NILAI MORAL PADA NASKAH DRAMA SALAH TEMPAT KARYA …

207
i NILAI MORAL PADA NASKAH DRAMA SALAH TEMPAT KARYA OKIE RENDRA RAKASIWI DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA SKRIPSI Disusun sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Oleh Asmini NIM 132110004 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOREJO 2017

Transcript of NILAI MORAL PADA NASKAH DRAMA SALAH TEMPAT KARYA …

Page 1: NILAI MORAL PADA NASKAH DRAMA SALAH TEMPAT KARYA …

i

NILAI MORAL PADA NASKAH DRAMA SALAH TEMPAT

KARYA OKIE RENDRA RAKASIWI

DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARANNYA

DI KELAS XI SMA

SKRIPSI

Disusun sebagai Salah Satu Syarat

untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

Asmini

NIM 132110004

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOREJO

2017

Page 2: NILAI MORAL PADA NASKAH DRAMA SALAH TEMPAT KARYA …

ii

Page 3: NILAI MORAL PADA NASKAH DRAMA SALAH TEMPAT KARYA …

iii

Page 4: NILAI MORAL PADA NASKAH DRAMA SALAH TEMPAT KARYA …

iv

Page 5: NILAI MORAL PADA NASKAH DRAMA SALAH TEMPAT KARYA …

v

MOTO DAN PERSEMBAHAN

MOTO

“Barangsiapa bertakwa pada Allah niscaya Dia akan membukakan jalan keluar

baginya. Dan Dia memberinya rezeki dari arah yang tidak ia sangka. Dan siapa

saja yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah mencukupkan (keperluan)

baginya, Sesungguhnya Allah melaksanakan kehendak-Nya, Sungguh Dia

telah mengadakan ketentuan untuk tiap-tiap sesuatu” (QS. Ath-Thalaq:2-3).

PERSEMBAHAN

Bismilahirohmanirohiim..

Segala puji dan syukur kupersembahkan pada

Tuhan penguasa alam atas segala nikmat dan

karunia yang telah Allah berikan. Alhamdulillah

hanya atas izin dan karuniaNyalah maka skripsi ini

dapat dibuat dan selesai. Skripsi ini penulis

persembahkan kepada kedua orang tua tercinta,

beliau adalah Bapak Kasiman dan Ibu Ngadiyah,

yang telah memberikan dukungan moril maupun

materi serta doa yang tiada henti untuk kesuksesan

saya. Ucapan terimakasih saja tidak pernah cukup

Page 6: NILAI MORAL PADA NASKAH DRAMA SALAH TEMPAT KARYA …

vi

untuk membalas kebaikan orang tua, karena itu

terimalah persembahan bakti dan cinta ku untuk

kalian bapak ibuku.

Hadiah untuk:

1. kakak-kakakku tercinta Sutrisno, Aswati, dan

Inawati yang telah memberikan dukungan moril

maupun materi, nasihat, doa, dan arahan dalam

keadaan apapun. Terimakasih banyak;

2. sahabat-sahabatku: Utami Puji Lestari, Nurul

Khikmah, Rahmi Handayani Bassir, Rikha

Andriyani, Yuli Nirwanti dan Yuriska. yang

selalu memberikan dukungan semangat positif

serta doanya;

3. teman-teman seperjuangan PBSI 8 A angkatan

2013/2014, teman-teman PPL 2016 SMK N 1

Batik Sakti Kebumen, dan teman-teman KKN

2017 kelompok 28 Desa Wonosari, Ngombol.

Serta seluruh teman-teman Program Studi

Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.

Page 7: NILAI MORAL PADA NASKAH DRAMA SALAH TEMPAT KARYA …

vii

PRAKATA

Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kepada Allah Swt. atas

limpahan rahmat, karunia, dan hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi

yang berjudul “Nilai Moral pada Naskah Drama Salah Tempat Karya Okie

Rendra Rakasiwi dan Rencana Pelaksanaan Pembelajarannya di Kelas XI SMA”

dengan lancar. Skripsi ini penulis susun sebagai salah satu syarat memperoleh

gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia,

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Purworejo.

Penulis menyadari bahwa keberhasilan pelaksanaan penelitian ini tidak

lepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan

rasa terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada.

1. Rektor Universitas Muhammadiyah Purworejo yang telah memberikan

kesempatan kepada penulis untuk belajar di Universitas Muhammadiyah

Purworejo dari awal sampai akhir studi;

2. Dekan FKIP Universitas Muhammadiyah Purworejo yang telah memberikan

izin dan rekomendasi kepada penulis untuk menyusun penelitian dan

pengumpulan data dalam penyusunan skripsi ini;

3. Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Drs. H. Bagiya,

M.Hum, selaku dosen pembimbing I yang telah banyak membimbing dan

mengarahkan dengan penuh kesabaran dan tidak mengenal lelah, serta

Page 8: NILAI MORAL PADA NASKAH DRAMA SALAH TEMPAT KARYA …

viii

mengoreksi skripsi ini dengan penuh ketelitian sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini;

4. Suci Rizkiana, M.Pd. selaku dosen pembimbing II yang telah meluangkan

waktu untuk membimbing dengan sabar sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi ini;

5. Dosen PBSI yang telah memberikan bekal dan dorongan terhadap penulis

selama kuliah di Universitas Muhammadiyah Purworejo;

6. Berbagai pihak yang telah memberikan motivasi dan semangat kepada penulis

dalam menyelesaikan studi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.

Penulis hanya dapat berdoa semoga Allah Swt. memberikan balasan atas

budi baik yang telah diberikan. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi penyusun ,

pembaca, dan bagi guru dalam pembelajaran menganalisis nilai moral pada

naskah drama di Sekolah Menengah Atas.

Purworejo, 29 Agustus 2017

Penulis,

Asmini

Page 9: NILAI MORAL PADA NASKAH DRAMA SALAH TEMPAT KARYA …

ix

ABSTRAK

Asmini. 2017. “Nilai Moral pada Naskah Drama Salah Tempat Karya Okie

Rendra Rakasiwi dan Rencana Pelaksanaan Pembelajarannya di Kelas XI SMA”.

Skripsi. Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Universitas

Muhammadiyah Purworejo.

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) unsur intrinsik; (2)

nilai moral naskah drama Salah Tempat karya Okie Rendra Rakasiwi; dan (3)

rencana pelaksanaan pembelajaran dengan materi nilai moral pada naskah drama

Salah Tempat karya Okie Rendra Rakasiwi di kelas X1 SMA.

Objek penelitian ini adalah unsur intrinsik dan nilai moral naskah drama

Salah Tempat karya Okie Rendra Rakasiwi, dengan fokus penelitian nilai moral

naskah drama Salah Tempat karya Okie Rendra Rakasiwi yang meliputi nilai

moral hubungan manusia dengan Tuhan, hubungan manusia dengan manusia lain,

dan hubungan manusia dengan diri sendiri dan rencana pelaksanaan

pembelajarannya di kelas XI SMA. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik

studi pustaka dan teknik observasi. Teknik analisis data dilakukan dengan

menggunakan metode analisis isi dan dalam penyajian hasil analisis digunakan

metode informal.

Berdasarkan hasil penelitian bahwa (1) unsur intrinsik dalam naskah

drama Salah Tempat karya Okie Rendra Rakasiwi sebagai berikut (a) tema;

amanah dan tanggung jawab; (b) tokoh utama: Tuan Maruk berwatak: ambisius,

pekerja keras, serakah, dan beberapa tokoh lainnya yang dapat mendukung cerita;

(c) alur: alur maju dan alur mundur, (d) latar tempat: di rumah sakit, ruang

keluarga, ruang kerja, dan ruang periksa; latar waktu (pagi hari, siang hari, malam

hari); latar sosial: seorang Ayah, Ibu, Pejabat, Dokter, (e) sudut pandang: persona

“Aku”; (2) nilai moral dalam naskah drama Salah Tempat terdiri dari: (a) nilai

moral hubungan manusia dengan Tuhannya meliputi: berdoa, bersyukur, taubat,

(b) nilai moral hubungan manusia dengan dirinya sendiri meliputi: kejujuran,

menyadari kesalahan, menghargai waktu, dan (c) nilai moral hubungan manusia

dengan manusia lain meliputi: sayang keluarga, meminta maaf, sikap

kekeluargaan, mengingatkan orang lain; (3) rencana pelaksanaan pembelajaran

naskah drama Salah Tempat di kelas XI SMA dilaksanakan dengan KD 3.1

Memahami struktur dan kaidah teks film drama baik melalui lisan maupun tulisan

dan indikator mampu mengidentifikasi unsur intrinsik dan nilai moral drama;

tujuan pembelajaran siswa dapat menganalisis unsur intrinsik dan nilai moral

drama; bahan pembelajarannya yaitu naskah drama; metode pembelajarannya

menggunakan ceramah, diskusi, tanya jawab, dan penugasan; langkah-langkah

pembelajarannya meliputi kegiatan awal, inti dan, penutup,

Kata kunci: nilai moral, drama, dan skenario pembelajaran di SMA.

Page 10: NILAI MORAL PADA NASKAH DRAMA SALAH TEMPAT KARYA …

x

DAFTAR ISI

Halaman

JUDUL ............................................................................................................. i

PERSETUJUAN .............................................................................................. ii

PENGESAHAN ............................................................................................... iii

PERNYATAAN ............................................................................................... iv

MOTO DAN PERSEMBAHAN ..................................................................... v

PRAKATA ....................................................................................................... vii

ABSTRAK ....................................................................................................... ix

DAFTAR ISI .................................................................................................... x

DAFTAR TABEL ............................................................................................ xii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xiii

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ............................................................. 1

B. Penegasan Istilah ........................................................................ 5

C. Identifikasi Masalah ................................................................... 6

D. Batasan Masalah .................................................................. ...... 7

E. Rumusan Masalah ....................................................................... 7

F. Tujuan Penelitian ........................................................................ 7

G. Manfaat Penelitian ..................................................................... 8

H. Sistematika Skripsi ..................................................................... 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KAJIAN TEORETIS ..................... 11

A. Tinjauan Pustaka ......................................................................... 11

1. Kajian Buku ............................................................................ 11

2. Hasil Penelitian yang Relevan ................................................ 12

B. Kajian Teoretis ............................................................................ 15

1. Pengertian Naskah Drama ...................................................... 16

2. Jenis-Jenis Drama ................................................................... 16

3. Unsur Intrinsik Drama ............................................................ 17

4. Nilai Moral dalam Karya Sastra............................................... 26

5. Pembelajaran Sastra di SMA .................................................. 29

6. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran di kelas XI SMA............ 34

BAB III METODE PENELITIAN ................................................................ 43

A. Subjek Penelitian ........................................................................ 43

B. Objek Penelitian .......................................................................... 43

C. Fokus Penelitian ......................................................................... 44

D. Data dan Sumber Data ................................................................ 44

E. Instrumen Penelitian ................................................................... 45

F. Teknik Pengumpulan Data .......................................................... 45

Page 11: NILAI MORAL PADA NASKAH DRAMA SALAH TEMPAT KARYA …

xi

G. Teknik Analisis Data .................................................................. 46

H. Teknik Penyajian Hasil Analisis ................................................. 46

BAB IV PENYAJIAN DAN PEMBAHASAN DATA ................................. 47

A. Penyajian Data ............................................................................ 47

B. Pembahasan Data ........................................................................ 51

BAB V PENUTUP ......................................................................................... 96

A. Simpulan ..................................................................................... 96

B. Saran ........................................................................................... 99

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 12: NILAI MORAL PADA NASKAH DRAMA SALAH TEMPAT KARYA …

xii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Data Unsur Intrinsik Naskah Drama Salah Tempat Karya Okie Rendra

Rakasiwi ........................................................................................................... 47

Tabel 2. Data Dialog Naskah Drama Salah Tempat Karya Okie Rendra Rakasiwi 49

Tabel 3. Data Akting Naskah Drama Salah Tempat Karya Okie Rendra Rakasiwi 50

Tabel 4. Data Nilai Moral Naskah Drama Salah Tempat Karya Okie Rendra

Rakasiwi ........................................................................................................... 50

Page 13: NILAI MORAL PADA NASKAH DRAMA SALAH TEMPAT KARYA …

xiii

DAFAR LAMPIRAN

Lampiran 1: Skenario Naskah Drama Salah Tempat Karya Okie Rendra Rakasiwi

Lampiran 2: Silabus

Lampiran 3: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Lampiran 4: Kartu Pencatat Data

Lampiran 5: Kartu Bimbingan

Page 14: NILAI MORAL PADA NASKAH DRAMA SALAH TEMPAT KARYA …

14

BAB I

PENDAHULUAN

Pada bab ini dikemukakan beberapa subbab: latar belakang

masalah, penegasan istilah, identifikasi masalah, batasan masalah,

rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika

skripsi.

A. Latar Belakang

Karya sastra pada dasarnya merupakan penjelmaan atau pemikiran

seorang pengarang tentang gambaran pengalaman kehidupannya. Dalam

pembuatan karya sastra, pengarang selalu menggunakan imajinasi yang

kuat untuk menciptakan suatu karya sastra baru (Nurgiyantoro, 2012: 3).

Sebuah karya sastra ditulis oleh pengarang bertujuan untuk menawarkan

model kehidupan yang diidealkan sehingga karya sastra membawa

pandangan filosofis, serta ajaran hidup yang diyakini pengarangnya. Jadi,

apapun bentuk karya sastra tersebut tidak akan terlepas dari manusia dan

kehidupannya.

Drama adalah karya yang memiliki daya rangsang cipta, rasa, dan

karsa yang amat tinggi. Dalam drama terkandung dua aspek, yakni aspek

positif dan aspek negatif. Aspek positif drama, yaitu: (1) drama sebagai

sarana untuk melukiskan konflik baik itu konflik sosial, dilema moral, dan

permasalahan kehidupan untuk diambil pelajaran; (2) aktor-aktor dalam

drama membuat perhatian penonton pada tokoh protagonis lakon, untuk

Page 15: NILAI MORAL PADA NASKAH DRAMA SALAH TEMPAT KARYA …

15

dapat merasakan dan menghayati jalan ceritanya; (3) melalui drama

tragedi, penonton dapat belajar bagaimana hidup dengan dengan penuh

derita sehingga mengajarkan dan memberikan wawasan mengenai

ketabahan; (4) melalui drama komedi, penonton dapat belajar menikmati

peluapan gelak tawa sebagai sarana hiburan; (5) melalui melodrama dapat

memperluas imajinasi kita sehingga drama dapat menjadi fungsi terapis;

(6) para psikiatris dapat menggunakan psikodrama sebagai sarana yang

efektif untuk membuat pasien mengingat kembali pengalaman

masalalunya; (7) melalui sosiodrama dapat menjadi sarana untuk membuat

masyarakat menyimpulkan identitas fiksional yang serupa, terjadi dalam

suatu keluarga dan suatu kelompok. Selanjutnya, aspek negatif drama di

antaranya; (1) drama yang memuat kekerasan dan adegan seksual,

terkadang dapat memicu untuk meniru; (2) dalam drama seringkali

memperdaya pelaku untuk saling berkasih-kasihan di luar panggung; (3)

drama yang sedih, memengaruhi penonton harus menjiwai kesedihan

(Endraswara, 2014: 13).

Naskah drama sebagai salah satu bentuk karya sastra merupakan

satu kesatuan teks yang memuat kisah. Naskah adalah karya fiksi yang

memuat kisah atau lakon yang terbagi atas babak dan adegan-adegan.

Pementasan drama merupakan karya kolektif yang dikoordinasikan oleh

sutradara (Endraswara, 2014: 37-38).

Naskah drama sebagai karya sastra senantiasa menawarkan pesan

moral yang berhubungan dengan sifat luhur kemanusiaan untuk

Page 16: NILAI MORAL PADA NASKAH DRAMA SALAH TEMPAT KARYA …

16

memperjuangkan hak dan martabat manusia. Sifat-sifat kemanusiaan

tersebut pada hakikatnya bersifat universal, artinya sifat-sifat itu dimiliki

dan diyakini kebenarannya oleh manusia. Pada hakikatnya pesan moral

yang terkandung dalam karya sastra lebih menitikberatkan pada sifat

kodrati manusia yang hakiki, bukan pada aturan-aturan yang dibuat,

ditentukan, dan dihakimi manusia (Nurgiyantoro, 2012: 322).

Pada saat ini kerusakan moral makin meluas. Namun, kerusakan

moral sudah terjadi pada zaman dahulu. Banyak sekali para pakar agama

dan pendidikan yang membahas tentang kerusakan moral di Indonesia

khususnya. Di era globalisasi seperti sekarang ini, teknologi semakin

canggih dan banyak sekali kemudahan yang terdapat di dalamnya. Oleh

karena itu, pengaruh budaya barat yang tidak sesuai dengan budaya

Indonesia membuat sebagian masyarakat berperilaku negatif sehingga

meresahkan berbagai lapisan masyarakat.

Melihat adanya penurunan nilai moral di Indonesia, pembelajaran

moral mulai diintegrasi dalam semua bidang studi. Pembelajaran moral

dapat diterapkan melalui kegiatan-kegiatan di luar pengajaran. Dalam hal

ini, penanaman moral dapat dilakukan dengan membahas mengenai nilai-

nilai hidup yang dikembangkan pada pembelajaran bahasa Indonesia,

untuk disampaikan mengenai nilai moral yang ada. Salah satunya dengan

mengupas nilai-nilai hidup atau moral yang terkandung dalam karya sastra

(naskah drama).

Page 17: NILAI MORAL PADA NASKAH DRAMA SALAH TEMPAT KARYA …

17

Naskah drama Salah Tempat karya Okie Rendra Rakasiwi

merupakan salah satu naskah drama yang isinya sangat baik untuk

pembelajaran moral, termasuk siswa SMA. Di dalamnya mengajarkan

kepada pembaca, yaitu tentang problematika kehidupan dan kejujuran

dalam memegang amanah.

Kelebihan pada naskah drama Salah Tempat karya Okie Rendra

Rakasiwi sudah dipentaskan pada tahun 2012, dan 2013 di Universitas

Muhammadiyah Purworejo. Okie Rendra Rakasiwi juga sudah mempunyai

beberapa karya naskah drama yakni, naskah drama Demam Berdarah I

(2011), Bukan Salah Kartini, Demam Berdarah II, Salah Tempat I (2012),

Bingkai Kerinduan dan Bukan Salah Kartini II (2013), dan Salah Tempat

II (2014) dan naskah drama tersebut sudah dipentaskan.

Naskah drama Salah Tempat karya Okie Rendra Rakasiwi

merupakan salah satu naskah drama yang bernuansa pendidikan yang

sangat baik untuk perkembangan nilai moral sehingga sangatlah relevan,

apabila diajarkan kepada siswa SMA sebagai pembelajaran di sekolah

sebagai pembentukan kepribadian dan untuk meningkatkan apresiasi

terhadap karya sastra. Melalui pembelajaran sastra di sekolah, pemberian

materi tentang karya sastra merupakan upaya pembinaan kepada anak

didik untuk menambah kecintaan terhadap karya sastra sehingga dapat

membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat.

Berdasarkan uraian di atas, peneliti memilih judul “Nilai Moral

pada Naskah Drama Salah Tempat Karya Okie Rendra Rakasiwi dan

Page 18: NILAI MORAL PADA NASKAH DRAMA SALAH TEMPAT KARYA …

18

Rencana Pelaksanaan Pembelajarannya di Kelas XI SMA” sebagai objek

kajian dalam penelitian ini yang selanjutnya dijadikan materi pembelajaran

sastra di SMA. Penulis mengangkat judul tersebut dengan alasan sebagai

berikut.

1. Sebagai calon pendidik, penulis merasa perlu untuk memahami dan

mengenal pembelajaran sastra sehingga dapat menjadikan bekal

menjadi guru yang berkompeten.

2. Dalam naskah drama ini terdapat pembelajaran mengenai kehidupan

yang dapat ditanamkan sebagai pelajaran mengenai realita kehidupan,

sehingga dapat menjadi suri tauladan bagi pembaca dan juga para

pelajar.

3. Nilai-nilai moral yang terdapat pada naskah drama ini, dapat di-

relevansikan untuk menjadi pembelajaran di Sekolah.

B. Penegasan Istilah

Skripsi ini berjudul “Nilai Moral pada Naskah Drama Salah

Tempat karya Okie Rendra Rakasiwi dan Rencana Pelaksanaan

Pembelajarannya di Kelas XI SMA”. Berkaitan dengan judul skripsi

tersebut, peneliti menegaskan beberapa istilah sebagai berikut.

1. Nilai moral merupakan peraturan-peraturan tingkah laku dan adat

istiadat seseorang individu dari suatu kelompok yang meliputi

perilaku, tata krama yang menjunjung budi pekerti dan nilai susila

(Ginajar, 2012: 59).

Page 19: NILAI MORAL PADA NASKAH DRAMA SALAH TEMPAT KARYA …

19

2. Naskah drama sebagai salah satu bentuk karya sastra tidak hanya

bernilai estetik semata. Di dalamnya terkandung pandangan hidup

pengarang, dan ajaran-ajarannya terkandung pesan moral. Moral

merupakan sesuatu yang ingin disampaikan oleh pengarang kepada

pembaca melalui cerita (Nurgiyantoro, 2012: 320).

3. Pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun dari unsur

manusia, material, fasilitas, perlengkapan dan prosedur yang saling

memengaruhi tujuan pembelajaran (Hamalik, 2014: 57).

4. Rencana pelaksanaan pembelajaran atau RPP adalah rencana prosedur

pembelajaran untuk mencapai kompetensi dasar yang ditetapkan dalam

silabus (Kunandar, 2011: 263).

Berdasarkan penegasan istilah tersebut, maksud dari judul “Nilai

Moral pada Naskah Drama Salah Tempat Karya Okie Rendra Rakasiwi

dan Rencana Pelaksanaan Pembelajarannya di Kelas XI SMA” adalah

penelitian terhadap unsur instrinsik, nilai moral yang ada pada Naskah

Drama Salah Tempat Karya Okie Rendra Rakasiwi dan Rencana

Pelaksanaan Pembelajarannya di Kelas XI SMA.

C. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan dalam latar belakang

masalah di atas, identifikasi masalah yang diajukan dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut:

Page 20: NILAI MORAL PADA NASKAH DRAMA SALAH TEMPAT KARYA …

20

1. unsur instrinsik pada naskah drama Salah Tempat karya Okie Rendra

Rakasiwi.

2. nilai moral yang terdapat pada naskah drama Salah Tempat karya

Okie Rendra Rakasiwi.

3. rencana pelaksanaan pembelajaran naskah drama Salah Tempat karya

Okie Rendra Rakasiwi dengan nilai moral sebagai bahan pembelajaran

di kelas XI SMA.

D. Batasan Masalah

Peneliti membatasi penelitian ini pada nilai moral naskah drama

Salah Tempat karya Okie Rendra Rakasiwi dan rencana pelaksanaan

pembelajarannya di kelas XI SMA.

E. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas rumusan masalah

penelitian ini sebagai berikut.

1. Bagaimanakah unsur instrinsik pada naskah drama Salah Tempat karya

Okie Rendra Rakasiwi?

2. Bagaimanakah nilai moral yang terdapat pada naskah drama Salah

Tempat Karya Okie Rendra Rakasiwi?

3. Bagaimanakah rencana pelaksanaan pembelajaran naskah Salah

Tempat karya Okie Rendra Rakasiwi dengan nilai moral sebagai

bahan pembelajaran di kelas XI SMA?

Page 21: NILAI MORAL PADA NASKAH DRAMA SALAH TEMPAT KARYA …

21

F. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan penelitian ini adalah

untuk mendeskripsikan:

1. unsur instrinsik pada naskah drama Salah Tempat karya Okie Rendra

Rakasiwi;

2. nilai moral yang terdapat pada naskah drama Salah Tempat karya Okie

Rendra Rakasiwi; dan

3. rencana pelaksanaan pembelajaran pembelajaran naskah drama Salah

Tempat karya Okie Rendra Rakasiwi dengan nilai moral sebagai bahan

pembelajaran di kelas XI SMA.

G. Manfaat Penelitian

Selain memiliki tujuan di atas, hasil penelitian ini dapat bermanfaat

secara teoretis dan praktis. Manfaat tersebut diuraikan sebagai berikut ini.

a. Segi Teoretis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan

bagi dunia pendidikan sastra dalam hal pemilihan bahan ajar serta

memberikan pengetahuan dalam mengkaji nilai moral yang terdapat

pada karya sastra, khususnya naskah drama. Penelitian ini diharapkan

dapat memberikan sumbangan terhadap perkembangan karya sastra,

terutama karya sastra yang banyak mengandung nilai moral.

Page 22: NILAI MORAL PADA NASKAH DRAMA SALAH TEMPAT KARYA …

22

b. Segi Praktis

Bagi peneliti, penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat

bagi guru maupun siswa dalam pembelajaran drama.

1) Bagi guru, penelitian ini dapat menambah salah satu bahan ajar

dalam pembelajaran sastra dalam menanamkan nilai-nilai

moral kepada siswa.

2) Bagi siswa, penelitian ini dapat memberikan pengalaman atau

wawasan untuk merangsang kepekaan siswa terhadap ajaran

nilai moral yang terdapat dalam karya sastra khususnya naskah

drama.

H. Sistematika Skripsi

Skripsi ini berjudul “Nilai Moral pada Naskah Drama Salah

Tempat Karya Okie Rendra Rakasiwi dan Rencana Pelaksanaan

Pembelajarannya di Kelas XI SMA” yang terdiri dari tiga bagian, meliputi

(1) bagian awal, (2) bagian isi, dan (3) bagian akhir.

Pada bagian awal terdiri atas sampul, halaman judul, persetujuan

pembimbing, pengesahan, pernyataan, moto dan persembahan, prakata,

abstrak, daftar isi, daftar tabel, dan daftar lampiran.

Bab I berisi pendahuluan. Pendahuluan membahas tentang latar

belakang, identifikasi masalah, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan

penelitian, manfaat penelitian, penegasan istilah, dan sistematika skripsi.

Page 23: NILAI MORAL PADA NASKAH DRAMA SALAH TEMPAT KARYA …

23

Bab II berisi tinjauan pustaka dan kajian teoretis. Tinjauan pustaka

yaitu hasil skripsi terdahulu yang relevan dengan permasalahan yang

diteliti penulis, antara lain (1) Aziz (2015), (2) Yunanto (2016) dan

Setyawati (2015). Kajian teoretis berisi tentang teori-teori yang digunakan

sebagai landasan penelitian sebelum melaksanakan penelitian, yang terdiri

dari (1) nilai moral pada karya sastra; (2) unsur instrinsik drama; (3)

pembelajaran drama. Kajian teoretis tersebut pada akhirnya dijadikan

sebagai pedoman dalam melakukan pembahasan dan hasil penelitian.

Bab III berisi metode penelitian. Pada metode penelitian, peneliti

menjelaskan tentang metode yang digunakan peneliti untuk meneliti karya

sastra. Metode penilitian ini meliputi: subjek penelitian, objek penelitian,

fokus penelitian, data dan sumber data, instrumen penelitian, teknik

pengumpulan data, teknik analisis data, dan teknik penyajian hasil analisis.

Bab IV adalah penyajian dan pembahasan data hasil penelitian.

Dalam bab ini penulis menguraikan data penelitian yang diambil dari

naskah drama Salah Tempat karya Okie Rendra Rakasiwi yang berisi

kutipan-kutipan baik itu langsung maupun tidak langsung serta subab

reaksi rumusan masalah berupa unsur instrinsik, nilai moral, dan skenario

pembelajaran nilai moral dalam naskah drama Salah Tempat karya Okie

Rendra Rakasiwi.

Bab V berisi penutup yang meliputi simpulan dan saran. Dalam

bab ini penulis memberikan simpulan dari pembahasan bab IV dan saran-

saran yang relevan. Pada bagian akhir, penulis menyajikan daftar pustaka

Page 24: NILAI MORAL PADA NASKAH DRAMA SALAH TEMPAT KARYA …

24

dan melampirkan silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP),

naskah drama Salah Tempat karya Okie Rendra Rakasiwi, dan kartu

bimbingan.

Page 25: NILAI MORAL PADA NASKAH DRAMA SALAH TEMPAT KARYA …

25

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA DAN KAJIAN TEORETIS

Penulis pada bab ini menguraikan tinjauan pustaka dan kajian teoretis.

Tinjauan pustaka berisi kajian buku yang digunakan dan hasil penelitian yang

relevan dengan permasalahan yang diteliti oleh penulis sedangkan kajian teoretis

yang terdiri dari pengertian naskah drama, jenis-jenis drama, unsur instrinsik

drama, nilai moral dalam karya sastra, dan pembelajaran sastra di SMA, dan

rencana pelaksanaan pembelajaran sastra di XI SMA.

I. Tinjaun Pustaka

Untuk mendukung penelitian ini disajikan tinjauan pustaka yang berisi

beberapa kajian buku dan skripsi terdahulu yang relevan dengan

permasalahan yang diteliti oleh penulis.

1. Beberapa Kajian Buku

Dalam tinjauan pustaka ini, penulis menyajikan beberapa kajian

buku yang dijadikan acuan penelitian. Setiap buku diklasifikasikan

berdasarkan jenis pembahasannya. Beberapa kajian buku, ada di antaranya

yaitu buku yang berjudul Pendidikan Agama Islam (Mohammad Daud Ali,

2013), Pengantar Apresiasi Karya Sastra (Aminuddin, 2010), Prosedur

Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (Suharsimi Arikunto, 2013).

Manajemen Penelitian (Suharsimi Arikunto, 2010), Strategi

Pembelajaran Bahasa Indonesia (Asih, 2016), Pembelajaran Moral (Asri

Budiningsih, 2013), Penelitian Komunikatif Komunikasi, Ekonomi,

Page 26: NILAI MORAL PADA NASKAH DRAMA SALAH TEMPAT KARYA …

26

Kebijakan Publik, dan Ilmu Sosial Lainnya (Burhan Bungin, 2011), Metode

Pembelajaran Drama (Suwardi Endraswara, 2014), Pengkajian Prosa Fiksi

Teori dan Praktik (Nurhayati Ginanjar, 2012), Kurikulum dan Pembelajaran

(Oemar Hamalik, 2015).

Metode Penelitian Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (Esti

Ismawanti, 2012), Guru Profesional (Implementasi Kurikulum Satuan

Pendidikan [KTSP]) (Kunandar, 2011), Perencanaan Pembelajaran (Abdul

Majid, 2012), Teori Pengkajian Fiksi (Burhan Nurgiyantoro, 2012), Model-

Model Pembelajaran (Rusman, 2012), Metode dan Aneka Teknik Analisis

Bahasa (Sudaryanto, 2015), Metode Penelitian Pendidikan Pendidikan

Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D (Sugiyono, 2015), dan Kajian

Drama Teori dan Implementasi (Evy Tri Widyahening dkk, 2013).

2. Hasil Penelitian

Tinjauan pustaka merupakan kajian secara kritis untuk

membandingkan terhadap kajian terdahulu dengan kajian yang akan

dilakukan peneliti sehingga diketahui perbedaan dan kesamaan yang khas

antara kajian-kajian tersebut. Penelitian terkait analisis nilai moral telah

banyak dilakukan oleh peneliti dan mahasiswa program studi pendidikan

bahasa dan sastra Indonesia di berbagai universitas. Beberapa penelitian

terdahulu yang berhubungan dengan topik penelitian ini adalah skripsi

yang ditulis oleh Akhmad Lutfi Aziz (2015), Wahyu Erwan Yunanto

(2016) dan Elyna Setyawati (2015).

Page 27: NILAI MORAL PADA NASKAH DRAMA SALAH TEMPAT KARYA …

27

Penelitian yang telah dilakukan oleh Aziz berjudul “Analisis Nilai

Moral Pada Film Negeri 5 Menara Karya Salman Aristo Dan Skenario

Pembelajarannya Di Kelas XI SMA” yang disajikan pada penelitian ini

antara lain mendeskripsikan nilai moral yang berhubungan antara manusia

dengan Tuhan meliputi shalat, bersyukur, membaca Alquran dan berdoa,

patuh kepada Allah Swt, nilai pendidikan moral yang berhubungan

manusia dengan dirinya sendiri meliputi jujur, bertanggung jawab, impian

yang tinggi, nilai moral yang berhubungan antara sesama manusia meliputi

berbagi dengan sesama, merawat orang tua, bekerjasama, gotong royong,

dan tolong menolong, nilai moral yang berhubungan dengan alam sekitar

seperti memuji keindahan alam dan menikmai keindahan alam.

Penelitian yang telah dilakukan oleh Aziz mempunyai persamaan

dan perbedaan dengan penelitian ini. Persamaannya, keduannya membahas

tentang nilai moral. Perbedaanya, (1) penelitian yang dilakukan Aziz

memberikan gambaran tentang skenario pembelajarannya di SMA,

sedangkan penulis memberikan gambaran rencana pelaksanaan

pembelajarannya di SMA, (2) Penelitian yang dilakukan oleh peneliti

menggunakan subjek penelitian pada naskah drama Salah Tempat karya

Okie Rendra Rakasiwi, sedangkan penelitian yang digunakan Aziz

menggunakan subjek penelitian pada film Negeri 5 Menara karya Salman

Aristo, (3) pada penelitian Aziz menggunakan pengumpulan data dengan

teknik simak bebas libat cakap dan teknik catat, sedangkan peneliti

Page 28: NILAI MORAL PADA NASKAH DRAMA SALAH TEMPAT KARYA …

28

menggunakan teknik pengumpulan data dengan teknik studi pustaka dan

teknik observasi.

Yunanto (2016) dalam penelitiannya yang berjudul “Nilai Moral

pada Novel Surat Dalan karya Khrisna Pabichara dan Skenario

Pembelajarannya di Kelas XI SMA”. Hasil penelitian Yunanto menunjukkan

bahwa aspek moral yang ada dalam novel Surat Dahlan meliputi nilai-nilai

moral yang ada dalam novel tersebut.

Penelitian yang dilakukan oleh Yunanto mempunyai persamaan

dan perbedaan dengan penelitian yang dilakukan oleh penulis.

Persamaanya, keduanya membahas tentang nilai moral. Perbedaannya

yaitu, (1) penelitian ini mengambil subjek pada naskah Drama Salah

Tempat karya Okie Rendra Rakasiwi, sedangkan penelitian Yunanto

mengambil subjek pada novel Surat Dahlan karya Khrisna Pabichara, (2)

penelitian yang dilakukan Yunanto menggunakan pengumpulan data

dengan teknik observasi, sedangkan peneliti menggunakan teknik studi

pustaka dan teknik observasi.

Setyawati (2015) dalam penelitiannya yang berjudul “Analisis

Nilai Moral dalam Novel Surat Kecil untuk Tuhan karya Agnes Danovar

Tinjauan Pendekatan Pragmatik” membahas tentang pesan moral yang ada

pada novel Surat Kecil untuk Tuhan karya Agnes Danovar ditinjau dari

pendekatan pragmatik.

Penelitian yang dilakukan oleh Setyawati memiliki persamaan dan

perbedaan dengan penelitian yang dilakukan peneliti. Persamaanya, kedua

Page 29: NILAI MORAL PADA NASKAH DRAMA SALAH TEMPAT KARYA …

29

penelitian ini sama-sama menganalisis nilai moral. Perbedaanya, (1) fokus

penelitian antara peneliti dan Setyawati berbeda, peneliti lebih

memfokuskan penelitiannya terhadap nilai moral naskah drama Salah

Tempat karya Okie Rendra Rakasiwi. Penelitian Setyawati memfokuskan

terhadap nilai moral novel Surat Kecil untuk Tuhan tinjauan pendekatan

pragmatik, (2) Penelitian yang dilakukan peneliti ditujukan sebagai materi

dalam pembelajaran sastra SMA kelas XI, sedangkan penelitian Setyawati

tidak sebagai suatu bahan pembelajaran di sekolah, (3) pada penelitian

Setyawati tidak mendiskripsikan unsur instrinsik pada novel Surat Kecil

untuk Tuhan karya Agnes Danovar, sedangkan pada penelitian yang

dilakukan oleh peneliti mendeskripsikan unsur instrinsik pada naskah

drama Salah Tempat karya Okie Rendra Rakasiwi terlebih dahulu.

3. Kajian Teoretis

Kajian teori merupakan penjabaran teori yang memuat beberapa

kumpulan materi terpilih dari berbagai sumber untuk dijadikan sebagai

acuan pokok dalam membahas masalah yang diteliti. Teori yang dibahas

dalam penelitian ini mencakup pengertian naskah drama, jenis-jenis

drama, unsur intrinsik, nilai moral dalam karya sastra, pembelajaran sastra

di SMA, rencana pelaksanaan pembelajaran di kelas XI SMA. Paparan

mengenai teori-teori tersebut sebagai berikut.

a. Pengertian Naskah Drama

Naskah adalah karya fiksi yang memuat kisah atau lakon yang

terbagi atas babak dan adegan-adegan. Naskah drama sebagai salah

Page 30: NILAI MORAL PADA NASKAH DRAMA SALAH TEMPAT KARYA …

30

satu bentuk karya sastra merupakan satu kesatuan teks yang memuat

kisah (Endraswara, 2014: 37).

Drama adalah seni yang berkaitan dengan pentas dan

pertunjukan serta membutuhkan perangkat yang kompleks untuk

sebuah pementasan, drama memuat aneka seni, seperti tari, sastra,

musik, dan peran dan masing-masing saling mendukung sehingga

tidak dapat terpisahkan untuk menjadi drama sebagai karya seni yang

lengkap. (Endraswara, 2014: 32).

Widyahening (2012: 1) menyatakan bahwa drama adalah potret

kehidupan manusia, potret suka duka, pahit manis, dan hitam putih

kehidupan manusia.

Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa drama

adalah potret kehidupan manusia yang mengisahkan tentang suka

duka untuk dapat dipentaskan dalam sebuah pertunjukan pementasan

drama.

b. Jenis – jenis Drama

Widyahening (2012: 2) menyatakan bahwa jenis-jenis drama

didasarkan melalui tanggapan manusia terhadap kehidupan manusia.

Jenis drama diklasifikasikan menjadi empat jenis, yaitu: pertama,

tragedi drama adalah drama yang melukiskan kesedihan; kedua,

melodrama adalah drama yang jalan ceritanya mengharukan; ketiga,

komedi drama adalah drama yang menghibur, lucu, riang, dan

biasanya berakhir dengan kebahagiaan; dan keempat, dagelan adalah

Page 31: NILAI MORAL PADA NASKAH DRAMA SALAH TEMPAT KARYA …

31

drama kocak dan ringan yang alurnya tersusun berdasarkan situasi dan

perkembangan cerita sang tokoh (Widyahening, (2012: 2-7).

Jadi, jenis-jenis drama digambarkan melalui adegan tokoh cerita

berdasarkan situasi dalam pertunjukan drama.

c. Unsur Intrinsik

Unsur intrinsik adalah unsur-unsur yang membangun karya

sastra itu sendiri (Nurgiyantoro, 2012: 23). Unsur-unsur inilah yang

menyebabkan karya sastra hadir sebagai karya sastra, unsur-unsur

yang secara faktual akan dijumpai jika pembaca membaca isi karya

sastra. Berikut ini merupakan unsur instrinsik yang terdapat dalam

drama, yaitu: tema, tokoh dan penokohan, alur (plot), latar (setting)

amanat, akting, dialog, blocking.

1) Tema

Tema menurut Stanton dan Kenny adalah makna yang

dikandung oleh sebuah cerita (Nurgiyantoro, 2012: 67), sedangkan

tema menurut Waluyo adalah masalah hakiki manusia, seperti cinta

kasih, ketakutan, kebahagiaan, kesengsaraan, keterbatasan dan

sebagainya (Ginanjar, 2012: 10).

Tema cerita terkadang dinyatakan secara eksplisit oleh

pengarangnya, baik melalui dialog, pemaparan, maupun melalui

judul karya sehingga dengan mudah pembaca akan dapat

memahaminya.

Page 32: NILAI MORAL PADA NASKAH DRAMA SALAH TEMPAT KARYA …

32

Waluyo (2011: 8) menyatakan bahwa tema dapat

diklasifikasikan menjadi lima jenis, yaitu: (1) tema yang bersifat

fisik, meliputi kebutuhan fisik manusia, seperti tentang cinta,

perjuangan mencari nafkah dan sebagainya, (2) tema organik,

meliputi hubungan sosial antara manusia seperti masalah keluarga,

(3) tema sosial, meliputi problem masyarakat, (4) tema egoik,

meliputi kekuasaan berlebihan, pertentangan antar manusia dan

sebagainya, (5) tema divine, meliputi renungan manusia kepada

tuhan yang bersifat religius.

Berdasarkan hal tersebut, dapat disimpulkan bahwa tema

adalah gagasan pokok atau ide yang mendasari dalam cerita atau

kisah yang berfungsi untuk membangun karya sastra.

2) Tokoh dan Penokohan

Tokoh adalah pelaku yang mengemban peristiwa dalam cerita

fiksi sehingga peristiwa itu mampu menjalin suatu cerita

(Amminudin, 2013: 79). Abrams menyatakan bahwa tokoh

merupakan orang-orang yang ditampilkan dalam suatu karya

naratif, drama, yang oleh pembacanya ditafsirkan memiliki kualitas

moral dan ke-cenderungan tertentu seperti yang diekspresikan

dalam ucapan dan apa yang dilakukan dalam tindakan

(Nurgiyantoro, 2012: 165). Para tokoh yang terdapat dalam suatu

cerita memiliki peranan dan karakter yang berbeda-beda.

Page 33: NILAI MORAL PADA NASKAH DRAMA SALAH TEMPAT KARYA …

33

Tokoh dan penokohan adalah satu kesatuan yang tidak dapat

dipisahkan dalam suatu cerita. Menurut Sudjiman (1988: 16), tokoh

adalah individu rekaan yang mengalami peristiwa atau perlakuan di

dalam berbagai peristiwa dalam cerita. Hal ini sependapat dengan

Abrams dan Jones menyatakan bahwa tokoh adalah pelaku cerita,

individu rekaan yang mempunyai karakter khusus dalam suatu

karya sastra, sedangkan penokohan adalah pelukisan gambaran

yang jelas tentang seseorang yang ditampilkan dalam sebuah cerita

(Nurgiyantoro, 2010: 165).

Nurgiyantoro (2010: 176-191) membedakan beberapa tokoh,

yaitu tokoh utama dan tokoh tambahan, tokoh protagonis dan tokoh

antagonis, tokoh sederhana dan tokoh bulat, tokoh statis dan tokoh

berkembang, tokoh tipikal dan tokoh netral.

a) Tokoh utama dan tokoh tambahan

Tokoh utama adalah tokoh yang paling sering muncul

dalam cerita. Tokoh utama paling banyak berperan dan selalu

berhubungan dengan tokoh-tokoh lain dalam cerita tersebut.

Sebaliknya, tokoh tambahan adalah tokoh yang peranannya

lebih sedikit dibandingkan dengan tokoh utama, dan

kehadirannya jika ada keterkaitannya dengan tokoh utama

secara langsung ataupun tidak langsung.

Page 34: NILAI MORAL PADA NASKAH DRAMA SALAH TEMPAT KARYA …

34

b) Tokoh protagonis dan antagonis

Tokoh protagonis adalah tokoh yang kita kagumi yang

salah satu jenisnya secara popular disebut tokoh hero, tokoh

yang mewakili norma-norma ideal. Sebaliknya, tokoh

protagonis biasanya menarik simpati pembaca. Tokoh antagonis

adalah tokoh yang selalu menyebabkan konflik bagi tokoh

protagonist.

c) Tokoh sederhana dan tokoh bulat

Tokoh sederhana adalah tokoh yang hanya memiliki satu

kualitas tertentu, satu sifat watak tertentu saja. Sebaliknya, tokoh

bulat adalah tokoh yang memiliki berbagai kemungkinan sisi

kehidupan, kepribadian, dan jati diri.

d) Tokoh statis dan tokoh berkembang

Tokoh statis adalah tokoh yang memiliki sikap dan watak

yang relatif tetap, tak berkembang, sejak awal sampai akhir

cerita. Tokoh berkembang adalah tokoh cerita yang mengalami

perubahan dan perkembangan perwatakan sejalan dengan

perkembangan dan perubahan peristiwa dan plot yang

dikisahkan.

e) Tokoh tipikal dan tokoh netral

Tokoh tipikal merupakan tokoh yang sedikit ditampilkan

keadaan individualitasnya dan lebih banyak ditonjolkan kualitas

Page 35: NILAI MORAL PADA NASKAH DRAMA SALAH TEMPAT KARYA …

35

pekerjaan atau kualitas kebangsaannya, atau sesuatu yang

bersifat mewakili. Tokoh netral adalah tokoh cerita yang

bereksistensi demi cerita itu sendiri.

3) Alur (Plot)

Aminnudin (2013: 83) menyatakan alur adalah rangkaian cerita

yang dibentuk oleh tahapan-tahapan peristiwa sehingga menjalin

suatu cerita yang dihadirkan oleh para pelaku dalam cerita.

Tahapan-tahapan peristiwa yang ada di dalam cerita terbentuk

dalam rangkaian peristiwa yang berbagai macam. Berdasarkan

kriteria urutan waktu ada tiga macam alur sebagai berikut ini.

a) Alur Maju

Alur maju ini berisi peristiwa-peristiwa tersusun secara

kronologis, artinya peristiwa pertama diikuti peristiwa kedua,

dan selanjutnya. Ceritanya umum dimulai dari tahap awal

sampai akhir.

b) Alur Sorot Balik

Alur ini berisi peristiwa-peristiwa yang dikisahkan tidak

kronologis (tidak runtut ceritanya).

c) Alur Campuran

Alur ini berisi peristiwa-peristiwa gabungan dari plot

progresif dan regresif.

Page 36: NILAI MORAL PADA NASKAH DRAMA SALAH TEMPAT KARYA …

36

Dari pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa alur merupakan

rangkaian cerita, dibentuk oleh tahapan-tahapan peristiwa sehingga

menjalin cerita.

4) Latar (Setting)

Latar dalam cerita adalah segala keterangan, petunjuk,

pengacuan, yang berkaitan dengan waktu, ruang, dan suasana

terjadinya peristiwa dalam karya sastra. Fungsi latar dalam suatu

karya sastra yaitu memberikan informasi situasi dalam cerita,

sebagai proyeksi keadaan batin tokoh, dan latar sebagai metafor

dari keadaan emosional dan spiritiual tokoh (Sudjiman, 1988: 44-

46). Nurgiyantoro (2012: 241-244) menyatakan bahwa fungsi latar

di bagi menjadi dua yaitu: latar sebagai metaforik dan latar sebagai

atmosfer.

a) Latar sebagai Metaforik

Istilah metafora digunakan untuk menyarankan pada suatu

perbandingan yang mungkin berupa sifat keadaan, suasana,

ataupun sesuatu yang lain. Fungsi metaforik merupakan

gambaran sifat, keadaan, atau suasana internal tokoh atau

kondisi spiritual tokoh.

b) Latar sebagai Atmosfer

Fungsi latar sebagai atmosfer yaitu sebagai sarana

penciptaan suasana tertentu seperti suasana ceria, romantis,

sedih, marah, dan sebagainya. Suasana tersebut tercipta sendiri

Page 37: NILAI MORAL PADA NASKAH DRAMA SALAH TEMPAT KARYA …

37

tidak secara langsung atau eksplisit, melainkan sesuatu yang

tersarankan dan penikmatnya mampu menangkap pesan suasana

yang ingin diciptakan pengarang.

Nurgiyantoro (2012: 227-233) membedakan unsur latar ke

dalam tiga unsur pokok, yaitu: (1) latar tempat mengacu pada

lokasi terjadinya peristiwa yang diceritakan dalam sebuah karya

fiksi, misalnya desa, gunung, kota, hotel, rumah, dan

sebagainya; (2) latar waktu mengacu pada kapan terjadinya

peristiwa yang diceritakan dalam sebuah karya fiksi, misalnya

tahun, siang, malam, dan jam; (3) latar sosial menggambarkan

hal-hal yang berhubungan dengan perilaku kehidupan sosial

masyarakat di suatu tempat yang diceritakan dalam karya fiksi,

misalnya kebiasaan hidup, tradisi, keyakinan, pandangan hidup,

cara berpikir, dan bersikap.

Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa

latar merupakan peristiwa yang berlangsung pada cerita. Latar

tempat mengacu pada tempat terjadinya peristiwa dalam cerita,

latar waktu mengacu pada kapan peristiwa itu terjadi di dalam

cerita, dan latar sosial adalah latar yang mengacu pada hal –hal

yang berhubungan dengan perilaku pada kehidupan sosial.

5) Amanat

Amanat adalah pesan yang ingin disampaikan oleh

pengarang melalui karya sastranya, baik disampaikan secara

Page 38: NILAI MORAL PADA NASKAH DRAMA SALAH TEMPAT KARYA …

38

implisit maupun secara eksplisit. Amanat merupakan

permasalahan yang diajukan dalam cerita diberikan jalan

keluarnya oleh pengarang. Amanat dalam karya sastra dapat

disampaikan secara implisit dan eksplisit. Implisit, jika jalan

keluar atau ajaran moral itu disiratkan dalam tingkah laku tokoh

menjelang cerita berakhir. Ekspilisit, jika pengarang pada tengah

atau akhir cerita menyampaikan saranm peringatan, nasihat,

larangan dan sebagainya yang berkenaan dengan gagasan yang

mendasari cerita (Sudjiman, 1988: 57-58).

6) Akting

Akting merupakan wahana keberhasilan drama atau film.

Melalui akting, penonton dapat menerima maksud tentang apa

yang di lihat dan di dengar dalam sebuah pertunjukan drama

atau film tersebut. Akting adalah gambaran perwatakan

dramatik, baik bersifat emosional maupun intelektual yang

dinyatakan dengan suara dan teks.

Rendra (1976: 47) menyebutkan beberapa istilah

pembagian jenis akting untuk pemain yang buruk mutunya

karena sifat yang berlebihan yaitu, (1) Ham-acting merupakan

permainan yang di dalamnya memberikan tambahan yakni

semacam retorik atau efek-efek teknis yang bersifat menghias

dan akan melemahkan isi; (2) Over-acting merupakan

perwujudan gerakan, tetapi dapat pula dalam pembicaraan,

Page 39: NILAI MORAL PADA NASKAH DRAMA SALAH TEMPAT KARYA …

39

kostum, dan make-up yang dapat menyebabkan isi cerita

menjadi tidak bagus karena berlebihan dan akan membosankan;

(3) Obvios-acting merupakan permainan yang penuh dengan

pengulangan yang tujuannya untuk lebih menjelaskan. Bentuk

pengulangan yang bersifat penjelasan akan membosankan dan

akan menyinggung perasaan penonton.

Jadi, akting adalah mengekspresikan perwatakan yang khas

dari seorang tokoh dalam drama.

7) Dialog

Dialog dalam naskah drama merupakan ciri khas dari suatu

drama serta harus bersifat estetis dan kominikatif artinya dialog

tersebut harus memiliki keindahan bahasa serta dapat mewakili

tokoh yang dibawakan (Waluyo: 2001: 22).

8) Blocking

Blocking merupakan kedudukan tubuh pemain saat berada

di pementasan drama. Suwardi (2014: 67) mengatakan bahwa

blocking merupakan pergeseran pemain kngan. Seorang aktor

harus berusaha mengambil posisi sedemikian rupa sehingga

ekspresi wajahnya dan gerak-gerik yang mengandung makna

dapat dihayati oleh penonton.

d. Nilai Moral dalam Karya Sastra

Karya sastra fiksi senantiasa menawarkan pesan moral yang

berhubungan dengan sifat-sifat luhur kemanusiaan untuk mem-

Page 40: NILAI MORAL PADA NASKAH DRAMA SALAH TEMPAT KARYA …

40

perjuangkan hak dan martabat manusia. Moral dalam karya sastra

biasanya mencerminkan pandangan hidup pengarang yang

bersangkutan, pandangannya tentang nilai-nilai kebenaran, dan hal

itulah yang ingin disampaikan kepada pembaca.

Karya sastra fiksi senantiasa menawarkan pesan moral yang

berhubungan dengan sifat-sifat luhur kemanusiaan, memperjuangkan

hak dan martabat manusia. Sifat-sifat luhur kemanusiaan tersebut

pada hakikatnya bersifat universal. Artinya, sifat-sifat itu dimiliki

dan diyakini kebenarannya oleh manusia sejagad (Nurgiyantoro,

2012: 321).

1) Pengertian Moral

Pengertian moral adalah nilai-nilai kemanusiaan yang

menyangkut nilai baik atau nilai buruk sehingga dapat diterima

dalam kehidupan manusia. Moral dalam karya sastra biasanya

dimaksudkan sebagai petunjuk dan saran yang bersifat praktis

bagi pembaca dalam kehidupan sehari-hari.

Keberadaan moral dalam karya sastra tidak lepas dari

pandangan pengarang tentang nilai-nilai kebenaran yang

dianutnya. Ajaran moral yang dapat diterima pembaca biasanya

bersifat universal, dalam arti menyimpang dari kebenaran dan

hak manusia. Pesan moral sastra lebih memberat pada kodrati

manusia yang hakiki, bukan pada aturan yang dibuat,

ditentukan, dan dihakimi manusia (Nurgiyantoro, 2012: 321).

Page 41: NILAI MORAL PADA NASKAH DRAMA SALAH TEMPAT KARYA …

41

Moral mengandung beberapa pengertian antara lain: adat

istiadat, sopan santun, dan perilaku (Zuriah, 2011: 17). Pendapat

lain disampaikan oleh Baron bahwa moral adalah hal-hal yang

berhubungan dengan larangan dan tindakan yang membicarakan

salah atau benar. (Budiningsih, 2008: 24). Tindakan yang

melanggar larangan suatu aturan, maka tindakan tersebut

dianggap salah. Sebaliknya, tindakan yang tidak melanggar

aturan atau sesuai dengan aturan, maka tindakan tersebut

dianggap benar.

Dari pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa moral

adalah ajaran baik dan buruknya yang berkaitan dengan sikap,

perbuatan, budi pekerti, dan akhlak seseorang. Moral dalam

karya sastra biasanya dimaksudkan sebagai petunjuk dan saran

yang bersifat praktis bagi pembaca dalam kehidupan sehari-hari.

2) Jenis Moral dalam Karya Sastra

Jenis moral dalam karya sastra sangat bervariasi dan tidak

terbatas jumlahnya baik persoalan hidup maupun persoalan yang

menyangkut harkat dan martabat manusia dan dapat diangkat

sebagai ajaran moral dalam karya sastra antara lain: (1)

persoalan hidup dan kehidupan manusia dengan diri sendiri; (2)

hubungannya dengan lingkungan alam; dan (3) hubungan

manusia dan Tuhannya (Nurgiyantoro, 2012:323).

Page 42: NILAI MORAL PADA NASKAH DRAMA SALAH TEMPAT KARYA …

42

a) Aspek Nilai Moral Hubungan Manusia dengan Diri Sendiri.

Ali (2002: 369-370) menyatakan bahwa hubungan

manusia dengan hati nurani atau diri sendiri dapat dipelihara

dengan jalan menghayati benar patokan-patokan akhlak, yang

disebutkan Allah Swt. dalam berbagai ayat Al-Qur’an.

Hubungan manusia dengan dirinya sendiri disebutkan

caranya dalam berbagai ayat-ayat Al-quran dan dicontohkan

dengan keteladanan Nabi Muhammad Saw. Aspek moral

tentang hubungan manusia dengan diri sendiri, antara lain:

kejujuran, tidak putus asa, menghargai waktu, sabar,

tanggung jawab, iri hati, pembohong.

b) Nilai Moral Hubungan Manusia dengan Manusia Lain.

Hubungan antarmanusia ini dapat dibina dan dipelihara

antara lain dengan mengembangkan cara dan gaya hidup

yang selaras dengan nilai dan norma agama. Hubungan

manusia dengan manusia lain dalam masyarakat dapat

dipelihara antara lain dengan cara dermawan, tolong

menolong, setia kawan, dan suka memberi nasihat (Ali, 2002:

370).

c) Nilai Moral tentang Hubungan Manusia dengan Tuhan.

Ali (2002: 367-368) mengungkapkan bahwa hubungan

manusia dengan Allah Swt. sebagai dimensi takwa. Oleh

karena itu, hubungan inilah yang seharusnya diutamakan dan

Page 43: NILAI MORAL PADA NASKAH DRAMA SALAH TEMPAT KARYA …

43

secara tertib diatur, tetap dipelihara, sebab dengan menjaga

hubungan dengan Allah Swt. Manusia akan terkendali tidak

melakukan kejahatan terhadap dirinya sendiri, masyarakat

dan lingkungan hidupnya. Ketakwaan dan pemeliharaan

hubungan Allah Swt. dapat dilakukan dengan taat, bersyukur

dan lain sebagainya.

Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa

nilai-nilai moral adalah pertauran-peraturan tentang kelakuan

atau tindakan untuk menjadikan seseorang akan sekelompok

orang menjadi manusia yang lebih dewasa, berada baik dengan

sesama manusia dengan sang Khalik.

e. Pembelajaran Sastra di SMA

Pembelajaran sastra drama di sekolah adalah untuk

mengajarkan pada siswa memahami bagaimana suatu tokoh harus

diperankan sebaik-baiknya dalam suatu pementasan. Pembelajaran

drama merupakan sarana bagi generasi muda untuk memahami

peran, agar dipahami dengan benar dan juga sebagai saran untuk

meningkatkan kedewasaan diri.

(1) Pengertian Pembelajaran Sastra

Menurut Hamalik (2011: 57), pembelajaran adalah suatu

kombinasi yang tersususn meliputi unsur-unsur manusiawi,

material, fasilitasi, perlengkapan, dan prosedur yang saling

memengaruhi mencapai tujuan pembelajaran.

Page 44: NILAI MORAL PADA NASKAH DRAMA SALAH TEMPAT KARYA …

44

Manusia terlibat dalam sistem pengajaran terdiri dari

siswa, guru, dan tenaga lainnya, misalnya tenaga laboraturium.

Material, meliputi buku-buku, papan tulis, kapur, fotografi,

side, film, audio, dan video, tape. Fasilitas dan perlengkapan

terdiri dari ruang kelas, perlengkapan audio visual, dan

komputer.

Prosedur meliputi jadwal dan metode penyampaian

informasi, praktik, belajar, ujian dan sebagainya. Pembelajaran

sastra di samping bicara tentang sejarah sastra dan teori sastra,

perlu diarahkan kepada pembinaan apresiasi sastra yang

mencakup adanya pemberian kesempatan untuk berekreasi,

mencoba sendiri menciptakan karya sastra. Oleh karena itu,

pembelajaran yang dilakukan dengan benar akan menyediakan

kesempatan untuk mengembangkan keterampilan sehingga

memungkinkan timbulnya proses belajar pada diri siswa.

(2) Tujuan Pembelajaran Sastra

Ismawati (2013:30) menyatakan bahwa secara garis besar

tujuan pembelajaran sastra dapat dipilih menjadi dua bagian

yakni jangka pendek dan jangka panjang. Tujuan jangka

pendek adalah agar siswa mengenal cipta rasa dan dapat

menjawab pertanyaan-pertanyaan yang terkait dengannya. Di

samping itu siswa dapat memberi tanggapan, menanyakan,

tentang cipta rasa sastra yang dibaca, mengunjungi kegiatan

Page 45: NILAI MORAL PADA NASKAH DRAMA SALAH TEMPAT KARYA …

45

sastra, menyatakan tertarik dengan kegiatan sastra dan memilih

kegiatan sastra diantara kegiatan lain yang tersedia.Tujuan

pengajaran sastra jangka panjang adalah terbentuknya sikap

positif terhadap sastra dengan ciri siswa mempunyai apresiasi

yang tinggi terhadap karya sastra dan dapat membuatindah

dalam setiap fase kehidupannya seperti pepatah mengatakan

dengan seni (sastra) hidup menjadi lebih indah.

(3) Fungsi Pembelajaran Sastra

Rahmanto (1988:16-25) menyatakan bahwa pembelajaran

sastra berfungsi dalam empat hal, yakni sebagai berikut.

a) Membantu Keterampilan Bahasa

Mengikut sertakan pembelajaran sastra dalam

kurikulum berarti akan membantu siswa berlatih

keterampilan membaca, menyimak, berbicara, dan

menulis.

b) Meningkatkan Keterampilan Budaya

Pembelajaran sastra dapat mengantar para siswa

berkenalan dengan budaya-budaya yang ada dalam suatu

masyarakatataupun budaya-budaya yang ada di dunia yang

dihadirkan melalui karya sastra.

Page 46: NILAI MORAL PADA NASKAH DRAMA SALAH TEMPAT KARYA …

46

c) Mengembangkan Cipta dan Karsa

Karya Sastra apapbila diajarkan dengan benar dapat

mengembangkan kecakapan yang bersifat indera,

penalaran, perasaan, kesadaran, soaial dan moral.

d) Menunjang Pembentukan Watak

Sastra mempunyai kemungkinan yang lebih banyak

untuk mengantar siswa mengenal seluruh rangkaian

kemungkinan hidup manusia seperti kebahagiaan,

kebebasan, kesetiaan, kebanggaan diri, kelemahan,

keputusasaan, perceraian, dan kematian disarankan untuk

menggunakan metode yang beragam.

Rahmanto (1988: 17) mengatakan bahwa guru

hendaknya selalu memberikan variasi dalam menyampaikan

pembelajaran sehingga peserta didik tidak jenuh dan selalu

siap menanggapi berbagai rangsangan. Metode yang

digunakan sebaiknya yang lebih banyak memberikan

peluang bagi peserta didik untuk lebih selalu aktif dalam

kegiatan pembelajaran. Dalam proses belajar mengajar, guru

bisa menggunakan metode secara ceramah, tanya jawab,

diskusi, dan pemberian tugas.

(4) Metode Pembelajaran Sastra

Metode pembelajaran adalah suatu pembelajaran yang

memberikan kebebasan peserta didik di dalam proses belajar

Page 47: NILAI MORAL PADA NASKAH DRAMA SALAH TEMPAT KARYA …

47

mengajar. Seorang guru dapat memilih metode yang dianggap

tepat dan sesuai dengan tujuan, bahan, dan keadaan peserta

didik.

(5) Langkah-Langkah Pembelajaran Sastra

Rahmanto (1988: 43) mengatakan bahwa guru

hendaknya selalu memberikan variasi dalam menyampaikan

pembelajaran, sehingga siswa tidak jenuh dan selalu siapp

dalam menanggapi berbagai rangsangan.

Tata cara penyajian yang perlu dipertimbangkan dalam

memberikan pembelajaran sastra antara lain melalui tahapan

sebagai berikut ini :

a) Pelacakan Pendahuluan

Guru mempelajari terlebih dahulu materi yang

akan diajarkan untuk memperoleh pemahaman awal

tentang novel yang akan disajikan sebagai bahan ajar agar

dapat menentukan aspek-aspek yang perlu mendapat

perhatian khusus dan masih dijelaskan.

b) Penyajian

Tahap penyajian ialah menyajikan materi yang

telah disiapkan untuk diajarkan kepada siswa. Guru

sebaiknya menggunakan cara yang bervariasi agar materi

yang disajikan dapat lebih menarik sehingga siswa tidak

bosan.

Page 48: NILAI MORAL PADA NASKAH DRAMA SALAH TEMPAT KARYA …

48

c) Tugas-Tugas Praktis

Pada tahap ini, siswa diberi tugas-tugas praktis

diawali dengan pertanyaan yang ringan.

f. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran di kelas XI SMA

(1) Pengertian Pembelajaran

Hamalik (2015: 57) memaparkan pembelajaran adalah

suatu kombinasi yang disusun, berdasarkan unsur-unsur

manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan, dan prosedur

yang saling mempengaruhi sehingga tercapainya tujuan pem-

belajaran.

Manusia terlibat dalam sistem pengajaran terdiri dari

siswa, guru, dan tenaga lainnya, misalnya tenaga labolatorium.

Material meliputi buku-buku, papan tulis, dan kapur, fotografi,

slide dan film, audio dan video tape. Fasilitas dan per-

lengkapan, terdiri dari ruangan kelas, perlengkapan audio

visual, juga komputer. Prosedur, meliputi jadwal dan metode

penyampaian informasi, praktik, belajar, ujian dan sebagainya.

2) Tujuan Pembelajaran Sastra

Tujuan pembelajaran sastra adalah kebutuhan siswa,

mata pelajaran, dan guru itu sendiri. Berdasarkan mata

pelajaran yang ada dalam petunjuk kurikulum dapat ditentukan

hasil-hasil pendidikan yang diinginkan. Guru sendiri adalah

Page 49: NILAI MORAL PADA NASKAH DRAMA SALAH TEMPAT KARYA …

49

sumber utama tujuan bagi siswa, dan guru harus mampu

menulis dan memilih tujuan=tujuan pendidikan yang

bermakna, dan dapat terukur (Hamalik, 2015: 76).

3) Bahan Pembelajaran

Bahan belajar atau pembelajaran merupakan suatu

unsur belajar yang penting mendapat perhatian seorang guru.

Dengan bahan itu, siswa dapat mempelajari hal-hal yang

diperlukan dalam upaya mencapai tujuan belajar (Hamalik,

2015: 51). Oleh karena itu, seorang guru harus mampu

memilih bahan pembelajaran yang tepat untuk diberikan

kepada siswa.

4) Metode Pembelajaran Sastra

Metode adalah prosedur pembelajaran yang difokuskan

pada pencapaian tujuan yang telah ditetapkan (Asih, 2016: 87).

Dalam proses belajar mengajar, guru dapat menggunakan

metode sebagai berikut ini.

(1) Metode Ceramah

Metode ceramah merupakan cara menyampaikan

materi ilmu pengetahuan dan agama kepada peserta didik

dilakukan secara lisan. Sesungguhnya, yang perlu

diperhatikan, hendaknya ceramah mudah diterima, isinya

mudah dipahami serta mampu menstimulasi pendengar

(peserta didik) untuk melakukan hal-hak yang baik dan

Page 50: NILAI MORAL PADA NASKAH DRAMA SALAH TEMPAT KARYA …

50

benar dari isi ceramah yang disampaikan (Majid, 2013:

137).

(2) Metode Tanya Jawab

Metode tanya jawab adalah kegiatan mengajukan

pertanyaan kepada peserta didik. Metode ini dimaksudkan

untuk merangsang peserta didik berfikir dan membimbingnya

dalam mencapai kebenaran (Majid, 2013: 138).

(3) Metode Diskusi

Metode diskusi merupakan salah satu cara mendidik

yang berupaya memecahkan masalah yang dihadapi, baik

dua orang atau lebih yang masing-masing mengajukan

argumentasinya untuk memperkuat pendapatnya (Majid,

2013: 141).

5) Model Pembelajaran

Model pembelajaran berdasarkan teori belajar yang

dikelompokkan menjadi empat model pembelajaran. Model

tersebut merupakan pola umum perilaku pembelajaran untuk

mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan.

Menurut Joyce dan Well, model pembelajaran adalah

suatu rencana atau pola yang dapat digunakan untuk

membentuk kurikulum (rencana pembelajaran jangka panjang),

merancang bahan-bahan pembelajaran, dan mewmbimbing

pembelajaran di kelas atau yang lain (Rusman, 2013: 132-133).

Page 51: NILAI MORAL PADA NASKAH DRAMA SALAH TEMPAT KARYA …

51

Model pembelajaran dapat dijadikan pola pilihan,

artinya para guru boleh memilih model pembelajaran yang

sesuai dan efisien untuk mencapai tujuan pendidikannya.

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan model

pembelajaran CTL (Contextual Teaching and Learning).

CTL adalah keterkaitan setiap materi atau topik

pembelajaran dengan kehidupan nyata. Sistem CTL adalah

proses pendidikan yang bertujuan membantu siswa melihat

makna dalam materi akademik yang mereka pelajarai dengan

jalan menghubungkan mata pelajaran akademik dengan isi

kehidupan sehari-hari, yaitu dengan konteks kehidupan

pribadu, sosial, dan budaya (Rusman, 2012: 190).

Menurut Johnson Contextual Teaching and Learning

(CTL) memungkinkan siswa untuk dapat menghubungkan isi

mata pelajaran akademik dengan konteks kehidupan sehari-

hari. Oleh karena itu, untuk menemukan makna CTL siswa

dapat memperluas konteks pribadi lebih lanjut melalui

pemberian pengalaman segar yang akan merangsang otak guna

menjalin hubungan baru untuk menemukan makna yang baru

(Rusman, 2012: 189).

Model pembelajaran Contextual Teaching and

Learning memiliki beberapa kelebihan, yaitu:

Page 52: NILAI MORAL PADA NASKAH DRAMA SALAH TEMPAT KARYA …

52

a) dapat melatih siswa untuk mencari, mengolah, dan

menemukan pengalaman belajar yang bersifat konkret

(terkait dengan kehidupan sehari-hari);

b) dapat melatih siswa menjadi aktif dengan keterlibatan siswa

dalam mencoba, melakukan, dan mengalami sendiri dalam

kegiatan pembelajaran;

c) dapat mengembangkan kemampuan berkreasi siswa

sehingga pembelajaran tidak dilihat hanya sekedar produk

tapi yang terpenting adalah proses;

d) mendorong siswa untuk membuat hubungan antara

pengetahuan yang dimilikinya dengan enerapan dalam

kehidupan mereka;

e) melatih siswa untuk lebih berani mencoba, dan mengalami

sendiri.

Model pembelajaran Contextual Teaching and Learning

tidak hanya memiliki kelebihan, tetapi juga memiliki

kekurangan, yaitu:

a) Diperlukan waktu yang cukup lama saat pembelajaran

kontekstual berlangsung;

b) Jika guru tidak dapat mengendalikan situasi kelas dapat

menciptakan suasana kelas yang kurang kondusif;

c) Guru lebih Intensif dalam membimbing; dan

Page 53: NILAI MORAL PADA NASKAH DRAMA SALAH TEMPAT KARYA …

53

d) Guru memerlukan perhatian dan bimbingan yang lebih

terhadap siswa agar tujuan pembelajaran dapat di-terapkan

seperti semula.

6) Langkah-Langkah Pembelajaran Sastra dengan Model

Contextual Teaching And Learning

Langkah-langkah pembelajaran adalah tahap-tahap yang

ditempuh dalam proses pembelajaran. Tahapan-tahapan tersebut

dipilih dan ditentukan masing-masing guru sesuai dengan

model dan metode yang digunakan.

a) Tahap Persiapan

Sebelum melakukan pembelajaran, guru harus

menyiap-kan materi yang mendukung pembelajaran.

(1) Guru memberikan materi tentang naskah drama

kepada siswa.

(2) Guru memberikan arahan kepada siswa untuk

memotivasi siwa menumbuhkan dan mengembangkan

kreativitas siswa .

b) Kegiatan belajar mengajar

Dalam kegiatan belajar mengajar, guru dituntut

harus mampu mengusai kelas. Hal ini dilakukan agar

tujuan pembelajaran dapat tercapai.

(1) Guru membagi siswa menjadi kelompok-kelompok

kecil yang terdiri dari 3-4 anak.

(2) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk

mencoba, mengalami, dan menemukan idenya.

Page 54: NILAI MORAL PADA NASKAH DRAMA SALAH TEMPAT KARYA …

54

(3) Guru mengamati siswa untuk mengetahui sejauh

mana sifat ingin tahu siswa dalam memunculkan ide-

ide dalam sebuah pertanyaan-pertanyaan dengan cara

berdiskusi atau tanya jawab dan sebagainya.

(4) Guru menhadirkan model sebagai contoh

pembelajaran melalui ilustrasi, model, dan media

yang sebenarnya

c) Menutup kegiatan belajar mengajar

Dalam tahap ini, guru menyimpulkan materi yang

telah disampaikan agar siswa mengetahui dan menerima

materi dengan baik. Dan guru memberikan penilaian secara

objektif dengan menilai kemapuan yang sebenarnya pada

setiap siswa.

7) Sumber Belajar

Sumber belajar menurut Majid (2013: 170) diartikan

sebagai segala tempat atau lingkungan sekitar, benda, dan

orang yang mengandung informasi dapat digunakan sebagai

wahana bagi peserta didik untuk melakukan proses belajar

sebagai perwujudan dari kurikulum guna mewujudkan

perubahan tingkah laku. Sumber belajar dapat berupa:

a) buku pelajaran bahasa Indonesia Ekspresi diri dan

Akademik SMA/MA/SMA/MAK Kelas XI, buku bacaan,

kamus;

b) media cetak: naskah drama;

c) media elektronik: radio, LCD, internet, dan sebagainya;

Page 55: NILAI MORAL PADA NASKAH DRAMA SALAH TEMPAT KARYA …

55

d) lingkungan: alam, sosial, budaya, manusia, masyarakat, dan

sebagainya

8) Waktu

Waktu yang digunakan dalam pembelajaran dapat

diatur sesuai dengan kelulusan dan kedalaman materi. Seorang

guru harus bisa mengatur dan menggunakan waktu yang tepat

dengan kelulusan dan kedalam materi.

Dalam pengajaran naskah drama, waktu yang

digunakan adalah dua kali pertemuan satu jam pelajaran 45

menit, satu kali pertemuan dua jam pelajaran 90 menit, jadi

dua kali pertemuan memerlukan waktu 180 menit.

9) Evaluasi

Dalam pembelajaran bahasa Indonesia, model evaluasi

yang diterapkan mengacu pada tiga ranah, yaitu ranah kognitif

(pengetahuan), psikomotorik (keterampilan), dan afektif

(sikap). Aspek kognitif berhubungan dengan akal pikiran

dalam mengerjakan soal tes dan subtansi tugas, penilaian

dalam aspek psikomotorik berupa keterampilan bahasa siswa

(dapat dievaluasi dari penggunaan bahasa dalam mengerjakan

tugas), sedangkan penilaian dalam aspek afektif berhubungan

dengan perubahan sikap sesuai dengan nilai-nilai karakter

bangsa.

Page 56: NILAI MORAL PADA NASKAH DRAMA SALAH TEMPAT KARYA …

56

BAB III

METODE PENELITIAN

Pada bab ini, penulis menguraikan metode penelitian terdiri dari subjek

penelitian, objek penelitian, fokus penelitian, data dan sumber data, instrumen

penelitian, teknik pengumpulan data, teknik analisis data, dan teknik penyajian

hasil analisis.

A. Subjek Penelitian

Subjek penelitian adalah tempat di mana data untuk variable

penelitian diperoleh (Arikunto, 2010). Pihak-pihak yang dijadikan sebagai

sampel dalam sebuah penelitian dan subjek penelitian pada dasarnya adalah

yang akan dikenai sebagai kesimpulan dari hasil penelitian. Subjek penelitian

ini adalah naskah drama Salah Tempat karya Okie Rendra Rakasiwi

B. Objek Penelitian

Objek penelitian adalah apa yang menjadi sasaran dalam penelitian

(Bungin, 2011: 78). Objek penelitian ini adalah unsur instrinsik pada naskah

drama Salah Tempat karya Okie Rendra Rakasiwi, nilai moral yang terdapat

pada naskah drama Salah Tempat karya Okie Rendra Rakasiwi dan rencana

pelaksanaan pembelajaran naskah drama Salah Tempat karya Okie Rendra

Rakasiwi dengan nilai moral sebagai bahan pembelajaran di kelas XI SMA.

Page 57: NILAI MORAL PADA NASKAH DRAMA SALAH TEMPAT KARYA …

57

C. Fokus Penelitian

Penelitian kualitatif menghendaki adanya batasan masalah dalam

penelitian. Batasan masalah dalam penelitian kualitatif disebut dengan fokus.

Penetapan fokus berdasarkan permasalahan yang terkait dengan teori-teori

yang telah ada (Sugiyono, 2015: 288).

Penelitian ini difokuskan nilai moral pada naskah drama Salah Tempat

karya Okie Rendra Rakasiwi.

D. Data dan Sumber Data

Data adalah segala fakta dan angka yang dijadikan bahan untuk

menyusun suatu informasi (Arikunto, 2010: 95) Data yang digunakan dalam

penelitian ini adalah kutipan langsung dan tidak langsung yang berupa

percakapan narasi pengarang terhadap naskah drama Salah Tempat karya

Okie Rendra Rakasiwi. Selain itu, data tambahan (sekunder) diperoleh dari

referensi-referensi yang berkaitan dengan objek penelitian.

Sumber data adalah benda, hal atau orang tempat peneliti mengamati,

membaca, atau bertanya tentang data (Arikunto, 2010: 88). Sumber data

dalam penelitian ini dibagi menjadi dua, yaitu sumber data primer dan sumber

data sekunder. Menurut Arikunto (2010: 128), sumber data adalah subjek

tempat diperoleh data, Sumber data utama (primer) diperoleh dari objek

penelitian naskah drama Salah Tempat karya Okie Rendra Rakasiwi. Selain

itu, sumber data sekunder diperoleh dari referensi-referensi yang berkaitan

dengan objek penelitian seperti mencari informasi dan refrensi dalam bentuk

text book, internet, dan sumber lainnya termasuk diskusi dengan dosen.

Page 58: NILAI MORAL PADA NASKAH DRAMA SALAH TEMPAT KARYA …

58

E. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian merupakan alat bantu bagi peneliti dalam

mengumpulkan data (Arikunto, 2010: 134). Instrumen dalam penelitian ini

adalah peneliti sendiri sebagai instrumen dibantu dengan kartu pencatat data.

F. Teknik Pengumpulan data

Teknik pengumpulan data adalah teknik yang digunakan oleh peneliti

dalam pengumpulan penelitian (Arikunto, 2013: 193). Teknik pengumpulan

data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik studi pustaka. Studi

pustaka adalah mempelajari berbagai buku referensi serta hasil penelitian

sebelumnya yang sejenis yang berguna untuk mendapatkan landasan teori

mengenai masalah yang akan diteliti (Sarwono, 2006: 26). Peneliti membaca

seluruh naskah drama Salah Tempat karya Okie Rendra Rakasiwi dengan

teliti. Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan teknik observasi

dan teori struktural ekstrinsik sastra pada nilai moral.

G. Teknik Analisis Data

Penelitian yang dilakukan terhadap naskah drama Salah Tempat karya

Okie Rendra Rakasiwi merupakan penelitian dengan teknik content analysis

atau metode analisis isi. Content analysis merupakan teknik penelitian untuk

keperluan mendeskripsikan secara objektif, dan kualitatif tentang

memanifestasi komunikasi (Bungin, 2011: 84).

Menurut Arikunto menyatakan bahwa metode analisis isi adalah

penelitian yang bersifat pembahasan mendalam terhadap isi suatu informasi

Page 59: NILAI MORAL PADA NASKAH DRAMA SALAH TEMPAT KARYA …

59

tertulis atau tercetak dalam media massa. (Arikunto, 2013: 278). Langkah-

langkah yang peneliti tempuh dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. mengolah data;

2. menafsirkan data-data dari hasil penelitian secara pragmatis dan semantis;

3. menganalisis data yang terdapat dalam naskah drama Salah Tempat karya

Okie Rendra Rakasiwi sesuai atau tidak sebagai bahan pembelajaran di

kelas XI SMA; dan

4. mengambil simpulan berdasarkan komponen-komponen hasil analisis

tersebut.

H. Teknik Penyajian Hasil Analisis

Teknik yang digunakan untuk penyajian hasil analisis data adalah

menggunakan metode informal. Metode informal adalah penyajian hasil

analisis data dengan kata-kata biasa (Sudaryanto, 2015: 241). Dengan

demikian, peneliti menyajikan hasil analisis nilai moral, dan rencana

pelaksanaan pembelajarannya di kelas XI SMA menggunakan kata-kata biasa

tanpa menggunakan tanda dan lambang.

Page 60: NILAI MORAL PADA NASKAH DRAMA SALAH TEMPAT KARYA …

60

BAB IV

PENYAJIAN DATA DAN PEMBAHASAN DATA

Dalam bab ini disajikan dua paparan pokok, yaitu (1) penyajian data dan

(2) pembahasan data hasil penelitian yang terdiri dari unsur instrinsik naskah

drama Salah Tempat, nilai moral naskah drama Salah Tempat, dan rencana

pelaksanaan pembelajaran drama dengan materi nilai moral pada naskah drama

Salah Tempat di kelas XI SMA.

A. Penyajian Data

Dalam naskah drama Salah Tempat karya Okie Rendra Rakasiwi

penulis akan meneliti, (1) unsur instrinsik yang meliputi tema, alur, tokoh,

dan penokohan, latar, dan amanat, (2) nilai moral yang meliputi kehidupan

manusia dan persoalan hidup dibedakan ke dalam persoalan hubungan

manusia, yang terdiri dari: hubungan manusia dengan diri sendiri, hubungan

manusia dengan manusia lain dalam lingkup sosial termasuk hubungannya

dengan lingkungan alam sekitar dan hubungan manusia dengan Tuhannya,

dan (3) rencana pelaksanaan pembelajaran sastra di kelas XI SMA.

Sebelum penulis membahas data penelitian tentang naskah drama

Salah Tempat karya Okie Rendra Rakasiwi melalui kajian nilai moral sastra,

terlebih dahulu penulis menyajikan data. Data-data dalam penyajian ini

merupakan gambaran mengenai masalah-masalah yang akan penulis bahas

dalam pembahasan data.

Page 61: NILAI MORAL PADA NASKAH DRAMA SALAH TEMPAT KARYA …

61

1. Unsur Instrinsik Naskah Drama Salah Tempat Karya Okie Rendra

Rakasiwi

Data penelitian unsur intrinsik naskah drama Salah Tempat berupa

kutipan cerita yang menunjukkan tema, tokoh, dan penokohan, latar, alur,

sudut pandang dan amanat. Data yang disajikan tidak berupa kutipan

cerita, akan tetapi berupa nomor halaman dan sumber kutipan itu, agar

efektif dakam naskah drama Salah Tempat karya Okie Rendra Rakasiwi.

Kutipan dipaparkan pada subbab pembahasan data. Pada tabel di bawah

ini, disajikan data unsur intrinsik naskah drama Salah Tempat.

Tabel 4.1

Unsur Intrinsik Naskah Drama Salah Tempat Karya Okie Rendra

Rakasiwi

No

Data Unsur Intrinsik

Nomor

Adegan

Nomor

Dialog

1. Tema

Pejabat yang tidak amanah terhadap janjinya

a. Mayor :

masalah pekerjaan

1 1, 5-11

b. Minor :

masalah keretakan rumah tangga

1 14-16,

17-20

c. masalah sosial 4 101, 109,

110-113

d. masalah kehidupan. 4 105-107

2. Tokoh dan Penokohan

a. Tokoh Utama

1) Tuan Maruk:

ambisi, pekerja keras, dan serakah.

1 14-20

b. Tokoh Tambahan

2) Nyonya Legawa:

sabar, tabah, dan tegar.

5 147-149

3) Narima:

perhatian, peduli, dan sayang.

1, 5 2-4,138-141

4) Dokter:

ramah, tidak konsisten, dan mudah

tergiur.

2, 3 31-38, 63-

64,

68-71, 74

Page 62: NILAI MORAL PADA NASKAH DRAMA SALAH TEMPAT KARYA …

62

5) Suster 1:

ramah dan tegar.

2 31-32, 34-

35

6) Suster 2:

pandai dan bijak.

2 25-28, 29-

30

7) Joni:

mengingatkan kesalahan orang lain

4 111-113

8) Bapak:

pekerja keras dan bertangungjawab

4 115, 118

9) Ibu:

ikhlas dan baik hati

4 116, 119

3. Latar

a. Latar tempat

1) Rumah sakit 2 25

2) Ruang Tamu 1 3

3) Ruang Kerja 1 1

4) Ruang Periksa 2, 4 34-35, 130

b. Latar Waktu

1) Pagi 2 31-32, 36

2) Siang 3 63-64

3) Malam 4 115

c. Latar Sosial

1) Seorang Ayah 4 118

2) Seorang Ibu 4 116, 119

3) Seorang Anak 1, 4, 5 2, 8, 12,

120, 145

4) Pejabat 2 14, 17

5) Sekertaris 2, 3 31, 65-66

6) Dokter 2, 3, 5 31, 38, 41,

43, 47, 51,

70, 72. 134

7) Suster 2, 3, 4 25, 56, 129-

130

4. Alur dalam naskah drama Salah Tempat adalah alur maju

1. Tahap Awal

a. Tahap penyituasian 1 2-3, 6, 7-8

b. Tahap muncul konflik 1 9-11

2. Tahap Tengah

a. Tahap peningkatan konflik 1, 3 12-13, 14-

23, 63-74

b. Tahap klimaks 4 99-102,

103-109,

110, 114

3. Tahap Akhir

a. Tahap penyelesaian 4, 5 115-117,

122, 131,

Page 63: NILAI MORAL PADA NASKAH DRAMA SALAH TEMPAT KARYA …

63

149

5.

Sudut pandang menggunakan Persona “Aku”.

1, 2, 3

15, 35, 45,

54, 76

6.

Amanat

a. Amanah dan bertanggungjawab

b. Tidak serakah dengan jabatan.

c. Berbakti kepada Orang tua.

1

1

4

9-12

14-20

117-120

Tabel 4.2 Sampel Data Dialog

Naskah Drama Salah Tempat karya Okie Rendra Rakasiwi

No

Data Dialog Nomor Adegan Nomor Dialog

7. Dialog Dokter di Kantor 2 25-28

Tabel 4.3 Sampel Data Dialog

Naskah Drama Salah Tempat karya Okie Rendra Rakasiwi

No

Data Akting Nomor Adegan Nomor Dialog

8. Akting Dokter

Akting Suster

2

2

39-42

50-52

2. Nilai Moral Naskah Drama Salah Tempat Karya Okie Rendra

Rakasiwi

Nilai moral yang penulis analisis dalam novel Salah Tempat karya

Okie Rendra Rakasiwi adalah (1) hubungan manusia dengan Tuhan, (2)

manusia dengan manusia, (3) hubungan manusia dengan alam sekitar, dan

(4) hubungan manusia dengan dirinya sendiri.

Page 64: NILAI MORAL PADA NASKAH DRAMA SALAH TEMPAT KARYA …

64

Tabel 4.4

Nilai Moral Naskah Drama Salah Tempat Karya Okie Rendra

Rakasiwi

No

Data Nilai Moral Nomor Adegan Nomor Dialog

9. 1. Nilai Moral antara Manusia dengan Tuhan

Berdoa 4 116

Bersyukur 4 105-106

Taubat 4 122

2. Nilai Moral antara Manusia dengan Manusia

Sayang keluarga 1 2-4

Meminta maaf 5 136-137

Sikap Kekeluargaan 1 2-4

Mengingatkan Orang Lain 4 109-111, 113-114

3. Nilai Moral antara Manusia dengan Diri Sendiri

Kejujuran 2 36-37, 39-40

Menyadari Kesalahan 4 120

Menghargai Waktu 3 65-66

Tabel 4.5

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran naskah drama Salah Tempat

karya Okie Rendra Rakasiwi di Kelas XI SMA

No. Komponen Data

a. Komponen

Inti

Nilai moral pada drama.

b. Kompetensi

Dasar

Pembelajaran unsur intrinsik dan nilai moral

pada naskah drama Salah Tempat karya Okie

Rendra Rakasiwi.

c. Indikator 1) Siswa mampu menganalisis unsur intrinsik

naskah drama Salah Tempat karya Okie

Rendra Rakasiwi.

2) Siswa mampu menganalisis nilai moral

naskah drama Salah Tempat karya Okie

Rendra Rakasiwi.

d. Tujuan

Pembelajaran

1) Siswa dapat menganalisis unsur intrinsik

naskah drama Salah Tempat karya Okie

Rendra Rakasiwi.

2) Siswa dapat menganalisis nilai moral novel

Salah Tempat karya Okie Rendra Rakasiwi.

e. Alokasi

Waktu

4 x 45 menit (2x pertemuan)

Page 65: NILAI MORAL PADA NASKAH DRAMA SALAH TEMPAT KARYA …

65

f. Materi

Pembelajaran

pembelajaran unsur intrinsik dan nilai moral

naskah drama Salah Tempat karya Okie Rendra

Rakasiwi.

g. Metode

Pembelajaran

Contextual Teaching and Learning

h. Sumber

Belajar

1) Buku Pelajaran Bahasa Indonesia SMA/SMK

Ekspresi Diri untuk kelas XII, Kemdikbud.

2) Buku Pelengkap naskah drama.

i.

Langkah

Pembelajaran

Pertemuan I

1) a) Guru membuka pelajaran dengan salam.

b) Guru mengecek kehadiran siswa

(absensi).

c) Guru memotivasi siswa untuk

mengembangkan kreativitas terkait

pentingnya materi yang akan dibahas.

d) Guru menyampaikan kompetensi dasar

dan indikator pencapaian yang harus

dikuasai.

e) Guru bertanya kepada siswa mengetahui

gambaran umum isi naskah drama yang

telah dibaca siswa dirumah (tugas rumah

pertemuan sebelumnya).

2) Kegiatan Inti

a) Guru membagi siswa menjadi

kelompok-kelompok kecil yang terdiri

dari 3-4 anak.

b) Guru memberikan kesempatan kepada

siswa untuk mencoba, mengalami, dan

menemukan idenya untuk mengamati

unsur intrinsik dan nilai moral yang

terdapat pada naskah drama Salah

Tempat Karya Okie Rendra Rakasiwi.

c) Guru mengamati siswa untuk

mengetahui sejauh mana sifat ingin tahu

siswa dalam memunculkan ide-ide

dalam sebuah pertanyaan-pertanyaan

dengan cara berdiskusi atau tanya jawab

dan sebagainya berkaitan dengan materi

pembelajaran.

d) Guru mengadirkan model sebagai

contoh pembelajaran melalui ilustrasi,

model, dan media yang sebenarnya

berupa pertunjukan drama Salah Tempat

karya Okie Rendra Raksiwi.

3) Kegiatan Akhir

Page 66: NILAI MORAL PADA NASKAH DRAMA SALAH TEMPAT KARYA …

66

a) Guru menyimpulkan materi yang telah

disampaikan agar siswa mengetahui dan

menerima materi dengan baik.

b) Guru memberikan penilaian secara

objektif dengan menilai kemampuan

yang sebenarnya pada setiap siswa.

c) Guru memberikan sedikit gambaran

kepada siswa mengenai materi yang

akan disampaikan pada pertemuan

berikutnya.

d) Guru memberikan tugas rumah kepada

siswa untuk mempelajari materi

pertemuan selanjutnya.

e) Guru mengucapkan salam penutup.

Pertemuan II

1. Kegiatan Awal

a) Guru membuka pelajaran dengan salam.

b) Guru mengecek kehadiran siswa

(absensi).

c) Guru melakukan tanya jawab dengan

siswa mengenai materi yang telah

dibahas pada pertemuan sebelumnya.

d) Guru menyampaikan refleksi mengenai

kekurangan yang masih ditemukan di

dalam hasil pembelajaran sebelumnya.

2. Kegiatan Inti

a) Guru mempersilahkan siswa membentuk

kelompok diskusi.

b) Siswa disilahkan mencari data unsur

intrinsik untuk meneliti aspek nilai moral

dalam drama Salah Tempat karya Okie

Rendra Rakasiwi.

c) Siswa diminta untuk mengolah data yang

sudah didapat dan membuat laporan

berdasarkan data yang diperolah.

d) Siswa disilahkan untuk

mempresentasikan hasil diskusi

jawabannya di depan kelas.

e) Guru mempersilakan kelompok lain

untuk menanggapi jawaban yang

disampaikan temannya.

3. Kegiatan Akhir

a) Guru menyampaikan simpulan

pembelajaran.

b) Guru memberikan pesan kepada siswa

agar meleladani setiap tokoh yang

Page 67: NILAI MORAL PADA NASKAH DRAMA SALAH TEMPAT KARYA …

67

memiliki sikap yang baik dan

memberikan arahan kepada siswa supaya

tidak meniru sikap tokoh yang tidak baik

dan menyampaikan amanat yang dapat

dipetik dalam naskah drama Salah

Tempat karya Okie Rendra Rakasiwi.

c) Guru mengucapkan salam penutup.

j. Media

Pembelajaran

1. Media Elektronik (LCD dan Leptop).

2. Buku-buku yang relevan dengan materi

pembelajaran.

3. Kamus Bahasa Indonesia

4. Program Power point

k. Evaluasi 1. Teknik penilaian dalam pembelajaran ini

menggunakan teknik tes tertulis.

2. Bentuk tes dalam pembelajaran ini

menggunakan tes tertulis berupa uraian

dengan tes esai berupa uraian.

B. Pembahasan Data

Sesuai dengan data yang telah disajikan pada subbab sebelumnya,

pada bagian ini dibahas data-data tersebut. Pembahasan data meliputi

pembahasan: (a) unsur-unsur intrinsik yang terkandung dalam naskah drama

Salah Tempat karya Okie Rendra Rakasiwi; (b) nilai-nilai moral yang

terkandung dalam Salah tempat karya Okie Rendra Rakasiwi dan; (c) rencana

pelaksanaan pembelajaran naskah drama Salah tempat karya Okie Rendra

Rakasiwi pada siswa kelas XI di SMA.

1. Unsur Instrinsik Naskah Drama Salah Tempat karya Okie Rendra

Rakasiwi

Dalam skripsi ini penulis menganalisis unsur Instrinsik naskah

drama Salah Tempat karya Okie Rendra Rakasiwi yang terdiri dari tema,

tokoh dan penokohan, latar, alur, sudut pandang, amanat.

Page 68: NILAI MORAL PADA NASKAH DRAMA SALAH TEMPAT KARYA …

68

a. Tema

Tema merupakan gagasan dasar dan makna yang dikandung

dalam sebuah cerita. Tema dapat diketahui dengan mengidentifikasi

masalah-masalah dalam cerita. Melalui identifikasi masalah dalam

cerita, Hal itu dapat membantu menemukan tema. Pengertian masalah

dengan tema berbeda, karena masalah merupakan sesuatu untuk dapat

membangun tema,

Naskah drama ini menggambarkan perjalanan cobaan hidup Tuan

Maruk. Seorang caleg, yang menjadi pejabat dan terlibat kasus

korupsi. Banyak masalah yang menimpa dirinya akibat Tuan Maruk

tidak amanah terhadap janjinya sewaktu berkampanye. Tuan Maruk

mencari cara untuk lari dari masalah dengan berpura-pura sakit dan

menjadi pasien di Rumah Sakit Jiwa, yang menyebabkan ia

menanggung akibat dari perbuatannya sendiri dan akibatnya Tuan

Maruk menjadi terganggu jiwanya.

Sebagaimana judulnya, tema mayor atau tema utama dalam

naskah drama Salah Tempat karya Okie Rendra Rakasiwi tentang

“Pejabat yang tidak amanah terhadap janjinya” Jika diteliti lebih

dalam, naskah drama ini memiliki tema minor atau tema tambahan dari

tema mayor yang berbeda-beda, tetapi tidak lepas dari tema utama.

Oleh karena itu masalah-masalah yang timbul dapat mendukung

tema. Masalah yang terdapat pada naskah drama Salah Tempat, antara

Page 69: NILAI MORAL PADA NASKAH DRAMA SALAH TEMPAT KARYA …

69

lain; masalah pekerjaan, masalah rumah tangga, masalah sosial, dan

masalah kehidupan.

1) Masalah Pekerjaan

Diceritakan pada naskah drama tersebut bahwa Tuan Maruk

adalah seorang caleg yang terpilih menjadi pejabat. Dalam

kehidupannya Tuan Maruk mendapat banyak masalah cobaan

hidup yang menimpa dirinya setelah menjadi pejabat. Pagi itu Tuan

Maruk mendapatkan kabar dari sekertarisnya Anggel tentang

permasalahan pekerjaannya. Hal tersebut dapat dilihat pada kutipan

di bawah ini:

“Wa’alaikumsalam, dengan Tuan Maruk di sini..

(Diam sejenak).. Oh, ya.. Ada apa Anggel? Apa!! Kenapa

bisa terjadi? Kenapa sampai ada yang buka suara tentang

hal itu?. Bukankah aku telah berikan uang tutup mulut

yang tak sedikit..? Dasar.. Orang-orang tak tahu untung

mereka. Ya.. Sudah, kamu atur saja bagaimana cara agar

aku bisa terhindar dari semua ini. Apapun caranya akan

aku lakukan.. Terima kasih.”

(1: 1)

Dari kutipan di atas terlihat bahwa Tuan Maruk sangat marah

dan kesal dikarenakan permasalahnya semakin bertambah besar

Sehingga Tuan Maruk mencari cara agar terhindar dari masalah.

Selain itu, Nyonya Legawa istri dari Tuan Maruk sedang

membaca koran berita pagi. Hal itu terlihat dari kutipan di bawah

ini.

Page 70: NILAI MORAL PADA NASKAH DRAMA SALAH TEMPAT KARYA …

70

5. Ny. Legawa : Lihat... Lihatlah ini di halaman ini

terpampang foto ayahmu yang gagah itu.

Rupanya ayahmu semakin terkenal sejak

menjadi pejabat di negeri ini”

6. Narima : “Ima lihat korannya bunda. (Setelah

memandangi beberapa saat, betapa

terkejutnya narima setelah membaca judul

di atas gambar ayahnya. Narima pun

meneteskan air mata tubuhnya pun

terduduk lemas).”

7. Ny. Legawa : “Ima...ima (mengusap-usap tubuh narima),

a..apa..apa yang terjadi? Sebenarnya ada

apa dengan koran itu? Mata bunda kabur,

jadi tidak bisa membacanya.”

8. Narima : “Ayah..(menangis), ayah.. Bunda! “

9. Ny. Legawa : “Iya ada apa dengan ayahmu?”

10. Narima : “Ayah korupsi! “

11. Ny. Legawa: “Apa? (berdiri dan terperangah).”

(1: 5-11)

Dari kutipan di atas terlihat bahwa Nyonya Legawa terlihat

kagum melihat ada foto suaminya di dalam koran yang sedang

dibaca seolah Nyonya Legawa tidak mengerti apa yang terjadi

sebenarnya. Sedangkan, Narima putri Tuan Maruk penasaran

dengan koran tersebut dan ingin mengetahui apa yang terjadi

sebenarnya. Narima segera memastikan isi berita di koran tersebut.

Narima terkejut terduduk lemas dan menangis mengetahui ayahnya

terlibat kasus korupsi. Nyonya Legawa yang semula mengira

suaminya semakin terkenal sejak menjadi pejabat, merasa kaget

dan tidak menyangka akan hal itu.

Page 71: NILAI MORAL PADA NASKAH DRAMA SALAH TEMPAT KARYA …

71

2) Masalah Rumah Tangga

Masalah ketidakharmonisan rumah tangga Tuan Maruk dan

Nyonya Legawa mulai terjadi ketika Nyonya Legawa mengetahui

Tuan Maruk terlibat kasus korupsi. Tuan Maruk yang ketika itu

pulang dari kantor segera disambut dengan kemarahan Nyonya

Legawa di ruang tamu. Hal itu terlihat dari kutipan di bawah ini.

14. Ny. Legawa : “Sudah aku duga, hal memalukan ini akan

terjadi. Ayah terlalu terobsesi menjadi

seseorang pejabat, menghamburkan

modal kampanye yang tidak sedikit. Apa

ini tujuan ayah? Ayah berubah rakus

melebihi binatang!”

15. Tn. Maruk : “Mah.. Kenapa kamu menyamakan aku

dengan binatang?

16. Ny. Legawa: “Tentu saja ayah pantas mendapatkan

perkataan seperti itu. Tidak hanya mama

yang kecewa, ratusan.. Bahkan ribuan

rakyat yang memilih ayah merasa

dikhianati. Ayah menjadikan mereka

tumbal demi ambisi dan keserakahan.”

(1: 14-16)

Dari kutipan di atas terlihat bahwa Tuan Maruk dan Nyonya

Legawa bertengkar. Karena, Tuan Maruk yang dulunya terobsesi

ingin menjadi seorang pejabat dengan menghabiskan modal

kampanye yang tidak sedikit. Setelah terpilih menjadi pejabat Tuan

Maruk seolah menjadikan rakyat sebagai tumbal atas ambisi dan

keserakahannya. Dengan penuh kekecewaan Nyonya Legawa

meluapkan emosinya. Karena suaminya tidak amanah dan tidak

bertanggungjawab sebagai pejabat. Tuan Maruk mengkhianati

kepercayaan rakyat dengan melakukan korupsi. Selain itu, Tuan

Page 72: NILAI MORAL PADA NASKAH DRAMA SALAH TEMPAT KARYA …

72

Maruk berdalih bahwa semua itu dilakukan untuk keluarga. Hal itu

terlihat dari kutipan di bawah ini.

17. Tn. Maruk : “Bukankah ini semua demi mama? Demi

anak kita? Kalian bisa hidup mewah serta

disanjung dan dihormati orang, semua

karena ayah menjadi seorang pejabat.”

18. Ny. Legawa: “(Menyambar) cukup..cukup ayah. Jangan

jadikan kami sebagai alasan. Karena kami

tidak meminta ayah seperti itu.”

19. Tn. Marux : “Tapi semua telah terjadi.”

20.Ny. Legawa :“Ya.. Semua sudah terjadi ayah telah

menggadaikan kehormatan keluarga juga

harapan-harapan dari mereka (menunjuk

penonton) demi ambisi dan keserakahan.”

(1: 17-20)

Dari kutipan di atas terlihat bahwa Tuan Maruk, beralasan

bahwa semuanya dilakukan untuk keluarga, Nyonya Legawa tidak

terima atas alasan tersebut dan segera menghentikan suaminya agar

tidak mencari-cari alasan. Karena selama ini, keluarga tidak

meminta Tuan Maruk melakukan korupsi bukan itu yang

diharapkan keluarga atas tanggungjawab yang diamanahkan

kepada Tuan Maruk. Tuan Maruk seakan telah menggadaikan

kehormatan keluarga untuk memenuhi ambisi dan keserakahan.

3) Masalah Sosial

Masalah sosial berawal dari perseteruan antara Joni dan Tuan

Maruk ketika Joni mencoba mengingatkan Tuan Maruk tentang

siapa dirinya. Hal itu terlihat dari kutipan di bawah ini.

101. Joni : “Wajar saja kalau tuan maruk lupa.

Karena semua ambisinya telah didapat. Aku

lawan politikmu dulu. Kekalahan

menyakitkan yang mengirim aku di sini.

Page 73: NILAI MORAL PADA NASKAH DRAMA SALAH TEMPAT KARYA …

73

Berbeda dengan dirimu. Ambisimulah yang

menengelamkanmu di sini.”

(4: 101 )

Dari kutipan di atas terlihat bahwa Joni mengingatkan Tuan

Maruk tentang siapa dirinya. Joni adalah lawan politik dari Tuan

Maruk saat menjadi caleg yang mengalami kekalahan. Sehingga

menjadikan Joni menjadi depresi dan harus dirawat di Rumah Sakit

tersebut. Selain itu, Joni mencoba mengingatkan Tuan Maruk

tentang kesalahannya dahulu. Hal itu terlihat dari kutipan di bawah

ini.

109. Joni : “Alah.. Susah memang bicara dengan

orang sehat tapi sakit pikirannya. Ya..

Mungkin sesaat tuan bisa merasakan

disanjung-sanjung orang dan diagung-

agungakan orang. Akan tetapi itu hanya

sesaat bukan?.. Sekarang apa? apa yang

tuan rasakan.. Ketakutan.. Rasa takut yang

tersisa bukan?.. Dan ingatlah tuan janji dan

sumpahmu dulu! “

(4: 109)

Dari kutipan di atas terlihat bahwa Joni mengingatkann

kesalahan Tuan Maruk akan penyesalan yang dialami Tuan Maruk

sekarang. Joni juga mencoba mengingatkan Tuan Maruk atas janji

Tuan Maruk yang pernah diucapkan. Kemudian Tuan Maruk

meminta Joni untuk mengingatkannya kembali. Hal itu terlihat dari

kutipan di bawah ini.

110. Tn. Maruk : “Apa.. Apa janji dan sumpahku dulu itu?

Bukankah semua telah aku jalankan dengan

baik.”

111. Joni : “Satu hal yang seharusnya tidak tuan

lupakan.”

Page 74: NILAI MORAL PADA NASKAH DRAMA SALAH TEMPAT KARYA …

74

112. Tn. Maruk : “Iya.. Apa.? Ha.? Coba katakan, siapa

tahu dengan kamu mengatakannya aku akan

mengingatnya.”

113. Joni : “Ingatlah.. Saat tuan berorasi didepan

rakyat negeri ini. Tuan mengatakan.?

“Kalau sampai saya korupsi 1 rupiahpun,

saya bersedia dihukum gantung di monas!”

Sudah ingat tuan dengan kalimat yang tuan

ucapkan itu?.... Hahaha... Dan sekarang

saatnya tuan mempertanggungjawabkan

omongan tuan waktu itu,... Selamat

menikmati saat-saat terakhirmu tuan... (Joni

meninggalkan panggung).”

(4: 110-113)

Dari kutipan di atas terlihat bahwa Joni mengingatkann janji

sumpah saat beorasi di depan rakyat, yang sudah berjanji untuk

tidak korupsi satu rupiah pun dengan konsekuensi yang Tuan

Maruk buat sendiri yaitu, bersedia dihukum gantung di monas.

Janji itu membuat Tuan Maruk ketakutan dan merasa sangat

bersalah akan janji-janjinya yang tidak ia tunaikan dahulu.

4) Masalah Kehidupan

Sebagai seorang pejabat memang sudah seharusnya bekerja

dengan baik menjalankan tugas untuk kemakmuran rakyat. Dan

bukan untuk memenuhi ambisi untuk meraih kemewahan dengan

memakan uang yang bukan haknya. Joni mengingatkan Tuan

Maruk mengenai kebutuhan dari ambisi Tuan Maruk yang sangat

berambisi dengan kemewahan. Hal itu terlihat dari kutipan di

bawah ini.

105. Joni : “Oh.. Berarti para koruptor pantas disebut

orang-orang gila? Sungguh kasihan negeri

Page 75: NILAI MORAL PADA NASKAH DRAMA SALAH TEMPAT KARYA …

75

ini, dipenuhi dengan orang-orang sakit

jiwa.”

106. Tn. Maruk : “Ya, Tidak seperti itu, Semua karena

tuntutan.”

107. Joni : “Memang semua karena kebutuhan. Sudah

punya motor, ingin mobil, sudah punya

rumah sederhana, butuh rumah mewah, dan

parahnya. Sudah pnya Istri, ingin nambah

lagi, dan nambah lagi.. Apa itu namanya

kebutuhan? “

(4: 105-107)

Dari kutipan di atas terlihat bahwa Joni terlihat sangat kesal

dengan Tuan Maruk yang menjadi pura-pura terganggu jiwanya

dengan berada di Rumah Sakit Jiwa untuk pelarian atas

pemasalahan yang sedang dihadapi. Dengan kesal Joni

menyebutkan kebutuhan-kebutuhan ambisi Tuan Maruk yang tidak

pernah terpuaskan bagi Tuan Maruk yang selalu ingin menambah

lagi dengan keinginan-keinginan selanjutnya.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa tema adalah gagasan pokok

atau inti cerita. Berdasarkan uraian masalah-masalah dalam tema di

atas, dapat disimpulkan bahwa tema dalam naskah drama Salah

Tempat karya Okie Rendra Rakasiwi adalah pejabat yang tidak

amanah terhadap janjinya.

b. Tokoh dan Penokohan

1) Tokoh

Tokoh adalah menunjuk pada orang atau pelaku. Jenis

tokoh yang terdapat terdapat dalam naskah drama Salah

Page 76: NILAI MORAL PADA NASKAH DRAMA SALAH TEMPAT KARYA …

76

Tempat karya Okie Rendra Rakasiwi terbagi atas tokoh utama

dan tokoh tambahan.

Tokoh utama dalam naskah drama Salah Tempat karya

Okie Rendra Rakasiwi adalah Tuan Maruk, karena tokoh

utama tersebut muncul di setiap cerita. Kemunculannya

memegang peran penting dan memengaruhi alur cerita. Tokoh

Tuan Maruk juga berhubungan erat dengan tokoh-tokoh

lainnya.

Sementara itu, tokoh tambahan dalam naskah drama

Salah Tempat karya Okie Rendra Rakasiwi lebih banyak

dibandingkan dengan tokoh utama. Beberapa di antaranya

yaitu Nyonya Legawa, Narima, Dokter, Suster 1, Suster 2,

Joni, Bapak, dan Ibu.

Penokohan adalah digunakan untuk melukiskan

gambaran yang jelas tentang seseorang yang di tampilkan

dalam sebuah cerita. Tokoh dan penokohan dalam naskah

drama Salah Tempat karya Okie Rendra Rakasiwi akan

dipaparkan oleh peneliti sebagai berikut.

a) Tuan Maruk

Tuan Maruk adalah tokoh utama sekaligus sebagai

tokoh antagonis dalam naskah drama Salah Tempat. Tokoh

ini merupakan tokoh yang sering kali dimunculkan oleh

pengarang dan mendominasi cerita. Pelukisan yang

Page 77: NILAI MORAL PADA NASKAH DRAMA SALAH TEMPAT KARYA …

77

digunakan pengarang menggunakan teknik analitik. Tuan

Maruk merupakan seorang caleg yang terpilih menjadi

pejabat. Istrinya bernama Nyonya Legawa dan putrinya

bernama Narima. Kedua orang tuanya sudah meninggal

dunia. Tuan Maruk dibesarkan dengan pendidikan yang

baik oleh kedua orang tuanya. Tuan Maruk dilukiskan

sebagai seorang yang terobsesi menjadi pejabat sehingga Ia

menghabiskan modal kampenya yang tidak sedikit agar

menjadi seorang pejabat. Dan akhirnya Tuan Maruk mejadi

pejabat dan terlibat kasus korupsi. Tuan Maruk memiliki

watak ambisi, pekerja keras, dan serakah. Hal itu terlihat

dari kutipan di bawah ini.

Tuan marux masuk dengan menarik koper yang

penuh pakaian. Di sudut kursi tamu masih terdiam

seseorang perempuan dengan penuh kekecewaan.

14. Ny. Legawa : “Sudah aku duga, hal

memalukan ini akan terjadi.

Ayah terlalu terobsesi menjadi

seorang pejabat,

menghamburkan modal

kampanye yang tidak sedikit.

Apa ini tujuan Ayah? Ayah

berubah rakus melebihi

binatang!”

15. Tn. Maruk : “Mah.. Kenapa kamu

menyamakan aku dengan

binatang? “

16. Ny. Legawa : “Tentu saja ayah pantas

mendapatkan perkataan seperti

itu. Tidak hanya Mama dan

Narima yang kecewa, ratusan..

Bahkan ribuan rakyat yang

Page 78: NILAI MORAL PADA NASKAH DRAMA SALAH TEMPAT KARYA …

78

memilih Ayah merasa

dikhianati. Ayah menjadikan

mereka tumbal demi ambisi

dan keserakahan.”

17. Tn. Maruk : “Bukankah ini semua demi

mama? Demi anak kita? Kalian

bisa hidup mewah serta

disanjung dan dihormati orang,

semua karena ayah menjadi

seorang pejabat.”

18. Ny. Legawa : “(Menyambar) cukup..cukup

ayah. Jangan jadikan kami

sebagai alasan. Karena kami

tidak meminta ayah seperti itu.”

19. Tn. Maruk : “Tapi semua telah terjadi.”

20. Ny. Legawa : “Ya.. Semua sudah terjadi

ayah telah menggadaikan

kehormatan keluaga juga

harapan-harapan dari mereka

(menunjuk penonton) demi

ambisi dan keserakahan.”

(1: 14-20)

Dari kutipan di atas terlihat bahwa Tuan Maruk

memiliki sifat ambisi dan serakah hal itu dibuktikan ketika

Nyonya Legawa meluapkan kekesalannya terhadap Tuan

Maruk. Nyonya Legawa menanyakan kembali kepada Tuan

Maruk tentang tujuan obsesi menjadi pejabat dan watak

serakah Tuan Maruk terlihat ketika Nyonya Legawa

menanyakan tujuan dari ambisi Tuan Maruk. Tuan Maruk

beralasan bahwa untuk memenuhi kebutuhan keluarga.

Jadi, dari kutipan di atas dapat disimpulkan bahwa

tokoh Tuan Maruk memiliki watak ambisi, pekerja keras,

Page 79: NILAI MORAL PADA NASKAH DRAMA SALAH TEMPAT KARYA …

79

namun juga serakah. Tuan Maruk lupa kerja keras yang

dilakukan, ditempuh dengan cara yang sangat tidak baik dan

tidak bertanggungjawab atas amanah yang seharusnya ia

tunaikan dengan baik.

b) Nyonya Legawa

Tokoh Nyonya Legawa adalah tokoh protagonis

berwatak sabar, tabah dan tegar. Tokoh ini selalu

mendukung jalannya cerita. Nyonya Legawa memiliki

watak sabar, menerima apa adanya, dan selalu tegar ketika

mendapati cobaan. Hal itu dapat dilihat dalam kutipan di

bawah ini.

147. Ny. Legawa: “(Menghampiri narima).. Narima..

Sudahlah. Ini bagian dari takdir.

Biarkan ayahmu menikmati buah dari

perbuatannya. Ayahmu telah

menikmati apa yang ia inginkan. Dan

sekarang mungkin ia sudah lelah

memainkan dramanya menjadi

seorang pejabat tinggi di negeri ini.”

148. Narima : “Tapi bunda.. Kenapa semua ini terjadi

pada keluarga kita. Bagaimana

kehidupan kita selanjutnya? “

149. Ny. Legawa : “Kehidupan kita selanjutnya adalah

memperbaiki diri. Biarkan ayahmu

merenungi kesalahannya. Pasrahkan

apa yang akan terjadi selanjutnya

dengan ayahmu kepada Tuhan. Pasti

Tuhan akan memberikan jalan terbaik

untuk ayahmu.”

(5: 147-149)

Dari kutipan di atas terlihat bahwa Nyonya Legawa

mempunyai sifat sabar, menerima apa adanya, dan tegar

Page 80: NILAI MORAL PADA NASKAH DRAMA SALAH TEMPAT KARYA …

80

menghadapi ujian. Ketika suaminya yaitu Tuan Maruk

mengalami depresi yang amat sangat akibat kesalahannya.

Nyonya Legawa berusaha menenangkan narima dan

berusaha tegar untuk menerima ujian yang telah Allah

takdirkan untuk keluarganya karena itu adalah bagian dari

takdir atas ketetapanNya.

Jadi, dari kutipan di atas dapat disimpulkan bahwa

tokoh Nyonya Legawa memiliki watak sabar, menerima

apa adanya, dan tegar. Nyonya Legawa tidak lupa memberi

nasihat kepada Narima untuk memperbaiki diri dikehidupan

mereka selanjutnya.

c) Narima

Tokoh Narima adalah tokoh Tritagonis karena tokoh

ini selalu menjadi tokoh pembantu atau penengah dalam

cerita baik untuk tokoh protagonis maupun antagonis.

Tokoh Narima memiliki watak perhatian, peduli dan

sayang. Hal itu terlihat dari kutipan di bawah ini.

2. Narima : “Ayah mau pergi ke mana bunda? Kok,

semua pakaiannya ayah di masukkan ke

dalam koper?”

3. Ny. Legawa: “Entahlah katanya ada urusan mendadak.

Tapi, mama rasaada yang aneh dengan

ayahmu pagi ini. Setelah membaca koran

ini ayahmu seperti panik seolah-olah ada

masalah besar yang terjadi. (Sembari

membolak-balik halaman koran).”

4. Narima : “Jadi penasaran ima. Sebenarnya ada apa

dengan koran pagi ini.”

Page 81: NILAI MORAL PADA NASKAH DRAMA SALAH TEMPAT KARYA …

81

(1: 2-4)

Dalam kutipan di atas, pengarang menjelaskan

bahwa Narima memiliki sifat perhatian dengan keluarganya.

Sikap perhatian tokoh Narima dalam naskah drama Salah

Tempat digambarkan oleh pengarang ketika ia menanyakan

kepada ibunya tentang ayahnya yang berkemas pakaian

akan pergi. Narima juga memiliki sifat peduli dan sayang.

Hal itu terlihat pada kutipan berikut ini.

138. Narima : “Lalu.. Apa yang terjadi dengan ayah

saya? Katakan dok? “

139. Dokter : “Ya.. Entah ini kebetulan terjadi atau

mungkin ini peringatan dari yang

kuasa. Suami nyonya tiba-tiba

mengalami depresi yang sangat

luarbiasa. Ya.. Bisa dikatakan

setatusnya sekarang gila 99%.”

140. Koor : “Apppaaa..”

141. Narima : “(Berlari ke arah ayahnya) Ayah..”

(5: 138-141)

Dari kutipan di atas diketahui Narima merupakan

anak yang peduli dan sayang dengan keluarga. Kepedulian

dan rasa sayang digambarkan oleh pengarang secara

langsung, yaitu ketika Narima langsung berlari dan

menyapa ayahnya.

Jadi, dari kutipan di atas dapat disimpulkan bahwa

tokoh Narima merupakan orang yang berwatak perhatian,

peduli dan sayang. Narima sosok yang sayang kepada

keluarga dengan memedulikan keluarga. Meskipun, Tuan

Page 82: NILAI MORAL PADA NASKAH DRAMA SALAH TEMPAT KARYA …

82

Maruk sudah mengecewakan keluarga namun perasaan

sayang dan kepedulian seorang anak tidak akan pernah

berubah menjadi kebencian karena cintanya kepada orang

tua yang telah membesarkan dan merawatnya.

d) Dokter

Dokter merupakan tokoh tambahan yang fungsinya

sebagai pendukung tokoh utama. Tokoh ini memengaruhi

konflik yang muncul dalam drama. Karakter tokoh ini

dijelaskan sebagai sosok yang ramah. Dokter dalam drama

Salah Tempat mempunyai sikap ramah. Hal itu dapat dilihat

pada kutipan di bawah ini.

31. Suster 1 : “Selamat pagi dok! “

32. Dokter : “Selamat Pagi. “

33. Suster 1 : “Ini salah satu pasien kita yang mengalami

peningkatan yang cukup pesat, dok silahkan

diperiksa kembali dan segera

mengembalikannya ke keluarganya.”

34. Dokter : “Oh.. Ya. Silahkan tempatkan dia di ruang

periksa.

35. Suster 1 : “Baik, dok. Joni, silahkan ikuti saya. (Suster

menempatkan Joni di ruang periksa)

36. Dokter : “(Menghampiri joni) Selamat pagi, jon?

Apa kabar pagi ini? “

37. Joni : “Kabar baik, dok. Saya merasa diri saya

sudah tak lagi terganggu jiwanya. Saya sudah

bisa menerima keadaan saya baik untuk saat

ini maupun sebelumnya. “

38. Dokter : “Syukurlah joni tapi, coba saya periksa

terlebih dahulu. (Memeriksa fisik joni). Eee...

Secara fisik si.. Sudah cukup baik. Tapi, coba

kamu nyanyikan sebuah lagu yang kamu

sukai.”

(2: 31-38)

Page 83: NILAI MORAL PADA NASKAH DRAMA SALAH TEMPAT KARYA …

83

Dari kutipan di atas, terlihat bahwa dokter

mempunyai watak yang ramah terhadap rekan kerja, dan

pasiennya. Sebagai profesi dokter, yang semestinya

berinteraksi dengan khalayak memang diperlukan sikap

sedemikian. Sikap Dokter yang ramah juga terlihat ketika

menyapa dan menyambut kedatangan tamu. Hal itu terlihat

dari kutipan di bawah ini.

63. Tn. Maruk : “Selamat pagi menjelang siang, dok! “

64. Dokter : “Selamat siang, oh.. Rupanya saya

kedatangan tamu terhormat kali ini sekali

lagi selamat datang di RSJ “Orang-Orang

Waras”. Ada keperluan apa sehingga tuan

maruk yang terhormat berkenan singgah

di tempat kami ini.”

(3:63-64)

Dari kutipan di atas terlihat bahwa Dokter

menyambut dengan sepenuh hati kedatangan Tuan Maruk

sebagai tamunya. Hal tersebut jelas menunjukan karakter

dokter yang ramah kepada siapapun. Tokoh Dokter juga

memiliki watak yang tidak konsisten. Hal tersebut dapat

dilihat pada kutipan di bawah ini.

68. Anggel : “Begini, dokter. (Membisikkan maksud

tuan maruk).”

69. Dokter : “Tidak.. Mohon maaf sebelumnya. Kalau

itu ceritanya saya tidak sanggup. Saya

takut menanggung akibatnya nanti.”

70. Tn. Maruk : “Tolonglah dokter.. Ini menyangkut

nama baik dan kehormatan saya dimata

rakyat.”

71. Dokter : “Tapi mohon maaf, saya tetap menolak

permintaan anda.”

(3: 68-71)

Page 84: NILAI MORAL PADA NASKAH DRAMA SALAH TEMPAT KARYA …

84

Dari kutipan di atas terlihat bahwa Dokter menolak

tawaran yang diberikan Anggel. Ketika Anggel yakni,

sekertaris Tuan Maruk memerlukan bantuan Dokter untuk

menyelesaikan masalah korupsi awalnya Dokter masih

teguh pendirian untuk menolak. Sikap yang tidak konsisten

tokoh Dokter terlihat ketika sebab penawaran yang akan

ditawarkan Tuan Maruk untuk menolongnya dalam jeratan

masalah besar dengan imbalan yang akan diterima Dokter

sebagai wujud terimakasih atas bantuan Dokter. Hal

tersebut dapat dilihat pada kutipan di bawah ini.

Dokter terlihat bingung dengan tawaran tuan maruk yang

begitu menarik, sementara ia harus

mempertimbangkan kemungkinan

terburuk yang akan terjadi.

74. Dokter : “Ya.. Kalau urusannya sudah

menyangkut upeti yang begitu besar, saya

rasa sayang untuk dilewatkan. Kita

sebagai manusia kan pantang untuk

menolak rejeki, betul kan tuan? “

(3: 74)

Dari kutipan di atas dapat dilihat bahwa sikap yang

tidak selayaknya sebagai dokter adalah mudah tergiur oleh

tawaran imbalan yang menurutnya sangat disayangkan

apabila ia menolaknya. Namun hal itu malah membuat

Dokter tidak amanah dalam menjalankan profesinya sebagai

dokter.

Page 85: NILAI MORAL PADA NASKAH DRAMA SALAH TEMPAT KARYA …

85

Jadi, dari kutipan di atas dapat disimpulkan bahwa

tokoh Dokter mempunyai watak ramah, tidak konsisten,

dan mudah tergiur. Dokter ramah saat menyambut rekan

kerja, pasien, dan tamunya. Dokter tidak konsisten saat

menolak kerja sama yang tidak baik namun akhirnya

menerima karena imbalan yang akan diterima dan ia mudah

tergiur karena penawaran imbalan yang melebihi gaji dari

tugasnya sebagai Dokter.

e) Suster 1

Suster 1 memiliki peranan sebagai peran pembantu,

Ia sebagai tokoh penggerak dari tokoh penggerak alur cerita

dalam drama Salah Tempat. Suster 1 memiliki karakter

ramah dan tegas. Tokoh Suster 1 memiliki sifat yang

menyenangkan yakni, ramah. Ketika bertemu dengan dokter

suster 1 mengawali dengan menyapa dokter. Sikap ini

sangat mendukung untuk terjalinnya hubungan kerjasama

yang baik dalam pekerjaan. Hal itu dapat dilihat pada

kutipan di bawah ini.

31. Suster 1 : “Selamat pagi dok! “

32. Dokter : “Selamat Pagi. “

(2: 31-32)

Dari kutipan di atas terlihat bahwa tokoh Suster 1

seorang yang ramah. Hal itu dibuktikan ketika Suster 1

melihat tokoh Dokter ia melakukan sapaan hangat dengan

Page 86: NILAI MORAL PADA NASKAH DRAMA SALAH TEMPAT KARYA …

86

mengucapkan selamat pagi kepada Dokter. Selain itu Suster

1 juga memiliki sikap tegas. Hal itu dapat dilihat pada

kutipan di bawah ini

34. Dokter : “Oh.. Ya. Silahkan tempatkan dia di ruang

periksa.

35. Suster 1 : “Baik, dok. Joni, silahkan ikuti saya.

(Suster menempatkan Joni di ruang

periksa).

(3: 34-35)

Dari kutipan di atas terlihat bahwa suster 1memiliki

watak yang tegas. Terlihat ketika Suster 1 segera melakukan

arahan dokter untuk menangani pasien Joni untuk

menempatkan ia di ruang periksa. Suster 1 mempunyai

kemampuan untuk menyampaikan dan juga mampu

melaksanakan hal yang tepat dengan bersegera

melaksanakan perintah Dokter agar dokter dapat bersegera

memeriksa keadaan Joni.

Jadi, dari kutipan di atas dapat disimpulkan bahwa

tokoh Suster 1 mempunyai watak ramah, dan tegas. Suster 1

ramah saat menyambut Dokter dan tegas ketika bersegera

untuk mengambil tindakan dan memenuhi arahan dokter.

f) Suster 2

Dalam naskah drama Salah Tempat karya Okie

Rendra Rakasiwi tokoh Suster 2 merupakan tokoh yang

pandai. Hal itu terlihat dari kutipan di bawah ini.

Page 87: NILAI MORAL PADA NASKAH DRAMA SALAH TEMPAT KARYA …

87

25. Dokter : “Suster, kenapa akhir-akhir ini jumlah

pasien semakin meningkat, Ya?. (Sembari

membolak-balik map).”

26. Suster 2 : “Dari data yang ada, peningkatan jumlah

pasien terjadi setelah negeri ini

menyelenggarakan pemilihan umum.”

27. Dokter : “Lalu apa hubungannya dengan

meningkatnya jumlah pasien? “

28. Suster 2 : “Tentu saja ada, dok. Merek yang kalah

bersaing dan banyak yang tekor setelah

mencalonkan diri sebagai pejabat di

negeri ini.”

(2: 25-28)

Dari kutipan di atas terlihat bahwa Suster 2

merupakan tokoh yang dikaruniai sifat pandai. Hal itu

terlihat ketika Dokter menanyakan mengenai peningkatan

jumlah pasien kepada Suster 2. Suster 2 segera melaporkan

data yang menyebabkan meningkatnya jumlah pasien.

meyakinkan dokter tentang keterkaiatn atau hubungan

peningkatan pasien dengan penyelanggaraan pemilu, yang

dapat memicu pasien terkena depresi akibat kekalahan dan

tidak dapat menerima kenyataan sehingga harus di rawat.

Selain itu Suster 2 mempunyai sifat bijak. Hal itu dapat

dilihat pada kutipan di bawah ini

29. Dokter : “Memang, zaman sudah susah masih ada yang

membuat susuan diri sendiri ambisi boleh saja,

tapi kita harus tahu takaran diri kita seberapa

jangan memaksa.”

30. Suster 2 : “Tapi.. Beginilah realitanya, dok. Banyak

orang yang kurang bersyukur selalu merasa

tidak puas dengan apa yang mereka punya.”

(2: 29-30)

Page 88: NILAI MORAL PADA NASKAH DRAMA SALAH TEMPAT KARYA …

88

Dari kutipan di atas terlihat bahwa Suster 2 memiliki

sikap yang bijak suster 2 melihat dan menilai persoalan

dengan berdasarkan sudut pandang kenyataan atau realita

yang sedang terjadi secara adil dan objektif.

Jadi, dari kutipan di atas dapat disimpulkan bahwa

tokoh Suster 2 memiliki watak pandai, dan bijak. Pandai

ketika menjawab informasi dan meyakinkan informasi yang

dibutuhkan Dokter berkaitan dengan pasien. Dan bijak

ketika menjawab dan menilai persoalan sesuai dengan

porsinya.

g) Joni

Tokoh Joni adalah tokoh yang menyebabkan konflik

dalam batin tokoh (Tuan Maruk). Tokoh Joni mengecam

tindakan Tuan Maruk yang kurang amanah dalam

memegang jabatan sebagai Pejabat baik dalam janji maupun

dalam tindakan. Hal itu dapat dilihat pada kutipan di bawah

ini.

111. Joni : “Satu hal yang seharusnya tidak tuan

lupakan.”

112. Tn. Maruk : “Iya.. Apa.? Ha.? Coba katakan, siapa

tahu dengan kamu mengatakannya aku

akan mengingatnya.”

113. Joni : “Ingatlah.. Saat tuan berorasi didepan

rakyat negeri ini. Tuan mengatakan.?

“Kalau sampai saya korupsi 1 rupiah pun,

saya bersedia dihukum gantung di

monas!” Sudah ingat tuan dengan kalimat

yang tuan ucapkan itu?.... Hahahahahah.

Page 89: NILAI MORAL PADA NASKAH DRAMA SALAH TEMPAT KARYA …

89

Dan sekarang saatnya tuan

mempertanggungjawabkan omongan tuan

waktu itu,... Selamat menikmati saat-saat

terakhirmu tuan... (Joni meninggalkan

panggung)”.

(4: 111-113)

Dari kutipan di atas terlihat bahwa tokoh Joni

sedang mengecam Tuan Maruk dengan dasar mengingatkan

perihal janjinya dahulu saat berorasi yang di ingkari. Tokoh

Joni mempunyai sifat mengingatkan kesalahan orang lain

bertujuan untuk menyadarkan tokoh utama.

Jadi, dari kutipan di atas dapat disimpulkan bahwa

tokoh Joni memiliki watak suka mengingatkan orang lain.

Mengingatkan orang lain untuk menyadarkan kesalahan

untuk dapat memperbaiki diri. Karena memang manusia

tidak luput dari kesalahan dan kekhilafan.

h) Bapak

Tokoh Bapak adalah tokoh tambahan yang

fungsinya sebagai pendukung tokoh utama. Tokoh ini

mempengaruhi konflik yang muncul dalam cerita. Tokoh

Bapak adalah tokoh yang penyayang, pekerja keras, dan

bertanggungjawab. Hal tersebut dapat dilihat pada kutipan

di bawah ini.

115. Bapak : “Malam kesakitan nan panjang. Teteskan

darah di sela pori-pori. Tak henti tangis

memecah sanubari. Merindukan cinta

dunia yang kini hilang. Saat indah

Page 90: NILAI MORAL PADA NASKAH DRAMA SALAH TEMPAT KARYA …

90

membelai hatimu. Kini telah berganti

cambuk derita. Salahkah aku

menyayangimu. Hingga kau buat aku

begini putraku?? “

(4: 115)

Dari kutipan di atas terlihat bahwa Bapak seorang

penyayang kepada anaknya. Namun Bapak kecewa dengan

perilaku anaknya yang telah mengecewakan. Padahal dulu

didikan Ayah semasa hidupnya kepada anaknya tidak

seperti itu. Selain itu, tokoh Ayah juga mempunyai sikap

pekerja keras dan bertanggungjawab. Hal itu dapat dilihat

pada kutipan di bawah ini.

117. Tn. Maruk : “Bapak.. Ibu, apa yang terjadi?

Sebenarnya, kenapa dengan kalian? “

118. Bapak : “Ini adalah buah dari kerja kerasku

selama ini, bibit yang kutanam.. Kujaga..

Dan kurawat sepenuh hati dan penuh cinta

berkembang tak sesuai angan. Bu.. Apa

bapak telah berbuat kesalahan saat

menjalankan tanggung jawab menjadi

seorang bapak selama ini? “

(4: 117-118)

Dari kutipan di atas terlihat bahwa Bapak

mempunyai sifat pekerja keras dan bertanggungjawab.

Ayah saat ketika masih hidup digambarkan sosok pekerja

keras dan sangat menyayangi anaknya, melindungi,

merawat. Hal itu menggambarkan sosok Ayah yang sudah

bertanggungjawab atas kewajibannya kepada anak beserta

keluarganya.

Page 91: NILAI MORAL PADA NASKAH DRAMA SALAH TEMPAT KARYA …

91

Jadi, dari kutipan di atas dapat disimpulkan bahwa

tokoh Ayah memiliki watak penyayang, pekerja keras, dan

bertanggungjawab. Ayah bertanggungjawab untuk me-

nyayangi dengan baik, mendidik serta menafkahi adalah

sebuah kewajiban.

i) Ibu

Ibu merupakan tokoh tambahan yang fungsinya

sebagai pendukung tokoh utama. Tokoh ini juga

memengaruhi konflik yang muncul dalam cerita. Peran Ibu

dalam cerita yaitu, sebagai pendukung tokoh Bapak dan,

masing-masing keduanya berpengaruh pada jalannya cerita.

Sifat tokoh Ibu adalah. Baik hati, Ikhlas, dan mendoakan

yang terbaik untuk anaknya. Hal itu dapat dilihat pada

kutipan di bawah ini.

116. Ibu : “Ibu ikhlas melihatmu begini. Ibu tetap berdoa

walau kau seperti ini. Sayang.. Semakin dalam

ibu merasa ikhlas, semakin khusyuk ibu berdoa..

Tak cukup membuatmu bisa menyadari bahwa

apa yang kau lakukan itu salah”.

(4: 116)

Dari kutipan di atas telihat bahwa Tokoh Ibu

mempunyai watak baik hati, dan suka mendoakan kebaikan

untuk anaknya dengan keikhlasan. Walaupun perasaan ibu

yang sangat lembut dengan penuh keiklasan hanya mendoakan

kebaikan sambil menyadarkan bahwa tindakan yang telah

Page 92: NILAI MORAL PADA NASKAH DRAMA SALAH TEMPAT KARYA …

92

dilakukan anaknya adalah salah. Dan sifat Ikhlas Ibu juga

terlihat ketika Ibu mengingatkan Bapak kembali bahwa

tidak ada manusia yang sempurna dalam kehidupan. Hal

tersebut dapat dilihat pada kutipan di bawah ini.

119. Ibu : “Tentu tak ada manusia yang sempurna

dalam kehidupan di dunia baik saat

berperan sebagai anak maupun sebagai

orang tua, namun apa yang telah bapak

berikan pada putramu itu tak berbalas

dengan sepadan. Biji yang kau tanam dulu..

Berbuah busuk.. Tak enak di makan, tak

enak dirasakan. Sudah lah, bapak telah

memberikan yang terbaik, namun putra

kebanggaanmu itu telah mengecewakan

kita”.

(4: 119)

Dari kutipan di atas terlihat bahwa sosok Ibu Ikhlas

ketika Ibu menerima kenyataan bahwa manusia tidak ada

yang sempurna. Sehingga sikap menerima ini ditambahkan

dengan kata-kata kekecewaan untuk menyadarkan anak,

agar merenungi kesalahannya.

Jadi, dari kutipan di atas dapat disimpulkan bahwa

tokoh Ibu memiliki watak baik hati, ikhlas, dan selalu

mendoakan yang terbaik. Ikhlas ketika melihat anaknya

tidak menjadi sesuai harapan. Baik hati karena selalu

mengingatkan dan mendoakan kebaikan untuk anak dan

suaminya dan berusaha menerima dengan keikhlasan.

Page 93: NILAI MORAL PADA NASKAH DRAMA SALAH TEMPAT KARYA …

93

c. Latar

Unsur latar dibagi menjadi tiga bagian, Latar tempat, latar

waktu, dan latar sosial. Gambaran secara lengkap mengenai latar

tempat, latar waktu, dan latar sosial. Dalam naskah drama Salah

Tempat karya Okie Rendra Rakasiwi sebagai berikut.

1) Latar Tempat

Dalam naskah drama Salah Tempat karya Okie Rendra

Rakasiwi latar tempat terdiri dari empat, antara lain rumah

sakit, ruang keluarga, ruang kerja, dan ruang periksa, yaitu

sebagai berikut.

a) Rumah Sakit

Naskah drama Salah Tempat berlatar cerita di ruang

sakit. Tempat di mana Tuan Maruk dirawat dan pasien-

pasien lain. Hal itu terlihat dari kutipan di bawah ini.

ADEGAN 2

Disebuah Rumah Sakit Jiwa “Orang-Orang

Waras”. Sebuah ruang kantor dokter jaga.

Seorang dokter memeriksa daftar pasien

masuk yang cukup menumpuk. Sementara

suster 1 menata ruangan dan suster 2

melaporkan keadaan pasien RSJ “Orang-

Orang Waras”.

25. Dokter : “Suster, kenapa akhir-akhir ini jumlah

pasien semakin meningkat, Ya?. (Sembari

membolak-balik map)”.

(2: 25)

Page 94: NILAI MORAL PADA NASKAH DRAMA SALAH TEMPAT KARYA …

94

Dari kutipan di atas terlihat bahwa suasana tempat

yang digambarkan yaitu Rumah Sakit. Tempat di mana

Tuan Maruk dan pasien lain di rawat.

b) Ruang Keluarga

Tempat di mana keluarga berkumpul untuk

melepas kehangatan, dan saling bercerita antara anggota

keluarga. Terlihat Tokoh Tuan Maaruk sedang membaca

koran. Pengarang mejelaskan secara eksplisit. Hal itu

dapat dilihat pada kutipan di bawah ini.

3. Ny. Legawa : “Entahlah katanya ada urusan mendadak.

Tapi, mama rasa ada yang aneh dengan

ayahmu pagi ini. Setelah membaca koran

ini ayahmu seperti panik seolah-olah ada

masalah besar yang terjadi. (Sembari

membolak-balik halaman koran)”.

(1: 3)

Dari kutipan di atas terlihat bahwa suasana tempat

yang digambarkan yaitu ruang keluarga. Di mana tempat

yang sedang digunakan Nyonya Legawa untuk membaca

koran.

c) Ruang Kerja

Tempat di mana Tuan Maruk bekerja dan

menyelesaikan tugasnya sebagai pejabat dengan

permasalahan yang ada. Hal itu dapat dilihat pada kutipan

di bawah ini.

Page 95: NILAI MORAL PADA NASKAH DRAMA SALAH TEMPAT KARYA …

95

Di sebuah ruang kerja, Tuan Maruk menerima

telepon dari seseorang. Tuan Maruk terliat panik dan

marah. Seolah-olah tidak terima akan suatu keadaan.

1. Tn. Maruk : “Wa’alaikumsalam, dengan Tuan Maruk di

sini.. (Diam sejenak).. Oh, ya.. Ada apa

Anggel? Apa!! Kenapa bisa terjadi?.

Kenapa sampai ada yang buka suara

tentang hal itu?. Bukankah aku telah

berikan uang tutup mulut yang tak sedikit..?

Dasar.. Orang-orang tak tahu untung

mereka. Ya.. Sudah, kamu atur saja

bagaimana cara agar aku bisa terhindar dari

semua ini. Apapun caranya akanak

lakukan.. Terima kasih”.

(1: 1)

Dari kutipan di atas terlihat bahwa suasana tempat

yang digambarkan yaitu ruang kerja. Tempat di mana

Tuan Maruk bekerja.

d) Ruang Periksa

Tempat di mana Dokter dibantu Suster untuk

memeriksa pasien. Hal itu dapat dilihat pada kutipan di

bawah ini.

34. Dokter : “Oh.. Ya. Silahkan tempatkan dia di ruang

periksa.

35. Suster 1 : “Baik, dok. Joni, silahkan ikuti saya. (Suster

menempatkan Joni di ruang periksa)”.

(2: 34-35)

130. Dokter : “Pegang dia.. Rebahkan dia di atas ranjang.

Dan jangan lupa diikat dia mengalami

depresi berat saat ini”.

(4: 130)

Page 96: NILAI MORAL PADA NASKAH DRAMA SALAH TEMPAT KARYA …

96

Dari kutipan di atas terlihat bahwa suasana tempat

yang digambarkan yaitu ruang periksa tempat di mana

Dokter dibantu Suster untuk memeriksa pasien.

Jadi, dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa

latar tempat yang digunakan untuk memperjelas alur cerita

dalam naskah drama Salah Tempat karya Okie Rendra

Rakasiwi adalah rumah sakit, ruang keluarga, ruang kerja,

dan ruang periksa.

2) Latar Waktu

Latar Waktu berhubungan dengan “kapan” terjadinya

peristiwa. Latar Waktu yang terjadi dalam naskah drama Salah

Tempat berupa pagi, siang, dan malam.

a) Pagi

Waktu yang menunjukkan Dokter sedang bertugas

akan memeriksa pasien. Hal itu dapat dilihat pada kutipan

di bawah ini.

31. Suster 1 : “Selamat pagi dok! “

32. Dokter : “Selamat Pagi”.

(2: 31-32)

36. Dokter : “(Menghampiri joni) Selamat pagi, jon?

Apa kabar pagi ini? “

(2: 36)

Page 97: NILAI MORAL PADA NASKAH DRAMA SALAH TEMPAT KARYA …

97

Dari kutipan di atas terlihat bahwa suasana latar

waktu terjadi pada pagi hari ketika Suster menyambut

Dokter, dan Dokter yang sedang menyapa pasien Joni.

b) Siang

Waktu siang tergambarkan ketika Tuan Maruk

menyapa Doker saat sedang bertugas dan Tuan Maruk ada

keperluan dengan Dokter. Hal tersebut dapat dilihat pada

kutipan di bawah ini.

63. Tn. Maruk : “Selamat pagi menjelang siang, dok! “

64. Dokter : “Selamat siang, oh.. Rupanya saya

kedatangan tamu terhormat kali ini sekali

lagi selamat datang di RSJ “Orang-Orang

Waras”. Ada keperluan apa sehingga tuan

maruk yang terhormat berkenan singgah di

tempat kami ini”.

(3: 63-64)

Dari kutipan di atas terlihat bahwa latar waktu

yang terjadi pada siang hari ketika Tuan Maruk menemui

Dokter.

c) Malam

Waktu yang menunjukkan malam ketika Bapak

menanyakan kepada anaknya tentang kerinduan dan

penderitaan yang sedang dialami. Hal itu dapat dilihat

pada kutipan di bawah ini.

115. Bapak : “Malam kesakitan nan panjang. Teteskan

darah di sela pori-pori. Tak henti tangis

memecah sanubari. Merindukan cinta dunia

yang kini hilang. Saat indah membelai

Page 98: NILAI MORAL PADA NASKAH DRAMA SALAH TEMPAT KARYA …

98

hatimu. Kini telah berganti cambuk derita.

Salahkah aku menyayangimu. Hingga kau

buat aku begini putraku?? “

(4: 115)

Dari kutipan di atas terlihat bahwa suasana waktu

terjadi pada malam hari. Saat bapak mulai merindukkan

cinta yang hilang dari putra kesayangannya.

Jadi, dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa

latar waktu yang digunakan untuk memperjelas alur cerita

dalam naskah drama Salah Tempat karya Okie Rendra

Rakasiwi adalah pagi hari, siang hari, dan malam hari.

3) Latar Sosial

Latar waktu berhubungan dengan perilaku kehidupan

sosial masyarakat yang melingkupi dalam cerita. Dalam naskah

drama Salah Tempat terdapat beberapa latar sosial diantaranya

seorang ayah, seorang ibu, seorang anak, seorang pejabat,

sekertaris, dokter, suster dan pasien.

a) Seorang Ayah

Seorang Ayah yang bekerja keras menjaga,

merawat anak dengan penuh kasih sayang yang

digambarkan dalam tokoh Bapak. Hal itu dapat dilihat

pada kutipan di bawah ini.

118. Bapak : “Ini adalah buah dari kerja kerasku selama

ini, bibit yang kutanam.. Kujaga.. Dan

kurawat sepenuh hati dan penuh cinta

berkembang tak sesuai angan. Bu.. Apa

Page 99: NILAI MORAL PADA NASKAH DRAMA SALAH TEMPAT KARYA …

99

bapak telah berbuat kesalahan saat

menjalankan tanggungjawab menjadi

seorang bapak selama ini? “

(4: 118)

Dari kutipan di atas terlihat bahwa seorang bapak

menyayangi anaknya yakni Tuan Maruk dengan sepenuh

hati dan pengorbanan.

b) Seorang Ibu

Dalam naskah drama ini gambaran seorang Ibu

diperlihatkan pada tokoh Ibu. Hal itu dapat dilihat pada

kutipan di bawah ini.

116. Ibu : “Ibu ikhlas melihatmu begini. Ibu tetap

berdoa walau kau seperti ini. Sayang..

Semakin dalam ibu merasa ikhlas, semakin

khusyuk ibu berdoa.. Tak cukup

membuatmu bisa menyadari bahwa apa

yang kau lakukan itu salah”.

(4: 166)

119. Ibu : “Tentu tak ada manusia yang sempurna

dalam kehidupan di dunia baik saat

berperan sebagai anak maupun sebagai

orang tua, namun apa yang telah bapak

berikan pada putramu itu tak berbalas

dengan sepadan. Biji yang kau tanam dulu..

Berbuah busuk.. Tak enak di makan, tak

enak dirasakan. Sudah lah, bapak telah

memberikan yang terbaik, namun putra

kebanggaanmu itu telah mengecewakan

kita”.

(4: 119)

Dari kutipan di atas terlihat bahwa tokoh seorang

ibu yang tulus , ikhlas, dan senantiasa mendoakan

Page 100: NILAI MORAL PADA NASKAH DRAMA SALAH TEMPAT KARYA …

100

kebaikan untuk anaknya yaitu, Tuan Maruk yang telah

membuat kekecewaan di hati kedua orang tua.

c) Seorang Anak

Gambaran seorang anak terlihat pada tokoh

Narima, yakni sebagai anak dari Tuan Maruk dan Nyonya

Legawa. Hal itu dapat dilihat pada kutipan di bawah ini.

2. Narima : “Ayah mau pergi ke mana bunda? Kok,

semua pakaiannya ayah di masukkan ke

dalam koper?”

(1: 2)

8. Narima : “Ayah..(menangis), ayah.. Bunda! “

(1: 8)

12. Narima : “Ayah menjadi tersangka kasus korupsi.

Ima malu.. Ima malu! Mulai sekarang, ima

akan berdiam diri dirumah, ima malu

bertemu dengan orang-orang. (berlari ke

dalam)”.

(3: 12)

120. Tn. Maruk : (Bersujud di hadapan orang tuanya).

Maafkan ananda pak, bu. Ananda salah..

Ananda khilaf, Ananda hanya menuruti

nafsu dunia semata, Ananda menyesal “.

(4: 120).

145. Narima : “Ini tak mungkin terjadi.. Ayah.. Kenapa

engkau jadi seperti ini. Sadarlah ayah..

Ayah.Tuan Maruk terbangun”.

(5 : 145)

Page 101: NILAI MORAL PADA NASKAH DRAMA SALAH TEMPAT KARYA …

101

Dari kutipan di atas terlihat bahwa gambaran

seorang anak yaitu tokoh Narima yang senantiasa hatinya

lembut dan penuh kasih sayang terhadap orang tuanya.

d) Seorang Pejabat

Dalam naskah drama ini gambaran seorang pejabat

diperlihatkan pada tokoh Tuan Maruk. Seorang Pejabat

yang ambisi untuk meraih kekayaan dan kepuasan materi,

serta kehormatan. Hal itu dapat dilihat pada kutipan di

bawah ini.

14. Ny. Legawa: “Sudah aku duga, hal memalukan ini

akan terjadi. Ayah terlalu terobsesi

menjadi seorang pejabat, menghambur-

kan modal kampanya yang tidak sedikit.

Apa ini tujuan ayah? Ayah berubah

rakus melebihi binatang!”

(2: 14)

17. Tn. Maruk : “Bukankah ini semua demi mama? Demi

anak kita? Kalian bisa hidup mewah serta

disanjung dan dihormati orang, semua

karena ayah menjadi seorang pejabat”.

(2: 17)

Dari kutipan di atas terlihat bahwa tokoh yang

digambarkan sebagi seorang pejabat yaitu Tuan Maruk.

Tuan Maruk yang terlalu ambisi dan kurang amanah.

e) Sekertaris

Sekertaris yang selalu membantu memberikan

informasi dan membantu menyelesaikan tugas kepada

Page 102: NILAI MORAL PADA NASKAH DRAMA SALAH TEMPAT KARYA …

102

Tuan Maruk. Tokoh Anggel diperlihatkan sevagai

gambaran dari seorang sekertaris. Hal itu dapat dilihat

pada kutipan di bawah ini.

65. Tn. Maruk : “Anggel.. Coba jelaskan maksud

kedatangan saya ke tempat ini! “

66. Anggel : “Baik, tuan. Ibu dokter yang terhormat,

kedatangan tuan maruk pada kesempatan

kali ini yang pertama, adalah untuk

menjalin silaturahmi. Dan yang kedua,

tuan maruk selaku pejabat dari negeri

rumit, kabupaten semrawut ingin

menjalin kerjasama dengan dokter”.

(3: 65-66)

131. Dokter : “Halow.. Dengan sekertaris tuan

maruk?.. Begini, beliau mengalami

depresi yang cukup parah. Saya mohon

anda mengabarkan kepada keluarga

Tuan Maruk untuk segera

mengunjunginya di sini.. Ya, terima

kasih sebelumnya”.

(4: 131)

Dari kutipan di atas terlihat bahwa tokoh Anggel

yang berprofesi sebagai sekertaris Tuan Maruk yang selalu

membantu tugas dan memberikan informasi pada Tuan

Maruk.

f) Dokter

Dalam naskah drama salah tempat gambaran

seorang Dokter dijelaskan secara eksplisit pada tokoh

Dokter. Seorang Dokter yang baik namun tidak konsisten

dengan keputusan, namun dapat mempertanggungjawabkan

Page 103: NILAI MORAL PADA NASKAH DRAMA SALAH TEMPAT KARYA …

103

kesalahannya. Hal itu dapat dilihat pada kutipan di bawah

ini.

31. Suster 1 : “Selamat pagi dok! “

(2: 31)

38. Dokter : “Syukurlah joni tapi, coba saya periksa

terlebih dahulu. (Memeriksa fisik joni).

Eee... Secara fisik si.. Sudah cukup baik.

Tapi, coba kamu nyanyikan sebuah lagu

yang kamu sukai”.

(2: 38)

41. Joni : “Lho.. Dok? Kenapa harus dihentikan?

Lagunya kan belum selesai, dok! “

(2: 41)

43. Joni : “Maksudnya, dok? “

(3: 65-66).

51. Suster 1, 2 : “Baik, dok”.

(2: 51)

70. Tn. Maruk : “Tolonglah dokter.. Ini menyangkut

nama baik dan kehormatan saya dimata

rakyat”.

(3: 70).

72. Tn. Maruk : “Anggel.. Coba jelaskan kepada dokter”.

(3: 72)

134. Ny. Legawa: “Dokter, tolong jelaskan,apa yang

terjadi dengan suami saya. Kenapa

suami saya bisa sampai di tempat

ini”.

(5: 134)

Page 104: NILAI MORAL PADA NASKAH DRAMA SALAH TEMPAT KARYA …

104

Dari kutipan di atas dapat terlihat bahwa latar sosial

tokoh yaitu, seorang Dokter. Dokter yang baik kepada

pasien dan rekan kerja, dan tamunya.

g) Suster

Gambaran seorang Suster yang senantiasa

membantu tokoh Dokter dalam pekerjaan sebagai tugas

dan profesinya untuk menangani dan merawat pasien di

Rumah Sakit. Hal itu dapat terlihat pada kutipan di bawah

ini.

25. Dokter : “Suster, kenapa akhir-akhir ini jumlah

pasien semakin meningkat, Ya?.

(Sembari membolak-balik map)”.

(2: 25)

56. Dokter : “Terima kasih sus. Pagi Inten? Apa

kabar? (Inten diam saja sembari

mengusap-usap bonekanya) Oh.. Itu

anakmu, lucu sekali! (Inten Ketakutan)”.

(3: 56)

129. Suster 2 : “Bagaimana ini dok,.. Apa yang bisa

lakukan? “

130. Dokter : “Pegang dia.. Rebahkan dia di atas

ranjang. Dan jangan lupa diikat dia

mengalami depresi berat saat ini.

(4: 129-130)

Dari kutipan di atas terlihat bahwa seorang Suster

yang senantiasa membantu tugas-tugas Dokter untuk

merawat dan menangani pasien dan sebagainya.

Page 105: NILAI MORAL PADA NASKAH DRAMA SALAH TEMPAT KARYA …

105

Jadi, dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa

latar sosial yang digunakan untuk memperjelas alur cerita

dalam naskah drama Salah Tempat karya Okie Rendra

Rakasiwi adalah seorang ayah, seorang ibu,seorang anak,

seorang pejabat, sekertaris, dokter, dan suster.

d. Alur

1) Tahap Penyituasian (Situation)

Pada bagian awal digambarkan Nyonya Legawa

sedang membaca koran dan Tuan Maruk sedang

memasukkan pakaian ke dalam koper setelah membaca berita

di koran pada pagi hari. Hal itu dapat dilihat pada kutipan di

bawah ini.

2. Narima : “Ayah mau pergi ke mana bunda? Kok,

semua pakaiannya ayah di masukkan ke

dalam koper?”

3. Ny. Legawa : “Entahlah katanya ada urusan mendadak.

Tapi, mama rasaada yang aneh dengan

ayahmu pagi ini. Setelah membaca koran

ini ayahmu seperti panik seolah-olah ada

masalah besar yang terjadi. (Sembari

membolak-balik halaman koran)”.

(1: 2-3)

Dari kutipan di atas terlihat bahwa Narima

menanyakan kepada Ibunya yaitu Nyonya Legawa mengenai

Ayahnya yang terlihat panik dan terburu-buru. Nyonya

Legawa pun menjelaskan kepada Narima. Kemudian Narima

Page 106: NILAI MORAL PADA NASKAH DRAMA SALAH TEMPAT KARYA …

106

ingin meliuhat isi koran yang sedang di baca Ibunya. Hal itu

dapat dilihat pada kutipan di bawah ini.

6. Narima : “Ima lihat korannya bunda. (Setelah

memandangi beberapa saat, betapa

terkejutnya narima setelah membaca

judul di atas gambar ayahnya. Narima

pun meneteskan air mata tubuhnya pun

terduduk lemas)”.

(1: 6)

Dari kutipan di atas terlihat bahwa di dalam koran

yang Narima baca membuat dirinya terkejut dengan apa yang

terjadi. Ternyata Ayahnya terlibat kasus korupsi. Narima

tidak kuasa menahan sedih dan tangis. Hal itu dapat dilihat

pada kutipan di bawah ini.

7. Ny. Legawa : “Ima...ima (mengusap-usap tubuh

narima), a..apa..apa yang terjadi?

Sebenarnya ada apa dengan koran itu?

Mata bunda kabur, jadi tidak bisa

membacanya.”

8. Narima : “Ayah..(menangis), ayah.. Bunda! “

(1: 7-8)

Dari kutipan di atas terlihat bahwa Narima menangis

dan Nyonya Legawa berusaha menenangkan anaknya.

Nyonya Legawa menanyakan tentang apa yang terjadi pada

koran itu, karena Nyonya Legawa kurang mengerti dengan isi

koran tersebut disebabkan mata beliau yang mulai kabur

sehingga tidak bisa membacanya.

Page 107: NILAI MORAL PADA NASKAH DRAMA SALAH TEMPAT KARYA …

107

2) Tahap Muncul Konflik (Generating circumstances)

Dari subklimaks ini diceritakan ketika Nyonya

Legawa mengetahui bahwa suaminya yaitu Tuan Maruk

terlibat kasus korupsi yang diberitahu oleh Narima yaitu

anaknya melalui berita pada koran yang telah dibaca dengan

situasi yang kaget dan terperangah dan tak menyangka serta

sangat kecewa dan terpukul. Hal itu dapat dilihat pada

kutipan di bawah ini.

9. Ny. Legawa : “Iya ada apa dengan ayahmu?”

10. Narima : “Ayah korupsi! “

11. Ny. Legawa : “Apa? (berdiri dan terperangah)”.

(1: 9-11)

Dari kutipan di atas terlihat bahwa Nyonya Legawa

sangat kaget atas apa yang terjadi, yaitu mengetahui

suaminya (Tuan Maruk) terlibat kasus korupsi.

3) Tahap Peningkatan Konflik (Rising Action)

Pada tahap ini digambarkan ketika Narima pergi

meninggalkan Ibunya karena mersa malu dan ingin berdiam

diri saja di rumah. Nyonya Legawa yang tak kuasa menehan

kesedihan dan kekecewaan berusaha menasihati Narima yang

tiba-tiba berlari dengan ungkapan dan ekspresi kekecewaanya.

Hal itu dapat dilihat pada kutipan di bawah ini.

12. Narima : “Ayah menjadi tersangka kasus korupsi.

Ima malu.. Ima malu! Mulai sekarang,

ima akan berdiam diri dirumah, ima malu

Page 108: NILAI MORAL PADA NASKAH DRAMA SALAH TEMPAT KARYA …

108

bertemu dengan orang-orang. (berlari ke

dalam).”

13. Ny. Legawa: “Ima.. Dengarkan bunda bicara, ima..ima..

(menyahut kesedihan dan kekecewaannya

terhadap ayahnya)”.

(1: 12-13)

Dari kutipan di atas terlihat bahwa tindakan Narima

menggambarkan situasi yang sedang tidak menyenangkan.

Dan berlanjut dengan konflik lain antara Nyonya Legawa

yang mengungkapkan kekecewaan dan amarah kepada Tuan

Maruk dengan keprihatinan. Hal itu dapat dilihat pada

kutipan di bawah ini.

14. Ny. Legawa: “Sudah aku duga, hal memalukan ini akan

terjadi. Ayah terlalu terobsesi menjadi

seorang pejabat, menghamburkan modal

kampanya yang tidak sedikit. Apa ini

tujuan ayah? Ayah berubah rakus

melebihi binatang!”

15. Tn. Maruk : “Mah.. Kenapa kamu menyamakan aku

dengan binatang? “

16. Ny. Legawa: “Tentu saja ayah pantas mendapatkan

perkataan seperti itu. Tidak hanya mama

yang kecewa, ratusan.. Bahkan ribuan

rakyat yang memilih ayah merasa

dikhianati. Ayah menjadikan mereka

tumbal demi ambisi dan keserakahan.”

17. Tn. Maruk : “Bukankah ini semua demi mama? Demi

anak kita? Kalian bisa hidup mewah serta

disanjung dan dihormati orang, semua

karena ayah menjadi seorang pejabat.”

18. Ny. Legawa: “(Menyambar) cukup..cukup ayah. Jangan

jadikan kami sebagai alasan. Karena kami

tidak meminta ayah seperti itu.”

19. Tn. Marux : “Tapi semua telah terjadi.”

20. Ny. Legawa: “Ya.. Semua sudah terjadi ayah telah

menggadaikan kehormatan keluaga juga

Page 109: NILAI MORAL PADA NASKAH DRAMA SALAH TEMPAT KARYA …

109

harapan-harapan dari mereka (menunjuk

penonton) demi ambisi dan keserakahan.”

21. Tn. Maruk : “Tapi.. (Disambar nyonya legawa).”

22. Ny. Legawa: “Tapi apa yah? Kini tinggal kehancuran

yang bisa mama dan narima rasakan buah

dari apa yang dilakukan ayah.”

23. Tn. Maruk : “Sudah (Teriak).. Cukup. Aku akan pergi,

biar aku cari cara untuk menghindari

masalah ini. (Pergi meninggalkan

rumah)”.

(1: 14-23)

Dari kutipan di atas terlihat bahwa suasana konflik

semakin memuncak antara Nyonya Legawa dan respon atau

tanggapan Tuan Maruk untuk membela diri karena

kesalahannya. Tuan maruk dengan rasa marah menghentikan

pembicaraan. Tuan Maruk berusaha mencari cara menyelesai-

kan permasalah. Hal itu dapat dilihat pada kutipan di bawah

ini.

63. Tn. Maruk : “Selamat pagi menjelang siang, dok! “

64. Dokter : “Selamat siang, oh.. Rupanya saya

kedatangan tamu terhormat kali ini sekali

lagi selamat datang di RSJ “Orang-Orang

Waras”. Ada keperluan apa sehingga tuan

maruk yang terhormat berkenan singgah

di tempat kami ini.”

65. Tn. Maruk : “Anggel.. Coba jelaskan maksud

kedatangan saya ke tempat ini! “

66. Anggel : “Baik, tuan. Ibu dokter yang terhormat,

kedatangan tuan maruk pada kesempatan

kali ini yang pertama, adalah untuk

menjalin silaturahmi. Dan yang kedua,

tuan maruk selaku pejabat dari negeri

rumit, kabupaten semrawut ingin menjalin

kerjasama dengan dokter.”

Page 110: NILAI MORAL PADA NASKAH DRAMA SALAH TEMPAT KARYA …

110

67. Dokter : “Oh.. Ya? Senang rasanya saya bisa bekerja

sama dengan tuan. Lalu, apa yang bisa

saya bantu? “

68. Anggel : “Begini, dokter. (Membisikkan maksud tuan

maruk).”

69. Dokter : “Tidak.. Mohon maaf sebelumnya. Kalau

itu ceritanya saya tidak sanggup. Saya

takut menanggung akibatnya nanti.”

70. Tn. Maruk : “Tolonglah dokter.. Ini menyangkut nama

baik dan kehormatan saya dimata rakyat.”

71. Dokter : “Tapi mohon maaf, saya tetap menolak

permintaan anda.”

72. Tn. Maruk : “Anggel.. Coba jelaskan kepada dokter.”

73. Anggel : “Baik tuan begini, apabila anda bersedia

membantu! Uang, mobil mewah, dan

bahkan rumah bisa anda dapatkan. Saya

rasa, anda bekerja berpuluh-puluh tahun

pun sulit untuk mendapatkannya. Jangan

sia-siakan kesempatan ini. Ingat,

kesempatan belum tentu datang kedua

kali.”

Dokter terlihat bingung dengan tawaran

tuan maruk yang begitu menarik,

sementara ia harus mempertimbangkan

kemungkinan terburuk yang akan terjadi.

74. Dokter : “Ya.. Kalau urusannya sudah menyangkut

upeti yang begitu besar, saya rasa sayang

untuk dilewatkan. Kita sebagai manusia

kan pantang untuk menolak rejeki, betul

kan tuan? “

(3: 63-74)

Dari kutipan di atas terlihat bahwa Tuan Maruk

beserta Sekertaris Anggel berusaha menyelesaikan masalah

dengan bekerja sama dengan Dokter, supaya Tuan Maruk

bisa menjadi pasien agar terhindar dari kasus korupsi. Tuan

Maruk dan Anggel menggunakan berbagai cara agar Dokter

menyetujui cara tersebut, dan akhirnya Dokter pun

menyanggupi hal itu.

Page 111: NILAI MORAL PADA NASKAH DRAMA SALAH TEMPAT KARYA …

111

4) Tahap Klimaks (Climax)

Pemaparan tahap klimaks terlihat ketika Tuan Maruk

sudah menjadi pasien dan bertemu dengan tokoh Joni yang

dahulunya adalah lawan politik Tuan Maruk yang mendapatkan

kekalahan. Hal itu dapat dilihat pada kutipan di bawah ini.

99. Joni : “Selamat datang.. Selamat datang di rumah

penginapan orang-orang terbuang,

termasuk anda tuan! “

100. Tn Maruk : “Alah, Sok kenal.”

101. Joni : “Wajar saja kalau tuan maruk lupa. Karena

semua ambisinya telah didapat. Aku

lawan politikmu dulu. Kekalahan

menyakitkan yang mengirim aku di sini.

Berbeda dengan dirimu. Ambisimulah

yang menengelamkanmu di sini.”

102. Tn. Maruk : “Persetan dengan semua itu. Tapi.. Jadi

orang gila enak juga. Hidup seenaknya,

semau-maunya, dan masa bodoh dengan

orang lain”.

(4: 99-102)

Dari kutipan di atas terlihat bahwa Tuan Maruk

bertemu dengan Joni lawan politik yang mendapat kekalahan.

Joni menyambut Tuan Maruk. Dan Joni mengingatkan Tuan

Maruk atas keslahan yang telah dilakukan. Hal itu dapat

dilihat pada kutipan di bawah ini.

103. Joni : “Jadi wong edan bangganya selangit.”

104. Tn. Maruk : “Ha. Ha.. Ha.. Kan dengan begini aku

terbebas dari hukuman karena korupsi.”

105. Joni : “Oh.. Berarti para koruptor pantas disebut

orang-orang gila? Sungguh kasihan negeri

ini, dipenuhi dengan orang-orang sakit

jiwa.”

106. Tn. Maruk : “Ya, Tidak seperti itu, Semua karena

tuntutan.”

Page 112: NILAI MORAL PADA NASKAH DRAMA SALAH TEMPAT KARYA …

112

107. Joni : “Memang semua karena kebutuhan.

Sudah punya motor, ingin mobil, sudah

punya rumah sederhana, butuh rumah

mewah, dan parahnya. Sudah pnya Istri,

ingin nambah lagi, dan nambah lagi.. Apa

itu namanya kebutuhan? “

108. Tn. Maruk : “Tentu.. Semakin kita kaya, orang-orang

sepertimu, orang-orang miskin sepertim,

akan jadi penjilatnya. Bangga bukan.. Kalau

banyak orang mengagung-agungkan kita.”

109. Joni : “Alah.. Susah memang bicara dengan orang

sehat tapi sakit pikirannya. Ya.. Mungkin

sesaat tuan bisa merasakan disanjung-

sanjung orang dan diagung-agungkan

orang. Akan tetapi itu hanya sesaat

bukan?.. Sekarang apa.. Apa yang tuan

rasakan.. Ketakutan.. Rasa takut yang

tersisa bukan?.. Dan ingatlah tuan janji

dan sumpahmu dulu! “

(4: 103-109)

Dari kutipan di atas terlihat bahwa Joni memunculkan

konflik batin terhadap Tuan Maruk. Dan menjadikan Tuan

Maruk terdiam dan tertunduk tidak sanggup menjawab

sampai timbul ketakutan yang luar biasa. Hal itu dapat dilihat

pada kutipan di bawah ini.

110. Tn. Maruk : “Apa.. Apa janji dan sumpahku dulu itu?

Bukankah semua telah aku jalankan

dengan baik”.

(4:110)

114. Tn. Maruk : “(Terdiam dan tertunduk lesu...... Ia

letakkan tubuh dan kepalanya yang penuh

ketakutan dan kegelisahannya)”.

(4:114)

Page 113: NILAI MORAL PADA NASKAH DRAMA SALAH TEMPAT KARYA …

113

Dari kutipan di atas terlihat bahwa Tuan Maruk mulai

terlihat menyesal. Terdiam, Tertunduk lesu hingga terbaring

dan akhirnya tertidur.

5) Tahap Penyelesaian (Denouement)

Pada tahap ini, tokoh utama (Tuan Maruk) sudah

mulai tersadar, dan terbangun dalam mimpinya. Tuan Maruk

digambarkan oleh Pengarang bermimpi bertemu dengan

mendiang Bapak dan Ibunya yang telah meninggal. Hal itu

dapat dilihat pada kutipan di bawah ini.

115. Bapak : “Malam kesakitan nan panjang. Teteskan

darah di sela pori-pori. Tak henti tangis

memecah sanubari. Merindukan cinta

dunia yang kini hilang. Saat indah

membelai hatimu. Kini telah berganti

cambuk derita. Salahkah aku

menyayangimu. Hingga kau buat aku

begini putraku?? “

116. Ibu : “Ibu ikhlas melihatmu begini. Ibu tetap

berdoa walau kau seperti ini. Sayang..

Semakin dalam ibu merasa ikhlas,

semakin khusyuk ibu berdoa.. Tak cukup

membuatmu bisa menyadari bahwa apa

yang kau lakukan itu salah.”

Tuan Maruk terbangun dalam mimpinya.

117. Tn. Maruk : “Bapak.. Ibu, apa yang terjadi? Sebenarnya,

kenapa dengan kalian? “

(4: 115-117)

122. Tn. Maruk :”Tuhan.. Ampuni hamba, ampuni kedua

orang tua hamba. Ijinkan hamba menebus

semua kesalahan yang hamba perbuat

disisa umurku, ampuni kedua orang tua

hamba yang telah berjasa selama didunia.

Ini bukan kesalahan orang tua hamba”. \

(4: 122)

Page 114: NILAI MORAL PADA NASKAH DRAMA SALAH TEMPAT KARYA …

114

Dari kutipan di atas terlihat Tuan Maruk tersadar dan

menyesali kesalahannya dan memohon ampun, bertaubat atas

kesalahannya. Tuan Maruk mendapatkan balasan atas

kesalahan selama ini. Ia mengalami depresi dan menyebabkan

keluarga bersedih dan tetap berusaha mengikhlaskan dan

mengambil pelajaran dari kejadian tersebut. Hal itu dapat di

lihat pada kutipan di bawah ini.

131. Dokter : “Halow.. Dengan sekertaris tuan maruk?..

Begini, beliau mengalami depresi yang

cukup parah. Saya mohon anda

mengabarkan kepada keluarga Tuan

Maruk untuk segera mengunjunginya di

sini.. Ya, terima kasih sebelumnya”.

(4: 131)

149. Ny. Legawa : “Kehidupan kita selanjutnya adalah

memperbaiki diri. Biarkan ayahmu

merenungi kesalahannya. Pasrahkan apa

yang akan terjadi selanjutnya dengan

ayahmu kepada Tuhan. Pasti Tuhan akan

memberikan jalan terbaik untuk ayahmu”.

(5: 149)

Dari kutipan di atas terlihat bahwa Dokter menghubungi

Sekertaris Tuan Maruk untuk segera menghubungi keluarga,

mengabarkan tentang kondisi Tuan Maruk. Keluarga berusaha

berlapangdada menerima kondisi dan ujian tersebut dan tetap

menjalani kehidupan dan mengambil sisi positif dari

kehendak Allah atas ujian tersebut dan meyakini tentu ada hal

baik di dalamnya. Naskah drama Salah Tempat karya Okie

Page 115: NILAI MORAL PADA NASKAH DRAMA SALAH TEMPAT KARYA …

115

Rendra Rakasiwi menggunakan alur maju dan juga alur

mundur. Dalam cerita drama Salah Tempat ini pengarang

mengisahkan alur cerita mulai dari awal tahap penyituasian

sampai dengan tahap peningkatan konflik penggarang

menggambarkan dengan konsep alur maju. Dan ketika

sampai pada tahap klimaks pengarang menggunakan konsep

alur mundur (sorot balik/ flashback) Urutan kejadian yang

dikisahkan dalam karya fiksi dari tahap tengah dan tahap

akhir menggunakan sorot balik kepada situasi yang

menyebabkan permasalahan itu terjadi.

Jadi, dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa

dalam naskah drama Salah Tempat karya Okie Rendra

Rakasiwi tergolong alur maju dan alur mundur. Hal itu

terbukti dari peristiwa-peristiwa yang berlangsung secara

runtut dari awal sampai akhir yaitu penyituasian, pemunculan

konflik, peningkatan konflik, klimaks, flashback, kemudian

penyelesaian. Tahapan-tahapan tersebut, kemudian membentuk

sebuah alur.

e. Sudut Pandang

Sudut pandang merupakan pandangan atau cara pengarang

sebagai sarana untuk menyajikan tokoh, tindakan tokoh, atau

latar, dan berbagai peristiwa yang membentuk cerita dalam karya

fiksi kepada pembaca. Sudut pandang cerita mengacu pada cara

Page 116: NILAI MORAL PADA NASKAH DRAMA SALAH TEMPAT KARYA …

116

sebuah cerita dikisahkan Pada hakikatnya, sudut pandang pada

hakikatnya merupakan strategi, teknik, siasat, yang diplih pengarang

untuk mengemukakan gagasan ceritanya. Sudut pandang yang

digunakan pada naskah drama Salah Tempat yaitu gaya atau persona

“aku”, pengarang atau narator berada dalam cerita. Pengarang

menampilkan tokoh-tokoh cerita dengan menyebut dirinya dengan

persona “aku”. Susut pandang yang paling menonjol dalam naskah

drama Salah Tempat yaitu menggunakan persona “aku”. Hal itu

dapat dilihat pada kutipan di bawah ini.

15. Tn. Maruk : “Mah.. Kenapa kamu menyamakan aku dengan

binatang? “

(1: 15)

35. Suster 1 : “Baik, dok. Joni, silahkan ikuti saya. (Suster

menempatkan Joni di ruang periksa).

(2: 35)

45. Joni : “Aku.. Ya saya dok, joni. Kan yang nyanyi

saya!”

(2: 45)

54. Dokter : “Baik.. Segera saya periksa”.

(3: 54)

76. Anggel : “Ini yang saya janjikan tadi. Uang.. Kunci

mobil.. Dan kkunci rumah. Mohon diterima”.

(3: 76)

Page 117: NILAI MORAL PADA NASKAH DRAMA SALAH TEMPAT KARYA …

117

Dari kutipan di ats dapat dilihat bahwa sudut pandang

(Point of Fiew) adalah persona “aku”. Sudut pandang ini banyak

digunakan oleh tokoh utama dalam cerita yaitu, Tuan Maruk,

pengarang menuangkan kehidupan-kehidupan di dunia keluarga,

masyarakat, sosial, dan politik dan sekitarnya.

Jadi, dari uraian di atas dapat peneliti simpulkan bahwa

naskah drama Salah Tempat karya Okie Rendra Rakasiwi

menggunakan sudut pandang persona pertama. Pengarang

menggunakan kata “aku”.

f. Dialog

Dialog merupakan aspek yang terpenting dalam drama

yang berfungsi sebagai media media yang digunakan oleh

pengarang untuk menyampaikan pesan kepada penonton. Dalam

naskah drama Salah Tempat, ketepatan dialog ditunjukkan ketika

Dokter menanyakan kepada Suster 2 mengenai penyebab

meningkatnya jumlah pasien. Hal itu dapat dilihat pada kutipan di

bawah ini.

25. Dokter : “Suster, kenapa akhir-akhir ini jumlah pasien

semakin meningkat, Ya?. (Sembari membolak-

balik map).”

26. Suster 2 : “Dari data yang ada, peningkatan jumlah pasien

terjadi setelah negeri ini menyelenggarakan

pemilihan umum.”

27. Dokter : “Lalu apa hubungannya dengan meningkatnya

jumlah pasien? “

28. Suster 2 : “Tentu saja ada, dok. Merek yang kalah bersaing

dan banyak yang tekor setelah mencalonkan diri

sebagai pejabat di negeri ini.”

(2: 25-28)

Page 118: NILAI MORAL PADA NASKAH DRAMA SALAH TEMPAT KARYA …

118

Dari kutipan di atas dapat diketahui bahwa peningkatan

jumlah pasien disebabkan setelah penyelenggarakan pemilihan

umum. Calon yang kalah dalam pemilihan umum menyebabkan

seseorang deperesi apabila tidak dapat menerima kenyataan atau

berlapan dada atas kekalahan, dan juga realistis dalam berpikir.

Jadi, dari uraian di atas dapat peneliti simpulkan bahwa

naskah drama Salah Tempat karya Okie Rendra Rakasiwi

menggunakan dialog dalam menampilkan cara penceritaanya.

g. Akting

Akting merupakan gerakan pemain dalam drama yang

menunjukkan watak pemain tersebut. Dalam naskah drama Salah

Tempat, akting tokoh yang menggambarkan watak tokoh

ditunjukkan oleh tokoh Dokter. Hal itu dapat dilihat pada kutipan

di bawah ini.

39. Joni : “Baik saya akan menyanyikan sebuah lagu yang

sangat saya sukai (menyanyikan lagu) aku

masih..seperti yang dulu.”

40. Dokter : “(Memotong nyanyian joni). Stop.. Cukup..

Cukup joni.”

41. Joni : “Lho.. Dok? Kenapa harus dihentikan? Lagunya

kan belum selesai, dok! “

42. Dokter : “Sudahlah.. Dari bait pertama lagu yang kau

nyanyikan, aku sudah menyimpulkannya.”

(3: 39-42)

50. Dokter : “Belum jon, suster (memanggil suster 1 dan 2)

bawa dia ke ruangannya.”

51. Suster 1, 2 : “Baik, dok.”

Page 119: NILAI MORAL PADA NASKAH DRAMA SALAH TEMPAT KARYA …

119

52. Joni : “Saya sudah sembuh, dok! (Sembari ditarik

tangannya oleh suster) dokter yang gila.. Saya

sudah sembuh, dok! Pasti dokter juga ikutan gila..

Dokter aku sembuh. (Joni keluar bersama suster

1).”

(3: 50-52)

Dari kutipan di atas dapat dilihat bahwa dialog di atas

merupakan akting. Ketika Dokter memotong nyanyian Joni dan

ketika memanggil Suster 1 dan 2 untuk membawa Joni ke

ruangan.

Jadi, dari uraian di atas dapat peneliti simpulkan bahwa

naskah drama Salah Tempat karya Okie Rendra Rakasiwi

mengutamakan acting ketika memerankan naskah drama tersebut.

2. Nilai Moral Naskah Drama Salah Tempat karya Okie Rendra

Rakasiwi

a. Nilai Moral antara Manusia dengan Tuhan

Hubungan manusia dengan Tuhan adalah hubungan vertikal

yang menghubungkan perasaan manusia dengan Tuhan-Nya. Hubungan

inilah yang seyogianya diutamakan dan secara tetap diatur dan

dipelihara. Sebab dengan menjaga hubungan terhadapNya manusia

akan terkendali tidak melakukan kejahatan terhadap dirinya sendiri,

masyarakat dan lingkungan hidupnya. Wujud nilai moral hubungan

manusia dengan Tuhan pada naskah drama Salah Tempat karya Okie

Rendra Rakasiwi adalah hubungan tokoh-tokoh dalam naskah drama ini

Page 120: NILAI MORAL PADA NASKAH DRAMA SALAH TEMPAT KARYA …

120

dengan Tuhan, wujud nilai moral yang meliputi berdoa, bersyukur, dan

bertaubat.

1) Berdoa dan menyadari kesalahan.

Berdoa yang terdapat dalam naskah drama Salah Tempat

karya Okie Rendra Rakasiwi adalah permohonan (harapan,

permintaan maaf, dan sadar akan kesalahan) kepada Tuhan yang

dilakukan oleh tokoh-tokoh dalam naskah drama. Doa yang

dilakukan tokoh dalam naskah drama untuk memohon dan meminat

sesuatu kepada Allah Swt.

Tuan Maruk dalam doanya memohon kepada Allah agar

mengampuni kesalahan dan memohon untuk diberikan kesempatan

memperbaiki kesempatan dikehidupannya. Hal itu dapat dilihat

pada kutipan di bawah ini.

116. Ibu : “Ibu ikhlas melihatmu begini. Ibu tetap berdoa

walau kau seperti ini. Sayang.. Semakin dalam

ibu merasa ikhlas, semakin khusyuk ibu berdoa..

Tak cukup membuatmu bisa menyadari bahwa

apa yang kau lakukan itu salah”.

(4: 116)

122. Tn. Maruk :”Tuhan.. Ampuni hamba, ampuni kedua orang

tua hamba. Ijinkan hamba menebus semua

kesalahan yang hamba perbuat disisa umurku,

ampuni kedua orang tua hamba yang telah berjasa

selama didunia. Ini bukan kesalahan orang tua

hamba”.

(4: 122)

Page 121: NILAI MORAL PADA NASKAH DRAMA SALAH TEMPAT KARYA …

121

Dari kutipan di atas terlihat bahwa Tuan Maruk memohon

ampun kepada Allah dan berdoa untuk diberi kesempatan

memperbaiki kesalahan dikehidupan selanjutnya.

2) Bersyukur

Bersyukur merupakan bentuk ucapan syukur kepada Allah

Swt. Atas rahmat dan karunia yang telah diberikannya kepada kita

atau merasa cukup dengan apa yang telah dikaruniakanNya. Hal itu

dapat dilihat pada kutipan di bawah ini.

105. Joni : “Oh.. Berarti para koruptor pantas disebut

orang-orang gila? Sungguh kasihan negeri ini,

dipenuhi dengan orang-orang sakit jiwa.”

106. Tn. Maruk : “Ya, Tidak seperti itu, Semua karena tuntutan”.

(4: 105-106)

Dari kutipan di atas dapat dilihat bahwa Tuan Maruk

melakukan korupsi dikarenakan sebuah tuntutan. Apabila Tuan

Maruk merasa cukup atas apa yang telah diberikan oleh Allah maka

Tuan Maruk akan bisa menerima (bersyukur atas karuniaNya)

sehingga tidak melakukan hal yang tidak terpuji.

Jadi, dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa nilai moral

hubungan manusia dengan Tuhan pada naskah drama Salah Tempat

karya Okie Rendra Rakasiwi adalah berdoa dan menyadari kesalahan,

dan bersyukur.

Page 122: NILAI MORAL PADA NASKAH DRAMA SALAH TEMPAT KARYA …

122

b. Nilai Moral antara Manusia dengan Manusia

1) Sayang Keluarga

Sayang keluarga dalam naskah drama Salah Tempat karya

Okie Rendra Rakasiwi dapat dilihat ddari sikap tokoh-tokohnya.

Sayang keluarga ini ditunjukkan dari ungkapan pertanyaan Narima

kepada Ibunya yang menanyakan Ayahnya. Hal itu dapat dilihat

pada kutipan di bawah ini.

2. Narima : “Ayah mau pergi ke mana bunda? Kok, semua

pakaiannya ayah di masukkan ke dalam koper?”

3. Ny. Legawa : “Entahlah katanya ada urusan mendadak. Tapi,

mama rasaada yang aneh dengan ayahmu pagi

ini. Setelah membaca koran ini ayahmu seperti

panik seolah-olah ada masalah besar yang terjadi.

(Sembari membolak-balik halaman koran).”

4. Narima : “Jadi penasaran ima. Sebenarnya ada apa

dengan koran pagi ini”.

(1: 3-4)

Dari kutipan di atas terlihat bahwa nilai moral yang

diajarkan adalah sikap Narima yang sayang keluarga yakni

perhatian, pada anggota keluarga.

2) Meminta Maaf

Meminta Maaf dalam naskah drama Salah Tempat karya

Okie Rendra Rakasiwi ini merupakan upaya minta maaf atas segala

perbuatan yang telah dilakukan untuk lebih baik. Meminta Maaf

yang terdapat dalam naskah drama Salah Tempat karya Okie

Page 123: NILAI MORAL PADA NASKAH DRAMA SALAH TEMPAT KARYA …

123

Rendra Rakasiwi ditunjukkan oleh tokoh Dokter kepada Nyonya

Legawa. Hal itu dapat dilihat pada kutipan di bawah ini.

136. Ny. Legawa: “Kenapa anda bisa menerimanya, berarti anda

tak jauh berbeda dengan suami saya.”

137. Dokter : “Saya mohon maaf atas semua ini.. Sekali

lagi mohon maaf”.

(5: 136-137)

Dari kutipan di atas dapat disimpulkan bahwa nilai moral

meminta maaf yang terdapat pada naskah drama Salah Tempat

karya Okie Rendra Rakasiwi merupakan permohonan maaf yang

dilakukan oleh Dokter kepada Nyonya Legawa atas kesalahan yang

diperbuatnya.

3) Sikap Kekeluargaan

Kekeluargaan dalam naskah drama Salah Tempat karya

Okie Rendra Rakasiwi adalah hubungan kekeluargaan antara

Narima, Nyonya Legawa dan Tuan Maruk. Hal itu dapat dilihat

pada kutipan di bawah ini.

2. Narima : “Ayah mau pergi ke mana bunda? Kok, semua

pakaiannya ayah di masukkan ke dalam

koper?”

3. Ny. Legawa : “Entahlah katanya ada urusan mendadak. Tapi,

mama rasaada yang aneh dengan ayahmu pagi

ini. Setelah membaca koran ini ayahmu seperti

panik seolah-olah ada masalah besar yang

terjadi. (Sembari membolak-balik halaman

koran).”

4. Narima : “Jadi penasaran ima. Sebenarnya ada apa

dengan koran pagi ini”. (1: 2-4)

Dari kutipan di atas terlihat bahwa hubungan kekeluarga

dalam naskah drama Salah Tempat karya Okie Rendra Rakasiwi

Page 124: NILAI MORAL PADA NASKAH DRAMA SALAH TEMPAT KARYA …

124

adalah kekeluargaan yang ditunjukkan oleh Narima kepada Ibunya

dengan wujud rasa empati kepada Ayahnya.

4) Mengingatkan Orang Lain

Mengingatkan Orang Lain dalam naskah drama Salah

Tempat karya Okie Rendra Rakasiwi ini merupakan upaya

menginginkan orang lain menyadari keslahan, dan memperbaikinya

untuk menjadi lebih baik. Mengingatkan Orang Lain yang terdapat

pada naskah drama Salah Tempat karya Okie Rendra Rakasiwi

ditunjukkan oleh tokoh Joni untuk mengingatkan Tuan Maruk. Hal

itu dapat dilihat pada kutipan di bawah ini.

109. Joni : “Alah.. Susah memang bicara dengan orang

sehat tapi sakit pikirannya. Ya.. Mungkin sesaat

tuan bisa merasakan disanjung-sanjung orang dan

diagung-agungakan orang. Akan tetapi itu hanya

sesaat bukan?.. Sekarangapa.. Apa yang tuan

rasakan.. Ketakutan.. Rasa takut yang tersisa

bukan?.. Dan ingatlah tuan janji dan sumpahmu

dulu! “

110. Tn. Maruk : “Apa.. Apa janji dan sumpahku dulu itu?

Bukankah semua telah aku jalankan dengan baik.”

111. Joni : “Satu hal yang seharusnya tidak tuan lupakan”.

(4: 109-111)

113. Joni : “Ingatlah.. Saat tuan berorasi didepan rakyat

negeri ini. Tuan mengatakan.? “Kalau sampai

saya korupsi 1 rupiahpun, saya bersedia dihukum

gantung di monas!” Sudah ingat tuan dengan

kalimat yang tuan ucapkan itu?.... Hahahahahah.

Dan sekarang saatnya tuan

mempertanggungjawabkan omongan tuan waktu

itu,... Selamat menikmati saat-saat terakhirmu

tuan... (Joni meninggalkan panggung).”

114. Tn. Maruk : “(Terdiam dan tertunduk lesu...... Ia letakkan

tubuh dan kepalanya yang penuh ketakutan dan

kegelisahannya)”.

Page 125: NILAI MORAL PADA NASKAH DRAMA SALAH TEMPAT KARYA …

125

(4: 113-114)

Dari kutipan di atas terlihat bahwa tokoh Joni

mengingatkan Tuan Maruk untk mengingat kesalahannya, sehingga

Tuan Maruk mulai berfikir dan mulai tersadar.

Jadi, dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa nilai

moral hubungan manusia dengan manusia pada naskah drama Salah

Tempat karya Okie Rendra Rakasiwi adalah sayang keluarga,

meminta maaf, sikap kekeluargaan, mengingatkan orang lain.

c. Nilai Moral antara Manusia dengan Diri Sendiri

1) Kejujuran

Kejujuran yang terdapat dalam naskah drama Salah

Tempat karya Okie Rendra Rakasiwi merupakan cerminan

kepribadian yang baik yang tergambarkan pada tokoh Joni kepada

Dokter. Meskipun standar kejujuran Joni berbeda dengan Dokter.

Hal itu dapat dilihat pada kutipan di bawah ini.

36. Dokter :“(Menghampiri joni) Selamat pagi, jon? Apa

kabar pagi ini? “

37. Joni :“Kabar baik, dok. Saya merasa diri saya sudah

tak lagi terganggu jiwanya. Saya sudah bisa

menerima keadaan saya baik untuk saat ini

maupun sebelumnya”.

(2: 36-37)

39. Joni :“Baik saya akan menyanyikan sebuah lagu

yang sangat saya sukai (menyanyikan lagu) aku

masih..seperti yang dulu.”

40. Dokter :“(Memotong nyanyian joni). Stop.. Cukup..

Cukup joni.”

Page 126: NILAI MORAL PADA NASKAH DRAMA SALAH TEMPAT KARYA …

126

(2: 39-40)

Dari kutipan di atas terlihat bahwa kejujuran Joni

mengungkapkan diri bahwa dia merasa sudah sembuh dan

bersegera menyanyikan lagu yang sangat disukai.

2) Menyadari Kesalahan

Menyadari kesalahan pada naskah drama Salah Tempat

ditunjukkan pada tokoh Tuan Maruk. Hal itu dapat dilihat pada

kutipan di bawah ini.

120. Tn. Maruk : (Bersujud di hadapan orang tuanya). Maafkan

ananda pak, bu. Ananda salah.. Ananda khilaf,

Ananda hanya menuruti nafsu dunia semata,

Ananda menyesal.”

(4, 120)

Dari kutipan di atas dapat dilihat bahwa nilai moral yang

digambarkan tokoh Tuan Maruk adalah rasa sesal dan sadar akan

kesalahannya.

3) Menghargai Waktu

Menghargai waktu adalah cerminan diri yang positif pada

naskah drama Salah Tempat tokoh Tuan Maruk beserta Sekertaris

tercermin sikap menghargai waktu dengan mengutarakan maksud

dan tujuan bertemu dengan Dokter. Hal itu dapat dilihat pada

kutipan di bawah ini.

65. Tn. Maruk : “Anggel.. Coba jelaskan maksud kedatangan

saya ke tempat ini! “

66. Anggel : “Baik, tuan. Ibu dokter yang terhormat,

kedatangan tuan maruk pada kesempatan kali ini

yang pertama, adalah untuk menjalin silaturahmi.

Page 127: NILAI MORAL PADA NASKAH DRAMA SALAH TEMPAT KARYA …

127

Dan yang kedua, tuan maruk selaku pejabat dari

negeri rumit, kabupaten semrawut ingin menjalin

kerjasama dengan dokter.”

(3: 65-66)

Dari kutipan di atas terlihat bahwa sikap menghargai

waktu digambarkan oleh tokoh Tuan Maruk beserta Anggel

Sekertarisnya ketika menemui Dokter dengan tujuan yang

diperlukan.

Jadi, dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa nilai moral

hubungan manusia dengan diri sendiri pada naskah drama Salah

Tempat karya Okie Rendra Rakasiwi adalah kejujuranmenyadari

kesalahan, dan menghargai waktu.

3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Moral Naskah Drama Salah

Tempat Karya Okie Rendra Rakasiwi

Pembelajaran sastra bertujuan untuk meningkatkan kemampuan

siswa mengapresiasikan karya sastra. Selain teori yang diajarkan, seorang

guu harus mampu menerapkan teori sastra yang diajarkan. Dalam

pembelajaran sastra, diharapkan siswa dapat memiliki pengalaman

membaca, menalar nilai positif yang terkandung di dalamnya serta

menerapkan pada kehidupan sehari-hari.

Rencana pelaksanaan pembelajaran sastra diawali dengan membuat

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Rencana pelaksanaan

pembelajaran disesuaikan dengan kurikulum 2013. Dalam kurikulum

2013, pembelajaran sastra tentang naskah drama terdapat pada kelas XI

semester ganjil Berikut ini rencana pelaksanaan pembelajaran tentang

Page 128: NILAI MORAL PADA NASKAH DRAMA SALAH TEMPAT KARYA …

128

aspek nilai moral naskah drama Salah Tempat karya Okie Rendra

Rakasiwi.

a. Kompetensi inti

Kompetensi inti merupakan kompetensi yang berpedoman pada

silabus kurikulum 2013. Kompetensi inti merupakan kompetensi yang

akan dicapai dari proses pembelajaran yang tidak hanya pengetahuan,

tetapi pendidikan karakter siswa. Kompetensi yang akan dicapai adalah

aspek moral dalam drama. Berikut ini kompetensi yang akan dicapai.

KI 1: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

KI 2: Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin,

tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran,

damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan

sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan

dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial

dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan

bangsa dalam pergaulan dunia.

KI 3: Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi

pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan

metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu

pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan

wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan

peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta

menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang

Page 129: NILAI MORAL PADA NASKAH DRAMA SALAH TEMPAT KARYA …

129

spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk

memecahkan masalah.

KI 4: Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah

konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari

yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta bertindak

secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metoda

sesuai kaidah keilmuan.

b. Kompetensi Dasar

Kompetensi dasar yang akan diajarkan kepada siswa yaitu.

3.1 Memahami struktur dan kaidah teks film/drama baik melalui lisan

maupun tulisan.

Pemahaman isi teks film/drama.

Analisis isi teks film/drama.

c. Indikator

Indikator adalah penjabaran dari kompetensi dasar secara rinci.

Dalam hal ini, indikator yang ingin dicapai antara lain siswa dapat

mengidentifikasi:

1) Unsur intrinsik (tema, tokoh dan penokohan, latar, alur, dan sudut

pandang naskah drama Salah Tempat karya Okie Rendra Rakasiwi,

2) Aspek-aspek moral (hubungan manusia dengan Tuhan, hubungan

manusia dengan manusia lain, dan hubungan manusia dengan dirinya

sendiri) naskah drama Salah Tempat karya Okie Rendra Rakasiwi,

Page 130: NILAI MORAL PADA NASKAH DRAMA SALAH TEMPAT KARYA …

130

3) Hal-hal yang dapat diteladani dari tokoh naskah drama Salah Tempat

karya Okie Rendra Rakasiwi dan menerapkan dalam kehidupan

sehari-hari.

d. Tujuan Pembelajaran

Tujuan pembelajaran mengacu pada indikator yang memuat

aspek pengetahuan, sikap dan keterampilan. Siswa dituntut untuk

mengerti bahwa kualitas dirinya diukur melalui kemampuan siswa

mengaitkan materi pembelajaran dengan kehidupan sehari-hari. Siswa

diharapkan mengerti unsur intrinsik pada naskah drama Salah Tempat

karya Okie Rendra Rakasiwi. Apabila telah mengetahui aspek

pembangun karya sastra, selanjutnya siswa diharapkan mampu

meninjau aspek-aspek moral karya sastra pada tokoh drama.

e. Alokasi Waktu

Alokasi waktu adalah banyaknya yang digunakan dalam

pelaksanaan pembelajaran. Alokasi yang digunakan untuk menyampaikan

materi sebanyak 4 x 45 menit (dua kali pertemuan) pelajaran di kelas,

f. Materi Pembelajaran

Materi pembelajaran yang akan dicapai dalam pelaksanaan

pembelajaran unsur intrinsik dan nilai moral naskah drama Salah

Tempat karya Okie Rendra Rakasiwi adalah sebagai berikut.

1) Materi pokok dalam pembelajaran ini adalah unsur intrinsik dan

nilai moral dalam dalam karya sastra drama/film.

2) Sub materi dalam pembahasan ini adalah sebagai berikut.

Page 131: NILAI MORAL PADA NASKAH DRAMA SALAH TEMPAT KARYA …

131

a) Unsur-unsur intrinsik naskah drama Salah Tempat karya Okie

Rendra Rakasiwi.

b) Nilai moral naskah drama Salah Tempat karya Okie Rendra

Rakasiwi.

g. Sumber Belajar

Sumber belajar merupakan sumber materi yang akan

disampaikan kepada siswa. Sumber belajar yang akan digunakan antara

lain:

Buku Pelajaran Bahasa Indonesia kelas XI Semester Satu.

Naskah Drama Salah Tempat Karya Okie Rendra Rakasiwi.

h. Langkah Pembelajaran

Langkah pembelajaran adalah cara tenaga pendidik untuk

melaksanakan proses pembelajaran.

Pertemuan Pertama.

1) Kegiatan Pendahuluan

a) Guru memberikan salam pembuka, memimpin doa, dan

mengkondisikan kelas.

b) Guru memberikan materi tentang naskah drama Salah Tempat

karya Okie Rendra Rakasiwi dan memberi waktu kepada siswa

untuk membacanya terlebih dahulu.

c) Guru memberikan arahan kepada siswa untuk memotivasi siwa

menumbuhkan dan mengembangkan kreativitas siswa .

Page 132: NILAI MORAL PADA NASKAH DRAMA SALAH TEMPAT KARYA …

132

2) Kegiatan Inti

e) Guru membagi siswa menjadi kelompok-kelompok kecil yang

terdiri dari 3-4 anak.

f) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mencoba,

mengalami, dan menemukan idenya untuk mengamati unsur

intrinsik dan nilai moral yang terdapat pada naskah drama Salah

Tempat Karya Okie Rendra Rakasiwi.

g) Guru mengamati siswa untuk mengetahui sejauh mana sifat ingin

tahu siswa dalam memunculkan ide-ide dalam sebuah pertanyaan-

pertanyaan dengan cara berdiskusi atau tanya jawab dan sebagainya

berkaitan dengan materi pembelajaran.

h) Guru mengadirkan model sebagai contoh pembelajaran melalui

ilustrasi, model, dan media yang sebenarnya berupa pertunjukan

drama Salah Tempat karya Okie Rendra Raksiwi.

3) Kegiatan Penutup

f) Guru menyimpulkan materi yang telah disampaikan agar siswa

mengetahui dan menerima materi dengan baik.

g) guru memberikan penilaian secara objektif dengan menilai

kemapuan yang sebenarnya pada setiap siswa.

h) Guru memberikan sedikit gambaran kepada siswa mengenai materi

yang akan disampaikan pada pertemuan berikutnya.

i) Guru mengakhiri dengan doa.

Page 133: NILAI MORAL PADA NASKAH DRAMA SALAH TEMPAT KARYA …

133

Pertemuan Kedua

1) Kegiatan Pendahuluan

a) Guru memberikan salam pembuka, memimpin doa, dan

mengkondisikan kelas.

b) Guru memberi motivasi kepada siswa.

c) Guru menjelaskan unsur intrinsik drama yang telah dijelaskan

sebelumnya.

2) Kegiatan Inti

f) Guru mempersilahkan siswa membentuk kelompok diskusi.

g) Siswa disilahkan mencari data unsur intrinsik untuk meneliti aspek

nilai moral dalam drama Salah Tempat karya Okie Rendra Rakasiwi.

h) Siswa diminta untuk mengolah data yang sudah didapat dan

membuat laporan berdasarkan data yang diperolah.

i) Siswa disilahkan untuk mempresentasikan hasil diskusi jawabannya

di depan kelas.

j) Guru mempersilakan kelompok lain untuk menanggapi jawaban

yang disampaikan temannya.

3) Kegiatan Penutup

a) Guru bersama-sama siswa menyimpulkan hasil pembelajaran yang

telah dipelajari.

b) Guru memberikan gambaran mengenai materi yang akan

disampaikan pada pertemuan berikutnya.

Page 134: NILAI MORAL PADA NASKAH DRAMA SALAH TEMPAT KARYA …

134

c) Guru mengakhiri pembelajaran dengan doa.

i. Metode / Metode Pembelajaran

a) Model Pembelajaran CTL (Contextual Teachiang and Learning).

b) Metode pembelajaran yang digunakan dalam proses belajar

mengajar unsur intrinsik dan nilai moral naskah drama Salah

Tempat karya Okie Rendra Rakasiwi, pendidik menggunakan

metode berikut.

Metode Ceramah

Metode Tanya Jawab

Metode Diskusi

j. Evaluasi/Penelitian

Evaluasi adalah penilaian yang bertujuan untuk mengukur

keberhasilan guru dan siswa dalam melakukan kegiatan proses

pembelajaran.

Alat evaluasi yang digunakan peneliti yaitu menggunakan tes

esai dan lisan. Hal itu karena tes esai tepat digunakan untuk menilai

proses berpikir sehingga tidak sembarangan dalam menjawab

pertanyaan dan lebih mengembangkan tingkat kreatifitas siswa

mengolah kata-kata. Selain tes esai, dilakukan pengamatan oleh guru

kepada peserta didik dalam memahami materi yang dipelajari. Tes lisan

dilakukan pada saat kegiatan diskusi dan anggota kelompok

menyampaikan hasil diskusi sementara kelompok lain menunggu.

Page 135: NILAI MORAL PADA NASKAH DRAMA SALAH TEMPAT KARYA …

135

Contoh tes esai yang digunakan dalam analisis nilai moral

dalam naskah drama Salah Tempat karya Okie Rendra Rakasiwi

sebagai berikut.

No Aspek yang dinilai Skor

1. Jelaskan pengertian drama dan naskah drama! 20

2. Sebutkan unsur intrinsik yang terdapat pada naskah

drama Salah Tempat karya Okie Rendra Rakasiwi

40

3. Sebutkan nilai moral yang terdapat pada naskah

drama Salah Tempat karya Okie Rendra Rakasiwi

40

Page 136: NILAI MORAL PADA NASKAH DRAMA SALAH TEMPAT KARYA …

136

BAB V

PENUTUP

Bab V penutup, di dalam ini adalah simpulan dan saran. Simpulan berisi

uraian singkat hasil analisis data dari penelitian ini, sedangkan saran berisi

masukan penulis yang berkaitan dengan materi penelitian, yaitu simpulan dari

pembahasan analisis unsur intrinsik, nilai moral naskah drama Salah Tempat

karya Okie Rendra Rakasiwi, rencana pelaksanaan pembelajarannya di kelas XI

SMA, dan saran.

A. Simpulan

Berdasarkan pembahasan yang terdapat pada “Nilai Moral Naskah

Drama Salah Tempat Karya Okie Rendra Rakasiwi dan Rencana Pelaksanaan

Pembelajarannya di Kelas XI SMA”, peneliti mengambil simpulan berikut

ini.

1. Unsur intrinsik dalam naskah dramaSalah Tempat karya Okie Rendra

Rakasiwi mencakup lima aspek, yaitu: (a) tema: Pejabat yang tidak

amanah {b) tokoh utama : Tuan Maruk berwatak ambisi, pekerja keras

dan serakah. Tokoh Nyonya Legawa memiliki watak sabar, tabah, dan

tegar. Tokoh Narima mempunya watak perhatian, peduli dan sayang.

Dokter memiliki watak ramah, tidak konsisten, dan mudah tergiur.Suster 1

mempunyai watak ramah, dan tegas. Suster 2 memiliki sifat pandai, dan

bijak. Dan Tokoh Joni berwatak mengingatkan orang lain, (c)latar tempat:

di rumah sakit, ruang keluarga, ruang kerja, dan ruang periksa, latar waktu

: pagi hari, siang hari, dan malam hari, latar sosial dalam: seorang ayah,

Page 137: NILAI MORAL PADA NASKAH DRAMA SALAH TEMPAT KARYA …

137

seorang ibu, seorang anak, pejabat, sekertaris dokter, suster, dan pasien,

(d) Alur: alur maju dan alur mundur, (e) sudut pandang: menggunakan

persona pertama “Aku”, (f) amanat: amanah dan bertanggungjawab, tidak

serakah dengan jabatan, dan berbakti kepada kedua orang tua dengan

wujud tindakan seperti tingkah laku yang baik meskipun orang tua telah

tiada.

2. Nilai moral naskah drama Salah Tempat karya Okie Rendra Rakasiwi

mencakup tiga aspek, yaitu: (a) hubungan manusia dengan Tuhan

meliputi: berdoa, bersyukur, dan bertaubat, (b) hubungan manusia dengan

manusia termasuk hubungan manusia dengan lingkungan alam sekitar

meliputi: sayang keluarga, minta maaf, sikap kekeluargaan, dan

mengingatkan orang lain, (c) hubungan manusia dengan dirinya sendiri

meliputi: kejujuran, menyadari kesalahan dan menghargai waktu dalam

menyampaikan sesuatu kepada orang lain dengan jelas dan langsung

kepada tujuan apa yang akan disampaikan.

3. Rencana pelaksanaan pembelajarannya naskah drama Salah Tempat karya

Okie Rendra Rakasiwi di SMA dilaksanakan dengan menggunakan model

pembelajaran CTL (Contextual Teaching and Learning). Metode ini

memiliki langkah-langkah pembelajaran dan beberapa tahapan. Tahap-

tahap yang ditempuh dalam proses pembelajaran dipilih dan ditentukan

masing-masing guru sesuai dengan model dan metode yang digunakan.

(a). Tahap Persiapan. Sebelum melakukan pembelajaran, guru harus

menyiapkan materi yang mendukung pembelajaran. (1) Guru memberikan

Page 138: NILAI MORAL PADA NASKAH DRAMA SALAH TEMPAT KARYA …

138

materi tentang naskah drama kepada siswa. (2) Guru memberikan arahan

kepada siswa untuk memotivasi siwa menumbuhkan dan mengembangkan

kreativitas siswa. (b) Kegiatan belajar mengajar. Dalam kegiatan belajar

mengajar, guru dituntut harus mampu mengusai kelas. Hal ini dilakukan

agar tujuan pembelajaran dapat tercapai. (1) Guru membagi siswa menjadi

kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari 3-4 anak. (2) Guru

memberikan kesempatan kepada siswa untuk mencoba, mengalami, dan

menemukan idenya. (3) Guru mengamati siswa untuk mengetahui sejauh

mana sifat ingin tahu siswa dalam memunculkan ide-ide dalam sebuah

pertanyaan-pertanyaan dengan cara berdiskusi atau tanya jawab dan

sebagainya. (4) Guru menhadirkan model sebagai contoh pembelajaran

melalui ilustrasi, model, dan media yang sebenarnya. (c) Menutup

kegiatan belajar mengajar. Dalam tahap ini, (1) guru menyimpulkan materi

yang telah disampaikan agar siswa mengetahui dan menerima materi

dengan baik. (2) guru memberikan penilaian secara objektif dengan

menilai kemapuan yang sebenarnya pada setiap siswa.

Sumber belajar yang dipakai adalah hasil karya sastra, dan buku

pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia di kelas XI SMA. Evaluasi

diberikan dalam bentuk aspek kognitif, psikomotorik, dan afektif.

B. Saran

Berdasarkan simpulan tersebut, dapat penulis ajukan saran-saran

kepada: guru, siswa, dan pembaca.

Page 139: NILAI MORAL PADA NASKAH DRAMA SALAH TEMPAT KARYA …

139

1. Bagi guru

Dalam pembelajaran sastra di SMA, sebaiknya guru tidak hanya

memberikan pengetahuan tentang sastra. Namun, guru juga harus

memasukan nilai-nilai moral yang ada kaitannya dengan sastra tersebut,

sehingga siswa dapat memahami dengan baik dan diharapkan siswa dapat

menerapkan dalam kehidupan sehari-hari. Guru juga harus menyediakan

fasilitas berupa naskah drama yang berbau sastra atau lainnya di

perpustakaan sekolah, sehingga siswa dapat mudah untuk membacanya.

2. Bagi siswa

Dengan penelitian ini, siswa diharapkan mampu mengapresiasikan

sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan siswa.

3. Bagi pembaca

Melalui penelitian ini, diharapkan pembaca dapat lebih mudah

memahami naskah drama Salah Tempat karya Okie Rendra Rakasiwi.

Selain itu, pembaca juga dapat menggunakan penelitian ini sebagai acuan

dalam memahami karya sastra dan ilmunya dapat dimanfaatkan dalam

kehidupan sehari-hari.

Page 140: NILAI MORAL PADA NASKAH DRAMA SALAH TEMPAT KARYA …

140

DAFTAR PUSTAKA

Ali, Mohammad Daud. 2013. Pendidikan Agama Islam. Jakarta: Rajawali Press.

Aminuddin. 2010. Pengantar Apresiasi Karya Sastra. Bandung: Sinar Baru

Algensindo.

Arikunto, Suharsimi. 2010. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

________________. 2013. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.

Jakarta: Rineka Cipta.

Asih. 2016. Strategi Pembelajaran Bahasa Indonesia. Bandung: Pustaka Setia.

Aziz, Ahmad Lutfi. 2015. “Analisis Nilai Moral pada Film Negeri 5 Menara

Karya Salman Aristo dan Skenario Pembelajarannya di Kelas XI SMA”.

Skripsi. Universitas Muhammadiyah Purworejo.

Budiningsih, Asri. 2013. Pembelajaran Moral. Jakarta: Rineka Cipta.

Bungin, Burhan. 2011. Penelitian Kualitatif Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan

Publik, dan Ilmu Sosial Lainnya. Jakarta: Kencana Preada Media Group.

Departemen Pendidikan Nasional. 2016. Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat

Bahasa. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Endraswara, Suwardi. 2014. Metode Pembelajaran Drama Pusat Bahasa.

Yogyakarta: CAPS.

Ginanjar, Nurhayati. 2012. Pengkajian Prosa Fiksi Teori dan Praktik. Surakarta.

Hamalik, Oemar. 2015. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.

Ismawanti, Esti. 2012. Metode Penelitian Pendidikan Bahasa & Sastra.

Yogyakartaa: Ombak.

Kunandar. 2011. Guru Profesional (Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan [KTSP]). Jakarta: PT Rajawali Press.

Majid, Abdul. 2012. Perencanaan Pembelajaran. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya.

Nurgiyantoro, Burhan. 2012. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gadjah Mada

University Press.

Page 141: NILAI MORAL PADA NASKAH DRAMA SALAH TEMPAT KARYA …

141

Rahmanto, B. 1988. Metode engajaran Sastra. Yogyakarta: Kanisius.

Rusman. 2012. Model-Model Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Press.

Setyawati, Elyna. 2015.“Analisis Nilai Moral dalam Surat Kecil untuk Tuhan

Karya Agnes Danovar Pendekatan Pragmatik”. Skripsi. Universitas

Yogyakarta.

Sudaryanto, 2015. Metode dan Aneka Teknik Analisis Bahasa. Yogyakarta: Sanata

Dharma Universitas Press.

Sudjiman, Panuti. 1988. Memahami Cerita Rekaan. Jakarta: PT Dunia Pustaka

Jaya.

Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitaif, Kualitatif,

dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Waluyo, Herman J. 2001. Drama : Teori dan Pengajarannya. Yogyakarta :

Hanindita Graha.

Widyahening, Evy Tri, dkk. 2013. Kajian Drama Teori dan Implementasi.

Surakarta : Cakrawala Media

Yunanto, Wahyu Erwan. 2015.Nilai Moral pada Novel Surat Dahlan Karya

Khrisna Pabichara dan Skenario Pembelajarannya di Kelas XI SMA”.

Skripsi. Universitas Muhammadiyah Purworejo.

Zuriah, Nurul. 2011. Pendidikan Moral dan Budi Pekerti dalam Perspektif

Perubahan. Jakarta : PT Bumi Aksara

Page 142: NILAI MORAL PADA NASKAH DRAMA SALAH TEMPAT KARYA …

142

Page 143: NILAI MORAL PADA NASKAH DRAMA SALAH TEMPAT KARYA …

143

Lampiran1

NASKAH DRAMA SALAH TEMPAT

KARYA OKIE RENDRA

RAKASIWI

Page 144: NILAI MORAL PADA NASKAH DRAMA SALAH TEMPAT KARYA …

144

SALAH TEMPAT

Karya: Okie Rendra Rakasiwi

ADEGAN 1

Proyektor menyala siluet dimulai orang gila bermunculan satu persatu di balik

layar siluet dengan karakter masing-masing. seseorang membacaakan puisi

dengan suara lantang, layar padam, musik mengalun. Di sebuah ruang kerja, Tuan

Maruk menerima telepon dari seseorang. Tuan Maruk terliat panik dan marah.

Seolah-olah tidak terima akan suatu keadaan.

1. Tn. Maruk : “Wa’alaikumsalam, dengan Tuan Maruk di sini.. (Diam sejenak)..

Oh, ya.. Ada apa Anggel? Apa!! Kenapa bisa terjadi?. Kenapa sampai ada yang

buka suara tentang hal itu?. Bukankah aku telah berikan uang tutup mulut yang

tak sedikit..? Dasar.. Orang-orang tak tahu untung mereka. Ya.. Sudah, kamu atur

saja bagaimana cara agar aku bisa terhindar dari semua ini. Apapun caranya

akanak lakukan.. Terima kasih.”

2. Narima : “Ayah mau pergi ke mana bunda? Kok, semua pakaiannya ayah di

masukkan ke dalam koper?”

3. Ny. Legawa : “Entahlah katanya ada urusan mendadak. Tapi, mama rasaada

yang aneh dengan ayahmu pagi ini. Setelah membaca koran ini ayahmu seperti

panik seolah-olah ada masalah besar yang terjadi. (Sembari membolak-balik

halaman koran).”

4. Narima : “Jadi penasaran ima. Sebenarnya ada apa dengan koran pagi ini.”

Page 145: NILAI MORAL PADA NASKAH DRAMA SALAH TEMPAT KARYA …

145

5. Ny. Legawa : “(Memandangi sebuah halaman koran). Lihat... Lihatlah ini di

halaman ini terpampang foto ayahmu yang gagah itu. Rupanya ayahmu semakin

terkenal sejak menjadi pejabat di negeri ini.”

6. Narima : “Ima lihat korannya bunda. (Setelah memandangi beberapa saat,

betapa terkejutnya narima setelah membaca judul di atas gambar ayahnya.

Narima pun meneteskan air mata tubuhnya pun terduduk lemas).”

7. Ny. Legawa : “Ima...ima (mengusap-usap tubuh narima), a..apa..apa yang

terjadi? Sebenarnya ada apa dengan koran itu? Mata bunda kabur, jadi tidak bisa

membacanya.”

8. Narima : “Ayah..(menangis), ayah.. Bunda! “

9. Ny. Legawa : “Iya ada apa dengan ayahmu?”

10. Narima : “Ayah korupsi! “

11. Ny. Legawa: “Apa? (berdiri dan terperangah).”

12. Narima : “Ayah menjadi tersangka kasus korupsi. Ima malu.. Ima malu!

Mulai sekarang, ima akan berdiam diri dirumah, ima malu bertemu dengan orang-

orang. (berlari ke dalam).”

13. Ny. Legawa: “Ima.. Dengarkan bunda bicara, ima..ima.. (menyahut kesedihan

dan kekecewaannya terhadap ayahnya).”

Tuan marux masuk dengan menarik koper yang penuh pakaian. Di sudut kursi

tamu masih terdiam seseorng perempuan dengan penuh kekecewaan.

14. Ny. Legawa: “Sudah aku duga, hal memalukan ini akan terjadi. Ayah terlalu

terobsesi menjadi seorang pejabat, menghamburkan modal kampanya yang tidak

sedikit. Apa ini tujuan ayah? Ayah berubah rakus melebihi binatang!”

Page 146: NILAI MORAL PADA NASKAH DRAMA SALAH TEMPAT KARYA …

146

15. Tn. Maruk : “Mah.. Kenapa kamu menyamakan aku dengan binatang? “

16. Ny. Legawa: “Tentu saja ayah pantas mendapatkan perkataan seperti itu.

Tidak hanya mama yang kecewa, ratusan.. Bahkan ribuan rakyat yang memilih

ayah merasa dikhianati. Ayah menjadikan mereka tumbal demi ambisi dan

keserakahan.”

17. Tn. Maruk : “Bukankah ini semua demi mama? Demi anak kita? Kalian bisa

hidup mewah serta disanjung dan dihormati orang, semua karena ayah menjadi

seorang pejabat.”

18. Ny. Legawa: “(Menyambar) cukup..cukup ayah. Jangan jadikan kami sebagai

alasan. Karena kami tidak meminta ayah seperti itu.”

19. Tn. Marux : “Tapi semua telah terjadi.”

20. Ny. Legawa: “Ya.. Semua sudah terjadi ayah telah menggadaikan kehormatan

keluaga juga harapan-harapan dari mereka (menunjuk penonton) demi ambisi dan

keserakahan.”

21. Tn. Maruk : “Tapi.. (Disambar nyonya legawa).”

22. Ny. Legawa: “Tapi apa yah? Kini tinggal kehancuran yang bisa mama dan

narima rasakan buah dari apa yang dilakukan ayah.”

23. Tn. Maruk : “Sudah (Teriak).. Cukup. Aku akan pergi, biar aku cari cara untuk

menghindari masalah ini. (Pergi meninggalkan rumah).”

24. Ny. Legawa: “(Pergi ke dalam menemui narima).”

Lampu padam musik berbunyi.

ADEGAN 2

Page 147: NILAI MORAL PADA NASKAH DRAMA SALAH TEMPAT KARYA …

147

Disebuah Rumah Sakit Jiwa “Orang-Orang Waras”. Sebuah ruang kantor dokter

jaga. Seorang dokter memeriksa daftar pasien masuk yang cukup menumpuk.

Sementara suster 1 menata ruangan dan suster 2 melaporkan keadaan pasien RSJ

“Orang-Orang Waras”.

25. Dokter : “Suster, kenapa akhir-akhir ini jumlah pasien semakin meningkat,

Ya?. (Sembari membolak-balik map).”

26. Suster 2 : “Dari data yang ada, peningkatan jumlah pasien terjadi setelah

negeri ini menyelenggarakan pemilihan umum.”

27. Dokter : “Lalu apa hubungannya dengan meningkatnya jumlah pasien? “

28. Suster 2 : “Tentu saja ada, dok. Merek yang kalah bersaing dan banyak yang

tekor setelah mencalonkan diri sebagai pejabat di negeri ini.”

29. Dokter : “Memang, zaman sudah susah masih ada yang membuat susuan

diri sendiri ambisi boleh saja, tapi kita harus tahu takaran diri kita seberapa jangan

memaksa.”

30. Suster 2 : “Tapi.. Beginilah realitanya, dok. Banyak orang yang kurang

bersyukur selalu merasa tidak puas dengan apa yang mereka punya.”

Suster 1 Masuk dengan membawa salah satu pasien yang telah mengalami

perkembangan yang cukup pesat.

31. Suster 1 : “Selamat pagi dok! “

32. Dokter : “Selamat Pagi. “

33. Suster 1 : “Ini salah satu pasien kita yang mengalami peningkatan yang

cukup pesat, dok silahkan diperiksa kembali dan segera mengembalikannya ke

keluarganya.”

Page 148: NILAI MORAL PADA NASKAH DRAMA SALAH TEMPAT KARYA …

148

34. Dokter : “Oh.. Ya. Silahkan tempatkan dia di ruang periksa.

35. Suster 1 : “Baik, dok. Joni, silahkan ikuti saya. (Suster menempatkan Joni di

ruang periksa)

36. Dokter : “(Menghampiri joni) Selamat pagi, jon? Apa kabar pagi ini? “

37. Joni : “Kabar baik, dok. Saya merasa diri saya sudah tak lagi terganggu

jiwanya. Saya sudah bisa menerima keadaan saya baik untuk saat ini maupun

sebelumnya. “

38. Dokter : “Syukurlah joni tapi, coba saya periksa terlebih dahulu.

(Memeriksa fisik joni). Eee... Secara fisik si.. Sudah cukup baik. Tapi, coba kamu

nyanyikan sebuah lagu yang kamu sukai.”

39. Joni : “Baik saya akan menyanyikan sebuah lagu yang sangat saya sukai

(menyanyikan lagu) aku masih..seperti yang dulu.”

40. Dokter : “(Memotong nyanyian joni). Stop.. Cukup.. Cukup joni.”

41. Joni : “Lho.. Dok? Kenapa harus dihentikan? Lagunya kan belum

selesai, dok! “

42. Dokter : “Sudahlah.. Dari bait pertama lagu yang kau nyanyikan, aku

sudah menyimpulkannya.”

43. Joni : “Maksudnya, dok? “

44. Dokter : “Ya.. Dari apa yang kau nyanyikan aku menyimpulkan kamu

belum sembuh benar, jon. Coba cermati bait pertama yang kamu nyanyikan “Aku

masih.. Seperti yang dulu..” Aku di sini siapa? “

45. Joni : “Aku.. Ya saya dok, joni. Kan yang nyanyi saya!”

Page 149: NILAI MORAL PADA NASKAH DRAMA SALAH TEMPAT KARYA …

149

46. Dokter : “Nah.. Lalu, “Masih seperti yang dulu”, aku tanya dulunya kamu

bisa masuk ke sini karena apa? “

47. Joni : “Stress.. Alias gemblung, dok! “

48. Dokter : “Berarti, arti dari bait itu adalah joni masih gila seperti yang dulu.

Kamu belum sembuh, jon! “

49. Joni : “Saya sudah sembuh, dok! Saya.. Benar-benar sudah sembuh

(Protes atau meronta). “

50. Dokter : “Belum jon, suster (memanggil suster 1 dan 2) bawa dia ke

ruangannya.”

51. Suster 1, 2 : “Baik, dok.”

52. Joni : “Saya sudah sembuh, dok! (Sembari ditarik tangannya oleh

suster) dokter yang gila.. Saya sudah sembuh, dok! Pasti dokter juga ikutan gila..

Dokter aku sembuh. (Joni keluar bersama suster 1).”

ADEGAN 3

Suster 2 masuk bersama pasien-pasien yang baru masuk RSJ, Satu persatu pasien

masuk, diiringi music lucon.

53. Suster 2 : “Dokter, mereka adalah pasien yang baru masuk hari ini.

Sebagian dari mereka merpakan hasil razia dinas sosial. Selain itu juga ada yang

diserahkan oleh keluarganya. Mohon periksa dulu.”

54. Dokter : “Baik.. Segera saya periksa.”

55. Suster 2 : “Ini data mereka, dok. (Menyerahkan buku catatan).”

Page 150: NILAI MORAL PADA NASKAH DRAMA SALAH TEMPAT KARYA …

150

56. Dokter : “Terima kasih sus. Pagi Inten? Apa kabar? (Inten diam saja

sembari mengusap-usap bonekanya) Oh.. Itu anakmu, lucu sekali! (Inten

Ketakutan).”

57. Inten : “Jangan.. Jangan rebut anakku! Jangan.. (berlari atau

bersembunyi).”

58. Dokter : “Yak.. Inten status 100% gila (sembari mencatat)! “

59. Susan : “Dokter, aku hamil. Lihat.. Lihat perutku. Besar kan? Tapi

bapaknya? Ayahnya aku tidak tahu dokter1 soalnya ayahnya banyak (hi..hi..hi..)

Aku tak tahu ayahnya! Carikan ayahnya dokter.”

60. Dokter : “Iya.. Nanti aku carikan ayahnya. Duduklah dulu.”

61. Susan : “Bener ya, dok! “

62. Dokter : “He..eh. Duduklah dulu. Status gila 100%. Muncul tuan marux

beserta asistennya.”

63. Tn. Maruk : “Selamat pagi menjelang siang, dok! “

64. Dokter : “Selamat siang, oh.. Rupanya saya kedatangan tamu terhormat

kali ini sekali lagi selamat datang di RSJ “Orang-Orang Waras”. Ada keperluan

apa sehingga tuan maruk yang terhormat berkenan singgah di tempat kami ini.”

65. Tn. Maruk : “Anggel.. Coba jelaskan maksud kedatangan saya ke tempat ini! “

66. Anggel : “Baik, tuan. Ibu dokter yang terhormat, kedatangan tuan maruk

pada kesempatan kali ini yang pertama, adalah untuk menjalin silaturahmi. Dan

yang kedua, tuan maruk selaku pejabat dari negeri rumit, kabupaten semrawut

ingin menjalin kerjasama dengan dokter.”

Page 151: NILAI MORAL PADA NASKAH DRAMA SALAH TEMPAT KARYA …

151

67. Dokter : “Oh.. Ya? Senang rasanya saya bisa bekerja sama dengan tuan.

Lalu, apa yang bisa saya bantu? “

68. Anggel : “Begini, dokter. (Membisikkan maksud tuan maruk).”

69. Dokter : “Tidak.. Mohon maaf sebelumnya. Kalau itu ceritanya saya tidak

sanggup. Saya takut menanggung akibatnya nanti.”

70. Tn. Maruk : “Tolonglah dokter.. Ini menyangkut nama baik dan kehormatan

saya dimata rakyat.”

71. Dokter : “Tapi mohon maaf, saya tetap menolak permintaan anda.”

72. Tn. Maruk : “Anggel.. Coba jelaskan kepada dokter.”

73. Anggel : “Baik tuan begini, apabila anda bersedia membantu! Uang, mobil

mewah, dan bahkan rumah bisa anda dapatkan. Saya rasa, anda bekerja berpuluh-

puluh tahun pun sulit untuk mendapatkannya. Jangan sia-siakan kesempatan ini.

Ingat, kesempatan belum tentu datang kedua kali.”

Dokter terlihat bingung dengan tawaran tuan maruk yang begitu menarik,

sementara ia harus mempertimbangkan kemungkinan terburuk yang akan terjadi.

74. Dokter : “Ya.. Kalau urusannya sudah menyangkut upeti yang begitu

besar, saya rasa sayang untuk dilewatkan. Kita sebagai manusia kan pantang

untuk menolak rejeki, betul kan tuan? “

75. Tn. Maruk : “Nha.. Ini baru saudaraku, terima kasih.. Anggel, berikan semua

yang kau janjikan tadi.”

76. Anggel : “Ini yang saya janjikan tadi. Uang.. Kunci mobil.. Dan kkunci

rumah. Mohon diterima.”

77. Dokter : “Waw.. Ini semua untuk saya? “

Page 152: NILAI MORAL PADA NASKAH DRAMA SALAH TEMPAT KARYA …

152

78. Anggel : “Ya.. Ini semua untu anda.”

79. Dokter : “Terima kasih tuan,... Mari kita menuju ruangan untuk tuan.”

Lampu padam

ADEGAN 4

80. Inten : “(Menyanyi) Nina bobo.. Oh nina bobo.. (Menimang

bonekanya).”

81. Bariah : “(Mengambil bungkusan di tong sampah) Makan.. He..He..”

82. Susan : “Mana suamiku.. Suamiku mana..Wanita mana lagi yang merebut

suamiku..Jangan rebut suamiku.. Jangan kau bawa pergi suamiku..Lihat.. Lihat

perutku ini..Aku hamil.. (Tertawa). Tapi.. Siapa ayahnya.. Siapa

bapaknya..(Berjalan menuju penonton). Kamu ayahnya.. (Menunjuk salah satu

Penonton)”

83. Inten : “Hi.. Ada orang gila, Orang gila.. Orang gila.. (Berulang-ulang).

Laki-laki mana yang suka padamu? Lihat anakku.. Ada orang gila di sini..Hi..

Atut..Orang gila.. Orang gila.. (Berulang-ulang).”

84. Susan : “Diam.. Kau yang gila.. Kau yang gila.. Jangan ganggu aku..”

85. Inten : “Orang gila.. Orang gila.. (Berulang-ulang).”

86. Susan : “Diam.. (Mendorong inten hingga terjatuh, dan bonekanya pun

terlempar).”

87. Inten : “Tidakkk.. (Teriak). Anakku.. Bangun anakku.. Ayo bangun

nak..Anakku (panik).. Tidakk!! Bangun anakku.. Bangun (Menangis). Anakku

Page 153: NILAI MORAL PADA NASKAH DRAMA SALAH TEMPAT KARYA …

153

mati.. Anakku mati (Teriak dan mendekati susan). Pembunuh.. Dasar pembunuh..

(Berkelahi dengan susan).”

88. Susan : “Tolong.. Tolong.. Tolong..(Semua orang gila bersorak).”

89. Koor : “Ayo.. Ayo.. Ayo..”

90. Sumi : “Ayo.. Terus.. Terus.. (Tertawa). Ayo.. Ayo.. Siapa yang menang

lawan aku..Ayo.. Ayo.. (Tertawa).”

PUISI

Jahat.. Semua orang jahat..

Semua orang penjahat.. Oh.. Kau yang berdasi..

Penjahat berkedok Rakyat kau bodohi..

Rakyat kau curangi..

Rakyat kau jadikan Pemujamu Semrawut..

Negeri ini semrawut. Semua paratur kotor.. Kotor..

Tidak ada yang bersih sedikitpun.

Bagaimana nasib negeri ini.

Kalau mereka-mereka masih dipelihara..(Tertawa).

Tuan Maruk Masuk

91. Tn. Maruk : “Diam! (Membentak) Apa-apaan kalian? Ribut-ribut? Bikin

pusing saja. Kalian menertawakanku? (Semua terdiam atau ketakutan

bersembunyi).”

92. Ana : “(Membandingkan foto yang dipegang dengan wajah tuan

maruk). Yanto.. (Mendekati tuan maruk). Aku yakin kau yantoku yang hilan.

Akhirnya kau kembali juga.”

Page 154: NILAI MORAL PADA NASKAH DRAMA SALAH TEMPAT KARYA …

154

93. Tn. Maruk : “Hoy.. Apa-apaan, siapa kamu? “

94. Ana : “Mas yanto, ini aku.. Ana mas, pacar emas.”

95. Tn. Maruk : “Ah.. Dasar orang gila.. Tapi.. Biarpun gila, kamu boleh juga.”

96. Ana : “Ayo kita kawin mas.. Kawin yuk.”

97. Tn Maruk : “Pergi.. Jangan ganggu aku.”

98. Ana : “Ah.. Ma yanto jahat. (Pergi bersembunyi). (Joni masuk sembari

bertepuk tangan).”

99. Joni : “Selamat datang.. Selamat datang di rumah penginapan orang-

orang terbuang, termasuk anda tuan! “

100. Tn Maruk : “Alah, Sok kenal.”

101. Joni : “Wajar saja kalau tuan maruk lupa. Karena semua ambisinya telah

didapat. Aku lawan politikmu dulu. Kekalahan menyakitkan yang mengirim aku

di sini. Berbeda dengan dirimu. Ambisimulah yang menengelamkanmu di sini.”

102. Tn. Maruk : “Persetan dengan semua itu. Tapi.. Jadi orang gila enak

juga. Hidup seenaknya, semau-maunya, dan masa bodoh dengan orang lain.”

103. Joni : “Jadi wong edan bangganya selangit.”

104. Tn. Maruk : “Ha. Ha.. Ha.. Kan dengan begini aku terbebas dari

hukuman karena korupsi.”

105. Joni : “Oh.. Berarti para koruptor pantas disebut orang-orang gila?

Sungguh kasihan negeri ini, dipenuhi dengan orang-orang sakit jiwa.”

106. Tn. Maruk : “Ya, Tidak seperti itu, Semua karena tuntutan.”

Page 155: NILAI MORAL PADA NASKAH DRAMA SALAH TEMPAT KARYA …

155

107. Joni : “Memang semua karena kebutuhan. Sudah punya motor, ingin

mobil, sudah punya rumah sederhana, butuh rumah mewah, dan parahnya. Sudah

pnya Istri, ingin nambah lagi, dan nambah lagi.. Apa itu namanya kebutuhan? “

108. Tn. Maruk : “Tentu.. Semakin kita kaya, orang-orang sepertimu,

orang-orang miskin sepertim, akan jadi penjilatnya. Bangga bukan.. Kalau banyak

orang mengagung-agungkan kita.”

109. Joni : “Alah.. Susah memang bicara dengan orang sehat tapi sakit

pikirannya. Ya.. Mungkin sesaat tuan bisa merasakan disanjung-sanjung orang

dan diagung-agungakan orang. Akan tetapi itu hanya sesaat bukan?..

Sekarangapa.. Apa yang tuan rasakan.. Ketakutan.. Rasa takut yang tersisa

bukan?.. Dan ingatlah tuan janji dan sumpahmu dulu! “

110. Tn. Maruk : “Apa.. Apa janji dan sumpahku dulu itu? Bukankah semua

telah aku jalankan dengan baik.”

111. Joni : “Satu hal yang seharusnya tidak tuan lupakan.”

112. Tn. Maruk : “Iya.. Apa.? Ha.? Coba katakan, siapa tahu dengan kamu

mengatakannya aku akan mengingatnya.”

113. Joni : “Ingatlah.. Saat tuan berorasi didepan rakyat negeri ini. Tuan

mengatakan.? “Kalau sampai saya korupsi 1 rupiahpun, saya bersedia dihukum

gantung di monas!” Sudah ingat tuan dengan kalimat yang tuan ucapkan itu?....

Hahahahahah. Dan sekarang saatnya tuan mempertanggungjawabkan omongan

tuan waktu itu,... Selamat menikmati saat-saat terakhirmu tuan... (Joni

meninggalkan panggung).”

Page 156: NILAI MORAL PADA NASKAH DRAMA SALAH TEMPAT KARYA …

156

114. Tn. Maruk : “(Terdiam dan tertunduk lesu...... Ia letakkan tubuh dan

kepalanya yang penuh ketakutan dan kegelisahannya).”

Lampu biru menyorot, dari balik layar putih..

Tampak siluet. Lampu menyala merah dariproyektor, muncul bayangan mendiang

ayah dan ibu tuan maruk dengan tangan dirantai. Seolah-olah berada di Neraka

dan tersiksa karena anak yang mereka didik selama ini melakukan kesalahan yang

tak bisa diampuni, dan orang tualah yang mempertanggungjawabkannya

dihadapan Tuhan. Terdengar suara jeritan ketakutan.. Lampu menyorot sudut

kanan panggung.

115. Bapak : “Malam kesakitan nan panjang. Teteskan darah di sela pori-pori.

Tak henti tangis memecah sanubari. Merindukan cinta dunia yang kini hilang.

Saat indah membelai hatimu. Kini telah berganti cambuk derita. Salahkah aku

menyayangimu. Hingga kau buat aku begini putraku?? “

116. Ibu : “Ibu ikhlas melihatmu begini. Ibu tetap berdoa walau kau seperti

ini. Sayang.. Semakin dalam ibu merasa ikhlas, semakin khusyuk ibu berdoa.. Tak

cukup membuatmu bisa menyadari bahwa apa yang kau lakukan itu salah.”

Tuan Maruk terbangun dalam mimpinya.

117. Tn. Maruk : “Bapak.. Ibu, apa yang terjadi? Sebenarnya, kenapa

dengan kalian? “

118. Bapak : “Ini adalah buah dari kerja kerasku selama ini, bibit yang

kutanam.. Kujaga.. Dan kurawat sepenuh hati danpenuh cinta berkembang tak

sesuai angan. Bu.. Apa bapak telah berbuat kesalahan saat menjalankan tanggung

jawab menjadi seorang bapak selama ini? “

Page 157: NILAI MORAL PADA NASKAH DRAMA SALAH TEMPAT KARYA …

157

119. Ibu : “Tentu tak ada manusia yang sempurna dalam kehidupan di dunia

baik saat berperan sebagai anak maupun sebagai orang tua, namun apa yang telah

bapak berikan pada putramu itu tak berbalas dengan sepadan. Biji yang kau tanam

dulu.. Berbuah busuk.. Tak enak di makan, tak enak dirasakan. Sudah lah, bapak

telah memberikan yang terbaik, namun putra kebanggaanmu itu telah

mengecewakan kita.”

120. Tn. Maruk : (Bersujud di hadapan orang tuanya). Maafkan ananda

pak, bu. Ananda salah.. Ananda khilaf, Ananda hanya menuruti nafsu dunia

semata, Ananda menyesal.”

121. Penjaga Neraka : “Jika penyesalan itu ada saat kau akan melakukan

tindakan busukmu itu, pastinya semua bisa berbeda. Tapi, penyesalan yang kau

rasakan sekarang. Datang setelah semua terjadi. Kau telah menjalani kehidupan

didunia dengan salah arah.. Busuk.. Lalai akan kedudukanmu sebagai manusia.

Dan perlu kau ingat, rang tuamu bertanggung jawab atas apa yang anaknya

perbuat selama di dunia.”

122. Tn. Maruk :”Tuhan.. Ampuni hamba, ampuni kedua orang tua hamba.

Ijinkan hamba menebus semua kesalahan yang hamba perbuat disisa umurku,

ampuni kedua orang tua hamba yang telah berjasa selama didunia. Ini bukan

kesalahan orang tua hamba.”

123. Penjaga Neraka: “Dan ijinkan orang tuamu menebus kesalahan yang kau

perbuat selama ini. (Penjaga memecut kedua orang tua Tuan Maruk untuk

berjalan. Sembari berjalan tangis pecah di ketiga tokoh tersebut).”

Page 158: NILAI MORAL PADA NASKAH DRAMA SALAH TEMPAT KARYA …

158

124. Tn. Maruk :”Tuan Maruk kembali berbaring di kursi, dari balk layar

atau siluet banyak suara-suara terdengar menyalahkan Tuan Maruk.”

125. Koor : “Pencuri..Rakus.. Pencuri.. Rakus.. Pencuri.. Rakus.. Penipu..

Penghianat.. Pencuri.. Penipu.. (Berulang).”

126. Tn. Maruk : “Tidak..Aku bukan Pencuri..Aku bukan penipu..Aku

bukan penghianat.Diiiaaammm.....(Berulang).”

Suster 1, Suster 2 dan dokter masuk.

127. Dokter : “Tenang.. Tenanglah tuan. Ada apa? Apa yang terjadi? “

128. Tn. Maruk : “Diam... Aku bukan pencuri.. Aku pejabat di sini...

Hahahaah. (Berulang-ulang).”

129. Suster 2 : “Bagaimana ini dok,.. Apa yang bisa lakukan? “

130. Dokter : “Pegang dia.. Rebahkan dia di atas ranjang. Dan jangan lupa

diikat dia mengalami depresi berat saat ini.

Tuan Maruk berontak tak karuan suster 1 dan 2 mengikat Tuan Maruk di atas

ranjang. Sementara dokter menghubungi anggel untuk segera memberi kabar

keluarga tuan maruk.

131. Dokter : “Halow.. Dengan sekertaris tuan maruk?.. Begini, beliau

mengalami depresi yang cukup parah. Saya mohon anda mengabarkan kepada

keluarga Tuan Maruk untuk segera mengunjunginya di sini.. Ya, terima kasih

sebelumnya.”

Lampu pada setelah dokter menutup telepon.

ADEGAN 5

Page 159: NILAI MORAL PADA NASKAH DRAMA SALAH TEMPAT KARYA …

159

Dokter, suster 1 dan suster 2 berada dalam ruangan tuan maruk beberapa saat

kemudian nyonya legawa dan narima muncul.

132. Ny. Legawa: “(Muncul tergesa-gesa dan panik). Ada apa.. Apa yang terjadi

dengan suami saya? “

133. Suster 1 : “Tenang.. Tenang nyonya. Tolong untuk lebih tenang. Biar dokter

yang akan menjelaskan tentang apa yang terjadi dengan suami anda. Mari

silahkan..”

134. Ny. Legawa: “Dokter, tolong jelaskan,apa yang terjadi dengan suami saya.

Kenapa suami saya bisa sampai di tempat ini.”

135. Dokter : “Nyonya maruk, sebenarnya saya malu untuk menjelaskannya.

(Diam sejenak) begini, sebenarnya keberadaan tuan maruk di sini atas persetujuan

saya. Awalnya, tujuan tuan maruk datang kemari adalah untuk menghindari jerat

hukum yang telah ia terima. Beliau ingin berpura-pura gila untuk terhindar dari

masalah saya sempat menolak, namun apa daya. Apa yang ditawarkan beliau

lebih menarik.”

136. Ny. Legawa: “Kenapa anda bisa menerimanya, berarti anda tak jauh berbeda

dengan suami saya.”

137. Dokter : “Saya mohon maaf atas semua ini.. Sekali lagi mohon maaf.”

138. Narima : “Lalu.. Apa yang terjadi dengan ayah saya? Katakan dok? “

139. Dokter : “Ya.. Entah ini kebetulan terjadi atau mungkin ini peringatan dari

yang kuasa. Suami nyonya tiba-tiba mengalami depresi yang sangat luarbiasa.

Ya.. Bisa dikatakan setatusnya sekarang gila 99%.”

140. Koor : “Apppaaa..”

Page 160: NILAI MORAL PADA NASKAH DRAMA SALAH TEMPAT KARYA …

160

141. Narima : “(Berlari ke arah ayahnya) Ayah..”

142. Ny. Legawa: “Tidak.. Tidak mungkin ini terjadi. Mengapa azab Tuhan

datang begitu cepat. (Menangis).”

143. Dokter : “Silahkan.. Jika anda ingin menemui suami anda. Suster! Mari

kita tinggalkan mereka. Biarkan mereka untuk saling bicara.”

144. Koor : “Baik, dok! Dokter, suster 1 dan 2 meninggalkan panggung.

Nyonya legawa hanya mampu terduduk dan menangis.”

145. Narima : “Ini tak mungkin terjadi.. Ayah.. Kenapa engkau jadi seperti ini.

Sadarlah ayah.. Ayah.Tuan Maruk terbangun.”

146. Tn. Maruk : “Siapa kamu.. Pergi.. Tinggalkan aku. Aku bukan pencuri,

aku bukan pembohong.. Pergi..”

147. Ny. Legawa: “(Menghampiri narima).. Narima.. Sudahlah. Ini bagian dari

takdir. Biarkan ayahmu menikmati buah dari perbuatannya. Ayahmu telah

menikmati apa yang ia inginkan. Dan sekarang mungkin ia sudah lelah

memainkan dramanya menjadi seorang pejabat tinggi di negeri ini.”

148. Narima : “Tapi bunda.. Kenapa semua ini terjadi pada keluarga kita.

Bagaimana kehidupan kita selanjutnya? “

149. Ny. Legawa: “Kehidupan kita selanjutnya adalah memperbaiki diri. Biarkan

ayahmu merenungi kesalahannya. Pasrahkan apa yang akan terjadi selanjutnya

dengan ayahmu kepada Tuhan. Pasti Tuhan akan memberikan jalan terbaik untuk

ayahmu.”

Meninggalkan Tuan Marux

Page 161: NILAI MORAL PADA NASKAH DRAMA SALAH TEMPAT KARYA …

161

150. Tn. Maruk : “Lepaskan Saya.. Bebaskan Saya.. Saya bukan pencuri..

Bukan penghianat.. Lepaskan Saya..”

Selesai.

Page 162: NILAI MORAL PADA NASKAH DRAMA SALAH TEMPAT KARYA …

162

Lampiran 2

BIOGRAFI PENGARANG

Okie Rendra Rakasiwi, lahir di Purworejo, 22 Oktober 1987. Akrab dipanggil

Okie. Pernah mengenyam pendidikan di kampus Universitas Muhammadiyah

Purworejo, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Program Studi Pendidikan

dan Sastra Indonesia, lulus pada tahun 2016.

Selama kuliah aktif di organisasi KOPER atau Komunitas Pecinta Teater.

Minat dan Bakat khususnya di bidang pementasan teater. Prestasi yang penah

diraih diantaranya telah mementaskan judul drama karya sendiri. Okie dikaruniai

dua orang anak diberi nama Assyifa Putri Okie dan Muhammad Zaki Narendra.

Naskah drama yang sudah ia buat antara lain: Demam Berdarah (2011),

Bukan Salah Kartini, Demam Berdarah, Salah Tempat (2012), Bingkai Kerinduan

dan Bukan Salah Kartini (2013), Salah Tempat 2 (2014), semuanya pernah

dipentaskan di Auditorium Kasman Singodimejo Universitas Muhammadiyah

Purworejo.

Alamat media sosial, facebook: Okie Smanli, email ke: [email protected]

Page 163: NILAI MORAL PADA NASKAH DRAMA SALAH TEMPAT KARYA …

163

SILABUS MATA PELAJARAN : BAHASA INDONESIA (WAJIB)

Satuan Pendidikan : SMA Kelas/Semester : XI/Genap Kompetensi Inti : KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif

dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta

dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia

KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya

tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab

fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan

masalah

KI 4 : Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara

mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan

Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian Alokasi Waktu

Sumber Belajar

3.1 Memahami struktur dan kaidah teks film/drama baik melalui lisan maupun tulisan

Pengenalan struktur isi teks film/drama

Pengenalan ciri bahasa teks film/drama

Pemahaman isi

Mengamati

membaca contoh teks film/drama

mencermati uraian yang berkaitan dengan struktur isi teks film/drama

Mempertanyakan

mempertanyakan uraian yang berkaitan dengan struktur isi teks

Tugas: para siswa diminta berdiskusi

untuk memahami struktur dan kaidah teks film/drama

secara individual peserta didik

diminta menginterpretasi makna teks film/drama baik secara

4 Mg x 4 jp Internet

contoh teks film/drama

4.1 Menginterpretasi makna teks film/drama baik secara lisan maupun tulisan

Page 164: NILAI MORAL PADA NASKAH DRAMA SALAH TEMPAT KARYA …

164

Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian Alokasi Waktu

Sumber Belajar

teks film/drama

film/drama yang dibaca

membuat pertanyaan yang berhubungan dengan isi teks film/drama

Mengeksplorasi

menemukan struktur isi teks film/drama

menemukan ciri bahasa teks film/drama Mengasosiasi

mendiskusikan dan menyimpulkan hasil temuan terkait dengan struktur isi dan ciri bahasa teks film/drama

menentukan makna/maksud isi teks film/drama

Mendiskusikan dan menyimpulkan makna/maksud isi teks film/drama yang telah ditentukan

Mengomunikasikan

Mempresentasikan hasil diskusi terkait struktur isi dan ciri bahasa teks film/drama

mempresentasikan makna/ maksud teks film/drama dengan rasa percaya diri

menanggapi presentasi teman/kelompok lain secara santun

lisan maupun tulisan

Observasi,: mengamati kegiatan peserta didik dalam proses mengumpulkan data, analisis data dan pembuatan laporan.

Portofolio : menilai laporan peserta didik tentang struktur dan kaidah teks film/drama

Tes tertulis : menilai kemampuan peserta didik dalam memahami, menerapkan, dan menginterpretasi makna teks film/drama, baik secara lisan maupun tulisan

3.2 Membandingkan teks film/drama baik melalui lisan maupun tulisan

Persamaan/perbedaan struktur isi dan ciri bahasa dua teks

Mengamati

membaca dua teks film/drama Mempertanyakan

mempertanyakan isi kedua teks

Tugas: para siswa diminta berdiskusi

untuk memahami persamaan dan

perbedaan dua buah teks

4 Mg x 4 jp Internet contoh film/drama

4.2 Memproduksi teks film/drama yang koheren sesuai dengan karakteristik teks yang

Page 165: NILAI MORAL PADA NASKAH DRAMA SALAH TEMPAT KARYA …

165

Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian Alokasi Waktu

Sumber Belajar

akan dibuat baik secara lisan mupun tulisan

film/drama

Langkah-langkah

penulisan teks

film/drama (

menemukan

topik,

mengembangka

n sesuai dengan

struktur isi dan

ciri bahasa)

film/drama yang dibaca

Mempertanyakan topik teks film/drama

Mengeksplorasi

mengidentifikasi persamaan struktur isi beberapa teks film/drama yang dibaca

mengidentifikasi persamaan ciri bahasa beberapa teks film/drama yang dibaca

mengidentifikasi perbedaan struktur isi beberapa teks film/drama yang dibaca

mengidentifikasi perbedaan ciri bahasa beberapa teks film/drama yang dibaca

menentukan topik teks film/drama

membuat teks film/drama sesuai dengan struktur isi teks film/drama dan ciri bahsa

Mengasosiasi

mendiskusikan dan meyimpulkan persamaan dan perbedaan beberapa teks film/drama dalam diskusi kelas

mendiskusikan dan menyimpulkan teks film/drama yang dibuat

Mengomunikasikan

menjelaskan persamaan dan

film/drama yang dibaca.

secara individual peserta didik

diminta memproduksi teks film/drama yang koheren sesuai dengan karakteristik teks baik secara lisan maupun tulisan

Observasi,: mengamati kegiatan peserta didik dalam proses mengumpulkan data, analisis data dan pembuatan laporan.

Portofolio : menilai laporan peserta didik tentang persamaan dan perbedaan dua buah teks film/drama yang dibaca.

Tes tertulis : menilai kemampuan peserta didik dalam memahami, menerapkan, dan memproduksi teks film/drama yang koheren sesuai dengan karakteristik teks baik secara lisan maupun tulisan

Internet contoh film/drama

Page 166: NILAI MORAL PADA NASKAH DRAMA SALAH TEMPAT KARYA …

166

Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian Alokasi Waktu

Sumber Belajar

perbedaan beberapa teks film/drama hasil diskusi kelas

membacakan teks film/drama dengan intonasi dan ekspresi yang tepat

3.3 Menganalisis teks film/drama baik melalui lisan maupun tulisan

Analisis isi teks film/drama

Analisis bahasa teks film/drama

Penyuntingan isi sesuai dengan struktur isi teks film/drama

Penyuntingan

bahasa sesuai

dengan: ejaan,

dan tanda baca

Mengamati

membaca contoh analisis teks film/drama

membaca teks film/drama yang ditulis teman

Mempertanyakan

mempertanyakan contoh analisis teks film/drama yang dibaca

mempertanyakan teks film/drama yang ditulis teman dari aspek struktur isi dan bahasa teks film/drama dengan cermat

Mengekplorasi

menganalisis isi teks film/drama dengan cermat

menganalisis bahasa teks film/drama dengan cermat

menyunting teks film/drama yang ditulis teman dari aspek struktur isi dan bahasa teks film/drama dengan cermat

Mengasosiasi

mendiskusikan dan menyimpulkan

Tugas: para siswa diminta berdiskusi

untuk memahami struktur dan kaidah teks film/drama

secara individual peserta didik diminta menyunting teks

film/drama sesuai dengan struktur dan kaidah teks film/drama baik secara lisan maupun tulisan

Observasi,: mengamati kegiatan peserta didik dalam proses mengumpulkan data, analisis data dan pembuatan laporan.

Portofolio : menilai laporan peserta didik tentang struktur dan kaidah teks film/drama

Tes tertulis : menilai kemampuan peserta didik dalam memahami, menerapkan, dan menyunting teks film/drama sesuai dengan struktur dan kaidah teks baik secara lisan

4 Mg x 4 jp Internet contoh film/drama

4.3 Menyunting teks film/drama sesuai dengan struktur dan kaidah teks baik secara lisan maupun tulisan

Page 167: NILAI MORAL PADA NASKAH DRAMA SALAH TEMPAT KARYA …

167

Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian Alokasi Waktu

Sumber Belajar

hasil analisis dengan teman/kelompok lain

mendiskusikan dan memperbaiki teks film/drama berdasarkan hasil suntingan

Mengomunikasikan

mempresentasikan hasil analisis dengan rasa percaya diri

menanggapi presentasi teman/kelompok lain secara santun

membacakan teks film/drama dengan intonasi dan ekspresi yang tepat

mengomentari/menanggapi struktur isi dan bahasa teks film/drama yang dibacakan dengan santun

maupun tulisan

3.4 Mengidentifikasi teks film/drama baik secara lisan maupun tulisan

Karakteristik teks film/ drama

Langkah-langkah membuat abstraksi teks film/drama

Mengamati

membaca contoh teks film/drama Mempertanyakan

mempertanyakan isi isi teks film/drama Mengeksplorasi

menuliskan garis besar isi teks film/drama (abstraksi) dalam beberapa kalimat secara terpadu

Mengasosiasi

mendiskusikan dan menyimpulkan abstraksi teks film/drama

Mengomunikasikan

mempresentasikan abstraks teks

Tugas: para siswa diminta berdiskusi

untuk memahami struktur dan kaidah teks film/drama

secara individual peserta didik

diminta menyunting teks film/drama sesuai dengan struktur dan kaidah teks baik secara lisan maupun tulisan

Observasi,: mengamati kegiatan peserta didik dalam proses mengumpulkan data, analisis data

4 Mg x 4 jp Internet

contoh teks film/drama

4.4 Mengabstraksi teks film/drama baik secara lisan maupun tulisan

Page 168: NILAI MORAL PADA NASKAH DRAMA SALAH TEMPAT KARYA …

168

Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian Alokasi Waktu

Sumber Belajar

film/drama dan pembuatan laporan.

Portofolio : menilai laporan peserta didik tentang struktur dan kaidah teks film/drama

Tes tertulis : menilai kemampuan peserta didik dalam memahami, menerapkan, dan menyunting teks film/drama sesuai dengan struktur dan kaidah teks baik secara lisan maupun tulisan

3.5 Mengevaluasi teks film/drama berdasarkan kaidah-kaidah teks baik melalui lisan maupun tulisan

Evaluasi struktur isi dan bahasa teks film/drama

Langkah- langkah konversi teks film/drama menjadi teks dialog

Langkah- langkah

konversi teks

film/drama menjadi

teks dialog

Mengamati

membaca contoh hasil evaluasi (kekurangan/kelebihan) struktur isi dan bahasa teks film/drama

membaca contoh konversi teks film/drama

Mempertanyakan

mempertanyakan contoh hasil evaluasi (kekurangan/kelebihan) struktur isi dan bahasa teks film/drama yang dibaca

mempertanyakan contoh konversi teks film/drama

Mengeksplorasi

membaca contoh teks film/drama

mengevaluasi (kekurangan/kelebihan) struktur isi dan bahasa teks film/drama

Tugas: para siswa diminta berdiskusi

untuk memahami kaidah-kaidah

penulisan teks film/drama

secara individual peserta didik diminta mengonversi teks i film/drama ke dalam bentuk yang lain sesuai dengan struktur dan kaidah teks baik secara lisan maupun tulisan

Observasi,: mengamati kegiatan peserta didik dalam proses mengumpulkan data, analisis data dan pembuatan laporan.

Portofolio : menilai laporan

4 Mg x 4 jp Internet

contoh film/drama

Page 169: NILAI MORAL PADA NASKAH DRAMA SALAH TEMPAT KARYA …

169

Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian Alokasi Waktu

Sumber Belajar

dengan cermat Mengasosiasi

mendiskusikandan menyimpulkan hasil evaluasi (kekurangan/kelebihan) terhadap teks film/drama

menulis ulang (mengkonversi) teks film/drama dalam bentuk cerpen

mendiskusikan dan menyimpulkan tulisan ulang (konversi) film/drama

Mengomunikasikan

mempresentasikan hasil evaluasi (kekurangan/kelebihan) terhadap teks film/drama dengan rasa percaya diri

menanggapi presentasi teman/kelompok lain secara santun

Membacakan tulisan ulang (konversi) teks film/drama

Mengomentari pembacaan tulisan ulang (konversi) teks film/drama

peserta didik tentang kaidah-kaidah penulisan teks film/drama

Tes tertulis : menilai kemampuan peserta didik dalam memahami, menerapkan, dan mengonversi teks film/drama ke dalam bentuk yang lain sesuai dengan struktur dan kaidah teks baik secara lisan maupun tulisan

Page 170: NILAI MORAL PADA NASKAH DRAMA SALAH TEMPAT KARYA …

170

Lampiran 4

KARTU PENCATAT DATA

Tabel 4.1 Unsur-unsur intrinsik dalam naskah drama Salah Tempat karya Okie

Rendra Rakasiwi

No

Data Unsur Intrinsik Kutipan Dialog

1. Tema pada naskah drama

ini adalah Pejabat yang

tidak amanah terhadap

janjinya.

“Wa’alaikumsalam, dengan Tuan Maruk di

sini.. (Diam sejenak).. Oh, ya.. Ada apa

Anggel? Apa!! Kenapa bisa terjadi?.

Kenapa sampai ada yang buka suara

tentang hal itu?. Bukankah aku telah

berikan uang tutup mulut yang tak

sedikit..? Dasar.. Orang-orang tak tahu

untung mereka. Ya.. Sudah, kamu atur saja

bagaimana cara agar aku bisa terhindar dari

semua ini. Apapun caranya akanak

lakukan.. Terima kasih.”

(1: 1)

“(Memandangi sebuah halaman koran).

Lihat... Lihatlah ini di halaman ini

terpampang foto ayahmu yang gagah itu.

Rupanya ayahmu semakin terkenal sejak

menjadi pejabat di negeri ini.”

“Ima lihat korannya bunda. (Setelah

memandangi beberapa saat, betapa

terkejutnya narima setelah membaca judul

di atas gambar ayahnya. Narima pun

meneteskan air mata tubuhnya pun

terduduk lemas).”

“Ima...ima (mengusap-usap tubuh narima),

a..apa..apa yang terjadi? Sebenarnya ada

apa dengan koran itu? Mata bunda kabur,

Page 171: NILAI MORAL PADA NASKAH DRAMA SALAH TEMPAT KARYA …

171

jadi tidak bisa membacanya.”

“Ayah..(menangis), ayah.. Bunda! “

“Iya ada apa dengan ayahmu?”

“Ayah korupsi! “

“Apa? (berdiri dan terperangah).

(1: 5-11)

“Sudah aku duga, hal memalukan ini akan

terjadi. Ayah terlalu terobsesi menjadi

seorang pejabat, menghamburkan modal

kampanya yang tidak sedikit. Apa ini

tujuan ayah? Ayah berubah rakus melebihi

binatang!”

“Mah.. Kenapa kamu menyamakan aku

dengan binatang? “

“Tentu saja ayah pantas mendapatkan

perkataan seperti itu. Tidak hanya mama

yang kecewa, ratusan.. Bahkan ribuan

rakyat yang memilih ayah merasa

dikhianati. Ayah menjadikan mereka

tumbal demi ambisi dan keserakahan.”

“Bukankah ini semua demi mama? Demi

anak kita? Kalian bisa hidup mewah serta

disanjung dan dihormati orang, semua

karena ayah menjadi seorang pejabat.”

(1: 5-11)

“(Menyambar) cukup..cukup ayah. Jangan

jadikan kami sebagai alasan. Karena kami

tidak meminta ayah seperti itu.”

“Tapi semua telah terjadi.”

“Ya.. Semua sudah terjadi ayah telah

menggadaikan kehormatan keluaga juga

harapan-harapan dari mereka (menunjuk

penonton) demi ambisi dan keserakahan.”

“Wajar saja kalau tuan maruk lupa. Karena

semua ambisinya telah didapat. Aku lawan

politikmu dulu. Kekalahan menyakitkan

Page 172: NILAI MORAL PADA NASKAH DRAMA SALAH TEMPAT KARYA …

172

yang mengirim aku di sini. Berbeda dengan

dirimu. Ambisimulah yang

menengelamkanmu di sini.”

(4: 101 )

“Alah.. Susah memang bicara dengan

orang sehat tapi sakit pikirannya. Ya..

Mungkin sesaat tuan bisa merasakan

disanjung-sanjung orang dan diagung-

agungakan orang. Akan tetapi itu hanya

sesaat bukan?.. Sekarang apa? apa yang

tuan rasakan.. Ketakutan.. Rasa takut yang

tersisa bukan?.. Dan ingatlah tuan janji dan

sumpahmu dulu! “

(4: 109)

“Apa.. Apa janji dan sumpahku dulu itu?

Bukankah semua telah aku jalankan

dengan baik.”

“Satu hal yang seharusnya tidak tuan

lupakan.”

“Iya.. Apa.? Ha.? Coba katakan, siapa tahu

dengan kamu mengatakannya aku akan

mengingatnya.”

“Ingatlah.. Saat tuan berorasi didepan

rakyat negeri ini. Tuan mengatakan.?

“Kalau sampai saya korupsi 1 rupiahpun,

saya bersedia dihukum gantung di monas!”

Sudah ingat tuan dengan kalimat yang tuan

ucapkan itu?.... Hahaha... Dan sekarang

saatnya tuan mempertanggungjawabkan

omongan tuan waktu itu,... Selamat

menikmati saat-saat terakhirmu tuan...

(Joni meninggalkan panggung).”

(4: 110-113)

“Oh.. Berarti para koruptor pantas disebut

orang-orang gila? Sungguh kasihan negeri

ini, dipenuhi dengan orang-orang sakit

jiwa.”

“Ya, Tidak seperti itu, Semua karena

Page 173: NILAI MORAL PADA NASKAH DRAMA SALAH TEMPAT KARYA …

173

tuntutan.”

“Memang semua karena kebutuhan. Sudah

punya motor, ingin mobil, sudah punya

rumah sederhana, butuh rumah mewah, dan

parahnya. Sudah pnya Istri, ingin nambah

lagi, dan nambah lagi.. Apa itu namanya

kebutuhan? “

(4: 105-107)

2. Tokoh dan Penokohan

c. Tokoh Antagonis: Ambisi, Pekerja Keras, dan Serakah.

10) Tuan Marux “Sudah aku duga, hal memalukan ini akan

terjadi. Ayah terlalu terobsesi menjadi

seorang pejabat, menghamburkan modal

kampanya yang tidak sedikit. Apa ini

tujuan ayah? Ayah berubah rakus melebihi

binatang!”

“Mah.. Kenapa kamu menyamakan aku

dengan binatang? “

“Tentu saja ayah pantas mendapatkan

perkataan seperti itu. Tidak hanya mama

yang kecewa, ratusan.. Bahkan ribuan

rakyat yang memilih ayah merasa

dikhianati. Ayah menjadikan mereka

tumbal demi ambisi dan keserakahan.”

“Bukankah ini semua demi mama? Demi

anak kita? Kalian bisa hidup mewah serta

disanjung dan dihormati orang, semua

karena ayah menjadi seorang pejabat.”

“(Menyambar) cukup..cukup ayah. Jangan

jadikan kami sebagai alasan. Karena kami

tidak meminta ayah seperti itu.”

“Tapi semua telah terjadi.”

“Ya.. Semua sudah terjadi ayah telah

menggadaikan kehormatan keluaga juga

harapan-harapan dari mereka (menunjuk

penonton) demi ambisi dan keserakahan.”

(1: 14-2)

d. Tokoh Protagonis : Sabar,Tabah, Tegar

11) Nyonya Legawa “(Menghampiri narima).. Narima..

Page 174: NILAI MORAL PADA NASKAH DRAMA SALAH TEMPAT KARYA …

174

Sudahlah. Ini bagian dari takdir. Biarkan

ayahmu menikmati buah dari

perbuatannya. Ayahmu telah menikmati

apa yang ia inginkan. Dan sekarang

mungkin ia sudah lelah memainkan

dramanya menjadi seorang pejabat tinggi

di negeri ini.” “Tapi bunda.. Kenapa semua

ini terjadi pada keluarga kita. Bagaimana

kehidupan kita selanjutnya? “

“Kehidupan kita selanjutnya adalah

memperbaiki diri. Biarkan ayahmu

merenungi kesalahannya. Pasrahkan apa

yang akan terjadi selanjutnya dengan

ayahmu kepada Tuhan. Pasti Tuhan akan

memberikan jalan terbaik untuk ayahmu.”

(5: 147-149)

e. Tokoh Tritagonis : Perhatian, peduli, dan sayang

12) Narima “Ayah mau pergi ke mana bunda? Kok,

semua pakaiannya ayah di masukkan ke

dalam koper?”

“Entahlah katanya ada urusan mendadak.

Tapi, mama rasaada yang aneh dengan

ayahmu pagi ini. Setelah membaca koran

ini ayahmu seperti panik seolah-olah ada

masalah besar yang terjadi. (Sembari

membolak-balik halaman koran).”

“Jadi penasaran ima. Sebenarnya ada apa

dengan koran pagi ini.”

(1: 2-4)

“Lalu.. Apa yang terjadi dengan ayah saya?

Katakan dok? “

“Ya.. Entah ini kebetulan terjadi atau

mungkin ini peringatan dari yang kuasa.

Suami nyonya tiba-tiba mengalami depresi

yang sangat luarbiasa. Ya.. Bisa dikatakan

setatusnya sekarang gila 99%.”

“Apppaaa..”

“(Berlari ke arah ayahnya) Ayah..”

Page 175: NILAI MORAL PADA NASKAH DRAMA SALAH TEMPAT KARYA …

175

(5: 138-141)

f. Tokoh Pembantu

13) Dokter :

Ramah, tidak

konsisten, dan

mudah tergiur.

“Selamat pagi dok! “

“Selamat Pagi. “

“Ini salah satu pasien kita yang mengalami

peningkatan yang cukup pesat,

dok silahkan diperiksa kembali dan segera

mengembalikannya ke keluarganya.”

“Oh.. Ya. Silahkan tempatkan dia di ruang

periksa.

“Baik, dok. Joni, silahkan ikuti saya.

(Suster menempatkan Joni di ruang

periksa)

“(Menghampiri joni) Selamat pagi, jon?

Apa kabar pagi ini? “

“Kabar baik, dok. Saya merasa diri saya

sudah tak lagi terganggu jiwanya. Saya

sudah bisa menerima keadaan saya baik

untuk saat ini maupun sebelumnya. “

“Syukurlah joni tapi, coba saya periksa

terlebih dahulu. (Memeriksa fisik joni).

Eee... Secara fisik si.. Sudah cukup baik.

Tapi, coba kamu nyanyikan sebuah lagu

yang kamu sukai.”

(2: 31-38)

“Begini, dokter. (Membisikkan maksud

tuan maruk).”

“Tidak.. Mohon maaf sebelumnya. Kalau

itu ceritanya saya tidak sanggup. Saya

takut menanggung akibatnya nanti.”

“Tolonglah dokter.. Ini menyangkut nama

baik dan kehormatan saya dimata rakyat.”

“Tapi mohon maaf, saya tetap menolak

permintaan anda.”

Page 176: NILAI MORAL PADA NASKAH DRAMA SALAH TEMPAT KARYA …

176

(3: 68-71)

Dokter terlihat bingung dengan tawaran

tuan maruk yang begitu menarik,

sementara ia harus mempertimbangkan

kemungkinan terburuk yang akan terjadi.

“Ya.. Kalau urusannya sudah menyangkut

upeti yang begitu besar, saya rasa sayang

untuk dilewatkan. Kita sebagai manusia

kan pantang untuk menolak rejeki, betul

kan tuan? “

(3: 74)

14) Suster 1:

Ramah, Tegas

“Selamat pagi dok! “

“Selamat Pagi. “

(2: 31-32)

“Oh.. Ya. Silahkan tempatkan dia di ruang

periksa.

“Baik, dok. Joni, silahkan ikuti saya.

(Suster menempatkan Joni di ruang

periksa).

(3: 34-35)

15) Suster 2 :

Pandai, bijak

“Suster, kenapa akhir-akhir ini jumlah

pasien semakin meningkat, Ya?. (Sembari

membolak-balik map).”

“Dari data yang ada, peningkatan jumlah

pasien terjadi setelah negeri ini

menyelenggarakan pemilihan umum.”

“Lalu apa hubungannya dengan

meningkatnya jumlah pasien? “

“Tentu saja ada, dok. Merek yang kalah

bersaing dan banyak yang tekor setelah

mencalonkan diri sebagai pejabat di negeri

ini.”

(2: 25-28)

“Memang, zaman sudah susah masih ada

yang membuat susuan diri sendiri ambisi

Page 177: NILAI MORAL PADA NASKAH DRAMA SALAH TEMPAT KARYA …

177

boleh saja, tapi kita harus tahu takaran diri

kita seberapa jangan memaksa.”

“Tapi.. Beginilah realitanya, dok. Banyak

orang yang kurang bersyukur selalu merasa

tidak puas dengan apa yang mereka

punya.”

(2: 29-30)

16) Joni :

Mengingatkan

Orang lain

“Satu hal yang seharusnya tidak tuan

lupakan.”

“Iya.. Apa.? Ha.? Coba katakan, siapa tahu

dengan kamu mengatakannya aku akan

mengingatnya.”

“Ingatlah.. Saat tuan berorasi didepan

rakyat negeri ini. Tuan mengatakan.?

“Kalau sampai saya korupsi 1 rupiah pun,

saya bersedia dihukum gantung di monas!”

Sudah ingat tuan dengan kalimat yang tuan

ucapkan itu?.... Hahahahahah. Dan

sekarang saatnya tuan

mempertanggungjawabkan omongan tuan

waktu itu,... Selamat menikmati saat-saat

terakhirmu tuan... (Joni meninggalkan

panggung)”.

(4: 111-113)

17) Bapak :

Pekerja keras,

bertanggung jawab

“Malam kesakitan nan panjang. Teteskan

darah di sela pori-pori. Tak henti tangis

memecah sanubari. Merindukan cinta

dunia yang kini hilang. Saat indah

membelai hatimu. Kini telah berganti

cambuk derita. Salahkah aku

menyayangimu. Hingga kau buat aku

begini putraku?? “

(4: 115)

“Bapak.. Ibu, apa yang terjadi?

Sebenarnya, kenapa dengan kalian? “

“Ini adalah buah dari kerja kerasku selama

ini, bibit yang kutanam.. Kujaga.. Dan

kurawat sepenuh hati dan penuh cinta

berkembang tak sesuai angan. Bu.. Apa

Page 178: NILAI MORAL PADA NASKAH DRAMA SALAH TEMPAT KARYA …

178

bapak telah berbuat kesalahan saat

menjalankan tanggung jawab menjadi

seorang bapak selama ini? “

(4: 117-118)

18) Ibu : Ikhlas,

baik hati

“Ibu ikhlas melihatmu begini. Ibu tetap

berdoa walau kau seperti ini. Sayang..

Semakin dalam ibu merasa ikhlas, semakin

khusyuk ibu berdoa.. Tak cukup

membuatmu bisa menyadari bahwa apa

yang kau lakukan itu salah”.

(4: 116)

“Tentu tak ada manusia yang sempurna

dalam kehidupan di dunia baik saat

berperan sebagai anak maupun sebagai

orang tua, namun apa yang telah bapak

berikan pada putramu itu tak berbalas

dengan sepadan. Biji yang kau tanam dulu..

Berbuah busuk.. Tak enak di makan, tak

enak dirasakan. Sudah lah, bapak telah

memberikan yang terbaik, namun putra

kebanggaanmu itu telah mengecewakan

kita”.

(4: 119)

3. Latar

a. Latar tempat

1) Rumah sakit ADEGAN 2

Disebuah Rumah Sakit Jiwa “Orang-

Orang Waras”. Sebuah ruang kantor

dokter jaga. Seorang dokter memeriksa

daftar pasien masuk yang cukup

menumpuk. Sementara suster 1 menata

ruangan dan suster 2 melaporkan keadaan

pasien RSJ “Orang-Orang Waras”.

“Suster, kenapa akhir-akhir ini jumlah

pasien semakin meningkat, Ya?. (Sembari

membolak-balik map)”.

(2: 25)

2)Ruang Keluarga “Entahlah katanya ada urusan mendadak.

Page 179: NILAI MORAL PADA NASKAH DRAMA SALAH TEMPAT KARYA …

179

Tapi, mama rasa ada yang aneh dengan

ayahmu pagi ini. Setelah membaca koran

ini ayahmu seperti panik seolah-olah ada

masalah besar yang terjadi. (Sembari

membolak-balik halaman koran)”.

(1: 3)

3) Ruang Kerja Di sebuah ruang kerja, Tuan Maruk

menerima telepon dari seseorang. Tuan

Maruk terliat panik dan marah. Seolah-

olah tidak terima akan suatu keadaan.

“Wa’alaikumsalam, dengan Tuan Maruk

di sini.. (Diam sejenak).. Oh, ya.. Ada apa

Anggel? Apa!! Kenapa bisa terjadi?.

Kenapa sampai ada yang buka suara

tentang hal itu?. Bukankah aku telah

berikan uang tutup mulut yang tak

sedikit..? Dasar.. Orang-orang tak tahu

untung mereka. Ya.. Sudah, kamu atur

saja bagaimana cara agar aku bisa

terhindar dari semua ini. Apapun caranya

akanak lakukan.. Terima kasih”.

(1: 1)

4) Ruang Periksa “Oh.. Ya. Silahkan tempatkan dia di

ruang periksa.

“Baik, dok. Joni, silahkan ikuti saya.

(Suster menempatkan Joni di ruang

periksa)”.

( 2: 34-35)

“Pegang dia.. Rebahkan dia di atas

ranjang. Dan jangan lupa diikat dia

mengalami depresi berat saat ini”.

(4: 130)

b. Latar Waktu

1) Pagi “Selamat pagi dok! “

“Selamat Pagi”.

(2: 31-32)

“(Menghampiri joni) Selamat pagi, jon?

Page 180: NILAI MORAL PADA NASKAH DRAMA SALAH TEMPAT KARYA …

180

Apa kabar pagi ini? “

(2: 36)

2) Siang “Selamat pagi menjelang siang, dok! “

“Selamat siang, oh.. Rupanya saya

kedatangan tamu terhormat kali ini sekali

lagi selamat datang di RSJ “Orang-Orang

Waras”. Ada keperluan apa sehingga tuan

maruk yang terhormat berkenan singgah

di tempat kami ini”.

(3: 63-64)

3) Malam “Malam kesakitan nan panjang. Teteskan

darah di sela pori-pori. Tak henti tangis

memecah sanubari. Merindukan cinta

dunia yang kini hilang. Saat indah

membelai hatimu. Kini telah berganti

cambuk derita. Salahkah aku

menyayangimu. Hingga kau buat aku

begini putraku?? “

(4: 115)

c. Latar Sosial

1) Seorang Ayah “Ini adalah buah dari kerja kerasku

selama ini, bibit yang kutanam.. Kujaga..

Dan kurawat sepenuh hati dan penuh

cinta berkembang tak sesuai angan. Bu..

Apa bapak telah berbuat kesalahan saat

menjalankan tanggung jawab menjadi

seorang bapak selama ini?“

(4: 118)

2) Seorang Ibu “Ibu ikhlas melihatmu begini. Ibu tetap

berdoa walau kau seperti ini. Sayang..

Semakin dalam ibu merasa ikhlas,

semakin khusyuk ibu berdoa.. Tak cukup

membuatmu bisa menyadari bahwa apa

yang kau lakukan itu salah”.

(4: 166)

“Tentu tak ada manusia yang sempurna

dalam kehidupan di dunia baik saat

berperan sebagai anak maupun sebagai

Page 181: NILAI MORAL PADA NASKAH DRAMA SALAH TEMPAT KARYA …

181

orang tua, namun apa yang telah bapak

berikan pada putramu itu tak berbalas

dengan sepadan. Biji yang kau tanam

dulu.. Berbuah busuk.. Tak enak di

makan, tak enak dirasakan. Sudah lah,

bapak telah memberikan yang terbaik,

namun putra kebanggaanmu itu telah

mengecewakan kita”.

(4: 119)

3) Seorang Anak “Ayah mau pergi ke mana bunda? Kok,

semua pakaiannya ayah di masukkan ke

dalam koper?” (1: 2)

“Ayah..(menangis), ayah.. Bunda! “

(1: 8)

“Ayah menjadi tersangka kasus korupsi.

Ima malu.. Ima malu! Mulai sekarang,

ima akan berdiam diri dirumah, ima malu

bertemu dengan orang-orang. (berlari ke

dalam)”.

(3: 12)

(Bersujud di hadapan orang tuanya).

“Maafkan ananda pak, bu. Ananda salah..

Ananda khilaf, Ananda hanya menuruti

nafsu dunia semata, Ananda menyesal.“

(4: 120)

“Ini tak mungkin terjadi.. Ayah.. Kenapa

engkau jadi seperti ini. Sadarlah ayah..

Ayah.Tuan Maruk terbangun”.

(5 : 145)

4) Pejabat “Sudah aku duga, hal memalukan ini

akan terjadi. Ayah terlalu terobsesi

menjadi seorang pejabat, menghamburkan

modal kampanya yang tidak sedikit. Apa

ini tujuan ayah? Ayah berubah rakus

melebihi binatang!”

(2: 14)

“Bukankah ini semua demi mama? Demi

Page 182: NILAI MORAL PADA NASKAH DRAMA SALAH TEMPAT KARYA …

182

anak kita? Kalian bisa hidup mewah serta

disanjung dan dihormati orang, semua

karena ayah menjadi seorang pejabat”.

(2: 17)

5) Sekertaris “Anggel.. Coba jelaskan maksud

kedatangan saya ke tempat ini! “

“Baik, tuan. Ibu dokter yang terhormat,

kedatangan tuan maruk pada kesempatan

kali ini yang pertama, adalah untuk

menjalin silaturahmi. Dan yang kedua,

tuan maruk selaku pejabat dari negeri

rumit, kabupaten semrawut ingin menjalin

kerjasama dengan dokter”.

(3: 65-66)

“Halow.. Dengan sekertaris tuan

maruk?.. Begini, beliau mengalami

depresi yang cukup parah. Saya mohon

anda mengabarkan kepada keluarga Tuan

Maruk untuk segera mengunjunginya di

sini.. Ya, terima kasih sebelumnya”.

(4: 131)

6) Dokter “Selamat pagi dok! “

(2: 31)

“Syukurlah joni tapi, coba saya periksa

terlebih dahulu. (Memeriksa fisik joni).

Eee... Secara fisik si.. Sudah cukup baik.

Tapi, coba kamu nyanyikan sebuah lagu

yang kamu sukai”.

(2: 38)

“Lho.. Dok? Kenapa harus dihentikan?

Lagunya kan belum selesai, dok! “

(2: 41)

“Maksudnya, dok? “

(3: 65-66)

Page 183: NILAI MORAL PADA NASKAH DRAMA SALAH TEMPAT KARYA …

183

“Baik, dok”.

(2: 51)

“Tolonglah dokter.. Ini menyangkut

nama baik dan kehormatan saya dimata

rakyat”.

(3: 70)

“Anggel.. Coba jelaskan kepada dokter”.

(3: 72)

“Dokter, tolong jelaskan,apa yang terjadi

dengan suami saya. Kenapa suami saya

bisa sampai di tempat ini”.

(5: 134)

7) Suster “Suster, kenapa akhir-akhir ini jumlah

pasien semakin meningkat, Ya?. (Sembari

membolak-balik map)”.

(2: 25)

“Terima kasih sus. Pagi Inten? Apa

kabar? (Inten diam saja sembari

mengusap-usap bonekanya) Oh.. Itu

anakmu, lucu sekali! (Inten Ketakutan)”.

(3: 56)

“Bagaimana ini dok,.. Apa yang bisa

lakukan? “

“Pegang dia.. Rebahkan dia di atas

ranjang. Dan jangan lupa diikat dia

mengalami depresi berat saat ini.

(4: 129-130)

4. Alur dalam naskah drama Salah Tempat adalah alur maju

1. Tahap Awal

a.Tahap penyituasian “Ayah mau pergi ke mana bunda? Kok,

semua pakaiannya ayah di masukkan ke

dalam koper?”

“Entahlah katanya ada urusan mendadak.

Tapi, mama rasaada yang aneh dengan

Page 184: NILAI MORAL PADA NASKAH DRAMA SALAH TEMPAT KARYA …

184

ayahmu pagi ini. Setelah membaca koran

ini ayahmu seperti panik seolah-olah ada

masalah besar yang terjadi. (Sembari

membolak-balik halaman koran)”.

(1: 2-3)

“Ima lihat korannya bunda. (Setelah

memandangi beberapa saat, betapa

terkejutnya narima setelah membaca judul

di atas gambar ayahnya. Narima pun

meneteskan air mata tubuhnya pun

terduduk lemas)”.

(1: 6)

“Ima...ima (mengusap-usap tubuh

narima), a..apa..apa yang terjadi?

Sebenarnya ada apa dengan koran itu?

Mata bunda kabur, jadi tidak bisa

membacanya.”

“Ayah..(menangis), ayah.. Bunda! “

(1: 7-8)

b. Tahap muncul konflik “Iya ada apa dengan ayahmu?”

“Ayah korupsi! “

“Apa? (berdiri dan terperangah)”.

(1: 9-11)

2. Tahap Tengah

a. Tahap peningkatan

konflik

“Ayah menjadi tersangka kasus korupsi.

Ima malu.. Ima malu! Mulai sekarang, ima

akan berdiam diri dirumah, ima malu

bertemu dengan orang-orang. (berlari ke

dalam).”

“Ima.. Dengarkan bunda bicara, ima..ima..

(menyahut kesedihan dan kekecewaannya

terhadap ayahnya)”.

(1: 12-13)

“Sudah aku duga, hal memalukan ini akan

terjadi. Ayah terlalu terobsesi menjadi

Page 185: NILAI MORAL PADA NASKAH DRAMA SALAH TEMPAT KARYA …

185

seorang pejabat, menghamburkan modal

kampanya yang tidak sedikit. Apa ini

tujuan ayah? Ayah berubah rakus melebihi

binatang!”

“Mah.. Kenapa kamu menyamakan aku

dengan binatang? “

“Tentu saja ayah pantas mendapatkan

perkataan seperti itu. Tidak hanya mama

yang kecewa, ratusan.. Bahkan ribuan

rakyat yang memilih ayah merasa

dikhianati. Ayah menjadikan mereka

tumbal demi ambisi dan keserakahan.”

“Bukankah ini semua demi mama? Demi

anak kita? Kalian bisa hidup mewah serta

disanjung dan dihormati orang, semua

karena ayah menjadi seorang pejabat.”

“(Menyambar) cukup..cukup ayah. Jangan

jadikan kami sebagai alasan. Karena kami

tidak meminta ayah seperti itu.”

“Tapi semua telah terjadi.”

“Ya.. Semua sudah terjadi ayah telah

menggadaikan kehormatan keluaga juga

harapan-harapan dari mereka (menunjuk

penonton) demi ambisi dan keserakahan.”

“Tapi.. (Disambar nyonya legawa).”

“Tapi apa yah? Kini tinggal kehancuran

yang bisa mama dan narima rasakan buah

dari apa yang dilakukan ayah.”

“Sudah (Teriak).. Cukup. Aku akan pergi,

biar aku cari cara untuk menghindari

masalah ini. (Pergi meninggalkan rumah)”.

(1: 14-23)

“Selamat pagi menjelang siang, dok! “

“Selamat siang, oh.. Rupanya saya

kedatangan tamu terhormat kali ini sekali

lagi selamat datang di RSJ “Orang-Orang

Waras”. Ada keperluan apa sehingga tuan

Page 186: NILAI MORAL PADA NASKAH DRAMA SALAH TEMPAT KARYA …

186

maruk yang terhormat berkenan singgah di

tempat kami ini.”

“Anggel.. Coba jelaskan maksud

kedatangan saya ke tempat ini! “

“Baik, tuan. Ibu dokter yang terhormat,

kedatangan tuan maruk pada kesempatan

kali ini yang pertama, adalah untuk

menjalin silaturahmi. Dan yang kedua, tuan

maruk selaku pejabat dari negeri rumit,

kabupaten semrawut ingin menjalin

kerjasama dengan dokter.”

“Oh.. Ya? Senang rasanya saya bisa

bekerja sama dengan tuan. Lalu, apa yang

bisa saya bantu? “

“Begini, dokter. (Membisikkan maksud

tuan maruk).”

“Tidak.. Mohon maaf sebelumnya. Kalau

itu ceritanya saya tidak sanggup. Saya

takut menanggung akibatnya nanti.”

“Tolonglah dokter.. Ini menyangkut nama

baik dan kehormatan saya dimata rakyat.”

“Tapi mohon maaf, saya tetap menolak

permintaan anda.”

“Anggel.. Coba jelaskan kepada dokter.”

“Baik tuan begini, apabila anda bersedia

membantu! Uang, mobil mewah, dan

bahkan rumah bisa anda dapatkan. Saya

rasa, anda bekerja berpuluh-puluh tahun

pun sulit untuk mendapatkannya. Jangan

sia-siakan kesempatan ini. Ingat,

kesempatan belum tentu datang kedua

kali.”

Dokter terlihat bingung dengan tawaran

tuan maruk yang begitu menarik,

sementara ia harus mempertimbangkan

kemungkinan terburuk yang akan terjadi.

“Ya.. Kalau urusannya sudah menyangkut

upeti yang begitu besar, saya rasa sayang

Page 187: NILAI MORAL PADA NASKAH DRAMA SALAH TEMPAT KARYA …

187

untuk dilewatkan. Kita sebagai manusia

kan pantang untuk menolak rejeki, betul

kan tuan? “

(3: 63-74)

b.Tahap klimaks “Selamat datang.. Selamat datang di

rumah penginapan orang-orang terbuang,

termasuk anda tuan! “

“Alah, Sok kenal.”

“Wajar saja kalau tuan maruk lupa.

Karena semua ambisinya telah didapat.

Aku lawan politikmu dulu. Kekalahan

menyakitkan yang mengirim aku di sini.

Berbeda dengan dirimu. Ambisimulah

yang menengelamkanmu di sini.”

“Persetan dengan semua itu. Tapi.. Jadi

orang gila enak juga. Hidup seenaknya,

semau-maunya, dan masa bodoh dengan

orang lain”.

(4: 99-102)

“Jadi wong edan bangganya selangit.”

“Ha. Ha.. Ha.. Kan dengan begini aku

terbebas dari hukuman karena korupsi.”

“Oh.. Berarti para koruptor pantas disebut

orang-orang gila? Sungguh kasihan negeri

ini, dipenuhi dengan orang-orang sakit

jiwa.”

“Ya, Tidak seperti itu, Semua karena

tuntutan.”

“Memang semua karena kebutuhan. Sudah

punya motor, ingin mobil, sudah punya

rumah sederhana, butuh rumah mewah, dan

parahnya. Sudah pnya Istri, ingin nambah

lagi, dan nambah lagi.. Apa itu namanya

kebutuhan? “

“Tentu.. Semakin kita kaya, orang-orang

sepertimu, orang-orang miskin sepertim,

akan jadi penjilatnya. Bangga bukan..

Page 188: NILAI MORAL PADA NASKAH DRAMA SALAH TEMPAT KARYA …

188

Kalau banyak orang mengagung-agungkan

kita.”

“Alah.. Susah memang bicara dengan

orang sehat tapi sakit pikirannya. Ya..

Mungkin sesaat tuan bisa merasakan

disanjung-sanjung orang dan diagung-

agungkan orang. Akan tetapi itu hanya

sesaat bukan?.. Sekarang apa.. Apa yang

tuan rasakan.. Ketakutan.. Rasa takut yang

tersisa bukan?.. Dan ingatlah tuan janji dan

sumpahmu dulu! “

(4: 103-109)

“Apa.. Apa janji dan sumpahku dulu itu?

Bukankah semua telah aku jalankan

dengan baik”.

(4:110)

“(Terdiam dan tertunduk lesu...... Ia

letakkan tubuh dan kepalanya yang penuh

ketakutan dan kegelisahannya)”.

(4:114)

3. Tahap Akhir

a. Tahap penyelesaian “Malam kesakitan nan panjang. Teteskan

darah di sela pori-pori. Tak henti tangis

memecah sanubari. Merindukan cinta

dunia yang kini hilang. Saat indah

membelai hatimu. Kini telah berganti

cambuk derita. Salahkah aku

menyayangimu. Hingga kau buat aku

begini putraku?? “

“Ibu ikhlas melihatmu begini. Ibu tetap

berdoa walau kau seperti ini. Sayang..

Semakin dalam ibu merasa ikhlas, semakin

khusyuk ibu berdoa.. Tak cukup

membuatmu bisa menyadari bahwa apa

yang kau lakukan itu salah.”

Tuan Maruk terbangun dalam mimpinya.

“Bapak.. Ibu, apa yang terjadi?

Sebenarnya, kenapa dengan kalian? “

Page 189: NILAI MORAL PADA NASKAH DRAMA SALAH TEMPAT KARYA …

189

(4: 115-117)

”Tuhan.. Ampuni hamba, ampuni kedua

orang tua hamba. Ijinkan hamba menebus

semua kesalahan yang hamba perbuat

disisa umurku, ampuni kedua orang tua

hamba yang telah berjasa selama didunia.

Ini bukan kesalahan orang tua hamba”.

(4: 122)

“Halow.. Dengan sekertaris tuan maruk?..

Begini, beliau mengalami depresi yang

cukup parah. Saya mohon anda

mengabarkan kepada keluarga Tuan Maruk

untuk segera mengunjunginya di sini.. Ya,

terima kasih sebelumnya”.

(4: 131)

“Kehidupan kita selanjutnya adalah

memperbaiki diri. Biarkan ayahmu

merenungi kesalahannya. Pasrahkan apa

yang akan terjadi selanjutnya dengan

ayahmu kepada Tuhan. Pasti Tuhan akan

memberikan jalan terbaik untuk ayahmu”.

(5: 149)

5. Sudut pandang

menggunakan Persona

“Aku”.

“Mah.. Kenapa kamu menyamakan aku

dengan binatang? “

(1: 15)

“Baik, dok. Joni, silahkan ikuti saya.

(Suster menempatkan Joni di ruang

periksa).

(2: 35)

“Aku.. Ya saya dok, joni. Kan yang

nyanyi saya!”

(2: 45)

“Baik.. Segera saya periksa”.

Page 190: NILAI MORAL PADA NASKAH DRAMA SALAH TEMPAT KARYA …

190

(3: 54)

“Ini yang saya janjikan tadi. Uang.. Kunci

mobil.. Dan kkunci rumah. Mohon

diterima”.

(3: 76)

Tabel 4.2

Sampel Data Dialog

Naskah Drama Salah Tempat karya Okie Rendra Rakasiwi

No

Data Dialog Kutipan Dialog

7. Dialog Dokter di

Kantor

“Suster, kenapa akhir-akhir ini jumlah pasien

semakin meningkat, Ya?. (Sembari membolak-

balik map).”

“Dari data yang ada, peningkatan jumlah pasien

terjadi setelah negeri ini menyelenggarakan

pemilihan umum.”

“Lalu apa hubungannya dengan meningkatnya

jumlah pasien? “

“Tentu saja ada, dok. Merek yang kalah bersaing

dan banyak yang tekor setelah mencalonkan diri

sebagai pejabat di negeri ini.”

(2: 25-28)

Tabel 4.3

Sampel Data Dialog

Naskah Drama Salah Tempat karya Okie Rendra Rakasiwi

No

Data Akting Kutipan Dialog

Page 191: NILAI MORAL PADA NASKAH DRAMA SALAH TEMPAT KARYA …

191

8. Akting Dokter

Akting Suster

“Baik saya akan menyanyikan sebuah lagu yang

sangat saya sukai (menyanyikan lagu) aku

masih..seperti yang dulu.”

“(Memotong nyanyian joni). Stop.. Cukup..

Cukup joni.”

“Lho.. Dok? Kenapa harus dihentikan? Lagunya

kan belum selesai, dok! “

“Sudahlah.. Dari bait pertama lagu yang kau

nyanyikan, aku sudah menyimpulkannya.”

(3: 39-42)

“Belum jon, suster (memanggil suster 1 dan 2)

bawa dia ke ruangannya.”

“Baik, dok.”

“Saya sudah sembuh, dok! (Sembari ditarik

tangannya oleh suster) dokter yang gila.. Saya

sudah sembuh, dok! Pasti dokter juga ikutan gila..

Dokter aku sembuh. (Joni keluar bersama suster

1).” (3: 50-52)

Tabel 4.4

Nilai Moral Naskah Drama Salah Tempat Karya Okie Rendra Rakasiwi

No

Data Nilai Moral Kutipan Dialog

9. 1. Nilai Moral antara Manusia dengan Tuhan

Berdoa “Ibu ikhlas melihatmu begini. Ibu tetap berdoa

walau kau seperti ini. Sayang.. Semakin dalam ibu

merasa ikhlas, semakin khusyuk ibu berdoa.. Tak

cukup membuatmu bisa menyadari bahwa apa yang

kau lakukan itu salah”.

(4: 116)

“Tuhan.. Ampuni hamba, ampuni kedua orang tua

hamba. Ijinkan hamba menebus semua kesalahan

yang hamba perbuat disisa umurku, ampuni kedua

orang tua hamba yang telah berjasa selama didunia.

Page 192: NILAI MORAL PADA NASKAH DRAMA SALAH TEMPAT KARYA …

192

Ini bukan kesalahan orang tua hamba”.

(4: 122)

Bersyukur “Oh.. Berarti para koruptor pantas disebut orang-

orang gila? Sungguh kasihan negeri ini, dipenuhi

dengan orang-orang sakit jiwa.”

“Ya, Tidak seperti itu, Semua karena tuntutan”.

(4: 105-106)

Taubat ”Tuhan.. Ampuni hamba, ampuni kedua orang tua

hamba. Ijinkan hamba menebus semua kesalahan

yang hamba perbuat disisa umurku, ampuni kedua

orang tua hamba yang telah berjasa selama didunia.

Ini bukan kesalahan orang tua hamba.” (4: 122)

2. Nilai Moral ant 2. Nilai Moral antara Manusia dengan

Manusia Lain

Sayang keluarga “Ayah mau pergi ke mana bunda? Kok, semua

pakaiannya ayah di masukkan ke dalam koper?”

“Entahlah katanya ada urusan mendadak. Tapi,

mama rasaada yang aneh dengan ayahmu pagi ini.

Setelah membaca koran ini ayahmu seperti panik

seolah-olah ada masalah besar yang terjadi. (Sembari

membolak-balik halaman koran).”

“Jadi penasaran ima. Sebenarnya ada apa dengan

koran pagi ini”.

(1: 3-4)

Meminta maaf “Kenapa anda bisa menerimanya, berarti anda tak

jauh berbeda dengan suami saya.”

“Saya mohon maaf atas semua ini.. Sekali lagi

mohon maaf”.

(5: 136-137)

Sikap

Kekeluargaan

“Ayah mau pergi ke mana bunda? Kok, semua

pakaiannya ayah di masukkan ke dalam koper?”

“Entahlah katanya ada urusan mendadak. Tapi,

mama rasaada yang aneh dengan ayahmu pagi ini.

Setelah membaca koran ini ayahmu seperti panik

Page 193: NILAI MORAL PADA NASKAH DRAMA SALAH TEMPAT KARYA …

193

seolah-olah ada masalah besar yang terjadi. (Sembari

membolak-balik halaman koran).”

“Jadi penasaran ima. Sebenarnya ada apa dengan

koran pagi ini”.

(1: 2-4)

Mengingatkan

Orang Lain

“Alah.. Susah memang bicara dengan orang sehat

tapi sakit pikirannya. Ya.. Mungkin sesaat tuan bisa

merasakan disanjung-sanjung orang dan diagung-

agungakan orang. Akan tetapi itu hanya sesaat

bukan?.. Sekarangapa.. Apa yang tuan rasakan..

Ketakutan.. Rasa takut yang tersisa bukan?.. Dan

ingatlah tuan janji dan sumpahmu dulu! “

“Apa.. Apa janji dan sumpahku dulu itu? Bukankah

semua telah aku jalankan dengan baik.”

“Satu hal yang seharusnya tidak tuan lupakan”.

(4: 109-111)

“Ingatlah.. Saat tuan berorasi didepan rakyat negeri

ini. Tuan mengatakan.? “Kalau sampai saya korupsi

1 rupiahpun, saya bersedia dihukum gantung di

monas!” Sudah ingat tuan dengan kalimat yang tuan

ucapkan itu?.... Hahahahahah. Dan sekarang saatnya

tuan mempertanggungjawabkan omongan tuan waktu

itu,... Selamat menikmati saat-saat terakhirmu tuan...

(Joni meninggalkan panggung).”

“(Terdiam dan tertunduk lesu...... Ia letakkan tubuh

dan kepalanya yang penuh ketakutan dan

kegelisahannya)”.

(4: 113-114)

3. Nilai Moral antara 3. Nilai Moral antara Manusia

dengan Diri Sendiri

Kejujuran “(Menghampiri joni) Selamat pagi, jon? Apa kabar

pagi ini? “

“Kabar baik, dok. Saya merasa diri saya sudah tak

lagi terganggu jiwanya. Saya sudah bisa menerima

keadaan saya baik untuk saat ini maupun

sebelumnya”.

Page 194: NILAI MORAL PADA NASKAH DRAMA SALAH TEMPAT KARYA …

194

(2: 36-37)

“Baik saya akan menyanyikan sebuah lagu yang

sangat saya sukai (menyanyikan lagu) aku

masih..seperti yang dulu.”

“(Memotong nyanyian joni). Stop.. Cukup.. Cukup

joni.”

(2: 39-40)

Menyadari

Kesalahan

(Bersujud di hadapan orang tuanya). Maafkan

ananda pak, bu. Ananda salah.. Ananda khilaf,

Ananda hanya menuruti nafsu dunia semata, Ananda

menyesal.”

(4, 120)

Menghargai

Waktu

“Anggel.. Coba jelaskan maksud kedatangan saya ke

tempat ini! “

“Baik, tuan. Ibu dokter yang terhormat, kedatangan

tuan maruk pada kesempatan kali ini yang pertama,

adalah untuk menjalin silaturahmi. Dan yang kedua,

tuan maruk selaku pejabat dari negeri rumit,

kabupaten semrawut ingin menjalin kerjasama

dengan dokter.”

(3: 65-66)

Page 195: NILAI MORAL PADA NASKAH DRAMA SALAH TEMPAT KARYA …

195

Lampiran 5

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Sekolah : SMA Negeri 1 Kutowinangun

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas/Semester : XI/1

Materi Pokok : Drama

Tema/topik : Menganalisis isi dan kebahasaan drama

Alokasi Waktu : 4X 45 menit

A. Kompetensi Inti

K1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

K2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung

jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, samai), santun, responsif, dan

pro-aktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai

permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam

serta dalam mempertimbangkan diri sebagai cermin bangsa dalam pergaulan

dunia.

K3 : Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi

pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitig berdasarkan rasa

ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan humaniora

dengan wawasan kemanusiaan, kebahasaan, dan peradaban terkait penyebab

fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang

kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan

masalah.

K4 : Mengolah, menalar, menyaji dan menciptakan dalam ranah konkret

dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di

sekolah secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu

menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.

Page 196: NILAI MORAL PADA NASKAH DRAMA SALAH TEMPAT KARYA …

196

B. Kompetensi Dasar

3.1 Memahami struktur dan kaidah teks film/drama baik melalui lisan maupun

tulisan

Pemahaman isi teks film/drama

Analisis isi teks film/drama

C. Indikator

Indikator adalah penjabaran dari kompetensi dasar secara rinci. Dalam hal ini,

indikator yang ingin dicapai antara lain siswa dapat mengidentifikasi:

1) Unsur intrinsik (tema, tokoh dan penokohan, latar, alur, dan sudut pandang

naskah drama Salah Tempat karya Okie Rendra Rakasiwi,

2) Aspek-aspek moral (hubungan manusia dengan Tuhan, hubungan manusia

dengan manusia lain, dan hubungan manusia dengan dirinya sendiri) naskah

drama Salah Tempat karya Okie Rendra Rakasiwi,

3) Hal-hal yang dapat diteladani dari tokoh naskah drama Salah Tempat

karya Okie Rendra Rakasiwi dan menerapkan dalam kehidupan sehari-hari.

D. Tujuan Pembelajaran

Tujuan pembelajaran mengacu pada indikator yang memuat aspek pengetahuan,

sikap dan keterampilan. Siswa dituntut untuk mengerti bahwa kualitas dirinya

diukur melalui kemampuan siswa mengaitkan materi pembelajaran dengan

kehidupan sehari-hari. Siswa diharapkan mengerti unsur intrinsik pada naskah

drama Salah Tempat karya Okie Rendra Rakasiwi. Apabila telah mengetahui

aspek pembangun karya sastra, selanjutnya siswa diharapkan mampu meninjau

aspek-aspek moral karya sastra pada tokoh drama.

E. Materi Pembelajaran

Materi pembelajaran merupakan rincian dari materi pokok. Dalam pemilihan

materi mengenai nilai moral pada naskah drama Salah Tempat

karya Okie Rendra Rakasiwi. Isi dari pada naskah drama Salah Tempat karya

Okie Rendra Rakasiwi mengandung segi moral. Sehingga merangsang siswa

Page 197: NILAI MORAL PADA NASKAH DRAMA SALAH TEMPAT KARYA …

197

untuk mencontoh moral yang baik dan tidak mencontoh moral yang tidak baik

dalam kehidupan sehari-hari.

F. Metode Pembelajaran

Contextual Teaching and Learning.

G. Media Pembelajaran

1. Naskah drama Salah Tempat karya Okie Rendra Rakasiwi.

2. Beragam contoh analisis nilai moral.

H. Alat Pembelajaran

1. Laptop

2. LCD

3. Catatan Kecil dan Alat Tulis.

I. Sumber Belajar

1. Buku Bahasa Indonesia Ekspresi Diri dan Akademik kelas XII, KBBI, dan

internet.

2. Buku pelengkap materi pembelajaran.

J. Langkah Pembelajaran

Pertemuan ke-1:

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu

Pendahuluan f) Guru membuka pelajaran dengan salam.

g) Guru mengecek kehadiran siswa

(absensi).

h) Guru memotivasi siswa untuk

mengembangkan kreativitas terkait

pentingnya materi yang akan dibahas.

i) Guru menyampaikan kompetensi dasar

dan indikator pencapaian yang harus

15 menit

Page 198: NILAI MORAL PADA NASKAH DRAMA SALAH TEMPAT KARYA …

198

dikuasai.

j) Guru bertanya kepada siswa mengetahui

gambaran umum isi naskah drama yang

telah dibaca siswa dirumah (tugas rumah

pertemuan sebelumnya).

Inti i) Guru membagi siswa menjadi kelompok-

kelompok kecil yang terdiri dari 3-4 anak.

j) Guru memberikan kesempatan kepada

siswa untuk mencoba, mengalami, dan

menemukan idenya untuk mengamati

unsur intrinsik dan nilai moral yang

terdapat pada naskah drama Salah

Tempat Karya Okie Rendra Rakasiwi.

k) Guru mengamati siswa untuk mengetahui

sejauh mana sifat ingin tahu siswa dalam

memunculkan ide-ide dalam sebuah

pertanyaan-pertanyaan dengan cara

berdiskusi atau tanya jawab dan

sebagainya berkaitan dengan materi

pembelajaran.

l) Guru mengadirkan model sebagai contoh

pembelajaran melalui ilustrasi, model,

dan media yang sebenarnya berupa

pertunjukan drama Salah Tempat karya

Okie Rendra Raksiwi.

60 menit

Penutup j) Guru menyimpulkan materi yang telah

disampaikan agar siswa mengetahui dan

menerima materi dengan baik.

15 menit

Page 199: NILAI MORAL PADA NASKAH DRAMA SALAH TEMPAT KARYA …

199

k) Guru memberikan penilaian secara

objektif dengan menilai kemampuan yang

sebenarnya pada setiap siswa.

l) Guru memberikan sedikit gambaran

kepada siswa mengenai materi yang akan

disampaikan pada pertemuan berikutnya.

m) Guru memberikan tugas rumah kepada

siswa untuk mempelajari materi

pertemuan selanjutnya.

n) Guru mengucapkan salam penutup.

Pertemuan ke-2:

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu

Pendahuluan e) Guru membuka pelajaran dengan salam.

f) Guru mengecek kehadiran siswa (absensi).

g) Guru melakukan tanya jawab dengan

siswa mengenai materi yang telah dibahas

pada pertemuan sebelumnya.

h) Guru menyampaikan refleksi mengenai

kekurangan yang masih ditemukan di

dalam hasil pembelajaran sebelumnya.

15 menit

Inti k) Guru mempersilahkan siswa membentuk

kelompok diskusi.

l) Siswa disilahkan mencari data unsur

intrinsik untuk meneliti aspek nilai moral

dalam drama Salah Tempat karya Okie

Rendra Rakasiwi.

60 menit

Page 200: NILAI MORAL PADA NASKAH DRAMA SALAH TEMPAT KARYA …

200

m) Siswa diminta untuk mengolah data yang

sudah didapat dan membuat laporan

berdasarkan data yang diperolah.

n) Siswa disilahkan untuk mempresentasikan

hasil diskusi jawabannya di depan kelas.

o) Guru mempersilakan kelompok lain untuk

menanggapi jawaban yang disampaikan

temannya.

Penutup d) Guru menyampaikan simpulan

pembelajaran.

e) Guru memberikan pesan kepada siswa

agar meleladani setiap tokoh yang

memiliki sikap yang baik dan memberikan

arahan kepada siswa supaya tidak meniru

sikap tokoh yang tidak baik dan

menyampaikan amanat yang dapat dipetik

dalam naskah drama Salah Tempat karya

Okie Rendra Rakasiwi.

f) Guru mengucapkan salam penutup.

15 menit

K. Penilaian Hasil Pembelajaran

Jenis / Teknik Penilaian

Jenis/ Teknik Bentuk Instrumen

Observsi Lembar pengamatan sikap dan rubik

Tes Tulis Tes uraian menemukan unsur intrinsik dan aspek

moral sastra dalam naskah drama

Tes Praktik Menulis teks laporan hasil penelitiannya.

L. Lembar Pengamatan Sikap (Observasi)

Mata Pelajaran :………………………………….

Page 201: NILAI MORAL PADA NASKAH DRAMA SALAH TEMPAT KARYA …

201

Kelas/ Semester :………………………………….

Tahun Pelajaran :………………………………….

Waktu Pengamatan :…………………………………..

Indikator pengembangan sikap religius, tanggung jawab, peduli, responsive, dan

santun.

1. BT (belum tampak) jika sama sekali tidak menunjukan usaha sungguh-

sungguh dalam menyelesaikan tugas.

2. MT (mulai tampak) jika menunjukan sudah ada usaha sungguh-sungguh

dalam menyelesaikan tugas tetapi masih sedikit dan belum konsisten.

3. MB (mulai berkembang) jika menunjukan ada usaha sungguh-sungguh

dalam menyelesaikan tugas yang cukup sering dan mulai konsisten

4. MK (membudaya) jika menunjukan adanya usaha sungguh-sungguh dalam

menyelesaikan tugas secara terus menerus dan konsisten.

No Nama siswa Religius

Tanggug

jawab Peduli Responsife Santun

B

T

M

T

M

B

M

K

B

T

M

T

M

B

M

K

B

T

M

T

M

B

M

K

B

T

M

T

M

B

M

K

B

T

M

T

M

B

M

K

1

2

3

4

5

Keterangan:

1 = kurang

2 = sedang

3 = baik

4 = sangat baik

Page 202: NILAI MORAL PADA NASKAH DRAMA SALAH TEMPAT KARYA …

202

Lembar Penilaian Antar Peserta Didik

Nama peserta didik yang dinilai :…………………………….

Kelompok :…………………………….

Kelas :…………………………….

No Aspek yang dinilai

Skala Penilaian

1 2 3 4 5

1 Kerja sama

2 Inisiatif

3 Kedisiplinan

4 Tanggung jawab

Keterangan

1 : sangat kurang

2 : kurang

3 : cukup

4 : baik

Nilai

Page 203: NILAI MORAL PADA NASKAH DRAMA SALAH TEMPAT KARYA …

203

Page 204: NILAI MORAL PADA NASKAH DRAMA SALAH TEMPAT KARYA …

204

Page 205: NILAI MORAL PADA NASKAH DRAMA SALAH TEMPAT KARYA …

205

Page 206: NILAI MORAL PADA NASKAH DRAMA SALAH TEMPAT KARYA …

206

Page 207: NILAI MORAL PADA NASKAH DRAMA SALAH TEMPAT KARYA …

207