LAPORAN TAHUNAN -...
Transcript of LAPORAN TAHUNAN -...
2016
ITPC MILAN
Via Vittor Pisani, 8 – 6° Piano 20124 Milan (MI), ITALY Tel. +39 02 3659 8182 Fax. +39 02 3659 8191 Email. [email protected]
LAPORAN TAHUNAN
Laporan Tahunan 2016 2
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
3 RINGKASAN EKSEKUTIF
4
BAB I PERKEMBANGAN PEREKONOMIAN ITALIA
…………………………………………………...
5
1.1 Pertumbuhan GDP …………………………………………………... 5
1.2 Tingkat Konsumsi …………………………………………………... 6
1.3 Perkembangan Inflasi …………………………………………………... 7
1.4 Perkembangan Suku Bunga …………………………………………………... 8
1.5 Tingkat Pengangguran …………………………………………………... 8
1.6 Perkembangan Investasi …………………………………………………... 9
BAB II PERKEMBANGAN PERDAGANGAN ITALIA …………………………………………………... 11
2.1 Perdagangan Italia dengan Dunia Internasional …………………………………………………... 11
2.2 Perdagangan Italia dengan Indonesia …………………………………………………... 12
BAB III ISU TERKAIT PERDAGANGAN …………………………………………………... 13
BAB IV INFORMASI PELAKSANAAN KEGIATAN ITPC MILAN TAHUN ANGGARAN 2016
…………………………………………………... 15
LAMPIRAN I
Inquiries …………………………………………………... 19
LAMPIRAN II
Daftar Importir …………………………………………………... 20
LAMPIRAN III
Data Perdagangan …………………………………………………... 21
Laporan Tahunan 2016 3
KATA PENGANTAR
Sebagai salah satu pertanggungjawaban dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi
Indonesian Trade Promotion Center (ITPC), serta sesuai dengan keputusan Menteri
Perdagangan No. 453.1/M-DAG/Kep/9/2007 tentang Pedoman Penyusunan Laporan
Perwakilan Perdagangan Republik Indonesia di Luar Negeri, merupakan kewajiban bagi
setiap ITPC untuk menyampaikan Laporan Tahunan kepada Pimpinan Kementerian.
Sehubungan dengan hal tersebut, ITPC Milan menyampaikan Laporan Tahunan 2016 yang
berisikan informasi tentang kondisi perekonomian negara Italia, perkembangan
perdagangan Italia dengan dunia, serta perkembangan perdagangan Italia dengan
Indonesia dengan menggunakan data yang sebagian besar bersumber dari Istat (Institut
Statistik Nasional Italia), WTA (World Trade Atlas) dan Bank Sentral Italia. Pada laporan ini
juga disampaikan kegiatan penting yang telah dilakukan oleh ITPC Milan di sepanjang tahun
2016 dalam rangka meningkatkan kinerja perdagangan Indonesia terutama dalam
mempromosikan produk Indonesia di Italia.
Besar harapan kami, laporan ini dapat memberikan manfaat bagi pihak yang membutuhkan
informasi tentang pasar Italia dan sekaligus dapat dijadikan bahan masukan bagi pimpinan
Kementerian Perdagangan dalam pengambilan kebijakan.
Disadari sepenuhnya bahwa penulisan laporan ini masih terdapat banyak kekurangan dan
jauh dari sempurna. Untuk itu kami mengharapkan saran dan masukan yang sifatnya dapat
meningkatkan isi Laporan Tahunan pada tahun berikutnya.
Akhir kata, kami menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada semua pihak yang
telah memberikan kontribusi terhadap penyusunan Laporan Tahunan 2016.
Milan, Februari 2017
Kepala ITPC Milan
Agung Pramudya FR
Laporan Tahunan 2016 4
RINGKASAN EKSEKUTIF
Perdagangan internasional Italia dengan dunia pada periode Januari-Oktober 2016
tercatat senilai US$ 719,97 milyar atau turun 1,19% dibandingkan periode yang sama
tahun 2015 sebesar US$ 728,61 milyar. Ekspor tercatat sebesar US$ 383,20 milyar atau
naik 0,27% sementara impor tercatat sebesar US$ 336,76 milyar atau turun 2,79%.
Ekspor komoditas non-migas pada periode Januari-Oktober 2016 mencatat nilai sebesar
US$ 374,20 milyar atau naik 1,08% dibandingkan periode yang sama tahun 2015
sebesar US$ 370,20 milyar. Impor komoditas non-migas Italia pada periode Januari-
Oktober 2016 sebesar US$ 306,03 milyar atau naik 0,25% dibandingkan periode yang
sama tahun 2015 sebesar US$ 305,26 milyar.
Neraca perdagangan Italia dengan Indonesia untuk komoditi non-migas pada periode
Januari-Oktober 2016 mencatat defisit sebesar US$ 550,36 juta atau turun 44,05%
dibandingkan defisit pada periode yang sama tahun 2015 sebesar US$ 983,70 juta.
Ekspor non migas Italia ke Indonesia pada periode Januari-Oktober 2016 tercatat senilai
US$ 1,01 milyar, sementara impor non migas Italia dari Indonesia masih tercatat lebih
besar senilai US$ 1,56 milyar.
Dengan menempati peringkat ke-37 dari 50 negara pengekspor terbesar ke Italia pada
periode Januari-Oktober 2016, Indonesia merupakan negara pengekspor komoditi non
migas terbesar kedua di kawasan Asia Tenggara bagi Italia, setelah Vietnam pada
peringkat ke-27 yang juga mencatat penurunan ekspor sebesar 11,54%, sementara
Thailand berada pada posisi yang lebih rendah yaitu peringkat ke-42 dengan penurunan
ekspor sebesar 17,83%.
Laporan Tahunan 2016 5
BAB I
PERKEMBANGAN PEREKONOMIAN ITALIA
1.1. Pertumbuhan GDP
Ekonomi Italia selama tahun 2016 ditandai dengan kondisi pertumbuhan PDB yang
sifatnya moderat yang diprediksikan sebesar 0,8% atau sedikit meningkat dibandingkan
real growth PDB pada tahun sebelumnya sebesar 0,7%. Sektor perdagangan
memberikan kontribusi positif dengan kenaikan yang tercatat baik pada impor maupun
ekspor masing-masing sebesar 2,4% dan 1,6%. Namun kenaikan (year-on-year)
perdagangan luar negeri Italia dengan dunia tersebut sebenarnya memperlihatkan trend
pertumbuhan yang lebih kecil, khususnya aktifitas impor yang berkurang lebih dari 50%.
Tabel 1. Pertumbuhan GDP Italia (Real dan Forecast) pada Tahun 2013 s/d 2017 (Sumber: ISTAT)
Permintaan domestik menjadi faktor penyeimbang terhadap melemahnya aktifitas
perdagangan luar negeri Italia, terutama pada periode awal tahun 2016. Permintaan
domestik Italia diprediksikan naik sebesar 1% di sepanjang tahun 2016, seiring dengan
meningkatnya pengeluaran konsumen rumah tangga sebesar 1,2% diikuti oleh
pengeluaran belanja pemerintah sebesar 0,6%.
Trend positif pada kondisi pasar tenaga kerja serta naiknya upah pegawai
mempengaruhi daya beli konsumen Italia yang semakin menguat. Hal ini juga didukung
dengan tingkat inflasi yang cenderung stabil, dimana penurunan indeks harga konsumen
hanya tercatat pada sektor energi. Tingkat pengangguran pada tahun 2016 juta
dilaporkan merosot mencapai 11,5% dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, yaitu 11,9%
di tahun 2015 dan 12,7% di tahun 2014.
Laporan Tahunan 2016 6
Aktifitas produksi industri sejak semester ke-2 tahun 2016 dikonfirmasikan meningkat
sebagai dampak positif dari membaiknya daya beli konsumen domestik, meski beberapa
sektor industri melaporkan adanya penurunan permintaan dari luar negeri. Meningkatnya
aktifitas produksi dalam negeri juga dirasakan oleh pihak UKM Italia yang secara
kumulatif memberikan pengaruh terhadap naiknya tingkat kepercayaan di kalangan
pelaku usaha Italia.
Perlambatan pada pertumbuhan ekonomi yang dialami Italia sejak tahun 2009
dikonfirmasikan telah berangsur-angsur membaik. Aktifitas investasi pada tahun 2016
mengalami pertumbuhan, khususnya untuk investasi pada aset tetap seperti di sektor
konstruksi dan kendaraan bermotor. Sementara itu, aktifitas investasi pada pasar
keuangan dalam bentuk capital accumulation juga meningkat sebesar 2%.
1.2. Tingkat Konsumsi
Tingkat konsumsi masyarakat Italia dapat diukur berdasarkan indeks Consumer
Confidence yang menentukan seberapa besar kepercayaan konsumen Italia terhadap
perekonomian dan optimisme mereka terhadap keuangan pribadi mereka sendiri.
Karena semakin besarnya kepercayaan mereka terhadap kemantapan pendapatan
mereka akan mempengaruhi pengeluaran dan aktivitas belanja mereka. Dengan
demikian, indeks Consumer Confidence merupakan salah satu indikator ekonomi
penting yang dapat mempengaruhi kondisi perekonomian suatu negara.
Indeks Consumer Confidence Italia tercatat meningkat yaitu dari 108,1 di bulan
November 2016 menjadi 111,1 di bulan Desember 2016. Meningkatnya nilai indeks
kepercayaan konsumen ini merupakan konsekuensi dari membaiknya persepsi
konsumen secara keseluruhan, khususnya terhadap ekonomi yang naik dari 127,6 di
bulan November 2016 menjadi 133,8 di bulan Desember 2016; terhadap keuangan
pribadi dari 101,3 di bulan November 2016 menjadi 102,7 di bulan Desember 2016;
kondisi bisnis saat ini dari 103,7 di bulan November 2016 menjadi 106,2 di bulan
Desember 2016; dan kondisi di masa depan dari 113,8 di bulan November 2016 menjadi
116,2 di bulan Desember 2016. Untuk indeks kepercayaan bisnis berdasarkan indikator
IESI di pihak lain mencatat sedikut penurunan dari 101,4 di bulan November 2016
menjadi 100,3 di bulan Desember 2016 yang disebabkan oleh lesunya aktifitas usaha
pada sektor konstruksi dan tersier.
Laporan Tahunan 2016 7
Tabel 2. Indeks dan Kondisi Kepercayaan Masyarakat Italia, Agustus-Desember 2016 (Sumber: ISTAT).
1.3. Perkembangan Inflasi
Tingkat inflasi seperti yang didefinisikan oleh Istat (Institut Statistik Nasional Italia)
dihitung berdasarkan Indeks Harga Konsumen. Indeks ini dibagi ke dalam dua jenis, yaitu
Indeks Harga Konsumen Italia (NIC) yang mengukur perubahan pada harga barang dan
jasa dari waktu ke waktu secara nasional (NIC) dan Harmonized Indeks dari Harga
Konsumen (HICP) yang diukur dengan membandingkan perubahan harga barang dan
jasa di Italia dengan negara-negara Euro Area lainnya.
Berdasarkan tabel 3 di bawah, indeks harga konsumen Italia (NIC) di tahun 2016
memperlihatkan penurunan sebesar 0,1% dibandingkan dengan tahun 2015. Hal ini
sebagian besar dipengaruhi oleh jatuhnya harga minyak dunia yang berimbas pada
penurunan harga konsumen untuk sektor perumahan, listrik dan gas. Sementara itu,
harmonized indeks dari harga konsumen (HICP) Italia sebagai tolak ukur perbandingan
tingkat inflasi dengan sesama anggota Euro Area juga mengalami sedikit penurunan
dibandingkan dengan tahun sebelumnya, yaitu sebesar 0,1%.
Tabel 3. Indeks Harga Konsumen Nasional Italia, Desember 2016 (Sumber: ISTAT)
Laporan Tahunan 2016 8
1.4. Perkembangan Suku Bunga
Menurut Laporan Statistik Bank Sentral Italia, aktifitas pinjaman untuk keperluan usaha
bagi non financial corporations sampai dengan bulan Desember 2016 tercatat meningkat
menyusul jatuhnya biaya terkait aktifitas pinjaman. Hal ini disebabkan oleh turunnya
tingkat suku bunga mencapai 1,57%. Selain itu, tingkat suku bunga untuk pinjaman bagi
konsumen rumah tangga juga tercatat menurun sejak awal kuartal ke-4 tahun 2016, yaitu
untuk kredit pembelian rumah ditetapkan sebesar 2,3% dan untuk kredit pembelian jenis
lain sebesar 7,46% di bulan Desember 2016.
Tabel 4. Grafik Perkembangan Tingkat Suku Bunga untuk Pinjaman, 2008-2016 (Sumber: Bank of Italy)
1.5. Tingkat Pengganguran
Dari total jumlah populasi penduduk Italia, jumlah orang yang bekerja di Italia pada bulan
Desember 2016 telah mencapai 22,78 juta orang atau tercatat stabil dibandingkan bulan
November 2016 dan meningkat 1,1% dibandingkan bulan Desember 2015. Sementara
itu jumlah pengangguran Italia mencapai 3,10 juta orang atau naik 0,3% dibandingkan
bulan November 2016 dan naik 4,9% dibandingkan bulan Desember 2015.
Dengan demikian, tingkat pengangguran di Italia selama bulan Desember 2016 adalah
sebesar 12%, sedangkan tingkat populasi yang bekerja sebesar 57,3%. Secara khusus
pengangguran tercatat menonjol di kalangan populasi anak muda (usia 15-24 tahun)
yaitu sekitar 40,1%
Laporan Tahunan 2016 9
Tabel 5. Status Keteganakerjaan Populasi Italia, Desember 2016 (Sumber: ISTAT)
1.6. Perkembangan Investasi
Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) menggarisbawahi
sedikit jatuhnya Foreign Direct Investment (FDI) attractiveness index Italia di tahun 2015
sejak peningkatan yang terjadi di tahun 2013. Aktifitas FDI yang dilakukan di Italia
tercatat senilai US$ 15 juta atau sekitar 0,82% dari total GDP di tahun 2015.
Nilai FDI Italia tersebut diklasifikasikan sebagai yang terendah di antara negara-negara
anggota G7, dimana dalam hal ini Amerika Serikat dan Perancis mencatat peningkatan
aktifitas FDI yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir.
Masih rendahnya FDI di Italia sampai saat ini menjadi salah satu faktor yang
memperlemah pertumbuhan ekonomi dan dinilai bersumber dari isu-isu terkait upaya
pengembangan usaha di Italia, seperti sistem birokrasi yang tidak efisien, beban pajak
yang tinggi, sulitnya akses untuk mendapatkan bantuan keuangan, sistem pajak yang
rumit, serta kondisi pasar tenaga kerja yang kurang fleksibel.
Laporan Tahunan 2016 10
Tabel 6. Grafik FDI di negara-negara anggota G7 berdasarkan % dari total GDP (Sumber: OECD)
Laporan Tahunan 2016 11
BAB II
PERKEMBANGAN PERDAGANGAN ITALIA
2.1. Perdagangan Italia dengan Dunia Internasional
Total perdagangan Italia dengan dunia pada periode Januari-Oktober 2016 tercatat
senilai US$ 719,97 milyar atau turun 1,19% dibandingkan periode yang sama tahun 2015
sebesar US$ 728,61 milyar. Untuk komoditi non-migas, total perdagangan Italia dengan
dunia pada periode Januari-Oktober 2016 mencatat nilai sebesar US$ 680,23 milyar atau
naik 0,71% dibandingkan periode yang sama tahun 2015 sebesar US$ 675,46 milyar.
Sementara untuk komoditi migas, total perdagangan Italia dengan dunia pada periode
Januari-Oktober 2016 tercatat senilai US$ 39,73 milyar atau turun 25,24% dibandingkan
periode yang sama tahun 2015 sebesar US$ 53,14 milyar.
Nilai ekspor Italia pada periode Januari-Oktober 2016 tercatat sebesar US$ 383,20
milyar atau naik 0,27% dibandingkan periode yang sama tahun 2015 sebesar
US$ 382,18 milyar. Dari total ekspor tersebut, ekspor non-migas pada periode Januari-
Oktober 2016 mencatat nilai sebesar US$ 374,20 milyar atau naik 1,08% dibandingkan
periode yang sama tahun 2015 sebesar US$ 370,20 milyar. Sedangkan ekspor migas
pada periode Januari-Oktober 2016 tercatat sebesar US$ 9 milyar atau turun 24,85%
dibandingkan periode yang sama tahun 2015 sebesar US$ 11,98 milyar.
Nilai impor Italia pada periode Januari-Oktober 2016 tercatat sebesar US$ 336,76 milyar
atau turun 2,79% dibandingkan impor Italia pada periode yang sama tahun 2015 sebesar
US$ 346,42 milyar. Impor komoditas non-migas Italia pada periode Januari-Oktober
2016 sebesar US$ 306,03 milyar atau naik 0,25% dibandingkan periode yang sama
tahun 2015 sebesar US$ 305,26 milyar. Sedangkan untuk impor komoditi migas pada
periode Januari-Oktober 2016 tercatat senilai US$ 30,73 milyar atau turun 25,35%
dibandingkan periode yang sama tahun 2015 sebesar US$ 41,16 milyar.
Neraca perdagangan Italia dengan dunia pada periode Januari-Oktober 2016 mencatat
surplus sebesar US$ 46,44 milyar juta atau naik 29,87% dibandingkan surplus pada
periode yang sama tahun 2015 sebesar US$ 35,76 milyar. Neraca perdagangan Italia
dengan dunia untuk komoditi non-migas pada periode Januari-Oktober 2016 mencatat
surplus sebesar US$ 68,16 milyar atau naik 4,97% dibandingkan surplus pada periode
yang sama tahun 2015 sebesar US$ 64,94 milyar. Sementara neraca perdagangan Italia
dengan dunia untuk komoditi migas pada periode Januari-Oktober 2016 mencatat defisit
sebesar US$ 21,72 milyar atau turun 25,55% dibandingkan defisit pada periode yang
sama tahun 2015 sebesar US$ 29,18 milyar.
Laporan Tahunan 2016 12
2.2. Perdagangan Italia dengan Indonesia
Total nilai perdagangan Italia dengan Indonesia pada periode Januari-Oktober 2016
bernilai US$ 2,57 milyar atau turun 10,49% dibandingkan dengan total perdagangan
pada periode yang sama tahun 2015 sebesar US$ 2,87 milyar. Untuk komoditi non-migas,
total perdagangan Italia dengan Indonesia pada periode Januari-Oktober 2016 bernilai
sebesar US$ 2,57 milyar atau turun 10,49% dibandingkan dengan total perdagangan
pada periode yang sama tahun 2015 sebesar US$ 2,87 milyar. Sementara untuk
komoditi migas, total perdagangan Italia dengan Indonesia pada periode Januari-
Oktober 2016 tercatat senilai US$ 0,23 juta atau turun 1,55% dibandingkan tahun 2014
sebesar US$ 0,23 juta.
Ekspor Italia ke Indonesia pada periode Januari-Oktober 2016 sebesar US$ 1,01 milyar
atau naik 6,97% dibandingkan periode yang sama tahun 2015 sebesar US$ 0,94 milyar.
Ekspor non-migas Italia ke Indonesia pada periode Januari-Oktober 2016 mencatat nilai
sebesar US$ 1,01 milyar atau naik 6,96% dibandingkan periode yang sama tahun 2015
sebesar US$ 0,94 milyar. Sedangkan ekspor migas Italia ke Indonesia pada periode
Januari-Oktober 2016 tercatat sebesar US$ 0,20 juta atau naik 43,15% dibandingkan
periode yang sama tahun 2015 sebesar US$ 0,14 juta.
Impor Italia dari Indonesia pada periode Januari-Oktober 2016 sebesar US$ 1,56 milyar
atau turun 19,05% dibandingkan periode yang sama tahun 2015 sebesar US$ 1,93
milyar. Impor komoditas non-migas Italia dari Indonesia pada periode Januari-Oktober
2016 sebesar US$ 1,56 milyar atau turun 19,05% dibandingkan periode yang sama
tahun 2015 sebesar US$ 1,93 milyar. Sedangkan impor migas Italia dari Indonesia pada
periode Januari-Oktober 2016 tercatat sebesar US$ 0,03 juta atau turun 66,76%
dibandingkan periode yang sama tahun 2015 sebesar US$ 0,09 juta.
Neraca perdagangan Italia dengan Indonesia pada periode Januari-Oktober 2016
mencatat defisit sebesar US$ 550,19 juta atau turun 44,07% dibandingkan defisit pada
periode yang sama tahun 2015 sebesar US$ 983,65 juta. Neraca perdagangan Italia
dengan Indonesia untuk komoditi non-migas pada periode Januari-Oktober 2016
mencatat defisit sebesar US$ 550,36 juta atau turun 44,05% dibandingkan defisit pada
periode yang sama tahun 2015 sebesar US$ 983,70 juta. Sementara neraca
perdagangan Italia dengan Indonesia untuk komoditi migas pada periode Januari-
Oktober 2016 mencatat surplus sebesar US$ 0,17 juta atau naik 282,50% dibandingkan
surplus pada periode yang sama tahun 2015 sebesar US$ 0,04 juta.
Dengan menempati peringkat ke-37 dari 50 negara pengekspor terbesar ke Italia pada
periode Januari-Oktober 2016, Indonesia merupakan negara pengekspor komoditi non
migas terbesar kedua di kawasan Asia Tenggara bagi Italia, setelah Vietnam pada
peringkat ke-27 yang juga mencatat penurunan ekspor sebesar 11,54%, sementara
Thailand berada pada posisi yang lebih rendah yaitu peringkat ke-42 dengan penurunan
ekspor sebesar 17,83%.
Laporan Tahunan 2016 13
BAB III
ISU TERKAIT PERDAGANGAN
Update Kampanye Negatif CPO terkait Kesehatan Konsumen di Italia
Perhimpunan ahli gizi di Milan dalam pernyataan resmi menyatakan keberatan terhadap
isi press release yang dipublikasikan EFSA (Badan Keamanan Pangan Eropa) pada
bulan Mei 2016 terkait kandungan lemak jenuh dalam minyak sawit yang dinilai
berbahaya bagi kesehatan konsumen.
Pada dasarnya, para ahli gizi tersebut menyuarakan penolakan mereka melalui
beberapa pernyataan dan fakta sebagai berikut:
1. Tidaklah benar bahwa minyak sawit menghasilkan kerusakan kesehatan yang
berbeda dari minyak dan lemak lainnya (Elena Factor, Institut Penelitian Farmakologi
Mario Negri Milan).
2. Bahwa minyak sawit mencegah makanan tidak cepat rusak dan tidak berubah rasa
(John Lercker, Universitas Bologna).
3. Memasang label "tanpa minyak sawit" pada kemasan produk makanan dinilai mampu
menciptakan citra negatif terhadap minyak sawit dan memberikan kesan bahwa
bahan makanan yang diproduksi selain dari minyak sawit adalah yang terbaik
(Claudio Bosio, Universitas Katolik Milan).
4. Tidaklah benar bahwa lingkungan menjadi rusak jika yang dikonsumsi adalah minyak
kelapa sawit yang bersertifikat sesuai dengan standard yang ditetapkan (Chuara
Champione, Greenpeace)
5. Minyak sawit, jika telah mengalami proses industri seperti untuk makanan juga
mengandung zat yang melawan kanker dan melawan beberapa jenis penyakit lainnya.
Hal ini dibuktikan melalui hasil penelitian dari University of Milan yang bekerja sama
dengan University of Aquila yang diterbitkan pada bulan Juli 2016 dalam jurnal
Laporan Ilmiah Nature Publishing Group.
Namun di pihak lain, Coop, salah satu grup supermarket terbesar di Italia saat ini juga
tengah melakukan kampanye besar-besaran mengenai produksi makanan olahan tanpa
menggunakan minyak sawit. Coop tetap berpegang pada pernyataan EFSA terkait
bahaya pengunaan minyak sawit bagi kesehatan.
Sementara itu, Ferrero, salah satu produsen produk makanan cokelat di Italia
mendukung pernyataan para ahli gizi yang berkeyakinan bahwa lemak jenuh yang
terkandung dalam minyak sawit tidak lebih buruk dari kandungan lemak jenuh dalam
minyak nabati lainnya.
Laporan Tahunan 2016 14
Opini yang menentang pernyataan EFSA juga datang dari Wakil Menteri Pertanian Italia,
Mr. Andrea Oliviero yang juga adalah ahli ekologi Italia. Ditekankan bahwa saat ini
produksi minyak sawit di negara-negara produsen, termasuk Indonesia sebagai negara
produsen terbesar, telah menggunakan standard sertifikasi POIG dan RSPO
sebagaimana yang juga dipromosikan oleh WWF. Dengan demikian kualitas produksi
tetap diutamakan tanpa harus membakar lahan gambut dan memusnahkan hutan hujan
tropis.
Isu Terkini terkait Kondisi Politik di Italia
Pada tanggal 4 Desember 2016, Italia telah melakukan Referendum Konstitusional.
Pemilih pada dasarnya diminta untuk memutuskan apakah mereka setuju dengan
amandemen konstitusi Italia yang mereformasi komposisi dan wewenang Parlemen Italia,
serta pembagian kekuasaan antara negara, region dan satuan administratif. Rancangan
amandemen pertama kali diajukan oleh Perdana Menteri Italia, Matteo Renzi dan partai
kiri-tengahnya Partai Demokratik di hadapan Senat pada 8 April 2014.
Referendum ini dimenangkan oleh pihak yang menentang (NO) reformasi konstitusional
dengan perolehan suara sebesar 59% dibandingkan dengan pihak yang mendukung (SI)
sebesar 41%. Dampak dari hasil referendum ini menyebabkan pengunduran diri Matteo
Renzi setelah seribu hari pemerintahannya sebagai Perdana Menteri Italia.
Salah satu isu sentral dari referendum ini adalah keinginan pemerintah untuk
mengurangi jumlah anggota legislatif menjadi sepertiga dari jumlah anggota saat ini,
yaitu dari 315 menjadi 100. Hal ini rupanya banyak mendapatkan penolakan di kalangan
para politisi, meski memang ada agenda khusus untuk mengalahkan pemerintah Renzi.
Setelah dilakukan konsultasi antara pihak dari Partai Politik dan Presiden Italia, maka
tercapailah kesepakatan yang mengangkat Paolo Gentiloni (yang menjabat sebagai
Menteri Luar Negeri di masa kepemimpinan Renzi) sebagai kepala pemerintahan transisi
menggantikan Matteo Renzi. Adapun prioritas pemerintahan transisi dalam waktu dekat
ini diantaranya penyelenggaraan pemilu berikutnya, penyehatan badan perbankan, serta
penyelesaian masalah-masalah terkait krisis dalam negeri.
Laporan Tahunan 2016 15
BAB IV
INFORMASI PELAKSANAAN KEGIATAN ITPC MILAN
TAHUN ANGGARAN 2016
Kinerja ITPC Milan selama Tahun Anggaran 2016 (periode Januari s/d Desember 2016) dapat
diuraikan berdasarkan kategori aktifitas sebagai berikut:
Networking
Upaya memperkenalkan keberadaan ITPC Milan di Italia yang telah giat dilakukan sejak tahun
2008 masih terus aktif diupayakan hingga akhir tahun 2016. Selama periode bulan Januari
sampai dengan Desember 2016, ITPC Milan telah berhasil memperluas jejaring kerjanya serta
membina hubungan baik dengan sejumlah stakeholders yaitu institusi, asosiasi maupun
pengusaha Italia, antara lain:
Pihak penyelenggara (Event Organizer) dari sejumlah pameran dagang internasional di
Italia, yaitu Ms. Alessandra Allegri (Cosmoprof), Mr. Francesco Arcuri (Cibus), Mr.
Carmelo Lombardo (HOMI), Ms. Cristina Scarpa (TriestEspresso), Ms. Vandana Yadav
(L’Artigiano in Fiera).
Perusahaan-perusahaan distributor di Italia, seperti Land and Ocean Srl. di Castenedolo
(yang juga adalah agen distributor PT. Indofood) dan Pham Import-Export Srl. di San
Zeno Naviglio dalam rangka memfasilitasi kegiatan test market di Italia untuk produk
makanan ringan PT. Garuda Food, produk gula kelapa PT. Coco Sugar Indonesia,
produk mie instan PT. Wings Indonesia, produk minuman Hyrococo PT. Kalbe
Internasional dan produk kosmetik PT. Paragon Technology and Innovation.
IGPDecaux SpA, penyedia jasa promosi media di Milan terkait pemasangan iklan poster
dan billboard mengenai produk Indonesia pada stasiun kereta bawah tanah
(metropolitana) dan badan transportasi lokal (bus dan tram) di Milan.
Pihak World Expo Milano (WEM) 2015, Mr. Stefano Gatti dan Mr. Corrado Caruso dalam
rangka melakukan monitoring perkembangan pembongkaran (dismantling) eks-Paviliun
Indonesia.
AssoFranchising Italiana, Asosiasi Dagang Sektor Franchising di Italia dalam rangka
meminta dukungan menyukseskan kegiatan World Franchise Summit di Jakarta pada
bulan November 2016.
Perusahaan Assocarboni, IUS Sitris, Astaldi, Alma Group, ENEl dan Progetto CMR
dalam rangka memfasilitasi pertemuan dengan dengan Utusan Khusus Menteri
Perdagangan RI di Roma.
Asosiasi Perdagangan Luar Negeri Italia (AICE) dalam rangka melakukan pembahasan
mengenai rencana kerjasama promosi perdagangan Indonesia di Italia di tahun 2017.
Veos SpA, calon buyer produk CPO untuk produksi biodiesel di Italia. Veos mencari
produsen atau supplier CPO Indonesia yang mampu melakukan ekspor sebanyak 5.000
MT setiap dua bulan (atau sekitar 30.000 MT per tahun).
Laporan Tahunan 2016 16
Para buyers yang menghadiri kegiatan Trade Expo Indonesia 2016, diantaranya SECA
SpA, Piombino Port Authority, Aladdin Srl, Amicasa Idee per la casa, Bambu Design,
GEFI SpA, dan Davide de Siena.
Pihak pengelola gedung kantor ITPC Milan (Amministratore di Condominio) dalam
rangka melakukan penjajakan kemungkinan pemasangan papan nama kantor ITPC
Milan di depan gedung Via Vittor Pisani 8.
Albisetti SA, perusahaan produsen dan distributor sektor fashion dan alas kaki di Italia
dalam rangka memfasilitasi penandatanganan kontrak dagang dengan PT.
Aggiomultimex dan Koperasi Intako untuk pemesanan produk tas kulit asal Indonesia.
Perusahaan pengolah kopi, Illy Caffe Spa di Trieste dalam rangka memfasilitasi
pertemuan dengan para pengusaha kopi Indonesia yang menjadi peserta dalam
pameran TriestEspresso 2016.
Ri-Show Srl, penyedia jasa media di Milan terkait pemasangan iklan produk Indonesia
pada transportasi becak wisata (Veloleo).
Kantor Inspeksi Kesehatan Italia (USMAF) terkait upaya perilisan sample produk
makanan dan kosmetik yang dikirim ke Italia dalam rangka market testing.
Kegiatan Promosi dalam Pameran Dagang di Italia
Dalam upaya mendukung kegiatan promosi perdagangan di Italia, ITPC Milan selama tahun
2016 telah berpartisipasi secara mandiri dalam pameran dagang berskala internasional di Italia
yakni:
Pameran Cosmoprof, pameran produk kosmetik dan kecantikan yang diselenggarakan
di Bologna pada tanggal 18-21 Maret 2016 yang mengikutsertakan partisipasi 9
perusahaan, yaitu:
a. PT. Paragon Technology and Innovation, produsen produk kosmetik dan
kecantikan dengan brand Wardah, MakeOver, Emina dan IX;
b. Cosmart, produsen produk kosmetik yang menawarkan kerjasama private label;
c. Nekhawa Spa, produsen produk Balinese spa;
d. PT. Nur Hayu Nindyan, produsen produk kosmetik alamiah dari kepompong emas
(golden cocoon);
e. PT. Biotakara, produsen bulu mata palsu, wig dan toupee;
f. CV. Mitra Jaya Mandiri, produsen bulu mata palsu;
g. Eyelash World, produsen bulu mata palsu;
h. PT. Mahkota Tri Angjaya, produsen bulu mata palsu;
i. PT. Asia Pacific Fortuna Sari, produsen tissue basah.
Pameran Cibus, pameran produk makanan yang diselenggarakan di kota Parma, Italia
pada tanggal 9-12 Mei 2016. Pameran ini melibatkan partisipasi 7 perusahaan, yaitu:
a. PT. Coco Sugar Indonesia yang memproduksi Gula Kelapa Organik;
b. PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk yang memproduksi Mie Instan merek
Indomie.
c. PT. Sari Incofood yang memproduksi Kopi Instan merek Indocafe;
d. PT. Garuda Food yang memproduksi Kacang Garuda;
Laporan Tahunan 2016 17
e. PT. Mahaghora Group yang memproduksi Kacang Mayasi;
f. PT. Toba Surimi Industries yang memproduksi Ikan dan Seafood Kaleng;
g. UD. Tama Cokelat yang memproduksi Dodol Cokelat.
Pameran HOMI, pameran produk furniture dan perlengkapan dekorasi rumah yang
diselenggarakan di kota Milan, Italia pada tanggal 16-19 September 2016. Dalam
pameran ini ITPC Milan berkolaborasi dengan Bambu Design, perusahaan importir
furniture Indonesia di Italia yang sejak lama telah membina kerjasama produksi dan
impor dengan para pengrajin dan UKM di berbagai daerah di Indonesia, seperti Cirebon,
Yogyakarta, Solo, Surabaya dan Bali. Adapun kerjasama ITPC Milan dengan Bambu
Design telah terjalin sejak tahun 2012 saat pertama kali ikut berpartisipasi dalam
pameran Macef dan selanjutnya dalam kegiatan WEM 2015.
Pameran TriestEspresso, pameran produk kopi yang diselenggarakan di kota Trieste,
Italia pada tanggal 20-22 Oktober 2016. Pameran ini mengikutsertakan partisipasi 4
perusahaan, yaitu:
a. PT. Kapal Api Global yang memproduksi Kopi Instan merek Kapal Api dan produk
makanan dari kopi lainnya;
b. PT. Kiwari Farmers yang memproduksi berbagai biji kopi yang telah dipanggang
(roasted bean);
c. Kings Java Coffee yang memproduksi berbagai biji kopi yang telah dipanggang
(roasted bean);
d. PT. Sari Incofood yang memproduksi Kopi Instan merek Indocafe.
Pameran L’Artigiano in Fiera, pameran produk kerajinan yang diselenggarakan di kota
Milan, Italia pada tanggal 3-11 Desember 2016. Pameran ini melibatkan partisipasi 5
perusahaan, yaitu:
a. Charlotte Chen, produsen tas dan aksesoris pakaian dari kulit dan bulu kambing;
b. Saka Jewelry, produsen perhiasan perak;
c. Noverika Jewelry, produsen perhiasan perak;
d. Bali Sarong, produsen kain batik berbahan sutera;
e. Indonesia Relax, perusahaan jasa pijat tradisional khas Bali.
Kegiatan Pertemuan di Italia
Pertemuan Business Seminar yang diselenggarakan di Milan pada tanggal 28 Juli
2016. Pertemuan ini dihadiri oleh para pelaku usaha Indonesia yang tertarik untuk
mendapatkan informasi mengenai peluang dagang dan investasi di Indonesia. Keynote
speakers dalam Seminar Bisnis ini antara lain Bapak August Parengkuan, Duta Besar
Indonesia untuk Italia; Bapak Agung Pramudya FR, Kepala ITPC Milan; Bapak Sumber
Sinabutar, Atase Perdagangan KBRI Roma; Bapak Yusral Tahir, Atase Pertanian KBRI
Roma; Bapak Sabbat Christian, Wakil Kepala ITPC Milan; dan Mr. Riccardo Rabuffi,
Presiden Beacon Srl.
Pertemuan World Franchise Council di Bologna pada tanggal 29 April 2016 yang
diselenggarakan oleh International Franchise Association (IFA) dan European Franchise
Federation (EFF).
Laporan Tahunan 2016 18
Workshop Peluang Internasionalisasi UKM Italia di Padova pada tanggal 23 Juni
2016 yang diselenggarakan oleh Conflavoro PMI Padova.
Penanganan Inquiries
Jumlah total inquiries yang telah ditangani ITPC Milan selama periode Januari – Desember
2016 adalah sebanyak 155 inquiries, atau melebihi jumlah inquiries yang sebelumnya
ditargetkan dalam Kontrak Kinerja ITPC Milan Tahun 2016 sebanyak 100 inquiries.
Kegiatan lain-lain
ITPC Milan selain sebagai perwakilan Kemendag RI di Italia juga menjalankan tugas sebagai
perpanjangan tangan KBRI Roma di wilayah Utara Italia. Untuk itu, ITPC Milan pada tahun 2016
telah aktif memfasilitasi kunjungan para pejabat dan delegasi pemerintah, serta pelaku usaha,
termasuk peserta pameran di Milan.
Laporan Tahunan 2016 19
LAMPIRAN I – INQUIRIES
(dilampirkan terpisah)
Laporan Tahunan 2016 20
LAMPIRAN II – DAFTAR IMPORTIR
(dilampirkan terpisah)
Laporan Tahunan 2016 21
LAMPIRAN III – DATA PERDAGANGAN
(dilampirkan terpisah)