Laporan praktikum daya hantar listrik tanah

9
PENENTUAN pH DAN DAYA HANTAR LISTRIK PADA SAMPEL TANAH PERKEBUNAN WORTEL I. TUJUAN Untuk mengetahui kandungan pH dan daya hantar listrik pada sampel tanah perkebunan wortel. II. DASAR TEORI Tanah adalah lapisan permukaan bumi yang secara fisik berfungsi sebagai tempat tumbuh & berkembangnya perakaran penopang tegak tumbuhnya tanaman danmenyuplai kebutuhan air dan udara; secara kimiawi berfungsi sebagai gudang danpenyuplai hara atau nutrisi (senyawa organik dan anorganik sederhana dan unsur-unsur esensial seperti: N, P, K, Ca, Mg, S, Cu, Zn, Fe, Mn, B, Cl); dan secara biologi berfungsi sebagai habitat biota (organisme) yang berpartisipasi aktif dalampenyediaan hara tersebut dan zat-zat aditif (pemacu tumbuh, proteksi) bagi tanaman,yang ketiganya secara integral mampu menunjang produktivitas tanah untuk menghasilkan biomass dan produksi baik tanaman pangan, tanaman obat-obatan,industri perkebunan. Selain itu, menurut Winarso dalam Subakti (2014) menyatakan bahwa tanah adalah produk transformasi mineral dan bahan organik yang terletak dipermukaan sampai kedalaman tertentu yang dipengaruhi oleh faktor-faktor genetis dan lingkungan, yakni bahan induk, iklim, organisme hidup (mikro dan makro), topografi, dan waktu yang berjalan selama kurun waktu yang sangat panjang, yang dapat dibedakan dari ciri-ciri bahan induk asalnya baik secara fisik kimia, biologi, maupun morfologinya.

Transcript of Laporan praktikum daya hantar listrik tanah

Page 1: Laporan praktikum daya hantar listrik tanah

PENENTUAN pH DAN DAYA HANTAR LISTRIK PADA SAMPEL TANAH PERKEBUNAN WORTEL

I. TUJUAN

Untuk mengetahui kandungan pH dan daya hantar listrik pada sampel tanah perkebunan

wortel.

II. DASAR TEORI

Tanah adalah lapisan permukaan bumi yang secara fisik berfungsi sebagai tempat tumbuh

& berkembangnya perakaran penopang tegak tumbuhnya tanaman danmenyuplai kebutuhan air

dan udara; secara kimiawi berfungsi sebagai gudang danpenyuplai hara atau nutrisi (senyawa

organik dan anorganik sederhana dan unsur-unsur esensial seperti: N, P, K, Ca, Mg, S, Cu, Zn,

Fe, Mn, B, Cl); dan secara biologi  berfungsi sebagai habitat biota (organisme) yang

berpartisipasi aktif dalampenyediaan hara tersebut dan zat-zat aditif (pemacu tumbuh, proteksi)

bagi tanaman,yang ketiganya secara integral mampu menunjang produktivitas tanah

untuk menghasilkan biomass dan produksi baik tanaman pangan, tanaman obat-obatan,industri

perkebunan. Selain itu, menurut Winarso dalam Subakti (2014) menyatakan bahwa tanah

adalah produk transformasi mineral dan bahan organik yang terletak dipermukaan sampai

kedalaman tertentu yang dipengaruhi oleh faktor-faktor genetis dan lingkungan, yakni bahan

induk, iklim, organisme hidup (mikro dan makro), topografi, dan waktu yang berjalan selama

kurun waktu yang sangat panjang, yang dapat dibedakan dari ciri-ciri bahan induk asalnya baik

secara fisik kimia, biologi, maupun morfologinya.

Keasaman tanah merupakan salah satu sifat penting sebab terdapat hubungan pH

dengan ketersediaan unsur hara juga terdapat beberapa hubungan antara pH dan semua

pembentukkan serta sifat-sifat tanah. Pada umumnya pH tanah ditentukan oleh pencampuran

satu bagian air suling untuk mendapatkan tanah dan air sampai mendekati keseimbangan dan

setelah itu baru diukur pH suspensi tanah (Poerwowidodo, 1991).

Kemasaman pH tanah secara sederhana merupakan ukuran aktivitas H+ dan dinyatakan

sebagai –log 10 (H+). Secara praktikal ukuran logaritma aktivitas atau konsentrasi H+ ini berarti

setiap perubahan satu unit pH tanah berarti terjadi perubahan 10 kali dari kemasaman atau

kebasaan. Pada tanah yang mempunyai pH 6,0 berarti tanah tersebut mempunyai H+ aktif

sebanyak 10 kali dibandingkan dengan tanah yang mempunyai 7,0. Sebagian besar tanah-tanah

produktif, mulai dari hutan humid dan sub humid hingga padang rumput di semiarid

Page 2: Laporan praktikum daya hantar listrik tanah

mempunyai pH bervariasi antara 4,0 hingga 8,0. Nilai di atas atau di bawah variasi tersebut

disebabkan oleh garam Na dan Ca atau ion H+ dan Al3+ dalam larutan tanah (Brady, 1990).

Faktor-faktor yang mempengaruhi pH tanah adalah unsur-unsur yang terkandung dalam

tanah, konsentrasi ion H+ dan ion OH-, mineral tanah, air hujan dan bahan induk, bahwa bahan

induk tanah mempunyai pH yang bervariasi sesuai dengan mineral penyusunnya dan asam

nitrit yang secara alami merupakan komponen renik dari air hujan juga merupakan faktor yang

mempengaruhi pH tanah.

pH tanah sangat berpengaruh terhadap perkembangan dan pertumbuhan tanaman, baik

secara langsung maupun tidak langsung. Pengaruh langsung berupa ion hidrogen, sedangkan

pengaruh tidak langsung yaitu tersedianya unsur-unsur hara tertentu dan adanya unsur beracun.

Kisaran pH tanah mineral biasanya antara 3,5-10 atau lebih. Kebanyakan pH tanah toleran

pada yang ekstrim rendah atau tinggi, asalkan tanah mempunyai persediaan hara yang cukup

bagi pertumbuhan suatu tanaman.

Pada penentuan pH tanah dalam hal ini tanah perkebunan wortel, sebanyak 5 gram sampel

tanah ditambahkan 10 mL aquades. Campuran diaduk selama 60 menit kemudian didiamkan

selama 24 jam.Setelah 24 jam pendiaman, campuran diaduk kembali 20 menit selanjutnya

didiamkan 10 menit dan diukur pHnya menggunakan pH meter

III.ALAT DAN BAHAN

Alat

No Nama Alat Ukuran Jumlah

1 Neraca analitik 1 buah

2 Botol plastik 100 mL 2 buah

3 Gelas kimia100 mL 3 buah

500 mL 1 buah

4 Botol semprot 1 buah

5 pH meter 1 buah

6 Kaca arloji 2 buah

7 Pipet tetes 3 buah

8 Pipet volumetrik10 mL 1 buah

50 buah 1 buah

9 Spatula 2 buah

10 Batang pengaduk 2 buah

Page 3: Laporan praktikum daya hantar listrik tanah

Bahan

No Nama Bahan Jumlah

1 Sampel tanah Secukupnya

2 Aquades Secukupnya

3 Buffer pH 4 dan pH 7 Secukupnya

4 KCl 1 M 10 mL

5 NaCl p.a. 0,5844 gram

IV. PROSEDUR KERJA DAN HASIL PENGAMATAN

No Prosedur Kerja Hasil Pengamatan

A. Pententuan pH tanah

Penentuan pH tanah dalam H2O

1 sebanyak 5 gram sampel tanah halus

ditimbang kemudian dimasukkan ke

dalam botol plastik ukuran 100 mL.

Sampel tanah perkebunan wortel

ditimbang sebanyak 5,0002 gram.

Sampel tanah berwarna coklat.

2 10 mL aquades ditambahkan kemudian

dikocok dengan pengocok elektrik selama

60 menit dan dibiarkan semalam.

Terbentuk campuran berwarna coklat

3 Setelah pendiaman selama satu malam,

campuran dikocok selama 1 jam.

Selanjutnya pH suspensi tanah tersebut

diukur menggunakan pH meter yang

sudah dikalibrasi dengan larutan buffer pH

7 dan pH 4.

Setelah pendiaman selama satu malam,

campuran dikocok lagi selama 1 jam.

Selanjutnya pH suspense tanah diukur

menggunakan pH meter yang sudah

dikalibrasi dengan larutan buffer pH 7 dan

pH 4.

4 Nilai pengukuran pH tanah dalam air

dicatat.

pH H2O NaCl

4 6,05 4,74

7 5,92 4,53

Page 4: Laporan praktikum daya hantar listrik tanah

Penentuan pH tanah dalam NaCl 1 N

1 Sebanyak 5 gram tanah halus ditimbang,

dan dimasukkan ke dalam botol plastik

ukuran 100 mL

Sampel tanah perkebunan wortel

ditimbang sebanyak 5 gram.

Sampel tanah berwarna coklat.

2 Sebanyak 10 mL NaCl 1 N dan kocok

dengan pengocok elektrik selama 60

menit, kemudian dibiarkan semalam.

Terbentuk campuran berwarna coklat

3 Setelah pendiaman selama satu malam,

dikocok lagi selama 1 jam kemudian pH-

nya diukur dengan menggunakan pH

meter yang telah dikalibrasi terlebih

dahulu dengan buffer pH 4 dan pH 7.

Setelah pendiaman selama satu malam,

dikocok lagi selama 1 jam kemudian

diukur pH-nya dengan menggunakan pH

meter yang telah dikalibrasi dengan buffer

pH 4 dan pH 7.

4 Catat nilai pengukuran pH tanah dalam

larutan KCl 1 N.

pH H2O NaCl

4 6,05 4,74

7 5,92 4,53

B. Penentuan daya hantar listrik tanah

Pembuatan larutan baku NaCl 0,01 M

1 Sebanyak 0,5844 gram NaCl p.a. yang

telah dikeringkan pada 1050C selama 2

jam ditimbang.

NaCl berwujud padat dan berwarna putih

2 Dimasukkan ke dalam labu ukur 1 liter,

kemudian ditambahkan aquades hingga

volumenya menjadi 100 mL.

Terbentuk larutan tidak berwarna

Page 5: Laporan praktikum daya hantar listrik tanah

3 Nilai DHL ditentukan dari larutan baku

NaCl

Nilai DHL larutan baku NaCl adalah 1145

µs

Penentuan DHL sampel tanah

1 Sebanyak 10 gram sampel tanah

ditimbang kemudian dimasukkan ke

dalam botol kocok, dan ditambahkan 50

mL aquades.

Sampel tanah ditimbang sebanyak

10,00019 gram.

Terbentuk campuran berwarna coklat.

2 Dikocok dengan pengocok elektrik selama

30 menit. DHL suspensi tanah diukur

dengan konduktometer yang telah

dikalibrasi menggunakan larutan baku

NaCl dan baca setelah angka mantap.

Campuran dikocok selama 30 menit. DHL

suspense tanah diukur dengan

konduktometer yang telah dikalibrasi

menggunakan larutan baku NaCl.

DHL suspense tanah adalah 76,8µs

3 Nilai DHL diukur dalam satuan dS m-1

menggunakan 3 desimal (1 dS m-1 = 1 mS

cm-1 = 1 mmhos cm-1 = 1000 μS cm-1 =

1000 μmhos cm-1)

76,8 μs1145 μs = X

1413 μs

= 94,78

V. ANALISIS PERHITUNGAN DAN PEMBAHASAN a. Analisis Perhitungan

Penentuan Derajat Kemasaman (pH)

Derajat kemasaman (pH) tanah perkebunan wortel diukur dengan menggunakan alat pH

meter. Sebelum digunakan untuk mengukur pH tanah perkebunan wortel, pH meter yang

digunakan dikalibrasi terlebih dahulu menggunakan larutan buffer phospat pH 4 dan pH 7.

Pengukuran pH tanah perkebunan wortel menunjukkan hasil sebagai berikut:

Tabel 4. Hasil pengukuran pH tanah perkebunan wortel

pH H2O NaCl

4 6,05 4,74

7 5,92 4,53

Page 6: Laporan praktikum daya hantar listrik tanah

Jadi, derajat kemasaman (pH) pada tanah perkebunan wortel dalam H2O adalah

pada pH 4 adalah 6,05 dan dalam NaCl adalah 4,74, dan pH tanah dalam H2O pada pH 7

adalah 5,92 dan dalam NaCl adalah 4,53. Dari hasil pengukuran tersebut, pH tanah

perkebunan pada praktikum kali ini dapat dikatakan bersifat agak asam yang memiliki pH

berkisar 4,5 sampai 6,5.

Derajat keasaman (pH) tanah

Pada praktikum kali ini dilakukan uji sifat kimia tanah yaitu derajat keasaman (pH) pada

tanah perkebunan wortel. Dimana sampel tanah yang akan diuji telah didiamkan selama 24 jam

setelah dilakukan pengocokan. Penentuan nilai pH pada tanah perkebunan ini dilakukan dengan

menggunakan pH meter yang telah dikalibrasi dengan menggunakan buffer pH 4,00 dan pH

7,00. Pada praktikum kali ini diperoleh hasil pengukuran buffer yaitu sebesar 3,46, sehingga

diperoleh factor koreksi pH meter sebesar 0,54.

Nilai pH dari sampel tanah perkebunan ini menunjukkan bahwa jenis tanah tersebut

tergolong ke dalam yang bersifat agak asam karena berada dalam rentang pH 4,5-6,5. Seperti

yang telah disebutkan dalam teori, keasaman tanah merupakan salah satu sifat penting sebab

terdapat hubungan pH dengan ketersediaan unsur hara juga terdapat beberapa hubungan antara

pH dan semua pembentukkan serta sifat-sifat tanah. Faktor-faktor yang mempengaruhi pH tanah

adalah unsur-unsur yang terkandung dalam tanah, konsentrasi ion H+ dan ion OH-, mineral tanah,

air hujan dan bahan induk, bahwa bahan induk tanah mempunyai pH yang bervariasi sesuai

dengan mineral penyusunnya dan asam nitrit yang secara alami merupakan komponen renik dari

air hujan juga merupakan faktor yang mempengaruhi pH tanah (Kemas, 2005). Jadi nilai pH

yang diperoleh pada praktikum kali ini kemungkinan mengandung ion H+ lebih banyak daripada

ion OH-.

Penentuan DHL sampel tanah

Penentuan DHL sampel tanah diukur dengan menggunakan rumus :

DHL suspensi tanah

DHLlarutan baku NaC l = X1413 μs

Diperoleh hasil :

76,8 μs1145 μs = X

1413 μs

Page 7: Laporan praktikum daya hantar listrik tanah

= 94,78

Jadi DHL dari sampel tanah diperoleh 94,78

DHL Sampel Tanah

Tanah memiliki kandungan garam-garam yang berfungsi sebagai penghantar listrik. Pada

tanah jumlah daya electron sebanding dengan garam yang terkandung dalam tanah. Pengukuran

hantaran listrik tanah tersebut merupakan indikasi konsentrasi senyawa-senyawa terionisasi dengan

tingkat ketelitian tinggi. Penetapan nilai DHL ini menggunakan alat konduktometer. DHL dari

sampel tanah diperoleh 94,78.