MODUL BIOSEL AZIZA.pdf

download MODUL BIOSEL AZIZA.pdf

of 62

Transcript of MODUL BIOSEL AZIZA.pdf

  • 7/26/2019 MODUL BIOSEL AZIZA.pdf

    1/62

    1

    MODUL BIOLOGI SEL

    Modul ini Disusun Sebagai Rujukan Media Pembelajaran Mata Kuliah Biologi Sel

    Oleh:

    Aziza Nurul Amanah

    Dosen Pembimbing : Puteri Amelia, M.Farm, Apt

    PROGRAM STUDI FARMASI

    FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

    UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)

    SYARIF HIDAYATULLAH

    TAHUN AKADEMIK 2015/2016

  • 7/26/2019 MODUL BIOSEL AZIZA.pdf

    2/62

    2

    BAB I

    BIOLOGI SEL

    A.

    DEFINISI BIOLOGI SEL

    Biologi Sel adalah cabang dari ilmu Biologi yang membahas tentang sel dan

    proses-proses yang terjadi didalamnya. Dalam ilmu Biologi sel kita mengethaui

    bahwa suatu organisme ada yang dapat hidup hanya dengan satu sel saja. Bahkan,

    ada spesies yang tidak terhitung jumlahnya dari organisme yang hanya memiliki sel

    tunggal (uni seluler) dan banyak juga organisme yang memiliki banyak sel (multi

    seluler) seperti diri kita sendiri.

    B.

    SEJARAH PERKEMBANGAN BIOLOGI SELAhli filsafat kuno terutama Aristoteles pada zaman kuno dan Paracelsus pada

    zaman pembaharuan telah sampai pada suatu kesimpulan bahwa hewan dan

    tumbuh-tumbuhan walaupun nampaknya sangat rumit terdiri atas beberapa unsur

    yang selalu terulang dalam tiap tubuh makhluk hidup. Jadi mereka berpendapat

    bahwa hewan atau tumbuh-tumbuhan tersusun atas beberapa bagian, unsur-unsur

    atau elemen-elemen yang terulang dan elemen-elemen ini bergabung membentuk

    bangunan atau struktur tertentu dari makhluk hidup seperti membentuk daun, akar

    pada tanaman atau membentuk segmen atau organ pada hewan. Beberapa abad

    kemudian, galileo galilei (awal abad 17) dengan alat dua lensa menggambarkan

    struktur tipis dari mata serangga, galilei sesungguhnya bukan seorang biologiwan,

    orang pertama yang mencatat hasil pengamatan biologi melalui mikroskop.

    1. Zacharias Jansen

    Diawali oleh penemuan Zacharias Jansen, seorang berkewarganegaraan

    Belanda sekitar tahun 1580-an, yang dibantu ayahnya ketika membuat sebuah

    mikroskop sederhana dengan cara meletakkan dua buah lensa cembung pada dua

    ujung tabung (gambar 1). Temuan Zacharian Jansen telah mendorong para ahli

    lainnya untuk melakukan penelitian lebih lanjut.

  • 7/26/2019 MODUL BIOSEL AZIZA.pdf

    3/62

    3

    Gambar 1. Zacharias Jansen dan mikroskop buatannya.,

    Sumber:http://micro.magnet.fsu.edu/primer/museum/janssen.html

    2.

    Robert Hooke

    Seorang ilmuwan dari Inggris, Robert Hooke (1635 - 1703), menemukan

    ruang-ruang kecil dari sayatan gabus yang diamati di bawah mikroskop. Hooke

    menemukan ruang-ruang kosong (gambar 2) pada sayatan gabus. Ruang-ruang kecil

    ini oleh Hooke sebut sebagai sel. Sel-sel yang diamati oleh Hooke merupakan sel-sel

    gabus yang sudah mati. Akan tetapi, Hooke tidak mengetahui dengan pasti apa

    struktur dan fungsi dari ruang-ruang ini. Penemuan Hooke dipublikasikan dalamMicrographia dan observasi sel-selnya tidak memberikan indikasi ditemukannya inti

    dan organel lainnya yang ada pada sel hidup.

    Gambar 2. Robert Hooke dan Mikroskop yang digunakannya untuk mengamati

    sayatan gabus.

  • 7/26/2019 MODUL BIOSEL AZIZA.pdf

    4/62

    4

    Gambar 3. Sayatan gabus (kiri) yang diamati oleh Hooke dengan pembesaran

    lemah, (kanan) sayatan gabus dengan pembesaran 1000x.

    3. Antonio von Leuwenhoek

    Anton van Leeuwenhoek (1632-1683) seorang berkebangsaan Belanda dan

    orang yang pertama kali mengamati dan menggambarkan makhluk hidup renik

    dengan mikroskop sederhana. Diyakini pertama kali Leeuwenhoek melihat bakteri

    dari kotoran gigi dan protista mirip hewan dari setetes air. Beberapa temuan penting

    dari Antonio van Leewenhoek diantaranya adalah:

    a)

    Infusoria, sejenis protista pada tahun 1674,b) Bakteri yang berasal dari mulut manusia,

    c) Vakuola,

    d) Spermatozoa dan

    e) Serat-serat otot.

    Gambar 3. Antonio von Leeuwenhoek dengan mikroskop sederhana yang

    digunakannya (http://www.vanleeuwenhoek.com/)

  • 7/26/2019 MODUL BIOSEL AZIZA.pdf

    5/62

    5

    4. Robert Brown (17731858)

    Seorang ahli botani dan ahli palaebotan yang telah memberikan banyak

    kontribusi penting terhadap perkembangan ilmu botani. Brown juga merupakan

    seorang pioneer dalam menggunakan mikroskop serta telah member banyak

    kontribusi pengetahuan tentang inti sel dan gerakan sitoplasma. Gerak Brown yang

    terjadi pada molekul-mokeul yang terlarut dalam sitoplasma pertama kali ditemukan

    oleh Robert Brown. Pada tahun 1833 Robert Brown telah melaporkan penemuan

    tentang inti sel, ketika dia sedang mengamati epidermis anggrek dengan

    mikroskopnya dia menemukan dalam sel-selnya titik agak buram (gelap) yang dia

    namakan nukleus atau inti sel. Perbedaan-perbedaan dasar antara gymnospermae

    dan angiospermae pertama kali ditemukan oleh Robert Brown. Masih banyaktemuan dia yang banyak membantu para ahli biologi diantaranya dalam taksonomi

    tumbuhan yang masih diterima sampai saat ini.

    Gambar 4. Robert Brown dengan mikroskop yang digunakannya ketika

    menemukan inti sel dalam sayatan epidermis anggrek

    5.

    Dr. Matthias Jacob Schleiden (1804 - 1881)

    Seorang Profesor Botani berkebangsaan Jerman dari

    Universitas Jena, sebagai salah seorang pencetus teori

    sel bersama-sama dengan Theodor Schwann dan Rudolf

    Virchow. Schwann menyatakan bahwa bagian-bagian

    yang berbeda dari tumbuhan disusun oleh sel-sel.

    Schleiden dan Schwann menjadi orang pertama yang

  • 7/26/2019 MODUL BIOSEL AZIZA.pdf

    6/62

    6

    memformulasikan apa yang kemudian oleh orang diyakini bahwa sel sebagai

    prinsip dasar biologi yang sama pentingnya dengan teori atom bagi kimia

    dan fisika. Schleiden juga mengetahui pentingnya inti sel dalam proses

    pembelahan sel yang ditemukan oleh Robert Brown.

    6.

    Dr. Theodor Schwann (1839)

    Berbeda dengan rekannya dari Jerman Schleiden

    yang menggunakan tumbuhan sebagai objek

    pengamatannya, Dr Theodor Schwann bekerja

    sebagai ahli zoologi. Schwann berhasil

    menunjukkan jaringan hewan secara mikroskopikdan menemukan partikel-partikel yang manarik

    dalam jaringan syaraf dan otot. Schwann pun telah

    mengobservasi sel-sel yang berhubungan dengan

    selubung serabut syaraf yang disebut sel-sel Schwann. Bersama-sama dengan

    Schleiden Dia menyimpulkan dari hasil observasinya tentang sel sebagai

    berikut:

    a) Sel merupakan kesatuan struktural, fisiologis, dan organisasi dari

    makhluk hidup.

    b) Sel memiliki eksistensi ganda yaitu sebagai entitas yang berbeda dan

    sebagai bagian yang membangun organism.

    c) Sel terbentuk secara bebas, mirip dengan pembentukan Kristal

    (spontaneous generation).

    7. Rudolf Ludwig Karl Virchow (18211902)

    Rudolf Ludwig Karl Virchow seorang dokter Jerman,

    yang menyatakan sebuah slogan Omnis cellula e

    cellula artinya semua sel hanya berasal dari sel

    sebelumnya. Pernyataannya ini sekaligus menentang

    pendapat dari penjelasan Schwann yang ketiga bahwa

    sel muncul begitu saja seperti kristal (generatio

    spontanea).

  • 7/26/2019 MODUL BIOSEL AZIZA.pdf

    7/62

    7

    Dari penemuan-penemuan para ahli di atas, teori sel modern saat ini

    menyimpulan bahwa :

    a) Semua makhluk hidup terdiri dari sel-sel.

    b)

    Sel adalah unit struktural dan fungsional dari semua makhluk hidup.

    Semua sel berasal dari sel-sel pra-ada melalui proses pembelahan,

    (Generasi spontan tidak terjadi).

    c) Sel berisi informasi genetik yang diturunkan dari sel ke sel selama

    pembelahan sel. (Sel pertama adalah pengecualian karena tidak mungkin

    berasal dari sel sebelumnya yang sudah ada).

    d) Semua sel pada dasarnya memiliki komposisi kimia yang sama.

    e)

    Semua aliran energi (metabolisme & biokimia) kehidupan terjadi dalamsel.

    f) Sel mengandung informasi genetika yang diteruskan dari sel ke sel

    melalui proses pembelahan. Semua sel pada dasarnya sama dalam

    komposisi kimia di dalam organisme yang spesiesnya sama1.

    C. TEORI SEL

    Sejalan dengan berkembangnya teknologi dan ilmu pengetahuan telah

    banyak yang diketahui mengenai sel bahkan sampai struktur yang terkecil. Tokoh-

    tokoh berikut ini mengemukakan pendapatnya tentang sel sesuai dengan hasil

    penelitiannya masing-masing.

    1sumberbelajar.belajar.kemdikbud.go.id/PPB/Konten%20Materi/61%20Fasilitator%20IPA%207/diklat%20107/modul%2025

    5/Teks/Sejarah%20Teori%20Sel_Rumah%20Belajar.docx sejarah teori sel

  • 7/26/2019 MODUL BIOSEL AZIZA.pdf

    8/62

    8

    TOKOH TEMUAN

    Johanes Purkinje:yang pertamakalimenggunakan istilah

    protoplasma untukmenyebut bahan-bahanembrional dalam telur

    Felix Durjadin:menggunakan istilahprotoplasma untukmenyebut cairan yangada dalam sel

    Robert Brown: dalampenelitiannyamenemukan inti sel,dan menyatakan bahwainti sel (nukleus)merupakan bahan yang

    terpenting dalam suatusel

    Schleiden (atas) dan

    Schwann (bawah):menyatakan bahwa selmerupakan unitstruktural makhlukhidup

    http://i2.wp.com/lh6.ggpht.com/_wYv4UjyptOQ/TFMGyb0NKEI/AAAAAAAAAFw/1Ab-idXUJk4/s1600-h/Scwhann[7].gifhttp://i2.wp.com/lh3.ggpht.com/_wYv4UjyptOQ/TFMGhbSq4ZI/AAAAAAAAAFg/A1djVUi_3fY/s1600-h/brown_main[4].jpghttp://i0.wp.com/lh3.ggpht.com/_wYv4UjyptOQ/TFMGcYf-FyI/AAAAAAAAAFY/BnuwFygkY-Q/s1600-h/HSjohane[4].jpg
  • 7/26/2019 MODUL BIOSEL AZIZA.pdf

    9/62

    9

    Max Schultze:menyatakan bahwa selmerupakan unitfungsional kehidupan

    Rudolf Virchoff:mengatakan bahwa

    setiap sel berasal darisel sebelumnya (omnecellulla ex cellullae),sehingga iamenyatakan bahwa selmerupakan unitpertumbuhan

    Boveri: mengatakanbahwa sifat menurundari orangtuaditurunkan kepadaanak-anaknya melaluisel, sehingga iamenyatakan bahwa selmerupakan unitheredita2

    2http://biologimediacentre.com/teori-teori-tentang-sel/

    http://i2.wp.com/lh6.ggpht.com/_wYv4UjyptOQ/TFMHIZl1nWI/AAAAAAAAAGA/lZI991frcqA/s1600-h/R_Virchow[4].jpghttp://i2.wp.com/lh5.ggpht.com/_wYv4UjyptOQ/TFMG-DR9qoI/AAAAAAAAAF4/1H2fBUpFN3Y/s1600-h/200px-Maxschultze[4].jpg
  • 7/26/2019 MODUL BIOSEL AZIZA.pdf

    10/62

    10

    BAB II

    PEMBAGIAN SEL

    A.Dua Jenis Sel

    Ada struktur dasar sel lain yang hadir di banyak organisme tetapi tidaksemua sel hidup memilikinya yaitu: Nukleus. Nukleus atau Inti sel adalah struktur

    pada sitoplasma yang dikelilingi oleh membran (membran nukleus) dan

    mengandung DNA. Berdasarkan apakah mereka memiliki di dalam nukleus, ada dua

    tipe dasar sel yaitu: sel prokariotik dan sel eukariotik

    a. Sel prokariotik

    Sel prokariotik adalah sel tanpa nukleus. DNA dalam sel prokariotik ada

    dalam dalam sitoplasma dan bukan tertutup dalam membran nukleus. Sel prokariotikditemukan dalam organisme bersel tunggal, seperti bakteri, seperti yang ditunjukkan

    pada Gambar di bawah. Organisme dengan sel prokariotik disebut prokariota.

    Mereka adalah jenis organisme yang pertama berkembang dan hari ini masih

    menjadi yang paling umum.

    Sel prokariotik. Diagram ini menunjukkan struktur sel prokariotik yang umum yaitu

    bakteri. Seperti Sel prokariotik lainnya, sel bakteri ini tidak memiliki inti tetapi

    memiliki bagian sel lainnya, termasuk membran plasma, sitoplasma, ribosom, dan

    DNA. Coba perhatikan masing-masing bagian ini dalam gambar.

  • 7/26/2019 MODUL BIOSEL AZIZA.pdf

    11/62

    11

    Bakteri pada Gambar di atas adalah sebuah prokariota. Prokariota adalah

    organisme mikroskopis yang tidak memiliki inti yang terikat membran atau organel

    terikat membran. Beberapa ahli biologi sel menganggap istilah organel untuk

    menggambarkan struktur terikat membransaja, sedangkan ahli biologi sel lain

    mendefinisikan organel sebagai struktur diskrit yang memiliki fungsi khusus.

    Prokariota memiliki ribosom, yang tidak dikelilingi oleh membran tetapi memiliki

    fungsi khusus, dan karena itu bisa dianggap organel. Semua fungsi metabolisme

    yang dilakukan oleh prokariota yang berlangsung di membran plasma atau sitosol.

    Prokariota adalah jenis terkecil dari sel, rata-rata diameter 2-5m. Meskipun

    ukurannya yang kecil, di dalam setiap sel ada bahan kimia dan mesin biokimia yang

    diperlukan untuk pertumbuhan, reproduksi, dan akuisisi dan pemanfaatan energi.Fitur-fitur umum sel prokariotik adalah:

    dinding sel

    membran plasma

    ribosom

    materi genetik

    kapsula (sebagian besar, tapi tidak semua)

    flagela (sebagian besar, tapi tidak semua)

    pili (sebagian besar, tapi tidak semua)

    kurangnya kompartementalisasi

    plasmid (sebagian besar, tapi tidak semua)

    pembelahan biner

    Semua prokariota memiliki dinding sel yang menambahkan dukungan

    struktural, bertindak sebagai penghalang terhadap kekuatan luar dan sebagai jangkar

    flagela dengan tampilan seperti cambuk. Beberapa prokariota memiliki lapisan

    tambahan di luar dinding sel mereka yang disebut kapsula, yang melindungi sel

    ketika ditelan oleh organisme lain, membantu dalam mempertahankan kelembaban,

    dan membantu sel menempel ke permukaan dan nutrisi. Pili adalah struktur seperti

    rambut pada permukaan sel yang menempel pada sel-sel bakteri lain atau

    permukaan. Dalam membran plasma, sitoplasma tidak dibagi oleh membran dalam

    organel, kurangnya kompartementalisasi yang paling jelas dalam organisasi materi

  • 7/26/2019 MODUL BIOSEL AZIZA.pdf

    12/62

    12

    genetik. Sel prokariotik hanya berisi sepotong DNA kromosom melingkar tunggal

    disimpan di daerah yang disebut dengan nukleoid. Beberapa prokariota juga

    membawa lingkaran kecil dari DNA yang disebut plasmid. Plasmid secara fisik

    terpisah dari, dan dapat mereplikasi secara independen dari, DNA kromosom.

    Informasi genetik pada plasmid dipindahtangankan antara sel-sel, yang

    memungkinkan prokariota untuk berbagi kemampuan, seperti resistensi antibiotik.

    Para ilmuwan telah menemukan bahwa plasmid berfungsi sebagai alat

    penting dalam genetika dan laboratorium bioteknologi, umumnya karena

    kemampuan mereka untuk memperkuat (membuat banyak salinan) atau untuk

    mengekspresikan gen tertentu. Sebagai contoh, plasmid pGLO adalah plasmid

    rekayasa genetika yang digunakan dalam bioteknologi sebagai vektor untukmembuat organisme yang dimodifikasi secara genetik. Reproduksi dalam sel

    prokariotik adalah dengan pembelahan biner; proses pertumbuhan, pembesaran dan

    pembagian. Ini akan dibahas artikel lainnya. Prokariota memiliki karakteristik yang

    sangat beragam, yang memungkinkan mereka untuk menahan kondisi yang berbeda,

    lingkungan dan sumber daya. Beberapa hidup dalam ketiadaan oksigen, beberapa di

    suhu dingin atau panas yang ekstrim, dan beberapa di dasar laut di mana hanya

    sumber daya mereka adalah hidrogen sulfida panas, yang keluar dari inti bumi.

    Mereka adalah organisme yang spektakuler.

    b. Sel eukariotik

    Sel eukariotik adalah sel yang mengandung nukleus. Sebuah sel eukariotik

    khas ditunjukkan pada Gambar di bawah ini. Sel eukariotik biasanya lebih besar dari

    sel-sel prokariotik, dan mereka ditemukan terutama dalam organisme multisel.

    Organisme dengan sel eukariotik disebut eukariota, dan mereka berkisar dari jamur

    ke manusia.

  • 7/26/2019 MODUL BIOSEL AZIZA.pdf

    13/62

    13

    Sel eukariotik, diwakili di sini oleh model sel hewan yang jauh lebih

    kompleks daripada sel prokariotik. Sel eukariotik mengandung banyak organel yang

    melakukan pekerjaan tertentu. Tidak ada sel eukariotik tunggal memiliki semua

    organel seperti yang ditampilkan disini, dan model ini menunjukkan semua organel

    eukariotik. Sel eukariotik juga mengandung organel lain selain nukleus. Organel

    adalah struktur dalam sitoplasma yang melakukan pekerjaan tertentu dalam sel.

    Organel yang disebut mitokondria, misalnya, menyediakan energi untuk sel, dan

    organel yang disebut zat vakuola tempat penyimpanan di dalam sel. Organel

    memungkinkan sel-sel eukariotik untuk melaksanakan fungsi lebih banyak dari yang

    dilakukan sel prokariotik. Hal ini memungkinkan sel-sel eukariotik memiliki

    spesifisitas sel lebih besar dari sel prokariotik. Ribosom, organel di mana protein

    dibuat, adalah satu-satunya organel dalam sel prokariotik.

    Dalam beberapa hal, sel menyerupai kantong plastik penuh dengan cairan

    seperti jely. Struktur dasar adalah membran plasma diisi dengan sitoplasma. Seperti

    jeli yang mengandung campuran buah, sitoplasma sel juga mengandung berbagai

    struktur, seperti nukleus dan organel lainnya. Selain memiliki membran plasma,sitoplasma, inti dan ribosom, Sel eukariotik juga mengandung organel terikat

    membran lainnya. Setiap organel pada eukariota memiliki fungsi yang berbeda.

    Karena tingkat kompleks organisasi mereka, Sel eukariotik dapat melakukan lebih

    banyak fungsi daripada Sel prokariotik. Perbedaan utama antara Sel prokariotik dan

    eukariotik ditunjukkan pada Gambar di bawah ini dan tercantum dalam Tabel di

    bawah ini. Perlu diingat bahwa beberapa sel eukariotik mungkin memiliki

  • 7/26/2019 MODUL BIOSEL AZIZA.pdf

    14/62

    14

    karakteristik atau fitur yang dimiliki sel eukariotik, tetapi yang lainnya mungkin

    tidak memiliki, seperti dinding sel.

    Perbedaan utama antara Sel prokariotik dan eukariotik. Sel eukariotik

    memiliki organel terikat membran, yang ditampilkan di sini sebagai mitokondria,sedangkan sel prokariotik tidak. Nukleoid adalah area di dalam sitoplasma sel

    prokariotik yang berisi materi genetik.

    Perbandingan Sel Prokariotik dan Sel eukariotik

    Sel eukariotik memiliki sekitar 10 kali dari prokariota yang umum; mereka

    memiliki diameter berkisar antara 10 dan 100 m sementara prokariota dengan

    diameter berkisar antara 1 dan 10m, seperti yang ditunjukkan pada Gambar di

    bawah. Para ilmuwan percaya bahwa eukariota berkembang sekitar 1,6-2100000000

    tahun lalu. Fosil paling awal dari organisme multisel yang telah ditemukan berusia

    1,2 miliar tahun.

    Perbedaan Struktur Antara Sel Prokariotik dan Sel eukariotik

    keberadaan Prokariotik Eukariotik

    Membran plasma Ya Tidak

    Materi genetik (DNA) Ya Ya

    Sitoplasma Ya Ya

    Ribosom Ya Ya

    Nukleus Tidak Ya

    Nukleolus Tidak Ya

  • 7/26/2019 MODUL BIOSEL AZIZA.pdf

    15/62

    15

    keberadaan Prokariotik Eukariotik

    Mitokondria Tidak Ya

    Organel terikat membran lain Tidak YaDinding sel Ya Beberapa

    Kapsula Ya Tidak

    Flagela Ya Ya

    Pili Ya Tidak

    Rata-rata diameter 0.410 m 1100 m

    Ringkasan

    Sel prokariotik adalah sel tanpa inti. Sel eukariotik adalah sel yang

    mengandung inti.

    Sel eukariotik memiliki organel lain selain nukleus. Satu-satunya organel yang

    hanya ada dalam sel prokariotik adalah ribosom3.

    B.

    PERBANDINGAN SEL HEWAN DAN TUMBUHAN

    a. Sel Tumbuhan

    Sel tumbuhan lebih besar dari sel Hewan

    Tidak memiliki lisosom

    Tidak memiliki sentrosom

    Memiliki dinding sel dan membran sel

    Umumnya memiliki plastida

    Mempunyai bentuk yang tetap

    Memiliki vakuola ukuran besar,

    b.

    Bagian-bagian Sel tumbuhan :

    Dinding sel

    Membran sel

    Protoplasma

    Nukleus

    3http://fungsi.web.id/2015/05/perbedaan-sel-prokariotik-dan-sel-eukariotik-penjelasan-lengkap.html

  • 7/26/2019 MODUL BIOSEL AZIZA.pdf

    16/62

    16

    Retikulum endoplasma

    Ribosoma

    Mitokondria

    Apparatus golgi

    Peroksisom

    Mikrotubula/mikrofilamen

    Kloroplas

    Vakuola

    c.

    Gambar Sel Tumbuhan

    d.

    Sel Hewan Sel Hewan lebih kecil dari sel Tumbuhan

    Tidak memiliki plastida

    Tidak memiliki dinding sel

    Memiliki lisosom

    Memiliki sentrosom

    Mempunyai bentuk tidak tetap

    Tidak memiliki vakuala (walaupun ada juga yang memiliki vakuola tapi

    ukuran kecil).

    e. Bagian bagian Sel sel hewan

    Membran sel

    Protoplasma

    Nukleus

    Retikulum endoplasma

    Ribosoma

  • 7/26/2019 MODUL BIOSEL AZIZA.pdf

    17/62

    17

    Mitokondria

    Apparatus golgi

    Peroksisom

    Mikrotubula/mikrofilamen

    lisosom

    vakuola

    f.

    Gambar Sel Hewan

    Perbedaan Antara sel hewan dengan sel tumbuhan, juga dapat juga anda lihat pada

    tabel dibawah ini

    4

    :

    4http://www.pustakasekolah.com/gambar-sel-hewan-dan-tumbuhan-beserta-keterangannya.html

    http://www.pustakasekolah.com/gambar-sel-hewan-dan-tumbuhan-beserta-keterangannya.html/gambar-perbedaan-sel-tumbuhan-hewanhttp://www.pustakasekolah.com/wp-content/uploads/2011/12/sel-hewan.jpg
  • 7/26/2019 MODUL BIOSEL AZIZA.pdf

    18/62

    18

    BAB III

    STRUKTUR DAN ORGANEL SEL

    A. STRUKTUR SEL

    Membran Sel Merupakan pemisah antara lingkungan luar sel dan dalam sel

    atau media keluar-masuknya zat dari dalam dan ke dalam sel. Membran sel bersifat

    semi permeabel dan selektif permiabel karena hanya dapat dilalui zat-zat tertentu.

    Fungsi Membran SelSebagai sekat pembatas antara isi sel dan lingkungan

    luar sel. Sebagai reseptor, Sebagai tempat terjadinya reaksi kimia, misalnya respirasi

    sel. Sebagai pengontrol transportasi zat dari dalam keluar sel, maupun dari luar ke

    dalam sel Sebagai pelindung sel, Menjaga kestabilan pH, menjaga konsentrasi ion,

    dan membuang sisa metabolisme yang bersifat racun.

    Struktur Membran Sel Model mosaik fluida merupakan model struktur

    membran sel yang berbentuk pospolifid bilayer atau membentuk dua lapisan yaitu

    lapisan atas dan bawah.

    Membran Sel

    Bagian tengah bilayer atau ekor asam lemak membentuk membran

    Hidrofobic (tidak suka air)

    Bagian kepala Fospolipid bilayer atau bagian kepala membentuk

    membran Hidrofilik (suka air)

    http://smansax1-edu.blogspot.com/2014/09/struktur-dan-organel-organel-sel.htmlhttp://smansax1-edu.blogspot.com/2014/09/struktur-dan-organel-organel-sel.htmlhttp://smansax1-edu.blogspot.com/2014/09/struktur-dan-organel-organel-sel.htmlhttp://smansax1-edu.blogspot.com/2014/09/struktur-dan-organel-organel-sel.html
  • 7/26/2019 MODUL BIOSEL AZIZA.pdf

    19/62

    19

    Protein Integral/Intrinsik adalah protein yang menjulang atau menembus

    membran sel dari lapisan atas hingga ke bawah.

    Protein Peripheral/Ektrinsik adalah protein yang berada di lapisan atas

    atau bawah dari membran sel

    Fospolipid(lemak yang berikatan denga posfat)

    Glikolipid (Lemak yang berikatan dengan karbohidrat)

    Glikoprotein(Protein yang berikatan dengan karbohidrat)

    Sitoplasma

    atau cairan sel adalah matriks yang terdapat diantara Membran plasma dan

    nukleus. Tersusun atas sitosol yang bersifat koloid dan organel-organel sel. Ukurankoloid 0,0010,1 mikron, dengan adanya koloid memungkinkan sitoplasma berada

    dalam dua fase yaitu fase gel (setengah padat) dan fase sol (encer).

    Fungsi SitoplasmaTempat penyimpanan jenis bahan bereaksi kimia yang

    digunakan untuk metabolisme sel, seperti enzim, ion, gula, lemak dan protein.

    Tempat terjadinya metabolisme sitosolik. Fasilittor bagi organel tertentu agar dapat

    bergerak.

    Tempat proses pembentukan energi, sintesis asam lemak, asam amino, protein dan

    Nukelotida. menjamin berlangsungnya pertukaran zat, untuk menjaga

    berlangsungnya metabolisme dengan baik. Sitoplasma digunakan sebagai tempat

    bagi jaringan filamen protein yang disebut sitoskeleton. Sitoskeleton ini akan

    membantu mempertahankan bentuk dan konsistensi sel.

    B.

    ORGANEL-ORGANEL SEL

  • 7/26/2019 MODUL BIOSEL AZIZA.pdf

    20/62

    20

    Inti (nukleus)

    Inti bertugas mengendalikan semua

    aktivitas sel mulai metabolismehingga pembelahan sel. Pada sel

    eukariotik, inti diselubungi oleh

    membran inti (karioteka) rangkap dua

    dan berpori, sedangkan pada sel

    prokariotik inti tidak memiliki

    membran. Di dalam inti didapati

    cairan yang disebut nukleoplasma,

    kromosom yang umumnya berupa

    benang kromatin, dan anak inti

    (nukleolus) yang merupakan tempat

    pembentukan asam ribonukleat

    (ARN). Fungsi : mengatur semua

    aktivitas (kegiatan) sel, karena di

    dalam inti sel terdapat kromosom

    yang berisi ADN yang mengatur

    sintesis protein. Mengendalikan

    proses berlangsungnya metabolimsme

    dalam sel. Menyimpan informasi

    genetik Tempat terjadinya replikasi5.

    Retikulum Endoplasma

    Organel ini berupa sistem membran

    yang berlipat-lipat, menghubungkan

    antara membran sel dengan membran

    inti, dan berperan dalam proses

    transpor zat intra sel. Ada dua macam

    RE yaitu RE halus dan RE kasar yang

    permukaannya ditempeli banyak

    5http://www.smansax1-edu.com/2014/09/struktur-dan-organel-organel-sel.html

    http://i1.wp.com/lh6.ggpht.com/_wYv4UjyptOQ/TJb-D-vczBI/AAAAAAAAATs/w77BYX1JJn8/s1600-h/endoplasmic_reticulum[4].jpghttp://i0.wp.com/lh6.ggpht.com/_wYv4UjyptOQ/TJb95Tyq1eI/AAAAAAAAATk/1Ye8tChJdcA/s1600-h/cell%20nucleus[6].jpg
  • 7/26/2019 MODUL BIOSEL AZIZA.pdf

    21/62

    21

    ribosom.(REK). Fungsi : alat

    transportasi zat-zat di dalam sel.

    Ribosom

    Ribosom berfungsi sebagai tempat

    sintesis protein dan merupakan

    contoh organel yang tidak

    bermembran. Organel ini terutama

    disusun oleh asam ribonukleat, dan

    terdapat bebas dalam sitoplasma

    maupun melekat pada RE.

    Badan Golgi

    Organel ini berbentuk seperti kantong

    pipih, berfungsi dalam proses sekresi

    lendir, glikoprotein, karbohidrat,

    lemak, atau enzim, serta berfungsi

    membentuk lisosom. Karena

    fungsinya dalam hal sekresi, maka

    badan golgi banyak ditemui pada sel-sel penyusun kelenjar.

    Lisosom

    Berbentuk kantong-kantong kecil dan

    umumnya berisi enzim pencernaan

    (hidrolisis) yang berfungsi dalam

    peristiwa pencernaan intra sel.

    Sehubungan dengan bahan yang

    dikandungnya lisosom memiliki peran

    dalam peristiwa:

    pencernaan intrasel:

    mencerna materi yang diambil

    secara fagositosis

    eksositosis :pembebasan sekrit

    http://i1.wp.com/lh4.ggpht.com/_wYv4UjyptOQ/TJb-WW3EBdI/AAAAAAAAAUE/y3mx6hxPByU/s1600-h/lysosomes[4].jpghttp://i0.wp.com/lh3.ggpht.com/_wYv4UjyptOQ/TJb-PbobO0I/AAAAAAAAAT8/ZsYtyBldOvg/s1600-h/GolgiApparatus[4].jpghttp://i1.wp.com/lh3.ggpht.com/_wYv4UjyptOQ/TJb-KQun8kI/AAAAAAAAAT0/fiFW84PQVfY/s1600-h/ribosome[4].jpg
  • 7/26/2019 MODUL BIOSEL AZIZA.pdf

    22/62

    22

    keluar sel

    autofagi : penghancuran

    organel sel yang sudah rusak

    autolisis : penghancuran diri

    sel dengan cara melepaskan

    enzim pencerna dari dalam

    lisosom ke dalam sel.

    Contoh peristiwa ini adalah

    proses kematian sel secara

    sistematis saat pembentukan

    jari tangan, atau hilangnyaekor berudu yang mulai

    beranjak dewasa.

    Mitokondria

    Mitokondria adalah organel yang

    berfungsi sebagai tempat respirasi

    aerob untuk pembentukan ATP

    sebagai sumber energi sel. Organel

    yang hanya dimiliki oleh sel aerob ini

    memiliki dua lapis membran.

    Membran bagian dalam berlipat-lipat

    dan disebut krista, berfungsi

    memperluas permukaan sehingga

    proses pengikatan oksigen dalam

    respirasi sel berlangsung lebih efektif.

    Bagian yang terletak diantara

    membran krista berisi cairan yang

    disebut matriks banyak mengandung

    enzim pernafasan atau sitokrom.

    http://i0.wp.com/lh4.ggpht.com/_wYv4UjyptOQ/TJb-i_w6HPI/AAAAAAAAAUU/X9g9nsYBnOk/s1600-h/mitochondria[4].jpghttp://i1.wp.com/lh4.ggpht.com/_wYv4UjyptOQ/TJb-ckB_uhI/AAAAAAAAAUM/eKWdgXJebpA/s1600-h/endositosis[8].jpg
  • 7/26/2019 MODUL BIOSEL AZIZA.pdf

    23/62

    23

    Mikrotubulus dan Mikrofilamen

    (sitoskeleton)

    Mikrotubulus berbentuk seperti

    benang silindris, disusun oleh protein

    yang disebut tubulin. Sifat

    mikrotubulus kaku sehingga

    diperkirakan berfungsi sebagai

    kerangka sel karena berfungsi

    melindungi dan memberi bentuk sel.

    Mikrotubulus juga berperan dalampembentukan sentriol, silia, maupun

    flagela.

    Mikrofilamen mirip seperti

    mikrotubulus, tetapi diameternya

    lebih kecil. Bahan yang membentuk

    mikrofilamen adalah aktin dan miosin

    seperti yang terdapat pada otot. Dari

    hasil penelitian diketahui ternyata

    mikrofilamen berperan dalam proses

    pergerakan sel, endositosis, dan

    eksositosis. Gerakan Amuba

    merupakan contoh peran dari

    mikrofilamen.

    Sentrosom

    Sentrosom merupakan organel yang

    disusun oleh dua sentriole. Sentriole

    berbentuk seperti tabung dan disusun

    oleh mikrotubulus yang terdiri atas 9

    triplet, terletak di dekat salah satu

    kutub inti sel. Sentriole ini berperan

    http://i2.wp.com/lh4.ggpht.com/_wYv4UjyptOQ/TJb-_cX8huI/AAAAAAAAAUs/UwVonpnNlYU/s1600-h/structure-of-centriole[2].jpghttp://i2.wp.com/lh3.ggpht.com/_wYv4UjyptOQ/TJb-otwu46I/AAAAAAAAAUc/xiC4JHfgVj8/s1600-h/cytoseleton[4].jpg
  • 7/26/2019 MODUL BIOSEL AZIZA.pdf

    24/62

    24

    dalam proses pembelahan sel dengan

    membentuk benang spindel. Benang

    spindel inilah yang akan menarik

    kromosom menuju ke kutub sel yang

    berlawanan.

    Vakuola

    Merupakan rongga yang terbentuk di

    dalam sel, dan dibatasi membran yang

    disebut tonoplas. Pada tumbuhan

    vakuola berukuran sangat besar dan

    umumnya termodifikasi sehinggaberisi alkaloid, pigmen anthosianin,

    tempat penimbunan sisa metabolisme,

    ataupun tempat penyimpanan zat

    makanan. Pada sel hewan vakuolanya

    kecil atau tidak ada, kecuali hewan

    bersel satu. Pada hewan bersel satu

    terdapat dua jenis vakuola yaituvakuola makanan yang berfungsi

    dalam pencernaan intrasel dan

    vakuola kontraktil yang berfungsi

    sebagai osmoregulator.

    Plastida

    Merupakan organel yang umumnya

    berisi pigmen. Plastida yang berisi

    pigmen klorofil disebut kloroplas,

    berfungsi sebagai organel utama

    penyelenggara proses fotosintesis.

    Kromoplas adalah plastida yang berisi

    pigmen selain klorofil, misalkan

    karoten, xantofil, fikoerithrin, atau

    fikosantin, dan memberikan warna

    http://i2.wp.com/lh6.ggpht.com/_wYv4UjyptOQ/TJb_I7h8DZI/AAAAAAAAAU8/jMz1WSuko-s/s1600-h/chloroplasts[4].jpghttp://i0.wp.com/lh3.ggpht.com/_wYv4UjyptOQ/TJb_D1btuKI/AAAAAAAAAU0/wgNGj8aPwWI/s1600-h/vacuole[5].jpg
  • 7/26/2019 MODUL BIOSEL AZIZA.pdf

    25/62

    25

    pada mahkota bunga atau warna pada

    alga. Plastida yang tidak berwarna

    disebut leukoplas, termodifikasi

    sedemikian rupa sehingga berisi

    bahan organik. Ada beberapa macam

    leukoplas berdasar bahan yang

    dikandungnya: amiloplas berisi

    amilum, elaioplas (lipoplas) berisi

    lemak, dan proteoplas berisi protein.

    Peroksisom atau Badan Mikro

    Peroksisom merupakan kantong kecilyang berisi enzim katalase, berfungsi

    menguraikan peroksida (H2O2) yang

    merupakan sisa metabolisme yang

    bersifat toksik menjadi air dan

    oksigen. Organel ini banyak ditemui

    pada sel hati. Glioksisom adalah

    badan mikro pada tumbuhan,berperan dalam proses pengubahan

    senyawa lemak menjadi sukrosa.6

    6 http://biologimediacentre.com/organel-organel-sel/

    http://biologimediacentre.com/organel-organel-sel/http://i0.wp.com/lh6.ggpht.com/_wYv4UjyptOQ/TJb_dTD2F_I/AAAAAAAAAVE/-mM9QAPxFMs/s1600-h/peroksisom[4].jpghttp://biologimediacentre.com/organel-organel-sel/
  • 7/26/2019 MODUL BIOSEL AZIZA.pdf

    26/62

    26

    BAB IV

    ANABOLISME DAN KATABOLISME

    A.Anabolisme

    Anabolisme adalah lintasan metabolisme yang menyusun beberapa senyawa

    organik sederhana menjadi senyawa kimia atau molekul kompleks. Proses ini

    membutuhkan energi dari luar. Energi yang digunakan dalam reaksi ini dapat berupa

    energi cahaya ataupun energi kimia. Energi tersebut, selanjutnya digunakan untuk

    mengikat senyawa-senyawa sederhana tersebut menjadi senyawa yang lebih

    kompleks. Jadi, dalam proses ini energi yang diperlukan tersebut tidak hilang, tetapitersimpan dalam bentuk ikatan-ikatan kimia pada senyawa kompleks yang

    terbentuk.

    Anabolisme meliputi tiga tahapan dasar. Pertama, produksi prekursor seperti

    asam amino, monosakarida, dan nukleotida. Kedua, adalah aktivasi senyawa-

    senyawa tersebut menjadi bentuk reaktif menggunakan energi dari ATP. Ketiga,

    penggabungan prekursor tersebut menjadi molekul kompleks, seperti protein,

    polisakarida, lemak dan asam nukleat. Anabolisme yang menggunakan energi

    cahaya dikenal dengan fotosintesis, sedangkan anabolisme yang menggunakan

    energi kimia dikenal dengan kemosintesis.

    Hasil-hasil anabolisme berguna dalam fungsi yang esensial. Hasil-hasil tersebut

    misalnya glikogen dan protein sebagai bahan bakar dalam tubuh, asam nukleat untuk

    pengkopian informasi genetik. Protein, lipid, dan karbohidrat menyusun struktur

    tubuh makhluk hidup, baik intraselular maupun ekstraselular. Bila sintesis bahan-

    bahan ini lebih cepat dari perombakannya, maka organisme akan tumbuh.

    http://www.biologi-sel.com/2012/06/anabolisme-dan-katabolisme.htmlhttp://www.biologi-sel.com/search/label/metabolismehttp://www.biologi-sel.com/2013/01/struktur-protein.htmlhttp://www.biologi-sel.com/2013/01/fotosintesis.htmlhttp://3.bp.blogspot.com/-nY1Kjs55CZ4/T9dp63dDvfI/AAAAAAAAARM/LXw0s2IUNgA/s1600/New+Picture+(2).pnghttp://www.biologi-sel.com/2013/01/fotosintesis.htmlhttp://www.biologi-sel.com/2013/01/struktur-protein.htmlhttp://www.biologi-sel.com/search/label/metabolismehttp://www.biologi-sel.com/2012/06/anabolisme-dan-katabolisme.html
  • 7/26/2019 MODUL BIOSEL AZIZA.pdf

    27/62

    27

    a. FOTOSINTESIS

    Fotosintesis adalah suatu proses biokimia pembentukan zat makanan atau

    energi yaitu glukosa yang dilakukan tumbuhan, alga, dan beberapa jenis bakteri

    dengan menggunakan zat hara, karbondioksida, dan air serta dibutuhkan bantuan

    energi cahaya matahari. Hampir semua makhluk hidup bergantung dari energi yang

    dihasilkan dalam fotosintesis. Akibatnya fotosintesis menjadi sangat penting bagi

    kehidupan di bumi. Fotosintesis juga berjasa menghasilkan sebagian besar oksigen

    yang terdapat di atmosfer bumi. Organisme yang menghasilkan energi melaluifotosintesis (photos berarti cahaya) disebut sebagai fototrof. Fotosintesis merupakan

    salah satu cara asimilasi karbon karena dalam fotosintesis karbon bebas dari CO2

    diikat (difiksasi) menjadi gula sebagai molekul penyimpan energi. Cara lain yang

    ditempuh organisme untuk mengasimilasi karbon adalah melalui kemosintesis, yang

    dilakukan oleh sejumlah bakteri belerang.

    Daun tempat berlangsungnya fotosintesis. Proses fotosintesis tidak dapat

    berlangsung pada setiap sel, tetapi hanya pada sel yang mengandung pigmen

    fotosintetik. Sel yang tidak mempunyai pigmen fotosintetik ini tidak mampu

    melakukan proses fotosintesis. Pada percobaan Jan Ingenhousz, dapat diketahui

    bahwa intensitas cahaya mempengaruhi laju fotosintesis pada tumbuhan. Hal ini

    dapat terjadi karena perbedaan energi yang dihasilkan oleh setiap spektrum cahaya.

    Di samping adanya perbedaan energi tersebut, faktor lain yang menjadi pembeda

    adalah kemampuan daun dalam menyerap berbagai spektrum cahaya yang berbeda

    http://www.biologi-sel.com/search/label/algahttp://www.pemasang.com/click_inline/?advertise=878&key=l6WckQ%3D%3D&pey=YWFkXmdpXmFiXmFi&pid=821&ate=YmBhZV1hYF1gYQ%3D%3D&ime=YGhqYGBqYWU%3Dhttp://2.bp.blogspot.com/-zDlKLDfG76M/T9drZi-zTGI/AAAAAAAAARc/0bMAP06fdyk/s1600/New+Picture+(3).pnghttp://www.pemasang.com/click_inline/?advertise=878&key=l6WckQ%3D%3D&pey=YWFkXmdpXmFiXmFi&pid=821&ate=YmBhZV1hYF1gYQ%3D%3D&ime=YGhqYGBqYWU%3Dhttp://www.biologi-sel.com/search/label/alga
  • 7/26/2019 MODUL BIOSEL AZIZA.pdf

    28/62

    28

    tersebut. Perbedaan kemampuan daun dalam menyerap berbagai spektrum cahaya

    tersebut disebabkan adanya perbedaan jenis pigmen yang terkandung pada jaringan

    daun. Di dalam daun terdapat mesofil yang terdiri atas jaringan bunga karang dan

    jaringan pagar. Pada kedua jaringan ini, terdapat kloroplas yang mengandung

    pigmen hijau klorofil. Pigmen ini merupakan salah satu dari pigmen fotosintesis

    yang berperan penting dalam menyerap energi matahari. Kloroplas terdapat pada

    semua bagian tumbuhan yang berwarna hijau, termasuk batang dan buah yang

    belum matang. Di dalam kloroplas terdapat pigmen klorofil yang berperan dalam

    proses fotosintesis. Kloroplas mempunyai bentuk seperti cakram dengan ruang yang

    disebut stroma. Stroma ini dibungkus oleh dua lapisan membran.Membranstroma

    ini disebut tilakoid, yang didalamnya terdapat ruang-ruang antar membran yangdisebut lokuli. Di dalam stroma juga terdapat lamela-lamela yang bertumpuk-

    tumpuk membentuk grana (kumpulan granum). Granum sendiri terdiri atas membran

    tilakoid yang merupakan tempat terjadinya reaksi terang dan ruang tilakoid yang

    merupakan ruang di antara membran tilakoid. Bila sebuah granum disayat maka

    akan dijumpai beberapa komponen seperti protein, klorofil a, klorofil b, karetonoid,

    dan lipid. Secara keseluruhan, stroma berisi protein, enzim, DNA, RNA, gula fosfat,

    ribosom, vitamin-vitamin, dan juga ion-ion logam seperti mangan (Mn), besi (Fe),

    maupun perak (Cu). Pigmen fotosintetik terdapat pada membran tilakoid.

    Sedangkan, pengubahan energi cahaya menjadi energi kimia berlangsung dalam

    tilakoid dengan produk akhir berupa glukosa yang dibentuk di dalam stroma.

    Klorofil sendiri sebenarnya hanya merupakan sebagian dari perangkat dalam

    fotosintesis yang dikenal sebagai fotosistem.

    Struktur kloroplas:

    http://www.biologi-sel.com/2013/06/struktur-dan-fungsi-kloroplas.htmlhttp://www.biologi-sel.com/2012/06/membran-plasma.htmlhttp://www.biologi-sel.com/2012/06/membran-plasma.htmlhttp://www.biologi-sel.com/2012/06/membran-plasma.htmlhttp://4.bp.blogspot.com/-G4gXcSt57eY/T9drjcX9AWI/AAAAAAAAARk/xdo9MHUfDQ8/s1600/New+Picture+(4).pnghttp://www.biologi-sel.com/2012/06/membran-plasma.htmlhttp://www.biologi-sel.com/2013/06/struktur-dan-fungsi-kloroplas.html
  • 7/26/2019 MODUL BIOSEL AZIZA.pdf

    29/62

    29

    1. membran luar

    2. ruang antar membrane

    3. membran dalam (1+2+3: bagian amplop)

    4. Stroma

    5. lumen tilakoid (inside of thylakoid)

    6. membran tilakoid

    7. granum (kumpulan tilakoid)

    8. tilakoid (lamella)

    9. Pati

    10. Ribosom

    11.

    DNA plastid12. Plastoglobula

    Fotosintesis Tumbuhan

    Tumbuhan bersifat autotrof. Autotrof artinya dapat mensintesis makanan langsung dari

    senyawa anorganik. Tumbuhan menggunakan karbon dioksida dan air untuk menghasilkan gula

    dan oksigen yang diperlukan sebagai makanannya. Energi untuk menjalankan proses ini berasal

    dari fotosintesis. Perhatikanpersamaan reaksi yang menghasilkan glukosa berikut ini:

    6H2O + 6CO

    2+ cahaya C

    6H

    12O

    6(glukosa) + 6O

    2

    Glukosa dapat digunakan untuk membentuk senyawa organik lain seperti selulosa dan dapat pula

    digunakan sebagai bahan bakar. Proses ini berlangsung melalui respirasi seluler yang terjadi baik

    pada hewan maupun tumbuhan. Secara umum reaksi yang terjadi pada respirasi seluler

    berkebalikan dengan persamaan di atas. Pada respirasi, gula (glukosa) dan senyawa lain akan

    bereaksi dengan oksigen untuk menghasilkan karbon dioksida, air, dan energi kimia. Tumbuhan

    menangkap cahaya menggunakan pigmen yang disebut klorofil. Pigmen inilah yang memberi

    warna hijau pada tumbuhan. Klorofil terdapat dalam organel yang disebut kloroplas. klorofilmenyerap cahaya yang akan digunakan dalam fotosintesis. Meskipun seluruh bagian tubuh

    tumbuhan yang berwarna hijau mengandung kloroplas, namun sebagian besar energi dihasilkan

    di daun. Di dalam daun terdapat lapisan sel yang disebut mesofil yang mengandung setengah juta

    kloroplas setiap milimeter perseginya. Cahaya akan melewati lapisan epidermis tanpa warna dan

    yang transparan, menuju mesofil, tempat terjadinya sebagian besar proses fotosintesis.

    http://ngaosbio.blogspot.com/2012/11/perbedaan-sel-hewan-dan-sel-tumbuhan.htmlhttp://ngaosbio.blogspot.com/2012/11/perbedaan-sel-hewan-dan-sel-tumbuhan.html
  • 7/26/2019 MODUL BIOSEL AZIZA.pdf

    30/62

    30

    Permukaan daun biasanya dilapisi oleh kutikula dari lilin yang bersifat anti air untuk mencegah

    terjadinya penyerapan sinar matahari ataupun penguapan air yang berlebihan.

    http://2.bp.blogspot.com/-9Phn0GFeiZM/T9dr2yzAsHI/AAAAAAAAARs/3Ofn3WKueyA/s1600/New+Picture+(5).png
  • 7/26/2019 MODUL BIOSEL AZIZA.pdf

    31/62

    31

    Proses Fotosintesis

    Proses fotosintesis sangat kompleks karena melibatkan semua cabang ilmu

    pengetahuan alam utama, seperti fisika, kimia, maupun biologi sendiri. Pada

    tumbuhan, organ utama tempa berlangsungnya fotosintesis adalah daun. Namun

    secara umum, semua sel yang memiliki kloroplas berpotensi untuk

    melangsungkan reaksi ini. Di organel inilah tempat berlangsungnya fotosintesis,

    tepatnya pada bagian stroma. Hasil fotosintesis (disebut fotosintat) biasanya

    dikirim ke jaringan-jaringan terdekat terlebih dahulu.

    Pada dasarnya, rangkaian reaksi fotosintesis dapat dibagi menjadi dua bagianutama: reaksi terang (karena memerlukan cahaya) dan reaksi gelap (tidak

    memerlukan cahaya tetapi memerlukan karbon dioksida).

    b. Reaksi Terang

    Reaksi terang terjadi pada grana (tunggal: granum), sedangkan reaksi

    gelap terjadi di dalam stroma. Dalam reaksi terang, terjadi konversi energi cahaya

    menjadi energi kimia dan menghasilkan oksigen (O2). Reaksi terang adalah

    proses untuk menghasilkan ATP dan reduksi NADPH2. Reaksi ini memerlukanmolekul air dan cahaya matahari. Proses diawali dengan penangkapan foton oleh

    pigmen sebagai antena.

    Reaksi terang melibatkan dua fotosistem yang saling bekerja sama, yaitu

    fotosistem I dan II. Fotosistem I (PS I) berisi pusat reaksi P700, yang berarti

    bahwa fotosistem ini optimal menyerap cahaya pada panjang gelombang 700 nm,

    sedangkan fotosistem II (PS II) berisi pusat reaksi P680 dan optimal menyerap

    cahaya pada panjang gelombang 680 nm.

    http://www.biologi-sel.com/http://www.biologi-sel.com/http://www.biologi-sel.com/http://ngaosbio.blogspot.com/2012/12/pengertian-sel.htmlhttp://3.bp.blogspot.com/-6kllCkPPIG8/T9dsCfAlLGI/AAAAAAAAAR0/qQ8g0zCne0E/s1600/New+Picture+(6).pnghttp://ngaosbio.blogspot.com/2012/12/pengertian-sel.htmlhttp://www.biologi-sel.com/
  • 7/26/2019 MODUL BIOSEL AZIZA.pdf

    32/62

    32

    Mekanisme reaksi terang diawali dengan tahap dimana fotosistem II

    menyerap cahaya matahari sehingga elektron klorofil pada PS II tereksitasi dan

    menyebabkan muatan menjadi tidak stabil. Untuk menstabilkan kembali, PS II

    akan mengambil elektron dari molekul H2O yang ada disekitarnya. Molekul air

    akan dipecahkan oleh ion mangan (Mn) yang bertindak sebagai enzim. Hal ini

    akan mengakibatkan pelepasan H+ di lumen tilakoid. Dengan menggunakan

    elektron dari air, selanjutnya PS II akan mereduksi plastokuinon (PQ) membentuk

    PQH2. Plastokuinon merupakan molekul kuinon yang terdapat pada membran

    lipid bilayer tilakoid. Plastokuinon ini akan mengirimkan elektron dari PS II ke

    suatu pompa H+ yang disebut sitokrom b6-f kompleks. Reaksi keseluruhan yang

    terjadi di PS II adalah: 2H2O + 4 foton + 2PQ + 4H- 4H+ + O2 + 2PQH2

    Sitokrom b6-f kompleks berfungsi untuk membawa elektron dari PS II ke PS I

    dengan mengoksidasi PQH2 dan mereduksi protein kecil yang sangat mudah

    bergerak dan mengandung tembaga, yang dinamakan plastosianin (PC). Kejadian

    ini juga menyebabkan terjadinya pompa H+ dari stroma ke membran tilakoid.

    Reaksi yang terjadi pada sitokrom b6-f kompleks adalah: 2PQH2+ 4PC(Cu2+)

    2PQ + 4PC(Cu+) + 4 H+ (lumen).

    Reaksi Terang dari fotosintesis dalam membran Tilakoid

    Elektron dari sitokrom b6-f kompleks akan diterima oleh fotosistem I.

    Fotosistem ini menyerap energi cahaya terpisah dari PS II, tapi mengandung

    kompleks inti terpisahkan, yang menerima elektron yang berasal dari H2O melalui

    kompleks inti PS II lebih dahulu. Sebagai sistem yang bergantung pada cahaya,

    PS I berfungsi mengoksidasi plastosianin tereduksi dan memindahkan elektron ke

    protein Fe-S larut yang disebut feredoksin. Reaksi keseluruhan pada PS I adalah:

    Cahaya + 4PC(Cu+) + 4Fd(Fe3+) 4PC(Cu2+) + 4Fd(Fe2+) Selanjutnya

    elektron dari feredoksin digunakan dalam tahap akhir pengangkutan elektron

    untuk mereduksi NADP+ dan membentuk NADPH. Reaksi ini dikatalisis dalam

    stroma oleh enzim feredoksin-NADP+ reduktase. Reaksinya adalah: 4Fd (Fe2+) +

    2NADP+ + 2H+ 4Fd (Fe3+) + 2NADPH Ion H+ yang telah dipompa ke dalam

    membran tilakoid akan masuk ke dalam ATP sintase. ATP sintase akan

    menggandengkan pembentukan ATP dengan pengangkutan elektron dan H+

    melintasi membran tilakoid.

  • 7/26/2019 MODUL BIOSEL AZIZA.pdf

    33/62

    33

    Masuknya H+ pada ATP sintase akan membuat ATP sintase bekerja

    mengubah ADP dan fosfat anorganik (Pi) menjadi ATP. Reaksi keseluruhan yang

    terjadi pada reaksi terang adalah sebagai berikut: Sinar + ADP + Pi + NADP+ +

    2H2O ATP + NADPH + 3H+ + O2. Sedangkan dalam reaksi gelap terjadi seri

    reaksi siklik yang membentuk gula dari bahan dasar CO2 dan energi (ATP dan

    NADPH). Energi yang digunakan dalam reaksi gelap ini diperoleh dari reaksi

    terang. Pada proses reaksi gelap tidak dibutuhkan cahaya matahari. Reaksi gelap

    bertujuan untuk mengubah senyawa yang mengandung atom karbon menjadi

    molekul gula. Dari semua radiasi matahari yang dipancarkan, hanya panjang

    gelombang tertentu yang dimanfaatkan tumbuhan untuk proses fotosintesis, yaitu

    panjang gelombang yang berada pada kisaran cahaya tampak (380-700 nm).

    Cahaya tampak terbagi atas cahaya merah (610 - 700 nm), hijau kuning

    (510 - 600 nm), biru (410 - 500 nm) dan violet (< 400 nm). Masing-masing jenis

    cahaya berbeda pengaruhnya terhadap fotosintesis. Hal ini terkait pada sifat

    pigmen penangkap cahaya yang bekerja dalam fotosintesis. Pigmen yang terdapat

    pada membran grana menyerap cahaya yang memiliki panjang gelombang

    tertentu. Pigmen yang berbeda menyerap cahaya pada panjang gelombang yang

    berbeda. Kloroplas mengandung beberapa pigmen. Sebagai contoh, klorofil aterutama menyerap cahaya biru-violet dan merah. Klorofil b menyerap cahaya

    biru dan oranye dan memantulkan cahaya kuning-hijau. Klorofil a berperan

    langsung dalam reaksi terang, sedangkan klorofil b tidak secara langsung berperan

    dalam reaksi terang. Proses absorpsi energi cahaya menyebabkan lepasnya

    elektron berenergi tinggi dari klorofil a yang selanjutnya akan disalurkan dan

    ditangkap oleh akseptor elektron. Proses ini merupakan awal dari rangkaian

    panjang reaksi fotosintesis.c. Reaksi Gelap (Siklus Calvin) dan fiksasi karbon

    Reaksi gelap terjadi pada stroma kloroplas yang dapat (bukan harus)

    berlangsung dalam gelap, karena enzim-enzim untuk fiksasi CO2 pada stroma

    kloroplas tidak memerlukan cahaya tetapi membutuhkan ATP dan NADPH yang

    menghasilkan dari reaksi terang. Reaksi gelap pada tumbuhan dapat terjadi

    melalui dua jalur, yaitu siklus Calvin-Benson dan siklus Hatch-Slack. Pada siklus

    Calvin-Benson tumbuhan mengubah senyawa ribulosa 1,5 bisfosfat menjadi

    senyawa dengan jumlah atom karbon tiga yaitu senyawa 3-phosphogliserat. Oleh

  • 7/26/2019 MODUL BIOSEL AZIZA.pdf

    34/62

    34

    karena itulah tumbuhan yang menjalankan reaksi gelap melalui jalur ini

    dinamakan tumbuhan C-3. Penambatan CO2 sebagai sumber karbon pada

    tumbuhan ini dibantu oleh enzim rubisco.

    Tumbuhan yang reaksi gelapnya mengikuti jalur Hatch-Slack disebut

    tumbuhan C-4 karena senyawa yang terbentuk setelah penambatan CO2 adalah

    oksaloasetat yang memiliki empat atom karbon. Enzim yang berperan adalah

    phosphoenolpyruvate carboxilase. Mekanisme siklus Calvin-Benson dimulai

    dengan fiksasi CO2 oleh ribulosa difosfat karboksilase (RuBP) membentuk 3-

    fosfogliserat. RuBP merupakan enzim alosetrik yang distimulasi oleh tiga jenis

    perubahan yang dihasilkan dari pencahayaan kloroplas. Pertama, reaksi dari enzim

    ini distimulasi oleh peningkatan pH. Jika kloroplas diberi cahaya, ion H+

    ditranspor dari stroma ke dalam tilakoid menghasilkan peningkatan pH stroma

    yang menstimulasi enzim karboksilase, terletak di permukaan luar membran

    tilakoid. Kedua, reaksi ini distimulasi oleh Mg2+, yang memasuki stroma daun

    sebagai ion H+, jika kloroplas diberi cahaya. Ketiga, reaksi ini distimulasi oleh

    NADPH, yang dihasilkan oleh fotosistem I selama pemberian cahaya.

    Fiksasi CO2 ini merupakan reaksi gelap yang distimulasi oleh

    pencahayaan kloroplas. Fikasasi CO2 melewati proses karboksilasi, reduksi, danregenerasi. Karboksilasi melibatkan penambahan CO2 dan H2O ke RuBP

    membentuk dua molekul 3-fosfogliserat (3-PGA). Kemudian pada fase reduksi,

    gugus karboksil dalam 3-PGA direduksi menjadi 1 gugus aldehida dalam 3-

    fosforgliseradehida (3-Pgaldehida). Reduksi ini tidak terjadi secara langsung, tapi

    gugus karboksil dari 3-PGA pertama-tama diubah menjadi ester jenis anhidrida

    asam pada asam 1,3-bifosfogliserat (1,3-bisPGA) dengan penambahan gugus

    fosfat terakhir dari ATP. ATP ini timbul dari fotofosforilasi dan ADP yangdilepas ketika 1,3-bisPGA terbentuk, yang diubah kembali dengan cepat menjadi

    ATP oleh reaksi fotofosforilasi tambahan. Bahan pereduksi yang sebenarnya

    adalah NADPH, yang menyumbang 2 elektron.

    Secara bersamaan, Pi dilepas dan digunakan kembali untuk mengubah

    ADP menjadi ATP. Pada fase regenerasi, yang diregenerasi adalah RuBP yang

    diperlukan untuk bereaksi dengan CO2 tambahan yang berdifusi secara konstan

    ke dalam dan melalui stomata. Pada akhir reaksi Calvin, ATP ketiga yang

    diperlukan bagi tiap molekul CO2 yang ditambat, digunakan untuk mengubah

  • 7/26/2019 MODUL BIOSEL AZIZA.pdf

    35/62

    35

    ribulosa-5-fosfat menjadi RuBP, kemudian daur dimulai lagi. Tiga putaran daur

    akan menambatkan 3 molekul CO2 dan produk akhirnya adalah 1,3-Pgaldehida.

    Sebagian digunakan kloroplas untuk membentuk pati, sebagian lainnya dibawa

    keluar. Sistem ini membuat jumlah total fosfat menjadi konstan di kloroplas,

    tetapi menyebabkan munculnya triosafosfat di sitosol. Triosa fosfat digunakan

    sitosol untuk membentuk sukrosa7

    B. Katabolisme

    Katabolisme adalah reaksi penguraian senyawa kompleks menjadi

    senyawa yang lebih sederhana dengan bantuan enzim. Penguraian senyawa ini

    menghasilkan atau melepaskan energi berupa ATP yang biasa digunak4an

    organisme untuk beraktivitas. Katabolisme mempunyai dua fungsi, yaitu

    menyediakan bahan baku untuk sintesis molekul lain, dan menyediakan energi

    kimia yang dibutuhkan untuk melakukan aktivitas sel. Reaksi yang umum terjadi

    adalah reaksi oksidasi. Energi yang dilepaskan oleh reaksi katabolisme disimpan

    dalam bentuk fosfat, terutama dalam bentuk ATP (Adenosin trifosfat) dan

    berenergi elektron tinggi NADH2 (Nikotilamid adenin dinukleotida H2) serta

    FADH2 (Flavin adenin dinukleotida H2).

    Tabel macam-macam reaksi katabolisme:

    Tahapan Tempat Substrat hasil

    Glikolisis Sitoplasma C6H12O6 2ATP,

    2Asam

    piruvat,

    2NADH

    Dekarboksilasi

    oksidatif

    mitokondria Asam piruvat Asetil CO-A

    Siklus asam sitrat Matriks

    mitokondria

    Asetil CO-A NADH2 +

    ATP

    Transpor elektron Membran dalam

    mitokondria

    NADH2 dan

    FADH2

    30ATP +

    4ATP +

    H2O+ CO2

    Siklus krebs Matriks Glukosa

    7 http://www.biologi-sel.com/2012/11/anabolisme-dan-katabolisme-part1.html

    http://www.biologi-sel.com/2012/11/anabolisme-dan-katabolisme-part2.htmlhttp://www.biologi-sel.com/2013/03/tahapan-glikolisis.htmlhttp://www.biologi-sel.com/2012/11/anabolisme-dan-katabolisme-part1.htmlhttp://www.biologi-sel.com/2012/11/anabolisme-dan-katabolisme-part1.htmlhttp://www.biologi-sel.com/2013/03/tahapan-glikolisis.htmlhttp://www.biologi-sel.com/2012/11/anabolisme-dan-katabolisme-part2.html
  • 7/26/2019 MODUL BIOSEL AZIZA.pdf

    36/62

    36

    mitokondria

    a. Respirasi sel

    Respirasi sel, jalur metabolisme yang menghasilkan energi (dalam bentukATP dan NADPH) dari molekul-molekul bahan bakar (karbohidrat, lemak, dan

    protein). Jalur-jalur metabolisme respirasi sel juga terlibat dalam pencernaan

    makanan.

    Respirasi dalam biologi adalah proses mobilisasi energi yang dilakukan

    jasad hidup melalui pemecahan senyawa berenergi tinggi (SET) untuk digunakan

    dalam menjalankan fungsi hidup. Dalam pengertian kegiatan kehidupan sehari-

    hari, respirasi dapat disamakan dengan pernapasan. Namun demikian, istilahrespirasi mencakup proses-proses yang juga tidak tercakup pada istilah

    pernapasan. Respirasi terjadi pada semua tingkatan organisme hidup, mulai dari

    individu hingga satuan terkecil, sel. Apabila pernapasan biasanya diasosiasikan

    dengan penggunaan oksigen sebagai senyawa pemecah, respirasi tidak melulu

    melibatkan oksigen.

    Pada dasarnya, respirasi adalah proses oksidasi yang dialami SET sebagai

    unit penyimpan energi kimia pada organisme hidup. SET, seperti molekul gula

    atau asam-asam lemak, dapat dipecah dengan bantuan enzim dan beberapa

    molekul sederhana. Karena proses ini adalah reaksi eksoterm (melepaskan energi),

    energi yang dilepas ditangkap oleh ADP atau NADP membentuk ATP atau

    NADPH. Pada gilirannya, berbagai reaksi biokimia endotermik (memerlukan

    energi) dipasok kebutuhan energinya dari kedua kelompok senyawa terakhir ini.

    http://www.pemasang.com/click_inline/?advertise=878&key=l6WckQ%3D%3D&pey=YWFkXmdpXmFiXmFi&pid=821&ate=YmBhZV1hYF1gYQ%3D%3D&ime=YGhqYGVqZGk%3Dhttp://www.pemasang.com/click_inline/?advertise=878&key=l6WckQ%3D%3D&pey=YWFkXmdpXmFiXmFi&pid=821&ate=YmBhZV1hYF1gYQ%3D%3D&ime=YGhqYGVqZGk%3Dhttp://1.bp.blogspot.com/-yt92OomXoW0/T9dsWYhRdvI/AAAAAAAAAR8/4WLVZAKPbO4/s1600/New+Picture+(7).pnghttp://www.pemasang.com/click_inline/?advertise=878&key=l6WckQ%3D%3D&pey=YWFkXmdpXmFiXmFi&pid=821&ate=YmBhZV1hYF1gYQ%3D%3D&ime=YGhqYGVqZGk%3D
  • 7/26/2019 MODUL BIOSEL AZIZA.pdf

    37/62

    37

    Kebanyakan respirasi yang dapat disaksikan manusia memerlukan oksigen

    sebagai oksidatornya. Reaksi yang demikian ini disebut sebagai respirasi aerob.

    Namun demikian, banyak proses respirasi yang tidak melibatkan oksigen, yang

    disebut respirasi anaerob. Yang paling biasa dikenal orang adalah dalam proses

    pembuatan alkohol oleh khamir Saccharomyces cerevisiae. Berbagai bakteri

    anaerob menggunakan belerang (atau senyawanya) atau beberapa logam sebagai

    oksidator. Respirasi dilakukan pada satuan sel. Proses respirasi pada organisme

    eukariotik terjadi di dalam mitokondria.

    b. Glikolisis

    Glikogenolisis, pengubahan glikogen menjadi glukosa. Glikogenolisis

    adalah lintasan metabolisme yang digunakan oleh tubuh, selain glukoneogenosis,

    untuk menjaga keseimbangan kadar glukosa di dalam plasma darah untuk

    menghindari simtoma hipoglisemia. Pada glikogenolisis, glikogen digradasi

    berturut-turut dengan 3 enzim, glikogen fosforilase, glukosidase,

    fosfoglukomutase, menjadi glukosa. Hormon yang berperan pada lintasan ini

    adalah glukagon dan adrenalin.

    Glikolisis, pengubahan glukosa menjadi piruvat dan ATP tanpa

    membutuhkan . oksigen. Glikolisis adalah serangkaian reaksi biokimia di managlukosa dioksidasi menjadi molekul asam piruvat. Glikolisis adalah salah satu

    proses metabolisme yang paling universal yang kita kenal, dan terjadi (dengan

    berbagai variasi) di banyak jenis sel dalam hampir seluruh bentuk organisme.

    Proses glikolisis sendiri menghasilkan lebih sedikit energi per molekul glukosa

    dibandingkan dengan oksidasi aerobik yang sempurna. Energi yang dihasilkan

    disimpan dalam senyawa organik berupa adenosine triphosphate atau yang lebih

    umum dikenal dengan istilah ATP dan NADH.

  • 7/26/2019 MODUL BIOSEL AZIZA.pdf

    38/62

    38

    Lintasan glikolisis yang paling umum adalah lintasan Embden-Meyerhof-

    Parnas (bahasa Inggris: EMP pathway), yang pertama kali ditemukan oleh Gustav

    Embden, Otto Meyerhof dan Jakub Karol Parnas. Selain itu juga terdapat lintasan

    EntnerDoudoroff yang ditemukan oleh Michael Doudoroff dan Nathan Entner

    terjadi hanya pada selprokariota, dan berbagai lintasan heterofermentatif dan

    homofermentatif. Ringkasan reaksi glikolisis pada lintasan EMP adalah sebagai

    berikut

    Sedangkan ringkasan reaksi dari glikolisis, siklus asam sitrat dan

    fosforilasi oksidatif adalah: Jalur pentosa fosfat, pembentukan NADPH dari

    glukosa. Jalur pentose fosfat adalah adalah jalur alternative metabolism glukosa.

    Jalur ini berlangsung di sitosol. Enzim yang terlibat antara lain G6P,

    transketolase, dan transaldolase.

    c. Siklus Krebs

    http://www.biologi-sel.com/2012/11/perbedaan-sel-prokariotik-dan-sel.htmlhttp://4.bp.blogspot.com/-cM64MJ1BSIc/T9dtM6WFKYI/AAAAAAAAASM/xeESxRjmFOU/s1600/New+Picture+(9).pnghttp://2.bp.blogspot.com/--XgXh9kNL60/T9ds0UbuTDI/AAAAAAAAASE/IEJ9M2PkfJI/s1600/New+Picture+(8).pnghttp://www.biologi-sel.com/2012/11/perbedaan-sel-prokariotik-dan-sel.html
  • 7/26/2019 MODUL BIOSEL AZIZA.pdf

    39/62

    39

    Siklus krebs merupakan tahap kedua respirasi aerob. Nama siklus ini

    berasal dari nama orang yang menemukan reaksi tahap kedua respirasi aerob ini,

    yaitu Hans Krebs. Siklus ini disebut juga siklus asam sitrat. Siklus krebs diawali

    dengan adanya 2 molekul asam piruvat yang dibentuk pada glikolisis yang

    meninggalkan sitoplasma masuk ke mitokondria. Sehingga, siklus krebs terjadi di

    dalam mitokondria.

    Tahapan siklus krebs adalah sebagai berikut:

    a) Asam piruvat dari proses glikolisis, selanjutnya masuk ke siklus krebs

    setelah bereaksi dengan NAD+ (Nikotinamida adenine dinukleotida) dan ko-

    enzim A atau Ko-A, membentuk asetil Ko-A. Dalam peristiwa ini, CO2 dan

    NADH dibebaskan. Perubahan kandungan C dari 3C (asam piruvat) menjadi 2C

    (asetil ko-A).

    b) Reaksi antara asetil Ko-A (2C) dengan asam oksalo asetat (4C) dan

    terbentuk asam sitrat (6C). Dalam peristiwa ini, Ko-A dibebaskan kembali.

    c) Asam sitrat (6C) dengan NAD+ membentuk asam alfa ketoglutarat (5C)

    dengan membebaskan CO2.

    d) Peristiwa berikut agak kompleks, yaitu pembentukan asam suksinat (4C)setelah bereaksi dengan NAD+ dengan membebaskan NADH, CO2 dan

    menghasilkan ATP setelah bereaksi dengan ADP dan asam fosfat anorganik.

    e) Asam suksinat yang terbentuk, kemudian bereaksi dengan FAD (Flarine

    Adenine Dinucleotida) dan membentuk asam malat (4C) dengan membebaskan

    FADH2.

    f) Asam malat (4C) kemudian bereaksi dengan NAD+ dan membentuk asam

    oksaloasetat (4C) dengan membebaskan NADH, karena asam oksalo asetat akankembali dengan asetil ko-A seperti langkah ke 2 di atas.

    Dapat disimpulkan bahwa siklus krebs merupakan tahap kedua dalam

    respirasi aerob yang mempunyai tiga fungsi, yaitu menghasilkan NADH, FADH2,

    ATP serta membentuk kembali oksaloasetat. Oksaloasetat ini berfungsi untuk

    siklus krebs selanjutnya. Dalam siklus krebs, dihasilkan 6 NADH, 2 FADH2, dan

    2 ATP.

  • 7/26/2019 MODUL BIOSEL AZIZA.pdf

    40/62

    40

    d. Transpor electron

    Transpor elektron terjadi di membran dalam mitokondria, dan berakhir

    setelah elektron dan H+ bereaksi dengan oksigen yang berfungsi sebagai akseptorterakhir, membentuk H2O. ATP yang dihasilkan pada tahap ini adalah 32 ATP.

    Reaksinya kompleks, tetapi yang berperan penting adalah NADH, FAD, dan

    molekul-molekul khusus, seperti Flavo protein, ko-enzim Q, serta beberapa

    sitokrom. Dikenal ada beberapa sitokrom, yaitu sitokrom C1, C, A, B, dan A3.

    Elektron berenergi pertama-tama berasal dari NADH, kemudian ditransfer ke

    FMN (Flavine Mono Nukleotida), selanjutnya ke Q, sitokrom C1, C, A, B, dan

    A3, lalu berikatan dengan H yang diambil dari lingkungan sekitarnya. Sampaiterjadi reaksi terakhir yang membentuk H2O. Jadi hasil akhir proses ini

    terbentuknya 32 ATP dan H2O sebagai hasil sampingan respirasi. Produk

    sampingan respirasi tersebut pada akhirnya dibuang ke luar tubuh, pada tumbuhan

    melalui stomata dan melalui paru-paru pada pernapasan hewan tingkat tinggi.

    Ketiga proses respirasi dapat diringkas sebagai berikut.

    g. Fosforilasi oksidatif

    http://4.bp.blogspot.com/-8UU_A67ckN0/T9dtpSZURoI/AAAAAAAAASc/uGgBSrqbEnI/s1600/New+Picture+(11).pnghttp://1.bp.blogspot.com/-raIh5dEWEwY/T9dtbrvZnkI/AAAAAAAAASU/TSKdLeQPRok/s1600/New+Picture+(10).png
  • 7/26/2019 MODUL BIOSEL AZIZA.pdf

    41/62

    41

    Fosforilasi oksidatif adalah suatu lintasan metabolisme yang menggunakan

    energi yang dilepaskan oleh oksidasi nutrien untuk menghasilkan ATP, dan

    mereduksi gas oksigen menjadi air. Walaupun banyak bentuk kehidupan di bumi

    menggunakan berbagai jenis nutrien, hampir semuanya menjalankan fosforilasi

    oksidatif untuk menghasilkan ATP. Lintasan ini sangat umum digunakan karena

    sangat efisien untuk mendapatkan energi, dibandingkan dengan proses fermentasi

    alternatif lainnya seperti glikolisis anaerobik. Dalam proses fosforilasi oksidatif,

    elektron yang dihasilkan oleh siklus asam sitrat akan ditransfer ke senyawa NAD+

    yang berada di dalam matriks mitokondria. Setelah menerima elektron, NAD+

    akan bereaksi menjadi NADH dan ion H+, kemudian mendonorkan elektronnya

    ke rantai transpor elektron kompleks I dan FAD yang berada di dalam rantai

    transpor elektron kompleks II. FAD akan menerima dua elektron, kemudian

    bereaksi menjadi FADH2melalui reaksi redoks.

    Reaksi redoks ini melepaskan energi yang digunakan untuk membentuk

    ATP. Pada eukariota, reaksi redoks ini dijalankan oleh serangkaian kompleks

    protein di dalam mitokondria, manakala pada prokariota, protein-protein ini

    berada di membran dalam sel. Enzim yang saling berhubungan ini disebut sebagai

    rantai transpor elektron. Pada eukariota, lima kompleks protein utama terlibatdalam proses ini, manakala pada prokariota, terdapat banyak enzim-enzim

    berbeda yang terlibat.

    Elektron yang melekat pada molekul rantai transpor elektron di sisi dalam

    membran mitokondria akan menarik ion H+ menuju membran mitokondria sisi

    luar, disebut kopling kemiosmotik,[4] yang menyebabkan kemiosmosis, yaitu

    difusi ion H+ melalui ATP sintase ke dalam mitokondria yang berlawanan dengan

    arah gradien pH, dari area dengan energi potensial elektrokimiawi lebih rendahmenuju matriks dengan energi potensial lebih tinggi. Proses kopling kemiosmotik

    menghasilkan kombinasi gradien pH dan potensial listrik di sepanjang membran

    ini yang disebut gaya gerak proton. Energi gaya gerak proton digunakan untuk

    menghasilkan ATP melalui reaksi fosforilasi ADP.

    Walaupun fosforilasi oksidatif adalah bagian vital metabolisme, ia

    menghasilkan spesi oksigen reaktif seperti superoksida dan hidrogen peroksida

    pada kompleks I. Hal ini dapat mengakibatkan pembentukan radikal bebas,

    merusak sel tubuh, dan kemungkinan juga menyebabkan penuaan. Enzim-enzim

  • 7/26/2019 MODUL BIOSEL AZIZA.pdf

    42/62

    42

    yang terlibat dalam lintasan metabolisme ini juga merupakan target dari banyak

    obat dan racun yang dapat menghambat aktivitas enzim.

    h.

    Dekarboksilasi Oksidatif

    Dekarboksilasi Oksidatif atau disingkat dengan DO adalah proses

    Perubahan Piruvat menjadi AsetilkoezimA. Proses ini berlangsung karboksilasi

    Oksidatif ini di membran luar mitocondria sebagai fase antara sebelum Siklus

    Krebs ( Pra Siklus Krebs ) sehingga DO sering dimasukkan langsung dalam

    Siklus krebs. Reaksi oksidasi piruvat hasil glikolisis menjadi asetil koenzim-A,

    merupakan tahap reaksi penghubung yang penting antara glikolisis dengan jalur

    metabolisme lingkar asam trikarboksilat (daur Krebs). Reaksi yang diaktalisisoleh kompleks piruvat dehidrogenase dalam matriks mitokondria melibatkan tiga

    macam enzim (piruvat dehidrogenase, dihidrolipoil transasetilase, dan

    dihidrolipoil dehidrogenase), lima macam koenzim (tiaminpirofosfat, asam lipoat,

    koenzim-A, flavin adenin dinukleotida, dan nikotinamid adenine dinukleotida)

    dan berlangsung dalam lima tahap reaksi.

    Keseluruhan reaksi dekarboksilasi ini irreversibel, dengan G 0 = - 80

    kkal per mol. Reaksi ini merupakan jalan masuk utama karbohidrat kedalam daur

    Krebs. Tahap reaksi pertama dikatalis oleh piruvat dehidrogenase yang

    menggunakan tiamin pirofosfat sebagai koenzimnya. Dekarboksilasi piruvat

    menghasilkan senyawa -hidroksietil yang terkait pada gugus cincin tiazol dari

    tiamin pirofosfat. Pada tahap reaksi kedua -hidroksietil didehidrogenase menjadi

    asetil yang kemudian dipindahkan dari tiamin pirofosfat ke atom S dari koenzim

    yang berikutnya, yaitu asam lipoat, yang terikat pada enzim dihidrolipoil

    transasetilase.

    Dalam hal ini gugus disulfida dari asam lipoat diubah menjadi bentuk

    reduksinya, gugus sulfhidril. Pada tahap reaksi ketiga, gugus asetil dipindahkan

    dengan perantara enzim dari gugus lipoil pada asam dihidrolipoat, kegugus tiol

    (sulfhidril pada koenzim-A). Kemudian asetil ko-A dibebaskan dari sistem enzim

    kompleks piruvat dehidrogenase. Pada tahap reaksi keempat gugus tiol pada

    gugus lipoil yang terikat pada dihidrolipoil transasetilase dioksidasi kembali

    menjadi bentuk disulfidanya dengan enzim dihidrolipoil dehidrogenase yang

    berikatan dengan FAD (flavin adenin dinukleotida).

  • 7/26/2019 MODUL BIOSEL AZIZA.pdf

    43/62

    43

    Akhirnya (tahap reaksi kelima) FADH + (bentuk reduksi dari FAD) yang tetap

    terikat pada enzim, dioksidasi kembali oleh NAD + (nikotinamid adenin

    dinukleotida) manjadi FAD, sedangkan NAD + berubah menjadi NADH (bentukreduksi dari NAD +).

    i. Fermentasi

    Fermentasi adalahproses pembebasan energy tanpa oksigen. Ciri-ciri dari

    fermentasi adalah:

    1. Terjadi pada organisme yang tidak membutuhkan oksigen bebas.

    2. terjadi proses glikolisis.

    3.

    tidak terjadi penyaluran elektron ke Siklus Krebs dan Transpor

    Elektron.

    4. energi (ATP) yang terbentuk lebih sedikit jika dibandingkan

    dengan Respirasi aerob.

    Fermentasi terdiri atas 3 macam, yaitu:

    Fermentasi Asam Laktat.

    Fermentasi Alkohol.

    Fermentasi Asam Cuka

    Fermentasi Asam Laktat

    Fermentasi Asam Laktat merupakan proses fermentasi yang menghasilkan

    Asam Laktat (asam susu = asam lelah). Ciri-ciri dari fermentasi asam laktat

    adalah:

    1.

    Terjadi pada hewan tingkat tinggi dan manusia.

    http://1.bp.blogspot.com/-zVctxqvv5eU/T9dt2vElAWI/AAAAAAAAASk/ruu7VXoSsDs/s1600/New+Picture+(12).png
  • 7/26/2019 MODUL BIOSEL AZIZA.pdf

    44/62

    44

    2. menghasilkan Asam Laktat sebagai produk sampingan yang

    mengakibatkan:.

    a. napas tersengal-sengal

    b.

    pegal-pegal di sekujur tubuh

    3. dihasilkan energi sebesar 2 ATP reaksi sederhananya:

    2CH3CCOCOOH 2CH3CHOHCOOH + 47 kkal

    Fermentasi Alkohol

    Fermentasi Alkohol merupakan proses fermentasi yang menghasilkan

    alkohol sebagai produk sampingan. Ciri-ciri fermentasi alkohol:

    1. terjadi pada sel Ragi (Saccharomyces cerreviceae).

    2. menghasilkan alkohol sebagai produk sampingan.

    3. Alkohol mengakibatkan racun bagi organisme tersebut.

    4. dihasilkan energi sebesar 2 ATP + 2 NADH2 reaksi sederhananya:

    2CH3COCOOH 2CH3CH2OH + 2CO2+ 28 kkal

    http://3.bp.blogspot.com/-nIxyCa9x0OA/T9dunmnbjiI/AAAAAAAAAS0/mH3S8RReSTE/s1600/New+Picture+(14).pnghttp://2.bp.blogspot.com/-DxYHH2Yoz0I/T9duaIMqYKI/AAAAAAAAASs/j-kLtieSIPk/s1600/New+Picture+(13).png
  • 7/26/2019 MODUL BIOSEL AZIZA.pdf

    45/62

    45

    Fermentasi Asam Cuka

    Fermentasi asam cuka merupakan proses fermentasi yang berlangsung

    dalam keadaan aerob dan menghasilkan asam cuka8. Ciri-ciri fermentasi asam

    cuka:

    1. terjadi pada bakteri asam cuka.

    2. substratnya adalah Etanol (Alkohol).

    3. dihasilkan energi 5 kali lebih besar dari fermentasi alkohol, yaitu 10 ATP

    Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Katabolisme dan Anabolisme

    a. Cahaya

    b.

    Suhuc. CO2

    d. O2

    e. H2O

    f. Unsur/senyawa kimia

    8 http://www.biologi-sel.com/2012/11/anabolisme-dan-katabolisme-part2.html

    http://www.biologi-sel.com/2012/11/anabolisme-dan-katabolisme-part2.htmlhttp://www.biologi-sel.com/2012/11/anabolisme-dan-katabolisme-part2.html
  • 7/26/2019 MODUL BIOSEL AZIZA.pdf

    46/62

    46

    BAB V

    PROTEIN

    A. STRUKTUR DAN FUNGSI PROTEIN

    Protein adalah makromolekul yang paling banyak ditemukan di dalam sel

    makhluk hidup dan merupakan 50 persen atau lebih dari berat kering sel. Protein

    memiliki jumlah yang sangat bervariasi yang mulai dari struktur maupun

    fungsinya. Peranan protein diantaranya sebagai katalisator, pendukung, cadangan,

    sistem imun, alat gerak, sistem transpor, dan respon kimiawi. Protein-protein

    tersebut merupakan hasil ekspresi dari informasi genetik masing-masing suatu

    organisme tak terkecuali pada bakteri (Campbell et al., 2009; Lehninger et al.,2004). Protein dan gen memiliki hubungan yang sangat dekat dimana kode

    genetik berupa DNA dienkripsi dalam bentuk kromosom yang selanjutnya kode

    genetik tersebut ditranslasikan menjadi protein melalui serangkain mekanisme

    yang melibatkan RNA dan ribosom (Vo-Dinh, 2005).

    B. PENYUSUN PROTEIN

    Protein tersusun dari peptida-peptida sehingga membentuk suatu polimer

    yang disebut polipeptida. Setiap monomernya tersusun atas suatu asam amino.

    Asam amino adalah molekul organik yang memiliki gugus karboksil dan gugus

    amino yang mana pada bagian pusat asam amino terdapat suatu atom karbon

    asimetrik (Gambar 1). Pada keempat pasangannya yang berbeda itu adalah gugus

    amino, gugus karboksil, atom hidrogen, dan berbagai gugus yang disimbolkan

    dengan huruf R. Gugus R disebut juga sebagai Rantai samping yang berbeda

    dengan gugus amino. (Campbell et al., 2009).

    Gambar 1. Struktur umum asam amino (Lehninger et al., 2004).

    http://3.bp.blogspot.com/-tE8HLKm-Yb0/UGbwgRLHfoI/AAAAAAAACsA/3qBVZDMc4dU/s1600/1.jpg
  • 7/26/2019 MODUL BIOSEL AZIZA.pdf

    47/62

    47

    Gambar 2. Level dari struktur protein (Berg et al., 2006).

    Asam amino dalam suatu protein memiliki bentuk L, terionisir dalamlarutan, dan memiliki bentuk C asimetris kecuali asam amino jenis glisin. Asamamino standar memiliki jumlah sebanyak 20 macam. Dari 20 macam asam aminotersebut terbentuklah suatu rantai polipeptida. Rantai asam amino akan dilipatmenjadi bentuk 3 dimensi dan menjadi bentuk protein spesifik yang diperlukan

    oleh berbagai aktivitas metabolisme atau menjadi komponen suatu sel (Lehningeret al., 2004; Vo-Dinh, 2005). Di dalam protein tersusun 20 macam asam aminoyang memiliki karakteristik yang bebeda-beda sehingga dapat dikelompokkan

    berdasarkan sifat dan ciri rantai sampingnya (gugus R). Pengelompokan tersebutantara lain asam amino bersifat polar (serin, treonin, sistein, asparagin, danglutamin); non-polar (glisin, alanin, prolin, valin, leusin, isoleusin, dan metionin);gugus aromatik (fenilalanin, tirosin, triptofan); bermuatan positif (lisin, histidin,arginin); dan bermuatan negatif (aspartat dan glutamat). Pengelompokan tersebutdidasarkan pada polaritas, ukuran, dan bentuk dari suatu asam amino (Lehningeret al., 2004; Murray et al., 2009).

    C.

    STRUKTUR PROTEINProtein yang tersusun dari rantai asam amino akan memiliki berbagai

    macam struktur yang khas pada masing-masing protein. Karena protein disusun

    oleh asam amino yang berbeda secara kimiawinya, maka suatu protein akan

    terangkai melalui ikatan peptida dan bahkan terkadang dihubungkan oleh ikatan

    sulfida. Selanjutnya protein bisa mengalami pelipatan-pelipatan membentuk

    struktur yang bermacam-macam. Adapun struktur protein meliputi struktur

    primer, struktur sekunder, struktur tersier, dan struktur kuartener (Gambar 2).

    Gambar 3. Reaksi pembentukan peptida melalui reaksi dehidrasi (Voet & Judith, 2009).

    http://2.bp.blogspot.com/-xAQFiHsPesQ/UGbw_Bs81AI/AAAAAAAACsQ/q9zj0fjWWm4/s1600/3.+pembentukan+peptida.jpghttp://4.bp.blogspot.com/-7ooXoq8inCE/UGbwjGoCjTI/AAAAAAAACsI/Z5Syiguv_IQ/s1600/2.jpg
  • 7/26/2019 MODUL BIOSEL AZIZA.pdf

    48/62

    48

    Gambar 4. Struktur primer dari protein (Campbell et al., 2009).

    a. Struktur primer merupakan struktur yang sederhana dengan urutan-

    urutan asam amino yang tersusun secara linear yang mirip seperti tatanan huruf

    dalam sebuah kata dan tidak terjadi percabangan rantai (Gambar 4). Struktur

    primer terbentuk melalui ikatan antara gugus amino dengan gugus

    karboksil (Gambar 3). Ikatan tersebut dinamakan ikatan peptida atau ikatan

    amida (Berg et al., 2006; Lodish et al., 2003). Struktur ini dapat menentukanurutan suatu asam amino dari suatu polipeptida (Voet & Judith, 2009).

    b. Struktur sekunder merupakan kombinasi antara struktur primer yang

    linear distabilkan oleh ikatan hidrogen antara gugus =CO dan =NH di sepanjang

    tulang belakang polipeptida. Salah satu contoh struktur sekunder adalah -heliks

    dan -pleated (Gambar 5 dan 6). Struktur ini memiliki segmen-segmen dalam

    polipeptida yang terlilit atau terlipat secara berulang. (Campbell et al., 2009;

    Conn, 2008).

    http://3.bp.blogspot.com/-g-G5fVGA3fc/UGbxAvnMCmI/AAAAAAAACsY/3v4y1mZklSg/s1600/4.+struktur+primer.jpg
  • 7/26/2019 MODUL BIOSEL AZIZA.pdf

    49/62

    49

    Gambar 5. Struktur sekunder -heliks (Murray et al, 2009).

    Gambar 6. Struktur sekunder -pleated (Campbell et al., 2009).

    Struktur -heliks terbentuk antara masing-masing atom oksigen karbonil padasuatu ikatan peptida dengan hidrogen yang melekat ke gugus amida pada suatu

    ikatan peptida empat residu asam amino di sepanjang rantai polipeptida (Murray

    et al, 2009).

    Pada struktur sekunder -pleated terbentuk melalui ikatan hidrogen antara

    daerah linear rantai polipeptida. -pleated ditemukan dua macam bentuk, yakni

    antipararel dan pararel (Gambar 7 dan 8). Keduanya berbeda dalam hal pola

    ikatan hidrogennya. Pada bentuk konformasi antipararel memiliki konformasiikatan sebesar 7 , sementara konformasi pada bentuk pararel lebih pendek yaitu

    6,5 (Lehninger et al, 2004). Jika ikatan hidrogen ini dapat terbentuk antara dua

    rantai polipeptida yang terpisah atau antara dua daerah pada sebuah rantai tunggal

    yang melipat sendiri yang melibatkan empat struktur asam amino, maka dikenal

    dengan istilah turn yang ditunjukkan dalam Gambar 9 (Murray et al, 2009).

    http://3.bp.blogspot.com/-WjqaEq9ZEGw/UGbxf3oq8AI/AAAAAAAACso/rqZNxkyZclQ/s1600/6.+struktur+sekunder.jpghttp://4.bp.blogspot.com/-o0xLs6FXA6c/UGbxB4OEXrI/AAAAAAAACsg/Md_31_tx-6s/s1600/5.+struktur+alfa.jpg
  • 7/26/2019 MODUL BIOSEL AZIZA.pdf

    50/62

    50

    Gambar 7. Bentuk konformasi antipararel (Berg, 2006).

    Gambar 8. Bentuk konformasi pararel (Berg, 2006).

    Gambar 9. Bentuk konformasi turn yang melibatkan empat residu asam amino (Lehninger etal., 2004).

    c. Struktur tersier dari suatu protein adalah lapisan yang tumpang tindih di

    atas pola struktur sekunder yang terdiri atas pemutarbalikan tak beraturan dari

    ikatan antara rantai samping (gugus R) berbagai asam amino (Gambar 10).Struktur ini merupakan konformasi tiga dimensi yang mengacu pada hubungan

    spasial antar struktur sekunder. Struktur ini distabilkan oleh empat macam ikatan,

    yakni ikatan hidrogen, ikatan ionik, ikatan kovalen, dan ikatan hidrofobik. Dalam

    struktur ini, ikatan hidrofobik sangat penting bagi protein. Asam amino yang

    memiliki sifat hidrofobik akan berikatan di bagian dalam protein globuler yang

    tidak berikatan dengan air, sementara asam amino yang bersifat hodrofilik secara

    http://2.bp.blogspot.com/-oJrJJsMXL2k/UGbx3OrbebI/AAAAAAAACtA/V71R5G9wevo/s1600/9.+beta+turn.jpghttp://3.bp.blogspot.com/-bN4rpE70S9k/UGbxiu817SI/AAAAAAAACs4/efZSK9fYGF4/s1600/8.+pararel.jpghttp://4.bp.blogspot.com/-EbBovC-4nFE/UGbxhHyAiBI/AAAAAAAACsw/1efF_f1JLNU/s1600/7.+struktur+antipararel.jpg
  • 7/26/2019 MODUL BIOSEL AZIZA.pdf

    51/62

    51

    umum akan berada di sisi permukaan luar yang berikatan dengan air di

    sekelilingnya (Murray et al, 2009; Lehninger et al, 2004)9.

    Gambar 10. Bentuk struktur tersier dari protein denitrificans cytochrome C550 pada bakteri

    Paracoccus denitrificans(Timkovich and Dickerson, 1976).

    d. Struktur kuarterner adalah gambaran dari pengaturan sub-unit atau

    promoter protein dalam ruang. Struktur ini memiliki dua atau lebih dari sub-unit

    protein dengan struktur tersier yang akan membentuk protein kompleks yang

    fungsional. ikatan yang berperan dalam struktur ini adalah ikatan nonkovalen,

    yakni interaksi elektrostatis, hidrogen, dan hidrofobik. Protein dengan struktur

    kuarterner sering disebut juga dengan protein multimerik. Jika protein yang

    tersusun dari dua sub-unit disebut dengan protein dimerik dan jika tersusun dariempat sub-unit disebut dengan protein tetramerik (Gambar 11) (Lodish et al.,

    2003; Murray et al, 2009).

    Gambar 11. Beberapa contoh bentuk struktur kuartener

    9 http://www.generasibiologi.com/2012/09/struktur-dan-fungsi-protein.html

    http://2.bp.blogspot.com/-evsuUy-X7YI/UGbyAKV-QOI/AAAAAAAACtQ/YazcFy3q5Cs/s1600/11.+protein+kuartener.jpghttp://1.bp.blogspot.com/-2C-XEoVOAP0/UGbx400bhMI/AAAAAAAACtI/M8LT2wDv_LA/s1600/10.+protein+tersier.jpg
  • 7/26/2019 MODUL BIOSEL AZIZA.pdf

    52/62

    52

    BAB VI

    SINTESIS PROTEIN

    A. SINTESIS PROTEIN

    Protein adalah senyawa organik yang penting hadir dalam organisme hidup.

    Mereka sangat penting di hampir semua fungsi sel, meskipun protein spesifik

    yang terlibat dalam fungsi tertentu. Protein terdiri dari rantai panjang asam amino,

    baik yang diatur dalam pola linear atau dilipat untuk membentuk struktur yang

    kompleks. Berdasarkan kompleksitas struktural, struktur protein diklasifikasikan

    menjadi empat jenis primer, sekunder, tersier dan kuaterner. Juga, jenis asam

    amino memainkan peran penting dalam menentukan ekspresi gen.

    Sintesis protein adalah prosedur biologis yang dilakukan oleh sel-sel hidup

    untuk membuat protein dalam cara langkah-demi-langkah. Seringkali, digunakan

    untuk menunjukkan terjemahan, yang sebaliknya merupakan bagian utama dalam

    proses sintesis protein. Ketika dipelajari secara rinci, sintesis protein sangat

    kompleks. Proses itu sendiri dimulai dengan produksi asam amino yang berbeda,

    dari yang beberapa berasal dari sumber makanan. Mari kita lihat sekilas proses

    sintesis protein.

    B. Proses Sintesis Protein

    Sintesis protein terdiri dari dua bagian utama transkripsi dan translasi.

    Proses ini melibatkan asam ribonukleat (RNA), asam deoksiribonukleat (DNA)

    dan satu set enzim. Semua jenis asam ribonukleat, yaitu asam ribonukleat

    messenger (mRNA), asam ribonukleat ribosom (rRNA) dan transfer asam

    ribonukleat (tRNA) yang diperlukan untuk sintesis protein. Lihat informasi

    berikut untuk memahami dua bagian dalam proses sintesis protein.

    a. Transkripsi

    Transkripsi adalah bagian pertama dalam proses sintesis protein. Ini terjadi

    dalam inti sel, di mana asam deoksiribonukleat (DNA) bertempat di kromosom.

    Seperti kita semua tahu, DNA adalah struktur heliks ganda. Dari dua untai paralel,

  • 7/26/2019 MODUL BIOSEL AZIZA.pdf

    53/62

    53

    satu bertindak sebagai template untuk menghasilkan mRNA. Sebagai langkah

    inisiasi transkripsi, RNA polimerase mengikat dirinya ke situs tertentu (daerah

    promoter) di salah satu untai DNA yang akan bertindak sebagai template.

    Setelah keterikatannya dengan untai cetakan DNA, enzim polimerase mensintesis

    polimer mRNA di bawah arahan template DNA. MRNA untai terus memanjang

    sampai polimerase mencapai wilayah terminator dalam template DNA. Dengan

    demikian, transkripsi DNA mencakup tiga langkah inisiasi, elongasi dan

    terminasi. mRNA Yang baru ditranskripsi dilepaskan oleh enzim polimerase,

    yang kemudian bermigrasi ke sitoplasma untuk menyelesaikan proses sintesis

    protein. Mengenal lebih lanjut tentang transkripsi DNA.

    b. Translasi

    Bagian utama kedua dari proses ini adalah terjemahan. Bertentangan

    dengan transkripsi yang terjadi dalam inti, terjemahan berlangsung dalam

    sitoplasma sel. Bagian ini dimulai segera setelah mRNA ditranskripsi memasuki

    sitoplasma. Ribosom hadir dalam sitoplasma segera melekat pada mRNA pada

    situs tertentu, yang disebut kodon start. Asil tRNA amino juga mengikat pada

    untai mRNA. Fase ini disebut inisiasi.

    Ketika ribosom bergerak sepanjang untai mRNA, amino asil tRNA

    membawa asam amino satu per satu. Tahap ini tertentu disebut elongasi. Pada

    tahap terminasi, ribosom membaca kodon terakhir dari untai mRNA. Dengan ini,

    berakhir bagian terjemahan dan rantai polipeptida dilepaskan. Tepatnya bicara,

    dalam terjemahan, ribosom dan tRNA menempel pada mRNA, yang membaca

    informasi ini kode dalam rantai tersebut. Dengan demikian sintesis protein dari

    urutan asam amino tertentu terjadi. Secara keseluruhan, proses sintesis protein

    melibatkan transkripsi DNA untuk mRNA, yang kemudian diterjemahkan

    menjadi protein. Dengan demikian, kita telah melihat proses sintesis protein

    memerlukan koordinasi yang tepat dari RNA, DNA, enzim dan ribosom. Dan

    prosedur bijaksana langkah sintesis protein juga dikenal sebagai dogma sentral

    dalam biologi molekuler.

  • 7/26/2019 MODUL BIOSEL AZIZA.pdf

    54/62

    54

    C. KODE GENETIK

    Kelompok nukleotida yang mengkode asam amino disebut dengan

    Kodon.

    Kodon terdiri dari 3 nukleotida berdekatan (triple kodon),

    menghasilkan 64

    kodon spesifik.

    KODE GENETIK (Pemakaian Kodon dlm mRNA)

  • 7/26/2019 MODUL BIOSEL AZIZA.pdf

    55/62

    55

    D.MEKANISME BIOSINTESIS PROTEIN

    Semua RNA (tRNA, mRNA dan rRNA) yang berbeda terlibat dalam

    sintesis protein. Proses biosintesis protein disebut Penerjemahan, karena

    informasi harus dipindahkan dari bahasa empat huruf asam nukleat (U,C,A,G)

    menjadi bahasa 20-huruf unsur-unsur pokok asam amino protein. Proses sintesis

    protein di uraikan dalam beberapa fase :

    Fase pembtk aminoasil-tRNA

    Fase inisiasi

    Fase elongasi

    Fase terminasi

    Pembentukan protein fungsional

    FASE PBTK AMINOASILtRNA

    Pembentukan aminoasil-tRNA dikatalisis oleh enzim

    aminoasil-tRNA sintetase

    Langkah 1

    Asam amino + ATP aminoasil-AMP + PPi

    Langkah 2

    aminoasil-AMP + tRNA aminoasil-tRNA + AMP

  • 7/26/2019 MODUL BIOSEL AZIZA.pdf

    56/62

    56

    FASE INISIASI

    Pembentukan Ribosom 80S

    1. Pengikatan subunit ribosom 40S ke mRNA (IF3)

    2. Melekatkan antikodon tRNA pd kodon pertama mRNA (GTP, IF-1 danIF- 2)

    3. Pegikatan ribosom 60S ke mRNA

    ribosom 80S

    Tempat P (peptidil-tRNA)

    Tempat A (aminoasil-tRNA)

    4. Kodon pertama yg ditranslasi adalah AUG (met)

  • 7/26/2019 MODUL BIOSEL AZIZA.pdf

    57/62

    57

  • 7/26/2019 MODUL BIOSEL AZIZA.pdf

    58/62

    58

    FASE TERMINASI

    Terjadi ketika kodon tanpa makna dikenali

    1. Setelah elongasi dlm proses polimerisasiprotein, kodon terminasi

    (tanpa makna) muncul di tempat A

    2. Faktor pelepasan dan GTP akan menghidrolisis ikatan antara peptida

    dan t-RNA (tempat A ) Proses hidrolisisprotein + tRNA

    3. Ribosom 80S berdisosiasi mjd 40S dan 60S dan kmd didaur ulang .

  • 7/26/2019 MODUL BIOSEL AZIZA.pdf

    59/62

    59

    PEMBENTUKAN PROTEIN FUNGSIONAL

    Polipeptida yang terbentuk dari proses sintesis

    Membentuk protein fungsional

    Sekunder

    Tersier

    Kuartener

  • 7/26/2019 MODUL BIOSEL AZIZA.pdf

    60/62

    60

    PENGATURAN BIOSINTESIS PROTEIN

    Sistem lac operon (operon laktosa)

    Pertama kalibakteri E Coli Francois Jacob dan Jacques Monod

    Operon kelompok (bbrp) gen struktural yg diekspresikan secara

    bersama- sama dengan menggunakan promoter yang sama.

    Sistem lac operon sistem pengendalian ekspresi gen-gen yang

    bertanggung jawab di dalam metabolisme laktosa.

    Pengaturan negatif , Glukosa ada Tanpa induksirepresor + operator

    Pengaturan positif, Tanpa glukosa Induksi adarepresor + penginduksi

  • 7/26/2019 MODUL BIOSEL AZIZA.pdf

    61/62

    61

    Antibiotika yang menghambat sintesis protein

    Antibotik Langkah yang dihambat

    Kloramfenikol Peptidil tranferase ribosom

    Sreptomisin Inisiasi kodon mRNA salah baca

    Tetrasiklin Mencegah pencantelan aminoasil-

    tRNA

    Puromisin Mengikat tempat Aterminasi dini

    Sikloheksimid Peptidil tranferase ribosom

  • 7/26/2019 MODUL BIOSEL AZIZA.pdf

    62/62