasi

3. Ember

1.4 Langkah Kerja

Langkah-langkah kerja selama praktikum ini yaitu sebagai berikut:1.1 Mentiapkan alat dan bahan.1.2 Memasang double ring dan ditanmakan di tanah sengan menggunakan alat

pemukul dengan kedalaman tertentu sampai air diperkirakan tidak akan bocor.

1.3 Ring yang besar diisi dengan air.1.4 Letakkan meteran kedalam ring kecil kemudian isi dengan air hingga penuh

dan menunjukkan nilai yang pas.1.5 Mengukur laju infiltrasi dengan menggunakan stopwatch/alat pengukur

waktu.1.6 Catat penurunan air pada setiap waktu.

Page 6: Laporan Praktikum 3 Laju Infiltrasi

BAB IIDASAR TEORI

Infiltrasi adalah proses meresapnya air atau proses meresapnya airdari permukaan tanah melalui pori-pori tanah. Dari siklus hidrologi, jelasbahwa air hujan yang jatuh di permukaan tanah sebagian akan meresapke dalam tanah, sabagian akan mengisi cekungan permukaan dan sisanyamerupakan overland flow. Sedangkan yang dimaksud dengan dayainfiltrasi (Fp) adalah laju infiltrasi maksimum yang dimungkinkan,ditentukan oleh kondisi permukaan termasuk lapisan atas dari tanah.Besarnya daya infiltrasi dinyatakan dalam mm/jam atau mm/hari. Lajuinfiltrasi (Fa) adalah laju infiltrasi yang sesungguhnya terjadi yangdipengaruhi oleh intensitas hujan dan kapasitas infiltrasi.Kapasitas infiltrasi suatu tanah dipengaruhi oleh sifat-sifatfisiknya dan derajat kemampatannya, kandungan air dan permebilitaslapisan bawah permukaan, nisbi air, dan iklim mikro tanah. Air yangberinfiltrasi pada sutu tanah hutan karena pengaruh gravitasi dan dayatarik kapiler atau disebabkan juga oleh tekanan dari pukulan air hujanpada permukaan tanah.

Infiltrasi mempunyai arti penting terhadap :a. Proses LimpasanDaya infiltrasi menentukan besarnya air hujan yang dapatdiserap

ke dalam tanah. Sekali air hujan tersebut masuk ke dalamtanah ia akan diuapkan kembali atau mengalir sebagai air tanah.Aliran air tanah sangat lambat. Makin besar daya infiltrasi, makaperbedaan antara intensitas curah dengan daya infiltrasi menjadimakin kecil. Akibatnya limpasan permukaannya makin kecilsehingga debit puncaknya juga akan lebih kecil.

b. Pengisian Lengas Tanah (Soil Moisture) dan Air TanahPengisian lengas tanah dan air tanah adalah penting untuk tujuan pertanian. Akar tanaman menembus daerah tidak jenuh dan menyerap air yang diperlukan untuk evapotranspirasi dari daerah tak  jenuh tadi. Pengisian kembali lengas tanah sama dengan selisih antarinfiltrasi dan perkolasi (jika ada). Pada permukaan air tanah yangdangkal dalam lapisan tanah yang berbutir tidak begitu kasar,pengisian kembali lengas tanah ini dapat pula diperoleh darikenaikan kapiler air tanah.

Faktor-faktor yang mempengaruhi infiltrasi adalah:1. Karakteristik  – karakteristik hujan2. Kondisi-kondisi permukaan tanah

Tetesan hujan, hewan maupun mesin mungkin memadatkanpermukaan tanah dan mengurangi infiltrasi.

Pencucian partikel yang halus dapat menyumbat pori-pori padapermukaan tanah dan mengurangi laju inflasi.

Page 7: Laporan Praktikum 3 Laju Infiltrasi

Laju infiltrasi awal dapat ditingkatkan dengan jeluk detensipermukaan.

Kepastian infiltrasi ditingkatkan dengan celah matahari. Kemiringan tanah secara tidak langsung mempengaruhi lajuinfiltrasi

selama tahapan awal hujan berikutnya. Penggolongan tanah (dengan terasering, pembajakan kontur dll)dapat

meningkatkan kapasitas infiltrasi karena kenaikan ataupenurunan cadangan permukaan.

3. Kondisi-kondisi penutup permukaan Dengan melindungi tanah dari dampak tetesan hujan dan

denganmelindungi pori-pori tanah dari penyumbatan, seresah mendorong laju infiltrasi yang tinggi.

Salju mempengaruhi infiltrasi dengan cara yang sama sepertiyang dilakukan seresah.

Urbanisasi (bangunan, jalan, sistem drainase bawah permukaan) mengurangi infiltrasi.

4. Transmibilitas tanah Banyaknya pori yang besar, yang menentukan sebagian darisetruktur

tanah, merupakan salah satu faktor penting yangmengatur laju transmisi air yang turun melalui tanah.

Infiltrasi beragam secara terbalik dengan lengas tanah.5. Karakteristik-karakteristik air yang berinfiltrasi.

Suhu air mempunyai banyak pengaruh, tetapi penyebabnya dansifatnya belum pasti.

Kualitas air merupakan faktor lain yang mempengaruhi infiltrasi.

Faktor-faktor yang mempengaruhi daya infiltrasi antara lain :1. Dalamnya genangan di atas permukaan tanah (surface detention) dantebal lapisan

jenuh.2. Kadar air dalam tanah.3. Pemampatan oleh curah hujan4. Tumbuh-tumbuhan5. Karakteristik hujan.6. Kondisi-kondisi permukaan tanah

Sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhi laju infiltrasi antaralain:1. Jenis permukaan tanah.2. Cara pengolahan lahan.3. Kepadatan tanah

Page 8: Laporan Praktikum 3 Laju Infiltrasi

4. Sifat dan jenis tanaman

Page 9: Laporan Praktikum 3 Laju Infiltrasi

BAB IIIDATA DAN PENGOLAHAN

3.1 Hasil Pengukuran dan pengamatan.

No.

Waktu kumulatif (detik)

Tinggi air (cm)

Interval (menit)

Laju Infiltrasi

Waktu kumulatif (menit) Log Laju Infiltrasi

1 5 0 5 0,0000 0,083333333 0,6989700042 10 0 5 0,0000 0,166666667 0,6989700043 15 0,1 5 0,0200 0,25 0,6989700044 20 0 5 0,0000 0,333333333 0,6989700045 25 0,1 5 0,0200 0,416666667 0,6989700046 30 0 5 0,0000 0,5 0,6989700047 60 0,1 30 0,0033 1 1,4771212558 90 0 30 0,0000 1,5 1,4771212559 120 0 30 0,0000 2 1,477121255

10 150 0,1 30 0,0033 2,5 1,47712125511 180 0 30 0,0000 3 1,47712125512 210 0 30 0,0000 3,5 1,47712125513 240 0,1 30 0,0033 4 1,47712125514 270 0,1 30 0,0033 4,5 1,47712125515 300 0,1 30 0,0033 5 1,47712125516 330 0 30 0,0000 5,5 1,47712125517 360 0 30 0,0000 6 1,47712125518 390 0,05 30 0,0017 6,5 1,47712125519 420 0,1 30 0,0033 7 1,47712125520 450 0,05 30 0,0017 7,5 1,47712125521 480 0 30 0,0000 8 1,47712125522 510 0 30 0,0000 8,5 1,47712125523 570 0,2 60 0,0033 9,5 1,7781512524 630 0,2 60 0,0033 10,5 1,7781512525 690 0,2 60 0,0033 11,5 1,7781512526 750 0,1 60 0,0017 12,5 1,7781512527 810 0 60 0,0000 13,5 1,7781512528 870 0 60 0,0000 14,5 1,7781512529 1170 0,2 300 0,0007 19,5 2,47712125530 1470 0,1 300 0,0003 24,5 2,477121255

Page 10: Laporan Praktikum 3 Laju Infiltrasi

0 5 10 15 20 25 300

0.5

1

1.5

2

2.5

3

Grafik Laju Infiltrasi

Waktu Kumulatif( menit)

log

Laju

Infil

tras

i (cm

/men

it)

Page 11: Laporan Praktikum 3 Laju Infiltrasi

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil pengukuran diketahui bahwa diperoleh bawa grafik tidak sesuai dengan teori yang ada. Teori mengatakan bahwa tiap penambahan waktu laju infiltrasi semakin turun. Hal ini menujukan bahwa semakin lama tanah melakukan penyerapan terhadap air semakin kecil lajunya dalam menyerap air tersebut. Hal ini dikarenakan beberapa faktor diantaranya tanah dalam keadaan sudah jenuh, faktor pengamat dalam membaca data kurang akurat karena double ring tidak terlalu datar dan kmungkinan masih ada bocoran selama pengamatan dan meteran yang lepas sehingga pengamat harus membetulkan posisi meteran di ring sehingga tangan yang tercelup di ring menyebabkan volume air berkurang.

Selain itu, grafik sebetulnya harus dibuat berdasarkan perhitungan, tidak sekedar beda tinggi dibagi interval terhadap waktu kumulatif saja. Perhitungannya adalah sebagai berikut.

Page 12: Laporan Praktikum 3 Laju Infiltrasi

BAB VKESIMPULAN DAN SARAN

5.1 KesimpulanDari hasil pengamatan pada praktikum mengenai porositas, didapatkan

kesimpulan yaitu: a. Nilai debit yang diperoleh menggunakan perhitungan current meter yaitu 0,1732 m3/s.b. Nilai debit dengan perhitungan menggunakan V-notch yaitu 6,488 x 10-4 m3/s.c. Pengukuran menggunakan current meter lebih mudah digunakan dan fleksibel karena bisa dipindah-pindah ke titik pengamatan manapun dengan mudah, namun kelemahannya harus mengambil data di titik pengamatan sebanyak-banyaknya untuk mendapatkan hasil dengan tingkat akurasi yang semakin tinggi.d. Pengukuran menggunakan V-notch agak susah dilakukan karena harus menjaga kondisi pengambilan data agar tidak ada aliran yang masuk selain daripada daerah segitiga pada alat, namun kelebihannya pengukuran menggunakan V-notch ini apabila dilakukan untuk jangka waktu yang panjang lebih cocok digunakan karena hanya memasangkan alat pada titik pengamatan dan tinggal melihat head nya saja untuk kemudian di hitung debitnya.

5.2 Sarana. Pilih lokasi pengambilan data yang tepat dan memenuhi persyaratan.

Page 13: Laporan Praktikum 3 Laju Infiltrasi

Daftar Pustaka

Fetter, CW. 1994. Applied Hidrogeology. Prentice Hall.Glover, Paul. Petrophysique GGL-66565. Canada: Universite Lava

Page 14: Laporan Praktikum 3 Laju Infiltrasi

Lampiran