Makalah ibadah
Transcript of Makalah ibadah
MAKALAH IBADAH DAN AKHLAK
DOSEN PENGAMPU : AANG KUNAEFI
DI SUSUN : KELOMPOK 3
1.KHAERANI – 10523350
JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
2011
A. LATAR BELAKANG
Shalat adalah tiang agama dan merupakan perbuatan yang pertama kali di hisab oleh
Allah SWT kelak. Secara ma’quli (pandangan akal). Statemen itu dapat dibenarkan, sebab
aktifitas shalat mencerminkan kepribadian secara kafah. Shalat dapat mencegah dari
perbuatan keji dan munkar dan sesungguhnya dengan shalat kita dapat selalu mengingat
Allah dan shalat merupakan ibadah yang keutamaannya lebih besar daripada ibadah yang
lainnya. Hal ini dijelaskan dalam QS. al-Ankabut: 45 yang berbunyi :
ذك منكر ول حشاء وال ف الة تنھى عن ال ن الص إ الة قم الص كتاب وأ لیك من ال وحي إ م ما اتل ما أ عل ی ر وهللا كب أ ر هللا
}45ت/تصنعون {العنكبو
Artinya:
“Bacalah al-Quran yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu al-kitab(Al-Qur’an) dan
dirikanlah shalat. sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan
munkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari
ibadat-ibadat yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan”.(QS. al-Ankabut:
45).
Shalat merupakan ibadah yang utama disisi Allah, berkali-kali al- Qur’an menegaskan bahwa
Allah memerintahkan manusia agar mengerjakan shalat. Nabi Muhammad SAW juga
memberikan pengertian bahwa amal ibadah yang pertama-tama kali di hisab di hari kiamat
adalah shalat, jika shalatnya baik, maka baiklah semua amal perbuatannya, dan jika rusak
shalatnya, maka biasanya amal yang lain ikut rusaK.
B. PERUMUSAN MASALAH
Berpijak dari apa yang telah diuraikan tersebut diatas, maka penulis merumuskan
masalah sebagai berikut:
1.Definisi shalat
2.Kedudukan shalat
3.Pengaruh shalat dalam kehidupan individu dan social
4.Keutamaaan shalat jamaah
5.Dimensi pikologis shalat jamaah
6.Indikator keberhasilan shalat
HIKMAH SHALAT DAN IMPLEMENTASINYA
1.1 DEFINISI SHALAT
Sholat berasal dari bahasa Arab As-Sholah ( ).
Definisi (ta'rif/pengertian):
Sholat secara Bahasa (Etimologi) berarti Do'a
Sedangkan secara Istilah/Syari'ah (Terminologi), sholat adalah perkataan dan perbuatan
tertentu/khusus yang dibuka/dimulai dengan takbir (takbiratul ihram) diakhiri/ditutup dengan
salam.
Sholat merupakan rukun perbuatan yang paling penting diantara rukun Islam yang lain sebab
ia mempunyai pengaruh yang baik bagi kondisi akhlaq manusia. sholat didirikan sebanyak
lima kali setiap hari, dengannya akan didapatkan bekas/pengaruh yang baik bagi manusia
dalam suatu masyarakatnya yang merupakan sebab tumbuhnya rasa persaudaraan dan
kecintaan diantara kaum muslimin ketika berkumpul untuk menunaikan ibadah yang satu di
salah satu dari sekian rumah milik Allah subhanahu wa ta'ala (masjid).
1.2 KEDUDUKAN SHALAT
Sholat merupakan salah satu rukun Islam setelah syahadatain. Dan amal yang paling utama
setelah syahadatain. Barangsiapa menolak kewajibannya karena bodoh maka dia harus
dipahamkan tentang wajibnya sholat tersebut, barangsiapa tidak meyakini tentang wajibnya
sholat (menentang) maka dia telah kafir. Barangsiapa yang meninggalkan sholat karena
menggampang-gampangkan atau malas, maka wajib baginya untuk bertaubat kepada Allah.
Bersabda Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam:
"Pemisah di antara kita dan mereka (orang kafir) adalah sholat. Barangsiapameninggalkannya
maka sungguh dia telah kafir." (HR. Ahmad, Abu Dawud, Tirmidzi, Nasai dan Ibnu Majah).
Sholat dalam Islam mempunyai kedudukan yang tidak disamai oleh ibadah-ibadah lainnya. Ia
merupakan tiangnya agama ini. Yang tentunya tidaklah akan berdiri tegak kecuali dengan
adanya tiang tersebut.
Sabda Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menegaskan:
"Pondasi (segala) urusan adalah Islam, dan tiangnya (Islam) adalah sholat, sedangkan yang
meninggikan martabatnya adalah jihad fi sabilillah." (HR. Tirmidzi, Ibnu Majah dan Ahmad.
Dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani)
Sholat merupakan kewajiban mutlak yang tidak pernah berhenti kewajiban melaksanakannya
sekalipun dalam keadaan takut, sebagaimana firman Allah Ta'ala menunjukkan:
"Peliharalah segala sholat(mu), dan (peliharalah) sholat wustha. Jika kamu dalam keadaan
takut (akan bahaya), maka sholatlah sambil berjalan atau berkendaraan. Kemudian apabila
kamu telah aman, maka sebutlah Allah (sholatlah) sebagaimana Allah telah mengajarkan
kepadamu apa yang belum kamu ketahui." (QS. AL-baqarah : 238 - 239).
Sholat adalah ibadah yang pertama kali diwajibkan Allah dan nantinya akan menjadi amalan
pertama yang dihisab di antara malan-amalan manusia serta merupakan akhir wasiat
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, sebagaimana disebutkan dalam sabdanya:
"Sholat, sholat dan budak-budak yang kamu miliki." (HR. Ibnu Majah dan Ahmad.
Dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani)
Sholat yang nantinya akan menjadi amalan terakhir yang hilang dari agama ini. Jika sholat
telah hilang, berarti hilanglah agama secara keseluruhan. Untuk itu Rasulullah shallallahu
'alaihi wa sallam mengingatkan dengan sabdanya:
"Tali-tali (penguat) Islam sungguh akan musnah seikat demi segera berpegang dengan ikatan
berikutnya (yang lain). Ikatan yang pertama kali binasa adalah hukum, dan yang terakhir
kalinya adalah sholat." (HR. Ahmad, Ibnu Hibban dan Al-Hakim. Dishahihkan oleh Syaikh
Al-Albani).
1.3 PENGARUH SHALAT TERHADAP KEHIDUPAN INDIVIDU DAN SOSIAL
1.3.1 PENGARUH SHALAT BAGI DIRI ( INDIVIDU )
1.Menenteramkan jiwa
)28الذین آمنوا وتطمئن قلوبھم بذكر هللا أال بذكر هللا تطمئن القلوب (الرعد
2.Menyehatkan pikiran, jiwa, dan raga
)15 -14(سورة األعلى: فصلى ربھ اسم وذكر قد أفلح من تزكى
3.Membimbing langkah
)6اھدنا الصراط المستقیم (الفاتحة
)69(العنكبوت المحسنین لمع هللا وإن سبلنا لنھدینھم فینا جاھدوا والذین
6.Terkabulnya doa
دونیرش لعلھم بي ولیؤمنوا لي فلیستجیبوا دعان إذا الداع دعوة أجیب قریب فإني عني عبادي سألك وإذا ) 186(البقرة
1.3.2 PENGARUH SHALAT BAGI MASYARAKAT
1.Perbuatan jahat tereliminasi
45نكبوت (الع تصنعون ما یعلم وهللا أكبر هللا ولذكر والمنكر الفحشاء عن تنھى الصالة إن الصالة وأقم(
2.Memupuk kebersamaan & persaudaraan (dalam shalat jama’ah)
3.Mempuk sikap tasamuh (toleransi)
4.Memupuk semangat cinta damai
1.4 KEUTAMAAN SHALAT BERJAMA’AH
1) Menggugugurkan dosa & meninggikan derajat
Rasululloh bersabda:
من لى راح مسجد إ جماعة ال خطوة ف تمحو كتب وخطوة سیئة ھ ت ل ذاھباوراجعا حسنة
Barangsiapa berangkat ke masjid, maka satu langkah menghapus satu keburukan, dan satu
langkah ditulis satu kebaikan, di saat pergi dan pulang.
(HR. Ahmad, no: 6599, 10/103, dari Abdulloh bin Amr bin Al-Ash, dishohihkan syaikh
Ahmad Syakir)
2) Meraih seperti pahala haji
Rasululloh bersabda:
من ھ من خرج ھرا بیت ى متط ل وبة صالة إ جره مكت أ جر ف حاج كأ ال محرم ال ومن ى خرج ل إ یح حى تسب ال ینصبھ ال الض إ یاه إ
جره فأ جر كأ معتمر ال وصالة ى عل ر ث غو ال صالة أ ینھما ل في كتاب ب عل یین
Barangsiapa keluar dari rumahnya dalam keadaan bersuci menuju sholat wajib, maka
pahalanya seperti pahala orang yang berhaji berihrim. Barangsiapa keluar untuk sholat
sunnah dhuha, dia tidak berdiri kecuali karena itu, maka pahalanya seperti pahala orang
yang berumroh. Dan (melakukan) sholat setelah sholat lainnya, tidak melakukan perkara sia-
sia antara keduanya, ditulis di kitab ‘illiyyin. (HR. Ahmad; Abu Dawud; dari Abu Umamah,
dishohihkan Al-Albani)
3) Jaminan khusnul khatimah dan pahala besar
Rasululloh bersabda:
ة الث ھم ث ضامن كل ى عل غازیا خرج رجل وجل عز هللا یل في سب ھو هللا ى ضامن ف عل ى هللا حت اه توف ی ھ یدخل ف ة جن و ال أ ه رد ی
ما جر من نال ب ى راح ورجل وغنیمة أ ل مسجد إ ال ھو ى ضامن ف عل ى هللا حت اه یتوف ھ یدخل ف ة جن و ال ه أ ما یرد جر من نال ب أ
یمة ورجل وغن یتھ دخل سالم ب ضامن فھو ب ى عل وجل عز هللا
Tiga orang dijamin oleh Alloh ‘Azza wa Jalla:
Seseorang yang keluar berperang fii sabilillah, maka dia dijamin oleh Alloh sehingga
Alloh akan mematikannya, lalu memasukkan ke dalam sorga, atau Alloh akan
memulangkannya dengan meraih pahala dan ghonimah.
Seseorang yang berangkat ke masjid, maka dia dijamin oleh Alloh sehingga Alloh
akan mematikannya, lalu memasukkan ke dalam sorga, atau Alloh akan
memulangkannya dengan meraih pahala dan ghonimah.
Seseorang yang masuk rumahnya dengan mengucapkan salam, maka dia dijamin oleh
Alloh.
(HR. Abu Dawud, dari Abu Umamah, dishohihkan syaikh Al-Albani di dalam Shohih Abi
Dawud 2/273)
4) Setiap pergi ke masjid disiapkan tempatnya di sorga
Rasululloh bersabda:
من ل غدا مسجد ىإ ال عد وراح أ ھ هللا ھ ل زل ة من ن جن ما ال و غدا كل راح أ
Barangsiapa pergi di waktu pagi ke masjid, dan pergi di waktu sore, Alloh menyiapkan
baginya tempat tinggalnya di sorga setiap dia pergi di waktu pagi dan di waktu sore.
(HR. Bukhori, no: 662, dari Abu Huroiroh)
5) Keutamaan besar! Jika orang tahu, dia akan datang walaupun merangkak!!
Rasululloh bersabda:
و قال م ل عل اس ی ما الن داء في ل والصف الن م األو م ث ال یجدوا ل ن إ یھ یستھموا أ و الستھموا عل مون ول عل ما ی ھجیر في الت
وا ق یھ الستب ل و إ مون ول عل ما ی عتمة في ال بح توھما والص و أل حبوا ول
Seandainya manusia mengetahui (keutamaan) yang ada pada adzan dan shof awal, lalu
mereka tidak akan mendapatkannya kecuali mereka melakukan undian padanya, pastilah
mereka melakukan undian. Dan seandainya mereka mengetahui (keutamaan) bersegera (ke
masjid), sungguh mereka pasti berlomba padanya. Dan seandainya mereka mengetahui
(keutamaan) yang ada pada (sholat) ‘atamah (isya’) dan subuh, sungguh mereka pasti
mendatangai keduanya, walaupun merangkak. (HR. Bukhori, no: 615, dari Abu Huroiroh)
1.5 DIMENSI PSIKOLOGIS SHALAT BERJAMA’AH
Di samping memiliki banyak manfaat dan pahala yang besar, shalat berjama’ah
mempunyai dimensi psikologis tersendiri antara lain : Aspek demokratis, rasa diperhatikan
dan berarti kebersamaan, tidak adanya jarak personal, terapi lingkungan.
1. Aspek demokratis
Aspek demokratis dalam shalat berjama’ah terdapat pada aktivitas sebagai berikut :
a) Memukul kentongan atau bedug
Sebagai tanda memasuki shalat, di masjid atau musholla terutama di pedesaan ada
kentongan atau bedug. Memukul kentongan atau bedug boleh dilakukan oleh siapa saja,
tentunya harus mengerti aturan kesepakatan di daerah tersebut. Ini berarti Islam sudah
menerapkan teori bahwa manusia itu berkedudukan sama.
b) Mengumandangkan adzan
Adzan merupakan tanda tiba waktu shalat dan harus di kumandangkan oleh Muadzin.
Pada prinsipnya siapa saja boleh mengumandangkan adzan. Hanya saja karena adzan
merupakan bagian dari syiar Islam, maka lebih baik adzan di kumandangkan oleh seorang
yang mengerti lafal, ucapan atau bacaan yang benar.
c) Melantunkan iqomat
Iqamat merupakan tanda bahwa shalat berjama’ah akan segera dimulai.
d) Pemilihan atau pengisian barisan atau shaf
Pada dasarnya siapa saja yang datang lebih dulu untuk mengikuti shalat berjama’ah,
maka boleh menempati barisan/ shaff yang depan atau utama.
e) Proses pemilihan imam
Imam adalah pemimpin dalam shalat berjama’ah, yang sudah memiliki kriteria atau
syarat-syarat yang telah ditentukan oleh syara’.
2. Rasa diperhatikan dan berarti
Pada shalat berjama’ah ada unsur-unsur rasa diperhatikan dan rasa berarti bagi diri
sendiri, hal ini terlihat pada beberapa aspek yakni:
a) Memilih dan menempati shaff
Dalam shalat berjama’ah, siapa saja yang datang lebih dulu berhak untuk menempati
barisan atau shaff yang pertama atau terdepan.
b) Setelah shalat, jama’ah memiliki kebiasaan untuk bersalaman dengan jama’ah lain.
Hal ini menunjukkan bahwa manusia memiliki kedudukan yang sama dan berhak untuk
menyapa lingkungan di sekitarnya.
c) Pada saat membaca surat Al-Fatihah makmum mengucapkan “Amin (kabulkanlah do’a
kami)”, secara serempak, juga dalam mengikuti gerakan imam, tidak boleh saling
mendahului. Hal ini menunjukkan bahwa adanya unsur ketaatan kepada pemimpin.
d) Demikian pula saat mengakhiri shalat, jama’ah mengucapkan salam ke kanan dan ke kiri.
Ini menunjukkan bahwa sesama manusia untuk saling mendo’akan, saling menyejahterakan
lingkungan sekitarnya.
3. Perasaan kebersamaan
Shalat berjama’ah selain mempunyai pahala yang lebih banyak dari shalat, di
dalamnya juga terdapat aspek atau unsur kebersamaan yakni kedudukan yang sama sebagai
hamba Allah sehingga dapatmenghindarkan seseorang dari rasa terisolir, terpencil, dan asing
di hadapan manusia lain.
4. Tidak adanya jarak personal
Salah satu kesempurnaan shalat adalah lurus dan rapatnya barisan shaff. Ini berarti
tidak ada jarak personal antara satu dengan yang lainnya. Karena masing-masing mereka
berusaha untuk meluruskan dan merapatkan barisan, walaupun kepada mereka yang tidak
kenal, namun merasa ada suatu ikatan, yakni ikatan aqidah atau keyakinan.
5. Terapi lingkungan
Sebagai contoh di masjid sering diselenggarakan pembinaan setelah selesai shalat
berjama’ah, kegiatan inilah yang ikut memberikan andil dan terapi lingkungan.
1.6 INDIKATOR KEBERHASILAN SHALAT
1.Shalat dilakukan dengan gerakan yang benar sesuai tuntunan yang benar
2.Shalat dilakukan dengan khusu’
3. Khusyu’ dapat di capai jika bacaan dan gerakan dalam shalat di pahami dengan baik dan
benar.
4.Khusyu’ di capai jika fisik,ucapan,pikiran dan hati kita tenang dan terarah untuk
mengadukan diri kepadanya,dan hanya padanya
5.Khusyu’ dapat di capai jika seseorang mengerti dan memahami tujuan shalat sebagai dialog
dan pengaduan problem serta pengukuhan kemahabesarannya.
DAFTAR PUSTAKA :
http://www.zakariahsb.co.cc/2010/11/normal-0-false-false-false.html
http://dinidinidini.wordpress.com/2011/02/27/pengaruh-shalat-terhadap-kehidupan-dan-
kepribadian/
http://ustbudi.blogspot.com/2008/11/implementasi-sholat-dalam-kehidupan.html