MINAT DAN PELUAN G BERW IRAUSAHA PADA - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/18641/1/5301408048.pdf ·...
-
Upload
truongminh -
Category
Documents
-
view
238 -
download
0
Transcript of MINAT DAN PELUAN G BERW IRAUSAHA PADA - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/18641/1/5301408048.pdf ·...
M
MIN
MAHASIS
TE
D
NAT DAN
SWA PEN
EKNIK U
Diajukan dal
m
NAMA
NIM
Program S
J
UNIV
N PELUAN
NDIDIKAN
UNIVERSI
lam rangka m
mencapai ge
Studi
JURUSAN T
FAKUL
VERSITAS
i
NG BERW
N TEKNI
ITAS NEG
SKRIPSI
menyelesaik
lar sarjana P
Oleh :
: AHMAD
: 53014080
: S-1 Pend
TEKNIK EL
LTAS TEK
S NEGERI S
2013
WIRAUSA
K ELEKT
GERI SEM
kan studi stra
Pendidikan
D YASIN
048
didikan Tekn
LEKTRO
KNIK
SEMARAN
AHA PAD
TRO FAK
MARANG
ata I untuk
nik Elektro
NG
A
KULTAS
G
ii
HALAMAN PENGESAHAN
Skripsi ini telah dipertahankan dihadapan sidang panitia ujian skripsi
Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang yang diselenggarakan pada tanggal:
28 Februari 2013.
Panitia,
Ketua, Sekretaris,
Drs. Suryono, M.T Drs. Agus Suryanto, M.T NIP. 195503161985031001 NIP. 196081992031004
Penguji :
Drs. Sri Sukamta, M.Si NIP. 196505081991031003
Penguji/Pembimbing I Penguji/Pembimbing II
Dr. H. Noor Hudallah, M.T Drs. Agus Suryanto, M.T NIP. 196410161989011001 NIP. 196081992031004
Mengetahui, Dekan Fakultas Teknik UNNES
Drs. Muhammad Harlanu, M.Pd. NIP. 19660215 199102 1 001
iii
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi ini tidak terdapat karya yang
pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi,
dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang
pernah ditulis atau diterbitkan orang lain, kecuali yang secara tertulis dirujuk
dalam skripsi ini dan disebutkan dalam Daftar Pustaka.
Semarang, Februari 2013
Ahmad Yasin NIM: 5301408048
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
”Haya kebodohan meremehkan pendidikan ”
” Pendidikan merupakan perlengkapan paling baik untuk hari tua.”
PERSEMBAHAN
Seiring rasa syukur dan atas Ridho-Mu Skripsi ini
kupersembahkan
kepada:
1. Bapak dan Ibu yang selalu menyayangi dan mendoakan
untuk kebahagiaan dan kesuksesanku.
2. Adikku Siti Munzayyanah
3. Saudari Istiadatul Khofifah yang selalu
mendoakan dan memberi semangat
4. Temen dekat saya yang selalu
mendukung perjuanganku dan memberi
semangat
5. Teman-teman pendidikan teknik
elektro ‘08 untuk masa-masa indah
yang tak terlupakan.
v
ABSTRAK
Yasin, Ahmad. 2012. Minat dan peluang berwirausaha pada mahasiswa Pendidikan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang.Skripsi. Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang. Pembimbing I. Dr. H. Noor Hudallah, M.T, Pembimbing II. Drs. Agus Suryanto, M.T.
Pembangunan sumber daya manusia perlu dilaksanakan secara menyeluruh, terarah, dan terpadu di berbagai bidang. Minat berwirausaha akan menjadikan seseorang untuk lebih giat mencari dan memanfaatkan peluang usaha dengan mengoptimalkan potensi yang dimiliki. Minat tidak dibawa sejak lahir tetapi tumbuh dan berkembang sesuai dengan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Pengetahuan dan keterampilan mahasiswa Pendidikan Teknik Elektro yang diperoleh selama kuliah merupakan modal dasar yang dapat digunakan untuk berwirausaha. Pengetahuan, keterampilan serta kemampuan kerja yang dimiliki oleh mahasiswa Pendidikan Teknik Elektro dapat mendorong akan tumbuhnya minat untuk berwirausaha. Permasalahan dalam penelitian ini adalah Seberapa tinggi minat dan peluang berwirausaha mahasiswa Pendidikan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang.
Populasi penelitian adalah mahasiswa Pendidikan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang angkatan 2008 dan 2009 dengan jumlah 191 mahasiswa. Sampel diambil secara proportional random sampling dan dari populasi sebanyak 191 mahasiswa diambil 20-25% atau 38 mahasiswa sebagai sampel penelitian. Variabel penelitian ini yaitu minat dan peluang berwirausaha pada mahasiswa Pendidikan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang. Data diambil melalui metode angket. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan analisis deskriptis persentase.
Hasil penelitan menunjukan bahwa tingkat minat berwirausaha mahasiswa sebesar 76% dan peluang berwirausaha 63% termasuk dalam kategori tinggi. Ditinjau dari minat berwirausaha masing-masing mahasiswa diketahui ada 21%, memiliki minat berwirausaha sangat tinggi, 76% memiliki minat berwirausaha tinggi, 3% memiliki minat berwirausaha rendah sedangkan ditinjau dari peluang berwirausaha 11% memiliki peluang berwirausaha sangat tinggi, 63% memiliki tingkat peluang berwirausaha tinggi, 26% memiliki peluang berwirausaha rendah, 8% memiliki peluang berwirausaha sangat rendah.
Mengacu dari hasil penelitian tersebut peneliti dapat mengajukan simpulan yaitu minat dan peluang berwirausaha mahasiswa Pendidikan Teknik Elektro Universitas Negeri Semarang termasuk tinggi yaitu minat berwirausaha sebesar 76% dan peluang berwirausaha sebesar 63%. Adapun saran yang dapat penulis diajukan yaitu kepada pihak lembaga khususnya Jurusan Pendidikan Teknik Elektro Universitas Negeri Semarang yaitu untuk meningkatan kualitas pengajaran khususnya pada mata kuliah praktek, dan dapat menyediakan fasilitas (sarana dan prasarana) yang mendukung wirausaha. Kata Kunci: minat, peluang, wirausaha teknik elektro
vi
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT, yang telah melimpahkan karunia rahmat serta
hidayahnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Minat
Dan Peluang Berwirausaha Pada Mahasiswa Pendidikan Teknik Elektro Fakultas
Teknik Universitas Negeri Semarang”.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini, penulis menerima
banyak bantuan dari berbagai pihak baik materiil maupun spirituil. Oleh kerena
itu dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada:
1. Prof. Dr. Sudijono Sastroatmodjo, M.Si, Rektor Universitas Negeri Semarang.
2. Drs. M.Harlanu Dekan Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang.
3. Drs. Suryono, MT., Ketua Jurusan Teknik Elektro FT Unnes.
4. Dr. H.Noor Hudallah, M.T, Dosen Pembimbing Utama yang telah banyak
memberi ilmu, motivasi, petunjuk dan bimbingan dalam penyusunan skipsi
ini.
5. Drs. Agus Suryanto M.T, Dosen Pembimbing Pendamping yang telah
memberi motivasi, bimbingan dan petunjuk kepada penulis.
6. Teman-teman mahasiswa pendidikan teknik elektro yang sudah berkenan
untuk mengisi angket penelitian skripsi ini.
7. Kedua orang tua penulis, yang telah memberikan dukungan dan kepercayaan
selama menyelasaikan studiku
8. Berbagai pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini
vii
Semoga Allah SWT memberikan balasan rahmat sesuai dengan amal
kebaikan yang telah diberikan. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh
dari sempurna, oleh karena itu penulis mengharapkan masukan-masukan lebih
lanjut agar skripsi ini lebih baik di masa yang akan datang. Semoga dapat
bermanfaat bagi para pembaca pada umumnya dan mahasiswa elektro pada
khususnya
Semarang, Februari 2013
Penulis
viii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................................. i
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................... ii
SURAT PERNYATAAN ..................................................................................... iii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ........................................................................ iv
ABSTRAK ............................................................................................................ v
KATA PENGANTAR .......................................................................................... vi
DAFTAR ISI………………………………………............................................ viii
DAFTAR TABEL……………………………………………………………… x
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xi
DAFTAR LAMPIRAN…………………………………………………............ xii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................... 1
B. Permasalahan ....................................................................................... 3
C. Batasan Masalah .................................................................................. 3
D. Penegasan Istilah ................................................................................. 3
E. Tujuan Penelitian ................................................................................. 5
F. Manfaat Penelitian ............................................................................... 6
G. Sistematika Penulisan Laporan Skripsi ............................................... 6
BAB II LANDASAN TEORI
A. Minat Berwirausaha ............................................................................. 8
B. Peluang Berwirausaha .......................................................................... 9
C. Berwirausaha ........................................................................................ 10
D. Karakteristik Kewirausahaan ............................................................... 18
E. Sifat-Sifat Kewirausahaan .................................................................... 20
F. Proses Kewirausahaan .......................................................................... 24
G. Fungsi Wirausaha ................................................................................. 25
H. Faktor Pemicu Minat dan Peluang Berwirausaha ................................ 26
I. Pengukuran Minat dan Peluang Berwirausaha ……………………. .... 27
J. Kerangka Berfikir .................................................................................. 30
ix
BAB III METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian ................................................................................ 32
1. Populasi, Sampel dan Tempat Penelitian ................................. 32
2. Variabel Penelitian ................................................................... 33
3. Teknik Pengumpulan Data ....................................................... 33
4. Validitas dan Reliabilitas ......................................................... 34
5. Mean, Median dan Modus ....................................................... 36
6. Teknik Analisis Data .............................................................. 39
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian ................................................................................... 41
B. Pembahasan ......................................................................................... 64
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ......................................................................................... 68
B. Saran ................................................................................................... 69
Daftar Pustaka
x
Daftar Tabel
Tabel 1. Perbedaan antara usaha kecil, entrepreneur tradisional, dan
teknopreneurship ..................................................................................... 16
Tabel 2. Karakteristik dan watak kewirausahaan .................................................. 18
Tabel 3. Model Proses Kewirausahaan ................................................................. 24
Tabel 4. Interval kelas persentase dan kategori .................................................... 40
Tabel 5. Interval kelas dan kategori variabel minat berwirausaha ........................ 42
Tabel 6. Interval kelas dan kategori minat intrinsik ............................................. 43
Tabel 7. Interval kelas dan kategori pendapatan ................................................... 44
Tabel 8. Interval kelas dan kategori harga diri ...................................................... 46
Tabel 9. Interval kelas dan kategori potensi (kemampuan) .................................. 47
Tabel 10. Interval kelas dan kategor eksistensi ..................................................... 48
Tabel 11. Interval kelas dan kategori kemampuan bersaing ................................. 50
Tabel 12. Interval kelas dan kategori perasaan senang ......................................... 51
Tabel 13. Interval kelas dan kategori faktor ektrinsik ........................................... 53
Tabel 14. Interval kelas dan kategori lingkungan keluarga .................................. 54
Tabel 15. Interval kelas dan kategori lingkungan masyarakat .............................. 55
Tabel16. Interval kelas dan kategori lingkungan pendidikan ............................... 57
Tabel 17. Interval kelas dan kategori variabel peluang ......................................... 58
Tabel 18. Interval kelas dan kategori kesempatan ................................................ 60
Tabel 19. Interval kelas dan kategori ketrampilan ................................................ 61
Tabel 20. Interval kelas dan kategori modal ......................................................... 63
xi
Daftar Gambar
Gambar 1. Bagan distribusi variabel minat berwirausaha .................................... 43
Gambar 2. Bagan distribusi faktor interinsik ........................................................ 44
Gambar 3. Bagan distribusi pendapatan................................................................ 45
Gambar 4. Bagan distribusi harga diri .................................................................. 46
Gambar 5. Bagan distribusi potensi (kemampuana) ............................................. 48
Gambar 6. Bagan distribusi eksistensi .................................................................. 49
Gambar 7. Bagan distribusi kemapuan bersaing ................................................... 51
Gambar 8. Bagan perasaan senang........................................................................ 52
Gambar 9. Bagan distribusi ekstrinsik .................................................................. 53
Gambar 10. Bagan distribusi keluarga .................................................................. 55
Gambar 11. Bagan distribusi masyarakat.............................................................. 56
Gambar 12. Bagan distribusi pendidikan .............................................................. 58
Gambar 13. Bagan distribusi peluang ................................................................... 59
Gambar 14. Bagan distribusi kesempatan ............................................................. 61
Gambar 15. Bagan distribusi ketrampilan ............................................................. 62
Gambar 16. Bagan distribusi modal ...................................................................... 64
xii
100
102
Daftar Lampiran
Lampiran 1. Daftar responden .............................................................................. 75
Lampiran 2. Kisi-kisi angket ................................................................................ 80
Lampiran 3. Angket ............................................................................................. 81
Lampiran 4. Daftar responden ujicoba ................................................................. 86
Lampiran 5. Hasil ujicoba angket ......................................................................... 87
Lampiran 6. Perhitungan Validitas Angket Penelitian .......................................... 90
Lampiran 7. Perhitungan Reliabilitas Angket Penelitian ...................................... 92
Lampiran 8. Tabulasi Data Penelitian ................................................................... 93
Lampiran 9. Contoh Perhitungan teknik analisis data .......................................... 96
Lampiran 10. Daftar responden penelitian ............................................................ 98
Lampiran 11. Tabulasi peluang wirausaha............................................................
Lampiran 12. Tabel nilai-nilai r product moment .................................................
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembangunan sumber daya manusia perlu dilaksanakan secara
menyeluruh, terarah, dan terpadu di berbagai bidang, terutama yang mencakup
bidang pendidikan, latihan, serta penyediaan lapangan kerja. Program sumber
daya manusia pada dasarnya diarahkan agar manusia mampu beradaptasi
dengan lingkungan serta mampu aktif mengeksplorasi lingkungan.
Pengembangan kemampuan intelektual, keterampilan dan kreativitas sangat
diperlukan, sehingga mereka mempunyai keyakinan diri besar, mampu
mandiri dan selalu berupaya meningkatkan etos kerja yang selanjutnya mereka
dapat memperoleh kesempatan kerja atau membuka usaha sendiri (wirausaha).
Wirausaha merupakan salah satu pendukung yang menentukan maju
mundurnya perekonomian, karena bidang wirausaha mempunyai kebebasan
untuk berkarya dan mandiri. Wirausaha inilah yang mampu menciptakan
lapangan kerja baru agar mampu menyerap tenaga kerja.
Pengusaha merupakan alternatif pilihan yang tepat, paling tidak
dengan berwirausaha berarti menyediakan lapangan kerja bagi diri sendiri
tidak perlu bergantung kepada orang lain. Dan apabila usahanya semakin
maju, mampu membuka lapangan kerja bagi orang lain. Peningkatan
pertumbuhan ekonomi tidak banyak berarti bagi pengentasan kemiskinan dan
penyediaan lapangan kerja. Putus Hubungan Kerja (PHK) menjadi solusi yang
dilematis namun terus saja terjadi setiap tahun. Saat ini pengangguran tak
2
hanya berstatus lulusan SD sampai SMA saja, tetapi banyak juga
sarjana. Perusahaan semakin selektif menerima karyawan baru sementara
tingkat persaingan semakin tinggi. Tidak ada jaminan seorang sarjana mudah
memperoleh pekerjaan.
Kampus merupakan sumber ilmu pengetahuan dan teknologi.
Kemampuan belajar dan akses sumber ilmu pengetahuan yang luas
menjadikan kampus sebagai tempat menempa diri, meningkatkan skill.
Peluang untuk menguasai bidang ilmu untuk mendukung usaha tertentu
terbuka lebar. Selama di perkuliahan mahasiswa mempunyai waktu yang
cukup untuk belajar berbagai ilmu yang diperlukan. Mahasiswa dituntut untuk
mengembangkan dan memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk
membuka peluang kerja. Peran tersebut menjadi sangat penting artinya
mengingat kampus adalah sebagai pencetak Sumber Daya Manusia (SDM)
dengan intelektual tinggi, idealisme, dan penguasaan Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi (IPTEK). Termasuk didalamnya adalah mahasiswa Program Studi
Pendidikan Teknik Elektro Universitas Negeri Semarang.
Pengetahuan dan keterampilan mahasiswa Pendidikan Teknik Elektro
yang diperoleh selama kuliah merupakan modal dasar yang dapat digunakan
untuk berwirausaha. Pengetahuan, keterampilan serta kemampuan kerja yang
dimiliki oleh mahasiswa Pendidikan Teknik Elektro dapat mendorong akan
tumbuhnya minat untuk berwirausaha.
Minat berwirausaha akan menjadikan seseorang untuk lebih giat
mencari dan memanfaatkan peluang usaha dengan mengoptimalkan potensi
3
yang dimiliki. Minat tidak dibawa sejak lahir tetapi tumbuh dan berkembang
sesuai dengan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Dari uraian di atas timbul
pemikiran untuk meneliti tentang minat dan peluang berwirausaha pada
mahasiswa Pendidikan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Negeri
Semarang.
B. Permasalahan
Berdasarkan latar belakang sebagaimana diuraikan tersebut di atas,
masalah dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut: Seberapa tinggi
minat dan peluang berwirausaha mahasiswa Pendidikan Teknik Elektro
Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang?
C. Batasan Masalah
Permasalahan dalam penelitian ini dibatasi pada minat dan peluang
berwirausaha yang dimiliki oleh mahasiswa Pendidikan Teknik Elektro
Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang.
D. Penegasan Istilah
Maksud dari penegasan istilah disini adalah agar tidak terjadi
kesalahan penafsiran tentang judul skripsi ini:
1. Minat dan Peluang Berwirausaha
a. Pengertian Minat
Segala perbuatan manusia timbul karena dorongan dari dalam dan
rangsangan dari luar, tetapi tidak akan terjadi sesuatu jika tidak berminat.
4
Secara umum minat adalah kecenderungan terhadap sesuatu. (Noeng
Muhadjir, 1992: 72). Menurut Martensi (1988: 6), minat (interest) adalah
tendensi suka atau suka yang diikuti dengan partisipasi terhadap kegiatan
tertentu yang menjadi obyek kesukaannya. Minat berdasarkan dari kedua
pendapat di atas adalah perasaan atau kecenderungan hari seseorang, yang
mengarahkan individu kepada suatu pilihan tertentu dengan aktif melakukan
kegiatan yang menjadi obyek kesukaannya.
b. Pengertian Peluang
Peluang adalah cara untuk mengungkapkan pengetahuan atau
kepercayaan bahwa suatu kejadian akan berlaku atau telah
terjadi.(www.wikipedia.org)
Peluang merupakan kesempatan yang dimiliki seseorang untuk
melakukan apa yang dinginkannya atau menjadi harapannya. Suatu daerah
yang memberikan peluang usaha elektronika akan menimbulkan minat
seseorang untuk memanfaatkan peluang tersebut. Sebenarnya banyak
kesempatan yang dapat memberikan keuntungan di lingkungan kita.
Kesempatan ini dapat diperoleh orang yang berkemampuan dan
berkeinginan kuat untuk meraih sukses. Misalnya: seseorang yang melihat
suatu daerah yang jarang adanya usaha di bidang elektronika atau bahkan
tidak ada usaha jasa di bidang tersebut, kemudian dia memanfaatkan
peluang tersebut dengan membuka usaha bengkel service di tempat
tersebut.
5
c. Pengertian Berwirausaha
Wirausaha adalah kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan
dasar, kiat, dan sumber daya untuk mencari peluang menuju sukses
(Suryana, 1999: 1). Wirausaha juga dapat diartikan sebagai kemampuan
melihat dan menilai kesempatan-kesempatan bisnis, mengumpulkan
sumber-sumber daya yang dibutuhkan guna mengambil keuntungan dari
padanya dan mengambil tindakan tepat guna memastikan sukses (Geoffrey
G. Meredith, 2000: 5). Berdasarkan kedua pengertian di atas berwirausaha
adalah berkemauan dan berkemampuan melihat kesempatan-kesempatan
usaha untuk mengambil keuntungan darinya dengan mengambil tindakan
yang tepat.
2. Mahasiswa Pendidikan Teknik Elektro
Mahasiswa Pendidikan Teknik Elektro yang dimaksudkan adalah
mahasiswa yang sedang belajar di perguruan tinggi yang mengambil program
studi Pendidikan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Negeri
Semarang.
E. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi mengenai
tingginya minat dan peluang berwirausaha yang dimiliki oleh mahasiswa
Pendidikan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang.
6
F. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian tentang minat dan peluang berwirausaha pada
mahasiswa Pendidikan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Negeri
Semarang adalah:
1. Memberi sumbangan informasi mengenai minat dan peluang berwirausaha
pada mahasiswa Pendidikan Teknik Elektro.
2. Memberi masukan baru pada koleksi kepustakaan lembaga akademis yang
ada kaitannya dengan kewirausahaan pada mahasiswa Pendidikan Teknik
Elektro.
3. Hasil penelitian ini dapat sebagai masukan untuk melakukan penelitian
lebih lanjut.
G. Sistematika Penulisan Skripsi
Skripsi ini terdiri dari lima bab yang tersusun dengan sistematis
sebagai berikut:
Bagian pendahuluan skripsi, isinya meliputi halaman judul, sari,
pernyataan, pengesahan, motto dan persembahan, kata pengantar, daftar isi,
daftar tabel dan daftar lampiran.
Bagian isi skripsi terdiri dari:
Bab I, Bab ini mengemukakan mengenai alasan latar belakang,
permasalahan, batasan masalah, penegasan istilah, tujuan penelitian, manfaat
penelitian dan sistematika penulisan skripsi.
Bab II, landasan teori yang berisi penjelasan tentang teori dan konsep
kewirausahaan serta minat berwirausaha
7
Bab III, metode penelitian, bab ini menguraikan tentang populasi,
sampel dan tempat penelitian. subyek penelitian, variabel penelitian, teknik
pengumpulan data, dan teknik analisis data.
Bab IV, hasil penelitian yang berisi mengenai hasil penelitian dan
pembahasan.
Bab V, penutup yang terdiri dari simpulan dan saran.
8
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Minat Berwirausaha
Segala perbuatan manusia timbul karena dorongan dari dalam dan
rangsang dari luar, tetapi tidak akan terjadi sesuatu jika tidak berminat. Secara
umum minat adalah kecenderungan terhadap sesuatu (Muhadjir, 1992: 72).
Minat adalah seperangkat mental yang terdiri dari suatu campuran
perasaan, harapan, pendirian, prasangka rasa takut atau kecenderungan-
kecenderungan lain yang mengarahkan individu kepada suatu pilihan tertentu
(Mapiere, 1982: 60). Sedangkan menurut Tarsis Tarmudji (1996: 59), minat
seseorang dapat diekspresikan melalui pernyataan yang menunjukkan seorang
lebih tertarik pada suatu obyek lain. Dapat pula dimanifestasikan melalui
partisipasi dalam suatu aktivitas seseorang yang berminat terhadap sesuatu obyek
tertentu cenderung menaruh perhatian lebih besar.
Kesadaran seseorang yang tertarik dan senang pada suatu usaha akan
nampak dalam kegiatan mempelajari, memahami, dan berkecimpung dalam usaha
itu. Aktivitas atau kegiatan yang dilandasi dengan minat kemungkinan besar akan
berhasil, karena dilakukan dengan rasa senang dan tanpa paksaan. Kegiatan-
kegiatan tersebut dilakukan untuk mencapai tujuan tertentu, yaitu untuk
memenuhi kebutuhannya. Seseorang yang berminat terhadap wirausaha akan
merasa senang atau suka melakukan berbagai tindakan yang berhubungan dengan
wirausaha. Minat bersifat pribadi, sehingga minat individu antara satu dengan
9
yang lainnya berbeda. Bahkan minat pada diri seseorang dapat berbeda dari waktu
ke waktu, karena minat merupakan kesediaan jiwa yang sifatnya untuk menerima
sesuatu dari luar individu. Maka minat sekaligus kaidah pokok dalam menanggapi
sesuatu, termasuk di dalamnya minat mahasiswa untuk berwirausaha.
B. Peluang Berwirausaha
Peluang merupakan kesempatan yang dapat diraih dengan memperhatikan
faktor risiko dan ketersediaan informasi, dalam melihat peluang kita bisa
memanfaatkan kebutuhan dari lingkungan sekitar maupun kebijaksanaan
(bantuan) pemerintah (Hakim, 2007: 84).
Peluang adalah cara untuk mengungkapkan pengetahuan atau kepercayaan
bahwa suatu kejadian akan berlaku atau telah terjadi (www.wikipedia.org).
Peluang merupakan kesempatan yang dimiliki seseorang untuk melakukan
apa yang dinginkannya atau menjadi harapannya. Suatu daerah yang memberikan
peluang usaha elektronika akan menimbulkan minat seseorang untuk
memanfaatkan peluang tersebut. Sebenarnya banyak kesempatan yang dapat
memberikan keuntungan di lingkungan kita. Kesempatan ini dapat diperoleh
orang yang berkemampuan dan berkeinginan kuat untuk meraih sukses. Misalnya:
seseorang yang melihat suatu daerah yang jarang adanya usaha di bidang
elektronika atau bahkan tidak ada usaha jasa di bidang tersebut, kemudian dia
memanfaatkan peluang tersebut dengan membuka usaha bengkel service di tempat
tersebut.
10
C. Berwirausaha
Menurut Meredith, dalam Suryana (2011: 17), berwirausaha berarrti
memadukan watak pribadi, keuangan, dan sumber daya. Oleh karena itu,
berwirausaha merupakan suatu pekerjaan atau karir yang harus bersifat fleksibel
atau imajinatif, mampu merencanakan, mengambil resiko, keputusan, dan
tindakan untuk mencapai tujuan (Meredith dalam Suryana, 2011: 17). Syarat
berwirausaha adalah harus memiliki kemampuan untuk menemukan dan
mengevaluasi peluang, megumpulkan sumber-sumber daya yang diperlukan, dan
bertindak untuk memperoleh keuntungan dari peluang-peluang tersebut. Esensi
dari kewirausahaan adalah menciptakan nilai tambah di pasar melalui proses
kombinasi antara sumber daya dengan cara-cara baru dan berbeda agar dapat
bersaing. Nilai tambah tersebut diciptakan melalui cara-cara sebagai berikut:
(Zimmerer dalam Suryana, 2011: 17)
1. Pengembang teknologi baru
2. Penemuan pengetahuan baru
3. Perbaikan produk dan jasa yang sudah ada
4. Penemuan cara-cara yang berbeda untuk menghasilkan barang dan jasa
yang lebih banyak dengan sumber daya yang lebuh sedikit.
Meskipun diantara para ahli ada yang lebih menekankan kewirausahaan
pada peran pengusaha kecil, sifat ini dimiliki juga oleh mereka yang bukan
merupakan pengusaha. Jiwa kewirausahaan ada pada setiap orang uang memiliki
perilaku inovatif dan kreatif dan pada setiap orang yang menyukai perubahan,
11
pembaharuan, kemajuan, dan tantangan, seperti birokrat, mahasiswa, dosen, dan
masyarakat lainnya.
Dari beberapa konsep yang dikemukakan diatas, ada enam hakikat penting
kewirausahaan, menurut Suryana (2011: 18) sebagai berikut:
1. Kewirausahaan adalah nilai yang diwujudkan dalam perilaku yang
diwujudkan dalam perilaku yang dijadikan dasar sumber daya, tenaga
penggerak, tujuan, siasat kiat, kiat, proses, dan hasil bisnis (Sanusi dalam
Suryana, 2011: 18)
2. Kewirausahaan adalah kemampuan menciptakan sesuatu yang baru dan
berbeda (Drucker dalam Suryana, 2011: 18).
3. Kewirausahaan adalah proses penerapan kreativitas dan inovasi dalam
memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki
kehidupan / usaha (Zimmerer dalan Suryana, 2011: 18).
4. Kewirausahaan adalah nilai yang diperlukan untuk memulai dan
mengembangkan usaha (Prawirokusumo dalam Suryana, 2011: 18)
5. Kewirausahaan adalah proses dalam mengerjakan sesuatu yang baru dan
berbeda yang dapat memberikan bermanfaat serta nilai lebih (Suryana,
2011: 18)
6. Kewirausahaan adalah usaha menciptakan nilai tambah dengan jalan
mengombinasikan sumber-sumber melalui cara-cara baru dan berbeda
untuk memenangkan persaingan. Nilai tambah tersebut dapat diciptakan
dengan cara mengembangkan teknologi dan ilmu pengetahuan,
menghasilkan barang dan jasa sehingga lebih efisien, memperbaiku produk
12
dan jasa yang sudah ada, dan menemukan cara untuk memberikan
kepuasan kepada konsumen.
Berdasarkan keenam konsep diatas, secara ringkas kewirausahaan dapat
didifinisikan sebagai kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan kiat, dasar,
sumber daya, dan perjuangan untuk menciptakan nilai tambah barang dan jasa
yang dilakukan dengan keberanian untuk menghadapi resiko.
Kata ‘entrepreneur’ adalah padanan dari kata entrepreneur (bahasa
Inggris) yang berasal dari bahasa Perancis ‘entreprende’ yang sudah dikenal sejak
abad ke-17. The Concise Oxford French Dictionari mengartikan entreprende
sebagai to undertake (menjalankan, melakukan, berusaha), to set about (memulai,
menentukan), to begin (memulai), dan to attempt (mencoba, berusaha). Kata
‘entrepreneur’ atau ‘wirausaha’ dalam bahasa Indonesia merupakan gabungan dari
wira (gagah, berani, perkasa) dan usaha (bisnis) sehingga istilah entrepreneur
dapat diartikan sebagai orang yang berani atau perkasa dalam usaha/bisnis.
Dalam bahasa Jerman digunakan kata unternehmer (untuk menyebut
seorang entrepreneur) yakni turunan dari kata kerja ‘unternehmen’ yang sama
artinya dengan to undertake, to attempt, dan to begin dalam bahasa Inggris seperti
penjelasan di atas (Riyanti dalam Nasution, Arman Hakim, 2007: 2).
Definisi entrepreneur dan turunannya masih belum menyeluruh dan
memasukan semua pihak. Banyak pakar yang telah berusaha memberikan definisi
entrepreneurship dari berbagai sudut pandang. Entrepreneur diartikan juga
sebagai orang-orang yang pandai melihat peluang usaha serta menerjemahkannya
13
menjadi usaha nyata yang memiliki nilai tambah. Walaupun begitu, para pakar
sepakat tentang unsure-unsur pokok yang terkandung dalam entrepreneurship
yang diturunkan dari pengertian etimologisnya. Beberapa difinisi yang dapat
dijelaskan adalah:
a. Kamus umum bahasa Indonesia (Riyanti dalam Nasution, Arman
Hakim, 2007: 3) mengartikan wirausaha (padanan kata entrepreneur)
sebagai “Orang yang pandai atau berbakat dalam mengenali produk
baru, menentukan cara produksi baru, menyusun operasi untuk
pengadaan produk baru, memsarkan produk yang dihasilkan, dan
mengatur permodalan operasinya”.
b. Riyanti, dalam Nasution, Arman Hakim (2007: 3) mendifinisikan
entrepreneur dari beberapa pendapat ahli sebelumnya sebagai “Orang
yang menciptakan kerja bagi orang lain dengan cara mendirikan,
mengembangkan, dan melembagakan perusahaan miliknya sendiri
serta bersedia mengambil resiko pribadi untuk menemukan peluang
berusaha dan secara kreatif menggunakan potensi-potensi dirinya
untuk mengenali produk, mengelola, dan menentukan cara produksi,
memasarkan produknya, serta mengatur permodalan operasinya”.
c. Nasution, Arman Hakim (2007: 3) mendifinisikan entrepreneur
sebagai orang yang berani memulai, menjalankan, dan
mengembangkan usaha dengan cara memanfaatkan segala kemampuan
dalam hal membeli bahan baku dan sumber daya yang diperlukan,
menbuat produk dengan nilai tambah yang sesuai kebutuhan
14
konsumen, dan menjual produk sehingga bisa memberikan manfaat
yang sebesar-besarnya bagi para karyawan, dia sendiri, perusahaan,
dan masyarakat sekitarnya.
Dalam pengertian tersebut tercakup keseluruhan sikap, perilaku, orientasi
entrepreneurial, dan keunnggulan operasional yang diperlukan untuk
menjalankan usaha.
Entrepreneur adalah seorang inovator yang menggabungkan teknologi
yang berbeda dan konsep-konsep bisnis untuk menghasilkan produk atau jasa baru
yang mampu mengenali setiap kesempatan yang menguntungkan, menyusun
strategi, dan yang berhasil menerapkan ide-idenya (Nasution, Arman Hakim,
2007: 4).
Entrepreneurship adalah segala hal yang berkaitan dengan sikap, tindakan,
dan proses yang dilakukan oleh para entrepreneur dalam merintis, menjalankan,
dan mengembangkan usaha mereka (Nasution, Arman Hakim, 2007: 5).
1. Entrepreneurship dan Teknopreneurship
Menurut Nasution, Arman Hakim (2007: 27) ada sedikit perbedaan antara
entrepreneur dengan teknopreneur, meskipun esensinya sama. Seorang bisa
disebut “entrepreneur Sukses” apabila secara ekonomi ia mampu memberikan
nilai tambah ekonomis bagi komoditas yang dijualnya sehingga mampu
menciptakan kesejahteraan bagi dirinya, dengan demikian mereka yang
digolongkan sebagai entrepreneur sukses adalah termasuk pensuplai produk bagi
kebutuhan pasar pemerintah (supplier pemerintah), pensuplai kebutuhan pasar
masyarakat (pedagang), ataupun pengusaha yang bergerak di sector jasa dengan
15
sifat persaingan pasar yang cenderung monopolistic hingga ke persaingan bebas
(komoditif).
Pendidikan dan keahlihan bagi mereka bukanlah hal yang utama dalam
pengembangan bisnisnya, tetapi unsur jaringan, lobi, dan pemilihan demografi
pasar sasaranlah yang lebih menentukan kesuksesannya.
Berbeda dengan entrepreneur di atas, terdapat entrepreneur yang
mendasarkan ke” entrepreneuran”nya berdasarkan keahlihan berbasis pendidikan
dan pelatihan yang didapatkannya di bangku perkulihan ataupun dari percobaan
pribadi.
Mereka menggunakan unsur teknologi sebagai unsure utama
pengembangan produk suksesnya, bukan sekedar jaringan, lobi, dan pemilihan
pasar secara demografis. Mereka disebut teknopreneur, yaitu “entrepreneur
modern” yang berbasis teknologi. Inovasi dan kreativitas sangat mendominasi
mereka untuk menghasilkan produk unggulan sebagai dasar pembangunan
ekonomi bangsa berbasis pengetahuan (knowledge Based Ekonomic) (Nasution,
Arman Hakim, 2007: 27-28).
2. Perbedaan Teknopreneur dengan Entrepreneur
Menurut Nasution, Arman Hakim (2007: 30-31) ada perbedaan antara
pelaku usaha kecil, entrepreneur tradisional, dan teknopreneurship dalam hal
motivasi pencapaian tujuan, sifat kepemilikan usaha, gaya manajerial, gaya
kepemimpinan, kebutuhana tenaga kerja, inovasi, jaringan kerja, pertumbuhan
bisnis, dan target pasar.
16
Tabel 1
Perbedaan antara usaha kecil, entrepreneur tradisional, dan
teknopreneurship
USAHA KECIL ENTREPRENEUR
TRADISIONAL TEKNOPRENEUR
Motivasi
• Sumber hidup
• Tingkat
keamanan
• Bekerja sendiri
• Ide khusus
• Personality
pemilik
• Motivasi
mendominasi
• Ide dan konsep
• Ekploitasi
kesempatan
• Akumulasi kekayaan
• Pola pikir
revolusioner
• Kompetisi dan
risiko
• Sukses dengan
teknologi baru
• Financial, nama
harum
Kepemilikan
• Pendiri/rekan
bisnis
• Saham pengendali
• Maksimalisasi
keuntungan
• Penguasaan pasar
• Saham kecil dari
kue besar
• Nilai perusahaan
terus bertambah
Gaya
manajerial
• Trial and eror
• Lebih personal
• Orientasi local
• Menghindari
risiko
• Arus kas stabil
• Mengikuti
pengalaman
• Profesionalisme
• Risiko pada
manajemen
• Pengalaman terbatas
• Fleksibel
• Target strategi
global
• Inovasi produk
berkelanjutan
kepemimpinan
• Jalan hidup
• Hubungan baik
• Dengan contoh
• Kolaborasi
• Kemenangan
• Otoritas tinggi
• Kekuatan lobi
• Imbalan untuk
kontribusi
• Manajemen baru
• Perjuangan kolektif
• Sukses masa depan
visioner
• Mebagi kemajuan
bisnis
17
kecil • Menghargai
kontribusi dan
pencapaian
R&D dan
Inovasi
• Mempertahanka
n bisnis
• Pemilik
bertanggung
jawab
• Siklus waktu
yang lama
• Akumulasi
teknologi sangat
kecil
• Bukan prioritas
utama, kesulitan
mendapatkan
peneliti
• Mengandalkan
franchise, lisensi
• Memimpin dalam
riset dan inovasi, IT,
Biotek global
• Akses kesumber
teknologi
• Bakat sangat tinggi
• Kecepatan
peluncuran produk
ke pasar
Outsourcing
dan jaringan
kerja
• Sederhana
• Lobi bisnis
langsung
• Penting tapi sulit
mendapatkan tenaga
ahli
• Kemampuan umum
• Tidak selalu tersedia
pada tingkat global
• Pengembangan
bersama tim
outsourcing
• Banyak penawaran
• Science and
technologi park
•
Potensial
pertumbuhan
• Siklus ekonomi
• Stabil
• Penetrasi nasional
cepat, global lambat
• Pemimpin pasar
dalam waktu singkat
dengan proteksi
monopoli, oligopoli
• Pasar berubah
dengan teknologi
baru
• Akuisisi teknologi
• Aliansi global untuk
mempertahankan
pertumbuhan
18
Target Pasar
• Local
• Kompetensi
dengan produk
di pasar
• Penekanan biaya
• Penguasaan pasar
nasioanal
• Penetrasi pasar
memakan waktu
lama
• Produk baru untuk
pelanggan baru
• Pasar global sejak
awal
• Jaringan science and
tech, park
• Penekanan time to
market, presale, dan
postasale
• Mendidik konsumen
teknologi baru
Sumber: Amir Sambodo, dalam Nasution, Arman Hakim (2007: 31-32)
D. Karakteristik Kewirausahaan
Para ahli mengemukakan karakteristik kewirausahaan dengan konsep yang
berbeda-beda. Geoffrey G. Meredith dalam Suryana (2011: 24), misalnya,
mengemukakan cirri-ciri dan watak kewirausahaan seperti berikut:
Tabel 2
Karakteristik dan watak kewirausahaan
Karakteristik Watak • Percaya diri dan optimis Memilik kepercayaan diri yang kuat, ketifak
ketergantungan terhadap orang lain, dan
induvidualis.
• Berorientasi pada tugas
dan hasil
Kebutuhan untuk berprestasi, berorientasi
laba, mempunyai dorongan kuat, energik,
tekun dan tekat kerja keras serta inisiatif.
19
• Berani mengambil risiko
dan menyukai tantangan
Mampu mengambil resiko yang wajar
• kepemimpinan Berjiwa kepemimpinan, mudah beradaptasi
dengan orang lain, dan terbuka terhadap
saran dan kritik.
• keorisionalan Inovatif, kreatif, dan fleksibel.
• Berorientasi masa depan Memiliki visi dan perspektif terhadap masa
depan
Para ahli lain, seperti M. Scarborough dan Thomas W. Zimmerer (dalam
Suryana, 2011: 24). Mengemukakan delapan karakteristik kewirausahaan sebagai
berikut:
1. Desire for responsibility, yaitu memiliki rasa tanggung jawab atas usaha-
usaha yang dilakukannya. Seseorang yang memilikin rasa tanggung jawab
atas usaha-uasah yang dilakukannya. Seseorang yang memiliki rasa
tanggung jawab akan selalu mawas diri.
2. Preference for moderate risk, yaitu lebih memiliki resiko yang moderat,
artinya selalu menghindari resiko, baik yang terlalu rendah maupun terlalu
tinggi.
3. Confidance in their ability to success, yaitu memiliki kepercayaan diri
untuk memperoleh kesuksesan.
4. Desire for immediate feedback, yaitu selalu menghendaki umpan balik
dengan segera.
5. High level of energy, yaitu memiliki semangat dan kerja keras untuk
mewujudkan keinginan demi masa depan yang lebih baik.
20
6. Future orientation, yaitu berorientasi seta memiliki perspektif dan wawasa
jauh kedepan.
7. Skill at organizing, yaitu memiliki keterampilan dalam mengorganisasikan
sumber daya untuk menciptakan nilai tambah.
8. Value of achievement over money, yaitu lebih menghargai prestasi
daripada uang.
Sedangkan menurut Arthur Kurilof dan jhon M Mempil (dalam Suryana,
2011: 25). Mengemukakan karakteristik kewirausahaan dalam bentuk nilai-nilai
dan perilaku kewirausahaan yang meliputi, komitmen, risiko moderat, melihat
peluang, objektivitas, umpan balik, optimisme, uang, manajemen proaktif.
Dari beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa wirausaha
selalu berkomitmen dalam melakukan tugasnya hingga memperoleh hasil yang
diharapkannya.
E. Sifat-sifat Kewirausahaan
Seorang wirausaha haruslah seorang yang mampu melihat ke depan.
dengan berpikir, penuh perhitungan, mencari pilihan dari berbagai alternatif
masalah dan pemecahannya. Sifat-sifat yang perlu dimiliki wirausaha adalah
sebagai berikut: (Alma. 2001: 39)
1. Percaya diri
Sifat-sifat percaya diri dimulai dari pribadi yang mantap,
tidak mudah terombang-ambing oleh pendapat dan saran orang lain. Akan
tetapi saran-saran orang lain jangan ditolak mentah-mentah, pakai itu
21
sebagai masukan untuk dipertimbangkan kemudian harus memutuskan
segera. Orang yang tinggi percaya dirinya adalah orang yang sudah
matang, jasmani dan rohaninya. Pribadi semacam itu adalah pribadi yang
independen dan sudah mencapai tingkat kematangan.
Karakteristik kematangan seseorang adalah ia tidak tergantung pada orang
lain, ia memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi, obyektif, dan kritis.
Tidak begitu saja menyerap pendapat atau opini orang lain tapi dapat
mengembangkan secara kritis. Emosionalnya sudah stabil, tidak mudah
tersinggung dan naik pitam, serta tingkat sosialnya tinggi. Diharapkan
wirausaha seperti ini betul-betul dapat menjalankan usahanya secara
mandiri, jujur dan disenangi oleh semua relasinya.
2. Berorientasi pada tugas dan hasil
Wirausaha tidak mengutamakan prestasi dulu, tetapi prestasi
kemudian. Ia berharap pada prestasi baru kemudian setelah berhasil
prestasiya akan meningkat. Wirausaha yang selalu memikirkan prestasi
dulu dan prestasi kemudian, usahanya tidak anak mengalami kemajuan.
Maka wirausaha harus mempunyai kebutuhan untuk berprestasi,
berorientasi pada laba, ketekunanan kan ketabahan, tekad kerja keras, mempunyai
dorongan kuat, enerjik dan inisiatif
3. Pengambilan resiko
Wirausaha dalam melakukan kegiatan usahanya penuh dengan
resiko dan tantangan, seperti persaingan, harga turun naik, barang
tidak laku dan sebagainya. Tetapi semua tantangan ini harus dihadapi
22
dengan penuh perhitungan. Jika perhitungan sudah matang baru membuat
pertimbangan dari berbagai macam segi.
4. Kepemimpinan
Sifat kepemimpinan memang ada dalam diri masing-masing
individu, maka sifat kepemimpinan tergantung pada masing-masing
individu dalam menyesuaikan diri dengan organisasi atau orang yang
dipimpin. Ada pemimpin yang disenangi oleh bawahan, mudah memimpin
sekelompok orang, ia diikuti dan dipercaya oleh bawahan. Tapi ada pula
pemimpin yang tidak disenangi bawahan atau tidak senang pada
bawahannya, ia mau mengawasi bawahannya tapi tidak ada waktu
untuk itu. Menanam kecurigaan pada orang lain pada suatu ketika akan
berakibat tidak baik pada usaha yang sedang dijalankan. Maka wirausaha
sebagai pemimpin yang baik harus mau menerima kritik dan saran dari
bawahan serta harus bersifat responsive.
5. Keorisinilan
Sifat orisinil tidak selalu ada pada diri seseorang, yang dimaksud
orisinil adalah tidak hanya mengekor pada orang lain tapi memiliki
pendapat sendiri dan ada ide yang orisinil untuk melaksanakan sesuatu.
Orisinil tidak berarti baru sama sekali, tapi produk tersebut
mencerminkan hasil kombinasi baru dari komponen-komponen yang
sudah ada sehingga melahirkan sesuatu yang baru. Bobot kreativitas
orisinil suatu produk akan tampak sejauh mana ia berbeda dari apa
yangsudah ada sebelumnya.
23
6. Berorientasi ke depan
Wirausaha harus perspektif, mempunyai visi ke depan, apa yang
akan dilakukan dan apa yang ingin dicapai. Karena sebuah usaha bukan
didirikan untuk sementara tapi selamanya. Maka faktor kontinuitas harus
dijaga dan pandangan harus ditujukan jauh ke depan. Untuk menghadapi
pandangan jauh ke depan seorang wirausaha akan menyusun perencanaan
dan strategi yang matang, agar jelas langkah-langkah yang akan
dilaksanakan.
7. Kreativitas
Sifat keorsinilan seorang wirausaha menuntut adanya kreativitas
dalam pelaksanaan tugasnya. Kreativitas merupakan kemampuan
seseorang untuk melahirkan sesuatu yang baru, baik berupa gagasan
maupun karya nyata yang relatif berbeda dengan apa yang telah ada
sebelumnya. Bagi wirausaha tingkat kreativitas sangat menunjang
kemajuan bisnisnya. Kreativitas bisa juga diartikan kemampuan dalam
menciptakan kombinasi-kombinasi baru dari hal-hal yang sudah ada,
sehingga menghasilkan sesuatu yang baru. Dapat juga berarti kemampuan
member makna dari sesuatu yang kurang berarti sehingga menjadi lebih
berarti.
24
F. Proses Kewirausahaan
Tabel 3.
Model Proses Kewirausahaan
Proses kewirausahaan diawali dengan suatu aksioma, yaitu adanya
tantangan. Dari tantangan tersebut timbul gagasan, kemauan, dan dorongan untuk
berinisiatif, yang tidak lain adalah berfikir kreatif dan bertindak inovatif, sehingga
tantangan awal tadi teratasi dan terpecahkan. Tidak ada tantangan tidak akan
kreatif, dan tidak kreatif tidak aka nada tantangan. Semua tantangan pasti
memiliki risiko, yaitu kemungkinan berhasil atau tidak berhasil. Oleh sebab itu,
Pribadi: • Pencapain locus of
control • Toleransi • Pengangmbil risiko • Nilai-nilai pribadi • Pendidikan • Pengalaman •
Pribadi: • Pengambil
resiko • Ketidakpuasan • Pendidikan • Usia • komitmen
Sosiologo: • Jaringan
kelompok • Orang tua • Keluarga • Model
peranan
Pribadi: • Wirusahawan • Pemimpin • Manajer • Komitmen • visi
Organisasi: • Kelompok • Strategi • Struktur • Budaya • produk
Inovasi Kejadian pemicu Implementasi Pertumbuhan
Lingkungan: • Peluang • Model peranan • Aktivitas
Lingkungan: • Kompetensi • Sumber daya • Incubator • Kebijakan
pemerintah
Lingkungan: • Pesaing • Pelanggan • Pemasok • Investor, bangkir
25
wirausaha adalah orang yang berani menghadapi risiko dan menyukai tantangan.
Ide kreatif dan Inovatif wirausaha tidak sedikit yang diawali proses imitasi
(peniruan) dan duplikasi, kemudian berkembang menjadi proses penciptan sesuatu
yang baru dan berbeda (inovasi). Tahap proses penciptaan sesuatu yang baru dan
bebeda itulah yang disebut kewirausahaan. Tahap inovasi dipengaruhi oleh
berbagai factor, baik berasal dari pribadi maupun lingkungan. Factor pribadi yang
memicu kewirausahaan adalah motif berprestasi, komitmen, nilai-nilai pribadi,
pendidikan, dan pengalaman. Sedangkan factor pemicu yang berasal dari
lingkungan pada masa inovasi adalah peluang, model peran, dan aktivitas
(Suryana. 2011: 3-4).
G. Fungsi Wirausaha
Menurut Suryana (2011: 77) dilihat dari ruang lingkupnya, wirausaha
memiliki dua fungsi, yaitu fungsi makro dan mikro. Secara makro, wirausaha
berperan sebagai penggerak, pengendali, dan pemacu perekonomian suatu bangsa.
Di AS, Eropa Barat, dan negara-negara Asia, kewirausahaan menjadi kekuatan
ekonomi dunia yang kaya dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi,
dan inovasi.
Secara micro, peran wirausaha adalah menanggung risiko dan ketidak
pastian, mengombinasikan sumber-sumber ke dalam cara yang baru dan bebedah
untuk menciptakan nilai tambah dan usaha-usah baru. Dalam melakukan fungsi
mikronya, menurut Marzuki Usaman dalam Suryana ( 2011: 77-78), secara umum
wirausaha meiliki dua peran, yaitu:
26
1. Sebagai penemu
Sebagai penemu, wirausaha berperan dalam menemukan dan menciptakan:
a. Produk baru
b. Teknologi baru
c. Ide-ide baru
d. Organisasi usaha baru
2. Sebagai perencana
Sebagai perencana, wirausaha berperan dalam merancang:
a. Perencanaan perusahaan
b. Strategi perusahaan
c. Ide-ide dalam perusahaan
d. Organisasi perusahaan
Menurut zimmerer dalam Suryana (2011: 78), fungsi wirausaha adalah
menciptakan nilai barang dan jasa di pasar melalui proses pengombinasian dengan
cara-cara baru dan berbeda untuk melakukan persaingan.
H. Faktor Pemicu Minat dan Peluang Berwirausaha
David C. McClellanf (1961: 207) mengemukakan bahwa kewirausahaan
ditentukan oleh motif berprestasi, optimism, sikap nilai, dan status kewirausahaan
atau keberhasilan.
Perilaku kewirausahaan dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal.
Faktor internal meliputi hak kepemilikan (property right-PR),
kemampuan/kompetensi (ability/competency-C), dan insetif (insentive-I),
27
sedangkan faktor eksternal meliputi lingkungan (environment-E). Menurut Ibnoe
Soedjono, karena kemampuan afektif mencakup sikap, nilai aspirasi, perasaan,
dan emosi yang semuanya sangat bergantung pada kondisi lingkungan yang ada,
maka dimensi kemampuan afektif dan kemampuan kognitif merupakan bagian
dari pendekatan kemampuan kewirausahaan. Jadi, kemampuan berwirausaha
merupakan fungsi dari perilaku kewirausahaa dalam mengombinasikan
kreativitas, inovasi. Kerja keras, dan keberanian menghadapi resiko untuk
memperoleh peluang.
Minat pada dasarnya adalah penerimaan suatu hubungan antara diri sendiri
dengan sesuatu di luar diri pribadi sehingga kedudukan minat tidaklah stabil
karena dalam kondisi-kondisi tertentu, minat dapat berubah-ubah, tergantung
faktor-faktor yang mempengaruhinya. Minat bertalian erat dengan perhatian,
maka faktor-faktor tersebut adalah pembawaan, suasana hati atau perasaan,
keadaan lingkungan, perangsang dan kemauan. (Nurwakhid, 1995:12)
Dari dua pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa yang
mempengaruhi minat secara garis besar dapat dikelompokkan menjadi faktor
intrinsik dan faktor ekstrinsik.
a. Faktor Intrinsik
1. Pendapatan
Pendapatan adalah penghasilan yang diperoleh seseorang baik
berupa uang maupun barang. Berwirausaha dalam bidang
elektronika dapat memberikan pendapatan yang dapat digunakan
untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Keinginan untuk
28
memperoleh pendapatan itulah yang dapat menimbulkan minatnya
untuk berwirausaha.
2. Harga Diri
Manusia diciptakan Tuhan sebagai makhluk yang paling mulia,
karena dikarunia akal, pikiran dan perasaan. Hal itu menyebabkan
manusia merasa butuh dihargai dan dihormati orang lain.
Berwirausaha digunakan untuk meningkatkan harga diri seseorang,
karena dengan usaha tersebut seseorang akan memperoleh
popularitas, menjaga gengsi, dan menghindari ketergantungannya
terhadap orang lain. Keinginan untuk meningkatkan harga diri
tersebut akan menimbulkan minat seseorang untuk berwirausaha.
3. Potensi berarti kemampuan yg mempunyai kemungkinan untuk
dikembangkan, kekuatan, kesanggupan dan daya. Berpotensi
artinya memiliki potensi. Menurut kamus bahasa Indonesai,
potensi adalah kesanggupan, daya, kemampuan untuk lebih
berkembang. Setiap orang memiliki potensi, dan tentu berbeda
setiap apa yang dimiliki antara satu orang dengan orang lain.
4. Eksistensi
Eksistensi tidak bersifat kaku dan terhenti, melainkan lentur dan
mengalami perkembangan atau sebaliknya kemunduran, tergantung
pada kemampuan individu dalam mengaktualisasikan potensi-
potensinya
29
5. Kemampuan Bersaing
kemampuan meraih perhatian yang lebih besar dibandingkan
dengan pihak lain yang mengelola kegiatan sejenis. Pengertian ini
juga harus disesuaikan dengan fungsi-fungsi yang ada dalam
perusahaan, mengingat setiap fungsi-fungsi yang dalam perusahaan
akan berhadapan dengan kata persaingan atau tidak satupun di
antara fungsi tersebut yang tidak ingin memperoleh keunggulan
dalam persaingan
6. Perasaan Senang
Perasaan adalah suatu keadaan hati atau peristiwa kejiwaan
seseorang, baik perasaan senang atau tidak senang (Abu Ahmadi,
1992 : 101). Perasaan erat hubungannya dengan pribadi seseorang,
maka tanggapan perasaan seseorang terhadap sesuatu hal yang
sama tidak sama antara orang yang satu dengan yang lain.
Rasa senang terhadap bidang elektronika akan diwujudkan dengan
perhatian, kemauan, dan kepuasan berwirausaha dalam bidang
elektronika. Hal ini berarti rasa senang terhadap bidang elektronika
akan menimbulkan minat.
b. Faktor Ektrinsik
1. Keluarga
Lingkungan Keluarga adalah kelompok masyarakat terkecil yang
terdiri dari ayah, ibu, anak, dan anggota keluarga yang lain.
Keluarga merupakan peletak dasar bagi pertumbuhan dan
30
perkembangan anak, disinilah yang memberikan pengaruh awal
terhadap terbentuknya kepribadian. Rasa tanggung jawab dan
kreativitas dapat ditumbuhkan sedini mungkin sejak anak mulai
berinteraksi dengan orang dewasa. Orangtua adalah pihak yang
bertanggung jawab penuh dalam proses ini. Anak harus diajarkan
untuk memotivasi diri untuk bekerja keras, diberi kesempatan
untuk bertanggung jawab atas apa yang dia lakukan. Salah satu
unsure kepribadian adalah minat. Minat berwirausaha akan
terbentuk apabila keluarga memberikan pengaruh positif terhadap
minat tersebut, karena sikap dan aktifitas sesama anggota keluarga
saling mempengaruhi baik secara langsung maupun tidak langsung.
Orang tua yang berwirausaha dalam bidang tertentu dapat
menimbulkan minat anaknya untuk berwirausaha dalam yang sama
pula. Misalnya: orang tua yang memiliki usaha service kemudian
anaknya diperintahkan untuk membantu membongkar, mengecek,
memeriksa, atau mengelola. Keterlibatan tersebut yang dapat
menimbulkan minat berwirausaha dalam bidang elektronika.
2. Masyarakat
Lingkungan Masyarakat merupakan lingkungan di luar lingkungan
keluarga baik di kawasan tempat tinggalnya maupun di kawasan
lain. Masyarakat yang dapat mempengaruhi minat berwirausaha
dalam bidang elektronika antara lain; tetangga, saudara, teman,
kenalan, dan orang lain . Misalnya : seseorang yang tinggal di
31
daerah yang terdapat usaha jasa elektronika atau sering bergaul
dengan pengusaha elektronika yang berhasil akan menimbulkan
minat berwirausaha bidang elektronika.
3. Lingkungan pendidikan
Pengetahuan yang di dapat selama kuliah merupakan modal dasar
yang digunakan untuk berwirausaha, juga keterampilan yang di
dapat selama di perkuliahan terutama dalam mata kuliah praktek
Peluang berwirausaha bisa didapatkan dari informasi kepribadian dan
kemampuan dirinya, peluang yang dapat diraih, kebutuhan dan keinginan
konsumennya, lingkungan yang dihadapi, situasi persaingan dukungan da
kebijakan pemrintah. Maka dapat disimpulkan yang mempengaruhi peluang
adalah.
1. Kesempatan kerja adalah memanfaatkan sumber daya manusia
untuk menghasilkan barang dan jasa. Kegiatan ekonomi di
masyarakat membutuhkan tenaga kerja. Kebutuhan akan tenaga
kerja itu dapat juga disebut sebagai kesempatan kerja
2. Keterampilan usaha merupakan keterampilan yang dapat
digunakan untuk mendapatkan pekerjaan (vocational skill); yang
merupakan keterampilan yang diberikan sbg bekal kecakapan
hidup (life skill)
32
3. modal adalah segala nilai sesuatu aktiva yang dimiliki oleh
perusahaan dan yang digunakan untuk mengahasilkan pendapatan
I. Pengukuran Minat dan Peluang Berwirausaha
Menurut Super dan Crites, yang di kutip oleh Dewa Ketut Sukardi (1988:
109) bahwasannya seorang yang mempunyai minat pada obyek tertentu dapat
diketahui dari pengungkapan/ucapan, tindakan/perbuatan, dan dengan menjawab
sejumlah pertanyaan.
1. Pengungkapan/ucapan (expressed interest)
Seseorang yang mempunyai minat berwirausaha akan diexpresikan
(expressed interes) dengan ucapan atau pengungkapan. Seseorang dapat
mengungkapkan minat atau pilihannya dengan kata-kata tertentu.
2. Tindakan/Perbuatan (manifest interest)
Seorang yang mengekspresikan minatnya dengan
tindakan/perbuatan berkaitan dengan hal-hal berhubungan dengan
minatnya. Seseorang yang memiliki minat berwirausaha akan melakukan
tindakan-tindakan yang mendukung usaha tersebut.
3. Menjawab Sejumlah Pertanyaan (inventoried interest)
Minat seseorang dapat diukur dengan menjawab sejumlah pertanyaan
tertentu atau urutan pilihannya untuk kelompok aktivitas tertentu.
Misalnya: apakah anda tertarik dengan usaha yang bergerak di bidang
elektronika? Mengapa anda tertarik dalam bidang elektronika? Dan mulai
33
kapan anda tertarik dalam bidang elektronika? Pertanyaan-pertanyaan
tersebut dapat dilakukan dengan anket atau wawancara.
Menurut Nasution, Arman Hakim (2007: 84) seorang teknopreneur selalu
berusaha mencari peluang-peluang yang bisa diambil dengan kemampuan
teknologi dan sains yang ada pada dirinya maupun dengan menjalin kerjasama
dengan orang lain. Peluang merupakan kesempatan yang dapat dirai dengan
memperhatikan factor resiko dan ketersedian informasi. Dalam melihat peluang,
kita bisa memanfaatkan kebutuhan dari lingkungan sekitar maupun kebijaksanaan
(bantuan) pemerintah.
1. Informasi dan Resiko
Informasi dan resiko merupakan dua hal penting yang digunakan oleh
seorang teknopreneur saat mengambil peluang. Seorang teknopreneur
membutuhkan informasi dan dapat mengukur risiko. Oleh karena membutuhkan
informasi, maka ia suka tersenyum, ramah, butuh relasi, butuh koneksi, dan
terutama butuh pelanggan. Hidung tajamnya mampu mencium peluang bisnis,
kebutuhan dan keinginan konsumen, atau permintaan pelanggan. Telinganya siap
untuk menjadi pendengar yang baik. Pandai melihat dari kaca mata atau sudut
pandang orang lain. Ia memerlukan orang lain sebagai orang yang penting. Dan
semuanya itu merupakan satu kesatuan dalam teknopreneur.
2. Data dan Informasi
a. Menurut sifat Datanya
1. Data Kualitatif, yaitu data yang tidak berbentuk angka .
2. Data Kuantitatif, yaitu data dalam bentu angka.
34
b. Menurut Sumber Datanya
1. Data Internal, yaitu data yang menggambarkan keadaan/kegiatan
didalam suatu organisasi.
2. Data Ekternal, data yang menggambarkan keadaan/kegiatan di luar
suatu organisasi.
c. Menurut Cara Memperolehnya
1. Data primer, yaitu data yang dikumpulkan dan diolah sendiri oleh
suatu organisasi atau perseorangan langsung dari objeknya.
2. Data Sekunder, data yang diperoleh dalam bentuk yang sudah jadi,
sudah dikumpulkan dan diolah oleh pihak lain, biasanya sudah dalam
bentuk publikasi.
d. Menurut Waktu Pengumpulannya
1. Data Cross Section, yaitu data yang dikumpulkan pada suatu waktu
tertentu (at a point of time) yang bisa menggambarkan
keadaan/kegiatan pada waktu tertentu.
2. Data Berkala (time series data), yaitu data yang dkumpulkan dari
waktu ke waktu untuk memberikan gambaran tentang perkembangan
suatu kegiatan dari waktu ke waktu.
J. Kerangka Berfikir
Seseorang berwirausaha akan diawali adanya minat didalam dirinya. Minat
ini tidak timbul dengan sendirinya tetapi tumbuh dan berkembang sesuai dengan
faktor-faktor intrinsik maupun factor ektrinsik. Faktor intrinsik akan timbul
35
dengan sendirinya tanpa adanya pengaruh dari luar. Faktor intrinsik yang
mempengaruhi timbulnya minat berwirausaha antara lain karena adanya
pengalaman kebutuhan akan pendapatan, harga diri, perasaan senang. Faktor
ektrinsik adalah faktor yang timbul karena adanya pengaruh yang timbul dari luar
dirinya. Faktor ektrinsik yang dapat mempengaruhi minat berwirausaha antara
lain lingkungan keluarga, lingkungan masyarakat, kondisi social ekonomi, dan
peluang.
Minat berwirausaha akan menjadikan seseorang lebih giat mencari dan
memanfaatkan peluang usaha dengan mengoptimalkan potensi yang dimiliki.
Minat tidak dibawa sejak lahir tetapi tumbuh dan berkembang sesuai faktor-faktor
yang mempengaruhi.
36
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Metode dalam suatu penelitian tidak boleh diabaikan, ketetapan
menggunakan metode turut serta menentukan keberhasilan penelitian yang
dilakukan. Melalui metode penelitian ini akan diperoleh data yang lengkap dan
tepat.
Suatu penelitian harus menggunakan metode yang dapat
dipertanggungjawabkan kebenarannya agar tujuan yang telah ditetapkan dapat
terwujud. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Data yang diperoleh di
analisis menggunakan analisis deskriptis persentase.
1. Populasi, Sampel dan Tempat Penelitian
a. Populasi Penelitian
Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian (Suharsimi. 2006:
130). Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa pendidikan teknik
elektro Universitas Negeri Semarang angkatan 2008-2009
b. Sampel Penelitian
Sampel penelitian menurut Suharsimi (2006: 131) adalah sebagian
atau wakil populasi yang diteliti. Penelitian yang populasinya kurang dari
100 lebih baik diambil semua namun jika populasinya lebih dari 100,
sampel dapat diambil 10-15% atau 20-25%.
37
Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah sebanyak 191
mahasiswa, maka diambil 38 mahasiswa (20%-25%) dengan teknik
proportional random sampling. Jumlah sampel untuk tiap semester dapat
dilihat pada lampiran10.
c. Tempat penelitian
Tempat penelitian dilaksanakan dijurusan pendidikan teknik
elektro fakultas teknik Universitas Negeri Semarang.
2. Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah obyek penelitian atau apa yang menjadi titik
perhatian (Suharsimi. 2006: 118). Penelitian ini mengunakan dua variabel
yaitu minat dan peluang berwirausaha pada mahasiswa pendidikan teknik
elektro fakultas teknik Universitas Negeri Semarang.
3. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah,
teknik angket atau kuisoner. Menurut Suharsimi (2006: 225), angket adalah
teknik pengumpulan data melalui sejumlah pertanyaan tertulis untuk
memperoleh informasi dari responden. Bentuk angket yang digunakan adalah
angket tertutup yakni angket Yang sudah di sediakan jawabannya. Responden
tinggal memilih salah satu alternatif jawaban yang telah disediakan. Dengan
angket ini diharapkan dapat diketahui tentang data diri, pengalaman,
38
pengetahuan dan terutama mengenai minat dan peluang berwirausaha yang
dimiliki mahasiswa pendidikan teknik elektro. Pertanyaan dalam angket
berpedoman pada indikator dari variabel-variabel penelitian yang dijabarkan
dalam beberapa butir soal. Semua butir soal dalam angket berupa pernyataan
sehingga responden hanya memeberi tanda chek lis (√)pada salah satu
jawaban yang dianggap paling sesuai dengan keadaannya. Dalam angket ini
akan disediakan empat alternative jawaban. Setiap butir soal diberi sekor
masing-masing yaitu: untuk jawaban SS=4, S=3, TS=2, STS=1. Penyusunan
butir –butir angket didasarkan atas kisi-kisi angket yang telah dikontruksi
sesuai landasan teori yang telah dikaji dan dikembangkan.
Setelah angket disusun, butir-butir angket tersebut diujicobakan
kepada sejumlah mahasiswa untuk mrngetahui validitas dan reliabilitas
instrumen. Sehingga dengan kriteria tertentu dapat ditentukan butir instrumen
yang dapat digunakan dan tidak dapat digunakan. Subyek yang digunakan
untuk uji coba instrumen yaitu 20 mahasiswa pendidikan teknik elektro
fakultas teknik universitas negeri semarang dan 20 responden tersebut bukan
merupakan anggota sampel dalam penelitian.
4. Validitas Dan Realibilitas
a. Validitas
Suharsimi (2006: 168) menyatakan, validitas adalah suatu ukuran
yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu
instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas
39
tinggi. Sebaliknya, instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas
rendah.
Sebuah instrumen dikatakan valid apabila dapat mengungkap data
dari variabel yang diteliti secara tepat, yaitu apabila butir-butir yang
membentuk instrumen tidak menyimpang dari fungsi instrumen. Penelitian
ini menggunakan korelasi produk moment untuk mencari validitas item
yaitu dengan mengkorelasikan antara butir soal dengan skor total.
Kevalidan butir soal ditunjukan oleh besarnya r hitung dibanding dengan r
tabel produk moment.
Hasil uji coba dihitung dengan rumus korelasi produk moment, yaitu:
N ∑ XY ∑ X ∑ Y
N ∑ X ∑ X N ∑ Y ∑ Y
Keterangan :
= Validitas instrumen
N = Jumlah responden
X = Skor butir soal
Y = Skor total soal
∑ = Jumlah skor soal
∑ = Jumlah skor total soal
(Suharsimi 2006: 170)
Hasil perhitungan selanjutnya dikonsultasikan dengan r tabel pada
taraf signifikan 5%. Apabila hasil perhitungan r hitung lebih besar dari r
tabel maka instrumen dikatakan valid, apabila r hitung lebih kecil dari r
40
tabel maka instrumen dikatakan tidak valid. Daftar r tabel dapat dilihat
dilampiran 12.
b. Realibilitas
Realibilitas menunjukan suatu pengertian bahwa instrumen cukup
dapat dipercaya untuk dapat digunakan sebagai alat pengumpul data
karena instrumen tersebut sudah baik. (Suharsimi 2006: 170) instrumen
dikatakan reliabel apabila alat tersebut merupakan ketetapan atau kondisi
konsisten artinya jika alat tersebut dikenakan pada obyek yang sama pada
waktu yang berbeda hasilnya akan relative sama atau tetap.
Pengujian reliabilitas instrumen pada metode angket dalam
penelitian ini akan diukur menggunakan rumus alpha yaitu:
Keterangan
= realibilitas instrumen
k = banyaknya butir pertanyaan atau soal
b = jumlah varians total
t = varian total
(Suharsimi 2006: 196)
5. Mean, Median dan Modus
Untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang sekumpulan
data mengenai sesuatu hal, baik mengenai sample atau populasi, selain dari
pada itu disajikan dalam tabel dan grafik, masih diperlukan ukuran-ukuran
41
yang merupakan wakil kumpulan data tersebut dapat dihitung dengan mean,
median dan modus.
a. Mean
Menurut Edi Purwanto (1996: 11) mean adalah angka rata-rata,
mean diperoleh dengan menjumlahkan semua skor kemudian membaginya
dengan jumlah subyek.
Mean = ∑
Keterangan
f = frekuensi kelas interval
x = titik tengah dari kelas interval
(Edi Purwanto 1996: 11)
b. Median
Median adalah suatu skor yang membatasi 50% frekuensi distribusi
bagian batas dengan 50% bagian bawah. (Edi Purwanto, 1996: 10). Rumus
untuk mencari median adalah:
Md = Bb+i ( . )
keterangan
Md = Median
Bb = Batas bawah kelas interval yang mengandung median
fkb = Frekuensi komulatif di bawah kelas interval yang mengandung
median
fd = Frekuensi kelas interval yang mengandung median
i = Lebar interval
(Edi Purwanto, 1996: 11)
42
c. Modus
Modus adalah skor atau data yang paling tinggi frekuensinya dalam
satu distribusi. (Edi Purwanto, 1996: 9). Rumus untuk mencari modus
adalah sebagai berikut:
Mo = Bb + i [
Keterangan
Mo = Median
Bb = Batas bawah kelas interval yang mengandung median
fd = frekuensi kelas interval yang mengandung median
fa = frekuensi kelas interval yang mengandung modus
fb = frekuensi dibawah kelas interval yang mengandung modus
i = lebar interval (Edi Purwanto, 1996: 10)
Untuk perhitungan menghitung mean, median dan modus terkebih
dahulu dibuat tabel yang menunjukan berapa banyak sesuatu telah terjadi
atau muncul berdasarkan penelitian (Edi Purwanto, 1996: 4).
Langkah–langkah membuat tabel distribusi frekuensi adalah
sebagai berikut:
a. Mencari range (skor tertinggi dikurangi skor terendah )
b. Menentukan jumlah kelas interval (kelompok nilai variabel)
dengan memperhitungkan range.
43
c. Menentukan lebar kelas interval. Caranya, range dibagi dengan
jumlah kelas interval yang ingin dibuat.
d. Mulai memuat kelas-kelas interval dari skor terendah
(Edi Purwanto, 1996: 4)
6. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis
diskriptif persentase. Teknik ini digunakan untuk mengkaji dan menjelaskan
minat dan peluang berwirausaha mahasiswa pendidikan teknik elektro
Universitas Negeri Semarang. Langkah-langkah yang ditempuh dalam
penggunaan teknik analisis ini adalah sebagai berikut:
a. Membuat tabel distribusi angket
b. Menentukan skor jawaban dengan ketentukan skor yang telah ditetapkan.
c. Menjumlah skor jawaban yang diperoleh tiap-tiap responden.
d. Memasukan skor tersebut kedalam rumus sebagai berikut
DP= 100%
Keterangan
DP = Diskripsi presentase
n = jumlah skor yang diperoleh
N = Jumlah skor ideal (jumlah responden x jumlah soal x skor
tertinggi)
(Muhamad Ali, 1993: 184)
44
e. Hasil yang diperoleh dikonsultasikan dengan tabel kategori
f. Kesimpulan berdasarkan tabel kategori
Cara menentukan kategori atau DP yang diperoleh yaitu dengan dibuat
tabel kategori yang disusun melalui perhitungan sebagai berikut:
1. Presentase maksimal = 100% 100%
2. Presentase minimal = 100% 25%
3. Rentang presentase = % 19%
4. Membuat interval kelas persentase dan kategori sebagai berikut
(Muhamad Ali, 1993: 179)
Tabel 4
Interval kelas persentase dan kategori
Interval Presentase kategori
81,26%-100%
62,51%-81,25%
43,76%-62,50%
25%-43,75
Sangat tinggi
Tinggi
Rendah
Sangat rendah
45
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Pengolahan data hasil penelitian dari jawaban yang diperoleh dari
responden terhadap pertanyaan-pertanyaan yang tertuang dalam kuesioner tentang
minat dan peluang berwirausaha pada mahasiswa Pendidikan Teknik Elektro
Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang berupa data kuantitatif. Data
kuantitatif adalah data yang berupa angka-angka atau bilangan-bilangan.
Selanjutnya data yang bersifat kuantitatif, yang berwujud angka-angka
hasil jawaban responden terhadap pertanyaan tentang minat dan peluang
berwirausaha pada Pendidikan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Negeri
Semarang, dihitung dengan menggunakan analisis statistik dengan rumus
deskriptif persentase. Hasil analisis data disajikan dengan cara dijumlahkan dan
dibandingkan dengan jumlah yang diharapkan dan diperoleh persentase. Hasil
persentase tersebut kemudian ditafsirkan dengan kalimat yang bersifat deskriptif
kualitatif. Hal ini dimaksudkan untuk mempermudah dalam memahami hasil akhir
dalam mengkualifikasikan hasil penelitian tersebut.
46
1. Variabel Minat Berwirausaha
Pada variabel deskripsi minat berwirausaha ini tidak timbul dengan
sendirinya tetapi tumbuh dan berkembang sesuai dengan faktor-faktor intrinsik
maupun faktor ekstrinsik. Berikut ini tabel deskripsi minat berwirausaha pada
mahasiswa.
Tabel 5 Interval kelas dan kategori variabel minat berwirausaha
Interval Persen Kriteria Frekuensi Persentase 81,26% - 100% Sangat Tinggi 8 21%62,51% - 81,25% Tinggi 29 76%43,76% - 62,50% Rendah 1 3% 25% - 43,75% Sangat Rendah 0 0%
Jumlah 38 100%Maksimum 94.51% Minimum 53.05% Rata-rata 75.00% Kriteria T
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui dari 38 responden diperoleh
keterangan tentang tingkat minat sebagai berikut. 8 responden (21%) memiliki
minat dalam kriteria sangat tinggi. 29 responden (76%) memiliki minat dalam
kriteria tinggi. 1 responden (3%) memiliki minat dalam kriteria rendah. Secara
klasikal rata-rata persentase minat sebesar 75%, maksimum 94,51% dan minimum
53,05%. Untuk lebih jelasnya berikut disajikan diagram batang tentang Minat.
u
1
a
s
8642
k
G
Untu
usaha mahas
1.1. Minat
Fakto
antara lain k
senang. berik
Interva81,26% - 62,51% - 43,76% - 25% -
Berd
keterangan t
Sa
Gambar 1. Ba
uk lebih deta
siswa pada ti
usaha maha
or intrinsik
karena adan
kut ini tabel
Inter
al Persen 100% 81,25% 62,50% 43,75%
JumMakMinRatKr
dasarkan tab
tentang desk
angat Tinggi
agan distribu
ailnya beriku
iap-tiap indi
asiswa unsu
yang memp
nya pengalam
deskripsi m
rval kelas da
KSangat TTinggi RendahSangat R
mlah ksimum nimum ta-rata iteria
bel di atas d
kriptif perse
Tinggi
Mi
usi variabel m
ut disajikan d
ikator.
ur intrinsik
pengaruhi ti
man kebutuh
minat berwira
Tabel 6
an kategori
Kriteria Tinggi
Rendah
dapat diketa
entase tingka
Rendah
inat
minat berwir
deskriptif pe
imbulnya In
han akan In
ausaha unsur
minat intrin
Freku
ahui dari 38
at faktor Int
SangatRendah
rausaha
ersentase tin
nstrinstik be
nstrinstik dan
re instrintik
sik
uensi P10 27
1 0
38 96.32% 56.62% 76.30%
T 8 responden
trinsik sebag
t h
47
ngkat minat
rwirausaha
n perasaan
Persentase 26%71%
3%0%
100%
n diperoleh
gai berikut.
t
0
p
U
10 responde
termasuk da
0 responden
persentase In
Untuk lebih
1.1.1 Pen
pend
Inte81,26% - 62,51% - 843,76% - 6 25% - 4
en (26%) ter
alam kriteria
n (0%) terma
nstrinstik se
jelasnya ber
Gam
ndapatan
Deskripsi
dapatan dapa
rval Persen 100%
81,25% 62,50% 43,75%
JuMakMinRatKr
0%
50%
100%
rmasuk dala
tinggi. 1 res
asuk dalam k
ebesar 76,30%
rikut disajika
mbar 2. Bagan
i persentas
at dilihat pad
Interval ke
SangTingRendSang
umlah ksimum nimum ta-rata riteria
Sangat Tinggi
Tin
26%
7
Int
am kriteria s
sponden (3%
kriteria sang
%, maksimu
an diagram b
n distribusi f
se tentang
da tabel dibaw
Tabel 7
elas dan kate
Kriteria gat Tinggi ggi dah gat Rendah
nggi Rendah
71%
3%
trinsik
sangat tinggi
%) termasuk
at rendah. S
um 96,32% d
batang tentan
faktor interin
unsur int
wah ini.
7
egori pendap
Frekuen
h Sangat Rendah
0%
i. 27 respon
dalam krite
ecara klasik
dan minimu
ng instrinsik
nsik
trinsik sub
patan
nsi Pers1618
40
38100.00% 50.00% 81.25%
T
48
nden (71%)
eria rendah.
kal rata-rata
m 56,62%.
k.
indikator
sentase 42%47%11%
0%100%
k
m
m
p
p
p
5
p
Berd
keterangan
memiliki pe
memiliki pe
pendapatan
pendapatan
persentase
56,62%. U
pendapatan.
dasarkan tab
tentang ting
endapatan ter
endapatan ter
termasuk
termasuk d
pendapatan
Untuk lebih
0%
10%
20%
30%
40%
50%
Sanga
bel di atas d
gkat pendap
rmasuk dala
rmasuk dala
dalam krit
dalam kriter
sebesar 7
jelasnya
Gambar 3.
at Tinggi
42%
P
dapat diketa
patan sebag
am kriteria s
am kriteria t
teria rendah
ria sangat
6,30%, ma
berikut dis
Bagan distr
Tinggi
47%
Pendap
ahui dari 38
gai berikut.
sangat tingg
tinggi. 1 resp
h. 0 respo
rendah. Sec
aksimum 96
sajikan diag
ribusi pendap
Rendah S
11%
atan
8 responden
16 respond
i. 18 respon
ponden (3%
nden (0%)
cara klasika
6,32% dan
gram batan
patan
Sangat Rendah
0%
49
n diperoleh
den (42%)
nden (47%)
%) memiliki
memiliki
al rata-rata
minimum
ng tentang
h
1
k
d
r
p
U
1.1.2 Harg
Desk
dilih
Inter81,26% 62,51% 43,76% 25%
Berd
keterangan t
dalam kriter
responden (
persentase h
Untuk lebih
ga diri
kriptif persen
at pada tabe
In
rval Persen - 100% - 81,25% - 62,50% - 43,75%
JMaMiRaK
dasarkan tab
tentang tingk
ria sangat tin
(16%) term
harga diri se
jelasnya ber
G
0%
50%
100%
ntase tentang
l dibawah in
nterval kelas
KSangat TinggiRendahSangat
Jumlah aksimum inimumata-rata
Kriteria
bel di atas d
kat harga dir
nggi. 24 resp
masuk dalam
ebesar 72,89
rikut disajika
Gambar 4. Ba
%
%
%
Sangat Tinggi
21%
g unsur intri
ni.
Tabel 8 dan kategor
Kriteria t Tinggi
h t Rendah
dapat diketa
ri sebagai be
ponden (63%
m kriteria r
9%, maksim
an diagram b
agan distribu
Tinggi
63%
Harg
insik sub ind
ri harga diri
Frekue
ahui dari 38
rikut. 8 resp
%) termasuk d
rendah. Sec
mum 100% d
batang tentan
usi harga diri
Rendah SaRe
16%
ga Diri
dikator harga
ensi Pers8
2460
38100.00% 55.00% 72.89%
T
8 responden
ponden (21%
dalam kriter
cara klasika
dan minimum
ng harga dir
i
angat endah
0%
50
a diri dapat
entase 21% 63% 16%
0% 100%
n diperoleh
%) termasuk
ria tinggi. 6
al rata-rata
m 55,00%.
ri.
51
1.1.3 Potensi (kemampuan)
Deskriptif persentase tentang unsur intrinsik sub indikator potensi dapat
dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 9 Interval kelas dan kategori potensi (kemampuan)
Interval Persen Kriteria Frekuensi Persentase 81,26% - 100% Sangat Tinggi 21 55%62,51% - 81,25% Tinggi 12 32%43,76% - 62,50% Rendah 4 11% 25% - 43,75% Sangat Rendah 1 3%
Jumlah 38 100%Maksimum 100.00% Minimum 41.67% Rata-rata 79.61% Kriteria T
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui dari 38 responden diperoleh
keterangan tentang tingkat potensi (kemampuan) sebagai berikut. 21 responden
(55%) memiliki potensi (kemampuan) termasuk dalam kriteria sangat tinggi. 12
responden (32%) memiliki potensi (kemampuan) termasuk dalam kriteria tinggi. 4
responden (11%) memiliki potensi (kemampuan) termasuk dalam kriteria rendah.
1 responden (3%) memiliki potensi (kemampuan) termasuk dalam kriteria sangat
rendah. Secara klasikal rata-rata persentase potensi (kemampuan) sebesar 79,61%,
maksimum 100% dan minimum 41,67 %. Untuk lebih jelasnya berikut disajikan
diagram batang tentang potensi (kemampuan).
1
864
1.1.4 Eksi
Desk
dilih
Interva81,26% - 62,51% - 8143,76% - 62 25% - 43
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
S
Gambar
istensi
kriptif perse
at pada tabe
I
al Persen 100%
1,25% 2,50% 3,75%
JumMakMinRatKr
Sangat Tinggi
55%
po
5. Bagan di
entase tentan
l dibawah in
nterval kelas
KSangat TTinggi RendahSangat R
mlah ksimum nimum ta-rata iteria
Tinggi
32%
otensi (k
stribusi pote
ng unsur intri
ni.
Tabel 10 s dan katego
Kriteria Tinggi
Rendah
Rendah
11%
kemamp
ensi (kemam
insik sub ind
or eksistensi
Freku
h Sangat Re
%
3
uan)
mpuana)
dikator eksis
uensi P19
9 9 1
38 100.00%37.50% 77.63%
T
endah
3%
52
stensi dapat
Persentase 50%24%24%
3%100%
%
k
t
r
r
3
e
Berd
keterangan t
19 responde
termasuk da
rendah. 1 re
rata-rata per
37,50 %. U
eksistensi.
0%
5%
10%
15%
20%
25%
30%
35%
40%
45%
50%
dasarkan tab
tentang tingk
en (50%) ter
alam kriteri
esponden (3%
rsentase eks
Untuk lebih
G
Sangat Ting
50%
bel di atas d
kat eksistens
rmasuk dala
ia tinggi. 9
%) termasuk
sistensi sebe
h jelasnya
Gambar 6. Ba
ggi Tingg
24
E
dapat diketa
si sebagai be
am kriteria
9 responden
k dalam krite
esar 77,63%,
berikut di
agan distribu
gi Ren
4%
ksistens
ahui dari 38
erikut.
sangat tingg
n (24%) ter
eria sangat r
, maksimum
sajikan dia
usi eksistensi
ndah Sang
24%
si
8 responden
gi. 9 respon
rmasuk dala
rendah. Seca
m 100% dan
agram batan
i
gat Rendah
3%
53
n diperoleh
nden (24%)
am kriteria
ara klasikal
n minimum
ng tentang
54
1.1.5 Kemampuan bersaing
Deskriptif persentase tentang unsur intrinsik sub indikator bersaing dapat
dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 11 Interval kelas dan kategori kemampuan bersaing
Interval Persen Kriteria Frekuensi Persentase 81,26% - 100% Sangat Tinggi 15 39%62,51% - 81,25% Tinggi 12 32%43,76% - 62,50% Rendah 10 26% 25% - 43,75% Sangat Rendah 1 3%
Jumlah 38 100%Maksimum 100.00% Minimum 25.00% Rata-rata 76.64% Kriteria T
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui dari 38 responden diperoleh
keterangan tentang tingkat kemampuan bersaing sebagai berikut. 15 responden
(39%) memiliki kemampuan bersaing termasuk dalam kriteria sangat tinggi. 12
responden (32%) memiliki kemampuan bersaing termasuk dalam kriteria tinggi.
10 responden (26%) memiliki kemampuan bersaing termasuk dalam kriteria
rendah. 1 responden (3%) memiliki kemampuan bersaing termasuk dalam kriteria
sangat rendah. Secara klasikal rata-rata persentase kemampuan bersaing sebesar
76,64%, maksimum 100% dan minimum 25%. Untuk lebih jelasnya berikut
disajikan diagram batang tentang kemampuan bersaing.
1
d
864
k
m
1.1.6 Pera
Desk
dapat dilihat
Interva81,26% - 162,51% - 8143,76% - 62 25% - 43
Berd
keterangan t
memiliki Pe
Ga
asaan Senan
kriptif persen
t pada tabel d
Inter
al Persen 100% ,25%
2,50% 3,75%
JumMakMinRatKr
dasarkan tab
tentang tingk
erasaan sena
0%
5%
10%
15%
20%
25%
30%
35%
40%
Sanga
ambar 7. Bag
ng
ntase tentang
dibawah ini.
rval kelas da
KSangat TTinggi RendahSangat R
mlah ksimum nimum ta-rata iteria
bel di atas d
kat perasaan
ang termasu
at Tinggi
39%
Kem
gan distribus
g unsur intrin
.
Tabel 12 an kategori p
Kriteria Tinggi
Rendah
dapat diketa
n senang seb
uk dalam kri
Tinggi
32%
mampuan
si kemapuan
nsik sub ind
perasaan sena
Freku
ahui dari 38
bagai beriku
iteria sangat
Rendah S
26%
n bersai
bersaing
dikator peras
ang
uensi P10 26
2 0
38 95.83% 52.78% 75.40%
T
8 responden
ut. 10 respon
t tinggi. 26
Sangat Rendah
3%
ing
55
aan senang
Persentase 26%68%
5%0%
100%
n diperoleh
nden (26%)
responden
h
(
m
m
r
m
p
(68%) memi
memiliki pe
memiliki pe
rata-rata per
minimum 52
perasaan sen
1.2 Faktor
yang t
minat b
Beriku
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
iliki perasaan
erasaan sena
erasaan senan
rsentase per
2,78 %. Untu
nang.
r ektrinsik
Faktor ek
timbul dari
berwirausah
ut ini Tabel y
Sangat Tinggi
26%
n senang ter
ang termasu
ng termasuk
rasaan senan
uk lebih jela
Gambar 8. B
ktrinsik adala
luar dirinya
ha antara lain
yang menjela
Tinggi
68%
Peras
rmasuk dalam
uk dalam kr
k dalam krite
ng sebesar
asnya beriku
Bagan perasa
ah faktor ya
a. Faktor ekt
n lingkungan
askan tentan
Re
%
saan Sen
m kriteria tin
riteria renda
eria sangat r
75,40%, ma
ut disajikan d
aan senang
ang timbul ka
trinsik yang
n keluarga, li
ng faktor eks
ndah Sa
5%
nang
nggi. 2 respo
ah. 0 respon
rendah. Seca
aksimum 95
diagram bata
arena adany
g dapat mem
ingkungan m
trinsik
ngat Rendah
0%
56
onden (5%)
nden (0%)
ara klasikal
5,83% dan
ang tentang
a pengaruh
mpengaruhi
masyarakat.
8642
k
t
k
r
4
e
Interva81,26% - 162,51% - 8143,76% - 6225% - 43
Berd
keterangan
termasuk da
kriteria tingg
rata-rata per
48,04 %. U
eksterinsik.
Inter
al Persen 100% ,25%
2,50% 3,75%
JumMakMinRatKr
dasarkan tab
tentang tin
alam kriteri
gi. 4 respond
rsentase ekst
Untuk lebih
G
Sangat Ti
rval kelas da
KSangat TTinggi RendahSangat R
mlah ksimum nimum ta-rata riteria
bel di atas d
ngkat ekster
ia sangat ti
den (11%) te
terinsik sebe
h jelasnya
Gambar 9. B
nggi Tinggi
Eks
Tabel 13
an kategori f
Kriteria Tinggi
Rendah
dapat diketa
rinsik sebag
inggi. 28 re
ermasuk dal
sar 72,60%,
berikut di
agan distribu
Rendah
trinsik
faktor ektrin
Freku
ahui dari 38
gai berikut.
esponden (7
am kriteria r
maksimum
sajikan dia
usi ekstrinsik
h Sangat Rendah
sik
uensi P6
28 4 0
38 90.29% 48.04% 72.60%
T
8 responden
6 respond
74%) terma
rendah. Seca
90,29% dan
agram batan
k
h
57
Persentase 16%74%11%
0%100%
n diperoleh
den (16%)
suk dalam
ara klasikal
n minimum
ng tentang
58
Untuk lebih detailnya berikut disajikan deskriptif persentase indikator
ektrinsik pada tiap-tiap sub indikator.
1.2.1 Lingkungan Keluarga
Deskriptif persentase tentang unsur ekstrinsik sub indikator lingkungan
keluarga dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 14
Interval kelas dan kategori lingkungan keluarga
Interval Persen Kriteria Frekuensi Persentase 81,26% - 100% Sangat baik 8 21%62,51% - 81,25% Baik 6 16%43,76% - 62,50% Kurang baik 19 50% 25% - 43,75% Tidak baik 5 13%
Jumlah 38 100%Maksimum 100.00% Minimum 25.00% Rata-rata 61.51% Kriteria R
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui dari 38 responden diperoleh
keterangan tentang lingkungan keluarga sebagai berikut. 8 responden (21%)
memiliki lingkungan keluarga termasuk dalam kriteria sangat baik. 6 responden
(16%) memiliki lingkungan keluarga termasuk dalam kriteria baik. 19 responden
(50%) memiliki lingkungan keluarga termasuk dalam kriteria kuranag baik. 5
responden (13%) memiliki lingkungan keluarga termasuk dalam kriteria tidak
baik. Secara klasikal rata-rata Lingkungan keluarga sebesar 61,51%, maksimum
100% dan minimum 25,00 %. Untuk lebih jelasnya berikut disajikan diagram
batang tentang lingkungan keluarga.
1
m
864
k
m
1.2.2 Ling
Desk
masyarakat d
Interva81,26% - 162,51% - 8143,76% - 62 25% - 43
Berd
keterangan t
memiliki li
0%
10%
20%
30%
40%
50%
G
gkungan Ma
kriptif persen
dapat dilihat
Interval
al Persen 100% ,25%
2,50% 3,75%
JumMakMinRatKr
dasarkan tab
tentang ling
ingkungan m
Sangat Ting
21%
Gambar 10. B
asyarakat
ntase tentan
t pada tabel
kelas dan ka
KSangat bBaik Kurang bTidak ba
mlah ksimum nimum ta-rata iteria
bel di atas d
kungan mas
masyarakat
ggi Tingg
16
k
Bagan distrib
ng unsur eks
dibawah ini.
Tabel 15 ategori lingk
Kriteria baik
baik aik
dapat diketa
syarakat seb
termasuk
gi Ren
6%
5
keluarga
busi keluarga
strinstik sub
.
kungan masy
Freku
ahui dari 38
bagai berikut
dalam krite
ndah Sanga
50%
a
a
b indikator l
yarakat
uensi P14 14
8 2
38 100.00%33.33% 72.81%
T 8 responden
t. 14 respon
eria sangat
at Rendah
13%
59
lingkungan
Persentase 37%37%21%
5%100%
%
n diperoleh
nden (37%)
baik. 14
r
r
b
t
7
d
1
p
responden (3
responden (2
baik. 2 respo
tidak baik.
71,81%, ma
disajikan dia
1.2.3 Ling
Desk
pendidikan d
0%
5%
10%
15%
20%
25%
30%
35%
40%
37%) memil
21%) memil
onden (5%)
Secara klas
aksimum 100
agram batang
Gam
gkungan Pen
kriptif persen
dapat dilihat
Sangat Tinggi
37%
liki lingkung
liki lingkung
memiliki lin
sikal rata-rat
0% dan min
g tentang lin
mbar 11. Ba
ndidikan
ntase tentan
t pada tabel d
Tinggi
37%
Ma
gan masyarak
gan masyarak
ngkungan m
ta persentas
nimum 33,33
ngkungan ma
agan distribu
ng unsur ek
dibawah ini.
Re
%
asyarak
kat termasuk
kat termasuk
masyarakat te
se lingkunga
3 %. Untuk
asyarakat.
usi masyarak
kstrinsik sub
ndah Sa
21%
at
k dalam krite
k dalam krite
ermasuk dal
an masyarak
lebih jelasn
kat
b indikator l
ngat Rendah
5%
60
eria baik. 8
eria kurang
am kriteria
kat sebesar
nya berikut
lingkungan
61
Tabel 16
Interval kelas dan kategori lingkungan pendidikan
Interval Persen Kriteria Frekuensi Persentase 81,26% - 100% Sangat Tinggi 10 26%62,51% - 81,25% Tinggi 11 29%43,76% - 62,50% Rendah 14 37% 25% - 43,75% Sangat Rendah 3 8%
Jumlah 38 100%Maksimum 100.00% Minimum 25.00% Rata-rata 69.74% Kriteria T
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui dari 38 responden diperoleh
keterangan tentang lingkungan pendidikan sebagai berikut. 10 responden (26%)
memiliki pingkungan pendidikan termasuk dalam kriteria sangat baik. 11
responden (29%) memiliki lingkungan pendidikan termasuk dalam kriteria baik.
14 responden (37%) memiliki lingkungan pendidikan termasuk dalam kriteria
kurang baik. 3 responden (8%) memiliki lingkungan pendidikan termasuk dalam
kriteria sangat tidak baik. Secara klasikal rata-rata persentase lingkungan
Pendidikan sebesar 69,74%, maksimum 100% dan minimum 25,00 %. Untuk
lebih jelasnya berikut disajikan diagram batang tentang lingkungan pendidikan.
2
K
p
864
2. Variabe
Pada
Kesempatan
peluang :
Interva81,26% - 162,51% - 8143,76% - 62 25% - 43
el Peluang
a variabel p
n, Keterampi
Inter
al Persen 100% ,25%
2,50% 3,75%
JumMakMinRatKr
0%
5%
10%
15%
20%
25%
30%
35%
40%
Sanga
Gambar 12.
peluang, dil
ilan Dan M
rval kelas da
KSangat TTinggi RendahSangat R
mlah ksimum nimum ta-rata iteria
at Tinggi
26%
Bagan distr
akukan pen
Modal. Beriku
Tabel 17
an kategori v
Kriteria Tinggi
Rendah
Tinggi
29%
Pendidi
ribusi pendid
nelitian deng
ut adalah ta
variabel pelua
Freku
Rendah S
37%
ikan
dikan
gan 3 indik
abel deskript
ang
uensi P4
24 10
0 38 86.11% 44.44% 68.64%
T
Sangat Rendah
8%
62
kator yaitu
tif variabel
Persentase 11%63%26%
0%100%
h
k
t
m
m
m
r
m
t
Berd
keterangan t
tingkat pelu
memiliki tin
memiliki tin
memiliki tin
rata-rata per
minimum 44
tingkat pelua
dasarkan tab
tentang tingk
uang termas
ngkat peluan
ngkat pelua
ngkat peluan
rsentase tin
4,44 %. Untu
ang.
bel di atas d
kat peluang
suk dalam
ng termasuk
ang termasuk
ng termasuk
ngkat peluan
uk lebih jela
Gambar 1
P
dapat diketa
sebagai ber
kriteria san
k dalam kri
k dalam kr
dalam krite
ng sebesar
asnya beriku
13. Bagan di
Peluang
ahui dari 38
rikut. 4 respo
ngat tinggi.
iteria tinggi.
riteria renda
eria sangat r
68,64%, ma
ut disajikan d
stribusi pelu
8 responden
onden (11%
24 respond
. 10 respon
ah. 3 respon
rendah. Seca
aksimum 86
diagram bata
uang
63
n diperoleh
%) memiliki
den (63%)
den (26%)
nden (8%)
ara klasikal
6,11% dan
ang tentang
64
2.1 Kesempatan
Deskriptif persentase tentang indikator kesempatan dapat dilihat pada tabel
dibawah ini.
Tabel 18
Interval kelas dan kategori kesempatan
Interval Persen Kriteria Frekuensi Persentase 81,26% - 100% Sangat Tinggi 4 11%62,51% - 81,25% Tinggi 26 68%43,76% - 62,50% Rendah 8 21% 25% - 43,75% Sangat Rendah 0 0%
Jumlah 38 100%Maksimum 88.27% Minimum 48.48% Rata-rata 69.02% Kriteria T
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui dari 38 responden diperoleh
keterangan tentang kesempatan sebagai berikut. 4 responden (11%) memiliki
kesempatan termasuk dalam kriteria sangat tinggi. 26 responden (68%) memiliki
kesempatan termasuk dalam kriteria tinggi. 8 responden (21%) memiliki
kesempatan termasuk dalam kriteria rendah. 0 responden (0%) memiliki
kesempatan termasuk dalam kriteria sangat rendah. Secara klasikal rata-rata
persentase kesempatan sebesar 69.02%, maksimum 88.27% dan minimum 48,48
%. Untuk lebih jelasnya berikut disajikan diagram batang tentang kesempatan.
2
t
k
2.2 Ketera
Desk
tabel dibawa
Interval P81,26% - 62,51% - 843,76% - 6 25% - 4
Berd
keterangan t
ampilan
kriptif perse
ah ini.
Int
Persen 100% S1,25% T2,50% R3,75% S
JumlahMaksimuMinimuRata-ratKriteria
dasarkan tab
tentang kete
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
Sangat
1
Gambar 14.
ntase tentan
terval kelas
KriteriaSangat TinggTinggi Rendah Sangat Rendh um
um ta a
bel di atas d
erampilan se
t Tinggi Tin
11%
Ke
. Bagan distr
ng indikator
Tabel 19
dan kategori
a gi
dah
dapat diketa
ebagai berik
nggi Re
68%
esempat
ribusi kesem
r keterampil
i ketrampilan
Frekuensi
102570
ahui dari 38
kut. 16 respo
endah SaRe
21%
tan
mpatan
lan dapat di
n
Perse16
316
338
00.00% 5.00% 0.72%
T 8 responden
onden (42%
angat endah
0%
65
ilihat pada
entase 42%
8%42%
8%100%
n diperoleh
%) memiliki
k
k
k
k
p
2
k
keterampilan
keterampilan
keterampilan
keterampilan
persentase k
25.00%. U
keterampilan
n termasuk
n termasuk
n termasuk
n termasuk
keterampilan
Untuk lebih
n.
0%5%
10%15%20%25%30%35%40%45%
Sanga
dalam kriter
dalam krit
dalam kri
dalam krite
n sebesar 7
jelasnya
Gambar 15.
at Tinggi
42%
k
ria sangat ti
teria tinggi
iteria renda
eria sangat
70.72%, ma
berikut dis
. Bagan distr
Tinggi
8%
keteram
inggi. 3 resp
. 16 respon
ah. 3 respo
rendah. Se
aksimum 10
sajikan diag
ribusi ketram
Rendah S
42%
pilan
ponden (8%
nden (42%)
onden (8%)
cara klasika
00.00% dan
gram batan
mpilan
Sangat Rendah
8%
66
%) memiliki
) memiliki
) memiliki
al rata-rata
minimum
ng tentang
h
67
2.3 Modal
Deskriptif persentase tentang indikator modal dapat dilihat pada tabel
dibawah ini.
Tabel 20 Interval kelas dan kategori modal
Interval Persen Kriteria Frekuensi Persentase 81,26% - 100% Sangat Tinggi 4 11%
62,51% - 81,25% Tinggi 14 37% 43,76% - 62,50% Rendah 13 34%
25% - 43,75% Sangat Rendah 7 18% Jumlah 38 100%
Maksimum 91.67% Minimum 25.00% Rata-rata 60.31% Kriteria R
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui dari 38 responden diperoleh
keterangan tentang modal sebagai berikut. 4 responden (11%) memiliki modal
termasuk dalam kriteria sangat tinggi. 14 responden (37%) memiliki modal
termasuk dalam kriteria tinggi. 13 responden (34%) memiliki modal termasuk
dalam kriteria rendah. 7 responden (18%) memiliki modal termasuk dalam kriteria
sangat rendah. Secara klasikal rata-rata persentase modal sebesar
60.31%maksimum 91.67% dan minimum 25.00%. Untuk lebih jelasnya berikut
disajikan diagram batang tentang modal.
B
r
m
h
m
k
E
k
m
i
s
m
l
k
B. Pembah
Sega
rangsang da
merupakan
harapan, pe
mengarahka
kecenderung
Hasi
Elektro Uni
kategori ting
Ada
mahasiswa P
intrinsik ma
sama-sama m
masuk dalam
lebih domin
komponen-k
5
G
hasan
ala perbuata
ari luar, teta
seperangka
endirian, p
an individu k
gan untuk be
l penelitian
iversitas Ne
ggi yaitu seb
beberapa in
Pendidikan
aupun secara
memberikan
m kategori
nan jika diba
komponen m
0%
50%
SangTing
11
Gambar 16.
an manusia
api tidak aka
t mental y
rasangka r
kepada suatu
erwirausaha.
menunjukka
egeri Semar
besar 76,00%
ndikator yan
Teknik Elek
a ekstrinsik.
n dorongan t
tinggi, akan
andingkan de
minat tersebu
gat gi
Ting
1%
3
M
Bagan distri
timbul ka
an terjadi se
yang terdiri
rasa takut
u pilihan tert
an bahwa mi
ang untuk
%.
g menunjuk
ktro Univers
Diantara fa
terhadap min
n tetapi doro
engan doron
ut dukungan
ggi Ren
7% 3
Modal
ibusi modal
arena doron
esuatu jika
dari suatu
atau kecen
tentu termas
inat mahasis
berwirausah
kkan tingginy
sitas Negeri
aktor intrins
nat mahasis
ongan dari
ngan dari lua
paling tingg
dah SanRen
34%1
ngan dari d
tidak bermi
u campuran
nderungan
uk di dalam
swa Pendidik
ha telah ma
ya minat be
Semarang b
ik dan fakto
wa berwirau
dalam diri
ar diri mahas
gi diberikan
ngat dah
18%
68
dalam dan
inat. Minat
perasaan,
lain yang
mnya adalah
kan Teknik
asuk dalam
rwirausaha
baik secara
or intrinsik
usaha yang
mahasiswa
siswa. Dari
oleh faktor
69
pendapatan, kemudian diikuti oleh potensi (kemampuan keilmuan), eksistensi,
kemampuan bersaing, perasaan senang, harga diri,masyarakat, pendidikan dan
keluarga.
Pilihan untuk menjadi pengusaha merupakan alternatif pilihan yang tepat.
Paling tidak, dengan berwirausaha berarti menyediakan lapangan kerja bagi diri
sendiri tidak perlu bergantung kepada orang lain. Bahkan jika usaha semakin
maju, seorang wirausaha akan membuka lapangan kerja bagi orang lain.
Bagi mahasiswa Pendidikan Teknik Elektro Universitas Negeri Semarang
yang telah memiliki bekal keterampilan selama perkuliahan cenderung memiliki
minat berwirausaha yang tinggi karena menurut pandangan mereka dengan
berwirausaha mereka akan mampu memperoleh penghasilan yang lebih memadai
jika dibandingkan dengan bekerja pada orang lain. Selain tingkat penghasilan
yang lebih tinggi, pilihan berwirausaha dipandang dapat meningkatkan harga diri,
karena dengan berwirausaha mereka akan memperoleh popularitas, menjaga
gengsi, dan menghindari ketergantungannya terhadap orang lain.
Rasa senang yang tinggi di bidang elektronika juga merupakan faktor
pendorong bagi mahasiswa untuk mengembangkan jiwa wirausahanya.
Aktualisasi rasa senangnya pada usaha di bidang elektronika oleh mahasiswa
Pendidikan Teknik Elektro Universitas Negeri Semarang ditunjukkan dari
perhatiannya yang tinggi pada bidang elektronik dan perkembangannya,
keinginannya yang tinggi untuk meningkatkan keterampilan dibidang elektronik
baik melalui pendidikan secara formal di bangku perkuliahan maupun informal di
lembaga-lembaga latihan keterampilan dan juga ditunjukkan dari keberaniannya
70
dalam mengambil segala resiko yang akan dihadapi saat menjalankan usaha
nantinya.
Dari sisi lain, dukungan keluarga sangat berarti bagi mahasiswa untuk
mengembangkan minat berwirausaha, tidak hanya dukungan secara moril tetapi
juga dukungan secara materiil dalam hal ini adalah modal usaha. Minat
berwirausaha akan terbentuk apabila keluarga memberikan pengaruh positif
terhadap minat tersebut, karena sikap dan aktifitas sesama anggota keluarga saling
mempengaruhi baik secara langsung maupun tidak langsung. Orang tua yang
berwirausaha dalam bidang tertentu dapat menimbulkan minat anaknya untuk
berwirausaha dalam yang sama pula. Di samping keluarga dukungan masyarakat
sekitar, akan menambah minat mahasiswa dalam berwirausaha. Melalui kegiatan
usaha yang dilakukan oleh masyarakat di sekitarnya yang berhasil maka hal ini
dapat menarik perhatian para mahasiswa untuk meniru jejak dari tetangga maupun
kerabatnya yang telah banyak berhasil tersebut.
Peluang merupakan kesempatan yang dimiliki seseorang untuk
melakukan apa yang diinginkannya atau menjadi harapannya. Suatu daerah yang
memberikan peluang usaha elektronika akan menimbulkan minat seseorang untuk
memanfaatkan peluang tersebut. Pada kehidupan masyarakat saat ini barang-
barang elektronik bukan lagi barang yang langka, akan tetapi hampir seluruh
kehidupan manusia dapat dilakukan dengan bantuan barang-barang elektronik
tersebut. Semakin banyak digunakan produk-produk elektronik oleh masyarakat
dewasa ini tentunya dapat memberi banyak kesempatan bagi para mahasiswa
untuk mengembangkan usaha di bidang elektronik tersebut setelah mereka tamat.
71
Kesempatan ini ternyata telah mendapatkan respon yang positif dari para
mahasiswa yang ditunjukkan dari adanya keinginan dari mereka untuk
mengembangkan usaha pada bidang elektronik di daerahnya masing-masing
maupun di daerah lain yang dipandang potensial untuk mendapatkan keuntungan
tinggi.
Dibandingkan dengan hasil penelitian terdahulu secara garis besar hasil
penelitian ini tidak berbeda, dimana pada dasarnya mahasiswaa Pendidikan
Teknik Elektro Universitas Negeri memiliki minat berwirausaha yang tinggi,
namun pada penelitian ini peluang berwirausaha lebih tinggi dibandingkan dengan
hasil penelitian terdahulu, hal ini disebabkan pada zaman ini banyak barang-
barang elektro jenis baru yang beredar dimasyarakat, sehingga diperlukan banyak
ahli untuk memperbaiki barang elektro tersebut.
Komponen terakhir yang tidak kalah pentingnya dalam menunjang minat
berwirausaha adalah faktor pendidikan. Melalui bekal pendidikan dan
keterampilan yang memadai maka akan meningkat keberanian dari para
mahasiswa untuk membuka usaha.
72
BAB 5
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang diuraikan pada
Bab IV dapat diambil simpulan sebagai berikut.
1. Minat berwirausaha mahasiswa Pendidikan Teknik Elektro Universitas
Negeri Semarang termasuk dalam kategori tinggi dengan indeks persentase
75,00%.
2. Peluang berwirausaha mahasiswa Pendidikan Teknik Elektro Universitas
Negeri Semarang termasuk dalam kategori tinggi dengan indeks persentase
68,64%
3. Komputer menjadi peluang usaha yang paling diminati oleh mahasiswa,
dengan indeks persentase 37%, kemudian diikuti oleh peluang usaha lain dan
dengan indeks persentase 34%, dan elektronika dengan insdeks persentase
21% sedangkan yang paling rendah peluang usaha otomotif dengan indeks
persentase 8%. Hal ini disebabkan mahasiswa yang notabenya hidup di
kalangan akademisi, hampir setiap hari melihat masalah-masalah yang
berkaitan dengan komputer mulai dari kerusakan software maupun hardware
sehingga kebanyakan mahasiswa berkomitmen memilih komputer sebagai
peluang usahanya. Tabulasi peluang usaha yang dipilih dapat dilihat pada
lampiran 11.
73
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan diperoleh saran sebagai
berikut.
1. Mahasiswa harus menyadari arti penting dari wirausaha agar jiwa wirausaha
itu dapat tumbuh dalam diri mahasiwa guna menurunkan tingkat
pengangguran yang makin hari makin bertambah jumlahnya.
2. Mahasiswa diharapkan dapat mengembangkan wirausaha dalam bentuk nyata
sehingga dapat memberi manfaat baik untuk pribadi, universitas dan negara
Indonesia dengan senantiasa memanfaatkan peluang yang ada disekelilingnya
untuk dikonversikan menjadi sumber usaha.
3. Berdasarkan simpulan di atas, penulis menyarankan kepada pihak lembaga
khususnya Jurusan Pendidikan Teknik Elektro Universitas Negeri Semarang
yaitu untuk meningkatan kualitas pengajaran khususnya pada mata kuliah
praktek, dan dapat menyediakan fasilitas (sarana dan prasarana) yang
mendukung wirausaha.
74
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Abu. 1992. Psikologi Umum. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Ali, Muhammad. 1993. Penelitian Prosedur dan Strategi. Bandung: Angkasa.
Alma, Buchari. 2001. Kewirausahaan. Bandung: Alfa Beta
Mapiere, Andi. 1982. Psikologi Remaja. Surabaya: Usaha Nasional.
Muhadjir, Noeng. 1992. Pengukuran kepribadian. Yogyakarta: Rake Sarasih.
Nasution, Arman Hakim. 2007. Membangun Spirit Teknopreneurship. Yogyakarta: Andi.
Purwanto, Edi. 1996. Statistik I.
Sukardi, Dewa Ketut. 1998. Pendidikan Konseling Bimbingan Karir. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Suharsimi Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Edisi Revisi VI) Jakarta: PT Rineka Cipta. Suryana. 2011. Kewirausahaan. Jakarta: Salemba Empat.
Tarsis Tarmudji. 1996. Prinsip-prinsip Kewirausahaan. Yogyakarta: Liberti.
Universitas Negeri Semarang. 2010. Panduan Penulisan Karya Ilmiah Semarang: UNNES Pres.
www.wikipedia.org. Pembelajaran Kewirausahaan. (27 Maret 2012).
75
Lampiran 1
Daftar Responden
76
77
78
79
80
KISI-KISI ANGKET MINAT DAN PELUANG BERWIRAUSAHA
Variabel Indikator Sub indikator Item
Minat Berwirausaha
Intrinsik 1. Pendapatan 2. Harga diri
3. Potensi / kemampuan keilmuan
4. Eksistensi 5. Kemampuan
bersaing 6. Perasaan senang
Ektrinsik 1. Keluarga 2. Masyarakat 3. Lingkungan
pendidikan
a. Popularitas b. Gengsi c. Menghindari
ketergantungan
a. Perhatian b. Keinginan c. Meningkatkan
keterampilan d. Berani
mengambil resiko e. Kreatif f. Inovatif
1,2,3
4 5,6,7,8
9
10,11,12
13,14 15,16
17,18
19,20,21 22,23
24,25,26,27
28,29,30
31,32,33,34
35,36 37,38,,39
40,41
Peluang Berwirausaha
1. Kesempatan 2. keterampilan
dibidang usaha 3. Modal
a. Jasa b. Produk
42,43,44,45 46, 47
48,49,50
Angket Penelitian MINAT DAN PELUANG BERWIRAUSAHA
Lampiran 2
Lampiran 3
81
Nama :…………………….
Nim :…………………….
Semester :…………………….
Petunjuk pengisian angket
1. Tulis nama dan identitas anda pada tempat yang disediakan.
2. Bacalah baik-baik setiap butir pertanyaan.
3. Isilah semua pertanyaan yang tersedia dan pilih salah satu jawaban yang
paling benar sesuai dengan anda secara jujur dan benar dengan memberi
check list (√)
Keterangan jawaban:
SS : Sangat Setuju yang berarti jawaban Tinggi Sekali terhadap
pernyataan tersebut dengan bobot nilai “4”. S : Setuju yang berarti jawaban Tinggi terhadap pernyataan
tersebut dengan bobot nilai “3”. TS : Tidak Setuju yang berarti jawaban Sedang terhadap
pernyataan tersebut dengan bobot nilai “2”.
STS : Sangat Tidak Setuju yang berarti jawaban Rendah terhadap
pernyataan tersebut dengan bobot nilai “1”.
No. Pernyataan SS S TS STS
1 Saya ingin berwirausaha atau membuka usaha sendiri karena cukup menjanjikan memberikan penghasilan
2 Saya ingin berwirausaha atau membuka usaha sendiri agar dapat memperoleh penghasilan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari
3 Menurut saya dengan berwirausaha dapat memperoleh penghasilan yang tidak kalah dengan bekerja diperusahaan atau instansi pemerintah
4 Dengan berwirausaha saya dapat meningkatkan harga diri karena saya dapat bekerja atau atas kemauan sendiri tanpa atas orang lain yang mengatur
82
5 Saya ingin berwirausaha atau membuka usaha sendiri agar lebih dihormati oleh orang lain
6 Dengan berwirausaha, saya dapat menjadi seorang pemimpin bagi usaha saya sendiri dan bahkan dapat mengatur karyawan atau pegawai yang membantu saya
7 Saya ingin berwirausaha atau membuka usaha sendiri agar tidak diremehkan orang lain
8 Saya ingin berwirausaha karena tidak ingin menjadi beban bagi orang tua
9 Saya mampu untuk berwirausaha dan mengembangkan usaha
10 Saya ingin berwirausaha karena saya mempunyai jiwa wirausaha
11 Selama dibangku perkuliaha saya pernah mendapatkan ilmu tentang kewirausahaan
12 Saya yakin dengan berwirausaha bisa meningkatkan ekonomi masyarakat
13 Dengan berwirausaha saya yakin akan mengurangi banyaknya pengangguran
14 Saya yakin kemampuan saya dalam berwirausaha tidak banyak dimiliki oleh orang lain
15 Saya mempunyai strategi sendiri untuk menciptakan sebuah lapangan pekerjaan
16 Saya ingin berwirausaha atau membuka usaha sendiri karena lebih enak dari pada bekerja pada orang lain
17 Saya ingin mencari informasi mengenai berwirausaha baik melalui media massa atau langsung kewirausahawan yang bersangkutan
18 Saya ingin memperhatikan wirausahawan-wirausahawan yang telah berhasil sebagai pandangan atau acuan dalam berwirausaha
19 Saya ingin berwirausaha atau membuka usaha sendiri berlandasan pada keuletan yang saya miliki
20 Saya ingin berwirausaha atau membuka usaha sendiri karena saya dapat mengembangkan kemampuan dengan bebas, dan saya dapat
83
bekerja sesuai kemampuan saya tanpa terikat suatu aturan baku
21 Saya ingin berwirausaha atau membuka usaha sendiri yang bergerak dibidang selain keahlihan yang saya kuasai
22 Untuk menambah pengetahuan tentang macam-macam wirausaha yang akan saya mulai saya mencari informasi melalui media cetak dan media elektronik beserta para pakarnya
23 Saya tetap bertekat untuk berwirausaha dan siap menanggung resikonya
24 Risiko apapun dalam berwirausaha sangat diperhatiakan walaupun nilainya kecil
25 Saya ingin berwirausaha maka saya siap menanggung akibat yang saya lakukan
26 Mudah bagi saya untuk mencari pemecahan terhadap berbagai masalah
27 Saya mempunyai ide-ide atau pendapat-pendapat baru untuk berwirausaha
28 Saya mempunyai imajinasi yang baik dalam berwirausaha
29 Kemampuan saya dalam berwirausaha merupakan hal-hal yang baru
30 Saya mencoba dengan cara-cara baru dalam melakukan sesuatu
31 Saya senang menemukan hal-hal baru dan aneh untuk dikerjakan
32 Guna mempelajari sesuatu yang baru, saya sering mendalami sesuatu bidang dimana saya tidak memiliki latar belakang atau hanya tau sedikit
33 Tanggapan dari keluarga jika saya berkeinginan untuk berwirausaha atau membuka usaha sendiri setelah lulus nanti sangat mendukung
34 Saya ingin mengikuti jejak orang tua saya sebagai seorang wirausaha
35 Saya ingin berwirausaha karena lingkungan masyarkat disekitar saya banyak yang berwirausaha
84
36 Saya ingin berwirausaha setelah melihat dunia usaha disekitar tempat tinggal saya yang berhasil
37 Saya ingin berwirausaha karena lingkungan tempat tinggal saya sangat mendukung berkreasi
38 Prospek usaha dalam bidang yang saya tekuni pada saat ini dapat diandalkan untuk memenuhi kebutuhan hidup
39 Berwirausaha atau membuka usaha sendiri merupakan pilihan yang terbaik pada saat Negara masih mengalami krisis ekonomi saat ini, dimana perusahaan yang bangktrut dan menyebabkan banyaknya jumlah PHK, dan sedikitnya lapangan pekerjaan yang ada
40 Saya didaerah yang banyak menjanjikan peluang usaha karena itu saya ingin berwirausaha atau punya usaha sendiri karena kemungkinan untuk berhasil
41 Mata pelajaran baik teori maupun praktek memberikan bekal kemampuan dan kertampilan bagi saya untuk berwirausaha
42 Dengan ketrampilan yang saya peroleh selama kuliah saya ingin memanfaatkannya untuk berwirausaaha
43 Saya selalu berusaha sungguh-sungguh untuk mempunyai usaha sendiri walaupun mengalami kegagalan
44 Menurut saya saat ini mudah untuk berwirausaha karena saya mempunyai skil atau bakat wirausaha
45 Saya mempunyai pandangan kedepan mengenai usaha yang saya pilih
Isilah semua pertanyaan yang tersedia dan pilih salah satu jawaban yang menurut anda benar dengan memberi tanda silang (X)
46. Setelah lulus kuliah nanti saya akan berwirausaha dibidang
a. Elektronika c. Otomotif
85
b. Komputer d. lain‐lain (sebutkan: ……….. .)
47. dibidang usaha apakah yang nanti akan anda tekuni
a. Jasa c. kontraktor
b. Produk d. lain-lain (sebutkan:…………)
48. dari manakah anda mendapatkan ilmu tentang wirausaha
a. kuliah c. orang tua
b. seminar d. lain-lain (sebutkan:………)
49. untuk memulai berwirausaha saya membutuhkan modal sebesar
a. 1 juta – 5 juta c. 6 juta – 10 juta
b. 11 juta – 20 juta d. lebih dari 20 juta
50. darimanakah modal yang anda peroleh untuk memulai berwirausaha
a. bank c. koperasi
b. orang tua d. lain-lain (sebutkan:……….)
Lampiran 4
Daftar responden uji coba mahasiswa pendidikan teknik elektro terhadap minat dan peluang bewirausaha
86
No Kode Respond Nama Nim Semester
1 UC.1 AGUNG MEISA A 5301408050 IX 2 UC.2 AHMAD IKBAR F 5301408027 IX 3 UC.3 ARDI RAHMAN W 5301408024 IX 4 UC.4 DEDI EKO NURCAHYO 5301408029 IX 5 UC.5 DWI NOVIANTO 5301408054 IX 6 UC.6 FANNY HIMAWAN 5301408011 IX 7 UC.7 FARLY SETIAWAN 5301408079 IX 8 UC.8 FERY PURWANTO 5301408084 IX 9 UC.9 HENDRA BAYUONO 5301408013 IX 10 UC.10 HUDA WIDYANTORO 5301408080 IX 11 UC.11 INDRA ARDIYANSAH 5301408057 IX 12 UC.12 JAELANI AUFA 5301408065 IX 13 UC.13 NURKA SURYA N 5301408041 IX 14 UC.14 PUSPA LULUK A 5301408073 IX 15 UC.15 SAIFUL AMRI 5301408047 IX 16 UC.16 SETYA ASDIYANTO 5301408034 IX 17 UC.17 SONI SUSILO 5301408019 IX 18 UC.18 TAUFIQURROKHMAN 5301408021 IX 19 UC.19 VARIKA WICAKSONO 5301408031 IX 20 UC.20 YAHYA N 5301408039 IX
87
Lampiran 5
Hasil Ujicoba Angket
88
Lampiran 5 (Lanjutan)
89
Lampiran 5 (Lanjutan)
90
Lampiran 6
Perhitungan Validitas Angket Penelitian
Tabulasi penelitian angket nomor1
No. X Y X2 Y2 XY 1 3 176 9 30976 528 2 4 167 16 27889 668 3 3 164 9 26896 492 4 3 175 9 30625 525 5 2 105 4 11025 210 6 3 135 9 18225 405 7 4 143 16 20449 572 8 3 131 9 17161 393 9 4 176 16 30976 704
10 4 173 16 29929 692 11 4 142 16 20164 568 12 4 134 16 17956 536 13 2 147 4 21609 294 14 4 178 16 31684 712 15 1 120 1 14400 120 16 4 183 16 33489 732 17 4 188 16 35344 752 18 3 159 9 25281 477 19 3 134 9 17956 402 20 3 175 9 30625 525
S 65 3105 225 492659 10307
X Y X2 Y2 XY
r
( )( )( ){ } ( ){ }2222xyr
ΣΥ−ΝΣΥΣΧ−ΝΣΧ
ΣΥΣΧ−ΝΣΧΥ=
91
r 206140 201825
4500 4225 x 9853180 9641025
r 0,365
Pada a = 5% dengan N = 30 diperoleh r tabel = 0,440. Karena rxy > r table
maka dapat disimpulkan bahwa item soal no 1 Valid.
Variansi T
koefisien
Pad
Lampiran 7
Perh
Total
4926
=
= 558,
n reliabilita
r11
r11
da a = 5% dmaka d
7
hitungan Rel
659 - 3
20
,30
as
= 5
51
= 0,95
engan N = 2dapat disimpu
liabilitas Ang
105 2 20
51 x
- 1
9
20 diperolehulkan bahwa
gket Peneliti
x (
h r tabel = 0,44a angket ters
ian
1 - 33
558
40. Karena rsebut reliabe
92
3,64 )8,30
r11 > r tabel el.
93
Lampiran 8
Tabulasi Penelitian
94
Lampiran 8 (lanjutan)
95
Lampiran 8 (lanjutan)
96
Lampiran 9
In8
6243
2
0%
10%
20%
30%
40%
50%
Lampiran
nterval Perse1,26% - 100,51% - 81,25,76% - 62,50
25% - 43,75%
MMR
Sangat Tinggi
42%
9 (lanjutan)
Tab
en K0% San5% 0% R% Sang
Jumlah Maksimum Minimum Rata-rata Kriteria
Tinggi
47%
Pe
bel Pendapat
Kriteria ngat TinggiTinggi Rendah gat Rendah
Rendah SR
11%
ndapata
tan
Frekuens16
18
4
0
38
10
5
8
Sangat Rendah
0%
an
si Persenta42%
47%
11%
0%
100%
00,00%
50,00%
81,25% T
Penda
97
asi
apatan
98
No Kode Respond Nama Nim Semester
1 R.1 AGUS LESTARI WIDODO 5301409042 VII 2 R.2 AHMAD FARIKH IZZAULHAQ 5301409054 VII 3 R.3 ARDIAN PUTRADI 5301409080 VII 4 R.4 ARIS HIDAYAT 5301409098 VII 5 R.5 ARISTA BANU ARDI 5301409022 VII 6 R.6 DIMAS FATRIA KUSNUL LUL HUDA 5301409065 VII 7 R.7 DIMAS PRAFITA H 5301409104 VII 8 R.8 GANI PRAKASA 5301409035 VII 9 R.9 GURUH LATIFUTULLAH 5301409028 VII 10 R.10 IFA FAJAR KURNIAWAN 5301409095 VII 11 R.11 IKA ANJAR KUMALA SARI 5301409095 VII 12 R.12 IKKE RAHMADANI 5301409105 VII 13 R.13 MAULA FIRDHA SAFALA 5301409055 VII 14 R.14 MUH. ARIF PRASETYA 5301409078 VII 15 R.15 MUH. NURUL UMAM 5301409100 VII 16 R.16 MUHAMAD HUSNI NUR 5301409047 VII 17 R.17 MUHAMAD JEJEN SUKRILAH 5301409029 VII 18 R.18 RAIS ALFIAN A 5301409096 VII 19 R.19 RIZKY NOVIANTO 5301409025 VII 20 R.20 SARTINI 5301409027 VII 21 R.21 YOFFAN BIMA GRAHA 5301409017 VII
Lampiran 10
Daftar Responden Penelitian
99
No Kode Respond Nama Nim Semester
23 R.23 CHANDRA EKO WICAKSONO 5301408058 IX 24 R.24 DANI ROCHADI 5301408053 IX 25 R.25 DONI FIRSTANTO 5301408044 IX 26 R.26 FASTABIK HIDAYATULLAH 5301408022 IX 27 R.27 FRENKY OCTANIO M 5301408042 IX 28 R.28 IMAM RUDI PRADANA 5301408005 IX 29 R.29 MUHAMAD NURUDIN 5301408067 IX 30 R.30 NUR CAHYANTO DWI PUTRA 5301408038 IX 31 R.31 RAHMAN ADI 5301408028 IX 32 R.32 RISKY VIA YULIANTARI 5301408055 IX 33 R.33 RIZQI ALBAR 5301408049 IX 34 R.34 SHULKAN ASY'ARI 5301408015 IX 35 R.35 SLAMET WIYONO 5301408071 IX 36 R.36 TAUFIK NUR 5301408059 IX 37 R.37 YANUAR ARIF PRAMANA 5301408023 IX 38 R.38 ZULFA ALBAR H 5301408036 IX
Lampiran 10 (lanjutan)
100
Tabulasi Peluang Wirausaha
NO Kode resp
Peluang Wirausaha
46 47 48 49 50 1 R ‐ 1 Komputer Jasa Kuliah 6-10 Juta Koperasi 2 R ‐ 2 Lain-lain Produk Lain-lain 11-20 Juta Bank 3 R ‐ 3 Komputer Jasa Lain-lain 11-20 Juta Bank 4 R ‐ 4 Elektronika Jasa Kuliah Lebih dari 20 Juta Lain-lain 5 R ‐ 5 Komputer Jasa Seminar 1-5 Juta Orang tua 6 R ‐ 6 Otomotif Produk Lain-lain 11-20 Juta Orang tua 7 R ‐ 7 Komputer Jasa Lain-lain Lebih dari 20 Juta Koperasi 8 R ‐ 8 Komputer Produk Orang tua 11-20 Juta Koperasi 9 R ‐ 9 Elektronika Jasa Kuliah 6-10 Juta Lain-lain
10 R ‐ 10 Lain-lain Produk Lain-lain 1-5 Juta Lain-lain 11 R ‐ 11 Lain-lain Produk Lain-lain 6-10 Juta Lain-lain 12 R ‐ 12 Elektronika Produk Lain-lain 11-20 Juta Bank 13 R ‐ 13 Lain-lain Produk Orang tua 6-10 Juta Koperasi 14 R ‐ 14 Komputer Produk Kuliah 6-10 Juta Lain-lain 15 R ‐ 15 Elektronika Jasa Kuliah 6-10 Juta Koperasi 16 R ‐ 16 Lain-lain Jasa Lain-lain 1-5 Juta Lain-lain 17 R ‐ 17 Elektronika Jasa Seminar 6-10 Juta Bank 18 R ‐ 18 Lain-lain Lain-lain Kuliah 6-10 Juta Orang tua 19 R ‐ 19 Lain-lain Produk Lain-lain 11-20 Juta Orang tua 20 R ‐ 20 Lain-lain Kontraktor Seminar Lebih dari 20 Juta Lain-lain 21 R ‐ 21 Elektronika Jasa Kuliah 11-20 Juta Bank 22 R ‐ 22 Elektronika Jasa Lain-lain Lebih dari 20 Juta Orang tua 23 R ‐ 23 Elektronika Jasa Orang tua 6-10 Juta Orang tua 24 R ‐ 24 Komputer Produk Lain-lain 11-20 Juta Bank 25 R ‐ 25 Komputer Jasa Kuliah 1-5 Juta Koperasi 26 R ‐ 26 Komputer Jasa Lain-lain Lebih dari 20 Juta Bank 27 R ‐ 27 Komputer Lain-lain Lain-lain Lebih dari 20 Juta Lain-lain 28 R ‐ 28 Komputer Lain-lain Lain-lain 6-10 Juta Koperasi 29 R ‐ 29 Lain-lain Produk Kuliah 6-10 Juta Bank 30 R ‐ 30 Komputer Jasa Kuliah Lebih dari 20 Juta Bank
Lampiran 11
101
31 R ‐ 31 Lain-lain Lain-lain Lain-lain 11-20 Juta Koperasi 32 R ‐ 32 Lain-lain Jasa Orang tua 1-5 Juta Orang tua 33 R ‐ 33 Komputer Jasa Kuliah Lebih dari 20 Juta Bank 34 R ‐ 34 Elektronika Lain-lain Orang tua 11-20 Juta Bank 35 R ‐ 35 Komputer Jasa Lain-lain 6-10 Juta Orang tua 36 R ‐ 36 Lain-lain Jasa Lain-lain 6-10 Juta Bank 37 R ‐ 37 Komputer Produk Kuliah Lebih dari 20 Juta Orang tua 38 R ‐ 38 Otomotif Jasa Kuliah Lebih dari 20 Juta Bank
Lampiran 11 (Lanjutan)
102
Tabel nilai-nilai r product moment
N Taraf Signif
N Taraf Signif
N Taraf Signif
5% 1% 5% 1% 5% 1% 3 0.997 0.999 26 0.388 0.496 55 0.266 0.3454 0.950 0.990 27 0.381 0.487 60 0.254 0.3305 0.878 0.959 28 0.374 0.478 65 0.244 0.3176 0.811 0.917 29 0.367 0.470 70 0.235 0.3067 0.754 0.874 30 0.361 0.463 75 0.227 0.2968 0.707 0.834 31 0.355 0.456 80 0.220 0.2869 0.666 0.798 32 0.349 0.449 85 0.213 0.27810 0.632 0.765 33 0.344 0.442 90 0.207 0.27011 0.602 0.735 34 0.339 0.436 95 0.202 0.26312 0.576 0.706 35 0.334 0.430 100 0.195 0.25613 0.553 0.684 36 0.329 0.424 125 0.176 0.23014 0.532 0.661 37 0.325 0.418 150 0.159 0.21015 0.514 0.641 38 0.320 0.413 175 0.148 0.19416 0.497 0.623 39 0.316 0.408 200 0.138 0.18117 0.482 0.606 40 0.312 0.403 300 0.113 0.14818 0.468 0.590 41 0.308 0.398 400 0.098 0.12819 0.456 0.575 42 0.304 0.393 500 0.088 0.11520 0.444 0.561 43 0.301 0.384 600 0.080 0.10521 0.433 0.549 44 0.297 0.384 700 0.074 0.09722 0.423 0.537 45 0.294 0.380 800 0.070 0.09123 0.413 0.526 46 0.291 0.376 900 0.065 0.08624 0.404 0.515 47 0.288 0.372 1000 0.062 0.08125 0.396 0.505 48 0.284 0.368 49 0.281 0.364
50 0.279 0.361
Lampiran 12