modul 3 BAB berdarah
-
Upload
aulia-amani -
Category
Education
-
view
108 -
download
0
Transcript of modul 3 BAB berdarah
Modul 3“Buang air besar berdarah “
Kelompok 4
• Kasdianto Bantun 110 2012 0115
• Aulia Amani 110 2015 0009
• Diah Rindayani Hasbi 110 2015 0028
• Wialda Dwi Rodyah 110 2015 0048
• Rezky Darmawan A 110 2015 0067
• Donita Rian Utami 110 2015 0080
• M.Rizky Hidayat 110 2015 0096
• Nadiah An-Nur 110 2015 0120
• Siti Muthmainah P 110 2015 0143
03/05/2023 2
Skenario
• Seorang laki-laki umur 55 tahun, MRS dengan keluhan berak darah segar yang dialami sejak 3 minggu terakhir. Riwayat BAB tidak teratur sejak 5 tahun lalu, kadang susah BAB dan kadang BAB encer bercampur darah dan lendir. Kebiasan makan daging, tidak suka sayur dan buah-buahan.
03/05/2023 3
Kata Sulit
• 1. Berak darah segar : darah segar yang keluar melalui anus dan merupakan manifestasi tersering dari pendarahan saluran cerna bagian bawah.
03/05/2023 Panduan praktik klinis bagi dokter di fasilitas pelayanan kesehatan primer. 2014 4
Kata Kunci
1. Seorang laki-laki 55 tahun2. Berak darah segar yang dialami sejak 3 minggu terakhir3. BAB tidak teratur sejak 5 tahun lalu 4. Kadang susah BAB dan kadang BAB encer bercampur
darah dan lendir 5. Kebiasan makan daging, tidak suka sayur dan buah-
buahan.
03/05/2023 5
Pertanyaan Penting
1. Jelaskan anatomi dan fisiologi organ yang terlibat!2. Jelaskan proses terbentuknya feses!3. Apa saja faktor-faktor yang menyebabkan BAB encer bercampur darah
dan berlendir, serta bagaimana mekanismenya?4. Bagaimana pengaruh kebiasaan makan terhadap gejala yang terjadi?5. Jelaskan langkah-langkah diagnosis yang harus dilakukan pada
skenario!6. Apa saja diagnosis banding dari scenario?7. Bagaimana penanganan awal dan pencegahan secara umum yang
harus dilakukan ?
03/05/2023 6
1. JELASKAN ANATOMI DAN FISIOLOGI ORGAN YANG TERLIBAT!
03/05/2023 7
03/05/2023 8
2. JELASKAN PROSES TERBENTUKNYA FESES!
03/05/2023 9
Secara umum, terdapat dua macam refleks dalam membantu proses defekasi, refleks tersebut adalah sebagai berikut (Tarwoto & Wartonah, 2004) : • Refleks defekasi intrinsik Refleks
ini berawal dari feses yang masuk ke rektum sehingga terjadi distensi rektum, yang kemudian menyebabkan rangsangan pada fleksus mesentrikus dan terjadilah gerakan peristaltik. Setelah feses sampai ke anus, secara sistematis sfingter interna relaksasi, maka terjadilah defekasi. Universitas Sumatera Utara
• Refleks defekasi parasimpatis Feses yang masuk ke rektum akan merangsang saraf rektum yang kemudian diteruskan ke jaras spinal (spinal cord). Dari jaras spinal kemudian dkembalikan ke kolon desenden, sigmoid, dan rektum yang menyebabkan intensifnya peristaltik, relaksasi sfingter internal, maka terjadilah defekasi. Dorongan feses juga dipengaruhi oleh kontraksi otot abdomen, tekanan diafragma, dan kontraksi otot elevator.
03/05/2023 Siregar, Rosmaito. (2015). “Asuhan Keperawatan pada An.Y dengan Prioritas Masalah Kebutuhan Dasar Eliminasi di RS. DR. Pirngadi Medan.”
10
3. BAGAIMANA MEKANISME BAB ENCER BERCAMPUR DARAH DAN BERLENDIR?
03/05/2023 11
Feses Berlendir
Mukosa teriritasi
Sel goblet aktif Menghasilka
n banyak mukus
Mukus berlebihan
Feses berlendir
03/05/2023 Siti Setiati dkk. 2014. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid II Edisi VI. Jakarta : Interna Publishing. Hal 1894-1895
12
• Ulkus mengenai tunika sub mukosa Feses disertai darah
• Terjadi akibat oksidasi hemoglobin oleh bakteri usus.• Menunjukkan bahwa perdarahan saluran cerna terjadi pada
bagian usus proximal atau bagian usus distal dengan masa transit yang lama sehingga memberi kesempatan bakteri untuk mengoksidasi hemoglobin.
Feses disertai darah warna gelap (melena)
• perdarahan saluran cerna bagian distal (misalnya rektum) atau pada proximal usus tetapi dengan masa transit yang singkat sehingga tidak member kesempatan bakteri usus untuk mengoksidasi hemoglobin secara maksima
Feses disertai darah segar (hematokezia)
03/05/2023 Siti Setiati dkk. 2014. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid II Edisi VI. Jakarta : Interna Publishing. Hal 1894-1895
13
4. BAGAIMANA PENGARUH KEBIASAAN MAKAN TERHADAP GEJALA YANG TERJADI?
03/05/2023 14
Konstipasi
• Peran utama serat dalam makanan ialah pada kemampuannya mengikat air, sellulosa dan pektin. Serat dapat membantu mempercepat sisa-sisa makanan melalui saluran pencernaan untuk diekskresikan keluar. Tanpa bantuan serat, feses dengan kandungan air rendah akan lebih lama tinggal dalam saluran usus dan mengalami kesukaran melalui usus untuk dapat diekskresikan keluar karena gerakan-gerakan peristaltik usus besar menjadi lebih lamban.
03/05/2023 Kusharto.Clara M.2006.Serat makanan & peranannya bagi kesehatan. Jurnal Gizi dan PanganNovember 2016.45-54
15
Hematokezia (BAB bercampur darah Segar)
• Feses yang terlalu keras atau yang sering disebut sembelit/konstipasi sangat umum menjadi penyebab berak darah. Sebab fese yang keras dapat melukai bagian usus besar terutama pada daerah rektum sehingga menimbulkan perdarahan. Darah yang keluar akibat feses yang keras ini biasanya berwarna merah segar karena perlukaan terjadi pada saluran pencernaan bagian atas. Feses yang terlalu keras biasanya diakibatkan karena kurangnya konsumsi serat dan cairan dalam tubuh.
• 03/05/2023 Kusharto.Clara M.2006.Serat makanan & peranannya bagi kesehatan.
Jurnal Gizi dan PanganNovember 2016.45-5416
5. JELASKAN LANGKAH-LANGKAH DIAGNOSIS YANG HARUS DILAKUKAN PADA SKENARIO!
03/05/2023 17
03/05/2023 Siti Setiati dkk. 2014. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid II Edisi VI. Jakarta : Interna Publishing. Hal 1894-1895
Wandari, Novalita Ningtyas. "Prevalensi Hemoroid di RSUP Haji Adam Malik Medan periode Januari 2009–Juli 2011." (2012).
18
• Riwayat penyakit sekarang• Riwayat penyakit dahulu• Riwayat kesehatan keluarga• Riwayat sosial dan ekonomi
Anamnesis
• Pada kulit termasuk adanya scleroderma, neurofibromatosis, acanthosis nigricans, lupus sistemik, dan jaringan parut operasi perlu dilakukan
• Kelainan kardiovaskuler termasuk hipotensi postural dan kardiomegali
• Kelainan neurologic termasuk parkinsonisme, distropika miotonia
Pemeriksaan Fisis
• Endoskopi• Scintiagraphy & angiografi• Radiografi (Barium Enema)
Pemeriksaan Penunjang
6. APA SAJA DIAGNOSIS BANDING DARI SCENARIO?
03/05/2023 19
Hemoroid• Hemoroid adalah kumpulan dari
pelebaran satu segmen atau lebih vena hemoroidalis di daerah anorektal. Hemoroid bukan sekedar pelebaran vena hemoroidalis, tetapi bersifat lebih kompleks yakni melibatkan beberapa unsur berupa pembuluh darah, jaringan lunak dan otot di sekitar anorektal
• Menurut Villalba dan Abbas (2007), etiologi hemoroid sampai saat ini belum diketahui secara pasti, beberapa faktor pendukung yang terlibat diantaranya adalah:
a.Penuaan b.Kehamilan c.Hereditas d.Konstipasi atau diare kronik e.Penggunaan toilet yang berlama-lama f.Posisi tubuh, misal duduk dalam waktu yang lama g.Obesitas.
03/05/2023Wandari, Novalita Ningtyas. "Prevalensi Hemoroid di RSUP Haji Adam Malik Medan
periode Januari 2009–Juli 2011." (2012).
20
Efek degenerasi akibat penuaan
Memperlemah jaringan penyokong + pengeluaran feses yang keras secara berulang
Meningkatkan tekanan bantalan Prolapsus
Aliran balik vena terganggu
Bantalan menjadi besar (karena mengedan dan makanan rendah serat)
Trauma mukosa atau infalamasi
Merusak pembuluh darah
dibawahnya
03/05/2023 Wandari, Novalita Ningtyas. "Prevalensi Hemoroid di RSUP Haji Adam Malik Medan periode Januari 2009–Juli 2011." (2012).
21
Patogenesis
Klasifikasi HemoroidHemoroid diklasifikasikan berdasarkan asalnya, dimana dentate line menjadi batas histologis. Klasifikasi hemoroid yaitu: • Hemoroid eksternal, berasal dari dari bagian distal dentate line dan
dilapisi oleh epitel skuamos yang telah termodifikasi serta banyak persarafan serabut saraf nyeri somatic.
• Hemoroid internal, berasal dari bagian proksimal dentate line dan dilapisi mukosa.
• Hemoroid internal-eksternal dilapisi oleh mukosa di bagian superior dan kulit pada bagian inferior serta memiliki serabut saraf nyeri (Corman, 2004)
03/05/2023Wandari, Novalita Ningtyas. "Prevalensi Hemoroid di RSUP Haji Adam Malik Medan
periode Januari 2009–Juli 2011." (2012).
22
Klasifikasi Hemoroid
Menurut Person (2007), hemoroid internal diklasifikasikan menjadi beberapa tingkatan yakni: • Derajat I, hemoroid mencapai lumen anal canal.• Derajat II, hemoroid mencapai sfingter eksternal dan tampak pada saat
pemeriksaan tetapi dapat masuk kembali secara spontan. • Derajat III, hemoroid telah keluar dari anal canal dan hanya dapat masuk
kembali secara manual oleh pasien. • Derajat IV, hemoroid selalu keluar dan tidak dapat masuk ke anal canal
meski dimasukkan secara manual.
03/05/2023 Wandari, Novalita Ningtyas. "Prevalensi Hemoroid di RSUP Haji Adam Malik Medan periode Januari 2009–Juli 2011." (2012).
23
• Gejala klinis hemoroid dapat dibagi berdasarkan jenis hemoroid (Villalba dan Abbas, 2007) yaitu:
• Hemoroid internal – Prolaps dan keluarnya mukus. – Perdarahan. – Rasa tak nyaman. – Gatal.
• Hemoroid eksternal – Rasa terbakar.– Nyeri ( jika mengalami trombosis).– Gatal.
Diagnosis hemoroid dapat dilakukan dengan melakukan: • Anamnesis.
biasanya didapati bahwa pasien menemukan adanya darah segar pada saat buang air besar dan mengeluhkan adanya gatal-gatal pada daerah anus. • Pemeriksaan fisik.
ditemukan adanya pembengkakan vena yang mengindikasikan hemoroid eksternal atau hemoroid internal yang mengalami prolaps.• Pemeriksaan penunjang.
– Anoskopi– Sigmoidoskopi– Barium enema X-ray
03/05/2023 Wandari, Novalita Ningtyas. "Prevalensi Hemoroid di RSUP Haji Adam Malik Medan periode Januari 2009–Juli 2011." (2012).
24
Penatalaksanaan Hemoroid• Menurut Acheson dan Scholefield
(2006), penatalaksanaan hemoroid dapat dilakukan dengan beberapa cara sesuai dengan jenis dan derajat daripada hemoroid.
• KonservatifSebagian besar kasus hemoroid derajat I dapat ditatalaksana dengan pengobatan konservatif. Tatalaksana tersebut antara lain koreksi konstipasi jika ada, meningkatkan konsumsi serat, laksatif, dan menghindari obat-obatan yang dapat menyebabkan kostipasi seperti kodein (Daniel, 2010)
03/05/2023 Wandari, Novalita Ningtyas. "Prevalensi Hemoroid di RSUP Haji Adam Malik Medan periode Januari 2009–Juli 2011." (2012).
25
Penatalaksanaan Hemoroid• Acheson dan Scholfield (2008) menyatakan apabila hemoroid internal derajat I
yang tidak membaik dengan penatalaksanaan konservatif maka dapat dilakukan tindakan pembedahan.
HIST (Hemorrhoid Institute of South Texas) menetapkan indikasi tatalaksana pembedahan hemoroid antara lain:
– Hemoroid internal derajat II berulang.– Hemoroid derajat III dan IV dengan gejala.– Mukosa rektum menonjol keluar anus.– Hemoroid derajat I dan II dengan penyakit penyerta seperti fisura.– Kegagalan penatalaksanaan konservatif.– Permintaan pasien.
• 03/05/2023 Wandari, Novalita Ningtyas. "Prevalensi Hemoroid di RSUP Haji Adam Malik Medan periode Januari 2009–Juli 2011." (2012).
26
Kolitis iskemik• Kolitis iskemik adalah gangguan
yang berkembang ketika aliran darah ke suatu bagian dari usus besar (kolon) berkurang.
• Etiologi : suplai darah yang tidak memadai mencapai kolon.
Tanda-tanda umum dan gejala kolitis iskemik meliputi:1. Nyeri abdomen, nyeri atau kram,
biasanya terlokalisasi ke sisi kiri bawah 2. perut, dapat tiba-tiba atau bertahap3. Feses berwarna merah terang atau merah
darah, suatu ketika dapat keluar 4. Darah sendiri tanpa feses5. Perasaan ingin mengedan, dll
03/05/2023 Rani,Aziz A , Simadibrata , Marcellus dan Syam 27
Faktor risiko :1. Umur2. Penyakit jantung3. Kondisi medis tertentu
Komplikasi :1. Gangren2. Perforasi dan pendarahan3. Nyeri dan obstruksi
03/05/2023 Rani,Aziz A , Simadibrata , Marcellus dan Syam 28
Tes & diagnosisMendiagnosis penyebab gejala colitis iskemik adalah dengan cara sebaga berikut:1. Pemeriksaan fisik dan riwayat
penyakit2. Colonoscopy3. Biopsi
Pemeriksaan penunjang lainnya :1. X-ray abdomen dan pelvis2. Abdomen arteriogram3. USG4. Abdomen Computerized Tomography
(CT) scan.5. Tes darah
03/05/2023 Rani,Aziz A , Simadibrata , Marcellus dan Syam 29
Pencegahan
1. Berhenti merokok2. Minum obat penurun kolesterol3. Kontrol penyakit kronis, seperti diabetes4. Olah raga teratur
03/05/2023 Rani,Aziz A , Simadibrata , Marcellus dan Syam 30
Kanker Colon• Kanker kolon ditujukan pada
tumor ganas yang ditemukan di kolon.Kolon adalah bagian dari usus besar pada sistem pencernaan yang disebut juga traktus gastrointestina
• kanker kolon terjadi melalui interaksi antara penjamu,agen,dan lingkungan.Beberapa faktor yang berperan antara lain :
1) Lingkungan (Nutrisi, keseimbangan energi, paparan lingkungan)
2) Pejamu (genetik, faktor somatik)
03/05/2023F,Ari.2011.Gastroenterologi.Jakarta:Internapublishing.
Ramachandaran,A.2011.Kanker kolon.Universitas Sumatera Utara Sjamsuhidajat, R.2010.Buku Ajar Ilmu Bedah.Jakarta : EGC.
31
Patogenesis
Sel epitel (faktor
herediter atau mutasi
somatik)
Pembelahan sel tanpa batas
Kanker colon berkembang
APC/ β-catherin
diakibatkan oleh
instabilitas kromosom
akumulasi mutasi dalam satu siri
onkogen dan gen tumor suppressor
alur instabilitas mikrosatelit
e
lesi genetik pada DNA mismatch repair genes
Defek DNA repair yang disebabkan oleh
inaktivasi DNA mismatch repair genes
menginisiasi permulaan kanker
kolon.
03/05/2023F,Ari.2011.Gastroenterologi.Jakarta:Internapublishing.
Ramachandaran,A.2011.Kanker kolon.Universitas Sumatera Utara Sjamsuhidajat, R.2010.Buku Ajar Ilmu Bedah.Jakarta : EGC.
32
Manifestasi klinikKarsinoma kiri :1. Skirotik menimbulkan stenosis dan
obstruksi2. Feses padat3. Perubahan pola defekasi4. Nyeri lebih nyata dibanding kolon
kanan5. Nyeri bermula dibawah umbilikus
Karsinoma kanan :1. Jarang tejadi stenosis2. Feses cair 3. Tidak ada obstruksi4. Nyeri, berawal di kolon kanan di
epigastrium.
03/05/2023F,Ari.2011.Gastroenterologi.Jakarta:Internapublishing.
Ramachandaran,A.2011.Kanker kolon.Universitas Sumatera Utara Sjamsuhidajat, R.2010.Buku Ajar Ilmu Bedah.Jakarta : EGC.
33
Keluhan utama dan pemeriksaan klinis 1. Perdarahan peranum disertai peningkatan frekuensi defekasi dan diare selama
minimal 6 minggu (semua umur )2. Perdarahan peranum tanpa gejala anal ( diatas 60 tahun ) Peningkatan frekwensi
defikasi atau diare selama minimal 6 minggu (diatas 60 th) 3. Massa teraba pada fossa iliaca dektra semua umur4. Massa intra luminal didaiam rektum 5. Tanda -tanda obstruksi mekanik usus ( Ileus Obstruksi )6. Setiap penderita dengan anemia defisiensi Fe (Hbcf r gr % pada pria dan Hb < 10
gr pada wanita pasca menopause.
03/05/2023F,Ari.2011.Gastroenterologi.Jakarta:Internapublishing.
Ramachandaran,A.2011.Kanker kolon.Universitas Sumatera Utara Sjamsuhidajat, R.2010.Buku Ajar Ilmu Bedah.Jakarta : EGC.
34
Pemeriksaan Penunjang
1. Biopsi2. Carcinoembrionik Antigen
(CEA) 3. Barium Enema4. Endoskopi
5. Kolonoskopi6. Imaging Teknik 7. CT Scan8. MRI
03/05/2023F,Ari.2011.Gastroenterologi.Jakarta:Internapublishing.
Ramachandaran,A.2011.Kanker kolon.Universitas Sumatera Utara Sjamsuhidajat, R.2010.Buku Ajar Ilmu Bedah.Jakarta : EGC.
35
03/05/2023 36
Penatalaksaan1. Pembedahan2. Kolostomi3. Terapi Radiasi4. Adjuvant Kemoterapi
Pencegahan :1. Diet 2. Non Steroid Anti
Inflammation Drug
03/05/2023F,Ari.2011.Gastroenterologi.Jakarta:Internapublishing.
Ramachandaran,A.2011.Kanker kolon.Universitas Sumatera Utara Sjamsuhidajat, R.2010.Buku Ajar Ilmu Bedah.Jakarta : EGC.
37
. Inflammatory Bowel Disease (IBD)• Inflammatory Bowel Disease
(IBD) adalah penyakit inflamasi yang melibatkan saluran cerna dengan penyebab pastinya sampai saat ini belum diketahui jelas
• Secara garis besar IBD terdiri dari 3 jenis, yaitu kolitis ulseratif, penyakit Crohn, dan bila sulit membedakan kedua hal tersebut, maka dimasukkan dalam kategori indeterminate colitis.
03/05/2023Ariestina,Dr.Dina Aprilia. 2008. Kolitis Ulsoratif dari aspek etiologi, klinik dan
patogenesa. Universitas Sumatera Utara. 38
Etiologi
1. Faktor famili/genetik2. Faktor infeksi3. Fektor imunologik4. Faktor psikologik5. Faktor lingkungan
03/05/2023 Ariestina,Dr.Dina Aprilia. 2008. Kolitis Ulsoratif dari aspek etiologi, klinik dan patogenesa. Universitas Sumatera Utara.
39
Gambaran klinik
1. Diare beradarah Gejala 2. Nyeri abdomen utama3. Demam4. Penurunan BB
Gambaran Fisik Diagnostik
• Temuan fisis pada kolitis ulseratif biasanya nonspesifik; bisa terdapat distensi abdomen atau nyeri sepanjang perjalanan kolon. Pada kasus ringan, pemeriksaan fisis umum akan normal. Demam, takikardia dan hipotensi postural biasanya berhubungan dengan penyakit yang lebih berat.
03/05/2023 Ariestina,Dr.Dina Aprilia. 2008. Kolitis Ulsoratif dari aspek etiologi, klinik dan patogenesa. Universitas Sumatera Utara.
40
Pemeriksaan penunjang
1. Pemeriksaan darah lengkap2. Pemeriksaan feses3. Pemeriksaan radiologi4. Endoskopi
03/05/2023 Ariestina,Dr.Dina Aprilia. 2008. Kolitis Ulsoratif dari aspek etiologi, klinik dan patogenesa. Universitas Sumatera Utara.
41
8. BAGAIMANA PENANGANAN AWAL DAN PENCEGAHAN SECARA UMUM YANG HARUS DILAKUKAN ?
03/05/2023 42
Terapi umum
1.Istirahat• Tirah baring• Puasa sampai perdarahan
berhenti• Transfusi darah Hb > 10gr%• Infus cairan + elektrolit/
Resusitasi
2.Diet• Nutrisi parentral• Setelah membaik diet bubur
sering dan berangsur-angsur menjadi nasi biasa
03/05/2023 Permatasari, DCI. 2013. Tatalaksana Hematokezia. Sumatera Utara: USU. repository.usu.ac.id
43
3.Medikamentosa• Tergantung pada etiloginya Obat pertama :• Demam tifoid: kloramfenikol 3-4 x 500 mg sampai bebas panas 7 hari• Amuba : metronidazol/seknidazol/tinidazol 3 x 500 mg• Kompilobakter: eritromisin 2 x 500 mg %, metronidazol, amoksisili
4.BedahPembedahan dilakukan bila keadaan penderita menjadi gawat yaitu :• Gawat I :Jika dalam waktu 8 jam, diperlukan tranfusi darah lebih 2 liter• Gawat II:Jika dalam waktu 24 jam, diperlukan tranfusi lebih 2 liter• Gawat III : Jika dalam waktu 3 x 12 jam perdarahan belum berhenti
03/05/2023 Permatasari, DCI. 2013. Tatalaksana Hematokezia. Sumatera Utara: USU. repository.usu.ac.id
44
Terima kasih
03/05/2023 45