Makalah Akhlak Islam 1

29
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia tidak pernah tetap dalam satu keadaan, tidak pernah merasa tenang dalam sesuatu suasana. Hanya senantiasa terumbang-ambing oleh adanya perkara baru, bahkan ia gemar sekali berubah-ubah dalam seribu macam corak atu menampakkan diri dalam seribu juta ragam bentuk yang berbeda-beda. Akhlak di dalam Islam itu adalah penting. Tujuan risalah Islam itu sendiri adalah untuk menyempurnakan definisi Islam itu sendiri dihubungkan dengan akhlak yang baik. Akhlak yang mulia ialah suatu perkara yang mesti dititik beratkan demi mencapai kesempurnaan iman. Kedudukan akhlak dalam kehidupan manusia menempati tempat yang penting sekali, baik sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat dan bangsa. Sebab 1

description

Makalah Akhlak Islam 1

Transcript of Makalah Akhlak Islam 1

Page 1: Makalah Akhlak Islam 1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Manusia tidak pernah tetap dalam satu keadaan, tidak pernah merasa

tenang dalam sesuatu suasana. Hanya senantiasa terumbang-ambing oleh adanya

perkara baru, bahkan ia gemar sekali berubah-ubah dalam seribu macam corak

atu menampakkan diri dalam seribu juta ragam bentuk yang berbeda-beda.

Akhlak di dalam Islam itu adalah penting. Tujuan risalah Islam itu sendiri

adalah untuk menyempurnakan definisi Islam itu sendiri dihubungkan dengan

akhlak yang baik. Akhlak yang mulia ialah suatu perkara yang mesti dititik

beratkan demi mencapai kesempurnaan iman.

Kedudukan akhlak dalam kehidupan manusia menempati tempat yang

penting sekali, baik sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat dan

bangsa. Sebab jatuh bangunnya, jaya hancurnya, sejahtera rusaknya suatu bangsa

dan masyarakat, tergantung kepada bagaimana akhlaknya. Apabila akhlaknya

baik (berakhlak), akan sejahteralah lahir batinnya, akan tetapi apabila akhlaknya

buruk (tidak berakhlak), rusaklah lahirnya dan batinnya.

Oleh karena itu, kelompok kami mencoba membahas mengenai “Sumber

Ajaran Akhlak, Jedudukan dan Keistimewaan Akhlak Islam”. Karena dengan

adanya akhlak yang luhur segala tingkah laku manusia akan suci dan sesuai

dengan jawatan yang telah dirahmatkan oleh Allah SWT . ke atasnya yaitu

1

Page 2: Makalah Akhlak Islam 1

sebagai "khalifatullah fil ardh". Islam dengan sungguh-sungguh berusaha untuk

menjadikan ini satu kenyataan dengan jalaan membentuk unsur-unsur yang kuat

dan manusia yang soleh.

B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dari makalah yang berjudul “Kedudukan dan

Keistimewaan Akhlak Islam” adalag sebagai berikut:

1. Apaakah yng dimaksud akhlak?

2. Berasal dari apasajakah sumber ajaran Akhlak Islam?

3. Bagaimanakah kedudukan dan keistimewaan akhlak Islam?

C. Tujuan Penulisan

Adapun tujuan dari makalah yang berjudul “Kedudukan dan Keistimewaan

Akhlak Islam” adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui definisi akhlak.

2. Untuk mengetahui sumber ajaran akhlak Islam.

3. Untuk mengetahui kedudukan dam keistimewaan Akhlak Islam.

2

Page 3: Makalah Akhlak Islam 1

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Akhlak

Ada banyak sekali definisi mengenai akhlak yang dikemukakan oleh para

ahli ilmu akhlaq. Sekalipun begitu, pengertian akhlaq tetap terpaku pada satu titik

point yaitu tingkah laku.

Menurut buku Materi Induk Perkaderan Muhammadiyah, dijelaskan

bahwa akhlak adalah tabi’at, watak perangai, budi pekerti, atau sikap tang

tertanam dalam jiwa yang melahirkan perbuatan-perbuatan tertentu secara

spontan dan konstan. (Nashir, 1994).

Menurut pengertian para ilmu akhlaq, akhlaq ialah suatu keadaan jiwa

seseorang yang menimbulkan terjadinya perbuatan-perbuatan seseorang dengan

mudah.

Dengan demikian, bila perbuatan, sikap dan pemikiran seseorang itu baik,

niscaya jiwa dan akhlaknya baik pula. Sebaliknya jika perbuatan, sikap dan

pemikirannya buruk, niscaya jiwa dan akhlaqnya buruk pula.

Imam Ghazali dalam Ihya Ulumuddin mengemukakan bahwa akhlaq

adalah “daya kekuatan (sifat yang tertanam dalam jiwa yang mendorong

perbuatan-perbuatan yang spontan tanpa memerlukan pertimbangan pikiran. Jika

tindakan spontan itu baik menurut pandangan akal dan agama, maka tindakan itu

disebut akhlaq yang baik (mahmudah), sebaliknya, jika buruk disebut akhlaq

tercela (madzmumah).

3

Page 4: Makalah Akhlak Islam 1

Dari definisi-definisi di atas dapat dijelaskan bahwa ukuran akhlaq bukan

dilihat dari segi lahiriyah saja, tetapi yang lebih penting adalah dari segi

batiniyah, yakni dorongan hati, sabda Nabi :

“Ingatlah sesungguhnya di dalam tubuh manusia itu terdapat sekerat

daging, jika ia baik, maka akan baiklah seluruh tubuhnya, dan jika ia rusak, maka

rusaklah seluruh tubuh itu. Ingatlah sekerat daging itu adalah hati.”

Akhlaq dalam Islam sangatlah penting artinya, sebab Nabi Muhammad

SAW diutus untuk membina akhlaq manusia. Ilmu yang mempelajari akhlaq

adalah ilmu akhlaq, yaitu ilmu yang menerangkan tentang kaidah-kaidah baik

dan buruk, sifat-sifat terpuji dan tercela.

B. Sumber Ajaran Akhlak Islam

Yang di maksud sumber akhlak adalah yang menjadi ukuran baik dan

buruk atau mulia dan tercela. Sebagaimana keseluruhan ajaran islam, sumber

akhlak adalah Al- Qur’an dan Sunnah bukan akal pikiran atau pandangan

masyarakat sebagaimana pada konsep etika dan moral. Dan bukan pula karena

baik atau buruk dengan sendirinya sebagaimana pandangan Mu’tazilah.

Adapun penjelasan mengenai sumber ajaran Akhlak Islam yaitu:

1. Al-Qur’an

Al-Qur’an merupakan sumber akhlak yang sangat akurat, sebagaimana

tercantum dalam QS. Al-Ahzab 21:

4

Page 5: Makalah Akhlak Islam 1

Artinya :

“sesungguhnya telah ada pada diri Rosulullah itu suri tauladan yang baik

bagimu yaitu bagi orang yang mengharap rahmat Allah dan Kedatangan Hari

kiamat dan dia banyak mengingat Allah.”

Al-qur’an juga sebagai sumber utama dan pertama bagi agama islam

mengandung bimbingan, petunjuk penjelas dan pembeda antara yang hak dan

yang batil. Al-qur’an mengandung bimbingan tentang hubungan manusia

dengan SWT ., Tuhan Maha Pencipta, maha Pengasih, dan Maha Penyayang.

Sebagai contoh, Allah mengemukakan dalam Al-Qur’an tentang seseorang

yang ingin memohon pertolongan, sebagaimana dalam QS. Al Baqarah : 45 :

Artinya :

Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang

demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu',

Allah juga menegaskan, bahwa manusia dalam kehidupannya

mempunyai kedudukan yang sangat mulia, serta bentuk yang amat indah.

Tetapi kelak akan dikembalikan pada keadaan yang amak buruk, kecuali

orang yang beriman kepada Allah SWT . dan beramal shaleh.

Al-Qur’an juga sebagai sumber akhlak yang berkaitan dengan hubungan

antara manusia dengan manusia. Sebagai contoh ayat yang berkenaan dengan

hubungan antar sesama manusia antara lain (QS. Muhammad :22) :

5

Page 6: Makalah Akhlak Islam 1

Artinya :

“Maka apakah kiranya jika kamu berkuasa kamu akan membuat kerusakan di

muka bumi dan memutuskan hubungan kekeluargaan?”

Tentang hubungan manusia dengan alam lingkungan, Al-Qur’an juga memuat

bimbingannya. Sebagaimana disebutkan dalam salah satu ayat (QS. Ar Rum:

41) :

Artinya :

“Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan

tangan manusi, supay Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari

(akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).”

Berdasarkan ayat-ayat tersebut dapat disimpulkan bahwa akhlak dalam

islam yang menyangkut hubungan manusia dengan Allah, manusia dengan

manusia, dan manusia dengan alam adalah sumber dari Al-Qur’anul Karim.

2. Sunnah

Seorang mukmin yang memiliki budi pekerti yang baik adalah yang

meneladani sikap dan sifat Nabi Muhammad SAW .

Dalam konsep akhlak, segala sesuatu itu dinilai baik atau buruk, terpuji

atau tercela, semata-mata karena Syara’ (Al-Qur’an dan Sunnah) menilainya

6

Page 7: Makalah Akhlak Islam 1

demikian. Kenapa sifat sabar, syukur, pemaaf, pemurah dan jujur misalnya

dinilai baik? Tidak lain karena Syara’ menilai sifat-sifat itu baik. Begitu juga

sebaliknya, kenapa pemarah, tidak bersyukur, dendam, kikir dan dusta

misalnya dinilai buruk? Tidak lain karena Syara’ menilainya demikian.

Apakah Islam menafikan peran hati nurani, akal dan pandangan

masyarakat dalam menentukan baik dan buruk? Atau dengan ungkapan lain

dapatkah ketiga hal tersebut dijadikan ukuran baik dan buruk?

Hati nurani atau fitrah dalam bahasa Al-Qur’an memang dapat menjadi

ukuran baik dan buruk karena manusia diciptakan oleh Allah SWT memiliki

fitrah bertauhid, mengakui ke-Esaan-Nya (QS. Ar-Rum 30:30).

Karena fitrah itulah manusia cinta kepada kesucian dan selalu cenderung

kepada kebenaran. Hati nuraninya selalu merindukan dan mendambakan

kebenaran, ingin mengikuti ajaran-ajaran Tuhan karena kebenaran itu tidak

akan didapat kecuali dengan Allah sebagai sumber kebenaran mutlak. Namun,

fitrah manusia tidak selalu terjamin, dapat berfungsi dengan baik karena

pengaruh dari luar, kisahnya pengaruh pendidikan dan lingkungan. Fitrah

hanyalah merupakan potensi dasar yang perlu dipelihara dan dikembangkan.

Betapa banyak manusia yang fitrahnya tertutup sehingga hati nuraninya tidak

dapat lagi melihat kebenaran. Oleh sebab itu, ukuran baik dan buruk tidak

dapat diserahkan sepenuhnya hanya kepada penilaian Syara’. Semua

7

Page 8: Makalah Akhlak Islam 1

keputusan Syara’ tidak dapat bertentangan dengan hati nurani manusia karena

kedua-duanya berasal dari sumber yang sama, yaitu Allah SWT .

Demikian juga halnya dengan akal pikiran. Ia hanyalah salah satu

kekuatan yang dimiliki manusia untuk mencari kebaikan atau keburukan. Dan

keputusannya bermula dari pengalaman empiris kemudian diolah menurut

kemampuan pengetahuannya. Oleh karena itu keputusan yang diberikan akal

hanya bersifat spekulatif dan subyektif.

Demikianlah tentang hati nurani dan akal pikiran. Bagaimana dengan

pandangan masyarakat? Pandangan masyarakat juga bisa dijadikan salah satu

ukuran baik dan buruk, tetapi sangat relative, tergantung sejauh mana

kesucian hati nurani masyarakat dan kebersihan pikiran mereka dapat terjaga.

Masyarakat yang hati nuraninya sudah tertutup dan akal pikiran mereka sudah

dikotori oleh sikap dan perilaku yang tidak terpuji tentu tidak bias dijadikan

ukuran. Hanya kebiasaan masyarakat yang baiklah yang biasa dijadikan

ukuran.

Dari uraian di atas jelaslah bagi kita bahwa ukuran yang pasti (tidak

spekulatif), obyektif, komprehensif dan universal untuk menentukan baik dan

buruk hanyalah Al-Qur’an dan Sunnah, bukan yang lain-lainnya.

C. Kedudukan dan Kesitimewaan Akhlak Islam

8

Page 9: Makalah Akhlak Islam 1

Dalam keseluruhan ajaran  Islam akhlak menempati kedudukan yang

istimewa dan sangat penting. Hal itu dapat dilihat dalam beberapa nomor berikut

ini:

1. Rasulullah SAW menempatkan penyempurnaan akhlak yang mulia

sebagai misi pokok Risalah Islam.

Beliau bersabda:

“Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia.”

(HR. Baihaqi)

2. Akhlak merupakan salah satu ajaran pokok agama Islam

Sehingga Rasulullah SAW pernah mendefisinikan agama itu dengan akhlak

yang baik (husn al-khuluk). Diriwayatkan bahwa seorang laki-laki bertanya

kepada Rasulullah SAW :

“Ya Rasulullah, apakah agama itu? Beliau menjawab: (Agama adalah)

akhlak yang baik.”

Pendefisinian agama (Islam) dengan akhlak yang baik itu sebanding

dengan pendefinisian ibadah haji dengan wukuf di ‘Arafah. Rasulullah SAW

menyebutkan, “Haji adalah Wukuf di Arafah.” Artinya tidak syah haji

seseorang tanpa wukuf di Arafah.

3. Akhlak yang baik akan memberatkan timbangan kebaikan seseorang

nanti pada hari kiamat.

Rasulullah bersabda:

9

Page 10: Makalah Akhlak Islam 1

“Tidak ada satupun yang akan lebih memberatkantimbangan (kebaikan)

seorang hamba mukmin nanti pada hari kiamat selain dari akhlak yang

baik…” (HR. Tirmidzi).

Dan orang yang paling dicintai serta paling dekat dengan Rasulullah

SAW nanti pada hari kiamat adalah yang paling baik akhlaknya. Abdullah

‘Umar berkata:

“Aku mendengar Rasululla SAW bersabda: “Maukah kalian aku

beritahukan siapa diantara kalian yang paling aku cintai dan yang paling

dekat tempatnya denganku nanti pada hari kiamat?” Beliau mengulangi

pertanyaan itu dua atau tiga kali. Lalu sahabat-sahabat menjawab: “Tentu ya

Rasulullah.” Nabi bersabda:”Yaitu yang paling baik akhlaknya di antara

kalian.” (HR. Ahmad)

4. Rasulullah SAW menjadikan baik buruknya akhlak seseorang sebagai

ukuran kualitas imannya.

Hal ini dapat kita perhatikan dalam beberapa  hadist berikut ini:

a) Rasulullah SAW bersabda:

“Orang mukmin yang paling sempurna imannya adlah yang baik

akhlaknya.” (HR.Tirmidzi)

b) Rasulullah SAW bersabda:

“Rasa malu dan iman itu sebenarnya berpadu menjadi satu, maka

bilamana lenyap salah satunya hilang pulalah yang lain.”

(HR. Hakim dan Thabrani)

10

Page 11: Makalah Akhlak Islam 1

c) Rasulullah SAW bersabda:

“Demi Allah , dia tidak beriman! Demi Allah, dia tidak beriman! Demi

Allah, dia tidak beriman!

Seorang sahabat bertanya:”Siapa dia(yang tidak beriman itu) ya 

Rasulullah?

Beliau menjawab: Orang yang tetanggganya tidak aman dari

keburukannya.”

(HR. Bukhari)

d) Rasuullah SAW bersabda:

“Barang siapa yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir, maka

hendaklah ia berkata yang baik atau diam. Barang siapa yang beriman

kepada Allah, maka hendaklah ia memuliakan tetangganya. Barang siapa

yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir, maka hendaklah ia

memuliakan tamunya.” (HR.Bukhari dan Muslim)

Demikianlah nampak bagi kita dalam beberapa teks hadist di atas bahwa

Rasulullah SAW mengaitkan antara rasa malu, adab berbicara dan sikap

terhadap tamu dan tetangga misalnya dengan eksistensi dan kualitas iman

seseorang.

5. Islam menjadikan akhlak yang baik sebagai bukti dan buah dari ibadah

kepada Allah SWT .

Misalnya shalat, puasa, zakat dan haji. Perhatikanlah beberapa nash berikut

ini:

11

Page 12: Makalah Akhlak Islam 1

a) Firman Allah SWT :

“…dan dirikanlah shalat, sesungguhnya shalat itu mencegah dari

(perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar.”(QS.Al-‘Ankabut 29:45)

b) Sabda Rasulullah SAW :

“Bukanlah puasa itu hanya menahan makan dan minum saja tapi puasa

itu menahan diri dari perkataan kotor dan keji. Jika seseorang

mencaciatau menjahilimu maka katakanlah: Sesungguhnya aku sedang

berpuasa.” (HR.Ibnu Khuzaimah)

c) Firman Allah SWT :

“Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu

membersihkan dan mensucikan mereka…”(QS.At-Taubah 9:103)

d) Firman Allah SWT :

“(Musim) haji adalah beberapa bulan yang dimaklumi. Barang siapa

yang menetapkan niatnya dalam bulan itu akan mengerjakan haji, mak

tidak boleh rafats (mengeluarkan perkataan yang menimbulkan birahi

yang tidak senonoh atau bersetubuh0 bebat fasik dan berbantah-

bantahan di dalam masa mengerjakan haji…” (QS.Al-Baqarah 2:197)

Dari beberapa ayat dan hadist di atas dapat melihat adanya kaitan langsung

antara shalat, puasa, zakat dan haji dengan akhlak. Seorang yang mendirdikan

shalat tentu tidak akan mengerjakan segala perbuatan yang tergolong kei dan

mungkar. Sebaba apalah arti shalatnya kalau dia tetap saja mengerjakan

kekejian dan kemungkaran. Seorang yang benar-benar berpuasa demi mencari

12

Page 13: Makalah Akhlak Islam 1

ridho Allah SWT , di samping menahan  keinginanya untuk makan dan

minum, tentu juga akan menahandirinya dari segal kata-kata yang kotor dan

perbuatan yang tercela. Sebab tanpa meninggalkan perbuatan yang tercela itu

dia tidak akan mendapatkan apa-apa dari puasanya kecuali hanya rasa lapar

dan haus semata. Begitu juga dengan ibadah zakat dan haji, dikaitkan oleh

Allah SWT hikmahnya dengan aspek akhlak. Ringkasnya, akhlak yang baik

adalah buah dari ibadah yang baik, atau ibadah yang baik dan diterima oleh

Allah SWT tentu akan melahirkan akhlak yang baik dan terpuji.

6. Nabi Muhammad SAW slalu berdoa agar Allah SWT membaikkan

akhlak beliau.

Salah satu doa beliau adalah:

“(Ya Allah) tunjukilah aku (jalan menuju) akhlak yang baik, karena

sesungguhnya tidak ada yang dapat memberi petunjuk (menuju jalan) yang

lebih baik selain Engkau. Hindarkanlah aku dari akhlak yang buruk, karena

sesungguhnya tidak ada yang dapat menghindarkan aku dari akhlak yang

buruk kecuali Engkau.” (HR.Muslim)

7. Di dalam Al-Qur’an banyak terdapat ayat-ayat yang berhubungan

dengan akhlak baik berupa perintah untuk berakhlak yang baik serta pujian

dan pahala yang diberikan kepada orang-orang yang mematuhi perintah itu,

maupun larangan berakhlak yang buruk serta celaan dan doa bagi orang-orang

yang melanggarnya. Tidak diragukan lagi bahwa banyaknya ayat-ayat Al-

13

Page 14: Makalah Akhlak Islam 1

Qur’an tentang akhlak ini membuktikan betapa pentingnya kedudukan akhlak

di dalam Islam.

Demikianlah antara lain beberapa hal yang menjelaskan kepada kita

kedudukan dan keistimewaan akhlak di dalam Islam. Sebagai kesempurnaan

hidup seorang manusia." Bertakwalah kepada Allah di manapun kamu berada

dan iringalah keburukan dengan kebaikan , kebaikan akan menghapuskanya dan

jauhilah manusia dengan akhlak yang baik.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Adapun kesimpulan dari makalah kami yg berjudul “Sumber Ajaran

Akhlak, Jedudukan dan Keistimewaan Akhlak Islam” adalag sebagai berikut:

14

Page 15: Makalah Akhlak Islam 1

1. Sumber akhlaq adalah yang menjadi ukuran baik dan buruk atau mulia dan

tercela

2. Sumber akhlaq adalah Al-Qur’an dan Hadist, bukan akal pikiran atau

pandangan masyarakat sebagaimana pada konsep etika dan moral.

3. Didalam islam, akhlak itu mempunyai kedudukan yang tinggi sekali.

4. Akhlaq merupakan salah satu ajaran pokok agama Islam, sehingga

Rasulullah pernah mendefinisikan agama dengan akhlaq yang baik,

B. Saran

Adapun saran dari makalah kami yg berjudul “Kedudukan dan

Keistimewaan Akhlak Islam” adalag sebagai berikut:

1. Hendaknya pembaca tidak sekedar mampu mengetahui Akhlak tersebut tapi

juga harus mengaplikasikannya dalam kehidupan sehar-hari.

2. Sebaiknya buku mengenai Akhlak terutama mengenai sumber ajaran,

kedudukan dan keistimewaan Akhlak Islam lebih diperbanyak lagi di

perpustakaan.

DAFTAR PUSTAKA

Asmaran As, M.A., Pengantar Studi Akhlak, Jakarta: Rajawali Pers, 2002.

Mansyur Amin, dkk., Aqidah dan Akhlaq, Yogyakarta: Kota Kembang, 2011.

Sukanda Sadeli, Bimbingan Akhlaq yang Mulia, Yayasan Pendidikan Islam Amal Saleh.

Tim penyusun. Al Islam dan Kemuhammadiyahan. Unuversitas Muhammadiyah Palembang, 2009

15

Page 16: Makalah Akhlak Islam 1

Tim AIK Faperta, 2012. Bahan Ajar Al-Islam Kemuhammadiyaan (AIK V). Makassar.

Zainuddin, S.Ag, dan Muhammad Jamhari, S.Ag. al-Islam 2 : Muamalah dan Akhlaq, Bandung: CV. Pustaka Setia, 2008.

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, Pencipta

danPemelihara alam semesta ini, atas karunianya kami dapat menyelesaikan

MakalahAgama yang berjudul Syariat, Ibadah, dan Muamalah. Shalawat serta salam

16

Page 17: Makalah Akhlak Islam 1

semoga terlimpah curahkan bagi nabi Muhammad SAW, keluarga dan para

pengikutnya yang setia hingga akhir zaman termasuk kita semua.

Makalah ini kami susun sebagai bahan diskusi bagi mahasiswa dan

diharapkan dengan disusunnya makalah ini akan menjadi acuan untuk mendukung

proses pembelajaran Agama Islam secara sederhana dan mengena pada permasalahan

yang ada di masyarakat.

Disadari sepenuhnya masih banyak kekurangan dalam pembahasan makalah

ini dari teknis penulisan sampai dengan pembahasan materi untuk itubesar harapan

kami akan saran dan masukan yang sifatnya mendukung untuk perbaikan ke

depannya.

Tidak lupa kami ucapkan banyak terima kasih kepada Dosen pembimbing

pada mata kuliah pendidikan Agama Islam yang telah memberi arahan untuk

membuat Makalah ini dan tidak lupa untuk rekan rekan mahasiswa Teknik Arsitektur

kami ucapkan terima kasih semoga apa yang saya susun bermanfaat.

Watampone, 01 Januari 2015

Penyusun

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................... i

DAFTAR ISI...................................................................................................... ii

17

i

Page 18: Makalah Akhlak Islam 1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ............................................................................................ 1

B. Rumusan Masalah ....................................................................................... 1

C. Tujuan Penulisan.......................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Akhlak........................................................................................ 3

B. Sumber Ajaran Akhlak Islam ...................................................................... 4

C. Kedudukan dan Keistimewaan Akhlak Islam ............................................. 9

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ................................................................................................. 15

B. Saran ............................................................................................................ 15

DAFTAR PUSTAKA

18

ii

Page 19: Makalah Akhlak Islam 1

MAKALAH

KEDUDUKAN DAN KEISTIMEWAAN

AKHLAK ISLAM

Disusun Oleh :

Kelompok III :

ADRIANY MISJAYA

SATRIANI

AMIRUDDIN

ABD. AZIS

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) MUHAMMADIYAH BONE

2015