Laporan Praktikum Biokimia Sistem Respirasi
-
Upload
rizky-nugraha-permana -
Category
Documents
-
view
281 -
download
31
Transcript of Laporan Praktikum Biokimia Sistem Respirasi
LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA SISTEM RESPIRASI
Disusunoleh :Kelompok 7
Arum Sangmurdiasih (2012730012)
Fachrulrozi (2012730036)
Fitra Reza Nugraha (2012730044)
FitriMalisa (2012730045)
Indah EkaRahmawati (2012730052)
NublahNurAmalinaSlamet (2012730071)
Muhammad RizkiPahlevi (2012730060)
RizkyNugraha (2012730089)
WaraRasyiati (2012730107)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAM DOKTER
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
2012-2013
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat
dan karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan Laporan Biokimia Sistem Respirasi.
Penulisan laporan ini diajukan dalam rangka untuk memenuhi salah satu tugas praktikum.
Kami menyadarilaporanini masih jauh dari kesempurnaan baik dari segi isi, penulisan,
maupun pewajahan. Oleh karena itu, atas segala kekurangannya mohon diberikan kritik dan
saran yang untuk membangun, guna perbaikan selanjutnya.
Kami ucapkan terima kasih atas materi dan bimbingan selama Praktikum berlangsung
kepada : dr. Nur Asikin. Serta kami ucapkan terima kasih kepada instansiterkaityang
telahmembantu kami mempersiapkan alat dan bahan saat praktikum dilaksanakanserta
kepada teman-teman yang memberikan dukungan dan support.
Semoga Laporan ini bermanfaat bagi seluruh Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas
Muhammadiyah serta bisa dijadikan bahan bacaan untuk menambah ilmu pengetahuan kita.
Jakarta, April 2013
Penulis
PENDAHULUAN
Hemoglobin merupakan protein yang terdapat di dalam sel darah merah (SDM)/ Red Blood
Cell (RBC) dan berfungsi antara lain untuk :
1. Mengikat dan membawa oksigen dari paru-paru ke seluruh jaringan tubuh
2. Mengikat dan membawa karbondioksida dari seluruh jaringan tubuh ke paru-paru
3. Memberi warna merah pada darah
4. Mempertahankan keseimbangan asam basa dari tubuh
Hemoglobin merupakan protein tetramer kompak yang setiap monomernya terikat pada
gugus prostetik heme dan keseluruhannya mempunyai berat molekul 64.450 Dalton. Darah
mengandung 7,8 sampai 11,2 mMol hemoglobin monomer/L (12,6 sampai 18,4 g/dL)
tergantung pada umur dan jenis kelamin individu.
Hemoglobin dapat mengikat 4 atom oksigen per tetramer (satupadatiap subunit heme). Atom
Oksigen terikat pada atom F e2+¿ ¿, yang terdapat pada heme, pada ikatan koordinasi kelima.
Hemoglobin yang terikat pada oksigen disebut hemoglobin teroksigenasi atau
oksihemoglobin (HbO2), sedangkan hemoglobin yang telah melepaskan oksigen disebut
deoksihemoglobin (Hb). Hemoglobin juga dapat mengikat gas hasil pembakaran yang tidak
sempurna yaitu Karbonmonoksida (CO) dan disebut Karbonmonoksida hemoglobin (HbCO).
Ikatan Hb dengan CO 200 kali lebih kuat daripada ikatan Hb dengan oksigen dan akibatnya
Hb tidak dapat lagi mengikat, membawa dan mendistribusikan oksigen ke jaringan.
Dalam keadaan lain, muatan atom Fe yang terdapat pada pusat heme dapat terjadi karena
oksidasi oleh senyawa-senyawa pengoksidasi. Hemoglobinnya disebut hemoglobin
teroksidasi atau methemoglobin (MetHb) atau Hb (F e3+¿¿. Dalam bentuk ini Hb tidak dapat
mengikat oksigen atau kehilangan fungsinya yang amat penting.Beberapa derivate dari Hb,
misalnya oksiHb, Hb, dan HbCO dapat dibedakan dengan melakukan pengenceran, dan pada
pengenceran ini oksiHb terlihat berwarna merah kekuning-kuningan, Hb berwarna merah
kecoklatan dan HbCO berwarna merah terang (carmine tint). Untuk lebih jelas lagi setiap
derivate Hb dapat pula dibedakan dengan menggunakan spektoskop, yaitu suatu teknik
berdasarkan perbedaan absorpsi warna-warna tertentu dari spectrum cahaya putih. Bila suatu
larutan berisi suatu zat warna diletakkan antara alat tersebut dan sumber cahaya, maka akan
terlihat daerah (pita) berwarna hitam pada bagian spectrum tempat terjadinya penyerapan
warna tersebut. Dengan menentukan letak serta intensitas pita-pita absorpsi itu, maka dapat
ditemukan pigmen apa yang sedang diperiksa itu. Pada spektroskop yang tidak dilengkapi
dengan skala panjang gelombang cahaya, letak pita absorpsi itu ditentukan dengan
membandingkan dengan garis-garis fraunhofer itu akan terletak pada perkiraan : B = 687 mu,
C = 656 mu, D = 589 mu, b = 517 mu, F = 486 mu, dan G = 431 mu.
TUJUAN PRAKTIKUM
1. Memperlihatkan bahwa oksigen dapat mengikat dan melepaskan oksigen
2. Memperlihatkan bahwa ikatan Hb dengan karbonmonoksida jauh lebih kuat
dibandingkan ikatan Hb dengan oksigen
3. Memperlihatkan bahwa besi dalam molekul Hb bila dioksidasi akan menjadi Met Hb
dan tidak dapat mengikat oksigen lagi
4. Penetapan kadar Hb kuantitatif (cara sian met hemoglobin)
PERCOBAAN
I. Uji Oksihemoglobin dan Deoksihemoglobin
A. Tujuan
Membuktikan hemoglobin dapat mengikat oksigen membentuk
oksihemoglobin (HbO2) dan terurai kembali menjadiO2dan deoksihemoglobin.
B. Dasar
Dalam keadaan teredukasi Fe dalam molekul Hb dapat mengikat dan
melepaskan oksigen tergantung pada tekananO2dan CO2.
C. Bahan dan pereaksi
1. Darah segar
2. Pereaksi stokes
3. Larutan NH 4 OH
D. Cara Kerja
1. Oksihemoglobin
a. Kedalam sebuah tabung reaksi encerkan 2 mL darah dengan 6
mL air suling. Campurkan dengan baik dan perhatikan warna
merah kekuning-kuningan dari oksihemoglobin yang
terbentuk.
b. Bagi 2 isi tabung sehingga masing-masing tabung berisi 4 mL.
Gunakan tabung 1 sebagai control.
2. Pembentukan Deoksihemoglobin
a. Isi tabung ketiga dengan 2 mL pereaksi stokes dan tambahkan
NH 4 OHsecukupnya untuk melarutkan endapan yang segera
terbentuk. Campuran ini merupakan pereduksi yang amatkuat.
b. Masukkan beberapa tetes larutan stokes kedalam tabung 2.
Terlihat perubahan warna karena terbentuknya
deoksihemoglobin. Bandingkan dengan tabung 1
c. Pindahkan 2 mL larutan deoksihemoglobin ketabung lain
sebagai control
3. Pembentukan Kembali Oksihemoglobin dari Deoksihemoglobin
a. Kocok kuat-kuat tabung yang berisi deoksihemoglobin, maka
akan kembali terjadi oksigenasi dari udara. Perhatikan dan
catat warna HbO2 yang kembali terbentuk.
b. Oksigenasi dan deoksigenasi ini dapat dilakukan berulang-
ulang
E. Hasil
HasilTabung I
OksiHb
Tabung II
DeoksiHb
Tabung III
Reoksigenasi
DeoksiHb
Warna
yang
terbentuk
CoklatMerah kekuning-
kuninganMerah pekat
F. Kesimpulan
G. Pertanyaan
Peristiwa faal apakah yang ditiru dari percobaan ini ?
II. Uji Karbon monoksida Hemoglobin (HbCO)
A. Tujuan
Membuktikan bahwa Hb dapat mengikat CO yang ikatannya lebih kuat
daripada Hb dengan O2
B. Dasar
Gas CO yang berasal dari proses-proses pembakaran yang tidak sempurna
dapat mengikat Hb membentuk HbCO. Ikatan ini sangat kuat (kurang lebih
200 kali lebih kuat di banding ikatan Hb denganO2). HbCO berwarna merah
terang.
HbO2+ CO HbCO + O2
HbCO + stokes tidakbereaksi
C. Bahan dan pereaksi
1. Darah segar
2. Sumber gas CO
3. Pereaksi stokes
4. NH 4 OH
D. Cara Kerja
1. Encerkan 2 mL darah dengan 8 mL air suling. Bagi 2 darah encer itu
(masing-masing 5 mL) dalam 2 tabung reaksi.
2. Pada tabung 1 alirkan gas Co (dalam lemari asam).
Oksihemoglobinakan berubah menjadi karbonmonoksida hemoglobin.
Bandingkan kedua warna tabung tadi.
3. Pindahkan masing-masing 1 mL dari tabung 1 (yang berisiHbCO)
kedalam tabung 3 dan tabung 4, dan masing-masing 1 mL dari tabung
2 (yang berisiHbO2) kedalam tabung 5 dan 6
4. Tambahkan pereaksi stokes pada tabung 3 dan 5. Perhatikan hasil
yang diperoleh
5. Encerkan isi tabung ke-4 dan tabung ke-6 dengan 4 mL air suling.
Bandingkan warna kedua cairan itu. Oksi Hb berwarna kekuning-
kuningan, sedangkan HbCO berwarna merah terang (carmine tint)
E. Hasil
Tabung OksiHb KarbononoksidaHb
Warna sebelum
penambahan
pereaksi stokes
Coklat Merahpekat
Warna setelah
penambahan
pereaksi stokes
Coklat Merah
Encer Merah kekuning-kuninganMerah kekuning-
kuningan pekat