Modul Keperawatan
-
Upload
sherlyna-prihandhani -
Category
Documents
-
view
238 -
download
0
Transcript of Modul Keperawatan
-
7/26/2019 Modul Keperawatan
1/40
DAFTAR ISI
BAB I Konsep Pemberian ObatBAB II Konsep Cairan dan Elektrolit
BAB III Konsep Pemberian NutrisiBAB IV Konsep Eliminasi Urine
Daftar Pustaka
Keg i a t an Be l a j a r
-
7/26/2019 Modul Keperawatan
2/40
KEBUU!AN DA"A# $ANU"I A I I
PENDAHULUAN
enaga pera%at &ang berkualitas di'asilkan ole' institusi kepera%atan &ang dikelola
dengan memper'atikan perkembangan ilmu pengeta'uan( teknologi( dan regulasi)
Pendidikan pera%at di Indonesia saat ini ma&oritas di jenjang pendidikan "* kepera%atan
dan Ners dengan kualifikasi pera%at pelaksana &ang memiliki kompetensi untuk
melaksanakan praktikn&a baik di institusi pela&anan)
Untuk men+apai ketrampilan tersebut( maka pada semester III( mata kulia' KD$ II
sebagai sala' satu mata kulia' untuk mendasari kemampuan pera%at dalam mema'ami
konsep pemberian obat( +airan dan elektrolit( nutrisi dan eliminasi urine
IN,AUAN $AA KU-IA!
A. Desripsi Singkat Mata Kuliah
$ata kulia' ini memberi kesempatan ma'asis%a untuk mema'ami pemenu'an kebutu'an dasar
manusia)
B. Kegunaan Man!aat Mata Kuliah
Dengan adan&a mata kulia' ini( di'arapkan ma'asis%a menjadi lebi' kompeten dalampemenu'an kebutu'an dasar manusia( mema'ami konsep pemberian obat( +airan dan
elektrolit( nutrisi dan eliminasi urine
". Stan#art K$%petensi Mata Kuliah
"tandart kompetensi mata kulia' kebutu'an dasar manusia II ini adala' ma'asis%a mampu
mema'ami konsep dasar manusia sesuai dengan perkembangan teori dan iptek)
D. Susunan Urutan Bahan A&ar
*. Konsep pemberian obat
/. Konsep +airan dan elektrolit
0. Konsep Nutrisi1. Konsep Eliminasi urine
E. Petun&uk Bagi Mahasis'a
$a'asis%a dapat mempelajari ba'an ajar 2modul. ini dan memba+a referensi &ang
direkomendasikan sebagai buku a+uan)
-
7/26/2019 Modul Keperawatan
3/40
BAB I
PE$BE#IAN OBAA) Kompetensi Dasar dan Indikator
No) Kompetensi Dasar Indikator
*) $ampu mema'ami konsep
pemberian obat
*) $a'asis%a mampu menjelaskan
definisi pemberian obat oral
/) $a'asis%a mampu menjelaskan
persiapan pemberian obat
0) $a'asis%a mampu menjelaskan
+ara pemberian obat
1) $a'asis%a mampu menjelaskan
pemberian obat melalui IV( I$(
-
7/26/2019 Modul Keperawatan
4/40
-
7/26/2019 Modul Keperawatan
5/40
4.Menelan obat bukal atau sublingual
Sebagai perawat yang memiliki peran dependen, jika pasien menelan
obat bukal atau sublingual, maka sebaiknya laporkan kejadian tersebut
kepada dokter, untuk selanjutnya dokter yang akan melakukan
intervensi.
5.Alergi kulit
Apabila terjadi alergi kulit atas pemberian obat kepada pasien, keluarkan
sebanyak mungkin pengobatan yang telah diberikan, beritahu dokter,
dan catat dalam pelaporan.
Perhitungan ()at
Pera%at dapat menggunakan rumus seder'ana dalam ban&ak tipe kalkulasi dosis) Dosis &ang
diprogramkan adala' jumla' obat murni &ang diresepkan dokter untuk seorang klien) Dosis
&ang tersedia adala' berat atau 3olume obat &ang tersedia dalam satuan &ang di supla& ole'
farmasi) ,umla' &ang tersedia adala' satuan dasar atau jumla' obat &ang mengandung dosis
&ang tersedia) ,umla' &ang akan diberikan selalu ditulis dalam satuan &ang sama dengan
satuan jumla' &ang tersedia(
Conto' 4 dokter mengintruksikan kilen diberi 3ersed /(6 mg I$( berari dosis &ang di
programkan adala' /(6 mg) Obat tersedia dalam ampul &ang mengandung 6 mg 7 * ml(
berarti dosis &ang tersedia adala' 6 mg dalam sediaan * ml)Obat +air sering kali tersedia dalam 3olume lebi' dari * ml) Pada situasi ini( rumus tetap
dapat digunakan) Conto'( instruksi obat adala' 8suspensi eritromisin /69 mg PO:) ;armasi
memberikan botol berukuran *99 ml dan pada label tertera( 8 6 ml mengandung */6 mg
eritromisin:) Pe+a'an /697*/6 setara dengan /) Dengan demikian 4 / < 6 ml = *9 ml untuk
diberikan)
Berdasarkan kalkulasi ini klien akan menerima dosis /9< lebi' besar dari &ang diinginkan)
Pera%at 'arus selalu memeriksa kembali kalkulasi tersebut atau menge+ekn&a bersama
profesional lain( jika ja%aban tampak tidak masuk akal
De!inisi pe%)erian $)at per $ral
Pemberian obat per oral merupakan +ara &ang paling ban&ak dipakai karena ini
merupakan +ara &ang paling muda'( mura'( aman( dan n&aman bagi pasien) Berbagai bentuk
-
7/26/2019 Modul Keperawatan
6/40
obat dapat di berikan se+ara oral baik dalam bentuk tablet( sirup( kapsul atau pu&er) Untuk
membantu absorbsi ( maka pemberian obat per oral dapat di sertai dengan pemberian setenga'
gelas air atau +airan &ang lain)
Beberapa jenis obat dapat mengakibatkan iritasi lambung dan men&ebabkan munta'
2mislan&a garam besi dan "alisilat.) Untuk men+ega' 'al ini( obat di persiapkan dalam bentuk
kapsul &ang di'arapkan tetap utu' dalam suasana asam di lambung( tetapi menjadi 'an+ur pada
suasana netral atau basa di usus) Dalam memberikan obat jenis ini( bungkus kapsul tidak bole' di
buka( obat tidak bole' dikun&a' dan pasien di berita'u untuk tidak minum antasaid atau susu
sekurang>kurangn&a satu jam setela' minum obat)
Pe%)erian ()at Melalui Su)lingul
Pemberian obat melalui sublingual merupakan rute pemberian obat &ang absorpsin&a baikmelalui jaringan( kapiler di ba%a' lida') Obat>obat ini muda' diberikan sendiri) Karena tidak
melalui lambung( sifat kelabilan dalam asam dan permeabilitas usus tidak perlu dipikirkan)
Pe%)erian ()at Melalui Bukal
Pemberian obat se+ara bukal adala' memberika obat dengan +ara meletakkan obat diantara gusi
dengan membran mukosa diantara pipi) ujuann&a &aitu men+ega' efek lokal dan sistemik(
untuk memperole' aksi kerja obat &ang lebi' +epat dibandingkan se+ara ora( dan untuk
meng'indari kerusakan obat ole' 'epar)
De!inisi Pe%)erian $)at Intra *ena
Injeksi Intra3ena adala' pemberian obat dengan +ara memasukkan obat kedalam pembulu'
dara' 3ena dengan menggunakan spuit)
Pe%)erian ()at Melalui +aringan Intrakutan ,I"-
$emberikan atau memasukkan obat ke dalam jaringan kulit dilakukan sebagai tes reaksi alergi
ter'adap jenis obat &ang akan digunakan) Pemberian obat melalui jaringan intrakutan ini
dilakukan di ba%a' dermis atau epidermis) "e+ara umum( dilakukan pada daera' lengan( tangan
bagian 3entral)
-
7/26/2019 Modul Keperawatan
7/40
Pe%)erian ()at Melalui +aringan Su)utan ,S"-
Pemberian obat melalui suntikan di ba%a' kulit dapat dilakukan pada daera' lengan atas sebela'
luar atau *70 bagian dari ba'u( pa'a sebela' luar( daera' dada( dan daera' sekitar umbilikus
2abdomen.) Umumn&a( pemberian obat melalui jaringan subkutan ini dilakukan dalam program
pemberian insulin &ang digunakan untuk mengontrol kadar gula dara') erdapat dua tipe larutan
insulin &ang diberikan( &aitu jerni' dimaksudkan sebagai insulin tipe reaksi +epat 2insulin
reguler.) -arutan &ang keru' termasuk tipe lambat karena adan&a penamba'an protein se'ingga
memperlambat absorpsi obat)
Pe%)erian ()at Melalui intra%usular ,IM-
$emberikan obat melalui intramaskular merupakan pemberian obat dengan memasukann&a
kedalam jaringan otot) -okasi pen&untikan dapat dilakukan di dorsogluteal 2posisi tengkurak.(
3entrogluteal 2posisi berbaring.( 3astus lateralis 2daera' pa'a.( atau deltoid 2lengan atas.)
ujuann&a agar absorsi obat dapat lebi' +epat)
Pe%)erian ()at Pa#a Kulit
$emberikan obat pada kulit merupakan pemberian obat dengan mengoleskann&a dikulit &ang
bertujuan memperta'ankan 'idrasi( melindungi permukaan kulit( mengurangi iritasi kulit atau
mengatasi infeksi) ,enis obat kulit &ang diberikan dapat berma+am>ma+am seperti krim( losion(
aerosol dan spra&)
Pe%)erian ()at Pa#a Mata
Pemberian obat pada mata dengan obat tetes mata atau saleb mata digunakan untuk persiapan
pemeriksaan struktur internal mata dengan mendilatasi pupil( pengukuran refraksi lensa dengan
melema'kan otot lensa( serta peng'ilangan iritasi mata)
Pe%)erian ()at pa#a Telinga
-
7/26/2019 Modul Keperawatan
8/40
$emberikan obat pada telinga dilakukan dengan obat tetes telinga atau salep) Pada umumn&a(
obat tetes telinga dapat berupa obat antibioti+ diberikan pada gangguan infeksi telinga(
k'ususn&a otitis media pada telinga tenga')
Pe%)erian ()at Pa#a Hi#ung
$emberikan obat tetes pada 'idung dapat dilakukan pada 'idung seseorang dengan keradangan
'idung 2r'initis. atau nasofaring)
Pe%)erian ()at Melalui Retu%
$emberikan obat melalui re+tum merupakan pemberian obat dengan memasukan obat melalui
anus dan kemudian raktum( dengan tujuan memberikan efek lo+al dan sistemik) indakan
pengobatan ini disebut pemberian obat "upositotia &ang bertujuan untuk mendapatkan efek
terapi obat( menjadikan lunak pada daera' fases( dan merangsang buang air besar)
Pemberian obat &ang memiliki efek lokal( seperti Dul+ola+ "upositoria( berfungsi untuk
meningkatkan defekasi se+ara lokal) Pemberian obat dengan efek sistemik( seperti obat
Aminofilin "upositoria( berfungsi mendilatasi Bronk'us) Pemberian obat "upositoria ini
diberikan tepat pada dinding #ektal &ang mele%ati sp'in+ter ani interna) Konta indikasi pada
pasien &ang mengalami pembeda'an re+tal)
Pe%)erian ()at Melalui *agina
Pemberian obat melalui 3agina merupakan tindakan memasukkan obat melalui 3agina( &ang
bertujuan untun mendapatkan efek terapi obat dan mengobati saluran 3agina atau ser3iks) Obat
ini tersedia dalam bentuk krim dan supositoria &ang digunakan untuk mengobati infeksi lokal)
BAB II
-
7/26/2019 Modul Keperawatan
9/40
CAI#AN DAN E-EK#O-IA) Kompetensi Dasar dan Indikator
No) Kompetensi Dasar Indikator
*) $ampu mema'ami konsep
+airan dan elektrolit
*) $a'asis%a mampu menjelaskan
definisi +airan dan elektrolit
/) $a'asis%a mampu menjelaskan
sistem tubu' &ang berperan pada
kebutu'an +airan dan elektrolit
0) $a'asis%a mampu menjelaskan
+ara perpinda'an +airan tubu'
1) $a'asis%a mampu menjelaskan
kebutu'an +airan bagi tubu'
manusia6) $a'asis%a mampu menjelaskan
pengaturan 3olume +airan tubu'
?) $a'asis%a mampu menjelaskanjenis +airan
@) $a'asis%a mampu menjelaskan
kebutu'an dan pengaturan
elektrolit
) $a'asis%a mampu menjelaskan
jenis +airan elektrolit
) $a'asis%a mampu menjelaskan
keseimbangan asam dan basa
*9) $a'asis%a mampu menjelaskan
jenis asam dan basa**) $a'asis%a mampu menjelaskan
faktor &ang mempengaru'i
kebutu'an +airan dan elektrolit
B) Deskripsi "ingkat
$ata kulia' ini memberikan kemampuan kepada ma'asis%a untuk mampu
menjelaskan dasar +airan dan elektrolit serta 'asil e3iden+e based dengan pokok
ba'asan konsep kebutu'an dasar manusia)
URAIAN MATERI
-
7/26/2019 Modul Keperawatan
10/40
A. De!inisi "airan Dan Elektr$lit
Kebutu'an +airan dan elektrolit adala' suatu proses dinamik karena metabolisme tubu'
membutu'kan peruba'an &ang tetap dalam berespons ter'adap stressor fisiologis dan
lingkungan) Cairan dan elektrolit saling ber'ubungan( ketidakseimbangan &ang berdiri sendiri
jarang trjadi dalam bentuk berlebi'an atau kekurangan) Cairan dan elektrolit sangat diperlukan
dalam rangka menjaga kondisi tubu'tetap se'at)
Kebutu'an +airan merupakan bagian dari kebutu'an dasar manusia se+ara fisiologis( &ang
memiliki proporsi besar dalam bagian tubu'( 'ampir 9 dari total berat badan tubu')
"ementara itu( sisan&a merupakan bagian padat dari tubu') "e+ara keseluru'an( katagori
persentase +airan tubu' berdasarkan umur adsala'5 ba&i baru la'ir @6 dari total berat badan(
pria de%asa 6@ dari total berat badan( %anita de%asa 66 dari total berat badan( dan de%asa
tua 16 dari total berat badan) Persentase +airan tubu' ber3ariasi( bergantung pada faktor usia(
lemak dalam tubu'( dan jenis kelamin)
"edangkan elektrolit terdapat pada seluru' +airan tubu') Cairan tubu' mengandung oksigen( dan
sisa metabolisme( seperti karbondioksida( &ang semuan&a disebut dengan ion) Beberapa jenis
garam dalam air akan dipe+a' menjadi ion Na dan Cl) Pe+a'an elektrolit tersebut merupakan
ion &ang dapat meng'antarkan arus listrik) Ion &ang bermuatan negatif disebut anion sedangkan
ion &ang bermuatan positif disebut kation)
Keseimbangan +airan dan elektrolit di dalam tubu' adala' merupakan sala' satu bagian dari
fisiologi 'omeostatis) Keseimbangan +airan dan elektrolit melibatkan komposisi dan perpinda'an
berbagai +airan tubu') Cairan tubu' adala' larutan &ang terdiri dari air 2 pelarut. dan at tertentu
2at terlarut.) Elektrolit adala' at kimia &ang meng'asilkan partikel>partikel bermuatan listrik
&ang disebut ion jika berada dalam larutan) Cairan dan elektrolit masuk ke dalam tubu' melalui
makanan( minuman( dan +airan intra3ena 2IV. dan didistribusi ke seluru' bagian tubu')
Keseimbangan +airan dan elektrolit berarti adan&a distribusi &ang normal dari air tubu' total dan
elektrolit ke dalam seluru' bagian tubu') Keseimbangan +airan dan elektrolit saling bergantung
satu dengan &ang lainn&a5 jika sala' satu terganggu maka akan berpengaru' pada &ang lainn&a)
B. Siste% Tu)uh /ang Berperan Pa#a Ke)utuhan "airan Dan Elektr$lit
0. 1in&al
-
7/26/2019 Modul Keperawatan
11/40
$erupakan organ &ang memiliki peran +ukup besar dalam mengatur kebutu'an +airan dan
elektrolit) erli'at pada fungsi ginjal( &aitu sebagai pengatur air( pengatur konsentrasi garam
dalam dara'( pengatur keseimbangan asam>basa dara' dan ekskresi ba'an buangan atau
kelebi'an garam)
Proses pengaturan kebutu'an keseimbangan air ini dia%ali ole' kemampuan bagian ginjal(
seperti glomerulus dalam menå +airan) #ata>rata setiap satu liter dara' mengandung 699 ++
plasma &ang mengalir melalui glomerulus( *9 n&a disaring keluar) Cairan &ang tersaring
2filtrate glomerulus.( kemudian mengalir melalui tubuli renalis &ang sel>seln&a men&erap semua
ba'an &ang dibutu'kan) ,umla' urine &ang diproduksi ginjal dapat dipengaru'i ole' AD! dan
aldosteron dengan rata>rata * ml7kg7bb7jam)
2. Kulit
$erupakan bagian penting pengaturan +airan &ang terkait dengan proses pengaturan panas)
Proses ini diatur ole' pusat pengatur panas &ang disarafi ole' 3asomotorik dengan kemampuan
mengendalikan arteriol kutan dengan +ara 3asodilatasi dan 3asokontriksi) Proses pelepasan panas
dapat dilakukan dengan +ara penguapan) ,umla' keringat &ang dikeluarkan tergantung
ban&akn&a dara' &ang mengalir melalui pembulu' dara' dalam kulit) Proses pelepasan panas
lainn&a dapat dilakukan melalui +ara peman+aran panas ke udara sekitar( konduksi 2pengali'an
panas ke benda &ang disentu'.( dan kon3eksi 2pengaliran udara panas ke permukaan &ang lebi'
dingin.)
Keringat merupakan sekresi aktif dari kelenjar keringat di ba%a' pengendalian saraf simpatis)
$elalui kelenjar keringat su'u dapat diturunkan dengan jumla' air &ang dapat dilepaskan(
kurang lebi' setenga' liter se'ari) Perangsangan kelenjar keringat &ang di'asilkan dapat
diperole' melalui akti3itas otot( su'u lingkungan dan kondisi su'u tubu' &ang panas)
3. Paru
Organ paru berperan mengeluarkan +airan dengan meng'asilkan insensible %ater loss kurang
lebi' 199 ml7'ari) Proses pengeluaran +airan terkait dengan respons akibat peruba'an upa&a
kemampuan bernapas)
4. 1astr$intestinal
$erupakan organ saluran pen+ernaan &ang berperan dalam mengeluarkan +airan melalui proses
pen&erapan dan pengeluaran air) Dalam kondisi normal( +airan 'ilang dalam s&stem ini sekitar
-
7/26/2019 Modul Keperawatan
12/40
*99>/99 ml7'ari) Pengaturan keseimbangan +airan dapat melalui s&stem endokrin( seperti4
s&stem 'ormonal +onto'n&a4
5. ADH
$emiliki peran meningkatkan reabsorpsi air se'ingga dapat mengendalikan keseimbangan air
dalam tubu') !ormone ini dibentuk ole' 'ipotalamus di 'ipofisis posterior( &ang mensekresi
AD! dengan meningkatkan osmolaritas dan menurunkan +airan ekstrasel)
6. Al#$ster$n
Berfungsi sebagai absorpsi natrium &ang disekresi ole' kelenjar adrenal di tubulus ginjal) Proses
pengeluaran aldosteron ini diatur ole' adan&a peruba'an konsentrasi kalium( natrium dan s&stem
angiotensin rennin)
7. Pr$staglan#in
$erupakan asam lemak &ang terdapat pada jaringan &ang berfunsi merespons radang(
mengendalikan tekanan dara' dan konsentrasi uterus( serta mengatur pergerakan gastrointestul)
Pada ginjal( asam lemak ini berperan dalam mengatur sirkulasi ginjal)
8. 1luk$k$rtik$i#
Berfungsi mengatur peningkatan reabsorpsi natrium dan air &ang men&ebabkan 3olume dara'
meningkat se'ingga terjadi retensi natrium)
9. Mekanis%e rasa haus
Diatur dalam rangka memenu'i kebutu'an +airan dengan +ara merangsang pelepasan rennin
&ang dapat menimbulkan produksi angiostensin II se'ingga merangsang 'ipotalamus untuk rasa
'aus)
". "ara Perpin#ahan "airan Tu)uh
0. Di!usi
$erupakan ber+ampurn&a molekul>molekul dalam +airan( gas( atau at padat se+ara bebas dan
a+ak) Proses difusi dapat terjadi bila dua at ber+ampur dalam sel membrane) Dalam tubu'(
proses difusi air( elektrolit dan at>at lain terjadi melalui membrane kapiler &ang
permeable)ke+epatan proses difusi ber3ariasi( bergantung pada fa+tor ukuran molekul(
konsentrasi +airan dan temperature +airan) Fat dengan molekul &ang besar akan bergerak lambat
dibanding molekul ke+il) $olekul ke+il akan lebi' muda' berpinda' dari larutan dengan
-
7/26/2019 Modul Keperawatan
13/40
konsentrasi tinggi ke larutan dengan konsentrasi renda') -arutan dengan konsentrasi &ang tinggi
akan memper+epat pergerakan molekul( se'ingga proses difusi berjalan lebi' +epat)
2. (s%$sis
Proses perpinda'an at ke larutan lain melalui membrane semipermeabel biasan&a terjadi dari
larutan dengan konsentrasi &ang kurang pekat ke larutan dengan konsentrasi lebi' pekat) "olute
adala' at pelarut( sedang sol3en adala' larutann&a) Air merupakan sol3en( sedang garam adala'
solute) Proses osmosis penting dalam mengatur keseimbangan +airan ekstra dan intra)
Osmolaritas adala' +ara untuk mengukur kepekatan larutan dengan menggunakan satuan nol)
Natrium dalam NaCl berperan penting mengatur keseimbangan +airan dalam tubu') Apabila
terdapat tiga jenis larutan garam dengan kepekatan berbeda dan didalamn&a dimasukkan sel
dara' mera'( maka larutan &ang mempun&ai kepekatan &ang sama akan seimbang dan berdifusi)
-arutan NaCl 9( merupakan larutan &ang isotoni+ karena larutan NaCl mempun&ai kepekatan
&ang sama dengan larutan dalam s&stem 3as+ular) -arutan isotoni+ merupakan larutan &ang
mempun&ai kepekatan sama dengan larutan &ang di+ampur) -arutan 'ipotonik mempun&ai
kepekatan lebi' renda' dibanding larutan intrasel) Pada proses osmosis dapat terjadi perpinda'an
dari larutan dengan kepekatan renda' ke larutan &ang kepekatann&a lebi' tinggi melalui
membrane semipermeabel( se'ingga larutan &ang berkonsentrasi renda' 3olumen&a akan
berkurang( sedang larutan &ang berkonsentrasi lebi' tinggi akan bertamba' 3olumen&a)
3. Transp$rt akti!
$erupakan gerak at &ang akan berdifusi dan berosmosis) Proses ini terutama penting untuk
memperta'ankan natrium dalam +airan intra dan ekstrasel) Proses pengaturan +airan dapat
dipengaru'i ole' dua fa+tor( &aitu4
4. Tekanan airan
Proses difusi dan osmosis melibatkan adan&a tekanan +airan) Proses osmoti+ juga menggunakan
tekanan osmoti+( &ang merupakan kemampuan pastikel pelarut untuk menarik larutan melalui
membrane)
Bila dua larutan dengan perbedaan konsentrasi dan larutan &ang mempun&ai konsentrasi lebi'
pekat molekuln&a tidak dapat bergabung 2larutan disebut koloid.) "edangkan larutan &ang
mempun&ai kepekatan sama dan dapat bergabung 2disebut kristaloid.) Conto' larutan kristaloid
adala' larutan garam( tetapi dapat menjadi koloid apabila protein ber+ampur dengan plasma)
"e+ara normal( perpinda'an +airan menembus membrane sel permeable tidak terjadi) Prinsip
-
7/26/2019 Modul Keperawatan
14/40
tekanan osmoti+ ini sangat penting dalam proses pemberian +airan intra3ena) Biasan&a( larutan
&ang sering digunakan dalam pemberian infuse intra3ena bersifat isotoni+ karena mempun&ai
konsentrasi sama dengan plasma dara') !al ini penting untuk men+ega' perpinda'an +airan dan
elektrolit ke dalam intrasel) -arutan intra3ena bersifat 'ipotonik( &aitu larutan &ang
konsentrasin&a kurang pekat dibanding konsentrasi plasma dara') ekanan osmoti+ plasma akan
lebi' besar dibanding tekanan tekanan osmoti+ +airan interstisial karena konsentrasi protein
dalam plasma dan molekul protein lebi' besar dibanding +airan interstisial( se'ingga membentuk
larutan koloid dan sulit menembud membrane semipermeabel) ekanan 'idrostatik adala'
kemampuan tiap molekul larutan &ang bergerak dalam ruang tertutup) !al ini penting guna
mengatur keseimbangan +airan ekstra dan intrasel)
5. Me%)ran se%iper%ea)le
$erupakan penå agar +airan &ang bermolekul besar tidak tergabung) $embran
semipermeable terdapat pada dinding kapiler pembulu' dara'( &ang terdapat di seluru' tubu'
se'ingga molekul atau at lain tidak berpinda' ke jaringan)
D. Ke)utuhan "airan Tu)uh Bagi Manusia
Kebutu'an +airan merupakan bagian dari kebutu'an dasar manusia se+ara fisiologis( &ang
memiliki proporsi besar dalam bagian tubu'( 'ampir 9 dari total berat badan tubu') "isan&a
merupakan bagian padat dari tubu') "e+ara keseluru'an( kategori persentase +airan tubu'
berdasarkan umur adala'4 ba&i baru la'ir @6 dari total berat badan( pria de%asa 6@ dari total
berat badan( %anita de%asa 66 dari total berat badan dan de%asa tua 16 dari total berat
badan) Persentase +airan tubu' ber3ariasi( bergantung pada fa+tor usia( lemak dalam tubu' dan
jenis kelamin) Ganita de%asa mempun&ai jumla' +airan tubu' lebi' sedikit dibanding pria
karena pada %anita de%asa jumla' lemak dalam tubu' lebi' ban&ak dibanding pada pria)
Kebutu'an air berdasarkan umur dan berat badan4
No) Umur 7 BB 2Kg. Kebutu'an +airan 2m-7/1 jam.
* 0 'ari7 0 kg /69>099
/ * ta'un7 (6 kg **69>*099
0 / ta'un7 **( kg *069>*699
1 ? ta'un7 /9 kg *99>/999
6 *9 ta'un7 /(@ kg /999>/699
-
7/26/2019 Modul Keperawatan
15/40
? *1 ta'un7 16 kg //99>/@99
@ * ta'un7 61 kg //99>/@99
E. Pengaturan *$lu%e "airan Tu)uh
Keseimbangan +airan dalam tubu' di'itung dari keseimbangan antara jumla' +airan &ang masuk
dan jumla' +airan &ang keluar)
0. Asupan airan
Asupan 2intake. +airan untuk kondisi normal pada orang de%asa adala' H /699 ++7'ari) Asupan
+airan dapat langsung berupa +airan atau ditamba' dari makanan lain) Pengaturan mekanisme
keseimbangan +airan ini menggunakan mekanisme 'aus) Pusat pengaturan rasa 'aus dalam
rangka mengatur keseimbangan +airan adala' 'ipotalamus) Apabila terjadi ketidakseimbangan
3olume +airan tubu' dimana asupan +airan kurang atau adan&a pendara'an( maka +ura' jantung
menurun( men&ebabkan terjadin&a penurunan tekanan dara')
2. Pengeluaran airan
Pengeluaran 2output. +airan sebagai bagian dalam mengimbangi asupan +airan pada orang
de%asa( dalam kondisi normal adala' H /099 ++) jumla' air &ang paling ban&ak keluar dari
eksresi ginjal 2berupa urine.( seban&ak H *699 ++7'ari pada orang de%asa) !ali ini di'ubungkan
dengan ban&akn&a asupan melalui mulut) Asupan air melalui mulut dan pengeluaran air melalui
ginjal muda' diukur dan sering dilakukan dalam praktis klinis) Pengeluaran +airan dapat pula
dilakukan melalui kulit 2berupa keringat. dan saluran pen+ernaan 2berupa feses.) Pengeluaran
+airan dapat pula dikategorikan sebagai pengeluaran +airan &ang tidak dapat diukur karena(
k'ususn&a pada pasien luka bakar atau luka besar lainn&a( jumla' pengeluaran +airan 2melalui
penguapan. meningkat se'igga sulit untuk diukur) Pada kasus ini( bila 3olume urine &ang
dikeluarkan kurang dari 699 ++7'ari( diperlukan adan&a per'atian k'usus)
Pasien dengan ketidakadekuatan pengeluaran +airan memerlukan penga%asan asupan dan
pengeluaran +airan se+ara k'usus) Peningkatan jumla' dan ke+epatan pernapasan( demam(
keringat dan diare dapat men&ebabkan ke'ilangan +airan se+ara berlebi'an) Kondisi lain &ang
dapat men&ebabkan ke'ilangan +airan se+ara berlebi'an adala' munta' se+ara terus menerus)
!asil>'asil pengeluaran +airan4
a) Urine
-
7/26/2019 Modul Keperawatan
16/40
Pembentukan urine terjadi di ginjal dan dikeluarkan melalui 3esika urinaria 2kandung kemi'.)
Proses ini merupakan proses pengeluaran +airan tubu' &ang utama) Cairan dalam ginjal disaring
pada glomerulus dan dalam tubulus ginjal untuk kemudoan diserap kembali ke dalam aliran
dara') !asil ekresi berupa urine) ,ika terjadi penurunan 3olume dalam sirkulasi dara'( re+eptor
atrium jantung kiri dan kanan akan mengirimkan impuls ke otak( kemudian otak akan
mengirimkan kembali ke ginjal dan memproduksi AD! se'ingga mempengaru'i pengeluaran
urine)
b) Keringat
erbentuk bila tubu' menjadi panas akibat pengaru' su'u &ang panas) Keringat ban&ak
mengandung garam( urea( asam laktat dan ion kalium) Ban&akn&a jumla' keringat &ang keluar
akan mempengaru'i kadar natrium dalam plasma)
+) ;eses
;eses &ang keluar mengandung air dan sisan&a berbentuk padat) Pengeluaran air melalui feses
merupakan pengeluaran +airan &ang paling sedikit jumla'n&a) ,ika +airan &ang keluar melalui
feses jumla'n&a berlebi'an( maka dapat mengakibatkan tubu' menjadi lemas) ,umla' rata>rata
pengeluaran +airan melalui feses adala' *99 ml7'ari)
F. +enis "airan
0. "airan nutrient
Pasien &ang istira'at ditempat tidur memerlukan seban&ak 169 kalori setiap 'arin&a) Cairan
nutrien 2at gii. melalui intra3ena dapat memenu'i kalori ini dalam bentuk karbo'idrat(
nitrogen dan 3itamin &ang penting untuk metabolisme) Kalori dalam +airan nutrient dapat
berkidar antara /99>*6997liter) Cairan nutrient terdiri atas4
Karbo'idrat dan air( +onto'4 de
-
7/26/2019 Modul Keperawatan
17/40
Pada pasien dengan luka bakar berat( sejumla' besar +airan 'ilang dari pembulu' dara' di daera'
luka) Plasma sangat perlu diberikan untuk menggantikan +airan ini) ,enis blood 3olume
e) Pa+a'an elektrolit tersebut merupakan ion &ang dapat meng'antarkan
arus listrik) Ion &ang bermuatan negati3e disebut anion dan ion bermuatan positif disebut kation)
Conto' kation a&itu natrium( kalium( kalsium dan magnesium) "edangkan anion +onto'n&a
klorida( bikarbonat dan fosfat) Komposisi elektrolit dalam plasma adala'4
Natrium4 *06>*16 mE7lt( Kalium4 0(6>6(0 mE7lt( Kalsium4 1>6 mE7lt( $agnesium4 *(6>/(6
mE7lt( Klorida4 *99>*9? mE7lt( Bikarbonat4 //>/? mE7ltd an ;osfat4 /(6>1(6 mE7lt)
Pengukuran elektrolit dalam satuan milieui3alen per liter +airan tubu' atau milligram per *99
ml 2mg7*99 ml.) Eui3alen tersebut merupakan kombinasi kekuatan at kimia atau kation dan
anion dalam molekul)
2. Pengaturan Elektr$lit
Pengaturan Keseimbangan Natrium
Natrium merupakan kation dalam tubu' &ang berfungsi mengatur osmolaritas dan 3olume +airan
tubu') Natrium paling ban&ak terdapat pada +airan ekstrasel) Pengaturan konsentrasi +airan
ekstrasel diatur ole' AD! dan aldosteron) Aldosteron di'asilkan ole' korteks suprarenal dan
berfungsi memperta'ankan keseimbangankonsentrasi natrium dalam plasma dan prosesn&a
dibantu ole' AD!) AD! mengatur sejumla' air &ang diserap kembali ke dalam ginjal dari
tubulus renalis) Aldosteron juga mengatur keseimbangan jumla' natrium &ang diserap kembali
ole' dara') Natrium tidak 'an&a bergerak ke dalam atau ke luar tubu'( tetapi juga mengatur
keeseimbangan +airan tubu') Eksresi dari natrium dapat dilakukan melalui ginjal atau sebagian
ke+il melalui feses( keringat dan air mata)
-
7/26/2019 Modul Keperawatan
18/40
Pengaturan Keseimbangan Kalium
Kalium merupakan kation utama &ang terdapat dalam +airan intrasel dan berfungsi mengatur
keseimbangan elektrolit) Keseimbangan kalium diatur ole' ginjal dengan mekanisme peruba'an
ion natrium dalam tubulsu ginjal dan sekresi aldosteron) Aldosteron juga berfungsi mengatur
keseimbangan kadar kalium dalam plasma 2+airan ekstrasel.)
"&stem pengaturan keseimbangan kalium melalui 0 langka' &aitu4 Peningkatan konsentrasi
kalium dalam +airan ekstrasel &ang men&ebabkan peningkatan produksi aldosteron( peningkatan
jumla' aldosteron akan mempengaru'i jumla' kalium &ang dikeluarkan melalui ginjal dan
peningkatan pengeluaran kalium5 konsentrasi kalium dalam +airan ekstrasel menurun)
Pengaturan Keseimbangan Kalsium
Kalsium dalam tubu' berfungsi membentuk tulang( meng'antarkan impuls kontraksi otot(
koagulasi 2pembekuan. dara' dan membantu beberapa enim pan+reas) Kalsium diekskresi
melalui urine dan keringat) Konsentrasi kalsium dalam tubu' diatur ole' 'ormone paratiroid
dalam reabsorpsi tulang) ,ika kadar kalsium dara' menurun( kelenjar paratiroid akan merangsang
pembentukan 'ormone paratiroid &ang langsung meningkatkan jumla' kalsium dalam dara')
Pengaturan Keseimbangan Klorida
Klorida merupakan anion utama dalam +airan ekstrasel( tetapi tidak dapat ditemukan pada +airan
ekstrasel dan intrasel) ;ungsi klorida biasan&a bersatu dengan natrium( &aitu memperta'ankan
keseimbangan tekanan osmoti+ dalam dara') !ipokloremia merupakan siatu keadaan kekurangan
kadar klorida dalam dara'( sedangkan 'iperkloremia merupakan kelebi'an klor dalam dara')
Normaln&a( kadar klorida dalam dara' pada orang de%asa adala' 6>*9 mE7lt)
Pengaturan Keseimbangan $agnesium
$agnesium merupakan kation dalam tubu'( merupakan &ang terpenting kedua dalam +airan
intrasel) Keseimbangann&a diatur ole' kelenjar paratiroid) $agnesium diabsorpsi dari saluran
pen+ernaan) $agnesium dalam tubu' dipengaru'i ole' konsentrasi kalsium) !ipmagnesium
terjadi bila konsentrasi serum turun menjadi L *(6 mE7ltd dan 'ipermagnesium terjadi bila
kadar magnesium serta seum meningkat menjadi M /(6 mE7lt)
Pengaturan Keseimbangan Bikarbonat
Bikarbonat merupakan elektrolit utama larutan buffer 2pen&angga. dalam tubu')
Pengaturan Keseimbangan ;osfat
-
7/26/2019 Modul Keperawatan
19/40
;osfat 2PO1. bersama>sama dengan kalsium berfungsi membentuk gigi dan tulang) Posfat
diserap dari saluran pen+ernaan dan dikeluarkan melalui urine)
H. +enis "airan Elektr$lit
Cairan elektrolit adala' +airan saline atau +airan &ang memiliki sifat bertegangan tetap dengan
berma+am>ma+am elektrolit) Cairan saline terdiri atas +airan isotoni+( 'ipotonik dan 'ipertonik)
Konsentrasi isotoni+ disebut juga normal saline &ang ban&ak dipergunakan) Conto' +airan
elektrolit4
Cairan #ingers( terdiri atas4 Na( K( Cl( Ca/
Cairan #ingers -aktat( terdiri atas4 Na( K( $g/( Cl( Ca/( !CO0
Cairan Buffers( terdiri atas4 Na( K( $g/( Cl( !CO0
I. Kesei%)angan Asa% Dan Basa
Dalam akti3itasn&a( sel tubu' memerlukan keseimbangan asam>basa) Keseimbang>an asam>basa
dapat diukur dengan p! 2derajat keasaman.) Dalam keadaan normal( p! +airan tubu' adala'
@(06>@(16) Keseimbangan asam>basa dapat diperta'ankan melalui proses metabolism dengan
s&stem buffer pada seluru' +airan tubu' dan ole' pernapasan dengan s&stem regulasi
2pengaturan di ginjal.) 0 ma+am s&stem larutan buffer +airan tubu' adala' larutan bikarbonat(
fosfat dan protein) "&stem buffer itu sendiri terdiri atas natrium bikarbonat 2Na!CO0.( kalium
bikarbonat 2K!CO0. dan asam karbonat 2!/CO0.) Pengaturan keseimbangan asam>basa
dilakukan ole' paru melalui pengangkutan kelebi'an CO/ dan !/CO/ dari dara' &ang dapat
meningkatkan p! 'ingga kondisi standar 2normal.) Ventilasi dianggap memadai apabila suplai
O/ seimbang dengan kebutu'an O/) Pembuangan melalui paru 'arus simbang dengan
pembentukan CO/ agar 3entilasi memadai) Ventilasi &ang memadai dapat memperta'ankan
kadar pCO/ sebesar 19 mm!g)
,ika pembentukan CO/ metabolik meningkat( konsentrasin&a dalam +airan ekstrasel juga
meningkat) "ebalikn&a( penurunan metabolism memperke+il konsentrasi CO/) ,ika ke+epatan
3entilasi paru meningkat( ke+epatan pengeluaran CO/ juga meningkat dan 'al ini menurunkan
jumla' CO/ &ang berkumpul dalam +airan ekstrasel) Peningkatan dan penurunan 3entilasi
al3eolus efekn&a akan mempengaru'i p! +airan ekstrasel) Peningkatan pCO/ menurunkan p!(
sebalikn&a pCO/ meningkatkan p! dara') Peruba'an 3entilasi al3eolus juga akan menguba'
-
7/26/2019 Modul Keperawatan
20/40
konsentrasi ion !) sebalikn&a konsentrasi ion ! dapat mempengaru'i ke+epatan 3entilasi
al3eolus 2umpan balik.) Kadar p! &ang renda' dan konsentrasi ion ! &ang itnggi disebut
asidosis( sebalikn&a p! &ang tinggi dan konsentrasi ion ! &ang renda' disebut alkalosis)
Keseimbangan asam>basa terkait dengan pengaturan pengaturan konsentrasi ion ! bebas dalam
+airan tubu') p! rata>rata dara' adala' @(1( p! dara' arteri @(16 dan dara' 3ena @(06),ika p!
dara' L @(06 dikatakan asidosis( dan jika p! dara' M @(16 dikatakan alkalosis) Ion ! terutama
diperole' dari akti3itas metabolik dalam tubu') Ion ! se+ara normal dan kontin&u akan
ditamba'kan ke +airan tubu' dari 0 sumber( &aitu4
Pembentukan asam karbonat dan sebagian akan berdisosiasi menjadi ion ! dan bikarbonat
Katabolisme at organi+
Disosiasi asam organi+ pada metabolisme intermedia( misaln&a pada metabolism lemak
terbentuk asam lemak dan asam laktat( sebagian asam ini akan berdisosiasi melepaskan ion !)
+. +enis Asa% Dan Basa
Cairan basa 2alkali. digunakan untuk mengoreksi asidosis) Keadaan asidosis dapat disebabkan
ole' 'enti jantung dan koma diabetika) Conto' +airan alkali adala' natrium 2sodium. laktat dan
natrium bikarbonat) -aktat merupakan agram dari asam lema' &ang dapat mengambil ion !
dari +airan( se'ingga mengurangi keasaman 2asidosis.) ion ! diperole' dari asam karbonat
2!/CO0.( &ang mana terurai menjadi !CO0> 2bikarbonat. dan !) "elain s&stem pernapasan(
ginjal juga berperan untuk memperta'ankan asam>basa &ang sangat kompleks) injal
mengeluarkan ion '&drogen dan membentuk ion bikarbonat dengan p! dara' normal) ,ika p!
plasma turun dan menjadi lebi' asam( ion '&drogen dikeluarkan dan bikarbonat dibentuk
kembali)
K. Fakt$r /ang Me%pengaruhi Ke)utuhan "airan Dan Elektr$lit.
0. U%ur
Kebutu'an intake +airan ber3ariasi tergantung dari usia( karena usia akan berpengaru' pada luas
permukaan tubu'( metabolisme( dan berat badan) Infant dan anak>anak lebi' muda' mengalami
gangguan keseimbangan +airan dibanding usia de%asa) Pada usia lanjut sering terjadi gangguan
keseimbangan +airan di karenakan gangguan fungsi ginjal ata% jantung)
2. Ikli%
-
7/26/2019 Modul Keperawatan
21/40
Orang &ang tinggal di daera' &ang panas 2su'u tinggi. dan kelembaban udaran&a renda'
memiliki peningkatan ke'ilangan +airan tubu' dan elektrolit melalui keringat) "edangkan
seseorang &ang beraktifitas di lingkungan &ang panas dapat ke'ilangan +airan sampai dengan 6 -
per 'ari)
3. Diet
Diet seseorag berpengaru' ter'adap intake +airan dan elktrolit) Ketika intake nutrisi tidak
adekuat maka tubu' akan membakar protein dan lemak se'ingga akan serum albumin dan
+adangan protein akan menurun pada'al keduan&a sangat diperlukan dalam proses
keseimbangan +airan se'ingga 'al ini akan men&ebabkan edema)
4. Stress
"tress dapat meningkatkan metabolisme sel( glukosa dara'( dan peme+a'an gl&kogen otot)
$rekanisme ini dapat meningkatkan natrium dan retensi air se'ingga bila berkepanjangan dapat
meningkatkan 3olume dara')
5. K$n#isi sakit
Kondisi sakit sangat berpengaru' ter'adap kondisi keseimbangan +airan dan elektrolit misaln&a4
rauma seperti luka bakar akan meningkatkan ke'ilangan air melalui IG-)
Pen&akit ginjal dan kardio3askuler sangat mempengaru'i proses regulator keseimbangan +airan
dan elektrolit tubu')
Pasien dengan penurunan tingkat kesadaran akan mengalami ganguan pemenu'an intake +airan
karena ke'ilangan kemapuan untuk memenu'in&a se+ara mandiri)
6. Tin#akan %e#is
Ban&ak tindakan medis akan berpengaru' pada keseimbangan +airan dan elektrolit tubu' seperti4
su+tion( N dan lain>lain)
7. Peng$)atan
Pengobatan seperti pemberian dueretik( laksati3e dapat berpengaru' pada kondisi +airan dan
elektrolit tubu')
8. Pe%)e#ahan
Pasien dengan tindakan pembeda'an memiliki resiko tinggimengalami gangguan keseimbangan
+airan dan elektrolit tubu' karena ke'ilangan dara' selama pembeda'an)
-
7/26/2019 Modul Keperawatan
22/40
BAB III
KEBUU!AN NU#I"IA) Kompetensi Dasar dan Indikator
No) Kompetensi Dasar Indikator*) $ampu mema'ami konsep
kebutu'an nutrisi
*) $a'asis%a mampu menjelaskan
definisi nutrisi
/) $a'asis%a mampu menjelaskan
anatomi dan fisiologi pen+ernaan
0) $a'asis%a mampu menjelaskan
faktor &ang mempengaru'i
pemenu'an nutrisi
1) $a'asis%a mampu menjelaskan
masala' terkait pemenu'an
kebutu'an nutrisi
B) Deskripsi "ingkat
$ata kulia' ini memberikan kemampuan kepada ma'asis%a untuk mampu
menjelaskan dasar kebutu'an nutrisi serta 'asil e3iden+e based dengan pokok
ba'asan konsep kebutu'an dasar manusia)
URAIAN MATERI
A. K$nsep Dasar Pe%enuhan Ke)utuhan Nutrisi
0. Anat$%i Fisi$l$gi Siste% Penernaan
"aluran pen+ernaan terdiri dari mulut( tenggorokan( kerongkongan( lambung( usus 'alus(
usus besar( re+tum dan anus)
a) $ulut
igi berfungsi untuk meng'an+urkan makanan pada a%al proses pen+ernaan) $engun&a'
dengan baik dapat men+ega' terjadin&a luka parut pada permukaan saluran pen+ernaan) "etela'
dikun&a' lida' mendorong gumpalan makanan ke dalam faring( dimana makanan bergerak ke
esop'agus bagian atas dan kemudian ke ba%a' ke dalam lambung)
b) Esofagus
-
7/26/2019 Modul Keperawatan
23/40
Esofagus adala' sebua' tube &ang panjang) "epertiga bagian atas adala' terdiri dari otot &ang
bertulang dan sisan&a adala' otot &ang li+in) Permukaann&a diliputi selaput mukosa &ang
mengeluarkan se+ret mukoid &ang berguna untuk perlindungan)
+) -ambung
umpalan makanan memasuki lambung( dengan bagian porsi terbesar dari saluranpen+ernaan) Pergerakan makanan melalui lambung dan usus dimungkinkan dengan adan&a
peristalti+( &aitu gerakan konstraksi dan relaksasi se+ara bergantian dari otot &ang mendorong
substansi makanan dalam gerakan men&erupai gelombang) Pada saat makanan bergerak ke ara'
spingter p&lorus pada ujung distal lambung( gelombang peristaltik meningkat) Kini gumpalan
lembek makanan tela' menjadi substansi &ang disebut +'&me) C'&me ini dipompa melalui
spingter p&lorus kedalam duodenum) #ata>rata %aktu &ang diperlukan untuk mengosongkan
kembali lambung setela' makan adala' /sampai ? jam)
d) Usus 'alusUsus 'alus &ang terdiri dari duodenum( jejunum( dan ileum &ang panjangn&a kira>kira ? meter
dengan diameter /(6 +m) Usus besar terdiri dari re+tum( +olon dan re+tum &ang kemudian
bermuara pada anus) Panjang usus besar sekitar *(6 meter dengan diameter kira>kira ? +m) Usus
menerima makanan &ang suda' berbentuk +'ime 2setenga' padat. dari lambung untuk
mengabsorbsi air( nutrient( potassium( bikarbonat dan enim)
C'&me bergerak karena adan&a peristaltik usus dan akan berkumpul menjadi feses di usus
besar) Dari makan sampai men+apai re+tum normaln&a diperlukan %aktu */ jam) erakan +olon
dibagi menjadi 0 bagian &aitu( pertama 'oustral s'uffing adala' gerakan men+ampur +'&me
untuk membantu mengabsorbsi air( kedua kontraksi 'austrl &aitu gerakan untuk mendorong
materi air dan semi padat sepanjang +olon( ketiga gerakan peristalti+ &aitu gerakan maju ke anus
&ang berupa gelombang) $akanan &ang suda' mele%ati usus 'alus 4 C'&me( akan tiba di re+tum
1 'ari setela' ditelan( jumla' +'ime &ang direabsorbsi kurang lebi' 069 ml)
e) Usus besar 2kolon.Kolon orang de%asa( panjangn&a kurang lebi' */6>*69 +m atau 69>?9 in+'( terdiri dari
4"ekum( &ang ber'ubungan langsung dengan usus 'alus) Kolon terdiri dari kolon asenden(
trans3ersum( desenden dan sigmoid) #ektum( *9>*6 +m7 1>? in+');ungsi utama usus besar 2kolon. adala' 4
*) Absorbsi air dan nutrient
/) Proteksi7 perlindungan dengan mensekresikan mu+us &ang akan melindungi dinding usus trauma
ole' feses dan akti3itas bakteri)
0) $eng'antarkan sisa makanan sampai ke anus dengan +ara berkontraksi)
1) Anus7 anal7 orifisium eksternal
-
7/26/2019 Modul Keperawatan
24/40
Panjangn&a kurang lebi' /(6>6 +m atau *>/ in+'( mempun&ai / spingter &aitu internal
2in3olunter. dan eksternal 23olunter.) Panjang re+tum ber3ariasi( sesuai dengan usia 4Ba&i 4 /(6>0( +m
oddler 4 1 +m
Pra sekola' 4 @(? +m
"ekola' 4 *9 +mDe%asa 4 *9>*6 +m
2. Pengertian
Nutrisi adala' at>at gii dan at lain &ang ber'ubungan dengan kese'atan dan pen&akit(
termasuk keseluru'an proses dalam tubu' manusia untuk menerima makanan atau ba'an>ba'an
dari lingkungan 'idupn&a dan menggunakan ba'an>ba'an tersebut untuk akti3itas penting dalam
tubu'n&a serta mengeluarkan at sisa)
Nutrisi berfungsi untuk membentuk dan memeli'ara jaringan tubu'( mengatur proses>
proses dalam tubu'( sebagai sumber tenaga( serta untuk melindungi tubu' dari serangan
pen&akit) Dengan demikian( fungsi utama nutrisi 2suitor 'unter( *9. adala' untuk
memberikan energ& bagi akti3itas tubu'( membentuk struktur kerangkadan jaringan tubu'( serta
mengatur berbagai proses kimia dalam tubu')
$asala' nutrisi erat kaitann&a dengan intake makanan dan metabolisme tubu' serta faktor>
faktor &ang mempengaru'in&a) "e+ara umum faktor &ang mempengaru'i kebutu'an nutrisi
adala' faktor fisiologis untuk kebutu'an metabolisme basal( faktor patofisiologi seperti adan&aen&akit tertentu &ang mengganggu pen+ernaan atau meningkatkan kebutu'an nutrisi( faktor
sosio>ekonomi seperti adan&a kemampuan indi3idu dalam memenu'i kebutu'an nutrisi)Nutrien adala' suatu unsur &ang dibutu'kan untuk proses dan fungsi tubu')
ii adala' substansi organi+ dan non organi+ &ang ditemukan dalam makanan dan
dibutu'kan ole' tubu' agar dapat berfungsi dengan baik 2koier(/991.
3. K$%p$nen;K$%p$nen Nutrient
*) Air Air meliputi ?9>@9 berat badan indi3idu de%asa dan 9 berat badan ba&i 2potter
perr&( */.) Indi3idu de%asa dapat ke'ilangan +airan kurang lebi' />0 liter per 'ari melalui
keringat( urin( dan pernapasan)
Air memiliki peranan &ang besar bagi tubu') "elain sebagai komponen pen&usun sel &ang
utama( air juga berperan dalam men&alurkan at>at makanan menuju sel) ;ungsi air bagi tubu'
-
7/26/2019 Modul Keperawatan
25/40
sendiri adala' untuk membantu proses7 reaksi kimia dalam tubu' serta berperan dalam
mengontrol temperatur tubu') idak ada satupun organ tubu' &ang mampu berfungsi tanpa air)/) Karbo'idrat
Karbo'idrat merupakan sumber energ& utama) "etiap *g karbo'idrat meng'asilkan 1 kkal)
Karbo'idrat &ang disimpan dalam 'ati dan otot berbentuk glikogen dengan jumla' &ang sangatsedikit) likogen adala' sintesis dari glukosa( pe+a'an energi selama masa istira'at atau puasa)
Kelebi'an energi karbo'idrat berbentuk asam lemak) $etabolisme karbo'idrat mengandung 0
proses( &aitu 4
a) Katabolisme glikogen menjadi glukosa( karbon dioksida dan air disebut glikogenolisis)
b) Anabolisme glukosa terbentuk glikogen disebut glikogenesis)+) Peruba'an dari asam amino dan gliserol menjadi glukosa disebut glukoneogenesis)
0) Protein
Protein berfungsi untuk pertumbu'an( memperta'ankan dan mengganti jaringan tubu')
"etiap *g protein meng'asilkan 1 kkal) Bentuk seder'ana dari protein adala' asam amino) Asamamino disimpan dalam jaringan berbentuk 'ormone dan enim) Asam amino esensial tidak dapat
disintesis dalam tubu'( tetapi 'arus didapat dari makanan)
1) -emak
-emak merupakan sumber energi paling besar) *g lemak akan meng'asilkan kkal) -ipid
adala' lemak &ang dapat membeku pada su'u ruangan tertentu( dimana lipid tersebut terdiri atas
trigliserida dan asam lemak) Proses terbentukn&a asam lemak disebut lipogenesis) Kegiatan &ang
membutu'kan energi( antara lain 4
a) Pernapasan( sirkulasi dara'( su'u tubu'( dll)
b) Kegiatan mekanik ole' otot)+) Akti3itas otak dan saraf)d) Energi kimia untuk membangun jaringan( enim( dan 'ormon)
e) "ekresi +airan pen+ernaan)
f) Absorbsi at>at gii disaluran pen+ernaan)')Pengeluaran 'asil metabolisme)
;aktor>faktor &ang mempengaru'i kebutu'an energi 4
a) Basal $etabolisme meningkatb) Akti3itas tubu'
+) ;aktor usia
d) "u'u lingkungan
e) Pen&akit6) Vitamin
Vitamin adala' sen&a%a organi+ &ang tidak dapat dibuat ole' tubu' dan diperlukan dalam
jumla' besar sebagai katalisator dalam proses metabolisme)
Vitamin se+ara umum diklasifikasikan ke dalam 4
a) Vitamin &ang dapat larut dalam lemak( &aitu 4 3itamin A( 3itamin D( 3itamin E( 3itamin K)
b) Vitamin &ang larut dalam air( &aitu 3itamin B dan 3itamin C)
-
7/26/2019 Modul Keperawatan
26/40
?) $ineral
$ineral dikategorikan menjadi / 4
a) $a+romineral( &aitu 4 seseorang memerlukan setiap 'arin&a sejumla' lebi' dari *99 mg)Conto'n&a 4 kalsium( p'osp'or( sodium( potasium( magnesium( klorida( dan sulfur)
b) $i+romineral( &aitu 4 seseorang memerlukan setiap 'arin&asejumla' kurang lebi' *99 mg)
Conto'n&a 4 besi( seng( mangan( iodium( selinium( +obalt( kromium( tembaga( dan klorida)
4. Fakt$r;Fakt$r /ang Me%pengaruhi Pe%enuhan Ke)utuhan Nutrisi
a) Keseimbangan $etabolisme dan energi tubu'*) $etablisme berarti peruba'an &ang men&angkut segala transportasi kimia%i serta energi &ang
terjadi dalam tubu')
/) ,umla' energi &ang dibebaskan ole' katabolisme at makanan dalam tubu' sama dengan energi
&ang dibebaskan bila at makanan dibakar di luar tubu')
0) Energi output = kerja luar "impanan energi Panas
;aktor &ang mempengaru'i laju metabolisme adala' 4
*) Kerja otot/) Konsumsi Oksigen
0) Pemberian makanan1) -ingkungan
b) Dampak gangguan pemasukan nutrisi
Dampak gangguan pemasukan nutrisi tergantung pada ma+am dan tipe nutrisi &ang meliputi
laman&a pemasukan &ang inadekuat atau konsumsi &ang berlebi'an dan juga umur seseorang)
+) ;aktor>faktor &ang mempengaru'i pola diet 4
*. Kebuda&aan/. Agama
0. Kesukaan seseorang ter'adap makanan
1. "ikap dan emosi6. -etak geografi?. ;aktor ekonomi
5. 1angguan Pe%enuhan Ke)utuhan Nutrisi
*) Protein Calorie $alnutrition 2PC$7PE$.
"uatu kondisi status nutrisi buruk akibat kurangn&a kualitas dan kuantitas konsumsi nutrisi(
dengan kategori sebagai berikut 4
a) PC$7 PE$ ringan 4 BB L 9 BB Normal sesuai umur)
b) PC$7 PE$ sedang 4 BB ?9 BB Normal sesuai umur s7d 9 BB Normal)+) PC$7 PE$ berat 4 BB L ?9 BB Normal sesuai umur)
/) K%as'iorkor
$alnutrisi &ang terjadi akibat diet protein &ang tidak adekuat pada ba&i ketika suda' tidak
mendapatkan asi) Defisiensi dapat berakibat 4
-
7/26/2019 Modul Keperawatan
27/40
retardasi mental( kemunduran pertumbu'an( apatis( edema( otot>otot tidak tumbu'( depigmentasi
kulit( dermatitis)
0) $arasmus
"indrom akibat defisiensi kalori dan protein) Defisiensi kalori berkibat 4 kelaparan( 'ilangn&a
jaringan>jaringn tubu'( BB kurang dari normal( diare) PC$ juga dapat terjadi akibat kurang
baikn&a penanganan klien selama menjalani proses pera%atan di berbagai fasilitas kese'atan)
P"M
-
7/26/2019 Modul Keperawatan
28/40
0. Konsumsi diet &ang seimbang)
1. Pen&ajian %aktu makanan &ang teratur)
Kebutu'an kalori pada masing>masingusia4*. * ta'un = *99 kkal7'ari
/. 0 ta'un = 099>699 kkal7'ari
+) Anak "ekola' 2?>*/ ta'un.
Usia kalori protein Cal+ium ;e Vit)A Vit)B* Vit)C
*9>*/ *99 ?9 9(@6 /699 9(@ /6
9@>9 *?99 69 9(@6 @ /699 9(? /6
96>9? *199 19 9(69 ? /699 9(? /6
a'un kal gram ram $g U)I $g $g
d) #emaja 2*0>/* ta'un.
Kebutu'an kalori( protein( mineral dan 3itamin sangat tinggi berkaitan dengan berlanjutn&a
proses pertumbu'an) -emak tubu' meningkat akan mengakibatkan obesitas se'ingga akan
menimbulkan stress ter'adap bod& image)e) De%asa $uda 2/0>09 ta'un.
Kebutu'an nutrisi pada masa de%asa muda( selain untuk proses pemeli'araan dan perbaikan
tubu' dari pada pertumbu'an) Kebutu'an nutrisi pada umumn&a lebi' diutamakan pada tipe dan
kualitas daripada kuantitas)
f) De%asa 20*>16 ta'un. $asa de%asa merupakan masa produktif k'ususn&a terkait dengan akti3itas fisik)
Kebutu'an nutrisi pada masa ini perlu mendapatkan per'atian besar dan 'arus di bedakan antara
tingkatan pekerjaan)
BAB III
KEBUU!AN NU#I"IC) Kompetensi Dasar dan Indikator
No) Kompetensi Dasar Indikator
*) $ampu mema'ami konsep
eliminasi urine
*) $a'asis%a mampu menjelaskan
anatomi sistem urinaria
/) $a'asis%a mampu menjelaskan
-
7/26/2019 Modul Keperawatan
29/40
mekanisme pembentukan urine
0) $a'asis%a mampu menjelaskan
ta'ap>ta'ap pembentukan urine1) $a'asis%a mampu menjelaskan
+iri>+iri urine normal
6) $a'asis%a mampu menjelaskanfaktor>faktor &ang mempengaru'i
eliminasi urine
?) $a'asis%a mampu menjelaskan
masala'>masala' dalam eliminasi
urine
D) Deskripsi "ingkat
$ata kulia' ini memberikan kemampuan kepada ma'asis%a untuk mampu
menjelaskan dasar kebutu'an eliminasi urine serta 'asil e3iden+e based dengan
pokok ba'asan konsep kebutu'an dasar manusia)
URAIAN MATERI
Anatomi ;isiologi "istem Perkemi'an 2Urinaria.
A) Pengertian "istem Urinaria
"istem perkemi'an atau sistem urinaria( adala' suatu sistem dimana terjadin&a proses
penåan dara' se'ingga dara' bebas dari at>at &ang tidak dipergunakan ole' tubu'
dan men&erap at>at &ang masi' di pergunakan ole' tubu') Fat>at &ang tidak
dipergunakan ole' tubu' larut dalam air dan dikeluarkan berupa urin 2air kemi'.)
B) "usunan "istem Perkemi'an atau "istem Urinaria 4
*) IN,A-
Kedudukan ginjal terletak dibagian belakang dari ka3um abdominalis di belakang
peritonium pada kedua sisi 3ertebra lumbalis III( dan melekat langsung pada dinding
abdomen)
Bentukn&a seperti biji bua' ka+ang mera' 2kara7er+is.( jumla'na&a ada / bua' kiri dan
kanan( ginjal kiri lebi' besar dari pada ginjal kanan)
-
7/26/2019 Modul Keperawatan
30/40
Pada orang de%asa berat ginjal H /99 gram) Dan pada umumn&a ginjal laki Q laki lebi'
panjang dari pada ginjal %anita)
"atuan struktural dan fungsional ginjal &ang terke+il di sebut nefron) iap Q tiap nefron
terdiri atas komponen 3askuler dan tubuler) Komponen 3askuler terdiri atas pembulu' Q
pembulu' dara' &aitu glomerolus dan kapiler peritubuler &ang mengitari tubuli) Dalam
komponen tubuler terdapat kapsul Bo%man( serta tubulus Q tubulus( &aitu tubulus kontortus
proksimal( tubulus kontortus distal( tubulus pengumpul dan lengkung !enle &ang terdapat
pada medula)
Kapsula Bo%man terdiri atas lapisan parietal 2luar. berbentuk gepeng dan lapis 3iseral
2langsung membungkus kapiler golmerlus. &ang bentukn&a besar dengan ban&ak juluran
mirip jari disebut podosit 2sel berkaki. atau pedikel &ang memeluk kapiler se+ara teratur
se'ingga +ela' Q +ela' antara pedikel itu sangat teratur)
Kapsula bo%man bersama glomerolus disebut korpuskel renal( bagian tubulus &ang keluar
dari korpuskel renal disabut dengan tubulus kontortus proksimal karena jalann&a &ang
berbelok Q belok( kemudian menjadi saluran &ang lurus &ang semula tebal kemudian
menjadi tipis disebut ansa !enle atau loop of !enle( karena membuat lengkungan tajam
berbalik kembali ke korpuskel renal asal( kemudian berlanjut sebagai tubulus kontortus
distal)
a) Bagian Q Bagian injal
Bila sebu' ginjal kita iris memanjang( maka aka tampak ba'%a ginjal terdiri dari tiga
bagian( &aitu bagian kulit 2korteks.( sumsum ginjal 2medula.( dan bagian rongga ginjal
2pel3is renalis.)
*) Kulit injal 2Korteks.
Pada kulit ginjal terdapat bagian &ang bertugas melaksanakan penåan dara' &ang
disebut nefron) Pada tempat pen&arinagn dara' ini ban&ak mengandung kapiler Q kapiler
dara' &ang tersusun bergumpal Q gumpal disebut glomerolus) iap glomerolus dikelilingi
ole' simpai bo%nman( dan gabungan antara glomerolus dengan simpai bo%nman disebut
badan malp'igi
Penåan dara' terjadi pada badan malp'igi( &aitu diantara glomerolus dan simpai
bo%nman) Fat Q at &ang terlarut dalam dara' akan masuk kedalam simpai bo%nman) Dari
-
7/26/2019 Modul Keperawatan
31/40
sini maka at Q at tersebut akan menuju ke pembulu' &ang merupakan lanjutan dari simpai
bo%nman &ang terdapat di dalam sumsum ginjal)
/) "umsum injal 2$edula.
"umsum ginjal terdiri beberapa badan berbentuk keru+ut &ang disebut piramid renal)
Dengan dasarn&a meng'adap korteks dan pun+akn&a disebut apeks atau papila renis(
mengara' ke bagian dalam ginjal) "atu piramid dengan jaringan korteks di dalamn&a disebut
lobus ginjal) Piramid antara 'ingga * bua' tampak bergaris Q garis karena terdiri atas
berkas saluran paralel 2tubuli dan duktus koligentes.) Diantara p&ramid terdapat jaringan
korteks &ang disebut dengan kolumna renal) Pada bagian ini berkumpul ribuan pembulu'
'alus &ang merupakan lanjutan dari simpai bo%nman) Di dalam pembulu' 'alus ini
terangkut urine &ang merupakan 'asil penåan dara' dalam badan malp'igi( setela'
mengalami berbagai proses)
0) #ongga injal 2Pel3is #enalis.
Pel3is #enalis adala' ujung ureter &ang berpangkal di ginjal( berbentuk +orong lebar)
"abelum berbatasan dengan jaringan ginjal( pel3is renalis ber+abang dua atau tiga disebut
kaliks ma&or( &ang masing Q masing ber+abang membentuk beberapa kaliks minor &ang
langsung menutupi papila renis dari piramid) Kliks minor ini menampung urine &ang terus
kleuar dari papila) Dari Kaliks minor( urine masuk ke kaliks ma&or( ke pel3is renis ke ureter(
'ingga di tampung dalam kandung kemi' 23esikula urinaria.)
b) ;ungsi injal4
*) $engekskresikan at Q at sisa metabolisme &ang mengandung nitrogennitrogen(
misaln&a amonia)
/) $engekskresikan at Q at &ang jumla'n&a berlebi'an 2misaln&a gula dan 3itamin. dan
berba'a&a 2misaln&a obat Q obatan( bakteri dan at %arna.)
0) $engatur keseimbangan air dan garam dengan +ara osmoregulasi)
1) $engatur tekanan dara' dalam arteri dengan mengeluarkan kelebi'an asam atau basa)
-
7/26/2019 Modul Keperawatan
32/40
+) es ;ungsi injal erdiri Dari 4
*) es untuk protein albumin
Bila kerusakan pada glomerolus atau tubulus( maka protein dapat bo+or masuk ke dalam
urine)
/) $engukur konsentrasi urenum dara'
Bila ginjal tidak +ukup mengeluarkan urenum maka urenum dara' naik di atas kadar normal
2/9 Q 19. mg)
0) es konsentrasi
Dilarang makan atau minum selama */ jam untuk meli'at sampai seberapa tinggi berat
jenisn&a naik)
d) Peredaran Dara' dan Pers&arafan injal
Peredaran Dara' injal mendapat dara' dari aorta abdominalis &ang mempun&ai
per+abangan arteria renalis( &ang berpasangan kiri dan kanan dan ber+abang menjadi arteria
interlobaris kemudian menjadi arteri akuata( arteria interlobularis &ang berada di tepi ginjal
ber+abang menjadi kapiler membentuk gumpalan &ang disebut dengan glomerolus dan
dikelilingi le' alat &ang disebut dengan simpai bo%man( didalamn&a terjadi pen&adangan
pertama dan kapilerdara' &ang meninggalkan simpai bo%man kemudian menjadi 3ena
renalis masuk ke 3ena ka3a inferior)
Pers&arafan injal
injal mendapat pers&arafan dari fleksus renalis 23asomotor. saraf ini berfungsi untuk
mengatur jumla' dara' &ang masuk ke dalam ginjal( saraf inibarjalan bersamaan dengan
pembulu' dara' &ang masuk ke ginjal) Anak ginjal 2kelenjar suprarenal. terdapat di atas
ginjal &ang merupakan senua' kelenjar buntu &ang meng'asilkan /2dua. ma+am 'ormon
&aitu 'ormone adrenalin dan 'ormn kortison)
/) U#EE#
erdiri dari / saluran pipa masing Q masing bersambung dari ginjal ke kandung kemi'
23esika urinaria. panjangn&a H /6 Q 09 +m dengan penampang H 9(6 +m) Ureter sebagian
terletak dalam rongga abdomen dan sebagian terletak dalam rongga pel3is)
-apisan dinding ureter terdiri dari 4
a) Dinding luar jaringan ikat 2jaringan fibrosa.
b) -apisan tenga' otot polos
-
7/26/2019 Modul Keperawatan
33/40
+) -apisan sebela' dalam lapisan mukosa
-apisan dinding ureter menimbulkan gerakan Q gerakan peristaltik tiap 6 menit sekali &ang
akan mendorong air kemi' masuk ke dalam kandung kemi' 23esika urinaria.)
erakan peristaltik mendorong urin melalui ureter &ang dieskresikan ole' ginjal dan
disemprotkan dalam bentuk pan+aran( melalui osteum uretralis masuk ke dalam kandung
kemi')
Ureter berjalan 'ampir 3ertikal ke ba%a' sepanjang fasia muskulus psoas dan dilapisi ole'
pedtodinium) Pen&empitan ureter terjadi pada tempat ureter terjadi pada tempat ureter
meninggalkan pel3is renalis( pembulu' dara'( saraf dan pembulu' sekitarn&a mempun&ai
saraf sensorik)
0) VE"IKU-A U#INA#IA 2 Kandung Kemi' .
Kandung kemi' dapat mengembang dan mengempis seperti balon karet( terletak di belakang
simfisis pubis di dalam ronga panggul)
Bentuk kandung kemi' seperti keru+ut &ang dikelilingi ole' otot &ang kuat( ber'ubungan
ligamentum 3esika umbikalis medius)
Bagian 3esika urinaria terdiri dari 4
*) ;undus( &aitu bagian &ang menga'adap keara' belakang dan ba%a'( bagian ini terpisa'
dari rektum ole' spatium re+tosi3ikale &ang terisi ole' jaringan ikat duktus deferent( 3esika
seminalis dan prostate)
/) Korpus( &aitu bagian antara 3erteks dan fundus)
0) Verteks( bagian &ang maju keara' muka dan ber'ubungan dengan ligamentum 3esika
umbilikalis)
Dinding kandung kemi' terdiri dari beberapa lapisan &aitu( peritonium 2lapisan sebela'
luar.( tunika muskularis( tunika submukosa( dan lapisan mukosa 2lapisan bagian dalam.)
Proses $iksi 2#angsangan Berkemi'.)
Distensi kandung kemi'( ole' air kemi' akan merangsang stres reseptor &ang terdapat pada
dinding kandung kemi' dengan jumla' H /69 ++ suda' +ukup untuk merangsang berkemi'
2proses miksi.) Akibatn&a akan terjadi reflek kontraksi dinding kandung kemi'( dan pada
-
7/26/2019 Modul Keperawatan
34/40
saat &ang sama terjadi relaksasi spinser internus( diikuti ole' relaksasi spinter eksternus( dan
ak'irn&a terjadi pengosongan kandung kemi')
#angsangan &ang men&ebabkan kontraksi kandung kemi' dan relaksasi spinter interus
di'antarkan melalui serabut Q serabut para simpatis) Kontraksi sfinger eksternus se+ara
3olunter bertujuan untuk men+ega' atau meng'entikan miksi) kontrol 3olunter ini 'an&a
dapat terjadi bila saraf Q saraf &ang menangani kandung kemi' uretra medula spinalis dan
otak masi' utu')
Bila terjadi kerusakan pada saraf Q saraf tersebut maka akan terjadi inkontinensia urin
2ken+ing keluar terus Q menerus tanpa disadari. dan retensi urine 2ken+ing terta'an.)
Persarafan dan peredaran dara' 3esika urinaria( diatur ole' torako lumbar dan kranial dari
sistem persarafan otonom) orako lumbar berfungsi untuk relaksasi lapisan otot dan
kontraksi spinter interna)
Peritonium melapis kandung kemi' sampai kira Q kira perbatasan ureter masuk kandung
kemi') Peritoneum dapat digerakkan membentuk lapisan dan menjadi lurus apabila kandung
kemi' terisi penu') Pembulu' dara' Arteri 3esikalis superior berpangkal dari umbilikalis
bagian distal( 3ena membentuk an&aman diba%a' kandung kemi') Pembulu' limfe berjalan
menuju duktus limfatilis sepanjang arteri umbilikalis)
1) U#E#A
Uretra merupakan saluran sempit &ang berpangkal pada kandung kemi' &ang berfungsi
men&alurkan air kemi' keluar)
Pada laki> laki uretra be%rjalan berkelok Q kelok melalui tenga' Q tenga' prostat kemudian
menembus lapisan fibrosa &ang menembus tulang pubis kebagia penis panjangn&a H /9 +m)
Uretra pada laki Q laki terdiri dari 4
*) Uretra Prostaria
/) Uretra membranosa
0) Uretra ka3ernosa
-apisan uretra laki Q laki terdiri dari lapisan mukosa 2lapisan paling dalam.( dan lapisan
submukosa) Uretra pada %anita terletak dibelakang simfisis pubisberjalan miring sedikit
keara' atas( panjangn&a H 0 Q 1 +m) -apisan uretra pada %anita terdiri dari unika
-
7/26/2019 Modul Keperawatan
35/40
muskularis 2sebela' luar.( lapisan spongeosa merupakan pleksus dari 3ena Q 3ena( dan
lapisan mukosa 2lapisan sebela' dalam.)$uara uretra pada %anita terletak di sebela' atas
3agina 2antara klitoris dan 3agina. dan uretra di sini 'an&a sebagai saluran ekskresi)
C) Urine 2Air Kemi'.
*) "ifat Q sifat air kemi'
> ,umla' eksresi dalam /1 jam H *)699 ++ tergantung dari masukn&a 2intake. +airan serta
faktor lainn&a)
> Garna bening muda dan bila dibiarkan akan menjadi keru')
>Garna kuning terantung dari kepekatan( diet obat Q obatan dan sebagain&a)
> Bau k'as air kemi' bila dibiarkan terlalu lama maka akan berbau amoniak)
> Baerat jenis *)9*6 Q *)9/9)
>#eaksi asam bila terlalu lama akan menjadi alkalis( tergantung pada diet 2sa&ur
men&ebabkan reaksi alkalis dan protein memberi reaksi asam.)
/) Komposisi air kemi'
> Air kemi' terdiri dari kira Q kira 6 air
> Fat Q at sisa nitrogen dari 'asil metabolisme protein asam urea( amoniak dan kreatinin
> Elektrolit( natrium( kalsium( N!0( bikarbonat( fosfat dan sulfat
> Pigmen 2bilirubin( urobilin.
> oksin
> !ormon
0) $ekanisme Pembentukan Urine
Dari sekitar */99ml dara' &ang melalui glomerolus setiap menit terbentuk */9 Q */6ml
filtrat 2+airan &ang tela' mele%ati +ela' filtrasi.) "etiap 'arin&adapat terbentuk *69 Q *9-
filtart) Namun dari jumla' ini 'an&a sekitar * 2*(6 -. &ang ak'irn&a keluar sebagai kemi'(
dan sebagian diserap kembali)
1) a'ap Q ta'ap Pembentukan Urine
a) Proses filtrasi
-
7/26/2019 Modul Keperawatan
36/40
erjadi di glomerolus( proses ini terjadi karena permukaan aferent lebi' besar dari
permukaan aferent maka terjadi pen&erapan dara'( sedangkan sebagian &ang tersaring
adala' bagian +airan dara' ke+uali protein( +airan &ang tersaring ditampung ole' simpai
bo%man &ang terdiri dari glukosa( air( sodium( klorida( sulfat( bikarbonat dll( diteruskan ke
seluru' ginjal)
b) Proses reabsorpsi
erjadi pen&erapan kembali sebagian besar dari glukosa( sodium( klorida( fosfat dan
beberapa ion karbonat) Prosesn&a terjadi se+ara pasif &ang dikenal dengan obligator
reabsorpsi terjadi pada tubulus atas) "edangkan pada tubulus ginjal bagian ba%a' terjadi
kembali pen&erapan dan sodium dan ion karbonat( bila diperlukan akan diserap kembali
kedalam tubulus bagian ba%a'( pen&erapann&a terjadi se+ara aktif dikienal dengan
reabsorpsi fakultatif dan sisan&a dialirkan pada pupila renalis)
+) Augmentasi 2Pengumpulan.
Proses ini terjadi dari sebagian tubulus kontortus distal sampai tubulus pengumpul) Pada
tubulus pengumpul masi' terjadi pen&erapan ion Na( Cl>( dan urea se'ingga terbentukla'
urine sesunggu'n&a)
Dari tubulus pengumpul( urine &ang diba%a ke pel3is renalis lalu di ba%a ke ureter) Dari
ureter( urine dialirkan menuju 3esika urinaria 2kandung kemi'. &ang merupakan tempat
pen&impanan urine sementara) Ketika kandung kemi' suda' penu'( urine dikeluarkan dari
tubu' melalui uretra)
1) $ikturisi
Peristi%a penggabungan urine &ang mengalir melui ureter ke dalam kandung kemi')(
keinginan untuk buang air ke+il disebabkan penanba'an tekanan di dalam kandung kemi'
dimana saebelumnm&a tela' ada *@9 Q /0 ml urine)
$iktruisi merupakan gerak reflek &ang dapat dikendalikan dan dapat dita'an ole' pusat Q
pusat pers&arafan &ang lebi' tinggi dari manusia( gerakann&a ole' kontraksi otot abdominal
&ang menekan kandung kemi' membantu mengosongkann&a)
6) Ciri Q +iri Urine Normal
-
7/26/2019 Modul Keperawatan
37/40
#ata Q rata dalam satu 'ari * Q / liter( tapi berbeda Q beda sesuai dengan jumla' +airan &ang
masuk) Garnan&a bening oran&e pu+at tanpa endapan( baun&a tajam( reaksin&a sedikit asam
ter'adap lakmus dengan p! rata Q rata ?)
;aktor>faktor &ang $empengaru'i Eliminasi Urine
*) Diet dan Asupan 2intake.
,umla' dan tipe makanan merupakan faiKt+% utama &ang memengaru'i output urine
2jumla' urine.) Protein dapat menentukan jumla' urine &ang dibentuk) "elain itu( juga dapat
meningkatkan pembentukan urine)
/) #espons Keinginan A%al untuk Berkemi'
Kebiasaan mengabaikan keinginan a%al untuk berkemi' dapat men&ebabkan urine ban&ak
terta'an di dalam urinaria se'ingga memengaru'i ukuran 3esika urinaria dan jumla' urine)
0) a&a !idup
Peruba'an ga&a 'idup dapat memengaru'i pemenu'an kebutu'an eliminasi dalam kaitann&a
ter'adap tersedian3a fasilitas toilet)
1) "tres Psikologis
$eningkatn&a stres dapat mengakibatkan meningkatn&a frekuensi keinginan berkemi') !al
ini karena meningkatn&a sensiti3itas untuk keinginan berkemi' dan jumla' urine &ang
diproduksi)
6) ingkat Akti3itas
Eliminasi urine membutu'kan tonus otot 3esika urinaria &ang baik untuk fungsi sfingter)
!ilangn&a tonus otot 3esika urinaria men&ebabkan kemampuan pengontrolan berkemi'
menurun dan kemampuan tonus otot didapatkan dengan berakti3itas)
?) ingkat Perkembangan
ingkat pertumbu'an dan perkembangan juga dapat memengaru'i pola berkemi') I>Ial
tersebut dapat ditemukan pada anak( &ang lebi' memiliki mengalami kesulitan untuk
mengontrol buang air ke+il) Namun dengan usia kemampuan dalam mengontrol buang
airke+il
@) Kondisi Pen&akit
Kondisi pen&akit dapat memengaru'i produksi urine( seperti diabetes melitus)
) "osiokultural
-
7/26/2019 Modul Keperawatan
38/40
Buda&a dapat memengaru'i pemenu'an kebutu'an eliminasi urine( seperti adan&a kultur
pada mas&arakat tertentu &ang meaarang untuk buang air ke+il di tempat tertentu
) Kebiasaan "eseorang
"eseorang &ang memiliki kebiasaan berkemi' di mengalamikesulitan untuk berkemi'
dengan melalui urineal7pot urine bila dalam keadaan sakit)
*9) onus Otot
onus otot &ang memiliki peran penting dalam membantu proses berkemi' adala' otioti
kandung kemi'( otot abdomen dan pel3is) Ketigan&a sangat berperan dalam kontraksi
pengontirolan pengeluaran urine)
**) Pembeda'an
Efek pembeda'an dapat men&e5babkan penurunan pemberian obat anestesi menurunkan
filtrasi glomerulus &ang dapat jumla' produksi urine karena dampak dari
*/) Pengobatan
Pemberian tindakan pengobatan dapat berdampak pada terjadin&a peningkatan atau
penurunan proses perkemi'an) $isaln&a pemberian diure5tik dapat meningkatkan jumla'
urine( se5dangkan pemberian obat antikolinergik dan anti'ipertensi dapat men&ebabkan
retensi urine)
*0) Pemeriksaan Diagnostik
Pemeriksaan diagnostik ini juga dapat memengaru'i kebutu'an eliminasi urine( k'ususn&a
prosedur>prosedur &ang ber'ubungan dengan tindakan pemeriksaan saluran kemi' seperti
IVR 2intra uenus p&elogram.( &ang dapat membatasi jumla' asupan se'ingga mengurangi
produksi urine) "elain itu tindakan sistoskopi dapat menimbulkan edema lokal pada uretra
&ang dapat mengganggu pengeluaran urine)Kelainan> kelainan pada sistem perkemi'an
$asala'>masala' dalam Eliminasi
$asala'>masala'n&a adala' 4 retensi( inkontinensia urine( enuresis( peruba'an pola urine
2frekuensi( keinginan 2urgensi.( poliurine dan urine suppression.)
Pen&ebab umum masala' ini adala' 4
> Obstruksi
-
7/26/2019 Modul Keperawatan
39/40
> Pertumbu'an jaringan abnormal
> Batu
> Infeksi
> $asala'>masala' lain)
*) #etensi
a. Adan&a penumpukan urine didalam kandung kemi' dan ketidak sanggupan kandung
kemi' untuk mengosongkan diri)
b. $en&ebabkan distensi kandung kemi'
+. Normal urine berada di kandung kemi' /69 Q 169 ml
d. Urine ini merangsang refleks untuk berkemi')
e. Dalam keadaan distensi( kandung kemi' dapat menampung urine seban&ak 0999 Q
1999 ml urine
anda>tanda klinis retensi
a. Ketidakn&amanan daera' pubis)
b. Distensi kandung kemi'
+. Ketidak sanggupan unutk berkemi')
d. "ering berkei' dalam kandung kemi' &ang sedikit 2/6 Q 69 ml.
e. Ketidak seimbangan jumla' urine &ang dikelurakan dengan intaken&a)
f. $eningkatn&a keresa'an dan keinginan berkemi')
/) Inkontinensi urine
a. Ketidaksanggupan sementara atau permanen otot sfingter eksterna untuk mengontrol
keluarn&a urine dari kandung kemi'
b. ,ika kandung kemi' dikosongkan se+ara total selama inkontinensia sampai
inkontinensi komplit
+. ,ika kandung kemi' tidak se+ara total dikosongkan selama inkontinensia sampai
inkontinensi sebagian
DAFTAR PUSTAKA
Adams)Diagnosis fisik. 17th ed) ,akarta4 Penerbit buku kedokteran EC5 *9) !al) ?@>6)
Ai Alimul !ida&at ( /99/)Pengantar Dokumentasi Proses Keperawatan)EGC4 ,akarta
B) Koier( Erb) /99)Buku Ajar Praktik Keprawatan Klinis ed !.,akarta4 EC
http://void%280%29/http://void%280%29/http://void%280%29/http://void%280%29/http://void%280%29/http://void%280%29/ -
7/26/2019 Modul Keperawatan
40/40
Bates B)Buku saku pemeriksaan fisik dan riwa"at kesehatan. #nd ed) ,akarta4 Penerbit Buku
Kedokteran EC5 *6) !al) 1*>/( *6*>6)
Brunner "uddart') /99*)Keperawatan medikal $edah) Edisi ) EC( ,akarta)
!ida&at( A)Ai Alimul( /99?(Pengantar Ke$utuhan Dasar %anusia Aplikasi Konsep dan
Proses Keperawatan( ,akarta4 "alemba $edika
,o&+e( K E3erl&n( #)!) 2*?.)&armakologi Pendekatan Proses Keperawatan) ,akarta 4 EC
-aboratorium Ketrampilan Kepera%atan P"IK ;K U$) /99/) 'kills la$ pendidikan
ketrampilan keperawatan program B semester ( tahun ajaran #))#*#))+) Rog&akarta4
Program "tudi Ilmu Kepera%atan ;akultas Kedokteran Uni3ersitas adja' $ada5 !al) **>
/*)
$ubarak(Ibal %a'it(/99(Buku Ajar Ke$utuhan Dasar %anusia ,eori dan Aplikasi Dalam
Praktik(,akarta 4 EC
Perr&( potter) /99?)&undamental Keprawatan Konsep-Proses- dan Praktik) ,akarta4 EC)
Potter Perr&( /996( Buku Ajar &undamental Keperawatan Konsep- Proses- dan Praktik-
,akarta4 ECPri+e ")A( -orraine $G)Patoph"siolog"- konsep klinis prosesproses pen"akit) EC( ,akarta)
"nell ")#) **)Anatomi klinik untuk mahasiswa kedokteran $agian #.,akarta4 Penerbit Buku
Kedokteran EC5) !al) **6>//( /@/>9)
"oeparman( G) ") *9)(lmu pen"akit dalam) EC) ,akarta4 !al) /*9>/)
"ur&adi 'ikmat(/9*/(Buku 'aku Pemeriksaan &isik /ead to ,oe."ukabumi 4 -CN Press
Entrepreneur