Model Pengembangan Kurikulum Menurut Hilda Taba

20
MODEL PENGEMBANGAN KURIKULUM MENURUT HILDA TABA Langkah-langkah Model pengembangan Kurikulum menurut HildaTaba Pendekatan Saintifik 1. Langkah pertama, Experimental production of pilot units. A. Diagnosis Needs (Diagnosis Kebutuhan) Fakta B. Formulating Specific Objectives (Formulasi Pokok- Pokok) Konsep C. Selecting Content (Seleksi Isi/Materi) Prinsip D. Selecting Content (Seleksi Isi/Materi) E. Selection Of learning Experiences (Seleksi Pengalaman Belajar) F. Organization Of Learning Experiences (Organisasi Pengalaman Belajar) Prosedur G. Determination of What to Evaluate and Mean of Doing it (Penentuan Tentang apa yang harus Dievaluasi dan Cara untuk Melakukannya) 2. Langkah Kedua, Testing of Experimental Units 3. Langkah Ketiga, Revising dan Consolidating 4. Langkah Keempat Developing a Framework 5. Langkah Kelima, Instalation and Desimination of The New Unit 1. Langkah pertama, Experimental production of pilot units. A. Diagnosis Needs (Diagnosis Kebutuhan)

Transcript of Model Pengembangan Kurikulum Menurut Hilda Taba

Page 1: Model Pengembangan Kurikulum Menurut Hilda Taba

MODEL PENGEMBANGAN KURIKULUM MENURUT HILDA TABA

Langkah-langkah Model pengembangan Kurikulum menurut

HildaTabaPendekatan Saintifik

1. Langkah pertama, Experimental production of pilot units.

A. Diagnosis Needs (Diagnosis Kebutuhan) Fakta

B. Formulating Specific Objectives (Formulasi Pokok-Pokok) Konsep

C. Selecting Content (Seleksi Isi/Materi)

PrinsipD. Selecting Content (Seleksi Isi/Materi)

E. Selection Of learning Experiences (Seleksi Pengalaman

Belajar)

F. Organization Of Learning Experiences (Organisasi

Pengalaman Belajar)

ProsedurG. Determination of What to Evaluate and Mean of Doing it

(Penentuan Tentang apa yang harus Dievaluasi dan Cara

untuk Melakukannya)

2. Langkah Kedua, Testing of Experimental Units

3. Langkah Ketiga, Revising dan Consolidating

4. Langkah Keempat Developing a Framework

5. Langkah Kelima, Instalation and Desimination of The New

Unit

1. Langkah pertama, Experimental production of pilot units.

A. Diagnosis Needs (Diagnosis Kebutuhan)

Berdasarkan observasi lapangan di SD Cendekia Makassar maka ditemukan fakta bahwa

beberapa siswa sangat sulit melakukan percakapan dengan menggunakan bahasa Inggris.Hal

tersebut disebabkan oleh beberapa masalah, kondisi, serta kesulitan siswa, diantaranya sebagai

berikut:

Page 2: Model Pengembangan Kurikulum Menurut Hilda Taba

1. Kesulitan Siswa yang cenderung takut salah mengucapkan beberapa kosa kata dalam

Bahasa Inggris. Hal itu menyebabkan beberapa siswa tersebut hanya tediam pada

saat belajar Conversation di dalam kelas.

2. Hanya 2-3 orang siswa saja yang cenderung aktif dalam melakukan percakapan

Bahasa Inggris.

3. Kondisi kelas yang terlalu padat (siswa ynga terlalu banyak) cenderung membuat

guru kesulitan memberikan perhatian terhadap keseluruhan murid. Dimana Murid

juga takut mengungkapkan keadaan dirinya atau apa yang sedang ia alami.

4. Persepsi Siswa tentang belajar adalah tidak melakukan kesalahan sama sekali.

Sehingga jika terdapat siswa yang salah mengucapkan kosa kata Bahasa Inggris,

maka siswa tersebut menjadi bahan ejekan temannya.

B. Formulating Specific Objectives (Formulasi Pokok-Pokok)

Berdasarkan masalah dalam Mata Pelajaran Bahasa Inggris yang telah di diagnosis

kebutuhan belajar pada anak maka, dihadirrkan formulasi tujuan-tujuan umum yang dikhususkan

berdasarkan kebutuhan-kebutuhan yang telah diidentifikasi yang menjadi titik berat pada

Teaching Leaming Unit. Namun demikian tidak semua tujuan khusus tersebut dapat tercapai oleh

masing-masing imit/indicator. Berikut ini merupakan salah satu kurikulum yang sadur dari

kurikulum 2013 yang dikeluarkan oleh KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN

KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA 2014

Nama Sekolah : SD CENDEKIA MAKASSAR

Bidang Studi : Bahasa Inggris (English)

Page 3: Model Pengembangan Kurikulum Menurut Hilda Taba

Kelas/Semester : VI/II

STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR

Mencoba, mengolah, dan menyaji berbagai hal

dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,

merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan

ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung,

menggambar, dan mengarang) sesuai dengan

yang kehidupan sehari-hari yang sering dialami

dan dari berbagai sumber lain yang sama dalam

sudut pandang/teori.

Menyusun teks lisan dan tulis untuk menyatakan

dan menanyakan keadaan/situasi/hal-hal yang

sedang terjadi disekelilingnya baik dari orang,

binatang, dan benda, dengan unsur kebahasaan

yang benar dan sesuai konteks (Grammar)

C. Selecting Content (Seleksi Isi/Materi)

Materi yang dipaparkan adalah mengenal nama-nama penyakit dalam bahasa inggris:

1. Backache = Sakit pinggang

2. Sore throat = Sakit tenggorokan

3. Influenza = Sakit flu

4. Stomatchache = Sakit perut

5. Earache = Sakit telinga

6. Toothache = Sakit gigi

7. Headache = Pusing/sakit kepala

8. cough = batuk

9. fever = demam

Page 4: Model Pengembangan Kurikulum Menurut Hilda Taba

10. cold = pilek

Dari daftar penyakit ini maka siswa dapat menyebutkan sendiri apa yang ingin siswa

utarakan dengan tetap memperhatikan grammar. Tujuan mengangkat materi mengenai kesehatan

(Healthy) adalah bertujuan sebagai berikut:

1. ketika siswa mengalami sakit pada saat proses pembelajaran maka siswa sudah

mampu menyatakan apa yang dialaminya dan tidak takut salah menyebutkannya.

2. Siswa mampu menjawab pertanyaan dari teman ataupun gurunya atau orang tuanya

ketika ia berada di luar kelas baik di rumah, sekolah, ataupun dimasyarakat.

3. Secara tidak langsung siswa mampu mengenali bagian-bagian tubuhnya dengan

menggunakan bahasa inggris.

D. Organization Of Content (Organisasi Isi)

Pemilihan materi “Kesehatan (Healthy)” berdasarkan tingkat kemampuan awal serta

minat siswa. Pengorganisasian isi disusun dari konkrit keabstrak dan dari mudah ke sulit. Yaitu

dengan memulainya dengan menyebutkan nama-nama penyakit dalam bahasa Inggris kemudian

mempraktikannya secara langsung dengan melakukan percakapan dengan antar guru dan siswa

atau siswa dan siswa. Yang kemudian diakhiri dengan membuat cerita bergambar seputar

kesehatan dengan tetap memperhatikan Grammar.

E. Selection Of learning Experiences (Seleksi Pengalaman Belajar)

Pengalaman belajar disusun dengan maksud terjadi interaksi antara siswa dan materi

pelajaran. Pengalaman ini hadir ketika siswa mampu melakukan percakapan dengan siswa atau

gurunya dengan tetap memperhatikan gambar serta berpantomim tentang sakit yang dialaminya

Page 5: Model Pengembangan Kurikulum Menurut Hilda Taba

(sesuai dengan materi tentang Healthy) dengan menggunakan bahasa Inggris. Sehingga, setiap

materi memiliki beberapa fungsi dalam proses belajar siswa dimanapun ia berada.

F. Organization Of Learning Experiences (Organisasi Pengalaman Belajar)

Kegiatan belajar siswa diarahkan dari induktif (menyatakan rasa sakit) kegeneralisasi dan

abstraksi (materi tentang Kesehatan/Healthty) serta difokuskan pada pengembangan ide-ide

utama, langkah-langkah pembelajaran perolehan konsep dan prilaku yang baik. Yaitu sebagai

berikut:

1. Siswa menjawab pertanyaan Guru secara Lisan. Guru menunjuk dan bertanya kepada

siswa secara bergantian “whats the matter with you?”. Untuk menjawab siswa harus

melihat gambar yang kemudian ditujukkan kepada Guru padanya, yaitu “I have a

stomachache” (bila gambar yang ditujukkan guru adalah gambar orang yang sakit perut).

2. Siswa melakukan percakapan tentang macam-macam penyakit. Dalam hal ini, guru

menyiapkan gambar yang berbeda-beda kemudian dibuat percakapan.

Contoh :

Siswa A : What’s the matter with you?

Siswa B : I have a Headache

3. Siswa secara individu menjawab pertanyaan-pertanyaan yang ada di buku pelajaran

mereka.

4. Siswa diberi proyek oleh Guru untuk membuat cerita bergambar dengan menggunakan

Stick-Man sesuai dengan pengalaman yang telah dialaminya atau orang lain alami.

Page 6: Model Pengembangan Kurikulum Menurut Hilda Taba

G. Determination of What to Evaluate and Mean of Doing it (Penentuan Tentang apa

yang harus Dievaluasi dan Cara untuk Melakukannya)

Hasil evaluasi berguna untuk menentukan tujuan, diagnosis kesulitan belajar Bahasa

Inggris, serta penilaian dalam rangka pengembangan dan revisi kurikulum. Sehingga setiap

langkah-langkah kegiatan belajar dilakukan proses penilaian dari berbagai ranah baik secara

Kognitif (pengetahuan), Psikomotorik (Keterampilan), dan Afektif (Sikap). Berdasarklan

kegiatan dari pengorganisasian pengalaman belajar maka di lakukan proses penilaian secara

Autentik dari 3 ranah yaitu sebagai berikut:

No Aktivitas Ranah Kompetensi

1 Siswa menjawab pertanyaan Guru secara Lisan. Guru menunjuk

dan bertanya kepada siswa secara bergantian “whats the matter

with you?”. Untuk menjawab siswa harus melihat gambar yang

kemudian ditujukkan kepada Guru padanya, yaitu “I have a

stomachache” (bila gambar yang ditujukkan guru adalah

gambar orang yang sakit perut).

Kognitif

2. Siswa melakukan percakapan tentang macam-macam penyakit.

Dalam hal ini, guru menyiapkan gambar dimana masing-masing

siswa memiliki gambar yang berbeda-beda kemudian dibuat

percakapan antara siswa lainnya. Kemudian mempraktekkannya

Psikomotorik dan

Afektif (komunikatif,

interaktif,ekspresif,

simpatik)

3. Siswa secara individu menjawab pertanyaan-pertanyaan yang

ada di buku pelajaran mereka.Kognitif

4. Siswa diberi proyek oleh Guru untuk membuat cerita

bergambar dengan menggunakan Stick-Man. Psikomotorik

Page 7: Model Pengembangan Kurikulum Menurut Hilda Taba

Prosedur Pengembangan Kurikulum 2013 Menurut Hilda Taba

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Sekolah : SD Cendekia Makassar

Tema/Bidang Studi : Bahasa Inggris (English)

Kelas/Semester : VI/II

Tanggal : 20 April 2015

Judul : What’s the matter wit you?

Materi : Healthy/ illness (Kesehatan/sakit)

Standar Kompetensi : Mencoba, mengolah, dan menyaji berbagai hal dalam ranah

konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi,

dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,

menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang

kehidupan sehari-hari yang sering dialami dan dari berbagai

sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.

Kompetensi Dasar : Menyusun teks lisan dan tulis untuk menyatakan dan

menanyakan keadaan/situasi/hal-hal yang sedang terjadi

disekelilingnya baik dari orang, binatang, dan benda,

dengan unsur kebahasaan yang benar dan sesuai konteks

(Grammar)

Tujuan Pembelajaran : Siswa mampu membuat percakapan seputar masalah

kesehatan dengan baik

Indikator : 1. Siswa Mampu melakukan percakapan tentang macam-

Page 8: Model Pengembangan Kurikulum Menurut Hilda Taba

macam penyakit

2. Siswa mampu menjawab pertanyaan Guru secara Lisan

3. Siswa mampu menjawab soal-soal yang tertera di buku

4. Siswa mampu membuat cerita bergambar dengan stick-

man

Alokasi Waktu : 1 x 35 menit

Prosedur Aktivitas :

A. Alpha Zone :

1. Salam Pembuka

2. Ice Breaking

a. Siswa dibentuk dalam 2-3 kelompok

b. Siswa ditunjukkan beberapa gambar-gambar orang sakit gigi, sakit telinga, pinggang,

perut , mata, kepala, flu, dan sakit batuk,

c. Guru menyebutkan dalam bahasa Inggris keterangan gambar-ga,bar tersebut.

d. Setelah yakin bahwa siswa telah menguasai kosa kata tersebut, gambar-gambar

ditebarkan dilantai dengan maksud saat guru mengatakan “toothache”, Siswa akan

mencari gambar di lantai, kemudian menginjaknya.

e. Demikian dengan kosa kata yang lain

B. Scene Setting :

1. Guru Berpantomim seolah-olah sedang sakit gigi, yang kemudian menyuruh siswa

bertanya “what’s matter with you?”. Kemudian Guru menjawab “I have toothache”

2. Guru meminta siswa lain mengulangi kata-kata tersebut,

Page 9: Model Pengembangan Kurikulum Menurut Hilda Taba

3. Dilanjutkan lagi dengan berpantomim dengan kosa kata lain seperti sakit kepala, sakit

mata, dan lain-lain.

Aktivitas

A. Pertemuan Pertama

1. Siswa menjawab pertanyaan Guru secara Lisan. Guru menunjuk dan bertanya kepada

siswa secara bergantian “whats the matter with you?”. Untuk menjawab siswa harus

melihat gambar yang kemudian ditujukkan kepada Guru padanya, yaitu “I have a

stomachache” (bila gambar yang ditujukkan guru adalah gambar orang yang sakit perut).

2. Siswa melakukan percakapan tentang macam-macam penyakit. Dalam hal ini, guru

menyiapkan gambar dimana masing-masing siswa memiliki gambar yang berbeda-beda

kemudian dibuat percakapan dan dipraktekkan.

Contoh :

Siswa A : What’s the matter with you?

Siswa B : I have a Headache

3. Siswa secara individu menjawab pertanyaan-pertanyaan yang ada di buku pelajaran

mereka.

4. Siswa diberi proyek oleh Guru untuk membuat cerita bergambar dengan menggunakan

Stick-Man sesuai dengan pengalaman yang telah dialaminya atau orang lain alami.

Sumber dan Media :

What’s the Matter wit you?

I have a toothache

Page 10: Model Pengembangan Kurikulum Menurut Hilda Taba

1. Gambar orang yang menderita sakit

2. Alat menggambar

3. Buku Ajar . English For Elementri School.

Penilaian :

No Aktivitas Ranah Kompetensi

1 Siswa menjawab pertanyaan Guru secara Lisan. Guru menunjuk

dan bertanya kepada siswa secara bergantian “whats the matter

with you?”. Untuk menjawab siswa harus melihat gambar yang

kemudian ditujukkan kepada Guru padanya, yaitu “I have a

stomachache” (bila gambar yang ditujukkan guru adalah

gambar orang yang sakit perut).

Kognitif

2. Siswa melakukan percakapan tentang macam-macam penyakit.

Dalam hal ini, guru menyiapkan gambar yang berbeda-beda

dimana masing-masing siswa memiliki gambar yang berbeda-

beda kemudian dibuat percakapan dan diprktekkan.

Psikomotorik dan

Afektif (Komunikatif,

Interaktif, dan

simpatik)

3. Siswa secara individu menjawab pertanyaan-pertanyaan yang

ada di buku pelajaran mereka.Kognitif

4. Siswa diberi proyek oleh Guru untuk membuat cerita

bergambar dengan menggunakan Stick-Man. Psikomotorik

Skala Penilaian

No Indikator Aktivitas Indikator Penilaian

Page 11: Model Pengembangan Kurikulum Menurut Hilda Taba

1. Menjawab pertanyaan guru

secara lisan disesuaikan melihat

gambar yang ditujukkan

Benar semua : 100

Benar 7 - 9 : 85

Benar 5 – 6 : 75

Benar 1 – 4 : tidak tuntas

2. Melakukan percakapan tentang

macam-macam penyakit

Benar semua Bertanya dan menjawab : 100

Benar 7 – 9 Bertanya dan menjawab : 85

Benar 5 – 6 Bertanya dan menjawab : 75

Benar 1 – 4 Bertanya dan menjawab : tidak tuntas

3. Secara individu menjawab soal-

soal pada buku

Benar semua : 100

Benar 4 : 85

Benar 3 : 75

Benar 1 – 2 : tidak tuntas

4 Mengerjakan proyek membuat

cerita bergambar dengan stick

man

Betul tulisan secara Grammar : 100

Salah tulisan secara Grammar : 75

Tidak mengerjakan Proyek : Tidak tuntas

Makassar, 20 April 2015

Disetujui,

Wali Kelas Guru Bidang Studi

Khaerun Nisaa

Mengetahui,

Kepala Sekolah SD Cendekia Makassar

Khaerun Nisaa Tayibu

Page 12: Model Pengembangan Kurikulum Menurut Hilda Taba
Page 13: Model Pengembangan Kurikulum Menurut Hilda Taba

2. Langkah Kedua, Testing of Experimental Units

Teaching-leaming units yang dihasilkan pada langkah pertama perlu diujicobakan di

kelas VI di SD Cendekia Makassar pada berbagai situasi dan kondisi belajar. Pengujian

dilakukan untuk mengetahui tingkat validitas dan keyakinan terap bagi tenaga pengajar yang

berbeda-beda gaya mengajar dan kemampuan melaksanakan pengajaran unit. Hasil uji coba pada

kelas VI di SD Cendekia Makassar ini menjadi masukan bagi penyempumaan draft kurikulum.

3. Langkah Ketiga, Revising dan Consolidating

Revisi dan penyempumaan draft teaching learnimg units dilakukan berdasarkan data dan

informasi yang terkumpul selama langkah pengujian di kelas VI SD Cendekia Makassar. Pada

langkah ini dilakukan pula penarikan kesimpulan (konsolidasi) tentang konsistensi teori yang

digunakan. Langkah ini dilakukan bersama oleh koordinator kurikulum dan ahli kurikulum.

Produk langkah ini berupa teaching leaming units yang telah teruji di lapangan. Bila hasilnya

sudah memadai, maka unit-unit tersebut dapat disebarkan dalam lingkup yang lebih luas.

4. Langkah Keempat Developing a Framework

Pengembangan keseluruhan kerangka kurikulum dilakukan guna menjamin :

a. Apakah Siswa telah mampu menyataka keadaannya ketika siswa merasakan sakit?

Ataukan siswa telah mampu menggunakan kosa kata bahasa inggris sesuai dengan

Grammar?

b. Apakah langkah-langkah pembelajaran dapat berjalan dengan semestinya dengan tetap

memperhatikan 3 ranah penguasaan yaitu kognitif, psikomotorik, dan afektif siswa?

Page 14: Model Pengembangan Kurikulum Menurut Hilda Taba

c. Apakah aktivitas pembelajarannya Bahasa Inggris telah memberikan peluang untuk

pengembangan keterampilan mtelektual dan pemahaman emosi secara kumulatif.

(Pengembangan ini dilakukan oleh ahli kurikulum dan para professional kurikulum

lainnya. Produk dari langkah-langkah ini adalah dokumen kurikulum yang siap untuk

diimplementasikan dan diidentifikasikan).

5. Langkah Kelima, Instalation and Desimination of The New Unit

Pengembangan kurikulum ini harus disetujui oleh Guru kelas/Wali kelas dan Guru

bidang Studi tersebut serta di sahkan oleh kepala Sekolah. Tanggung jawab ini dibebankan pada

Administrator Sekolah SD Cendekia Makassar. Pengambilan kebijakan ini harus tetap

memperhatikan berbagai masalah yang muncul masing seperti kesiapan Guru untuk

melaksanakan kurikulum di kelasnya, penyediaan fasilitas pendukung yang memadai, alat atau

bahan yang diperlukan dan biaya yang tersedia, semuanya perlu mendapat perhatian dalam

penerapan kurikulum agar tercapai hasil optimal.