ORGAN DAUN

13
ORGAN DAUN MAKALAH Untuk memenuhi tugas mata kuliah Anatomi Tumbuhan yang dibina oleh Ibu Endang Kartini Ariani M. Oleh Dian Rahayu 406342401342 Ika Oktaviana 407342406041 Melia Dwi W. 409342417769 Rizka S. Rahmawati 409342417773 Heri Susanto 409342420431

Transcript of ORGAN DAUN

Page 1: ORGAN DAUN

ORGAN DAUN

MAKALAHUntuk memenuhi tugas mata kuliah

Anatomi Tumbuhan yang dibina oleh Ibu Endang Kartini Ariani M.

Oleh

Dian Rahayu 406342401342Ika Oktaviana 407342406041Melia Dwi W. 409342417769Rizka S. Rahmawati 409342417773Heri Susanto 409342420431

UNIVERSITAS NEGERI MALANGFAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

JURUSAN BIOLOGINopember 2010

Page 2: ORGAN DAUN

A. Pengertian Daun

Daun adalah salah satu bagian pokok tumbuhan yang berfungsi antara lain untuk

melakukan fotosintesis, disamping tugas traspirasi, pertukaran gas antara tubuh

tumbuhan dengan lingkungannya. Daun memiliki fungsi melakukan fotosintesis hal

ini dikarenakan dalam jaringan penyusun daun terdapat jaringan fotosintesis. Daun

terdiri dari tiga bagian yakni kosta, vena dan lamina. Berkas pengangkut dalam kosta

memiliki struktur sama dengan batang tetapi letak xylem dan floemnya terbalik, dan

berkas pengangkut dalam kosta lebih besar dibanding berkas pengangkut yang

terdapat di vena dan lamina.

B. Tipe Daun

Berdasarkan dari strutur anatomi mesofilnya, tipe daun ada tiga yaitu:

a. Dorsiventral

Daun dikatakan mempunyai tipe dorsiventral apabila jaringan tiang

(palisade) hanya terdapat pada sisi atas dari daun. Daun dorsiventral

biasanya tumbuh horizontal, permukaan atas tampak lebih cerah

dibandingkan permukaan bawah karena terdapat perbedaan struktur antara

daun bagian atas dan daun bagian bawah. Tipe daun ini hampir dimiliki

oleh semua tumbuhan anggota dikotiledoneae.

b. Isobilateral

Daun dikatakan mempunyai tipe isobilateral apabila jaringan tiang

terdapat pada sisi atas dan sisi bawah. Daun isobilateral biasanya tumbuh

vertikal sehingga kedua permukaan daun menerima sinar matahari dengan

intensitas yang sama. Daun isobilateral mempunyai struktur yang sama

antara permukaan atas dan permukaan bawah. Tipe daun ini dapat

dijumpai pada beberapa jenis tumbuhan dikotiledoneae dan hamper semua

tumbuhan monokotiledoneae.

Page 3: ORGAN DAUN

c. Sentris

Daun dikatakan mempunyai tipe sentris jika jaringan tiang berbentuk

silindris atau simetri radial. Daun tipe sentris ini biasanya dijumpai pada

tumbuhan xerofit.

Berdasarkan banyaknya stomata pada bagian abaksial dan adaksial, tipe daun ada

tiga yaitu:

a. Amfistomatik

Daun dikatakan amfistomatik jika stoma berada pada permukaan adaksial

dan adaksial dalam jumlah yang hampir sama.

b. Hipostomatik

Daun dikatakan hipostomatik jika stomata hanya pada sisi abaksial atau

jumlah stoma pada sisi tersebut lebih banyak jika dibandingkan dengan

yang terdapat pada sisi adaksial.

c. Epistomatik

Daun dikatakan epastomatik jika stomata ditemukan pada sisi adaksial

saja atau lebih banyak ditemukan pada sisi adaksial dibanding sisi

abaksial.

C. Penyusun Daun

Daun biasanya tersusun oleh berbagai macam jaringan, tetapi secara garis besar

daun tersusun atas jaringan pelindung (epidermis dan derivatnya), jaringan dasar

(mrsofil), jaringan pengangkut, jaringan penguat, dan jaringan sekretori.

a. Jaringan pelindung (epidermis)

Epidermis daun terdapat pada bagian atas maupun bawah, umumnya

terdiri dari selapis sel, tetapi ada pula yang terdiri atas beberapa lapis sel.

Jumlah lapisan sel epidermis antara 2-16, tergantung pada jenisnya.

Jumlah lapisan epidermis bagian atas biasanya lebih banyak daripada

permukaan bawah. Bila epidermis bawah berlapis banyak maka akan

terdapat ruang substomata yang besar atara sel penutup dengan jaringan

mesofil. Dinding sel epidermis mengalami penebalan yang tidak merata.

Page 4: ORGAN DAUN

Dinding sel yang menghadap ke lur umumnya berdinding lebih tebal,

dapat terdiri dari lignin, tetapi penebalan itu umumnya terdiri dari kutin.

Penebalan kutin ini membentuk lapisan kutikula yang dapat tipis ataupun

tebal tergantung pada jenis dan tempat hidupnya. Tumbuhan xerofit pada

umumnya berkutikula tebal. Pada beberapa tumbuhan, selain kutin masih

terdapat lapisan lilin diatasnya. Stomata sebagai derifat epidermis dapat

berada di kedua permukaan daun (disebut daun amfistomatik) atau salah

satu permukaan saja, pada umumnya dibagian bawah (hipostomatik).

Namun, pada daun terapung hanya terdapat pada bagian atas (daun

epistomatik). Letak stomata dapat sejajar dengan epidermis lainya

(stomata peneropor), tenggelam dibandingkan deretan epidermis (stomata

kriptopor), atau kadang-kadang berada diatas permukaan sel-sel epidermis

seperti pada daun terapung.

Posisi stomata sering dianalisis sehubungan dengan adaptasi tumbuhan

terhadap lingkungan. Stomata menonjol dikaitkan dengan habitat yang

ketersediaan airnya melimpah (hidrofitik), stomata tenggelam dikaitkan

dengan habitat yang ketersediaan airnya rendah (serofitik). Epidermis

daun tersusun dari berbagai tipe sel, yaitu: sel epidermis yang menyusun

massa pokok jaringan epidermis; sel penutup stomata, biasanya

didampingi sel pengiring; berbagai tricoma; sel silica dan sel gabus pada

gramineae; sel kipas pada berbagai tumbuhan monokotil (sel kipas disebut

juga sebagai sel motor atau sel buliform); dan sel seperti serabut.

Epidermis berlapis dapat pula ditemukan pada berbagai tumbuhan; sel-sel

bawah permukaan pada epidermis berlapis sering besaar, berdinding tipis,

tidak berwarna dan dianggap sel penyimpan air.

Stomata dapat tersebar diseluruh permukaan daun, tersusun menurut

alur-alur tertentu atau terdapat pada bangunan khusus yang menonjol dari

permukaan daun. Sel-sel epidermis daun tidak mengandung kloroplas,

kecuali pada sel penutup. Namun, daun tumbuhan yang tenggelam dalam

air, epidermisnya mengandung kloroplas. Stomata berfungsi sebagai jalan

Page 5: ORGAN DAUN

bagi pertukaran gas pada tumbuhan dan sebagai pengatur besarnya

transpirasi. Tricoma, baik yang berfungsi sebagai rambut pelindung

maupun sebagai rambut kelenjar, banyak terdapat pada permukaan daun

dan bentuknya bermacam-macam. Sel litokis yang merupakan modifikasi

epidermis, mengandung sistolit yang terdiri dari Kristal kalsium karbonat,

bentuk sistolit tidak teratur, dapat mengisi seluruh ruang sel litokis.

Modifikasi epidermis yang lain adalah sel kipas, terdiri dari sederet sel

yang lebih besar dari epidermis normal dengan dinding tipis dan vakuola

besar, terdapat dipermukaan atas daun tumbuhan suku rumput-rumputan

dan berfungsi untuk mengurangi penguapan pada peristiwa

menggulungnya daun.

b. Jaringan Dasar (mesofil)

Mesofil sebagai jaringan dasar terletak antara epidermis atas dan

epidermis bawah. Pada kebanyakan tumbuhan dikotiledoneae, mesofil

berdiferensiasi menjadi jaringan tiang (jaringan palisade) dan jaringan

bunga karang (jaringan spons). Sel-sel jaringan tiang berbentuk silindris,

tegak pada permukaan daun, selapis stau lebih, rapat satu sama lain, dan

mengandung banyak kloroplas. Jaringan bunga karang tersusun oleh sel-

sel yang tak teratur, berdinding tipis, lepas,dan mengandung kloroplas

meskipun kloroplasnya lebih sedikit jika dibandingkan jumlah kloroplas

yang terdapat pada jaringan tiang. Selain banyak mengandung kloroplas,

jaringan tiang juga lebih efisien dalam fotosintesis dibanding jaringan

bunga karang karena permukaan bebas antar selnya lebih besar. Pada

daun tumbuhan angggota rumput-rumputan, mesofil tidak berdiferensiasi

menjadi jaringan tiang dan jaringan bunga karang, tetapi tersusun atas sel

parenkim yang struktur dan ukurannya seragam.

c. Jaringan Pengangkut

Berkas pengangkut pada daun membentuk bengunan komplek yang

disebut tulang daun. Fungsi tulang daun sangat penting karena

mengangkut air serta zat hara dari tanah dan menyebarkan hasil

Page 6: ORGAN DAUN

fotosintesis ke bagian tubuh yang lain sehingga struktur jaringan

pengankut ini harus dapat mencapai sel mesofil yang terlibat dalam

fotosintesis. Hasil fotosintesis dari sel mesofil masuk ke floem tulang

daun yang kecil. Sel khusus yang berfungsi sebagai pengantar senyawa-

senyawa organik dari sel mesofil ke floem disebut sel transfer. Di dalam

berkas pengangkut, xylem selalu berada di sebelah atas floem karena

tulang daun merupakan kelanjutan dari tangkai daun yang berasal dari

batang. Dalam hal ini, xilemxilem disebelah dalam dan floem disebelah

luar.

d. Jaringan Penguat

Jaringan penguat pada daun dapat berupa kolenkim dan sklerenkim.

Kolenkim biasanya terdapat dekat tulang daun yang besar tepat di bawah

epidermis, dan pada tepi aun dikotiledoneae. Pada tumbuhan

monokotiledoneae serat banyak dijumpai pada berkas pengangkut.

Epidermis dengan susunan sel yang kompak tanpa adanya ruang antar sel

dan terdapat kutikula pada permukaan luarnya akan berfungsi pula

sebagai jaringan penguat pada daun.

e. Jaringan Sekretori

Jaringan sekretori berupa kelenjar dapat dijumpai pada daun-daun

lebar dengan struktur berupa masa sel-sel parenkim padat dan terdapat di

ujung berkas-berkas pembuluh. Selain kelenjar, pada mesofil daun, dapat

di jumpai rongga minyak essensial. Pada daun, substansi sekretori ini

diklasifikasikan menurut substansi yang dikeluarkan, walaupun pada

kenyataanya isi sel dapat berupa campuran beberapa substansi.

Page 7: ORGAN DAUN

C. Perbedaan Daun Dikotil Dan Daun Monokotil

BAGIAN DAUN DIKOTIL MONOKOTIL

Epidermis a. Selapis epidermis

b. Dinding luar epidermis

biasanya tebal dan sering

dilapisi kutikula tipis atau

tebal

a. Epidermis atas

terdapat sel kipas

b. Stomata bertipe

amfistomatik

Mesofil a. Tipe daun dorsiventral

b. Berdiferensiasi menjadi

parenkima palisade dan

sponsa.

a. Tipe daun

isobilateral

b. Tidak

berdiferensiasi

menjadi

parenkima

palisade dan

sponsa, tetapi

tersusun atas sel

parenkima yang

struktur dan

ukurannya

seragam.

.Jariangan

penguat

a. Berupa kolenkim dan

sklerenkim

a. Berupa kolenkim

dan sklerenkim

Jaringan

Pengangkut

a. Xylem tersusun dari

trakea, trakeida,

parenkim xylem

b. Floem tersusun dari

buluh tapis, sel

pengiring, parenkima

a. Xylem tersusun

dari trakea

b. Floem tersusun

dari sel pengiring

dan buluh tapis

Page 8: ORGAN DAUN

E. Adaptasi Struktur Daun Terhadap Lingkungan

Struktur daun dapat beradaptasi terhadap lingkungan. Adaptasi terhadap

lingkungan kurang air dilakukan dengan membentuk derivate epidermis tertentu atau

mempertebal kutikula dan menambah jumlah lapisan palisade. Tumbuhan yang

termasuk Cyperaceae dan Poaceae memiliki sel kipas untuk menggulung daun

meskipun stomatanya faneropor dan lebih banyak terdapat dibagian adaksial. Daun

Ficus elastica memiliki epidermis yang lebih dari dua lapis, letak stomata didalam

(kritopor). Adapatasi dengan sinar ditunjukkan pada jumlah palisade yang lebih dari

satu lapis. Trikomata juga dibentuk untuk mengurangi penguapan. Tumbuhan yang

termasuk kelompok mesofit memiliki struktur daun dengan parenkima palisade

dipermukaan adaksial dan sponsa diabaksial dan stomata terletak sama tinggi dengan

lapisan sel epidermis. Daun tumbuhan hidrofit memiliki stomata yang menonjol dan

banyak mengandung ruang udara yang luas. Struktur daun ada yang mirip dengan

tulang daun disebut filodia dan mirip dengan batang disebut kladodia. Filodia berasal

dari pemipihan tangkai daun sedangkan kladodia berasal dari pemipihan batang

sehingga masing-masing memiliki struktur yang mirip dengan tangkai daun dan

batang.

Page 9: ORGAN DAUN