Laporan Praktikum E
Transcript of Laporan Praktikum E
-
8/19/2019 Laporan Praktikum E
1/27
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Bidang manufaktur saat ini berkembang sangat pesat dan
alumunium merupakan salah satu jenis logam yang berperan penting
dalam perkembangan tersebut. Misalnya, untuk memenuhi kebutuhan
transportasi dibutuhkan komponen mesin yang memiliki kekerasan tinggi
dan ketahanan aus yang baik, tetapi sayangnya material- material yang
memenuhi kriteria seperti itu biasanya berat dan mahal. Alumunium
merupakan solusi untuk menjawab permasalahan tersebut karena
alumunium memiliki sifat yang baik seperti keras, tahan aus, ringan,
murah, konduktifitas panas dan listrik yang baik, mudah
dibentuk/diproses, tidak beracun.
Sebagai bahan struktur, diperlukan suatu usaha agar kekerasan dan
keausan pada alumunium semakin meningkat. engan meningkatnya
kekerasan, keausan maka kualitasnya semakin membaik dan lifetimenya
pun semakin tinggi. Salah satu usaha untuk meningkatkan kekerasan dan
keausan adalah dengan anodisasi. Anodisasi merupakan proses
elektrokimia dimana pada permukaan logam akan terbentuk lapisan
oksida. Selain untuk meningkatkan kekerasan dan keausan, anodisasi ini
berguna untuk meningkatkan ketahanan terhadap korosi dan untuk tujuan
dekoratif!dengan pemberian warna".
Selain alumunium proses anodisasi dapat dilakukan pada material
lain, seperti titanium, niobium, magnesium, tantalum, #inc.
1.2 TUJUAN
$. Melakukan proses pewarnaan aluminium melalui proses anodisasi
-
8/19/2019 Laporan Praktikum E
2/27
%. Membandingkan proses perlakuan pada kedua plat alumunium yang
berberda.
BAB II
TEORI DASAR
&roses anodisasi merupakan proses elektrokimiadimana pada permukaan
benda kerja terdapat pembentukan lapisan oksida!lapisan yang tipis seperti lapisan
film". Anodisasi dapat dilakukan pada alumunium, titanium, magnesium, #inc,
dsb. 'ariasi dari larutan elektrolit, kondisi pengoperasian!seperti konsentrasi dan
komposisi dari larutan elektrolit", temperatur, arus dapat mempengaruhi
keberagaman dalam proses anodisasi. &engaplikasiannya tergantung pada
keinginan kita.
&roses anodisasi ini memiliki banyak kegunaan, diantaranya(
• Menaikkan ketahanan terhadap korosi
&enutupan lapisan oksida pada alumunium menghasilkan ketahanan
terhadap korosi dan menghasilkan ketahanan yang baik terhadap atmosfer
dan serangan air air garam. &enutupan lapisan ini akan melindungi logam
dengan menjadi hambatan yang akan berperan sebagai corrosive agent.
)ntuk bisa memperoleh ketahanan yang korosi yang optimal dibutuhkan
adanya tahap sealing. *ahap ini dapat dilakukan langsung denganmenggunakan air asam yang sangat panas, air mendidih, larutan krom
panas, larutan nikel asetat.
• Menghasilkan wujud yang lebih dekoratif
Semua pelapisan menghasilkan permukaan yang mengkilat. erajat kilat
dari pelapisan ini tergantung dari kondisi logam dasar sebelum
dianodisasi. Melalui proses etching yang baik, larutan elektrolit yang
-
8/19/2019 Laporan Praktikum E
3/27
jernih dapat meningkatkan derajat kilap. Selain itu, wujud akhir dari benda
kerja yang telah dianodisasi dapat berupa wujud murni ataupun wujud
yang berpola. +ebanyakan alumunium yang digunakan dalam
pengaplikasian arsitekturil adalah alumunium yang telah dianodisasi.
• Meningkatkan ketahanan terhadap abrasi
*ingkat lanjutan dari proses anodisasi adalah menghasilkan lapisan oksida
yang sangat tebal. engan demikian, permukaan benda kerja menjadi
sangat keras dan sulit untuk mengalami abrasi dibanding alumunium
biasa!tanpa anodisasi". &ada aplikasi yang membutuhkan ketahan abrasi
yang tinggi proses anodisasi sangat bermanfaat.
• Meningkatkan adhesi terhadap cat/#at pewarna
Seperti yang kita tahu, proses anodisasi dapat digunakan untuk keperluan
pewarnaan dan pengerasan. Alumunium memiliki pori- pori pada
permukaannya akibat lapisan oksidanya. &ori- pori yang ada ini
menghasilkan kekosongan sehingga daya serap terhadap #at pewarnasangat kuat, sehingga saat #at pewarna ini masuk dan setelah itu dilakukan
tahap sealing maka lapisan oksida akan menjadi berwarna.
• Meningkatkan ikatan adhesif
• Meningkatkan emmisivity
apisan oksida yang memiliki tebal lebih dari . m meningkatkan
emmisivity pada alumunium. apisan ini memiliki ketahanan penyerapan
panas yang baik hingga mencapai % 01 !23 04".
• Meningkatkan ketahanan listrik atau sebagai isolator listrik
Besar 5oltase dan arus ber5ariasi mulai dari satuan hingga ribuan 5oltase
dan itu semua tergantung terhadap ketebalan lapisan oksida hasil
anodisasi. apisan oksida pada alumunium sendiri memiliki sifat
dielectric.
Tabel 2. Tabel perbedaan anodiai dan ele!"ropla"in#
-
8/19/2019 Laporan Praktikum E
4/27
NO ANODISASI ELE$TROPLATING
$ Anoda ( benda kerja Anoda ( bahan pelapis
+atoda ( karbon, platina, stainless steel!larutan inert" +atoda ( benda kerja
%*idak terjadi penambahan material
lain!no deposition"
*erjadi penambahan material !logam"
lain!electrodeposition"
*erjadi kinetisasi dari logam menjadi
oksida
*erjadi kinetisasi dari bahan pelapis
terhadap benda kerja. dirumuskan dengan(
M 6Q x Ar
n x F
dimana(
M 6 massa!gram"
76 jumlah listrik dalam 1oloumb
76 i 8 t !i 6 kuat arus!A", t6 waktu!s""
n6 jumlah elektron
46 bilangan faraday!9:3 1oloumb"
Ar6 nomor massa atom
2
Merupakan pelapisan logam dari
oksidanya sendiri !oksidanya melekat pada benda kerja"
Merupakan pelapisan logam dari bahan
pelapis lainnya.
ari skema proses dapat diketahui bahwa terdapat 2 hal yang sangat penting dan
perlu diperhatikan dalam proses anodisasi, yaitu(
• Anoda dihubungkan dengan kutub positif power supply
+atoda dihubungkan dengan kutub negatif power supply
arutan elektrolit.
&ower supply
&ada dasarnya, suatu alumunium dengan sendirinya memiliki lapisan
oksida yang
sangat tipis akibat bereaksi dengan lingkungan!udara". *etapi dilakukanlah
proses anodisasi untuk didapatkan ketebalan dan kekerasan lapisan oksida yang
diinginkan.
&ada anoda, logam alumunium mengalami reaksi oksidasi menjadi Al;.
&ada katoda < terreduksi menjadi
-
8/19/2019 Laporan Praktikum E
5/27
sudah teroksidasi tersebut bereaksi dengan =%- hasil penguraian air !
-
8/19/2019 Laporan Praktikum E
6/27
Seiring berkembangnya waktu, terdapat lebih banyak keragaman dalam proses
anodisasi. 'ariasi tersebut antara lain(
• Chromic Anodizing
Menggunakan larutan elektrolit dari asam krom pada suhu sekitar $0 4
dan memiliki kerapatan sekitar $.3 to 2.3 A/ft%. &roses yang dilakukan
kurang lebih 2- : menit ini biasanya menghasilkan lapisan berwarna
abu- abu terang dan memiliki ketebalan % ?m !tergantung paduan dan
proses sealingnya". +etebalan tersebut merupakan perbanding dari seluruh
lapisan, maksudnya % ?m tersebut merupakan $/ yang menempel pada
permukaan dan %/ nya berpenetrasi. Anodisasi jenis ini sangat berguna
untuk diaplikasikan pada benda kerja yang kompleks dan susah di rinse.
Selain itu, sangat baik diaplikasikan untuk benda- benda dengan toleransi
dimensi yang ketat!tidak boleh merubah dimensi". 1ontoh aplikasi(
komponen penyambungan/pengelasan, komponen pesawat terbang.
• Sulfuric anodizing
Menggunakan larutan asam sulfur pada temperatur ruang sebagai larutan
elektrolit. +erapatannya berkisar $3 - %% A/ft%. &roses yang dilakukan
sekitar @ : menit ini akan menghasilkan lapisan yang sangat jernih
pada permukaan dan memiliki tebal ?m!tergantung paduan dan proses
sealing". Semakin sedikit logam paduan maka semakin jernih lapisan.
Anodisasi ini bertujuan meningkatkan ketahanan korosi dan ketahanan
aus, insolator yang baik, dan sangat baik digunakan untuk menghasilkanwarna- warna yang beragam.
Selain itu, anodisasi jenis ini mengeluarkan biaya yang lebih murah
dibanding chromic. 1ontohnya( senjata militer, komponen optik, dll.
-
8/19/2019 Laporan Praktikum E
7/27
>ambar %.2. contoh produk hasil sulfuric anodi#ing
•
-
8/19/2019 Laporan Praktikum E
8/27
Setelah di etsa kita bersihkan kembali dengan air dan deterjen agar
permukaan lebih bersih. Setelah itu barulah dianodisasi. *ahap anodisasi ini
bertujuan untuk membentuk ikatan antar logam alumunium dan larutan
elektrolit!
-
8/19/2019 Laporan Praktikum E
9/27
. *otal reaksi yang terjadi pada anoda
%Al; ;
-
8/19/2019 Laporan Praktikum E
10/27
BAB III
DATA PER$OBAAN
%.1. DATA PER$OBAAN
&ada percobaan kali ini digunakan % pelat dengan perlakuan/prosedur yang
berbeda, sebagai berikut(
&elat $ 6 Einsing Htching Einsing Anodi#ing yeing Sealing
&elat % 6 Einsing Anodi#ing Einsing yeing Sealing
Selain itu digunakan alat dan bahan sebagai berikut(
Co
.
Alat Bahan
$ >elas +imia arutan Htsa !arutan Ca=< $"
% >elas )kur arutan Hlektrolit !arutan
-
8/19/2019 Laporan Praktikum E
11/27
Setelah dilakukan prosedur pada kedua plat dihasilkan perbedaan
ketebalan sebagai berikut(
+etebalan sesudah
!mm"
&elat $ .93
&elat % .
>ambaran- gambaran proses selama percobaan(
>ambar A >ambar B
&elat alumunium A dan B *ahap Einsing
>ambar 1 >ambar
arutan etsa Ca=< $ &lat $ hasil etsa
-
8/19/2019 Laporan Praktikum E
12/27
>ambar H >ambar 4
arutan pada tahap anodisasi arutan ano8al
blue
ambar > >ambar <
&elat hasil proses dyeing &elat hasil sealing !sudahmemenuhi semua prosedur"
; yang atas pelat %, yang
bawah pelat $
-
8/19/2019 Laporan Praktikum E
13/27
BAB I&
ANALISIS DATA
&arameter dan efek dari proses anodizing ingin diketahui melalui
percobaan kali ini. &rosedur percobaan dilakukan dengan menggunakan % plat
Alumunium !Al" dengan perlakuan yang berbeda. $ plat Al menerima perlakuan
anodizing dengan tahapan sebagai berikut.
Rinsing > Etching > Anodizing > Dyeing > Sealing
Sedangkan untuk plat kedua tidak dilakukan proses etching. &enjelasan terhadap
tahapan- tahapan diatas adalah sebagai berikut(
a" Rinsing
*ahapan ini bertujuan untuk membersihkan permukaan spesimen dari pengotor
atau lemak yang menempel pada permukaan alumunium. Einsing dilakukan
dengan air ditambahkan dengan deterjen.
b" Etching
&roses ini merupakan proses pembersihan lanjut yang tidak dapat dilakukan hanya
dengan air dan deterjen saja. Htsa bertujuan untuk mengkorosikan permukaanlogam karena pada permukaan alumunium sudah terbentuk lapisan oksida secara
alamiah. &ada praktikum kali ini larutan etsa yang digunakan adalah larutan
Ca=
c" Anodizing
&roses ini dilakukan dengan elektrolit asam asam sulfat dan air. &ada anoda
ditempatkan benda kerja !alumunium" lalu disambungkan dengan kutub positif
sedangkan pada katodanya karbon disambungkan dengan kutub negatif dari
power supply. &roses ini bertujuan menghasilkan lapisan oksida yang
sesungguhnya.
d" Dyeing
Merupakan proses pewarnaan logam alumunium menggunakan ano8al blue.
e" Sealing
&ori yang telah dan tidak diberi warna ditutup melalui proses ini. engan
menutup poros lapisan oksidanya proses korosi pada logam dapat diperlambat
-
8/19/2019 Laporan Praktikum E
14/27
sehingga alumunium hasil anodisasi memiliki lifetime lebih lama dibanding
alumunium pada umumnya. &roses ini dilakukan dengan mencelupkan spesimen
di dalam air pada temperatut =1. Eeaksi pada sealing adalah(
Al%= ;
-
8/19/2019 Laporan Praktikum E
15/27
-
8/19/2019 Laporan Praktikum E
16/27
-
8/19/2019 Laporan Praktikum E
17/27
-
8/19/2019 Laporan Praktikum E
18/27
BAB &
KESI'PULAN DAN SARAN
(.1 KESI'PULAN
$. *ahapan proses pewarnaan yang dilakukan dalam anodi#ing adalah
dimana pada tahap selanjutnya yaitu dyeing pori- pori itu berguna sebagai tempat
untuk menangkap #at pewarna. &emberian #at pewarna dinamakan proses dyeing.
&roses dyeing ini dilakukan menggunakan larutan ano8al blue yang secukupnya.
Dat pewarna tersebut memasukki pori- pori pada alumunium.
*ahap selanjutnya adalah sealing. *ahap ini dilakukan untuk menutup pori- pori
yang tidak dan telah diberi warna agar #at warna tersebut tidak keluar. &roses ini
dilakukan menggunakan air panas pada temperatur sekitar o1.
J. &roses Einsing
Einsing dilakukan guna membersihkan permukaan dengan menghilangkan
baik pengotor atau lemak yang ada. &roses ini dilakukan menggunakan
deterjen dan air yang mengalir.
JJ. Htching
apisan oksida alumunium yang terbentuk secara alami dibersihkan pada
tahap ini. *ahap ini menggunakan menggunakan larutan Ca=< $ml dan
air 9 ml sebagai larutan etsa. &roses ini dilakukan selama $-3 menit.
apisan oksida ini harus dihilangkan karena dinilai mengganggu proses
pembentukan oksida yang pada proses Anodisasi.
JJJ. Anodisasi
&roses anodisasi ini harus dilakukan setelah spesimen yang sudah dietsa
dirinsing kembali agar bersih dari pengotor dan lemak. *ahap anodisasi ini
bertujuan untuk membentuk ikatan antar logam alumunium dan larutan
elektrolit!
-
8/19/2019 Laporan Praktikum E
19/27
alumunium dan elektrolit!katoda tidak ikut bereaksi karena inert" maka
akan terbentuk lapisan oksida pada permukaan alumunium. apisan oksida
ini memiliki struktur heksagonal dengan pori- pori pada bagian tengah
sebagai tempat #at pewarna. &roses anodisasi ini dilakukan selama 2
menit pada temperatur kamar.
J'. yeing
Sample yang telah dianodisasi diangkat lalu di rinse kembali. Setelah itu
dicelupkan ke dalam #at pewarna, pada percobaan kali ini yang menjadi
#at pewarna adalah ano8al blue. &ori- pori yang terdapat pada lapisan
oksida akan diisi oleh #at pewarna. &roses ini dilakukan selama $3 menit pada temperatur :=1.
'. Sealing
ari dyeing menuju sealing tidak dibutuhkan proses rinse, karena pada
proses seealing digunakan air panas pada temperatur =1, dimana benda
kerja dicelupkan ke dalam air panas tersebut. &roses sealing ini berguna
untuk menutup pori yang tidak dan telah diberi warna. &roses ini
dilakukan selama 3 menit.
%. &erbandingannya(
- pelat $ yang mengalami prosedur etsa menghasilkan warna biru pada
permukaan, namun warna tidak begitu jelas dan tak merata. Selain itu,
perubahan ketebalannya hanyalah .$!$.3-.93".
- pelat % yang tidak dilakukan prosedur etsa tidak menghasilkan warna biru
pada permukaannya. Selain itu, perubahan ketebalan sangat besar yaitu
.%3!$.3-.".
Analisa terhadap perbandingan di atas terdapat pada bab J'!bab analisa
data".
(.2 SARAN
$. 4asilitas alat di lab harus lebih dilengkapi. +arena tabung- tabung yang
digunakan sebagai wadah pada tahap anodisasi, etsa, dan ano8al blue
menggunakan tabung yang berserakan di tempat pencucian. Kalaupun
sudah dicuci terlebih dahulu namun kemungkinan besarnya pengotor
sangat mempengaruhi hasil lapisan oksida.
-
8/19/2019 Laporan Praktikum E
20/27
Alat untuk memanaskan juga harus dikalibrasi kembali karena saat alat
sudah menunjukkan =1 tapi kenyataanya saat dipegang belum sepanas
itu.
%. Ada baiknya kita mengikuti standar yang ada di modul yang mengatakan
bahwa larutan yang digunakan adalah 3 asam oksalat dan $% asam
sulfat. +arena pada referensi yang mengikuti standar itu pori yang
terbentuk akan jauh lebih besar dibandingkan dengan pori hasil larutan
asam sulfat saja. Sehingga hal ini dapat mempermudah proses pewarnaan.
. )ntuk mengetahui ada tidaknya lapisan oksida pada alumunium setelah
anodisasi perlu dilakukan uji kekerasan. +arena kita tahu sendiri bahwa
lapisan oksida sangat keras, sehingga dengan uji kekerasan kita akan tahu
apakah lapisan tersebut ada apa tidak. +arena kalau ternyata tidak ada
maka proses pewarnaan yang diinginkan pun tidak akan terjadi.
-
8/19/2019 Laporan Praktikum E
21/27
-
8/19/2019 Laporan Praktikum E
22/27
BAB &II
LA'PIRAN
*.1. RANGKU'AN PRAKTIKU'
Anodisasi merupakan proses pelapisan logam dengan membentuk lapisan
oksida pada permukaannya. &ada percobaan kali ini digunakan logam
Alumunium. ogam alumunium memiliki keunikan tersendiri seperti titanium dan
magnesium dimana secara alamiah akan terbentuk lapisan oksida yang tipis pada
permukaan. *erdapat proses pelapisan yang mirip dengan anodisasi, yaitu
Hlectroplating.
&ersamaannya( +eduanya sama- sama merupakan proses elektrokimia.
*etapi terdapat perbedaan antar keduanya, yakni(
Tabel 2. Tabel perbedaan anodiai dan ele!"ropla"in#
NO ANODISASI ELE$TROPLATING
$ Anoda ( benda kerja Anoda ( bahan pelapis
+atoda ( karbon, platina, stainless steel
!larutan inert" +atoda ( benda kerja
%*idak terjadi penambahan material
lain!no deposition"
*erjadi penambahan material !logam"
lain!electrodeposition"
*erjadi kinetisasi dari logam menjadi
oksida
*erjadi kinetisasi dari bahan pelapis
terhadap benda kerja. dirumuskan dengan(
M 6Q x Ar
n x F
dimana(
M 6 massa!gram"
76 jumlah listrik dalam 1oloumb
-
8/19/2019 Laporan Praktikum E
23/27
76 i 8 t !i 6 kuat arus!A", t6 waktu!s""
n6 jumlah elektron
46 bilangan faraday!9:3 1oloumb"
2
Merupakan pelapisan logam dari
oksidanya sendiri !oksidanya melekat
pada benda kerja"
Merupakan pelapisan logam dari bahan
pelapis lainnya.
Berikut adalah skema anodisasi dimana pada anoda terdapat alumunium sebagai
benda kerja.
>ambar .$.$ skema anodisasi
Akibat bahan inert!larutan yang tidak akan ikut bereaksi" pada katoda akan
menimbulkan reaksi antar anoda!alumunium" dan larutan elektrolit saja. Akibat
anodisasi ini akan dihasilkan struktur alumunium seperti ini(
-
8/19/2019 Laporan Praktikum E
24/27
>ambar .$.% Struktur lapisan pada alumunium
apat dilihat bahwa struktur yang dihasilkan pada bagian atas lapisan adalah
struktur he8agonal. Struktur he8agonal dimana terdapat energi minimum sehingga
struktur ini paling stabil. +arena stabil maka sifat mekanis pada permukaan
alumunium pun akan semakin meningkat. Maka dari itu, kekerasannya pun
meningkat.
Selain itu, lapisan dasar oksida!barrier type o8ide film" dan lapisan pori
oksida!porous o8ide film" akan terbentuk selama proses anodisasi. Makanya akan
dihasilkan struktur he8agonal dengan pori di tengahnya, sesuai dengan gambar
.$.%.
&roses pembentukan lapisan oksida dapat dibagi dalam beberapa tahapan(
$. Akibat adanya reaksi oksida pada permukaan logam, lapisan oksida pada
permukaan akan menebal. apisan yang menebal ini disebut arrier layer . Akibat
dari penebalan ini maka hambatan untuk arus menjadi semakin besar sehingga
faktor arus berpengaruh terhadap proses anodisasi.
%. Setelah itu, muncul benih- benih pori dekat batas oksida dan larutan.
. Jnisiasi pori ini merupakan awal pembentukan struktur oksida berpori. Bentuk
pori ini masih belum sempurna.
-
8/19/2019 Laporan Praktikum E
25/27
2. Semakin sempurnanya morfologi lapisan oksida maka semakin bisa arus
mengalir dengan baik. Sampai akhirnya struktur pori sempurna maka arus
mengalir akan semakin konstan.
ijelaskan dengan gambar(
>ambar .$.. Skema pembentukan lapisan oksida, !$" pembentukan
barrier layer, !%" inisiasi pori, !" pori mulai terbentuk dan berkembang, !2" pori
yang terbentuk semakin stabil.
Selain itu, mekanisasi barrier layer yang tadinya lurus menjadi berbentuk pori
dapat juga dijelaskan dengan gambar berikut(
-
8/19/2019 Laporan Praktikum E
26/27
&enjelasannya(
Saat ketebalan dan kondisi tertentu!mencapai N>" maka Al%= yang terbentuk
akan mengalami break down dan terurai kembali menjadi Al; dan =%-, Al; akan
berusaha kembali menuju permukaan dan mencari =%- dari luar. )ntuk
menemukan =%- maka harus menuju ke tempat dimana terdapat beda potensial
yang tinggi agar cukup untuk memenuhi syarat N> yang diperoleh untuk
pembentukan kembali. *empat dimana beda potensial tinggi adalah di lekukan
permukaan, sehingga semakin banyak Al; yang ingin membentuk oksida maka
akan semakin tebal bagian lekukan sehingga lama kelamaan pori di tengah
terbentuk dan menjadi semakin dalam.
Selain itu, perlu untuk diketahui bahwa dari $ Al
;
yang terbentuk daningin bereaksi, 2 nya akan larut pada larutan elektrolit dan hanya : nya saja
yang berikatan dengan =%- dan membentuk lapisan oksida.
&rosedur yang dilakukan pada percobaan kali ini adalah(
Rinsing
Rinsing
Rinsing
Sealing
Dyeing
Anodizing
Etching
-
8/19/2019 Laporan Praktikum E
27/27
&roses- proses tersebut sudah dijelaskan pada bab JJ!teori dasar". &ada percobaan
ini kedua pelat dilakukan prosedur yang berbeda, ada yang di etching ada yang
tidak. Htsa sangat penting karena seperti yang kita ketahui bahwa oksida
alumunium yang terbentuk secara alamiah berstruktur amorf, tetapi yang kita
inginkan kristalin. Melalui etsa ini kita dapat menghilangkan oksida alumunium
tersebut agar dibentuk oksida alumunium yang seragam.
&roses Seealing menggunakan air panas. Air panas disini bertujuan untuk
mempercepat reaksi. +arena seperti yang kita ketahui, adanya aliran panas akan
membuat ion-ion aktif bergerak sehingga perpindahan akan semakin cepat.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi proses anodisasi, yaitu(
$" 'olt/arus
Semakin tinggi arus atau tegangan yang diberikan artinya semakin cepat
dan besar aliran listrik tersebut, maka lapisan oksida yang terbentuk akan
semakin tebal.
%" +onsentrasi elektrolit
Semakin tinggi konsentrasi pada larutan elektrolit, maka akan semakin
tebal lapisan yang terbentuk. Semakin rendah p< larutan elektrolit maka
akan semakin asam larutan elektrolit tersebut. Seperti yang kita ketahui
larutan yang digunakan pada anodisasi adalah larutan yang bersifat asam.
Asam ini lah yang mempercepat proses pengikisan pori lapisan oksida.
Maka, semakin rendah p< maka akan semakin banyak lapisan oksida/pori
yang terbentuk.
" Kaktu
Semakin lama proses anodisasi maka otomatis semakin tebal lapisan
oksida yang terbentuk. Semakin lama waktu, semakin banyak kesempatan
untuk bisa bereaksi dan berikatan membentuk lapisan oksida.