Masyarakat Jawa Di Malaysia (Kumpulan Artikel)

14
Masyarakat Jawa di Malaysia (Sumber: http://razalitumirin-zali.blogspot.com/2009/06/masyarakat- jawa-di-malaysia.html (Sumber Gambar: https://www.google.com/search? q=Gambar+Orang+Jawa+Malaysia&biw=1440&bih=789&site=webhp&tbm=isch&tb o=u&source=univ&sa=X&ei=WsglVen9M5SRuQTC54E4&ved=0CBwQsAQ&dpr=1#imgr c=nArHGm3L5yHQ-M%253A%3BVMyu3kezpzAbkM%3Bhttp%253A%252F %252Fs3.postimg.org%252Fi8bl9mqrn%252FLumpia_Semarang.jpg%3Bhttp %253A%252F%252Fwww.inikabarku.com%252F%3B640%3B426 ) Suhanto Kastaredja (Ahli Kehormatan Anak Jawa Malaysia(AJMAL)) 1

description

Masyarakat Jawa Di Malaysia (Kumpulan Artikel)

Transcript of Masyarakat Jawa Di Malaysia (Kumpulan Artikel)

Masyarakat Jawa di Malaysia

(Sumber: http://razalitumirin-zali.blogspot.com/2009/06/masyarakat-jawa-di-malaysia.html(Sumber Gambar:https://www.google.com/search?q=Gambar+Orang+Jawa+Malaysia&biw=1440&bih=789&site=webhp&tbm=isch&tbo=u&source=univ&sa=X&ei=WsglVen9M5SRuQTC54E4&ved=0CBwQsAQ&dpr=1#imgrc=nArHGm3L5yHQ-M%253A%3BVMyu3kezpzAbkM%3Bhttp%253A%252F%252Fs3.postimg.org%252Fi8bl9mqrn%252FLumpia_Semarang.jpg%3Bhttp%253A%252F%252Fwww.inikabarku.com%252F%3B640%3B426 )Suhanto Kastaredja

(Ahli Kehormatan Anak Jawa Malaysia(AJMAL))

Email: [email protected]

RUJUKAN: SENI HIBURAN Minggu, 24 November 1996 Surabaya Post

Wawancara: Dr Noerijah Jariah Mohamed PhD: Jawanya Manusia Jawa di Malaysia

Di antara pemakalah mancanegara yang hadir dalam Kongres Bahasa Jawa II di Batu 22-26 Oktober 1996 adalah Dr Noerijah Jariah Mohamed PhD dari Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM). Dari penuturannya, ternyata --selain di Suriname-- komunitas orang Jawa di luar negeri juga ada di Malaysia. Nah, di tengah kesibukannya mengikuti kongres, wartawan Surabaya Post, R.M. Yunani Prawiranegara mewawancarainya tentang kebudayaan Jawa dan kontribusi orang Jawa di Malaysia. Selain menjawab dengan bahasa Jawa yang mlipis, ia juga menggunakan bahasa Indonesia logat Malaysia yang terasa "janggal" bagi telinga kita. Jadi, sidang pembaca, harap maklum.

Berapa banyak sih orang Jawa di Malaysia?

Umumnya, mereka sudah berwarga negara Malaysia. Leluhur mereka datang sekitar tahun 1900 karena tekanan ekonomi. Masyarakat Jawa di Malaysia saat ini termasuk generasi ketiga dan keempat. Walaupun masih menggunakan sebagian adat dan kebudayaan Jawa, mereka sudah dianggap Melayu pribumi yang sah sesuai undang-undang Malaysia.

Yang terbanyak tinggal di Negeri Selangor, terutama di kawasan Tanjung Karang, Sabak Bernam, Kuala Selangor, Kelang, Banting, dan Sepang. Mereka masih mengekalkan beberapa unsur Jawa meski tidak total. Di Johor juga banyak, tapi yang muda-muda sudah lupa warisan leluhurnya. Bahkan sebagian ada yang merasa malu mengakui berketurunan Jawa. Mereka sudah tidak boleh (bisa, Red.) lagi bertutur bahasa Jawa secara baik dengan unggah-ungguh dan tata krama. Ada yang mengekalkan identitas dirinya dengan mewujudkan Persatuan Anak-anak Jawa. Kegiatan keseniannya kuda kepang dan reog, walaupun tidak sehalus di Jawa.

Mengapa mereka mesti merasa malu mengaku Jawa?

Jawa sering dikaitkan dengan "Jawa Kontrak". Mereka bermigrasi karena faktor ekonomi, dan sebagian karena tertipu. Ada yang naik haji dengan kapal laut, tapi terdampar di Singapura.

Ada alasan lain?

Ada yang merasa risih dengan pendatang Jawa tanpa izin, karena dianggap merenggut kekayaan Malaysia. Lo, padahal pendatang baru itu sama-sama dengan leluhur mereka... Pendatang baru ini membawa budaya yang sudah jauh berbeda dengan budaya mereka saat ini. Yang datang bukan semuanya dari Pulau Jawa. Tiap ada peristiwa kriminal sering dikaitkan dengan mereka, padahal tidak dinafikan bahwa kedatangan mereka juga membantu pembangunan Malaysia.

Apa pernah ada penelitian tentang masyarakat Jawa di Selangor?

Ada. Selain saya sendiri juga oleh sarjana tempatan seperti Dr Khazin bin Mohd. Tamrin tahun 1987. Sewaktu temu bual dengan 16 responden, hanya tujuh orang (41%) yang tahu tata krama bahasa Jawa seperti bentuk ngoko dan krama. Mereka berbahasa ngoko campur baur perkataan Melayu tempatan. Unggah-ungguhing basa dinyatakan dalam bentuk nada, gaya, dan aksentuasi suara dalam bahasa Melayu.

Hasil wawancara dengan 192 responden, 100% menggunakan bahasa Melayu walaupun terdapat pelat Jawa yang menebal, terutama golongan usia 55 tahun ke atas. Dengan sesama teman, mereka menggunakan bahasa Jawa ngoko, atau krama desa. Tradisi kenduri atau slametan masih ada, tapi sudah bergeser dari adat dan tradisi Jawa, karena pengaruh ajaran Islam. Di sana tak ada tradisi ngruwat seperti di Jawa karena Islam tak mengajarkan.

Menurut survei Wang Gangwu 1965, orang Kedayan di Serawak itu juga keturunan Jawa. Secara realistis, daerah penempatan masyarakat Jawa yang dikenal rajin bekerja di Sabak Bernam dan Tanjung Karang ini sering dijadikan model kerena memenangi perlombaan kampung. Contohnya Kampung Endah yang penduduknya 100 peratus (persen, Red.) keturunan Jawa.

Senarai nama jawatan kuasa Kampung Endah yang masih mengekalkan nama tradisi Jawa walau berbentuk kampungan, seperti Tuan H Salleh Ideris, Encik Mispan bin Zainal, Tuan H Sungip Zainal, dan Tuan Ngadiran bin H Ramli.

Apa ada kontribusi masyarakat keturunan Jawa untuk Malaysia?

Karena telah melebur sebagai pribumi, mereka berusaha kuat dalam pelbagai bidang dengan tujuan kestabilan Malaysia. Konsepnya, "di mana bumi dipijak di situ langit dijunjung". Kampung-kampung Jawa seperti Tanjung Karang, dikenal sebagai jelapang (lumbung, Red) padi Selangor. Di dalam dunia koporat (bisnis, Red) terdapat nama-nama Jawa seperti Dato' Basri Bajuri di Selangor. Dalam aktivitas sosial, mereka bergiat cergas pada proyek gotong-royong membersihkan surau, masjid, pekuburan dan kenduri perkawinan. Mereka masih mengekalkan konsep guyup dalam kehidupan keseharian. Di cabang kesenian, mereka mengadakan kumpulan kemplingan (terbangan, Red) dan seni silat. Kumpulan gamelan dan wayang purwa tidak ada, tapi ada kumpulan seni keroncong di Sikajang.

Lalu bagaimana aktivitas mereka di dunia politik?

Keturunan Jawa bergiat dalam partai-partai sama ada di pihak lawan dan pemerintah. Aktivitas mereka kebanyakan di partai pemerintah, UMNO. Di Sungai Besar, Sabak Bermam, dan Kuala Selangor, kebanyakan wakil rakyatnya masyarakat keturunan Jawa. Mereka mendirikan Perjas (Persatuan Jawa Anak Selangor). Walaupun keturunan Jawa, perjuangan mereka untuk seluruh kepentingan penduduk Melayu. Menteri Penerangan Dato' Muhammad Ramhad, juga keturunan Jawa, sehingga dilantik sebagai Penaung Persatuan Anak-anak Keturunan Jawa di Johor.

Kalau perhatian pemerintah terhadap etnis Jawa di Malaysia bagaimana?

Bahasa Jawa masih boleh (bisa, Red) bernapas lega kerena bahasa Jawa sudah mulai ditawarkan kepada pelajar Universiti Malaya. Hingga kini sudah 15 orang yang cuba (coba, Red) menjurus ke dalam penguasaan bahasa ini. Tradisi rewang, sambatan, nyumbang, dan pakatan yang merangkumi aspek sosial dan ekonomi Masyarakat Melayu ini mewujudkan rasa timbang rasa dan tidak mementingkan diri sendiri. Tradisi ini baik, sehingga PM Dato' Seri Dr Mahatir Mohammad menyarankan agar perlakuan ini diteruskan oleh mereka yang tinggal di kota-kota.

Soal etika dan tata krama Jawa?

Meski tak kenal unggah-ungguhing basa seperti ngoko, krama, dan krama inggil, penghormatan kepada orang yang dituakan masih dilakukan selaras ajaran Islam. Konsep tata krama diwujudkan dalam tradisi undang-undang kenduren, munjung, kondangan, berkatan dan pamitan.

Apa saran Anda untuk masyarakat keturunan Jawa di sana?

Mereka masih cuba mengekalkan tata cara yang diwarisi leluhur mereka, tapi dalam bentuk yang sedikit beda kerena pembauran yang sudah sebati dengan masyarakat tempatan. Dengan peratus yang semakin berkurangan, mereka mulai tidak mengetahui leluhurnya. Persatuan dan perkumpulan semacam itu dapat mengekalkan warisan leluhur mereka selaras dengan agama yang dianuti dan konsep berbaik-baik di antara negara serumpun.

---ooo000ooo---Artikel LainQUOTE- "Menurut survei Wang Gangwu 1965, orang Kedayan di Serawak itu juga keturunan Jawa. Secara realistis, daerah penempatan masyarakat Jawa yang dikenal rajin bekerja di Sabak Bernam dan Tanjung Karang ini sering dijadikan model kerena memenangi perlombaan kampung. Contohnya Kampung Endah yang penduduknya 100 peratus (persen, Red.) keturunan Jawa."-UNQUOTE

Saya tertarik dengan kenyataan di atas dimana sukukaum Kedayan di Sarawak juga adalah keturunan Jawa. Saya sebagai seorang Kedayan tulin amat berminat untuk mendalami kenyataan di atas. Pihak kami juga telah banyak menjalankan kajian tentang asal-usul sukukaum Kedayan Borneo dimana kami tidak mendapati sebarang persamaan pun diantara Bahasa Jawa dengan dialek suku kaum Kedayan. Begitupun kami mendapati terdapat sedikit persamaan diantara Bahasa Banjar dengan dialek orang Kedayan dan yang amat menakjubkan terdapat 90% persamaan diantara dialek sukukaum di KUTAI adalah sama dengan dialek sukukaum Kedayan. Jadi apakah asas yang digunakan untuk kesimpulan bahawa sukukaum Kedayan itu juga keturunan Jawa?

Sila lawat blog saya http://darahkedayan.blogspot.com/ dan http://itsurday.blogspot.com/ dan http://simply-kedayan.weebly.com/ untuk mengenali suku kaum Kedayan Borneo. Terima kasihSenin, 08 September 2014 , 21:15:009 Bulan di Malaysia, Apa Kabar Andik Vermansyah?

Keputusan Andik Vermansyah hijrah ke Malaysia berbuah manis. Selain menjadi starter di Selangor FA, dia memperoleh fasilitas hidup yang nyaman.ANDIK kembali ke tanah air. Namun, kali ini tidak ada urusannya dengan bola. Dia mendatangi kampus Universitas Dr Soetomo (Unitomo) Surabaya untuk melakukan daftar ulang semester ganjil.Meski menjalani karir sepak bola di negeri orang, Andik masih terdaftar sebagai mahasiswa semester lima Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Unitomo. Karena itu, pemuda 22 tahun tersebut berkewajiban melakukan daftar ulang.Ini juga penting, Mas. Makanya saya sempet-sempetin datang ke kampus buat ngurus kuliah waktu liburan ini, tutur Andik kepada Jawa Pos pekan lalu.Karir Andik di lapangan hijau bisa dikatakan sudah mapan. Mantan bintang tim Persebaya 1927 itu tengah menikmati momen-momen hebat bersama klub Malaysia, Selangor FA. Meski begitu, dia tidak melupakan pendidikannya. Andik melakukan kuliah jarak jauh via e-mail dengan dosennya.Sebisa mungkin saya luangkan waktu malam untuk membaca e-mail dosen. Jika ada tugas, saya juga kerjakan, ujarnya.Setelah melakukan daftar ulang, Andik didaulat secara spontan oleh Rektor Unitomo Bachrul Amiq untuk berbicara di depan mahasiswa baru. Amiq berharap Andik bisa menjadi contoh positif bagi para mahasiswa yang akan memulai studi di kampus tersebut.Kehadiran Andik disambut antusias. Tidak hanya oleh para mahasiswa baru, tetapi juga jajaran dosen Unitomo. Mereka berebut foto bareng dengan pemain mungil yang dikenal dengan kecepatan larinya itu.Kesembilan peserta yang dua diantaranya berasal dari luar negeri, yakni Singapura dan Malaysia, ini akan memperebutkan tropi dan sejumlah uang.

FESTIVAL GAMELAN JAWA SE-DUNIA

Bandung (ANTARA News) - Perkumpulan Seni Tari dan Karawitan Jawa (PSTK) Institut Teknologi Bandung (ITB) mengadakan Festival Gamelan Jawa Internasional dalam rangka HUT ke-40 Tahun PSTK ITB, di Aula Timur Kampus ITB Jalan Ganesha Kota Bandung, pada 11-12 Juni 2011.

"Tujuan pertama dari acara ini ialah untuk memperingati Tanggap Warsa 40 Tahun PSTK ITB, selain untuk mempopulerkan kembali seni budaya gamelan di tengah derasnya arus globalisasi saat ini," ketua Acara Tanggap Warsa ke-40 PSTK ITB, Teguh Wibowo, Jumat.

Teguh mengatakan, ada dua grup gamelan dari luar negeri yakni Malaysia (Sanggar Kirana Universitas Teknologi Petronas Malaysia) dan Singapura (Gamelan Asmarandana) yang akan ikut serta dalam acara ini.

Selain itu, masih ada sembilan penampil gamelan akan unjuk kebolehan dalam Festival Gamelan Internasional yang digelar oleh Perkumpulan Seni Tari dan Karawitan Jawa (PSTK) ITB.

"Kesembilan peserta yang dua diantaranya berasal dari luar negeri, yakni Singapura dan Malaysia, ini akan memperebutkan tropi dan sejumlah uang," kata dia.

Menurutnya, dua penghargaan yang akan diberikan, yakni penghargaan untuk penampil ghending tradisional terbaik dan ghending kontemporer terbaik.

Teguh menambahkan, kesembilan grup gamelan ini akan menampilkan dua pertunjukan, yakni ghending tradisional dan ghending kontemporer. Masing-masing peserta akan diberikan waktu maksimal satu jam untuk setiap penampilannya.

"Penilaian akan diberikan berdasarkan kreatifitas yang dilakukan dari setiap peserta yang tampil," lanjutnya.

Festival Gamelan Jawa Internasional sendiri merupakan salah satu rangkaian acara dalam memperingati Hari Jadi PSTK yang ke-40, setelah pada Maret lalu menggelar acara membatik di Kampus ITB.

"Kami menggelar Festival Gamelan untuk mengapresiasi mereka yang sudah memiliki grup gamelan, juga agar mereka bisa tampil bersama-sama," demikian Teguh.

(ANTARA)Editor: Ella SyafputriCOPYRIGHT ANTARA 2011http://edisicetak.joglosemar.co/berita/gamelan-solo-pukau-dunia-di-malaysia-21348.html

Gamelan Di Malaysiahttps://www.youtube.com/watch?v=I3UUvSbC3EY

Terdapat 2 jenis gamelan yang terkenal iaitu Gamelan Johor dan Gamelan Terengganu. Kedua-dua gamelan ini berasal dari Jawa Indonesia. Gamelan Johor lebih dekat dengan gamelan asal yang terdapat di Jawa Indonesia. Ia didatangkan bersama penghijrahan kaum Jawa di Indonesia pada abad Ke-14 dan Ke-15. Gamelan Jawa ini terkenal di Johor dan Selangor dimana penempatan kaum Jawa berada.Gamelan Terengganu dikaitkan dengan muzik istana. Pada mulanya ia dibawa masuk ke Pahang selepas perkahwinan Raja Ahmad (Pahang) pada 1811 dengan puteri dari kerajaan Riau Lingga. Permaisuri Raja Ahmad, membawa set alat dan pemain gamelan dan ia kemudiannya menjadi terkenal di istana Pahang. Gamelan di Pahang menjadi malap selepas kematyian Sultan Ahmad. Puteri Sultan Ahmad membawa gamelan ke Terengganu apabila berkahwin dengan Tengku Zainal Abidin Terengganu. Sejak itu ia menjadi terkenal dan dimainkan dalam istana sahaja.Tahun 1970an Tan Sri Mubin Shepperd, berjaya membawa keluar muzik ini untuk menjadi muzik yang diterima oleh rakyat kebanyakan. Sejak itu gamelan ini mengalami banyak perubahan dan ianya lebih bercirikan Melayu dan akhirnya juga dikenali sebagai Gamelan Melayu.Posted by Nik Hartini Nik Latif at 3:33 PG Label:Sejarah, Gamelan, Muzik Gamelan Malaysia Reactions:

Tiada ulasan:Catat Ulasan

Gamelan Malaysia Dipesan dari SoloDi Malaysia gamelan menjadi mata pelajaran wajib di sekolah. Bagaimana dengan Indonesia?

VIVAnews - Negeri jiran Malaysia memasukan alat musik gamelan dalam daftar kesenian dan budaya warisan kebangsaan Malaysia. Malaysia bahkan telah mendaftarkan paten gamelan pada 23 Februari 2009.

Yang mengejutkan, dalam dua bulan terakhir Malaysia sudah memesan gamelan dari Kota Solo. Gamelan itu dipesan dari sejumlah perajin gamelan yang tersebar di Kota Solo.

"Sepengetahuan saya, jumlah gamelan yang dipesan oleh Malaysia sebanyak 20 perangkat," kata mantan Rektor Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta, Rahayu Supanggah di Solo, Selasa 29 September 2009.

Menurut dia, jumlah perajin gamelan di Malaysia tinggal sedikit, sehingga mereka lebih memilih memesan gamelan di Kota Solo. Selain lebih murah harganya, kualitasnya juga sudah cukup bagus.

Meski serupa, gamelan yang diklaim Malaysia berbeda dengan gamelan Jawa.

Perbedaan karakter tersebut , kata dia, dapat dilihat dari jenis-jenisnya. Jika gamelan Malaysia terdapat sekitar delapan alat musik tetapi dalam gamelan Jawa lebih banyak lagi, ada sekitar 20 alat musik. Seperangkat gamelan khas Malaysia terdiri atas kromong, gong, saron, gender.

"Gamelan khas Jawa lebih kompleks. Selain itu teknis dari permainannya pun berbeda. Jika dalam gamelan Jawa dengan slendro pelognya. Tetapi dalam gamelan Malaysia cara memainkannya adalah dengan nada pentatonis dengan berdasarkan nada-nada Eropa (do re mi fa, red)," utur komposer film Opera Jawa tersebut.

Dia menuturkan, perkembangan gamelan di Malaysia sudah pesat. Dia mencontohkan, gamelan di Malaysia sudah sering digunakan dalam penyambutan acara kenegaraan. Lebih dari itu, sejak di selenggarakan Simposium Gamelan Sedunia di Malaysia satu tahun lalu, Malaysia menetapkan gamelan menjadi mata pelajaran wajib di sekolah.

"Jangan grusa-grusu menyikapi klaim gamelan oleh Malaysia. Karena di Indonesia sendiri jenis gamelan banyak dan berbeda-beda, seperti gamelan Jawa, Bali dan Sunda," jelas dia.

Supanggah justru melihat pematenan gamelan oleh Malaysia tersebut lebih kepada kepentingan ekonomis dan politis. Karena sebagian besar yang mempermasalahkannya adalah politisi dan pengusaha.

"Hal ini terkait dengan hak paten yang memiliki nilai ekonomis. Kalau seniman tidak mempermasalahkan, karena sifat kesenian tidak saling bermusuhan tapi saling menghargai dan universal," ujar Penasihat Simposium Gamelan Sedunia di Malaysia 2008 itu.

Laporan: Fajar Sodiq| Solo

8