makalah.PerPay.

23
PERAWATAN PAYUDARA IBU NIFAS MAKALAH MATERNITAS II Dosen Pembimbing : Nurus Syafa’ah, S.S.T., M.Kes Oleh : Kelompok 2 PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN NAHDLATUL ULAMA

description

Makalah

Transcript of makalah.PerPay.

PERAWATAN PAYUDARA IBU NIFAS

MAKALAH MATERNITAS II

Dosen Pembimbing :

Nurus Syafa’ah, S.S.T., M.Kes

Oleh :

Kelompok 2

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN NAHDLATUL ULAMA

TUBAN

2012

PERAWATAN PAYUDARA IBU NIFAS

MAKALAH MATERNITAS II

Oleh:

Kelompok 2

1. Naili S

2. Pujo Utomo

3. Ratna I

4. Silviana

5. Siska Wahyu Risma

6. Siti Aimatul

7. Siti Isnaini

8. Siti Muarifah

9. Tiara Sagita Windi

10. Usrotus S

11. Wahyu Fuad

12. Wanti N

13. Andi Jatmiko

09.02.00.113

09.02.00.114

09.02.00.115

09.02.00.117

09.02.00.118

09.02.00.119

09.02.00.120

09.02.00.121

09.02.00.122

09.02.00.123

09.02.00.124

09.02.00.125

09.02.00.126

14. Andi Juli Pradana

15. Angga S

16. Annisa Fibriana

17. Ardian Yudha

18. Aris Wibowo

19. Ayu Rahayu

20. Beker Martapura

21. Dwi BagusCandra

22. Enfri Zelvi A

23. Enggar P

24. Faudia Yusuf

25. Hesti M.P

09.02.00.127

09.02.00.128

09.02.00.129

09.02.00.130

09.02.00.131

09.02.00.132

09.02.00.133

09.02.00.135

09.02.00.136

09.02.00.137

09.02.00.139

09.02.00.140

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN NAHDLATUL ULAMA

TUBAN

2012

KATA PENGANTAR

Assalamu’ alaikum Wr.Wb

Segala Puji Syukur Kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmatNya kepada kami,

sehingga kami dapat menyelesaikan”Makalah Perawatan Payudara Ibu Nifas”, dengan sebaik-

baiknya.

Dan semoga sholawat serta salam tetap tercurahkan kepada nabi akhiruz zaman Rasulullah

Muhammad SAW beserta keluarganya.

Dan tak lupa ucapan terima kasih kami haturkan kepada:

Dosen pembimbing oleh Nurus Syafa’ah, S.S.T., M.Kes

Dan teman – teman yang telah ikut berpartisipasi dalam pembuatan makalah ini.

Adapun tujuan dari penyusunan laporan ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas dari

Ibu Dosen dan untuk mengembangkan wawasan melalui tulisan sehingga dapat dibaca dan

dipelajari.

Sangat disadari bahwa naskah ini jauh dari kesempurnaan, oleh sebab itu kritik dan saran

yang konstruktif sangat dihararapkan dari para pembaca. Akhirnya penyusun berharap semoga

makalah ini memberi manfaat yang besar bagi kita semua, Amin....

Semoga Allah SWT senantiasa meridhoi usaha kita semua.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb

Tuban, 26 Maret 2012

Tim Penyusun

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................................ i

KATA PENGANTAR ..................................................................................... ii

DAFTAR ISI ................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................

1.1 Latar belakang.................................................................................

1.2 Rumusan masalah...........................................................................

1.3 Tujuan ............................................................................................

BAB II TINJAUAN TEORI.............................................................................

2.1 Konsep Tentang Payudara Semasa Hamil......................................

2.2 Definisi perawatan payudara……………………………….........

2.3 Perubahan Payudara Semasa Kehamilan...................................

2.4 Manfaat Perawatan Payudara....................................................

2.5 Akibat Jika Tidak Dilakukan Perawatan Payudara....................

2.6 Laktasi....................................................................................

2.7 Kandungan dalam ASI.............................................................

2.8 Manfaat ASI.............................................................................

BAB III JOB SHEET/PROSEDUR TINDAKAN.........................................

BAB VI PENUTUP..........................................................................................

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sejalan dengan upaya pemerintah untuk meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan ibu dan

anak melalui program pemasyarakatan ASI, maka perawat dituntut memiliki pengetahuan dan

keterampilan dalam manajemen laktasi. Hal ini berarti perawat harus mampu berperan sebagai

pendukung dan inovator yang akan membentuk perilaku masyarakat dalam mengembangkan

kesehatan pada umumnya dan penggunaan ASI pada khususnya.

Mengingat banyak terjadi perubahan perilaku dalam masyarakat khususnya ibu – ibu yang

cenderung menolak menyusui bayinya sendiri terutama pada ibu – ibu yang bekerja dengan

alasan air susunya hanya sedikit atau tidak keluar sama sekali, keadaan ini memberikan dampak

negatif terhadap status kesehatan, gizi, serta tingkat kecerdasan anak. Oleh karena itu untuk

menanggulangi permasalahan diatas perlu dilakukan upaya preventif dan promotif dalam

meningkatkan penggunaan ASI dengan memberikan pendidikan kesehatan tentang perawatan

payudara ibu menyusui, sehingga membantu pengeluaran ASI secara lancar.

Perawatan payudara pada ibu nifas dapat dimulai sesegera mungkin setelah melahirkan pada

saat di rumah sakit dan selanjutnya dilakukan secara rutin di rumah. Tujuan dari perawatan

payudara ini adalah untuk memperlancar pengeluaran air susu ibu dan menghindari penyulit saat

menyusui. Antara lain puting susu lecet, asi tidak lancar berproduksi, pembengkakan payudara.

1.2 Rumusan masalah

1. Bagaimana Konsep Tentang Payudara Semasa Hamil ?

2. Apa definisi perawatan payudara?

3. Bagaimana Perubahan Payudara Semasa Kehamilan ?

4. Apa manfaat Perawatan Payudara ?

5. Apa akibat Jika Tidak Dilakukan Perawatan Payudara ?

6. Apa itu Laktasi ?

7. Apa saja Kandungan dalam ASI?

8. Apa manfaat ASI ?

9. Bagaimana tindakan pelaksanaan perawatan payudara ?

1.3 Tujuan

1. Mengetahui Konsep Tentang Payudara Semasa Hamil

2. Mengetahui definisi perawatan payudara

3. Mengetahui Perubahan Payudara Semasa Kehamilan

4. Mengetahui manfaat Perawatan Payudara

5. Mengetahui akibat Jika Tidak Dilakukan Perawatan Payudara

6. Mengetahui apa itu Laktasi

7. Mengetahui Kandungan dalam ASI

8. Mengetahui manfaat ASI

9. Mengetahui tindakan pelaksanaan perawatan payudara

BAB II

TINJAUAN TEORI

2.1 Konsep Tentang Payudara Semasa Hamil

Pembesaran, peningkatan sensitivitas, padat dan dada terasa padat merupakan tanda awal dari

kehamilan, sebagai respon dari terhadap peningkatan estrogen dan progesteron. Tanda diatas

merupakan tanda presumtif dari kehamilan. Terjadinya perubahan sensitivitas berkisar dari rasa

tegang hingga nyeri. Puting dan areola menjadi hiperpigmentasi dan puting menjadi lebih

tegang dan menonjol (Lowdermilk, 1995 hal 193). Pembesaran dari kelenjar sebaseus terbanyak

di daerah areola yang disebut dengan Montgomery’s tubercles. Yang melingkar disekitar areola.

Kelenjar ini mempertahankan puting tetap basah sebagai lubrikasi selama minum ASI.

Kelembutan dari nipple akan terancam jika puting susu dibersihkan dengan sabun.

Selama kehamilan trimester kedua hingga ketiga perkembangan kelenjar mama akan

progresif yang menyebabkan payudara membesar lebih cepat. Kadar hormon luteal dan

plasenta akan terjadinya proliferasi dari kelenjar ductus lactiferus dan jaringan lobus alveoral.

Sehingga pada palpasi payudara secara umum ditemukan nodul yang agak keras. Pengembangan

jaringan connective menyebabkan terjadinya jaringan menjadi lembut dan longgar. Meskipun

perkembangan mamae sudah sempurna pada pertengahan masa kehamilan, namun laktasi tetap

terhambat hingga penurunan kadar estrogen pada saat menjelang kelahiran. Pada saat itu akan

dijumpai kondisi mamae yang kulitnya tipis, transparan, dan mengeluarkan materi yang agak

kental (pre kolestrum). Prekolestrum ini sudah bisa ditemukan dalam sel asini pada bulan ketiga

dari kehamilan. Colestrum merupakan cairan yang berwarna putih kekuningan dan oranye yang

merupakan bentuk mula dari ASI.

2.2 Definisi

Perawatan payudara adalah suatu cara yang dilakukan untuk merawat payudara agar air susu

keluar dengan lancar.

Masa nifas (puerperium) adalah masa setelah plasenta lahir dan berakhir ketika alat-alat

kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Masa nifas berlangsung selama kira-kira 6

minggu (Abdul Bari. S, dkk, 2002)

2.3 Perubahan Payudara Semasa Kehamilan

Selama kehamilan, payudara Anda akan mengalami perubahan bentuk dan ukuran untuk

mempersiapkan diri dalam pemberian ASI kelak. Payudara akan membesar, puting akan terasa

sakit dan berwarna lebih gelap.

2.4 Manfaat Perawatan Payudara

Perawatan payudara hendaknya dilakukan sedini mungkin selama kehamilan dalam upaya

mempersiapkan bentuk dan fungsi payudara sebelum terjadi laktasi. Jika persipan kurang dapat

terjadi gangguan penghisapan pada bayi akibat ukuran puting yang kecil atau mendelep. Akibat

lain bisa terjadi produksi Asi akan terlambat serta kondisi kebersihan payudara ibu tidak terjamin

sehingga dapat membahayakan kesehatan bayi. Dipihak ibu, akibat perawatan yang kurang pada

saat persalinan ibu belum siap menyusui sehingga jika bayi disusukan ibu akan merasakan geli

atau perih pada payudaranya.

Perawatan mamma telah dimulai sejak wanita hamil supaya putting susu lemas, tidak keras

dan kering sebagai persiapan untuk menyusui bayinya. Bila bayi meninggal, laktasi harus

dihentikan dengan cara :

2.4.1 Pembalutan mamma sampai tertekan.

2.4.2 Pemberian obat estrogen untuk supresi LH seperti tablet lynoral dan parlodel

2.5 Akibat Jika Tidak Dilakukan Perawatan Payudara

Berbagai dampak negatif dapat tibul jika tidak dilakukan perawatan payudara sedini

mungkin. Dampak tersebut meliputi :

2.5.1 Puting susu mendelep

Ibu dapat melakukan trik sederhana yaitu gerakan menggunakan kedua ibu jari menekan

kedua sisi puting dan setelah puting tampak menonjol keluar lakukan tarikan pada puting

menggunakan ibu jari dan telunjuk lalu lanjutkan dengan gerakan memutar puting ke satu arah.

Ulangi sampai beberapa kali dan dilakukan secara rutin.

2.5.2 Anak susah menyusui

Keadaan ini disebabkan pancaran ASI terlalu kuat sehingga mulut bayi terlalu penuh,

bingung puting pada bayi yang menyusui diselang-seling dengan susu botol,puting rata dan

terlalu kecil atau bayi mengantuk.pancaran ASI terlalu kuat diatasi dengan menyusui lebih

sering, memijat payudara sebelum menyusui dengan terlentang dengan bayi ditaruh diatas

payudara.pada bayi bingung puting, hindari pemakaian dot botol dan gunakan sendok atau pipet

untuk pengganti ASI. Pada bayi mengantuk yang sudah waktunya diberikan ASI,usahakan agar

bayi terbangun.

2.5.3 ASI lama keluar

Walaupun asi belum keluar ibu harus tetap menyusui . Jadi mulailah segera menyusui

sejak bayi baru lahir, yakni dengan inisiasi menyusui dini, mintalah bantuan bidan untuk

membimbing anda. Dengan teratur menyusui bayi maka hisapan bayi pada saat menyusu ke ibu

akan merangsang produksi hormon oksitosin dan prolaktin yang akan membantu kelancaran

ASI. Jadi biarkan bayi terus menghisap maka akan keluar ASI. Jangan berpikir sebaliknya yakni

menunggu ASI keluar baru menyusui.

2.5.4 Produksi ASI terbatas

Dapat diatasi dengan latihan gerakan otot badan yang berfungsi menopang payudara

untuk menunjang produksi ASI dan mempertahankan bentuk payudara setelah selesai masa

laktasi. Bentuk latihan : duduk sila dilantai. Tangan kanan memegang bagian lengan bawah kiri

(dekat siku),tangan kiri memegang lengan bawah kanan. Angkat kedua siku hingga sejajar

pundak. Tekan pegangan tangan kuat-kuat kearah siku sehingga terasa adanya tarikan pada otot

dasar payudara.

2.5.5 Pembengkakan pada payudara

Payudara bengkak disebabkan pengeluaran ASI tidak lancar karena bayi tidak cukup

sering menyusui atau terlalu cepat disapih. Penatalaksanaan dengan menyusui lebih sering,

kompres hangat, ASI dikeluarkan dengan pompa, dan berikan analgesik.

2.5.6 Payudara meradang (mastitis)

Payudara tampak edema,kemerahan dan nyeri yang terjadi beberapa minggu setelah

melahirkan. Penatalaksanaan dengan kompres hangat/dingin, pemberian antibiotik dan analgesik,

menyusui tidak dihentikan.

2.5.7 Payudara kotor

2.5.8 Ibu belum siap menyusui

2.5.9 Kulit payudara terutama puting akan mudah lecet

Cara mengatasi: Bagi ibu yang mengalami lecet pada puting susu, ibu bisa

mengistirahatkan 24 jam pada payudara yang lecet. Dan memerah ASI secara manual dan

di tampung pada botol steril lalu di suapkan menggunakan sendok kecil . Olesi dengan

krim untuk payudara yang lecet. Anda bisa menghubungi bidan atau dokter. Bila ada

madu, cukup di olesi madu pada puting yang lecet.

2.6 Laktasi

Untuk menghadapi masa laktasi (menyusukan) sejak dari kehamilan telah terjadi

perubahan-perubahan pada kelenjar mamma yaitu :

2.6.1 Proliferasi jaringan pada kelenjar-kelenjar, alveoli dan jaringan lemak bertambah.

2.6.2 Keluaran cairan susu jolong dari duktus laktiferus disebut colostrum, berwarna kuning

putih susu.

2.6.3 Hipervaskularisasi pada permukaan dan bagian dalam, dimana vena-vena berdilatasi

sehingga tampak jelas.

2.6.4 Setelah persalinan, pengaruh supresiastrogen dan progesteron hilang. Maka timbul

pengaruh hormon laktogenik (LH) atau prolaktin yang akan merangsang air susu.

Disamping itu, pengaruh oksitosin menyebabkan mio-epitel kelenjar susu berkontraksi

sehingga air susu keluar. Produksi akan banyak sesudah 2-3 hari pasca persalinan.

2.7 Kandungan dalam ASI

2.7.1 Protein

Laktoalbumin dan laktoglobulin lebih banyak, penting untuk pertahanan tubuh dan

antibodi

2.7.2 Kasein lebih banyak, sehingga lebih mudah dicerna tubuh

2.7.3 Karbohidrat

Laktosa lebih banyak, penting untuk pertumbuhan Lactobacillus bifidus, menghilangkan

infeksi saluran cerna, pertumbuhan sel otak, retensi kalium, fosfor dan magnesium

2.7.4 Lemak

Asam lemak tak jenuh lebih banyak dan mudah diserap

2.7.5 Kolesterol lebih banyak

Asam lemak esensial lebih banyak

2.7.6 Asam palmitat lebih banyak

Garam empedu lebih banyak lebih banyak membuat absorpsi lebih baik

2.7.7 Laktoferin, lysozime, IgA

Melindungi bayi dari infeksi gastroenteritis, radang saluran pernafasan dan paru-paru,

otitis media, dan diare

2.7.8 Mineral

Kadar Natrium lebih banyak, melindungi neonatus dari dehidrasi dan hipernatremia

2.7.9 50-70% besi diserap dari ASI bila dibandingkan dari susu sapi yang hanya diserap 10-

30%

2.7.10 ASI mengandung molekul pengikat seng, asam pikolinik, membuat penyerapan seng

lebih efisien

2.7.11 Rasio kalsium dan fosfor ASI sesuai untuk mineralisasi tulang bila dibandingkan dengan

susu sapi

PERBANDINGAN ASI SUSU SAPI

Kandungan total protein 1,0% 3.5%

Kandungan protein seketika (secara biologis sangat penting) >70% < 20%

Tabel yang menunjukkan keunggulan susu manusia (ASI) bila dibandingkan dengan susu

hewan.

Perbandingan Kandungan Asam Amino Pada ASI dan Susu Sapi

- Phenylalanine and tyrosine ASI lebih sedikit (berlebihan dapat berbahaya bagi neonatus)

- Cystine Lebih banyak pada ASI (essensial untuk pertumbuhan)

- Methionine Susu sapi lebih banyak (neonatus tidak dapat mengubahnya menjadi sistin karena

enzim belum berfungsi sempurna)

- Taurine 30-40 kali lebih banyak pada ASI (penting untuk perkembangan otak)

2.8 Manfaat ASI

Manfaat ASI bagi bayi

- Mengurangi risiko infeksi.

- Zat Antibodi yang terdapay dalam ASI melindungi bayi dari serangan infeksi

- Meningkatkan daya tahan tubuh karena ASI mengandung imunoglobulin

- Membentuk sistem pencernaan yang sehat. ASI mencegah perkembangan bakteri jahat dan

mendukung petumbuhan bakteri baik

- Meningkatkan kecerdasan. hasil penelitian membuktikan bayi yang mendapat ASI eklusif

selama 6 bulan memiliki IQ 5-10 poin lebih tinggi dari yang tidak dapat ASI

- Mempererat jaringan kasih sayang antara anda dan buah hati. kontak kulit selama menyusui

meningkatkan hubungan emosiaonal antara ibu dan bayi

- Mengurangi risiko obesitas di kemudian hari

Manfaat Bagi Ibu

- Memberikan efek menenangkan. menyusui menstimulasi produksi beta endorphin yang

memberi perasaan damai dan rilek serta m,engurangi kecemasan

- Melangsingkan. Menyusui mebutuhkan energi sekitar 200-500 kalori/hari setara 30 putaran

lari atau bersepeda selama 1 jam. selain itu hormon yang merangsang kontraksi rahim

dilepaskan, membantu mengendalikan perdaraham dan mengembalikan bentuk ke sebelum

kehamilan

- Menguatkan tulang. Risiko osteoporosis berkurang 75% dibanding ibu yang memberi susu

formula

- Mengurangi risiko kanker payudara, kanker rahim , kanker ovarium

BAB III

JOB SHEET/PROSEDUR TINDAKAN

Cara melakukan perawatan payudara ibu nifas :

I. Persiapan alat

1. Handuk

2. Kapas

3. Minyak kelapa / baby oil

4. Waslap

5. Baskom (masing-masing berisi air

hangat dan dingin )

II. Persiapan klien

1. KIE

2. Mengatur posisi yang sesuai

III. Persiapan klien

1. Menjaga privasi klien

2. Pencahayaan yang cukup

IV. Pelaksanaan

1. Buka pakaian ibu

2. Letakkan handuk diatas pangkuan ibu dan

tutuplah payudara dengan handuk.

3. Buka handuk pada daerah payudara.

4. Kompres putting susu dengan

menggunakan kapas minyak selama 3-5

menit.

5. Bersihkan dan tariklah putting susu keluar

terutama untuk putting susu yang datar.

6. Ketuk-ketuk sekeliling putting susu

dengan ujung-ujung jari.

Pengurutan pertama

7. Kedua telapak tangan dibasahi dengan

minyak kelapa

8. Kedua telapak tangan diletakkan diantara

kedua payudara

9. Pengurutan dimulai kearah atas, samping,

telapak tangan kiri kearah sisi kiri, telapak

tangan kanan kearah sisi kanan

10. Pengurutan diteruskan kebawah, samping,

selanjutnya melintang, telapak tangan

mengurut kedepan kemudian dilepas dari

kedua payudara.

Pengurutan kedua

11. Telapak tangan kanan kiri menopang

payudara kiri, kemudian jari-jari tangan

kanan sisi kelingking mengurut payudara

kearah putting susu.

12. Telapak tangan kanan menopang payudara

dan tangan lainnya menggengam dan

mengurut payudara dari arah pangkal ke

arah putting susu.

13. Payudara disiram dengan air hangat dan

dingan secara bergantian kira-kira 5 menit

( air hangat dahulu)

14. Keringkan dengan handuk

15. Pakailah BH khusus untuk ibu menyusui

(BH yang menyangga payudara).

16. Bereskan peralatan

17. Beri penjelasan tentang pentingnya

merawatan payudara

BAB IV

PENUTUP

Bagi seorang wanita, payudara adalah organ tubuh yang sangat penting bagi

keberlangsungan perkembangan bayi yang baru dilahirkannya. Payudara memang secara natural

akan mengeluarkan ASI begitu ibu melahirkan. Tetapi bukan berarti seorang wanita atau ibu

tidak perlu merawat payudaranya.

Perawatan payudara setelah melahirkan bertujuan agar payudara senantiasa bersih dan

mudah dihisap oleh bayi. Banyak ibu yang mengeluh bayinya tidak mau menyusu, bisa jadi ini

disebabkan oleh faktor teknis seperti puting susu yang masuk atau posisi yang salah. Selain

faktor teknis ini tentunya air susu ibu juga dipengaruhi oleh asupan nutrisi dan kondisi psikologis

ibu.

Faktor nutrisi bisa dipenuhi dengan tambahan asupan kalori 500 kkal per harinya,

khususnya nutrisi kaya protein (ikan, telur, hati), kalsium (susu), dan vitamin (sayur, buah). Juga,

banyak minum air putih. Faktor psikologis pun penting dalam menciptakan suasana santai dan

nyaman, tidak terburu-buru dan tidak stess saat menyusui.

DAFTAR PUSTAKA

Mansjoer, Arif dkk. 1999. Kapita Selekta Kedokteran jilid 1. Jakarta: Media Aesculapius

Retrieved from : blogspot.com/2012/02/sap-satuan-acara-penyuluhan-pada-ibu.html

Retrieved from : file:///D:/kel.2%20mater.perawatan%20payudara/ragam-kelainan-nonkanker-

pada-payudara.html