Optik

57
Opti k PEMANTULAN PEMBIASAN Mata dan Kamera Lup dan Mikroskop Teropong

Transcript of Optik

Page 1: Optik

Optik PEMANTULAN

PEMBIASAN

Mata dan Kamera

Lup dan Mikroskop

Teropong

Page 2: Optik
Page 3: Optik

1. Pemantulan Cahaya

Hukum Pemantulan Cahaya

▪ Sinar datang, garis normal, dan sinar pantul terletak pada satu bidang datar.

▪ Sudut datang (i) = sudut pantul (r)

a. Pemantulan pada Cermin Datar

Sifat pembentukan bayangan pada cermin datar :

▪ Jarak bayangan ke cermin = jarak benda ke cermin

▪ Tinggi bayangan = tinggi benda

▪ Bayangan bersifat tegak dan maya, dibelakang cermin

Page 4: Optik

b. Pemantulan pada Cermin Cekung

Sinar-sinar Istimewa pada cermin Cekung :

▪ Sinar datang sejajar sumbu utama dipantulkan melalui titik fokus.

▪ Sinar datang melalui titik fokus dipantulkan sejajar sumbu utama.

▪ Sinar datang melalui pusat kelengkungan cermin dipantulkan melalui titik itu juga.

Sifat Bayangan :

a. Bila benda di ruang I, maka c. Bila benda di ruang III, maka

Bayangan di ruang IV Bayangan di ruang II

Maya, tegak, diperbesar Nyata, terbalik, diperkecil

b. Bila benda di ruang II, maka

Bayangan di ruang III

Nyata, terbalik, diperbesar

Page 5: Optik

c. Pemantulan pada Cermin Cembung

Sinar-sinar Istimewa pada cermin Cembung :

▪ Sinar datang sejajar sumbu utama dipantulkan seolah-olah berasal dari titik fokus.

▪ Sinar datang melalui titik fokus dipantulkan sejajar sumbu utama.

▪ Sinar datang melalui pusat kelengkungan cermin dipantulkan melalui titik itu juga.

Sifat Bayangan :

Maya, tegak, diperkecil.

Page 6: Optik

d. Perhitungan Pembentukan Bayangan

Contoh :

Sebuah benda berdiri tegak 10 cm di depan cermin cembung yang mempunyai titik fokus 30 cm. Jika tinggi bendanya 2 m, tentukanlah tinggi bayangan yang terbentuk dan perbesaran benda.

Rssfss

2

'

11atau

1

'

11

s

s

h

hm

''

Page 7: Optik

2. Pembiasan Cahaya

a. Indeks Bias

n = indeks bias suatu medium

c = kecepatan cahaya di udara

cn = kecepatan cahaya dlm medium

b. Hukum Pembiasan Cahaya

i = sudut datang

r’ = sudut bias

n = indeks bias medium 1

n’ = indeks bias medium 2

nc

cn

n

n'

r'sin

isin

Page 8: Optik

c. Pembiasan pada Lensa Cembung

Sinar-sinar Istimewa pada Lensa Cembung :

▪ Sinar sejajar sumbu utama dipantulkan melalui titik fokus.

▪ Sinar melalui titik fokus dipantulkan sejajar sumbu utama.

▪ Sinar datang melalui titik pusat optik tidak dibiaskan.

Sifat Bayangan :

a. Bila benda di ruang I, maka

Bayangan maya (di depan lensa), tegak, diperbesar

b. Bila benda di ruang II, maka

Bayangan nyata (dibelakang lensa), terbalik, diperbesar

c. Bila benda di ruang III, maka

Bayangan nyata, terbalik, diperkecil

Page 9: Optik

d. Pembiasan pada Lensa Cekung

Sinar-sinar Istimewa pada Lensa Cekung :

▪ Sinar sejajar sumbu utama dibiaskan seolah-olah berasal dari titik fokus.

▪ Sinar datang seolah-olah menuju titik fokus dibiaskan sejajar sumbu utama.

▪ Sinar datang melalui pusat optik tidak dibiaskan.

Sifat Bayangan :

Maya, tegak, diperkecil.

Page 10: Optik

Alat Optik

Page 11: Optik

Alat Optik

Alat optik adalah alat-alat yang menggunakan lensa dan memerlukan cahaya.

Alat optik yang alami adalah mata kita.

Mata kita memiliki kemampuan untuk melihat sangat terbatas, yaitu tidak dapat melihat dengan jelas benda-benda kecil, benda-benda yang sangat jauh dan tidak dapat merekam apa yang dilihatnya dengan baik.

Oleh sebab itu mata kita harus dibantu dengan alat-alat optik buatan seperti kamera, lup, mikroskop, dan teropong.

Page 12: Optik

Mata

Lensaretina

pupil

kornea

iris

Bintik buta

Syaraf mataOtot akomodasi

Bintik kuning

Mata adalah alat indra kita yang berfungsi untuk melihat.Bola mata memiliki diameter kurang lebih 2,5 cm.Kita memiliki 2 buah mata agar kita dapat melihat benda dengan tiga dimensi dan juga kita dapat menentukan letak suatu benda tanpa mengukurnya

Page 13: Optik

Daya Akomodasi

Daya akomodasi mata adalah kemampuan lensa mata untuk menebal dan menipis.

Lensa mata akan menipis bila melihat benda yang menjauh

Lensa mata akan menebal bila melihat benda yang mendekat

Titik terjauh yang dapat dilihat mata disebut punctum remotum. Untuk mata normal jaraknya tak terhingga.Ketika melihat jauh mata tidak berakomodasi.

Titik terdekat yang dapat dilihat mata dengan jelas disebut punctum proximum. Untuk mata normal adalah 20 cm – 25 cm. Ketika melihat dekat mata berakomodasi.

Page 14: Optik

Daya AKOMODASI mata▪ Adalah kemampuan mata untuk

mengubah ketebalan lensa mata, karena menyesuaikan jarak bendanya

▪ Atau kemampuan mata untuk mengubah jarak fokus lensa mata, karena disesuaikan

dengan jarak bendanya.

Sebagaimana gambar berikut !

Page 15: Optik

Mata Normal

Pada mata normal (emetropi) letak titik dekat (PP) terhadap mata sekitar 25 cm, sedang letak titik jauh (PR) terhadap mata adalah ~. Mata normal ini dapat melihat dg jelas suatu benda yg letaknya jauh maupun dekat.

Benda jauh dilihatnya dg mata tak berakomodasi, sedang benda dekat dilihatnya dg mata berakomodasi.

Cacat Mata

Rabun dekat (hipermetropi) Rabun Jauh (miopi)

Tidak mampu melihat benda2 dekat Tidak mampu melihat benda2 jauh

Titik dekatnya > 25 cm Titik dekatnya = 25 cm

Titik jauhnya ~ Titik jauhnya < ~

Dibantu dg kacamata positif Dibantu dg kacamata negatif

Page 16: Optik

Pada waktu melihat benda, maka lensa mata membentuk bayangan dari benda itu.

▪ Bayangan benda harus jatuh tepat pada retina agar benda tampak dengan jelas.

▪ Karena letak benda tidak tetap maka fokus lensa harus berubah dengan cara

mengubah ketebalan lensa mata

▪ Perubahan ketebalan ini yang dikenal dengan nama DAYA AKOMODASI MATA

Page 17: Optik

Jangkauan penglihatanMata akan dapat melihat benda dengan jelas jika benda berada pada daerah jangkauan penglihatan

Daerah ini dibatasi oleh dua buah titik :

▪ Titik terjauh (punctum remotum (PR)) adalah titik paling jauh yang masih dapat dilihat dengan

jelas oleh mata dikatakan mata tidak berakomodasi

▪ Titik terdekat (punctum proximum (PP)) adalah titik terdekat yang dapat dilihat paling jelas

oleh mata dikatakan mata berakomodasi maksimum

Page 18: Optik

Sifat bayangan

▪ Jangkauan pernglihatan selalu berada di ruang III

▪ Sifat bayangan adalah :

–Nyata–Terbalik

–diperkecil

Page 19: Optik

Cacat mata

Dibedakan berdasarkan kemampuan optimal daya akomodasinya menjadi :

▪ Rabun jauh (Myopi)

▪ Rabun dekat (Hipermetropi)

▪ Mata Tua (Presbiopi)

Page 20: Optik

Cacat MataRabun jauh (miopi)

Rabun jauh adalah kelainan mata karena bayangan benda-benda yang jauh jatuh di depan retina. Hal ini terjadi karena lensa mata tidak dapat menipis dengan baik.

Rabun jauh dapat dibantu dengan menggunakan kaca mata dengan lensa negatif.

Page 21: Optik

MIOPI▪ Disebut juga rabun jauh

▪ Kurang jelas melihat benda-benda yang letaknya jauh

▪ Titik jauhnya terbatas

▪ Diakibatkan karena bentuk lensa yang tidak dapat terlalu pipih

▪ Bayangan benda selalu jatuh di depan retina jika benda berada di tempat jauh

Page 22: Optik

Dalam perhitungan

Lensa negatif membentuk bayangan maya di depan lensa

Benda yang berada pada jarak tak hingga (So = ) bayangannya terbentuk pada

titik jauhnya (Si = -PR)

Dengan rumus pembentukan bayangan

1/f = 1/So + 1/Si

1/f = 1/ + 1/(-PR)

1/f = 0 + 1/(-PR)

F = - PRKekuatan lensa yang digunakan

P = 1/f = 1/(-PR)

Page 23: Optik

Cacat MataRabun dekat (hipermetropi)

Rabun dekat adalah kelainan mata karena bayangan benda-benda yang dekat jatuh di belakang retina. Hal ini disebabkan karena lensa mata tidak dapat menebal dengan baik.

Rabun dekat dapat dibantu dengan menggunakan kaca mata dengan lensa positif.

Page 24: Optik

HIPERMETROPI▪ Disebut juga rabun dekat

▪ Kurang jelas melihat benda-benda yang letaknya dekat

▪ Titik dekatnya lebih besar dari 25 cm

▪ Diakibatkan karena bentuk lensa yang tidak dapat terlalu cembung

▪ Bayangan benda selalu jatuh di belakang retina jika benda berada di tempat yang dekat (jarak baca)

Page 25: Optik

Dalam perhitungan

Lensa positif membentuk bayangan maya di depan lensa

Benda yang berada pada titik bacanya (So = Sn) bayangannya terbentuk pada titik

dekatnya (Si = -PP)

Dengan rumus pembentukan bayangan

1/f = 1/So + 1/Si

1/f = 1/Sn + 1/(-PP)Sn = titik baca normal (25 cm)

Kekuatan lensa yang digunakan

P = 1/f

Page 26: Optik

Cacat MataMata tua (presbiopi)

Mata tua adalah kelainan mata karena bayangan benda tidak jatuh pada retina baik itu benda dekat maupun benda jauh. Hal ini disebabkan karena daya akomodasi lensa mata sudah berkurang.

Mata tua dapat dibantu dengan menggunakan kacamata bivokal.

Page 27: Optik

Cacat MataSilindris (astigmatis)

Astigmatis adalah cacat mata karena mata tidak dapat melihat dengan baik untuk garis-garis vertikal dan garis-garis horisontal. Hal ini disebabkan karena kornea mata tidak berbentuk bola

Astigmatis dapat dibantu dengan menggunakan kaca mata silindris.

Page 28: Optik

Perhitungan cacat mataCacat mata dapat dibantu dengan menggunakan

kacamata. Kacamata yang tepat dapat di hitung dengan persamaan:

= +1 1 1 f s s’

Ket. f = fokus lensa kacamata

s = jarak dekat normal (hipermetropi) = jarak terjauh normal (miopi) s’ = jarak dekat hipermetropi (negatif) = jarak terjauh miopi (negatif) P = kekuatan lensa kacamata

P =100 f

Page 29: Optik

PRESBIOPI▪ Disebut juga mata

tua

▪ Kurang jelas melihat benda-benda yang

letaknya jauh maupun dekat

▪ Titik dekatnya lebih besar dari 25 cm dan

titk jauhnya kurang dari tak hingga

▪ Diakibatkan karena melemahnya daya akomodasi

▪ Bayangan benda selalu jatuh di belakang retina jika benda berada di tempat yang dekat (jarak baca) dan di depan retina jika melihat jauh.

Page 30: Optik

Tipuan mata

Page 31: Optik

astigmatisma▪ Disebut juga mata

silinder

▪ Benda yang berupa titik tampak sebagai

ruas garis

▪ Tidak ada pengaruhnya dengan

titik dekat atau titik jauh

▪ Diakibatkan karena bentuk lensa seperti irisan tabung.

▪ Ditolong dengan kaca mata silinder.

Page 32: Optik

Mikroskop Lensa okuler

PengaturJarak/ fokus

Lensaobyektif

Mejapreparat

Cermincekung

Mikroskop adalah alat optik yang digunakan untuk melihat benda-benda mikroskopis (sangat kecil)Mikroskop menggunakan dua buah lensa cembung, yaitu lensa okuler dan lensa objektif.

Page 33: Optik

Melihat bayangan benda tanpa akomodasi

Perbesaran bayangan :

Melihat bayangan benda dengan berakomodasi

Sob = jarak benda ke lensa objektif

Sob’ = jarak bayangan ke lensa objektif

Sn = jarak titik dekat mata normal

fok = jarak fokus lensa okuler

ok

n

ob

ob

f

Sx

S

Sm

'

1

'

ok

n

ob

ob

f

Sx

S

Sm

Page 34: Optik

Persamaan MikroskopMata tak berakomodasi.

Panjang mikroskop = s’ob + fok

Perbesarab bayangan = M = Mob x Mok

M = xS’ob

Sob

nfok

fob fob fok s’ob fok

Page 35: Optik

Persamaan MikroskopMata berakomodasi.

Panjang mikroskop =

Perbesaran bayangan = M = Mob x Mok

s’ob + sok

M = x + 1S’ob

Sob

nfok

fob fob fok s’ob sok fok

Page 36: Optik

Kamera

lensa

Diafragma

film

apertur

Range finder

Kamera merupakan alat optik untuk merekam gambar bayangan suatu benda.Prisp kerja kamera mirip dengan prinsip kerja pada mata

Page 37: Optik

Persamaan mata dengan kamera

Mata dan kamera memiliki persamaan sebagai berikut:

- memiliki satu lensa

- memiliki pengatur cahaya

pada mata retina dan pupil

pada kamera diafragma dan apertur

- memiliki layar penangkap bayangan

pada mata retina

pada kamera film

Page 38: Optik

Persamaan kamera

Kamera memiliki persamaan sama dengan lensa cembung, yaitu:

= +1 1 1 f s s’

dan M = =s’ h’s h

Ket. f = fokus lensa s = jarak benda s’ = jarak film M = perbesaran bayangan h = tinggi benda h’ = tinggi bayangan pada film

Page 39: Optik

Lup

Lup atau kaca pembesar merupakan alat optik yang paling sederhana yang berfungsi untuk melihat benda-benda yang kecil.

Lup terdiri dari sebuah lensa cembung.

Agar benda tampak lebih besar, benda harus diletakkan antara titik fokus dengan lensa.

Page 40: Optik

Sifat Bayangan :

Maya (didepan lup), tegak, diperbesar.

Perbesaran Anguler :

mata tak berakomodasi - mata berakomodasi maks

M = perbesaran anguler

Sn = titik dekat orang normal

f = jarak fokus lup

f

SM n

1f

SM n

Page 41: Optik

Persamaan Lup

▪ Untuk mata tak berakomodasi, benda diletakkan tepat di titik fokus. Perbesaran dapat dihitung dengan persamaan:

M = snf

Ket. F = fokus lensa M = perbesaran bayangan S n = titik dekat mata. f

f

Page 42: Optik

Persamaan Lup

▪ Untuk mata berakomodasi maksimum, benda diletakkan antara titik fokus dengan lensa. Perbesaran dapat dihitung dengan persamaan:M = sn

f+ 1

Ket. F = fokus lensa M = perbesaran bayangan Sn = titik dekat mata.

f f

Page 43: Optik

Disebut juga TELESKOP

Fungsinya untuk melihat benda benda yang sangat jauh

JENISNYA Teropong Bias Teropong Bintang (Teropong Astronomi)

Teropong Bumi

Teropong Prisma (Binokuler)

Teropong Panggung (Galileo)

Teropong Pantul

TEROPONG

Page 44: Optik

Lensa Obyektif Lensa Okuler

f ob = f ok

f ob f ok

d = f ob + f ok

M a =f ob

S ok

Perbesaran

TEROPONG BINTANG

Sifat bayangan

Maya , Diperbesar, Terbalik

Page 45: Optik

Teropong Bintang

Sesuai namanya, teroong ini digunakan untuk melihat benda-benda langit yang sangat jauh jaraknya.

Panjang teropong bintang = d = fob + fok

Perbesaran bayangan = M =

fobfok

Lensa objektifLensa okuler

Page 46: Optik

Pembentukan bayangan pada teropong bintang

fob

fob fok

fok

Sifat bayangan:- Maya- Terbalik- lebih dekat

+ +

Ob Ok

Page 47: Optik

Lensa Obyektif Lensa Okuler

f ob 2fp

d = f ob + 4 fp + f ok

M a =f ob

S ok

Perbesaran

TEROPONG BUMI

Lensa Pembalik

2fp fok

Untuk mata tidak berakomodasi

Sifat bayanganMaya Diperbesar Tegak

Page 48: Optik

Teropong Bumi

Teropong ini digunakan untuk melihat objek yang jauh di permukaan bumi.

Teropong ini memiliki 3 lensa positif, yaitu lensa objektif, lensa pembalik dan lensa okuler. Lensa pembalik berfungsi membalik bayangan yang terbentuk, sehingga bayangan yang dibentuk oleh teropong tidak terbalik

Panjang teropong = d = fob + 4fp + fok

Perbesaran bayangan = M = fobfok

Lensa objektifLensa okulerLensa pembalik

Page 49: Optik

Pembentukan bayangan pada teropong bumi

fob fp fok

fok

Sifat bayangan:- Maya- Tegak- lebih dekat

+ +

Ob Ok

fob fp

+

P

Page 50: Optik

TEROPONG PRISMA

Disebut juga teropong binokuler

Untuk memperpendek teropong, lensa pembalik diganti dengan dua prisma samakaki yang akan memantulkan bayangan secara sempurna

Bayangan akhir tegak, maya, diperbesar

Pemantulan pada prisma

Page 51: Optik
Page 52: Optik

TEROPONG PANGGUNG (TEROPONG GALILEI)

L. Okulerf ob

f ok

L. Obyektif

f ob = f ok

T

Sinar datang sejajar dari lensa obyektif membentuk bayangan tepat di fokusnya, sebagai benda maya lensa okuler

Sinar sejajar yang keluar dari lensa okuler menuju mata bersifat tegak di titik tak terhingga

d = f ob + f ok

M a =f ob

S ok

Perbesaran

Page 53: Optik

Teropong PanggungTeropong panggung atau galileo merupakan

teropong bumi tanpa lensa pembalik. Agar bayangan yang terbentuk tidak terbalik, maka lensa okulernya menggunakan lensa negatif.

Panjang teropong = d = fob – fok

Perbesaran bayangan = M =fobfok

Lensa okuler (-)Lensa objektif (+)

Page 54: Optik

Pembentukan bayangan pada teropong panggung

fob

fob fok

fok

Sifat bayangan:- nyata- Tegak- lebih dekat

+ -

Ob Ok

Page 55: Optik

TEROPONG PANTULTEROPONG PANTUL

f ob

cermin datar

lensa okuler

cermin cekung

sebagai obyektif

Menggunakan cermin cekung besar yang berfungsi sebagai pemantul cahaya dengan alasan :cermin mudah dibuat dibandingkan lensacermin tidak mengalami aberasicermin lebih ringan daripada lensa

Page 56: Optik

Teropong PantulTeropong pantul merupakan teropong yang

menggunakan cermin cekung sebagai pengganti lensa objektif.

Page 57: Optik

PeriskopPeriskop adalah

teropong yang digunakan pada kapal selam untuk melihat keadaan diatas air.