MAKALAH LAPISAN MASYARAKAT

12
MAKALAH LAPISAN MASYARAKAT Nama : Andri Stiawan Neng Fitriani Rista Sugiana Kelas : I. a Keperawatan SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MITRA KENCANA TASIKMALAYA

description

Kalau mau bentuk Doc (Ms Office) salin link "http://adf.ly/1RCnul" (tanpa tanda petik) ini ke browser anda. Tunggu 5 detik lalu klik Skip di atas kanan layar anda. dan Klik download.

Transcript of MAKALAH LAPISAN MASYARAKAT

Page 1: MAKALAH LAPISAN MASYARAKAT

MAKALAH

LAPISAN MASYARAKAT

Nama : Andri Stiawan

Neng Fitriani

Rista Sugiana

Kelas : I. a Keperawatan

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

MITRA KENCANA TASIKMALAYA

Page 2: MAKALAH LAPISAN MASYARAKAT

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis mengucapkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan

rahmat dan karunia-Nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah dengan

judul “LAPISAN MASYARAKAT ”.

Dalam kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang

telah membantu terwujudnya makalah ini.

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari

kesempurnaan, untuk itu kami mengharapkan kritikan dan saran yang membangun dari

pembaca demi penyempurnaan makalah ini, semoga makalah ini dapat dimanfaatkan

sebagaimana mestinya.

Tasikmalaya, Oktober 2015

Penyusun

Page 3: MAKALAH LAPISAN MASYARAKAT

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................... i

DAFTAR ISI .................................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

BAB II LAPISAN MASYARAKAT ....................................................................... 2

A. Pengertian Lapisan Masyarakat ............................................................ 2

B. Terjadinya Lapisan Lasyarakat ............................................................. 2

C. Sifat Sistem Lapisan Masyarakat .......................................................... 3

D. Kelas-Kelas Dalam Masyarakat (social classes)................................... 4

E. Dasar Lapisan Masyarakat .................................................................... 4

F. Unsur-unsur Lapisan Masyarakat ......................................................... 5

G. Lapisan yang Sengaja Disusun ............................................................. 6

H. Perlunya Sistem Lapisan Masyarakat ................................................... 7

BAB III KESIMPULAN .......................................................................................... 8

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR LAMPIRAN

Page 4: MAKALAH LAPISAN MASYARAKAT

BAB I

PENDAHULUAN

Setiap masyarakat senantiasa mempunyai penghargaan tertentu terhadap hal-hal

tertentu dalam masyarakat yang bersangkutan. Penghargaan yang lebih tinggi terhadap hal-

hal tertentu, akan menempatkan hal tersebut pada kedudukan yang lebih tinggi dari hal-hal

lainya. Kalau suatu masyarakat lebih menghargai kekayaan materil dari pada kehormatan.

Gejala tersebut menimbulkan lapisan masyarakat, yang merupakan perbedaan posisi

seseorang atau suatu kelompok dalam kedudukan yang berbeda-beda.

Filsuf Aristoteles mengatakan di dalam negara terdapat tiga unsur, mereka yang kaya

sekali, yang pertengahan dan yang melarat. Seseorang sosiologi terkemuka, yaitu Pitirim

A.Sorokin, pernah mengatakan bahwa sistem lapisan merupakan ciri yang tetap dan umum

dalam setiap masyarakat yang hidup teratur. Lapisan teratas adalah orang yang memiliki

sesuatu yang berharga dalam jumlah yang sangat banyak. Dan lapisan rendah adalah mereka

yang hanya sedikit sekali atau tidak memiliki sesuatu yang berharga. Biasanya golongan yang

berada dalam lapisan teratas tidak hanya memiliki satu macam saja dari apa yang di hargai

oleh masyarakat, tetapi kedudukanya yang tinggi, memiliki uang banyak, kekuasaan, dan

mungkin juga kehormatan. Sistem lapisan dalam masyarakat tersebut dalam sosiologi di

kenal dengan social stratification. Kata stratification berasal dari kata stratum (strata yang

berarti lapisan).

Menurut Pitirim A.Sorokin social stratification adalah perbedaan penduduk atau

masyarakat ke dalam kelas-kelas secara bertingkat. Perwujutanya adalah kelas-kelas tinggi

dan kelas yang lebih rendah. Menurut sorokin,dasar dan inti lapisan masyarakat tidak adanya

keseimbangan dalam pembagian hak dan kewajiban, kewajiban, dan tanggung jawab nilai-

nilai sosial pengaruhnya di antara anggota-anggota masyarakat.

Page 5: MAKALAH LAPISAN MASYARAKAT

BAB II

LAPISAN MASYARAKAT

A.Pengertian Lapisan Masyarakat (stratifikasi sosial)

Menurut Pitirim A.Sorokin, stratifikasi sosial adalah perbedaan penduduk atau

masyarakat ke dalam lapisan-lapisan kelas secara bertingkat. Pitirim A.Sorokin juga

mengatakan bahwa lapisan dalam masyarakat itu merupakan ciri yang tetap dan umum dalam

masyarakat yang hidup teratur. Lapisan-lapisan kelas secara bertingkat dapat di bedakan

menjadi tiga unsur, yaitu kelas atas, menengah, dan kelas bawah. Golongan yang berada

dalam kelas atas adalah golongan yang memiliki banyak uang, kekuasaan, dan mungkin juga

kehormatan.

Bentuk-bentuk lapisan masyarakat berbeda-beda dan banyak sekali. Lapisan-lapisan

tersebut tetap ada sekalipun dalam masyarakat kapitalistis, demokratis, komunistis, dan lain

sebagainya. Lapisan masyarakat tadi mulai ada sejak manusia mengenal adanya kehidupan

bersama di dalam suatu organisasi bersama. Misalnya pada masyarakat-masyarakat yang

bertaraf kebudayaan masih bersahaja. Lapisan masyarakat mula-mula di dasarkan pada

perbedaan seks, perbedaan antara pemimpin dengan yang di pimpin, golongan budak dan

bukan budak, pembagian kerja, dan bahkan juga suatu perbedaan berdasarkan kekayaan.

Lapisan masyarakat memiliki banyak bentuk-bentuk kongkrit. Akan tetapi, secara

prinsipil bentuk-bentuk tersebut dapat di klasifikasikan ke dalam tiga macam kelas yaitu yang

ekonomis, politis, dan yang didasarkan pada jabatan-jabatan tertentu dalam masyarakat.

Umumnya, ketiga bentuk kelompok tadi mempunyai hubungan yang erat satu dengan yang

lainya, di mana terjadi saling mempengaruhi. Misalnya, mereka yang termasuk ke dalam

suatu lapisan atas dasar ukuran politis biasanya juga merupakan orang-orang yang menduduki

suatu lapisan tertentu atas dasar ekonomis. Dimikian pula mereka yang kaya biasanya

menempati jabatan-jabatan yang senantiasa penting. Akan tetapi hal itu tergantung pada

sistem nilai yang berlaku serta berkembang dalam masyarakat bersangkutan.

B.Terjadinya Lapisan Lasyarakat

Sistem lapisan masyarakat dapat terjadi dengan sendirinya dalam proses pertumbuhan

masyarakat itu. Akan tetapi, ada pula yang dengan sengaja di susun untuk mengejar suatu

tujuan bersama. Alasan terbentuknya lapisan masyarakat yang terjadi dengan sendirinya

adalah kepandaian, tingkat umur, sifat keaslian keanggotaan, kerabat seorang kepala

masyarakat, dan mungkin juga harta dalam batas-batas tertentu.

Secara teoritis, semua manusia di anggap sederajat. Akan tetap, sesuai dengan

kenyataan hidup kelompok-kelompok sosial, halnya tidaklah dimikian. Perbedaan atas lapisan

merupakan gejala universal yang merupakan bagian sistem sosial setiap masyarakat.

Page 6: MAKALAH LAPISAN MASYARAKAT

Pedoman untuk meneliti pokok-pokok terjadinya proses lapisan dalam masyarakat.

(1) pada sistem pertentangan yang ada dalam masyarakat, sistem dimikian hanya mempunyai

arti khusus bagi masyarakat-masyarakat tertentu.

(2) Sistem lapisan dapat di analisis dalam arti-arti sebagai berikut.

a. Distribusi hak-hak istimewa yang objektif seperti penghasilan, kekayaan, dan

keselamataan.

b. Sistem pertanggaan yang di ciptakan oleh para warga masyarakat.

c. Kriteria sistem pertentengan dapat berdasarkan kualitas pribadi, keanggotaan

kelompok kerabat tertentu, milik, dan wewenang atau kekuasaan.

d. Lambang-lambang kedudukan, seperti tingkah laku hidup, cara berpakaian,

perumahan, keanggotaan pada suatu organisasi.

e. Mudah sukarnya bertukar kedudukan.

f. Solidaritas di antara individu atau kelompok-kelompok sosial yang menduduki

kedudukan yang sama dalam sistem sosial masyarakat

Sistem lapisan masyarakat yang dengan sengaja di susun untuk mengajar suatu tujuan

bersama. Hal itu biasanya berkaitan dengan pembagian kekuasaan dan wewenang resmi

dalam organisasi-organisasi formal, seperti pemerintah, prusahaan, partai politik, angkatan

bersenjata atau perkumpulan.kekuasaan dan wewenang merupakan unsur khusus dalam

sistem lapisan. Unsur tersebut memepunyai sifat yng lain dari uang, tanah, benda-benda

ekonomis, ilmu pengetahuan, atau kehormatan.

Akan tetapi, apabila suatu masyarakat hendak hidup dengan teratur, kekuasaan dan

wewenang yang ada harus di bagi dengan teratur pula sehingga jelas bagi setiap orang di

tempat mana letaknya kekuasaan dan wewenang dalam organisasi, secara vertikal dan

horizontal. Apabila kekuasaan dan wewenang tidak di bagi secara teratur, kemingkinan besar

sekali akan terjadi pertentangan-pertentangan yang dapat membahayakan keutuhan

masyarakat.

C.Sifat Sistem Lapisan Masyarakat

Sifat sistem lapisan di dalam suatu masyarakat dapat bersifat tertutup (closed social

stratification) dan terbuka (open social stratification). Sistem lapisan yang bersifat tertutup

membatasi kemungkinan pindahnya seseorang dari satu lapisan ke lapisan yang lain, baik

yang merupakan gerak ke atas atau ke bawah. Di dalam sistem demikian, satu-satunya jalan

untuk menjadi anggota suatu lapisan dalam masyarakat adalah kelahiran. Sebaliknya di dalam

sistem terbuka, setiap masyarakat mempunyai kesempatan untuk berusaha dengan kecakapan

sendiri untuk naik lapisan, atau, bagi mereka yang tidak beruntung jatuh dari lapisan yang

atas ke lapisan dibawahnya. Pada umumnya sistem terbuka ini memberi perangsang yang

lebih besar kepada setiap anggota masyarakat untuk di jadikan landasan pembagunan

masyarakat dari pada sistem yang tertutup.

Page 7: MAKALAH LAPISAN MASYARAKAT

D. Kelas-Kelas Dalam Masyarakat (social classes)

Kelas sosial adalah semua orang dan keluarga yang sadar akan kedudukannya di

dalam suatu lapisan, sedangkan kedudukan mereka itu di ketahui serta di akui oleh

masyarakat umum.

Ada beberapa pendapat tentang kelas sosial, yaitu:

Kurt.B.Mayer, istilah kelas sosial hanya di pergunakan untuk lapisan yang

bersandarkan atas unsur-unsur ekonomis, sedangkan lapisan yang berdasarkan atas

kehormatan kemasyarakatan di namakan kelompok kedudukan (status group).

Max Weber, membuat perbedaan antara dasar-dasar ekonomis dan dasar-dasar

kedudukan sosial, dan tetap menggunakan istilah kelas bagi semua lapisan. Adanya kelas

yang bersifat ekonomis di baginya lagi dalam kelas yang bersandarkan atas pemilikan tanah

dan benda-benda, sarta kelas yang bergerak dalam bidang ekonomi dan menggunakan

kecakapanya. Adanya golongan yang mendapat kehormatan khusus dari masyarakat dan di

namakan stand.

Joseoh Schumpeter, terbentuknya kelas dalam masyarakat di perlukan untuk

menyesuaikan masyarakat dengan keperluan-keperluan yang nyata, akan tetapi makna kelas

dan gejala-gejala kemasyarakatan lainya hanya dapat di mengerti dengan benar apabila di

ketahui riwayat terjadinya.

Definisi lain dari kelas adalah berdasarkan beberapa kriteria tradisional, yaitu:

1. Besar jumlah anggotanya,

2. Kebudayaan yang sama, yang menentukan hak-hak dan kewajiban-kewajiban warganya,

3. Kelanggengan,

4. Tanda/lambang-lambang yang merupakan ciri khas,

5. Batas-batas yang tegas (bagi kelompok itu terhadap kelompok lain),

6. Antagonisme tertentu.

Sehubungan dengan kriteria tersebut di atas, kelas menyediakan kesempatan atau fasilitas-

fasilitas hidup tertentu. ( life chances ) bagi anggotanya.

E. Dasar Lapisan Masyarakat

Di antara lapisan teratas dengan lapisan terendah, terdapat lapisan yang jumlahnya

relatif banyak. Biasanya lapisan teratas tidak hanya memiliki satu macam saja dari apa yang

di hargai oleh masyarakat. Akan tetapi, kedudukan yang tinggi itu bersifat komulatif. Artinya

mereka yang mempunyai banyak uang akan mudah sekali dalam mendapatkan apa yang

mereka inginkan, kekuasaan, dan mungkin juga kehormatan.

Page 8: MAKALAH LAPISAN MASYARAKAT

Kriteria-kriteria yang biasa dipakai untuk menggolong-golongkan anggota masyarakat ke

dalam lapisan-lapisan adalah:

1. Ukuran kekayaan,

2. Ukuran kekuasaan,

3. Ukuran kehormatan,dan

4. Ukuran ilmu pengetahuan.

F. Unsur-unsur Lapisan Masyarakat

Hal yang mewujudkan unsur dalam teori sosiologi tentang sistem lapisan masyarakat

adalah kedudukan ( status ) dan peranan ( role ). Kedudukan dan peranan merupakan unsur-

unsur dalam sistem lapisan, dan mempunyai arti yang penting bagi sistem sosial. Sistem

sosial adalah pola-pola yang mengatur hubungan timbal balik antar individu-individu

tersebut. Dalam hubungan timbal balik tersebut, kedudukan dan peranan individu mempunyai

arti yang penting karena langgengnya masyarakat tergantung pada keseimbangan

kepentingan-kepentingan individu termaksut. Untuk gambaran yang agak lebih mendalam,

kedua hal tersebut akan dibicarakan.

1. Kedudukan ( status )

Kadang-kadang di bedakan antara pengertian kedudukan ( status ) dengan kedudukan sosial (

social status ). Kedudukan di artikan sebagai tempat atau posisi seseorang dalam suatu

kelompok sosial. Kedudukan sosial diartikan adalah tempat seseorang secara umum dalam

masyarakat sehubungan dengan orang-orang lain, dalam arti lingkungan pergaulan,

prestisenya, dan hak-hak serta kewajiban-kewajibannya. Secara abstrak, kedudukan berarti

tempat seseorang dalam suatu pola tertentu.

Masyarakat pada umumnya mengembangkan dua macam kedudukan yaitu sebagai berikut:

a. Ascribed Status, yaitu kedudukan seseorang dalam masyarakat tanpa memperhatikan

perbedaan-perbedaan rohaniah dan kemampuan. Kedudukan tersebut memperoleh karena

kelahiran. Pada umumnya ascribed status di jumpai pada masyarakat-masyarakat dengan

sistem lapisan yang tertutup, misalnya masyarakat fiodal, atau masyarakat di mana sistem

lapisan tergantung pada perbedaan rasial. Namun demikian, ascribed status tak hanya

dijumpai pada masyarakat-masyarakat dengan sistem lapisan yang tertutup. Pada sistem

lapisan terbuka juga ada.

b. Achieved status adalah kedudukan yang di capai oleh seseorang dengan usaha-usaha yang

di sengaja. Kedudukan ini tidak diproleh atas dasar kelahiran. Akan tetapi, bersifat terbuka

bagi siapa saja, tergantung pada kemampuan masing-masing dalam mengejar serta mencapai

tujuan-tujuannya. Misalnya, setiap orang dapat menjadi hakim asalkan memenuhi persyaratan

tertentu.

Page 9: MAKALAH LAPISAN MASYARAKAT

c. Kadang-kadang dibedakan lagi satu macam kedudukan, yaitu assigned status, yang

merupakan kedudukan yang di berikan. Assigne-status tersebut sering mempunyai hubungan

yang erat dengan achieved status, dalam arti bahwa suatu kelompok atau golongan

memberikan kedudukan yang lebih tinggi kepada seseorang yang berjasa, yang telah

memperjuangkan sesuatu untuk memenuhi kebutuhan dan kepentingan masyarakat.

2. Peranan ( role )

peranan ( role ) merupakan aspek dinamis kedudukan ( status). Apabila seseorang

meleksanakan hak dan kewajibanya sesuai dengan kedudukanya, dia menjankan suatu

peranan. Pembeda antara kedudukan dengan peranan adalah untuk kepentingan ilmu

pengetahuan.keduanya tidak dapat di pisah-pisahkan karena yyang satu tergantung pada yang

lain dan sebaliknya. Tak ada peranan tanpa kedudukan atau kedudukan tanpa peranan.

Sabagai mana halnya dalam kedudukan, peranan juga mempunyai dua arti. Setiap orang

mempunyai macam-macam peranan yang berasal dari pola-pola pergaulan hidupnya. Hal itu

sekaligus berarti bahwa peranan menentukan apa yang perbuatnya bagi masyarakat serta

kesempata-kesempatan apa yang di berikan oleh masyarakat kepadanya. Pentingnya peranan

adalah karna ia mengatur prilaku seseorang. Peranan menyebabkan seseorang pada batass-

batas tertentu dapat meramalkan perbuatan-perbutan orang lain hubungan-hubungan sosial

yang ada dalam masyarakat merupakan hubungan antara peranan-peranan individu dalam

masyarakat. Peranan juga di atur oleh norma-norma yang berlaku.

Peranan yang melekat pada seseorang harus di bedakan dengan posisi dalam

pergaulan kemasyarakatan. Posisi seseorang dalam masyarakat yaitu social position

merupakan unsur statis yang menunjukan tepat individu pada organisasi masyarakat.

G. Lapisan yang Sengaja Disusun

Di mana telah diterangkan bahwa ada lapisan yang sengaja disusun, dalam suatu

organisasi formal oleh mereka yang berwenang untuk itu. Secara panjang lebar hal itu

disusun oleh Chester F. Barnard dalam karangannya yang berjudul The Function of Status

Sistem. Menurut Barnard, sistem pembagian kedudukan pada pokoknya diperlukan secara

mutlak agar organisasi dapat bergerak secara teratur untuk mencapai tujuan yang di niatkan

oleh para penciptanya.

Sistem kedudukan dalam organisasi formal timbul karena perbedaan-perbedaan

kebutuhan, kepentingan, dan kemampuan individual yang mencakup hal-hal sebagai berikut:

1. Perbedaan kemampuan individu. Kemampuan khusus yang di miliki seseorang dan di

akui oleh masyarakat menyebabkan yang bersangkutan memiliki kedudukan tertentu.

2. Perbedaan-perbedaan yang menyangkut kesukaran-kesukaran untuk melakukan

bermacam-macam jenis pekerjaan.

3. Perbedaan kepentingan masing-masing jenis pekerjaan.

Page 10: MAKALAH LAPISAN MASYARAKAT

4. Keinginan pada kedudukan yang formal sebagai alat sosial atau alat organisasi.

5. Kebutuhan akan perlindungan bagi seseorang.

H. Perlunya Sistem Lapisan Masyarakat

Manusia pada umumnya bercita-cita agar ada perbedaan kedudukan dan peranan

dalam masyarakat itu tidak ada. Akan tetapi, cita- cita tersebut selalu akan tertumbuk pada

kenyataan yang berlainan. Setiap masyarakat harus menempatkan individu-individu pada

tempat-tempat tertentu dalam struktur sosial dan mendorong mereka untuk melaksanakan

kewajiban-kewajibannya sebagai akibat penempatan tersebut. Dengan demikian, masyarakat

menghadapi dua persoalan. yaitu, menempatkan individu-indiiduu tersebut, dan mendorong

agar mereka melaksanakan kewajibannya.

Apabila semua kewajiban selalu sesuai dengan keinginan si individu, dan sesuai pula

dengan kemampuan-kemampuannya dan seterusnya, persoalannya tak akan selalu sulit untuk

di laksanakan. Akan tetapi kenyataan bukanlah demikian. Kedudukan dan peranan tertentu

sering memerlukan kemampuan dan latihan-latihan tertentu. Pentingnya kedudukann dan

peranan tersebut juga tidak selalu sama. Maka, tak akan dihindarkan bahwa masyarakat harus

menyediakan beberapa macam sistem pembalasan jasa sebagai pendorong agar individu mau

melaksanakan kewajiban-kewajjibannya yang sesuai dengan posisinya dalam masyarakat.

Dengan demikian, mau tidak mau ada sistem lapisan masyarakat karena gejala tersebut

sekaligus memecahkan persoalan yang di hadapi masyarakat yaitu penempatan individu

dalam tempat-tempat yang tersedia dalam struktur sosial dan mendorongnya agar

melaksanakan kewajiban yang sesuai dengan kedudukan serta dengan peranannya. Pengisian

tempat-tempat tersebut merupakan daya pendorong agar masyarakat bergerak sesuai dengan

fungsinya. Akan tetapi, wujudnya dalam setiap masyarakat juga berlainan karena tergantung

pada bentuk dan kebutuhan masing-masing masyarakat. Jelas bahwa kedudukan dan peranan

yang di anggap tertinggi oleh setiap masyarakat adalah kedudukan dan peranan yang di

anggap terpenting secara memerlukan kemampuan dan latihan-latihan yang maksimal.

Page 11: MAKALAH LAPISAN MASYARAKAT

BAB III

KESIMPULAN

Lapisan masyarakat ( stratifikasi sosial ) adalah perbedaan penduduk atau masyarakat

ke dalam kelas-kelas secara bertingkat ( secara hierarkis ).

Kelas-kelas dalam lapisan masyarakat ada tiga yaitu:

1. Kelas atas.

2. Kelas menengah.

3. Kelas bawah.

Sistem lapisan masyarakat terjadi karena dua hal yaitu:

Terjadi dengan sendirinya.

Terjadi dengan seengaja di susun untuk mengejar tumpuan bersama.

Pedoman untuk meneliti pokok-pokok terjadinya proses lapisan dalam masyarakat:

1. Pada sistem pertentangan yang ada dalam masyarakat, sistem demikian hanya

mempunyai arti khusus bagi masyarakat-masyarakat tertentu.

2. Sistem lapisan dapat di analisis dalam arti-arti:

Distribusi hak-hak istimewa yang objektif seperti misalnya penghasilan, kekayaan,

dan keselamatan.

Sistem pertanggaan yang di ciptakan oleh para warga masyarakat.

Kriteria sistem pertentangan dapat berdasarkan kualitas pribadi, keanggotaan

kelompok kerabat tertentu, milik, wewenang atau kekuasaan.

Lambang-lambang kedudukan, seperti tingkah laku hidup, cara berpakaian,

perumahan, keanggotaan pada suatu organisasi dan selanjutnya.

Mudah sukar bertukar kedudukan.

Page 12: MAKALAH LAPISAN MASYARAKAT

DAFTAR PUSTAKA

http://kedie-rambung.blogspot.co.id/2011/12/contoh-makalahlapisan.html

idris746.blogspot.com/2014/10/makalah-stratifikasi-sosial.html

www.academia.edu/7233674/Makalah_Stratifikasi_Sosial