MAKNA PERJANJIAN PERKAWINAN ADAT DAYAK...

10
MAKNA PERJANJIAN PERKAWINAN ADAT DAYAK NGAJU, KALIMANTAN TENGAH Tesis Diajukan kepada Program Studi Pasca Sarjana Magister Sosiologi Agama Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Magister Sains Oleh: K A R O L I N A Nim. 752009012 PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER SOSIOLOGI AGAMA UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA Salatiga 2012

Transcript of MAKNA PERJANJIAN PERKAWINAN ADAT DAYAK...

Page 1: MAKNA PERJANJIAN PERKAWINAN ADAT DAYAK …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1216/1/T2_752009012_Judul.… · mendampingiku, menggantikan peranku mengasuh dan mendidik anak-

MAKNA PERJANJIAN PERKAWINAN ADAT DAYAK NGAJU,

KALIMANTAN TENGAH

Tesis

Diajukan kepada

Program Studi Pasca Sarjana Magister Sosiologi Agama

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Magister Sains

Oleh:

K A R O L I N A

Nim. 752009012

PROGRAM PASCASARJANA

MAGISTER SOSIOLOGI AGAMA

UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

Salatiga

2012

Page 2: MAKNA PERJANJIAN PERKAWINAN ADAT DAYAK …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1216/1/T2_752009012_Judul.… · mendampingiku, menggantikan peranku mengasuh dan mendidik anak-
Page 3: MAKNA PERJANJIAN PERKAWINAN ADAT DAYAK …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1216/1/T2_752009012_Judul.… · mendampingiku, menggantikan peranku mengasuh dan mendidik anak-

Lembaran Persembahan

Tesis ini kupersembahkan:

Kepada ALLAH yang kupercaya, yang telah memberi kekuatan untuk menyelesaikan tugas dan panggilanku.

Almarhum papa terkasih (Pdt. Tarsis Japar) yang sejak kecil telah

mendidikku untuk berani menghadapi tantangan apapun, dan selalu berharap agar aku dapat memiliki „jiwa‟ seorang pemimpin, “jangan menjadi

orang yang pengecut”, itulah hal yang selalu engkau katakan... “Thanks pap...sekalipun engkau sudah tiada, aku akan menerus cita-cita dan

perjuanganmu.”

Mami tersayang (Henae Sia Karis), terima kasih buat doamu, kasih sayang dan pengorbananmu. Aku tau, engkau berusaha berjuang melawan

penyakitmu, agar dapat melihat keberhasilan anak-anakmu, juga cucu2mu, thanks mom...doamu menguatkanku.

Suamiku tercinta (Pdt. Rasiman Suyadi, STh, MA), yang telah setia

mendampingiku, menggantikan peranku mengasuh dan mendidik anak-anak selama aku mengikuti studi. Terima kasih atas doa, cinta kasih,

motivasi, pengorbanan, kesabaran dan kesetiaan yang telah diberikan padaku:

I LoVe YoU, honey...

Anak-anakku sayang: Theodoxa Davadinata, anak yang pintar dan cerdas,

Michael Andreas Gustava, anak yang selalu ingin diperhatikan dan “ngangeni”

Gabriella Tri Gracia, anak yang lahir ditengah-tengah perjuanganku menyelesaikan studi, sebagai anugerah Ilahi.

I Love ‘U All

Page 4: MAKNA PERJANJIAN PERKAWINAN ADAT DAYAK …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1216/1/T2_752009012_Judul.… · mendampingiku, menggantikan peranku mengasuh dan mendidik anak-

Motto:

“Segala perkara dapat kutanggung di dalam DIA

yang memberi kekuatan kepadaku”

Filipi 4. 13

dan

“... biarlah tingkat pengertian yang telah kita capai kita lanjutkan menurut jalan yang telah kita

tempuh.” Filipi 3:16

Page 5: MAKNA PERJANJIAN PERKAWINAN ADAT DAYAK …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1216/1/T2_752009012_Judul.… · mendampingiku, menggantikan peranku mengasuh dan mendidik anak-

KATA PENGANTAR

Segala pujian dan kemuliaan penulis panjatkan bagi Tuhan Pencipta langit

dan bumi karena kemahakuasaan-Nya, kekuatan, pertolongan dan hikmat dari-Nya

penulis dapat menyelesaikan studi dan penulisan tesis ini dengan baik. Banyak

pengalaman berharga yang penulis dapatkan selama mengikuti studi pada Program

Studi Sosiologi Agama UKSW Salatiga ini.

Tesis yang berjudul: “Perjanjian Perkawinan Adat Dayak Ngaju,

Kalimantan Tengah” merupakan bagian dari pergumulan penulis dalam

memahami budaya sendiri. Penulis menyadari, tulisan ini dapat terselesaikan

berkat bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu, penulis

menghaturkan terima kasih kepada:

1. Pdt. Prof. Jhon A. Titaley, Th.D, selaku Rektor UKSW. Terima kasih sudah

memberi kesempatan kepada penulis mengikuti perkuliahan di tempat ini.

2. Dr. David Samiyono, MTS. MSLS selaku Ketua Program Studi Sosiologi

Agama, sekaligus sebagai Pembimbing I yang walaupun ditengah-tengah

kesibukan tetap menyediakan waktu memberi masukan, ide-ide dan saran-

saran kepada penulis.

3. Pdt. Dr. Retnowati, MSi, selaku Dekan Fakultas Teologi sekaligus sebagai

pembimbing II. Terima kasih atas masukan, ide-ide, saran-saran, serta waktu

yang diberikan kepada penulis untuk bersama-sama mendiskusikan tesis ini.

Terima kasih untuk motivasi dan semangat yang diberikan kepada penulis.

4. Dr. Flip P. B. Litaay, SH, MS., selaku Dosen Penguji. Terima kasih telah

memberikan apresiasi, pertanyaan dan saran, guna menyempurnakan tesis ini.

5. Para dosen di PPs MSA UKSW, yang telah memberikan ilmu pengetahuan

dan pemahaman baru bagi penulis, khususnya mengenai ilmu pastoral, agama

dan masyarakat. Juga buat Mas Agus Nugroho dan mbak Liliana yang telah

banyak membantu dalam pengurusan administrasi penulis.

Page 6: MAKNA PERJANJIAN PERKAWINAN ADAT DAYAK …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1216/1/T2_752009012_Judul.… · mendampingiku, menggantikan peranku mengasuh dan mendidik anak-

6. STAKN Palangka Raya yang telah memberikan beasiswa kepada penulis dan

kesempatan tugas belajar di PPSA UKSW Salatiga. Juga teman-teman yang

memberi semangat: Pdt. Rina Teriasi, MSi, Pdt. Nova Tumbol, MTh, Pdt.

Tirta Susila, MTh, “Semangat „ndu...”

7. Teman-teman angkatan 2009 di PPs SA UKSW: Pa‟ Ichard, Papen Bruri,

Papen Tiras, Ka‟ Emma, Ibu Ii, Pa‟ Andy, Rovino, Yulian, Derry, Elly,

Viand, Eky, Enda, Phia, Arly, Dessy A., Mia, Desy S, Marla, Helny, Essy,

Desi N. (Palangka), Desy N., Itha, Aprisa, Inggy E., Deddy L., Iyen P.,

terimakasih untuk kebersamaan selama ini. Buat Ka Nita makasih buat

masukannya.

8. Pemerintah Daerah Kalimantan Tengah di kota Palangka Raya, Para Damang,

Mantir Adat dan tokoh adat. Terima kasih telah membantu penulis selama

penelitian.

9. Seluruh jemaat GBI “Anugerah” Palangka Raya, yang telah mendukung

dalam doa, setia membantu pelayanan yang penulis tinggalkan selama studi

di UKSW.

10. Saudara-saudaraku: Ratnawati, SH, MAD, Merkori, Ssos, Endang Hartati,

SPd, Brisli, SH, Jhon Piterson dan Briliani. Terima kasih atas doa dan

dukungannya.

11. Om Yanfried Japar sekeluarga, terima kasih atas bantuan yang diberikan

kepada penulis.

12. Mamiku sayang, terima kasih sudah mendukung dalam doa dan dana, Mbah

Dava terima kasih sudah menjaga anak-anak. Ponakan2ku: Eka, Bertha, Tia,

Angkie (mo nyusul bunda?), Dian (thanks buat foto2nya), Echa, Jomi,

Christy, Destri, Chyntia, Memey. Kalian menyenangkan walaupun kadang-

kadang “susah” dibilangin. Jaya‟n putri juga.

13. Rasiman Suyadi, suamiku tercinta terima kasih atas kepercayaan yang

diberikan selama aku berjauhan denganmu, terima kasih sudah berjuang

bersamaku untuk mencari data-data yang diperlukan dalam tesis ini.

14. Dava, Michael dan Gabby. Ketiga buah hatiku, sumber semangatku.

Page 7: MAKNA PERJANJIAN PERKAWINAN ADAT DAYAK …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1216/1/T2_752009012_Judul.… · mendampingiku, menggantikan peranku mengasuh dan mendidik anak-

“Tak ada gading yang tak retak”, demikian juga dengan tulisan ini. Sebab itu,

kritik yang membangun, maupun saran-saran masih penulis perlukan guna

menyempurnakan tulisan ini.

Akhir kata, kiranya Allah Sumber Berkat akan melimpahkan kasih-Nya atas

semua pihak yang telah membantu penulis menyelesaikan studi pada PPSA UKSW

Salatiga ini. Tuhan Yesus memberkati.

Salatiga, Mei 2012

Penulis

ABSTRAK

Pada dasarnya perkawinan adalah suatu perjanjian antara seorang laki-laki

dengan seorang perempuan, untuk membentuk rumah tangga yang bahagia dan

kekal. Dalam komunitas Dayak Ngaju, Perjanjian perkawinan merupakan bagian

yang penting di dalam kehidupan perkawinan. Karena perjanjian perkawinan

merupakan pengikat hubungan antara suami dan istri, juga pengikat hubungan

kekeluargaan antara kedua belah pihak, baik hamputan hila hatue (keluarga pihak

laki-laki) maupun hamputan hila bawi (keluarga pihak perempuan).

Orang Dayak Ngaju sampai sekarang masih mempertahankan dan

melakukan perjanjian perkawinan, sekalipun tidak semua masyarakat memahami

makna dari pranata (institusi) tersebut. Sebab itu, dalam penelitian ini penulis

berusaha meneliti dan menjawab pertanyaan: Apa Makna Perjanjian Perkawinan

Adat Dayak Ngaju? Konsep mengenai perkawinan, perjanjian berdasarkan hukum

adat, penulis gunakan untuk mengkaji masalah dan menjawab pertanyaan

penelitian. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode penelitian deskriptif

kualitatif, sebagai upaya untuk memahami makna yang diberikan oleh orang-orang

mengenai fenomena yang diteliti. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan

gambaran secara sistematis dan menyeluruh mengenai segala hal yang berhubungan

dengan pelaksanaan perjanjian perkawinan menurut Adat Dayak Ngaju, Kalimatan

Tengah.

Dari hasil penelitian diketahui bahwa perjanjian perkawinan merupakan

warisan leluhur yang harus dipertahankan dan dilaksanakan oleh orang Dayak

Ngaju. Jika hal ini tidak dilakukan maka mereka akan menganggap bahwa yang

bersangkutan belom dia bahadat artinya orang tersebut hidup tidak beradat, tidak

punya aturan, hidup menurut maunya sendiri. Keadaan demikian, dapat disamakan

dengan kehidupan “mahluk lain” yang tidak mempunyai aturan hidup. Kondisi ini

sangat memalukan seluruh keluarga. Kelalaian dalam melakukan perjanjian

perkawinan dapat mengakibatkan ketidakseimbangan dalam kehidupan

Page 8: MAKNA PERJANJIAN PERKAWINAN ADAT DAYAK …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1216/1/T2_752009012_Judul.… · mendampingiku, menggantikan peranku mengasuh dan mendidik anak-

perkawinan, dalam arti bahwa perkawinan itu tidak mempunyai dasar atau

pedoman yang kuat, tidak ada kepastian secara hukum adat, tidak ada kejelasan

mengenai hak dan kewajiban dalam perkawinan dan tidak ada bukti penghargaan

dari pihak laki-laki kepada pihak perempuan.

Kesimpulan yang bisa diambil dari penelitian ini adalah: Pertama, bagi

komunitas Dayak Ngaju, perjanjian perkawinan merupakan pementasan ulang

kehidupan leluhur yang mengandung nilai moral. Jika tidak dilakukan maka kita

akan mendapat sanksi moral dari masyarakat berupa “sindiran” sebagai orang yang

tidak mempunyai hadat. Kedua, perjanjian perkawinan masih dilakukankan

karena didalamnya terdapat nilai-nilai sosial dalam masyarakat. Ketiga, perjanjian

perkawinan mengandung aturan-aturan mengenai hak dan kewajiban antara seorang

suami dan istri. Aturan-aturan itu disertai dengan sanksi yang tegas sebagai akibat

jika terjadi pelanggaran terhadap aturan tersebut. Berdasarkan uraian di atas, dapat

dikatakan bahwa pranata perkawinan adat Dayak Ngaju sudah mengalami sentuhan

pencerahan (enlightenment), berkat rumusan perjanjian perkawinan yang sangat

memperkuat perkawinan Dayak Ngaju. Bahkan nilai-nilai yang terkandung dalam

isi surat perjanjian tersebut dapat merupakan sumbangan bagi pengembangan

hukum perkawinan positif Indonesia.

Kata Kunci: Perkawinan, Perjanjian, Hukum Adat, Pelanggaran dan Sanksi.

DAFTAR ISI

Halaman

Judul

Lembar Pengesahan ............................................................................................ ii

Lembar Persembahan ........................................................................................ iii

Motto ................................................................................................................. iv

Kata Pengantar..................................................................................................... v

Abstrak ............................................................................................................. vii

Daftar Isi .......................................................................................................... viii

BAB I PENDAHULUAN.............................................................................1

1. Latar Belakang Masalah ............................................................ 1

2. Pertanyaan Penelitian.................................................................7

Page 9: MAKNA PERJANJIAN PERKAWINAN ADAT DAYAK …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1216/1/T2_752009012_Judul.… · mendampingiku, menggantikan peranku mengasuh dan mendidik anak-

3. Tujuan Penelitian ....................................................................... 8

4. Manfaat Penelitian ..................................................................... 8

5. Kajian Pustaka ........................................................................... 8

6. Metode Penelitian ............................................................... 12

7. Sistematika Penulisan .............................................................. 14

BAB II LANDASAN KONSEPTUAL PRANATA PERKAWINAN, PERJANJIAN

PERKAWINAN DAN HUKUM ADAT ............................................ 15

1. Perkawinan .............................................................................. 15

2. Perjanjian Perkawinan ............................................................. 23

3. Hukum Adat ............................................................................ 26

3.1. Pelanggaran dan Sanksi Adat .......................................... 28

3.2. Adat dan Simbol ............................................................... 31

BAB III PERJANJIAN PERKAWINAN ADAT DAYAK NGAJU .......... 35

1. Gambaran Umum Kota Palangka Raya ................................... 35

1.1. Kondisi Geografis ............................................................ 35

1.2. Sistem Kepercayaan ........................................................... 37

1.3. Sistem Sosial Kemasyarakatan .......................................... 42

1.4. Stratifikasi Sosial .............................................................. 42

1.5. Sistem Kekerabatan ............................................................ 44

2. Kelembagaan Adat Dayak di Kalimantan Tengah .................... 45

2.1. Hirarki Kelembagaan Adat Dayak Kalimantan Tengah .... 46

2.2. Lembaga Kedamangan ..................................................... 48

2.3. Tugas Damang Kepala Adat .............................................. 50

3. Perkawinan Adat Dayak Ngaju .................................................. 52

3.1. Tujuan Perkawinan dalam Masyarakat Dayak Ngaju ...... 53

3.2. Bentuk-bentuk Perkawinan dalam Masyarakat Dayak Ngaju

............................................................................................ 54

3.2.1. Perkawinan yang Tidak Lazim ............................... 54

3.2.2. Perkawinan Tulah: Mandai Balai Sumbang ......... 55

3.2.3. Perkawinan yang Lazim: Kawin Hisek ................. 56

Page 10: MAKNA PERJANJIAN PERKAWINAN ADAT DAYAK …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1216/1/T2_752009012_Judul.… · mendampingiku, menggantikan peranku mengasuh dan mendidik anak-

4. Perjanjian Perkawinan Adat Dayak Ngaju ............................... 68

4.1. Asal Mula Perjanjian Perkawinan Adat Dayak Ngaju ... 69

4.2. Surat Perjanjian Perkawinan ............................................... 72

4.3. Isi Surat Perjanjian Perkawinan ......................................... 74

4.3.1. Biodata ........................................................................ 75

4.3.2. Jalan Hadat ................................................................. 75

4.3.3. Perjanjian Kawin ......................................................... 86

5. Penanganan Kasus Pelanggaran Perjanjian Perkawinan ........ 88

6. Sanksi Adat (singer) dalam Suku Dayak Ngaju ..................... 91

BAB IV MAKNA PERJANJIAN PERKAWINAN ADAT DAYAK

NGAJU ........................................................................................ 93

1. Pementasan Ulang Kehidupan Leluhur ...................................... 93

2. Mempererat Hubungan Sosial .................................................... 96

3. Melegitimasi Perkawinan ........................................................... 101

BAB V PENUTUP .................................................................................. 107

1. Kesimpulan .......................................................................... 107

2. Saran-saran ........................................................................... 109

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 110

GLOSARY ...................................................................................................... 114

LAMPIRAN: Contoh Surat Perjanjian Perkawinan Adat Dayak Ngaju

FOTO PENELITIAN