Laporan Praktikum Tekben Acara 1

download Laporan Praktikum Tekben Acara 1

of 14

Transcript of Laporan Praktikum Tekben Acara 1

LAPORAN PRAKTIKUMTEKNOLOGI DAN PRODUKSI BENIH (AGT 225)ACARA IPENGUJIAN KEMURNIAN BENIH

Oleh :Nama: Alfa Ganjar PrayogaNIM: A1L012181Rombongan: D2PJ Asisten : Aziz

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAANUNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMANFAKULTAS PERTANIANPURWOKERTO2014I. PENDAHULUANA. Latar BelakangBenih merupakan salah satu bahan dasar dalam budidaya tanaman memegang peranan yang sangat penting baik dalam memperbanyak tanaman maupun dalam mendapatkan produk hasil pertanian. Benih bermutu dengan kualitas yang tinggi selalu diharapkan oleh petani. Oleh karena itu, benih harus selalu dijaga kualitasnya sejak diproduksi oleh produsen benih, dipasarkan hingga sampai di tangan petani untuk proses penanaman. Untuk menjaga kualitas benih tersebut, maka peranan pengujian kemurnian benih menjadi sangat penting dan harus dilakukan terhadap benih baik ditingkat produsen benih, pedagang benih maupun pada tingkat petani.Pengujian benih merupakan metode untuk menentukan nilai pertanaman di lapangan. Oleh karena itu, komponen-komponen mutu benih yang menunjukan korelasi dengan nilai pertanaman benih di lapang harus dievaluasi dalam pengujian. Dalam pengujian benih mengacu dari ISTA, dan beberapa penyesuaian telah diambil untuk mempertimbangkan kebutuhan khusus (ukuran, struktur, pola perkecambahan).Pengujian kemurnian benih adalah pengujian yang dilakukan dengan memisahkan tiga komponen benih murni, benih tanaman lain, dan kotoran benih yang selanjutnya dihitung presentase dari ketiga komponen benih tersebut. Tujuan analisis kemurnian adalah untuk menentukan komposisi benih murni, benih lain dan kotoran dari contoh benih yang mewakili lot benih.Tujuan dari kemurnian adalah untuk mengetahui komposisi dari contoh yang diuji yang akan mencerminkan komposisi kelompok benih dari mana contoh tersebut diambil dengan cara cara yang sudah ditetapkan, dan juga menganalisa macam macam jenis / kultivar / varietas dan kotoran benih pada contoh tersebut dengan identitas yang telah ditetapkan.

B. TujuanPraktikum Teknologi dan Produksi Benih acara Pengujian Kemurnian Benih bertujuan untuk :1. Mengetahui komposisi dari contoh yang diuji yang akan mencerminkan komposisi kelompok benih dari mana contoh tersebut diambil dengan cara yang sudah diterapkan.2. Menganalisa berbagai macam jenis kultivar atau varietas atau jenis dan kotoran benih pada contoh tersebut dengan identitas yang telah diterapkan.

II. TINJAUAN PUSTAKATujuan utama dari analisa kemurnian benih adalah untuk menentukan komposisi berdasarkan berat dari contoh benih yang akan diuji atau dengan kata lain komposisi dari kelompok benih dan untuk mengidentifikasi dari berbagai species benih dan partikel-partikel lain yang terdapat dalam suatu benih. Untuk analisa kemurnian benih, maka contoh uji dipisahkan menjadi 4 komponen yaitu benih murni, benih species lain, benih gulma dan bahan lain atau kotoran. (Kartasapoetra, 1986)Kemurnian benih merupakan persentase dari berat benih murni yang terdapat dalam suatu contoh benih. Faktor faktor yang mempengaruhi kualitas benih dapat ditentukan melalui persentase dari benih murni, benih tanaman lain, biji herba, kotoran yang tercampur, daya berkecambah dan kecepatan berkecambah, daya tumbuh benih, benih terbebas dari hama dan penyakit tanaman, kadar air benih serta hasil pengujian berat benih per seribu biji benih (Kamil, 1979).Sertifikasi benih merupakan hal yang sangat penting dalam dunia pertanian. Program sertifikasi benih bertujuan untuk memelihara kemurnian dan multi benih dari varietas unggul agar dapat menyediakan secara kontinu kepada petani. Kegiatan itu meliputi :1. Pengujian Lapang2. Pengujian di Laboratorium3. Pemeriksaan alat alat pengolahan benih, cara dan tempat penyimpanan benih (Justice, 1990).Kategori benih dalam kemurnian:a. Benih murni, adalah segala macam biji-bijian yang merupakan jenis/ spesies yang sedang diuji. Yang termasuk benih murni diantaranya adalah : Benih masak utuh Benih yang berukuran kecil, mengkerut, tidak masak Benih yang telah berkecambah sebelum diuji Pecahan/ potongan benih yang berukuran lebih dari separuh benih yang sesungguhnya, asalkan dapat dipastikan bahwa pecahan benih tersebut termasuk kedalam spesies yang dimaksud Biji yang terserang penyakit dan bentuknya masih dapat dikenali b. Benih tanaman lain, adalah jenis/ spesies lain yang ikut tercampur dalam contoh dan tidak dimaksudkan untuk diuji.c. Kotoran benih, adalah benih dan bagian dari benih yang ikut terbawa dalam contoh. Yang termasuk kedalam kotoran benih adalah: Benih dan bagian benih Benih tanpa kulit benih Benih yang terlihat bukan benih sejati Bijihampa tanpa lembaga pecahan benih 0,5 ukuran normal Cangkang benih Kulit benih (Sutopo, 1984)Pengujian kemurnian benih merupakan kegiatan kegiatan untuk menelaah tentang kepositifan fisik komponen-komponen benih termasuk pula persentase berat dari benih murni (pure seed), benih tanaman lain, benih varietas lain, biji bijian herba / gulma (weed seed), dan kotoran kotoran pada masa benih (Sutopo, 2002).Pengujian benih bertujuan untuk mengkaji dan menetapkan nilai setiap contoh benih yang perlu diuji selaras dengan faktor kualitas benih. Namun banyaknya spesies / varietas tanaman yang beraneka ragam ada kecenderungan benih akan tercampur antara yang satu dengan yang lainnya. Untuk menjamin penggunaan benih yang benar benar murni, bersih dan tidak tercampur dengan bahan lainnya, salah satunya adalah dengan melakukan pengujian kemurnian benih (Anonim, 2008).

III. METODE PRAKTIKUMA. BahanBahan yang dipakai pada praktikum ini adalah contoh kerja yang terdiri atas:1. Benih murni (benih padi)2. Biji tanaman varietas lain (kedelai)3. Biji gulma dan kotoran benih

B. AlatAlat yang digunakan pada praktikum ini antara lain :1. Alas kertas2. Timbangan analitik3. Alat tulis

C. Prosedur Kerja1. Contoh kerja dan alat alat yang akan digunakan dipersiapkan.2. Contoh kerja dari benih yang telah dipersiapkan ditimbang bobot awalnya.3. Contoh kerja diperiksa dengan teliti dan dipisahkan sesuai dengan komponen komponennya, antara lain benih murni, biji tanaman varietas lain, biji gulma, dan kotoran benih.4. Komponen komponen yang telah dipisahkan kemudian ditimbang bobotnya. 5. Persentase bobot komponen komponen terhadap bobot awal contoh kerja benih dihitung.6. Tabulasikan hasil perhitungan pada tabel yang telah disediakan.

IV. HASIL PENGAMATANNoBerat Komponen (gr)Persentase (%)

BABMVLKBBMVLKB

1. (A3)2. (A2)3. (A1)17,815,614,414,615,312,12,61,720,30,20,183,7187,8385,4214,6110,8913,891,681,280,69

Total256,9839,393,66

Rata - rata85,657,8781,22

VL = x 100 % = x 100 % = 14,61 %KB = x 100 % = x 100 % = 1,68 %BM = 100 % - ( %VL + %KB) = 100 % - (16,29 %) = 83,71 %

V. PEMBAHASANKemurnian benih adalah persentase berat benih murni yang terdapat dalam suatu contoh kerja benih / contoh benih. Untuk mengetahui kemurnian suatu benih, maka perlu dilakukan pengujian kemurnian benih. Pengujian kemurnian benih merupakan suatu proses atau kegiatan yang berfungsi untuk menelaah kepositifan fisik komponen komponen pada benih. Hal hal yang termasuk kepositifan fisik benih tersebut adalah persentase berat dari benih murni, biji tanaman / varietas lain, biji gulma, dan kotoran benih (Sutopo, 2002).Pengujian kemurnian benih selain bertujuan untuk menentukan komposisi berdasarkan berat dari contoh benih yang akan diuji, juga sebagai identitas dari berbagai spesies benih dan partikel partikel lain yang terdapat dalam contoh benih. Dalam pengujian kemurnian benih, contoh kerja benih dipisahkan menjadi 4 komponen yaitu benih murni, biji tanaman / varietas lain, biji gulma dan kotoran benih (Kuswanto, 1997).1. Benih murni ialah benih yang termasuk kedalam semua varietas dari species yang dinyatakan berdasarkan penemuan dengan uji laboratorium. Yang termasuk ke dalam kategori benih murni dari suatu species diantaranya adalah:a. Benih masak dan utuhb. Benih mudac. Benih yang terserang penyakitd. Benih yang berukuran kecile. Benih mengerut tidak masakf. Benih yang telah berkecambah sebelum diuji g. Pecahan benih yang ukurannya lebih besar dari separuh benih yang termasuk kedalam species yang dimaksud (Justice, 1990).2. Biji tanaman / spesies lain merupakan komponen yang mencakup semua benih dari tanaman pertanian yang ikut tercampur dalam contoh kerja benih dan tidak dimaksudkan untuk diuji. Dalam kata lain, biji tersebut tidak termasuk kedalam species yang dimaksud (Sutopo, 1985).3. Biji gulma adalah biji yang mencakup semua benih ataupun bagian vegetatif tanaman yang termasuk dalam kategori gulma. Baik pecahan gulma yang berukuran setengah maupun kurang dari setengah ukuran yang sesungguhnya tetapi masih mempunyai embrio (Sutopo, 1985). 4. Kotoran benih ialah seluruh komponen termasuk semua pecahan benih yang tidak memenuhi persyaratan baik dari komponen benih murni, biji tanaman / varietas lain, maupun maupun biji gulma. Yang termasuk kedalamnya seperti partikel partikel tanah, pasir, sekam, jerami dan bagian bagian tanaman seperti ranting dan daun (Sutopo, 1985).Pengujian kemurnian memiliki manfaat untuk mengetahui komposisi contoh kerja benih, kemurnian, dan identitasnya yang akan mencerminkan komposisi lot benih yang didasarkan pada berat komponen pengujian. Benih murni yang merupakan salah satu komponen dalam pengujian benih, sangat penting dalam menghasilkan benih yang berkualitas tinggi. Pada pengujian daya berkecambah, benih yang diuji diambil dari fraksi benih murni. Dengan demikian hasil pengujian kemurnian benih dan daya kecambah benih mempengaruhi nilai benih untuk tujuan pertanaman (Kamil, 1979). Berikut ialah skema analisis pengujian kemurnian benih :

Gb. Skema analisis pengujian kemurnian benih

Prinsip pengolahan benih ialah mewujudkan benih tanaman yang unggul dan baik. Apabila benih ditumbuhkan akan mampu bertahan selama perkembangan hidupnya serta mampu memberikan produk yang baik dan meningkat. Untuk mendapatkan hasil produksi pertanian yang optimum dapat dilakukan dengan cara memberikan perlakuan antara lain memisahkan secara khusus benih yang kita pilih dari benih tanaman sejenis yang bervarietas lain, dari benih tanaman lain, dari biji bijian gulma, dari kotoran kotoran yang melekat atau tercampur padanya. Jangkauan dari aktivitas ini adalah agar diperoleh benih yang benar benar murni (Kuswanto, 1997).Pembersihan benih dari varietas lain dan kotoran harus dilakukan dengan sebaik-baiknya mengingat antara benih yang kita maksud dengan hal hal yang telah disebutkan itu pada dasarnya ada perbedaan fisik. Jadi tinggal ketekunan kita dalam melaksanakan cleaning tersebut. Dalam pelaksanaan pembersihan itu terdapat dua cara yaitu yang tradisional dan yang pemanfaatan mesin (Kamil, 1979).Cara tradisional ini seperti yang dilakukan oleh praktikan dalam praktikum kemurnian benih ini yaitu dengan memilah milah benih murni, varietas lain dan kotoran dengan menggunakan tangan, jadi hanya mengandalkan indera perasa dan penglihatan saja. Cara ini banyak kelemahannya karena seperti kita ketahui kemampuan indera tiap orang berbeda beda. Sedangkan pembersihan dengan mesin kegiatan utamanya meliputi scalping (tertuju pada material material kasar), hulling (tertuju pada bagian bagian yang lengket), shelling (tertuju pada pengelupasan kotoran yang ada di permukaan benih). Jadi pada dasarnya pembersihan fisik benih dari fisik kotoran dan material yang tidak diperlukan akan mengaburkan, mempengaruhi dan merusak kemurnian benih (Kamil, 1979).Pembersihan benih sangat perlu dilakukan sehubungan adanya perbedaan-perbedaan fisik dan sifat yang dapat mengaburkan kemurnian benih. Perbedaan-perbedaan seperti tekstur permukaan dan warna harus kita ambil yaitu yang menunjukkan kemurnian benih, sedang yang lainnya kita pisahkan sehingga yang tinggal menunjukkan kemurnian benih tersebut (Kamil, 1979).Praktikum Pengujian Benih dilakukan dengan meneliti contoh kerja yang telah disediakan. Sebelum dipisahkan berdasarkan komponen komponennya, contoh kerja benih ditimbang berat awalnya terlebih dahulu. Setelah diketahui berat awalnya, contoh kerja benih diteliti dan dipisahkan kedalam komponen komponen benih murni, biji tanaman / varietas lain, biji gulma, dan kotoran benih. Kemudian masing masing komponen yang telah dipisahkan ditimbang lagi beratnya. Persentase berat komponen komponen tersebut terhadap berat contoh benih dihitung sehingga dapat diketahui persentase benih murni yang terdapat dalam contoh kerja. Dari hasil pengamatan yang telah dilakukan maka diperoleh data persentase berat benih varietas lain sebesar 14,61%, kotoran benih 1,68%, dan benih murni sebesar 83,71%.

VI. SIMPULAN DAN SARANA. Simpulan1. Kemurnian benih adalah merupakan persentase berdasarkan berat benih murni yang terdapat dalam suatu contoh benih.2. Pengujian kemurnian benih merupakan suatu proses atau kegiatan yang berfungsi untuk menelaah kepositifan fisik komponen komponen pada benih.3. Persentase berat benih varietas lain sebesar 14,61%, kotoran benih 1,68%, dan benih murni sebesar 83,71%.4. Jenis kultivar dibedakan menjadi 4 komponen yaitu benih murni, biji tanaman / varietas lain, biji gulma dan kotoran benih.

B. SaranWaktu yang digunakan untuk praktikum ditambah agar praktikan dapat mencoba dan memahami prosedur kerja seluruh acara praktikum yang dilakukan.

DAFTAR PUSTAKAAnonim, 2008. Pengadaan Benih. http://rians113.blogspot.com/pengadaan-benih.html (Diakses pada tanggal 30 Mei 2011)

Justice, O.L., dan Louis, N.B. 1990. Prinsip Dan Praktek Penyimpanan Benih. Rajawali. Jakarta.

Kamil, J. 1979. Teknologi Benih 1. Penerbit Angkasa Raya. Padang.Kuswanto, H. 1997. Analisis Benih. Grasindo. Jakarta.Satopo, L. 1985. Teknologi Benih. CV. Gramada. Jakarta.Satopo, L. 2002. Teknologi Benih. Raja Grafindo Persada. Jakarta.