laporankimiaelektrolisis244
-
Upload
rizky-alfarizy -
Category
Documents
-
view
215 -
download
0
Transcript of laporankimiaelektrolisis244
-
8/2/2019 laporankimiaelektrolisis244
1/6
-
8/2/2019 laporankimiaelektrolisis244
2/6
2. Masukkan larutan NaCl pada pipa U setinggi 2 cm dibawah mulut pipa.
3. Tambahkan 2 tetes indicator PP pada kedua mulut pipa U
4. Masukkan elektroda ke dalam mulut pipa U, amati apa yang terjadi di anoda dan katoda.
5. Dengan cara yang sama ganti lautan dengan NaCl dengan berturut-turut larutan KI dan
larutan CuSO4
-
8/2/2019 laporankimiaelektrolisis244
3/6
V. Dasar Teori
Sel elektrolisis merupakan kebalikan dari sel volta. Dalam sel elektrolisis, listrik
digunakan untuk melangsungkan reaksi redoks tak spontan. Sel elektrolisis terdiri dari sebuah
electrode, elektrolit, dan sumber arus searah. Electron memasuki sel elektrolisis melelui kutub
negatif (katoda). Spesi tertentu dalam larutan menyerap electron dari katoda dan mengalami
reduksi. Sedangkan spesi lain melepas electron di anoda dan mengalami oksidasi.
Reaksi elektrolisis terdiri dari reaksi katoda, yaitu reduksi, dan reaksi anoda, yaitu oksidasi.
Spesi yang terlibat dalam reaksi katoda dan anoda bergantung pada potensial elektroda dari spesi
tersebut. Ketentuannya sebagai berikut.
Spesi yang mengalami reduksi di katoda adalah spesi yang potensial reduksinya
terbesar.
Spesi yang mengalami oksidasi di anoda adalah spesi yang potensial oksidasinya
terbesar.
Sel elektrolisis terbagi menjadi 2, yaitu:
1. Elektrolisis larutan elektrolit.
2. Elektrolisis larutan non elektrolit.
Elektroda yang digunakan dalam proses elektolisis dapat digolongkan menjadi dua, yaitu:
Elektroda inert, seperti kalsium (Ca),potasium
, grafit
(C), Platina (Pt), dan emas (Au).
Elektroda aktif, seperti seng (Zn), tembaga (Cu), dan perak (Ag).
Elektrolitnya dapat berupa larutan berupa asam, basa, atau garam, dapat pula leburan garam
halida atau leburan oksida. Kombinasi antara elektrolit dan elektroda menghasilkan tiga kategori
penting elektrolisis, yaitu:
1. Elektrolisis larutan dengan elektroda inert2. Elektrolisis larutan dengan elektroda aktif
3. Elektrolisis leburan dengan elektroda inert
Pada elektrolisis, katoda merupakan kutub negatif dan anoda merupakan kutub positif. Pada
katoda akan terjadi reaksi reduksi dan pada anoda terjadi reaksi oksidasi.
Hukum faraday pertama tentang tentang elektrolisis menyatakan bahwa jumlah perubahan
kimia yang dihasilkan sebanding dengan besarnya muatan listrik yang melewati suatu
elektrolisis. Hukum kedua tentang elektrolisis menyatakan bahwa : Sejumlah tertentu arus
listrik menghasilkan jumlah ekivalen yang sama dari benda apa saja dalam suatu elektrolisis
http://id.wikipedia.org/wiki/Kalsiumhttp://id.wikipedia.org/wiki/Potasiumhttp://id.wikipedia.org/wiki/Grafithttp://id.wikipedia.org/wiki/Platinahttp://id.wikipedia.org/wiki/Katodahttp://id.wikipedia.org/wiki/Anodahttp://id.wikipedia.org/wiki/Potasiumhttp://id.wikipedia.org/wiki/Grafithttp://id.wikipedia.org/wiki/Platinahttp://id.wikipedia.org/wiki/Katodahttp://id.wikipedia.org/wiki/Anodahttp://id.wikipedia.org/wiki/Kalsium -
8/2/2019 laporankimiaelektrolisis244
4/6
-
8/2/2019 laporankimiaelektrolisis244
5/6
NaCl terjadi rekasi elektrolisis terbukti dari E sel bernilai positif
E sel = -0,83 (-1,3)
= + 0,53
CuSO4 terjadi reaksi elektrolisis terbukti juga dari nilai E sel (+)
E sel = 0,34 (-0,34)
= 0,68
KI tidak terjadi
E sel = - 0,83 (- 0,54 )
= - 0,29
VII. Kesimpulan
1. Pada elektrolisis larutan NaCl dengan kation N+, yang mengalami reduksi ialah air, bukan
ion Na+.
2. Pada elektrolisis larutan CuSO4 dengan kation(Cu) ion Cu2+ mengalami reduksi.
3. Pada elektrolisis larutan KI ,dengan elektrode grafit terjadi oksidasi pada ion I-.
-
8/2/2019 laporankimiaelektrolisis244
6/6
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA
ELEKTROLISIS
Disusun oleh:
VIBI PRIMANTONO (13/XII IPA3)
SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 JETIS BANTUL
YOAGTAKERTA
2011 / 2012