Makalah Penyakit Malaria

9
STRATEGI PENANGGULANGAN PENYAKIT MALARIA ( the strategy of tackling malaria disease ) PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG Malaria adalah penyakit yang menyerang manusia, burung, kera, dan primata lainnya, hewan melata dan hewan pengerat, yang disebabkan oleh infeksi Protozoa dari genus plasmodium dan mudah dikenali dari gejala meriang (panas dingin menggigil ) serta demam berkepanjangan. Malaria adalah penyakit yang bersifat cepat maupun lama prosesnya, malaria disebabkan oleh parasit malaria / protozoa genus plasmodium bentuk aseksual yang masuk kedalam tubuh manusia ditularkan oleh nyamuk malaria (anopheles) betina (WHO 1981) ditandai dengan demam, muka nampak pucat dan pembesaran organ tubuh manusia. Parasit malaria pada manusia yang menyebabkan malaria adalah plasmodium falciparum, plasmodium vivax, plasmodium ovale dan plasmodium malariae. Parasit malaria yang terbanyak di Indonesia adalah plasmodium falciparum dan plasmodium vivax atau campuran keduanya, sedangkan plasmodium ovale dan malariae pernah ditemukan di sulawesi, irian jaya dan negara timor leste. Proses penyebaran penyakit ini dimulai dari nyamuk malaria yang mengandung parasit malaria menggigit manusia sampai pecahnya sizon darah atau timbulnya gejala demam. Proses penyebaran ini akan berbeda dari setiap jenis parasit malaria yaitu antara 9-40 hari ( WHO 1997). Malaria termasuk penyakit yang ikut bertanggung-jawab terhadap tingginya angka kematian di banyak negara dunia.

description

Makalah penyakit malaria

Transcript of Makalah Penyakit Malaria

STRATEGI PENANGGULANGAN PENYAKIT MALARIA( the strategy of tackling malaria disease )

PENDAHULUAN

I.1LATAR BELAKANGMalaria adalah penyakit yang menyerang manusia, burung, kera, dan primata lainnya, hewan melata dan hewan pengerat, yang disebabkan oleh infeksi Protozoa dari genus plasmodium dan mudah dikenali dari gejala meriang (panas dingin menggigil ) serta demam berkepanjangan.Malaria adalah penyakit yang bersifat cepat maupun lama prosesnya, malaria disebabkan oleh parasit malaria / protozoa genus plasmodium bentuk aseksual yang masuk kedalam tubuh manusia ditularkan oleh nyamuk malaria (anopheles) betina (WHO 1981) ditandai dengan demam, muka nampak pucat dan pembesaran organ tubuh manusia. Parasit malaria pada manusia yang menyebabkan malaria adalah plasmodium falciparum, plasmodium vivax, plasmodium ovale dan plasmodium malariae. Parasit malaria yang terbanyak di Indonesia adalah plasmodium falciparum dan plasmodium vivax atau campuran keduanya, sedangkan plasmodium ovale dan malariae pernah ditemukan di sulawesi, irian jaya dan negara timor leste.Proses penyebaran penyakit ini dimulai dari nyamuk malaria yang mengandung parasit malaria menggigit manusia sampai pecahnya sizon darah atau timbulnya gejala demam. Proses penyebaran ini akan berbeda dari setiap jenis parasit malaria yaitu antara 9-40 hari ( WHO 1997).Malaria termasuk penyakit yang ikut bertanggung-jawab terhadap tingginya angka kematian di banyak negara dunia. Diperkirakan, sekitar 1,5-2,7 juta jiwa melayang setiap tahunnya akibat penyakit ini. Walau sejak 1950 malaria telah berhasil dibasmi di hampir seluruh benua Eropa, Amerika Tengah dan Selatan, tapi di beberapa bagian benua Afrika dan Asia Tenggara, penyakit ini masih menjadi masalah besar. Sekitar seratus juta kasus penyakit malaria terjadi setiap tahunnya, satu persen diantaranya berakibat fatal. Seperti kebanyakan penyakit tropis lainnya, malaria merupakan penyebab utama kematian di negara berkembang. Penyebaran malaria juga cukup luas di banyak negara, termasuk Indonesia.Berdasarkan Survei Kesehatan Rumah Tangga 1995, diperkirakan 15 juta penduduk Indonesia menderita malaria, 30 ribu di antaranya meninggal dunia. Morbiditas malaria sejak tiga tahun terakhir menunjukkan peningkatan. Di Jawa dan Bali terjadi peningkatan: dari 18 kasus per 100 ribu penduduk (1998) menjadi 48 kasus per 100 ribu penduduk (2000). Peningkatan terjadi terutama di Jawa Tengah (Purworejo dan Banyumas) dan Yogyakarta (Kulon Progo). Di luar Jawa dan Bali, peningkatan terjadi dari 1.750 kasus per 100 ribu penduduk (1998) menjadi 2.800 kasus per 100ribu penduduk (2000): tertinggi di NTT, yaitu 16.290 kasus per 100 ribu penduduk.Memang, cepatnya pertumbuhan penduduk, migrasi, sanitasi yang buruk dan daerah yang terlalu padat, memudahkan penyebaran penyakit ini. Pembukaan lahan-lahan baru serta perpindahan penduduk dari desa ke kota (urbanisasi) telah memungkinkan kontak antara nyamuk dengan manusia yang bermukim di daerah itu. Selain itu, perubahan iklim, perubahan lingkungan seperti penelantaran tambak, genangan air di bekas galian pasir juga penebangan hutan bakau, juga mempercepat penyebaran penyakit malaria. Hal itu diperparah dengan perpindahan penduduk dari daerah endemis ke daerah bebas malaria dan sebaliknya.Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), pemerintah daerah endemik malaria mulai mencanangkan Gerakan Berantas Kembali (Gebrak) Malaria secara komprehensif dan terpadu. Upaya penanggulangan lewat Gebrak Malaria dilakukan dimulai sejak 2000 untuk daerah Kabupaten Kepulauan Riau (Riau), Kabupaten Cilacap (Jawa Tengah) dan Kabupaten Lombok Barat (NTB). Pada 2001, Gebrak Malaria dikembangkan di beberapa kabupaten di Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Tengah, Kalimantan Selatan, Sumatera Selatan, Jawa Barat dan Jawa Tengah.Berdasarkan uraian diatas maka kami mengemukakan pertanyaan yaitu bagaimana strategi penanggulangan penyakit malaria ?

I.2TUJUANPenulisan makalah ini juga bertujuan untuk membuka wawasan kita mengenai strategi penanggulangan malaria dan cara berpikir kita agar dapat memahami berapa pentingnya menjaga kesehatan.

PEMBAHASAN

Malaria adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi protozoa dari genus plasmodium. Penyakit yang mudah dikenali dari gejala meriang (panas dingin dan menggigil) serta demam berkepanjangannya ini berasal dari nyamuk Anopheles sp. Ketika nyamuk anopheles betina (yang mengandung parasit malaria) menggigit manusia, akan keluar sporozoit dari kelenjar ludah nyamuk masuk ke dalam darah dan jaringan hati. Gejala serangan malaria pada penderita terdiri dari beberapa jenis, yaitu:1. Gejala klasik, biasanya ditemukan pada penderita yang berasal dari daerah non endemis malaria atau yang belum mempunyai kekebalan (immunitas); atau yang pertama kali menderita malaria. Gejala ini merupakan suatu parokisme, yang terdiri dari tiga stadium berurutan:2. Menggigil (selama 15-60 menit), terjadi setelah pecahnya sizon dalam eritrosit dan keluar zat-zat antigenik yang menimbulkan mengigil-dingin.3. Demam (selama 2-6 jam), timbul setelah penderita mengigil, demam dengan suhu badan sekitar 37,5-40 derajad celcius, pada penderita hiper parasitemia (lebih dari 5 persen) suhu meningkat sampai lebih dari 40 derajad celcius.4. Berkeringat (selama 2-4 jam), timbul setelah demam, terjadi akibat gangguan metabolisme tubuh sehingga produksi keringat bertambah. Kadang-kadang dalam keadaan berat, keringat sampai membasahi tubuh seperti orang mandi. Biasanya setelah berkeringat, penderita merasa sehat kembali.

PEMBERANTASAN MALARIACara pemberantasan malaria adalah dengan memutuskan rantai penularan pada salah satu/lebih mata rantai dengan cara sebagai berikut :1. Memberantas vektor (nyamuk penular malaria)Usaha pemberantasan vektor meliputi :a. Menghindari/mengurangi gigitan nyamuk,b. Membunuh jentik nyamuk,c. Menghilangkan/mengurangi tempat perindukan potensial.2. Menemukan dan mengobati penderita malariaPenemuan penderita dilakukan secara aktif oleh petugas (Active Case Detection = ACD) dan secara pasif (Passive Case Detection = PCD) dengan mendatangi unit kesehatan.Pengobatan penderita dilakukan secara pengobatan presumtif ( klorokuin dosis satu kali), yaitu bertujuan mencegah gejala klinik dan mencegah penularan selama penderita menunggu hasil pemeriksaan laboratorium. Kemudian dilakukan pengobatan radikal (P. Falciparum : klorokuin 3 hari, dan 1 hari primakuin, P. Vivax : 5 hari klorokuin + Primakuin) yang bertujuan untuk membasmi parasit di dalam darah atau jaringan.3. Dan vaksinasi untuk melindungi tubuh dari penularan malaria.

USAHA PEMBANGUNAN SUMBER DAYA MANUSIA YANG BERKUALITAS DALAM UPAYA PEMBERANTASAN MALARIA

Selama ini yang menyebabkan belum tercapainya tujuan program pemberantasan malaria antara lain disebabkan belum tajamnya sasaran, sebab pemetaan daerah endemis malaria belum lengkap. di samping itu pelayanan kesehatan yang dilakukan di Puskesmas dan Puskesmas pembantu sebagian belum menjangkau masyarakat daerah endemis, lebih-lebih faktor kuantitas dan kualitas petugas tenaga belum menunjang kebutuhan minimal untuk pelaksanaan program. Di samping itu peran serta masyarakat untuk menolong dirinya sendiri untuk program malaria masih memerlukan dorongan dalam pelaksanaannya.1. Faktor petugas Kurangnya keterampilan maupun kemampuan petugas dalam bidang entomologi (ilmu serangga), adanya kebosanan dari para petugas dalam menjalankan tugas pemberantasan, ketidaktepatan penyusunan laporan dan laporan yang terlambat, adanya kegiatan malaria surveilans yang tidak cukup memadai sehingga terdapat masih rendahnya cakupan penemuan dan pengobatan penderita maria yang dilakukan melalui unit pelayanan kesehatan. Kurangnya keterampilan maupun kemampuan menganalisa dan untuk kemudian memutuskan/menentukan tindakan intervensi sesuai petunjuk . ada dari kalangan petugas kesehtana yang menganggap bahwa malaria sudah terbasmi di kota, sehingga dalam menghadapi penderita demam, pembuatan sediaan darah malaria dan pemeriksaannya sering di abaikan. Adanya kurang kepedulian petugas kesehatan terhadap penyakit ini.

2. Faktor MasyarakatKurangnya persepsi yang benar dari warga masyarakat mengenai malaria sehingga membiarkan dirinya digigit nyamuk, membuat genangan air di sekitar rumah, tidur di ruang terbuka, di luar kamar tanpa menggunakan bahan penolak (obat nyamuk bakar). Masih ada sebagian warga masyarakat tidak mau minum obat malaria karena terasa pahit atau minum obat tetapi tidak mematuhi petunjuk. Masih ada sebagaian warga masyarakat yang menolak terhadap penyemprotan rumah karena mengotori perabot/dinding rumah.3. Faktor perubahan lingkungan

PERAN BERBAGAI LINTAS SEKTOR DALAM MELAWAN MALARIASaat ini, para ahli masih tengah berusaha untuk menemukan vaksin untuk malaria. Beberapa vaksin yang dinilai memenuhi syarat, kini sedang diuji coba klinis untuk keamanan dan keefektifan dengan menggunakan sukarelawan. Sementara itu, ahli lainnya sedang berupaya untuk menemukan vaksin untuk penggunaan umum. Penyelidikan pun sedang dilakukan untuk menemukan sejumlah obat dengan bahan dasar artemisin yang digunakan ahli obat-obatan Cina untuk menyembuhkan demam. Bahan itu terbukti efektif terhadap plasmodium falciparum, tapi masih sangat sulit untuk diperbanyak jumlahnya.

Upaya penanggulangan juga dilakukan dengan cara :1. dengan pencarian penderita, yaitu dengan mass fever survey (pemeriksaan massal penderita demam) 2. dilanjutkan pengobatan massal, 3. penyuluhan, 4. pemberantasan vektor malaria, yaitu nyamuk anopheles sp. Pemberantasan nyamuk itu bisa dilakukan dengan penyemprotan insektisida ICON 10 WP.

PENGOBATAN MALARIA

Tujuan pengobatan malaria adalah menyembuhkan penderita, mencegah kematian, mengurangi kesakitan, mencegah komplikasi dan relaps, serta mengurangi kerugian sosial ekonomi (akibat malaria).Tentunya, obat yang ideal adalah yang memenuhi syarat:1. Membunuh semua stadium dan jenis parasit2. Menyembuhkan infeksi akut, kronis dan relaps3. Toksisitas dan efek samping sedikit4. Mudah cara pemberiannya5. Harga murah dan terjangkau oleh semua lapisan masyarakat

Sayangnya, dalam pengobatan didapatkan hambatan operasional dan teknis. Hambatan operasioanal itu adalah:1. Produksi obat, penggunaan obat-obatan dengan kualitas kurang baik bahkan obat palsu.2. Distribusi obat tidak sesuai dengan kebutuhan atas indikasi kasus di puskesmas3. Kualitas tenaga kesehatan, pemberian obat tidak sesuai dengan dosis trandar yang telah ditetapkan4. Kesadaran penderita, penderita tidak minum obat sesuai dengan dosis yang dianjurkan (misal, klorokuin untuk tiga hari, hanya diminum satu hari saja)

Sementara itu, hambatan teknisnya adalah gagal obat atau resistensi terhadap obat. Untuk pengobatan malaria, beberapa jenis obat yang dikenal umum adalah:1. Obat standar: klorokuin dan primakuin2. Obat alternatif: Kina dan Sp (Sulfadoksin + Pirimetamin)3. Obat penunjang: Vitamin B Complex, Vitamin C dan SF (Sulfas Ferrosus)4. Obat malaria berat: Kina HCL 25% injeksi (1 ampul 2 cc)5. obat standar dan Klorokuin injeksi (1 ampul 2 cc) sebagai obat alternatif.

PENUTUPKesimpulanMalaria adalah penyakit yang menyerang manusia, burung, kera dan primata lainnya, hewan melata dan hewan pengerat yang disebabkan oleh infeksi protozoa dari genus plasmodium.Malaria merupakan Penyakit yang mudah dikenali dari gejala meriang (panas dingin dan menggigil) serta demam berkepanjangannya ini berasal dari nyamuk Anopheles sp. Ketika nyamuk anopheles betina (yang mengandung parasit malaria) menggigit manusia, akan keluar sporozoit dari kelenjar ludah nyamuk masuk ke dalam darah dan jaringan hati. Dalam siklus hidupnya parasit malaria membentuk stadium sizon jaringan dalam sel hati (stadium ekso-eritrositer). Setelah sel hati pecah, akan keluar merozoit atau kriptozoit yang masuk ke eritrosit membentuk stadium sizon dalam eritrosit (stadium eritrositer). Disitu mulai bentuk troposit muda sampai sizon tua atau matang sehingga eritrosit pecah dan keluar merozoit.2.SaranDisarankan agar pemerintah dapat memperhatikan kondisi rakyat kecil yang sangat rentan terkena penyakit malaria sebelum terjadi kejadian luar biasa (KLB).Nusa inda....kamar 3B...