MODUL BIOSEL AZIZA.pdf
Transcript of MODUL BIOSEL AZIZA.pdf
-
7/26/2019 MODUL BIOSEL AZIZA.pdf
1/62
1
MODUL BIOLOGI SEL
Modul ini Disusun Sebagai Rujukan Media Pembelajaran Mata Kuliah Biologi Sel
Oleh:
Aziza Nurul Amanah
Dosen Pembimbing : Puteri Amelia, M.Farm, Apt
PROGRAM STUDI FARMASI
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)
SYARIF HIDAYATULLAH
TAHUN AKADEMIK 2015/2016
-
7/26/2019 MODUL BIOSEL AZIZA.pdf
2/62
2
BAB I
BIOLOGI SEL
A.
DEFINISI BIOLOGI SEL
Biologi Sel adalah cabang dari ilmu Biologi yang membahas tentang sel dan
proses-proses yang terjadi didalamnya. Dalam ilmu Biologi sel kita mengethaui
bahwa suatu organisme ada yang dapat hidup hanya dengan satu sel saja. Bahkan,
ada spesies yang tidak terhitung jumlahnya dari organisme yang hanya memiliki sel
tunggal (uni seluler) dan banyak juga organisme yang memiliki banyak sel (multi
seluler) seperti diri kita sendiri.
B.
SEJARAH PERKEMBANGAN BIOLOGI SELAhli filsafat kuno terutama Aristoteles pada zaman kuno dan Paracelsus pada
zaman pembaharuan telah sampai pada suatu kesimpulan bahwa hewan dan
tumbuh-tumbuhan walaupun nampaknya sangat rumit terdiri atas beberapa unsur
yang selalu terulang dalam tiap tubuh makhluk hidup. Jadi mereka berpendapat
bahwa hewan atau tumbuh-tumbuhan tersusun atas beberapa bagian, unsur-unsur
atau elemen-elemen yang terulang dan elemen-elemen ini bergabung membentuk
bangunan atau struktur tertentu dari makhluk hidup seperti membentuk daun, akar
pada tanaman atau membentuk segmen atau organ pada hewan. Beberapa abad
kemudian, galileo galilei (awal abad 17) dengan alat dua lensa menggambarkan
struktur tipis dari mata serangga, galilei sesungguhnya bukan seorang biologiwan,
orang pertama yang mencatat hasil pengamatan biologi melalui mikroskop.
1. Zacharias Jansen
Diawali oleh penemuan Zacharias Jansen, seorang berkewarganegaraan
Belanda sekitar tahun 1580-an, yang dibantu ayahnya ketika membuat sebuah
mikroskop sederhana dengan cara meletakkan dua buah lensa cembung pada dua
ujung tabung (gambar 1). Temuan Zacharian Jansen telah mendorong para ahli
lainnya untuk melakukan penelitian lebih lanjut.
-
7/26/2019 MODUL BIOSEL AZIZA.pdf
3/62
3
Gambar 1. Zacharias Jansen dan mikroskop buatannya.,
Sumber:http://micro.magnet.fsu.edu/primer/museum/janssen.html
2.
Robert Hooke
Seorang ilmuwan dari Inggris, Robert Hooke (1635 - 1703), menemukan
ruang-ruang kecil dari sayatan gabus yang diamati di bawah mikroskop. Hooke
menemukan ruang-ruang kosong (gambar 2) pada sayatan gabus. Ruang-ruang kecil
ini oleh Hooke sebut sebagai sel. Sel-sel yang diamati oleh Hooke merupakan sel-sel
gabus yang sudah mati. Akan tetapi, Hooke tidak mengetahui dengan pasti apa
struktur dan fungsi dari ruang-ruang ini. Penemuan Hooke dipublikasikan dalamMicrographia dan observasi sel-selnya tidak memberikan indikasi ditemukannya inti
dan organel lainnya yang ada pada sel hidup.
Gambar 2. Robert Hooke dan Mikroskop yang digunakannya untuk mengamati
sayatan gabus.
-
7/26/2019 MODUL BIOSEL AZIZA.pdf
4/62
4
Gambar 3. Sayatan gabus (kiri) yang diamati oleh Hooke dengan pembesaran
lemah, (kanan) sayatan gabus dengan pembesaran 1000x.
3. Antonio von Leuwenhoek
Anton van Leeuwenhoek (1632-1683) seorang berkebangsaan Belanda dan
orang yang pertama kali mengamati dan menggambarkan makhluk hidup renik
dengan mikroskop sederhana. Diyakini pertama kali Leeuwenhoek melihat bakteri
dari kotoran gigi dan protista mirip hewan dari setetes air. Beberapa temuan penting
dari Antonio van Leewenhoek diantaranya adalah:
a)
Infusoria, sejenis protista pada tahun 1674,b) Bakteri yang berasal dari mulut manusia,
c) Vakuola,
d) Spermatozoa dan
e) Serat-serat otot.
Gambar 3. Antonio von Leeuwenhoek dengan mikroskop sederhana yang
digunakannya (http://www.vanleeuwenhoek.com/)
-
7/26/2019 MODUL BIOSEL AZIZA.pdf
5/62
5
4. Robert Brown (17731858)
Seorang ahli botani dan ahli palaebotan yang telah memberikan banyak
kontribusi penting terhadap perkembangan ilmu botani. Brown juga merupakan
seorang pioneer dalam menggunakan mikroskop serta telah member banyak
kontribusi pengetahuan tentang inti sel dan gerakan sitoplasma. Gerak Brown yang
terjadi pada molekul-mokeul yang terlarut dalam sitoplasma pertama kali ditemukan
oleh Robert Brown. Pada tahun 1833 Robert Brown telah melaporkan penemuan
tentang inti sel, ketika dia sedang mengamati epidermis anggrek dengan
mikroskopnya dia menemukan dalam sel-selnya titik agak buram (gelap) yang dia
namakan nukleus atau inti sel. Perbedaan-perbedaan dasar antara gymnospermae
dan angiospermae pertama kali ditemukan oleh Robert Brown. Masih banyaktemuan dia yang banyak membantu para ahli biologi diantaranya dalam taksonomi
tumbuhan yang masih diterima sampai saat ini.
Gambar 4. Robert Brown dengan mikroskop yang digunakannya ketika
menemukan inti sel dalam sayatan epidermis anggrek
5.
Dr. Matthias Jacob Schleiden (1804 - 1881)
Seorang Profesor Botani berkebangsaan Jerman dari
Universitas Jena, sebagai salah seorang pencetus teori
sel bersama-sama dengan Theodor Schwann dan Rudolf
Virchow. Schwann menyatakan bahwa bagian-bagian
yang berbeda dari tumbuhan disusun oleh sel-sel.
Schleiden dan Schwann menjadi orang pertama yang
-
7/26/2019 MODUL BIOSEL AZIZA.pdf
6/62
6
memformulasikan apa yang kemudian oleh orang diyakini bahwa sel sebagai
prinsip dasar biologi yang sama pentingnya dengan teori atom bagi kimia
dan fisika. Schleiden juga mengetahui pentingnya inti sel dalam proses
pembelahan sel yang ditemukan oleh Robert Brown.
6.
Dr. Theodor Schwann (1839)
Berbeda dengan rekannya dari Jerman Schleiden
yang menggunakan tumbuhan sebagai objek
pengamatannya, Dr Theodor Schwann bekerja
sebagai ahli zoologi. Schwann berhasil
menunjukkan jaringan hewan secara mikroskopikdan menemukan partikel-partikel yang manarik
dalam jaringan syaraf dan otot. Schwann pun telah
mengobservasi sel-sel yang berhubungan dengan
selubung serabut syaraf yang disebut sel-sel Schwann. Bersama-sama dengan
Schleiden Dia menyimpulkan dari hasil observasinya tentang sel sebagai
berikut:
a) Sel merupakan kesatuan struktural, fisiologis, dan organisasi dari
makhluk hidup.
b) Sel memiliki eksistensi ganda yaitu sebagai entitas yang berbeda dan
sebagai bagian yang membangun organism.
c) Sel terbentuk secara bebas, mirip dengan pembentukan Kristal
(spontaneous generation).
7. Rudolf Ludwig Karl Virchow (18211902)
Rudolf Ludwig Karl Virchow seorang dokter Jerman,
yang menyatakan sebuah slogan Omnis cellula e
cellula artinya semua sel hanya berasal dari sel
sebelumnya. Pernyataannya ini sekaligus menentang
pendapat dari penjelasan Schwann yang ketiga bahwa
sel muncul begitu saja seperti kristal (generatio
spontanea).
-
7/26/2019 MODUL BIOSEL AZIZA.pdf
7/62
7
Dari penemuan-penemuan para ahli di atas, teori sel modern saat ini
menyimpulan bahwa :
a) Semua makhluk hidup terdiri dari sel-sel.
b)
Sel adalah unit struktural dan fungsional dari semua makhluk hidup.
Semua sel berasal dari sel-sel pra-ada melalui proses pembelahan,
(Generasi spontan tidak terjadi).
c) Sel berisi informasi genetik yang diturunkan dari sel ke sel selama
pembelahan sel. (Sel pertama adalah pengecualian karena tidak mungkin
berasal dari sel sebelumnya yang sudah ada).
d) Semua sel pada dasarnya memiliki komposisi kimia yang sama.
e)
Semua aliran energi (metabolisme & biokimia) kehidupan terjadi dalamsel.
f) Sel mengandung informasi genetika yang diteruskan dari sel ke sel
melalui proses pembelahan. Semua sel pada dasarnya sama dalam
komposisi kimia di dalam organisme yang spesiesnya sama1.
C. TEORI SEL
Sejalan dengan berkembangnya teknologi dan ilmu pengetahuan telah
banyak yang diketahui mengenai sel bahkan sampai struktur yang terkecil. Tokoh-
tokoh berikut ini mengemukakan pendapatnya tentang sel sesuai dengan hasil
penelitiannya masing-masing.
1sumberbelajar.belajar.kemdikbud.go.id/PPB/Konten%20Materi/61%20Fasilitator%20IPA%207/diklat%20107/modul%2025
5/Teks/Sejarah%20Teori%20Sel_Rumah%20Belajar.docx sejarah teori sel
-
7/26/2019 MODUL BIOSEL AZIZA.pdf
8/62
8
TOKOH TEMUAN
Johanes Purkinje:yang pertamakalimenggunakan istilah
protoplasma untukmenyebut bahan-bahanembrional dalam telur
Felix Durjadin:menggunakan istilahprotoplasma untukmenyebut cairan yangada dalam sel
Robert Brown: dalampenelitiannyamenemukan inti sel,dan menyatakan bahwainti sel (nukleus)merupakan bahan yang
terpenting dalam suatusel
Schleiden (atas) dan
Schwann (bawah):menyatakan bahwa selmerupakan unitstruktural makhlukhidup
http://i2.wp.com/lh6.ggpht.com/_wYv4UjyptOQ/TFMGyb0NKEI/AAAAAAAAAFw/1Ab-idXUJk4/s1600-h/Scwhann[7].gifhttp://i2.wp.com/lh3.ggpht.com/_wYv4UjyptOQ/TFMGhbSq4ZI/AAAAAAAAAFg/A1djVUi_3fY/s1600-h/brown_main[4].jpghttp://i0.wp.com/lh3.ggpht.com/_wYv4UjyptOQ/TFMGcYf-FyI/AAAAAAAAAFY/BnuwFygkY-Q/s1600-h/HSjohane[4].jpg -
7/26/2019 MODUL BIOSEL AZIZA.pdf
9/62
9
Max Schultze:menyatakan bahwa selmerupakan unitfungsional kehidupan
Rudolf Virchoff:mengatakan bahwa
setiap sel berasal darisel sebelumnya (omnecellulla ex cellullae),sehingga iamenyatakan bahwa selmerupakan unitpertumbuhan
Boveri: mengatakanbahwa sifat menurundari orangtuaditurunkan kepadaanak-anaknya melaluisel, sehingga iamenyatakan bahwa selmerupakan unitheredita2
2http://biologimediacentre.com/teori-teori-tentang-sel/
http://i2.wp.com/lh6.ggpht.com/_wYv4UjyptOQ/TFMHIZl1nWI/AAAAAAAAAGA/lZI991frcqA/s1600-h/R_Virchow[4].jpghttp://i2.wp.com/lh5.ggpht.com/_wYv4UjyptOQ/TFMG-DR9qoI/AAAAAAAAAF4/1H2fBUpFN3Y/s1600-h/200px-Maxschultze[4].jpg -
7/26/2019 MODUL BIOSEL AZIZA.pdf
10/62
10
BAB II
PEMBAGIAN SEL
A.Dua Jenis Sel
Ada struktur dasar sel lain yang hadir di banyak organisme tetapi tidaksemua sel hidup memilikinya yaitu: Nukleus. Nukleus atau Inti sel adalah struktur
pada sitoplasma yang dikelilingi oleh membran (membran nukleus) dan
mengandung DNA. Berdasarkan apakah mereka memiliki di dalam nukleus, ada dua
tipe dasar sel yaitu: sel prokariotik dan sel eukariotik
a. Sel prokariotik
Sel prokariotik adalah sel tanpa nukleus. DNA dalam sel prokariotik ada
dalam dalam sitoplasma dan bukan tertutup dalam membran nukleus. Sel prokariotikditemukan dalam organisme bersel tunggal, seperti bakteri, seperti yang ditunjukkan
pada Gambar di bawah. Organisme dengan sel prokariotik disebut prokariota.
Mereka adalah jenis organisme yang pertama berkembang dan hari ini masih
menjadi yang paling umum.
Sel prokariotik. Diagram ini menunjukkan struktur sel prokariotik yang umum yaitu
bakteri. Seperti Sel prokariotik lainnya, sel bakteri ini tidak memiliki inti tetapi
memiliki bagian sel lainnya, termasuk membran plasma, sitoplasma, ribosom, dan
DNA. Coba perhatikan masing-masing bagian ini dalam gambar.
-
7/26/2019 MODUL BIOSEL AZIZA.pdf
11/62
11
Bakteri pada Gambar di atas adalah sebuah prokariota. Prokariota adalah
organisme mikroskopis yang tidak memiliki inti yang terikat membran atau organel
terikat membran. Beberapa ahli biologi sel menganggap istilah organel untuk
menggambarkan struktur terikat membransaja, sedangkan ahli biologi sel lain
mendefinisikan organel sebagai struktur diskrit yang memiliki fungsi khusus.
Prokariota memiliki ribosom, yang tidak dikelilingi oleh membran tetapi memiliki
fungsi khusus, dan karena itu bisa dianggap organel. Semua fungsi metabolisme
yang dilakukan oleh prokariota yang berlangsung di membran plasma atau sitosol.
Prokariota adalah jenis terkecil dari sel, rata-rata diameter 2-5m. Meskipun
ukurannya yang kecil, di dalam setiap sel ada bahan kimia dan mesin biokimia yang
diperlukan untuk pertumbuhan, reproduksi, dan akuisisi dan pemanfaatan energi.Fitur-fitur umum sel prokariotik adalah:
dinding sel
membran plasma
ribosom
materi genetik
kapsula (sebagian besar, tapi tidak semua)
flagela (sebagian besar, tapi tidak semua)
pili (sebagian besar, tapi tidak semua)
kurangnya kompartementalisasi
plasmid (sebagian besar, tapi tidak semua)
pembelahan biner
Semua prokariota memiliki dinding sel yang menambahkan dukungan
struktural, bertindak sebagai penghalang terhadap kekuatan luar dan sebagai jangkar
flagela dengan tampilan seperti cambuk. Beberapa prokariota memiliki lapisan
tambahan di luar dinding sel mereka yang disebut kapsula, yang melindungi sel
ketika ditelan oleh organisme lain, membantu dalam mempertahankan kelembaban,
dan membantu sel menempel ke permukaan dan nutrisi. Pili adalah struktur seperti
rambut pada permukaan sel yang menempel pada sel-sel bakteri lain atau
permukaan. Dalam membran plasma, sitoplasma tidak dibagi oleh membran dalam
organel, kurangnya kompartementalisasi yang paling jelas dalam organisasi materi
-
7/26/2019 MODUL BIOSEL AZIZA.pdf
12/62
12
genetik. Sel prokariotik hanya berisi sepotong DNA kromosom melingkar tunggal
disimpan di daerah yang disebut dengan nukleoid. Beberapa prokariota juga
membawa lingkaran kecil dari DNA yang disebut plasmid. Plasmid secara fisik
terpisah dari, dan dapat mereplikasi secara independen dari, DNA kromosom.
Informasi genetik pada plasmid dipindahtangankan antara sel-sel, yang
memungkinkan prokariota untuk berbagi kemampuan, seperti resistensi antibiotik.
Para ilmuwan telah menemukan bahwa plasmid berfungsi sebagai alat
penting dalam genetika dan laboratorium bioteknologi, umumnya karena
kemampuan mereka untuk memperkuat (membuat banyak salinan) atau untuk
mengekspresikan gen tertentu. Sebagai contoh, plasmid pGLO adalah plasmid
rekayasa genetika yang digunakan dalam bioteknologi sebagai vektor untukmembuat organisme yang dimodifikasi secara genetik. Reproduksi dalam sel
prokariotik adalah dengan pembelahan biner; proses pertumbuhan, pembesaran dan
pembagian. Ini akan dibahas artikel lainnya. Prokariota memiliki karakteristik yang
sangat beragam, yang memungkinkan mereka untuk menahan kondisi yang berbeda,
lingkungan dan sumber daya. Beberapa hidup dalam ketiadaan oksigen, beberapa di
suhu dingin atau panas yang ekstrim, dan beberapa di dasar laut di mana hanya
sumber daya mereka adalah hidrogen sulfida panas, yang keluar dari inti bumi.
Mereka adalah organisme yang spektakuler.
b. Sel eukariotik
Sel eukariotik adalah sel yang mengandung nukleus. Sebuah sel eukariotik
khas ditunjukkan pada Gambar di bawah ini. Sel eukariotik biasanya lebih besar dari
sel-sel prokariotik, dan mereka ditemukan terutama dalam organisme multisel.
Organisme dengan sel eukariotik disebut eukariota, dan mereka berkisar dari jamur
ke manusia.
-
7/26/2019 MODUL BIOSEL AZIZA.pdf
13/62
13
Sel eukariotik, diwakili di sini oleh model sel hewan yang jauh lebih
kompleks daripada sel prokariotik. Sel eukariotik mengandung banyak organel yang
melakukan pekerjaan tertentu. Tidak ada sel eukariotik tunggal memiliki semua
organel seperti yang ditampilkan disini, dan model ini menunjukkan semua organel
eukariotik. Sel eukariotik juga mengandung organel lain selain nukleus. Organel
adalah struktur dalam sitoplasma yang melakukan pekerjaan tertentu dalam sel.
Organel yang disebut mitokondria, misalnya, menyediakan energi untuk sel, dan
organel yang disebut zat vakuola tempat penyimpanan di dalam sel. Organel
memungkinkan sel-sel eukariotik untuk melaksanakan fungsi lebih banyak dari yang
dilakukan sel prokariotik. Hal ini memungkinkan sel-sel eukariotik memiliki
spesifisitas sel lebih besar dari sel prokariotik. Ribosom, organel di mana protein
dibuat, adalah satu-satunya organel dalam sel prokariotik.
Dalam beberapa hal, sel menyerupai kantong plastik penuh dengan cairan
seperti jely. Struktur dasar adalah membran plasma diisi dengan sitoplasma. Seperti
jeli yang mengandung campuran buah, sitoplasma sel juga mengandung berbagai
struktur, seperti nukleus dan organel lainnya. Selain memiliki membran plasma,sitoplasma, inti dan ribosom, Sel eukariotik juga mengandung organel terikat
membran lainnya. Setiap organel pada eukariota memiliki fungsi yang berbeda.
Karena tingkat kompleks organisasi mereka, Sel eukariotik dapat melakukan lebih
banyak fungsi daripada Sel prokariotik. Perbedaan utama antara Sel prokariotik dan
eukariotik ditunjukkan pada Gambar di bawah ini dan tercantum dalam Tabel di
bawah ini. Perlu diingat bahwa beberapa sel eukariotik mungkin memiliki
-
7/26/2019 MODUL BIOSEL AZIZA.pdf
14/62
14
karakteristik atau fitur yang dimiliki sel eukariotik, tetapi yang lainnya mungkin
tidak memiliki, seperti dinding sel.
Perbedaan utama antara Sel prokariotik dan eukariotik. Sel eukariotik
memiliki organel terikat membran, yang ditampilkan di sini sebagai mitokondria,sedangkan sel prokariotik tidak. Nukleoid adalah area di dalam sitoplasma sel
prokariotik yang berisi materi genetik.
Perbandingan Sel Prokariotik dan Sel eukariotik
Sel eukariotik memiliki sekitar 10 kali dari prokariota yang umum; mereka
memiliki diameter berkisar antara 10 dan 100 m sementara prokariota dengan
diameter berkisar antara 1 dan 10m, seperti yang ditunjukkan pada Gambar di
bawah. Para ilmuwan percaya bahwa eukariota berkembang sekitar 1,6-2100000000
tahun lalu. Fosil paling awal dari organisme multisel yang telah ditemukan berusia
1,2 miliar tahun.
Perbedaan Struktur Antara Sel Prokariotik dan Sel eukariotik
keberadaan Prokariotik Eukariotik
Membran plasma Ya Tidak
Materi genetik (DNA) Ya Ya
Sitoplasma Ya Ya
Ribosom Ya Ya
Nukleus Tidak Ya
Nukleolus Tidak Ya
-
7/26/2019 MODUL BIOSEL AZIZA.pdf
15/62
15
keberadaan Prokariotik Eukariotik
Mitokondria Tidak Ya
Organel terikat membran lain Tidak YaDinding sel Ya Beberapa
Kapsula Ya Tidak
Flagela Ya Ya
Pili Ya Tidak
Rata-rata diameter 0.410 m 1100 m
Ringkasan
Sel prokariotik adalah sel tanpa inti. Sel eukariotik adalah sel yang
mengandung inti.
Sel eukariotik memiliki organel lain selain nukleus. Satu-satunya organel yang
hanya ada dalam sel prokariotik adalah ribosom3.
B.
PERBANDINGAN SEL HEWAN DAN TUMBUHAN
a. Sel Tumbuhan
Sel tumbuhan lebih besar dari sel Hewan
Tidak memiliki lisosom
Tidak memiliki sentrosom
Memiliki dinding sel dan membran sel
Umumnya memiliki plastida
Mempunyai bentuk yang tetap
Memiliki vakuola ukuran besar,
b.
Bagian-bagian Sel tumbuhan :
Dinding sel
Membran sel
Protoplasma
Nukleus
3http://fungsi.web.id/2015/05/perbedaan-sel-prokariotik-dan-sel-eukariotik-penjelasan-lengkap.html
-
7/26/2019 MODUL BIOSEL AZIZA.pdf
16/62
16
Retikulum endoplasma
Ribosoma
Mitokondria
Apparatus golgi
Peroksisom
Mikrotubula/mikrofilamen
Kloroplas
Vakuola
c.
Gambar Sel Tumbuhan
d.
Sel Hewan Sel Hewan lebih kecil dari sel Tumbuhan
Tidak memiliki plastida
Tidak memiliki dinding sel
Memiliki lisosom
Memiliki sentrosom
Mempunyai bentuk tidak tetap
Tidak memiliki vakuala (walaupun ada juga yang memiliki vakuola tapi
ukuran kecil).
e. Bagian bagian Sel sel hewan
Membran sel
Protoplasma
Nukleus
Retikulum endoplasma
Ribosoma
-
7/26/2019 MODUL BIOSEL AZIZA.pdf
17/62
17
Mitokondria
Apparatus golgi
Peroksisom
Mikrotubula/mikrofilamen
lisosom
vakuola
f.
Gambar Sel Hewan
Perbedaan Antara sel hewan dengan sel tumbuhan, juga dapat juga anda lihat pada
tabel dibawah ini
4
:
4http://www.pustakasekolah.com/gambar-sel-hewan-dan-tumbuhan-beserta-keterangannya.html
http://www.pustakasekolah.com/gambar-sel-hewan-dan-tumbuhan-beserta-keterangannya.html/gambar-perbedaan-sel-tumbuhan-hewanhttp://www.pustakasekolah.com/wp-content/uploads/2011/12/sel-hewan.jpg -
7/26/2019 MODUL BIOSEL AZIZA.pdf
18/62
18
BAB III
STRUKTUR DAN ORGANEL SEL
A. STRUKTUR SEL
Membran Sel Merupakan pemisah antara lingkungan luar sel dan dalam sel
atau media keluar-masuknya zat dari dalam dan ke dalam sel. Membran sel bersifat
semi permeabel dan selektif permiabel karena hanya dapat dilalui zat-zat tertentu.
Fungsi Membran SelSebagai sekat pembatas antara isi sel dan lingkungan
luar sel. Sebagai reseptor, Sebagai tempat terjadinya reaksi kimia, misalnya respirasi
sel. Sebagai pengontrol transportasi zat dari dalam keluar sel, maupun dari luar ke
dalam sel Sebagai pelindung sel, Menjaga kestabilan pH, menjaga konsentrasi ion,
dan membuang sisa metabolisme yang bersifat racun.
Struktur Membran Sel Model mosaik fluida merupakan model struktur
membran sel yang berbentuk pospolifid bilayer atau membentuk dua lapisan yaitu
lapisan atas dan bawah.
Membran Sel
Bagian tengah bilayer atau ekor asam lemak membentuk membran
Hidrofobic (tidak suka air)
Bagian kepala Fospolipid bilayer atau bagian kepala membentuk
membran Hidrofilik (suka air)
http://smansax1-edu.blogspot.com/2014/09/struktur-dan-organel-organel-sel.htmlhttp://smansax1-edu.blogspot.com/2014/09/struktur-dan-organel-organel-sel.htmlhttp://smansax1-edu.blogspot.com/2014/09/struktur-dan-organel-organel-sel.htmlhttp://smansax1-edu.blogspot.com/2014/09/struktur-dan-organel-organel-sel.html -
7/26/2019 MODUL BIOSEL AZIZA.pdf
19/62
19
Protein Integral/Intrinsik adalah protein yang menjulang atau menembus
membran sel dari lapisan atas hingga ke bawah.
Protein Peripheral/Ektrinsik adalah protein yang berada di lapisan atas
atau bawah dari membran sel
Fospolipid(lemak yang berikatan denga posfat)
Glikolipid (Lemak yang berikatan dengan karbohidrat)
Glikoprotein(Protein yang berikatan dengan karbohidrat)
Sitoplasma
atau cairan sel adalah matriks yang terdapat diantara Membran plasma dan
nukleus. Tersusun atas sitosol yang bersifat koloid dan organel-organel sel. Ukurankoloid 0,0010,1 mikron, dengan adanya koloid memungkinkan sitoplasma berada
dalam dua fase yaitu fase gel (setengah padat) dan fase sol (encer).
Fungsi SitoplasmaTempat penyimpanan jenis bahan bereaksi kimia yang
digunakan untuk metabolisme sel, seperti enzim, ion, gula, lemak dan protein.
Tempat terjadinya metabolisme sitosolik. Fasilittor bagi organel tertentu agar dapat
bergerak.
Tempat proses pembentukan energi, sintesis asam lemak, asam amino, protein dan
Nukelotida. menjamin berlangsungnya pertukaran zat, untuk menjaga
berlangsungnya metabolisme dengan baik. Sitoplasma digunakan sebagai tempat
bagi jaringan filamen protein yang disebut sitoskeleton. Sitoskeleton ini akan
membantu mempertahankan bentuk dan konsistensi sel.
B.
ORGANEL-ORGANEL SEL
-
7/26/2019 MODUL BIOSEL AZIZA.pdf
20/62
20
Inti (nukleus)
Inti bertugas mengendalikan semua
aktivitas sel mulai metabolismehingga pembelahan sel. Pada sel
eukariotik, inti diselubungi oleh
membran inti (karioteka) rangkap dua
dan berpori, sedangkan pada sel
prokariotik inti tidak memiliki
membran. Di dalam inti didapati
cairan yang disebut nukleoplasma,
kromosom yang umumnya berupa
benang kromatin, dan anak inti
(nukleolus) yang merupakan tempat
pembentukan asam ribonukleat
(ARN). Fungsi : mengatur semua
aktivitas (kegiatan) sel, karena di
dalam inti sel terdapat kromosom
yang berisi ADN yang mengatur
sintesis protein. Mengendalikan
proses berlangsungnya metabolimsme
dalam sel. Menyimpan informasi
genetik Tempat terjadinya replikasi5.
Retikulum Endoplasma
Organel ini berupa sistem membran
yang berlipat-lipat, menghubungkan
antara membran sel dengan membran
inti, dan berperan dalam proses
transpor zat intra sel. Ada dua macam
RE yaitu RE halus dan RE kasar yang
permukaannya ditempeli banyak
5http://www.smansax1-edu.com/2014/09/struktur-dan-organel-organel-sel.html
http://i1.wp.com/lh6.ggpht.com/_wYv4UjyptOQ/TJb-D-vczBI/AAAAAAAAATs/w77BYX1JJn8/s1600-h/endoplasmic_reticulum[4].jpghttp://i0.wp.com/lh6.ggpht.com/_wYv4UjyptOQ/TJb95Tyq1eI/AAAAAAAAATk/1Ye8tChJdcA/s1600-h/cell%20nucleus[6].jpg -
7/26/2019 MODUL BIOSEL AZIZA.pdf
21/62
21
ribosom.(REK). Fungsi : alat
transportasi zat-zat di dalam sel.
Ribosom
Ribosom berfungsi sebagai tempat
sintesis protein dan merupakan
contoh organel yang tidak
bermembran. Organel ini terutama
disusun oleh asam ribonukleat, dan
terdapat bebas dalam sitoplasma
maupun melekat pada RE.
Badan Golgi
Organel ini berbentuk seperti kantong
pipih, berfungsi dalam proses sekresi
lendir, glikoprotein, karbohidrat,
lemak, atau enzim, serta berfungsi
membentuk lisosom. Karena
fungsinya dalam hal sekresi, maka
badan golgi banyak ditemui pada sel-sel penyusun kelenjar.
Lisosom
Berbentuk kantong-kantong kecil dan
umumnya berisi enzim pencernaan
(hidrolisis) yang berfungsi dalam
peristiwa pencernaan intra sel.
Sehubungan dengan bahan yang
dikandungnya lisosom memiliki peran
dalam peristiwa:
pencernaan intrasel:
mencerna materi yang diambil
secara fagositosis
eksositosis :pembebasan sekrit
http://i1.wp.com/lh4.ggpht.com/_wYv4UjyptOQ/TJb-WW3EBdI/AAAAAAAAAUE/y3mx6hxPByU/s1600-h/lysosomes[4].jpghttp://i0.wp.com/lh3.ggpht.com/_wYv4UjyptOQ/TJb-PbobO0I/AAAAAAAAAT8/ZsYtyBldOvg/s1600-h/GolgiApparatus[4].jpghttp://i1.wp.com/lh3.ggpht.com/_wYv4UjyptOQ/TJb-KQun8kI/AAAAAAAAAT0/fiFW84PQVfY/s1600-h/ribosome[4].jpg -
7/26/2019 MODUL BIOSEL AZIZA.pdf
22/62
22
keluar sel
autofagi : penghancuran
organel sel yang sudah rusak
autolisis : penghancuran diri
sel dengan cara melepaskan
enzim pencerna dari dalam
lisosom ke dalam sel.
Contoh peristiwa ini adalah
proses kematian sel secara
sistematis saat pembentukan
jari tangan, atau hilangnyaekor berudu yang mulai
beranjak dewasa.
Mitokondria
Mitokondria adalah organel yang
berfungsi sebagai tempat respirasi
aerob untuk pembentukan ATP
sebagai sumber energi sel. Organel
yang hanya dimiliki oleh sel aerob ini
memiliki dua lapis membran.
Membran bagian dalam berlipat-lipat
dan disebut krista, berfungsi
memperluas permukaan sehingga
proses pengikatan oksigen dalam
respirasi sel berlangsung lebih efektif.
Bagian yang terletak diantara
membran krista berisi cairan yang
disebut matriks banyak mengandung
enzim pernafasan atau sitokrom.
http://i0.wp.com/lh4.ggpht.com/_wYv4UjyptOQ/TJb-i_w6HPI/AAAAAAAAAUU/X9g9nsYBnOk/s1600-h/mitochondria[4].jpghttp://i1.wp.com/lh4.ggpht.com/_wYv4UjyptOQ/TJb-ckB_uhI/AAAAAAAAAUM/eKWdgXJebpA/s1600-h/endositosis[8].jpg -
7/26/2019 MODUL BIOSEL AZIZA.pdf
23/62
23
Mikrotubulus dan Mikrofilamen
(sitoskeleton)
Mikrotubulus berbentuk seperti
benang silindris, disusun oleh protein
yang disebut tubulin. Sifat
mikrotubulus kaku sehingga
diperkirakan berfungsi sebagai
kerangka sel karena berfungsi
melindungi dan memberi bentuk sel.
Mikrotubulus juga berperan dalampembentukan sentriol, silia, maupun
flagela.
Mikrofilamen mirip seperti
mikrotubulus, tetapi diameternya
lebih kecil. Bahan yang membentuk
mikrofilamen adalah aktin dan miosin
seperti yang terdapat pada otot. Dari
hasil penelitian diketahui ternyata
mikrofilamen berperan dalam proses
pergerakan sel, endositosis, dan
eksositosis. Gerakan Amuba
merupakan contoh peran dari
mikrofilamen.
Sentrosom
Sentrosom merupakan organel yang
disusun oleh dua sentriole. Sentriole
berbentuk seperti tabung dan disusun
oleh mikrotubulus yang terdiri atas 9
triplet, terletak di dekat salah satu
kutub inti sel. Sentriole ini berperan
http://i2.wp.com/lh4.ggpht.com/_wYv4UjyptOQ/TJb-_cX8huI/AAAAAAAAAUs/UwVonpnNlYU/s1600-h/structure-of-centriole[2].jpghttp://i2.wp.com/lh3.ggpht.com/_wYv4UjyptOQ/TJb-otwu46I/AAAAAAAAAUc/xiC4JHfgVj8/s1600-h/cytoseleton[4].jpg -
7/26/2019 MODUL BIOSEL AZIZA.pdf
24/62
24
dalam proses pembelahan sel dengan
membentuk benang spindel. Benang
spindel inilah yang akan menarik
kromosom menuju ke kutub sel yang
berlawanan.
Vakuola
Merupakan rongga yang terbentuk di
dalam sel, dan dibatasi membran yang
disebut tonoplas. Pada tumbuhan
vakuola berukuran sangat besar dan
umumnya termodifikasi sehinggaberisi alkaloid, pigmen anthosianin,
tempat penimbunan sisa metabolisme,
ataupun tempat penyimpanan zat
makanan. Pada sel hewan vakuolanya
kecil atau tidak ada, kecuali hewan
bersel satu. Pada hewan bersel satu
terdapat dua jenis vakuola yaituvakuola makanan yang berfungsi
dalam pencernaan intrasel dan
vakuola kontraktil yang berfungsi
sebagai osmoregulator.
Plastida
Merupakan organel yang umumnya
berisi pigmen. Plastida yang berisi
pigmen klorofil disebut kloroplas,
berfungsi sebagai organel utama
penyelenggara proses fotosintesis.
Kromoplas adalah plastida yang berisi
pigmen selain klorofil, misalkan
karoten, xantofil, fikoerithrin, atau
fikosantin, dan memberikan warna
http://i2.wp.com/lh6.ggpht.com/_wYv4UjyptOQ/TJb_I7h8DZI/AAAAAAAAAU8/jMz1WSuko-s/s1600-h/chloroplasts[4].jpghttp://i0.wp.com/lh3.ggpht.com/_wYv4UjyptOQ/TJb_D1btuKI/AAAAAAAAAU0/wgNGj8aPwWI/s1600-h/vacuole[5].jpg -
7/26/2019 MODUL BIOSEL AZIZA.pdf
25/62
25
pada mahkota bunga atau warna pada
alga. Plastida yang tidak berwarna
disebut leukoplas, termodifikasi
sedemikian rupa sehingga berisi
bahan organik. Ada beberapa macam
leukoplas berdasar bahan yang
dikandungnya: amiloplas berisi
amilum, elaioplas (lipoplas) berisi
lemak, dan proteoplas berisi protein.
Peroksisom atau Badan Mikro
Peroksisom merupakan kantong kecilyang berisi enzim katalase, berfungsi
menguraikan peroksida (H2O2) yang
merupakan sisa metabolisme yang
bersifat toksik menjadi air dan
oksigen. Organel ini banyak ditemui
pada sel hati. Glioksisom adalah
badan mikro pada tumbuhan,berperan dalam proses pengubahan
senyawa lemak menjadi sukrosa.6
6 http://biologimediacentre.com/organel-organel-sel/
http://biologimediacentre.com/organel-organel-sel/http://i0.wp.com/lh6.ggpht.com/_wYv4UjyptOQ/TJb_dTD2F_I/AAAAAAAAAVE/-mM9QAPxFMs/s1600-h/peroksisom[4].jpghttp://biologimediacentre.com/organel-organel-sel/ -
7/26/2019 MODUL BIOSEL AZIZA.pdf
26/62
26
BAB IV
ANABOLISME DAN KATABOLISME
A.Anabolisme
Anabolisme adalah lintasan metabolisme yang menyusun beberapa senyawa
organik sederhana menjadi senyawa kimia atau molekul kompleks. Proses ini
membutuhkan energi dari luar. Energi yang digunakan dalam reaksi ini dapat berupa
energi cahaya ataupun energi kimia. Energi tersebut, selanjutnya digunakan untuk
mengikat senyawa-senyawa sederhana tersebut menjadi senyawa yang lebih
kompleks. Jadi, dalam proses ini energi yang diperlukan tersebut tidak hilang, tetapitersimpan dalam bentuk ikatan-ikatan kimia pada senyawa kompleks yang
terbentuk.
Anabolisme meliputi tiga tahapan dasar. Pertama, produksi prekursor seperti
asam amino, monosakarida, dan nukleotida. Kedua, adalah aktivasi senyawa-
senyawa tersebut menjadi bentuk reaktif menggunakan energi dari ATP. Ketiga,
penggabungan prekursor tersebut menjadi molekul kompleks, seperti protein,
polisakarida, lemak dan asam nukleat. Anabolisme yang menggunakan energi
cahaya dikenal dengan fotosintesis, sedangkan anabolisme yang menggunakan
energi kimia dikenal dengan kemosintesis.
Hasil-hasil anabolisme berguna dalam fungsi yang esensial. Hasil-hasil tersebut
misalnya glikogen dan protein sebagai bahan bakar dalam tubuh, asam nukleat untuk
pengkopian informasi genetik. Protein, lipid, dan karbohidrat menyusun struktur
tubuh makhluk hidup, baik intraselular maupun ekstraselular. Bila sintesis bahan-
bahan ini lebih cepat dari perombakannya, maka organisme akan tumbuh.
http://www.biologi-sel.com/2012/06/anabolisme-dan-katabolisme.htmlhttp://www.biologi-sel.com/search/label/metabolismehttp://www.biologi-sel.com/2013/01/struktur-protein.htmlhttp://www.biologi-sel.com/2013/01/fotosintesis.htmlhttp://3.bp.blogspot.com/-nY1Kjs55CZ4/T9dp63dDvfI/AAAAAAAAARM/LXw0s2IUNgA/s1600/New+Picture+(2).pnghttp://www.biologi-sel.com/2013/01/fotosintesis.htmlhttp://www.biologi-sel.com/2013/01/struktur-protein.htmlhttp://www.biologi-sel.com/search/label/metabolismehttp://www.biologi-sel.com/2012/06/anabolisme-dan-katabolisme.html -
7/26/2019 MODUL BIOSEL AZIZA.pdf
27/62
27
a. FOTOSINTESIS
Fotosintesis adalah suatu proses biokimia pembentukan zat makanan atau
energi yaitu glukosa yang dilakukan tumbuhan, alga, dan beberapa jenis bakteri
dengan menggunakan zat hara, karbondioksida, dan air serta dibutuhkan bantuan
energi cahaya matahari. Hampir semua makhluk hidup bergantung dari energi yang
dihasilkan dalam fotosintesis. Akibatnya fotosintesis menjadi sangat penting bagi
kehidupan di bumi. Fotosintesis juga berjasa menghasilkan sebagian besar oksigen
yang terdapat di atmosfer bumi. Organisme yang menghasilkan energi melaluifotosintesis (photos berarti cahaya) disebut sebagai fototrof. Fotosintesis merupakan
salah satu cara asimilasi karbon karena dalam fotosintesis karbon bebas dari CO2
diikat (difiksasi) menjadi gula sebagai molekul penyimpan energi. Cara lain yang
ditempuh organisme untuk mengasimilasi karbon adalah melalui kemosintesis, yang
dilakukan oleh sejumlah bakteri belerang.
Daun tempat berlangsungnya fotosintesis. Proses fotosintesis tidak dapat
berlangsung pada setiap sel, tetapi hanya pada sel yang mengandung pigmen
fotosintetik. Sel yang tidak mempunyai pigmen fotosintetik ini tidak mampu
melakukan proses fotosintesis. Pada percobaan Jan Ingenhousz, dapat diketahui
bahwa intensitas cahaya mempengaruhi laju fotosintesis pada tumbuhan. Hal ini
dapat terjadi karena perbedaan energi yang dihasilkan oleh setiap spektrum cahaya.
Di samping adanya perbedaan energi tersebut, faktor lain yang menjadi pembeda
adalah kemampuan daun dalam menyerap berbagai spektrum cahaya yang berbeda
http://www.biologi-sel.com/search/label/algahttp://www.pemasang.com/click_inline/?advertise=878&key=l6WckQ%3D%3D&pey=YWFkXmdpXmFiXmFi&pid=821&ate=YmBhZV1hYF1gYQ%3D%3D&ime=YGhqYGBqYWU%3Dhttp://2.bp.blogspot.com/-zDlKLDfG76M/T9drZi-zTGI/AAAAAAAAARc/0bMAP06fdyk/s1600/New+Picture+(3).pnghttp://www.pemasang.com/click_inline/?advertise=878&key=l6WckQ%3D%3D&pey=YWFkXmdpXmFiXmFi&pid=821&ate=YmBhZV1hYF1gYQ%3D%3D&ime=YGhqYGBqYWU%3Dhttp://www.biologi-sel.com/search/label/alga -
7/26/2019 MODUL BIOSEL AZIZA.pdf
28/62
28
tersebut. Perbedaan kemampuan daun dalam menyerap berbagai spektrum cahaya
tersebut disebabkan adanya perbedaan jenis pigmen yang terkandung pada jaringan
daun. Di dalam daun terdapat mesofil yang terdiri atas jaringan bunga karang dan
jaringan pagar. Pada kedua jaringan ini, terdapat kloroplas yang mengandung
pigmen hijau klorofil. Pigmen ini merupakan salah satu dari pigmen fotosintesis
yang berperan penting dalam menyerap energi matahari. Kloroplas terdapat pada
semua bagian tumbuhan yang berwarna hijau, termasuk batang dan buah yang
belum matang. Di dalam kloroplas terdapat pigmen klorofil yang berperan dalam
proses fotosintesis. Kloroplas mempunyai bentuk seperti cakram dengan ruang yang
disebut stroma. Stroma ini dibungkus oleh dua lapisan membran.Membranstroma
ini disebut tilakoid, yang didalamnya terdapat ruang-ruang antar membran yangdisebut lokuli. Di dalam stroma juga terdapat lamela-lamela yang bertumpuk-
tumpuk membentuk grana (kumpulan granum). Granum sendiri terdiri atas membran
tilakoid yang merupakan tempat terjadinya reaksi terang dan ruang tilakoid yang
merupakan ruang di antara membran tilakoid. Bila sebuah granum disayat maka
akan dijumpai beberapa komponen seperti protein, klorofil a, klorofil b, karetonoid,
dan lipid. Secara keseluruhan, stroma berisi protein, enzim, DNA, RNA, gula fosfat,
ribosom, vitamin-vitamin, dan juga ion-ion logam seperti mangan (Mn), besi (Fe),
maupun perak (Cu). Pigmen fotosintetik terdapat pada membran tilakoid.
Sedangkan, pengubahan energi cahaya menjadi energi kimia berlangsung dalam
tilakoid dengan produk akhir berupa glukosa yang dibentuk di dalam stroma.
Klorofil sendiri sebenarnya hanya merupakan sebagian dari perangkat dalam
fotosintesis yang dikenal sebagai fotosistem.
Struktur kloroplas:
http://www.biologi-sel.com/2013/06/struktur-dan-fungsi-kloroplas.htmlhttp://www.biologi-sel.com/2012/06/membran-plasma.htmlhttp://www.biologi-sel.com/2012/06/membran-plasma.htmlhttp://www.biologi-sel.com/2012/06/membran-plasma.htmlhttp://4.bp.blogspot.com/-G4gXcSt57eY/T9drjcX9AWI/AAAAAAAAARk/xdo9MHUfDQ8/s1600/New+Picture+(4).pnghttp://www.biologi-sel.com/2012/06/membran-plasma.htmlhttp://www.biologi-sel.com/2013/06/struktur-dan-fungsi-kloroplas.html -
7/26/2019 MODUL BIOSEL AZIZA.pdf
29/62
29
1. membran luar
2. ruang antar membrane
3. membran dalam (1+2+3: bagian amplop)
4. Stroma
5. lumen tilakoid (inside of thylakoid)
6. membran tilakoid
7. granum (kumpulan tilakoid)
8. tilakoid (lamella)
9. Pati
10. Ribosom
11.
DNA plastid12. Plastoglobula
Fotosintesis Tumbuhan
Tumbuhan bersifat autotrof. Autotrof artinya dapat mensintesis makanan langsung dari
senyawa anorganik. Tumbuhan menggunakan karbon dioksida dan air untuk menghasilkan gula
dan oksigen yang diperlukan sebagai makanannya. Energi untuk menjalankan proses ini berasal
dari fotosintesis. Perhatikanpersamaan reaksi yang menghasilkan glukosa berikut ini:
6H2O + 6CO
2+ cahaya C
6H
12O
6(glukosa) + 6O
2
Glukosa dapat digunakan untuk membentuk senyawa organik lain seperti selulosa dan dapat pula
digunakan sebagai bahan bakar. Proses ini berlangsung melalui respirasi seluler yang terjadi baik
pada hewan maupun tumbuhan. Secara umum reaksi yang terjadi pada respirasi seluler
berkebalikan dengan persamaan di atas. Pada respirasi, gula (glukosa) dan senyawa lain akan
bereaksi dengan oksigen untuk menghasilkan karbon dioksida, air, dan energi kimia. Tumbuhan
menangkap cahaya menggunakan pigmen yang disebut klorofil. Pigmen inilah yang memberi
warna hijau pada tumbuhan. Klorofil terdapat dalam organel yang disebut kloroplas. klorofilmenyerap cahaya yang akan digunakan dalam fotosintesis. Meskipun seluruh bagian tubuh
tumbuhan yang berwarna hijau mengandung kloroplas, namun sebagian besar energi dihasilkan
di daun. Di dalam daun terdapat lapisan sel yang disebut mesofil yang mengandung setengah juta
kloroplas setiap milimeter perseginya. Cahaya akan melewati lapisan epidermis tanpa warna dan
yang transparan, menuju mesofil, tempat terjadinya sebagian besar proses fotosintesis.
http://ngaosbio.blogspot.com/2012/11/perbedaan-sel-hewan-dan-sel-tumbuhan.htmlhttp://ngaosbio.blogspot.com/2012/11/perbedaan-sel-hewan-dan-sel-tumbuhan.html -
7/26/2019 MODUL BIOSEL AZIZA.pdf
30/62
30
Permukaan daun biasanya dilapisi oleh kutikula dari lilin yang bersifat anti air untuk mencegah
terjadinya penyerapan sinar matahari ataupun penguapan air yang berlebihan.
http://2.bp.blogspot.com/-9Phn0GFeiZM/T9dr2yzAsHI/AAAAAAAAARs/3Ofn3WKueyA/s1600/New+Picture+(5).png -
7/26/2019 MODUL BIOSEL AZIZA.pdf
31/62
31
Proses Fotosintesis
Proses fotosintesis sangat kompleks karena melibatkan semua cabang ilmu
pengetahuan alam utama, seperti fisika, kimia, maupun biologi sendiri. Pada
tumbuhan, organ utama tempa berlangsungnya fotosintesis adalah daun. Namun
secara umum, semua sel yang memiliki kloroplas berpotensi untuk
melangsungkan reaksi ini. Di organel inilah tempat berlangsungnya fotosintesis,
tepatnya pada bagian stroma. Hasil fotosintesis (disebut fotosintat) biasanya
dikirim ke jaringan-jaringan terdekat terlebih dahulu.
Pada dasarnya, rangkaian reaksi fotosintesis dapat dibagi menjadi dua bagianutama: reaksi terang (karena memerlukan cahaya) dan reaksi gelap (tidak
memerlukan cahaya tetapi memerlukan karbon dioksida).
b. Reaksi Terang
Reaksi terang terjadi pada grana (tunggal: granum), sedangkan reaksi
gelap terjadi di dalam stroma. Dalam reaksi terang, terjadi konversi energi cahaya
menjadi energi kimia dan menghasilkan oksigen (O2). Reaksi terang adalah
proses untuk menghasilkan ATP dan reduksi NADPH2. Reaksi ini memerlukanmolekul air dan cahaya matahari. Proses diawali dengan penangkapan foton oleh
pigmen sebagai antena.
Reaksi terang melibatkan dua fotosistem yang saling bekerja sama, yaitu
fotosistem I dan II. Fotosistem I (PS I) berisi pusat reaksi P700, yang berarti
bahwa fotosistem ini optimal menyerap cahaya pada panjang gelombang 700 nm,
sedangkan fotosistem II (PS II) berisi pusat reaksi P680 dan optimal menyerap
cahaya pada panjang gelombang 680 nm.
http://www.biologi-sel.com/http://www.biologi-sel.com/http://www.biologi-sel.com/http://ngaosbio.blogspot.com/2012/12/pengertian-sel.htmlhttp://3.bp.blogspot.com/-6kllCkPPIG8/T9dsCfAlLGI/AAAAAAAAAR0/qQ8g0zCne0E/s1600/New+Picture+(6).pnghttp://ngaosbio.blogspot.com/2012/12/pengertian-sel.htmlhttp://www.biologi-sel.com/ -
7/26/2019 MODUL BIOSEL AZIZA.pdf
32/62
32
Mekanisme reaksi terang diawali dengan tahap dimana fotosistem II
menyerap cahaya matahari sehingga elektron klorofil pada PS II tereksitasi dan
menyebabkan muatan menjadi tidak stabil. Untuk menstabilkan kembali, PS II
akan mengambil elektron dari molekul H2O yang ada disekitarnya. Molekul air
akan dipecahkan oleh ion mangan (Mn) yang bertindak sebagai enzim. Hal ini
akan mengakibatkan pelepasan H+ di lumen tilakoid. Dengan menggunakan
elektron dari air, selanjutnya PS II akan mereduksi plastokuinon (PQ) membentuk
PQH2. Plastokuinon merupakan molekul kuinon yang terdapat pada membran
lipid bilayer tilakoid. Plastokuinon ini akan mengirimkan elektron dari PS II ke
suatu pompa H+ yang disebut sitokrom b6-f kompleks. Reaksi keseluruhan yang
terjadi di PS II adalah: 2H2O + 4 foton + 2PQ + 4H- 4H+ + O2 + 2PQH2
Sitokrom b6-f kompleks berfungsi untuk membawa elektron dari PS II ke PS I
dengan mengoksidasi PQH2 dan mereduksi protein kecil yang sangat mudah
bergerak dan mengandung tembaga, yang dinamakan plastosianin (PC). Kejadian
ini juga menyebabkan terjadinya pompa H+ dari stroma ke membran tilakoid.
Reaksi yang terjadi pada sitokrom b6-f kompleks adalah: 2PQH2+ 4PC(Cu2+)
2PQ + 4PC(Cu+) + 4 H+ (lumen).
Reaksi Terang dari fotosintesis dalam membran Tilakoid
Elektron dari sitokrom b6-f kompleks akan diterima oleh fotosistem I.
Fotosistem ini menyerap energi cahaya terpisah dari PS II, tapi mengandung
kompleks inti terpisahkan, yang menerima elektron yang berasal dari H2O melalui
kompleks inti PS II lebih dahulu. Sebagai sistem yang bergantung pada cahaya,
PS I berfungsi mengoksidasi plastosianin tereduksi dan memindahkan elektron ke
protein Fe-S larut yang disebut feredoksin. Reaksi keseluruhan pada PS I adalah:
Cahaya + 4PC(Cu+) + 4Fd(Fe3+) 4PC(Cu2+) + 4Fd(Fe2+) Selanjutnya
elektron dari feredoksin digunakan dalam tahap akhir pengangkutan elektron
untuk mereduksi NADP+ dan membentuk NADPH. Reaksi ini dikatalisis dalam
stroma oleh enzim feredoksin-NADP+ reduktase. Reaksinya adalah: 4Fd (Fe2+) +
2NADP+ + 2H+ 4Fd (Fe3+) + 2NADPH Ion H+ yang telah dipompa ke dalam
membran tilakoid akan masuk ke dalam ATP sintase. ATP sintase akan
menggandengkan pembentukan ATP dengan pengangkutan elektron dan H+
melintasi membran tilakoid.
-
7/26/2019 MODUL BIOSEL AZIZA.pdf
33/62
33
Masuknya H+ pada ATP sintase akan membuat ATP sintase bekerja
mengubah ADP dan fosfat anorganik (Pi) menjadi ATP. Reaksi keseluruhan yang
terjadi pada reaksi terang adalah sebagai berikut: Sinar + ADP + Pi + NADP+ +
2H2O ATP + NADPH + 3H+ + O2. Sedangkan dalam reaksi gelap terjadi seri
reaksi siklik yang membentuk gula dari bahan dasar CO2 dan energi (ATP dan
NADPH). Energi yang digunakan dalam reaksi gelap ini diperoleh dari reaksi
terang. Pada proses reaksi gelap tidak dibutuhkan cahaya matahari. Reaksi gelap
bertujuan untuk mengubah senyawa yang mengandung atom karbon menjadi
molekul gula. Dari semua radiasi matahari yang dipancarkan, hanya panjang
gelombang tertentu yang dimanfaatkan tumbuhan untuk proses fotosintesis, yaitu
panjang gelombang yang berada pada kisaran cahaya tampak (380-700 nm).
Cahaya tampak terbagi atas cahaya merah (610 - 700 nm), hijau kuning
(510 - 600 nm), biru (410 - 500 nm) dan violet (< 400 nm). Masing-masing jenis
cahaya berbeda pengaruhnya terhadap fotosintesis. Hal ini terkait pada sifat
pigmen penangkap cahaya yang bekerja dalam fotosintesis. Pigmen yang terdapat
pada membran grana menyerap cahaya yang memiliki panjang gelombang
tertentu. Pigmen yang berbeda menyerap cahaya pada panjang gelombang yang
berbeda. Kloroplas mengandung beberapa pigmen. Sebagai contoh, klorofil aterutama menyerap cahaya biru-violet dan merah. Klorofil b menyerap cahaya
biru dan oranye dan memantulkan cahaya kuning-hijau. Klorofil a berperan
langsung dalam reaksi terang, sedangkan klorofil b tidak secara langsung berperan
dalam reaksi terang. Proses absorpsi energi cahaya menyebabkan lepasnya
elektron berenergi tinggi dari klorofil a yang selanjutnya akan disalurkan dan
ditangkap oleh akseptor elektron. Proses ini merupakan awal dari rangkaian
panjang reaksi fotosintesis.c. Reaksi Gelap (Siklus Calvin) dan fiksasi karbon
Reaksi gelap terjadi pada stroma kloroplas yang dapat (bukan harus)
berlangsung dalam gelap, karena enzim-enzim untuk fiksasi CO2 pada stroma
kloroplas tidak memerlukan cahaya tetapi membutuhkan ATP dan NADPH yang
menghasilkan dari reaksi terang. Reaksi gelap pada tumbuhan dapat terjadi
melalui dua jalur, yaitu siklus Calvin-Benson dan siklus Hatch-Slack. Pada siklus
Calvin-Benson tumbuhan mengubah senyawa ribulosa 1,5 bisfosfat menjadi
senyawa dengan jumlah atom karbon tiga yaitu senyawa 3-phosphogliserat. Oleh
-
7/26/2019 MODUL BIOSEL AZIZA.pdf
34/62
34
karena itulah tumbuhan yang menjalankan reaksi gelap melalui jalur ini
dinamakan tumbuhan C-3. Penambatan CO2 sebagai sumber karbon pada
tumbuhan ini dibantu oleh enzim rubisco.
Tumbuhan yang reaksi gelapnya mengikuti jalur Hatch-Slack disebut
tumbuhan C-4 karena senyawa yang terbentuk setelah penambatan CO2 adalah
oksaloasetat yang memiliki empat atom karbon. Enzim yang berperan adalah
phosphoenolpyruvate carboxilase. Mekanisme siklus Calvin-Benson dimulai
dengan fiksasi CO2 oleh ribulosa difosfat karboksilase (RuBP) membentuk 3-
fosfogliserat. RuBP merupakan enzim alosetrik yang distimulasi oleh tiga jenis
perubahan yang dihasilkan dari pencahayaan kloroplas. Pertama, reaksi dari enzim
ini distimulasi oleh peningkatan pH. Jika kloroplas diberi cahaya, ion H+
ditranspor dari stroma ke dalam tilakoid menghasilkan peningkatan pH stroma
yang menstimulasi enzim karboksilase, terletak di permukaan luar membran
tilakoid. Kedua, reaksi ini distimulasi oleh Mg2+, yang memasuki stroma daun
sebagai ion H+, jika kloroplas diberi cahaya. Ketiga, reaksi ini distimulasi oleh
NADPH, yang dihasilkan oleh fotosistem I selama pemberian cahaya.
Fiksasi CO2 ini merupakan reaksi gelap yang distimulasi oleh
pencahayaan kloroplas. Fikasasi CO2 melewati proses karboksilasi, reduksi, danregenerasi. Karboksilasi melibatkan penambahan CO2 dan H2O ke RuBP
membentuk dua molekul 3-fosfogliserat (3-PGA). Kemudian pada fase reduksi,
gugus karboksil dalam 3-PGA direduksi menjadi 1 gugus aldehida dalam 3-
fosforgliseradehida (3-Pgaldehida). Reduksi ini tidak terjadi secara langsung, tapi
gugus karboksil dari 3-PGA pertama-tama diubah menjadi ester jenis anhidrida
asam pada asam 1,3-bifosfogliserat (1,3-bisPGA) dengan penambahan gugus
fosfat terakhir dari ATP. ATP ini timbul dari fotofosforilasi dan ADP yangdilepas ketika 1,3-bisPGA terbentuk, yang diubah kembali dengan cepat menjadi
ATP oleh reaksi fotofosforilasi tambahan. Bahan pereduksi yang sebenarnya
adalah NADPH, yang menyumbang 2 elektron.
Secara bersamaan, Pi dilepas dan digunakan kembali untuk mengubah
ADP menjadi ATP. Pada fase regenerasi, yang diregenerasi adalah RuBP yang
diperlukan untuk bereaksi dengan CO2 tambahan yang berdifusi secara konstan
ke dalam dan melalui stomata. Pada akhir reaksi Calvin, ATP ketiga yang
diperlukan bagi tiap molekul CO2 yang ditambat, digunakan untuk mengubah
-
7/26/2019 MODUL BIOSEL AZIZA.pdf
35/62
35
ribulosa-5-fosfat menjadi RuBP, kemudian daur dimulai lagi. Tiga putaran daur
akan menambatkan 3 molekul CO2 dan produk akhirnya adalah 1,3-Pgaldehida.
Sebagian digunakan kloroplas untuk membentuk pati, sebagian lainnya dibawa
keluar. Sistem ini membuat jumlah total fosfat menjadi konstan di kloroplas,
tetapi menyebabkan munculnya triosafosfat di sitosol. Triosa fosfat digunakan
sitosol untuk membentuk sukrosa7
B. Katabolisme
Katabolisme adalah reaksi penguraian senyawa kompleks menjadi
senyawa yang lebih sederhana dengan bantuan enzim. Penguraian senyawa ini
menghasilkan atau melepaskan energi berupa ATP yang biasa digunak4an
organisme untuk beraktivitas. Katabolisme mempunyai dua fungsi, yaitu
menyediakan bahan baku untuk sintesis molekul lain, dan menyediakan energi
kimia yang dibutuhkan untuk melakukan aktivitas sel. Reaksi yang umum terjadi
adalah reaksi oksidasi. Energi yang dilepaskan oleh reaksi katabolisme disimpan
dalam bentuk fosfat, terutama dalam bentuk ATP (Adenosin trifosfat) dan
berenergi elektron tinggi NADH2 (Nikotilamid adenin dinukleotida H2) serta
FADH2 (Flavin adenin dinukleotida H2).
Tabel macam-macam reaksi katabolisme:
Tahapan Tempat Substrat hasil
Glikolisis Sitoplasma C6H12O6 2ATP,
2Asam
piruvat,
2NADH
Dekarboksilasi
oksidatif
mitokondria Asam piruvat Asetil CO-A
Siklus asam sitrat Matriks
mitokondria
Asetil CO-A NADH2 +
ATP
Transpor elektron Membran dalam
mitokondria
NADH2 dan
FADH2
30ATP +
4ATP +
H2O+ CO2
Siklus krebs Matriks Glukosa
7 http://www.biologi-sel.com/2012/11/anabolisme-dan-katabolisme-part1.html
http://www.biologi-sel.com/2012/11/anabolisme-dan-katabolisme-part2.htmlhttp://www.biologi-sel.com/2013/03/tahapan-glikolisis.htmlhttp://www.biologi-sel.com/2012/11/anabolisme-dan-katabolisme-part1.htmlhttp://www.biologi-sel.com/2012/11/anabolisme-dan-katabolisme-part1.htmlhttp://www.biologi-sel.com/2013/03/tahapan-glikolisis.htmlhttp://www.biologi-sel.com/2012/11/anabolisme-dan-katabolisme-part2.html -
7/26/2019 MODUL BIOSEL AZIZA.pdf
36/62
36
mitokondria
a. Respirasi sel
Respirasi sel, jalur metabolisme yang menghasilkan energi (dalam bentukATP dan NADPH) dari molekul-molekul bahan bakar (karbohidrat, lemak, dan
protein). Jalur-jalur metabolisme respirasi sel juga terlibat dalam pencernaan
makanan.
Respirasi dalam biologi adalah proses mobilisasi energi yang dilakukan
jasad hidup melalui pemecahan senyawa berenergi tinggi (SET) untuk digunakan
dalam menjalankan fungsi hidup. Dalam pengertian kegiatan kehidupan sehari-
hari, respirasi dapat disamakan dengan pernapasan. Namun demikian, istilahrespirasi mencakup proses-proses yang juga tidak tercakup pada istilah
pernapasan. Respirasi terjadi pada semua tingkatan organisme hidup, mulai dari
individu hingga satuan terkecil, sel. Apabila pernapasan biasanya diasosiasikan
dengan penggunaan oksigen sebagai senyawa pemecah, respirasi tidak melulu
melibatkan oksigen.
Pada dasarnya, respirasi adalah proses oksidasi yang dialami SET sebagai
unit penyimpan energi kimia pada organisme hidup. SET, seperti molekul gula
atau asam-asam lemak, dapat dipecah dengan bantuan enzim dan beberapa
molekul sederhana. Karena proses ini adalah reaksi eksoterm (melepaskan energi),
energi yang dilepas ditangkap oleh ADP atau NADP membentuk ATP atau
NADPH. Pada gilirannya, berbagai reaksi biokimia endotermik (memerlukan
energi) dipasok kebutuhan energinya dari kedua kelompok senyawa terakhir ini.
http://www.pemasang.com/click_inline/?advertise=878&key=l6WckQ%3D%3D&pey=YWFkXmdpXmFiXmFi&pid=821&ate=YmBhZV1hYF1gYQ%3D%3D&ime=YGhqYGVqZGk%3Dhttp://www.pemasang.com/click_inline/?advertise=878&key=l6WckQ%3D%3D&pey=YWFkXmdpXmFiXmFi&pid=821&ate=YmBhZV1hYF1gYQ%3D%3D&ime=YGhqYGVqZGk%3Dhttp://1.bp.blogspot.com/-yt92OomXoW0/T9dsWYhRdvI/AAAAAAAAAR8/4WLVZAKPbO4/s1600/New+Picture+(7).pnghttp://www.pemasang.com/click_inline/?advertise=878&key=l6WckQ%3D%3D&pey=YWFkXmdpXmFiXmFi&pid=821&ate=YmBhZV1hYF1gYQ%3D%3D&ime=YGhqYGVqZGk%3D -
7/26/2019 MODUL BIOSEL AZIZA.pdf
37/62
37
Kebanyakan respirasi yang dapat disaksikan manusia memerlukan oksigen
sebagai oksidatornya. Reaksi yang demikian ini disebut sebagai respirasi aerob.
Namun demikian, banyak proses respirasi yang tidak melibatkan oksigen, yang
disebut respirasi anaerob. Yang paling biasa dikenal orang adalah dalam proses
pembuatan alkohol oleh khamir Saccharomyces cerevisiae. Berbagai bakteri
anaerob menggunakan belerang (atau senyawanya) atau beberapa logam sebagai
oksidator. Respirasi dilakukan pada satuan sel. Proses respirasi pada organisme
eukariotik terjadi di dalam mitokondria.
b. Glikolisis
Glikogenolisis, pengubahan glikogen menjadi glukosa. Glikogenolisis
adalah lintasan metabolisme yang digunakan oleh tubuh, selain glukoneogenosis,
untuk menjaga keseimbangan kadar glukosa di dalam plasma darah untuk
menghindari simtoma hipoglisemia. Pada glikogenolisis, glikogen digradasi
berturut-turut dengan 3 enzim, glikogen fosforilase, glukosidase,
fosfoglukomutase, menjadi glukosa. Hormon yang berperan pada lintasan ini
adalah glukagon dan adrenalin.
Glikolisis, pengubahan glukosa menjadi piruvat dan ATP tanpa
membutuhkan . oksigen. Glikolisis adalah serangkaian reaksi biokimia di managlukosa dioksidasi menjadi molekul asam piruvat. Glikolisis adalah salah satu
proses metabolisme yang paling universal yang kita kenal, dan terjadi (dengan
berbagai variasi) di banyak jenis sel dalam hampir seluruh bentuk organisme.
Proses glikolisis sendiri menghasilkan lebih sedikit energi per molekul glukosa
dibandingkan dengan oksidasi aerobik yang sempurna. Energi yang dihasilkan
disimpan dalam senyawa organik berupa adenosine triphosphate atau yang lebih
umum dikenal dengan istilah ATP dan NADH.
-
7/26/2019 MODUL BIOSEL AZIZA.pdf
38/62
38
Lintasan glikolisis yang paling umum adalah lintasan Embden-Meyerhof-
Parnas (bahasa Inggris: EMP pathway), yang pertama kali ditemukan oleh Gustav
Embden, Otto Meyerhof dan Jakub Karol Parnas. Selain itu juga terdapat lintasan
EntnerDoudoroff yang ditemukan oleh Michael Doudoroff dan Nathan Entner
terjadi hanya pada selprokariota, dan berbagai lintasan heterofermentatif dan
homofermentatif. Ringkasan reaksi glikolisis pada lintasan EMP adalah sebagai
berikut
Sedangkan ringkasan reaksi dari glikolisis, siklus asam sitrat dan
fosforilasi oksidatif adalah: Jalur pentosa fosfat, pembentukan NADPH dari
glukosa. Jalur pentose fosfat adalah adalah jalur alternative metabolism glukosa.
Jalur ini berlangsung di sitosol. Enzim yang terlibat antara lain G6P,
transketolase, dan transaldolase.
c. Siklus Krebs
http://www.biologi-sel.com/2012/11/perbedaan-sel-prokariotik-dan-sel.htmlhttp://4.bp.blogspot.com/-cM64MJ1BSIc/T9dtM6WFKYI/AAAAAAAAASM/xeESxRjmFOU/s1600/New+Picture+(9).pnghttp://2.bp.blogspot.com/--XgXh9kNL60/T9ds0UbuTDI/AAAAAAAAASE/IEJ9M2PkfJI/s1600/New+Picture+(8).pnghttp://www.biologi-sel.com/2012/11/perbedaan-sel-prokariotik-dan-sel.html -
7/26/2019 MODUL BIOSEL AZIZA.pdf
39/62
39
Siklus krebs merupakan tahap kedua respirasi aerob. Nama siklus ini
berasal dari nama orang yang menemukan reaksi tahap kedua respirasi aerob ini,
yaitu Hans Krebs. Siklus ini disebut juga siklus asam sitrat. Siklus krebs diawali
dengan adanya 2 molekul asam piruvat yang dibentuk pada glikolisis yang
meninggalkan sitoplasma masuk ke mitokondria. Sehingga, siklus krebs terjadi di
dalam mitokondria.
Tahapan siklus krebs adalah sebagai berikut:
a) Asam piruvat dari proses glikolisis, selanjutnya masuk ke siklus krebs
setelah bereaksi dengan NAD+ (Nikotinamida adenine dinukleotida) dan ko-
enzim A atau Ko-A, membentuk asetil Ko-A. Dalam peristiwa ini, CO2 dan
NADH dibebaskan. Perubahan kandungan C dari 3C (asam piruvat) menjadi 2C
(asetil ko-A).
b) Reaksi antara asetil Ko-A (2C) dengan asam oksalo asetat (4C) dan
terbentuk asam sitrat (6C). Dalam peristiwa ini, Ko-A dibebaskan kembali.
c) Asam sitrat (6C) dengan NAD+ membentuk asam alfa ketoglutarat (5C)
dengan membebaskan CO2.
d) Peristiwa berikut agak kompleks, yaitu pembentukan asam suksinat (4C)setelah bereaksi dengan NAD+ dengan membebaskan NADH, CO2 dan
menghasilkan ATP setelah bereaksi dengan ADP dan asam fosfat anorganik.
e) Asam suksinat yang terbentuk, kemudian bereaksi dengan FAD (Flarine
Adenine Dinucleotida) dan membentuk asam malat (4C) dengan membebaskan
FADH2.
f) Asam malat (4C) kemudian bereaksi dengan NAD+ dan membentuk asam
oksaloasetat (4C) dengan membebaskan NADH, karena asam oksalo asetat akankembali dengan asetil ko-A seperti langkah ke 2 di atas.
Dapat disimpulkan bahwa siklus krebs merupakan tahap kedua dalam
respirasi aerob yang mempunyai tiga fungsi, yaitu menghasilkan NADH, FADH2,
ATP serta membentuk kembali oksaloasetat. Oksaloasetat ini berfungsi untuk
siklus krebs selanjutnya. Dalam siklus krebs, dihasilkan 6 NADH, 2 FADH2, dan
2 ATP.
-
7/26/2019 MODUL BIOSEL AZIZA.pdf
40/62
40
d. Transpor electron
Transpor elektron terjadi di membran dalam mitokondria, dan berakhir
setelah elektron dan H+ bereaksi dengan oksigen yang berfungsi sebagai akseptorterakhir, membentuk H2O. ATP yang dihasilkan pada tahap ini adalah 32 ATP.
Reaksinya kompleks, tetapi yang berperan penting adalah NADH, FAD, dan
molekul-molekul khusus, seperti Flavo protein, ko-enzim Q, serta beberapa
sitokrom. Dikenal ada beberapa sitokrom, yaitu sitokrom C1, C, A, B, dan A3.
Elektron berenergi pertama-tama berasal dari NADH, kemudian ditransfer ke
FMN (Flavine Mono Nukleotida), selanjutnya ke Q, sitokrom C1, C, A, B, dan
A3, lalu berikatan dengan H yang diambil dari lingkungan sekitarnya. Sampaiterjadi reaksi terakhir yang membentuk H2O. Jadi hasil akhir proses ini
terbentuknya 32 ATP dan H2O sebagai hasil sampingan respirasi. Produk
sampingan respirasi tersebut pada akhirnya dibuang ke luar tubuh, pada tumbuhan
melalui stomata dan melalui paru-paru pada pernapasan hewan tingkat tinggi.
Ketiga proses respirasi dapat diringkas sebagai berikut.
g. Fosforilasi oksidatif
http://4.bp.blogspot.com/-8UU_A67ckN0/T9dtpSZURoI/AAAAAAAAASc/uGgBSrqbEnI/s1600/New+Picture+(11).pnghttp://1.bp.blogspot.com/-raIh5dEWEwY/T9dtbrvZnkI/AAAAAAAAASU/TSKdLeQPRok/s1600/New+Picture+(10).png -
7/26/2019 MODUL BIOSEL AZIZA.pdf
41/62
41
Fosforilasi oksidatif adalah suatu lintasan metabolisme yang menggunakan
energi yang dilepaskan oleh oksidasi nutrien untuk menghasilkan ATP, dan
mereduksi gas oksigen menjadi air. Walaupun banyak bentuk kehidupan di bumi
menggunakan berbagai jenis nutrien, hampir semuanya menjalankan fosforilasi
oksidatif untuk menghasilkan ATP. Lintasan ini sangat umum digunakan karena
sangat efisien untuk mendapatkan energi, dibandingkan dengan proses fermentasi
alternatif lainnya seperti glikolisis anaerobik. Dalam proses fosforilasi oksidatif,
elektron yang dihasilkan oleh siklus asam sitrat akan ditransfer ke senyawa NAD+
yang berada di dalam matriks mitokondria. Setelah menerima elektron, NAD+
akan bereaksi menjadi NADH dan ion H+, kemudian mendonorkan elektronnya
ke rantai transpor elektron kompleks I dan FAD yang berada di dalam rantai
transpor elektron kompleks II. FAD akan menerima dua elektron, kemudian
bereaksi menjadi FADH2melalui reaksi redoks.
Reaksi redoks ini melepaskan energi yang digunakan untuk membentuk
ATP. Pada eukariota, reaksi redoks ini dijalankan oleh serangkaian kompleks
protein di dalam mitokondria, manakala pada prokariota, protein-protein ini
berada di membran dalam sel. Enzim yang saling berhubungan ini disebut sebagai
rantai transpor elektron. Pada eukariota, lima kompleks protein utama terlibatdalam proses ini, manakala pada prokariota, terdapat banyak enzim-enzim
berbeda yang terlibat.
Elektron yang melekat pada molekul rantai transpor elektron di sisi dalam
membran mitokondria akan menarik ion H+ menuju membran mitokondria sisi
luar, disebut kopling kemiosmotik,[4] yang menyebabkan kemiosmosis, yaitu
difusi ion H+ melalui ATP sintase ke dalam mitokondria yang berlawanan dengan
arah gradien pH, dari area dengan energi potensial elektrokimiawi lebih rendahmenuju matriks dengan energi potensial lebih tinggi. Proses kopling kemiosmotik
menghasilkan kombinasi gradien pH dan potensial listrik di sepanjang membran
ini yang disebut gaya gerak proton. Energi gaya gerak proton digunakan untuk
menghasilkan ATP melalui reaksi fosforilasi ADP.
Walaupun fosforilasi oksidatif adalah bagian vital metabolisme, ia
menghasilkan spesi oksigen reaktif seperti superoksida dan hidrogen peroksida
pada kompleks I. Hal ini dapat mengakibatkan pembentukan radikal bebas,
merusak sel tubuh, dan kemungkinan juga menyebabkan penuaan. Enzim-enzim
-
7/26/2019 MODUL BIOSEL AZIZA.pdf
42/62
42
yang terlibat dalam lintasan metabolisme ini juga merupakan target dari banyak
obat dan racun yang dapat menghambat aktivitas enzim.
h.
Dekarboksilasi Oksidatif
Dekarboksilasi Oksidatif atau disingkat dengan DO adalah proses
Perubahan Piruvat menjadi AsetilkoezimA. Proses ini berlangsung karboksilasi
Oksidatif ini di membran luar mitocondria sebagai fase antara sebelum Siklus
Krebs ( Pra Siklus Krebs ) sehingga DO sering dimasukkan langsung dalam
Siklus krebs. Reaksi oksidasi piruvat hasil glikolisis menjadi asetil koenzim-A,
merupakan tahap reaksi penghubung yang penting antara glikolisis dengan jalur
metabolisme lingkar asam trikarboksilat (daur Krebs). Reaksi yang diaktalisisoleh kompleks piruvat dehidrogenase dalam matriks mitokondria melibatkan tiga
macam enzim (piruvat dehidrogenase, dihidrolipoil transasetilase, dan
dihidrolipoil dehidrogenase), lima macam koenzim (tiaminpirofosfat, asam lipoat,
koenzim-A, flavin adenin dinukleotida, dan nikotinamid adenine dinukleotida)
dan berlangsung dalam lima tahap reaksi.
Keseluruhan reaksi dekarboksilasi ini irreversibel, dengan G 0 = - 80
kkal per mol. Reaksi ini merupakan jalan masuk utama karbohidrat kedalam daur
Krebs. Tahap reaksi pertama dikatalis oleh piruvat dehidrogenase yang
menggunakan tiamin pirofosfat sebagai koenzimnya. Dekarboksilasi piruvat
menghasilkan senyawa -hidroksietil yang terkait pada gugus cincin tiazol dari
tiamin pirofosfat. Pada tahap reaksi kedua -hidroksietil didehidrogenase menjadi
asetil yang kemudian dipindahkan dari tiamin pirofosfat ke atom S dari koenzim
yang berikutnya, yaitu asam lipoat, yang terikat pada enzim dihidrolipoil
transasetilase.
Dalam hal ini gugus disulfida dari asam lipoat diubah menjadi bentuk
reduksinya, gugus sulfhidril. Pada tahap reaksi ketiga, gugus asetil dipindahkan
dengan perantara enzim dari gugus lipoil pada asam dihidrolipoat, kegugus tiol
(sulfhidril pada koenzim-A). Kemudian asetil ko-A dibebaskan dari sistem enzim
kompleks piruvat dehidrogenase. Pada tahap reaksi keempat gugus tiol pada
gugus lipoil yang terikat pada dihidrolipoil transasetilase dioksidasi kembali
menjadi bentuk disulfidanya dengan enzim dihidrolipoil dehidrogenase yang
berikatan dengan FAD (flavin adenin dinukleotida).
-
7/26/2019 MODUL BIOSEL AZIZA.pdf
43/62
43
Akhirnya (tahap reaksi kelima) FADH + (bentuk reduksi dari FAD) yang tetap
terikat pada enzim, dioksidasi kembali oleh NAD + (nikotinamid adenin
dinukleotida) manjadi FAD, sedangkan NAD + berubah menjadi NADH (bentukreduksi dari NAD +).
i. Fermentasi
Fermentasi adalahproses pembebasan energy tanpa oksigen. Ciri-ciri dari
fermentasi adalah:
1. Terjadi pada organisme yang tidak membutuhkan oksigen bebas.
2. terjadi proses glikolisis.
3.
tidak terjadi penyaluran elektron ke Siklus Krebs dan Transpor
Elektron.
4. energi (ATP) yang terbentuk lebih sedikit jika dibandingkan
dengan Respirasi aerob.
Fermentasi terdiri atas 3 macam, yaitu:
Fermentasi Asam Laktat.
Fermentasi Alkohol.
Fermentasi Asam Cuka
Fermentasi Asam Laktat
Fermentasi Asam Laktat merupakan proses fermentasi yang menghasilkan
Asam Laktat (asam susu = asam lelah). Ciri-ciri dari fermentasi asam laktat
adalah:
1.
Terjadi pada hewan tingkat tinggi dan manusia.
http://1.bp.blogspot.com/-zVctxqvv5eU/T9dt2vElAWI/AAAAAAAAASk/ruu7VXoSsDs/s1600/New+Picture+(12).png -
7/26/2019 MODUL BIOSEL AZIZA.pdf
44/62
44
2. menghasilkan Asam Laktat sebagai produk sampingan yang
mengakibatkan:.
a. napas tersengal-sengal
b.
pegal-pegal di sekujur tubuh
3. dihasilkan energi sebesar 2 ATP reaksi sederhananya:
2CH3CCOCOOH 2CH3CHOHCOOH + 47 kkal
Fermentasi Alkohol
Fermentasi Alkohol merupakan proses fermentasi yang menghasilkan
alkohol sebagai produk sampingan. Ciri-ciri fermentasi alkohol:
1. terjadi pada sel Ragi (Saccharomyces cerreviceae).
2. menghasilkan alkohol sebagai produk sampingan.
3. Alkohol mengakibatkan racun bagi organisme tersebut.
4. dihasilkan energi sebesar 2 ATP + 2 NADH2 reaksi sederhananya:
2CH3COCOOH 2CH3CH2OH + 2CO2+ 28 kkal
http://3.bp.blogspot.com/-nIxyCa9x0OA/T9dunmnbjiI/AAAAAAAAAS0/mH3S8RReSTE/s1600/New+Picture+(14).pnghttp://2.bp.blogspot.com/-DxYHH2Yoz0I/T9duaIMqYKI/AAAAAAAAASs/j-kLtieSIPk/s1600/New+Picture+(13).png -
7/26/2019 MODUL BIOSEL AZIZA.pdf
45/62
45
Fermentasi Asam Cuka
Fermentasi asam cuka merupakan proses fermentasi yang berlangsung
dalam keadaan aerob dan menghasilkan asam cuka8. Ciri-ciri fermentasi asam
cuka:
1. terjadi pada bakteri asam cuka.
2. substratnya adalah Etanol (Alkohol).
3. dihasilkan energi 5 kali lebih besar dari fermentasi alkohol, yaitu 10 ATP
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Katabolisme dan Anabolisme
a. Cahaya
b.
Suhuc. CO2
d. O2
e. H2O
f. Unsur/senyawa kimia
8 http://www.biologi-sel.com/2012/11/anabolisme-dan-katabolisme-part2.html
http://www.biologi-sel.com/2012/11/anabolisme-dan-katabolisme-part2.htmlhttp://www.biologi-sel.com/2012/11/anabolisme-dan-katabolisme-part2.html -
7/26/2019 MODUL BIOSEL AZIZA.pdf
46/62
46
BAB V
PROTEIN
A. STRUKTUR DAN FUNGSI PROTEIN
Protein adalah makromolekul yang paling banyak ditemukan di dalam sel
makhluk hidup dan merupakan 50 persen atau lebih dari berat kering sel. Protein
memiliki jumlah yang sangat bervariasi yang mulai dari struktur maupun
fungsinya. Peranan protein diantaranya sebagai katalisator, pendukung, cadangan,
sistem imun, alat gerak, sistem transpor, dan respon kimiawi. Protein-protein
tersebut merupakan hasil ekspresi dari informasi genetik masing-masing suatu
organisme tak terkecuali pada bakteri (Campbell et al., 2009; Lehninger et al.,2004). Protein dan gen memiliki hubungan yang sangat dekat dimana kode
genetik berupa DNA dienkripsi dalam bentuk kromosom yang selanjutnya kode
genetik tersebut ditranslasikan menjadi protein melalui serangkain mekanisme
yang melibatkan RNA dan ribosom (Vo-Dinh, 2005).
B. PENYUSUN PROTEIN
Protein tersusun dari peptida-peptida sehingga membentuk suatu polimer
yang disebut polipeptida. Setiap monomernya tersusun atas suatu asam amino.
Asam amino adalah molekul organik yang memiliki gugus karboksil dan gugus
amino yang mana pada bagian pusat asam amino terdapat suatu atom karbon
asimetrik (Gambar 1). Pada keempat pasangannya yang berbeda itu adalah gugus
amino, gugus karboksil, atom hidrogen, dan berbagai gugus yang disimbolkan
dengan huruf R. Gugus R disebut juga sebagai Rantai samping yang berbeda
dengan gugus amino. (Campbell et al., 2009).
Gambar 1. Struktur umum asam amino (Lehninger et al., 2004).
http://3.bp.blogspot.com/-tE8HLKm-Yb0/UGbwgRLHfoI/AAAAAAAACsA/3qBVZDMc4dU/s1600/1.jpg -
7/26/2019 MODUL BIOSEL AZIZA.pdf
47/62
47
Gambar 2. Level dari struktur protein (Berg et al., 2006).
Asam amino dalam suatu protein memiliki bentuk L, terionisir dalamlarutan, dan memiliki bentuk C asimetris kecuali asam amino jenis glisin. Asamamino standar memiliki jumlah sebanyak 20 macam. Dari 20 macam asam aminotersebut terbentuklah suatu rantai polipeptida. Rantai asam amino akan dilipatmenjadi bentuk 3 dimensi dan menjadi bentuk protein spesifik yang diperlukan
oleh berbagai aktivitas metabolisme atau menjadi komponen suatu sel (Lehningeret al., 2004; Vo-Dinh, 2005). Di dalam protein tersusun 20 macam asam aminoyang memiliki karakteristik yang bebeda-beda sehingga dapat dikelompokkan
berdasarkan sifat dan ciri rantai sampingnya (gugus R). Pengelompokan tersebutantara lain asam amino bersifat polar (serin, treonin, sistein, asparagin, danglutamin); non-polar (glisin, alanin, prolin, valin, leusin, isoleusin, dan metionin);gugus aromatik (fenilalanin, tirosin, triptofan); bermuatan positif (lisin, histidin,arginin); dan bermuatan negatif (aspartat dan glutamat). Pengelompokan tersebutdidasarkan pada polaritas, ukuran, dan bentuk dari suatu asam amino (Lehningeret al., 2004; Murray et al., 2009).
C.
STRUKTUR PROTEINProtein yang tersusun dari rantai asam amino akan memiliki berbagai
macam struktur yang khas pada masing-masing protein. Karena protein disusun
oleh asam amino yang berbeda secara kimiawinya, maka suatu protein akan
terangkai melalui ikatan peptida dan bahkan terkadang dihubungkan oleh ikatan
sulfida. Selanjutnya protein bisa mengalami pelipatan-pelipatan membentuk
struktur yang bermacam-macam. Adapun struktur protein meliputi struktur
primer, struktur sekunder, struktur tersier, dan struktur kuartener (Gambar 2).
Gambar 3. Reaksi pembentukan peptida melalui reaksi dehidrasi (Voet & Judith, 2009).
http://2.bp.blogspot.com/-xAQFiHsPesQ/UGbw_Bs81AI/AAAAAAAACsQ/q9zj0fjWWm4/s1600/3.+pembentukan+peptida.jpghttp://4.bp.blogspot.com/-7ooXoq8inCE/UGbwjGoCjTI/AAAAAAAACsI/Z5Syiguv_IQ/s1600/2.jpg -
7/26/2019 MODUL BIOSEL AZIZA.pdf
48/62
48
Gambar 4. Struktur primer dari protein (Campbell et al., 2009).
a. Struktur primer merupakan struktur yang sederhana dengan urutan-
urutan asam amino yang tersusun secara linear yang mirip seperti tatanan huruf
dalam sebuah kata dan tidak terjadi percabangan rantai (Gambar 4). Struktur
primer terbentuk melalui ikatan antara gugus amino dengan gugus
karboksil (Gambar 3). Ikatan tersebut dinamakan ikatan peptida atau ikatan
amida (Berg et al., 2006; Lodish et al., 2003). Struktur ini dapat menentukanurutan suatu asam amino dari suatu polipeptida (Voet & Judith, 2009).
b. Struktur sekunder merupakan kombinasi antara struktur primer yang
linear distabilkan oleh ikatan hidrogen antara gugus =CO dan =NH di sepanjang
tulang belakang polipeptida. Salah satu contoh struktur sekunder adalah -heliks
dan -pleated (Gambar 5 dan 6). Struktur ini memiliki segmen-segmen dalam
polipeptida yang terlilit atau terlipat secara berulang. (Campbell et al., 2009;
Conn, 2008).
http://3.bp.blogspot.com/-g-G5fVGA3fc/UGbxAvnMCmI/AAAAAAAACsY/3v4y1mZklSg/s1600/4.+struktur+primer.jpg -
7/26/2019 MODUL BIOSEL AZIZA.pdf
49/62
49
Gambar 5. Struktur sekunder -heliks (Murray et al, 2009).
Gambar 6. Struktur sekunder -pleated (Campbell et al., 2009).
Struktur -heliks terbentuk antara masing-masing atom oksigen karbonil padasuatu ikatan peptida dengan hidrogen yang melekat ke gugus amida pada suatu
ikatan peptida empat residu asam amino di sepanjang rantai polipeptida (Murray
et al, 2009).
Pada struktur sekunder -pleated terbentuk melalui ikatan hidrogen antara
daerah linear rantai polipeptida. -pleated ditemukan dua macam bentuk, yakni
antipararel dan pararel (Gambar 7 dan 8). Keduanya berbeda dalam hal pola
ikatan hidrogennya. Pada bentuk konformasi antipararel memiliki konformasiikatan sebesar 7 , sementara konformasi pada bentuk pararel lebih pendek yaitu
6,5 (Lehninger et al, 2004). Jika ikatan hidrogen ini dapat terbentuk antara dua
rantai polipeptida yang terpisah atau antara dua daerah pada sebuah rantai tunggal
yang melipat sendiri yang melibatkan empat struktur asam amino, maka dikenal
dengan istilah turn yang ditunjukkan dalam Gambar 9 (Murray et al, 2009).
http://3.bp.blogspot.com/-WjqaEq9ZEGw/UGbxf3oq8AI/AAAAAAAACso/rqZNxkyZclQ/s1600/6.+struktur+sekunder.jpghttp://4.bp.blogspot.com/-o0xLs6FXA6c/UGbxB4OEXrI/AAAAAAAACsg/Md_31_tx-6s/s1600/5.+struktur+alfa.jpg -
7/26/2019 MODUL BIOSEL AZIZA.pdf
50/62
50
Gambar 7. Bentuk konformasi antipararel (Berg, 2006).
Gambar 8. Bentuk konformasi pararel (Berg, 2006).
Gambar 9. Bentuk konformasi turn yang melibatkan empat residu asam amino (Lehninger etal., 2004).
c. Struktur tersier dari suatu protein adalah lapisan yang tumpang tindih di
atas pola struktur sekunder yang terdiri atas pemutarbalikan tak beraturan dari
ikatan antara rantai samping (gugus R) berbagai asam amino (Gambar 10).Struktur ini merupakan konformasi tiga dimensi yang mengacu pada hubungan
spasial antar struktur sekunder. Struktur ini distabilkan oleh empat macam ikatan,
yakni ikatan hidrogen, ikatan ionik, ikatan kovalen, dan ikatan hidrofobik. Dalam
struktur ini, ikatan hidrofobik sangat penting bagi protein. Asam amino yang
memiliki sifat hidrofobik akan berikatan di bagian dalam protein globuler yang
tidak berikatan dengan air, sementara asam amino yang bersifat hodrofilik secara
http://2.bp.blogspot.com/-oJrJJsMXL2k/UGbx3OrbebI/AAAAAAAACtA/V71R5G9wevo/s1600/9.+beta+turn.jpghttp://3.bp.blogspot.com/-bN4rpE70S9k/UGbxiu817SI/AAAAAAAACs4/efZSK9fYGF4/s1600/8.+pararel.jpghttp://4.bp.blogspot.com/-EbBovC-4nFE/UGbxhHyAiBI/AAAAAAAACsw/1efF_f1JLNU/s1600/7.+struktur+antipararel.jpg -
7/26/2019 MODUL BIOSEL AZIZA.pdf
51/62
51
umum akan berada di sisi permukaan luar yang berikatan dengan air di
sekelilingnya (Murray et al, 2009; Lehninger et al, 2004)9.
Gambar 10. Bentuk struktur tersier dari protein denitrificans cytochrome C550 pada bakteri
Paracoccus denitrificans(Timkovich and Dickerson, 1976).
d. Struktur kuarterner adalah gambaran dari pengaturan sub-unit atau
promoter protein dalam ruang. Struktur ini memiliki dua atau lebih dari sub-unit
protein dengan struktur tersier yang akan membentuk protein kompleks yang
fungsional. ikatan yang berperan dalam struktur ini adalah ikatan nonkovalen,
yakni interaksi elektrostatis, hidrogen, dan hidrofobik. Protein dengan struktur
kuarterner sering disebut juga dengan protein multimerik. Jika protein yang
tersusun dari dua sub-unit disebut dengan protein dimerik dan jika tersusun dariempat sub-unit disebut dengan protein tetramerik (Gambar 11) (Lodish et al.,
2003; Murray et al, 2009).
Gambar 11. Beberapa contoh bentuk struktur kuartener
9 http://www.generasibiologi.com/2012/09/struktur-dan-fungsi-protein.html
http://2.bp.blogspot.com/-evsuUy-X7YI/UGbyAKV-QOI/AAAAAAAACtQ/YazcFy3q5Cs/s1600/11.+protein+kuartener.jpghttp://1.bp.blogspot.com/-2C-XEoVOAP0/UGbx400bhMI/AAAAAAAACtI/M8LT2wDv_LA/s1600/10.+protein+tersier.jpg -
7/26/2019 MODUL BIOSEL AZIZA.pdf
52/62
52
BAB VI
SINTESIS PROTEIN
A. SINTESIS PROTEIN
Protein adalah senyawa organik yang penting hadir dalam organisme hidup.
Mereka sangat penting di hampir semua fungsi sel, meskipun protein spesifik
yang terlibat dalam fungsi tertentu. Protein terdiri dari rantai panjang asam amino,
baik yang diatur dalam pola linear atau dilipat untuk membentuk struktur yang
kompleks. Berdasarkan kompleksitas struktural, struktur protein diklasifikasikan
menjadi empat jenis primer, sekunder, tersier dan kuaterner. Juga, jenis asam
amino memainkan peran penting dalam menentukan ekspresi gen.
Sintesis protein adalah prosedur biologis yang dilakukan oleh sel-sel hidup
untuk membuat protein dalam cara langkah-demi-langkah. Seringkali, digunakan
untuk menunjukkan terjemahan, yang sebaliknya merupakan bagian utama dalam
proses sintesis protein. Ketika dipelajari secara rinci, sintesis protein sangat
kompleks. Proses itu sendiri dimulai dengan produksi asam amino yang berbeda,
dari yang beberapa berasal dari sumber makanan. Mari kita lihat sekilas proses
sintesis protein.
B. Proses Sintesis Protein
Sintesis protein terdiri dari dua bagian utama transkripsi dan translasi.
Proses ini melibatkan asam ribonukleat (RNA), asam deoksiribonukleat (DNA)
dan satu set enzim. Semua jenis asam ribonukleat, yaitu asam ribonukleat
messenger (mRNA), asam ribonukleat ribosom (rRNA) dan transfer asam
ribonukleat (tRNA) yang diperlukan untuk sintesis protein. Lihat informasi
berikut untuk memahami dua bagian dalam proses sintesis protein.
a. Transkripsi
Transkripsi adalah bagian pertama dalam proses sintesis protein. Ini terjadi
dalam inti sel, di mana asam deoksiribonukleat (DNA) bertempat di kromosom.
Seperti kita semua tahu, DNA adalah struktur heliks ganda. Dari dua untai paralel,
-
7/26/2019 MODUL BIOSEL AZIZA.pdf
53/62
53
satu bertindak sebagai template untuk menghasilkan mRNA. Sebagai langkah
inisiasi transkripsi, RNA polimerase mengikat dirinya ke situs tertentu (daerah
promoter) di salah satu untai DNA yang akan bertindak sebagai template.
Setelah keterikatannya dengan untai cetakan DNA, enzim polimerase mensintesis
polimer mRNA di bawah arahan template DNA. MRNA untai terus memanjang
sampai polimerase mencapai wilayah terminator dalam template DNA. Dengan
demikian, transkripsi DNA mencakup tiga langkah inisiasi, elongasi dan
terminasi. mRNA Yang baru ditranskripsi dilepaskan oleh enzim polimerase,
yang kemudian bermigrasi ke sitoplasma untuk menyelesaikan proses sintesis
protein. Mengenal lebih lanjut tentang transkripsi DNA.
b. Translasi
Bagian utama kedua dari proses ini adalah terjemahan. Bertentangan
dengan transkripsi yang terjadi dalam inti, terjemahan berlangsung dalam
sitoplasma sel. Bagian ini dimulai segera setelah mRNA ditranskripsi memasuki
sitoplasma. Ribosom hadir dalam sitoplasma segera melekat pada mRNA pada
situs tertentu, yang disebut kodon start. Asil tRNA amino juga mengikat pada
untai mRNA. Fase ini disebut inisiasi.
Ketika ribosom bergerak sepanjang untai mRNA, amino asil tRNA
membawa asam amino satu per satu. Tahap ini tertentu disebut elongasi. Pada
tahap terminasi, ribosom membaca kodon terakhir dari untai mRNA. Dengan ini,
berakhir bagian terjemahan dan rantai polipeptida dilepaskan. Tepatnya bicara,
dalam terjemahan, ribosom dan tRNA menempel pada mRNA, yang membaca
informasi ini kode dalam rantai tersebut. Dengan demikian sintesis protein dari
urutan asam amino tertentu terjadi. Secara keseluruhan, proses sintesis protein
melibatkan transkripsi DNA untuk mRNA, yang kemudian diterjemahkan
menjadi protein. Dengan demikian, kita telah melihat proses sintesis protein
memerlukan koordinasi yang tepat dari RNA, DNA, enzim dan ribosom. Dan
prosedur bijaksana langkah sintesis protein juga dikenal sebagai dogma sentral
dalam biologi molekuler.
-
7/26/2019 MODUL BIOSEL AZIZA.pdf
54/62
54
C. KODE GENETIK
Kelompok nukleotida yang mengkode asam amino disebut dengan
Kodon.
Kodon terdiri dari 3 nukleotida berdekatan (triple kodon),
menghasilkan 64
kodon spesifik.
KODE GENETIK (Pemakaian Kodon dlm mRNA)
-
7/26/2019 MODUL BIOSEL AZIZA.pdf
55/62
55
D.MEKANISME BIOSINTESIS PROTEIN
Semua RNA (tRNA, mRNA dan rRNA) yang berbeda terlibat dalam
sintesis protein. Proses biosintesis protein disebut Penerjemahan, karena
informasi harus dipindahkan dari bahasa empat huruf asam nukleat (U,C,A,G)
menjadi bahasa 20-huruf unsur-unsur pokok asam amino protein. Proses sintesis
protein di uraikan dalam beberapa fase :
Fase pembtk aminoasil-tRNA
Fase inisiasi
Fase elongasi
Fase terminasi
Pembentukan protein fungsional
FASE PBTK AMINOASILtRNA
Pembentukan aminoasil-tRNA dikatalisis oleh enzim
aminoasil-tRNA sintetase
Langkah 1
Asam amino + ATP aminoasil-AMP + PPi
Langkah 2
aminoasil-AMP + tRNA aminoasil-tRNA + AMP
-
7/26/2019 MODUL BIOSEL AZIZA.pdf
56/62
56
FASE INISIASI
Pembentukan Ribosom 80S
1. Pengikatan subunit ribosom 40S ke mRNA (IF3)
2. Melekatkan antikodon tRNA pd kodon pertama mRNA (GTP, IF-1 danIF- 2)
3. Pegikatan ribosom 60S ke mRNA
ribosom 80S
Tempat P (peptidil-tRNA)
Tempat A (aminoasil-tRNA)
4. Kodon pertama yg ditranslasi adalah AUG (met)
-
7/26/2019 MODUL BIOSEL AZIZA.pdf
57/62
57
-
7/26/2019 MODUL BIOSEL AZIZA.pdf
58/62
58
FASE TERMINASI
Terjadi ketika kodon tanpa makna dikenali
1. Setelah elongasi dlm proses polimerisasiprotein, kodon terminasi
(tanpa makna) muncul di tempat A
2. Faktor pelepasan dan GTP akan menghidrolisis ikatan antara peptida
dan t-RNA (tempat A ) Proses hidrolisisprotein + tRNA
3. Ribosom 80S berdisosiasi mjd 40S dan 60S dan kmd didaur ulang .
-
7/26/2019 MODUL BIOSEL AZIZA.pdf
59/62
59
PEMBENTUKAN PROTEIN FUNGSIONAL
Polipeptida yang terbentuk dari proses sintesis
Membentuk protein fungsional
Sekunder
Tersier
Kuartener
-
7/26/2019 MODUL BIOSEL AZIZA.pdf
60/62
60
PENGATURAN BIOSINTESIS PROTEIN
Sistem lac operon (operon laktosa)
Pertama kalibakteri E Coli Francois Jacob dan Jacques Monod
Operon kelompok (bbrp) gen struktural yg diekspresikan secara
bersama- sama dengan menggunakan promoter yang sama.
Sistem lac operon sistem pengendalian ekspresi gen-gen yang
bertanggung jawab di dalam metabolisme laktosa.
Pengaturan negatif , Glukosa ada Tanpa induksirepresor + operator
Pengaturan positif, Tanpa glukosa Induksi adarepresor + penginduksi
-
7/26/2019 MODUL BIOSEL AZIZA.pdf
61/62
61
Antibiotika yang menghambat sintesis protein
Antibotik Langkah yang dihambat
Kloramfenikol Peptidil tranferase ribosom
Sreptomisin Inisiasi kodon mRNA salah baca
Tetrasiklin Mencegah pencantelan aminoasil-
tRNA
Puromisin Mengikat tempat Aterminasi dini
Sikloheksimid Peptidil tranferase ribosom
-
7/26/2019 MODUL BIOSEL AZIZA.pdf
62/62