Makalah biologi
-
Upload
warnet-raha -
Category
Devices & Hardware
-
view
56 -
download
0
Transcript of Makalah biologi
MAKALAH BIOLOGI”Stuktur dan fungsi otot sebagai alat gerak
aktif”
KATA PENGANTAR
Kita panjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat-NYA, sehingga kami sebagai penyusun dapat
menyelesaikan penyusunan makalah ini. Tidak lupa shalawat serta
salam selalu kita curahkan kepada junjungan kita Nabi besar
Muhammad SAW yang telah membimbing umatnya di jalan yang
benar.
Kami ucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang sudah
membantu dalam penyusunan makalah ini. Makalah ini kami susun
berdasarkan tugas dari mata pelajaran Biologi yang berjudul
“struktur dan fungsi otot sebagai alat geral aktif”. Penyusunan
makalah ini salah satunya bertujuan agar kita dapat mengetahui
struktur dan fungsi otot sebagai alat gerak aktif. Semoga makalah
ini dapat bermanfaat bagi kita semua khusunya kita sebagai siswa.
Penyusun juga meminta maaf apabila banyak kesalahan dalam
penyusunan makalah ini.
Raha, november 2014
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTARDAFTAR ISIBAB I PENDAHULUAN
A. Latar BelakangB. Rumusan masalahC. HipotesisD. TujuanBAB II TINJAUAN PUSTAKABAB III PEMBAHASAN A. Struktur otot B. Macam – Macam NarkobaC. Faktor yang MendorongD. Bahaya NarkobaE. Penyelesaian atau Solusi
BAB III PENUTUP KesimpulanSaranDAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Jaringan otot merupakan jaringan yang mampu melangsungkan kerja mekanik dengan jalan kontraksi dan relaksasi sel atau serabutnya. Sel otot memiliki struktur filamen dalam sitoplasma, bentuk selnya memanjang agar dapat melangsungkan perubahan sel menjadi pendek. Di balik mekanisme otot yang secara eksplisit hanya merupakan gerak mekanik itu, terjadilah beberapa proses kimiawi dasar yang berseri demi kelangsungan kontraksi otot.
Sistem otot adalah sistem tubuh yang memiliki fungsi untuk alat gerak, menyimpan glikogen dan menentukan postur tubuh. Terdiri atas otot polos, otot jantung dan otot lurik. Otot polos adalah salah satu otot yang mempunyai bentuk yang polos dan bergelondong. Cara kerjanya tidak disadari (tidak sesuai kehendak) / invontary, memiliki satu nukleus yang terletak di tengah sel. Otot ini biasanya terdapat pada saluran pencernaan seperti: lambung dan usus. Otot Lurik (otot rangka)
Otot lurik merupakan jenis otot yang melekat pada seluruh rangka, cara kerjanya disadari (sesuai kehendak), bentuknya memanjang dengan banyak lurik-lurik, memiliki nukleus banyak yang terletak di tepi sel. Contoh otot pada lengan. Otot jantung hanya terdapat pada jantung. Otot ini merupakan otot paling istimewa karena memiliki bentuk yang hampir sama dengan otot lurik, yakni mempunyai lurik-lurik tapi bedanya dengan otot lurik yaitu bahwa otot lirik memiliki satu atau dua nukleus yang terletak di tengah/tepi sel. Dan otot jantung adalah satu-satunya otot yang memiliki percabangan yang disebut duskus interkalaris. cara kerja otot jantung yaitu involuntary (tidak disadari).
Jaringan otot merupakan kumpulan dari sel sel yang serabut otot. Selama perkembangan embrionik, serabut otot dibentuk melalui peleburan ekor dengan ekor dari banyak sel menjadi struktur yang seperti pipa. Di dalam sel serabut otot ini terdapat unit kontaksi berupa protein yang trerdiri atas miofibril-miofibril. Miofibril ini merupakan kumpulan dari lapis tebal (miosin) dan lapis tipis (aktin).
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah struktur otot sebagai alat gerak aktif?2. Jelaskan fungsi otot sebagai alat gerak aktif?3. Sebutkan jenis jenis otot!4. Jelaskan sifat kerja otot!
C. Hipotesis
1.
2.
3. Jenis jenis otot yaitu otot polos, otot jantung, dan otot lurik(otot
rangka)
4. Sifat sifat kerja otot yaitu Antagonis, Sinergis, Kelelahan Otot,
Sliding Filamen Teori.
D.Tujuan
1. Untuk dapat mengetahui bagaimana struktur otot.
2. Untuk dapat mengetahui bagaimana fungsi otot.
3. Untuk dapat mengetahui Jenis jenis otot.
4. Untuk dapat mengetahui sifat kerja otot
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Bagian-bagian otot:
1. Sarkolema Sarkolema adalah membran yang melapisi suatu sel otot yang fungsinya sebagai pelindung otot 2.Sarkoplasma Sarkoplasma adalah cairan sel otot yang fungsinya untuk tempat dimana miofibril dan miofilamen berada 3.Miofibril Miofibril merupakan serat-serat pada otot. 4. Miofilamen Miofilamen adalah benang-benang/filamen halus yang berasal dari miofibril.Miofibril terbagi atas 2 macam, yakni : a. miofilamen homogen (terdapat pada otot polos) b. miofilamen heterogen (terdapat pada otot jantung/otot cardiak dan pada otot rangka/otot lurik). Di dalam miofilamen terdapat protein kontaraktil yang disebut
aktomiosin (aktin dan miosin), tropopin dan tropomiosin. Ketika otot kita berkontraksi (memendek)maka protein aktin yang sedang bekerja dan jika otot kita melakukan relaksasi (memanjang) maka miosin yang sedang bekerja.
(Sridianti)
Fungsi otot dalam tubuh manusia yaitu melakukan beberapa fungsi penting. Fungsi utama mereka adalah gerakan, baik sengaja dan tidak sengaja, dan mereka juga mendukung tubuhnya, membantu menjaga postur. Sehat, otot yang kuat juga menstabilkan tubuh banyak sendi dan menentukan kekuatan tubuh secara keseluruhan. Fungsi tambahan adalah untuk menghasilkan panas sebagai produk sampingan dari proses lainnya.
(Fahmi Rizaldi)
Sifat sel otot:1. Setiap sel mempunyai muatan ion (-) di sebelah dalam dan ion (+) di sebelah luar membran sel2. Mempunyai kemampuan untuk memelihara perbedaan potensial3. Pada saat istirahat, muatan di dalam dan di luar membran sel sama
(Novia Feliza)
Struktur anatomi otot yaitu
1. Bahu , terdiri atas otot deltoid dan otot trapezius .2. Dada, terdiri atas otot Pectoralis Major.3. Punggung, otot Latissimus Dorsi, Otot-otot punggung atas
(upper back), dan Otot-otot punggung bawah (lower back). 4. Perut, terdiri atas Rectus Abdominis dan otot External
Obliques.5. Lengan , Otot Biceps, Otot Triceps dan Otot-otot lengan bawah
(forearms).6. Paha dan Pinggul (thighs & glutes), terdiri atas otot Otot
Quadriceps, Otot Biceps Femoris (hamstrings), dan Otot Glutes Maximus.
7. Betis (calves) terdiri atas otot terdiri atas otot Otot Gastrocnemius.
(Aditya Pramana)
BAB III
PEMBAHASAN
A.Struktur otot
Otot terbagi menjadi 3 yaitu :1. Otot Lurik
Struktur otot lurik adalah sebagai berikut :
Empal otot atau ventrikel otot dengan membran pembungkusnya disebut fasia superfasialis tersusun atas banyak berkas otot.
Berkas otot dengan membran pembungkusnya disebut fasia propria tersusun atas banyak serabut otot atau serat otot atau sel otot.
Serat otot atau sel otot tersusun atas banyak miofibril.2. Otot Jantung
]Struktur otot jantung adalah sebagai berikut :
Bercabang, tidak seperti otot rangka, yang cenderung linear. Mereka memiliki filamen protein (miosin) tebal dan tipis (aktin) bergantian.
memiliki jumlah berlimpah mitokondria yang merupakan pusat pembangkit listrik sel. Jumlah berlimpah mitokondria memungkinkan respirasi aerobik konstan yang memasok energi untuk otot-otot ini terus menerus.
memiliki penyimpanan sangat marjinal dari glikogen yang merupakan bahan baku untuk produksi energi dalam kondisi anaerobik.
3. Otot Polos
Struktur otot jantung adalah sebagai berikut :
Berbentuk gelondong dengan dua ujung yang meruncing dan tepat pada bagian tengah cenderung menggelembung. Polos sebab tidak memiliki garis-garis yang melintang sama seperti yang dijumpai pada otot lurik. Otot polos ini memiliki fibril atau serabut yang cenderung homogen.
B.Fungsi otot
a. fungsi otot lurik
sebagai alat gerak aktif karena dapat berkontraksi secara cepat dan kuat sehingga dapat menggerakkan tulang dan tubuh.
b. Fungsi otot jantung
a. Sifat ritmicity / otomatis: secara potensial dapat berkontraksi tanpa adanya rangsangan (impuls) sendiri. Dalam keadaan fisiologis sel – sel miokardium memiliki daya kontraksi yang tinggi.
b.Mengikuti hukum gagal atau tuntas: bila impuls dilepas mencapai ambang rangsangan otot jantung, maka seluruh jantung akan berkontraksi secara maksimal sebab susunan otot jantung merupakan suatu sistem sehingga impuls jantung segera dapat mencapai bagian jantung. Kekuatan kontraksi dapat beruubah ubah tergantung pada faktor tertentu misalnya serat otot jantung, suhu, dan hormon tertentu.c.Tidak berkontraksi tetanik: refraktor absolut pada otot jantung berlangsung sampai sepertiga massa, relaksasi jantung merupakan upaya tubuh untuk melindungi diri.
d.Kekuatan kontraksi: dipengaruhi panjang awal otot bila seberkas otot rangka direnggangkan kemudian dirangsang secara maksimal maka akan berkontraksi dengan kekeuatan tertentu. Panjangnnya seakan berubah bila volume diastoliknya bertambah, tetapi apabila melampaui batas tertentu kontraksi akan menurun kembali.
c. Fungsi Otot Polos
membantu dalam kontraksi yang memungkinkan gerakan zat dalam atau dari organ yang lain. Kontraksi dan pelebaran sehingga memfasilitasi pergerakan fluida juga. Sel yang terhubung satu sama lain dengan adherens junction untuk melawan perubahan bentuk organ ketika gaya diterapkan. Jadi ketika satu sel di organ atau jaringan kontraksi, kontraksi set di sel sebelah juga. Otot unit tunggal memiliki gap junction dalam bundel yang dilalui sinyal untuk kontraksi dimediasi.
C. Jenis jenis otot
Terdapat 3 jenis otot yang ditemukan pada vertebrata,
yaitu otot rangka, otot jantung dan otot polos. Bila diteliti di
bawah mikroskop, pada otot jantung dan otot rangka terlihat
adanya garis-garis dan disebut otot lurik, sedang otot polos tidak
ditemukan adanya garis-garis atau pun garisnya sangat halus,
oleh karena itu disebut otot polos.
A. Otot Polos
Otot polos mempunyai serabut kontraktil yang tidak
memantulkan cahaya berselang-seling, sehingga sarkoplasmanya
tampak polos dan homogen. Otot polos mempunyai bentuk sel
seperti gelendong, bagian tengah besar, dan ujungnya meruncing.
Dalam setiap sel otot polos terdapat satu inti sel yang terletak di
tengah dan bentuknya pipih.
Aktivitas otot polos tidak dipengaruhi oleh kehendak kita (otot
tidak sadar) sehingga disebut otot involunter dan selnya dilengkapi
dengan serabut saraf dari sistem saraf otonom. Kontraksi otot polos
sangat lambat dan lama, tetapi tidak mudah lelah. Otot polos
terdapat pada alat-alat tubuh bagian dalam sehingga disebut juga
otot visera. Misalnya pada pembuluh darah, pembuluh limfa, saluran
pencernaan, kandung kemih, dan saluran pernapasan. Otot polos
berfungsi memberi gerakan di luar kehendak, misalnya gerakan zat
sepanjang saluran pencernaan. Selain itu, berguna pula untuk
mengontrol diameter pembuluh darah dan gerakan pupil mata.
B. Otot Lurik atau Otot Rangka
Otot lurik mempunyai serabut kontraktil yang memantulkan
cahaya berselang-seling gelap (anisotrop) dan terang (isotrop). Sel
atau serabut otot lurik berbentuk silindris atau serabut panjang.
Setiap sel mempunyai banyak inti dan terletak di bagian tepi
sarkoplasma. Otot lurik bekerja di bawah kehendak (otot sadar)
sehingga disebut otot volunter dan selnya dilengkapi serabut saraf
dari sistem saraf pusat. Kontraksi otot lurik cepat tetapi tidak teratur
dan mudah lelah. Otot lurik disebut juga otot rangka karena
biasanya melekat pada rangka tubuh, misalnya pada bisep dan
trisep. Selain itu juga terdapat di lidah, bibir, kelopak mata, dan
diafragma. Otot lurik berfungsi sebagai alat gerak aktif karena dapat
berkontraksi secara cepat dan kuat sehingga dapat menggerakkan
tulang dan tubuh.
C. Otot Jantung
Otot jantung berbentuk silindris atau serabut pendek. Otot ini
tersusun atas serabut lurik yang bercabang-cabang dan saling
berhubungan satu dengan lainnya. Setiap sel otot jantung
mempunyai satu atau dua inti yang terletak di tengah sarkoplasma.
Otot jantung bekerja di luar kehendak (otot tidak sadar) atau
disebut juga otot involunter dan selnya dilengkapi serabut saraf dari
saraf otonom. Kontraksi otot jantung berlangsung secara otomatis,
teratur, tidak pernah lelah, dan bereaksi lambat. Dinamakan otot
jantung karena hanya terdapat di jantung. Kontraksi dan relaksasi
otot jantung menyebabkan jantung menguncup dan mengembang
untuk mengedarkan darah ke seluruh tubuh. Ciri khas otot jantung
adalah mempunyai diskus interkalaris, yaitu pertemuan dua sel
yang tampak gelap jika dilihat dengan mikroskop.
D.Sifat Kerja Otot
Sifat kerja otot dibedakan menjadi dua, yaitu :
a. Antagonis
Otot antagonis adalah dua otot atau lebih yang tujuan
kerjanya berlawanan. Jika otot pertama berkontraksi dan yang
kedua berelaksasi, akan menyebabkan tulang tertarik atau
terangkat. Sebaliknya, jika otot pertama berelaksasi dan yang kedua
berkontraksi akan menyebabkan tulang kembali ke posisi semula.
Contoh otot antagonis adalah otot bisep dan trisep. Otot bisep
adalah otot yang memiliki dua ujung (dua tendon) yang melekat
pada tulang dan terletak di lengan atas bagian depan. Otot trisep
adalah otot yang memiliki tiga jung (tiga tendon) yang melekat pada
tulang, terletak di lengan atas bagian belakang. Untuk mengangkat
lengan bawah, otot bisep berkontraksi dan otot trisep berelaksasi.
Untuk menurunkan lengan bawah, otot trisep berkontraksi dan otot
bisep berelaksasi.
Antagonis juga adalah kerja otot yang kontraksinya
menimbulkan efek gerak berlawanan, contohnya adalah:
1. Ekstensor ( meluruskan) dan fleksor (membengkokkan),
misalnya otot trisep dan otot bisep.
2. Abduktor (menjauhi badan) dan adductor (mendekati badan)
misalnya gerak tangan sejajar bahu dan sikap sempurna.
3. Depresor (ke bawah) dan adduktor ( ke atas), misalnya gerak
kepala merunduk dan menengadah.
4. Supinator (menengadah) dan pronator (menelungkup),
misalnya gerak telapak tangan menengadah dan gerak telapak
tangan menelungkup.
b. Sinergis
Sinergis juga adalah otot-otot yang kontraksinya
menimbulkan gerak searah. Contohnya pronator teres dan pronator
kuadratus (Otot yang menyebabkan telapak tangan menengadah
atau menelungkup). Otot sinergis adalah dua otot atau lebih yang
bekerja bersama – sama dengan tujuan yang sama. Jadi, otot – otot
itu berkontraksi bersama dan berelaksasi bersama. Misalnya, otot –
otot antar tulang rusuk yang bekerja bersama ketika kita menarik
napas, atau otot pronator, yaitu otot yang menyebabkan telapak
tangan menengadah atau menelungkup. Gerakan pada bagian
tubuh, umumnya melibatkan kerja otot, tulang, dan sendi. Apabila
otot berkontraksi, maka otot akan menarik tulang yang dilekatinya
sehingga tulang tersebut bergerak pada sendi yang dimilikinya.
Otot yang sedang bekerja akan berkontraksi sehingga otot
akan memendek, mengeras, dan bagian tengahnya menggembung.
Karena memendek, tulang yang dilekati otot tersebut tertarik atau
terangkat. Kontraksi satu macam otot hanya mampu untuk
menggerakan tulang ke satu arah tertentu. Agar tulang dapat
kembali ke posisi semula, otot tersebut harus mengadakan
relaksasi. Namun relaksasi otot ini saja tidak cukup. Tulang harus
ditarik ke posisi semula. Oleh karena itu, harus ada otot lain yang
berkontraksi yang merupakan kebalikan dari kerja otot pertama.
Jadi, untuk menggerakan tulang dari satu posisi ke posisi yang lain,
kemudian kembali ke posisi semula, diperlukan paling sedikit dua
macam otot dengan kerja berbeda.
C. Sliding Filamen Teori
Sliding filament theory atau teori pergeseran. Salah satu teori kontraksi otot adalah teori geseran filamen (the sliding filament theory of muscular contraction). Menurut teori geseran filamen bahwa pada suatu kontraksi otot, panjang aktin dan myosin tidak berubah. Jadi pada saat suatu otot berkontraksi atau mengerut, yamg terjadi adalah saling bergesernya(sleding) atau saling mendekat dan merapatnya filamen aktin dan myosin.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Struktutr otot terdiri atas berkas-berkas serabut otot, berkas serabut otot ini terdiri atas sel-sel
otot. Di dalam setiap sel otot terdiri atas sarkolemna, sarkoplasma, dan miofibril. Miofibril
memliliki struktur gelap (anisotrop/A) dan strukur terang (isotrop/I). Dalam pola gelap dan
terang tersebut terdapat miofilamen yang terdiri atas filamen tipis dan filamen tebal. Filamen
tipis merupakan aktin sedangkan filamen tebal merupakan mioisin. Aktin dan miosin
merupakan protein sel otot yang bertanggung jawab atas kontraksi otot, selain aktin dan
miosin, terdapat pula beberapa protein otot yang mempunyai peran penting dalam kontraksi
otot, yaitu titin, tropomiosin, dan troponin.
1. Bagian-bagian otot
Sarkolema adalah membran yang melapisi suatu sel otot yang fungsinya sebagai pelindung
otot
Sarkoplasma adalah cairan sel otot yang fungsinya untuk tempat dimana miofibril dan
miofilamen berada
Miofibril merupakan serat-serat pada otot.
Miofilamen adalah benang-benang/filamen halus yang berasal dari miofibril. Miofibril
terbagi atas 2 macam, yakni :
a. miofilamen homogen (terdapat pada otot polos)
b. miofilamen heterogen (terdapat pada otot jantung/otot cardiak dan pada otot rangka/otot
lurik).
2. Jaringan otot terdiri dari:
Otot Polos (otot volunter) adalah salah satu otot yang mempunyai bentuk yang polos dan
bergelondong. Cara kerjanya tidak disadari (tidak sesuai kehendak) / invontary, memiliki satu
nukleus yang terletak di tengah sel. Otot ini biasanya terdapat pada saluran pencernaan
seperti:lambung dan usus.
Otot Lurik (otot rangka) merupakan jenis otot yang melekat pada seluruh rangka, cara
kerjanya disadari (sesuai kehendak), bentuknya memanjang dengan banyak lurik-lurik,
memiliki nukleus banyak yang terletak di tepi sel. Contoh otot pada lengan.
Otot Jantung (otot cardiak) merupakan otot paling istimewa karena memiliki bentuk yang
hampir sama dengan otot lurik, yakni mempunyai lurik-lurik tapi bedanya dengan otot lurik
yaitu bahwa otot lirik memiliki satu atau dua nukleus yang terletak di tengah/tepi sel. Dan
otot jantung adalah satu-satunya otot yang memiliki percabangan yang disebut duskus
interkalaris. Otot ini juga memiliki kesamaan dengan otot polos dalam hal cara kerjanya
yakni involuntary (tidak disadari). Otot jantung hanya terdapat pada jantung.