Mustofa Problematika Kepentingan Dalam Perumusan Tujuan Organisasi Dakwah
-
Upload
indah-damayanti-putri -
Category
Documents
-
view
28 -
download
2
description
Transcript of Mustofa Problematika Kepentingan Dalam Perumusan Tujuan Organisasi Dakwah
Musthofa: Probkmatika Kepentingan dalam Perumusan Tujuan Oi
PROBLEMATIKA KEPENTINGAN DALAMPERUMUSAN TUJUAN ORGANISASI DAKWAH
M u s t h o f aDosen Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam
Universitaslslam Negeri (UIN)Sunan Kalijaga Yogyakarta
Organisasi dakwah merupakan unit sosial yang berusahamencapai tujuan dakwah, karena hakekat organiasi ini tidak lainadalah mengejar atau mencapai tujuan dakwah. Namuri rumusantujuan yang ideal tidak hanya merurnuskan hasil yarg hendakdicapai. Tujuan organisasi harus dapat menggambarkai i keadaanmasa akan datang yang senantiasa dikejar dan diupayal:an untukdiwujudkan oleh organisasi. Dengan demikian hendaknya tujuanmenciptakan sejumlah pedoman bagi landasan kegiatan organisasidan juga merupakan sumber legitimasi yang membenarkan setiapkegiatan organisasi serta eksistensi organisasi itu sendiri.1 Selainitu fungsi tujuan juga sebagai patokan yang dapat dipergunakanoleh anggota organisasi maupun kalangan luar organises! untukmenilai keberhasilan organisasi.
Sebuah organisasi dakwah (sebagai organisasi sosial non-profit) apabila sudah terbentuk, dalam proses perjalanaiinya akanmuncul kebutuhan-kebutuhan yang merupakan tujuan darimasing-masing komponen dari organisasi. Kepentingan tersebut
anisasi Dakwah
JURNAL DAKWAH, Vol. X No. 1, Januari-Juni 2009 1
Mtistbnfa: Pniblemcitika Kepentingan (Ulafft Perumnsan Tajuan Organisasi Dakivah
berupa kepentingan organisasi sendiri untuk tetap eksis,berkembang dan mencapai tujuan, serta kepentingan individu-individu dalam organisasi untuk memperoleh sesuatu sesuaikepentingannya dalam bergabung dengan organisasi (seperti:kepuasan batin, status sosial, jaminan sosial) danjugakepentinganmasyarakat sasaran dakwah untuk mendapat pelayanankeagamaan.
Sehubungan dengan hal tersebut, proses perlyesuaiansasaran-sasaran dalam tujuan organisasi tidak boleh me: igabaikankepentingan-kepentingan anggota aktivis organisiasi yangdemikian dan rencana-rencana yang disusun perlu mencakupserta mengintegrasikan kepentingan masing-masing.
A. KEPENTINGAN-KEPENTINGAN DAN PERGESERAN TUJUANSecara Ideal, organisasi tidak akan mengalami pemasalahan
karena distorsi kepentingan, karena pada prinsipnya tujuanorganisasi disusun bersama oleh orang-orang yang memilikitujuan bersama yang kemudian bekerjasama untuk memperolehbasil optimal dan mencapai tujuan.2 Sepanjang kriteria-kriteriapencapaian tujuan bersama jelas dan anggota dapat memahamiarah kelompok maka kerja kelompok dalam organiisasi akanefektif.3 Dengan demikian sepanjang kepentingan tujuanorganisasi dapat sejalan dengan tujuan anggota organiiasi makatidak akan muncul permasalahan, tetapi bila secara individualanggota-anggota memiliki kepentingan berbeda yang nengikutikepentingan organisasi maka proses pencapaian tujuan arganisasiakan dapat terdistorsi oleh kepentingan-kepentingan anggotaorganisasi tersebut. Hal ini akan berpengaruh pada organisasisebagai satu kesatuan dalam mencapai tujuan.
Kepentingan-kepentingan yang mempengaruljii prosesperjalanan organisasi dalam mencapai tujuan |tni akan
JURNAL DAKWAH, Vol. X No. 1, Jan ari-Juni 2009
Musthoja: Pmhlematika Kepenfingan dalam Perumusan Tujuan O yamsasi Dakwah
diiumuskanpraktis yang
in praktisnelainkan
dilaiukan oleh
memungkinkan menjadi kepentingan tujuan praktistujuan praktis dalam rangka mencapai kepentingan iakan ikut dalam proses perjalanan dan perkembanganyang pada gilirannya akan mengancam tujuan dala^npergeseran organisasi. Artinya tujuan awal yangorganisasi dapat bergeser menjadi tujuandikembangkan oleh anggota-anggota organisasi. Tuju;ini bukan dalam bentuk konsep liar yang tidak formaldalam bentuk hasil rumusan pengembangan yanganggota.
Tujuan organisasi dakwah sebagai organisasi iadalah melayani upaya peningkatan kualitas masyarabidang keagamaan. Sebagai upaya mencapai tujorganisasi (pelaksanaan pencapaian tujuan) diperlukadaya dan dana penunjang aktivitas (kepentingan tujuan)Pada organisasi, pada umumnya, dilakukan rekrutmen(sukarelawan) organisasi dan penggalangankemudian, pada beberapa kasus, masalahbukan sebagi sarana pencapaian tujuanuntuk memperbesar dan menjaga eksistensi(kepentingan organisasi). Bila hal tersebut berlanj^itberlebih akan menjadikan keadaan tujuan tidak proper;karena tujuan berubah menjadi pelayan organisasiseharusnya organisasi melayani tujuan dakwah. Teiindividu—individu yang menjadi aktivis pelaksana <(sebagai manusia biasa) bisa memiliki kepentingan yan;pribadi, misalnya memperoleh status sosialpenokohan dalam komunitas) atau jaminan sosialekonomi individu dalam organisasi) yang pada giliranryalembaga dikuburkan di bawah organisasi.
Hal tersebut dapat dipahami karena
. Tujuan-ertaan iniorganisasi
bentuk
danapenggalar gan
L melainkan menjadi upayaganisasi
secaraiional lagi,dari yanglebih lagiTganisasig bersifat
(kepemimpinan,(kepentingan
tujuan
kemamiman dan
lion profitdalam
lan idealn sumber
dakwah.anggota
. Tetapidana
JURNAL DAKWAH, Vol. X No. 1, Januari-Juni 2009
Musthfjfa: Prvblematika Kepentingan dalanl Perumusan Tii/nati Oigaflisa.fi Dafavah
perhatian setiap individu di bidang keagamaan tidak.ah sama.Sebagian sangat bergairah di bidang pengabdian pada agama ataumau mengabdikan diri secara total pada pencapaian tujuankeagamaan (memiliki loyalitas), di sisi lain ada orang-orang yangsulit meninggalkan sifat-sifat manusiawi yang memang inherendalam diri manusia, sedangkan ia dibutuhkan oleh organisasi.
Kepentingan individual aktivis organisasi ini dipar dang dariperspektif manusiawi merupakan hal biasa dan perlu dip ;rhatikan,walaupun secara normatif, sebagai organisasi sosial keagamaanmerupakan hal yang tidak dapat diterima sepenuhnyi. Namundemikian masalah kepentingan seperti ini bila tidak d antisipasiakan membiaskan tujuan organisasi atau bahkan akan merembetke pembiasan organisasi sebagai satu kesatuan.
Akhimya apabila hal-hal tersebut bertaut berkelinian, padagilirannya akan mengarah pada pergeseran tujuan organisasi.Tujuanlah yang akan melayani eksistensi organisasi. Al:tivis atausukarelawan organisasi sebagai anggota kelompok bergesermenjadi karyawan organisasi; dan sarana rekruitmen sasarandakwah menjadi aktivitas melayani tujuan masyarakat. Di siniorganisasi mengalami social traps,4 para aktivis dan anggotaorganisasi terlibat dalam pembelanjaan sumber daya jang tidaksedikit tetapi hasilnya bukan lagi untuk kepentingan organisasimelainkan bagi individu-individu di dalamnya. Hal-hal tersebutbukan hanya hal yang biasa terjadi pada organisasi dakwahsebagai organisasi sosial non profit, tetapi pergeseran (p ;rgantian)tujuan tersebut terbukti banyak terjadi di asosias -asosiasisukarela dan bahkan birokrasi publik dan swasta.5
B. PERGESARAH TUJUAN DALAM ORGANISASI DAKWAHPergeseran tujuan organisasi akan terjadi
pergeseran yang didasari kepentingan pribadi maupundalam bentuk
kelompok
JURNAL DAKWAH, Vol. X No. 1, Jan ari-Juni 2009
Musthofa: Prvblematika Kepentingan dalam Perumman Tiyuan 0,-sanisasi Dakivah
sebag;ai(group interest) yang sering memanfaat tujuan organi:mencapai tujuan pribadi. Organisasi berfungsimencapai tujuan pribadi. Sebagai penjelasan dapatcontoh sebagaimana dijelaskan S.D. Clark dalam hasiltentang organisasi Bala Keselamatan (Salvation Army) cLaporan penelitiannya menyatakan bahwa ketikapenyebar ajaran Kristen itu berkembang makin besar damenghimpun banyak anggota dan dana, maka ]organisasi lebih banyak mencurahkan perhatian danyang ada pada usaha memelihara organisasi. Bahkanmisi penyebaran agama tidak lagi dilaksanakEin pada d;tidak mempunyai cukup dana atau tidak banyak mdana untuk berkembangnya organisasi.
Sebagai penjelas dapat digambarkan perumpamaEnberikut. Suatu organisasi sosial keagamaan dalamrekrutmen dana sekaligus pelayanan mmenyelenggarakan lembaga pendidikan. Ternyataproses pembentukan maupun pemberian dan perekrutEindaya yang dibutuhkan oleh lembaga tersebut,beberapa kelompok kepentingan yang seringmencurahkan perhatiannya pada usaha memperlembaga pendidikan sebagai sarana untuk memperolehekonomi dan kurang melibatkan diri secara serimembantu organisasi mencapai tujuan semulamengupayakan dan mencurahkan perhatian padalembaga pendidikan itu eksis dan berkembang, mampidengan lembaga pendidikan lain, serta lebih dapat miapa yang mereka inginkan, termasuk jaminan sosibaik.
asi untuksarana
diberikanpenelitiani Canada,
drganisasin berhasilimpinan
dalim
terbentukkali
bagaii
Pada gambaran tersebut menunjukkan adanyatujuan semula, organisasi sebagai "alat" mencapai tujutn
su: nber dayakemudianerah yang
enyui nbangkan
sebagaiupaya
syarakatdalam
sumberpula
lebihahankan
l^eutunganAS untuk
Merekaimana
i bersaingmberikan
^al yang semakin
p|ergeserandakwah
JURNAL DAKWAH, Vol. X No. 1, Januari-Juni 2009
Mftsthofa: Pmbkmatika Kepentingan dalam Pemmiixan Tujuan Organisasi Dak
kef entinganmenjadi penyelenggara pendidikan, bergeser funmemberikan kepuasan terhadap kepentingan-anggotanya. Kasus ini menunjukkan perubahan saranatujuan organisasi dan tujuan menjadi sarana organisasi.Organisasi tidak lain hanya sekedar alat yang dibentjuk untukmengejar satu atau beberapa tujuan tertentu.
Memahami beragamnya kepentingan yang terlibat dalamaktivitas organisasi, perlu dilakukan upaya antisipasi. Antisipasiyang dilakukan haruslah tetap mementingkan tujuan organisasidan di sisi lain harus memahami kepentingan anggcta, sebabbagaimanapun anggota merupakan motor penggerak aktivitasorganisasi. Upaya strategis untuk melakukan antisipasi adalahdengan mengakomodasikan kepentingan-kepentingan anggotasecara terintagrasi dalam tujuan organisasi.
yang
yarg
C. STRATEGI PENGAKOMODASIAN KEPENTINGANPengakomodasian kepentingan merupakan upaya
fasilitas yang dibutuhkan anggota organisasi diorganisasi. Kepentingan ini bisa merupakan tujuantujuan utama, bisa pula tujuan yang lebih personaltidak terkait dengan tujuan organisasi. Dengankepentingan merupakan tujuan implisit anggotatidak diakomodir akan mengganggu keberlangsuperkembangan organisasi.
Secara eksplisit (formal) tujuan angguta organgerakan adalah sama. Perbedaan yang ada di antara angdisebabkan perbedaan posisi peran yang menjadimasing individu. Namun bila sudah masuk padaindividual akan mulai ditemukan kepentingan-berbeda yang bila berkembang bisa cenderung bersdengan tujuan utama, sehingga persamaan antar
tugas
gsi padantinganmenjadi
member!
luar tuji. an utamaikutan dari
kadangkata lain
apabilaigan dan
sasi satugota lebih
masing-rr otif-motif
kepentinganberangan
bisaan;;gota
JURNAL DAKWAH, Vol. X No. 1, Jan lari-Juni 2009
Mustboja: Problematika Kepentingan dalam Perumusan Tujuan Oi yanisasi Dakwah
yang perluorjganisasi.
realitas
iomitmenpada
terhadap;ota tidak
dalam^omitmen
produktifdari hal
ntingan-
berhenti pada tingkat tertentu.6
Hal tersebut merupakan masalahdipertimbangkan dalam perumusan tujuanPemahaman dan pengakomodasian terhadapkepentingan-kepentingan anggota kelompok perlu dipjerhatikansebab kepentingan yang terakomodasi akan menunjanganggota terhadap kelompoknya. Pengaruh tujuan kelompokproduktivitas tergantung pada komitmen anggotakelompok dan arah tujuannya,7 sehingga apabila angdapat menemukan kepentingan dirinya ketika bekerjasamakelompok maka akan berakibat pada hilangnyakelompok dan pada gilirannya kelompok menjadi tidakdalam upaya mencapai misinya. Alternatif antisipastersebut adalah dengan mengakomodasikan kepkepentingan yang timbul ke dalam rumusan tujuan.
1. Pengklasifikasian dan Pengakomodasian Tujuan
Tujuan organisasi ialah keadaan yang dikehendaki padyang akan datang yang senantiasa dikejar olehdapat direalisir.8 Keadaan yang dikehendaki dalam tujuan dakwahbukanlah tujuan (kepentingan)pimpinan atau pendindan bahkan bukan pula tujuan yag disadari oleh sasaraiiTujuan organisasi dakwah adalah keadaan masadikejar oleh organisasi sebagai kolektif agar dapatmasyarakat agamis sebagaimana diharapkan.
Pengakomodasian kepentingan-kepentingan darmasing komponen yang terlibat dan dilibatkan dalam(sebagaimana disebutkan sebelumnya), dapat dilakukanperumusan tujuan kelompok yang jelas bagi anggota-,Raven dan Rietsema menemukan dalam penelitikejelasan tujuan meningkatkan ketertarikan padadan komformitas anggota.9 Sehubungan dengan
i tugas to
a masaagar
jrgamsasidakwah.
depan yangc iujudkan
masmg-jrganisasi
denganar ggotanya.
bahwa:elompok
L hal itu
JURNAL DAKWAH, Vol. X No. 1, Januari-Juni 2009
Mtisthofa: Prvblematika Kepentingan dalam PermKltsan Tit/nan Orgallisasi Dakwak
perumusan tujuan dakwah akan dirasa tepat bila memakaipertimbangan-pertimbangan berdasarkan klasifikasi tujuan-tujuan yang jelas. R.C. Davis mengemukakan klasifikasi tujuanorganisasi10 yang dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Tujuan primer:
a. Tujuan-tujuan pengabdian:
1) Tujuan-tujuan organisasi :
(a) Umum
(b) Besar
(c) Kecil
(d) Perorangan
2) Tujuan-tujuan operasi dalam penyele
proyek tertentu:
(a) Perantara
(b) Terakhir
2. Kolateral:
a. Tujuan-tujuan sosial
b. Tujuan-tujuan pribadi:
1) Perseorangan
2) Kelompok
3. Sekunder:
a. Ekonomi
b. Efektivitas
Tujuan primer adalah tujuan utama organisa:primer merupakan alasan utama mengapa dibentuk
i. Tujuancrganisasi.
JURNAL DAKWAH, Vol. X No. 1, Jan :ari-Juni 2009
Musthofa: Probkmatika Kepentingan dalam Pentffiusan I'tt/uan Ot%allisa.w Dai
Tujuan pengabdian dalam tujuan primer adalah nilai-nilai tambahyang harus diberikan kepada masyarakat yang dalamdakwah adalah berupa upaya peningkatan keyakipengamalan ajaran agama yang diusahakan olehsebagai satu kesatuan. Tujuan pengabdian di lapanganin dipecah dalam tujuan-tujuan pengabdian umum, bdan perorangan sesuai lingkup kerja bidang yang yanatau diprioritaskan, misal upaya meningkatkan kberagama pada masyarakat miskin perkotaan, upayakeagamaan pada anak jalanan dan sebagainya.
Tujuan pengabdian di lapangan secara operadibedakan antara tujuan operas! perantara danterakhir. Tujuan operasi perantara adalah nilai-nilaiyang masih perlu diselesaikan oleh usaha (kerja)opersi perantara ini berfungsi menghasilkan produktertentu sebagai pengantar atau perantara padaberikutnya secara bertingkat. Tujuan opennilai hasil akhir yang dihasilkan oleh organisasi yangoleh organisasi baik berupa melanjutkan upayadiusahakan oleh "proyek" lain sebelumnya maupunprogram utuh yang dikerjakan secara menyeluruh
Tujuan kolateral adalah tujuan pokok organisasi tmenjadi hal utama. Tujuan-tujuan ini mengiringi tuju;Tujuan sosial kolateral maksudnya adalah rumusan tuberfungsi member! kontribusi kepada nilai-nihmasyarakat (dari pengaruh kegiatan-kegiatan oarti luas yang perlu untuk kebaikan masyarakat,tujuan membantu pemerintah dalam upaya m<kerukunan hidup beragama, pemboinaan agama bagipengguna jalan raya dan menciptakan ketertibansebagainya.
organisasinan dan
o|rganisasiorgamsaisar, kecil; ditekuni:sadaran
Ijjimbingan
tif dapattujuin operasi
hasil kerjaTujuan
pada fasesatu fase
ratif terakhir adalah nilai-i lihasilkan
telahrrjerupakan
tujuan.tapi tidakn primer,uan yangi umum
dalambetupa
iptakansyarakat
utnum dan
samp ai
Drganist .si)sepe rti
JURNAL DAKWAH, Vol. X No. 1, Januari-Juni 2009
organisasi
iac.1
Mmthofa: Prvbkmatika Kipentingall dalam Pen/mttsaK Tujuan Organisasi Dakwah
Tujuan kolateral pribadi-pribadi adalah nilai-nilai yang dicarioleh orang-orang secara individu dan kelornpok dalam organisasiuntuk diperoleh dan "dibagikan" di antara mereka sendiri.Individu-ondividu sebagai pribadi tentunya memiliki kepentinganpribadi yang ingin mereka peroleh. Hal tersebut perlu disadarijuga dalarn organisasi dakwah, walaupun pada tahap-tihap awalpendirian belum muncul masalah tujuan pribadi ini, nanjiun dalamperkembangan, sejalan dengan makin besamyakemungkinan akan muncul realitas kepentingan prib;ditunjang adanya sifat-sifat manusiawi anggota organdari sisi sumber daya manusia mereka dibutuhkan.agar diperoleh konsistensi kerja serta prestasi kerjamotivasi dan komitmen tinggi dari individu-\indi\menjalankan organisasi yaitu dengan mengkepentingan-kepentingan pribasi yang tentunya sepanjibatas norma yang disepakati atau disetujui.
Adapun tujuan sekunder berupa nilai-nilai yangdengan ekonomi dan efektivitas dalam mencapaiprimer dan tujuan-tujuan kolateral. Jadi peran tujuandalam rumusan tujuan dakwah adalah berupa teikepentingan tujuan primer secara optimal, yaituekonomis dan efektivitas dalam mencapai tujuan
Klasifikasi tersebut lebih menjelaskan tentangkepentingan yang mengikuti terbentuknya organisrangka menjadi "alat" untuk mencapai tujuan. Perumusorganisasi dakwah hendaknya menyadari kepkepentingan tersebut, sehingga dengan demikianakan kehilangan arah dalam proses perjalanan organisakata lain, dalam upaya perumusan tujuan yang konperlu diperhatikan dinamika yang mungkin berkembanj;para pengelola dan pelaksana organisasi maupun dari
organ .sasi
adatersebut
sasi yangUntuk itu,c iperlukan
idu yang;akomodasikan
ng batas-
berkaitantujuan-tujuan
sekundercapainya
be:~upa nilaiorganisasi.
kepentingan-si dalaman tujuanntingan-
tidak,i. Denganprehensifbaik dari
rr asyarakat
10 JURNAL DAKWAH, Vol. X No. 1, Jan jari-Juni 2009
Musthafa: ProbtemalikjJ Kepentingan dalam Pemrfiman '{ujuan O
"penikmat produk" organisasi dakwah dengimengorbankan tujuan dasar pembentukan organisasi
2. Defraksi Rumusan Tujuan Dakwah
•inisasi Dakjvah
in tidakdakwah.
Jangbekerj
dakwah
Sebagai organisasi yang terjun ke lingkungandiperbaiki tentunya dapat dikatakan organisasi inilingkungan yang kurang agamis (dan situasi ini akan dSecara teoritis, upaya pengubahan pada sasarandilakukan melalui berbagai proses, dari pendekatan soskomunikasi. Upaya radikal untuk pencapaian tujuantidak akan efektif bahkan akan ditinggal oleh pengiku
Di sisi lain bila organisasi keagamaan berhadapjinkehidupan yang tidak agamis maka mereka cendberusaha menyelamatkan anggota-anggotanya daritidak agamis) dengan menarik mereka sejauhkeramaian dunia tersebut; (2) melibatkan diri secara"pertempuran" melawan dunia itu dan berusaha
Dengan demikian bila ke dua hal tersebutjadi tujuan tujuan etik organisasi tidak sejalantujuan etik konvensional di masyarakat. Akibatnya alterjadi konflik terbuka antara kehidupan agamikehidupan duniawi, meskipun dari sisi kualitas anggotatidak diragukan lagi komitmen dan pengabdiannya(dan organisasi tentunya). Namun, realitas inibertentangan dengan misi dakwah dari organisasi itudakwah akan selalu berorientasi pada mengajak orangmengikuti dan mengamalkan ajaran agama denganuntuk kepentingan mereka sendiri. Oleh karena ititujuan dapat menjadi alternatif penyelesaian masalah
Defraksi tujuan adalah penyebaran tujuan utamabeberapa sub tujuan dalam rangka
dengtn
pada
mengakomodasikan
akanja pada
ubahnya).harus
al sampaiorganisasinya.
denganrung (1)
dunia (yangmurgkin dari
aktif dalammengi ibahnya.
disatukan bisatujuan-
can mulai3 denganorganisasi
agamatentunya
misiain untuk
bukani defraksiini.
menjadi
baik
JURNAL DAKWAH, Vol. X No. 1, Januari-Juni 2009
Musthofa: Prvblvmatika Ktpentinpan dalam Pemmusan Tujuafi Ojgamsasi Dakivah
sub 't dalam
tujuanmemeli|iara dan
tujuanik terusik
a posisi
kepentingan-kepentingan komponen yang terlib;organisasi yang terbentuk. Defraksi tujuan dakwah kedakwah diperlukan untuk menyelamatkan,membesarkan organsasi dalam mencapai tujuan. Defralakan menjadikan tujuan pokok organisasi tidak banyioleh kepentingan-kepentingan bahkan akan terangkat padasentral organisasi dikarenakan adanya kepentingan-kepentinganyang tertata dan tersalurkan.
Laporan penelitian Amitai Etzioni12 mensinyalir bahwaorganisasi-organisasi yang mempunyai beberap i tujuancenderung mencapai tujuan secara terpisah dan hasilnya jauhlebih efektif dan efisien dibanding dengan organisasi pada kategorisama yang hanya mengejar satu tujuan. Sebagai conto i, banyakditemukan rumah sakit yang berkualitas ternyata me:niliki tigasasaran yaitu terapi (tujuan pelayanan pengobatan), riset (tujuanpengembangan ilmu pengetahuan) dan pendidikan (tujuanpendidikan bidang kedokteran), sedang rumah sakit y^Jig hanyamemberi pelayanan di bidang penyembuhan penyakit sajabiasanya mutu pelayanannya rendah. Juga diteriukan dilapangan bahwa organisasi keagamaan yang memberikanpelayanan di daerah golongan menengah (secara ekonomi) diAmerika Serikat dapat dikatakan hampir tidak memeruhi tugasspiritual bila tanpa didukung oleh tujuan sosial tambahiin, karenajustru tujuan sosial inilah yang menyebabkan para oartisipansetidak-tidaknya pada tahap permulaan, lebih tertirik padaorganisasi keagamnaan yang memiliki dua tujtan. Jadimasyarakat yang mendukung upaya penyebaran agama. temyatajuga bersama-sama mengharapkan sesuatu selain itu.
Walaupun demikian defraksi tujuan tersebut bukan berartiakan meredam konflik sepenuhnya. Berbagai tujuan 3'ang akandicapai oleh organisasi sering kali menimbulkan berbagai tuntutan
12 JURNAL DAKWAH, Vol. X No. 1, Jan lari-Juni 2009
Mwtbofa: Prvblematika Kepentingati dalam Pemmusan Tujuan Oi zamsasi Dakifah
tiaa
; melakukai kegiatan(r skrutmen)
selayanansumber
tanggunga tujuan
i, makaaerhatian.
sosial" dengan
. jamman
yang akhirnya akan membebani organisasi sendiri. Konflik initimbul pada umumnya menyangkut masalah sarana, waktu,maupun sumber daya yang akan dialokasikan pada tia n-tiap subtujuan.
Suatu organisasi dakwah memang dapatpelayanan sosial pendamping dalam rangka menarikmasyarakat sasaran dakwah. Namun apabila kegiatansosial tersebut kemudian lebih banyak menghabiskatldaya dengan legitimasi agama atau berubah menjadijawab utama para pelaksana organisasi (bukannjorganisasi dakwah yang menjadi tanggung jawab menupaya mencapai tujuan utama akan kurang mendapatBelum lagi bila ditinjau dari masalah kebutuhanekonomi para aktivis organisasi antara bagian "basali"kering" akan terjadi tarik menarik kepentingan.
Hal tersebut menjelaskan bahwa penyebaran tujuan menjadiberbagai sub tujuan yang akomodatif pada anggotn-anggotakelompok bukan langkah akhir dalam perumusan tujuan.Rumusan tujuan masih perlu disempurnakan denganmengkonstruksi sub-sub tujuan menjadi satu kesatuan entitasyang saling membutuhkan. Hal tersebut akan mengarahkan tatakerja yang interdependen antar sub tujuan. Hare pan darikonstruksi interdependensi ini adalah terciptanya kohesikelompok dan kohesi ini akan berfungsi meningkatkan motivasikelompok pada anggota dan akan dapat mengeliminir motivasiindividualistik sehingga hasrat para anggota untuk berhasilmencapai tujuan menjadi makin kuat.13
Demikian pula dengan penyusunan skala prioritas yang jelas.Upaya ini akan menjadikan kepentingan relatif berbagai subtujuan dan penempatan individu aktivis pelaksana organisasisesuai dengan minat dan kemampuan pengabdiannyE. maupun
JURNAL DAKWAH, Vol. X No. 1, Januari-Juni 2009 13
adalahditetapkan
terdapatuan ini.14
dengandari
terjaditidak
Musthofa: Pn>bkmatik.a Kepentinpan dalam Perumusan 'I'ujuan Organisasi Dakwab
kebutuhan psikologisnya dapat bermanfaat untuk meng;antisipasikecenderungan konflik.
Kemungkinan konflik lain dari defrakst tujuan ikonflik yang berkaitan dengan mlai-nilat dasar yangdalam rumusan tujuan. Wheelan menjelaskan bahwsdua tipe konflik yang berkaitan dengan nilai-nilai tujPertama, principle conflict, yaitu konflik yang berkaitandengan ketidaksetujuan pada nilai-nilai dasar (basic values)organisasi. Kedua, communal conflict, yaitu konflikketika telah terjalin kesepakatan pada basic values, tejtapipada spesifikasinya.
Principle conflict akan banyak berakibat padahubungan antar anggota kelompok bahkan dapatperpecahan antar anggota kelompok. Sebaliknya,conflict lebih dapat meningkatkan kohesi antar anggotasebab dalam proses konflik dalam communal conflictkondisi saling meyakinkan dan menjelaskan posisidasar yang menjadi prinsip organisasi dan salingnilai-nilai konsensus mereka.15 Untuk iru perumusandasar dalam tujuan kelompok menjadi tuntutansoliditas satu organisasi.
Akhirnya, sehubungan dengan penjelasan Wheelai tersebutdapat dipahami bahwa dalam organsasipada pelayanan masyarakat, defraksi tujuan menjadpenting dalam meningkatkan kohesi kelompok sepannilai dasar organisasi dakwah tersebut telah disepakatdan selalu menjadi acuan dasar dalam dinamika pengorganisasi dakwah. Defraksi tujuan dapat menjadi alterr atif upayaprefentif untuk antisipasi ketegangan dan konflikantar anggota kelompok dengan tetap memahamikeperitingan intrinsik individu dan meskipun mjasth
i dakwah yang fo :rorientasisarana
ang nilai-:i anggotasmbangan
kepe
kerf ngganganmeng akibatkan
communalrcelompok,ni terjadinilai-nilai
:annilai-nilai
bagi
men gingatka
dasar
kepentinganntingan-
ada
14 JURNAL DAKWAH, Vol. X No. 1, Jan jari-Juni 2009
Musthoja: Prvhlematika Kepentingan dalam Pemmusan Tujuan Of vailisasi Dakwah
kemungkinan terdapat beberapa ketegangan, naimm defraksitujuan akan lebih efektif dan efisien dibanding organ sasi yangberjalan lurus pada satu tujuan.
iwal dariitu
sasaran
a.
b.
D. KESIMFULAN
1. Tujuan ideal dalam dakwah ideal sebagai titikaktivitas organisasi merupakan kepentingan dakwahsendin yang melibatkan kepentingan agama dardakwah.
2. Kepentingan-kepentingan yang muncul seiring terbentuk danberoperasinya organisasi dakwah dalam rangka tujusn dakwahadalah:
Kepentingan eksistensi organisasi dakwah.
Kepentingan individu pelaksana dan relawsorganisasi, baik kepentingan ideal maupun
c. Kepentingan masyarakat sasaran dakwah yarkepentingan di luar kepentingan untukpelayanan dakwah.
Kepentingan-kepentingan praktis yang berkembang dalamorganisasi dakwah bila terabaikan dan tidak terakorr odir akanmembawa kepada pergeseran tujuan pokok organisas i dakwah
Defraksi rumusan tujuan organisasi dakwahsatu alternatif mengakomodasikan dan(menyalurkan) kepentingan-kepentingan tersebuttujuan dakwah menjadi sub-sub tujuan akan efpencapaian tujuan organisasi apabila dikembangkankonstruksi interdependensi antar sub tujuantersebut.
i merupakan
1 Etzioni, Organisasi-organisasi Modern, terj. SuryatimUniversitas Indonesia Press, 1990), him. 7.
in dalampra^matis.
g berupantiendapat
salahmengelola
Defraksiektif bagi
dengandaakwah
(Jakarta:
JURNAL DAKWAH, Vol. X No. 1, Januari-Juni 2009 15
Musthofa: Pmblematika Kepentingan dalam Perumman lifjuan Organisasi Dakwab
2 Winardi, Asas-asasManajemen, (Bandung: Mandarmaju, 1990), him. 260.
3 Forsyth, An Introduction to Group Dynamics. Pacific Grove, (California:Brook/Cole Publishing Company, 1983), him. 410.
4 Van Lange dan De Dreu, "Social Interaction: Cooperation andCompetition", dalam Hewstone dan Stroebe (eds.), Introduction to SocialPsychology, (Oxford: Blackwell Publishers Inc., 2001), him. 346.
5 Etzioni, op.cit, him. 17.6 Panglaykim, Manajemen: Suatu Pengantar, (Jakarta: Ghali
1986).
7 Forsyth, op.cit,, him. 408.8 Etzioni, op.cit, him. 89 Wheelan, Group Processes: a Developmental Perspective, (Bos
Bacon, 1994), hmn. 87.10 Manullang, Dasar-dasar Manajemen, (Jakarta: Ghalia Indor
him. 60.11 Nothingham, Agama dam Masyarakat, terj. Abdul Muis
(Jakarta: Rajawali, 1985), him. 145.12 Etzioni, op.cit., him. 21.13 Forsyth, loc.cit.14 Wheelan, op.cit, him. 71.15 Ibid.
i Indonesia,
ton: Allyn &
esia, 1988),
Naharong,
16 JURNAL DAKWAH, Vol. X No. 1, Jan ari-Juni 2009
Musthqfa: Prvbkmatika Kepentingan dalam Perumman Tujuan Or ?aflisasi Dak.
DAFTAR PUSTAKA
Etzioni, A., Organisasi-organisasi Modern, terj. Suiyatim, Jakarta:Universitas Indonesia Press, 1990.
Forsyth, An Introduction to Group Dynamics, Pacific Grove,California: Brook/Cole Publishing Company, 1983.
Manullang, M., Dasar-dasar Manajemen, Jakarta: GhaliaIndonesia, 1988.
Nothingham, Elizabeth K., Agama dan Masyarakat, tcrj. AbdulMuis Naharong, Jakarta: Rajawali, 1985.
Panglaykim, Manajemen: Suatu Pengantar, Jakarta: GhaliaIndonesia, 1986.
Van Lange, P.A.M dan De Dreu, K.W., "Social InteractionCooperation and Competition", dalam Hews tone M. dan Stroebe,W (eds.), Introduction to Social Psychology, Oxford: BlackwellPublishers Inc., 2001.
Wheelan, S., A Group Processes: a Developmental Perspective,Boston: Allyn & Bacon, 1994.
Winardi, Asas-asas Manajemen, Bandung: Mandarmaj i, 1990.
JURNAL DAKWAH, Vol. X No. 1, Januari-Juni 2009 17