Laporan Praktikum IX Daun

20
DAUN LAPORAN PRAKTIKUM ANATOMI TUMBUHAN Oleh : Lukita Octavia 208 203 935 Nacevi Maulana 208 203 946 Hanifah Nugraha 208 203 915 Nurkomalasari 208 203 953 Istiqomah 208 203 926 Ira Qurratulaini H 208 203 921 FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI/IV/B UNIVERSITAS ISLAM NEGRI SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG

Transcript of Laporan Praktikum IX Daun

Page 1: Laporan Praktikum IX Daun

DAUNLAPORAN

PRAKTIKUM ANATOMI TUMBUHAN

Oleh :

Lukita Octavia 208 203 935

Nacevi Maulana 208 203 946

Hanifah Nugraha 208 203 915

Nurkomalasari 208 203 953

Istiqomah 208 203 926

Ira Qurratulaini H 208 203 921

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI/IV/B

UNIVERSITAS ISLAM NEGRI

SUNAN GUNUNG DJATI

BANDUNG

2010

Page 2: Laporan Praktikum IX Daun

Nama

1. Lukita Octavia L 208 203 935

2. Nacevi Maulana 208 203 946

3. Hanifah Nugraha 208 203 915

4. Istiqomah 208 203 926

5. Ira Qurratulaini H 208 208 921

6. Nurkomalasari 208 203 953

Tgl praktikum : 24 Mei 2010

JUDUL : Daun

TUJUAN:

1. Mempelajari struktur umum daun monokotil dan dikotil

2. Mempelajari struktur umum daun pinus

DASAR TEORI

Daun merupakan suatu bagian tumbuhan yang penting dan pada ummumnya tiap

tumbuhan mempunyai sejumlah besar daun. Daun ini hanya terdapat pada batang saja dan

tidak pernah terdapat pada bagian lain pada tubuh tumbuhan. Bagian batang tempat

duduknya atau melekatnya daun dimanakan buku-buku atau nodus batang,dan tempat diatas

daun yang merupakan sudut antara batang dan daun dinamakan keriak daun (axial). Daun

biasanya tipis melebar, kaya akan suatu zat warna hijau yang dinamakan klorofil, oleh

karena itu daun biasanya berwarna hijau dan menyebabkan tumbuhan atau daerah-daerah

yang ditempati tumbuh-tumbuhan Nampak hijau pula. (Gembong Tjitrosoepomo. 2007).

Page 3: Laporan Praktikum IX Daun

Fungsi daun antara lain :

Tempat terjadinya fotosintesis. pada tumbuhan dikotil, terjadinya fotosintesis

di jaringan parenkim palisade. sedangkan pada tumbuhan monokotil,

fotosintesis terjadi pada jaringan spons.

Sebagai organ pernapasan. Di daun terdapat stomata yang befungsi sebagai

organ respirasi .

Stoma mengambil CO2 dari udara untuk dijadikan bahan fotosintesis,

mengeluarkan O2 sebagai hasil fotosintesis. Stoma ibarat hidung kita dimana

stoma mengambil CO2 dari udara dan mengeluarkan O2, sedangkan hidung

mengambil O2 dan mengeluarkan CO2. Stoma terletak di epidermis bawah.

Page 4: Laporan Praktikum IX Daun

Selain stoma, tumbuhan tingkat tinggi juga bernafas melalui lentisel yang

terletak pada batang.

Tempat terjadinya transpirasi.

Tempat terjadinya gutasi.

Alat perkembangbiakkan vegetatif.

(http://articles.myhardisk.com/2009/06/fungsi-daun.html).

Jika diperhatikan daun berbagai jenis tumbuhan, akan terlihat bahwa diiantaranya

yang:

Pada tangkai daunnya hanya terdapat satu helai daun saja. Daun demikian

dinamakan daun tunggal (folium simplex).

Tangkainya bercabang-cabang, dan baru pada cabang tangkai ini terdapat

helaian daunnya, sehingga disini pada satu tangkai terdapat lebih dari satu

helaian daun. Daun dengan susunan yang demikian disebut daun majemuk

(folium composititum). (Gembong Tjitrosoepomo. 2007).

Struktur daun, yaitu terdiri dari :

Sepertihalnya pada akar, batang, daun terdiri dari system jaringan dermal,

yakni epidermis, jaringan pembuluh, jaringan dasar yang disebut Mesofil.

Karena daun biasanya tidak mengalami penebalan sekunder, epidermis

Page 5: Laporan Praktikum IX Daun

bertahan sebagai system dermal. Namun, pada sisik tunas yang bertahan

lama, ada kemungkinan dibentuk periderm.

1. Epidermis

Epidermis merupakan lapisan terluar daun, ada epidermis atas dan

epidermis bawah, untuk mencegah penguapan yang terlalu besar, lapisan

epidermis dilapisi oleh lapisan kutikula. Pada epidermis terdapat

stoma/mulut daun, stoma berguna untuk tempat berlangsungnya

pertukaran gas dari dan ke luar tubuh tumbuhan.(

http://seputarbio.blogspot.com/2009/03/struktur-daun.html)

Sifat terpenting daun adalah selnya yang kompak dan adanya kutikula

dan stomata. Stomata bisa ditemukan dikedua sisi daun (daun amfistomatik);

atau hanya di satu sisi, yakni disebelah atas atau adaksial (daun epistomatik);

atau lebih sering disebelah bawah atau abaksial (daun hipostomatik). Pada daun

lebar yang terdapat di kelompok dikotil, letak stomata tersebar. Pada monokotil

dan Gymnospermae, stomata sering tersusun dalam deretan memanjang yang

sejajar dengan sumbu daun. Sel penutup pada stomata dapat berada di tempat

yang sama tingginya, lebih tinggi atau lebih rendah dari epidermis. (Estiti B.

Hidayat. 1995).

2. Mesofil

Parenkim daun terdiri dari 2 lapisan sel, yakni palisade (jaringan

pagar) dan spons (jaringan bunga karang), keduanya mengandung

kloroplast. Jaringan pagar sel-selnya rapat sedang jaringan bunga karang

Page 6: Laporan Praktikum IX Daun

sel-selnya agak renggang, sehingga masih terdapat ruang-ruang antar sel.

Kegiatan fotosintesis lebih aktif pada jaringan pagar karena kloroplastnya

lebih banyak daripada jaringan bunga karang. (

http://seputarbio.blogspot.com/2009/03/struktur-daun.html)

Bagian helai daun adalah mesofil yang banyak mengandung

kloroplas dan ruang antarsel. Mesofil dapat bersifat homogeny atau

terbagi menjadi jaringan tiang (palisade) dan jaringan spons (bunga

karang). Jaringan tiang lebih kompak daripada jaringan spons yang

memiliki ruang antar sel yang luas. Jaringan tiang terdiri dari sejumlah

sel yang memanjang tegak lurus terhadap permukaan helai daun.

Meskipun jaringan tiang Nampak lebih rapat, sisi panjang selnya saling

terpisah sehingga udara dalam ruang antar sel tetap mencapai sisi

panjang; kloroplas pada sitoplasma melekat di tepi dinding sel itu. Hal

tersebut mengakibatkan proses fotointesis dapat berlangsung efisien.

Pada daun ditemukan 1-2 lapisan jaringan tiang. Pada tumbuhan

daerah sedang yang hidup di tanah berkadar air tanah tinggi, jaringan

tiang biasanya berada disebelah atas (adaksial), dan jaringan spons

dibagian bawah. Daun seperti itu disebut dorsiventral atau bifasial

(bermuka dua). Jika jaringan tiag terdapat dikedua muka, sperti halnya

pada tumbuhan di daerah kering yang juga disebut tumbuhan xerofitik,

daun unifasial atau isobilateral (isolateral). Jaringan tiang telah

terspesialisasi untuk peningkatan efisiensi fotosintesis.

Pada daun dengan kedua macam mesofil, kloroplas paling banyak

terdapat dalam jaringan tiang. Tempat serta susunan kloroplas pada sel

tiang memungkinkan penggunaan cahaya secara maksimum. Factor lain

yang meningkatkan efisiensi fotosintesis adalah system ruang antar sel

dalam mesofil yang luas, yang memudahkan pertukaran gas dengan

cepat. Jadi ruas permukaan antar sel dan udara internal amat besar.

Spesialisasi jaringan tiang yang mengakibatkan fotosintesis lebih

efisien diakibatkan tidak hanya oleh jumlah kloroplas yang meningkat,

namun juga karena dimensi daerah permukaan bebas. Meskipun volume

ruang antarsel dalam jaringan spons lebih luas daripada jaringan tiang,

permukaan bebasnya lebih tinggi paa jaringan tiang. Ruang antar sel

Page 7: Laporan Praktikum IX Daun

pada mesofil biasanya dibentuk secara sizogen, namun kadang-kadang

juga secara lisigen, seperti pada daun pisang.

Jaringan spons terdiri dari sel bercabang yang tak teratur

bentuknya. Hubungan antara sel dan sel lain terbatas pada ujung cabang

itu. Dilihat dari hubungan antara sel-sel yang berdampingan, maka

jaringan spons memiliki kesinambungan horizontal yang sejajar dengan

permukaan daun, sedangkan jaringan tian sinambungan hanya dalam

arah tegak lurus terhadap permukaan. Struktur mesofil yang renggang itu

mengakibatkan luas permukaan yang amat besar antara sel dan udara

internal. Di antara kedua jaringan itu, jaringan tiang memiliki luas

permukaan internal bebas yang lebih bear dibandingkan dengan jaringan

spons.

3. Jaringan pembuluh

Jaringan pembuluh daun merupakan lanjutan dari jaringan batang,

terdapat di dalam tulang daun dan urat-urat daun.

(http://seputarbio.blogspot.com/2009/03/struktur-daun.html)

System jaringan pembuluh tersebar diseluruh helai daun dan

dengan demikian menunjukkan adanya hubungan ruang yang erat dengan

mesofil. Jaringan pembuluh membentuk system yang saling berkaitan,

dan terletak dalam bidang median, sejajar dengan permukaan daun.

Berkas pembuluh dalam daun biasanya disebut tulang daun dan

sistemnya adalah sisntem pertulangan daun. Tampak adanya dua macam

pola yakni system tulang daun jala dan system tulang daun sejajar.

System tulang jala merupakan system bercabang. Pada system ini, tulang

daun lebih halus, secarabertahap dibentuk ebagai cabang dari tulang daun

yang lebih tebal. Tulang daun tengah (ibu tulang daun atau costa)

merupakan tulang daun paling tebal dan secara berturut-turut

menghasilkan cabang tingkat satu, dua dan seterusnya.

Istilah sejajar bagi jalannya berkas pembuluh dalam system tulang

sejajar hanyalah cara pendekatan saja, oleh karena di ujung dan pengkal

daun semua berkas itu akan bertemu. Di antara berkas sejajar itu tampak

cabang halus yang berpola jala dan menghubungkan semua berkas sejajar

itu. Pola jala pada umumnya terdapat pada daun dikotil, sedangkan pola

Page 8: Laporan Praktikum IX Daun

sejajar biasanya ditemukan pada monokotil. Dalam pola berkas

pembuluh percabangan akhir yang paling halus akan membatasi daerah

mesofil kecil yang dinamakan areolus. Ujung berkas pembuluh yang

bebas bias meluas atau tidak meluas ked lam areolus. Pada pola

percabangan dikotom, tak ditemukan daerah mesofil yang tertutup seperti

halnya areolus di atas.

Jumlah dan susunan berkas pembuluh pada tangkai daun dan tulang

daun tengah amat berbeda-beda. Di ujung cabang tulag daun makin kecil,

jumlah jaringan pembuluh juga berurang. Pada ujung berkas pembuluh

sering unsure xylem menduduki tempat yang lebih jauh dari foem, tetapi

pada beberapa tanaman, floem mengiringi xylem hingga ujungnya.

Xylem di ujung tulang daun biasanya terdiri dari trakeid pendek dan

floem terdiri dari unsure tapis yang pendek dan ramping, diiringi sel

pengantar yang membesar. Bergantung pada kelompok tumbuhannya

berkas pembuluh dapat bersifat kolateral atau bikolateral. Pada tulang

daun yang kecil, floem internal tidak mengiringinya hingga ujung. Jika

berkas daun kecil, floem internal tidak mengiringinya hungga ujung. Jika

berkas pembuluh bersifat kolateral, xylem berada di sisi adaksial, floem

di sisi abaksial.

Pada Dikotil, tulang daun yang lebih kecil tertanam dalam mesofil,

namun tulang daun yang besar diselubungi jaringan dasar yang tidak

terdiferensiasi sebagai mesofil dan kandungan kloroplas hanya sedikit.

Jaringan itu, yang berasosiasi dengan tulang daun yang lebih besar,

muncul di atas permukaan daun dan membentuk rusuk yang biasanya

berada disebelah abaksial dari helai daun. Disatu atau kedua sisi rusuk

tersebut, bia di temukan kolenkim atau sklerenkim di bawah epidermis.

Jaringan daun diantara rusuk disebut daerah antarkosta

(Latin=:costa=rusuk).

Berkas pembuluh kecil yang terdapat dalam mesofil dikelilingi

oleh satu atau dua lapisan sel yang tersusun kompak dan membentuk

seludang berkas pembuluh yang juga di sebut seludang pembuluh. Jika

jumlahnya dua, maka seludang sel sebelah dalam terdiri dari parenkim

dan yang diluar bias terdiri dari sklerenkim. Adanya pembentukan gabus

dalam dinding sel seludang pembuluh mengidikasikan bahwa sel

Page 9: Laporan Praktikum IX Daun

mungkin berfungsi sebagai endodermis. Seludang pembuluh meluas

hingga ujung berkas pembuluh yang bersangkutan. Sehingga jaringan

pembuluh jarang terdedah langsung pada udara dalam ruang antar sel.

Pengecualian adalah pada hidatoda: unsure xylem di ujung berkas

melepaskan air kedalam ruang antar sel. Pada banyak dikotil, seludang

pembuluh dihubungkan dengan epidermis melalui panel sel yang

menyerupai sel seludang pembuluh. Panel ini disebut perluasan seludang

pembuluh.

METODE PENELITIAN

ALAT KERJA DAN BAHAN

ALAT BAHAN

Mikroskop Awetan Ficus sp

Objek glass Awetan Zea mays

Cover glass Preparat Pinus

Silet tajam

Tissue

PROSEDUR KERJA

Page 10: Laporan Praktikum IX Daun

HASIL PENGAMATAN

1. Daun Ficus

Gambar Mikroskopis

Perbesaran 10 x 40

Deskripsi:

1. kutikula

2. epidermis

Page 11: Laporan Praktikum IX Daun

3. palisade

4. sistolis

5. litosis

Deskripsi :

• Jaringan sekretori karet termasuk dalam kelompok sekresi atau intestinal karena senyawa

yang dihasilkan masih berperan dalam proses metabolisme.

• Bentuknya berupa sel getah yaitu sel-sel yang mengalami deferensiasi berisi getah yang

membentuk suatu jaringan yang menembus jaringan lain dalam tubuh.

• Jaringan disebut sel getah tunggal, kerena berasal dari satu sel yang dapat bercabang.

• Epidermis pada Ficus sp tergolong epidermis multiseriata. Epidermis ini merupakan hasil

pembelahan sel protoderm secara periklinal.

2. Daun Zea mays

Gambar Mikroskopis

Perbesaran 10 x 15

1. sel gabus

2. sel tetangga

3. sel penjaga

4. nucleus

5. lubang

Deskripsi :

• Letak stomata pada Zea mays tersusun berderet sejajar. Sel penutupnya berbentuk seperti

halter yang bagian ujungnya membesar dan berdinding tipis. Bagian tengahnya memanjang,

berdinding tebal, dan lumennya sempit

• Jaringan penutup pada tumbuhan berfungsi sebagai pelindung organ-organ dari pengaruh

luar

Page 12: Laporan Praktikum IX Daun

• Yang termasuk jaringan penutup adalah :

- epidermis

- stomata

- trikoma

- endodermis

PEMBAHASAN

Atas tangkai dan helai daun saja, contohnya daun mangga; ada pula daun

yang hanya terdiri atas pelepah dan helai daun saja, contohnya daun padi dan jagung.

Selain itu, daun juga memiliki urat. Urat daun adalah susunan pembuluh pengangkut

pada daun. Tumbuhan monokotil memiliki urat daun yang memanjang dari pangkal

ke ujung daun secara sejajar. Tumbuhan dikotil memiliki urat daun yang membentuk

jaringan. Urat daun tersebut bercabang-cabang hingga menjadi percabangan kecil

dan membentuk susunan seperti jaring atau jala.

KESIMPULAN

Daun merupakan salah satu organ tumbuhan yang tumbuh dari batang,

umumnya berwarna hijau dan terutama berfungsi sebagai penangkap energi dari

cahaya matahari melalui fotosintesis. Daun merupakan organ terpenting bagi

Page 13: Laporan Praktikum IX Daun

tumbuhan dalam melangsungkan hidupnya karena tumbuhan adalah organisme

autotrof obligat, ia harus memasok kebutuhan energinya sendiri melalui konversi

energi cahaya menjadi energi kimia.

Fungsi

Tempat terjadinya fotosintesis.

pada tumbuhan dikotil, terjadinya fotosintesis di jaringan parenkim palisade.

sedangkan pada tumbuhan monokotil, fotosintesis terjadi pada jaringan

spons.

Sebagai organ pernapasan.

Di daun terdapat stomata yang befungsi sebagai organ respirasi (lihat

keterangan di bawah pada Anatomi Daun).

Tempat terjadinya transpirasi.

Tempat terjadinya gutasi.

Alat perkembangbiakkan vegetatif.

Misalnya pada tanaman cocor bebek (tunas daun).

PERTANYAAN

Pertanyaan kegiatan 12.1 :

1. Bagaimanakah letak xilem dan floem pada ibu tulang daun ?

2. Apakah sistolit itu ?

3. Berapa lapiskah hypodermis yang anda tentukan ?

Pertanyaan kegiatan 12.2 :

1. Dapatkah anda menemukan jaringan tiang pada mesofil ? terdiri dari apakah

mesofil pada daun jagung ?

2. Bagaimanakah letak ikatan pembuluhnya ?

3. Bagaimanakah letak stomata pada jagung ini, termasuk pada tipe apa ?

4. Dimana anda dapat menemukan selubung berkas pengangkut dan

sklerenkim ?

5. Setelah anda mengamati kedua preparat di atas, bagaimanakah kesimpulan

anda tentang daun monokotil dan dikotil ?

Pertanyaan kegiatan 12.5

Page 14: Laporan Praktikum IX Daun

1. Bagaimanakah keadaan sel mesofil, apakah menemukan jaringan tiang?

2. Berapa jumlah ikatan pembuluh pada preparat daun pinus?

3. Bagaimana letak stomata?

JAWABAN

Pertanyaan Kegiatan 12.1

1. Tulang daun pada xilem dan floem berhadapan atau berdampingan

2. Kelenjar yang warnanya hijau pada ficus

3. Ada dua lapis, berada dibawah epidermis

Pertanyaan kegiatan 12.2

1. Tidak

2. Sejajar dengan daun

3. Panerofor sejajar dengan epidermis

4. Pada berkas pembuluh

5. Pada monokotil pertulangan daun sejajar sedangkan pada dikotil menjalar.

Pada monokotil, mesofil tidak terdiferensiasi, pada dikotil terdiferensiasi.

Pertanyaan kegiatan 12.5

1. Hanya ada mesofil

2. Ada satu, ditengah

3. Lebih rendah, agak ke dalam

DAFTAR PUSTAKA

Estiti B. Hidayat. 1995. Anatomi Tumbuhan Berbiji. Bandung : Penerbit ITB.

http://www.fp.unud.ac.id/biotek/kultur-jaringan-tanaman/anatomi-dan-morfologi-

organ-utama-tanaman/

http://id.wikipedia.org/wiki/Daun

Susetjo Setjo. 2004.

Sutrian, yayan. 2004. Pengantar anatomi tumbuh-tumbuhan tentang sel dan

jaringan. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Page 15: Laporan Praktikum IX Daun

TABEL PEMBAGIAN TUGAS

No Nama Pembagian

1 Nacevi Maulana Metode Praktikum

2 Lukita Octavia Dasar teori, Hasil

pengamatan

3 Hanifah Nugraha Pertanyaan dan

Jawaban

4 Ira Qurratulaini H Pertanyaan dan

Jawaban

5 Istiqomah Pembahasan

6 Nurkomalasari Pembahasan