Makalah Aku

21
BAB I PENDAHULUAN A. Kedudukan Bahasa Indonesia Bahasa Indonesia ialah bahasa yang terpenting di kawasan republik kita. Pentingnya peranan bahasa itu antara lain bersumber pada ikrar ketiga sumpah pemuda 1928 yang berbunyi: “kami poetera dan poeteri Indonesia mendjoen-djoeng bahasa persatoean, bahasa Indonesia” dan pada undang-undang dasar 1945 kita yang di dalamnya tercantum pasal khusus yang menyatakan bahwa “bahasa Negara ialah bahasa Indonesia”. Namun, di samping itu masih ada beberapa alasan lain mengapa bahasa Indonesia menduduki tempat yang terkemuka diantara beratus-beratus bahasa nusantara yang masing-masing amat penting bagi penuturnya sebagai bahasa ibu. Penting tidaknya suatu bahasa dapat juga didasari patokan seperti jumlah penutur, luas penyebaran, dan peranannya sebagai sarana ilmu, seni sastra, dan pengungkap budaya. Jika kita menggunakan patokan yang pertama, yaitu jumlah penutur, maka bahasa Indonesia sebagai bahasa ibu, jumlah penuturnya mungkin tidak sebanyak bahasa Jawa atau bahasa Sunda. Akan tetapi, jika pada jumlah itu ditambahkan penutur dwibahasawan yang menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa pertama atau bahasa kedua, kedudukannya dalam deretan jumlah penutur berbagai bahasa di Indonesia ada di peringkat pertama. Lagipula, hendaknya disadari bahwa

Transcript of Makalah Aku

Page 1: Makalah Aku

BAB I

PENDAHULUAN

A. Kedudukan Bahasa Indonesia

Bahasa Indonesia ialah bahasa yang terpenting di kawasan republik kita.

Pentingnya peranan bahasa itu antara lain bersumber pada ikrar ketiga sumpah

pemuda

1928 yang berbunyi: “kami poetera dan poeteri Indonesia mendjoen-djoeng bahasa

persatoean, bahasa Indonesia” dan pada undang-undang dasar 1945 kita yang di

dalamnya tercantum pasal khusus yang menyatakan bahwa “bahasa Negara ialah

bahasa Indonesia”. Namun, di samping itu masih ada beberapa alasan lain mengapa

bahasa Indonesia menduduki tempat yang terkemuka diantara beratus-beratus bahasa

nusantara yang masing-masing amat penting bagi penuturnya sebagai bahasa

ibu. Penting tidaknya suatu bahasa dapat juga didasari patokan seperti jumlah

penutur, luas penyebaran, dan peranannya sebagai sarana ilmu, seni sastra, dan

pengungkap budaya.

Jika kita menggunakan patokan yang pertama, yaitu jumlah penutur, maka

bahasa Indonesia sebagai bahasa ibu, jumlah penuturnya mungkin tidak

sebanyak bahasa Jawa atau bahasa Sunda. Akan tetapi, jika pada jumlah itu

ditambahkan penutur dwibahasawan yang menggunakan bahasa Indonesia sebagai

bahasa pertama atau bahasa kedua, kedudukannya dalam deretan jumlah

penutur berbagai bahasa di Indonesia ada di peringkat pertama. Lagipula,

hendaknya disadari bahwa jumlah penutur asli bahasa Indonesia lambat laun akan

bertambah.

Patokan yang kedua, yakni luas penyebaran, jelas menempatkan bahasa

Indonesia di baris depan. Sebagai bahasa setempat, bahasa itu dipakai orang di daerah

pantai timur Sumatera, di Kepulauan Riau dan Bangka, serta di daerah pantai

Kalimantan. Sebagai bahasa kedua, pemencarannya dapat disaksikan dari ujung barat

sampai ke ujung timur dan dari pucuk utara sampai ke batas selatan negeri kita.

Patokan yang ketiga, yakni peranannya sebagai sarana ilmu, seni sastra, dan

pengungkap budaya, menunjukkan bahwa bahasa Indonesia telah benar-benar

menjadi satu-satunya wahana dalam penyampaian ilmu pengetahuan serta

media untuk pengungkapan seni sastra dan budaya bagi semua warga Indonesia

dengan latar belakang budaya serta bahasa daerah yang berbeda-beda.

Page 2: Makalah Aku

Uraian di atas memberikan gambaran betapa pentingnya bahasa Indonesia bagi

kita. Berdasarkan ketiga patokan itu, bahasa Indonesia mempunyai kedudukan yang

lebih penting daripada bahasa daerah. Harus dicatat disini bahwa kedudukannya yang

penting itu sekali-kali bukan karena mutunya sebagai bahasa, bukan karena

besar kecilnya jumlah kosakatanya atau keluwesan dalam tata kalimatnya, dan

bukan pula karena kemampuan daya ungkapnya.

B. Rumusan Masalah

a. Apa pengertian Ragam Bahasa ?

b. Berapa pembagian Ragam Bahasa dan penjelasannya:?

c. Mengapa kita mempelajari Ragam Bahasa?

d. Bagaimana kita dapat mempelajari Ragam Bahasa ?

e. Kapan kita menggunakan Ragam Bahasa ?

f. Dimana kira dapat mengaplikasikan ragam Bahasa ?

C. Tujuan

a. Dapat mengetahui dan mempelajari Ragam Bahasa secara jelas

b. Dapat mengetahui macam-macam ragam bahasa dan pengertiannya

c. Dapat mengetahui alasan mengepa mempelajari ragam bahasa

d. Dapat mengetahui cara mempelajari ragam bahasa

e. Dapat mengetahui kapan dan dimana kita dapat mengaplikasikan ragam bahasa

Page 3: Makalah Aku

BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Ragam Bahasa

Ragam bahasa adalah variasi bahasa yang pemakaiannya berbeda-beda menurut topik

yang dibicarakan, menurut hubungan pembicara, kawan bicara, dan orang yang dibicarakan,

serta menurut medium pembicaraan. Ragam bahasa ini bisa terbentuk karena berbagai macam

bentuk dialek dan munculnya berbagai macam dialek dikarnakan Negara Indonesia adalah

Negara yang mempunyai banyak bahasa daerah dan dialek antara daerah satu dengan daerah

yang lain berbeda mulai dari cara pegucapan dan intonasi yang dipergunakan saat terjadi

proses dialog, dari hal inilah sehingga muncul keanekaragaman bahasa.

2.2. Macam-Macam Ragam Bahasa Indonesia

2.2.1 Ragam Bahasa Berdasarkan Media

Ragam berdasarkan media bisa dibedakan menjadi :

2.2.1.2 Ragam Bahasa Lisan

Ragam bahsa lisan adalah bahan yang dihasilkan oleh alat ucap.1Dalam ragam

bahasa lisan biasanya berurusan dengan lafal, kosa kata dan tata bahasa Dalam ragam

bahasa lisan ini, pembicara dapat memanfaatkan tinggi rendah suara atau tekanan, air

muka, gerak tangan atau isyarat untuk mengungkapkan ide.

Bahasa lisan ini pada dasarnya adalah sebuah sarana kita sehari-hari dalam

berinteraksi kepada masyarakat, oleh sebab itu diperlukan sebuah penuturan atau

pengucapan bahasa lisan yang sopan karena seperti yang telah diungkapkan diatas

bahwasanya ragam bahasa lisan ini berurusan erat dengan lafal dan tata bahasa.

Bahasa lisan lebih ekspresif di mana mimik, intonasi, dan gerakan tubuh dapat

bercampur menjadi satu untuk mendukung komunikasi yang dilakukan.Ragam lisan

dapat kita temui, misalnya pada saat orang berpidato atau memberi sambutan, dalam

situasi perkuliahan, ceramah, dan ragam lisan yang non standar, misalnya dalam

percakapan antar teman, di pasar, atau dalam kesempatan non formal lainnya.

1Susilo Mansurudin,Bahasa Indonsia (Malang : FS Untag, F. Psikologi UIN, FIS UB), hal. 8

Page 4: Makalah Aku

Contoh atau pengaplikasian ragam-ragam bahasa lisan adalah sebagai

berikut:

a. Ragam bahasa cakapan

b. Ragam bahasa pidato

c. Ragam bahasa panggung

Ciri-ciri ragam bahasa lisan :

a. Adanya lawan bicara

b. Terikat waktu dan ruang

c. Dapat dibantu dengan mimik muka atau wajah, intonasi, dan gerakan anggota

tubuh

d. Unsur-unsur dramatika biasanya dinyatakan dihilangkan atau tidak lengkap.

Ragam bahasa lisan biasanya ditandai dengan penggunaan lafal atau

pembentukan kata dan penyusunan kalimat. Adapun jenis bahasa lisan

terdiri dari:

a. Ragam bahasa lisan baku sejalan dengan ragam tulis bahasa tulis yang baku

b. Ragam bahasa lisan yang tidak baku (bahasa sehari-hari atau bahasa

pergaulan)

2.2.1.2 Ragam Bahasa Tulis

Ragam bahasa tulis adalah ragam bahasa yang dipakai pada sarana tulis

menulis.Pada dasarnya bahasa yang digunakan pada sarana tulis menulis bisa

dikelompokan menjadi dua bagian yaitu ragam bahasa yang diperguakan adalah

bahasa resmi dan bahasa yang tidak begitu resmi. Penggunaan bahasa resmi dipakai

pada surat dinas, surat kabar sedangkan penggunaan bahasa tulis yang tidak resmi

biasanya dipakai pada surat yang bersifat individu atau pribadi. Penggunaan surat

dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu bahasa baku dan bahasa efektif.2Dengan

kata lain dalam ragam bahasa tulis, kita dituntut adanya kelengkapan unsur tata

bahasa seperti bentuk kata ataupun susunan kalimat, ketepatan pilihan kata, kebenaran

penggunaan ejaan, dan penggunaan tanda baca dalam mengungkapkan ide.

Ragam bahasa tulis (Rahardi, hal:18) adalah bahasa yang muncul tepat muncul

dalam konteks tertulis. Bahasa dalam ragam tulis harus sangat cermat dalam

2Soedjito dan Sochan, Surat Menyurat Resmi Bahasa Indonesi (Bandung : Rosdakarya, 1987), hlm 30-33

Page 5: Makalah Aku

pemakaian tanda bacanya, dalam pemakaian ejaan, kata, frasa, klausa, kalimat,

paragraf, dst.

Ketentuan-ketentuan yang lazim di temukan dalam ragam bahasa tulis baku

adalah sebagai berikut :

1. Memakai ucapan baku

2. Memakai ejaan resmi

3. Menghindari unsur kedaerahan

4. Memakai fungsi gramatikal secara eksplisit

5. Memakai konjugasi “bahwa” scara eksplisit

6. Pemakaian bentuk kebahasaan secara lengkap

7. Pemakaian partikel secra konsisten

8. Pemakaiana kata depan secara tepat

9. Pemakaian aspek pelaku, tindakan secraa konsisten

10. Memakai bentuk sintesis

11. Menghindari unsur leksikal yang terpengaruh bahasa daerah

Contoh atau pengaplikasian ragam-ragam bahasa lisan adalah sebagai

berikut:

a. Ragam bahasa sastra

b. Ragam bahasa undang-undang tertulis

c. Ragam bahasa pidato

d. Ragam bahasa surat

e. Ragam bahasa catatan (diary)

Ragam tulis yang antara lain meliputi:

a. Ragam bahasa teknis

b. Ragam bahasa undang-undang

c. Ragam bahasa catatan

d. Ragam bahasa surat

Ciri-ciri ragam bahasa tulis :

a. Tidak mengharuskan kedatangan/kehadiran pembaca

b. Diperlukan ejaan atau tanda baca Kalimat ditulis secara lengkap

c. Komunikasi resmi

d. Wacana teknis

Page 6: Makalah Aku

e. Pembicaraan di depan khalayak ramai

Pembicaraan dengan orang yang dihormati Perbedaan antara ragam

bahasa lisan dan ragam bahasa tulis adalah:

a. Ragam bahasa lisan biasanya dipergunakan sesuai dengan situasi dan kondisi

tertentu, sedangkan ragam bahasa tulis tidak terikat dengan situasi dan kondisi.

b. Ragam bahasa lisan menggunakan komunikasi dua orang atau lebih,

sedangkan ragam bahasa tulis tidak demikian.

c. Penggunaan ragam bahasa lisan dengan menggunakan intonasi dapat

dimengerti, sedangkan ragam bahasa tulis lebih banyak menggunakan kaidah

bahasa baku.

2.2.2 Ragam bahasa berdasarkan penutur

2.2.2.1 Ragam bahasa berdasarkan daerah (logat atau dialek)

Ragam bahasa ini bisa terbentuk dikarnakan Negara kesatuan ini berbentuk

kepulauan dan berbagai macam suku. Setiap suku di Negara Indonesia

mempunyai bahasa daerah masing-masing dan fungsi bahasa daerah adalah

sebagai alat pemersatu antara sesama suku yang terdapat pada daerah tersebut.

Luasnya pemakaian bahasa daerah dapat menimbulkan perbedaan pemakaian

bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia yang digunakan oleh orang yang tinggal di

Jakarta berbeda dengan bahasa Indonesia yang digunakan di Jawa Tengah, Bali,

Jayapura, dan Tapanuli. Namun hal tersebut akan bisa menunjukan bahwasanya

hal tersebut merupakan keragaman bahasa yang di miliki oleh Negara Indonesia.

2.2.2.2 Ragam bahasa berdasarkan pendidikan penutur

Bahasa Indonesia yang digunakan oleh kelompok penutur yang berpendidikan

berbeda dengan yang tidak berpendidikan, terutama dalam pelafalan kata yang

berasal dari bahasa asing, misalnya fitnah, kompleks, vitamin, video, film,

fakultas. Penutur yang tidak berpendidikan mungkin akan mengucapkan pitnah,

komplek, pitamin, pideo, pilm, pakultas. Perbedaan ini juga terjadi dalam bidang

tata bahasa, misalnya mbawa seharusnya membawa, nyari seharusnya

mencari.Selain itu bentuk kata dalam kalimat pun sering menanggalkan awalan

yang seharusnya dipakai.

Bahasa yang dipakai oleh kelompok berpendidikan biasanya mengarah pada

pengucapan yang sopan, bersifat ilmiah keteraturan tata bahasa yang

digunakan.Sedangkan bahasa yang dipakai oleh kelompok non pendidikan

Page 7: Makalah Aku

biasanya adalah bahasa yang bersifat kedaerahan, tidak bersifat ilmiah dan kurang

memperhatikan struktur tata bahasa yang baik.

2.2.2.3 Ragam bahasa berdasarkan sikap penutur

Ragam bahasa dipengaruhi juga oleh setiap penutur terhadap kawan

bicara (jika lisan) atau sikap penulis terhadap pembawa (jika dituliskan) sikap itu

antara lain resmi, akrab, dan santai. Kedudukan kawan bicara atau pembaca

terhadap penutur atau penulis juga mempengaruhi sikap tersebut.Misalnya, kita

dapat mengamati bahasa seorang bawahan atau petugas ketika melapor kepada

atasannya. Jika terdapat jarak antara penutur dan kawan bicara atau penulis dan

pembaca, akan digunakan ragam bahasa resmi atau bahasa baku. Makin formal

jarak penutur dan kawan bicara akan makin resmi dan makin tinggi tingkat

kebakuan bahasa yang digunakan. Sebaliknya, makin rendah tingkat

keformalannya, makin rendah pula tingkat kebakuan bahasa yang digunakan.

Ragam bahasa berdasarkan sikap penutur juga bias menggambarkan

bagaimana tingkat kesopanan seseorang. Misalnya sikap bicara seorang anak

terhadap kedua orang tuanya, sikap bicara seorang murid terhadap gurunya, sikap

bicara seorang bawahan kepada atasany dan lainya.

2.2.3 Ragam bahasa menurut pokok persoalan atau bidang pemakaian

Dalam kehidupan sehari-hari banyak pokok persoalan yang dibicarakan.Dalam

membicarakan pokok persoalan yang berbeda-beda ini kita pun menggunakan ragam

bahasa yang berbeda. Ragam bahasa yang digunakan dalam lingkungan agama

berbeda dengan bahasa yang digunakan dalam lingkungan kedokteran, hukum, atau

pers. Bahasa yang digunakan dalam lingkungan politik, berbeda dengan bahasa yang

digunakan dalam lingkungan ekonomi atau perdagangan, olah raga, seni, atau

teknologi. Ragam bahasa yang digunakan menurut pokok persoalan atau bidang

pemakaian ini dikenal pula dengan istilah laras bahasa.

Perbedaan ragam bahasa menurut pokok persoalan atau bidang pemakaiana

bisa tampak dalam pilihan atau penggunaan sejumlah kata atau peristilahan dan

ungkapan yang khusus digunakan dalam bidang tersebut, misalnya masjid, gereja,

vihara adalah kata-kata yang digunakan dalam bidang agama, koroner, hipertensi,

anemia, digunakan dalam bidang kedokteran, improvisasi, maestro, kontemporer

banyak digunakan dalam lingkungan seni, pengacara, duplik, terdakwa, digunakan

dalam lingkungan hukum, pemanasan, peregangan, wasit digunakan dalam

Page 8: Makalah Aku

lingkungan olah raga. Kalimat yang digunakan pun berbeda sesuai dengan pokok

persoalan yang dikemukakan.Kalimat dalam undang-undang berbeda dengan kalimat-

kalimat dalam sastra, kalimat-kalimat dalam karya ilmiah, kalimat-kalimat dalam

Koran atau majalah.

2.2.4 Ragam Bahasa Berdasarkan Pesan Komunikasi atau pokok pembicaraan

2.2.4.1 Ragam bahasa ilmiah

Ragam bahasa ilmiah merupakan sarana verbal yang efektif, efesien, baik dan

benar. Ragam bahasa ilmiah bias juga dikatakan dengan ragam bahasa yang

menyajikan ucapan dan ejaan secara benar menurut tatabahasa yang baik dan

benar seperti pemakain kata baku, tanda hubung dan lain-lain.3 Ragam bahasa

ilmiah biasanya lazim digunakan untuk mengkomunikasikan proses kegiatan dan

penalaran ilmiah, misalnya dalam penulisan:

a. Proposal penalaran ilmiah, proposal penelitian.

b. Laporan kegiatan yang berbentuk surat, artikel, makalah, naskah.

c. Karya tulis ilmiah seperti skripsi, tesis dan disertasi.

d. Laporan penelitian yang berbentuk laporan analisis, laporan diskripsi, laporan

rekomendasi, laporan diskriftif-analisis.

Adapun ciri-ciri ragam bahasa ilmiah adalah:

a. Struktur kalimat jelas dan bermakna lugas

b. Strutur wacana bersifat formal, mengacu pada standart konvensi naskah

c. Singkat, berisi analisis dan pembuktian, menyajikan konsep secara lengkap

d. Cermat dalam menggunakan unsur baku istilah atau kata, ejaan, bentuk kata,

kalimat, paragraf, wacana

e. Cermat dan konsisten menggunakan penalaran dari penentuan topic

pendahuluan, diskripsi teori, deskripsi data, analisis data, hasil analisis sampai

dengan kesimpulan dan saran

f. Menggunakan istilah khusus yang bersifat tekhnis dalam bidang ilmu tertentu

2.2.4.2 Ragam bahasa sastra

Ragam bahasa sastra biasanya lebih banyak menggunakan atau

mengutamakan unsur-unsur keindahan seni dan penulis cenderung menekankan

gaya pengungkapan simbolik dengan memadukan usnur interistik dan unsure

eksterinsi. Penggunaan unsure interistik dan eksterinsik biasanya digunakan pada

3Soedjarwo, Beginilah Menggunakan Bahasa Indonesia,(Yogyakarta, Gaja Mada University Press1993), hal.9

Page 9: Makalah Aku

bahasa yang terdapat pada novel, roman, cerita pendek dan masih banyak karya

sastra yang lain.

Adakalanya penggunaan ragam bahasa sastra biasanya sulit difahami oleh

masyarakat, hal ini bisa terjadi karena ragam bahasa yang dipergunakan adalah

unsure keindahan dan kata-kata tersebut biasanya bisa difahami oleh orang yang

suka terhadap sastra.

Tujuan dari ragam bahasa sastra adalah untuk menyenangkan

pembacanya atau bisa dikatakan ragam bahasa sastra bertujuan hanya untuk

memberikan kepuasan pada pembaca.

2.2.4.3 Ragam bahasa iklan

Penggunaan ragam bahasa iklan biasanya lebih bahasa yang mudah difahami

oleh masyarakat.Dikarnakan tujuan dari adanya bahasa iklan adalah untuk

menarik para konsumen agar konsumen tertarik dengan iklan tersebut dan lalu

akhirnya mengkonsumsi produk tersebut.Pada ragam bahasa kunci utama dalam

penggunaan ragam bahasa iklan adalah terletak pada penggunaan bahasa yang

bersifat persuasif agar orang bisa tertarik terhadap produk yang ditawarkan.

Macam-macam iklan terbagi menjadi tiga macam yaitu:

a. Bersifat pengumuman

b. Bersifat penawaran atau permintaan

c. Bersifat reklame

2.2.4.4 Ragam bahasa berita

Ragam bahasa berita biasanya lazim dengan penyampaian secara objektif.

Untuk menjamin objektifitas berita, penyaji perlu memperhatikan hal-hal sebagai

berikut:

a. Tidak menambah atau mengurangi fakta yang disajikan

b. Tidak mengubah fakta berdasarkan pendapat penyaji

c. Tidak menambah pendapat pribadi

d. Tidak memihak kepada siapapun

e. Tidak menggunakan perasaan suka atau tidak suka

Bahasa dalam berita diupayakan sederhana dan praktis dan efisien karena

dengan kesederhanaan dan keefisien penyampaian kalimat berita, maka berita

tersebut nantinya akan muda diserap oleh si pendengar.

Page 10: Makalah Aku

Dalam ragam bahasa berita ada dua macam prinsip penulisan berita sebagai

mekanisme standar efesiensi bahasa.

1. Setiap berita harus sanggup meliput seluruh unsure baku sebuah peristiwa.

Unsur yang dimaksud adalah apa yang terjadi (what), siapa saja yang terlibat

(who), dimana (where) kapan (when), mengapa terjadi (why), bagaimana

terjadi (how) dan lain-lain.

2. Setiap kejadian harus dipaparkan dalam rubrik berita dengan, tidak memihak

dan jujur.

3. Pelepasan afiks dalam judul terutama (me) dan (ber)

4. Pembentukan kata baru dengan pendekatan bentuk

5. Penanggalan proposisi dan kata penghubung

6. Penanggalan dengan subordinat dari kohiponimnya dalam frase yang

mengandung relasi hiponim.

2.2.5 Ragam Bahasa Berdasarkan Waktu

Bahasa dalam perkembangan zaman pastilah akan mengalami sebuah

pergeseran baik itu dalam segi penambahan kosa kata, cara penuturan kata dan

struktur. Maka oleh sebab itu ada perbedaan keragaman bahasa antara bahasa pada

zaman dahulu dan bahasa pada zaman sekarang.4

Berdasarkan waktu terdapat ragam lama dan ragam bahasa baru (modern).

1. Ragam bahasa lama lazim dipergunakan untuk menulis naskah kuno, ragam

bahasa ini biasanya digunakan oleh orang yang berkeinginan untuk mengkaji

peristiwa atau untuk mempelajari naskah-naskah kuno

2. Ragam bahasa baru ditandai dengan penggunaan kata-kata baru, ejaan yang

disempurnakan.

1.3. Tujuan Mempelajari dan mengetahui Ragam Bahasa

Indonesia dengan berbagai macam budaya dan lagat bahasa yang berbeda-

beda, hal ini menjadikan alasan untuk mempelajari Ragam bahasa. Kata kunci untuk

menyikapi ragam-ragam bahasa Indonesia yang luar biasa jumlahnya itu adalah

dengan membuat perbedaan-perbedaan fungsi atau kegunaan. Ragam bahasa tertentu

harus di gunakan dalam konteks pemakaian yang tertentu sifatnya. Bilamana setiap

orang dapat menggunakan bentuk-bentuk kebahasaan itu sesuai dengan jenis

ragamnya, niscaya penggunaan bahasa indonesia yang akhir-akhir ini banyak

4Susilo Mansurudin,Bahasa Indonsia (Malang : FS Untag, F. Psikologi UIN, FIS UB), hal. 9

Page 11: Makalah Aku

dikeluhkan tidak akan terjadi. Maka, sangatlah penting bagi kita untuk memahami dan

mencermati ragam-ragam bahasa yang jumlahnya itu.

Tujuan akhirnya adalah bahwa dengan pemahaman yang benar ihwal ragam-

ragam bahwa itu, pencampuradukan ragam atau laras bahasa tidak akan terjadi. Para

mahasiswa dalam segala jurusan dan program studi harus benar-benar memperhatikan

Hal ini karena merekalah sesungguhnya penjaga gawang utama bagi pemakaian

bahasa indonesia di lingkungan perguruan tinggi.

1.4. Waktu, tempat dan cara penggunaan Ragam Bahasa

Waktu, tempatdan cara penggunaan ragam bahasa adalah sesuai dengan situai

dan kondisinya , seperti yang telah dijelaskan uraian di atas. Seperti halnya

penggunaan ragam bahasa lisan dengan ragam bahasa tulis. Ragam bahasa lisan

lazimnya di tandai dan di tentukan oleh penggunaan aksen-aksen bicara atau

penekanan-penekanan tertentu dalam aktifitas bertutur, pemakaian intonais atau lagu

kalimat tertentu. Demikian juga tanda-tanda itu kaan kelihatan wujjud-wujud

kosakata, tatabahasa, kalimat dan paragrafnya.

Salah satu contohnya adalah Ragam tulis baku dalam karya ilmiah akademis,

Cara penggunaannya harus memenuhi persyaratan yang ada. Adapun ciri-ciri nya

sebagai berikut :

a. Jelas struktur bahasanya, susunan kalimatnya juga jelas dan runtut

b. Mengemban makna konsep makna yang jelas

c. Memiliki kecermatan dalam hal diksi dan pemakaian tata bahasanya

d. Bersifat objektif karena bahasa ilmiah menggembarkan fakta sesuai dengan

keadaan sesungguhnya

e. Bersifat konsisiten dan runtut dalam cara penalarannya

f. Bersifat rasional dan sisitematis dalam alur berpikirnya

Demikian ciri-ciri dalam penulisan karya ilmiah dengan corak ragam tulis baku.

Page 12: Makalah Aku

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Ragam bahasa adalah variasi bahasa yang pemakaiannya berbeda-beda menurut

topik yang dibicarakan, menurut hubungan pembicara, kawan bicara, dan orang yang

dibicarakan, serta menurut medium pembicaraan. Makalah ini banyak membocarakan

tentang macam-macam ragam bahasa,beserta penjelasannya terlebih lagi waktu dan

tempat untuk mengeplikasikan ragam bahsa tersebut.

Menyikapi ragam-ragam bahasa indonesia yang luar biasa jumlahnya itu adalah

dengan membuat perbedaan-perbedaan fungsi atau kegunaan. Ragam bahasa tertentu

harus digunkaan dalam konteks pemakaian yang teretntu sifatnya. Bilamana setiap

orang dapat menggunakan bentuk-bentuk kebahasaan itu sesuai dengan jenis ragamnya,

niscaya penggunaan bahasa indonesia yang akhir-akhir ini banyak di keluhkan tidak

akan terjadi. Maka, sangatlah penting bagi kita untuk memahami dan mencermati

ragam-ragam bahasa yang banyak jumlahnya itu.

Page 13: Makalah Aku

DAFTAR PUSTAKA

Soedjarwo. 1993. Beginilah Menggunakan Bahasa Indonesia. Yogyakarta. Gaja Mada

University Press.

Soedjito, Solchan. Surat Menyurat Resmi Bahasa Indonesia. Bandung. Remaja Rosda Karya.

Susilo Mansurudin. Bahasa Indonesia. Malang. FS UNTAG, F Psikologi UIN, FS

UNIBRAW.

http://sastra-sastradanseni.blogspot.com/2010/03/02 ragam bahasa

http://wikepedia bahasa indonesia.com/2011/03/02ragam bahasa

Page 14: Makalah Aku

ARTIKEL

5W 1 H RAGAM BAHASAMata Kuliah: Bahasa Indonesia

Dosen Pengampu : Dra. Siti Annijat Maimunah, M.Pd

KELOMPOK 1

Anggota Kelompok :

1. Ummu Anisa (08630025)

2. Dewi Hafidloh (10630018)

3. Aan Sanusi (10630039)

4. Iflahul Laili (10630069)

5. Alifatuz Zahro’ (10630080)

6. Kiswanti Surya Utami (10630075)

JURUSAN KIMIA

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG

2012