Materi Seminar Nasional K3 (Pak Tonny H. Gultom ) - BBS dan Observasi perilaku di Pertambangan

50
Penerapan Behaviour Based Safety dan Observasi Perilaku K3 di Pertambangan 2014 Tonny H Gultom GM OPS.HSE Harita Nickel Group Best Mining Practices

Transcript of Materi Seminar Nasional K3 (Pak Tonny H. Gultom ) - BBS dan Observasi perilaku di Pertambangan

Page 1: Materi Seminar Nasional K3 (Pak Tonny H. Gultom ) - BBS dan Observasi perilaku di Pertambangan

Penerapan Behaviour Based Safety dan

Observasi Perilaku K3

di Pertambangan2014

Tonny H Gultom

GM OPS.HSE – Harita Nickel Group

Best Mining Practices

Page 2: Materi Seminar Nasional K3 (Pak Tonny H. Gultom ) - BBS dan Observasi perilaku di Pertambangan

Daftar Isi:

1. Pendahuluan

2. Statistik Kecelakaan Tambang

3. Perilaku

4. Behaviour Based Safety (BBS)

5. Program BBS

6. 7 Langkah Pengamatan BBS

7. Contoh Pelaksanaan BBS

8. Peningkatan Kinerja BBS

Page 3: Materi Seminar Nasional K3 (Pak Tonny H. Gultom ) - BBS dan Observasi perilaku di Pertambangan

3

GOAL

Page 4: Materi Seminar Nasional K3 (Pak Tonny H. Gultom ) - BBS dan Observasi perilaku di Pertambangan

Pendahuluan

Behavior Based Safety (BBS) PERILAKU.

BBS

People

Working Area

Equipment

Working Process

Page 5: Materi Seminar Nasional K3 (Pak Tonny H. Gultom ) - BBS dan Observasi perilaku di Pertambangan

5

Pendahuluan

1. Peraturan/Standar

UU No.1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja

UU No.13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan

KepMen ESDM No.555.K/26/M.PE/1995 tentang

Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pertambangan Umum

PP No. 50 tahun 2012 tentang Penerapan SMK3

Sistem Manajemen K3 Pertambangan (SMKP)

OHSAS 18001

Page 6: Materi Seminar Nasional K3 (Pak Tonny H. Gultom ) - BBS dan Observasi perilaku di Pertambangan

6

Perizinan Pertambangan Indonesia

Sumber : Dirjen Minerba – ESDM Februari 2014

Page 7: Materi Seminar Nasional K3 (Pak Tonny H. Gultom ) - BBS dan Observasi perilaku di Pertambangan

7

Cedera Serius / Kematian

Cedera Sedang / LTI

Cedera Ringan / Property Damage

Near-Miss / Hampir Insiden

Tindakan dan

Kondisi Tidak aman

20.000

600

30

10

1

Pendahuluan

2. Piramida Kecelakaan

Data 2011

Page 8: Materi Seminar Nasional K3 (Pak Tonny H. Gultom ) - BBS dan Observasi perilaku di Pertambangan

8

Pendahuluan

3. Data Kecelakaan Tambang - Global

A. Tindakan tidak aman (TTA) 88%- Tdk memakai APD- Tdk mengikuti prosedure kerja- Tidak mengikuti peraturan keselamatan kerja- Bekerja sambil bergurau

B. Kondisi tidak aman (KTA) 10%- Lantai kerja licin/berceceran oli-oli- Tempat kerja berserakan barang-barang- Pencahayaan yang kurang- Kondisi tempat kerja berdebu

C. Lain-lain (2%)

Teori ……HW Heinrich

Evaluasi dengan

Systematic Cause

Analysis

Technique

(SCAT)

Data 2011

Page 9: Materi Seminar Nasional K3 (Pak Tonny H. Gultom ) - BBS dan Observasi perilaku di Pertambangan

II.3 MINERAL

PRODUCTION

1. Produksi Bijih Nikel, Bauxite, Besi dan Pasir Besi

Data: Minerba – ESDM Feb 2014 Peningkatan Produksi vs Angka Kecelakaan?

Statistik Kecelakaan Tambang

Page 10: Materi Seminar Nasional K3 (Pak Tonny H. Gultom ) - BBS dan Observasi perilaku di Pertambangan

10

2. Statistik Kecelakaan Tambang - Nasional

Statistik Kecelakaan Tambang

Page 11: Materi Seminar Nasional K3 (Pak Tonny H. Gultom ) - BBS dan Observasi perilaku di Pertambangan

11

Statistik Kecelakaan Tambang

Page 12: Materi Seminar Nasional K3 (Pak Tonny H. Gultom ) - BBS dan Observasi perilaku di Pertambangan

12

Statistik Kecelakaan Tambang

Page 13: Materi Seminar Nasional K3 (Pak Tonny H. Gultom ) - BBS dan Observasi perilaku di Pertambangan

13

Statistik Kecelakaan Tambang

Page 14: Materi Seminar Nasional K3 (Pak Tonny H. Gultom ) - BBS dan Observasi perilaku di Pertambangan

14

Statistik Kecelakaan Tambang

Page 15: Materi Seminar Nasional K3 (Pak Tonny H. Gultom ) - BBS dan Observasi perilaku di Pertambangan

15

Statistik Kecelakaan Tambang

Page 16: Materi Seminar Nasional K3 (Pak Tonny H. Gultom ) - BBS dan Observasi perilaku di Pertambangan

16

Statistik Kecelakaan Tambang

Page 17: Materi Seminar Nasional K3 (Pak Tonny H. Gultom ) - BBS dan Observasi perilaku di Pertambangan

17

Statistik Kecelakaan Tambang

Page 18: Materi Seminar Nasional K3 (Pak Tonny H. Gultom ) - BBS dan Observasi perilaku di Pertambangan

18

Statistik Kecelakaan Tambang

Page 19: Materi Seminar Nasional K3 (Pak Tonny H. Gultom ) - BBS dan Observasi perilaku di Pertambangan

19

Statistik Kecelakaan Tambang

Page 20: Materi Seminar Nasional K3 (Pak Tonny H. Gultom ) - BBS dan Observasi perilaku di Pertambangan

20

Kecelakaan Tambang menurut KepMen ESDM

No.555/1995:

1. Benar-benar terjadi

2. Mengakibatkan cidera pekerja tambang atau

orang yang diberi izin

3. Akibat kegiatan usaha pertambangan

4. Terjadi pada jam kerja

5. Terjadi didalam wilayah kegiatan usaha

pertambangan atau area proyek

Statistik Kecelakaan Tambang

Page 21: Materi Seminar Nasional K3 (Pak Tonny H. Gultom ) - BBS dan Observasi perilaku di Pertambangan

1. Menurut Geller (2001), perilaku mengacu pada tingkah laku atau tindakan individu yang

dapat diamati oleh orang lain. Dengan kata lain, perilaku adalah apa yang seseorang

katakan atau lakukan yang merupakan hasil dari pikirannya, perasaannya, atau

diyakininya.

2. Perilaku manusia menurut Dolores dan Johnson (2005 dalam Anggraini, 2011) adalah

sekumpulan perilaku yang dimiliki oleh manusia dan dipengaruhi oleh adat, sikap, emosi,

nilai, etika, kekuasaan, persuasi, dan atau genetika. Perilaku seseorang dapat

dikelompokkan ke dalam perilaku wajar, perilaku dapat diterima, perilaku aneh, dan

perilaku menyimpang. Perilaku dianggap sebagai sesuatu yang tidak ditunjukkan kepada

orang lain dan oleh karenanya merupakan suatu tindakan sosial manusia yang sangat

mendasar

3. Notoatmodjo (2007) mengatakan bahwa dari segi biologis, perilaku adalah suatu

kegiatan atau aktifitas organisme (makhluk hidup) yang bersangkutan. Dengan demikian,

perilaku manusia pada hakikatnya adalah tindakan atau aktifitas dari manusia itu sendiri

yang mempunyai bentangan yang sangat luas, antara lain berjalan, berbicara, menangis,

tertawa, bekerja, kuliah, menulis, membaca, dan sebagainya.

4. Skinner, merumuskan bahwa perilaku merupakan hasil hubungan antara perangsang

(stimulus) dan tanggapan dan respon. Oleh karena perilaku ini terjadi melalui proses

adanya stimulus terhadap organisme, dan kemudian organisme tersebut merespon,

maka teori Skinner ini disebut dengan teori “S-O-R” atau “Stimulus-Organisme-Respons”.

PERILAKU

Pengertian:

Page 22: Materi Seminar Nasional K3 (Pak Tonny H. Gultom ) - BBS dan Observasi perilaku di Pertambangan

1. Faktor Internal

yaitu karakteristik orang yang bersangkutan yang bersifat bawaan dan

berfungsi untuk mengolah rangsangan dari luar, misalnya tingkat

pengetahuan, kecerdasan, persepsi, emosi, motivasi, jenis kelamin,

dan sebagainya.

2. Faktor Eksternal

meliputi lingkungan sekitar, baik fisik maupun non-fisik, seperti iklim,

manusia, sosial, budaya, ekonomi, politik, kebudayaan dan

sebagainya. Faktor lingkungan ini sering merupakan faktor yang

dominan mewarnai perilaku seseorang.

Salah satu program yang paling banyak digunakan untuk memperbaiki perilaku

pekerja adalah Behavior Based Safety (BBS). BBS adalah suatu pendekatan

yang bersifat proaktif dalam meningkatkan kinerja K3, dan sistem ini juga

memberikan peringatan dini terhadap potensi bahaya kecelakaan serta dapat

mengukur perilaku aman dan tidak aman di tempat kerja.

Faktor Penentu Perilaku Seseorang

Page 23: Materi Seminar Nasional K3 (Pak Tonny H. Gultom ) - BBS dan Observasi perilaku di Pertambangan

BBS adalah aplikasi sistematis dari riset psikologi

tentang perilaku manusia dalam masalah

keselamatan kerja (Cooper, 1999).

Telah banyak digunakan oleh Manajemen

Perusahaan Tambang untuk mengurangi tingkat

kecelakaan tambang dengan melibatkan seluruh

tenaga kerja untuk mengenali perilaku kerja tidak

aman melalui observasi, umpan balik, intervensi,

dan perubahan perilaku.

Apa itu Behavior Based Safety (BBS)?

Page 24: Materi Seminar Nasional K3 (Pak Tonny H. Gultom ) - BBS dan Observasi perilaku di Pertambangan

24

Prinsip dan Metode

Penerapan BBS di suatu perusahaan tambang dilakukan

dengan menerapkan Prinsip Perbaikan Berkelanjutan

dengan mengacu kepada Sistem Manajemen K3 yang

terintegrasi. BBS sendiri merupakan suatu metode

pendekatan untuk mengurangi tingkat kecelakaan dengan

melibatkan seluruh pekerja atau karyawan melalui

observasi, umpan balik, intervensi, dan perubahan perilaku.

Metode BBS dikenal sebagai “DO IT process” yang meliputi

tahap Define, Observe, Intervene, dan Test.

Page 25: Materi Seminar Nasional K3 (Pak Tonny H. Gultom ) - BBS dan Observasi perilaku di Pertambangan

Proses Behaviour Based Safety

Tindak lanjut

Ya

Tidak

Tidak

Identifikasi Perilaku Kritikal

Identifikasi Akar Penyebab

Menghasilkan tindakan

yang potensial

Evaluasi tindakan yang

memungkinkan

Membentuk rencana aksi

Masalah

teratasi?

Item-item

tindakan

terimplementasi

?

Implementasi item-item

tindakan

Ya

Page 26: Materi Seminar Nasional K3 (Pak Tonny H. Gultom ) - BBS dan Observasi perilaku di Pertambangan

Program Behaviour Based Safety

Tradisional

Mengedukasi pekerja/ karyawan di tempat kerja tentang

keselamatan dan perilaku tidak aman

Menggunakan rekan kerja dan pengawas untuk

mengamati aktifitas pekerja

Mengisolasi target perilaku

Menyediakan berbagai bentuk timbal balik kepada individu

dan grup dalam rangka merubah secara positif perilaku

yang terkait dengan keselamatan

Page 27: Materi Seminar Nasional K3 (Pak Tonny H. Gultom ) - BBS dan Observasi perilaku di Pertambangan

Program Behaviour Based Safety

Pendekatan Tradisional pada Behaviour-Based Safety

menyatakan bahwa:

Hampir semua kecelakaan/kejadian terjadi dari tindakan tidak aman

Pada setiap kecelakaan, terdapat banyak perilaku tidak aman

Kunci mengidentifikasi, perilaku tidak aman

Melatih pekerja/manajemen untuk mengamati pekerja lain

Melakukan pengamatan/observasi

Memberikan timbal balik dengan memberikan penghargaan akan

perilaku aman dan tidak pada tindakan tidak aman

Catat dan gunakan fakta dari hasil pengamatan

Page 28: Materi Seminar Nasional K3 (Pak Tonny H. Gultom ) - BBS dan Observasi perilaku di Pertambangan

28

Observasi Behaviour Based Safety

1. Amati/observasi

pekerja

2. Analisis praktek

kerjanya dengan fokus

pada perilaku aman dan

tidak aman

3. Berbicara dengan

pekerja tersebut mengenai

keselamatan kerja

4. Perbaikan dan

pencegahan tindakan

dan kondisi tidak aman

secara aktif

5. Perkuat perilaku

aman

6. Laporkan hasil

observasi

Siklus

Observasi

Perilaku

Page 29: Materi Seminar Nasional K3 (Pak Tonny H. Gultom ) - BBS dan Observasi perilaku di Pertambangan

29

7 Langkah Dasar Observasi Perilaku

Langkah 1.

Observasi pekerjaan yang sedang

berlangsung

Observasi aktivitas pekerja (termasuk

perilaku) dan kondisi lingkungan

sekitarnya

Jangan menggangu pada waktu yang

tidak tepat

Lihat tindakan tidak aman serta tindakan

aman

Amati secara detail dan kesan secara

keseluruhan

Open mind

Observasi Perilaku

• PTO (Plan Task Observation)

Page 30: Materi Seminar Nasional K3 (Pak Tonny H. Gultom ) - BBS dan Observasi perilaku di Pertambangan

30

Langkah 2.

Jika melihat suatu tindakan atau kondisi tidak aman atau kemungkinan

akan menimbulkan bahaya

Hentikan segera tindakan tidak aman tersebut. Jika tindakan

tersebut tidak akan menimbulkan bahaya dengan segera,

gunakan penilaian anda dengan menunggu momen yang tepat

baru memutuskan untuk menghentikan

Harus diperhatikan dan dipertimbangkan, perlakukan pekerja

dengan cara yang anda inginkan

Observasi Perilaku

• P2K2 (formulir ditampilkan terpisah)

7 Langkah Dasar Observasi Perilaku

Page 31: Materi Seminar Nasional K3 (Pak Tonny H. Gultom ) - BBS dan Observasi perilaku di Pertambangan

31

7 Langkah Dasar Observasi Perilaku

Langkah 3.

Tanya orang atau yang terlibat pada

pekerjaan tersebut untuk menjelaskan apa

yang mereka coba capai dan bagaimana

prosedur kerjanya.

Bisa anda jelaskan mengenai pekerja

tersebut?

Apa bahaya dan resiko dalam pekerjaan

tersebut?

Apakah diperlukan JSA/Risk

Assessment?

Apakah terdapat prosedur untuk

pekerjaan tersebut?

Menurut anda kenapa saya

menghentikan pekerjaan tersebut?Observasi Perilaku

• BHP Layered Audit

Page 32: Materi Seminar Nasional K3 (Pak Tonny H. Gultom ) - BBS dan Observasi perilaku di Pertambangan

32

7 Langkah Dasar Observasi Perilaku

Langkah 4.

Tanya pekerja tersebut, apa yang dapat menyebabkan kesalahan dan

terluka/cindera saat pekerjaan tersebut dilakukan.

Apa yang dapat menyebabkan kesalahan dengan pekerjaan

tersebut?

Bagaimana anda atau orang lain dapat terluka saat melakukan

pekerjaan tersebut?

Siapa saja yang terkena dampak jika anda cidera/kecelakaan?

Page 33: Materi Seminar Nasional K3 (Pak Tonny H. Gultom ) - BBS dan Observasi perilaku di Pertambangan

33

Langkah 5.

Tanya, apakah terdapat cara untuk membuat

pekerjaan tersebut lebih aman. (revisi SOP, APD,

alat yang beda)

Biarkan pekerja menjelaskan bagaimana

pekerjaan dapat diselesaikan dengan aman

berdasarkan apa yang pekerja tersebut ketahui

Tugas anda adalah mendengarkan, pekerja

diharapkan dapat menemukan solusi atas

kondisi /tindakan tidak aman sehingga kedepan

dapat melakukan pekerjaan dengan benar dan

aman?

Jika diperlukan, bertindak seperti seorang

pelatih untuk membantu perubahan perilaku

tidak aman?

Berikan pujian ketika pekerjaan dilakukan

dengan benar dan aman

7 Langkah Dasar Observasi Perilaku

Page 34: Materi Seminar Nasional K3 (Pak Tonny H. Gultom ) - BBS dan Observasi perilaku di Pertambangan

34

7 Langkah Dasar Observasi Perilaku

Langkah 6.

Buat kesepakatan untuk perbaikan perilaku dan/atau kondisi tidak aman,

dan selesaikan pekerjaan dengan aman. Setiap orang yang terlibat akan

mendapatkan keuntungan.

Page 35: Materi Seminar Nasional K3 (Pak Tonny H. Gultom ) - BBS dan Observasi perilaku di Pertambangan

35

7 Langkah Dasar Observasi Perilaku

Langkah 7.

Catat setiap temuan tindakan tidak aman dari hasil observasi pada

kartu/formulir observasi perilaku yang sudah tersedia. Berikan penjelasan

dan penerangan atas perilaku tidak aman dan tindakan perbaikannya,

serta kapan penyelesaian akan temuan tersebut. Data tersebut

disampaikan kepada manajemen sebagai bahan untuk perbaikan, dan

seluruh kru sehingga semua mendapatkan manfaat dan bekerja lebih

aman.

Page 36: Materi Seminar Nasional K3 (Pak Tonny H. Gultom ) - BBS dan Observasi perilaku di Pertambangan

36

Pembentukan & Pengembangan Behavior

Based Safety

1. Pelatihan K3

Fungsi: Sebagai bagian dari sistem pengelolaan keselamatan dan

kesehatan kerja dalam memberikan dan mengembangkan

pengetahuan/wawasan K3 karyawan guna menciptakan perilaku kerja

yang aman dan pencegahan terhadap potensi kecelakaan/insiden

ditempat kerja, serta sarana bertukar pikiran terkait pengelolaan K3 di

tempat kerja.

Contoh:

• Pelatihan Behaviour Based Safety

• Dasar - Dasar K3

• Safety Accountability

• Supervisor Safety

• dll

Page 37: Materi Seminar Nasional K3 (Pak Tonny H. Gultom ) - BBS dan Observasi perilaku di Pertambangan

37

2. Peraturan Perusahaan (PP)

fungsi : mengatur syarat-syarat kerja yang belum diatur

dalam peraturan perundang-undangan, Peraturan

Perusahaan juga merinci lebih lanjut ketentuan-ketentuan

umum yang terdapat dalam peraturan perundang-

undangan Ketenagakerjaan. Dalam hal Peraturan

Perusahaan mengatur kembali (menegaskan) ketentuan

peraturan perundang-undangan, maka ketentuan itu

kondisinya harus lebih baik dari peraturan perundang-

undangan.

Pembentukan & Pengembangan Behavior

Based Safety

Page 38: Materi Seminar Nasional K3 (Pak Tonny H. Gultom ) - BBS dan Observasi perilaku di Pertambangan

38

Reward

Insentive/Bonus

Kompensasi insentif K3 yang efektif pada dasarnya terdiri

dari 3 (tiga) elemen:

1. Insentif keuangan berdasarkan hasil penilaian K3 yang

mempertimbangkan secara ekonomi terhadap

keberhasilan perusahaan

2. Penghargaan dan timbal balik yang membantu

mengelola proses perilaku aman dan kepatuhan

karyawan terhadap prosedur K3

3. Sanksi berat,termasuk didalamnya menghilangkan

nyawa karyawan lainnya, memberikan laporan palsu

terkait kecelakaan/insiden atau data observasi

Reward & Punishment

Page 39: Materi Seminar Nasional K3 (Pak Tonny H. Gultom ) - BBS dan Observasi perilaku di Pertambangan

39

Reward & Punishment

Reward - lanjutan..

Level Kriteria Penghargaan

1 • Karyawan yang memberikan saran K3 yang disetujui dan

diimplementasikan

• Karyawan yang memimpin pertemuan K3

• Karyawan yang berpartisipasi dalam pertemuan K3

2 • Karyawan yang menyelesaikan semua jadwal

observasi/inspeksi tiap bulannya

• Karyawan yang memberikan saran K3 paling baik pada

bulan tertentu

• Tim yang mencapai safety milestones

3 • Area/tdept. yang mencapai KPI K3 (berdasarkan observasi).

• Karyawan yang menyelesaikan seluruh jadwal

observasi/inspeksi K3 triwulan

• Area/dept. yang mencapai target K3 bulanan

Kriteria Penghargaan - contoh

Page 40: Materi Seminar Nasional K3 (Pak Tonny H. Gultom ) - BBS dan Observasi perilaku di Pertambangan

40

Reward & Punishment

Reward - lanjutan..

Level Kriteria Penghargaan

4 • Area/dept. yang mencapai target K3 triwulan

• Area/dept. yang mengelola proses observasi K3

selama 1 tahun

5 • Area/dept. yang mengelola proses observasi K3

selama 1 tahun dan tidak menghasilkan cidera atau

dapat menurunkan tingkat cidera pada pekerjanya.

Program Reward

• Safety Achievement (No LTI, No Lost-Workday Cases

selama 1 tahun) yang digabungkan dengan pencapaian

target produksi, harga komoditi hasil tambang dan

pengelolaan lingkungan menjadi Bonus Tahunan

Karyawan

Page 41: Materi Seminar Nasional K3 (Pak Tonny H. Gultom ) - BBS dan Observasi perilaku di Pertambangan

41

Punishment

Melalui beberapa metode

• Sanksi dan/atau Pemutusan Hubungan Kerja langsung

mengacu ke PP

• Surat Perjanjian Disipllin Kerja (SPDK) K3, seperti yang

sudah dibentuk dan diterapkan di Harita Nickel Group bagi

seluruh karyawannya yang ditandatangani saat induksi

K3LH sebelum mulai kerja. SPDK K3 sebagai salah satu

bentuk komitmen karyawan tekait peraturan dan sanksi

akan pelangaran K3 (Keselamatan dan Kesehatan

Kerja). Terbentuk sebagai penjabaran dalam PP,

melengkapi yang berlum tertuang dalam PP, mengacu

ke PP dan Peraturan K3 yang berlaku

Reward & Punishment

Page 42: Materi Seminar Nasional K3 (Pak Tonny H. Gultom ) - BBS dan Observasi perilaku di Pertambangan

42

Behavior Based Safety - Contoh

1. Ketika saya ditekan oleh penumpang untuk melanggar aturan saya akan

menghentikan bis di tempat yang aman sampai tekanan tersebut berhenti

2. Ketika supervisor saya meminta saya untuk mengendarai bus yang tidak

aman saya akan menolaknya dengan sopan dan menyatakan bahwa

kondisi tidak aman itu bisa menyebabkan terjadinya kecelakaan

3. Ketika saya sadar bahwa saya terlalu lelah (mengantuk) pada saat

mengendarai bis saya akan menghentikan bis dengan segera di tempat

yang aman sampai saya merasa segar kembali atau melaporkan ke

supervisor saya untuk meminta driver pengganti jika saya masih merasa

terlalu lelah (mengantuk).

Page 43: Materi Seminar Nasional K3 (Pak Tonny H. Gultom ) - BBS dan Observasi perilaku di Pertambangan

43

• JANGAN PERNAH mengoperasikan peralatan apa pun kecuali telah dilatih, kompeten, dan mendapatkan izin mengoperasikannya

• JANGAN PERNAH melepas, memotong atau memodifikasi alat pelindung keselamatan tanpa izin

• JANGAN PERNAH bekerja pada peralatan tanpa dilengkapi dengan prosedur isolasi

• JANGAN PERNAH menggunakan alat angkat di luar kriteria desain yang telah ditentukan atau memposisikan diri di bawah muatan yang menggantung

• JANGAN PERNAH bekerja di ketinggian tanpa mengenakan alat pelindung bahaya terjatuh

• JANGAN PERNAH memasuki ruang terbatas atau area terlarang tanpa izin

Remind me…when I am doing UNSAFE

Behavior Based Safety - Contoh

Page 44: Materi Seminar Nasional K3 (Pak Tonny H. Gultom ) - BBS dan Observasi perilaku di Pertambangan

44

Penerapan Behaviour Based Safety

Manfaat :

• Peningkatan pelaporan

• Peningkatkan akan pengenalan bahaya

• Berbagi informasi akan bahaya yang ditemukan

• Data yang terkumpul digunakan untuk membentuk tren

• Tren data dapat digunakan sebagai acuan untuk melakukan

perbaikan keselamatan kerja karyawan secara keseluruhan

• Karyawan memiliki rasa memiliki yang besar akan pengelolaan K3

• Menjalin dan meningkatkan komunikasi yang baik antara atasan dan

pekerja dalam hal pengelolaan K3

• Daya ingat karyawan akan K3 meningkat

Page 45: Materi Seminar Nasional K3 (Pak Tonny H. Gultom ) - BBS dan Observasi perilaku di Pertambangan

45

Penerapan Behaviour Based Safety

Page 46: Materi Seminar Nasional K3 (Pak Tonny H. Gultom ) - BBS dan Observasi perilaku di Pertambangan

46

Penerapan Behaviour Based Safety

Page 47: Materi Seminar Nasional K3 (Pak Tonny H. Gultom ) - BBS dan Observasi perilaku di Pertambangan

47

Tools Implementasi Behavior Based Safety

1. Sistem Manajemen Keselamatan Pertambangan

Siklus SMKP

Harita Nickel Group telah membentuk SMKP untuk membantu

pengelolaan K3 pada usaha pertambangannya, dan dinamakan

Sapta Harja.

Page 48: Materi Seminar Nasional K3 (Pak Tonny H. Gultom ) - BBS dan Observasi perilaku di Pertambangan

48

SMKP mengendalikan risiko yang

berkaitan dengan kegiatan kerja pertambangan

guna terciptanya tempat kerja yang aman,

efisien dan produktif.

Tools Implementasi Behavior Based Safety

Page 49: Materi Seminar Nasional K3 (Pak Tonny H. Gultom ) - BBS dan Observasi perilaku di Pertambangan

49

Peningkatan Kinerja Behaviour Based

Safety

Faktor Pendukung Kesuksesan Program:

Perusahaan/Manajemen

SELURUH KARYAWAN

Page 50: Materi Seminar Nasional K3 (Pak Tonny H. Gultom ) - BBS dan Observasi perilaku di Pertambangan

Terima Kasih