Laporan Tahunan 2018 -...

61
Laporan Tahunan 2018 Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian

Transcript of Laporan Tahunan 2018 -...

Page 1: Laporan Tahunan 2018 - pangan.litbang.pertanian.go.idpangan.litbang.pertanian.go.id/files/Laptah/laptah2018.pdf · Kinerja Puslitbang Tanaman Pangan berdasarkan Indikator Kinerja

Laporan Tahunan 2018

Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman PanganBadan Penelitian dan Pengembangan Pertanian

Page 2: Laporan Tahunan 2018 - pangan.litbang.pertanian.go.idpangan.litbang.pertanian.go.id/files/Laptah/laptah2018.pdf · Kinerja Puslitbang Tanaman Pangan berdasarkan Indikator Kinerja

Laporan Tahunan 2018 iii

Program Badan Litbang Pertanian pada periode 2015-2019 diarahkan untukmenghasilkan teknologi dan inovasi pertanian bioindustri berkelanjutan. Selarasdengan program tersebut, Puslitbang Tanaman Pangan, melaksanakan kegiatanpenelitian dan pengembangan (litbang) tanaman pangan untuk menghasilkaninovasi teknologi perbaikan kuantitas dan kualitas produksi bahan bakubioindustri berbasis tanaman pangan yang ramah lingkungan dan minimuminput eskternal.

Laporan kegiatan 2018 merupakan tahun ketiga pelaksanaan Renstra 2015-2019. Teknologi yang telah dihasilkan antara lain varietas unggul baru, teknologi produksi gunamendukung produksi nasional dan bioindustri, rekomendasi kebijakan, serta kegiatan penunjanglain seperti, diseminasi, produksi benih sumber, serta pembangunan dan pemanfaatan saranapenelitian. Kinerja Puslitbang Tanaman Pangan berdasarkan Indikator Kinerja Utama (IKU) yangtelah ditetapkan melalui Perjanjian Kinerja 2018 keseluruhan telah tercapai, bahkan ada yangmelebihi dari target.

Semoga laporan ini dapat dimanfaatkan dan memenuhi harapan masyarakat dalam rangkamembangun kinerja khususnya dalam penelitian dan pengembangan tanaman pangan sesuaidengan kebutuhan masyarakat serta pengembangan IPTEK tanaman pangan.

Bogor, Januari 2019

Kepala Pusat,

Dr. Muh. Ismail Wahab, M.Si

Pengantar

Page 3: Laporan Tahunan 2018 - pangan.litbang.pertanian.go.idpangan.litbang.pertanian.go.id/files/Laptah/laptah2018.pdf · Kinerja Puslitbang Tanaman Pangan berdasarkan Indikator Kinerja

iv Laporan Tahunan 2018

Page 4: Laporan Tahunan 2018 - pangan.litbang.pertanian.go.idpangan.litbang.pertanian.go.id/files/Laptah/laptah2018.pdf · Kinerja Puslitbang Tanaman Pangan berdasarkan Indikator Kinerja

Laporan Tahunan 2018 v

Daftar Isi

Pengantar ...................................................................................................................................... iii

Penelitian dan Inovasi Teknologi ................................................................................................. 1

Program: Target dan Capaian ..................................................................................................... 4Kebijakan ................................................................................................................................. 4Strategi ...................................................................................................................................... 4Program .................................................................................................................................... 4Kegiatan dan Output ............................................................................................................... 4

Kinerja Penelitian dan Pengembangan ...................................................................................... 9Varietas Unggul Baru................................................................................................................ 9

Produksi Benih Sumber ............................................................................................................... 17

Sekolah Lapang Desa Mandiri Benih .......................................................................................... 19

Rekomendasi Kebijakan .............................................................................................................. 21Kelayakan Inovasi Teknologi Larikan Padi Gogo (LARGO) ................................................... 21Performa “Nasa 29” darii Sudut Pandang Petani ................................................................... 22Pupuk Hayati Gliocompost ...................................................................................................... 23Adopsi Varietas Unggul Padi Inpari Masih Lambat ................................................................ 24Kebijakan Bantuan Benih Unggul Jagung Hibrida Balitbangtan Perlu Diperbaiki ............... 25Peningkatan Produksi Benih Kedelai ...................................................................................... 25

Diseminasi dan Kerja Sama Penelitian ........................................................................................ 27Diseminasi ................................................................................................................................ 27Kerja Sama Penelitian ............................................................................................................. 34

Taman Sains Park ......................................................................................................................... 41

Sumber Daya Penelitian ............................................................................................................... 47Sumber Daya Manusia ............................................................................................................. 47Penganggaran .......................................................................................................................... 49Aset Perkantoran ...................................................................................................................... 51Aset Penting Lainnya ................................................................................................................ 54

Page 5: Laporan Tahunan 2018 - pangan.litbang.pertanian.go.idpangan.litbang.pertanian.go.id/files/Laptah/laptah2018.pdf · Kinerja Puslitbang Tanaman Pangan berdasarkan Indikator Kinerja

vi Laporan Tahunan 2018

Page 6: Laporan Tahunan 2018 - pangan.litbang.pertanian.go.idpangan.litbang.pertanian.go.id/files/Laptah/laptah2018.pdf · Kinerja Puslitbang Tanaman Pangan berdasarkan Indikator Kinerja

Laporan Tahunan 2018 1

Penelitian dan Inovasi Teknologi

Pembangunan pertanian dalam periode 2015-2019 diarahkan pada upaya percepatan danpemantapan swasembada pangan,peningkatan nilai tambah dan daya saingproduksi pertanian, pengembanganbioindustri dan bioenergi, serta peningkatanpendapatan dan kesejahteraan petani. Sasarandan indikator kinerja pembangunan pertanianmencakup swasembada beras, jagung, dankedelai.

Dalam implementasinya, pembangunanpertanian dihadapkan kepada masalah yangsemakin sulit dan kompleks. Konversi lahanproduktif untuk keperluan nonpertanian,misalnya, menuntut pemanfaatan lahansupoptimal. Perubahan iklim global telahmengancam keberlanjutan usaha pertaniankarena meningkatkan frekuensi kekeringandan banjir yang berujung pada penurunanproduksi jika tidak diantisipasi. Perubahaniklim juga telah memicu perkembangan hama

Pada lahan rawa di Barito Kuala, Kalimantan Selatan, hasil padi varietas Inpara-2 mampu berproduksi 7 t/hasetara dengan hasil padi sawah irigasi.

dan penyakit yang tidak jarang telah merusaktanaman budi daya. Isu lingkungan perlu puladirespon karena terkait dengan perubahaniklim global. Era perdagangan bebas menjaditantangan tersendiri dalam pembangunanpertanian, karena produk dari negara laindapat membanjiri pasar lokal yang menjadipesaing bagi produk pertanian dalam negeri.

Masalah tersebut perlu dipecahkan agartujuan pembangunan pertanian dapat dicapai.Pengalaman menunjukkan masalah teknispertanian dapat dipecahkan melaluipenerapan teknologi. Oleh karena itu,Puslitbang Tanaman Pangan sebagai lembagapenelitian publik dituntut untuk menyediakanteknologi yang mampu memecahkan masalahyang sedang dan akan terjadi. Didukung olehBalai Besar Penelitian Tanaman Padi (BB Padi)di Sukamandi Jawa Barat, Balai PenelitianTanaman Serealia di Maros Sulawesi Selatan,Balai Penelitian Aneka Kacang dan Umbi di

Page 7: Laporan Tahunan 2018 - pangan.litbang.pertanian.go.idpangan.litbang.pertanian.go.id/files/Laptah/laptah2018.pdf · Kinerja Puslitbang Tanaman Pangan berdasarkan Indikator Kinerja

2 Laporan Tahunan 2018

Malang Jawa Timur, dan Loka PenelitianPenyakit Tungro di Lanrang Sulawesi Selatan,Puslitbang Tanaman Pangan terus berupayamenghasilkan inovasi teknologi melaluipenelitian untuk memecahkan masalah yangdihadapi masyarakat pertanian dalamberproduksi dan meraih kesejahteraan.

Puslitbang Tanaman Pangan pada tahun2018 telah menghasilkan berbagai teknologiyang diharapkan segera berkembang luas dipetani sebagai ujung tombak pembagunanpertanian di perdesaan. Teknologi tersebutmencakup varietas unggul padi, jagung,serealia lainnya, dan aneka kacang dan umbi,perbenihan, teknologi budi daya, pengen-dalian hama dan penyakit, penangananpascapanen primer, dan rekomendasikebijakan untuk mengatasi masalahpeningkatan produksi dan kualitas pangan.

Masalah stunting pada anak telah terjadidi beberapa daerah, terutama di daerah yangjauh dari pusat ekonomi. Cara yang praktismeredam masalah ini adalah mengkonsumsipangan yang mengandung zat besi. PuslitbangTanaman Pangan memiliki galur harapan padikaya besi. Pengembangan padi kaya besi inidiharapkan dapat mengatasi masalah stuntingpada anak.

Upaya pengadaan produksi pangan,terutama beras yang menjadi makanan pokoksebagian besar penduduk di Indonesia,dihadapkan kepada konversi lahan sawahproduktif untuk keperluan infrastruktur danpembangunan nonpertanian lainnya. Hal inimenuntut pemerintah untuk memanfaatkanlahan suboptimal seperti lahan rawa pasangsurut dan lebak, lahan kering, dan lahan sawahtadah hujan.

Melalui penelitian, pemerintah berupayamenggali potensi lahan rawa pasang surutuntuk pengembangan tanaman pangan,terutama padi sebagai upaya kompensasi darikonversi lahan sawah irigasi yang belum dapatdihindari. Di Indonesia terdapat sekitar 34 jutahektar lahan rawa yang terdistribusi diSumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua,10 juta hektar di antaranya potensialdikembangkan untuk pertanian. Namunkendala yang dihadapi petani dalam budi dayapadi pada lahan rawa pasang surut dan lebakantara lain tidak mudah menentukan waktutanam yang tepat karena air pasang dan surut

selalu berubah hampir setiap tahun. Olehkarena itu, pengembangan lahan rawa untukpertanian memerlukan teknologi pengelolaanlahan dan air serta teknologi budi daya yangtepat untuk memperoleh hasil yang optimal.

Hasil penelitian di berbagai ekosistem rawadi Indonesia menunjukkan padi yangdibudidayakan pada lahan rawa pasang surutdan lebak mampu berproduksi tinggi, hampirmenyamai hasil padi pada lahan sawah irigasi.Dengan demikian pengembangan lahan rawapasang surut dan lebak dapat menjadi bagiandari pemecahan masalah pengadaan pangannasional ke depan. Perhatian terhadappemanfaatan lahan rawa untukpengembangan pertanian di Indonesia telahdimulai sejak beberapa dekade yang lalu.Proyek Swamps II yang dikelola oleh BadanLitbang Pertanian sekitar tiga dekade lalumembuktikan lahan rawa pasang surut danlebak dengan teknologi yang tepat mampuberkontribusi terhadap penyediaan pangandan komoditas pertanian lainnya.

Selain teknologi pengelolaan lahan dan air,Puslitbang Tanaman Pangan juga telahmenghasilkan varietas unggul padi yang dapatdikembangkan pada lahan rawa pasang surut.Jika dibudidayakan dengan tepat pada lahanrawa pasang surut, sesuai kondisi danlingkungan setempat, varietas unggul lahanrawa mampu berproduksi tinggi.

Keberhasilan pengembangaan lahan rawauntuk produksi padi merupakan pembuktiansekaligus harapan bagi masa depan panganIndonesia. Pengembangan lahan rawa adalahsolusi bagi pemecahan masalah produksipangan pada musim kemarau. Saat kemarauterjadi di wilayah lain, pertanian pada lahanrawa tetap bisa panen. Hal ini sekaligusmemperkuat komitmen untuk memenuhikebutuhan pangan nasional melaluipeningkatan produktivitas dan praktekpertanian berkelanjutan pada ekosistem lahanrawa.

Pengembangan lahan rawa untukpertanian dinilai strategis dan langkah besarkarena pada tahun-tahun mendatangIndonesia diperkirakan memerlukan bahanpangan dalam jumlah yang lebih besardikaitkan dengan pertumbuhan jumlahpenduduk yang masih tinggi, sekitar 1,3% pertahun. Pengembangan lahan rawa untuk

Page 8: Laporan Tahunan 2018 - pangan.litbang.pertanian.go.idpangan.litbang.pertanian.go.id/files/Laptah/laptah2018.pdf · Kinerja Puslitbang Tanaman Pangan berdasarkan Indikator Kinerja

Laporan Tahunan 2018 3

pertanian diyakini mampu menyediakanpangan yang lebih beragam dan bermutu.Selain itu, pengembangan pertanian lahanrawa juga dapat memenuhi kebutuhan yangterus meningkat serta mendorong per-tumbuhan industri pangan di daerah setempat.

Pada tahun 2018 Puslitbang TanamanPangan juga mengembangkan teknologi budidaya padi dengan sistem tanam jajar legowo(jarwo) super di beberapa sentra produksimelalui program upaya khusus (Upsus)Kementerian Pertanian. Pada sentra produksipadi di Indramayu, Jawa Barat, penerapanteknologi sistem tanam padi jarwo superdengan pendampingan intensif di lapanganmemberikan hasil yang menggembirakan, 2-3t/ha lebih tinggi dari pertanaman padi petanidi sekitarnya. Pengembangan teknologi jarwosuper di sentra produksi padi di Indonesiaterus didorong dan difasilitasi untukmempercepat upaya peningkatan produksiguna meraih swasembada berasberkelanjutan.

Produksi jagung meningkat cukupmeyakinkan di beberapa daerah sehingga

sebagian diekspor ke negara tetangga. Kedepan, upaya peningkatan produksi jagungperku lebih dipacu untuk mewujudkanswasembada. Untuk mempercepat upayapeningkatan produksi, Puslitbang TanamanPangan telah menghasilkan jagung hibridadengan beberapa keunggulan, antara lainproduksi tinggi, tahan penyakit bulai, dantoleran kekeringan Pengembangan teknologibudi daya kedelai pada lahan keringdiharapkan dapat mempercepat upayapeningkatan produksi. Teknologi produksikedelai yang dikembangkan antara lainteknologi budi daya varietas unggul tolerannaungan, PTT kedelai pada lahan marjinal, danvarietas unggul baru.

Agar inovasi teknologi dapat segeramenyentuh masyarakat maka diseminasiteknologi merupakan suatu keniscayaandengan memanfaatkan berbagai chanel danmedia yang tepat dan efektif. Umpan balikdiseminasi teknologi dari masyarakat berperanpenting sebagai acuan dalam perencanaanpenelitian dan pengembangan pertanianuntuk menghasilkan teknologi yang lebihunggul.

Page 9: Laporan Tahunan 2018 - pangan.litbang.pertanian.go.idpangan.litbang.pertanian.go.id/files/Laptah/laptah2018.pdf · Kinerja Puslitbang Tanaman Pangan berdasarkan Indikator Kinerja

4 Laporan Tahunan 2018

Kebijakan dan Program Penelitian

KebijakanPuslitbang Tanaman Pangan merupakan salahsatu unit kerja eselon II yang bernaung dibawah Badan Litbang Pertanian yangmendapat mandat penelitian untukmenghasilkan inovasi teknologi produksi padidan palawija mendukung pembangunanpertanian. Sesuai dengan kondisi saat ini,kebijakan pembangunan pertanian mengacupada Rencana Pembangunan JangkaMenengah Nasional (RPJMN) 2015-2019 danRencana Strategis (Renstra) KementerianPertanian 2015-2019, sementara arahpenelitian dan pengembangan mengacu padaRenstra Badan Litbang Pertanian 2015-2019.

Sektor pertanian masih tetap menjadiadalan utama dalam pembangunan ekonominasional. Pembangunan pertanian mengacupada RPJMN 2015-2019, yaitu penjabaran visidan program aksi pemerintah. Dalamimplementasinya, pembangunan nasionalberpedoman pada Rencana PembangunanJangka Panjang Nasional 2005-2025. Visipembangunan nasional dalam RPJM 2015-2019 adalah “Terwujudnya Indonesia yangBerdaulat, Mandiri dan BerkepribadianBerlandaskan Gotong Royong”. Denganmemperhatikan visi pemerintah tersebut danmempertimbangkan masalah dan tantanganyang dihadapi dalam pembangunan pertanian,maka visi Kementerian Pertanian adalah“Terwujudnya Kedaulatan Pangan danKesejateraan Petani”

Pada RPJMN 2015-2019, nawacita menjadiagenda prioritas Kabinet Kerja denganmengarahkan pembangunan pertaniankepada kedaulatan pangan agar Indonesiadapat mengatur dan memenuhi kebutuhanpangan rakyatnya secara berdaulat.Kedaulatan pangan adalah bagian dari agenda7 nawacita, yaitu mewujudkan kemandirianekonomi dengan menggerakkan sektor-sektorstrategis ekonomi domestik. Selain kedaulatanpangan, di dalam nawacita juga terdapat upayapenguatan agroindustri sebagai bagian dariagenda 6, yaitu meningkatkan produktivitas

rakyat dan daya saing di pasar internasional.Kedaulatan pangan dan agroindustri menjadibagian dari upaya mewujudkanperekonomian yang mandiri dengan lajupertumbuhan hingga 8,0%, investasi 12,1%, danekspor 12,2% pada tahun 2019. Melaluiketahanan pangan dan penguatanagroindustri, sektor pertanian diharapkantumbuh 4,5% per tahun.

Dalam agenda kedaulatan pangan danpeningkatan agroindustri, KementerianPertanian hadir dengan visi “TerwujudnyaKedaulatan Pangan dan Kesejahteraan Petani”.Tercapainya visi tersebut dapat dilihat darisasaran strategis yang ditetapkan dalam limatahun ke depan, yang meliputi: 1) peningkatanpendapatan keluarga petani; 2) peningkatanketahanan pangan nasional; 3) peningkatannilai tambah dan daya saing komoditaspertanian; 4) pemenuhan kebutuhan panganstrategis; 5) penjaminan kualitas dankeamanan pangan strategis; 6) stabilitas hargakomoditas pertanian strategis; 7) pemanfaataninovasi teknologi; 8) penyediaan infrastrukturpertanian yang sesuai kebutuhan; 9)pengendalian OPT dan DPI pada tanamanserta penyakit hewan; 10) pengembanganinovasi pengelolaan pertanian terpadu diperdesaan; 11) peningkatan kualitaskelembagaan petani; dan 12) perwujudanreformasi birokrasi di lingkungan KementerianPertanian.

Melalui sasaran strategis tersebut,Kementerian Pertanian menyusun empatkebijakan, yaitu (1) percepatan peningkatanproduksi melalui pemanfaatan sumber dayapertanian secara optimal, (2) koordinasikebijakan penguatan diversifikasi pangan danpemantapan ketahanan pangan, (3)pembangunan pertanian dengan pendekatankawasan, pengarusutamaan gender, danmenjalin kerja sama internasional, serta (4)penguatan faktor pendukung pembangunanpertanian.

Sejalan dengan nawacita pemerintahanJokowi-JK, penelitian dan pengembangan

Page 10: Laporan Tahunan 2018 - pangan.litbang.pertanian.go.idpangan.litbang.pertanian.go.id/files/Laptah/laptah2018.pdf · Kinerja Puslitbang Tanaman Pangan berdasarkan Indikator Kinerja

Laporan Tahunan 2018 5

tanaman pangan merupakan bagian integraldari program Badan Litbang Pertanian.Kebijakan Kementerian Pertanian dalampenelitian dan pengembangan tanamanpangan dalam periode 2015-2019 adalahsebagai berikut:1. Mengembangkan kegiatan penelitian yang

menunjang peningkatan produksi melaluipeningkatan produktivitas, perluasan arealterutama optimalisasi pemanfaatan lahansuboptimal, dan mendukung penyediaansumber bahan pangan yang beragamdengan pola konsumsi yang berbeda.

2. Mendorong pengembangan danpenerapan advance technology untukmeningkatkan efisiensi dan efektivitaspemanfaatan sumber daya pertanian.

3. Mendorong terciptanya suasana keilmuandan kehidupan ilmiah yang kondusif untukmengoptimalkan sumber daya manusiadalam pelaksanaan penelitian danpengembangan serta diseminasi hasilpenelitian.

4. Meningkatkan kerja sama dan sinergitasantara UK/UPT di lingkup Badan LitbangPertanian dan antara Badan LitbangPertanian dengan berbagai lembagaterkait di dalam dan luar negeri.

Strategi1. Memfokuskan penciptaan inovasi

teknologi benih/bibit unggul dan rumusankebijakan guna pemantapan swasembadaberas dan jagung serta pencapaianswasembada kedelai, meningkatkanproduksi komoditas pangan substitusiimpor, diversifikasi pangan, bioenergi, danbahan baku industri.

2. Memperluas jejaring kerja sama penelitian,promosi, dan diseminasi hasil penelitiankepada stakeholders nasional maupuninternasional untuk mempercepat prosespencapaian sasaran pembangunanpertanian (impact recognition), pengakuanilmiah internasional (scientific recognition),dan perolehan sumber-sumberpendanaan penelitian lainnya di luar APBN.

3. Meningkatkan kuantitas, kualitas, dankapabilitas sumber daya penelitian melaluiperbaikan sistem rekruitmen danpelatihan SDM, penambahan sarana danprasarana, serta struktur penganggaranyang sesuai dengan kebutuhan institusi.

4. Mendorong inovasi teknologi yangmengarah pada pengakuan danperlindungan HaKI (Hak KekayaanIntelektual) secara nasional daninternasional.

5. Meningkatkan penerapan manajemenpenelitian dan pengembangan yangakuntabel dan good government.

ProgramSesuai dengan pokok-pokok ReformasiPerencanaan dan Penganggaran (SEB MenegPerencanaan Pembangunan Nasional/KepalaBAPPENAS dan Menkeu No. 0412.M.PPN/ 06/2009, tanggal 19 Juni 2009), program hanyaada di tingkat eselon I, sedangkan kegiatan ditingkat eselon II. Di tingkat eselon I, dalam halini Badan Litbang Pertanian, program padaperiode 2015-2019 penciptaan teknologi daninovasi pertanian bioindustri berkelanjutan.

Program penelitian dan pengembangantanaman pangan merupakan bagian integraldari program Balitbangtan. Arah kebijakan danstrategi litbang tanaman pangan mengacupada Renstra Badan Litbang Pertanian 2015-2019, khususnya yang terkait langsung denganprogram. Sejalan dengan program BadanLitbang Pertanian, Puslitbang Tanaman Panganmenetapkan kebijakan alokasi sumber dayalitbang menurut komoditas strategis sebagaiprioritas utama yang ditetapkan olehKementerian Pertanian, yaitu padi, jagung,kedelai, serta serealia lain (sorgum dangandum) dan aneka kacang dan lainnya(kacang tanah dan ubi kayu) yang termasukdalam 30 komoditas penting.

Kegiatan dan OutputPuslitbang Tanaman Pangan memiliki satukegiatan, yaitu penelitian dan pengembangandi bidang tanaman pangan. Sejalan dengankegiatan Litbang Tanaman Pangan maka padaperiode 2015-2019 ditetapkan Indikator KinerjaUtama (IKU) berbasis output (Tabel 1), yaitu(1) varietas unggul baru, (2) teknologi budidaya dan pascapanen primer, (3) produksibenih sumber, (4) rekomendasi kebijakan, (5)Taman Sains Pertanian (TSP), dan (6) Sekolahlapang kedaulatan pangan mendukungswasembada pangan terintegrasi 1.000 DesaMandiri Benih.

Page 11: Laporan Tahunan 2018 - pangan.litbang.pertanian.go.idpangan.litbang.pertanian.go.id/files/Laptah/laptah2018.pdf · Kinerja Puslitbang Tanaman Pangan berdasarkan Indikator Kinerja

6 Laporan Tahunan 2018

Tabel 1. Indikator Kinerja Utama (IKU) Kegiatan Litbang Tanaman Pangan.

No Sasaran kegiatan Indikator kinerja utama

1. Terciptanya varietas unggul baru tanaman pangan Jumlah varietas unggul baru tanaman pangan2. Tersedianya teknologi budi daya, panen, dan Jumlah teknologi budi daya, panen, dan

pascapanen primer tanaman pangan pascapanen primer tanaman pangan3 . Tersedianya benih sumber varietas unggul baru Jumlah produksi benih sumber varietas unggul

padi, jagung, kedelai, serealia lain, aneka kacang baru padi, jagung, kedelai, serealia lain, anekadan ubi untuk penyebaran varietas berdasarkan kacang dan ubiSMM-ISO 9001-2008

4 . Tersedianya rekomendasi kebijakan Jumlah rekomendasi kebijakan pengembanganpengembangan tanaman pangan tanaman pangan

5. Terbangunnya Taman Sains Pertanian (TSP) di Jumlah Taman Sains Pertanian (TSP)KP Sukamandi, Provinsi Jawa Barat

6. Terselenggaranya koordinasi Sekolah Lapang Jumlah provinsi yang dikoordinasikan padaKedaulatan Pangan (SL-KP) yang terintegrasi Sekolah Lapang Kedaulatan Pangan mendukungdengan 1.000 Desa Mandiri Benih mendukung Swasembada Pangan terintegrasi Desa MandiriSwasembada Pangan Benih

Seiring dengan restrukturisasi kegiatandalam penganggaran berbasis kinerja(performance-based budgeting) yangdilengkapi dengan arsitektur dan informasikinerja (ADIK), sejak 2017 sampai dengansekarang sudah terintegrasi dengan sistemaplikasi dari BAPPENAS, yaitu KolaborasiPerencanaan dan Informasi Kinerja Anggaran(KRISNA). Oleh karena itu, kegiatan LitbangTanaman Pangan pada periode 2015-2019 yangdilaksanakan oleh lima satker (Puslitbangtan,BB Padi, Balitsereal, Balitkabi, dan Lolit Tungro)(capaian output disajikan pada Tabel 2, 3, 4, 5,dan 6) akan lebih difokuskan untukmenghasilkan teknologi inovatif tanamanpangan melalui perbaikan kuantitas dankualitas produksi bahan baku bioindustridengan pendekatan proses yang ramahlingkungan dan minimum eskternal input yangdapat dimanfaatkan.

Kegiatan penelitian dan pengembangantanaman pangan akan lebih difokuskan padaperakitan varietas unggul, terutama padi,jagung, dan kedelai, dengan satu atau lebihkeunggulan seperti potensi hasil(produktivitas) tinggi, umur sangat genjah, dantoleran cekaman biotik/abiotik, adaptif padalahan suboptimal dan lahan terdampakperubahan iklim akibat pemanasan global.Perakitan varietas unggul dirancang sejak awaldengan melibatkan konsumen danstakeholder agar sesuai preferensi.

Sumber daya genetik untuk perakitanvarietas antisipatif dampak perubahan iklim

tidak selalu tersedia dari jenis tanaman pangan,maka perakitan varietas tidak hanyamenggunakan pendekatan pemuliaankonvensional, tetapi juga melalui pendekatanbiologi molekuler atau genomik untuk gendiscovery dan pemanfaatan teknologiinformasi. Oleh karena itu, identifikasi sumbergen peningkatan produktivitas dan ketahanan/toleransi terhadap cekaman biotik/abiotikmenjadi sangat penting untuk dilakukanbersama-sama oleh Litbang Tanaman Pangandengan Litbang Bioteknologi. Mendukungkegiatan tersebut, peran plasma nutfah(sumber daya genetik) tanaman panganmenjadi vital karena keberhasilan identifikasi,karakterisasi morfologik dan genetik akandigunakan sebagai sumber tetua unggul dalamperakitan varietas unggul yang disesuaikandengan tujuan perakitan.

Diseminasi varietas unggul perludimasifkan untuk segera dimanfaatkan olehpetani dan stakeholder dengan sistemmultichannel, di antaranya melalui Model DesaMandiri Benih, Taman Sains Pertanian (TSP),dan Pengembangan dem-area skala luas.Selain itu, Litbang Tanaman Pangan juga lebihfokus pada peningkatan peran dan fungsiUPBS untuk memenuhi kebutuhan benihsumber nasional mendukung penyebaranvarietas spesifik lokasi dan sesuai preferensipetani. Tingkat adopsi varietas unggul olehpetani adalah dalam bentuk riil di lapangan,melalui kegiatan diseminasi varietas unggulyang baru dilepas.

Page 12: Laporan Tahunan 2018 - pangan.litbang.pertanian.go.idpangan.litbang.pertanian.go.id/files/Laptah/laptah2018.pdf · Kinerja Puslitbang Tanaman Pangan berdasarkan Indikator Kinerja

Laporan Tahunan 2018 7

Aktualisasi potensi hasil dan implementasivarietas unggul yang dilepas perlu menyiapkanlogistik benih sumber bermutu dan penelitianperakitan dan atau perbaikan teknologi budidaya ramah lingkungan dengan pendekatanPengelolaan Tanaman Terpadu (PTT), paraleldengan proses perakitan varietas unggul.Perakitan dan atau perbaikan teknologi budidaya pendukung yang meliputi teknologipemupukan, cara tanam, pengelolaan air,pengendalian hama, penyakit, dan gulma,

panen dan pascapanen primer sejak awallebih diarahkan pada lahan suboptimal denganmempertimbangkan kondisi spesifik lokasidan antisipasi terhadap perubahan iklim.Integrasi teknologi budi daya pendukungdalam PTT diarahkan untuk mampu me-ningkatkan produktivitas aktual dan indekspanen, serta dapat menjadi bagian darikeseluruhan model pengembangan pertaniantanaman pangan bioindustri berkelanjutan,yakni kemandirian pangan dan kecukupanenergi.

Tabel 2. Target dan capaian satker Puslitbangtan dalam kegiatan litbang tanaman pangan 2018.

Volume/satuanOutput Biaya (Rp’000)

Target Capaian

Rekomendasi kebijakan komoditas strategis 5 rekomendasi 6 rekomendasi 1.175.000tanaman panganSekolah lapang kedaulatan pangan 12 propinsi 15 provinsi 190.000mendukung swasembada panganterintegrasi Desa Mandiri BenihDiseminasi inovasi teknologi komoditas 2 teknologi 2 teknologi 1.333.680strategis tanaman panganLayanan Internal (Overhead) 1 layanan 1 layanan 10.267.298Layanan perkantoran 12 bulan 12 bulan 8.864.900

Jumlah 21.830.878

Tabel 3. Target dan capaian satker BB Padi dalam kegiatan litbang tanaman pangan 2018.

Volume/satuanOutput Biaya (Rp’000)

Target Capaian

Benih sumber tanaman padi 80 ton 87.000 ton 1.173.820Taman Sains Pertanian (TSP) 1 provinsi 1 provinsi 8.000.000Sekolah lapang kedaulatan pangan 5 Provinsi 5 Provinsi 335.000mendukung swasembada pangan terintegrasiDesa Mandiri BenihDiseminasi inovasi teknologi komoditas 2 teknologi 2 teknologi 610.000strategis tanaman padiVarietas unggul padi 2 varietas 7 varietas 2.542.500Teknologi produksi padi 3 teknologi 4 teknologi 1.945.000Denfarm inovasi perbenihan untuk 7 provinsi 7 provinsi 33.617.617pengembangan VUB padiInovasi perbenihan dan perbibitan 1.700 ton 1.950 ton 17.500.000Layanan internal (overhead) 1 layanan 1 layanan 20.025.287Layanan perkantoran 12 bulan 12 bulan 22.867.100

Jumlah 108.616.324

Page 13: Laporan Tahunan 2018 - pangan.litbang.pertanian.go.idpangan.litbang.pertanian.go.id/files/Laptah/laptah2018.pdf · Kinerja Puslitbang Tanaman Pangan berdasarkan Indikator Kinerja

8 Laporan Tahunan 2018

Tabel 4. Target dan capaian satker Balitkabi dalam kegiatan litbang tanaman pangan 2018.

Volume/satuanOutput Biaya (Rp’000)

Target Capaian

Benih sumber tanaman kedelai 18 ton 19.596 ton 440.274Varietas unggul tanaman pangan 4 varietas 6 varietas 2.000.000Teknologi dan inovasi peningkatan produksi 5 teknologi 5 teknologi 1.250.000tanaman panganProduksi benih sumber 8 ton 9.873 ton 447.226Sekolah lapang kedaulatan pangan mendukung 8 provinsi 8 provinsi 127.444swasembada pangan terintegrasi Desa MandiriBenihDiseminasi inovasi teknologi komoditas strategis 1 teknologi 1 teknologi 303.136tanaman panganInovasi perbenihan dan perbibitan 250 ton 286,2 ton 5.327.251Layanan Internal (overhead) 12 layanan 12 layanan 5.840.749Layanan perkantoran 12 bulan 12 bulan 18.926.250

Jumlah 27.344.858

Tabel 5. Target dan capaian satker Balitsereal dalam kegiatan litbang tanaman pangan 2018.

Volume/satuanOutput Biaya (Rp’000)

Target Capaian

Benih sumber tanaman jagung 26 ton 26,136 ton 800.656Varietas unggul tanaman pangan 1 varietas 1 varietas 300.000Teknologi dan inovasi peningkatan produksi jagung 2 teknologi 2 teknologi 500.000Produksi benih sumber 2 ton 2,055 ton 60.354Sekolah lapang kedaulatan pangan mendukung 4 provinsi 6 provinsi 150.000swasembada pangan terintegrasi Desa MandiriBenihDiseminasi inovasi teknologi komoditas 5 teknologi 5 teknologi 300.000strategis tanaman panganVarietas unggul jagung 1 varietas 3 varietas 989.314Inovasi perbenihan dan perbibitan 100 ton 102,625 ton 3.750.000Layanan internal (overhead) 1 layanan 1 layanan 12.126.998Layanan perkantoran 12 bulan 12 bulan 18.397.470

Jumlah 36.391.022

Tabel 6. Target dan capaian satker Lolit Tungro dalam kegiatan litbang tanaman pangan 2018.

Volume/satuanOutput Biaya (Rp’000)

Target Capaian

Benih sumber tanaman padi 30 ton 30,3 ton 280.000Diseminasi inovasi teknologi komoditas 1 teknologi 1 teknologi 250.000strategis tanaman panganTeknologi produksi padi 2 teknologi 2 teknologi 825.000Inovasi perbenihan dan perbibitan 200 ton 200 ton 1.000.000Layanan internal (overhead) 1 layanan 1 layanan 4.368.914Layanan perkantoran 12 bulan 12 bulan 3.408.187

Jumlah 10.007.101

Page 14: Laporan Tahunan 2018 - pangan.litbang.pertanian.go.idpangan.litbang.pertanian.go.id/files/Laptah/laptah2018.pdf · Kinerja Puslitbang Tanaman Pangan berdasarkan Indikator Kinerja

Laporan Tahunan 2018 9

Varietas Unggul BaruVarietas unggul telah diketahui keandalannyadalam peningkatan produksi. Dalam beberapatahun terakhir, varietas unggul yang dihasilkanmemiliki sifat yang lebih baik, antara lain hasiltinggi, tahan terhadap hama dan penyakitutama, toleran keracunan besi, keracunanaluminium, kekeringan, genangan, salinitas,dan kualitas produksi lebih baik, rasa sesuaidengan referensi umumnya konsumen, danbeberapa sifat penting lainnya. Melaluiperakitan varietas, pada tahun 2018 telah

Kinerja Penelitian dan Pengembangan

dihasilkan 16 varietas unggul baru yang terdiriatas tujuh varietas ungul padi, dua galurharapan padi kaya besi, tiga varietas ungguljagung, tiga varietas unggul kedelai, dua varietasunggul kacang tanah, dan dua varietas unggulubi kayu.

Varietas Unggul dan Galur Harapan Padi

Tujuh varietas unggul baru padi yang dilepasmasing-masing diberi nama Purwa, Inpara-10BLB, Luhur-1, Luhur-2, Siliwangi Agritan,Padjadjaran Agritan, dan Cakrabuana Agritan.

Penampilan tanaman, gabah, dan beras varietas Inpara-10 BLB.

Penampilan tanaman, gabah, dan beras varietas unggul Purwa.

Page 15: Laporan Tahunan 2018 - pangan.litbang.pertanian.go.idpangan.litbang.pertanian.go.id/files/Laptah/laptah2018.pdf · Kinerja Puslitbang Tanaman Pangan berdasarkan Indikator Kinerja

10 Laporan Tahunan 2018

Varietas Purwa merupakan padi ketan denganpotensi hasil 6,7 ton/ha, rata-rata 4,9 ton/ha.Daerah pengembangannya adalah lahan rawapasang surut dan lebak. Varietas Purwa agaktoleran keracunan Fe, salinitas, dan genanganpada fase vegetatif. Dengan dilepasnya varietasPurwa diharapkan dapat memenuhikebutuhan beras ketan masyarakat setempat,terutama pada agroekosistem lahan rawa.

Varietas Inpara-10 BLB agak tahan terhadaphawar daun bakteri patotipe III dan VII, agakrentan patotipe IV dan VIII, rentan penyakittungro, tahan penyakit blas ras 001, 041, agaktahan ras 003, 073, 133, 173, rentan ras 033,061, 211 dan 213. Varietas Inpara-10 BLB cocokdikembangkan pada lahan rawa pasang surutdan lebak. Toleran terhadap keracunan Fe,varietas Inpara-10 BLB mampu berproduksi 6,8ton/ha pada lahan rawa dengan rata-rata 5,0ton/ha.

Varietas Luhur-1 mampu berproduksi 6,4ton/ha dengan rata-rata hasil 4,8 ton/ha, umurtanaman 124 hari, tekstur nasi pulen dengankadar amilosa 21%. Varietas unggul padi gogoini tahan terhadap penyakit blas ras 013, 101,agak tahan blas ras 041, 033, dan 023.Pengembangan varietas Luhur-1 diarahkanpada lahan kering dataran menengah dandataran tinggi (700-1.000 mdpl). Sifat pentinglainnya yang dimiliki varietas Luhur-1 adalahtoleran kekeringan pada fase vegetatif danagak toleran keracunan aluminium.

Varietas Luhur-2 mempunyai potensi hasil6,9 ton/ha, rata-rata 4,6 ton/ha, tinggi tanaman110 cm, umur panen 123 hari, tekstur nasisedang, tahan terhadap penyakit blas ras 073,023, agak tahan ras 001, 013, 033, 013, 173 dan101. Varietas unggul ini toleran terhadapkekeringan pada fase vegetatif, tolerankeracunan aluminium, dan sesuai

Varietas Luhur-1, padi gogo toleran kekeringan dan keracunan Al, daya hasil 4,8 ton/ha.

Varietas Luhur-2, padi gogo toleran kekeringan dan keracunan Al, daya hasil 4,6 ton/ha.

Page 16: Laporan Tahunan 2018 - pangan.litbang.pertanian.go.idpangan.litbang.pertanian.go.id/files/Laptah/laptah2018.pdf · Kinerja Puslitbang Tanaman Pangan berdasarkan Indikator Kinerja

Laporan Tahunan 2018 11

dikembangkan pada lahan kering dataranmenengah dan dataran tinggi (700-1.000 mdpl).

Varietas Siliwangi Agritan tahan terhadappenyakit hawar daun bakteri strain III, rentanstrain IV dan VII. Varietas unggul ini juga tahanpenyakit blas ras 033, 073, dan 133 denganpotensi hasil 10,07 ton/ha. Daerahpengembangannya adalah agroekosistemlahan sawah irigasi dataran rendah sampaiketinggian 600 mdpl.

Varietas Padjadjaran Agritan mampuberproduksi 11,0 ton/ha, agak tahan hamawereng cokelat biotipe 1 dan 2, agak rentanbiotipe 3, agak tahan penyakit hawar daunbakteri strain III, rentan strain IV dan VIII.Ekosistem pengembangan padi unggul iniadalah lahan sawah irigasi dataran rendahsampai 600 mdpl.

Varietas Cakrabuana Agritan agak tahanterhadap hama wereng cokelat biotipe 1, 2 dan3, agak tahan penyakit hawar daun bakteri

Varietas Siliwangi Agritan, padi sawah irigasi dengan potensi hasil 10 ton/ha.

Varietas Padjadjaran Agritan, padi sawah irigasi dengan potensi hasil 11 ton/ha.

Varietas Cakrabuana Agritan, padi sawah irigasi dengan potensi hasil 10,2 ton/ha.

Page 17: Laporan Tahunan 2018 - pangan.litbang.pertanian.go.idpangan.litbang.pertanian.go.id/files/Laptah/laptah2018.pdf · Kinerja Puslitbang Tanaman Pangan berdasarkan Indikator Kinerja

12 Laporan Tahunan 2018

strain III, rentan strain IV dan VIII. Varietasunggul ini juga tahan penyakit blas ras 033 dan173, agak tahan penyakit tungro inokulumPurwakarta. Daerah pengembangannyaadalah agroekosistem lahan sawah irigasidataran rendah dan menegah sampaiketinggian 600 mdpl dengan potensi hasil 10,2ton/ha.

Padi Kaya Besi

Gizi buruk masih mewarnai kehidupansebagian penduduk di berbagai negara didunia, termasuk Indonesia. Selain kekurangangizi besi (Fe), sebagian masyarakat jugamengalami kekurangan zat seng (Zn). Sekitar30% penduduk dunia, terutama anak-anak,berisiko menderita kekurangan gizi Zn yangberdampak terhadap kekerdilan atau stunting.

Masalah gizi buruk umumnya terjadi dinegara dengan makanan pokok beras. Olehkarena itu, perbaikan nutrisi beras melalui

biofortifikasi merupakan salah satu upaya yangdapat dilakukan melalui perakitan danpengembangan varietas padi dengankandungan Zn tinggi. Hal ini telah dirintis olehIRRI sejak awal tahun 2000an dan telahmenghasilkan sejumlah galur harapan padiuntuk diuji lebih lanjut di negara-negara yangberkolaborasi dengan Lembaga Penelitian PadiInternasional tersebut, termasuk Indonesia.

Di Indonesia, seleksi terhadap 2.000angalur padi asal IRRI telah dilakukan olehBalitbangtan melalui BB Padi di Sukamandi,Jawa Barat, sejak 2013. Setelah melalui uji dayahasil, terpilih 10 galur terbaik untuk ujimultilokasi di 16 lokasi di Jawa, Sumatera, danNusatenggara pada musim hujan dan musimkemarau. Berdasarkan daya hasil, kandunganZn, dan ketahanan terhadap hama penyakittelah teridentifikasi dua galur harapan yangdapat dilepas sebagai varietas unggul baru padikaya Zn.

Kedua galur harapan tersebut adalah IR97477-115-1-CRB-0-SKI-1-SKI-0-2 dan IR99270-34-2-1 masing-masing berdaya hasil 6,21 t/hadan 6,02 t/ha dengan kandungan Zn berturut-turut 29,54 ppm dan 25,66 ppm. Keduanyaagak tahan penyakit hawar daun bakteri (HDB)dan blas. Sebagai pembanding dalam ujimultilokasi, varietas Ciherang memberikanhasil 6,20 t/ha, kadar Zn 24,06 ppm, dan agakrentan HDB dan rentan penyakit blas.

Pengujian terhadap lebih dari 500 aksesikoleksi plasma nutfah BB Padi menghasilkan31 varietas lokal dengan kandungan Zn berkisarantara 25,63-39,07 ppm, rata-rata 13 ppm lebihtinggi dari varietas Ciherang yang hingga saatini masih disukai oleh petani dan konsumen.Selain itu terdapat 21 aksesi yang mengandungZn > 31 ppm, lebih tinggi 6 ppm daripadaCiherang. Perakitan varietas padi dengankandungan Zn 12,0 ppm lebih tinggi daripadaCiherang masih berlanjut dan saat ini sudahmemasuki generasi F2-F4. Dalam waktu dekatdiharapkan dapat dilepas varietas padi dengankandungan Zn tinggi untuk dikembangkanlebih lanjut guna mengentaskan gizi buruk yangmasih menimpa penduduk di beberapadaerah.

Page 18: Laporan Tahunan 2018 - pangan.litbang.pertanian.go.idpangan.litbang.pertanian.go.id/files/Laptah/laptah2018.pdf · Kinerja Puslitbang Tanaman Pangan berdasarkan Indikator Kinerja

Laporan Tahunan 2018 13

Varietas Unggul Jagung

Kebutuhan jagung untuk pangan dan pakanterus meningkat dari tahun ke tahun. Salahsatu upaya untuk meningkatkan produksijagung secara nasional adalahmengembangkan varietas unggul berdayahasil tinggi. Balitbangtan pada tahun 2018 telahmenghasilkan satu varietas jagung hibrida yangdilepas dengan nama Jhana-1 dan dua varietasjagung komposit masing-masing dilepasdengan nama Sinhas-1 dan Jakarin-1.

Jagung hibrida varietas Jhana-1 berumursedang 101 hari, tahan terhadap penyakit bulaipatogen Peronosclerospora philippinensis, agaktahan penyakit bulai patogenPeronosclerospora maydis, hawar daun(Helminthosporium maydis), dan karat daun(Puccinia polysora). Varietas Jhana-1 toleranterhadap naungan sehingga dapatdibudidayakan pada lahan di bawah tegakantanaman tahunan dengan intensitas cahaya50% dan mampu berproduksi rata-rata 7,85ton/ha.

Jagung komposit unggul varietas Sinhas-1dapat dikembangkan pada lahan yang kurangsubur dan ketersediaan air rendah. Pada lokasidengan kondisi lingkungan dan pemeliharaanoptimum, varietas Sinhas-1 mampuberproduksi 10,71 ton/ha. Selama pengujiandi beberapa lokasi menunjukkan varietasunggul jagung komposit ini dapat dipanenpada umur 101 hari (umur sedang), tahanterhadap penyakit bulai patogenPeronosclerospora philippinensis dan agaktahan penyakit bulai patogenPeronosclerospora maydis, hawar daun(Helmintosporium maydis), dan karat daun(Puccinia polysora). Varietas Sinhas-1 tolerankekeringan pada fase menjelang berbungasampai panen dan toleran pemupukan Ntakaran rendah.

Jagung komposit unggul varietas Jakarin-1 berumur sedang 100 hari, tahan terhadappenyakit bulai patogen Peronosclerosporaphilippinensis, agak tahan penyakit bulaipatogen Peronosclerospora maydis, hawardaun (Helmintosporium maydis), dan karatdaun (Puccinia polysora). Varietas unggul inimemiliki potensi hasil 10 ton/ha, tolerankekeringan pada fase menjelang berbungasampai panen dan toleran pemupukan Ntakaran rendah.

Jagung hibrida varietas Jhana-1, hasil 7,85 ton/ha pada kondisi ternaungi.

Jagung komposit Sinhas-1, toleran kekeringan dengan potensi hasil 10,71 ton/ha.

Jagung komposit Jakarin-1, toleran kekeringan dengan potensi hasil 10 ton/ha.

Page 19: Laporan Tahunan 2018 - pangan.litbang.pertanian.go.idpangan.litbang.pertanian.go.id/files/Laptah/laptah2018.pdf · Kinerja Puslitbang Tanaman Pangan berdasarkan Indikator Kinerja

14 Laporan Tahunan 2018

Varietas Unggul Kedelai

Sebagai sumber protein nabati yang relatifmurah, kedelai makin banyak dibutuhkan,namun sebagian kebutuhan hingga saat inimasih dipenuhi dari impor karena produksi didalam negeri belum mencukupi. Salah satucara untuk meningkatkan produksi kedelaiadalah mengembangkan varietas unggul baruberdaya hasil tinggi. Pada tahun 2018 telahdilepas tiga varietas unggul kedelai, masing-masing dengan nama Derek-1, Depas-1, danDepas-2.

Varietas Derek-1 merupakan hasilpersilangan antara varietas Tanggamus denganAnjasmoro dan mampu berproduksi 3,56 ton/ha dengan rata-rata hasil 2,61 t/ha. Selainberdaya hasil tinggi, varietas Derek-1 juga tahanterhadap hama penggerek polong dan agaktahan terhadap hama pengisap polong danpenyakit karat, namun rentan terhadap ulatgrayak. Varietas unggul ini tergolong genjahdengan umur masak 84 hari, ukuran bijisedang (12,83 g/100 biji), kandungan protein36,13%, dan polong tidak mudah pecah.

Varietas unggul Depas-1 dihasilkan daripersilangan antara varietas Burangrangdengan galur MLGG 0511. Keunggulan utamadari varietas unggul ini adalah adaptif padalahan pasang surut tipe C, potensi hasil 2,84 t/ha dengan rata-rata 2,35 t/ha. Selain itu, varietasDepas-1 tahan terhadap penyakit karat, agaktahan ulat grayak dan hama pengisap polong,ukuran biji sedang (11,93 g/100 biji), umurmasak 83 hari, dan kandungan protein 39,83%.

Depas-2 merupakan kedelai unggul hasilpersilangan antara varietas Grobogan x Lawitdengan keunggulan adaptif pada lahan pasangsurut tipe C. Varietas unggul ini mampuberproduksi 2,94 t/ha dengan rata-rata hasil2,03 t/ha, ukuran biji sedang (11,37 g/100 biji),umur masak 84 hari, dan kandungan protein39,74%. Varietas Depas-2 juga tahan terhadappenyakit karat serta agak tahan ulat grayak danhama pengisap polong.

Keragaan tanaman kedelai, daun, bunga, polong, dan biji varietas Depas-2.

Keragaan tanaman kedelai, daun, bunga, polong, dan biji varietas Depas-1.

Keragaan tanaman kedelai, daun, bunga, polong, dan biji varietas Derek-1.

Page 20: Laporan Tahunan 2018 - pangan.litbang.pertanian.go.idpangan.litbang.pertanian.go.id/files/Laptah/laptah2018.pdf · Kinerja Puslitbang Tanaman Pangan berdasarkan Indikator Kinerja

Laporan Tahunan 2018 15

Varietas Unggul Kacang Tanah

Perkembangan industri pangan dewasa inimenuntut tersedianya bahan baku dalamjumlah cukup dengan kualitas tinggi. Kacangtanah adalah salah satu komoditas palawijayang banyak dibutuhkan industri pangan.Balitbangtan melalui Balitkabi terus berupayamenghasilkan varietas unggul kacang tanahberdaya hasil tinggi. Dua varietas unggulkacang tanah yang dilepas pada tahun 2018diberi nama Tasia-1 dan Tasia-2.

Tasia-1 merupakan hasil persilanganantara varietas Talam-1 dengan varietas lokalmalang (T3). Hasil penelitian di beberapa lokasimenunjukkan varietas Tasia-1 mampuberproduksi 4,19 t/ha polong kering denganrata-rata hasil 2,79 t/ha. Varietas Tasia-2 dirakitmelalui persilangan antara varietas Talam-1dengan Takar-1. Selama pengujian di beberapalokasi, varietas Tasia-2 mampu berproduksi4,32 t/ha polong kering dengan rata-rata hasil2,77 t/ha. Kedua varietas unggul kacang tanahini tahan penyakit layu bakteri, agak tahanpenyakit bercak daun, dan relatif tahanterhadap hama kutu kebul.

Kacang tanah varietas Tasia-1 berpotensi hasil 4,19 ton/ha.

Kacang tanah varietas Tasia-2 berpotensi hasil 4,32 ton/ha.

Page 21: Laporan Tahunan 2018 - pangan.litbang.pertanian.go.idpangan.litbang.pertanian.go.id/files/Laptah/laptah2018.pdf · Kinerja Puslitbang Tanaman Pangan berdasarkan Indikator Kinerja

16 Laporan Tahunan 2018

Ubi Kayu

Permintaan terhadap ubi kayu terus meningkatseiring dengan berkembangnya industripangan dan pakan. Untuk menghasilkanvarietas unggul berdaya hasil tinggi,Balitbangtan melalui Balitkabi terus berupamerakit varietas ubi kayu melalui persilangan.Dua varietas unggul ubi kayu yang dilepas padatahun 2018 masing-masing bernama Vati-1 danVati-2.

Varietas Vati-1 merupakan hasil persilanganantara tetua betina MLG 10098 dengan tetuajantan MLG 10025. Varietas unggul ubi kayu inimampu berproduksi 46,88 t/ha dengan rata-rata hasil 37,46 t/ha. Varietas Vati-2 merupakanhasil persilangan antara tetua betina Adira-4dengan tetua jantan UJ-4. Varietas unggul inimampu berproduksi 66,79 t/ha dengan rata-rata hasil 42,54 t/ha. Baik varietas Vati-1 maupunVati-2 agak tahan terhadap hama tungau dantahan penyakit busuk akar/umbi (Fusariumspp.).

Ubi kayu unggul varietas Vati-1, potensi hasil 46,88 ton/ha.

Ubi kayu unggul varietas Vati-2, potensi hasil 66,79 ton/ha.

Page 22: Laporan Tahunan 2018 - pangan.litbang.pertanian.go.idpangan.litbang.pertanian.go.id/files/Laptah/laptah2018.pdf · Kinerja Puslitbang Tanaman Pangan berdasarkan Indikator Kinerja

Laporan Tahunan 2018 17

Penyediaan benih masih menjadi sorotanberbagai pihak karena sering tidak tersediapada saat dibutuhkan. Hal ini mendorongPuslitbang Tanaman Pangan untukmenyediakan benih sumber yang selanjutnyadikirim ke daerah untuk diperbanyak oleh parapenangkar. Selama tahun 2018, PuslitbangTanaman Pangan melalui UK/UPT telahmemproduksi benih sumber padi, jagung danserealia lain, serta aneka kacang dan umbisebanyak 175,78 ton atau 8,50% lebih tinggi daritarget 162 ton. Benih sumber ini dikirimkansesuai permintaan ke 34 provinsi di Indonesia.

Benih Sumber Padi

Puslitbang Tanaman Pangan melalui BB Paditelah memproduksi 116,27 ton benih sumberpadi, 16,12 ton dalam bentuk BS, 59,48 tondalam bentuk FS, dan 42,67 ton dalam bentukSS. BB Padi mencatat kemajuan yang signifikandalam memproduksi benih sumber dari target80 ton terealisasi 118,27 ton atau meningkat48%. Selain itu telah diproduksi benih sumberpadi tahan penyakit tungro kelas FS sebanyak30,31 ton untuk memenuhi permintaan daridaerah endemik tungro.

Benih Sumber Jagung dan Sorgum

Permintaan terhadap benih jagung juga terusmeningkat dalam beberapa tahun terakhir.Untuk memenuhi permintaan benih jagung,Puslitbang Tanaman Pangan melalui Balitserealpada tahun 2018 telah memproduksi benihsumber jagung kelas BS 9,125 ton dan kelas FS17 ton. Selain itu telah diproduksi pula benihsorgum kelas BS 2,05 ton (Tabel 7). Sesuaidengan permintaan dari berbagai daerah,benih sumber tersebut dikirimkan ke berbagaiprovinsi di Indonesia. Jagung kompositvarietas Bisma, Lamuru, Srikandi Kuning, danSukmaraga masih diminati oleh banyak petanidi beberapa daerah.

Benih sorgum juga dibutuhkan petaniuntuk dikembangkan. Selain Kawali dan

Tabel 7. Data produksi benih sumber serealia tahun2018.

Komoditas/ Varietas Hasil benihklas benih (kg)

Jagung/BSPulut Uri 1015Srikandi Kuning 1715Bisma 2005Lamuru 2025Sukmaraga 2020Anoman 115Provit A1 120Gumarang 130

Sub total (I) 9.125

Jagung/FSBisma 2545Lamuru 2560Srikandi Kuning 3970Pulut URI 1308Provit A1 1860Sukmaraga 2693Gumarang 725Anoman 1350

Sub total (II) 17.011

Sorgum/BSKawali 930Numbu 270Super 1 15Super 2 395Suri 4 445

Sub total (III) 2.055

Total jagung-sorgum (I-III) 28.191

Produksi Benih Sumber

Page 23: Laporan Tahunan 2018 - pangan.litbang.pertanian.go.idpangan.litbang.pertanian.go.id/files/Laptah/laptah2018.pdf · Kinerja Puslitbang Tanaman Pangan berdasarkan Indikator Kinerja

18 Laporan Tahunan 2018

Produksi benih sumber aneka kacang dan umbipada tahun 2018.

Tabel 8. Data produksi benih sumber aneka kacang dan umbi tahun 2018.

Klas benih Nama Varietas Target Realisasi

Benih Inti (NS)Kedelai Gepak Kuning, Devon 1, Devon 2, 1.000 1.434

Dena 1, Detap 1, Derap 1Kacang tanah Hypoma 1, Hypoma 2, Hypoma 3, 500 1.059

Takar 2, Tala 1, Talam 1, Katana 1, danKatana 2

Kacang hijau Vima 2, Vima 3, Vima 4 dan Vima 5 500 691Sub total NS 2.000 3.184

Benih penjenis (BS)Kedelai Anjasmoro, Dega 1, Dena 1, Devon 1, 6.000 6.817

Grobogan, Deja 1, Deja 2, Demas 1,Detap 1, Devon 2, dan Gepak Kuning

Kacang tanah Hypoma 1, Hypoma 2, Tuban, Talam 1, 1.400 1.735Kancil, Takar 2, Tala 1 dan Tala 2

Kacang hijau Kutilang, Vima 1, Vima 2, Vima 3, 600 654Sampeong, Vima 4 dan Vima 5

Ubi kayu Darul Hidayah, Adira 1, Agritan 2, 25.000 33.165Malang 1, Malang 4, Malang-6, stek stekLitbang UK2, UJ-3, dan UJ-5

Ubi jalar Beta 1, Beta 2, Beta 3, Kidal, 25.000 25.000Papua Solossa, Sawentar, Antin 1, stek stekAntin 2, Antin 3, dan Sari

Sub Total BS 8.000 9.20650.000 58.165

stek stek

Benih dasar (FS)Kedelai Anjasmoro, Dega 1, Dena 1, Dering 1, 12.000 12.779

Devon 1, Devon 2, Deja 1, Deja 2,Argomulyo, Detap 1, dan Grobogan

Kacang tanah Kancil, Tuban, Hypoma 1, Hypoma 2, 2.700 2.860Takar 2, Talam 1, Tala 1, dan Tala 2

Kacang hijau Vima 1, Vima 2, Vima 3, dan Kutilang 1.300 1.440Sub total FS 16.000 17.079

Total 29.469

Numbu, varietas unggul baru Super-2 dan Suri-4 sudah mulai dikembangkan petani dibeberapa daerah, terutama di daerah beriklimkering.

Benih Sumber Aneka Kacang danUmbi

Balitkabi pada tahun 2018 telah memproduksibenih inti (NS), benih penjenis (BS), dan benihdasar (FS) aneka kacang dan umbi (Tabel 8).Produksi benih komoditas kacang mengalamikemajuan. Benih kedelai, misalnya, dari target19 ton terealisasi 21 ton atau meningkat 10%.Produksi benih kacang tanah meningkat 22,5%dari 4,60 ton target dan terealisasi 5,63 ton.Selain aneka kacang, Balitkabi jugamemproduksi benih ubi kayu dan ubi jalar.

Benih jagung hibrida produksi Balitsereal, 2018.

Page 24: Laporan Tahunan 2018 - pangan.litbang.pertanian.go.idpangan.litbang.pertanian.go.id/files/Laptah/laptah2018.pdf · Kinerja Puslitbang Tanaman Pangan berdasarkan Indikator Kinerja

Laporan Tahunan 2018 19

Sekolah Lapang Desa Mandiri Benih

Badan Litbang Pertanian mendapat tugasmelaksanakan Sekolah Lapang KedaulatanPangan Terintegrasi Desa Mandiri Benih,disingkat Sekolah Lapang Desa Mandiri Benih(SL-DMB) pada periode 2016-2019. Sekolahlapang difokuskan pada usaha produksi benihpangan strategis padi, jagung, dan kedelai(Tabel 9).

Sekolah Lapang Desa Mandiri Benihmengimplementasikan Model Desa MandiriBenih (M-DMB) yang dimulai pada tahun 2015,paralel dengan pengembangan 1.000 DesaMandiri Benih Padi oleh Direktorat JenderalTanaman Pangan. Model Desa Mandiri Benihdibangun menggunakan referensi ModelSistem Perbenihan Berbasis Masyarakat yangdikembangkan oleh Consortium UnfavourableRice Environment (CURE) IRRI untukmenyediakan benih varietas unggul baru yangadapatif terhadap lingkungan tumbuh yangkurang optimal.

Model yang dibentuk melibatkan jaringanUnit Pengelola Benih Sumber (UPBS) BalaiPenelitian Komoditas (Balitkomoditas), BalaiPengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) danKelompok Tani (Keltan) Calon Produsen,berkoordinasi dengan unit pelaksana teknisterkait di daerah. Model perbenihan berbasiskomunitas sebelumnya tidak melibatkan BPTP,tetapi Balitkomoditas langsung bekerja samadengan penangkar benih lokal. Dasar hukumproduksi benih adalah Surat Tugas MentanNomor 86/HK.410/M/4/2015 untuk produksibenih sumber dan Kepmentan Nomor 726Tahun 2015 untuk produksi benih sebardengan tujuan diseminasi, yang berlakusampai Desember 2019.

Sekolah Lapang Desa Mandiri Benih padadasarnya adalah media pelatihan produksibenih bermutu yang seluruh proses belajar-mengajarnya dilakukan di lapang. Hamparansawah milik petani peserta disebut hamparansekolah lapang (SL), sedangkan hamparansawah tempat praktek produksi benih danmengenalkan varietas unggul baru dan teknikproduksi benih bermutu disebut laboratoriumlapang (LL). Areal untuk produksi benih padamasing-masing lahan petani peserta disebutareal Sekolah Lapang (SL) dalam satuhamparan luasan pertanaman yang dibutuh-kan untuk memenuhi kebutuhan benih sesuaipermintaan (rencana bisnis). Dari areal SLdipilih lahan minimal 1 ha sebagailaboratorium lapang (LL), lahan percontohan(demplot) bagi petani peserta SL. Petak LLmenjadi petak demonstrasi penerapanteknologi produksi benih dan pengenalanvarietas unggul baru dengan pendampinganoleh pemandu.

Melalui kegiatan SL dengan sistem belajaraktif praktek langsung produksi benihditransfer ke sawah petani. Pada lahan LLdisediakan bantuan paket sarana produksi(benih dan pupuk), sedangkan petani di arealSL dibantu proses penyediaan sarana produksidan pemasaran hasil melalui kemitraan.Kegiatan SL-Desa Mandiri Benihdikoordinasikan secara keseluruhan olehPuslitbang Tanaman Pangan, di samping secarakhusus mengkoordinasikan Balitkomoditas.Balai Besar Pengkajian diberi tugasmengkoordinasikan pelaksanaan SL oleh BPTP.

Model Desa Mandiri Benih.

Tabel 9. Pelaksanaan SL-DMB (provinsi).

TahunSL-DMB

2016 2017 2018

Padi 11 13 13Jagung 5 6 10Kedelai 8 8 6Pajale 26 15 15

Page 25: Laporan Tahunan 2018 - pangan.litbang.pertanian.go.idpangan.litbang.pertanian.go.id/files/Laptah/laptah2018.pdf · Kinerja Puslitbang Tanaman Pangan berdasarkan Indikator Kinerja

20 Laporan Tahunan 2018

Tonggak Pembangunan Model Desa Mandiri Benih

Skema Sekolah Lapang Desa Mandiri Benih

Target produksi untuk memenuhikebutuhan benih secara kuantitatif di satu desa(mandiri) relatif lebih mudah. Penyaluranbenih dan jaminan pasar merupakan masalahutama, sehingga benih yang diproduksi tidaktermanfaatkan. Petani secara individual tidakcukup modal dan keterampilan untukmemproses calon benih menjadi benihbersertifikat belum memadai. Rekomendasiuntuk kegiatan produksi Desa Mandiri Benihberkelanjutan dan menguntungkan produsenbenih seperti dapat dilihat pada milestonepengembangan model desa mandiri benihmeliputi: (1) introduksi rencana bisnis yaitumemproduksi benih sesuai rencanapemanfaatan, (2) membentuk kelembagaanprodusen benih atau korporasi petaniprodusen benih, dan (3) membangunkemitraan dengan produsen benih dalamsistem perbenihan komersial.

Page 26: Laporan Tahunan 2018 - pangan.litbang.pertanian.go.idpangan.litbang.pertanian.go.id/files/Laptah/laptah2018.pdf · Kinerja Puslitbang Tanaman Pangan berdasarkan Indikator Kinerja

Laporan Tahunan 2018 21

Rekomendasi Kebijakan

Rekomendasi kebijakan yang terkait denganpengembangan tanaman pangan pada tahun2018 ditargetkan untuk menghasilkan enampaket rekomendasi dengan capaian sebagaiberikut:

Kelayakan Inovasi Teknologi PadiGogo (LARGO)

Pemerintah melalui Kementerian Pertanianterus berupaya melakukan terobosanpeningkatan produksi tanaman pangan,sebagai pengejewantahan Upaya Khusus(UPSUS). Dalam upaya peningkatan produksipadi nasional, Balitbangtan pada tahun 2008telah menghasilkan inovasi PengelolaanTanaman Terpadu (PTT) padi sawah. Inovasiini kemudian diadopsi dan dikembangkanoleh Direktorat Jenderal Tanaman Pangan dandiimplementasikan dalam bentuk SekolahLapang PTT (SL-PTT). Komponen teknologipenyusun PTT terus disempurnakan dariwaktu ke waktu. Berbagai komponen tek-nologi yang dihasilkan dirakit menjadi paketteknologi yang disebut teknologi padi “LargoSuper”. Upaya percepatan alih teknologiditempuh melalui masalisasi penerapan paketteknologi dalam bentuk Demonstration Farm(Dem-Farm) dengan melibatkan petani secaraaktif di lapangan sebagai bagian terpenting daridiseminasi teknologi. Dalam budi dayatanaman pangan, khususnya padi, perakitanrekomendasi komponen teknologi budi dayaterus diperbaiki dan disempurnakan.

Secara teknis, produktivitas padi dapatditingkatkan sekitar 60% dari hasil yang dicapaipetani dengan penerapan teknologi LarikanPadi Gogo Legowo Super (Largo Super).Analisis kelayakan usahatani terhadap Dem-Farm Largo Super di Kabupaten Kebumenseluas 50 hektar menunjukkan hasil padi gogodengan teknologi Largo Super mencapai 5,25ton/ha, lebih tinggi dibandingkan dengan hasilpadi gogo petani yang baru menyentuh angka3,28 ton/ha. Analisis kelayakan teknis danfinansial usahatani Pra Largo Super menunjuk-kan hasil panen 3,96 ton GKP/ha dengan R/Cdan B/C masing-masing 1,63 dan 0,63.

Indikator ini menunjukkan usahatani kurangkompetitif dengan keuntungan bersih hanyaRp 6,3 juta/ha. Penerapan teknologi LargoSuper sesuai rekomendasi menghasilkangabah 5,26 ton GKG/ha atau 32,8% lebih tinggidari hasil padi padi gogo sebelum menerapkanLargo Super dengan R/C dan B/C masing-masing 2,26 dan 1,26 atau dengan biayausahatani Rp 10 juta/ha mampu memberikankeuntungan Rp 12,6 juta/ha. Dibandingkandengan hasil padi gogo petani nonkooperator(4,44 ton/ha), hasil padi gogo dengan penerap-an teknologi Largo Super yang dikembangkanpetani kooperator 18,2% lebih tinggi.

Urutan faktor utama yang menjadi dasarpertimbangan petani dalam membeli benihadalah produktivitas, rasa, ketersediaan, harga,dan jarak ke kios benih. Produktivitas, rasa, danketersediaan benih memiliki nilai yang tinggi(>80%) bagi petani, sementara harga dan jarakke kios nilainya tidak terlalu tinggi. Dari aspekkelayakan sosial, keinginan petani menerimadan mengadopsi varietas unggul baru(Farmer’s Willingness to Accept, WTA) cukupbesar yang dipengaruhi oleh ketahananterhadap hama dan penyakit, teknik tanamjajar legowo, dan produktivitas masing-masing91,26%, 90,29%, dan 88,35%

Agar teknonogi Largo Super diimple-mentasikan secara berkelanjutan disarankan:(1) penyediaan benih padi gogo berkelanjutanmelalui (2) pengembangan sistem produksibenih berbasis korporasi melalui konsolidasimanajemen usahatani perbenihan; (3) pem-bentukan kelembagaan korporasi petani yangberbadan hukum agar memiliki akses kesumber keuangan dalam bentuk korporasimandiri atau korporasi kemitraan; (4) peng-gunaan model Desa Mandiri Benih (DMB)dalam penerapan sistem produksi benihberbasis korporasi; (5) pengadaan dandistribusi benih di tingkat DMB maupunWilayah Mandiri Benih (WMB) hendaknyamemenuhi unsur tujuh tepat, yaitu tepat jenis,tepat jumlah, tepat waktu, tepat lokasi, tepatkualitas, tepat sasaran, dan tepat rasa sesuaikeinginan petani; (6) pemanfaatanDemonstration Farm (Dem-Farm) skala luas

Page 27: Laporan Tahunan 2018 - pangan.litbang.pertanian.go.idpangan.litbang.pertanian.go.id/files/Laptah/laptah2018.pdf · Kinerja Puslitbang Tanaman Pangan berdasarkan Indikator Kinerja

22 Laporan Tahunan 2018

(50-100 ha) per lokasi sebagai show windowdalam upaya percepatan proses diseminasidan masalisasi penerapan paket teknologiintroduksi Largo Super.

Performa “Nasa-29” dari SudutPandang Petani

Penggunaan varietas unggul baru (VUB) jagunghibrida merupakan salah satu upaya khususdalam meningkatkan produksi. Balitserealsebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) Balitb-angtan telah merakit varietas NASA-29 yangmemiliki produktivitas tinggi dengan tingkatprolifik (tongkol dua) mencapai ≥70% didataran tinggi. Keunggulan varietas ini terlihatdari pengisian biji pada tongkol yang penuhdan kelobot tertutup sempurna, rendemen biji>80%, batang kokoh, dan tahan terhadapOrganisme Pengganggu Tanaman (OPT)seperti hawar daun, penyakit bulai, dan busuktongkol. NASA-29 juga mempunyai adaptasiyang cukup luas, mulai dari dataran rendahhingga dataran tinggi, memiliki gen prolifik yangdapat terekspresi hingga 70% pada datarantinggi (>1000 m dpl), dan berpotensi hasil 13,5t/ha dengan rata-rata 11 t/ha.

Puslitbang Tanaman Pangan telahmelakukan analisis kelayakan sosial ekonomipengembangan VUB jagung NASA-29 dibeberapa areal, antara lain Lamongan (JawaTimur), Lombok Timur (NTB), dan Berau

(Kalimantan Timur). Hasil analisis menunjuk-kan pengembangan jagung hibrida NASA-29dapat diarahkan kepada kedua kategori arealpengembangan dengan penekanan aspekdiseminasi yang berbeda, yaitu Areal Mantapdan Areal Pengembangan. Areal Mantapdicirikan oleh produktivitas tinggi, pilihanvarietas hibrida swasta banyak dan mudahtersedia, kesejahteraan petani relatif baik,sehingga varietas NASA-29 perlu dilengkapidengan paket budi daya yang efisien dan tahanOPT utama. Areal Pengembangan memilikiproduktivitas sedang hingga rendah, aksesterhadap varietas jagung hibrida swastaterbatas, kesejahteraan petani berkisar antarasedang-rendah sehingga pengembanganNASA-29 perlu didukung oleh pembinaanpenangkar lokal sebagai mitra penyedia benihdan paket budi daya yang efisien.

Bertolak dari hasil yang diperoleh padatahun sebelumnya, pada 2018 titik beratanalisis kelayakan sosial ekonomi NASA-29diarahkan pada Areal Pengembangan, yaitu diBerau (Kalimantan Timur). Petani dilibatkansecara aktif dalam proses budi daya danproduksi benih NASA-29 dengan pen-dampingan teknis dari Balai PengkajianTeknologi Pertanian (BPTP) Kalimantan Timurdan Balai Penelitian Tanaman Serealia(Balitsereal). Hasil telaah terhadap sikap danpersepsi petani calon penangkar benih diBerau memperlihatkan tingkat kepuasanberada pada level 72,79% terhadap performaNASA-29 yang baru mereka tanam danperbanyak benihnya selama 1 musim tanam.Rekomendasi yang dapat diberikan agarjagung hibrida NASA-29 dapat berkembanglebih luas adalah sebagai berikut:(1) Tingkat kepuasan petani calon penangkar

terhadap performa dan atribut NASA-29perlu terus diperbaiki karena berimplikasiterhadap tingkat kepercayaan dankomitmen petani calon penangkar untukterus mendukung subsistem penyediaanbenih.

(2) Permintaan pasar terhadap benih yangdihasilkan petani calon penangkar perluterus diciptakan. BPTP dan Pemda dituntutuntuk menghubungkan petani denganmitra bisnis pengguna benih, memberikanakses permodalan kepada petani, danuntuk tahap awal pengembangan iniPemda perlu memprioritaskan opkupterhadap benih yang telah dihasilkan

Prototipe Pengembangan Korporasi Kemitraan.

Page 28: Laporan Tahunan 2018 - pangan.litbang.pertanian.go.idpangan.litbang.pertanian.go.id/files/Laptah/laptah2018.pdf · Kinerja Puslitbang Tanaman Pangan berdasarkan Indikator Kinerja

Laporan Tahunan 2018 23

untuk didistribusikan lebih lanjut ke CP/CL yg lebih luas di dalam wilayah pengem-bangan Kabupaten Berau;

(3) Keterjangkauan harga saprodi pendukungperbanyakan benih dapat diupayakanmelalui upaya mendekatkan petanidengan penyedia saprodi. Hal ini selaindapat memangkas biaya transportasisaprodi juga memberikan akses yang lebihbesar kepada petani terhadap produk-produk pengendali OPT unggul untukmeningkatkan produksi benih

(4) Perbaikan tingkat kemudahan budi dayaperbanyakan atau penangkaran benihdapat diupayakan dengan jalan me-ningkatkan kapasitas petani calonpenangkar. Dalam hal ini peran pen-dampingan intens oleh BPTP, Balitsereal,dan BPSB mutlak diperlukan

(5) Keberlanjutan penyediaan benih VUBintroduksi sebagai salah satu komponenpaket inovasi teknologi hasil Balitbangtanmutlak diperlukan untuk menjaminhilirisasi VUB tersebut, dapat dilakukan

melalui adopsi sistem produksi benihberbasis korporasi di tingkat petani, olehdan untuk petani (kelembagan petanikorporasi mandiri) atau sistem produksibenih dengan melibatkan kelembagaanpetani sebagai plasma dengan mitra bisnis(swasta, BUMN, BUMD) sebagai inti yang:(a) dikehendaki dan disepakati oleh keduabelah pihak, (b) saling menguntungkan,(c) berbagi risiko secara proporsional.

Pupuk Hayati Gliocompost

Penggunaan pupuk anorganik berdampaksistemik terhadap pertanian yang meng-akibatkan kandungan C-organik tanahmenurun drastis dan kesuburan menurun,sehingga penggunaan pupuk semakinbertambah. Saat ini banyak jenis pupuk hayatitelah dihasilkan oleh lembaga riset nasionaldan swasta yang sudah dikomersialkan atauberedar di pasaran dengan kualitas yangberagam. Namun yang direkomendasikanoleh Komite Inovasi Nasional (KIN) hanya 12jenis yang sudah mengalami uji multilokasi diseluruh Indonesia, di antaranya Gliocompost.Pupuk hayati Gliocompost mengandungmikroba Gliocladium Sp. yang fungsinya disamping sebagai pupuk hayati juga sebagaipestisida hayati. Dari hasil penelitian diketahuiGliocladium memiliki manfaat untukmengurangi penggunaan pestisida.

Berdasarkan pengujian multilokasi padatahun 2010-2015 diperoleh hasil sebagai

Mesin Pengolahan Gliocompost.

Kemasan Gliocompost.Bahan Gliocompost.

Page 29: Laporan Tahunan 2018 - pangan.litbang.pertanian.go.idpangan.litbang.pertanian.go.id/files/Laptah/laptah2018.pdf · Kinerja Puslitbang Tanaman Pangan berdasarkan Indikator Kinerja

24 Laporan Tahunan 2018

berikut: a) Aplikasi Gliocompost pada tanamanpadi gogo dapat menekan penggunaan pupukanorganik N, P, dan K 50%, b) Hasil padi gogodari petak percobaan yang diaplikasiGliocompost dengan takaran pupukanorganik (N,P,K) 50% sama dengan hasil padidari petak percobaan yang hanya diaplikasipupuk anorganik dengan dosis 100%, c) Daripercobaan Gliocompost di Magelang padatahun 2013 diketahui hasil cabai varietas Jacko-99 mencapai 6,83 t/ha, lebih baik dariperlakuan kontrol dengan dosis pupuk 200 kg/ha yang menghasilkan 3,31 t/ha. Demikian jugapada percobaan aplikasi Gliocompost di Garutpada tahun 2013, hasil cabai mencapai 4,55 t/ha, sedangkan pada petak kontrol hasilnyahanya 3,60 t/ha. Hal ini disebabkan oleh aktivitasenzimatik dan fitohormon yang berpengaruhpositif terhadap pengambilan hara makro danmikro tanah, peningkatan vigor dan viabilitasbenih, efisiensi penggunaan pupuk NPKanorganik dan produktivitas tanaman.

Saran untuk mengurangi degradasi lahandan menghemat penggunaan pupuk adalah:(1) Pupuk hayati Gliocompost untuk usahatanipadi gogo dan komoditas hortikultura layakdikembangkan dalam skala luas, karena disamping dapat meningkatkan produktivitasper satuan luas, juga dapat mengurangi biayapemupukan, dan (2) Penggunaan pupukhayati Gliocompost dalam jangka panjang akanmemperbaiki degradasi lahan pertanian yangmakin parah dan mampu mengembalikankesuburan tanah.

Adopsi Varietas Unggul Padi InpariMasih Lambat

Program pemerintah agar Indonesia menjadilumbung pangan dunia pada tahun 2045memerlukan peningkatan produksi padisebesar 18,65% dibandingkan produksi tahun2017. Setelah dilepasnya varietas padi Ciherangpada tahun 2000 yang sangat populer, BadanLitbang Pertanian dalam beberapa tahunterakhir juga melepas padi inbrida yang diberinama varietas Inpari. Sejak tahun 2008 lebihdari 50 varietas Inpari telah dilepas, yaitu Inpari-1 pada tahun 2008 hingga Inpari PadjadjaranAgritan pada tahun 2018.

Pada tahun 2017, beberapa varietas Inparitelah diadopsi oleh petani tetapi dalam luasanterbatas. Pada tahun 2016 di 34 provinsi, padi

unggul yang diusahakan petani didominasioleh varietas Ciherang dengan luas tanam4.702.214 ha atau 31,92% dari total luas tanampadi nasional 14.731.252 ha. Beberapa varietasInpari yang berkembang, terutama Inpari-30Ciherang Sub 1 (dilepas tahun 2012) dalamwaktu lima tahun baru menempati peringkatke-6 pada tahun 2016, dengan luas tanam yangmasih rendah, hanya 437.447 ha atau 2,97%dibandingkan dengan varietas Ciherang(31,92%). Peringkat ke-5 hingga ke-6 denganluas tanam 3,41% hingga 15,24% ditempati olehvarietas Cigeulis, Situbagendit, IR64, danMekongga.

Pada tahun 2017, Balitbangtan telahpengembangan teknologi Jajar Legowo(Jarwo) Super seluas 10.000 ha di 10 Provinsisentra padi menggunakan varietas Inpari- 30,Inpari-32, dan Inpari-33 dengan komponenpendukungnya (Agrimeth, Biodekomposer,Bioprotektor dll). Peningkatan produktivitaspadi melalui penerapa teknologi Jarwo Superdibandingkan dengan non-Jarwo Super di tigaprovinsi di Sumatera mencapai 30% (1,79 tonGKP/ha). Oleh karena itu, paket teknologiJarwo Super layak dikembangkan. Akan tetapipada tahun 2018 belum ada programmassalisasi teknologi Jarwo Super untukmeningkatkan luas tanam varietas Inpari.

Saran kebijakan yang diusulkan untukpercepatan adopsi varietas unggul baru padiInpari guna meningkatan produksi nasionaladalah:(1) Memperluas program pengembangan

teknologi Jarwo Super dengan bantuanbenih dan input pendukungnya dari DitjenTanaman Pangan;

(2) Mengevaluasi adopsi dan keberlanjutanpetani menggunakan varietas Inpari-30,Inpari-32 dan/atau Inpari-33 di lokasi-lokasiyang mampu meningkatkan hasil padimelalui uji coba teknologi Jarwo Superseluas 10.000 ha di 10 Provinsi pada tahun2017;

(3) Mengembangkan desa lainnya di sekitardesa yang telah menerima program 1.000Desa Mandiri Benih (DMB) padi untukmenggunakan benih bermutu Inpariadaptif spesifik lokasi melalui programbantuan benih dari Ditjen TanamanPangan. Pengembangan DMB terutama diluar Jawa dalam pengembangan budi dayapadi spesifik lokasi secara berkelanjutan

Page 30: Laporan Tahunan 2018 - pangan.litbang.pertanian.go.idpangan.litbang.pertanian.go.id/files/Laptah/laptah2018.pdf · Kinerja Puslitbang Tanaman Pangan berdasarkan Indikator Kinerja

Laporan Tahunan 2018 25

akan menjamin benih dari VUB Inpari yangdirekomendasikan tersedia di lapang,dengan memperbanyak jumlah DMBuntuk lokasi yang terpencil dan belum adapenangkar di daerah tersebut;

(4) Balai Penyuluhan Pertanian (BPP/BP3K)pada provinsi yang varietas Inpari belummasuk peringkat 10 besar agar lebihmeningkatkan pendampingan pengem-bangan Inpari melalui diseminasi (display/demfarm) dengan supervisi dari BPTPsebagai perpanjangan tangan (agenpemasaran teknologi) Balitbangtan diProvinsi;

(5) BB Padi agar mengurangi secara bertahapproduksi benih kelas penjenis (BS)varietas-varietas lama (Ciherang,Mekongga, Situbagendit, IR64, dan IR42)untuk mempercepat berkembangnyavarietas unggul Inpari spesifik lokasi.

Kebijakan Bantuan BenihJagung Hibrida BalitbangtanPerlu Perbaikan

Kebutuhan jagung terus meningkat denganbertambahnya jumlah penduduk dan padatahun 2045 diperkirakan mencapai 45,628 jutaton, sehingga perlu program peningkatanproduksi. Pada tahun 2017, produksi jagung28,92 juta ton dengan produktivitas 5,53 ton/ha. Pada tahun 2045, pemerintah menargetkanproduksi jagung sebesar 63,16 juta ton ataumeningkat 118% dibanding tahun 2017. Untukmencapai target produksi jagung tersebutdiperlukan upaya peningkatan luas panen danproduktivitas, antara lain dengan menanamjagung hibrida. Pada tahun 2016 luas arealtanam jagung hibrida baru mencapai 74,44%,sedangkan sisanya adalah jagung komposityang produktivitasnya lebih rendah. Untukmempercepat adopsi varietas jagung hibridaBalitbangtan, Kementerian Pertanian padatahun 2017 memberikan bantuan benihbersubsidi varietas jagung hibrida sebanyak40% (untuk luas tanam 1.120.122 ha) dari total3 juta ha luas areal pertanaman jagung yangmendapat bantuan pemerintah. Sisanya 60%adalah benih jagung hibrida yang diproduksioleh perusahaan multinasional.

Untuk mengetahui respon petanipenerima bantuan benih dari pemerintahpada tahun 2017 terhadap varietas jagung

hibrida Balitbangtan, maka pada tahun 2018dilakukan survei di tiga sentra produksi utamajagung di Pulau Jawa (Jawa Timur, JawaTengah, dan Jawa Barat) dalam upayamemberikan saran perbaikan kebijakanbantuan benih lebih lanjut.

Survei yang telah dilakukan di sembilankabupaten, terpilih 55 kelompok tani dandiperoleh informasi bahwa kelompok tanipenerima bantuan benih jagung hibridaBalitbangtan berupa hibrida silang tiga jalurvarietas Bima-19 URI dan Bima-20 URI yangbelum pernah mereka tanam sebelumnya.Mereka telah terbiasa menanam benih jagunghibrida bukan rakitan Balitbangtan yangumumnya hibrida silang tunggal. Pada lokasiendemik penyakit bulai, jagung hibrida rakitanBalitbangtan varietas Bima-19 URI dan Bima-20 URI lebih tahan, sehingga diperoleh hasilbiji lebih tinggi dibandingkan dengan jagunghibrida bukan rakitan Balitbangtan.

Rekomendasi kebijakan untuk meningkat-kan adopsi benih varietas jagung hibridarakitan Balitbangtan adalah: (1) Memper-banyak diseminasi atau pengenalan jagunghibrida rakitan Balitbangtan berupa demplot/demfarm di lokasi/wilayah yang belum pernahmenanam jagung hibrida Balitbangtan; (2) Dilokasi/wilayah yang telah biasa menanambenih jagung hibrida non-Balitbangtansebaiknya diberikan jagung hibrida silangtunggal dari produksi Balitbangtan yang rata-rata hasilnya lebih tinggi atau minimalsebanding dengan jagung hibrida non-Balitbangtan, sehingga tidak terjadi penurunanhasil; (3) Perlunya pemetaan lokasi/wilayahyang mengalami endemik penyakit bulai ataupenyakit/hama lainnya; dan (4) Bantuan benihjagung hibrida silang tiga jalur Balitbangtansebaiknya diarahkan ke lahan suboptimal(lahan kering, lahan masam, dll) di luar Jawayang umumnya masih menanam jagungkomposit (varietas unggul atau lokal), sehinggaakan terjadi peningkatan produktivitas danproduksi jagung pada lahan-lahan tersebut.

Peningkatan Produksi Benih Kedelai

Produksi benih kedelai pada lahan sawahtadah hujan saat ini masih rendah, 1,25 ton/hadengan kisaran antara 1,0-1,5 ton/ha. Upayapeningkatan produksi benih kedelai padalahan sawah tadah hujan telah dilakukan

Page 31: Laporan Tahunan 2018 - pangan.litbang.pertanian.go.idpangan.litbang.pertanian.go.id/files/Laptah/laptah2018.pdf · Kinerja Puslitbang Tanaman Pangan berdasarkan Indikator Kinerja

26 Laporan Tahunan 2018

dengan teknologi pupuk hayati dan pupukorganik di Kecamatan Pulo Kulon, KabupatenGrobogan, Jawa Tengah, pada MK 2018 padalahan seluas 4 ha. Perlakuan terdiri atas A =teknologi produksi benih kedelai cara petani,dan B = teknologi pupuk hayati (probio) danpupuk organik (kompos). Lahan tidak diolah(TOT), setelah jerami dibabat lahan disemprotmenggunakan decomposer LBF untukmempercepat pembusukan jerami. Dibuatbedengan selebar 10 m dikali panjangpatokan. Parit antarbedengan dibuat denganlebar 40 cm pada kedalaman 30 cm.

Penanaman benih dilakukan dengan caraditugal dengan jarak tanam 40 cm x 15 cm,jumlah benih dua biji per lubang. Setelah benihditanam, setiap barisan lubang biji ditutupdengan pupuk kompos. Selanjutnya lahandisemprot dengan herbisida Ally Plus (20 g/10l air) untuk mengendalikan gulma. PerlakukanA (cara petani) dipupuk dengan dengan 50 kgurea ditambah 250 kg Phonska per ha.Perlakuan B dipupuk dengan dosis 100 kgPhonska/ha ditambah dengan pupuk hayati(probio) dan 1.000 kg pupuk organik (kompos)untuk setiap ha. Pupuk urea dan phonskadiberikan pada saat tanaman berumur 10 HSTdengan cara dilarik di samping barisantanaman. Kompos atau pupuk organikdiberikan pada saat tanam dengan caradisebar merata di sepanjang barisan lubangbiji. Pupuk hayati (probio) diberikan sebagaifoliar spray pada saat tanaman berumur 20,35, dan 50 HST dengan dosis 15 ml/liter air.

Hasil penelitian menunjukkan teknologipupuk hayati dan pupuk organik dapatmemberikan hasil benih lebih tinggi daripadateknologi produksi benih cara petani. Aplikasiteknologi pupuk hayati dan pupuk organik,hasil benih kedelai varietas Groboganmencapai 1,9 ton/ha, Dega 1,97 ton/ha, danBiosoy 2,2 ton/ha. Penggunaan teknologiproduksi benih cara petani (tanpa pupukhayati dan pupuk organik), hasil benih kedelaivarietas Grobogan hanya 1,2 ton/ha. Dengandemikian, teknologi pupuk hayati dan pupukorganik dapat meningkatkan hasil benihkedelai 0,7-0,9 ton/ha atau 57-73% lebih tinggidaripada cara petani. Pemberian pupuk hayatiprobio dan pupuk organik (kompos) jugameningkatkan tinggi tanaman, jumlah polongper tanaman, bobot 100 biji, dan hasil biji pertanaman.

Rekomendasi yang dapat diberikan agarproduksi benih kedelai meningkat adalah:(1) Setelah padi dipanen, segera dibuatbedengan, lahan tidak perlu diolah (TOT);(2) Setelah jerami dibabat, lahan disemprotdengan decomposer LBF untuk mempercepatpembusukan jerami; (3) Tanam dengan caraditugal, setiap barisan lubang biji diberi pupukorganik (kompos), selanjutnya lahan di-semprot dengan herbisida Ally Plus, (4) Pupukphonska (100 kg/ha) diberikan pada saattanaman berumur 10 HST, pupuk hayatiprobio diberikan pada umur 20, 35, dan 50 HSTdengan cara disemprotkan pada permukaandaun tanaman (foliar spray); (5) Pengendalianhama dan penyakit dilakukan sesuai hasilpengamatan.

Page 32: Laporan Tahunan 2018 - pangan.litbang.pertanian.go.idpangan.litbang.pertanian.go.id/files/Laptah/laptah2018.pdf · Kinerja Puslitbang Tanaman Pangan berdasarkan Indikator Kinerja

Laporan Tahunan 2018 27

Diseminasi dan Kerja Sama Penelitian

DiseminasiDiseminasi hasil penelitian merupakankegiatan pengembangan inovasi teknologikepada penggunaya. Tujuan utama kegiatanini adalah agar teknologi yang telah dihasilkanmelalui penelitian dapat diketahui olehmasyarakat pertanian untuk diadopsi dandikembangkan. Bebarapa pendekatan yangdapat dilakukan untuk diseminasi hasilpenelitian antara lain melalui demfarm, mediacetak, media elektronik, teknologi informasi,seminar, ekspose, dan pameran.

Demfarm umumnya diselenggarakan dilahan petani, bertujuan untuk menunjukkankeunggulan teknologi kepada masyarakat dandiikuti dengan diskusi di lapangan. Media cetakhasil penelitian diterbitkan secara reguler dantemporal, secara reguler adalah JurnalPenelitian Pertanian Tanaman Pangan, BuletinIptek Tanaman Pangan, dan BeritaPuslitbangtan, sedangkan secara temporaladalah buku, booklet, leaflet, poster dansebagainya.

Media teknologi informasi yangdimanfaatkan untuk diseminasi hasilpenelitian meliputi Website, Facebook,Istagram dan Twitter. Seminar rutin penelitiandiselenggarakan sebulan sekali denganmengundang berbagai pihak terkait. PuslitbangTanaman Pangan juga berpartisipasi dalamekspose dan pameran hasil penelitian yangdiselenggarakan oleh berbagai pihak, antaralain Kementerian Pertanian dan KementerianRistek. Selain itu, pelayanan perpustakaanterus ditingkatkan untuk menyediakaninformasi bagi pengguna hasil penelitian,terutama peneliti, penyuluh, dan akademisi.

Seminar Penelitian

Hingga Desember 2018 telah diselenggarakan12 kali Seminar Rutin Puslitbang TanamanPangan, membahas 24 makalah hasilpenelitian. Pemrasaran berasal dari UK/UPTlingkup Puslitbang Tanaman Pangan. Dari 24

makalah yang dibahas, delapan di antaranyaberasal dari peneliti Kelti Analisis KebijakanPuslitbang Tanaman Pangan, 10 dari Balai BesarPenelitian Tanaman Padi (BB Padi), empat dariBalai Penelitian Tanaman Aneka Kacang danUmbi (Balitkabi), satu dari Balai PenelitianTanaman Serealia (Balitsereal), dan satu dariLoka Penelitian Penyakit Tungro (Lolit Tungro).Peserta seminar berasal dari berbagai instansi,baik dari lingkup Badan Litbang Pertanian,maupun Pusat Penyuluhan Pertanian, DiklinTanaman Pangan, Direktorat Perbenihan,Ditjen Tanaman Pangan, Ditjen Sarana danPrasarana Pertanian, Dinas Pertanian ProvinsiJawa Barat dan Banten, Dinas Pertanian Kotadan Kabupaten Bogor, BP4K Sukabumi,Perguruan Tinggi, Sekolah Penyuluh Pertanian,HKTI, Pers (Kompas, Republika, Sinar Tani),perusahaan agribisnis, dan institusi terkaitlainnya. Materi dan penyaji seminar pada tahun2018 adalah sebagai berikut:1. Kajian Formulasi Mikroba Probiotik dan

Pengaruhnya terhadap Mutu FisiologisBenih dan Pertumbuhan Vegetatif Jagung(Eman Paturohman, SP, M.Si, Kelti AnjakPuslitbang Tanaman Pangan)

2. Aspek Sosial Ekonomi PenerapanTeknologi Jarwo Super di Indonesia (Ir. IPutu Wardana MSc, Kelti anjak PuslitbangTanaman Pangan)

3. Dampak dan Antisipasi Percepatan Tanamdan Peningkatan Indeks Pertanamanterhadap Perkembangan OPT di ProvinsiLampung (Dr. I Nyoman Widiarta, Keltianjak Puslitbang Tanaman Pangan)

4. Keragaan Toleransi Genotipe Kacang Hijauterhadap Deraan Suhu Tinggi pada FaseReporoduktif (Nia Romania, SP. M.Sc, KeltiAnjak Puslitbang Tanaman Pangan)

5. Varietas Unggul Baru Padi Gogo Adaptif diLahan Kering Dataran Tinggi (Dr. ArisHairmansis, BB Padi)

6. Bio-Detas: Pengembangan Teknologi BudiDaya Kedelai pada Lahan Sawah TadahHujan Berbasis Pupuk dan Pestisida Nabati(Drs. Lukman Hakim, Kelti Anjak PuslitbangTanaman Pangan)

Page 33: Laporan Tahunan 2018 - pangan.litbang.pertanian.go.idpangan.litbang.pertanian.go.id/files/Laptah/laptah2018.pdf · Kinerja Puslitbang Tanaman Pangan berdasarkan Indikator Kinerja

28 Laporan Tahunan 2018

7. Perakitan Galur Padi Adaptif pada LahanRawa Lebak (Dr. Indrastuti A. Rumanti, BBPadi)

8. Perakitan Varietas Padi Berkadar Zn Tinggidi Indonesia (Dr. Untung Susanto, BB Padi)

9. Galur-Galur Harapan Padi Efisien Nitrogendari Hasil Seleksi pada Kondisi NitrogenRendah (Dr. Angelita Puji Lestari, BB Padi)

10. Aplikasi Pupuk Hayati Pada VUB Padi Gogodi Lahan Sawah Tadah Hujan (Ir. Ikhwani,Kelti Anjak Puslitbang Tanaman Pangan)

11. Mutu dan Residu Pestisida Beras yangDibudidayakan dengan Cara Organik danNon-organik (Dr. Zahara Mardiah, BB Padi)

12. Ragam Toleransi Sumber Daya Genetik(SDG) Kedelai terhadap Lahan Salin (Ir.Taufiq Abdullah, Balitkabi)

13. Pemuliaan Padi Tipe Basmati di Indonesia(Dr. Heni Safitri, BB Padi)

14. Respons Ketahanan Sumber Daya Genetik(SDG) Kacang Tanah di Tanah Salin (Dr.Herdina Pratiwi, Balitkabi)

15. Kajian Interaksi Genetik, Waktu Panen, danWaktu Simpan Beberapa Galur MutanSorgum Manis dalam MendukungPengembangan Bioindustri Masa Depan(Dr. Amin Nur, Balitsereal)

16. Jarwo Biotarao, Solusi PengendalianTungro Terkini (Dr. Fauziah T. Ladja, LolitTungro)

17. Perkembangan Penyakit Blas padaTanaman Padi dan Usaha Pengendaliannya(Dr. Santoso, BB Padi)

18. Teknologi Padi Produksi Tinggi, Efisien, danSpesifik Agroekosistem (Dr. ZuzianaSusanti, BB Padi)

19. Kebijakan Awal Pengembangan Ubi Kayudi Daerah Siantar dan Sekitarnya diSumatera Utara (Dr. Yudi Widodo,Balitkabi)

20. Evaluasi Galur-galur Harapan Padi AdaptifLahan Salin (Dr. Nafisah, BB Padi)

21. Identifikasi dan Karakterisasi Lokus TerkaitKetahanan Rebah Tanaman Padi (Dr.Indria W. Mulsanti, BB Padi)

22. Perakitan Varietas Unggul Ubi Jalar KayaKalium (Dr. Febria C. Indriani, Balitkabi)

23. Varietas Unggul Baru Padi Gogo Adaptifpada Lahan Kering Dataran Tinggi (Dr.Nuning Argo Subekti, Kelti Anjak PuslitbangTanaman Pangan)

24. Bio-Detas: Pengembangan Teknologi BudiDaya Kedelai pada Sawah Tadah HujanBerbasis Pupuk dan Pestisida Nabati(Bhakti Priatmojo, Kelti Anjak PuslitbangTanaman Pangan)

Publikasi

Sampai Desember 2018 Puslitbang TanamanPangan telah menerbitkan 12 judul publikasihasil penelitian dan telah disebarluaskan keberbagai institusi terkait, baik di lingkupKementerian Pertanian maupun PerguruanTinggi dan institusi terkait lainnya. Publikasi hasilpenelitian yang telah diterbitkan antara lain:1. Laporan Tahunan 2017: Kinerja Penelitian

dan Pengembangan Menuju KemandirianPangan.

2. Jurnal PP Volume 2, Nomor 1, 20183. Jurnal PP Volume 2, Nomor 2, 20184. Jurnal PP Volume 2, Nomor 3, 20185. Buletin Iptek Tanaman Pangan Volume 13,

Nomor 1, 20186. Buletin Iptek Tanaman Pangan Volume 13,

Nomor 2, 20187. Berita Puslitbangtan Nomor 67, Mei 20188. Berita Puslitbangtan Nomor 68, September

20189. Berita Puslitbangtan Nomor 69, Desember

201810. Panduan Umum Sekolah Lapang

Kedaulatan Pangan MendukungSwasembada Pangan Terintegrasi DesaMandiri Benih (SL-Desa Mandiri Benih)

11. Rencana Strategis Puslitbang TanamanPangan 2015-2019 (Revisi II)

12. Profil Puslitbang Tanaman Pangan

Bimbingan Teknis, Ekspose, danPameran

Selama tahun 2018 Puslitbang TanamanPangan mengikuti delapan kegiatan ekspose/pameran, sesuai dengan kebutuhan danprioritas, terutama yang berkaitan denganpengembangan inovasi teknologi tanamanpangan. Kegiatan ini penting artinya dalampenyebarluasan informasi hasil penelitiankepada para pengguna. Pameran dan eksposeyang diikuti adalah:

Page 34: Laporan Tahunan 2018 - pangan.litbang.pertanian.go.idpangan.litbang.pertanian.go.id/files/Laptah/laptah2018.pdf · Kinerja Puslitbang Tanaman Pangan berdasarkan Indikator Kinerja

Laporan Tahunan 2018 29

1. Bimbingan Teknis Budena

Bimbingan teknis Budena (budi daya kedalailahan ternaungi) diselenggarakan di Blora, 24April 2018 yang bertujuan untuk (1) memper-kenalkan kedelai unggul baru varietas Dena 1,Anjasmoro, Argomulyo, dan Dega 1, (2) men-dukung upaya peningkatan produksi kedelaipada kawasan hutan melalui penerapanteknologi Budena, dan (3) mendukungprogram swasembada kedelai melaluipenyediaan benih berkualitas. Tumpangsaritanaman kedelai di hutan jati dapat mem-berikan manfaat ekonomi bagi masyarakat,sekaligus memperbaiki pertumbuhantanaman jati.

2. Bimbingan Teknis Teknologi Padi,Jagung dan Kedelai

Bimbingan teknis diselenggarakan di Makassarpada 6-9 Mei 2018. Sebagai penyelenggaraadalah Puslitbang Tanaman Pangan dengansegenap UPT (BB Padi, Balitsereal, Balitkabi,Lolit Tungro) dan didukung oleh BPTP SulawesiSelatan. Materi bimbingan teknis meliputiteknologi budi daya padi jajar legowo super(Jarwo Super), teknologi pengendalian tungro(Jarwo Bio Taro), teknologi sistem tanamlarikan padi gogo (Largo Super), teknologijagung lahan kering (Jaring), teknologi budidaya kedelai lahan sawah irigasi dan tadah

hujan (Biodetas), teknologi budi daya kedelailahan pasang surut (Kepas), budi daya kedelaibawah naungan (Budena), budi daya kedelaitumpangsari (Budesari), budi daya kedelaitanpa pestisida (Budenopi), dan inovasiteknologi lainnya. Selain pemaparan teknis daripeneliti, juga dilakukan diskusi secara interaktifantara peserta dengan narasumber yangmerupakan peneliti dari UPT lingkupPuslitbang Tanaman Pangan.

Varietas kedelai Dena 1 menghasilkan biji tertinggi pada keragaan BUDENA JATI diResort Pemangkuan Hutan (RPH) Gendongan, BKPH Ngapus, KPH Blora, JawaTengah

Bimtek Teknologi Padi, Jagung, dan Kedelai di Makassar, 6-9 Mei 2018

Page 35: Laporan Tahunan 2018 - pangan.litbang.pertanian.go.idpangan.litbang.pertanian.go.id/files/Laptah/laptah2018.pdf · Kinerja Puslitbang Tanaman Pangan berdasarkan Indikator Kinerja

30 Laporan Tahunan 2018

3. Pameran 18th Indonesia Agro Food Expo

Indonesia Agro Food Expo ke-18diselenggarakan akarta Convention Center, 10-13 Mei 2018. Kegiatan ini memamerkanproduk pertanian yang meliputi tanamanpangan, hortikultura, perkebunan, makananolahan, dan teknologi. Indonesia Agro FoodExpo dirancang sebagai media pameran bisnis(B to B) dan sarana membangun jaringanbisnis bagi industri berbasis agro, dari huluhingga hilir. Pameran ini diikuti oleh 80 pesertadari Kementerian Pertanian, PemerintahDaerah, BUMN, dan pelaku usaha bidangagribisnis skala UKM dan nasional. Pamerandiselenggarakan oleh Kementerian Pertaniandengan tema “Diversifikasi KomoditasPertanian Mendukung Swasembada Pangan”.

4. Tarhib Ramadhan Badan LitbangPertanian

Menyambut bulan suci Ramadan 1439 H/2018,Dharma Wanita Badan Litbang Pertanianmenyelenggarakan “Tarhib Ramadan” dengantema “Bersihkan Hati, Kuatkan Ukhuwah, danTingkatkan Kepedulian bagi Sesama” pada 7-9 Mei 2018 di Auditorium Ir. SadikinSumintawikarta, Kampus PertanianCimanggu, Bogor.

Puslitbang Tanaman Pangan ikutberpartisipasi dalam acara sosial ini denganmenampilkan produk olahan dari ubi jalar,bimbingan teknis pembuatan es krim ubi jalarungu dan jus ubi jalar dengan narasumberpeneliti Balitkabi, Ir. Erliana Ginting, M.Sc.Bimtek diikuti oleh sekitar 100an orang pesertayang terdiri atas pelaku usaha olahan makanan,penyuluh, dosen/guru SMK, mahasiswa,organisasi pemberdayaan wanita, dan iburumah tangga.

5. Ritech Expo dalam Rangka Harteknaske-23

Puncak Hari Kebangkitan Teknologi Nasional(Harteknas) ke-23 tahun 2018 yang dipusatkandi Pekanbaru, Riau, dilaksanakan di rumahdinas Gubernur Prov. Riau, pada 10 Agustus2018. Harteknas 2018 mengangkat tema“Inovasi untuk Kemandirian Pangan danEnergi”. Kegiatan ini dihadiri oleh stakeholderIptek dari kalangan Pemerintah Pusat danDaerah, Presiden RI ke-3 Prof. Dr. B.J. Habibie,Menristekdikti, Gubernur se-Indonesia,

Beras merah, beras hitam, dan kombinasimerah dan hitam dipamerkan pada 18th

Indonesia Agro Food Expo.

Ketua Tim DPP Dharma Wanita, menggunting pita tanda dimulainya bazaar padaTarhib Ramadhan di Kampus Cimanggu, Bogor.

Badan Litbang Pertanian berpartisipasibersama Badan SDMP, Badan Karantinadi Pavilyun Kementerian Pertanian

Menteri Ristekdikti, Mohamad Nasir didampingi oleh Gubernur Riau, ArsyadjuliandiRachman dan Presiden ke 3 RI, BJ Habibie menggunting pita tanda dibukanyaRitech Expo dalam rangka Harteknas ke-23 di Pekanbaru.

Page 36: Laporan Tahunan 2018 - pangan.litbang.pertanian.go.idpangan.litbang.pertanian.go.id/files/Laptah/laptah2018.pdf · Kinerja Puslitbang Tanaman Pangan berdasarkan Indikator Kinerja

Laporan Tahunan 2018 31

anggota DPR RI, DPRD Prov. Riau, Kementeriandan Lembaga Pemerintah, perguruan tinggi,pengusaha, BUMN dan Swasta serta 2000orang yang tergabung dalam komunitas Iptek.

Puslitbang Tanaman Pangan bersamaPuslitbang Perkebunan dan BB Pascapanenserta BPTP Riau yang mewakili BalitbangtanKementerian Pertanian berpartisipasi dalamRitech Expo 2018 dengan memamerkanproduk unggulan dan teknologi inovatif.

6. Spekta Hortikultura 2018

Tujuan kegiatan ini adalah mengedukasimasyarakat luas tentang inovasi teknologipertanian yang sinergis, baik antara pihakpemerintah dengan pemerintah maupundengan swasta. Rangkaian kegiatan yangdilaksanakan di antaranya horti bazaar,youthpreneurship horti, kelas masak horti,temu bisnis, dan kegiatan yang mengedukasimasyarakat luas tentang inovasi teknologipertanian dengan cara yang menyenangkan.Spekta Hortikultura diselengarakan di BalaiPenelitian Tanaman Sayuran, Lembang,Bandung, 20-23 September 2018.

7. Ekspose Inovasi Teknologi PertanianLahan Rawa

Ekspose inovasi teknologi pertanian lahanrawa diselenggarakan dalam rangka PekanPertanian Rawa Nasional (PPRN) II diBanjarbaru, Kalimantan Selatan, 17 Oktober2018 di Balai Penelitian Pertanian Lahan Rawadi Banjarbaru, yang diinisiasi oleh Balai BesarPenelitian dan Pengembangan Sumber DayaLahan Pertanian (BBSDLP).

PPRN II dibuka oleh Menteri Pertanian,Amran Sulaiman, yang kemudian berkenanmelakukan launching Taman Sains Pertanian(TSP) Lahan Rawa. Acara ini dihadiri olehSekretaris Daerah, Drs. Abdul Haris,M.Si, mewakili Gubernur Provinsi KalimantanSelatan, Kepala Badan Litbang Pertanian, Prof.Dr. Ir. Muhammad Syakir, MS, Kepala BalaiBesar Penelitian dan Pengembangan SumberDaya Lahan Pertanian, Prof. Dr. Dedi Nursyamsi,MAgr, Kepala Puslitbang Tanaman Pangan, Dr.Moh. Ismail Wahab, beserta para pejabateselon 2 dan 3 lingkup Kementerian Pertaniandan pemerintahan setempat. Acara ini diikutioleh 1.000 peserta dari perwakilan petani,akademisi, peneliti, pemerintah daerah,

lembaga swadaya masyarakat, para penentukebijakan, dan masyarakat umum.

Teknologi yang digelar di lahan TSP LahanRawa Banjarbaru meliputi penataan lahan,konservasi dan efisiensi pemanfaatan air,ameliorasi dan pemupukan, komoditas adaptiflahan rawa, di antaranya jagung hibridavarietas Nasa 29 rakitan peneliti Badan LitbangPertanian dan aneka kedelai, ternak,

Menteri Pertanian, Amran Sulaiman, didampingi Kepala Badan Litbang, Dr. M.Syakhir, melihat hasil inovasi Badan Litbang Pertanian pada pameran SpektaHortikultura, di Balai Penelitian Tanaman Sayuran, Lembang, 20-23 September2018.

Menteri Pertanian, Dr. Andi Amran Sulaiman resmi membuka suatu hamparan lahanpercontohan (show window) tanaman jagung di Taman Sain Pertanian (TSP) LahanRawa pada Pekan Pertanian Lahan Rawa Nasional II di Kalimantan Selatan, 17Oktober 2018.

Page 37: Laporan Tahunan 2018 - pangan.litbang.pertanian.go.idpangan.litbang.pertanian.go.id/files/Laptah/laptah2018.pdf · Kinerja Puslitbang Tanaman Pangan berdasarkan Indikator Kinerja

32 Laporan Tahunan 2018

konservasi plasma nutfah, pengelolaan limbah,dan alat-mesin pertanian. Mengawali PPRN II,Meteri Pertanian memanen Jagung Hibridavarietas Nasa 29.

8. Peringatan Hari Pangan Sedunia (HPS)ke-38

Perhatian terhadap pemanfaatan lahan rawauntuk pengembangan pertanian di Indonesiatelah dimulai sejak beberapa dekade yang lalu.Proyek Swamps II yang dikelola oleh BadanLitbang Pertanian sekitar tiga dekade lalu telahmembuktikan bahwa melalui pengelolaanyang tepat, padi dan komoditas lainnya mampumemberi hasil panen yang tinggi.Pengembangan lahan rawa (pasang surut danlebak) diyakini mampu mengatasi masalahpengadaan pangan nasional. Keberhasilanpengembangan ekosistem ini untuk produksipadi dan palawija merupakan pembuktiansekaligus harapan bagi masa depan panganIndonesia. Jika dikelola dengan baik, pertanianlahan rawa mampu memberikan pendapatanyang signifikan bagi petani. KementerianPertanian pada peringatan Hari Pangan se-Dunia (HPS) ke-38 di Barito Kuala, KalimantanSelatan, pada 18 Oktober 2018mengembangan varietas unggul baru padi..

Di Indonesia terdapat sekitar 34 juta hektarlahan rawa yang terdistribusi di Sumatera,Kalimantan, Sulawesi, dan Papua; 10 jutahektar di antaranya potensial dikembangkan

untuk pertanian, termasuk komoditas pangan.Hasil penelitian dan pengembangan teknologipertanian di berbagai lokasi lahan rawa diIndonesia menunjukkan padi yangdibudidayakan pada lahan rawa mampuberproduksi tinggi, hampir menyamai lahansawah irigasi.

Kebijakan pengembangan lahan rawauntuk pertanian dinilai strategis dikaitkandengan fakta yang menunjukkan sebagianlahan sawah irigasi yang menjadi pemasokutama pangan telah beralih fungsi untukberbagai keperluan dan sebagian lagimengalami pelandaian produktivitas karenaketidaktepatan pengelolaan. Selain itu telahterjadi kerusakan infrastruktur pertanian dikawasan persawahan irigasi. Perubahan iklimyang mendera pertanian di berbagai negara diseantero dunia juga melatari pengembanganlahan rawa untuk pertanian di Indonesia.

Badan Litbang Pertanian (Balitbangtan)beserta jajarannya, terutama PuslitbangTanaman Pangan, Balai Besar PenelitianTanaman Padi (BB Padi), Balai BesarPengkajian dan Pengembangan TeknologiPertanian (BBP2TP), Balai Besar Sumber DayaLahan Pertanian (BBSDLP) berperan aktifmengelola lahan rawa pasang surut dan lebakdi areal HPS ke-38 di Jejangkit Muara, BaritoKuala. Daerah ini dijadikan sebagai kawasanpercontohan pengembangan teknologispesifik lokasi lahan rawa.

Masalah yang dihadapi petani dalam budidaya padi di lahan rawa pasang surut danlebak antara lain tidak mudah menentukanwaktu tanam yang tepat. Masalahnya, awalmusim hujan yang berdampak terhadap airpasang dan akhir musim hujan yangberdampak terhadap air surut di kawasanlahan rawa selalu berubah-ubah hampir setiaptahun. Kondisi itu menuntut perlunyaperakitan komponen teknologi budi daya yangtepat untuk pengembangan padi pada lahanrawa lahan pasang surut. Dalam hal ini,penanaman varietas padi toleran rendamanmemegang peranan penting. Balitbangtantelah menghasilkan beberapa varietas unggulpadi toleran rendaman dengan tinggi tanaman+ 100 cm, umur genjah, dan potensi hasiltinggi (5-7 t/ha). Varietas unggul padi tersebutantara lain Inpara-2, Inpara-3, Inpara-8 Agritan,Inpara-9 Agritan, Inpari-32 HDB, Inpari-40, danInpari-42 Agritan GSR.

Padi varietas Inpara-2 di lahan rawa Barito Kuala potensi hasil 7 t/ha setara denganhasil padi sawah irigasi pada Gelar Teknologi Hari Pangan Sedunia ke-35 di BaritoKuala, Kalimantan Selatan.

Page 38: Laporan Tahunan 2018 - pangan.litbang.pertanian.go.idpangan.litbang.pertanian.go.id/files/Laptah/laptah2018.pdf · Kinerja Puslitbang Tanaman Pangan berdasarkan Indikator Kinerja

Laporan Tahunan 2018 33

Presiden Jokowi membuka acara Indonesia Science Expo ke-3 yang diselenggarakaLIPI di Indonesia Convention Exhibition (ICE) Bumi Serpong Damai, Tangerang,Banten, 1-4 November 2018.

9. Indonesia Science Expo (ISE)

Bertempat di Indonesia Convention Exhibition(ICE) BSD Indonesia Science Expo (ISE)berlangsung pada 1-4 November 2018. ISEketiga ini merupakan kegiatan ilmiah berskalanasional yang diselenggarakan oleh LIPI. Temaacara pada tahun 2018 adalah “CelebratingScience and Innovation”. Acara dibuka olehPresiden Jokowi dan dalam sambutannya,Presiden menyampaikan bahwa tantanganyang dihadapi dapat dipecahkan melaluipenelitian. Keterbatasan dan ketidak-mungkinan dapat diterobos dengan ilmupengetahuan, teknologi, dan inovasi.“Penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologimerupakan terobosan dalam memajukanIndonesia” ujar Presiden. Kegiatan ISE kali inidiisi dengan konferensi, science show, scienceart, science movie, scence games, talkshow,workshop, dan kuliah populer.

10.Pendayagunaan Website dan MediaSosial

Dalam pendayaagunaan website http://pangan.litbang.pertanian.go.id PuslitbangTanaman Pangan terus berupaya mengupdateinformasi yang diperlukan oleh publik,terutama informasi yang berkaitan denganteknologi tanaman pangan. Sesuai standardpelayanan dalam penyebaran informasi,website Pusitbang Tanaman Pangan dibagimenjadi tiga kelompok, yaitu berita, publikasi,dan data yang terkait dengan teknologitanaman pangan.

Perpustakaan

Perpustakaan merupakan sumber ilmupengetahuan dan teknologi yang terusmendapat kunjungan pemustaka, terutamapeneliti, penyuluh, dosen, mahasiswa,pengusaha agribisnis, dan masyarakat umum.Sejak Januari-Desember 2019, PuslitbangTanaman Pangan mendapat tambahan koleksibahan pustaka sebanyak 38 judul buku dan146 judul majalah. Katalog digital yang dimilikiperpustakaan telah diupload pada http://perpustakaan.pertanian.go.id/puslitbangtan.Data SIMPERTAN sejak Januari sampaiDesember 2018 berjumlah 213 judul yangterdiri atas 123 judul bahan pustaka, 90 juduldi antaranya artikel dari jurnal dan prosidingpenelitian. Respositori khusus terbitan

Tabel 10. Data kunjungan website tahun 2018.

Month Unique Number Pages Hits Bandwidth visitors of visits

Jan 2018 10.156 20.574 31.626 84.377 26.620Feb 2018 11.456 22.646 280.812 726.808 26.200Mar 2018 13.598 26.443 501.425 136.311 45.570Apr 2018 20.951 31.528 202.859 237.895 24.280May 2018 15.717 35.956 229.908 484.041 18.850Jun 2018 14.569 27.090 176.732 524.942 21.040Jul 2018 14.698 34.671 212.117 640.800 33.597Aug 2018 16.836 35.213 260.359 724.421 39.027Sep 2018 14.921 33.180 305.072 810.025 32.167Oct 2018 15.677 28.224 205.670 634.353 27.150Nov 2018 15.671 28.766 253.912 717.974 32.580Dec 2018 13.661 26.733 298.625 803.578 25.720

Total 177.911 351.024 2.959.117 6.525.525 352.801

Gambar 1. Grafik kunjungan website Tahun 2018.

Page 39: Laporan Tahunan 2018 - pangan.litbang.pertanian.go.idpangan.litbang.pertanian.go.id/files/Laptah/laptah2018.pdf · Kinerja Puslitbang Tanaman Pangan berdasarkan Indikator Kinerja

34 Laporan Tahunan 2018

Gambar 2. Data Pengunjung berdasarkan negara tahun 2018.

Tabel 11. Jumlah koleksi perpustakaan dan data digital SIMPERTAN/Repositori/iTani sampai dengan tahun 2018.

T a h u nJenis Jumlah

s/d 2014 2015 2016 2017 2018 judul/entri

Buku 3149 103 143 38 64 3497 judulMajalah 3336 159 173 146 120 3934 eksemplarJumlah 6485 262 316 184 184 7431Digital bahan - 191 145 124 123 583 Judulpustaka/BukuDigital artikel - 509 189 179 90 967 juduljurnal/prosidingDigital repositori - 116 1 54 - 171 judulDigital iTani - - - - 24 24 JudulJumlah digital - 816 335 357 237 1745 judulKliping koran 326 304 357 284 172 1443 JudulSkripsi/tesis 198 - - 3 11 212 judulKoleksi referens 789 - - - - 789 eksemplar

Jumlah 7798 1382 1008 828 604 11620

Tabel 12. Rekapitulasi kegiatan Perpustakaan Januari-Desember 2018.

Uraian kegiatan Jumlah

Jumlah kliping koran : 172 judulHarian Republika 91 JudulHarian Kompas 52 judulData digital SIMPERTAN, Repositori dan iTani* Repositori terbitan Puslitbang Tanaman Pangan 171 Judul* Bahan pustaka (buku, jurnal, prosiding dll) 123 Judul* Artikel (jurnal dan prosiding) 90 judul* iTani 24 JudulJumlah pengunjung/pemustaka 35 orangJumlah peminjam bahan pustaka 16 orangJumlah tambahan buku baru 64 judulJumlah tambahan majalah baru 120 eksemplarPemeliharaan Pemberian kamper (3 bulan sekali) danFumigasi (Satu tahun 1 kali)

Terdapat aplikasi iTani http://dashboard.aksaramaya.id/admin/ yang khususmengentri buku panduan teknis dan petunjukteknis yang mudah dipahami oleh semuakalangan terutama petani, karena aplikasisudah bisa di download pada telepon seluler(HP). Beberapa kegiatan PerpustakaanPuslitbang Tanaman Pangan dalam periodeJanuari-Desember 2018 dapat dilihat padaTabel 12.

Kerja Sama Penelitian

Sebagai penghasil teknologi tanaman pangan,Puslitbang Tanaman Pangan memiliki perananpenting dalam mendiseminasikan teknologihasil penelitian kepada berbagai pihak melaluikerja sama penelitian, di dalam dan luar negeri.Kerja sama penelitian telah dilakukan dalamupaya optimalisasi: (1) pemanfaatan kekayaanintelektual dari teknologi yang dihasilkan;(2) percepatan pematangan teknologi;(3) percepatan diseminasi dan adopsiteknologi; (4) percepatan pencapaian tujuanpembangunan pertanian; (5) capacity buildingbagi Unit Kerja/Unit Pelaksana Teknis (UK/UPT)lingkup Balitbangtan; (6) alih teknologi; (7)percepatan penerimaan umpan balik untukdari berbagai pihak untuk penyempurnaanteknologi; (8) optimalisasi sumber daya; dan(9) penciptaan alternatif sumber pembiayaan.

Kerja Sama Dalam Negeri

Kerja sama dalam negeri ditandai olehperjanjian untuk melakukan penelitian danpengembangan, terutama antara UK/UPTBalitbangtan dengan mitra dalam negeri.Secara keseluruhan, kerja sama dengan mitradalam negeri pada periode Januari - Desember2018 berjumlah 43 judul kegiatan denganrincian, tiga judul dilaksanakan oleh PuslitbangTanaman Pangan, 24 judul dilaksanakan olehBB Padi, 12 judul dilaksanakan oleh Balitkabi,dan empat judul dilaksanakan oleh Balitsereal(Tabel 13).

Kerja sama lisensi di lingkup Puslitbangtanhingga Desember 2018 tercatat 92 kontrak.Kerja sama linsensi umumnya berstatuslanjutan. Pada Tabel 14 dapat dilihat kerja samalisensi lingkup Puslitbang Tanaman Pangan.

Puslitbang Tanaman Pangan berjumlah 171judul dengan total entri sampai Desember 2018untuk bahan pustaka dan artikel jurnal 237judul Tabel 11.

Page 40: Laporan Tahunan 2018 - pangan.litbang.pertanian.go.idpangan.litbang.pertanian.go.id/files/Laptah/laptah2018.pdf · Kinerja Puslitbang Tanaman Pangan berdasarkan Indikator Kinerja

Laporan Tahunan 2018 35

Tabel 13. Kerja sama Dalam Negeri periode Januari-Desember 2018.

No Judul Penelitian Nama Mitra Peneliti

Puslitbangtan1. Model pengembangan teknologi budidaya Badan Litbang Pertanian Dr. M. Ismail Wahab, M.Si

Largo Super di bawah tegakan tanamanperkebunan

2. Sintesa kebijakan perakitan VUB Pajale Badan Litbang Pertanian Dr. Nuning Argo Subektiturunan varietas unggul eksisting populer

3. Perakitan paket teknologi budidaya terbaik Badan Litbang Pertanian Prof. Dr. Hasil SembiringPadi sawah lahan salin yang terdampakintrusi air laut di wilayah Pesisir Jalur Pantura

BB Padi1. Peningkatan produksi benih F1 hibrida (2 t/ha) Universitas Mulawarman Dr. Satoto

dan bermutu tinggi mendukung pengembanganpadi hibrida

2. Perakitan padi sawah toleran kekeringan pada IPB dan LIPI Dr. Indrastuti Rumantifase generative menggunakan pendekatanmarka molekuler

3. Pengelolaan lahan salin melalui teknologi UNPAD Dr. Nafisahsimbiose indofit dan varietas unggul padi

4. Perakitan varietas padi gogo dataran tinggi Universitas Sumatera Utara Dr. Aris Hairmansisdengan produktifitas minimal 5 ton GKG/ha dan BB Biogenberbasais sumber daya genetik lokal denganbantuan marka molekuler

5. Perakitan varietas padi gogo tahan naungan LIPI Dr. Angelita Puji Lestariminimal 60%, intersepsi cahaya denganproduktivitas minimal 5 ton GKG/ha

6. Pelepasan varietas unggul turunan padi lokal - Dr. Untung SusantoSiam dan Adan melalui perbaikan umur danpotensi hasil

7. Percepatan pelepasan varietas padi perbaikan Dr. Heni SafitriCiherang untuk ketahanan terhadap hama danpenyakit

8. Pembentukan varietas Ciherang multitoleran Puslitbangtan Dr. Nafisahmelalui introduksi QTL toleransi salinitaskekeringan dan rendaman

9. Pengembangan teknologi budidaya padi di BPTP Kalbar Dr. Dody Dwi Handokowilayah perbatasan

10. Pengujian ketahanan galur-galur padi hibridaPT. Syngenta Indonesia terhadap wereng batangcokelat biotipe 3 serta hawar daun bakteripatotipe IV dan VIII PT. Syngenta Indonesia Dra. Anggiani

11. Pelepasan varietas padi hibrida PT. Biogene Plantation Dr. Satoto12. Uji multilokasi padi hibrida PT. Bayer Indonesia Dr. Satoto13. Skrining wereng coklat dan hawar daun bakteri PT. Nusantara Pertanian Dr. Satoto

Indonesia14. Uji adaptasi padi hibrida PT. Dupont Indonesia Dr. Satoto15. Efikasi Poly4 Sirius sebagai Pupuk KMgS PT. Wilmar Chemical Ir. Tita Rustiati

terhadap pertumbuhan dan produksi padi Indonesia16. Seed coating JTE dan Komatsu Zuziana Susanti, P.hD17. Uji multilokasi padi hibrida PT. Syngenta PT. Sygenta Indonesia Dr. Satoto

Indonesia18. Uji ketahanan padi lokal siam epang terhadap Dinas Pertanian Kotawarigin Dr. Rahmini

wereng batang coklat, hawar daun bakteri,blas dan tungro serta keracunan Al dan Fe

19. Uji ketahanan galur-galur padi Kabupaten Musi Dinas Pertanian dan Dra. Anggiani NasutionRawas terhadap penyakit blas, wereng coklat, Peternakan Musi Rawasdan hawar daun bakteri di rumah kaca

20 Skrining ketahanan hama dan penyakit varietas Pemerintah Kabupaten Ir. Dede Kusdiamanpadi lokal pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan Pesisir Selatan, Dinasterhadap wereng batang coklat, hawar daun Tanaman Panganbakteri, tungro dan blas serta kandungan mutu Hortikultura dan Perkebunanfisik dan kimia gabah/beras

Page 41: Laporan Tahunan 2018 - pangan.litbang.pertanian.go.idpangan.litbang.pertanian.go.id/files/Laptah/laptah2018.pdf · Kinerja Puslitbang Tanaman Pangan berdasarkan Indikator Kinerja

36 Laporan Tahunan 2018

Tabel 13. Lanjutan.

No Judul Penelitian Nama Mitra Peneliti

21 Monitoring resistensi insektisida Prevathon 50SC PT. DuPont Agricultural Dr. Usyati(Rynaxypyr 50SC) terhadap hama penggerek Products Indonesiabatang padi kuning, Scirpophaga incertulas(Walker) (Lepidoptera: Pyralidae)

22 Pemeriksaan substantif uji BUSS tanaman padi Balai Pengelola Alih Dr. Aris Hairmansisvarietas Inpago 10 Teknologi Pertanian

23 Pemeriksaan substantif uji BUSS tanaman padi Balai Pengelola Alih Yuni Widyastiti, MSivarietas Inpara 8 Agritan, Inpara 9 Agritan dan Teknologi PertanianMunawacita

24 Pelaksanaan insentif pembinaan kelembagaan Kemenristek Dikti Kepala Balai BesarPusat Unggulan IPTEK

Balitkabi1. Meningkatkan dan mengembangkan ilmu Fakultas Farmasi Universitas Ir. Erliana Ginting, M.Sc.

pengetahuan dan teknologi di bidang pertanian, Gadjah Mada Yogyakartapangan fungsional, dan farmasi

2. Kerja sama pengembangan kedelai tropis PT Mitratani Dua Tujuh Dr. Muchlish Adie3. Kerja sama Tri Dharma Perguruan Tinggi Fakultas Pertanian Dr. Didik Harnowo

Universitas Wijaya KusumaSurabaya

4. Kerja sama Tri Dharma Perguruan Tinggi Fakultas Teknik Universitas Dr. Didik HarnowoWijaya Kusuma Surabaya

5. Pendidikan dan pengajaran, penelitian dan Fakultas Pertanian Dr. Joko Susilo Utomopengabdian kepada masyarakat Universitas Tidar

6. Pelaksanaan kegiatan inkubasi produksi Wulan Anggraini Dr. Joko Susilo Utomocake tape ubikayu

7. Kerja sama riset, diseminasi hasil penelitian, Politeknik Pertanian Negeri Dr. Joko Susilo Utomodan pengembangan sumberdaya manusia Payakumbuh

8. Pelaksanaan insentif pembinaan kelembagaan Pejabat Pembuat Komitmen Dr. Moch. Muchlish AdiePusat Unggulan Iptek Tahun 2018 (PPK) pada Direktorat

Lembaga Penelitian danPengembangan - DirektoratJenderal Kelembagaan IlmuPengetahuan, Teknologi, danPendidikan TinggiKementerian Riset,Teknologi, dan PendidikanTinggi

9. Perakitan varietas kedelai adaptif dan produktif Satker Badan Penelitian dan Dr. Moch. Muchlish Adiepada lahan kering masam (>3 t/ha) dan tahan Pengembangan Pertanianpecah polong Kantor Pusat Jakarta

10. Pengujian ketahanan populasi varietas turunan Satker Badan Penelitian dan Apri Sulistyo, M.Si.esensial Anjasmoro toleran kutu kebul dan Pengembangan PertanianGrobogan tahan pecah polong Kantor Pusat Jakarta

11. Peningkatan kualitas Tri Dharma Perguruan Fakultas Pertanian Dr. Yuliantoro Baliadi, MS.Tinggi Universitas Mahasaraswati

Denpasar12 Lisensi kacang hijau varietas Vima 1 CV Semi Dr. Yuliantoro Baliadi, MS.

Balitserealia1. Pembentukan populasi varietas turunan Badan Litbang Pertanian Sigit Budi Santoso, MSc

esensial lamuru, sukmaraga, dan bismaproduktivitas tinggi

2. Perakitan jagung hibrida prolipik produktivitas Badan Litbang Pertanian Dr. Muhammad Azraitinggi dan berumur genjah-sedang

3. Perbaikan genetik gandum tropis yang dapat Badan Litbang Pertanian Dr. Amin Nur, SP, MSiberadaptasi pada dataran rendah toleranterhadap suhu tinggi melalui metode pemuliaan“Convergent Breding”

4. Optimalisasi potensi bakteri metanotrof Badan Litbang Pertanian Dr. Amran Muisindigenous sebagai agen biopestisida danbiofertilizer pada tanaman jagung

Page 42: Laporan Tahunan 2018 - pangan.litbang.pertanian.go.idpangan.litbang.pertanian.go.id/files/Laptah/laptah2018.pdf · Kinerja Puslitbang Tanaman Pangan berdasarkan Indikator Kinerja

Laporan Tahunan 2018 37

Tabel 14. Kerja sama dengan Instansi Pemerintah Periode Januari-Desember 2018.

No. Nama Invensi Nama Lisensor No. Perjanjian Masa Perjanjian

BB Padi1 Padi Hibrida Hipa 8 PT. Dupont Indonesia 1325/LB.150/I.2.1/11.9 10 tahun2 Padi Hibrida HiPa 12 PT. Saprotan Benih Utama 1166/LB.150/I.2.1/10.11 20 Tahun

117/SBU-ext/X/20113 Padi Hibrida HiPa 14 PT. Saprotan Benih Utama 1167/LB.150/I.2.1/10.11 20 Tahun

119/SBU-ext/X/20114 Padi Hibrida Hipa Jatim 1 Dinas Pertanian Provinsi 618/LB.210/I.2.1/06.12 10 Tahun

Jawa Timur 521.1/1661/113.24/20125 Padi Hibrida Hipa Jatim 2 Dinas Pertanian Provinsi 619/LB.210/I.2.1/06.12 10 Tahun

Jawa Timur 521.1/1662/113.24/20126 Padi Hibrida Hipa Jatim 3 Dinas Pertanian Provinsi 620/LB.210/I.2.1/06.12 10 Tahun

Jawa Timur 521.1/1663/113.24/20127 Padi Hibrida Hipa 18 PT. Petrokimia Gresik 1693.HM.230/I.2.1/12/2015 11 bulan

2558/TU.04.06/27/SP/20158 Biopestisida Metarian PT Biosindo Mitra Jaya B-1288/MH.30/H.2.1/10/2016 5 Tahun

10 WP 015/BMJ/PL-BBPTP/X/20169 Padi Hibrida Varietas PT Petrokimia Gresik B-1071/HM.230/H.2.1/09/2017 3 Tahun

HIPA 18 1404/TU.04.06/27/SP/2017

Balitkabi1 Formula Pupuk Hayati PT. Agro Indo Mandiri 5210/KL.420/I.2.2/12/2014 5 Tahun

Iletrisoy 50/Pro-KL/12/20142 Vima 3 PT. Semi B.2391/SM.210/H.2.2/06/2018 5 Tahun

0001/PKVIMA3/CV/SEMI/VI/20183 Vima 5 PT. Semi Masih proses 5 Tahun

Balitserealia1 Jagung Hibrida PT. Jafran Indonesia 1071.SR.340.H.23/7/2017 5 Tahun

Bima 14 Batara 07/JFR/VII/20172 Jagung Hibrida Varietas PT Rahmat Rodel 1567A/HK.540/H.2.3/10/2017 5 Tahun

Bima 20 078/RR-PT/PLC/X/20173 Jagung Hibrida Bima 16 PT. Pusri 2294.1/Kpts/SR.120/2013 5 Tahun

452/SP/DIR/20134 Jagung Hibrida varietas PT. Jafran Indonesia 842a/SR.340/I.2.3/06/2015 5 tahun

Bima 11 03/JFR/VI/20155 Jagung Hibrida Bima 10 PT. Sang Hyang Seri 1720/SR.340/I.2.3/10/2015 5 tahun

SP.110/SHS.01/X/20156 Jagung Hibrida JH 234 PT. Green Grow Indonesia 406A/SR.120/I.2.3/03/2016 5 Tahun

015/GGI/III/20167 Jagung Hibrida Varietas PT. Pertani (Persero) 534//SR.120/I.2.3/04/2016 5 Tahun

JH 27 24/PERT.D/HKP.30/20168 Jagung Hibrida Varietas PT Tunas Widji Inti Nayottama 1767/SR.340/H.2.3/11/2016 5 Tahun

Bima 16 02/A.01/XI/20169 Jagung Hibrida Bima 20 PT Mulya Agro Sarana 52H/SR.340/H.2.3/01/2017 5 Tahun

URI SP.004/C/MAS/I/201710 Jagung Hibrida Bima 15 PT Pertani (Persero) 52i/SR.340/H.2.3/01/2017 5 Tahun

9/Pert.D/HKP.30/201711 Jagung Hibrida Bima 19 PT Pertani (Persero) 52j/SR.340/H.2.3/01/2017 5 Tahun

URI 8/Pert.D/HKP.30/201712 Jagung Hibrida Bima 20 PT Pertani (Persero) 52k/SR.340/H.2.3/01/2017 5 Tahun

URI 7/Pert.D/HKP.30/201713 Jagung Hibrida Bima 14 PT Sang Hyang Seri (Persero) 64/SM.340/H.2.3/01/2017 5 tahun

SP.33/SHS.01/I/201714 Jagung Hibrida Bima 15 PT Sang Hyang Seri (Persero) 65/SM.340/H.2.3/01/2017 5 tahun

SP.34/SHS.01/I/201715 Jagung Hibrida Bima 20 PT Sang Hyang Seri (Persero) 66/SM.340/H.2.3/01/2017 5 tahun

URI SP.35/SHS.01/I/201716 Jagung Hibrida Bima 10 PT Sang Hyang Seri (Persero) 86D/SM.340/H.2.3/01/2017 5 tahun

SP.35/SHS.01/I/201717 Jagung Hibrida Bima 19 PT Tani Solusi 237A/SR.340/H.2.3/02/2017 5 tahun

URI 2.28/Dir/TS/Lis/II/201718 Jagung Hibrida Bima 20 PT Tani Solusi 238A/SR.340/H.2.3/02/2017 5 tahun

URI 2.29/Dir/TS/Lis/II/2017

Page 43: Laporan Tahunan 2018 - pangan.litbang.pertanian.go.idpangan.litbang.pertanian.go.id/files/Laptah/laptah2018.pdf · Kinerja Puslitbang Tanaman Pangan berdasarkan Indikator Kinerja

38 Laporan Tahunan 2018

Tabel 14. Lanjutan.

No. Nama Invensi Nama Lisensor No. Perjanjian Masa Perjanjian

19 Jagung Hibrida Bima 14 CV Agro Indo Seed 238A/SR.340/H.2.3/02/2017 5 tahun05/AIS/II/2017

20 Jagung Hibrida Bima 14 UD Sari Bumi Indonesia 240A/SR.340/H.2.3/02/2017 5 tahun007/SBI-MLG/2/2017

21 Jagung Hibrida JH 36 PT Agri Makmur Pertiwi 352/SR.340/H.2.3/03/2017 5 tahun035/AMP/BD-Ext/III/2017

22 Jagung Hibrida JH 45 PT Agri Makmur Pertiwi 353/SR.340/H.2.3/03/2017 5 tahun036/AMP/BD-Ext/III/2017

23 Jagung Hibrida Bima 14 PT Golden Indonesia Seed 1073/SR.340.H.2.3/7/2017 5 TahunBatara 151/GIS-MLG/PL/VII/2017

24 Jagung Hibrida Bima 20 PT Golden Indonesia Seed 1074/SR.340.H.2.3/7/2017 5 TahunURI 152/GIS-MLG/PL/VII/2017

25 Jagung Hibrida Bima 4 PT Esa Sarwaguna Adinata 1075/SR.340.H.2.3/7/2017 5 Tahun001/ADI/VII/2017

26 Jagung Hibrida Bima 20 PT Esa Sarwaguna Adinata 1076/SR.340.H.2.3/7/2017 5 TahunURI 002/ADI/VII/2017

27 Jagung Hibrida JH 27 PT Esa Sarwaguna Adinata 1077/SR.340.H.2.3/7/2017 5 Tahun003/ADI/VII/2017

28 Jagung Hibrida Bima 20 PB Oryza Sativa 178/SR.340.H.2.3/7/2017 3 TahunURI 060/SPK-OS/VII/2017

29 Jagung Hibrida HJ 21 PB Oryza Sativa 179/SR.340.H.2.3/7/2017 3 TahunAgritan 061/SPK-OS/VII/2018

30 Jagung Hibrida Bima 19 PT. Jafran Indonesia 1072.SR.340.H.23/7/2017 5 TahunURI 08/JFR/VII/2017

31 Jagung Hibrida Bima 14 PT Srijaya Internasional 1070/SR.340.H.2.3/7/2017 5 TahunBatara 77/SP/PT-SI/VII/2017

32 Jagung Hibrida Varietas PT Rahmat Rodel 1568A/HK.540/H2.3/10/2017 5 TahunBima 10 077/RR-PT/PLC/X/2017

33 Jagung Hibrida Bima 20 PT Agro Indo Mandiri 1564A/HK.540/H.2.3/10/2017 5 TahunURI 51/AIM-KL/X/2017

34 Jagung Hibrida Bima 10 PT Agritek Tani indonesia 1572.C/TP.030/H.2.3/10/2017 5 Tahun030/ATI/PKS/X/2017

35 Jagung Hibrida JH 27 PT Agritek Tani indonesia 1572.D/TP.030/H.2.3/10/2017 5 Tahun031/ATI/PKS/X/2017

36 Jagung Hibrida Bima 11 PT Sarana Tunggal 1572E/HK.510/H.2.3/10/2017 5 TahunKelompok Tani 21/STK/XI/17

37 Jagung Hibrida Bima 14 PT Sarana Tunggal 1572F/HK.510/H.2.3/10/2017 5 TahunBatara Kelompok Tani 22/STK/XI/17

38 Jagung Hibrida Varietas PT Benindo Perkasa Utama 1908.A/HK.540/H.2.3/11/2017 5 TahunBima 19 URI 041/BND/XI/2017

39 Jagung Hibrida Varietas PT Benindo Perkasa Utama 1909.A/HK.540/H.2.3/11/2017 5 TahunHJ 21 Agritan 042/BND/XI/2017

40 Jagung Hibrida Bima 20 PT Tunas Widji Inti 2086-A/HK.230/H.2.3/12/2017 5 TahunURI Nayottama 011/MOU/TWINN/XII/2017

41 Jagung Hibrida Bima 14 PT Sangkara Putra Pertiwi 171/TP.030/H.2.3/01/2018 5 TahunBatara 001/SPP/LGL-PKB/I/2018

42 Jagung Hibrida Varietas PT Sangkara Putra Pertiwi 172/TP.030/H.2.3/01/2018 5 TahunBima 19 URI 002/SPP/LGL-PKB/I/2018

43 Jagung Hibrida Varietas PT Soka Mitramanunggal 173/TP.030/H.2.3/01/2018 5 TahunBima 10 015/SOMIT.IS/2018

44 Jagung Hibrida Varietas PT Soka Mitramanunggal 174/TP.030/H.2.3/01/2018 5 TahunBima 20 URI 016/SOMIT.IS/2018

45 Jagung Hibrida Varietas PT Karya Parawansa Grup 175/TP.030/H.2.3/01/2018 5 TahunBima 2 Bantimurung 01/SPT. KPG/I/2018

46 Jagung Hibrida Varietas PT Wahana Banu Sejahtera 409.B/HK.510/H.2.3/03/2018 5 TahunBima 19 026/WBS/S.PER.LIS/III/2018

47 Jagung Hibrida Varietas PT Wahana Banu Sejahtera 408.A/HK.510/H.2.3/03/2018 5 TahunJH 27 027/WBS/S.PER.LIS/III/2018

48 Jagung Hibrida Varietas PT Pertani (Persero) 409.D/HK.510/H.2.3/03/2018 5 TahunBima 2 Bantimurung 162/PERT.D/HKP.30.2/2018

49 Jagung Hibrida Varietas PT Hanjaya Mas Plosjom 1266/HK.510/H.2.3/07/2018 5 TahunBima 14 68/PT.HMP/PL/VII/2018

Page 44: Laporan Tahunan 2018 - pangan.litbang.pertanian.go.idpangan.litbang.pertanian.go.id/files/Laptah/laptah2018.pdf · Kinerja Puslitbang Tanaman Pangan berdasarkan Indikator Kinerja

Laporan Tahunan 2018 39

Tabel 14. Lanjutan.

No. Nama Invensi Nama Lisensor No. Perjanjian Masa Perjanjian

50 Jagung Hibrida Varietas PT Hanjaya Mas Plosjom 1267/HK.510/H.2.3/07/2018 5 TahunBima 15 69/PT.HMP/PL/VII/2018

51 Jagung Hibrida Varietas PT Hanjaya Mas Plosjom 1268/HK.510/H.2.3/07/2018 5 TahunBima 19 70/PT.HMP/PL/VII/2018

52 Jagung Hibrida Varietas PT Benih Jatim Nusantara 1269/HK.510/H.2.3/07/2018 5 TahunHJ 21 Agritan 28/PT.BJN/LISENSI/VII/2018

53 Jagung Hibrida Varietas PT Benih Jatim Nusantara 1270/HK.510/H.2.3/07/2018 5 TahunJH 27 29/PT.BJN/LISENSI/VII/2018

54 Jagung Hibrida Varietas PT Benih Jatim Nusantara 1271/HK.510/H.2.3/07/2018 5 TahunNakula Sadewa 29 30/PT.BJN/LISENSI/VII/2018

55 Jagung Hibrida Varietas PT Pertani (Persero) 1436/HK.510/H.2.3/08/2018 5 TahunNakula Sadewa 29 292/PERT.D/HKP30.2/2018

56 Jagung Hibrida Varietas PT Benindo Perkasa Utama 2008.A/HK.510/H.2.3/10/2018 5 TahunNakula Sadewa 29 043/BND/X/2018

57 Jagung Hibrida Varietas PT Sangkara Putra Pertiwi 2008.B/HK.510/H.2.3/10/2018 5 TahunHJ 21 Agritan 003/SPP/LGL-PKB/X/2018

58 Jagung Hibrida Varietas PT Rahmat Rodel 1999.A/HK.510/H.2.3/10/2018 5 TahunNakula Sadewa 29 130/RR-PT/PLJ/X/2018

59 Jagung Hibrida Varietas PT Rahmat Rodel 2000.A/HK.510/H.2.3/10/2018 5 TahunHJ 21 Agritan 129/RR-PT/PLJ/X/2018

60 Jagung Hibrida Varietas PT Karya Parawansa Grup 2001.A/HK.510/H.2.3/10/2018 5 TahunBima 14 Batara 02/Pt.KPG-Mksr/X/2018

61 Jagung Hibrida Varietas N PT Mulya Agro Sarana 2002.A/HK.510/H.2.3/10/2018 5 Tahunakula Sadewa 29 SP.005/C/MAS/X/2018

62 Jagung Hibrida Varietas PT Jafran Indonesia 2003.A/HK.510/H.2.3/10/2018 5 TahunNakula Sadewa 29 09/JFR/X/2018

63 Jagung Hibrida Varietas PT Jafran Indonesia 2004.A/HK.510/H.2.3/10/2018 5 TahunHJ 21 Agritan 10/JFR/X/2018

64 Jagung Hibrida Varietas CV Bunga Tani Sejahtera 2005.A/HK.510/H.2.3/10/2018 5 TahunBima 20 URI 021/BTA/X/2018

65 Jagung Hibrida Varietas CV Bunga Tani Sejahtera 2006.A/HK.510/H.2.3/10/2018 5 TahunBima 19 URI 020/BTA/X/2018

66 Jagung Hibrida Varietas CV Bunga Tani Sejahtera 2007.A/HK.510/H.2.3/10/2018 5 TahunBima 14 Batara 019/BTA/X/2018

67 Jagung Hibrida Varietas PT Petrosida Gresik 2094.A/HK.510/H.2.3/11/2018 5 TahunHJ 28 Agritan 2546/XI/PTSD/2018

68 Jagung Hibrida Varietas PT Srijaya Internasional 2114.A/HK.510/H.2.3/11/2018 5 TahunBima 9

69 Jagung Hibrida Varietas PT Srijaya Internasional 2115.A/HK.510/H.2.3/11/2018 5 TahunHJ 22 Agritan

70 Jagung Hibrida Varietas PT Golden Indonesia Seed 2216.A/HK.510/H.2.3/11/2018 5 TahunBima 3 Bantimurung

71 Jagung Hibrida Varietas PT Golden Indonesia Seed 2217.A/HK.510/H.2.3/11/2018 5 TahunHJ 21 Agritan

72 Jagung Hibrida Varietas PT Anugrah Cemerlang 2306.A/HK.510/H.2.3/11/2018 5 TahunBima 20 URI Indonesia 030/PL-Bima20/ACI/XI/2018

73 Jagung Hibrida Varietas PT Samudera Artha Abadi 2308.A/HK.510/H.2.3/11/2018 5 TahunNakula Sadewa 29 028/SPK-SAA/XI/2018

74 Jagung Hibrida Varietas PT Petrokimia Gresik 2309.A/HK.510/H.2.3/11/2018 11 BulanBima 14 Batara

75 Jagung Hibrida Varietas PT Petrokimia Gresik 2306.B/HK.510/H.2.3/11/2018 11 BulanBima 20 URI

76 Jagung Hibrida Varietas PT Petrokimia Gresik 2307.B/HK.510/H.2.3/11/2018 11 BulanNakula Sadewa 29

77 Jagung Hibrida Varietas CV Adi Jaya 2308.B/HK.510/H.2.3/11/2018 5 TahunBima 19 URI 03/AJ/LSI/JGH/XI/2018

78 Jagung Hibrida Varietas CV Adi Jaya 2309.B/HK.510/H.2.3/11/2018 5 TahunHJ 21 Agritan 02/AJ/LSI/JGH/XI/2018

79 Jagung Hibrida Varietas CV Adi Jaya 2306.C/HK.510/H.2.3/11/2018 5 TahunNakula Sadewa 29 01/AJ/LSI/JGH/XI/2018

80 Jagung Hibrida Varietas CV Tani Makmur 2307.C/HK.510/H.2.3/11/2018 5 TahunBima 10 30/PKL/XI/18

81 Jagung Hibrida Varietas CV Tani Makmur 2308.C/HK.510/H.2.3/11/2018 5 TahunHJ 21 Agritan 31/PKL/XI/18

Page 45: Laporan Tahunan 2018 - pangan.litbang.pertanian.go.idpangan.litbang.pertanian.go.id/files/Laptah/laptah2018.pdf · Kinerja Puslitbang Tanaman Pangan berdasarkan Indikator Kinerja

40 Laporan Tahunan 2018

Kerja Sama Luar Negeri

Kerja sama luar negeri mencakup penelitian,perekayasaan, pengkajian, pengembangandan alih teknologi bidang pertanian antara UK/UPT Balitbangtan dengan mitra kerja sama

luar negeri. Sejak Januari sampai Desember2018 terdapat 11 judul kegiatan kerja sama luarnegeri yang ditangani oleh Balai Pengkajianlingkup Puslitbang Tanaman Pangan. Judulpenelitian, mitra kerja, dan pelaksana kerjasama luar negeri disajikan pada Tabel 15.

Tabel 15. Data kerja sama dengan pihak luar negeri periode Januari sampai Desember 2018.

No Judul Penelitian Nama Mitra Peneliti

Puslitbangtan1. CORIGAP IRRI Dr. Nuning Argo Subekti

BB Padi1. Harvest Plus Program CIAT and IFPRI on behalf of Dr. Utung Susanto

Harvest Plus2. Multi-location Hybrid Rice Yield Trial IRRI Dr. Indrastuti Rumanti

(MRYT) at Sukmandi, ICRR Farm,Indonesia

3. Assessing toxicity of DR8 in key rat Landcare Research Dr. Nur ‘Aini Herawati, MSc.species of Indonesia

4. Contraceptive Baits to Limit Fertility of IRRI Dr. Nur ‘Aini Herawati, M.Sc.Rice field Rodents in SE Asia

5. Climate Change Adaptation through IRRI Nurwulan Agustini.M.AgrDevelopment of a Decision Support dan Zaqiah Mambaul, SPtool to guide Rainfed Rice Production

6. Optimization Of Pheromone Dose to PROVIVI, Colorado Ave, Dr. N. UsyatiManage Yellow Rice Stem Borer, Snata Monica, CA 90404,Scirpophaga Incertulas, In Rice By USAMating Disruption

7. Genetic Improvement of rice breeding Japan International Dr. Aris Hairmansismaterial and technology in Indonesia Research Center for

Agricultural Sentences(JIRCAS), Japan

Balitkabi1. Kerja sama Riset Ma Chung Research Center Dr. Muchlish Adie

for Photosynthetic Pigment,Universitas Ma Chung

2. Penyediaan Benih Sumber dan The Australia Indonesia Dr. Joko Susilo UtomoBimbingan Teknis Penangkar Kacang Partnership – PromotingTanah dan Kacang Hijau Rural Income Through

Support For Markets InAgriculture (Prisma)

3. Developing Value-chain Linkages to Australian Centre for Badan Litbang PertanianImprove Smallholder Cassava International AgriculturalProduction Systems in Vietnam and ResearchIndonesia

Page 46: Laporan Tahunan 2018 - pangan.litbang.pertanian.go.idpangan.litbang.pertanian.go.id/files/Laptah/laptah2018.pdf · Kinerja Puslitbang Tanaman Pangan berdasarkan Indikator Kinerja

Laporan Tahunan 2018 41

Taman Sains Park

Pengembangan TSTP Bioindustri Padi padalahan sawah irigasi dilaksanakan di KebunPercobaan Sukamandi, Subang, Jawa Barat,pada tahun 2018 sebagai kelanjutan darikegiatan yang sama pada tahun 2016(Gambar 3).

Tahapan pengembangan TSTP meliputipembangunan prasarana, pengembangan

sarana dan pemilihan teknologi, pengem-bangan teknologi unggulan, implementasiprogram rintisan, pengembangan programstrategis, dan perluasan program dankelembagaan. Lingkup kegiatan pengem-bangan TSTP bioindustri padi pada lahansawah irigasi terjabarkan dalam roadmap yangmemuat master plan, action plan, site plan, danbussiness plan.

Gambar 3. Lokasi pembangunan kawasan TSTP Bioindustri Padi di lahan sawah irigasi.

Roadmap TSTP Bioindustri Padi Sukamandi.

Page 47: Laporan Tahunan 2018 - pangan.litbang.pertanian.go.idpangan.litbang.pertanian.go.id/files/Laptah/laptah2018.pdf · Kinerja Puslitbang Tanaman Pangan berdasarkan Indikator Kinerja

42 Laporan Tahunan 2018

Capaian TSTP Bioindustri Padi

Kegiatan fisik TSTP pada tahun 2018 antara lainalat RMU kapasitas 750 kg GKG per jam,pemasangan jaringan listrik dengan satu trafo,alat pengering tipe vertikal kapasitas 10 tonGKP/batch, pengadaan dan pemasanganmesin dapog, dan pemasangan teknologisheet pipe. Penerapan teknologi budi dayabaru dengan display VUB padi (Inpago danHibrida) yang dapat dilakukan pada lahandiseminasi TSTP antara lain; pengembanganpadi gogo, padi hibrida, dan padi organik.Produk hilirisasi teknologi dan produkunggulan hasil penelitian BB Padi dan sarana-prasarana yang ada di TSTP BB Padi dapatdilihat berikut ini.

Produk hilirisasi teknologi dan produk unggulan BB Padi

Pengelolaan Padi di LahanDiseminasi TSTP

Kegiatan tanam padi secara organik telahdilakukan di lahan Kebun PercobaanSukamandi dilokasi yang pada musim lalutahun 2017 juga digunakan untuk budi dayapadi organik. Musim ini MT1 tahun 2018, budidaya padi organik menggunakan 2 varietasyaitu Inpari 24 dan Inpari 43. Inpari 24 mewakilipadi fungsional yaitu menghasilkan berasmerah. Sedangkan Inpari 43 Green Super Ricemewakili padi berdaya hasil tinggi dengan lowinput. Pada percobaan ini dapat diketahuibagaimana pengaruh input secara organikterhadap pertumbuhan dan hasil produksikedua varietas tersebut. Input-input yangdigunakan dalam budidaya ini meliputipenggunaan biodekomposer, pupuk kandang,guano, dan pestisida nabati. Pada saat sebelumolah tanah pertama decomposer digunakanuntuk mempercepat proses dekomposisijerami menjadi bahan organik. Kegiatan tanamdilakukan pada tanggal 16 April 2018 dengan

Page 48: Laporan Tahunan 2018 - pangan.litbang.pertanian.go.idpangan.litbang.pertanian.go.id/files/Laptah/laptah2018.pdf · Kinerja Puslitbang Tanaman Pangan berdasarkan Indikator Kinerja

Laporan Tahunan 2018 43

umur bibit 18 HSS menggunakan sistem tanamjajar legowo 2:1. Hasil Panen pertanamanorganik terdiri dari Inpari 24 sejumlah 1.475 kg(kadar air 16,2%) dan Inpari 43 sejumlah 1.630kg (kadar air 18,7%). Dibandingkan denganmusim sebelumnya, hasil pertanaman inicukup tinggi dan nampaknya hama penyakittidak terlalu tinggi. Rata-rata hasil di tingkatpetani adalah 4,6 t/ha.

Magang dan Latihan Bisnis di TSTPBioindustri Padi 2018

Keberhasilan dan keberlanjutan dari TSTPdapat dilihat dari diterapkannya teknologiinovasi pertanian oleh masyarakat luas dalamskala ekonomi sehingga terbentuk sistemagribisnis yang berjalan dengan baik yangberujung pada peningkatan pendapatan.Indikator keberhasilan yang harus dipenuhisalah satunya adalah terselenggaranyapelatihan/magang inovasi teknologi pertaniankepada masyarakat pengguna. Sampai denganbulan Desember 2018 hasil kegiatan magang/pelatihan bisnis yang telah dilakukan di lokasiTSTP dapat dilihat pada Tabel 16.

Temu Teknologi dan BimbinganTeknis Perbenihan Padi

Kegiatan ini merupakan salah satu kegiatanyang diadakan pada kawasan TSTP BB Padi.Balai Besar Penelitian Tanaman Padi, Badan

Keragaan display pertanaman padi organik di kawasan TSTP.

Penelitian dan Pengembangan Pertaniansebagai lembaga penelitian penghasilteknologi tanaman padi dan benih sumbermendapat mandat untuk memproduksi benihVarietas Unggul Baru (VUB) padi dalam skalabesar.

Sebanyak 1.700 ton atau 1,7 juta kilogrambenih sumber berbagai VUB padi dengan kelasBenih Pokok (BP/stock seed=SS) berlabelungu telah diproduksi. Varietas unggul barupadi yang diproduksi BB Padi pada tahun 2018ini terdiri dari Varietas Inpari 24 yangmerupakan beras merah, Inpari 30 CiherangSub1, Inpari 32 HDB, Inpari 33, Inpari 34, Inpari42 Agritan GSR, Inpari 43 Agritan GSR, danTarabas, untuk padi sawah irigasi. Sedangkanuntuk padi gogo, diproduksi benih VUB Inpago8, Inpago 9, Inpago 10, Situ Bagendit, Rindang1, dan Rindang 2. Sementara itu, untukagroekosistem rawa, diproduksi Inpara 2,Inpara 3, dan Inpara 8.

Kegiatan melaksanakan Temu Teknologidan Bimbingan Teknis Perbenihan padi yangdilaksanakan Balai Besar Penelitian TanamanPadi tanggal 19 Desember 2018, merupakanbagian dari pelaksanaan program Tahun BenihNasional.

Tujuan pelaksanaan Temu Teknologi yangdiselenggarakan oleh BB Padi tersebut yaituuntuk menjaring informasi terkait perbenihanpadi, sekaligus sebagai wahana berbagi sertamendapatkan umpan balik dan testimoni para

Page 49: Laporan Tahunan 2018 - pangan.litbang.pertanian.go.idpangan.litbang.pertanian.go.id/files/Laptah/laptah2018.pdf · Kinerja Puslitbang Tanaman Pangan berdasarkan Indikator Kinerja

44 Laporan Tahunan 2018

Tabel 16. Pelatihan/magang di lokasi TSTP. TA 2018.

No Nama Kerjasama Riset Deskripsi Singkat Pihak yang Terlibat

1 Gapoktan Guyub Rukun Kunjungan lapang ke pertanaman display varietas Peserta sebanyakDs. Wotan di Kawasan TSP 32 orang

2 Mahasiswa Prodi Agribisnis Kunjungan lapang ke pertanaman display varietas Peserta sebanyakUniversitas Wiralodra di Kawasan TSP 28 orang

3 Dinas Pangan dan Pertanian Kunjungan lapang ke pertanaman display varietas Peserta sebanyakKota Cimahi di Kawasan TSP 50 orang

4 Balai Benih Tanaman Pangan Kunjungan lapang ke pertanaman display varietas Peserta sebanyakdan Hortikultura Wilayah di Kawasan TSP 60 orangSemarang

5 Kyouwa Kensetsu Kogyo Ujicoba dilakukan di lahan seluas 1 ha di Kebun Peserta sebanyakCo., Ltd., Percobaan Balai Besar Penelitian Tanaman Padi. 40 orang

Survei Kelayakan Teknologi untuk peningkatanproduktifitas pertanian dengan adaptasi “Sheet-Pipe System” bertujuan untuk meningkatkan fungsidrainase di lahan pertanian di Indonesia denganmenggunakan teknologi “Sheet-Pipe System”.

6 Magang Penyuluh dan KTNA - Inovasi teknologi budidaya padi dalam sistem Peserta sebanyakKabupaten Simalungun perbenihan 18 orang

- Pengenalan varietas unggul baru padi- Pengenalan hama dan penyakit utama padi- Praktikum lapang hama dan penyakit utama padi- Praktikum budidaya padi

7 Magang UPT Benih Induk - Pengenalan VUB Padi Peserta sebanyakPadi Tanjung Morawa - Inovasi Sistem Perbenihan Nasional 6 orangProvinsi Sumatera Utara - Inovasi teknologi budidaya padi dalam produksi

benih padi- Pengendalian hama penyakit utama tanaman padi- Praktek lapang teknik produksi perbenihan

8 Bimtek Perbenihan Padi - Sertifikasi dan perbenihan padi Peserta bimtekDinas Pertanian Kabupaten - Program Mandiri Benih Padi sebanyak 13 orangPoso - Inovasi budidaya dalam produksi benih

- Pengenalan varietas unggul baru padi- Pengenalan hama dan penyakit utama padi- Inovasi penanganan pascapanen padi- Kunjungan lapang ke Gudang UPBS

9 Bimtek Kegiatan - Pengenalan varietas unggul baru padi Peserta bimtekPengembangan Penangkar - Penangkaran benih padi sebanyak 70 orangBenih Padi Dinas Tanaman - Teknologi budidaya padi model PTTPangan, Hortikultura dan - Praktikum dan seleksi pertanaman benihPerkebunan Kabupaten Bogor - Budidaya padi dalam produksi dan penangkaran

benih- Prosessing dan packing benih

10 Training of Trainer (ToT) - Pengenalan varietas unggul baru (VUB) padi Peserta pelatihanPerbenihan Padi Himpunan - Model mandiri benih sebanyak 38 orangProdusen Pedagang Benih - Inovasi budidaya PTT dalam produksi benihProvinsi Jawa Timur - Sertifikasi benih

- Teknik pengelolaan panen, prosessing danpenyimpanan

- Pengenalan hama dan penyakit utama padiModel PHT dalam produksi benih

- Kunjungan lahan dan laboratorium

11 Pelatihan Peningkatan - Perakitan padi hibrida 40 OrangKeterampilan Penangkar dan - Produksi benih padi hibridaPetugas Benih Padi Hibrida, - Pengendalian hama dan penyakitkerja sama BB Padi dengan - Prosessing panen dan pascapanenAsosiasi Perbenihan Indonesia - Budidaya untuk produksi benih(Asbenindo), dan Crop Life - Praktikum pengenalan morfologi restorer dangelar Pelatihan GMJ

- Praktikum cek fase inisiasi malai dan sterilitaspollen

Page 50: Laporan Tahunan 2018 - pangan.litbang.pertanian.go.idpangan.litbang.pertanian.go.id/files/Laptah/laptah2018.pdf · Kinerja Puslitbang Tanaman Pangan berdasarkan Indikator Kinerja

Laporan Tahunan 2018 45

Tabel 16. Lanjutan.

No Nama Kerjasama Riset Deskripsi Singkat Pihak yang Terlibat

- Praktikum persiapan dan penyemprotan GA3- Praktikum roguing generatif, polinasi tambahan- Praktikum hama dan penyakit- Praktikum panen, prosessing dan penyimpanan

12 Diklat Teknologi Perpadian - Inovasi budidaya padi 50 Orangdan Modernisasi Pertanian - Mandiri benihdari Distan Kabupaten Bekasi - Pengenalan hama dan penyakit utama padi

- Pemuliaan tanaman

13 Bimtek Pengembangan - Orientasi dan pengenalan inovasi teknologi 54 OrangDemfarm Pertanian Modern BB PadiKarawang - Motivasi dan pengembangan karakter dalam

pengelolaan budidaya padi- Pengenalan varietas unggul baru padi- Keunggulan VUB Inpari 32, Inpari 33 dan

Inpari 43- Benih sehat, aplikasi Agrimeth dan aplikasi

dekomposer jerami- Penyiapan pembibitan padi- Praktikum penyiapan pembibitan dapog, dll- Praktikum cara penggunaan perangkat uji

tanah sawah- Implementasi pengelolaan hama dan penyakit

terpadu- Praktikum pengendalian tikus- Praktikum pengenalan hama dan penyakit- Pengelolaan air untuk pertumbuhan optimum padi- Uji organoleptik beras

14 Gabungan Kelompok Tani - Inovasi teknologi budidaya padi dalam sistem Peserta sebanyak(GAPOKTAN) Desa Bunder perbenihan 10 orangKabupaten Cirebon - Praktikum budidaya padi

15 UPT Pertanian dan - Inovasi teknologi budidaya padi dalam sistem Peserta sebanyakKetahanan Pangan Wilayah perbenihan 100 orangPaseh Kabupaten Sumedang - Budidaya padi

pengguna untuk para pemangku kebijakandalam menemukan solusi dari permasalahanproduksi benih di lapangan. Para peserta baiklevel nasional maupun regionalberkesempatan untuk bersama-samamendapatkan benih yang disediakan untukdikembangkan di wilayahnya masing-masing.Mekanisme pendistribusian benih disesuaikandengan permintaan yang diperkuat dengandata luasan penangkaran benih yang dikelola.

Bimbingan Teknis Perbenihan ditujukankepada para praktisi lapang produksi benih.Peserta dibekali materi yang terkait denganinovasi teknologi perpadian dari paranarasumber Peneliti Balai Besar PenelitianTanaman Padi. Materi-materi tersebut meliputiteknologi produksi dan sertifikasi benih padi,

pengenalan varietas unggul baru padi, sertateknologi budidaya.

Sebagai wujud dan komitmen parapenangkar turut mensukseskan Tahun BenihNasional 2018, dilakukan penandatangananMoU antara BB Padi dengan Penangkar mitra.MoU tersebut menyepakati kesediaan BB Padidalam menyediakan Benih Sumber VUB Padiuntuk ditangkarkan dan diperbanyak. Selainitu MoU juga menyepakati pendampingandalam proses produksi. Kerjasama inimerupakan keberlanjutan dari kerjasamayang sudah berjalan beberapa tahunsebelumnya, mengingat benih sumber VUBPadi yang ditanam di Indonesia, mayoritasberasal dari BB Padi.

Page 51: Laporan Tahunan 2018 - pangan.litbang.pertanian.go.idpangan.litbang.pertanian.go.id/files/Laptah/laptah2018.pdf · Kinerja Puslitbang Tanaman Pangan berdasarkan Indikator Kinerja

46 Laporan Tahunan 2018

 

Uji coba teknologi pengaturan drainase (Sheet Pipe System) di kawasan TSP.

Bimtek Pengembangan Demfarm Pertanian Modern di Karawang.

Page 52: Laporan Tahunan 2018 - pangan.litbang.pertanian.go.idpangan.litbang.pertanian.go.id/files/Laptah/laptah2018.pdf · Kinerja Puslitbang Tanaman Pangan berdasarkan Indikator Kinerja

Laporan Tahunan 2018 47

Sumber Daya Penelitian

Sumber Daya Manusia

Dukungan sumber daya manusia (SDM) yangprofessional, handal, dan kompeten dalambidang penelitian dan pengembanganmerupakan suatu keniscayaan dalam pen-capaian sasaran organisasi. PerkembanganSDM Puslitbang Tanaman Pangan selamaenam tahun terakhir menunjukkan trenmenurun. Jumlah SDM pada tahun 2013 adalah809 orang, turun menjadi 655 orang padatahun 2018 (24%). Dari segi kualitas pendidikan,SDM bependidikan S3 57 orang (9%), S2 99orang (15%), S1 148 orang (23%), D4/SM/D3 34orang (5%), SLTA 235 orang (35 %), SLTP danSD 92 orang (14%) (Gambar 4 dan 5).

Pengurangan SDM yang cukup drastistersebut terkait dengan jumlah pegawai yangsudah memasuki masa pensiun, sementarajumlah rekruitmen pegawai baru tidakseimbang. Jumlah pegawai yang pensiun padatahun 2018 sebanyak 46 orang sementararekruitmen hanya 4 orang (Tabel 17).

Penurunan jumlah pegawai semakindiperparah oleh peraturan pemerintah Nomor11 tahun 2017 tentang Manajemen PegawaiNegeri Sipil. Dalam peraturan tersebut pasal239 ayat (2) huruf b dinyatakan batas usiaprnsiun (BUP) peneliti ahli madya adalah 60tahun yang sebelumnya 65 tahun. Dengandiberlakukannya peraturan tersebut banyakpejabat fungsional peneliti ahli madya yangtidak bisa naik jenjang jabatan ke peneliti ahliutama dan harus pensiun pada usia 60 tahun.

Gambar 4. Perkembangan jumlah pegawai Puslitbangtan tahun 2013-2018. Gambar 5. Tingkat pendidikan SDM Puslitbangtan tahun 2018.

Tabel 17. Jumlah pegawai pensiun dan rekrutimenCPNS Puslitbangtan tahun 2018.

Unit Kerja Pensiun CPNS

Puslitbangtan 8 1BB. Padi 12 -Balitkabi 14 -Balitsereal 11 1Lolit Tungro 1 2

Jumlah 46 4

Page 53: Laporan Tahunan 2018 - pangan.litbang.pertanian.go.idpangan.litbang.pertanian.go.id/files/Laptah/laptah2018.pdf · Kinerja Puslitbang Tanaman Pangan berdasarkan Indikator Kinerja

48 Laporan Tahunan 2018

Selama tahun 2018 jumlah peneliti ahli madyayang harus pensiun pada usia 60 tahun 4 orangdan 2 orang pada tahun 2019.

Peraturan pemerintah No 11 tahun 2017tidak hanya berdampak pada penguranganjumlah peneliti, tetapi juga pada senjang antarapeneliti ahli utama dengan peneliti dibawahnya. Peneliti ahli utama aktif (tidaksedang menjabat struktural) di PuslitbangTanaman Pangan sebanyak 32 orang,sementara peneliti ahli madya aktif 39 orangdan peneliti muda 50 orang. Peneliti ahli utamarata-rata berusia di atas 60 tahun ataumendekati BUP. Dengan pengurangan penelitiutama dan peneliti madya karena BUP makagap antara peneliti ahli utama dengan penelitidi bawahnya semakin lebar. Rancanganundang-undang (RUU) Sistem Nasional IlmuPengetahuan dan Teknologi (Sisnas Iptek) ataurencana perubahan undang-undang No. 18tahun 2002 mewacanakan akan mengembali-kan BUP peneliti ahli madya ke usia 65 tahun.

Penurunan jumlah pegawai tidakmenyebabkan semangat kerja pegawaimenurun. Pemecahan masalah ketidak-seimbangan antara pengurangan danrekruitmen pegawai dilaksanakan dengan

penataan manajemen kepegawaian danmemaksimalkan pegawai ASN yang ada.Sebagian pegawai menjalankan tugastambahan selain tugas utama. PegawaiPuslitbang Tanaman Pangan tersebar padaberbagai jabatan struktural, fungsional umum,dan fungsional khusus. Jumlah tenagafungsional khusus sebanyak 221 orang danselebihnya merupakan pejabat struktural danfungsional umum. Jumlah tenaga fungsionalpeneliti mencapai 157 orang (Tabel 18).

Keterbatasan dan penurunan jumlahpegawai, sementara perkembangan teknologisemakin pesat dan di sisi lain ada tuntutanreformasi birokrasi, hal menuntut perubahanbudaya kerja pegawai. Untuk mengetahuisejauhmana perubahan budaya kerja pegawaidilakukan penilaian Indeks Penerapan NilaiBudaya Kerja (IPNBK). Dasar penilaian IPNBKadalah KepMentan No. 32/Permentan/OT.070/6/2015 tentang IPNBK Aparatur Negara diLingkungan Kementerian Pertanian. PenilaianIPNBK Puslitbang Tanaman Pangandilaksanakan melalui survei terhadap seluruhpegawai, baik di Pusat maupun di Balai danLolit. Hasil pengukuran IPNBK di seluruh satkerlingkup Puslitbang Tanaman Pangan beragam(Tabel 19).

Tabel 18. Jumlah pegawai lingkup Puslitbangtan per Desember 2018 berdasarkan keahlian fungsional.

Unit Kerja Peneliti Calon Teknisi Fungsional Fungsional JumlahPeneliti Litkayasa lainnya umum

Puslitbangtan 11 1 0 2 64 78BB. Padi 55 5 28 4 109 201Balitkabi 51 4 6 3 109 173Balitsereal 35 5 7 3 123 173Lolit Tungro 5 4 4 0 17 30

Jumlah 157 19 45 12 422 655

Tabel 19. Hasil pengukuran IPNBK Puslitbangtan tahun 2018.

Indikator Puslitbang TP Balitkabi Balitsereal Loka Tungro Lingkup TP

Jumlah responden 84 172 176 28 460Komitmen 92.64 90.90 89.18 87.28 90.00Keteladanan 90.82 89.64 91.00 94.20 91.42Profesionalisme 92.83 91.37 88.73 87.80 90.18Integritas 94.85 90.18 89.91 89.46 91.10Disiplin 94.02 93.79 90.59 87.72 91.53

Rata-rata 93.03 91.18 89.88 89.29 90.85

Page 54: Laporan Tahunan 2018 - pangan.litbang.pertanian.go.idpangan.litbang.pertanian.go.id/files/Laptah/laptah2018.pdf · Kinerja Puslitbang Tanaman Pangan berdasarkan Indikator Kinerja

Laporan Tahunan 2018 49

Gambar 6. Nilai IPNBK Puslitbangtan tahun 2018.

Nilai terendah untuk satker PuslitbangTanaman Pangan adalah untuk aspek“keteladanan” yaitu 90,82, sementara Balitkabi,Balitsereal, dan Lolit Tungro memilki nilaiterendah masing-masing pada aspek“keteladanan”, “profesionalisme” dan“komitmen”. Nilai tertinggi diperoleh pada aspek“integritas”, “disiplin”, “keteladanan” dan“keteladanan” masing-masing di PuslitbangTanaman Pangan, Balitkabi, Balitsereal, dan LolitTungro. Secara keseluruhan, nilai terendahterdapat pada aspek “komitmen” yaitu 90.00sedangkan nilai tertinggi pada aspek “disiplin”dengan skor 91,53. Hal ini mengindikasikanperlu perbaikan budaya kerja, terutamakomitmen.

Nilai IPNBK lingkup Puslitbang TanamanPangan untuk aspek komitmen, keteladanan,profesionalisme, integritas dan disiplin masing-masing 90,0; 91,42; 90,18; 91,10 dan 91,53(Gambar 6). Kualitas budaya kerja pegawaiPuslitbang Tanaman Pangan pada tahun 2018adalah 90,85. Angka ini termasuk “sangat baik”atau grade A (81,26-100,00).

Meskipun kualitas budaya kerja pegawaiPuslitbang Tanaman Pangan sangat baik,namun kualitas pelayanan harus terusditingkatkan. Oleh karena itu, PuslitbangTanaman Pangan pada tahun 2019 akanmelaksanakan kegiatan terit yang mencakup:• Mengevaluasi dan penataan sumber daya

yang dimiliki;• Pemberian penghargaan kepada pegawai

yang dinilai berbudaya kerja baik;• Memberikan penghargaan (reward )

kepada pegawai yang berdisiplin tinggi;• Mengoperasikan sistem aplikasi

pemantauan disiplin kerja (Modis 147),mulai April 2019. Modis 147 merupakansistem aplikasi pemantauan disiplin kerjamelalui pemantauan perijinanmeninggalkan lingkungan kerja pada jamkerja karena melaksanakan keperluan diluar kedinasan. Pemantauan disiplindilaksanakan dengan pemasangan barriergate yang terkoneksi dengan sistem.Melalui penerapan sistem aplikasi Modis147 diharapkan dapat meningkatkandisiplin kerja pegawai Puslitbang TanamanPangan.

Melalui pelaksanaan program-programtersebut diharapkan akan terbentuk budayakerja yang lebih baik dari waktu ke waktu.

Upaya perbaikan budaya kerja pegawaiPuslitbang Tanaman Pangan, selain melaluipenataan SDM juga meningkatkan kompetensi.Peningkatan kompetensi SDM yang sudahdilaksanakan pada tahun 2018 di antaranyatugas belajar, ijin belajar, pendidikan danpelatihan (diklat) peneliti ahli pertama, diklatpeneliti lanjutan, diklat teknisi litkayasa, diklatpranata humas, diklat arsiparis, pelatihan barisberbaris bagi anggota satuan pengamanan,seminar, dan lain-lain. Penataan manajemenSDM didasarkan pada peta jabatan yang telahditetapkan melalui Keputusan MenteriPertanian No. 458 tanggal 25 Juli 2017.

Penganggaran

Pada tahun 2018 Puslitbang Tanaman Panganbeserta unit kerja penelitiannya mendapatkananggaran operasional penelitian danpengembangan sebesar Rp211.537.655.000dengan realisasi penyerapan 91,07% hinggaakhir tahun 2018 atau Rp192.657.861.515(Tabel 20) yang terdiri atas belanja pegawaiRp49.786.095.446 (95,18%), belanja barangRp107.084.824.106 (91,11%), dan belanjamodal Rp35.786.941.963 (85,83%).

Rincian realisasi penggunaan anggaran dimasing-masing unit kerja penelitian danpengembangan tanaman pangan menurut

Page 55: Laporan Tahunan 2018 - pangan.litbang.pertanian.go.idpangan.litbang.pertanian.go.id/files/Laptah/laptah2018.pdf · Kinerja Puslitbang Tanaman Pangan berdasarkan Indikator Kinerja

50 Laporan Tahunan 2018

pos pembelanjaan pada tahun 2018 adalahsebagai berikut:1. Puslitbang Tanaman Pangan, realisasi

anggaran Rp21.408.914.078 (98,07%) daritotal anggaran Rp21.830.878.000 yangterdiri atas belanja pegawaiRp5.820.870.094 (98,11%), belanja barangRp10.351.969.484 (98,11%), dan belanjamodal Rp5.236.074.500 (98,25%).

2. BB Padi, realisasi anggaranRp92.928.476.412 (85,56%) dari totalanggaran Rp108.616.324.000 yang terdiriatas belanja pegawai Rp14.040.653.363(86,60%), belanja barang Rp63.849.443.363(86,60%), dan belanja modalRp15.038.379.896 (75,88%).

3. Balitkabi, realisasi anggaranRp34.021.892.354 (98,07%) dari totalanggaran Rp34.692.330.000 yang terdiriatas belanja pegawai Rp14.645.148.043(97,39%), belanja barang Rp16.295.144.807(98,49%), dan belanja modalRp3.081.599.504 (99,13%).

4. Balitsereal, realisasi anggaranRp35.345.891.630 (97,13%) dari total

anggaran Rp36.391.022.000 yang terdiriatas belanja pegawai Rp13.510.256.331(96,33%), belanja barang Rp12.357.979.036(99,38%), dan belanja modalRp9.477.656.263 (95,44%).

5. Lolit Tungro, realisasi anggaranRp8.952.687.050 (89,64%) dari totalanggaran Rp10.007.101.000 yang terdiriatas belanja pegawai Rp1.769.167.825(79,56%), belanja barang Rp4.230.287.425(98,92%), dan belanja modalRp2.953.231.800 (84,21%).Sebagai institusi pengguna APBN,

Puslitbang Tanaman Pangan beserta unit kerjapenelitian wajib menyetor Penerimaan NegaraBukan Pajak (PNBP) ke kas negara. Target PNBPpada tahun anggaran 2018 di lingkupPuslitbang Tanaman Pangan ditetapkanRp9.856.870.000 atau meningkat 27,39%dibandingkan dengan tahun 2017(Rp7.156.901.000). Kenyataannya, realisasiPNBP hingga 31 Desember 2018 telahmencapai Rp12.625.060.000 dari target yangditetapkan. Rincian PNBP Puslitbang TanamanPangan serta unit kerja penelitian pada tahun2018 disajikan pada Tabel 21.

Tabel 20. Pagu dan dan realisasi anggaran operasional penelitian dan pengembangan tanaman pangan 2018.

Unit Kerja Pagu (Rp.) Realisasi (Rp.) Persentase

Puslitbangtan 21.830.878.000 21.409.284.183 98,07BB Padi 108.616.324.000 15.038.379.896 85,56Balitkabi 34.692.330.000 34.021.892.354 98,07Balitsereal 36.391.022.000 35.345.891.630 97,13Lolit Tungro 10.007.101.000 8.952.687.041 89,46

Jumlah 211.537.655.000 192.657.861.515 91,07

Tabel 21. Target dan realisasi PNBP lingkup Puslitbangtan tahun 2018.

Unit Kerja Target (Rp.) Realisasi (Rp.) Persentase

Puslitbangtan 4.320.000 81. 650.000 1890,04BB Padi 6.837.781.000 8.630.551.000 126,22Balitkabi 1.106.376.000 1.379.777.000 124,71Balitsereal 1.826.893. 2.269.102.000 124,21Lolit Tungro 181.500.000 263.981.000 145,44

Total 9.956.870.000 12.625.060.000 126,80

Page 56: Laporan Tahunan 2018 - pangan.litbang.pertanian.go.idpangan.litbang.pertanian.go.id/files/Laptah/laptah2018.pdf · Kinerja Puslitbang Tanaman Pangan berdasarkan Indikator Kinerja

Laporan Tahunan 2018 51

Aset Perkantoran

Perhitungan pada semester II tahun 2018menunjukkan nilai asset perkantoran lingkupPuslitbang Tanaman Pangan per 31 Desember2018 adalah Rp10.311.973.099, atau meningkat90,28% dibanding tahun 2017 sebesarRp5.419.252.155.157 (Tabel 22).

Nilai aset Puslitbang Tanaman Pangan danunit kerja penelitian hingga akhir Desember2018 meningkat 46,29% dari tahun 2017 (Tabel23). Aset tersebut terdiri aras tanah, peralatan

Tabel 22. Posisi asset lingkup Puslitbang Tanaman Pangan per 31 Desember 2018.

Uraian Catatan 31 Desember 2018 31 Desember 2017 Kenaikan %

ASET Aset Lancar Kas setara lainnya dan setara kas C.1.1 18.000 0 18.000 100,00Piutang bukan pajak C.1.2 160.859.600 0 160.859.600 100,00Penyisihan piutang tak tertagih - C.1.3 -804.298 0 0 100,00

piutang bukan pajakPendapatan yang masih harus C.1.4 0 693.700.000 -693.700.000 0,00

diterimaBagian lancar tagihan tuntutan C.1.5 88.779.400 0 0 100,00

TP/TGRPenyisihan piutang tidak tertagih C.1.6 -443.897 0 0 100,00Persediaan C.1.7 22.241.892.310 2.091.912.200 20.149.980.110 963,23Jumlah Aset Lancar 22.490.301.115 2.785.612.200 19.704.688.915 707,37

Aset Tetap Tanah C.2.1 9.981.264.495.000 5.236.981.120.015 4.307.490.421.969 463,42Peralatan dan mesin C.2.2 180.247.780.218 166.447.782.337 13.799.997.881 8,29Gedung dan bangunan C.2.3 251.835.017.768 192.220.270.242 59.614.747.526 31,01Jalan, irigasi dan jaringan C.2.4 45.578.479.981 29.317.843.927 16.260.636.054 55,46Aset tetap lainnya C.2.5 1.685.267.198 1.636.436.698 48.830.500 2,98Konstruksi dalam pengerjaan C.2.6 1.673.054.300 371.142.600 1.301.911.700 350,78Akumulasi penyusutan peralatan C.2.7 -173.707.185.159 -174.183.648.833 476.463.674 -0,27

dan mesinJumlah Aset Tetap 10.288.576.909.306 5.452.790.946.986 4.835.785.962.320 88,68

Aset Lainnya Aset tak berwujud C.3.1 280.330.895 103.653.895 176.677.000 170,45Aset lain-lain C.3.2 1.832.691.120 1.625.844.064 206.847.056 12,72Akumulasi penyusutan aset lainnya C.3.3 -1.211.470.721 -1.652.874.567 441.403.846 -26,71Piutang jangka panjang C.3.4 4.337.702 0 4.337.702 100,00Jumlah aset lainnya 905.888.996 76.623.392 829.265.604 1082,26

Jumlah Aset 10.311.973.099.417 5.455.653.182.578 4.856.319.916.839 89,01

KEWAJIBAN Kewajiban jangka pendek Utang kepada pihak ketiga C.4.1 152.487.953 180.873.828 -28.385.875 -15,69Uang muka dari KPPN C.4.2 0 0 0 0,00Jumlah kewajiban jangka pendek 152.487.953 180.873.828 -28.385.875 -15,69Jumlah Kewajiban 152.487.953 180.873.828 -28.385.875 -15,69

EKUITAS Ekuitas C.5.1 10.311.820.611.464 5.419.071.281.329 4.892.749.330.135 90,29Jumlah Ekuitas 10.311.820.611.464 5.419.071.281.329 4.892.749.330.135 90,29

Jumlah Kewajiban dan Ekuitas 10.311.973.099.417 5.419.252.155.157 4.892.720.944.260 90,28

dan mesin, gedung dan bangunan, jalan, irigasidan jaringan aset tetap lainnya, kontruksi, asettak berwujud, dan aset lain-lain.

Kebun Percobaan

Kebun Percobaan (KP) mempunyai peranpenting dalam penyelenggaraan kegiatanpenelitian. Keberadaan KP merupakan cirikhas lembaga penelitian dan pengembanganpertanian. Penggunaan dan pemanfaatanlahan KP secara umum mengikuti peraturan

Page 57: Laporan Tahunan 2018 - pangan.litbang.pertanian.go.idpangan.litbang.pertanian.go.id/files/Laptah/laptah2018.pdf · Kinerja Puslitbang Tanaman Pangan berdasarkan Indikator Kinerja

52 Laporan Tahunan 2018

yang berlaku, dalam hal ini PP 6 tahun 2006dan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 96tahun 2007.

Strategi optimalisasi pendayagunaan KPantara lain: 1) Aktualisasi pelaksanaan litbangmelalui penggunaan kebun percobaan untukmelaksanakan kegiatan penelitian danpengembangan pertanian dan koleksi plasmanutfah, 2) Aktualisasi keunggulan teknologihasil penelitian menggunakan kebunpercobaan untuk diseminasi teknologi melaluishow window, diversifikasi dan ketahananpangan, dan agrowidya wisata hasil penelitian,3) Pendukung pembiayaan litbang,pemanfaatan untuk peningkatan PNBP danpemanfaatan untuk kerja sama gunamendapatkan hibah.

KP digunakan untuk kegiatan penelitiandan pengkajian (litkaji), konservasi ex-situsumber daya genetik (SDG), produksi benihsumber, show window inovasi teknologi. KPjuga dapat dimanfaatkan untuk kebunproduksi, pendukung ketahanan pangan,media pendidikan, dan sebagai wahanaagrowidya wisata. Dengan demikian, KPberperan penting sebagai sarana pelaksanaantugas dan fungsi UPT dan wahana untukmenghasilkan Pendapatan Negara BukanPajak (PNBP). Puslitbang Tanaman Panganmemiliki beberapa KP dengan luas mencapai908.40 ha (Tabel 24).

Upaya perbaikan/renovasi bangunankantor, laboratorium, rumah kaca, rumahkawat, gudang, lantai jemur dan sarpras

Tabel 23. Posisi aset tetap dan aset lainnya lingkup Puslitbangtan per 31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017.

Akun Uraian 2018 2017 % Naik/ Turun

117111 Barang konsumsi 20.998.650 34.627.200 -541,12117113 Bahan untuk pemeliharaan 3.477.000 10.659.000 -206,56117114 Suku cadang - - 0,00117123 Hewan dan tanaman untuk dijual 84.000.000 - 100,00

atau diserahkan kepada masyarakat117124 Peralatan dan Mesin untuk dijual 2.278.462.000 - 100,00

atau diserahkan kepada masyarakat117125 Jalan, irigasi dan jaringan untuk - - 0,00

diserahkan kepada masyarakat117126 Aset tetap lainnya untuk diserahkan 185.974.000 - 100,00

kepada masyarakat117127 Aset lain-lain untuk diserahkan 79.381.500 - 100,00

kepada masyarakat117128 Barang persediaan lainnya untuk - - 0,00

dijual/diserahkan ke masyarakat117129 Persediaan untuk dijual atau 9.056.403.360 - 100,00

diserahkan kepada masyarakat117131 Bahan baku 10.489.799.800 1.944.250.000 81,47117199 Persediaan lainnya 3.436.000 2.376.000 30,85131111 Tanah 9.981.264.495.000 5.236.981.120.015 47,53132111 Peralatan dan mesin 179.925.817.218 166.447.782.337 7,49133111 Gedung dan bangunan 248.986.647.768 192.220.270.242 22,80134111 Jalan dan jembatan 12.085.128.550 13.877.734.125 -14,83134112 Irigasi 29.683.341.400 11.515.902.771 61,20134113 Jaringan 3.810.010.031 3.924.207.031 -3,00

135121 Aset tetap lainnya 1.685.267.198 1.636.436.698 2,90136111 Konstruksi dalam pengerjaan 1.937.224.300 371.142.600 80,84162121 Hak cipta 3.300.000 1.600.000 51,52162141 Paten 32.500.000 26.075.000 19,77162151 Software 32.333.395 32.333.395 0,00162191 Aset tak berwujud lainnya 212.197.500 43.645.500 79,43166112 Aset tetap yang tidak digunakan 1.832.691.120 1.625.844.064 11,29

dalam operasi pemerintahan

Jumlah 10.483.692.885.790 5.630.796.005.978 46,29

Page 58: Laporan Tahunan 2018 - pangan.litbang.pertanian.go.idpangan.litbang.pertanian.go.id/files/Laptah/laptah2018.pdf · Kinerja Puslitbang Tanaman Pangan berdasarkan Indikator Kinerja

Laporan Tahunan 2018 53

lainnya terus dilaksanakan selama periode 5tahun guna meningkatkan kinerja dan umurpakai sarpras.

Laboratorium

Laboratorium merupakan unit kerja penelitiandan pengembangan dalam berbagai bidangberbasis molekuler seperti pemuliaantanaman, hama, penyakit agronomi,mikrobiologi tanah dan pascapanen. Jenis danstatus laboratorium lingkup PuslitbangTanaman Pangan dapat dilihat pada Tabel 25.• Jumlah laboratorium lingkup

Puslitbangtan Tanaman Pangan periode

2010-2018 mencapai 21 unit dan terjadiperubahan nilai aset karena perbaikan/renovasi gedung dan penambahan ataumodernisasi peralatan.

• BB Padi memiliki tujuh laboratorium, yaituLab. Proksimat, Lab.Mutu Benih, Lab.UjiFisik Gabah/Beras, Lab. Flavor, Lab.Agronomi, Lab. Hama dan Penyakit, Lab.Pemulian dan Plasma Nutfah.

• Balitkabi memiliki tujuh laboratorium yaituLab. Kimia Tanah dan Tanaman, Lab. Kimia,Lab. Mutu Benih, Lab. Hama dan Penyakit,Lab. Mikrologi, Lab. Biopestisida, Lab.Pemuliaan.

Tabel 25. Jenis dan status laboratorium lingkup Puslitbangtan TA. 2018.

Unit Kerja Nama Laboratorium Status

BB Padi 1 Laboratorium Proksimat Terakreditasi 2 Laboratorium Mutu Benih Terakreditasi 3 Laboratorium uji Fisik Gabah Beras Terakreditasi 4 Laboratorium Flavor Belum terakreditasi

5 Laboratorium Agronomi Belum terakreditasi6 Laboratorium Hama dan Penyakit Belum terakreditasi7 Laboratorium Pemuliaan dan Belum terakreditasi

Plasma Nutfah

Balitkabi 1 Laboratorium Kimia Tanah dan TerakreditasiTanaman

2 Laboratorium Kimia Pangan Terakreditasi 3 Laboratorium Mutu Benih Terakreditasi 4 Laboratorium Hama Penyakit Belum terakreditasi 5 Laboratorium Mikrologi Belum terakreditasi 6 Laboratorium Biopestisida Belum terakreditasi

7 Laboratorium Pemuliaan Belum terakreditasi

Balitsereal 1 Laboratorium Pengujian Benih Terakreditasi 2 Laboratorium Bio Molekuler Belum Terakreditasi 3 Laboratorium Service Kimia Tanah Belum Terakreditasi 4 Laboratorium Hama dan Penyakit Belum Terakreditasi

5 Laboratorium Pasca Panen Belum Terakreditasi6 Laboratorium Ekofisiologi Belum Terakreditasi

Lolit Tungro 1 Laboratorium Hama/parasitologi Belum Terakreditasi

Tabel 24. Profil Kebun Percobaan lingkup Puslitbangtan TA. 2018.

Jenis lahanStatus

Satuan Kerja Luas irigasi tadah hujan lahan kering Sertifikat(ha) (ha) (ha) (ha)

BB Padi 512.78 388.26 - 15.54 Hak PakaiBalitkabi 147.50 69.19 42.88 19.19 Hak PakaiBalitseeal 206.95 111.00 20.50 14.35 Hak PakaiLolit Tungro 41,69 - 37,50 4,19 Hak Pakai

Jumlah 908.40 568.45 100.88 53.27

Page 59: Laporan Tahunan 2018 - pangan.litbang.pertanian.go.idpangan.litbang.pertanian.go.id/files/Laptah/laptah2018.pdf · Kinerja Puslitbang Tanaman Pangan berdasarkan Indikator Kinerja

54 Laporan Tahunan 2018

• Balitsereal memiliki enam unitlaboratorium, terdiri dari Lab. PengujianBenih, Lab. Bio Molekuler, Lab. ServiceKimia Tanah, Lab. Hama dan Penyakit, Lab.Pasca Panen, dan Lab. Ekofisiologi.

• Lolit Tungro memiliki satu unitlaboratorium yaitu laboratorium Hama/Parasitologi.Puslitbang Tanaman Pangan terus

berupaya meningkatkan akreditasilaboratorium guna mendukung kinerja dankompetensi UPT agar dapat mengimbangiperkembangan dan kemajuan Iptek dewasaini. Selain itu, UK/UPT lingkup PuslitbangTanaman Pangan terus berupayamengamankan aset berupa tanah/lahan danbangunan melalui sertifikasi lahan/tanah.

Beberapa upaya lainnya adalah menyusunLaporan SIMAKBMN tiap tahun sebagaikelengkapan dokumen laporan keuangan.

Aset Penting Lainnya

Puslitbang Tanaman Pangan juga memiliki asetpenting lainnya berupa rumah jabatan, messguest house, dan rumah dinas, tercatat 334unit (Tabel 26) dan kendaraan operasional 170unit (Tabel 27).

Evaluasi Kepuasan Pelanggan Institusi

Evaluasi kepuasan pelanggan terhadaplayanan Puslitbang Tanaman Pangan dilakukandengan memberikan kuesioner on-line untukmengetahui umpan balik dari penggunalayanan. Penilaian dilakukan terhadap dua jenislayanan yang diberikan, yaitu layanan urusankepegawaian serta urusan keuangan danperlengkapan. Terdapat sembilan indikatoryang dinilai untuk masing-masing jenis layanan.Penilaian kepuasan layanan dilakukan denganmenggunakan skala likert antara 1 (tidak puas)sampai 4 (sangat puas). Nilai kepuasanpelanggan terhadap layanan institusi dapatdilihat pada Tabel 29.

Nilai layanan Puslitbang Tanaman Panganadalah 3,81. Hal ini menunjukkan layanan yangdiberikan termasuk kategori A (sangatmemuaskan). Penilaian terhadap dua jenislayanan yaitu layanan kepegawaian dengannilai rata-rata 3,66 (sangat memuaskan) sertalayanan keuangan dan perlengkapan dengannilai rata-rata 3,95 (sangat memuaskan).Pelanggan menilai pelayanan PuslitbangTanaman Pangan bersifat gratis. Nilai terendahterdapat pada indikator 3, yaitu kecepatandalam memberikan pelayanan. Oleh karenaitu, untuk meningkatkan kepuasan pelangganperlu ditingkatkan kecepatan waktupelayanan.

Tabel 27. Jumlah kendaraan dinas lingkup Puslitbangtan Tahun 2018.

Unit Kerja Roda 2 Roda 3 Roda 4 Roda 6 Jumlah

Puslitbangtan 5 2 13 - 20BB Padi 26 21 29 - 76Balitkabi 1 10 19 1 31Balitsereal 10 11 8 2 31Lolit Tungro 3 3 6 - 12

Total 45 47 75 3 170

Tabel 28. Rata-rata hasil penilaian kepuasan pelanggan terhadap layanan Bagian Tata Usaha Puslitbangtan,2018.

Rata-Rata Penilaian per Indikator NilaiJenis Layanan Nilai rata- Kate-

1 2 3 4 5 6 7 8 9 total rata gori

Layanan Kepegawaian 3,23 3,15 2,99 3,73 3,23 3,32 3,39 3,18 3,23 29,46 3,66 ALayanan Keuangan 3,91 3,91 3,95 4,00 3,91 3,95 4,00 3,86 3,95 35,45 3,95 Adan PerlengkapanLayanan Tata Usaha 3,57 3,53 3,47 3,86 3,57 3,64 3,70 3,52 3,59 32,46 3,81 A

Tabel 26. Jumlah rumah jabatan, mess/guest house, dan rumah dinas lingkupPuslitbangtan Tahun 2018.

Unit kerja Rumah Mess/guest Rumah Jumlahjabatan house hunian/dinas

Puslitbangtan 11 1 6 18BB Padi 1 21 147 171Balitkabi - 2 25 27Balitsereal 2 2 108 112Lolit Tungro 6 6

Total 20 26 286 334

Page 60: Laporan Tahunan 2018 - pangan.litbang.pertanian.go.idpangan.litbang.pertanian.go.id/files/Laptah/laptah2018.pdf · Kinerja Puslitbang Tanaman Pangan berdasarkan Indikator Kinerja

Laporan Tahunan 2018 55

Alamat Kantor

Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman PanganJalan Merdeka 147 Bogor 16111Telp: 0251-8334089, 8332537/ Fax. 0251-8312755E-mail: [email protected]://pangan.litbang.pertanian.go.id

Balai Besar Penelitian Tanaman PadiJalan Raya 9, Sukamandi, Subang, Jawa BaratTelp.:0260-520157/Fax.0260-520158E-mail: [email protected]://bbpadi.litbang.pertanian.go.id

Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan UmbiJalan Raya Kendal Payak, Kotak 66, Malang, Jawa TimurTelp.:0341-801468 /Fax. 0341-801496E-mail: [email protected]://balitkabi.litbang.pertanian.go.id

Balai Penelitian Tanaman SerealiaJalan Ratulangi No. 274 Maros, Sulawesi SelatanTelp.:0411-371016 /Fax. 0411-371961E-mail: [email protected]://balitsereal.litbang.pertanian.go.id

Loka Penelitian Penyakit TungroJalan Bulo Lanrang Rappang Sidrap, Sulawesi SelatanTelp.: 0421-93702/Fax.0421-93701E-mail: [email protected]://lolittungro.litbang.pertanian.go.id

Page 61: Laporan Tahunan 2018 - pangan.litbang.pertanian.go.idpangan.litbang.pertanian.go.id/files/Laptah/laptah2018.pdf · Kinerja Puslitbang Tanaman Pangan berdasarkan Indikator Kinerja

56 Laporan Tahunan 2018