Model Pengembangan Kurikulum Menurut Hilda Taba
Transcript of Model Pengembangan Kurikulum Menurut Hilda Taba
MODEL PENGEMBANGAN KURIKULUM MENURUT HILDA TABA
Langkah-langkah Model pengembangan Kurikulum menurut
HildaTabaPendekatan Saintifik
1. Langkah pertama, Experimental production of pilot units.
A. Diagnosis Needs (Diagnosis Kebutuhan) Fakta
B. Formulating Specific Objectives (Formulasi Pokok-Pokok) Konsep
C. Selecting Content (Seleksi Isi/Materi)
PrinsipD. Selecting Content (Seleksi Isi/Materi)
E. Selection Of learning Experiences (Seleksi Pengalaman
Belajar)
F. Organization Of Learning Experiences (Organisasi
Pengalaman Belajar)
ProsedurG. Determination of What to Evaluate and Mean of Doing it
(Penentuan Tentang apa yang harus Dievaluasi dan Cara
untuk Melakukannya)
2. Langkah Kedua, Testing of Experimental Units
3. Langkah Ketiga, Revising dan Consolidating
4. Langkah Keempat Developing a Framework
5. Langkah Kelima, Instalation and Desimination of The New
Unit
1. Langkah pertama, Experimental production of pilot units.
A. Diagnosis Needs (Diagnosis Kebutuhan)
Berdasarkan observasi lapangan di SD Cendekia Makassar maka ditemukan fakta bahwa
beberapa siswa sangat sulit melakukan percakapan dengan menggunakan bahasa Inggris.Hal
tersebut disebabkan oleh beberapa masalah, kondisi, serta kesulitan siswa, diantaranya sebagai
berikut:
1. Kesulitan Siswa yang cenderung takut salah mengucapkan beberapa kosa kata dalam
Bahasa Inggris. Hal itu menyebabkan beberapa siswa tersebut hanya tediam pada
saat belajar Conversation di dalam kelas.
2. Hanya 2-3 orang siswa saja yang cenderung aktif dalam melakukan percakapan
Bahasa Inggris.
3. Kondisi kelas yang terlalu padat (siswa ynga terlalu banyak) cenderung membuat
guru kesulitan memberikan perhatian terhadap keseluruhan murid. Dimana Murid
juga takut mengungkapkan keadaan dirinya atau apa yang sedang ia alami.
4. Persepsi Siswa tentang belajar adalah tidak melakukan kesalahan sama sekali.
Sehingga jika terdapat siswa yang salah mengucapkan kosa kata Bahasa Inggris,
maka siswa tersebut menjadi bahan ejekan temannya.
B. Formulating Specific Objectives (Formulasi Pokok-Pokok)
Berdasarkan masalah dalam Mata Pelajaran Bahasa Inggris yang telah di diagnosis
kebutuhan belajar pada anak maka, dihadirrkan formulasi tujuan-tujuan umum yang dikhususkan
berdasarkan kebutuhan-kebutuhan yang telah diidentifikasi yang menjadi titik berat pada
Teaching Leaming Unit. Namun demikian tidak semua tujuan khusus tersebut dapat tercapai oleh
masing-masing imit/indicator. Berikut ini merupakan salah satu kurikulum yang sadur dari
kurikulum 2013 yang dikeluarkan oleh KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN
KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA 2014
Nama Sekolah : SD CENDEKIA MAKASSAR
Bidang Studi : Bahasa Inggris (English)
Kelas/Semester : VI/II
STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR
Mencoba, mengolah, dan menyaji berbagai hal
dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan
ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung,
menggambar, dan mengarang) sesuai dengan
yang kehidupan sehari-hari yang sering dialami
dan dari berbagai sumber lain yang sama dalam
sudut pandang/teori.
Menyusun teks lisan dan tulis untuk menyatakan
dan menanyakan keadaan/situasi/hal-hal yang
sedang terjadi disekelilingnya baik dari orang,
binatang, dan benda, dengan unsur kebahasaan
yang benar dan sesuai konteks (Grammar)
C. Selecting Content (Seleksi Isi/Materi)
Materi yang dipaparkan adalah mengenal nama-nama penyakit dalam bahasa inggris:
1. Backache = Sakit pinggang
2. Sore throat = Sakit tenggorokan
3. Influenza = Sakit flu
4. Stomatchache = Sakit perut
5. Earache = Sakit telinga
6. Toothache = Sakit gigi
7. Headache = Pusing/sakit kepala
8. cough = batuk
9. fever = demam
10. cold = pilek
Dari daftar penyakit ini maka siswa dapat menyebutkan sendiri apa yang ingin siswa
utarakan dengan tetap memperhatikan grammar. Tujuan mengangkat materi mengenai kesehatan
(Healthy) adalah bertujuan sebagai berikut:
1. ketika siswa mengalami sakit pada saat proses pembelajaran maka siswa sudah
mampu menyatakan apa yang dialaminya dan tidak takut salah menyebutkannya.
2. Siswa mampu menjawab pertanyaan dari teman ataupun gurunya atau orang tuanya
ketika ia berada di luar kelas baik di rumah, sekolah, ataupun dimasyarakat.
3. Secara tidak langsung siswa mampu mengenali bagian-bagian tubuhnya dengan
menggunakan bahasa inggris.
D. Organization Of Content (Organisasi Isi)
Pemilihan materi “Kesehatan (Healthy)” berdasarkan tingkat kemampuan awal serta
minat siswa. Pengorganisasian isi disusun dari konkrit keabstrak dan dari mudah ke sulit. Yaitu
dengan memulainya dengan menyebutkan nama-nama penyakit dalam bahasa Inggris kemudian
mempraktikannya secara langsung dengan melakukan percakapan dengan antar guru dan siswa
atau siswa dan siswa. Yang kemudian diakhiri dengan membuat cerita bergambar seputar
kesehatan dengan tetap memperhatikan Grammar.
E. Selection Of learning Experiences (Seleksi Pengalaman Belajar)
Pengalaman belajar disusun dengan maksud terjadi interaksi antara siswa dan materi
pelajaran. Pengalaman ini hadir ketika siswa mampu melakukan percakapan dengan siswa atau
gurunya dengan tetap memperhatikan gambar serta berpantomim tentang sakit yang dialaminya
(sesuai dengan materi tentang Healthy) dengan menggunakan bahasa Inggris. Sehingga, setiap
materi memiliki beberapa fungsi dalam proses belajar siswa dimanapun ia berada.
F. Organization Of Learning Experiences (Organisasi Pengalaman Belajar)
Kegiatan belajar siswa diarahkan dari induktif (menyatakan rasa sakit) kegeneralisasi dan
abstraksi (materi tentang Kesehatan/Healthty) serta difokuskan pada pengembangan ide-ide
utama, langkah-langkah pembelajaran perolehan konsep dan prilaku yang baik. Yaitu sebagai
berikut:
1. Siswa menjawab pertanyaan Guru secara Lisan. Guru menunjuk dan bertanya kepada
siswa secara bergantian “whats the matter with you?”. Untuk menjawab siswa harus
melihat gambar yang kemudian ditujukkan kepada Guru padanya, yaitu “I have a
stomachache” (bila gambar yang ditujukkan guru adalah gambar orang yang sakit perut).
2. Siswa melakukan percakapan tentang macam-macam penyakit. Dalam hal ini, guru
menyiapkan gambar yang berbeda-beda kemudian dibuat percakapan.
Contoh :
Siswa A : What’s the matter with you?
Siswa B : I have a Headache
3. Siswa secara individu menjawab pertanyaan-pertanyaan yang ada di buku pelajaran
mereka.
4. Siswa diberi proyek oleh Guru untuk membuat cerita bergambar dengan menggunakan
Stick-Man sesuai dengan pengalaman yang telah dialaminya atau orang lain alami.
G. Determination of What to Evaluate and Mean of Doing it (Penentuan Tentang apa
yang harus Dievaluasi dan Cara untuk Melakukannya)
Hasil evaluasi berguna untuk menentukan tujuan, diagnosis kesulitan belajar Bahasa
Inggris, serta penilaian dalam rangka pengembangan dan revisi kurikulum. Sehingga setiap
langkah-langkah kegiatan belajar dilakukan proses penilaian dari berbagai ranah baik secara
Kognitif (pengetahuan), Psikomotorik (Keterampilan), dan Afektif (Sikap). Berdasarklan
kegiatan dari pengorganisasian pengalaman belajar maka di lakukan proses penilaian secara
Autentik dari 3 ranah yaitu sebagai berikut:
No Aktivitas Ranah Kompetensi
1 Siswa menjawab pertanyaan Guru secara Lisan. Guru menunjuk
dan bertanya kepada siswa secara bergantian “whats the matter
with you?”. Untuk menjawab siswa harus melihat gambar yang
kemudian ditujukkan kepada Guru padanya, yaitu “I have a
stomachache” (bila gambar yang ditujukkan guru adalah
gambar orang yang sakit perut).
Kognitif
2. Siswa melakukan percakapan tentang macam-macam penyakit.
Dalam hal ini, guru menyiapkan gambar dimana masing-masing
siswa memiliki gambar yang berbeda-beda kemudian dibuat
percakapan antara siswa lainnya. Kemudian mempraktekkannya
Psikomotorik dan
Afektif (komunikatif,
interaktif,ekspresif,
simpatik)
3. Siswa secara individu menjawab pertanyaan-pertanyaan yang
ada di buku pelajaran mereka.Kognitif
4. Siswa diberi proyek oleh Guru untuk membuat cerita
bergambar dengan menggunakan Stick-Man. Psikomotorik
Prosedur Pengembangan Kurikulum 2013 Menurut Hilda Taba
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Sekolah : SD Cendekia Makassar
Tema/Bidang Studi : Bahasa Inggris (English)
Kelas/Semester : VI/II
Tanggal : 20 April 2015
Judul : What’s the matter wit you?
Materi : Healthy/ illness (Kesehatan/sakit)
Standar Kompetensi : Mencoba, mengolah, dan menyaji berbagai hal dalam ranah
konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi,
dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang
kehidupan sehari-hari yang sering dialami dan dari berbagai
sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.
Kompetensi Dasar : Menyusun teks lisan dan tulis untuk menyatakan dan
menanyakan keadaan/situasi/hal-hal yang sedang terjadi
disekelilingnya baik dari orang, binatang, dan benda,
dengan unsur kebahasaan yang benar dan sesuai konteks
(Grammar)
Tujuan Pembelajaran : Siswa mampu membuat percakapan seputar masalah
kesehatan dengan baik
Indikator : 1. Siswa Mampu melakukan percakapan tentang macam-
macam penyakit
2. Siswa mampu menjawab pertanyaan Guru secara Lisan
3. Siswa mampu menjawab soal-soal yang tertera di buku
4. Siswa mampu membuat cerita bergambar dengan stick-
man
Alokasi Waktu : 1 x 35 menit
Prosedur Aktivitas :
A. Alpha Zone :
1. Salam Pembuka
2. Ice Breaking
a. Siswa dibentuk dalam 2-3 kelompok
b. Siswa ditunjukkan beberapa gambar-gambar orang sakit gigi, sakit telinga, pinggang,
perut , mata, kepala, flu, dan sakit batuk,
c. Guru menyebutkan dalam bahasa Inggris keterangan gambar-ga,bar tersebut.
d. Setelah yakin bahwa siswa telah menguasai kosa kata tersebut, gambar-gambar
ditebarkan dilantai dengan maksud saat guru mengatakan “toothache”, Siswa akan
mencari gambar di lantai, kemudian menginjaknya.
e. Demikian dengan kosa kata yang lain
B. Scene Setting :
1. Guru Berpantomim seolah-olah sedang sakit gigi, yang kemudian menyuruh siswa
bertanya “what’s matter with you?”. Kemudian Guru menjawab “I have toothache”
2. Guru meminta siswa lain mengulangi kata-kata tersebut,
3. Dilanjutkan lagi dengan berpantomim dengan kosa kata lain seperti sakit kepala, sakit
mata, dan lain-lain.
Aktivitas
A. Pertemuan Pertama
1. Siswa menjawab pertanyaan Guru secara Lisan. Guru menunjuk dan bertanya kepada
siswa secara bergantian “whats the matter with you?”. Untuk menjawab siswa harus
melihat gambar yang kemudian ditujukkan kepada Guru padanya, yaitu “I have a
stomachache” (bila gambar yang ditujukkan guru adalah gambar orang yang sakit perut).
2. Siswa melakukan percakapan tentang macam-macam penyakit. Dalam hal ini, guru
menyiapkan gambar dimana masing-masing siswa memiliki gambar yang berbeda-beda
kemudian dibuat percakapan dan dipraktekkan.
Contoh :
Siswa A : What’s the matter with you?
Siswa B : I have a Headache
3. Siswa secara individu menjawab pertanyaan-pertanyaan yang ada di buku pelajaran
mereka.
4. Siswa diberi proyek oleh Guru untuk membuat cerita bergambar dengan menggunakan
Stick-Man sesuai dengan pengalaman yang telah dialaminya atau orang lain alami.
Sumber dan Media :
What’s the Matter wit you?
I have a toothache
1. Gambar orang yang menderita sakit
2. Alat menggambar
3. Buku Ajar . English For Elementri School.
Penilaian :
No Aktivitas Ranah Kompetensi
1 Siswa menjawab pertanyaan Guru secara Lisan. Guru menunjuk
dan bertanya kepada siswa secara bergantian “whats the matter
with you?”. Untuk menjawab siswa harus melihat gambar yang
kemudian ditujukkan kepada Guru padanya, yaitu “I have a
stomachache” (bila gambar yang ditujukkan guru adalah
gambar orang yang sakit perut).
Kognitif
2. Siswa melakukan percakapan tentang macam-macam penyakit.
Dalam hal ini, guru menyiapkan gambar yang berbeda-beda
dimana masing-masing siswa memiliki gambar yang berbeda-
beda kemudian dibuat percakapan dan diprktekkan.
Psikomotorik dan
Afektif (Komunikatif,
Interaktif, dan
simpatik)
3. Siswa secara individu menjawab pertanyaan-pertanyaan yang
ada di buku pelajaran mereka.Kognitif
4. Siswa diberi proyek oleh Guru untuk membuat cerita
bergambar dengan menggunakan Stick-Man. Psikomotorik
Skala Penilaian
No Indikator Aktivitas Indikator Penilaian
1. Menjawab pertanyaan guru
secara lisan disesuaikan melihat
gambar yang ditujukkan
Benar semua : 100
Benar 7 - 9 : 85
Benar 5 – 6 : 75
Benar 1 – 4 : tidak tuntas
2. Melakukan percakapan tentang
macam-macam penyakit
Benar semua Bertanya dan menjawab : 100
Benar 7 – 9 Bertanya dan menjawab : 85
Benar 5 – 6 Bertanya dan menjawab : 75
Benar 1 – 4 Bertanya dan menjawab : tidak tuntas
3. Secara individu menjawab soal-
soal pada buku
Benar semua : 100
Benar 4 : 85
Benar 3 : 75
Benar 1 – 2 : tidak tuntas
4 Mengerjakan proyek membuat
cerita bergambar dengan stick
man
Betul tulisan secara Grammar : 100
Salah tulisan secara Grammar : 75
Tidak mengerjakan Proyek : Tidak tuntas
Makassar, 20 April 2015
Disetujui,
Wali Kelas Guru Bidang Studi
Khaerun Nisaa
Mengetahui,
Kepala Sekolah SD Cendekia Makassar
Khaerun Nisaa Tayibu
2. Langkah Kedua, Testing of Experimental Units
Teaching-leaming units yang dihasilkan pada langkah pertama perlu diujicobakan di
kelas VI di SD Cendekia Makassar pada berbagai situasi dan kondisi belajar. Pengujian
dilakukan untuk mengetahui tingkat validitas dan keyakinan terap bagi tenaga pengajar yang
berbeda-beda gaya mengajar dan kemampuan melaksanakan pengajaran unit. Hasil uji coba pada
kelas VI di SD Cendekia Makassar ini menjadi masukan bagi penyempumaan draft kurikulum.
3. Langkah Ketiga, Revising dan Consolidating
Revisi dan penyempumaan draft teaching learnimg units dilakukan berdasarkan data dan
informasi yang terkumpul selama langkah pengujian di kelas VI SD Cendekia Makassar. Pada
langkah ini dilakukan pula penarikan kesimpulan (konsolidasi) tentang konsistensi teori yang
digunakan. Langkah ini dilakukan bersama oleh koordinator kurikulum dan ahli kurikulum.
Produk langkah ini berupa teaching leaming units yang telah teruji di lapangan. Bila hasilnya
sudah memadai, maka unit-unit tersebut dapat disebarkan dalam lingkup yang lebih luas.
4. Langkah Keempat Developing a Framework
Pengembangan keseluruhan kerangka kurikulum dilakukan guna menjamin :
a. Apakah Siswa telah mampu menyataka keadaannya ketika siswa merasakan sakit?
Ataukan siswa telah mampu menggunakan kosa kata bahasa inggris sesuai dengan
Grammar?
b. Apakah langkah-langkah pembelajaran dapat berjalan dengan semestinya dengan tetap
memperhatikan 3 ranah penguasaan yaitu kognitif, psikomotorik, dan afektif siswa?
c. Apakah aktivitas pembelajarannya Bahasa Inggris telah memberikan peluang untuk
pengembangan keterampilan mtelektual dan pemahaman emosi secara kumulatif.
(Pengembangan ini dilakukan oleh ahli kurikulum dan para professional kurikulum
lainnya. Produk dari langkah-langkah ini adalah dokumen kurikulum yang siap untuk
diimplementasikan dan diidentifikasikan).
5. Langkah Kelima, Instalation and Desimination of The New Unit
Pengembangan kurikulum ini harus disetujui oleh Guru kelas/Wali kelas dan Guru
bidang Studi tersebut serta di sahkan oleh kepala Sekolah. Tanggung jawab ini dibebankan pada
Administrator Sekolah SD Cendekia Makassar. Pengambilan kebijakan ini harus tetap
memperhatikan berbagai masalah yang muncul masing seperti kesiapan Guru untuk
melaksanakan kurikulum di kelasnya, penyediaan fasilitas pendukung yang memadai, alat atau
bahan yang diperlukan dan biaya yang tersedia, semuanya perlu mendapat perhatian dalam
penerapan kurikulum agar tercapai hasil optimal.