Makalah Penulisan Karangan

28
BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Sebelum merumuskan pengertian karangan, perlu dipahami terlebih dahulu makna kata mengarang, sebeb dari kegiatan yang disebut mengarang itulah dihasilkan suatu karangan. Mengarang berati menyusun atau merangkai. Pada awalnya kata merangkai tidakberkaitan dengan kegiatan menulis. Cakupan makna kata merangkai mula-mula terbatas pada pekerjaan yang berhubungan dengan benda konkret seperti merangkai bunga atau merangkai bendalain. Sejalan dengan kemajuan komunikasi dan bahasa, lama kelamaan timbul istilah merangkai kata. Lalu berlanjut dengan merangkai kalimat, kemudian jadilah apa yang disebut pekerjaan mengarang. Karangan adalah hasil penjabaran suatu gagasan secara resmi dan teratur tentang suatu topik atau pokok bahasan. Karangan tertulis juga disebut tulisan, kemudian timbul sebutan penulis untuk orang yang menuliskannya. Sebuah tulisan ilmiah menuntut adanya persyaratan material dan persyaratan formal. Persyaratan material mencakup adanya topik yang dibicarakan, tema yang menjadi tujuan atau sasaran penulisan, alinea yang merangkaikan pokok- 1

description

Bahasa Indonesia

Transcript of Makalah Penulisan Karangan

Page 1: Makalah Penulisan Karangan

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Sebelum merumuskan pengertian karangan, perlu dipahami terlebih dahulu makna kata

mengarang, sebeb dari kegiatan yang disebut mengarang itulah dihasilkan suatu

karangan. Mengarang berati menyusun atau merangkai. Pada awalnya kata merangkai

tidakberkaitan dengan kegiatan menulis. Cakupan makna kata merangkai mula-mula

terbatas pada pekerjaan yang berhubungan dengan benda konkret seperti merangkai

bunga atau merangkai bendalain. Sejalan dengan kemajuan komunikasi dan bahasa,

lama kelamaan timbul istilah merangkai kata. Lalu berlanjut dengan merangkai kalimat,

kemudian jadilah apa yang disebut pekerjaan mengarang. Karangan adalah hasil

penjabaran suatu gagasan secara resmi dan teratur tentang suatu topik atau pokok

bahasan. Karangan tertulis juga disebut tulisan, kemudian timbul sebutan penulis untuk

orang yang menuliskannya.

Sebuah tulisan ilmiah menuntut adanya persyaratan material dan persyaratan formal.

Persyaratan material mencakup adanya topik yang dibicarakan, tema yang menjadi

tujuan atau sasaran penulisan, alinea yang merangkaikan pokok-pokok pembicaraan.

Adapun yang dimaksud dengan persyaratan formal adalah tata bentuk karangan.

Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan karangan?

2. Apa jenis penggolongan karangan menurut bobot isinya?

3. Apa jenis karangan menurut cara penyajian dan tujuan

penyampaiannya?

Tujuan

1. Mengetahui pengertian dari karangan

1

Page 2: Makalah Penulisan Karangan

2. Mengetahui jenis-jenis karangan menurut bobot isinya

3. Mengetahui jenis-jenis karangan menurut cara penyajian dan tujuan

penyampaiannya

2

Page 3: Makalah Penulisan Karangan

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Karangan

Mengarang adalah pekerjaan merangkai kata, kalimat, dan alinea untuk

menjabarkan atau mengulas topik dan tema tertentu guna memperoleh hasil

akhir berupa karangan (bandingkan dengan pekerjaan merangkai bunga dengan

hasil akhir berupa rangkaian bunga). Pendapat Widyamartaya dan Sudiati,

mengarang adalah “keseluruhan rangkaian kegiatan seseorang untuk

mengungkapkan gagasan dan menyampaikannya melalui bahasa tulis kepada

pembaca untuk dipahami”.

Adapun pengertian karangan menurut hemat penulis adalah hasil penjabaran

suatu gagasan secara resmi dan teratur tentang suatu topik atau pokok bahasan.

Setiap karangan yang ideal pada prinsipnya merupakan uraian yang lebih tinggi

atau lebih luas dari alinea.

B. Penggolongan Karangan Menurut Bobot Isinya

Berdasarkan bobot isinya, karangan dapat dibagi atas 3 jenis, yaitu karangan

ilmiah, karangan semi ilmiah atau ilmiah populer, dan karangan non ilmiah.

1. Karangan Ilmiah

Tulisan yang berisi argumentasi penalaran keilmuan yang

dikounikasikan lewat bahasa tulis yang formal dengan sistematis-

metodis, dan sintetis-analitis.

Tujuan : memberi penjelasan, memberi komentar atau penilaian,

memberi saran, menyampaikan sanggahan, serta membuktikan hipotesa.

Ciri karangan ilmiah :

Pembahasan suatu hasil penelitian (faktual objektif).

Faktual objektif berarti faktanya sesuai dengan objek yang

diteliti. Objektif juga mengandung pengertian adanya sikap jujur

3

Page 4: Makalah Penulisan Karangan

dan tidak memihak, serta memakai ukuran umum dalam menilai

sesuatu, bukan ukuran yang subjektif (selera perseorangan).

Dengan kata lain kebenaran ilmiah harus dapat dibuktikan

melalui eksperimen bahwa dengan kondisi dan metode yang

sama dapat dihasilkan kesimpulan yang sama pula.

Tulisan ilmiah bersifat metodis dan sistematis.

Dalam pembahasan masalah digunakan metode atau cara tertentu

dengan langkah-langkah yang teratur (sistematis) dan terkontrol

melalui proses pengidentifikasian masalah dan penentuan

strategi.

Dalam pembahasannya tulisan ilmiah menggunakan laras ilmiah.

Laras ilmiah harus baku dan formal, selain itu laras ilmiah

bersifat lugas agar tidak menimbulkan penafsiran dan makna

ganda (ambigu). Ciri lain laras ilmiah adalah menggunakan

istilah spesifik yang berlaku khusus dalam disiplin ilmu masing-

masing.

Yang tergolong kedalam karangan ilmiah antara lain adalah laporan,

makalah, skripsi, tesis, disertasi.

2. Karangan Semi Ilmiah atau Ilmiah Populer

Tulisan yang berisi informasi faktual yang diungkapkan dengan bahasa

semiformal, namun tidak sepenuhnya mengikuti metode ilmiah yang

sinstesis-analitis karena sering “dibumbui” dengan opini pengarang yang

kadang-kadang subjektif.

Ciri karangan semi ilmiah atau ilmiah populer :

Emotif

Kemewahan dan cinta lebih menonjol, tidak sistematis, lebih

mencari keuntungan, dan sedikit formal.

Persuasif

4

Page 5: Makalah Penulisan Karangan

Penilaian fakta tanpa bukti. Ajakan untuk meyakinkan pembaca,

mempengaruhi sikap cara berfikir pembaca, dan cukup

informatif.

Deskriptif

Penapat pribadi, sebagian imajinatif dan subjektif.

Kritik tanpa dukungan bukti.

Yang tergolong ke dalam karangan semi ilmiah antara lain adalah artikel,

editorial, opini, fitur, tips, reportase.

3. Karangan Non Ilmiah

Ditulis berdasarkan fakta pribadi, dan umumnya bersifat subjektif.

Bahasanya bisa konkret atau abstrak, gaya bahasanya forml dan populer,

walaupun kadang-kadang juga non formal dan teknis.

Ciri karangan non ilmiah:

Bersifat persuasif

Ditulis berdasarkan fakta pribadi

Fakta yang disimpulkan subjektif

Bersifat imajinatif

Gaya bahasa konotatif dan populer

Situasi didramatisir

Tidak memuat hipotesis

Penyajian bersamaan dengan sejarah.

Yang tergolong dalam karangan non ilmiah antara lain adalah anekdok,

dongeng, hikayat, cerpen, cerbung, novel, roman, puisi, dan naskah

drama.

Perbedaan Karangan Ilmiah, Karangan Semi ilmiah atau Karangan Populer, dan

Karangan Non Ilmiah :

5

Page 6: Makalah Penulisan Karangan

Karakteristik Karangan Ilmiah Karangan Semi-ilmiah Karangan Non-ilmiah

Sumber Pengamatan, faktual Pengamatan, faktual Non-faktual (rekaan)

Sifat Objektif Objektif dan subjektif Subjektif

Bobot Ilmiah Semi-ilmiah Non-ilmiah

Alur Sistematis, metodis Sistematis, kronologis kilas balik (flashback)

Bebas

Bahasa Denotatif, ragam baku, istilah khusus

Setengah resmi (denotatif dan konotatif)

Denotatif/konotatif, setengah resmi/tidak resmi/istilah umum/daerah

Bentuk Argumentasi, campuran Eksposisi, persuasi, deskripsi, campuran

Narasi, deskriptif, campuran

C. Penggolongan Karangan Menurut Cara Penyajian dan Tujuan

Penyampaiannya

Berdasarkan cara penyajian dan tujuan penyampaiannya, karangan dapat

dibedakan atas enam jenis, yaitu deskripsi (pelukisan), narasi (pengisahan),

eksposisi (pemaparan), argumentasi (pembahasan), persuasi (ajakan), dan campuran

(kombinasi). Dalam praktiknya, karangan murni yang dapat berdiri sendiri sebagai

karangan yang lengkap adalah narasi, eksposisi, dan persuasi, sedangkan deskripsi

dan argumentasi sering dipakai untuk melengkapi atau menjadi bagian dari

karangan lain. Contoh narasi yang berdiri sendiri adalah hikayat atau kisah. Contoh

karangan eksposisi yang berdiri sendiri adalah berita-berita dalam surat kabar.

Adapun contoh karangan persuasi yang utuh adalah iklan atau lembar promosi

seperti leaflet, brosur, dan advertorial.

Dari uraian di atas dapat ditarik kesimpulan sementara, yaitu ada tiga jenis

karangan yang sering ditemukan :

Sebagai karangan yang utuh berdiri sendiri yaitu narasi, eksposisi, dan

persuasi.

6

Page 7: Makalah Penulisan Karangan

Sebagai karangan yang jarang tampil utuh yaitu deskripsi dan argumentasi.

Kedua bentuk ini sering merupakan bagian dari karangan lain, karangan

ilmiah pada umumnya berbentuk argumentasi dengan bantuan deskripsi

sebagai pendukung.

1. Karangan Deskripsi (Pelukisan)

Karangan yang lebih menonjolkan aspek pelukisan sebuah benda

sebagaimana adanya, penggambaran sesuatu dalam karangan deskripsi

memerlukan kecermatan pengamatan dan ketelitian. Hasil pengamatan

itu kemudian dituangkan oleh penulis dengan menggunakan kata-kata

yang kaya akan nuansa dan bentuk, memaparkan, menggambarkan

secara rinci dengan menyertakan bukti-bukti sehingga pembaca seolah-

olah terlibat didalamnya secara langsung.

Ciri-ciri karangan deskripsi

Berhubungan dengan panca indra.

Penggunaan objek didapat dengan pengamatan bentuk, warna

serta keadaan objek secara langsung.

Unsur perasaan lebih tajam dari pada pikiran.

Membuat pembaca seperti merasakan atau mengalami sendiri.

Supaya karangan sesuai dengan tujuan penulisannya, diperlukan suatu

pendekatan. Pendekatan adalah cara penulis meneropong atau melihat

sesuatu yang akan dituliskan. Pendekatan yang dimaksud adalah

pendekatan realistis dan pendekatan impresionistis.

a. Pendekatan Realistis

Dalam pendekatan ini penulis dituntut memotret hal atau

benda seobjektif mungkin sesuai dengan keadaan yang dilihatnya.

Ia bersikap seperti sebuah kamera yang mampu membuat detail-

detail, rincian-rincian secara orisinil, tidak dibuat-buat, dan harus

dirasakan oleh pembaca sebagai sesuatu yang wajar.

Perhatikan kutipan dibawah ini sebagai contoh :

7

Page 8: Makalah Penulisan Karangan

“Predikat IDT dinding anyaman(Inpres Desa Tertinggal) bagi

Desa Tunggulturus, Tulungagung, hampir lenyap sama sekali.

Rumah warga yang dulunya berdinding anyaman bambu, kini

hanya berjumlah hitungan jari. Yang ada kini rumah tembok

bercorak modern, bertiang beton berukir dan berjendela kaca

riben. Di atas genting berwarna-warni terpancang antena televisi,

bahkan parabola. Rumah-rumah disana rata-rata berlantai keramik

dan kmar mandinya pun tak lagi beratap langit.

(Disunting dari “Potret desa pemasok TKI di tulungagung” Arif

Purbadi, Media Indonesia 12 agustus 2002)”

b. Pendekatan Impresionistis.

Impresionistis adalah pendekatan yang berusaha

menggambarkan sesuatu secara subjektif, setiap penulis bebas

dalam memberi pandangan atau interpretasi terhadap bagian-

bagian yang dilihat, dirasakan, atau dinikmatinya.

Perhatikan kutipan dibawah ini sebagai contoh :

“Itulah Affandi, sebagaimana ia dikenal oleh orang-orang

sekitar. Menyaksikan Affandi melukis memanglah sangat

mengasyikkan karena caranya yang lain dari pada yang lain.

Kemunculannya yang menarik perhatian, membuat orang selalu

mengerumuninya jika ia sedang melukis. Demikian juga kali ini,

orang-orang Bali di Tanjung Bungkok, tempat lokasi melukisnya,

berkerumunan dengan penuh penasaran menantikan apa yang

akan dilakukan oleh Affandi yang nampak gelisah. Mungkinkah

ia dalam luapan emosional dan konsentrasi sekaligus? Di

hadapannya tergeletak bangkai ayang jago putih yang kalah

dalam persabungan sehari sebelumnya. Darah yang meleleh dari

luka bekas tusukan taji yang merenggut nyawa yang dikurbankan

demi kepuasan para penyabungnda orang-orang pejudi, sekarang

sudah mengental di antara bulu-bulunya yang putih itu. Ada

8

Page 9: Makalah Penulisan Karangan

semacam tragik yang meyayat dalam bangkai ayam yang

tergeletak itu.

(kutipan di sunting dari Affandi : Suatu Jalan Baru dalam

Ekspresionisme. Popo Iskandar. Jakarta: Akademi Jakarta.

1977)”

2. Karangan Narasi (Pengisahan)

(berasal dari narration : bercerita), narasi adalah suatu bentuk tulisan

yang berusaha menciptakan, mengisahkan, merangkaikan tindak-tanduk

perbuatan manusia dalam sebuh peristiwa secara kronologis atau yang

berlangsung dalam suatu kesatuan waktu.

Karangan narasi memiliki dua macam sifat yaitu :

a. Narasi Ekspositoris / Narasi Faktual

Narasi yang bertujuan untuk memberi informasi kepada pembaca

agar pengetahuannya bertambah luas.

Contoh : kisah perjalanan, otobiografi, kisah perampokan, dan

cerita tentang peristiwa pembunuhan.

b. Narasi Sugestif / Narasi Berplot

Narasi yang mampu menimbulkan daya khayal pembaca, mampu

menyampaikan makna kepada pembaca melalui daya khayal.

Contoh : novel, dan cerpen.

Contoh dari karangan narasi :

Kesialanku

“Pas jam 11. 00 wib pekan lantas, saya baru pulang dari kuliah.

Layaknya umumnya saya pulang kerumah naik ojek yang beraa didepan

kampusku. Kebetulan waktu itu matahari amat terik-teriknya hingga

udara panas menyelimuti tubuhku serta lagi ditambah rasa lapar yang

sejak tadi menghantuiku, bikin situasi waktu itu tidak mengenakkan

untukku.

Diperjalanan menuju kerumah terselip perihal lucu, nyatanya ojek yang

9

Page 10: Makalah Penulisan Karangan

saya naiki salah jalur. Semula saya pernah kesal tetapi sesudah ia bicara

untuk bertanya jalur yang benar, ia memakai logat bahasa jawa yang

tidak ku tahu. Tanpa sengaja saya tertawa kecil. Tetapi saya nalar saja

maksudnya yaitu menanyakan jalur yang benar. Perihal tersebut cukup

bikin ku geli disaat terik matahari yang semakin menusuk tubuhku.

Sesampainya dirumah kesialan kembali menerpaku.

Nyatanya rumahku tetap terkunci, tidak seorangpun yang ada di

dalam tempat tinggal serta kebetulan waktu itu saya tidak membawa

kunci cadangan. Kembali saya jadi amat kesal waktu itu. Selanjutnya

saya menanti untuk sebagian menit sampai orang tua ku kembali. 10

menit pertama sudah berlalu, saya tetap duduk di kursi teras depan

rumahku. 10 menit selanjutnya lalu sudah jalan tanpa kusadari, lagi-lagi

tidak kujumpai orang rua ku kembali.

Sesudah hamper 40 menit saya menanti dengan rasa jemu.

Terbesit sekilas dalam pikiranku untuk menghubungi orang tua ku.

Selanjutnya saya menghubungi orang tua ku. Saya heran kenapa perihal

ini tidak terpikirkan olehku sejak tadi, barangkali dikarenakan terlampau

emosi hingga perihal sekecil itu tidak lagi terpikirkan olehku.”

Contoh karangan narasi fiktif :

“Saya tersenyum sembari mengayunkan langkah. Angin dingin

yang menerpa, bikin tulang-tulang di sekujur tubuhku bergemeretak.

Kumasukkan ke-2 telapak tangan ke dalam saku jaket, coba memerangi

rasa dingin yang merasa demikian menyiksa.

Wangi kayu cadar yang terbakar di perapian menyambutku saat

eriza membukakan pintu. Wangi yang kelak dapat kurindui saat saya

sudah kembali ke tanah air. Namun wajah ayu dihadapanku, akankah

kurindui juga?

10

Page 11: Makalah Penulisan Karangan

Ada yang berdegup keras didalam dada, tetapi kuusahakan untuk

menepiskannya. Janganlah, bowo, sergah hati kecilku, janganlah biarlah

hatimu terbagi. Ingatlah ratri, dia sedang menanti kepulanganmu dengan

seluruh cintanya.”

3. Karangan Eksposisi (Pemapaparan)

Berasal dari bahasa Inggris exposition, sebenarnya berasal dari kata

bahasa Latin yang berarti membuka atau memulai. Karangan eksposisi

merupakan wacana yang bertujuan untuk member tahu, mengupas,

menguraikan, atau menerangkan sesuatu.

Dalam karangan eksposisi, masalah yang dikombinasikan yang paling

utama adalah pemberitahuan atau informasi. Hasil karangan eksposisi

yang berupa informasi dapat kit abaca sehari-hari di dalam media massa.

Melalui media massa berita diexpose atau dipaparkan dengan tujuan

memperluas pandangan dan pengetahuan pembaca.

Pembaca tidak dipaksa untuk menerima pendapat penulis, tetapi setaip

pembaca sekedar diberi tahu bahwa ada orang yang berpendapat

demikian. Karena jenis karangannya bersifat memaparkan sesuatu,

eksposisi juga dapat disebut karangan paparan.

Ciri karangan eksposisi

Menjelaskan informasi agar pembaca mengetahuinya.

Menyatakan sesuatu yang benar-benar terjadi (daya faktual).

Tidak terdapat unsur mempengaruhi atau memaksakan kehendak.

Menunjukkan analisis atau penafsiran secara objektif terhadap

fakta yang ada.

Menunjukkan sebuah peristiwa yang terjadi tentang proses kerja

sesuatu.

Contoh karangan eksposisi berbentuk opini :

11

Page 12: Makalah Penulisan Karangan

Cuplikan “Ketika Kita Kehilangan Etika”

Manusia yang jahil dan tidak etis itu mengikuti seluruh kejadian.

Dia melihat solodaritas sekawanan burung kepada kawan mereka yang

malang. Berangsur-angsur manusia itu menjadi sadar. Dia telah belajar

etika dari kawanan burung angsa. Maka dengan haru dan lega dia

menyaksikan kawanan burung itu berangkat terbang untuk melanjutkan

penjelajahan mereka.

(disunting dari tulisan Toeti Adhitama. “Ketika Kita Kehilangan Etika”.

Media Indonesia, 1 Juni 2002)

Contoh karangan eksposisi berupa tips :

“Cara menanam singkong”

“Singkong adalah tumbuhan umbi akar yang kaya akan

karbohidrat. Singkong sangat mudah untuk ditanam dengan hanya

meletakan batang singkong di tanah singkong akan tumbuh. Tak hanya

itu singkong juga  dapat tumbuh di semua jenis tanah. Meskipun proses

penanamannya sangat mudah, proses penanaman singkong memerlukan

perhatian khsusus untuk hasil yang maksimal sebagi berikut:

Pilihlah batang singkong yang paling bawah, potong kira-kira

sekitar 15 cm dan tajamkan ujungnya. Kemudian letakan pada tempat

yang lembab selama 2 minggu hingga tumbuh tunas kecil.

Setelah 2 mingggu, tanam singkong pada tanah yang sudah

digemburkan sebelumnya. Usahakan jangan menanam singkong saling

berdekatan karena akan mengganggu umbi yang akan dihasilkan.

Tancapkan ujung singkong pada tanah jangan terlalu dalam agar

singkong mudah di cabut saat panen.

12

Page 13: Makalah Penulisan Karangan

Demikianlah cara menanam singkong yang baik untuk

mendapatkan hasil panen yang maksimal dan menguntungkan.”

4. Karangan Argumentasi (Pembahasan)

Tujuan utama karangan argumentasi adalah untuk menyakinkan pembaca

agar menerima atau mengambil suatu dokrin, sikap, dan tingkah laku

tertentu.

Syarat utama untuk menulis karangan argumentasi adalah penulisnya

harus terampil dalam bernalar dan menyusun ide yang logis.

Ciri karangan argumentasi :

Mengemukakan alasan atau bantahan sedemikian rupa dengan

tujuan mempengaruhi keyakinan pembaca agar menyetujuinya.

Pembuktian dilengkapi dengan data, fakta, grafik, tabel, dan

gambar.

Mengusahakan pemecahan suatu masalah.

Mendiskusikan suatu persoalan tanpa perlu mencapai satu

penyelesaian.

Contoh karangan argumentasi :

“Jiwa kepahlawanan harus senantiasa dipupuk dan dikembangkan

karena dengan jiwa kepahlawanan. Pembangunan di Negara kita dapat

berjalan dengan sukse. Jiwa kepahlawanan akan berkembang menjadi

nila-nilai dan sifat kepribadian yang luhur, berjiwa besar, bertanggung

jawab, berdedikasi, loyal, tangguh, an cinta terhadap sesame.

Semua sifat ini sangat dibutuhkan untuk mendukung

pembangunan di berbagai bidang.”

5. Karangan Persuasi (Ajakan)

Karangan yang bertujuan membuat pembaca percaya, yakin, dan

terbujuk akan hal-hal yang dikomunikasikan yang mungkin berupa fakta,

suatu pendirian umum, suatu pendapat/gagasan ataupun perasaan

seseorang. Dalam karangan persuasi, fakta-fakta yang relevan dan jelas

13

Page 14: Makalah Penulisan Karangan

harus diuraikan sedemikian rupa sehingga kesimpulannya dapat diterima

secara menyakinkan. Disamping itu, dalam menulis karangan persuasi

harus pula diperhatikan penggunaan diksi yang berpengaruh kuat

terhadap emosi atau perasaan orang lain.

Macam-macam persuasi ditinjau dari segi medan pemakaiannya.

Digolongkan menjadi empat macam :

a. Persuasi Politik

Dipakai dalam bidang politik oleh orang-orang yang

berkecimpung dalam bidang politik dan kenegaraan. Para ahli

politik dan kenegaraan sering menggunakan persuasi jenis ini

untuk keperluan politik dan Negara.

b. Persuasi Pendidikan.

Dipakai oleh orang-orang yang berkecimpung dalam

bidang pendidikan dan digunakan untuk mencapai tujuan-tujuan

pendidik.

Seperti seorang motivator dan inovator pendidikan bisa

memanfaatkan persuasi pendidikan dengan menampilkan konsep-

konsep baru pendidikan untuk bisa dilaksanakan oleh pelaksana

pendidikan.

c. Persuasi Advertensi / Iklan.

Dimanfaatkan terutama dalam dunia usaha untuk

memperkenalkan suatu barang atau bentuk jasa tertentu. Lewat

persuasi iklan ini diharapkan pembaca atau pendengar mejadi

kenal, senang, ingin memiliki, berusaha untuk barang atau

memakai jasa yang ditawarkan.

Iklan itu beraneka ragam, ada yang sangat pendek, ada

pula yang panjang.

Persuasi iklan yang baik adalah persuasi yang mampu dan

berhasil merangsang konsumen membeli barang yang

ditawarkan. Sebaliknya persuasi iklan kurang baik apabila tidak

14

Page 15: Makalah Penulisan Karangan

berhasil merangsang konsumen untuk membeli barang yang

diiklankan.

d. Persuasi Proganda.

Objek yang disampaikan dalam karangan jenis ini adalah

informasi. Tentunya tujuannya tidak hanya berhenti pada

penyebaran informasi saja. Lebih dari itu, dengan informasi

diharapkan pembaca atau pendengar mau dan sadar untuk berbuat

sesuatu.

Persuasi proganda sering dipakai dalam kegiatan

kampanye. Isi kampanye biasanya berupa informasi dan ajakan.

Tujuan akhir dari kampanye agar pembaca dan pendengar

menuruti isi ajakan kampanye tersebut.

Contoh persuasi proganda seperti selebaran yang berisi

informasi tentang situasi tertentu yang disertai ajakan berbuat

sesuatu.

Contoh karangan persuasi :

“Salah satu penyakit yang perlu kita waspadai di musim kemarau

adalah infeksi saluran pernafasan akut (ISPA). Untuk mencegah ISPA,

kita perlu mengkonsumsi makanan yang bergizi, minum vitamin dan

antioksidan. Selain itu, kita perlu istirahat yang cukup, tidak merkok, dan

rutin olah raga.”

6. Karangan Campuran (Kombinasi)

Selain karangan murni, misalnya eksposisi atau persuasi, sering

ditemukan karangan campuran atau kombinasi. Isinya dapat merupakan

gabungan eksposisi dan deskripsi, atau eksposisi dengan argumentasi.

Dalam wacana yang lain sering kita temukan narasi berperan sebagai

ilustrasi bagi karangan eksposisi atau persuasi.

Contoh karangan kombinasi :

15

Page 16: Makalah Penulisan Karangan

“Berbagai cara menurunkan berat badan saya coba tanpa hasil,

hingga pada akhirnya saya membaca iklan impression diharian kompas,

Minggu 7 November 1993. Saya seperti mendapat firasat, inilah program

yang tepat.

Dalam waktu kurang dari sebulan, berat badan saya telah berkurang 5

kg. waktu hal ini saya kabarkan pada puteri saya, Maya, yang sekolah di

New York, anak saya mengatakan, “Ya, program itulah yang saya

maksudkan, Mama, disini (maksudnya Amerika) juga banyak pengikut

program tersebut yang berhasil”.

Selama mengikuti program Impression, saya tidak mengalami

kesulitan, tidak merasa lapar, tidak ada suntikan, tidak ada efek

sampingan, sangat mudah dan menyenangkan.

Bagi saya, saat ini begitu ceria, muka berseri, tubuh enteng, baju-baju

lama dapat dipakai kembali, bahkan banyak teman-teman yang jadi

pangling akan penampilan saya.

Tetapi, penampilan bukan tujuan utama saya dalam usia hampir

setengah abad ini. Program Impression ternyata memulihkan kesehatan

saya tekanan darah menjadi normal, kembali rata-rata 120/80, kadar gula

dan kolesterol normal, pokoknya semua terasa segar dan ringan.”

Karangan diatas merupakan campuran dari karangan narasi (yang

terdapat pada paragraf pertama), karangan eksposisi (yang terdapat pada

paragraf kedua), dan karangan persuasi (yang terdapat pada paragraf

ketiga, keempat, dan kelima).

16

Page 17: Makalah Penulisan Karangan

BAB II

PENUTUP

Kesimpulan

Mengarang berarti menyusun atau merangkai. Karangan adalah hasil penjabaran

suatu gagasan secara resmi dan teratur tentang suatu topik atau pokok bahasan. Setiap

karangan yang ideal pada prinsipnya merupakan uraian yang lebih tinggi atau lebih luas

dari paragraf.

Berdasarkan bobot isinya, karangan dapat dibagi atas 3 jenis, yaitu :

1. Karangan ilmiah.

2. Karangan semi ilmiah atau ilmiah populer.

3. Karangan non ilmiah.

Berdasarkan cara penyajian dan tujuan penyampaiannya, karangan dapat

dibedakan atas enam jenis, yaitu :

1. Deskripsi (pelukisan).

2. Narasi (pengisahan).

3. Eksposisi (pemaparan).

4. Argumentasi (pembahasan).

5. Persuasi (ajakan).

6. Campuran (kombinasi).

Saran

Dari uraian singkat makalah diatas, kami ingin menyarankan kepada semua pada

umumnya, untuk lebih memperhatikan lebih jelas dalam penyusunan suatu karya tulis

baik ilmiah, semiilmiah, maupun nonilmiah agar penyusunannya sesuai dengan aturan

dan harapan yang dituju.

17

Page 18: Makalah Penulisan Karangan

DAFTAR PUSTAKA

Finoza, Lamanuddin. 1993. “Komposisi Bahasa Indonesia” untuk mahasiswa non

jurusan bahasa. Jakarta. Insan mulia.

http://khaidirsyafruddin.blogspot.co.id/2013/02/penulisan-karangan.html

http://www.slideshare.net/lindhadapecawati/makalah-penulisan-karangan

https://leeyaleeyut.wordpress.com/2010/10/01/karangan-khas-feature/

http://www.bimbingan.org/contoh-paragraf-deskriptif-realistis.htm

http://www.teksdrama.com/2013/05/contoh-karangan-narasi-dan-penjelesannya.html

https://rockywinata.wordpress.com/2013/05/12/contoh-karangan-lengkap-deskripsi-

narasi-eksposisi-argumentasi-dan-persuasi-paling-bagus-menarik-terbaru/

http://www.kompasiana.com/andezamsed/analisis-karangan-

eksposisi_550e964d813311c42cbc6560

http://zulfikar-aneukmutuah.blogspot.co.id/2012/05/makalah-bahasa-indonesia.html

18