Makna Iman

4
Makna Iman Menurut bahasa IMAN berarti pembenaran hati. Sedangkan menurut istilah Iman ialah ، ِ بْ لَ قْ ل اِ بٌ ق يِ دْ صَ تٌ ارَ رْ ق اَ وِ انَ كْ رَ ! ْ الِ بٌ لَ مَ عَ ، وِ انَ سِ ّ ل ل اِ ب“Membenarkan dalam hati, mengikrarkan dengan lisan,dan mengamalkan dengan anggota badan” ِ بْ لَ قْ ل اِ بٌ ق يِ دْ صَ تMembenarkan dalam hati” maksudnya, menerima segala apa yang dibawa oleh Rasulullah Shallallah ‘Alaihi wa Sallam ٌ ارَ ر++++ ْ ق اَ وِ انَ ++++ سِ ّ ل ل اِ بMengikrarkan dengan lisan” maksudnya, mengucapkan dengan dua kalimat Syahadat : اً دَ ّ مَ حُ مَ ّ نَ ! اُ دَ هْ 1 شَ ! اَ وُ َ ّ اَ ّ لِ اَ هَ لِ اَ لْ نَ ! اُ دَ هْ 1 شَ ! اِ َ ّ اُ ولُ سَ رِ ان+ َ كْ رَ ! ْ الِ بٌ ل+ َ مَ عَ وMengamalkan dengan anggota badan” maksudnya, hati mengamalkan dengan bentuk keyakinan, sedangkan anggota badan dengan bentuk ibadah-ibadah sesuai dengan fungsinya. Jumhur Ulama dan Salafush Shalih menjadikan amal termasuk dalam pengertian iman. Dengan demikian iman itu bisa bertambah dan bisa berkurang, seiring dengan bertambah dan berkurangnya amal shalih, berdasarkan dalam QS; 8 (al-Anfal), ayat 2-4 :

description

aqidah

Transcript of Makna Iman

Makna ImanMenurut bahasa IMAN berarti pembenaran hati. Sedangkan menurut istilah Iman ialah Membenarkan dalam hati, mengikrarkan dengan lisan,dan mengamalkan dengan anggota badan Membenarkan dalam hati maksudnya, menerima segala apa yang dibawa oleh Rasulullah Shallallah Alaihi wa Sallam Mengikrarkan dengan lisan maksudnya, mengucapkan dengan dua kalimat Syahadat : Mengamalkan dengan anggota badan maksudnya, hati mengamalkan dengan bentuk keyakinan, sedangkan anggota badan dengan bentuk ibadah-ibadah sesuai dengan fungsinya.Jumhur Ulama dan Salafush Shalih menjadikan amal termasuk dalam pengertian iman. Dengan demikian iman itu bisa bertambah dan bisa berkurang, seiring dengan bertambah dan berkurangnya amal shalih, berdasarkan dalam QS; 8 (al-Anfal), ayat 2-4 : () () ()2. Sesungguhnya orang-orang yang beriman ialah mereka yang bila disebut nama Allah, gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayatNya bertambahlah iman mereka (karenanya), dan hanya kepada Tuhanlah mereka bertawakkal.3. (yaitu) orang-orang yang mendirikan shalat dan yang menafkahkan sebagian dari rezki yang Kami berikan kepada mereka.4. Itulah orang-orang yang beriman dengan sebenar-benarnya. mereka akan memperoleh beberapa derajat ketinggian di sisi Tuhannya dan ampunan serta rezki (nikmat) yang mulia.Didalam ayat ini terdapat penetapan dengan bertambahnya iman dengan mendengarkan ayat-ayat Allah bagi orang-orang yang disifati oleh Allah, yaitu mereka jika disebut dengan nama Allah , bergetarlah rasa takut mereka, sehingga mengharuskan mereka menjalankan perintah dan menjauhi laranganNya. Mereka tidak mengharapkan selainNya, tak memuja kecuali kepadaNya, dan tak mengadukan hajatnya kecuali kepadaNya. Mereka orang-orang yang memiliki sifat selalu melaksanakan amal ibadah yang disyariatkan seperti shalat dan zakat. Mereka adalah orang-orang yang benar-benar beriman, dengan tercapainya hal-hal tersebut baik dalam Itiqad maupun amal perbuatan. : : " . ( )Darin Abi Hurairah ra, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda : Iman itu ada 70 cabang lebih, yang paling utama ucapan , dan yang paling rendah menyingkirkan rintangan (kotoran) dijalan, sedang rasa malu itu (juga) salah satu cabang dari iman. [HR. Muslim ]Hadits ini menjelaskan bahwa iman itu terdiri dari cabang-cabang yang bermacam-macam, dan setiap cabang adalah bagian dari iman yang keutamaannya berbeda-beda, yang paling tinggi dan yang paling utama adalah ucapan " " kemudian cabang-cabang sesudahnya secara berurutan dalam nilai dan fadhilahnya, sampai pada cabang yang terakhir, yaitu menyingkirkan rintangan dan gangguan ditengah jalan.Diantara cabang-cabang ini ada yang bisa membuat lenyapnya iman, manakala ia tinggalkan, yaitu Syahadat, dan ada pula yang tidak sampai menghilangkan iman manakala ia tinggalkan, yaitu menyingkirkan rintangan dan gangguan dijalan.Sejalan dengan mengamalkan cabang-cabang iman itu, baik dari segi Kuantitas maupun kualitas, maka iman bisa bertambah dan berkurang. : : ( . ( )Abu Said al-Khudriy ra, berkata, Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda: Barangsiapa yang melihat kemungkaran diantara kalian, maka hendaklah mengubah kemungkaran itu dengan tangannya; jika ia tidak mampu, maka dengan lisannya; jika tidak mampu maka dengan hatinya, dan yang demikian itu adalah selemah-lemahnya iman. [HR. Muslim]Hadits ini menjelaskan tingkatan-tingkatan Nahi Munkar yang merupakan bagian dari iman. Ia menafikan / meniadakan iman dari seseorang yang tidak mau melakukan tingkatan terendah dari tingkatan Nahi Munkar, yaitu mengubah kemungkaran dengan hati.