makalah.PerPay.
-
Upload
sue-efendi -
Category
Documents
-
view
40 -
download
5
description
Transcript of makalah.PerPay.
PERAWATAN PAYUDARA IBU NIFAS
MAKALAH MATERNITAS II
Dosen Pembimbing :
Nurus Syafa’ah, S.S.T., M.Kes
Oleh :
Kelompok 2
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN NAHDLATUL ULAMA
TUBAN
2012
PERAWATAN PAYUDARA IBU NIFAS
MAKALAH MATERNITAS II
Oleh:
Kelompok 2
1. Naili S
2. Pujo Utomo
3. Ratna I
4. Silviana
5. Siska Wahyu Risma
6. Siti Aimatul
7. Siti Isnaini
8. Siti Muarifah
9. Tiara Sagita Windi
10. Usrotus S
11. Wahyu Fuad
12. Wanti N
13. Andi Jatmiko
09.02.00.113
09.02.00.114
09.02.00.115
09.02.00.117
09.02.00.118
09.02.00.119
09.02.00.120
09.02.00.121
09.02.00.122
09.02.00.123
09.02.00.124
09.02.00.125
09.02.00.126
14. Andi Juli Pradana
15. Angga S
16. Annisa Fibriana
17. Ardian Yudha
18. Aris Wibowo
19. Ayu Rahayu
20. Beker Martapura
21. Dwi BagusCandra
22. Enfri Zelvi A
23. Enggar P
24. Faudia Yusuf
25. Hesti M.P
09.02.00.127
09.02.00.128
09.02.00.129
09.02.00.130
09.02.00.131
09.02.00.132
09.02.00.133
09.02.00.135
09.02.00.136
09.02.00.137
09.02.00.139
09.02.00.140
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN NAHDLATUL ULAMA
TUBAN
2012
KATA PENGANTAR
Assalamu’ alaikum Wr.Wb
Segala Puji Syukur Kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmatNya kepada kami,
sehingga kami dapat menyelesaikan”Makalah Perawatan Payudara Ibu Nifas”, dengan sebaik-
baiknya.
Dan semoga sholawat serta salam tetap tercurahkan kepada nabi akhiruz zaman Rasulullah
Muhammad SAW beserta keluarganya.
Dan tak lupa ucapan terima kasih kami haturkan kepada:
Dosen pembimbing oleh Nurus Syafa’ah, S.S.T., M.Kes
Dan teman – teman yang telah ikut berpartisipasi dalam pembuatan makalah ini.
Adapun tujuan dari penyusunan laporan ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas dari
Ibu Dosen dan untuk mengembangkan wawasan melalui tulisan sehingga dapat dibaca dan
dipelajari.
Sangat disadari bahwa naskah ini jauh dari kesempurnaan, oleh sebab itu kritik dan saran
yang konstruktif sangat dihararapkan dari para pembaca. Akhirnya penyusun berharap semoga
makalah ini memberi manfaat yang besar bagi kita semua, Amin....
Semoga Allah SWT senantiasa meridhoi usaha kita semua.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb
Tuban, 26 Maret 2012
Tim Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................ i
KATA PENGANTAR ..................................................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................
1.1 Latar belakang.................................................................................
1.2 Rumusan masalah...........................................................................
1.3 Tujuan ............................................................................................
BAB II TINJAUAN TEORI.............................................................................
2.1 Konsep Tentang Payudara Semasa Hamil......................................
2.2 Definisi perawatan payudara……………………………….........
2.3 Perubahan Payudara Semasa Kehamilan...................................
2.4 Manfaat Perawatan Payudara....................................................
2.5 Akibat Jika Tidak Dilakukan Perawatan Payudara....................
2.6 Laktasi....................................................................................
2.7 Kandungan dalam ASI.............................................................
2.8 Manfaat ASI.............................................................................
BAB III JOB SHEET/PROSEDUR TINDAKAN.........................................
BAB VI PENUTUP..........................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sejalan dengan upaya pemerintah untuk meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan ibu dan
anak melalui program pemasyarakatan ASI, maka perawat dituntut memiliki pengetahuan dan
keterampilan dalam manajemen laktasi. Hal ini berarti perawat harus mampu berperan sebagai
pendukung dan inovator yang akan membentuk perilaku masyarakat dalam mengembangkan
kesehatan pada umumnya dan penggunaan ASI pada khususnya.
Mengingat banyak terjadi perubahan perilaku dalam masyarakat khususnya ibu – ibu yang
cenderung menolak menyusui bayinya sendiri terutama pada ibu – ibu yang bekerja dengan
alasan air susunya hanya sedikit atau tidak keluar sama sekali, keadaan ini memberikan dampak
negatif terhadap status kesehatan, gizi, serta tingkat kecerdasan anak. Oleh karena itu untuk
menanggulangi permasalahan diatas perlu dilakukan upaya preventif dan promotif dalam
meningkatkan penggunaan ASI dengan memberikan pendidikan kesehatan tentang perawatan
payudara ibu menyusui, sehingga membantu pengeluaran ASI secara lancar.
Perawatan payudara pada ibu nifas dapat dimulai sesegera mungkin setelah melahirkan pada
saat di rumah sakit dan selanjutnya dilakukan secara rutin di rumah. Tujuan dari perawatan
payudara ini adalah untuk memperlancar pengeluaran air susu ibu dan menghindari penyulit saat
menyusui. Antara lain puting susu lecet, asi tidak lancar berproduksi, pembengkakan payudara.
1.2 Rumusan masalah
1. Bagaimana Konsep Tentang Payudara Semasa Hamil ?
2. Apa definisi perawatan payudara?
3. Bagaimana Perubahan Payudara Semasa Kehamilan ?
4. Apa manfaat Perawatan Payudara ?
5. Apa akibat Jika Tidak Dilakukan Perawatan Payudara ?
6. Apa itu Laktasi ?
7. Apa saja Kandungan dalam ASI?
8. Apa manfaat ASI ?
9. Bagaimana tindakan pelaksanaan perawatan payudara ?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui Konsep Tentang Payudara Semasa Hamil
2. Mengetahui definisi perawatan payudara
3. Mengetahui Perubahan Payudara Semasa Kehamilan
4. Mengetahui manfaat Perawatan Payudara
5. Mengetahui akibat Jika Tidak Dilakukan Perawatan Payudara
6. Mengetahui apa itu Laktasi
7. Mengetahui Kandungan dalam ASI
8. Mengetahui manfaat ASI
9. Mengetahui tindakan pelaksanaan perawatan payudara
BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1 Konsep Tentang Payudara Semasa Hamil
Pembesaran, peningkatan sensitivitas, padat dan dada terasa padat merupakan tanda awal dari
kehamilan, sebagai respon dari terhadap peningkatan estrogen dan progesteron. Tanda diatas
merupakan tanda presumtif dari kehamilan. Terjadinya perubahan sensitivitas berkisar dari rasa
tegang hingga nyeri. Puting dan areola menjadi hiperpigmentasi dan puting menjadi lebih
tegang dan menonjol (Lowdermilk, 1995 hal 193). Pembesaran dari kelenjar sebaseus terbanyak
di daerah areola yang disebut dengan Montgomery’s tubercles. Yang melingkar disekitar areola.
Kelenjar ini mempertahankan puting tetap basah sebagai lubrikasi selama minum ASI.
Kelembutan dari nipple akan terancam jika puting susu dibersihkan dengan sabun.
Selama kehamilan trimester kedua hingga ketiga perkembangan kelenjar mama akan
progresif yang menyebabkan payudara membesar lebih cepat. Kadar hormon luteal dan
plasenta akan terjadinya proliferasi dari kelenjar ductus lactiferus dan jaringan lobus alveoral.
Sehingga pada palpasi payudara secara umum ditemukan nodul yang agak keras. Pengembangan
jaringan connective menyebabkan terjadinya jaringan menjadi lembut dan longgar. Meskipun
perkembangan mamae sudah sempurna pada pertengahan masa kehamilan, namun laktasi tetap
terhambat hingga penurunan kadar estrogen pada saat menjelang kelahiran. Pada saat itu akan
dijumpai kondisi mamae yang kulitnya tipis, transparan, dan mengeluarkan materi yang agak
kental (pre kolestrum). Prekolestrum ini sudah bisa ditemukan dalam sel asini pada bulan ketiga
dari kehamilan. Colestrum merupakan cairan yang berwarna putih kekuningan dan oranye yang
merupakan bentuk mula dari ASI.
2.2 Definisi
Perawatan payudara adalah suatu cara yang dilakukan untuk merawat payudara agar air susu
keluar dengan lancar.
Masa nifas (puerperium) adalah masa setelah plasenta lahir dan berakhir ketika alat-alat
kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Masa nifas berlangsung selama kira-kira 6
minggu (Abdul Bari. S, dkk, 2002)
2.3 Perubahan Payudara Semasa Kehamilan
Selama kehamilan, payudara Anda akan mengalami perubahan bentuk dan ukuran untuk
mempersiapkan diri dalam pemberian ASI kelak. Payudara akan membesar, puting akan terasa
sakit dan berwarna lebih gelap.
2.4 Manfaat Perawatan Payudara
Perawatan payudara hendaknya dilakukan sedini mungkin selama kehamilan dalam upaya
mempersiapkan bentuk dan fungsi payudara sebelum terjadi laktasi. Jika persipan kurang dapat
terjadi gangguan penghisapan pada bayi akibat ukuran puting yang kecil atau mendelep. Akibat
lain bisa terjadi produksi Asi akan terlambat serta kondisi kebersihan payudara ibu tidak terjamin
sehingga dapat membahayakan kesehatan bayi. Dipihak ibu, akibat perawatan yang kurang pada
saat persalinan ibu belum siap menyusui sehingga jika bayi disusukan ibu akan merasakan geli
atau perih pada payudaranya.
Perawatan mamma telah dimulai sejak wanita hamil supaya putting susu lemas, tidak keras
dan kering sebagai persiapan untuk menyusui bayinya. Bila bayi meninggal, laktasi harus
dihentikan dengan cara :
2.4.1 Pembalutan mamma sampai tertekan.
2.4.2 Pemberian obat estrogen untuk supresi LH seperti tablet lynoral dan parlodel
2.5 Akibat Jika Tidak Dilakukan Perawatan Payudara
Berbagai dampak negatif dapat tibul jika tidak dilakukan perawatan payudara sedini
mungkin. Dampak tersebut meliputi :
2.5.1 Puting susu mendelep
Ibu dapat melakukan trik sederhana yaitu gerakan menggunakan kedua ibu jari menekan
kedua sisi puting dan setelah puting tampak menonjol keluar lakukan tarikan pada puting
menggunakan ibu jari dan telunjuk lalu lanjutkan dengan gerakan memutar puting ke satu arah.
Ulangi sampai beberapa kali dan dilakukan secara rutin.
2.5.2 Anak susah menyusui
Keadaan ini disebabkan pancaran ASI terlalu kuat sehingga mulut bayi terlalu penuh,
bingung puting pada bayi yang menyusui diselang-seling dengan susu botol,puting rata dan
terlalu kecil atau bayi mengantuk.pancaran ASI terlalu kuat diatasi dengan menyusui lebih
sering, memijat payudara sebelum menyusui dengan terlentang dengan bayi ditaruh diatas
payudara.pada bayi bingung puting, hindari pemakaian dot botol dan gunakan sendok atau pipet
untuk pengganti ASI. Pada bayi mengantuk yang sudah waktunya diberikan ASI,usahakan agar
bayi terbangun.
2.5.3 ASI lama keluar
Walaupun asi belum keluar ibu harus tetap menyusui . Jadi mulailah segera menyusui
sejak bayi baru lahir, yakni dengan inisiasi menyusui dini, mintalah bantuan bidan untuk
membimbing anda. Dengan teratur menyusui bayi maka hisapan bayi pada saat menyusu ke ibu
akan merangsang produksi hormon oksitosin dan prolaktin yang akan membantu kelancaran
ASI. Jadi biarkan bayi terus menghisap maka akan keluar ASI. Jangan berpikir sebaliknya yakni
menunggu ASI keluar baru menyusui.
2.5.4 Produksi ASI terbatas
Dapat diatasi dengan latihan gerakan otot badan yang berfungsi menopang payudara
untuk menunjang produksi ASI dan mempertahankan bentuk payudara setelah selesai masa
laktasi. Bentuk latihan : duduk sila dilantai. Tangan kanan memegang bagian lengan bawah kiri
(dekat siku),tangan kiri memegang lengan bawah kanan. Angkat kedua siku hingga sejajar
pundak. Tekan pegangan tangan kuat-kuat kearah siku sehingga terasa adanya tarikan pada otot
dasar payudara.
2.5.5 Pembengkakan pada payudara
Payudara bengkak disebabkan pengeluaran ASI tidak lancar karena bayi tidak cukup
sering menyusui atau terlalu cepat disapih. Penatalaksanaan dengan menyusui lebih sering,
kompres hangat, ASI dikeluarkan dengan pompa, dan berikan analgesik.
2.5.6 Payudara meradang (mastitis)
Payudara tampak edema,kemerahan dan nyeri yang terjadi beberapa minggu setelah
melahirkan. Penatalaksanaan dengan kompres hangat/dingin, pemberian antibiotik dan analgesik,
menyusui tidak dihentikan.
2.5.7 Payudara kotor
2.5.8 Ibu belum siap menyusui
2.5.9 Kulit payudara terutama puting akan mudah lecet
Cara mengatasi: Bagi ibu yang mengalami lecet pada puting susu, ibu bisa
mengistirahatkan 24 jam pada payudara yang lecet. Dan memerah ASI secara manual dan
di tampung pada botol steril lalu di suapkan menggunakan sendok kecil . Olesi dengan
krim untuk payudara yang lecet. Anda bisa menghubungi bidan atau dokter. Bila ada
madu, cukup di olesi madu pada puting yang lecet.
2.6 Laktasi
Untuk menghadapi masa laktasi (menyusukan) sejak dari kehamilan telah terjadi
perubahan-perubahan pada kelenjar mamma yaitu :
2.6.1 Proliferasi jaringan pada kelenjar-kelenjar, alveoli dan jaringan lemak bertambah.
2.6.2 Keluaran cairan susu jolong dari duktus laktiferus disebut colostrum, berwarna kuning
putih susu.
2.6.3 Hipervaskularisasi pada permukaan dan bagian dalam, dimana vena-vena berdilatasi
sehingga tampak jelas.
2.6.4 Setelah persalinan, pengaruh supresiastrogen dan progesteron hilang. Maka timbul
pengaruh hormon laktogenik (LH) atau prolaktin yang akan merangsang air susu.
Disamping itu, pengaruh oksitosin menyebabkan mio-epitel kelenjar susu berkontraksi
sehingga air susu keluar. Produksi akan banyak sesudah 2-3 hari pasca persalinan.
2.7 Kandungan dalam ASI
2.7.1 Protein
Laktoalbumin dan laktoglobulin lebih banyak, penting untuk pertahanan tubuh dan
antibodi
2.7.2 Kasein lebih banyak, sehingga lebih mudah dicerna tubuh
2.7.3 Karbohidrat
Laktosa lebih banyak, penting untuk pertumbuhan Lactobacillus bifidus, menghilangkan
infeksi saluran cerna, pertumbuhan sel otak, retensi kalium, fosfor dan magnesium
2.7.4 Lemak
Asam lemak tak jenuh lebih banyak dan mudah diserap
2.7.5 Kolesterol lebih banyak
Asam lemak esensial lebih banyak
2.7.6 Asam palmitat lebih banyak
Garam empedu lebih banyak lebih banyak membuat absorpsi lebih baik
2.7.7 Laktoferin, lysozime, IgA
Melindungi bayi dari infeksi gastroenteritis, radang saluran pernafasan dan paru-paru,
otitis media, dan diare
2.7.8 Mineral
Kadar Natrium lebih banyak, melindungi neonatus dari dehidrasi dan hipernatremia
2.7.9 50-70% besi diserap dari ASI bila dibandingkan dari susu sapi yang hanya diserap 10-
30%
2.7.10 ASI mengandung molekul pengikat seng, asam pikolinik, membuat penyerapan seng
lebih efisien
2.7.11 Rasio kalsium dan fosfor ASI sesuai untuk mineralisasi tulang bila dibandingkan dengan
susu sapi
PERBANDINGAN ASI SUSU SAPI
Kandungan total protein 1,0% 3.5%
Kandungan protein seketika (secara biologis sangat penting) >70% < 20%
Tabel yang menunjukkan keunggulan susu manusia (ASI) bila dibandingkan dengan susu
hewan.
Perbandingan Kandungan Asam Amino Pada ASI dan Susu Sapi
- Phenylalanine and tyrosine ASI lebih sedikit (berlebihan dapat berbahaya bagi neonatus)
- Cystine Lebih banyak pada ASI (essensial untuk pertumbuhan)
- Methionine Susu sapi lebih banyak (neonatus tidak dapat mengubahnya menjadi sistin karena
enzim belum berfungsi sempurna)
- Taurine 30-40 kali lebih banyak pada ASI (penting untuk perkembangan otak)
2.8 Manfaat ASI
Manfaat ASI bagi bayi
- Mengurangi risiko infeksi.
- Zat Antibodi yang terdapay dalam ASI melindungi bayi dari serangan infeksi
- Meningkatkan daya tahan tubuh karena ASI mengandung imunoglobulin
- Membentuk sistem pencernaan yang sehat. ASI mencegah perkembangan bakteri jahat dan
mendukung petumbuhan bakteri baik
- Meningkatkan kecerdasan. hasil penelitian membuktikan bayi yang mendapat ASI eklusif
selama 6 bulan memiliki IQ 5-10 poin lebih tinggi dari yang tidak dapat ASI
- Mempererat jaringan kasih sayang antara anda dan buah hati. kontak kulit selama menyusui
meningkatkan hubungan emosiaonal antara ibu dan bayi
- Mengurangi risiko obesitas di kemudian hari
Manfaat Bagi Ibu
- Memberikan efek menenangkan. menyusui menstimulasi produksi beta endorphin yang
memberi perasaan damai dan rilek serta m,engurangi kecemasan
- Melangsingkan. Menyusui mebutuhkan energi sekitar 200-500 kalori/hari setara 30 putaran
lari atau bersepeda selama 1 jam. selain itu hormon yang merangsang kontraksi rahim
dilepaskan, membantu mengendalikan perdaraham dan mengembalikan bentuk ke sebelum
kehamilan
- Menguatkan tulang. Risiko osteoporosis berkurang 75% dibanding ibu yang memberi susu
formula
- Mengurangi risiko kanker payudara, kanker rahim , kanker ovarium
BAB III
JOB SHEET/PROSEDUR TINDAKAN
Cara melakukan perawatan payudara ibu nifas :
I. Persiapan alat
1. Handuk
2. Kapas
3. Minyak kelapa / baby oil
4. Waslap
5. Baskom (masing-masing berisi air
hangat dan dingin )
II. Persiapan klien
1. KIE
2. Mengatur posisi yang sesuai
III. Persiapan klien
1. Menjaga privasi klien
2. Pencahayaan yang cukup
IV. Pelaksanaan
1. Buka pakaian ibu
2. Letakkan handuk diatas pangkuan ibu dan
tutuplah payudara dengan handuk.
3. Buka handuk pada daerah payudara.
4. Kompres putting susu dengan
menggunakan kapas minyak selama 3-5
menit.
5. Bersihkan dan tariklah putting susu keluar
terutama untuk putting susu yang datar.
6. Ketuk-ketuk sekeliling putting susu
dengan ujung-ujung jari.
Pengurutan pertama
7. Kedua telapak tangan dibasahi dengan
minyak kelapa
8. Kedua telapak tangan diletakkan diantara
kedua payudara
9. Pengurutan dimulai kearah atas, samping,
telapak tangan kiri kearah sisi kiri, telapak
tangan kanan kearah sisi kanan
10. Pengurutan diteruskan kebawah, samping,
selanjutnya melintang, telapak tangan
mengurut kedepan kemudian dilepas dari
kedua payudara.
Pengurutan kedua
11. Telapak tangan kanan kiri menopang
payudara kiri, kemudian jari-jari tangan
kanan sisi kelingking mengurut payudara
kearah putting susu.
12. Telapak tangan kanan menopang payudara
dan tangan lainnya menggengam dan
mengurut payudara dari arah pangkal ke
arah putting susu.
13. Payudara disiram dengan air hangat dan
dingan secara bergantian kira-kira 5 menit
( air hangat dahulu)
14. Keringkan dengan handuk
15. Pakailah BH khusus untuk ibu menyusui
(BH yang menyangga payudara).
16. Bereskan peralatan
17. Beri penjelasan tentang pentingnya
merawatan payudara
BAB IV
PENUTUP
Bagi seorang wanita, payudara adalah organ tubuh yang sangat penting bagi
keberlangsungan perkembangan bayi yang baru dilahirkannya. Payudara memang secara natural
akan mengeluarkan ASI begitu ibu melahirkan. Tetapi bukan berarti seorang wanita atau ibu
tidak perlu merawat payudaranya.
Perawatan payudara setelah melahirkan bertujuan agar payudara senantiasa bersih dan
mudah dihisap oleh bayi. Banyak ibu yang mengeluh bayinya tidak mau menyusu, bisa jadi ini
disebabkan oleh faktor teknis seperti puting susu yang masuk atau posisi yang salah. Selain
faktor teknis ini tentunya air susu ibu juga dipengaruhi oleh asupan nutrisi dan kondisi psikologis
ibu.
Faktor nutrisi bisa dipenuhi dengan tambahan asupan kalori 500 kkal per harinya,
khususnya nutrisi kaya protein (ikan, telur, hati), kalsium (susu), dan vitamin (sayur, buah). Juga,
banyak minum air putih. Faktor psikologis pun penting dalam menciptakan suasana santai dan
nyaman, tidak terburu-buru dan tidak stess saat menyusui.