Linguistik Terapan dan Nama Merek
-
Upload
sugeng-hariyanto -
Category
Business
-
view
2.590 -
download
1
Transcript of Linguistik Terapan dan Nama Merek
Dr. Sugeng Hariyanto Jurusan Administrasi Niaga, Polinema
LINGUISTIK TERAPAN DAN NAMA MEREK
IkhtisarClick icon to add picture
Linguistik Terapan dan Nama Merek
Nama Merek Lintas Budaya
Nama Merek Berkarakter Indonesia, Berdaya Saing lokal dan global
Seth Godin: “All Marketers are Liars”
menjual membangun cerita
Linguistik dan Nama Merek
NAMA MEREK, cerita singkat produk baru
MEREK
MEREK = kata, simbol, desain, warna atau gabungan
Nama Merek: kata atau gabungan kata
Merek perusahaan(Corporate brand)
Merek produk
Nama mereknya = Toyota dan Kijang
empat komponen di semua bahasa: fonologi, ortografi, morfologi, dan semantik.
1. Linguistik dan Nama Merek
- Aliterasi
Sarana manipulasi bunyi
- Simbolisme suara
FONOLOGI dan NAMA MEREK
bunyi yang diulang sebagai nama merek akan lebih mudah diingat
Coca cola
Beng-beng
Aliterasi
Pengaruh bunyi: tingkat kognitif (asosiasi bunyi dan makna) tingkat afektif (asosiasi bunyi dengan
kualitas).
Kenapa diasosiasikan demikian? Lihat poin berikut ini.
Pengulangan bunyi
[i:] - ini[e] - edan[a] - anak[o] - orang[ә] - elang[u] – ulung
simbolisme bunyi (sound symbolism)
[ě] Elek
[o:] Diponegoro.
Bahasa Jawa: [i:], [e], [a], [o:] , [ә], dan [u]. “crit”, “cret”,“crat”, “crot”, dan “crut”.
Benarkah universal?
◦ Wujud: cair (pasta), ◦ Jumlahnya: sedikit◦ Saluran keluar: lubang kecil.
◦ Wujud: cair (pasta), ◦ Jumlahnya: lebih banyak daripada crut, mungkin
bertebaran di mana-mana◦ Saluran keluar: lubang kecil.
◦ Wujud: cair, ◦ Jumlahnya: banyak ◦ Saluran keluar: wadah atau lubang besar atau kecil.
◦ Wujud: cair (pasta), ◦ Jumlahnya: lebih banyak daripada crut◦ Saluran keluar: lubang seperti menyemprot.
◦ Wujud: cair (pasta), ◦ Jumlahnya: lebih banyak daripada crit◦ Saluran keluar: lubang kecil.
“CRIT”
“CRET”
“CRAT”
“CROT”
“CRUT”
• Urutan konsonan “CR-T” ada maknanya
• Bunyi Vokal [i, e, a, o:, u] ada maknanya.
Klink (2000) fonosemantik faktor penting untuk
menyimpulkan makna nama merek Bunyi memberi petunjuk tentang
bagaimana produknya akan berfungsi.
Bunyi dan nama merek
Klink (2000) vokal depan atas [i] - kecil, ringan, tipis,
cepat, dingin, pahit, feminin, lemah, terang, dan cantik.
Sehingga makanan yang manis cocok jika dinamai dengan nama yang mengandung bunyi [i].Dalam bahasa Indonesia sangat jelas asosiasi orang terhadap bunyi ini dalam nama seseorang, misalnya “Yanti” dan “Yanto”.
Bunyi-bunyi dalam nama merek ini memberi petunjuk tentang bagaimana produknya akan berfungsi. Hal ini dibuktikan olehYorkston dan Menon.
Penelitian Yorkston dan Menon (2004)
Ruang kaki
“Menurut Anda, ruang kaki yang mana yang lebih luas di dalam mobil yang bermerek Bromley
atau
Brimley ?"
Godin (2009) - bingkai pemikiran yang diwarnai oleh budaya
Kenapa orang berpikiran begitu?
Menurut Godin (2009), semua orang sudah memiliki pandangan dunia dan bingkai pemikiran sebelum produk kita kenalkan. Sebelum merek kita buat, orang-orang di dunia ini sudah memiliki pandangan dunia dan bingkai pemikiran terkait makna dalam kaitannya dengan bunyi atau kata. Oleh karena itu jika kita ingin menciptakan nama merek untuk minuman untuk pasar Jawa (Indonesia), sebaiknya kita hindari kata “crat”, “crit”, “crut”, dan “crot” di atas. Namun, jika menginginkan minuman kita dipersepsi berasa manis, buatlah nama merek dengan bunyi /i/ yang mendominasi, tapi hindari suku kata "crit".
Lowrey, dkk (2003) - bahwa konsonan stop di posisi depan (initial plosive), misalnya konsonan /p/ dan /k/ berhubungan positif dengan ingatan orang terhadap nama merek.
“Kodak” vs “Accord”
Bunyi konsonan
Ortografi: => tulisan atau lambang, atau sistem ejaan
Godin (2009): orang hanya memperhatikan hal yang baru.
Ortografi: ◦ keberbedaan (distinctiveness) ◦ Kemudahdiingatan (memorability) (Lawrey, 2003).
Ortografi
ejaan yang dikelirukan (divergent spelling atau sensasional spelling )◦ V-kool, bukan V-cool, ◦ “Indomaret” bukan “Indomart” ◦ “BenKwat”
kapitalisasi yang tidak lazim, ◦ “iPhone”◦ RaLinu
berbeda sehingga mudah diingat
Tulisan diulang◦ Beng Beng◦ Coca cola
Tulisan dibalik◦ Harpo (Oprah)
berbeda sehingga mudah diingat
Kesimpulan: Olah fitur-fitur ortografi untuk membuat nama merek Anda mudah diingat.
Cotticelli Kurras (2009) berpendapat bahwa nama merek dapat dibuat dari kata yang sudah ada atau dibuat dengan cara membuat kata baru.
Morfologi: pembentukan kata
Nama merek dari morfem bebas◦ Garuda (merek maskapai penerbangan)
Nama merek dari morfem bebas + morfem terikat (proses afiksasi)◦ Andalan (merek alat kontrasepsi).
Morfologi: pembentukan kata
kata yang sudah ada◦ Nama binatang: Kijang, Garuda, Kuda,
Merpati◦ nama orang: Rudi Hadisuwarno ◦ nama benda: Matahari◦ nama daerah: Yogyakarta (ayam goreng)◦ Konsep: Titipan Kilat◦ Produk: Gulaku◦ dll
Keuntungan: berlaku prinsip Joyce
Merujuk ke kandungan produknya Mie Sedap
kata baru (neologisme) untuk nama merek◦ Berdasarkan suara◦ Kata yang sudah ada dan dipenggal◦ Gabungan kata dan angka◦ Gabungan penggalan kata dan singkatan
Beng-beng
Berdasarkan suara
Enerjoss = energi + Joss
Kata yang sudah ada dan dipenggal
You C1000
Gabungan kata dan angka
Contoh dari nama merek yang berasal dari gabungan katan dan angka adalah “You C100”. Hadirnya komponen angka ini untuk menimbulkan kesan presisi, sehingga diharapkan diasosiasikan dengan kualitas tinggi.
Pasangma =◦ Papa
disayang mama
Naknan =◦ Enak tenan
memenggal kata-kata yang sudah ada (blending atau lakuran)
Antangin = anti + angin
imbuhan
Antangin = anti + angin
Antangin yang melekat dihati
Tipp-ex
Kesimpulan: Manfaatkan sebaik-baiknya unsur morfologi untuk menciptakan nama merek yang mudah dingat.
Denotatif: lugas, umum, leksikon Konotatif: nuansa penilaian (positif atau
negatif) positif lebih tinggi, lebih baik, lebih halus,
lebih sopan dan lebih menenangkan. negatif lebih rendah, lebih jelek, lebih
kasar, lebih tidak sopan, dan lebih tidak menenangkan.
Semantik
Cotticeli Kuras, dkk. (2009) ◦ makna denotatif terkait - kategori produk ◦ makna konotatif - atribut utama produk.
Garuda, menyambar kacang
• Tidak ada kesesuaian makna.• Prinsip Joyce tidak berlaku• Biaya lebih besar
Selain kesesuaian makna nama merek dengan produknya berefek pada biaya komunikasi pemasaran, keterkaitan antara makna nama merek dan kategori produk serta atribut utama produk ini penting dari sisi mudahnya suatu nama merek untuk diingat (memorability). Meyers-Levy, Louie dan Curren (1994) dalam penelitiannya menemukan bahwa merek yang menurut pelanggan sesuai dengan jenis produknya akan lebih mudah diingat daripada merek yang dirasa tidak sesuai dengan jenis produknya.
Beberapa poin penting
Kosakata aktif = murah, citarasa rendah Kosakata pasif = mahal, berkelas
Pilihan kata dan konsumen
GRAHA BUSAHA.
BAJU MURAH MERIAH.
denotatif tidak ada kaitannya dengan budaya
Konotatif ada kaitannya dengan budaya
Makna denotatif “burung” dan “bird” sama di Indonesia dan Inggris, tetapi makna konotatifnya berbeda.
2. Nama Merek Lintas Budaya
Karena nama merek mengandung makna denotatif dan konotatif, kita harus berhati-hati jika ingin membawa atau menerjemahkan nama merek ke dalam bahasa lain.
Aspek linguistik dan budaya harus diperhatikan (Ying Fan, 2008),
Nova – General Motor Makna denotatif dari "Nova" adalah bintang
yang memancarkan awan yang kemudian pancaran itu terlihat terang. Saat mobil ini di ekspor ke Spanyol, nama merek produk ini tidak diterjemahkan atau dialihbudayakan. Ternyata “No Va” (dipisah penulisannya) di bahasa Sponyal berarti “tidak bergerak”.
Contoh kasus negatif
Maka nama merek ini menjadi buruk atau kadang menjadi bahan olok-olokana meskipun mobilnya sendiri juga laku. Kasus lain adalah nama merek produk “Hyundai AtoZ” (“AtoZ” maksudnya mulus atau serba bisa, mulai dari A sampai Z). Di Jawa, jika dilafalkan ini mirip sekali dengan “atos” (keras, Ind.). Meskipun laku juga mobil ini, tetapi nama merek ini juga berpotensi menjadi bahan olok-olokan
Hyundai AtoZ
Kasus positif
tamaraw KUAT!!!
tamaraw KUAT!!!
Tamaraw = kerbau Lamban,
dungu
Macan?Wah ada TRIO
MACAN!
Apa yang kuat, cepat,
positif?
Kijang?
LARI KENCANG
!
KiJANG LARI KENCAN
G!
KUAT!!!
LARI KENCANG
TAMARAW KIJANG
AFTA (Asean Free Trade Area) Pebisnis Indonesia harus eksis dan menjadi
petarung andal di pasar global Ciptakan merek yang andal sejak awal
Nama Merek Berkarakter Indonesia Berdaya Saing lokal dan global
Produk yang made-in USA => country of origin
Merek USA diproduksi di Cina => culture of brand origin
COO vs COBO
Produk umum- Produk dalam negeri, merek Inggris
Kesadaran COBO - TRIK
Nama merek berkarakter Indonesia dan berdaya saing lokal dan internasional
1.Manfaatkan linguistik1.Makna denotatif2.Makna konotatif3.Makna lintas budaya
2.Manfaatkan pengetahuan budaya asal merek Produk:
Khasumum
Produk khas - Produk dalam negeri, merek Indonesia, karena COBO kuat
Kesadaran COBO - TRIK
Produk khas - Produk dalam negeri, merek Indonesia, karena COBO kuat
Merek lokal, petarung global
• Rempah-
rempah• Herbal
Budaya Jawaglobal brand with originality (merek global berkarakter Indonesia)
Kacang Mr. P
Aku punya Mr. P
Minta,
Mas!
I’ve got
Mr. P
Huh?!!
Akibat tidak memperhitungkan makna konotatif lintas budaya
JAWA USA
global brand with originality (merek global berkarakter Indonesia)
pemahaman atas aspek-aspek linguistik dapat membantu menciptakan nama merek.
Konsultan merek oleh ahli-ahli pemasaran dan linguistik di Politeknik Negeri Malang, khususnya di Program Studi Manajemen Pemasaran,
Penyadaran global brand with originality kepada mahasiswa ADBIS
Penutup
Ir. Tundung Subali Patma, M.T., Ketua Senat Politeknik Negeri Malang
Seluruh Anggota Senat Politeknik Negeri Malang
rekan-rekan pengajar di Jurusan Administrasi Niaga dan di jurusan lain
Undangan Pihak-pihak lain
Ucapan terima kasih
TERIMA KASIH