Laporan Tetap Analisa Air Kel 1

22
ANALISA AIR Disusun oleh: Adhi Prayogatama (061440411693) Adi Agustiansyah (061440411694) Agung Aditya P (061440411695) Akhmad Hafiz A (061440411696) Apriansyah (061440411697) Cherly Meigita (061440411698) Deli Kusumawardhani (061440411699) Endah Dhita P (061440411700) Kelas : 2 EGC Dosen Pembimbing : Ir.M. Taufik , M.Si POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA

description

analisis air

Transcript of Laporan Tetap Analisa Air Kel 1

Page 1: Laporan Tetap Analisa Air Kel 1

ANALISA AIR

Disusun oleh:

Adhi Prayogatama (061440411693)

Adi Agustiansyah (061440411694)

Agung Aditya P (061440411695)

Akhmad Hafiz A (061440411696)

Apriansyah (061440411697)

Cherly Meigita (061440411698)

Deli Kusumawardhani (061440411699)

Endah Dhita P (061440411700)

Kelas : 2 EGC

Dosen Pembimbing : Ir.M. Taufik , M.Si

POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA

JURUSAN TEKNIK KIMIA PRODI DIV TEKNIK ENERGI

Page 2: Laporan Tetap Analisa Air Kel 1

ANALISA AIR

I. TUJUAN PERCOBAAN

Mahasiswa diharapkan mampu dan mengerti menggunakan alat Waterproof

Cyberscan PCD 650 dengan baik dan benar untuk mengukur parameter fisik air

seperti PH, conductivity, TDS, resistivity, dan kadar oksigen.

Mahasiswa diharapkan mampu mempelajari hubungan antara jumlah ion,tegangan

larutan dan salinitas suatu larutan elektrolit

II. ALAT DAN BAHAN YANG DIGUNAKAN

Alat yang digunakan :

Gelas kimia 500 ml

Waterproof cyberscan PCD 650

Kaca arloji

Spatula

Labu takar 500 ml

Neraca analitik

Bahan yang digunakan :

Air Sumur

Air Galon

Air PAM

Air Sabun

Air OASIS

III.Dasar Teori

Analisa air termasuk ke dalam kimia analisa kuantitatif karena menentukan kadar

suatu zat dalam campuran zat-zat lain.Air yang dijumpai dalam kehidupan sehari-hari

tidak pernah ditemukan dalam keadaan murni. Biasanya air tersebut mengandung zat-zat

kimia dalam kadar tertentu, baik zat-zat kimia anorganik maupun zat-zat kimia organik.

Apabila kandungan zat-zat kimia tersebut terlalu banyak jumlahnya didalam air, air

tersebut dapat menjadi sumber bencana yang dapat merugikan kelangsungan hidup

Page 3: Laporan Tetap Analisa Air Kel 1

semua makhluk sekitarnya. Kini dengan adanya pencemaran-pencemaran air oleh pabrik

maupun rumah tangga, kandungan zat-zat kimia di dalam air semakin meningkat dan

pada akhirnya kualitas air tersebut menurun.

Oleh karena itu, diperlukan analisa air untuk menentukan dan menghitung zat-zat

kimia yang terkandung di dalam air sehingga dapat diketahui air tersebut membahayakan

kesehatan, layak tidaknya dikonsumsi maupun sudah tercemar atau belum.

Dalam menganalisa air dalam menentukan kualitas air ada beberapa parameter yaitu:

1. Salinitas

Dapat didefinisikan sebagai total konsentrasi ion-ion terlarut dalam air. Dalam

budidaya perairan, salinitas dinyatakan dalam permil (°/oo) atau ppt (part

perthousand) atau gram/liter. Tujuh ion utama yaitu : sodium, potasium, kalium,

magnesium, klorida, sulfat dan bikarbonat mempunyai kontribusi besar terhadap

besarnya salinitas, sedangkan yang lain dianggap kecil (Boyd, 1990).Sedangkan

menurut Davis et al. (2004), ion calsium (Ca), potasium (K), dan magnesium (Mg)

merupakan ion yang paling penting dalam menopang tingkat kelulushidupan udang.

Salinitas suatu perairan dapat ditentukan dengan menghitung jumlah kadar klor yang

ada dalam suatu sampel (klorinitas). Sebagian besar petambak membudidayakan

udang dalam air payau (15-30 ppt). Meskipun demikian, udang laut mampu hidup

pada salinitas dibawah 2 ppt dan di atas 40 ppt

2. pH

pH merupakan suatu ukuran keasaman dan kadar alkali dari sebuah contoh cairan.

Kadar pH dinilai dengan ukuran antara 0-14. Sebagian besar persdiaan air memiliki

pH antara 7-8,2. Namun beberapa air memiliki pH dibawah 6,5 atau diatas 9,5.

(Iclean, 2007). pH merupakan variabel kualitas air yang dinamis dan berfluktuasi

sepanjang hari. Pada perairan umum yang tidak dipengaruhi aktivitas biologis yang

tinggi, nilai pH jarang mencapai diatas 8,5, tetapi pada tambak ikan atau udang, pH

air dapat mencapai 9 atau lebih (Boyd, 2002). Ketika fotosintesis terjadi pada siang

hari, CO2 banyak terpakai dalam proses tersebut. Turunnya konsentrasi CO2 akan

menurunkan konsentrasi H+ sehingga menaikkan pH air. Sebaliknya pada malam

hari semua organisme melakukan respirasi yang menghasilkan CO2 sehingga pH

menjadi turun. Fluktuasi pH yang tinggi dapat terjadi jika densitas plankton tinggi.

Tambak dengan total alkalinitas yang tinggi mempunyai fluktuasi pH yang lebih

rendah dibandingkan dengan tambak yang beralkalinitas rendah. Hal ini disebabkan

kemampuan total alkalinitas sebagai buffer atau penyangga (Boyd, 2002).Perubahan

Page 4: Laporan Tetap Analisa Air Kel 1

pH berkaitan dengan kandungan oksigen dan CO2 dalam air. Pada siang hari jika O2

naik akibat fotosintesisa fitiplankton, maka pH juga naik. Kestabilan pH perlu

dipertahankan karena pH dapat mempengaruhi pertumbuhan organisme air.

(Subarijanti, 2005).pH juga mempunyai peranan penting baik dalam kehidupan

organisme air maupun dalam pengaturan ketersediaan unsur hara dalam perairan itu

sendiri (tabel 1). pH (power hydrogen) merupakan ukuran aktifitas ion hydrogen dan

didefenisikan sebagai minus (negatif) logaritma konsentrasi ion H. pH yang terlalu

rendah ataupun yang terlalu tinggi dapat mematikan ikan. pH yang ideal dalam

budidaya perikanan adalah 6,5-9. Oleh karena itu pada tambak yang sumber air

tawarnya dari sungai yang ber pH rendah perlu dicampur dengan perbandingan yang

cepat dengan air laut yang biasanya ber pH lebih tinggi, sehingga pH campurannya

sesuai dengan yang diinginkan.

3. Alkalinitas

Merupakan kapasitas air untuk menetralkan tambahan asam tanpa menurunkan pH

larutan. Alkalinitas merupakan buffer terhadap pengaruh pengasaman. Dalam

budidaya perairan, alkalinitas dinyatakan dalam mg/l CaCO3. Penyusun utama

alkalinitas adalah anion bikarbonat (HC03 -), karbonat (CO3 2- ), hidroksida (OH-)

dan juga ion-ion yang jumlahnya kecil seperti borat (BO3 -), fosfat (P04 3-), silikat

(SiO4 4-) dan sebagainya (boyd, 1990). Alkalinitas secara umum menunjukkan

konsentrasi basa atau bahan yang mampu menetralisir kemasamaan dalam air. Secara

khusus, alkalinitas sering disebut sebagai besaran yang menunjukkan kapasitas pem-

bufffer-an dari ion bikarbonat, dan sampai tahap tertentu ion karbonat dan hidroksida

dalam air.

4. KARBON DIOKSIDA (CO2)

Karbon dioksida dalam air pada umumnya merupakan hasil respirasi dari organisme

fauna (ikan, zooplankton dan sebagainya) serta flora pada malam hari (phytoplankton

dan tumbuhan air lainnya). Kadar CO2 lebih tinggi dari 10 ppm diketahui

menunjukkan bersifat racun bagi ikan, beberapa bukti menunjukkan bahwa karbon

dioksida berfungsi sebagai anestesi bagi ikan. Kadar karbon dioksida yang tinggi,

juga menunjukkan lingkungan air yang bersifat asam walaupun karbon dioksida juga

diperlukan untuk proses pem-buffer-an . Apabila pH dalam suatu perairan atau

wadah dapat dikendalikan, terutama oleh sistem pem-buffer-an karbonat, maka

hubungan pH, KH dan CO2 terlarut menunjukkan hubungan yang tetap. Dengan

demikian, salah satu dari parameter tersebut dapat diatur dengan mengatur parameter

Page 5: Laporan Tetap Analisa Air Kel 1

yang lain. Sebagai contoh nilai pH dapat diatur dengan mangatur KH atau kadar

CO2. Suatu sistem CO2 injektor misalnya, dapat digunakan untuk mengatur pH

dengan cara mengatur injeksi CO2 sedemikian rupa apabila nilai pH nya mencapai

nilai tertentu. Dalam hal ini KH dibuat tetap. CO2 digunakan oleh tanaman atau

terdifusi ke atmosfer, akibatnya pH naik. Dengan sistem otomatis seperti disebutkan

sebelumnya maka sistem injeksi CO2 akan berjalan sedemikian rupa di sekitar nilai

pH tertentu, untuk menjaga kadar CO2 yang memadai. Secara umum dapat dikatakan

bahwa CO2 terlarut dalam air dengan kepadatan sedang akan berada pada selang 1-3

ppm. Untuk akuarium tanaman pH = 6,9, KH = 4 dan CO2 = 15 ppm merupakan

nilai yang ideal.Sedangkan peningkatan kandungan CO2 bebas dalam air

kolam/tambak budidaya perikanan akan dapat menurunkan nilai pH air. Artinya

semakin tinggi CO2 maka akan semakin tinggi keasamannya dan pH semakin rendah

menyebabkan alkalinitasnya semakin rendah. Jadi CO2 sangat erat kaitannya dengan

pH maupun alkalinitas air.

5. KESADAHAN (HARDNESS)

Kesadahan air merupakan kandungan mineral-mineral tertentu di dalam air,

umumnya ion kalsium (Ca) dan magnesium (Mg) dalam bentuk garam karbonat. Air

sadah atau air keras adalah air yang memiliki kadar mineral yang tinggi, sedangkan

air lunak merupakan air dengan kadar mineral yang rendah. Selain ion kalsium dan

magnesium, penyebab kesadahan juga bisa merupakan ion logam lain maupun

garam-garam bikarbonat dan sulfat. Metode paling sederhana untuk menentukan

kesadahan air dengan sabun. Dalam air lunak, sabun akan menghasilkan busa yang

banyak, sedangkan pada air sadah, sabun tidak menghasilkan busa atau menghasilkan

sedikit busa. Cara yang lebih kompleks adalah melalui titrasi. Kesadahan air total

dinyatakan dalam satuan ppm berat per volume (w/v) dari CaCO3.

6. OKSIGEN TERLARUT (dissolved oxygen)

Oksigen terlarut merupakan parameter yang sangat penting dalam kehidupana setiap

organisme yang hidup. Setiap organisme hidup pasti membutuhkan oksigen untuk

respirasi selanjutnya yang berguna dalam proses metabolisme untuk merombak

bahan organik yang dimakan menjadi sari makanan yang dimanfaatkan sebagai

energi untuk tumbuh berkembang dan bergerak serta CO2 dan H2O sebagai hasil

akhirnya/buangannya. Oksigen terlarut (Dissolved Oxygen =DO) dibutuhkan oleh

semua jasad hidup untuk pernapasan, proses metabolisme atau pertukaran zat yang

kemudian menghasilkan energi untuk pertumbuhan dan pembiakan. Disamping itu,

Page 6: Laporan Tetap Analisa Air Kel 1

oksigen juga dibutuhkan untuk oksidasi bahan-bahan organik dan anorganik dalam

proses aerobik. Sumber utama oksigen dalam suatu perairan berasal sari suatu proses

difusi dari udara bebas dan hasil fotosintesis organisme yang hidup dalam perairan

tersebut Kecepatan difusi oksigen dariudara, tergantung sari beberapa faktor, seperti

kekeruhan air, suhu, salinitas, pergerakan massa air dan udara seperti arus,

gelombang dan pasang surut. Kadar oksigen dalam air laut akan bertambah dengan

semakin rendahnya suhu dan berkurang dengan semakin tingginya salinitas. Pada

lapisan permukaan, kadar oksigen akan lebih tinggi, karena adanya proses difusi

antara air dengan udara bebas serta adanya proses fotosintesis. Dengan bertambahnya

kedalaman akan terjadi penurunan kadar oksigen terlarut,karena proses fotosintesis

semakin berkurang dan kadar oksigen yang ada banyak digunakan untuk pernapasan

dan oksidasi bahan-bahan organik dan anorganik

Dalam kimia, elektrolit adalah setiap zat yang mengandung ion bebas yang membuat

substansi elektrik konduktif. Elektrolit yang paling khas adalah solusi ionik, tetapi

elektrolit cair dan elektrolit padat juga mungkin.

Elektrolit umumnya ada sebagai solusi dari asam, basa atau garam. Selain itu,

beberapa gas dapat bertindak sebagai elektrolit pada kondisi suhu tinggi atau tekanan

rendah. Larutan elektrolit juga dapat hasil dari pembubaran beberapa polimer biologis

(misalnya, DNA, polipeptida) dan sintetis (misalnya, sulfonat polistirena), polielektrolit

disebut, yang mengandung dibebankan kelompok fungsional.

Contoh larutan yang umum dijumpai adalah padatan yang dilarutkan dalam cairan,

seperti garam atau gula dilarutkan dalam air. Tidak hanya padatan, gas juga dapat pula

dilarutkan dalam cairan, contohnya saja karbon dioksida atau oksigen dalam air. Selain itu,

cairan dapat pula larut dalam cairan lain, sementara gas larut dalam gas lain. Terdapat pula

larutan padat, misalnya aloi (campuran logam) dan mineral tertentu.

Larutan yang dapat menghantarkan arus listrik disebut larutan elektrolit. Svante

Arrhenius, ahli kimia terkenal dari Swedia mengemukakan teori elektrolit pada tahun 1884

yang sampai saat ini teori tersebut tetap bertahan padahal ia hampir saja tidak diberikan

gelar doktornya di Universitas Upsala, Swedia, karena mengungkapkan teori ini. Menurut

Arrhenius, larutan elektrolit dalam air terdisosiasi ke dalam partikel-partikel bermuatan

listrik positif dan negatif yang disebut ion (ion positif dan ion negatif) Jumlah muatan ion

Page 7: Laporan Tetap Analisa Air Kel 1

positif akan sama dengan jumlah muatan ion negatif, sehingga muatan ion-ion dalam larutan

netral. Ion-ion inilah yang bertugas mengahantarkan arus listrik.

Larutan ini memberikan gejala berupa menyalanya lampu atau timbulnya gelembung

gas dalam larutan. Larutan elektrolit mengandung partikel-partikel yang bermuatan (kation

dan anion). Larutan ini dapat bersumber dari senyawa ion (senyawa yang mempunyai ikatan

ion) atau senyawa kovalen polar (senyawa yang mempunyai ikatan kovalen polar).

Daya hantar listrik larutan elektrolit bergantung pada jenis dan konsentrasinya.

Beberapa larutan elektrolit dapat menghantarkan arus listrik dengan baik meskipun

konsentrasinya kecil, larutan ini dinamakan elektrolit kuat. Sedangkan larutan elektrolit

yang mempunyai daya hantar lemah meskipun konsentrasinya tinggi dinamakan elektrolit

lemah.

Larutan elektrolit kuat adalah larutan yang dapat menghantarkan arus listrik dengan

baik. Hal ini disebabkan karena zat terlarut akan terurai sempurna (derajat ionisasi ? = 1)

menjadi ion-ion sehingga dalam larutan tersebut banyak mengandung ion-ion. Karena

banyak ion yang dapat menghantarkan arus listrik, maka daya hantarnya kuat. pada

persamaan reaksi, ionisasi elektrolit kuat ditandai dengan anak panah satu arah ke kanan.

Contoh :

NaCl(s) → Na+ (aq) + Cl- (aq)

Yang tergolong elektrolit kuat adalah:

Asam-asam kuat, seperti : HCl, HClO3, H2SO4, HNO3 dan lain-lain.

Basa-basa kuat, yaitu basa-basa golongan alkali dan alkali tanah, seperti: NaOH, KOH,

Ca(OH)2, Ba(OH)2 dan lain-lain.

Garam-garam yang mudah larut, seperti: NaCl, KI, Al2(SO4)3 dan lain-lain.

Larutan elektrolit lemah adalah larutan yang dapat menghantarkan arus listrik dengan

lemah. Hal ini disebabklan karena zat terlarut akan terurai sebagian (derajat ionisasi α< 1)

menjadi ion-ion sehingga dalam larutan tersebut sedikit mengandung ion.

Hal ini disebabkan tidak semua terurai menjadi ion-ion (ionisasi tidak sempurna)

sehingga dalam larutan hanya ada sedikit ion-ion yang dapat menghantarkan arus listrik.

Dalam persamaan reaksi, ionisasi elektrolit lemah ditandai dengan panah dua arah (bolak-

balik).

Contoh :

CH3COOH(aq) ↔ CH3COO- (aq) + H+ (aq)

yang tergolong elektrolit lemah :

Asam-asam lemah, seperti : CH3COOH, HCN, H2CO3, H2S dan lain-lain.

Page 8: Laporan Tetap Analisa Air Kel 1

Basa-basa lemah seperti : NH4OH, Ni(OH)2 dan lain-lain.

Garam-garam yang sukar larut, seperti : AgCl, CaCrO4, PbI2 dan lain-lain.

Larutan elektrolit biasanya terbentuk ketika sebuah garam ditempatkan dalam pelarut

seperti air dan memisahkan komponen individu karena interaksi antara molekul pelarut

termodinamika dan zat terlarut, dalam proses yang disebut solvasi. Misalnya, ketika garam

meja, NaCl, ditempatkan dalam air, garam (solid) larut menjadi elemen-elemen komponen,

menurut reaksi disosiasi :

NaCl (s) → Na + (aq) + Cl - (aq).

Hal ini juga mungkin bagi zat untuk bereaksi dengan air ketika mereka ditambahkan

ke dalamnya, menghasilkan ion, misalnya, gas karbon dioksida larut dalam air untuk

menghasilkan larutan yang mengandung hidronium, karbonat, dan ion hidrogen karbonat.

Perhatikan bahwa garam elektrolit cair dapat juga. Sebagai contoh, ketika natrium

klorida cair, cairan melakukan listrik.

Elektrolit dalam larutan dapat digambarkan sebagai “terkonsentrasi jika memiliki

konsentrasi tinggi ion, atau encer jika memiliki konsentrasi rendah”. Jika proporsi yang

tinggi dari berdisosiasi terlarut ke bentuk ion bebas, elektrolit kuat, jika sebagian besar zat

terlarut tidak memisahkan, elektrolit lemah. Sifat-sifat elektrolit dapat dieksploitasi dengan

menggunakan elektrolisis untuk mengekstrak unsur-unsur dan senyawa yang terkandung

dalam solusi.

Larutan elektrolit adalah larutan yang dapat menghantarkan listrik. Larutan elektrolit

ada dua macam, yaitu:

1. Larutan elektrolit kuat adalah larutan yang dapat menghantarkan listrik dengan baik.

Nilai derajat dissosiasi larutan elektrolit kuat = 1. Senyawa elektrolit kuat terbentuk dari

ikatan ionik. Contoh: air aki (asam sulfat), asam klorida, air garam, dll.

2. Larutan elektrolit lemah adalah larutan yang dapat menghantarkan listrik dengan lemah.

Nilai derajat dissosiasi larutan elektrolit lemah antara 0 sampai 1. Senyawa elektrolit

lemah terbentuk dari ikatan kovalen polar. Contoh: air cuka, amonium hidroksida, air,

dan lain-lain

IV. Langkah Kerja

a. Petunjuk penggunaan alat

Page 9: Laporan Tetap Analisa Air Kel 1

Alat Waterproof Cyberscan PCD 650 dalam pengoperasiaannya memakai 2

sumber arus listrik yaitu dari batere dan sumber arus listrik PLN, jika

pengoperasiaannya akan memakai sumber arus PLN pastikan batere yang

terdapat didalam alat dilepas terlebih dahulu untuk menghindari korseleting

yang berakibat akan merusak alat.

Alat waterproof Cyberscan PCD 650 merupakan alat yang memiliki tingkat

akurasi dan presisi yang tinggi jadi pastikan setelah memakai alat elektroda

dibilas dan dibersihkan.

Tidak dibenarkan dan dianjurkan merubah setingan alat selain yang diberikan

oleh instruktur dan teknisi.

b. Prosedur Percobaan

1. Menyiapkan 4 jenis air kemasan dan air got, memasukkan sample kedalam

gelas kimia dan memberi label.

2. Menghubungkan kabel daya ke sumber arus PLN dan menekan tombol F4

(ON) selama 3 detik.

3. Memasukkan elektroda kedalam larutan atau sample yang akan diukur,

minimal 1/3 bagian elektroda terendam, tunggu beberapa saat sampai

pembacaannya stabil, mencatat pH yang terlihat dilayar.

4. Menekan tombol mode (F3) beberapa kali sampai dilayar terdapat tulisan

measurring cound di layar.

5. Menunggu beberapa saat sampai didapat pembacaan yang stabil, mencatat

hasilnya.

6. Menekan tombol mode (F3) beberapa kali sampai terdapat tulisan

measurring TDS di layar.

7. Menunggu beberapa saat sampai didapat pembacaan yang stabil, mencatat

hasilnya.

8. Menekan tombol mode (F3) beberapa kali sampai terdapat tulisan

measurring res di layar.

9. Menunggu beberapa saat sampai didapat pembacaan yang stabil, mencatat

hasilnya.

10. Untuk pembacaan % Dissolved Oxygent dan Oxygent Concentration

menggunakan cara yang sama seperti langkah di atas.

c. Larutan Elektrolit

Page 10: Laporan Tetap Analisa Air Kel 1

1. membuat larutan NaCl masing-masing dengan konsentrasi 0,1; 0,25; 0,50;

0,75; dan 1 m sebanyak 250 ml, beri label

2. Menghubungkan daya ke sumber arus PLN dan tekan tombol F4 (ON)

selama 3 detik

3. Memasukkan elektroda ke dalam larutan atau cairan yang akan diukur,

minimal 1/3 bagian elektroda terendam, catat mV yang terlihat di layar

4. Menekan tombol mode (F3) beberapa kali sampai terdapat tulisan ion di

layar

5. Menunggu beberapa saat sampai didapat pembacaan yang stabil, catat

hasilnya

6. Menekan tombol mode (F3) beberapa kali sampai terdapat tulisan

measuring NaCl di layar

7. Menunggu beberapa saat sampai didapat pembacaan yang stabil, catat

hasilnya

VII. Data Pengamatan

Sampel PH Konduktivity TDS

(PPM)

Resistivity % DO Konsentrasi DO

Air sumur 5,36 372,5 336,5 1,482 kΩ 51,4 3,89

Air Galon 6,98 72,82 65,25 7,676 kΩ 65,3 4,98

Air PAM 6,47 71,3 63,99 7,844 kΩ 52,1 4,03

Air sabun 8,32 560,6 505,6 986,7 kΩ 40,6 3,07

Air OASIS 7,01 321,3 290,2 1,724 kΩ 53,9 4,08

VIII. Analisis Data

Page 11: Laporan Tetap Analisa Air Kel 1

Pada percobaan analisa air kami pada kali ini kami menggunakan alat water

proof cyber scan PCD 650 alat yang biasa digunakan untuk menganalisa air,adapun

sampel yang kami gunakan terdiri dari 5 sampel air yaitu air sumur,air galon,air

PAM,air sabun,air OASIS. Adapun yang kami analisis pada percobaan kali ini adalah

PH ,konduktvity,TDS (PPM),resistivity,% DO dan konsentrasi DO.

Alat water proof PCD 650 ini dapat digunakan dengan baterai ataupun arus

listrik,jika menggunakan arus listrik sebaiknya baterainya dicabut terlebih dahulu agar

tidak terjadi korsleting yang menyebabkan rusaknya alat. Alat water proof TCD ini

mempunyai akurasi dan tingkat kepekaan yang tinggi jadi setelah memakai alat

sebaiknya elektrodanya dibilas. Adapun prosedur kerja yang kami lakukan adalah

pertama-tama dengan menghubungkan alat ke sumber arus listrik dan langkah

selanjutnya menekan tombol F4 untuk mengaktifkan alat kemudian mencelupkan alat

elektroda ke dalam sampel, kemudian tekan F3 sampai muncul measuring cand

sampai stabil kemudian tekan F3 sampai muncul measuring TDS kemudian tekan F3

sampai muncul measuring Res dan ulangi sampai analisa selesai kemudian mencatat

hasil pembacaan.

IX. Kesimpulan

Dari percobaan dapat diambil kesimpulan bahwa

1. Air sumur

PH = 5,36

Konduktivity = 372,5

TDS = 336,5

Resistivity = 1,482 kΩ

% DO = 51,4

Konsentrasi DO = 3,89

2. Air Galon

PH = 6,98

Konduktivity = 72,82

TDS = 65,25

Resistivity = 7,676 kΩ

% DO = 65,3

Page 12: Laporan Tetap Analisa Air Kel 1

Konsentrasi DO = 4,98

3. Air PAM

PH = 6,47

Konduktivity = 71,3

TDS = 63,99

Resistivity = 7,844 kΩ

% DO = 52,1

Konsentrasi DO = 4,03

4. Air Sabun

PH = 8,32

Konduktivity = 560,6

TDS = 505,6

Resistivity = 986,7 kΩ

% DO = 40,6

Konsentrasi DO = 3,07

5. Air OASIS

PH = 7,01

Konduktivity = 321,3

TDS = 290,2

Resistivity = 1,724 kΩ

% DO = 53,9

Konsentrasi DO = 4,08

X. PERTANYAAN

1. Selain dari parameter fisik terdapat juga parameter kimia dan mikrobiologi sebagai

syarat mutu air baku, jelaskan dan uraikan parameter kimia dan mikrobiologi ?

Jawab :

ANALISIS SIFAT KIMIA AIR

Salinitas/ Kegaraman

Merupakan residu terlarut dalam air, apabila semua bromide dan iodide

dianggap sebagai klorida. Pada penentuan ini digunakan metode Argentomteri

atau salinometri. Salinometri merupakan cara mengukur salinitas dengan alat

salinometri.

Page 13: Laporan Tetap Analisa Air Kel 1

Klorositas

Yaitu kadar klor dalam satuan mg/L. yang digunakan pada perhitungan

salinitas. Perhitungannya sama dengan salinitas.

Kesadahan

Kesadahan total yaitu jumlah ion-ion Ca2+ dan Mg2+ yang dapat

ditentukan melalui titrasi dengan EDTA sebagai titran dan menggunakan

indikator Eriochrome Black T.

Alkalinitas

Alkalinitas merupakan kapsitas air untuk menetralkan tambahan asam

tanpa penurunan nilai pH larutan. Sama halnya dengan buffer, alkalinitas

merupakan pertahanan air terhadap pengasaman. Alkaliniti adalah hasil reaksi-

reaksi terpisah dalam larutan hingga merupakan sebuah analisa makro yang

menggabungkan beberapa reaksi . alkalinitas dapat ditentukan dengan titrasi

asam basa yaitu dengan menitrasi sample air dengan asam-asam kuat yaitu

asam sulfat dan asam klorida.

ANALISIS MIKROBIOLOGI

Hampir di setiap badan air, baik air alam maupun air buangan terdapat bakteri-

bakteri. Kecuali pada air tanah yang telah tersaring oleh lapisan geologis tanah,

sehingga semua bakteri yang pada umumnya berukuran 0,5-3 µm akan tertahan. Air

yang telah disuling cukup lama atau air yang telah melalui proses desinfeksi secara

teratur, juga bebas akan bakteri yang berbahaya.

Tes mikrobiologi adalah tes untuk mendeteksi adanya jenis bakteri dan sekaligus

menaksir konsentrasinya. Ada tiga metoda yang tersedia yaitu: satandar plate count

( SPC), metoda dengan tabung fermentasi / metoda most probable number dan metoda

penyaringan pada membrane. Jenis bakteri yang dianalisis adalah bekteri total, E.Coli

(coli tinja), coli total

2. Sebutkan macam – macam peraturan pemerintah yang mengatur tentang tata kelola

air limbah!

Jawab :

Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup nomor 03 tahun 2010 tentang

baku mutu air limbah bagi kawasan industry

PP Nomor 82 tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air

PP No. 18 Tahun 1999 Tentang Pengelolaan Limbah B3

Page 14: Laporan Tetap Analisa Air Kel 1

DAFTAR PUSTAKA

Anerasari.M.2014.penuntun praktikum kimia analitik instrument.Palembang:Politeknik

Negeri Sriwijaya

http://Novitadewipido.blogspot.com/2012/07/parameter-fisik-biologi-kimiawi-air.html

http://watowaihory.blogspot.com/2012/10/laporan-praktikum-analisis-sifat fisik4407.htm

http://coretgimeli.blogspot.com/2012/04/laporan-praktikum-pengujian-larutan.htm

Page 15: Laporan Tetap Analisa Air Kel 1

GAMBAR ALAT

Waterproof Cyberscan PCD 650 Gelas Kimia