MAKALAH Tentng Prilaku Terpuji

14
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pengertian Adab menurut bahasa ialah kesopanan, kehalusan dan kebaikan budi pekerti, akhlak. Adapun menurut M. Sastra Praja, adab yaitu tata cara hidup, penghalusan atau kemuliaan kebudayaan manusia. Sedangkan menurut istilah, adab ialah: “Adab ialah suatu ibarat tentang pengetahuan yang dapat menjaga diri dari segala sifat yang salah”. Dengan demikian dapatlah diambil pengertian bahwa adab ialah mencerminkan baik buruknya seseorang, mulia atau hinanya seseorang, terhormat atau tercelanya nilai seseorang. Maka jelaslah bahwa seseorang itu bisa mulia dan terhormat di sisi Allah dan manusia apabila ia memiliki adab dan budi pekerti yang baik. Seseorang akan menjadi orang yang beradab dengan baik apabila ia mampu menempatkan dirinya pada sifat kehambaan yang hakiki. Tidak merasa sombong dan tinggi hati dan selalu ingat bahwa apa yang ada di dalam dirinya adalah pemberian dari Allah swt. Sifat-sifat tersebut telah dimiliki Rasulullah saw. Secara utuh dan sempurna. Oleh sebab itu Allah swt. memuji beliau dengan firmannya yang artinya: Al-Ghazali berpendapat bahwa pendidikan akhlak hendaknya didasarkan atas mujahadah (ketekunan) dan

Transcript of MAKALAH Tentng Prilaku Terpuji

Page 1: MAKALAH Tentng Prilaku Terpuji

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pengertian Adab menurut bahasa ialah kesopanan, kehalusan dan kebaikan

budi pekerti, akhlak. Adapun menurut M. Sastra Praja, adab yaitu tata cara hidup,

penghalusan atau kemuliaan kebudayaan manusia. 

Sedangkan menurut istilah, adab ialah:  “Adab ialah suatu ibarat tentang

pengetahuan yang dapat menjaga diri dari segala sifat yang salah”. 

Dengan demikian dapatlah diambil pengertian bahwa adab ialah

mencerminkan baik buruknya seseorang, mulia atau hinanya seseorang, terhormat

atau tercelanya nilai seseorang. Maka jelaslah bahwa seseorang itu bisa mulia dan

terhormat di sisi Allah dan manusia apabila ia memiliki adab dan budi pekerti

yang baik.

Seseorang akan menjadi orang yang beradab dengan baik apabila ia

mampu menempatkan dirinya pada sifat kehambaan yang hakiki. Tidak merasa

sombong dan tinggi hati dan selalu ingat bahwa apa yang ada di dalam dirinya

adalah pemberian dari Allah swt. Sifat-sifat tersebut telah dimiliki Rasulullah saw.

Secara utuh dan sempurna. Oleh sebab itu Allah swt. memuji beliau dengan

firmannya yang artinya:

Al-Ghazali berpendapat bahwa pendidikan akhlak hendaknya didasarkan

atas mujahadah (ketekunan) dan latihan jiwa. Mujahadah dan riyadhah-nafsiyah

(ketekunan dan latihan kejiwaan) menurut al-Ghazali ialah membebani jiwa

dengan amal-amal perbuatan yang ditujukan kepada khuluk yang baik,

sebagaimana kata beliau: “Barangsiapa yang ingin dirinya mempunyai akhlak

pemurah, maka ia harus melatih diri untuk melakukan perbuatan-perbuatan

pemurah, yakni dermawan, dan gemar bersedekah. Jika beramal bersedekah

dilakukan secara istiqamah, maka akan jadi kebiasaan”.

Page 2: MAKALAH Tentng Prilaku Terpuji

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, dapat dirumuskan latar belakang dari

permasalahan sebagai berikut :

1. Apa yang di maksud dengan adab atau sopan santun ?

2. Apa saja contoh dan cara menumbuhkan adab berpakaian, berhias,

perjalan, bertamu dan menerima tamu ?

C. Tujuan

Tujuan dari penulisan makalah ini antara lain:

Sebagai bentuk penyelesaian tugas mata pelajaran Pendidikan Agama

Islam.

Untuk menjelaskan macam-macam perilaku terpuji yang dianjurkan dan di

ridhoi Allah SWT serta penerapannya di kehidupan sehari-hari.

Sarana informasi tentang apa, bagaimana penerapan dan contoh dari

perilaku terpuji.

                                         

Page 3: MAKALAH Tentng Prilaku Terpuji

BAB II

PEMBAHASAN

A. Tobat

Hawa nafsu merupakan sesuatu yang melekat dalam diri setiap manusia.

Sering kali hawa nafsu membawa seseorang cenderung ke arah keburukan

sehingga setiap orang harus mampu mengendalikanya. Hawa nafsu dapat

membawa kebaikan selama ia mampu diarahkan, tetapi akan menjermuskan pada

kejahatan bila dibiarkan tanpa arah yang jelas.

Banyak orang yang meninggalkan petunjuk yang baik dan menurut

kemauan hawa nafsunya dan menjadikannya sebagai tuhan yang ditaatinya selain

Allah. Betapa tidak, karena apa saja yang diinginkan oleh hawa nafsu tersebut dia

akan segera dilakukan tanpa malu dan segan sehingga tidak takut-takut kepada

Allah dan semena-mena kepada sesamanya serta tidak memikirkan akibat dari

perbuatan yang telah dilakukannya.

Orang yang menurutkan hawa nafsunya sangat demurkai Allah dan

disamakan dosa dan bahayanya dengan orang-orang yang menyembah berhala dan

memuja benda-benda yang ada di bumi.

Nafsu mengandung ketertarikan syahwat untuk mencari kelezatan jasmani

dan rohani sehingga mudah menerima godaan serta bujukan setan. Nafsu manusia

ada 3 macam, yaitu sebagai berikut :

- Nafsu asmarah yaitu nafsu yang menyuruh kepada keburukan.

- Nafsu lawamah yaitu nafsu yang suka mencela atau mengecam.

- Nafsu mutma’innah yaitu nafsu yang benang tentang dan tenteram.

Apabila nafsu mansuai mengikuti syahwatnya, maka itulah yang disebut

nafsu amarah. Apabila nafsu itu telah melakukan perbuatan buruk, maka hadirlah

nafsu lawamah yang mencela dan mencaci perbuatan buruk yang dilakukannya

karena mengikuti nafsu syahwatnya.

Berikut ini merupakan beberapa perilaku yang dapat melatih diri kita agar

mampu bersikap mengelikan diri.

1. Tidak suka mengolok-olok dan berburuk sangka terhadap orang lain.

2. Tidak dan dengki.

Page 4: MAKALAH Tentng Prilaku Terpuji

3. Tidak sembong.

4. Tidak kikir dan pelit.

5. Tidak tamak

6. Tidak memfitnah.

7. Tidak melakukan kejahatan

8. Ikhlas

9. Sabar

10. Suka berkorban

11. Pandai bersyukur

12. Mau bertobat dan mengadakan perbaikan

13. Mampu mengendalikan hawa nafsu.

Tobat adalah proses menyadari kesalahan yang telah diperbuat dan

berupaya sekuat hati untuk tidak melakukannya kembali atau permohonan ampun

kepada Allah SWT. Atas kesalahan (kekhilafan) dan atas perbuatan dosa yang

telah dilakukannya.

Kesalahan atau kekhilafan yang dilakukan terhadap orang lain dapat

berupa hal-hal sebagai berikut :

1. Tidak memuliakan anak yatim piatu, tidak mengajurkan dan memberi

makan orang miskin, memakan harta dengan cara mencampuradukkan

yang hak dengan yang batil dan mencintai harta berlebihan.

2. Bakhil, merasa tidak cukup, dan mendustakan pahala yang baik.

3. Mengumpat dan mencela.

4. Mengumpat, dan mencela.

5. Tidak melaksanakan rukun islam, terutama mendirikan sholat.

B. Raja’ (Mengharap Keridaan Allah)

Jalan yang hak dalam menggapai rida Allah antara lain melalui orang tua

atau birrul wiildan Birrul walidain atau berbakti kepada kedua orang tua adalah

salah sat umasalah yang penting dalam Islam. Didalam Al-Qur’an setalah

memerintahkan kepada manusia untuk bertauhid kepada-Nya Allah SWT.

Memerintahkan untuk berbakti kepada orang tuanya.

Page 5: MAKALAH Tentng Prilaku Terpuji

Keutamaan berbakti kepada kedua orang tua dan pahalanya apabila kita

melaksanakannya sebagai berikut :

1. Bahwa berbakti kepada kedua orang tua adalah amal yang paling utama

dengan dasar antaranya yaitu hadist Nabi SAW. Dari Abu Abdurrahman

Abdullah bin Masud, “Aku bertanya kepada Nabi SAW, tentang amal-

amal paling utama dan dicintai Allah. Nabi SAW, menjawab, pertama

salat pada waktunya (dalam riwayat lain disebutkan salat di awal

waktunya), kedua, berbakti kepada kedua orang tua, dan ketiga, jihad di

jalan Allah.”

2. Ridha Allah tergantung kepada keridaan orang tua. Dalam hadist yang

diriwatkan oleh Bukhori dalam Adabul Mufrad, Ibnu Hibban, Hakim, dan

At Tirmizi. Dari Abdillah bin Amr dikatanan Rasulullah SAW, “Rida

Allah tergantung kepada Ridha kedua orang tua dan murka Allah

tergantung kepada kemurkaan Allah.”

3. Berbakti kepada kedua orang tua dapat menghilangkan kesulitan yang

sedang dialami yaitu melalu cara meramal soleh.

4. Dengan bersilaturrahmi kepada orang tua, seseorang akan diluaskan rezeki

dan diperpanjang umurnya.

5.  Balasan dari perbuatan berbakti kepada kedua orang tua yaitu akan

dimasukkan ke surga oleh Allah SWT. Selain itu, jika seorang anak

berbuat baik kepada kedua orang tuanya, Allah akan menghindarkannnya

dari berbagai malapetaka.

Bentuk-bentuk berbakti kepada orang tua, antara lain dapat dilakukan

melalui cara berikut ini :

- Begaul kepada keduanya dengan cara yang baik.

- Berkata kepada keduanya dengan perkataan yang lemah lembut atau

berbicara dengan perkataan yang mulia kepada orang tua.

- Tawaduk (rendah hati) atau tidak boleh bersikap sombong karena sewaktu

lahir kita berada dalam keadaan hina dan membutuhkan pertolongan orang

tua kita.

- Memberi infak atau sedekah kepada kedua otang tua.

- Mendoakan kedua orang tua kita.

Page 6: MAKALAH Tentng Prilaku Terpuji

- Apabila kedua orang tua telah meninggal, maka yang harus kita lakukan

adalah meminta ampun bagi mereka kepada Allah SWT. Dan meminta

ampun dengan tobat nasuha apabila kita pernah berbuat durhaka kepada

keduanya di waktu mereka masih hidup, kemudian membayarkan hutang-

hutangnya, selanjutnya melaksanakan wasiat yang sesuai dengan syarit,

dan menyambung silaturrahmi kepada teman atau kerabat mereka.

Rosulullah SAW. Menjelaskan bahwa keberadaan kedua orang tua yang

berusia lanjut itu adalah kesempatan yang paling baik untuk mendapatkan pahala

dari Allah, mempermudah rezeki, dan menjadi jembatan menuju surga. Oleh

karena itu, sungguh rugi jika seorang anak menyia-nyiakan kesempatan yang

paling berharga ini dengan mengabaikan orang tuanya sehingga menyebabkan dia

tidak masuk surga.

Page 7: MAKALAH Tentng Prilaku Terpuji

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dalam kehidupan bermasyarakat mengenai tata krama, sopan santun atau

adab merupakan masalah penting karena manusia adalah makhluk berakal dan

berbudaya.

Macam-macam sopan santun atau adab, diantaranya adalah berpakaian,

berhias, perjalanan, bertamu dan menerima tamu.

Allah menyukai orang-orang yang berperilaku terpuji, maka dari itu kita dituntut

agar dapat terus berperilaku terpuji.

B. Saran

Perilaku terpuji merupakan perilaku yang disukai Allah SWT, untuk dapat

menjalankan perilaku terpuji kita harus lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT

dan ikhlas menjalaninya semata-mata karena Allah SWT. Siapa mereka yang

mengingikan hidup bahagia dunia-akhirat harus bisa berperilaku terpuji.

Page 8: MAKALAH Tentng Prilaku Terpuji

DAFTAR PUSTAKA

-         http://hbis.wordpress.com/2008/12/11/adab-berpakaian-bertamu-dan-

berhias/

-         http://febhriaputry08.blogspot.com/2011/12/makalah-berperilaku-

terpuji.html

-         http://yeadhi.blogspot.com/2009/11/adab-dalam-perjalanan.html

http://menatap-ilmu.blogspot.com/2011/07/pengertian-adab.html

Page 9: MAKALAH Tentng Prilaku Terpuji

KATA PENGANTAR

Pertama-tama perkenankanlah kami selaku penyusun makalah ini

mengucapkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa sehingga kami dapat

menyusun makalah ini dengan judul Perilaku Terpuji.

Tujuan disusunnya makalah ini adalah untuk memahami aspek pendidikan

agama islam terutama untuk perilaku terpuji. Dengan mempelajari isi dari

makalah ini diharapkan generasi muda bangsa mampu menjadi islam yang

sesungguhnya, saleh, beriman kepada Allah SWT dan bermanfaat bagi

masyarakat.

Ucapan terima kasih dan puji syukur kami sampaikan kepada Allah dan

semua pihak yang telah membantu kelancaran, memberikan masukan serta ide-ide

untuk menyusun makalah ini.

Kami selaku penyusun telah berusaha sebaik mungkin untuk

menyempurnakan makalah ini, namun tidak mustahil apabila terdapat kekurangan

maupun kesalahan. Oleh karena itu kami memohon saran serta komentar yang

dapat kami jadikan motivasi untuk menyempurnakan pedoman dimasa yang akan

datang.

Pangkalan, September 2013

Penyusun

Page 10: MAKALAH Tentng Prilaku Terpuji

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar

B. Rumusan Masalah

C. Tujuan

BAB II PEMBAHASAN

A. Tobat

B. Raja’ (Mengharap Keridahaan Allah)

III PENUTUP

A. Kesimpulan

B. Saran

DAFTAR PUSTAKA