MODEL ALTERNATIF FILM PENDEK ANIMASI 3D BAGI ANAK-ANAK

12
161 Volume 12 Nomor 2, Desember 2014 Alfan Setyawan: Model Alternatif Film Pendek Animasi 3D bagi Anak-Anak A. Pengantar Film Animasi Film animasi telah menjadi fenomena global yang berkembang dengan baik pada abad 20 dan film animasi bukan lagi untuk dinikmati anak-anak akan tetapi juga orang dewasa. Pemanfaatan film animasi berkembang sangat pesat kedalam banyak bidang, salah satunya sebagai media hiburan pendidikan bagi anak-anak melalui pendekatan sejarah kebudayaan bangsa Indonesia. Sejauh pengamatan peneliti, masih banyak orang menganggap bahwa film animasi cenderung digunakan untuk kebutuhan film komersial MODEL ALTERNATIF FILM PENDEK ANIMASI 3D BAGI ANAK-ANAK Alfan Setyawan Akademi Seni dan Desain Indonesia (ASDI) Surakarta Jl. Slamet Riyadi, Surakarta ABSTRAK Artikel ini membahas tentang bentuk Sendratari Mahakarya Borobudur yang dijadikan model dalam pembuatan film pendek animasi 3D bagi anak-anak. Permasalahan penelitian ini terletak pada model alternatif animasi 3D bagi anak-anak terhadap sendratari Mahakarya Borobudur. Metode penelitian ini adalah kualitatif. Sumber data penelitian diperoleh dari sumber tertulis, karya, narasumber, dan dokumentasi audio video sendratari Mahakarya Borobudur. Data dikumpulkan melalui studi pustaka dan karya, observasi, wawancara, dan dokumentasi. Proses analisis data melalui beberapa tahapan, yaitu pengumpulan data, reduksi, sajian data, serta kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh data mengenai Sendratari Mahakarya Borobudur sebagai model alternatif film pendek animasi 3D. Cerita sendratari Mahakarya Borobudur memiliki kandungan nilai-nilai moral yang dikemas sebagai model alternatif film pendek animasi 3D mampu berperan membangun karakter bangsa, yakni menjadikan manusia Indonesia seutuhnya. Rekomendasi model film pendek animasi 3D memiliki durasi waktu 15 menit. Model rekomendasi film pendek animasi 3D Sendratari Mahakarya Borobudur berupa story (cerita), visual design dan storyboard. Kata kunci: Sendratari, Mahakarya Borobudur, Animasi 3D ABSTRACT The article discusses about the form of Sendratari Mahakarya Borobudur (the ballet of Borobudur great work) that is used to be a model in the making of 3D animation short film for children. The problem of research is the alternative model of 3D animation for children towards Sendratari Mahakarya Borobudur. The research uses qualitative method. The research data is collected from written sources, art works, key persons, and the audio video documentation of Sendratari Mahakarya Borobudur. Data is collected by library study, works, observation, interview, and documentation. Data analysis process covers several stages including data collecting, reduction, data presentation, and summary. Based on the research, it shows that Sendratari Mahakarya Borobudur is chosen to be an alternative model of 3D animation short film. The story of Sendratari Mahakarya Borobudur has moral values packed as the alternative model of 3D animation short film and supposed to have an important role in making the native characteristic in order to become a completely Indonesian people. The recommended model of 3D animation short film has duration of 15 minutes and it is a story of visual design and storyboard. Keywords: Sendratari (ballet), Mahakarya (great work) Borobudur, 3D animation dan acara televisi. Film pendek animasi 3 dimensi (short movie 3D animation) tumbuh berkembang sepanjang abad ke 20. Film pendek animasi 3D (3 dimensi) dibuat bukan hanya untuk mengikuti kegiatan festival film animasi dan bukan juga hanya diuggah di media online seperti Youtube dan Vimeo, tetapi lebih utama difungsikan untuk menunjukkan perkembangan konsep, teknik, dan tren film animasi ke depannya. Sebagai contoh studio animasi 3D Hollywood seperti Studio animasi Pixar, Dreamwork dan Illumination. Di United State, hampir semua film animasi komersial didominasi oleh studio besar Hollywood. Negara- negara di Eropa mencoba untuk mengejar dengan

Transcript of MODEL ALTERNATIF FILM PENDEK ANIMASI 3D BAGI ANAK-ANAK

Page 1: MODEL ALTERNATIF FILM PENDEK ANIMASI 3D BAGI ANAK-ANAK

161Volume 12 Nomor 2, Desember 2014

Alfan Setyawan: Model Alternatif Film Pendek Animasi 3D bagi Anak-Anak

A. Pengantar

Film AnimasiFilm animasi telah menjadi fenomena global

yang berkembang dengan baik pada abad 20 dan filmanimasi bukan lagi untuk dinikmati anak-anak akantetapi juga orang dewasa. Pemanfaatan film animasiberkembang sangat pesat kedalam banyak bidang,salah satunya sebagai media hiburan pendidikan bagianak-anak melalui pendekatan sejarah kebudayaanbangsa Indonesia. Sejauh pengamatan peneliti, masihbanyak orang menganggap bahwa film animasicenderung digunakan untuk kebutuhan film komersial

MODEL ALTERNATIF FILM PENDEK ANIMASI 3DBAGI ANAK-ANAK

Alfan SetyawanAkademi Seni dan Desain Indonesia (ASDI) Surakarta

Jl. Slamet Riyadi, Surakarta

ABSTRAK

Artikel ini membahas tentang bentuk Sendratari Mahakarya Borobudur yang dijadikan model dalam pembuatanfilm pendek animasi 3D bagi anak-anak. Permasalahan penelitian ini terletak pada model alternatif animasi3D bagi anak-anak terhadap sendratari Mahakarya Borobudur. Metode penelitian ini adalah kualitatif. Sumberdata penelitian diperoleh dari sumber tertulis, karya, narasumber, dan dokumentasi audio video sendratariMahakarya Borobudur. Data dikumpulkan melalui studi pustaka dan karya, observasi, wawancara, dandokumentasi. Proses analisis data melalui beberapa tahapan, yaitu pengumpulan data, reduksi, sajian data,serta kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh data mengenai Sendratari Mahakarya Borobudursebagai model alternatif film pendek animasi 3D. Cerita sendratari Mahakarya Borobudur memiliki kandungannilai-nilai moral yang dikemas sebagai model alternatif film pendek animasi 3D mampu berperan membangunkarakter bangsa, yakni menjadikan manusia Indonesia seutuhnya. Rekomendasi model film pendek animasi3D memiliki durasi waktu 15 menit. Model rekomendasi film pendek animasi 3D Sendratari MahakaryaBorobudur berupa story (cerita), visual design dan storyboard.

Kata kunci: Sendratari, Mahakarya Borobudur, Animasi 3D

ABSTRACT

The article discusses about the form of Sendratari Mahakarya Borobudur (the ballet of Borobudur great work)that is used to be a model in the making of 3D animation short film for children. The problem of research isthe alternative model of 3D animation for children towards Sendratari Mahakarya Borobudur. The researchuses qualitative method. The research data is collected from written sources, art works, key persons, and theaudio video documentation of Sendratari Mahakarya Borobudur. Data is collected by library study, works,observation, interview, and documentation. Data analysis process covers several stages including datacollecting, reduction, data presentation, and summary. Based on the research, it shows that SendratariMahakarya Borobudur is chosen to be an alternative model of 3D animation short film. The story of SendratariMahakarya Borobudur has moral values packed as the alternative model of 3D animation short film andsupposed to have an important role in making the native characteristic in order to become a completelyIndonesian people. The recommended model of 3D animation short film has duration of 15 minutes and it isa story of visual design and storyboard.

Keywords: Sendratari (ballet), Mahakarya (great work) Borobudur, 3D animation

dan acara televisi. Film pendek animasi 3 dimensi(short movie 3D animation) tumbuh berkembangsepanjang abad ke 20. Film pendek animasi 3D (3dimensi) dibuat bukan hanya untuk mengikuti kegiatanfestival film animasi dan bukan juga hanya diuggah dimedia online seperti Youtube dan Vimeo, tetapi lebihutama difungsikan untuk menunjukkan perkembangankonsep, teknik, dan tren film animasi ke depannya.Sebagai contoh studio animasi 3D Hollywood sepertiStudio animasi Pixar, Dreamwork dan Illumination. DiUnited State, hampir semua film animasi komersialdidominasi oleh studio besar Hollywood. Negara-negara di Eropa mencoba untuk mengejar dengan

Page 2: MODEL ALTERNATIF FILM PENDEK ANIMASI 3D BAGI ANAK-ANAK

162 Volume 12 Nomor 2, Desember 2014

Jurnal Seni Budaya

produksi internasional dengan biaya yang tidaksedikit. Di beberapa negara Eropa, terutama Jermandan Perancis, dari pemerintahan sangat mendukungdalam pengembangan, produksi dan memasarkanfilm animasi pendek yang sifatnya independen (Hans-Martin Rall, 2010:5).

Anak-anak sebagai konsumen film animasiterbesar, sehingga orang tua menginginkan yangterbaik untuk anak-anak mereka. Secara teoritis, filmanimasi terbaik adalah yang dapat mengilhami,mendidik, menghibur, dan sekaligus membantu anak-anak untuk tumbuh berkembang. Hal ini membantuanak untuk memahami diri mereka sendiri, orang laindan belajar tentang dunia di sekitar mereka. Dalamsebuah penyiaran acara utama televisi, sebagianbesar anak-anak menonton program yangdikembangkan untuk orang dewasa, seperti halnyasinetron. Dalam pengemasannya sinetron terlalubanyak kekerasan, seks, dan terlalu banyak hal dapatberbahaya bagi anak-anak, meskipun dipantau olehorang tua mereka. Program film pendek animasi 3Duntuk anak-anak harus memberikan kualitas yangterbaik. Contohnya film pendek animasi 3D berjudulIpin dan Upin, dan Little Chrisna. Kedua judul filmtersebut memberikan pengetahuan kepada anak-anaktentang perilaku yang baik dan hal yang buruk dalamkehidupan sehari-hari mereka. Perlu menjadi perhatianbahwa tidak sedikit film pendek animasi 3D memilikikonten atau isi yang mendorong usia anak-anak untuktumbuh berkembang terlalu cepat, yang seharusnyaanak-anak harus melewati tahap-tahap masa kanak-kanak. Fi lm animasi bersifat membangun,mempromosikan, dan dapat menarik perhatiankepada anak-anak. Secara sederhana proses belajarmasa anak-anak dimulai dari melihat contoh,kemudian ditiru dan menjadi karakter.

Indonesia merupakan negara besar, kaya akansejarah budaya yang tidak dimiliki oleh bangsa lainsalah satunya sejarah budaya Candi Borobudur yangterletak wilayah di Magelang, Jawa Tengah. CandiBorobudur merupakan prasasti yang menjadi salahsatu simbol kebesaran kebudayaan BangsaIndonesia. Kemegahan seni pahat, seni arsitektural,lokasi yang sangat strategis dan rangkaian ceritaspiritual yang terpahat pada sisi candi, menjadikancandi Borobudur sebagai mahakarya warisan budayaDunia yang mendapatkan pengakuan UNESCO padatahun 1991. Informasi tentang sejarah berdirinya candiBorobudur sampai saat ini masih menjadi perdebatandi kalangan peneliti dan menjadi sebuah misteri,sehingga informasi yang berkembang di masyarakatmengenai candi Borobudur memil iki banyak

keragaman. Salah satunya arti Borobudur yang dapatdikaitkan dengan keterangan yang terdapat pada duaprasasti dari tahun 842 Cri Kahulunan meresmikanpemberian tanah dan sawah untuk menjaminberlangsungnya pemeliharaan kamula (bangunan suciuntuk memuliakan nenek moyang) diBhumisambhara. Kamula ini tidak lain adalahBorobudur, yang mungkin sekali didirikan olehSamaratungga dalam tahun 842 (Soekmono,1981:46). Di luar dari pembahasan keragamaninformasi yang berkembang mengenai candiBorobudur, hakikatnya kita dapat belajar danmemahami dari bentuk fisik pahatan yang terdapatpada sisi-sisi candi Borobudur maupun bentukarsitekturnya.

Borobudur dibangun di atas dan di sekitarlereng sebuah bukit berbentuk punden berundakdengan 6 tingkat berbentuk bujursangkar. Tiga tingkatberbentuk bujursangkar dengan sudut dilengkungkanmelingkar dan sebuah stupa induk sebagaipuncaknya. Selain sebagai lambang tertinggi agamaBuddha, Stupa Borobudur merupakan perwujutanmakrokosmos yang menurut filsafat Buddha dibagimenjadi tiga buah tingkatan, yaitu kamadatu,rupadatu, dan arupadatu. Kamadatu menggambarkanalam bawah (bhurloka), Rupadatu menggambarkanalam antara (bhuvarloka), Arupadatu menggambarkanalam atas (swahloka) (Mukhlis PaEni, 2009:91).Setiap tingkatan pada struktur candi memiliki bentukcerita ajaran kehidupan yang berbeda, yang dapatdiketahui dalam pahatan pada sisi-sisi dinding candi,dan antar tingkatan memiliki hubungan yangberkelanjutan sehingga menjadi satu kesatuan yangutuh dalam ajaran kehidupan.

Candi Borobudur merupakan artefak duniayang bersifat monumental dan mengandung nilai-nilaihistoris, religi, edukatif, sosiologis, iptek, kultural dannilai-nilai filosifis yang bermanfaat bagi kehidupanmanusia. Adapun untuk memudahkan masyarakatmemahami nilai-nilai filosofis kehidupan yangterkandung pada candi Borobudur, makadiciptakannya sebuah sajian tari kolosal berjudulSendratari Mahakarya Borobudur, dengan pementasanperdana pada tanggal 31 Agustus 2005. Bentuk sajianSendratari Mahakarya Borobudur berupa perpaduantarian Istana Kasunanan Surakarta dan tarian rakyatyang hidup dan berkembang di Kabupaten Magelang,Jawa Tengah. Kedua genre tersebut merupakanwarisan seni yang telah berkembang sejak zamanMataram Kuno abad VII. Alur cerita sendratariMahakarya Borobudur dibagi kedalam lima adegan.Adegan pertama menceritakan kehidupan

Page 3: MODEL ALTERNATIF FILM PENDEK ANIMASI 3D BAGI ANAK-ANAK

163Volume 12 Nomor 2, Desember 2014

Alfan Setyawan: Model Alternatif Film Pendek Animasi 3D bagi Anak-Anak

masyarakat dibukit Menoreh, adegan keduamenceritakan kebesaran Kerajaan Mataram Kuno,adegan ketiga menceritakan suasana kerakyatan,gotong-royong, dan kebersamaan masyarakat di bukitMenoreh, adegan keempat menceritakan tentangpembangunan Candi Borobudur, adegan kelimamenceri takan semua lapisan masyarakatmengadakan doa bersama untuk mensyukuri atasselesainya pembangunan Candi Borobudur (Haryono,Timbul, dkk, 2011:27-89).

Bentuk penyampaian informasi melalui sajiansendratari Mahakarya Borobudur memiliki daya tariktersendiri di benak penikmat seni. Untuk memenuhikeragaman karakter penikmat seni khusunyakalangan anak-anak, sajian berupa sendratari harusselalu dikembangkan agar anak-anak dapatmemahami ceritera tentang candi Borobudur yangdisampaikan melalui sendratari Mahakarya Borobudur.Anak-anak merupakan generasi emas yang nantinyaakan menjadi penerus bangsa, sehingga sudahmenjadi kewajiban dari semua kalangan khususnyabidang keilmuan seni untuk memberikan informasi,dan media yang tepat bagi anak-anak. Untukmemudahkan anak-anak dalam memahami pesanyang disampaikan pada sendratari MahakaryaBorobudur, haruslah ada rekomedasi model alternatifmedia yang tepat bagi anak-anak. Media yang tepatuntuk menyampaikan informasi bagi anak-anak berupafilm pendek animasi 3D.

Penelitian ini dilakukan sebagai rekomendasimodel alternatif film pendek animasi 3D bagi anak-anak kita. Sendratari Mahakarya Borobudur memilikikandungan nilai-nilai jiwa kejujuran, kesetiaan,keberanian, jiwa kepemimpinan, persahabatan,kearifan, integritas, tanggung jawab dan dedikasi.Sehingga dalam cerita Sendratari MahakaryaBorobudur dapat dijadikan referensi, bagi generasipenerus khususnya bagi anak-anak Indonesia, selainsebagai upaya menanamkan kecintaan terhadap senibudaya bangsa. Nilai-nilai moral yang dikemassebagai model alternatif film pendek animasi 3Dmampu berperan membangun karakter bangsa, yaknimenjadikan manusia Indonesia seutuhnya.

Berdasarkan pemaparan di atas terdapatpermasalahan utama yakni bagaimana bentukalternatif model film pendek animasi 3D bagi anak-anak yang mengangkat tema Sendratari MahakaryaBorobudur. Tujuan merekomendasikan model filmanimasi 3D Sendratari Mahakarya Borobudur sebagaialternatif film pendek animasi 3D bagi anak-anak. Filmpendek animasi 3D merupakan salah satu bentukmedia penyampaian pesan dari komunikator kepada

komunikan, dengan konsep dan ide cerita yangdivisualisasikan. Melalui penelitian sendratariMahakarya Borobudur sebagai rekomendasi modelalternatif film pendek animasi 3D untuk anak-anakmemiliki manfaat. (1) Memberikan alternatif filmpendek animasi 3D untuk anak - anak sebagai mediapendidikan dan pelestarian budaya, (2) Memberikansumbangsih dalam pelestarian budaya bangsa melaluifilm pendek animasi 3D, (3) Memberikan manfaatdalam proses pendidikan karakter bangsa usia dinimelalui film pendek animasi 3D, dan (4) Memberikanmanfaat dalam pengembangan keilmuan khususnyadisiplin ilmu perfilman animasi di Indonesia.

Metode penelitian ini adalah kualitatif.Sumber data dalam penelitian ini berupa sumbertertulis, karya, narasumber, dan dokumentasi videosendratari Mahakarya Borobudur. Data dikumpulkanmelalui studi pustaka dan karya, observasi,wawancara, dan dokumentasi. Proses analisis datamelalui beberapa tahapan, yaitu pengumpulan data,reduksi, sajian data, serta kesimpulan.

B. Alur Produksi Film Animasi 3D (Dimensi)

Proses produksi film animasi 3D diperlukanadanya alur produksi yang jelas, dengan tujuan untukefisiensi biaya, waktu dan hasil produksi yangmaksimal. Secara umum proses produksi meliputitiga tahap yakni tahap pre-production, production, danpost-production (William Vaughan, 2012: 24-68).

Bagan 1: Bagan alur produksi film animasi 3D

Page 4: MODEL ALTERNATIF FILM PENDEK ANIMASI 3D BAGI ANAK-ANAK

164 Volume 12 Nomor 2, Desember 2014

Jurnal Seni Budaya

1. Pre-production (pra-produksi)Pra-produksi adalah proses mempersiapkan

semua elemen yang terlibat dalam proses produksidan merupakan dasar dari proyek cetak biru (blueprint)dari keseluruhan proses pembuatan film animasi.Tahap pra-produksi merupakan proses mengebangkancerita, tampilan visual dan perencanaan prosesproduksi film animasi. Tahap pra-produksi terdiri daribeberapa proses, yakni.

a. Cerita (story)Cerita merupakan unsur yang sangat penting

dalam film, tanpa cerita yang kuat film animasi akanmemberikan kesan membingungkan, membosankandan menimbulkan ketidak puasan terhadap penonton.Proses pembuatan cerita yang baik, secara langsungdipengaruhi oleh calon penonton yang dilihat dariaspek demografis dan psikologis.

b. Desain visual (visual design)Desain visual merupakan hasil dari konsep

yang diwujudkan dalam bentuk visual yang dapatmenggunakan teknik skesta tradisional, digital, danpatung. Dalam proses ini, desain visual berupa.

1) Karakter film (tokoh): Karakter merupakanelemen yang menjadi unsur dan perananutama dalam menjalankan cerita. Ciri utamakarakter film animasi adalah hidup (bergerak)dan dapat berinteraksi. Karakter dalam filmanimasi tidak harus berasal manusia, tetapikarakter juga dapat berasal dari semua bendapadat, cair dan gas. Seperti contohnya batu,air, gas, pasir, mobil, tanaman, sayuran, danlain-lain.

2) Properti (aset): Properti dibuat atau diciptakanuntuk memenuhi kebutuhan dalam film, baikkebutuhan untuk karakter dan kebutuhanpendukung latar (background). Seperticontohnya mobil, senjata perang, pesawat,dan lain-lain.

3) Latar (environment): Latar atau sering disebutenvironment merupakan penggambaran yangmenunjukkan situasi dan tempat atau ruangdan waktu pada film animasi. Sebagaicontohnya suasana pegunungan di pagi hari,suasana kota yang hancur di siang hari, danlain-lain.

c. StoryboardStoryboard atau papan gambar berupa urutan

perencanaan dalam sebuah film yang digambarkanurutan-urutan kejadian berupa gambar sketsa

sederhana. Storyboard merupakan alat bantu narasiyang berupa visual, sehingga naskah cerita dan hasilvisual dapat saling terkoordinasi.

d. Animatic (Gerakan Awal)Sebelum masuk proses animatic, terdapat

proses perekaman suara awal atau sementara (trekawal/sementara). Perekaman suara dapat dilakukandengan beberapa orang, karena dalam tahap ini bukanpengisi suara sebenarnya. Animatic merupakangerakan awal atau preview dari keseluruhan film, yangdapat berupa animasi 2 dimensi ataupun berbentuk 3dimensi. Proses animatic difungsikan untukmemastikan bahwa semua elemen cerita dapatbekerja secara keseluruhan.

2. Production (Produksi)Produksi merupakan tahap di mana unsur-

unsur akhir dari animasi yang pada awalnya dibuatberdasarkan karya yang dikembangkan oleh divisipra-produksi. Divisi produksi akan mengerjakan sesuaidengan cetak biru dari divisi pra-produksi. Prosesproduksi film animasi 3d meliputi.

a. ModelingTahap modeling merupakan salah satu pilar

penting dalam setiap produksi film animasi berbasisCG (Computer Graphic). Pemodel atau di duniaanimasi sering disebut modeler bekerja membuatmodel 3d digital dengan menyesuaikan dari konsep2d baik blue print dan model sheet yang telahdipersiapkan oleh divisi pra-produksi. Seiring dengankemajuan teknologi perangkat lunak pemodelan,banyak modeler digital modern dapat membuat modeldengan kedetailan tingkat tinggi menggunakanprogram-program seperti ZBrush atau Mudbox. Untukkeperluan pembuatan animasi, modeler kemudianharus membuat ulang seluruh model dengan aliranpolygon yang lebih baik, proses ini disebut prosesretopology. Dua hal penting yang harus diperhatikandalam proses modeling 3D digital, yakni.

(1) Clean topology (topologi yang rapi): Modelerharus memahami tentang topologi danmengetahui alur wireframe setiap model,karena tanpa alur poly yang baik ketika prosesanimate (membuat pergerakan), model tidakakan bekerja dengan baik. Untuk mencapaihal tersebut, modeler harus memahamitentang anatomi, struktur otot bekerja(manusia dan hewan).

(2) Base pose (pose dasar) : Pose dasar modelyang dipersiapkan untuk divisi riging ada dua

Page 5: MODEL ALTERNATIF FILM PENDEK ANIMASI 3D BAGI ANAK-ANAK

165Volume 12 Nomor 2, Desember 2014

Alfan Setyawan: Model Alternatif Film Pendek Animasi 3D bagi Anak-Anak

tipe yakni T-Pose dan Relax Pose. Selainpose, ukuran dan posisi sumbu juga harusberada diposisi yang tepat.

b. RiggingRigging merupakan proses membuat rig

(tulang dan kontrol) pada karakter dan model lainnyayang membutuhkan segala bentuk animasi atau efek.Orang yang bekerja untuk membuat rig disebut rigger,di mana rigger selain membuat rig, selain itu jugabertanggung jawab terhadap perubahan pada model.Ketika proses animate dapat dipastikan bahwatopologi model mampu mencapai deformasi yang baiktanpa adanya kerusakan pada model.

c. Scene set up (tata letak)Proses selanjutnya yakni membuat suasana

menjadi lebih hidup dengan melakukan pengaturantata letak objek-objek (aset) seperti bangunan,kendaraan, tanaman dan properti lainnya untukdijadikan latar belakang atau lingkungan. Referensiuntuk membut scene set up berdasarkan daristoryboard dan dari hasil animatic.

d. Texturing (tekstur/warna)Tahap texturing adalah proses memberikan

tekstur atau warna pada permukaan model, baikmeniru bahan dunia nyata maupun imajinatif.

e. Animation (pergerakan)Proses animation adalah proses membuat

menggerakkan pada model (memberi nyawa model),yang nantinya bergerak sesuai dengan naskahceritanya. Berikut tahap dalam proses membuatpergerakan (animation) pada model.

1) Mengatur tata letak model. Langkah ini dapatdi lakukan menggunakan bukan modelsesungguhnya.

2) Tahap blocking. Tahap ini membuat terlebihdahulu pergerakan-pergerakan kunci dalamfilm animasi.

3) Pergerakan wajah dan lipsync (pergerakanbibir sesuai dengan vokal). Membuat ekspresiwajah yang dibutuhkan dalam film sepertiekspresi marah, senang, sedih, takut, danlain-lain.

4) Pergerakan akhir. Membuat pergerakan-pergerakan karakter secara detail sesuaidengan ketepatan durasi pergerakan.

f. EffectProses effect merupakan tahap menciptakan

semua unsur tetapi non-model dalam sebuah filmanimasi. Unsur- unsur yang dibuat yakni pergerakanair, pergerakan kain, api, kehancuran, dan lain-lain.

g. Lighting (pecahayaan)Proses lighting (pencahayaan) mengambil

peranan besar dalam tampilan akhir film animasi,karena hasil pencahayaan dapat membangunsuasana visual seperti suasana pada malam hari, pagihari, dan lain-lain. Beberapa aturan yang harusdilakukan dalam proses pencahayaan yakni.

1) Memastikan bahwa unsur-unsur untuk adeganfilm sudah diterangi dengan benar.

2) Hasil pencahayaan memenuhi persyaratanwaktu, tempat dan cuaca.

3) Memastikan kesinambungan hasilpencahayaan setiap pergantian adegan.

4) Mengatur atau mendukung suasana hati.5) Membantu komposisi pencahayaan.

h. RenderingProses rendering adalah proses akhir untuk

mengambil gambar baik berupa gambar diam (image)ataupun gambar bergerak (movie).

3. Post-production (pos-produksi)Pos-produksi merupakan proses tahap akhir

dalam pembuatan f i lm animasi. Tahap inimembutuhkan proses yang dapat memakan waktulebih panjang, karena tahap post-produksi merupakanpenyempurnaan dari semua aspek produksi akhir.Tahap pos-produksi menjadi kunci keberhasilansebuah film animasi, karena kualitas gambar dansound track dapat ditingkatkan pada tahap ini. Tahappos-produksi meliputi.

a. CompositingTahap compositing, merupakan proses

memadukan unsur-unsur visual dalam film animasiuntuk menjadikan hasil lebih baik. Unsur-unsur utamayang dipadukan antara lain, bayangan, cahaya,refleksi (pantulan), gelap terang, transparasi, dankekasaran. Pemahaman teori warna dan artistik warnapencahayaan sangat dibutuhkan dalam prosescompositing film animasi.

b. AudioAudio atau suara merupakan unsur penting

dan sangat dibutuhkan dalam produksi film animasi.Audio menyumbang 50% kesuksesan sebuah film

Page 6: MODEL ALTERNATIF FILM PENDEK ANIMASI 3D BAGI ANAK-ANAK

166 Volume 12 Nomor 2, Desember 2014

Jurnal Seni Budaya

animasi, selebihnya didukung dari unsur visual. Divisiaudio bekerja secara simultan mengembangkan efekmusik dan suara sesuai dengan animatic yang telahdibuat.

c. Final edit and delivery (editing akhir danpengiriman)Proses final edit dilakukan untuk memastikan

semua komponen yang dibutuhkan dalam film animasisudah diedit sesuai dengan storyboard. Pada tahapini sutradara bekerja bersama dengan editor untukmenentukan hasil akhir yang sesuai dengan konsepawal. Setelah selesai, film animasi dibuat masteringdan kemudian diberikan ke klien.

C. Bentuk Rekomendasi Film Animasi 3DMahakarya Borobudur

Film animasi pendek 3D yang sering dibuatdan disiarkan baik di televisi maupun di siaranprabayar, sebagian besar memiliki durasi waktu antara3 menit sampai dengan 15 menit. Karakteristik filmanimasi pendek 3D ditentukan oleh durasi waktu yangterbatas, namun dituntut untuk tetap dapatmenyampaikan pesan lewat jalan cerita yangdiangkat. Kesimpulan dari uraian di atas yaknisebelum melakukan proses fragmentasi cerita dalamSendratari Mahakarya Borobudur, hendaknya di awalidengan proses pemahaman karakteristik anak-anakdan selanjutnya melakukan fragmentasi terhadapsendratari Mahakarya Borobudur. Berdasarkanpemaparan pada uraian di atas tentang pembahasanalur proses produksi film animasi 3D, maka penelitimenyesuaikan lingkup pengakajian seni denganmemilih tahapan pra-produksi untuk membuat modelrekomendasi film animasi pendek 3D MahakaryaBorobudur bagi anak-anak. Tahapan pra-produksimeliputi proses membuat cerita (story), visual designdan storyboard.

1. Story (Cerita)Berdasarkan pada penikmat film animasi

yakni usia anak-anak, penyajian film pendek animasi3D Mahakarya Borobudur yang paling tepatmenggunakan tipe alur maju. Berikut alur cerita filmpendek animasi 3D Mahakarya Borobudur.

“Pada suatu wilayah di Asia Tenggara, JawaTengah terdapat kerajaan Mataram Kuna. Suatu ketikakehidupan masyarakat di lereng Bukit Menoreh terjadikeonaran, dan suasana mencekam. Semakin larutmalam suasana semakin mengkhawatirkan, terjadikebakaran rumah, dan masyarakat pria mengadakan

pesta candu. Pada malam itu seorang rakyat putridikejar oleh sekelompok rakyat putra untuk di ajakberpesta. Pengejaran sampai kedalam hutan, danakhirnya rakyat putri bertemu dengan Samaratunggabeserta prajurit-prajuritnya. Rakyat putri menceritakankepada Samaratungga tentang keadaan di desanya.Samaratungga merasa iba terpanggil untukmenenangkan situasi, kemudian Samaratunggamemerintahkan prajurit untuk segera menuju ke desa.Terjadi pertempuran hebat antara penduduk danprajurit, tetapi pertempuran yang sengit tidakmenimbulkan korban jiwa. Oleh Samaratungga danpara prajuritnya, rakyat pria diikat dan dikumpulkandi lapangan sekaligus rakyat putri untuk diberipengertian agar tidak melakukan keonaran dan dapathidup dalam kedamaian. Dalam benak pikiranSamaratungga, tindakan dengan langkah kekerasantidak dapat menyelesaikan permasalahan, makaharus dicarikan pemecahan permasalahan. Keesokanharinya Samaratungga kembali ke Kerajaan Mataramuntuk berguru kepada maha guru Raja RakaiPancapana Panangkaran yang tidak lain adalah ayahdari Samaratungga. Pelajaran utama yang didapatadalah tentang jalan hidup manusia untuk mencapainirwana (surga).

Setelah selesai mendalami ilmu dengansempurna, Raja Rakai Pancapana Panangkaranmengangkat Samaratungga untuk meneruskan tahtamenjadi Raja Mataram Kuno. Raja Samaratunggaingin mengabadikan ajaran dari Raja Rakai PancapanaPanangkaran di sebuah monumen candi. RajaSamaratungga memerintahkan Gunadarma dandidampingi punggawa kerajaan untuk memimpin dalamproses pembangunan monumen candi. Semuamasyarakat dilibatkan dalam proses pembangunanmonumen candi, masyarakat menggali tanah danmemecah batu untuk membuat pondasi. Halangandatang dari roh jahat berbentuk raksasa, merekamenggangu dan mengusir rakyat pria dan rakyat putriagar pembangunan monumen tidak terselesaikan.Gunadarma, sebagai pemimpin mengambil tindakanuntuk mengusir roh jahat. Dengan keberanian danketangguhan Gunadarma akirnya roh jahat dapatdiusir, dan proses pembangunan candi dapatdilanjutkan.

Waktu terus berjalan, rakyat pria dan rakyatputri mulai terlihat kelelahan dan mulai putus asa.Gunadarma mengambil sikap untuk meminta bantuanke Kerajaan Mataram, supaya mengerahkan prajurituntuk membantu masyarakat dalam menyelesaikanpembangunan monumen candi. Para prajurit datangdan segera diperintah oleh Gunadarma untuk

Page 7: MODEL ALTERNATIF FILM PENDEK ANIMASI 3D BAGI ANAK-ANAK

167Volume 12 Nomor 2, Desember 2014

Alfan Setyawan: Model Alternatif Film Pendek Animasi 3D bagi Anak-Anak

membuat kerangka bangunan candi. Suasanamenjadi ramai, gotong-royong tercipta antar statussosial yang berbeda yakni antara prajurit dan rakyatbiasa. Raksasa tergerak hatinya untuk membantuproses pembangunan candi, karena melihat situasikebersamaan, semangat, dan gotong-royong antaramasyarakat dan prajurit. Proses pembangunanmonumen dapat diselesaikan. Monumen tersebutdiberi nama “Candi Borobudur” oleh RajaSamaratungga. Akhirnya Raja Samaratungga danpunggawa-punggawa kerajaan berkumpul untukberdoa bersama seluruh masyarakat mengucapkanrasa syukur yang dipimpin oleh biksu. Suasanamasyarakat di bukit menoreh menjadi damai danreligius.

2. Konsep Tokoh Inti Film Animasi 3DMahakarya Borobudur

Desain v isual merupakan prosespengembangan unsur-unsur dalam film animasi antaralain karakter, lingkungan, dan aset pendukung.Pengembangan bentuk karakter dalam film harus asli(original) dan menarik untuk diperankan dalam filmanimasi. Bentuk setiap karakter dapat mencerminkansifat-sifat meliputi melankolis, bijaksana, sentimental,optimis, asmara, mudah marah, keras kepala, tenang,dingin dan emosional. Berikut pengembangankarakter utama dalam film pendek animasi 3DMahakarya Borobudur.

a. Raja Rakai Pancapana Panangkaran

Gambar 1. Rekomendasi model tokoh Raja RakaiPancapana Panangkaran. (Alfan, 2013)

Pengembangan tokoh Raja Rakai PancapanaPanangkaran didasarkan Sendratari MahakaryaBorobudur. Perbedaan dengan tokoh SendratariMahakarya Borobudur yakni pada mahkota, konstumyang lebih sederhana, dan bentuk fisik.

b. Raja Samaratungga

Gambar 2. Rekomendasi model tokoh RajaSamaratungga. (Alfan, 2013)

Pengembangan tokoh Raja Samaratunggadidasarkan pada tokoh Sendratari MahakaryaBorobudur. Perbedaan dengan tokoh SendratariMahakarya Borobudur yakni pada mahkota, konstumyang lebih sederhana, dan bentuk fisik. Hal yangpaling terlihat yakni warna kulit Samaratungga,didalam film animasi warna kulit menjadi warna ungudimaksudkan sebagai pribadi yang Agung. Selain ituwarna ungu dimaksudkan untuk mempermudah anak-anak untuk mengetahui tokoh utama (panutan).

c. Gunadarma

Gambar 3. Rekomendasi model tokoh Gunadarma.(Alfan, 2013)

Pengembangan tokoh Gunadarma didasarkanpada tokoh Sendratari Mahakarya Borobudur.Perbedaan dengan tokoh Sendratari MahakaryaBorobudur yakni pada mahkota, kostum yang lebihsederhana, dan bentuk fisik.

Page 8: MODEL ALTERNATIF FILM PENDEK ANIMASI 3D BAGI ANAK-ANAK

168 Volume 12 Nomor 2, Desember 2014

Jurnal Seni Budaya

d. Putri Dyah Pramudyawardhani

Gambar 4. Rekomendasi model tokoh Putri DyahPramudyawardhani. (Alfan, 2013)

Konsep tokoh Putri Dyah Pramudyawardhanididasarkan pada tokoh Sendratari MahakaryaBorobudur. Perbedaan dengan tokoh SendratariMahakarya Borobudur yakni pada mahkota, konstumyang lebih sederhana, dan bentuk fisik.

e. Roh Jahat (Raksasa) Kuru

Gambar 5. Rekomendasi model tokoh Roh Jahat(Raksasa) Kuru. (Alfan, 2013)

Pengembangan tokoh Roh jahat Kuruberbentuk raksasa didasarkan pada tokoh SendratariMahakarya Borobudur. Tokoh roh jahat Kurumerupakan salah satu roh jahat yang mengganggurakyat. Bentuk karakter mengalami banyak perubahandari tokoh utama pada sendratari MahakaryaBorobudur. Hal ini dilakukan karena tidak ada kendaladalam kostum maupun bentuk fisik tokoh pada mediafilm animasi 3D. Tokoh roh jahat Kuru memiliki bentukfisik badan yang besar dua kali besar tubuh manusianormal. Matanya besar berwarna merah, memiliki gigi,taring yang tajam dan memiliki kuku tangan yangpanjang. Tokoh Kuru dimaksudkan sebagai tokoh yang

menyeramkan, di mana ketika muncul benar-benarmembuat takut.

f. Roh Jahat (Raksasa) Gede

Gambar 6. Rekomendasi model tokoh Roh Jahat(Raksasa) Gede. (Alfan, 2013)

Pengembangan tokoh Roh Jahat Gedeberbentuk raksasa didasarkan pada tokoh SendratariMahakarya Borobudur. Tokoh Roh Jahat Gedemerupakan salah satu roh jahat yang mengganggurakyat. Bentuk karakter mengalami banyak perubahandari tokoh utama pada sendratari MahakaryaBorobudur. Hal ini dilakukan karena tidak adanyakendala dalam kostum maupun bentuk fisik tokohpada media film pendek animasi 3D. Secara umummemiliki ciri fisik mirip dengan tokoh Roh Jahat Kuru.Tokoh Roh Jahat Gede memiliki bentuk fisik badanyang besar dua kali besar tubuh manusia normal,berwarna hijau dan memiliki bentuk badan lebih kekardari pada tokoh Roh Jahat Kuru. Matanya besarberwarna merah, memiliki gigi, taring yang tajam danmemiliki kuku tangan yang panjang. Tokoh Gededimaksudkan sebagai tokoh yang menyeramkan, dimana ketika muncul benar-benar membuat takutpenonton.

g. Roh Jahat (Raksasa) Jembling

Gambar 7. Rekomendasi model tokoh Roh Jahat(Raksasa) Jembling. (Alfan, 2013)

Page 9: MODEL ALTERNATIF FILM PENDEK ANIMASI 3D BAGI ANAK-ANAK

169Volume 12 Nomor 2, Desember 2014

Alfan Setyawan: Model Alternatif Film Pendek Animasi 3D bagi Anak-Anak

Pengembangan tokoh Roh Jahat Jemblingberbentuk raksasa didasarkan pada tokoh SendratariMahakarya Borobudur. Tokoh roh jahat Jemblingmerupakan salah satu roh jahat yang mengganggurakyat. Bentuk karakter mengalami banyak perubahandari tokoh utama raksasa pada sendratari MahakaryaBorobudur. Hal ini dilakukan karena tidak ada kendaladalam kostum maupun bentuk fisik tokoh pada mediafilm pendek animasi 3D. Secara umum memiliki cirifisik mirip dengan tokoh Roh Jahat Kuru dan Gede.Tokoh Roh Jahat Jembling memiliki bentuk fisik badanyang besar kurang dari dua kali besar tubuh manusianormal, berwarna hijau muda dan memiliki bentukbadan lebih pendek dibanding roh jahat Kuru dan rohjahat Gede, dan memiliki bentuk perut buncit.Matanya besar berwarna merah, memiliki gigi, taringyang tajam dan memiliki kuku tangan yang panjang.Tokoh Gede dimaksudkan sebagai tokoh yangmenyeramkan, dimana ketika muncul benar-benarmembuat takut penonton seperti halnya tokoh RohJahat sebelumnya.

3. Scene Film Animasi 3D Mahakarya BorobudurProses berikutnya, dari alur cerita yang ada

kemudian dibagi ke dalam scene.

Scene ke 1Di suatu wilayah di Asia Tenggara, Jawa

Tengah terdapat kerajaan Mataram Kuno (00.00-00.10).

Scene ke 2Suatu ketika kehidupan masyarakat di lereng

Bukit Menoreh terjadi keonaran, dan suasanamencekam.Semakin larut malam suasana semakinmengkhawatirkan, terjadi kebakaran rumah, danmasyarakat pria mengadakan pesta candu. Rakyatputri berlarian menyelamatkan diri mencariperlindungan dari sikap brutal rakyat pria (00.10-00.20).

Scene ke 3Situasi digambarkan dengan tarian-tarian,

sekolompok rakyat pria melakukan gerakanmengisap candu dan sekelompok lainya melakukangerakan sedang mabuk. Sekelompok rakyat putriduduk tersipu lemas dan putus asa (00.20-00.30).

Scene ke 4Terlihat satu pasangan rakyat pria dan rakyat

putri menari-nari, terlihat rakyat putri sambil meronta-ronta, menendang dan akirnya rakyat putri tersebut

berhasil meloloskan diri dari cengkeraman rakyatputra, dan kemudian lari untuk mencari perlindungan(00.30-00.45).

Scene ke 5Rakyat putri dikejar oleh sekelompok rakyat

putra untuk ditangkap dan diajak berpesta kembali(00.45-00.55).

Scene ke 6Rakyat putri lari sampai ke dalam hutan,

sambil menangis dan berteriak-teriak meminta tolongberharap ada seseorang yang menolongnya (00.55-01.00).

Scene ke 7Akhirnya rakyat putri bertemu dengan

Samaratungga beserta prajurit-prajuritnya yangsedang berkemah. Rakyat putri tersebut menceritakankepada Samaratungga tentang keadaan penduduknyayang sengsara. Samaratungga merasa iba, sedihmedengarkan ceritanya (01.00-01.20).

Scene ke 8Dengan suara lantang Samaratungga

memimpin dan memerintahkan semua prajurit menujudesa untuk menenangkan situasi (01.20-01.50).

Scene ke 9Sesampai di desa, para prajurit dengan sigap

menangkap, melumpuhkan untuk menenangkansituasi. Terjadi pertempuran hebat antara rakyat putradan prajurit, dengan digambarkan melalui gerakantarian. Prajurit dengan mengayunkan senjatapentungan mengejar rakyat pria, ada sekelompokrakyat pria (lima orang) melawan prajurit denganadegan peperangan (01.50-02.00).

Scene ke 10Pertempuran tidak menimbulkan korban jiwa.

Akhirnya situasi dapat dikendalikan, yang padaawalnya situasi mencekam berubah menjadi tenang.Situasi tenang digambarkan dengan bentuk tarian,para prajurit dan Samaratungga berdiri tegap, rakyatpria melakukan pose terikat, pose meminta ampundengan duduk bersimpuh. Semua dikumpulkan dilapangan untuk diberi pengertian agar tidak melakukankeonaran dan hidup dalam kedamaian. Dalampemikiran Samaratungga, langkah dengan kekerasantidak dapat menyelesaikan permasalahan (02.00-02.15).

Page 10: MODEL ALTERNATIF FILM PENDEK ANIMASI 3D BAGI ANAK-ANAK

170 Volume 12 Nomor 2, Desember 2014

Jurnal Seni Budaya

Scene ke 11Keesokan harinya Samaratungga kembali ke

Kerajaan Mataram untuk berguru kepada Maha guruRaja Rakai Pancapana Panangkaran yang tidak lainadalah ayah dari Samaratungga (02.15-02.40).

Scene ke 12Pelajaran utama yang didapat tentang jalan

hidup manusia untuk mencapai nirwana (surga).Pengajaran dilakukan di lereng Gunung Merapi, ditempat yang sepi dan dekat air terjun sehinggasuasana alam terasa menyatu dengan Samaratungga(02.40-02.55).

Scene ke 13Proses pengajaran digambarkan ke dalam

tarian, Panangkaran mendekati Samaratunga danmelakukan gerak sidangan kebyok, sangga nampa,lalu berputar. Samaratunga tetap pada posisi danfokus menatap Panangkaran. Samaratunga duduksila, tangan terlentang di atas kaki petanda telahmenyerap ilmu kehidupan “Sangkan ParaningDumadi”. Artinya manusia dilahirkan di alam duniauntuk menyadari keberadaannya dan selanjutnyadapat memilih dan melakukan perbuatan yangmampu mengarahkan jiwanya kembali ke hadirat YangMaha Pencipta dengan selamat lalu menempati alamsurgawi yang penuh kedamaian dan kebahagiaan(02.55-03.00).

Scene ke 14Samaratungga semakin tampak percaya diri,

semangat jiwanya semakin kuat, ia mulai dudukjengkeng menghaturkan sembah kepada Raja RakaiPanca Panangkaran dengan penuh hormat. Ketikamenghaturkan sembah suasana menjadi sunyi, airterjun berhenti sejenak, daun yang jatuh juga berhentidan tidak ada angin yang berembus (03.00-03.15).

Scene ke 15Setelah selesai mendalami ilmu dengan

sempurna, Raja Rakai Prapanca Panangkaranmengetahui bahwa telah tiba saatnya mengangkatSamaratungga untuk meneruskan tahta menjadi RajaMataram Kuno, kemudian Raja Panangkaranmenyerahkan keris kebesaran kepada Samaratunggasebagai simbol bahwa tahta Kerajaan Mataram Kunodiserahkan kepada Samaratungga (03.15-03.45).

Scene ke 16Dengan semangat yang berkobar, Raja

Samaratungga ingin mengabadikan ajaran dari Raja

Rakai Prapanca Pancapana Panangkaran dan hendakmewujudkan suatu monumen yang memuat ajaranhidup bagi umat manusia guna mencapai nirwana(03.45-04.00).

Scene ke 17Pada suatu pagi Raja Samaratungga bersama

Gunadarma dan punggawa kerajaan datang ke sebuahbukit yang bernama Bukit Menoreh, untukmerencanakan rancangan pembangunan monumen.Bukit Menoreh memiliki keindahan pemandangan diantara pegunungan-pegunungan dan memiliki tanahyang subur. Raja Samaratungga kemudian menunjukGunadarma sebagai pemimpin dan dua punggawakerajaan sebagai pembantu untuk melaksanakanpembangunan monumen. Monumen tersebutmenggambarkan kehidupan manusia yang berawaldari tataran kamadhatu, rupadhatu, hinggaarupadhatu. Monumen tersebut diharapkan dapatmenjadi sumber kepustakaan bagi masyarakat danumat manusia (04.00-04.10).

Scene ke 18Raja Samaratungga memerintahkan

Gunadarma dan dua orang punggawa kerajaan untukmemimpin dalam proses pembangunan monumen.Semua masyarakat di libatkan dalam prosespembangunan monumen, masyarakat menggali tanahdan membuangnya, memecah batu untuk membuatpondasi (04.10-04.30).

Scene ke 19Di lereng pegunungan, rakyat pria memecah

bebatuan hingga berbentuk persegi dan dibawa kelokasi pembuatan candi (04.30-04.50).

Scene ke 20Rakyat putra dan rakyat putri kaget melihat

kepulan asap yang keluar dari dalam tanah (04.50-05.00).

Scene ke 21Muncul tiga roh jahat berukuran sangat besar,

mereka mengusir dan menakuti rakyat pria dan rakyatputri agar pergi dari lokasi pembuatan monumen.Rakyat berteriak minta tolong dan lari ketakutan(05.00-05.30).

Scene ke 22Gunadarma, sebagai pemimpin mengambil

tindakan untuk mengusir roh jahat. Dengan keberanianyaGunadarma menantang bertarung (05.30-06.00).

Page 11: MODEL ALTERNATIF FILM PENDEK ANIMASI 3D BAGI ANAK-ANAK

171Volume 12 Nomor 2, Desember 2014

Alfan Setyawan: Model Alternatif Film Pendek Animasi 3D bagi Anak-Anak

Scene ke 23Dengan sekejap mata, dua roh jahat

menangkap Gunadarma. Gunadarma segeramenyadari dan berhasil meloloskan diri (06.00-06.20).

Scene ke 24Satu persatu Gunadarma dapat

melumpuhkan roh Jahat. Roh Jahat Kuru terkenapukulan dari Gunadarma sehingga taringnya yangsangat kuat pun dapat patah (06.20-07.00).

Scene ke 25Gunadarma sangat marah dan mengeluarkan

keris saktinya yang dapat mengeluarkan api danmampu membakar Roh Jahat. Ketiga roh jahatmemohon ampun kepada Gunadarma. Roh jahatJembling dengan celana terbakar, roh jahat Kurudipanggul roh jahat Gede dan melarikan diri kehutan(07.00-07.20).

Scene ke 26Waktu terus berjalan, rakyat pria dan rakyat

putri mulai terlihat kelelahan dan mulai putus asa.Gunadarma mengambil sikap untuk meminta bantuanke Kerajaan Mataram Kuno, agar mengerahkanprajurit untuk membantu masyarakat dalammenyelesaikan pembangunan monumen candi.Akirnya prajurit berbondong-bondong datang menujuke Bukit Menoreh (07.20-07.55).

Scene ke 27Para prajurit datang dan segera diperintah oleh

Gunadarma untuk membuat kerangka bangunanmonumen candi. Suasana menjadi ramai, gotong-royong terjalin antar status sosial yang berbeda yakniantara prajurit dan rakyat biasa (07.55-08.00).

Scene ke 28Ketiga raksasa tergerak hatinya untuk

membantu proses pembangunan monumen candi,karena melihat situasi kebersamaan, semangat, dangotong-royong atara masyarakat dan prajurit (08.00-09.15).

Scene ke 29Proses pembangunan monumen candi terus

berlangsung, bentuk bangunan candi mulai terbentuk.Struktur bangunan paling bawah berupa susunan batuberbentuk persegi panjang (09.15-11.00).

Scene ke 30Rakyat pria yang terlatih mulai memahat relief-

relief dan arca Buddha (11.00-11.55).

Scene ke 31Sekelompok rakyat pria mengangkat dan

menyusun stupa-stupa candi (11.55-12.20).

Scene ke 32Dengan kekuatannya, Gunadharma

mengangkat stupa utama, dan sebagai tandaselesainya pembangunan candi (12.20-13.00).

Scene ke 33Semua pekerja baik rakyat dan prajurit

bersorak gembira merayakan kebahagiaan (13.00-14.00).

Scene ke 34Raja Rakai Pancapana Panangkaran, Raja

Samaratungga, Putri Dyah, Prameswari datang keBukit Menoreh melihat mahakarya candi. Oleh RajaSamaratungga, monumen candi diberi nama “CandiBorobudur” (14.00-14.10).

Scene ke 35Raja Samaratungga dan punggawa-punggawa

kerajaan berkumpul untuk berdoa bersama seluruhmasyarakat mengucapkan rasa syukur yang dipimpinoleh biksu (14.10-14.30).

Scene ke 36Suasana masyarakat di Bukit Menoreh

menjadi damai, tentram dan religius (14.30-15.00).

4. Storyboard Film Pendek Animasi 3DMahakarya BorobudurStoryboard berfungsi membantu visualisasi

dan penyempurnaan cerita. Storyboard berbentuksketsa yang dijelaskan dalam cerita, sehingga selamaproses produksi tidak akan menyimpang terlalu jauhdari tujuan cerita aslinya. Berikut bentuk Storyboarddipadukan denga plot f ilm pendek animasi 3DMahakarya Borobudur.

Gambar 8: Story Board Film Animasi MahakaryaBorobudur

Page 12: MODEL ALTERNATIF FILM PENDEK ANIMASI 3D BAGI ANAK-ANAK

172 Volume 12 Nomor 2, Desember 2014

Jurnal Seni Budaya

D. Kesimpulan

Dari hasil pengkajian yang telah dilakukanmaka peneliti membuat simpulan, yakni. Ceritasendratari Mahakarya Borobudur memiliki kandungannilai-nilai jiwa kejujuran, kesetiaan, keberanian, jiwakepemimpinan, persahabatan, kearifan, integritas,tanggung jawab, dan dedikasi sehingga dalam ceritaSendratari Mahakarya Borobudur dapat dijadikanreferensi, bagi generasi penerus kususnya bagi anak-anak yang mampu berperan membangun karakterbangsa, yakni menjadikan manusia Indonesiaseutuhnya.

Proses membuat film pendek animasi 3Duntuk anak-anak dengan mengangkat konten lokalyang berkualitas, diperlukan terlebih dahulu adanyapengkajian secara mendalam, dalam hal mengkaji

struktur dramatik dan estetik sendratari MahakaryaBorobudur. Langkah paling awal mengkaji tentangstruktur dramatik sendratari Mahakarya Borobudur,langkah ini untuk mendapatkan unsur-unsur yangmembangun dramatik cerita, unsur tersebut adalahalur cerita, penokohan, setting, tema dan amanat.Setelah pengkajian terhadap struktur dramatikselesai, proses berikutnya pengkajian terhadap estetikbusana dan riasan penari. Bentuk riasan dankelengkapan rias cukup beraneka ragam bentuknya,hal ini harus dikaji guna menentukan bentuk tokohyang tepat dalam pembutan rekomendasi karakter(tokoh) dalam film animasi.

Proses kerja pembuatan rekomendasi filmpendek animasi 3D Sendratari Mahakarya Borobudurberupa (1) cerita: alur cerita tidak mengalamiperubahan, tetapi adanya penambahan dramatisasidalam alur cerita yang tepat untuk anak-anak. (2)visual design: berupa tokoh-tokoh penting, yang dapatmembangun alur cerita, (3) storyboard : berupailustrasi cerita yang dibuat dalam panel gambar sesuaidengan alur cerita.

KEPUSTAKAAN

Haryono, Timbul, et al. 2011. Sendratari MahakaryaBorobudur. Bogor: Kepustakaan PopulerGramedia.

Simon, Mark. 2000. Storyboards Motion In Art,Second Edition. USA: Focal Press.

Wright, Jean Ann. 2005. Animation Writing andDevelopment. USA: Focal Press.