Omi &Htstage III & Dc Fc IV.

27
LEMBAR PERSETUJUAN Laporan Asuhan Keperawatan dengan judul: ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN NY “S” DENGAN OMI &HYPERTENSI STAGE III & DECOMPENSASI CORDIS FC IV Telah mendapat persetujuan dari Pembimbing Klinik dan Akademik. Menyetujui: Pembimbing Klinik: Pembimbing Akademik:

Transcript of Omi &Htstage III & Dc Fc IV.

Page 1: Omi &Htstage III & Dc Fc IV.

LEMBAR PERSETUJUAN

Laporan Asuhan Keperawatan dengan judul:

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN NY “S” DENGAN OMI

&HYPERTENSI STAGE III & DECOMPENSASI CORDIS FC IV

Telah mendapat persetujuan dari Pembimbing Klinik dan Akademik.

Menyetujui:

Pembimbing Klinik: Pembimbing Akademik:

OBET SUGIONO, SKM SARI LUTHTIYAH, Skp

NIP. 140 101 803 NIP.

Page 2: Omi &Htstage III & Dc Fc IV.

PENGKAJIAN DATA

Nama Mahasiswa : Subhan

NIM : 010030170 B

Ruangan : Kardiologi

Tanggal Pengkajian : 18 Juni 2001

I. IDENTITAS

Nama : Ny. S.

Umur : 53 tahun.

Jenis Kelamin : Perempuan.

Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia.

Agama : Islam.

Pekerjaan : Ibu rumah tangga.

Pendidikan : SD.

Alamat : Gubeng Klinsingan, Surabaya.

Alasan Dirawat: Sesak nafas 2 SMRS dan bertambah parah ketika melakukan

aktifitas, sering terbangun dimalam hari karena sesak. Nyeri

dada dan pusing.

Keluhan Utama Sebelumnya:

nyeri dada kiri seperti tertusuk-tusuk, tidak menjalar, tidak merambat

kepunggung, hilang timbul, berkurang setelah diberi 02. Kepala pusing, ada

batuk, demam dan kaki bengkak.

Upaya yang telah dilakukan:

Berobat ke Poliklinik Jantung RSUD DR. Soetomo sejak 1 tahun yang lalu

karena hipertensi dan dapat obat..

Terapi/Operasi yang pernah dilakukan: Digoxin 1-0-0 dan Furosemide bila

kaki bengkak.

II. RIWAYAT KEPERAWATAN (NURSING HISTORY)

2.1 Riwayat Penyakit Sebelumnya:

Hipertensi sejak 1 tahun yang lalu, pernah MRS di RSUD Dr. Soetomo oleh

karena sesak nafas dan nyeri dada tahun 1999. Riwayat DC Shock di

Page 3: Omi &Htstage III & Dc Fc IV.

ICCU 11x. MRS, Tensi=150/90 mmHg, N=80x/mnt, RR= 28x/mnt, HR=

88x/mnt, tidak teratur, suhu= 38,5oC.

2.2 Riwayat Penyakit Sekarang:

Nyeri pada dada bekas DC Shock terutama waktu batuk. Badan lemah,

kepala pusing, pada kaki kiri terdapat luka seperti terbakar akibat alergi

bethadine (menurut klien dan keluarga.

2.3 Riwayat Kesehatan Keluarga:

Suami menderita sakit liver, tidak ada saudara dan anak-anak klien yang

menderita sakit seperti klien.

Genogram

Keterangan:

: Laki-laki

: Perempuan

: Klien

: Meninggal

2.4 Keadaan Kesehatan Lingkungan

Klien tinggal diperkampungan yang padat penduduknya.

2.5 Alat Bantu Yang Dipakai: tidak ada.

Page 4: Omi &Htstage III & Dc Fc IV.

III. OBSERVASI DAN PEMERIKSAAN FISIK

1. Keadaan Umum:

Keadaan umum klien lemah, sesak nafas, ada sputum, pusing bila

mobillitas. BB = 56 kg, TB= 150 cm.

2. Tanda-tanda Vital:

Suhu 36,8oC/axilla, nadi lemah, 68 x/menit, tensi diukur dengan klien

berbaring pada lengan kiri, hasilnya= 110/70 mmHg, pernafasan 24x/me-

nit. HR= 78x/mnt.

3. Sistem Tubuh (Body Systems):

3.1 PERNAFASAN (B1: BREATHING)

Hidung : kadang terasa nyeri.

Trachea : letaknya normal, terasa nyeri, ada batuk dan sputum.

Suara tambahan: wheezing, lokasi di paru kiri (minimal)

Bentuk dada: tidak simetris.

3.2 CARDIOVASCULAR (B2: BLEEDING)

Nyeri dada akibat DC shock.

Ada keluhan pusing.

Suara jantung: S1, S2 tunggal.

Edema : pada ekstremitas bawah.

Lainnya:

CTR= 68,8oC, cardiomegali.

EKG: irama irregular.

Interpretasi:

I. Definitif HVKI (nilai skoring Nomhilt – Estos = 7).

A. Kriteria voltase: S d, V1, V2 yang dalam.

R d, V5:V6 yang tinggi.

B. Depresi ST dan inversi T di V6 (V5).

C. Waktu aktivasi ventrikel memanjang di V6 (V5).

II. Iskemia injuri endokard anterolateral.

T inverted di lead I, AVL, V4, V5, V6.

III. Inferior anteroseptal iskemi miokard.

ST depresi di lead II, III, V1, V2, V3, V4.

Klasifikasi FC menurut Killip:

I - Tidak gagal.

II - Gagal ringan sampai menengah.

III- Edema pulmonal akut.

Page 5: Omi &Htstage III & Dc Fc IV.

IV- Syok kardiogenik.

Klien FC IV= syok kardiogenik.

3.3 PERSYARAFAN (B3: BRAIN)

Kesadaran: compos mentis.

GCS : E= 4 V=5 M= 6

Total nilai: 15

Kepala dan wajah : tidak ada kelainan.

Mata:

- Sklera : putih, icterus.

- Conjunctiva: pucat.

- Pupil : isokor.

Persepsi Sensori

Pendengaran kiri : normal.

Pendengaran kanan: normal.

Penciuman : normal.

Pengecapan : tidak ada kelainan.

Penglihatan : tidak ada kelainan.

Perabaan : tidak ada kelainan.

3.3 PERKEMIHAN- ELIMINASI URI (B4: BLADDER)

Produksi urine 1000-2000 ml/ 24 jam.

Warna : kuning. Bau: amoniak.

Lainnya : dipasang kateter, tanggal 20 Juni 2001 dilepas.

3.4 PENCERNAAN – ELIMINASI ALVI (B5: BOWEL)

Mulut dan tenggorok: tidak ada kelainan.

Abdomen : tidak ada kelainan.

Rectum : normal

BAB : 1x/hari. Konsistensi: lembek.

Diet : TKTP R9, lunak.

3.5 TULANG – OTOT – INTEGUMEN (B6: BONE)

Kemampuan pergerakan sendi: terbatas.

Lainnya: luka bakar pada ekstremitas kiri, lemah.

Extremitas: (terabat dingin)

- Atas : terdapat peradangan dan perlukaan.

- Bawah: terdapat peradangan dan perlukaan.

Tulang Belakang: tidak ada kelainan.

Page 6: Omi &Htstage III & Dc Fc IV.

Kulit:

-Warna kulit: pucat.

- Akral : dingin kering.

- Turgor: baik.

3.6 SISTEM ENDOKRIN

Terapi hormon: tidak pernah.

Riwayat pertumbuhan dan perkembangan fisik: kelemahan.

3.7 SISTEM HEMATOPOIETIK:

Tipe darah:

- Luka memar.

3.8 REPRODUKSI

Perempuan

Urethra : terpasang kateter.

Payudara: tidak ada kelainan.

Siklus haid: sudah menopause.

3.9 PSIKOSOSIAL

Konsep diri:

Identitas

Status klien dalam keluarga: istri.

Kepuasan klien terhadap status dan posisinya dalam keluarga: puas.

Kepuasan klien terhadap jenis kelaminnya: puas.

Peran

Tanggapan klien terhadap perannya: senang.

Kemampuan/kesanggupan klien melaksanakan perannya: sanggup.

Kepuasan klien melaksanakan perannya: puas.

Ideal diri/Harapan

Posisi (dalam pekerjaan): menjalankan peran sebagai orangtua dan istri

Status (dalam keluarga): orangtua, istri dan nenek.

Harapan klien terhadap penyakit yang sedang dideritanya: dapat cepat

sembuh dan kumpul kembali dengan keluarganya.

Harga diri

Tanggapan klien terhadap harga dirinya: sedang.

Sosial/Interaksi

Hubungan dengan klien: tidak kenal.

Dukungan keluarga : aktif.

Dukungan kelompok/teman/masyarakat: kurang.

Page 7: Omi &Htstage III & Dc Fc IV.

Reaksi saat interaksi : kontak mata.

defensif.

3.10 SPIRITUAL

Konsep tentang penguasa kehidupan: Allah.

Sumber kekuatan/harapan disaat sakit: Allah.

Ritual agama yang bermakna/berarti/diharapkan saat ini: membaca

kitab suci.

Sarana/peralatan/orang yang diperlukan untuk melaksanakan ritual

agama yang diharapkan saat ini: lewat ibadah.

Upaya kesehatan yang bertentangan dengan keyakinan agama: tidak

ada.

Keyakinan/kepercayaan bahwa penyakit dapat disembuhkan: klien

mempercayainya.

Persepsi terhadap penyebab penyakit: sebagai cobaan/peringatan.

Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan laboratorium tanggal 15 Juni 2001:

* Pemeriksaan DL:

- Hb : 13,9 g/dl.

- LED 81/104 perjam.

- Leukosit 14.200

- Hitung jenis: 2/-/5/61/28/4.

- Natrium: 163,9 mEq/L.

- Kalium: 4,1 mEq/L.

Foto thoraks PA:

- Kesimpulan: kardiomegali.

Tanggal 18 Juni 2001:

- Natrium : 153 mEq/L

- Kalium : 4,2 mEq/L.

Pemeriksaan Ekhokardiografi & Doppler tanggal 30 Mei 2001:

- Katub-katub MR + ringan.

- Dimensi LA normal (CAD 27 mm). Tak tampak trombus/vegetasi.

- Dimensi RV normal (RVOT 26 mm). PHT negatif kualitatif.

- Dimensi CV dilatasi (EDD: 68 mm). Fungsi sistolik (U menurun LEF:

33%). Hipertrofi ventrikuler kiri.

- Analisa segmental: hipokinetik anteroseptal (basal mid).

Page 8: Omi &Htstage III & Dc Fc IV.

Terapi:

- Injeksi NaCl 0,9% 500 ml/24 jam.

- Furosemid 1-0-0.

- ASA 100 mg 1x1 tab (tanggal 20 Juni 2001 ASA 100 mg 1x1 tab)

- Captopril 37,5 mg 3x1 tab (tanggal 20 Juni 2001 Captopril 25 mg 3x1

tab).

- Diazepam 5 mg 2x1 tab.

- Injeksi Cefatoxim 1 gr 3x1 vial IV.

- Metronidazole supp 1 gr 3x1.

Page 9: Omi &Htstage III & Dc Fc IV.

ANALISA DATA

No/

Tgl.

Kelompok Data Kemungkinan

Penyebab

Masalah

Masalah Diagnosis

1.

18/6/

2001

DS: Klien mengeluh

letih, lesu, lemah.

DO:-CTR= 68,8%.

-Nadi=

- HR=

- TD=

- Hipertensi

terken-dali, klien

dirawat hari ke-25).

- EKG= HVK.

- Pucat.

- Duduk/mobilitas

pusing & sesak.

Kecemasan

umum, ketidak

seimbangan

antara suplai &

kebutuhan O2.

Intoleransi akti-

fitas.

Intoleransi akti-

fitas berhubu-

ngan dengan

kelemahan

umum, ketidak-

seimbangan

suplai & kebu-

tuhan O2.

2.

18/6/

2001

DS: Klien mengeluh ke-

pala kadang pusing &

nyeri pada dada

bekas dilakukan

tindakan DC shock,

terjadi pada saat

batuk/bangun.

DO:-Klien mengerutkan

kening.

-Ada mual.

- Riwayat

dilakukan tindakan

DC shock 11x.

- Nyeri sedang

(skala 5).

Peningkatan

tekanan vesiku-

lar, serebral

post trauma pa-

da dada.

Nyeri (akut),

sakit kepala &

dada.

Nyeri (akut),

sakit kepala &

dada berhubu-

ngan dengan

peningkatan te-

kanan vena ve-

sikular serebral

post trauma pa-

da dada.

3. DS: Klien mengeluh nyeri

& panas serta kakinya

sulit dige-rakkan (kaki

Melemahnya

daya tahan

tubuh &

Resiko

terhadap infeksi

Resiko

terhadap infeksi

berulang berhu-

Page 10: Omi &Htstage III & Dc Fc IV.

18/6/

2001

kiri).

DO: - Luka bulla pada

cruris sinistra.

- Memar/

kemerahan

disekitar luka, nye-

ri, tidak ada de-

mam.

- Leukosit 14.200/

UL. (Normal: 4500

-10700/UL).

komplikasi

pemasangan

infus (plebitis),

luasnya infeksi).

berulang. bungan dengan

melemahnya

daya tahan

tubuh, immobili-

tas berkepanja-

ngan & kompli-

kasi pemasa-

ngan infus (ple-

bitis), riwayat

infeksi.

Page 11: Omi &Htstage III & Dc Fc IV.

Intoleransi Aktifitas

Kelemahan umum Ketidakseimbangan

Suplai & kebutuhan O2

Immobilitas lama Cardiac output

Efek Dekondisi Gangguan perfusi jaringan

(Perubahan dari kondisi normal)

Mengganggu transport oksigen Sesak, pusing, mudah lelah

keseluruh tubuh

Penurunan dalam kapasitas Penurunan dalam kapasitas

fisiologis untuk melakukan aktifitas fisiologis untuk melakukan

karena mudah lelah aktifitas

Page 12: Omi &Htstage III & Dc Fc IV.

RENCANA TINDAKAN PERAWATAN

No/

Tgl

Diagnosa Keperawatan dan

Hasil Yang Diharapkan

Rencana Tindakan Rasional

1.

19/6/

2001

Intoleransi aktifitas

berhubungan dengan

kelemahan umum, ketidak

seimbangan antara suplai &

kebutuhan oksigen.

Tujuan:

Tanda-tanda intoleransi

aktifitas menurun, serta

kebutuhan aktifitas

terpenuhi.

Kriteria Hasil:

-Klien mampu berpartisipasi

dalam aktifitas yang

diinginkan/diperlukan.

-Melaporkan peningkatan

aktifitas yang dapat diukur,

spt:

-Melaporkan penurunan

gejala-gejala intoleransi

aktifitas.

1. Berikan doro-

ngan untuk me-

akukan aktifitas

perawatan diri

bertahap jika da-at

ditolaransi.

2. Berikan bantuan

sesuai kebutu-an.

3. Kaji respon klien

terhadap aktifi-as.

4. Ajarkan klien

tentang teknik

penghematan energi.

5. Pantau TTV,

EKG, keluhan nyeri

dada, dll.

1. Kemajuan akti-

fitas bertahap

mencegah pe-

ningkatan kerja

jantung tiba-tiba.

2. Memberikan

ban-tuan sebatas

ke-butuhan akan

mendorong ke-

mandirian dalam

aktifitas.

3. Sebagai parame-

ter sejauhmana

respon fisiologis

terhadap stres

aktifitas.

4. Untuk mengura-

ngi penggunaan

energi, juga

membantu

keseimbangan

antara suplai &

kebutuhan O2.

5. Untuk mengeta-

hui & mengiden-

tifikasi faktor yang

menurun-kan

toleransi ak-tifitas

serta ke-lainan-

kelainan komplikasi.

Page 13: Omi &Htstage III & Dc Fc IV.

2.

19/6/

2001

Nyeri (akut), sakit kepala &

dada berhubungan dengan

peningkatan tekanan vena

vesikular serebral post

trauma pada dada.

Tujuan:

Nyeri hilang/berkurang 1-2x

dalam 24 jam.

Kriteria Hasil:

-Melaporkan

nyeri/ketidaknyamanan

hilang/terkontrol.

-Mengungkapkan

metode/cara yang

memberikan pengurangan

terhadap nyeri.

1. Berikan analgesik

sesuai kebutuhan.

2. Pertahankan tirah

baring selama fase

akut.

3. Hilangkan/

minimalkan aktifitas

vasokonstrik-si yang

dapat meningkatkan

sakit kepala & nyeri

dada.

4. Berikan tindakan

non farmakologi

untuk menghilangkan

sakit kepala.

5. Berikan anti

ansietas kalau perlu.

1. Menurunkan/

mengontrol nyeri &

rangsangan saraf

simpatis.

2. Meminimalkan

stimulasi/mehningkat

kan relaksasi.

3. Aktifitas yang

meningkatkan

vasokonstriksi

menyebabkan sakit

kepala pada adanya

peningkatan tekanan

vaskuler serebral.

4. Tindakan yang

memperlambat

tekanan vaskular

serebral&

memperlambat/

memblok respon

simpatis & efektif

dalam

menghilangkan sakit

kepala &

komplikasinya.

5. Dapat

mengurangi

tegangan &

ketidaknyamanan

yang diperberat oleh

stres.

3.

6/6/

2001

Resiko terhadap infeksi

berulang berhubungan

dengan melemahnya daya

tahan tubuh, immobilitas

1. Rawat luka

secara aseptik.

1. Untuk

mengurangi

organisme masuk

kedalam tubuh.

Page 14: Omi &Htstage III & Dc Fc IV.

berkepanjangan & kompli-

kasi pemasangan infus

(plebitis), riwayat infeksi.

Tujuan:

Infeksi ulang tidak terjadi.

Kriteria Hasil:

- Luka mengalami

penyem-buhan.

- Tanda-tanda infeksi

tidak terjadi.

- Bebas dari infeksi

nasoko-mial selama dalam

pera-watan.

2. Berikan antibiotik

se-uai indikasi.

3. Kurangi

kerentanan klien

terhadap infeksi

.

4. Amati manifestasi

klinis infeksi.

5. Batasi

pengunjung bila

memungkinkan.

2. Untuk

mencegah/

mengurangi pekem-

angan infeksi/ ku-

man.

3. Meminimalkan

resi-ko infeksi

nosokomi-al.

4. Untuk

mengetahui secara

dini tanda-tanda

infeksi.

5. Untuk

melindungi klien dari

infeksi yang dibawa

dari lu-ar.

Page 15: Omi &Htstage III & Dc Fc IV.

TINDAKAN KEPERAWATAN

Tgl. Jam Tindakan Keperawatan

19/6/

2001

20/6/

2001

21/6/

2001

0810

s/d

1015

s/d

1245

1315

0820

0830

s/d

1120

0745

s/d

1100

1300

0745

0815

- Membantu klien makan/minum.

- Menganjurkan klien untuk miring kanan & miring kiri atau duduk.

- Membantu klien duduk untuk menyisir rambut.

- Merawat luka pada kaki kiri post plebitis dengan teknik aseptik.

- Menghitung denyut nadi.

- Melakukan EKG.

- Menganjurkan klien untuk meluangkan waktu istirahat sehabis

mela-kukan aktifitas pada siang hari & sesudah makan.

- Memberikan Diazepam 5 mg, injeksi Cefotaxim 1 gr/IV.

- Mengukur TTV: tensi: 110/70 mmHg, nadi= 74x/mnt, RR= 20x/mnt,

suhu= 37,1oC.

- Membantu klien duduk.

- Merapikan tempat tidur klien.

- Memberikan obat oral pagi.

- Merawat luka pada kaki kiri post plebitis.

- Mengajarkan relaksasi masase/pijat punggung & kaki dengan

minyak/

oil.

- Menjelaskan manfaatnya.

- Menghitung denyut nadi & pernafasan.

- Menganjurkan klien minum air putih & tidak makan makananan

yang merangsang batuk.

- Mengukur TTV: tensi= 110/70 mmHg, nadi= 84x/mnt, RR= 24x/mnt,

suhu= 36,8oC.

- Membantu klien duduk.

- Merapikan tempat tidur.

- Memberikan obat oral & injeksi Cefotaxim 1 gr IV.

- Merawat luka post plebitis dengan teknik aseptik.

- Memantau tanda & gejala infeksi bertambah/menyebar (sepsis).

- Menganjurkan keluarga untuk membatasi jumlah

pengunjung/bergan-tian serta selalu mencuci tangan.

- Mengukur TTV: tensi= 120/70 mmHg, nadi= 68x/mnt, RR= 20x/mnt,

Page 16: Omi &Htstage III & Dc Fc IV.

22/6/

2001

0820

0845

1115

suhu= 36,7oC.

- Memberikan injeksi.

- Merawat luka dengan teknik aseptik.

- Mengontrol tanda-tanda infeksi.

- Memberikan saran untuk tidak mengkonsumsi makanan yang berle-

mak, fast food, makanan dengan banyak garam, kopi, menurunkan be-

rat badan dengan cara berolah raga ringan seperti jalan pagi/sore, me-

ngurangi stress, lebih baik sering kumpul dengan keluarga, selalu kon-

trol ke dokter/rumah sakit, hati-hati mengkonsumsi obat yang bukan re-

sep dari dokter, istirahat yang cukup, tidak tidur terlalu larut malam,

mencari hiburan/rekreasi dengan keluarga.

- Mengukur tanda-tanda vital: tensi= 120/70 mmHg, nadi= 74x/mnt,

RR= 18x/mnt, suhu= 36,5oC.

Page 17: Omi &Htstage III & Dc Fc IV.

EVALUASI

No/Tgl Diagnosa Evaluasi

1.

20/6/

2001

2.

21/6/

2001

1

2

3

1

2

S: Klien mengeluh badannya masih terasa lemah.

O: Klien tampak duduk duduk & menyisir rambut 5 – 10

menit. Klien merasa pusing, sesak minimal/kadang-kadang,

makan/minum dibantu. Miring kiri/kanan juga dibantu.

A: Masalah belum teratasi seluruhnya.

P: Teruskan rencana intervensi.

S: Klien masih mengeluh nyeri dada, terutama dada bagian ki-

ri serta ada batuk.

O: Batuk masih, terutama malam hari. Ada muntah 1x. Skala

nyeri 3: mengganggu. Klien tampak sesak. EKG: ST dep-

resi.

A: Masalah belum teratasi.

P: Teruskan rencana intervensi.

S: Klien masih mengeluh nyeri/sakit pada kaki kirinya serta

terasa sakit sewaktu digerakkan.

O: * Luka membaik, terjadi granulasi.

Pus ada/minimal.

Ada memar.

Klien tampak kesakitan.

Urine 1800 ml/24 jam (urine bag).

Tampak ada bengkak.

A: Masalah teratasi.

P: Teruskan rencana intervensi.

S: - Klien masih mengeluh lemah.

O: - Duduk 5 – 10 menit.

- Batuk masih.

- Tidur kurang.

- Makan/minum dibantu.

A: Masalah belum teratasi.

P: Teruskan rencana intervensi.

S: Klien mengatakan nyeri dadanya jauh berkurang.

Page 18: Omi &Htstage III & Dc Fc IV.

3.

22/6/

2001

3

1

2

3

O: Skala nyeri= 3, tidak nyaman didada kiri terutama waktu

batuk malam hari, sering terbangun.

A: Masalah belum teratasi seluruhnya, hanya mengurangai/

menurunkan.

P: Teruskan rencana intervensi.

S: Klien mengatakan kakinya sudah dapat digerakkan.

O: - Terdapat granulasi.

- Tidak ada pus.

- Tampak luka memar.

- Bengkak mulai berkurang.

- Ada nyeri tekan.

- Urine= 1650 ml/24 jam (ditampung botol aqua 1500

ml).

A: Masalah teratasi sebagian, luka mulai membaik.

P: Tetap teruskan rencana intervensi.

S: Klien mengatakan lumayan kuat untuk duduk tapi masih

pusing.

O: Duduk 5 – 15 menit, agak pusing. Tampak menyisir ram-

but.

A: Masalah masih belum teratasi seluruhnya.

P: Tetap teruskan rencana intervensi.

S: Klien mengatakan kadang-kadang masih merasa pusing.

O: Klien duduk 10 menit.

A: Masalah belum teratasi seluruhnya.

P: Tetap teruskan rencana intervensi.

S: -

O: Urine= 1850 ml/24 jam (ditampung botol aqua 1500 ml).

A: Masalah teratasu sebagian.

P: Tetap teruskan rencana.

Page 19: Omi &Htstage III & Dc Fc IV.

CATATAN PERKEMBANGAN

No/

Tg.

Diagnosa Catatan Perkembangan

1.

7/6/

2001

8/6/

2001

1

2

3

4

1

2

S: Klien mengatakan kedingingan, kadang kepanasan.

O: Suhu= 38,7oC, naik menjadi 39,8oC. Klien menggigil.

A: Masalah belum teratasi.

P: Teruskan rencana intervensi.

S: Klien mengatakan kepalanya pusing.

O: Hb 7 Gr% (cara sahli).

Tensi= 100/60 mmHg, nadi= 102x/mnt, RR= 20x/mnt.

Keadaan umum lemah, tampak pucat. Transfusi PRC kolf ke-4

terpasang.

A: Masalah belum teratasi.

P: Teruskan rencana intervensi.

S: Klien mengatakan terasa sakit sewaktu menelan & air ludahnya

banyak.

O: Muntah 1x, diet dihabiskan.

BB= 42 kg, TB= 160 cm.

A: Masalah belum teratasi.

P: Teruskan rencana intervensi, pertahankan/tingkatkan

kondisi/ keadaan umum klien.

S: -

O: * Tonsil masih membesar/meradang.

Tenggorokan merah.

Diare 2x.

A: Masalah belum teratasi.

P: :Teruskan rencana intervensi dan perbaiki keadaan umum klien.

S: -

O: Suhu= 37,2oC, nadi= 112x/mnt.

A: Masalah teratasi sebagian.

P: Teruskan rencana intervensi, terus pantau suhu tubuh klien.

S: Klien merasa tubuhnya masih lemah.

Page 20: Omi &Htstage III & Dc Fc IV.

3

O: Hb 11 Gr% (cara sahli).

Tensi= 110/70 mmHg, nadi= 112x/mnt, RR= 20x/mnt.

Keadaan umum lemah dan pucat. Diet dihabiskan.

A: Masalah belum teratasi.

P: Teruskan rencana intervensi.

S: Klien mengatakan sudah tidak diare lagi dan menelan sudah ti-

dak sakit lagi.

O: * Tonsil masih meradang.

Klien sudah tidak diare lagi.

Tenggorokan masih merah/meradang.

Klien sudah tidak demam lagi.

Hidung: tersumbat berkurang.

A: Masalah teratasi sebagian.

P: Tetap teruskan rencana intervensi, pantau TTV dan perbaiki

kea-daan umum klien.

Page 21: Omi &Htstage III & Dc Fc IV.

DAFTAR PUSTAKA

Carpenito, Lynda Juall. 2001. Buku Saku Diagnosa Keperawatan; Edisi 8. EGC.

Jakarta.

Doengoes, Marilyn, E. et all. 2000. Rencana Asuhan Keperawatan; Pedoman

Untuk Perencanaan dan Pendokumentasian Perawatan Pasien. EGC.

Jakarta.

Galle, Danielle and Charatte, Jane. 2000. Rencana Asuhan Keperawatan

Onkolo-gi. EGC. Jakarta.