ORGANISASI MULTINASIONAL.docx

28
ORGANISASI MULTINASIONAL Ringkasan Mata Kuliah Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Sistem Pengendalian Manajemen Oleh: RANGGA RATRIASA (F131411 5) RESTU PABELTA RIZKY FAJAR FIRDAUS SAHBUDDIN ABDI SITOMPUL (F131411 6) (F131411 7) (F131411 8)

description

SPM

Transcript of ORGANISASI MULTINASIONAL.docx

Page 1: ORGANISASI MULTINASIONAL.docx

ORGANISASI MULTINASIONAL

Ringkasan Mata Kuliah

Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah

Sistem Pengendalian Manajemen

Oleh:

RANGGA RATRIASA (F1314115)

RESTU PABELTA

RIZKY FAJAR FIRDAUS

SAHBUDDIN ABDI SITOMPUL

(F1314116)

(F1314117)

(F1314118)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2015

Page 2: ORGANISASI MULTINASIONAL.docx

[ ] May 19, 2015

BAB 15

ORGANISASI MULTINASIONAL

Terdapat tiga masalah khusus dalam organisasi global: perbedaan kebudayaan, harga

transfer, dan perbedaan nilai tukar mata uang. Masalah umum yang sama dapat ditemukan

dari setiap organisasi multinasional pada induk perusahaan dari Negara mana pun beserta

anak perusahaannya di luar negeri.

1. Perbedaan Budaya

Salah satu variabel konteksual yang penting yang memengaruhi pengendalian manajemen

di dalam sebuah perusahaan multinasional adalah perbedaan budaya antar Negara. Menurut

defiinisinya, sebuah organisasi multinasional akan beroperasi di banyak Negara dan harus

siap menghadapi perbedaan budaya seiring dengan koodinasi dan pengendalian yang

dilakukan oleh kantor pusat terhadap anak-anak perusahaannya. Baik dalam konteks sebuah

organisasi atau suatu bangsa, kata “budaya” akan merujuk kepada nilai-nilai, asumsi dan

norma perilaku yang diakui bersama. Ketika sebuah organisasi merentangkan operasinya

melintasi berbagai Negara, perbedaan budaya yang sangat besar yang berkaitan dengan

karakter nasional dan regional yang ada, mempunyai hubungan yang penting dengan

pengendalian manajemen. Salah satu cara untuk memahami budaya diusulkan oleh Hofstede.

Hofstede membuat sebuah analisis yang sistematis atas perbedaan budaya berdasarkan

sebuah kuesioner yang dijawab oleh kurang lebih 80.000 karyawan IBM yang berlokasi di 64

negara. Menurut Hofstede, budaya dapat berbeda pada empat dimensi:

Dimensi pertama: Jangkauan kekuasaan

Merujuk kepada sejauh mana kekuasaan didistribusikan dan dipusatkan secara tidak

seimbang. Budaya dengan jangkauan kekuasaan yang tinggi termasuk Filipina, Venezuela,

dan Meksiko. Budaya dengan jangkauan kekuasaan yang rendah termasuk Israel, Denmark,

dan Austria.

Dimensi kedua: individualisme/ koltivisme

Merujuk kepada sejauh mana seseorang mendefinisikan dirinya sendiri sebagai seorang

individu atau sebagai bagian dari kelompok yang lebih besar. Budaya individualistik yang

tinggi termasuk Amerika Serikat, Australia, dan Inggris. Budaya kolektiitas yang tinggi

termasuk Saudi Arabia, Venezuela, dan Peru.

Dimensi ketiga: Menghindari ketidakpastian

Merujuk sampai sejauh mana seseorang akan merasa terancam oleh situasi yang tidak

menentu budaya penghindaran ketidakpastian tertinggi termasuk Jepang, Portugal, dan

Yunani. Budaya penghindaran ketidakpastian terendah termasuk Singapura, Hongkong, dan

Denmark.

Dimensi keempat: Maskulinitas/feminitas

2

Page 3: ORGANISASI MULTINASIONAL.docx

[ ] May 19, 2015

Merujuk kepada sampai sejauh apakah pengaruh yang dimiliki oleh salah satu dari kedua

nilai dominant tersebut apakah pengaruh yang dimiliki oleh salah satu dari kedua nilai

dominant tersebut berupa

2. Harga Transfer

Harga transfer untuk barang, jasa, dan teknologu merupakan salah satu dari perbedaan

besar yang terjadi antara pengendalian manajemen operasi domestic dan luar negeri. Namun

dalam operasi luar negeri, dibutuhkan beberapa pertimbangan penting lainnya untuk dapat

sampai kepada suatu harga transfer. Pertibangan-pertimbangan tersebut termasuk perpajakan,

peraturan pemerintah, tarif pengendalian devisa, akumulasi dana, dan joint venture.

Perpajakan

Tingkat pajak penghasilan efektif dapat memiliki perbedaan yang sangat jauh di masing-

masing Negara-negara asing, sistem harga transfer yang memungkinkan pengalihan

keuntungan ke Negara-negara dengan tingkat pajak yang rendah dapat mengurangu jumlah

pajak penghasilan perusahaan yang digabungkan dari seluruh dunia.

Peraturan Pemerintah

Jika tidak diatur oleh pemerintah, perusahaan akan menetapkan harga transfer untuk

meminimalkan laba kena pajak di Negara-negara dengan tingkat pajak penghasilan yang

tinggi. Namun demikian, otoritas pajak pemerintah menyadari adanya kemungkinan ini dan

mengeluarkan peraturan yang menentukan bagaimana harga transfer dapat dihitung.

Tarif

Tarif sering kali dipungut berdasarkan persentase tertentu dari nilai impor suatu produk.

Semakin rendah harganya senakin rendah pula tarif yang akan dikenakan. Timbulnya tarif

biasanya memiliki hubungan terbalik dengan timbulnya pajak pendapatan di dalam harga

transfer. Meskipun tariff untuk barang-barang yang dikirimkan ke suatu Negara tertentu akan

lebih rendah jika harga transfernya juga rendah, keuntungan yang dicatat di Negara itu dan

karenanya pajak penghasilan lokal atas laba akan ikut tinggi. Jadi, efek bersih dari faktor-

faktor ini harus ikut diperhitungkan dalam menentukan harga transfer yang tepat. Karena

pajak penghasilan umumnya memiiki jumlahnya yang lebih besar daripada tarif, harga

transfer internasional biasanya lebih banyak didasarkan pada pajak penghasilan daripada

tarif.

Pengendalian Devisa

Beberapa Negara membatasi jumlah devisa yang tersedia untuk mengimpor beberapa

komoditas tertentu. Dalam kondisi ini, harga transfer yang lebih rendah memungkinkan anak

perusahaan untuk memasukkan komoditas tersebut dalam jumlah yang lebih besar.

Akumulasi Dana

Perusahaan mungkin ingin mengakumulasikan dananya di satu Negara tertenttu daripada

di Negara lain. Harga transfer adalah salah satu cara untuk mengalihkan dana tersebut ke

dalam atau ke luar Negara tertentu.

3

Page 4: ORGANISASI MULTINASIONAL.docx

[ ] May 19, 2015

Joint Venture

Joint venture memberikan komplikasi tambahan dalam harga transfer. Andai kata sebuah

perusahaan AS mempunyai operasi joint venture di Jepang dengan perusahaan local Jepang.

Jika induk perusahaan AS membebankan harga lebih tinggi bagi komponen yang dikirimkan

ke Jepang, mitra joint venture Jepang kemungkinan besar akan menolak harga tersebut

karena harga itu akan memperkecil laba operasinya dan mengakibatkan bagian keuntungan

dari mitra joint venture Jepang tersebut juga semakin kecil. Ford Motor Company, dengan

sebagian maksudnya untuk menghindari perselisihan tentang harga transfer, membeli

sejumlah besar kepentingan minoritas Inggris di Ford Lid., pada tahun 1961. Untuk alas an

yang sama, General Motors tidak pernah melakukan joint venture sampai perjanjian yang

dilakukannya dengan Toyota di akhir tahun 1980-an.

Penggunaan Metode Harga Transfer

Tampilan 1 memperlihatkan metode harga transfer yang digunakan oleh sebuah contoh

perusahaan multinasional yang memiliki kantor di Kanda, Jepang, Inggris, dan Amerika

Serikat untuk pengiriman antar perbatasan mereka.

Pertimbangan Hukum

Hampir semua Negara melakukan beberapa pembatasan pada fleksibilitas perusahaan

dalam menetapkan harga transfer untuk transaksi dengan anak-anak perusahaan di luar

negeri. Alasannya adalah untuk mencegah perusahaan multinasional melakukan

penghindaran pajak penghasilan di Negara tuan rumah. Perhatikanlah contoh-contoh berikut

ini:

Untuk meminimalkan pajak, perusahaan-perusahaan multinasional AS mengalihan asset-

asetnya ke Negara dengan pajak penghasilan yang rendah Misalnya, Cayman Islanda

yang memiliki 50 bank.

Perusahaan multinasional AS memindahkan kantor perusahaan “di atas kertas” mereka

ke Bermuda, yang tidak mengenakan pajak penghasilan perusahaan. Sebagai contoh,

Ingersoll-Rand, Accenture, dan Tyco International menempatkan kantor pusat mereka di

Bermuda sedangkan seluruh bisnis mereka dilakukan di Negara-negara lain.

Perusahaan yang memindahkan property intelektual (paten misalnya) ke Irlandia, sebuah

Negara dengan tingkat pajak yang rendah. Kantor pusat di AS akan membayar jumlah

yang cukup besar untuk membeli hak penggunaan propert intlektual tersebut, sehingga

akan mengalihkan laba kena pajak dan sebuah Negara dengan tingkat pajak yang tinggi

ke Negara dengan tingkat pajak yang rendah.

4

Page 5: ORGANISASI MULTINASIONAL.docx

[ ] May 19, 2015

Tampilan 1

Metode Harga Transfer yang Digunakan oleh Perusahaan Multinasional

Metode Penetapan Harga Kanada Jepang Inggris Amerika Serikat

Metode Berbasis Biaya:Biaya variable – aktual/standarBiaya penuh – aktualBiaya penuh – standarBiaya variable ditambah markupBiaya penuh ditambah markupJumlah berbasis biaya

Metode Berbasis Pasar:Harga pasarHarga pasar dikurangi biaya penjualanLain-lainJumlah bebasis pasar

Harga NegoisasiLain-lain

5%-26-233%

---37%

26%4%100%

3%-38--41%

---37%

22%-100%

5%-28-538%

---31%

20%11100%

1%4712841%

2612846%

13%-100%

Section 482 memberikan aturan-aturan untuk menentukan harga transfer pada penjualan

antar anggota dari kelompok yang sepengendali. Metode-metode harga antar perusahaan

sepengendali yang dapat diterima, disusun menurut prioritasnya dari yang paling penting

adalah sebagai berikut :

1. Metode perbandingan dengan harga tidak sepengendali

Harga yang wajar dapat dipastikan dari penjualan barang atau jasa yang dapat

diperbandingkan antara perusahaan multinasional dan pelanggan yang tidak memiliki

hubungan istimewa, atau antara dua perusahaan yang masing-masing tidak saling memiliki

hubungan istimewa.

Hal – hal yang dapat memengaruhi harga adalah antara lain, kualitas produk, syarat

penjualan, tingkat pasar, dan wilayah geografis di mana jenis barang tersebut dijual, tetapi

untuk diskon jumlah, penyisihan promosi dari kerugian khusus yang disebabkan oleh

perbedaan nilai tukar mata uang dan selisih kredit tidak diperhitungkan.

Harga yang lebih rendah dan bahkan penjualan di bawah harga penuh, diizinkan dalam

hal-hal tertentu seperti selama penetrasi sebuah pasar baru atau dalam mempertahankan pasar

yang ada di suatu wilayah tertentu.

5

Page 6: ORGANISASI MULTINASIONAL.docx

[ ] May 19, 2015

2. Metode harga jual kembali.

Bila tidak ada penjualan yang dapat dibandinkan, metode berikutnya yang diperbolehkan

adalah metode harga jual kembali. Dalam metode ini, wajib pajak bekerja mundur dari

hargapenjualan final pada saat kekayaan yang dibeli dari perusahaan afiliasi dijual kembali

dalam sebuah penjualan tidak sepengendali. Harga jual kembali ini dikurangi dengan

persentase keuntungan (markup) yang semestinya berdasarkan penjualan tidak sepengendali

oleh afiliasi yang sama atau oleh penjual lain yang menjual barang yang sama di pasar yang

dapat diperbandingkan. Persentase markup dari pesaing dan rata-rata industri juga dapat

membantu dalam kaitannya dengan hal ini.

Peraturan meminta metode ini digunakan jika (1) jika tidak tersedia penjualan tidak

sepengendali yang sebanding, (2) penjualan kembali dilakukan dalam jangka waktu yang

wajar sebelum atau sesudah pembelian antar perusahaan sepengendali, (3) penjualan kembali

tidak menambahkan nilai yang berarti kepada barang yang bersangkutan dengan

mengubahnya secara fisik, selain dari kemasan, label, dan seterusnya, atau dengan

penggunaan atas pemanfaatan kekayaan yang tak berwujud (intangible property).

3. Metode harga-plus.

Menurut metode ini, yang menjadi prioritas terendah di antara ketiga metode yang

diuraikan, titik awal untuk menentukan harga yang wajar adalah biaya untuk memproduksi

produk, dihitung menurut praktik akuntansi yang benar. Ke dalam biaya ini ditambahkan laba

kotor yang wajar yang dinyatakan dalam presentase tertentu dari biaya dan didasarkan pada

penjualan tidak sepengendali yang serupa yang dilakukan oleh pihak penjual, atau penjual

lain, atau tingkat yang berlaku untuk industri tersebut.

Gambaran skematis ketiga metode ini adalah sebagai berikut:

1. Metode perbandingan dengan harga tidak sepengendali:

Harga transfer = Harga yang digunakan dalam penjualan tidak sepengendali yang

sebanding penyesuaian

Dalam penjualan sepengendali, transaksi yang terjadi adalah antara dua anggota kelompok

sepengendali. Dalam penjualan tidak sepengendali, salah satu pihak bukan anggota kelompok

sepengendali.

2. Metode harga jual kembali:

Harga transfer = Harga jual kembali yang berlaku – Markup yang memadai Penyesuaian

Harga jual kembali yang berlaku adalah harga di mana aktiva yang dibeli melalui penjualan

sepengendali, dijual kembali oleh pembeli dalam penjualan yang tidak sepengendali.

Markup yang memadai = Harga jual kembali yang berlaku * Presentase markup yang wajar

Presentase markup yang wajar = Persentase dari laba kotor (diekspresikan dalam persentase

dari penjualan) yang didapatkan oleh pembeli (atau penjual kembali) atau piha lain di dalam

sebuah pembelian dan penjualan kembali yang tidak sepengendali yang serupa dengan

penjualan kembali sepengendali.

6

Page 7: ORGANISASI MULTINASIONAL.docx

[ ] May 19, 2015

3. Metode biaya-plus:

Harga transfer = Biaya + Markup memadai Penyesuaian

Markup yang memadai = Biaya * Persentase laba kotor yang memadai

Persen laba kotor yang memadai = Persentase laba kotor (diekspresikan dalam persentase dari

biaya) yang diperoleh oleh penjual kembali atau pihak lain pada enjualan tidak sepengendali

yang sama dengan penjualan sepengendali.

Implikasi dari Section 482

Dari sudut pandang pengendalian manajemen, terdapat dua implikasi penting dari section

482, yang masing-masing dibahas di bawah ini:

1. Meskipun terdapat pembatasan hukum terhadap fleksibilitas perusahaan dalam

menentukan harga transfer, namun masih terdapat cukup ruang gerak di dalam pembatasan

ini.

2. Dalam situasi tertentu, pembatasan hokum dapat mendikte jenis-jenis harga transfer yang

harus diterapkan.

Ruang Gerak dalam Harga Transfer

Ada dua kebijakan ekstrem dalam menangani masalah ini. Beberapa perusahaan

mengizinkan anak perusahaan berurusan satu sama lain sesuai dengan prinsip ekonomi yang

wajar dan membiarkan dampak akibat pajak serta tariff apa adanya. Dengan kebijakan ini, tak

ada lagi keraguan tentang legalitas harga transfer karena anak perusahaan mencoba

melakukan hal ini sesuai dengan yang diminta oleh peraturan yang berlaku – melakukan

transaksi secara wajar. Dengan kebijakan ini, kebijakan harga transfer untuk Negara asing

pada pokoknya akan sama dengan harga transfer untuk domestic. Akibatnya, system harga

transfer akan mendukung system pengendalian manajemen. Namun pada sisi yang lain,

kebijakan ini dapat menghasilkan total biaya yang lebih tinggi.

Pada sisi eksterm yang lain, harga transfer untuk Negara asing dapat hamper seluruhnya

dikontrol oleh kantor pusat perusahaan dengan maksud untuk meminimalkan biaya total

perusahaan, memaksimalkan arus kas dalam dolar atau memperoleh kombinasi yang

optimum untuk posisi mata uang. Akan tetapi, kebijakan semacam ini dapat sangat

membatasi kegunaan system pengendalian, karena dalam keadaan tertentu harga transfer

tersebut tidak berhubungan dengan harga yang berlaku jika unit-unit yang melakukan

pembelian dan penjualan adalah independent.

Banyak perusahaan yang mengggunakan harga transfer untuk meminimalkan pajak dan

tarif menggunakan harga transfer yang sama untuk persiapan anggaran keuntungan dan

pelaporan sebagaimana yang digunakan untuk tujuan akuntansi dan perpajakan. Anggaran

yang disetujui merefleksikan segala ketidakseimbangan yang ditimbulkan oleh harga transfer.

Sebagai ilustrasi, anak perusahaan yang menjual lebih rendah dari harga normal dapat

mengalami rugi sesuai anggaran. Jika laporan atas kinerja actual menunjukkan bahwa

kerugian anak perusahaan ternyata lebih kecil dari yang dianggarkan, maka kinerjanya dapat

7

Page 8: ORGANISASI MULTINASIONAL.docx

[ ] May 19, 2015

dianggap memuaskan, dengan catatn hal yang lain tetap sama. Singkatnya, harga transfer

akan dipertimbangkan dalam baik penyiapan anggaran maupun analisis hasil-hasilnya.

Pembatasan Hukum dalam Sistem Harga Transfer

Di dalam situasi tertentu, pembatasan hukum dapat memint digunakannya system harga

transfer tertentu, atau sebuah system transfer yang disukai untuk tidak digunakan.

Dalam situasi yang lain, pendekatan “full cost” yang implicit dalam Section 482 dapat

membatasi kemampuan perusahaan untuk mentransfer beberapa produk kurang dari full cost-

nya. Misalnya, departemen pemasaran mungkin inin memperkenalkan produk baru dalam

pasar pada harga yang lebih rendah dari harga normalnya, bahkan mungkin tidak cukup

tinggi untuk menutupi full cost tersebut. Ini mungkin merupakan taktik pemasaran yang jitu,

tetapi IRS tidak dapat mengakuinya sebagai dasar yang valid untuk sampai kepada harga

transfer.

Kepentingan Minoritas

Ketika kepentingan minoritas ikut terlibat, fleksibilitas manajemen puncak dalam

mendistribusikan laba antara anak-anak perusahaan dapat sangat dibatasi karena pihak

minoritas mempunyai hak hokum untuk memperoleh pembagian yang adil dari laba

perusahaan. Dalam kasus ini, anak perusahaan harus sebisa mungkin melakukan transaksi

secara wajar.

3. Nilai Tukar Mata Uang

Arus kas dari sebuah perusahaan domestik dinominasikan dalam dolar, dan pada suatu

waktu tertentu, setiap dolar mempunyai nilai yang sama dengan nilai dolar lainnya.

Sebaliknya, arus kas perusahaan multinasional didenominasikan dalam beberapa mata uang

di mana nilai setiap mata uang relative kepada nilai dlar akan berbeda seiring dengan

perbedaan waktu. Variasi ini memperumit masalah pengukuran kinerja anak perusahaan dan

para manajernya. Lebih spesifik lagi, perusahaan multinasional memiliki eksposur akibat

translasi, transaksi dan ekonomi perubahan nilai tukar. Pertama-tama kita akan membahas

nilai tukar secara sinkat dan kemudian mendiskusikan tiga jenis eksposur nilai tukar dan

implikasinya kepada perancangan system pengendalian.

Nilai Tukar

Nilai tukar adalah harga dari sebuah mata uang jika dibandingkan dengan mata uang yang

lainnya. Hal ini dapat dinyatakan baik sebagai jumlah unit dari mata uang Negara induk

perusahaan yang diperlukan untuk membeli satu unit mata uang asing (kita sebut penawaran

langsung) atau sejumlah unit mata uang asing yang diperlukan sebagai contoh, jika dolar

8

Page 9: ORGANISASI MULTINASIONAL.docx

[ ] May 19, 2015

AS($) adalah mata uang induk perusahaan dan franc Prancis (FF) adalah mata uang asing,

maka untuk menyatakan nilai tukar dengan sebagai $0,20/FF adalah bentuk penaawaran

langsung dan menyatakannya sebagai FF5/$ adalah bentuk penawaran tak langsung. Dalam

pasar devisa, kedua jenis penawaran tersebut dipergunakan, tetapi para pedagang biasanya

menggunakan salah satu jenis untuk mata uang tertentu. Tampilan 15.2 memberikan contoh

mengenai kedua nilai tukar yang berlaku pada tanggal 19 Januari 2000 untuk mata-mata uang

yang paling banyak diperdagangkan.

Nilai tukar yang biasanya ditawarkan (seperti tertera di atas) disebut nilai tukar nominal.

Nilai tukar spot adalah nilai tukar nominal yang berlaku pada satu hari tertentu. Nilai tukar

riil adalah nilai tukar spot setelah penyesuaiaan perbedaan inflasi antara dua Negara yang

dihitung. Ada juga nilai tukar forward, yaitu nilai tukar hari ini yang dapat digunakan

menjadi dasar penyelesaian suatu transaksi yang terjadi di suatu waktu di masa depan.

Berbagai Jenis Eksposur Nilai Tukar

Eksposur translasi atas nilai tukar adalah eksposur dari neraca dan laporan laba rugi

perusahaan multinasional terhadap perubahan yang terjadi di dalam nilai tukar nominal. Hal

ini dikarenakan adanya fakta bahwa perusahaan multinasional harus mengonsolidasikan

pembukuan mereka dalam satu mata uang (biasanya mata uang Negara induk perusahaan),

meskipun arus kas mereka didenominasi dalam banyak mata uang. Memahami eksposur

translasi yang terjadi di dalam perusahaan multinasional berarti memahmi pengertian dari

jawaban atas pernyataan berikut ini: Jika arus kas perusahaan didenominasi di dalam berbagai

mata uang dan jika terjadi perubahan nominal di dalam nilai tukar mata uang selama tahun

berjalan, bagaimanakah seharusnya cara mengonsolidasikan pendapatan, pengeluaran, aktiva,

dan utang ke dalam satu jenis mata uang pada satu titik waktu?

Eksposur transaksi adalah eksposur nilai tukar yang dimiliki oleh perusahaan untuk

transaksi-transaksi antarnegaranya ketika transaksi semacam itu dicatat hari ini tetapi

penyelesaian pembayarannya dilaksanakan di kemudian hari. Selama masa di mana

pembayaran atau komitmen penerimaannya masih belum dilakukan, nilai tukar nominal dapat

berubah dan menimbulkan adanya resiko pada nilai dari transaksi. Contoh transaksi semacam

ini termasuk piutang, kewajiban dan utang atau pembayaran bunga yang belum dilaksanakan

dalam mata uang asing.

Eksposur ekonomi adalah eksposur nilai tukar atas arus kas perusahaan terhadap

perubahan nilai tukar riil. Eksposur ekonomi juga disebut eksposur operasional atau eksposur

kompetitif terhadap nilai tukar.

Pilihan Metrik dalam Evaluasi Kerja

Dalam survey di perusahaan-perusahaan multinasional, Choi dan Czechowicz menemukan

bahwa hampir semua responden memiliki system evaluasi performa kinerja yang

membandingkan aktual terhadap anggarannya dalam menilai kinerja anak perusahaan. Pada

dasarnya, terdapat tiga kemungkinan pemilihan metric dalam penetapan dan pelacakan

9

Page 10: ORGANISASI MULTINASIONAL.docx

[ ] May 19, 2015

anggaran : nilai tukar yang berlaku pada saat anggara ditentukan (nilai tukar awal), nilai tukar

yang diproyeksikan pada saat anggaran ditentukan (nilai tukar yang diproyeksikan), atau nilai

tukar aktual yang berlaku

Tampilan 2 Pemilihan Metrik dalam Evaluasi Kinerja

 Menelusur Anggaran

Mempersiapkan Anggaran

Awal Proyeksi Akhir

Awal 1 2 3

Proyeksi 4 5 6

Akhir 7 8 9

Pada saat anggaran dilacak (nilai tukar “akhir’). Terdapat 9 kemungkinan kombinasi

metrik dalam menentukan dan melacak anggaran seperti yang terlihat dalam tampilan 2.

Namun demikian tidak semua 9 sel tersebut layak dipergunakan; hanya 5 sel yang diberi

garis bawah yang layak. Yang jelas-jelas layak terdiri dari 3 sel dimana anggaran ditetapkan

dan dilacak dengan menggunakan metric yang sama (awal ke awal, sel 1; proyeksi ke

proyeksi, sel 5; akhir ke akhir, sel 9). Demikian pula dengan menetapkan anggaran dengan

menggunakan nilai tukar “awal” dan melacaknya dengan menggunakan nilai tukar “proyeksi”

dan melacak pada nilai tukar “akhir” (sel 6). Namun bagaimanapun, tidaklah logis jika

menetapkan anggaran pada nilai tukar “akhir” dan melacak aktualnya dengan menggunakan

nilai tukar awal atau nilai tukar proyeksi (mengesampingkan sel 7 dan 8). Begitu pula

memproyeksikan nilai tukar dalam menetapkan anggaran dan kemudian melacaknya dengan

nilai tukar yang berlaku di awal (mengesampingkan sel 4).

Permasalahan Dalam Perancangan Sistem Pengendalian

Dari Sudut pandang evaluasi kinerja, di bawah ini adalah pertanyaan-pertanyaan penting

di dalam perancangan suatu sistem pengendalian:

Haruskah para manajer anak perusahaan dianggap bertanggung jawab atas dampak

fluktuasi nilai tukar terhadap hasil akhir mereka?

Haruskah induk perusahaan menggunakan mata uang Negara induk perusahaan, atau

haruskah mereka menggunakan mata uang local dalam evaluasi kinerja? Selanjutnya,

haruskah induk perusahaan menggunakan nilai tukar awal, nilai tukar proyeksi, atau

nilai tukar akhir dalam menetapkan anggaran?

Haruskah induk perusahaan membedakan akibat dari perbedaan jenis eksposur nilai

tukar sembari mengevaluasi kinerja dari manajer anak perusahaan? Jika ya,

bagaimanakah caranya?

10

Page 11: ORGANISASI MULTINASIONAL.docx

[ ] May 19, 2015

Bagaimana seharusnya perbedan jenis eksposur nilai tukar akan memengaruhi evaluasi

kinerja ekonomi dari anak perusahaan, apakah seperti yang membedakan dari evaluasi

manajer yang bertanggung jawab atas anak perusahaan tersebut?

Dalam contoh berikut, jika anggaran dilacak dengan menggunakan metric yang sama

sebagaimana anggaran ditetapkan (FF10/$), maka anak perusahaan akan terlihat telah

menghasilkan $1. alternatifnya, jika anggaran pada akhir ditetapkan kembali dengan nilai

tukar akhir sebesar FF11/$, anak perusahaan hanya dapat mengharapkan telah menghasilkan

laba sebesar $0,91. Jadi jika metrik yang sama dipergunakan untuk menetapkan dan melacak

anggaran, maka pilihan metrik yang diambil (apakah mata uang local/mata uang asing;

apakah nilai tukar awal, proyeksi, atau akhir) bukanlah sesuatu yang relevan; kinerja yang

dihasilkn akan merefleksikan kinerja operasi dari manajer, yang independent terhadap

dampak translasi.

Anggaran dan Aktual untuk Neraca ANak Perusahaan

(Nilai Tukar Awal:FF10/$; Nilai Tukar AKhir:FF11/$)

Anggaran Aktual

FF $ FF $

PendapatanLaba

10010

101

10010

9,090,91

Akan tetapi, induk perusahaan akan menderita kerugian “translasi” pada akhir

tahun. Induk perusahaan tidak memiliki kendali atas pergerakan nilai tukar tersebut. Jika

mereka menggunakan laba atau rugi akibat translasi di dalam mengevaluasi kinerja manajer

anak perusahaan, maka akan timbul beberapa masalah: (1) Hal ini akan membuat manajer

anak perusahaan bertanggung jawab terhadap factor-faktor yang berada diluar kendali

mereka; (2) hal ini tidak akan menghilangkan adanya laba atau rugi akibat translasi; (3) hal

ini tidak memperhitungkan jenis eksposur nilai tukar lain yang dihadapi oleh anak perusahaan

dan (4) hal ini akan mengacaukan kinerja manajer dan anak perusahaan .

Kita akan menjelaskan bagaimana ini dapat dilakukan dengan mempertimbangkan dua

tipe generic dari anak perusahaan dari perusahaan multinasional: “importer murni” dan

“eksportir murni”.

Importir murni adalah anak perusahaan yang menjual sebaian besar produknya di dalam

negaranya sendiri, tetapi mengimpor sebagian besar barang mentahnya dari luar negeri (baik

itu dari anak perusahaan lain atau dari perusahaan luar) ; eksportir murni adalah anak

perusahaan yang menjual kebanyakan produknya keluar negeri (baik kepada anak perusahaan

lain atau dari perusahaan luar lainnya); tetapi membeli sebagian besar bahan mentahnya di

dalam Negara tersebut. Seperti yang ditunjukkan oleh contoh berikut ini, dalam terjadi

pergerakan nilai tukar, anak perusahaan tersebut tidak hanya akan menghadapi efek translasi,

tetapi juga efek “ketergantungan” yang diakibatkan oleh perubahan nilai tukar.

11

Page 12: ORGANISASI MULTINASIONAL.docx

[ ] May 19, 2015

Eksportir murni melampaui anggaran (baik dalam $ maupun FF, baik dari segi sasaran

laba maupun marginnya), unit yang seimbang menunjukkan kinerja yang kira-kira menyamai

tingkat anggaran (mencapai sasaran laba dalam FF, tetapi sedikit rendah dalam $; mencapai

sasaran margin untuk kedua jenis mata uang tersebut), dan importer murni tidak mencapai

anggaran (baik dalam $ maupun FF, nilai laba dan margin).

Efek Transaksi

Pendekatan mendasar dalam menangani eksposur transaksi adalah dengan menggunakan

strategi lindung nilai mata uang asing yang tepat. Lindung nilai (hedging) adalah transaksi-

transaksi yang dapat menurunkan kemungkinan risiko yang berhubungan dengan arus kas di

masa depan. Dalam prosesnya, perusahaan yang membeli instrument lindung nilai

mengalihkan risiko kepada entitas yang menjual instrument tersebut biasanya adalah bank

komersial dalam kasus untuk pasar valuta. Tentunya sudah pasti jasa semacam itu

membutuhkan biaya.

Lindung nilai adalah praktik yang berlaku umum di banyak perusahaan sebagai contoh,

kapan saja perusahaan membeli asuransi, secara tidak langsung perusahaan tersebut tengah

melakukan transaksi lindung nilai internasional, dan hal itu dipergunakan sebagai cara untuk

mengatasi efek eksposur transaksi. Untung memberikan ilustrasi yang sederhana; jika sebuah

perusahaan Amerika menjual produknya kepada perusahaan Prancis dengan harga yang

dinyatakan dalam franc Prancis, ia dapat secara bersamaan membeli hak untuk membeli franc

Prancis dengan nilai tukar yang sama seperti jika terjadi pada tanggal di masa depan di mana

piutangnya akan jatuh tempo. Jika perusahaan tersebut mengalami rugi transaksi di dalam

penjualan, maka ia akan mendapatkan keuntungan pasar opsi dan menyamakan aktiva/pasiva

dan pendapatan/pengeluaran dengan mata uang yang sama. Teknik lindung nilai yang umum,

menggunakan pasar transaksi forward dan masa depan, juga pasar opsi valuta aisng. Dari

perspektif evaluasi kinerja, pertanyaan kuncinya adalah apakah para manjer anak perusahaan

bertanggung jawab atas eksposur dari transaki lindung nilai.

Kinerja Anak Perusahaan

Sejauh ini kita telah mengusulkan bahwa adalah penting untuk membedakan antara kinerja

ekonomi anak perusahaan dan kinerja para manajernya, dan pedoman-pedoman yang

dibicarakan di atas semata-mata hanya menangani pengisolasian dampak nilai tukar terhadap

kinerja manajer anak perusahaan. Adalah penting untuk menyadari bahwa kinerja ekonomi

anak perusahaan itu sendiri harus merefleksikan akibat-akibat negatif atau psositif atas

eksposur translasi, transaksi, dan ekonomi.

Jika kinerja ekonomi jangka panjang anak perusahaan (setelah memasukkan efek nilai

tukar) terus memburuk, meskipun kinerja manajernya memuaskan, maka induk perusahaan

harus mengeluarkan pertanyaan yang lebih mendasar : apakah hal itu memberikan artian

ekonomis secara berkelanjutan bagi perusahaan multinasional untuk meneruskan beroperasi

12

Page 13: ORGANISASI MULTINASIONAL.docx

[ ] May 19, 2015

di Negara tersebut, atau apakah ia sebaiknya memindahkan bisnisnya ke tempat lain?

Jawaban atas pertanyaan ini akan kembali kepada keputusan lokasi bisnis, daripada

keputusan evaluasi kinerja; hal ini seharusnya merupakan sebuah keputusan independent.

Pertimbangan Manajemen

Dalam mendesain system evaluasi kinerja anak perusahaan multinasional, perusahaan dapat

mengunakan pedoman-pedoman berikut ini:

Para manajer anak perusahaan seharusnya tidak dianggap bertanggung jawab terhadap

efek translasi. Cara termudah untuk mencapai tujuan ini adalah membandingkan

anggaran dengan hasil actual dengan menggunakan metrik yang sama dan mengisolasi

efek yang berhubungan dengan inflasi melalui analisis varians. Tak ada gunanya bagi

para manajer untuk khawatir tentang metrik yang tepat. Perusahaan multinasional

hendaknya memilih metrik apa saja yang ia anggap lebih mudah untuk digunakan.

Efek transaksi paling baik ditangani melalui koordinisasi terpusat dari kebutuhan lindung

nilai perusahaan multinasional secara keseluruhan. Hal ini kemungkinan besar akan jauh

lebih murah dan sederhana, dan dapat mencegah manajer anak perusahaan menjadi

peramal dan spekulan nilai tukar.

Manajer anak perusahaan harus bertanggung jawab terhadap efek ketergantungan dari

nilai tukar yang diakibatkan oleh eksposur ekonomi.

Evaluasi anak perusahaan sebagai basis dari pengambilan keputusan untuk menentukan

lokasi operasi di sebuah Negara atau merelokasi operasi dari sebuah Negara seharusnya

merefleksikan konsekuensi-konsekuensi dari adanya eksposur translasi, transaksi, dan

ekonomi.

Pada survey yang dilakukan pada tahun 1982, Sapy-Mazella et al, menemukan dalam

evaluasi kinerja manajer anak perusahaan, 79% respondennya menggunakan metrik yang

berbeda untuk menyiapkan anggaran dan melaporkan kinerja; 66% mempergunakan beberapa

peramalan atas nilai tukar untuk menyiapkan anggaran dan menggunakan nilai tukar aktual

pada akhir periode untuk melaporkan kinerja anak perusahaan secara relative terhadap

anggarannya; dan 13% mempergunakan nilai tukar awal untuk mempersiapkan anggaran dan

nilai tukar actual pada akhir periode untuk melaporkan kinerja. Temuan-temuan ini tidak

konsisten dengan pedoman yang telah kita kembangkan di atas.

Terdapat dua kemungkinan penjelasan untuk ketidakkonsistenan ini. Pertama, kebanyakan

dari system pengendalian ini dikembangkan pada tahun 1950-an dan 1960-an, ketika nilai

tukar adalah tetap; dimana nilai tukar fleksibel hanya baru-baru ini saja diperkenalkan,

perusahaan multinasional tidak boleh menyesuaikan system evaluasi kinerja mereka dengan

kenyataan yang baru. Kedua, banyak perusahaan tidak dapat membedakan antara kinerja

keuangan manajer dan kinerja keuangan anak perusahaan multinasional.

Apa pun alasannya, adalah penting untuk memahami perusahaan multinasional yang

memilih untuk menggunakan metrik yang berbeda untuk menyiapkan anggaran anak

perusahaan dan melaporkan kinerja aktualnya akan memiliki berbagai jenis risiko yang telah

kita bahas sebelumnya.

13

Page 14: ORGANISASI MULTINASIONAL.docx

[ ] May 19, 2015

XEROX CORPORATION

Case Overview

Menurut kontroler Xerox, Sach, saat ini Xerox sedang mengalami sengatan dan

frustasi yang disebabkan oleh harga transfer multinasional dan perdagangan valuta, dimana

merupakan hal yang sensitive bagi kebanyakan perusahaan global. Kebijakann Xerox

mengenai harga transfer adalah harga transfer domestic murni menggunakan metode full cost

standar, sedangkan untuk luar negeri menggunakan metode harga pasar yang wajar. Sistem

harga transfer yang diterapkan oleh Xerox ini cukup fleksibel dan didesain untuk menghadapi

pasar sehingga perusahaan dapat segera merespons berbagai tekanan pasar dan tantangan

persaingan global.

Harga transfer mungkin memilii pengaruh langsung kepada perencanaan kinerja

perusahaan. Faktor eksternal seperti perubahaan dalam tingkat bea atau regulasi negara

mungkin akan berpengaruh buruk secara langsung pada kinerja. Terkadang ada suatu

kejadian yang di luar batas kendali perusahaan seperti deflasi atau inflasi local yang tidak

terantisipasi yang dapat mungubah kinerja perusahaan tetapi tidak dimasukkan dalam

perhitungan. Namun tekanan ini agak berkurang dengan adanya penggunaan lebih banyak

statistik – statistik operasional untuk melakukan evaluasi atas kinerja unit dan manajernya.

Harga transfer untuk domestik tidak serumit harga transfer untuk luar negeri. Semua

masih berada di bawah entitas hukum yang sama di mana efek dari harga transfer akan

tereliminasi pada saat terkonsolidasi. Hal yang diperlukan adalah mempengaruhi harga

transfer untuk mecapai taret kinerja unit. Sedangkan untuk harga transfer antara unit – unit di

luar negeri sedikit lebih rumit karena adanya permasalahan yang lebih luas. Permasalahan

tersebut ditimbulkan karena adanya perbedaan entitas hukum, otoritas pengaturan yang

berbeda seperti pajak, bea cukai, dll, serta perbedaan nilai tukar uang. Dalam situasi ini

Xerox menggunakan harga transfer yang berbasis pasar, dimana metode ini sesuai dngan

aturan pajak AS dan aturan resm OECD. Harga transfer berbasis pasar memberikan margin

bagi unit yang menjual maupun unit yang membeli. Hal ini memungkinkan unit yang

membeli bersaing di pasar lokalnya. Dalam hal ini Xerox memahami bahwa sumber

kesuksesan bisnisnya adalah memuaskan pelanggan luar, sehingga mereka harus melayani

pelanggan internalnya dengan baik.

14

Page 15: ORGANISASI MULTINASIONAL.docx

[ ] May 19, 2015

Seperti harga transfer domestic, harga transfer multinasional dinegosiasikan jika ada

perubahan dalam situasi persaingan atau perubahan variable ekonomi seperti nilai tukar uang,

pajak, bead an kebijakan Negara. Ekspodur akibat nilai tukar uang dapat menyebabkan

goncangan besar dalam keekonomsan harga transfer dan merupakan hal yang penting dalam

konsolidasi operasi di luar negeri. Manajemen Xerox menggunakan nilai tukar AS dan local

untuk mengukur kinerja unit luar negerinya. Mata uang konsolidasi yang digunakan adalah

dollar AS dan laporan ddalam dollar AS menjadi dasar perencanaan perusahaan. Perubahan

normal pada nilai tukar mata uang asing (3-5%) merupakan tanggung jawab manajer luar

negerinya. Jika nilai tukar bergerak vis a vis nilai dollar lebih dari 3-5% maka ekspordur

translasinya akan menjadi masalah bagi perusahaan. Sedangkan jika nilai tukar bergerak ke

arah yang menguntungkan bagi operasi luar negeri, perusahaan memotong tambahan hasil

keuangan untuk tujuan pengukuran kinerja unit tersebut (seperti melakukan investasi dari

bagian laba yang disebabkan oleh mata uang tersebut).

Company Problem

Salah satu contoh kerumitan harga transfer, translasi mata uang dan sistem

pengukuran kinerja adalah yang terjadi pada Venray. Pabrik Venray di Belanda menjual

secara teratur mesin foto copy pada unit pemasaran di AS. Pabrik Venray tadinya bagian

resmi dari Rank Xenrox. Tetapi untuk kepentingan kinerjanya GM memberikan laporannya

pada Manufacturing Support (MS), sebuah fungsi sentral oerusahaan. Dalam Venray terdapat

fungsi yang melapor pada direktur lokasi Venray dan juga pada organisasi di luar MS.

Pengukuran kinerja akan didorong oleh organisasi MS dengan peralatan dan material serta

fungsi pasokan didorong oleh masing – masing organisasi yang mengelolanya seperti

diindikasikan dalam bagan organisasi. Pada intinya, organisasi dukungan pusat menyediakan

pelayanan bagi divisi bisnis dan mengembangkan pengukuran kinerja secara tepat.

Pertanyaan

1. Anda adalah controller penjualan wilayah barat dan manajer penjualan meminta bantuan

pendapat anda. Sebuah bank besar di California dengan lebih dari 200 cabang telah

memilih membatalkan kontrak mesin fotocopy Xerox karena masalah harga (keuntungan

tahnan sewa lebih dari $ 1 juta/tahun). Persaingan dngan pabrik perakitan West Coast

yang memberikan penawaran 27% lebih rendah dari milik anda. Anda dapat mengeluarkan

sekitar 5-7% selisih tersebut secara material mempengaruhi angaran anda. Jika anda ingin

15

Page 16: ORGANISASI MULTINASIONAL.docx

[ ] May 19, 2015

mempertahankan pelanggan, anda memerlukan bantuan harga dari pabrik. Anda

menghbungi controller operasi pelanggan AS karena kerugian pendapat penjualan akan

mempengarui secara signifikan anggaran anda. Apakah pilihan – pilihan yang dimiliki

Xerox, dan bagaimana Sach memecahkan masalah ini?

Jawaban :

Berdasarkan analisa dari kelompok kami, menyatakan bahwa kasus yang dihadapi

oleh Xerox disini berkaitan dnegan kebijakan harga transfer yang diterapkannya, dapat

dilihat bahwa Xerox menghadapi maslaah dikarenakan harga jual produk yang idak dapat

berkompetisi dngan pesaingnya, yaitu West Coast, dengan selisih harga sekitar lebih dari

20%. Telah kita ketahui bahwa Xerox menetapkan harga transfer untuk domestiknya

berdasarkan metod standard biaya penu, sedangkan untuk harga transfer internasional

berdasarkan metod harga pasar. Dan kebijakan penentuan harga transfer yang Xerox

terapkan ini telah mengacu pada peraturan Section 482 dari Internal Revenue Code

(Undang – undang perpajakan AS).

Sebagai controller Regional Sales untuk wilayah barat yang diminta untuk

memberikan bantuan terhadap masalah ini kepada manajer penjualan, kami dapat

menentukan bahwa terdapat dua opsi utama yang dilakukan oleh Xerox, yaitu :

a) Memperbaiki kebijakan penentuan metode harga transfer yang digunakan.

b) Komitmen terhadap strategy TQL (Total Quality Leadership) yang telah dijalankan.

Berdasarkan section 482, terdapat beberapa metode penentuan harga transfer yang dapat

diterapkan oleh Xerox, antara lain :

a) Metode harga pasar

Harga transfer yang ideal adalah berdasarkan harga pasar normal dari produk identik

dan mencerminkan kondisi yang sama dari produk tersebut (kualitas, waktu

pengiriman, dan kuantitas)

b) Harga negoisasi

Harga transfer berdasarkan negoisasi adalah harga transfer yang telah disetujui oleh

divisi penjual dan divisi pembeli melalui proses negoisasi antara kedua belah pihak

tersebut dengan pengendalian dari perusahaan korporat.

c) Comparable uncontrolled price method

Penentuan harga transfer yang diperoleh dari perbandingan harga penjualan suatu

barang atau jasa antara perusahaan multinasional dan pellanggan yang tidak memiliki

16

Page 17: ORGANISASI MULTINASIONAL.docx

[ ] May 19, 2015

hubungan istimewa, atau anara dua perusahaan yang tidak salaing memiliki hubungan

istimewa.

d) Resale price method

Pada metode ini, perusahaan dikenakan wajib pajak berdasarkan harga jual dari suatu

produk setelah terjadi penjualan final kepada sebuah perusahaan yang tidak

sepengendali.

Dalam section 482 juga dijelaskan bahwa penjualan dengan harga yang lebih rendah

ataupun dibawah harga penuh diijinkan dalam situasi tertentu, misalkan selama penetrasi

sebuah pasar baru atau untuk mempertahankan pasar yang ada pada wilayah tertentu.

Untuk pelaksanaan opsi yang kedua, telah kita ketahi bahwa manajemen Xerox juga

telah mengimpelemntasikan suatu strategi TQL untuk merespon terhadap pentingnya

kompetisi berorientasikan pada kualitas dan biaya. Kelompok kami melihat bahwa hal ini

merupakan suatu respon positif yang ditunjukkan oleh manajemen dalam melihat situasi

kompetisi bisnis sekarang ini.

Kelompok kami optimis akan keberhasilan Xerox dimas depan jika semua sumber

daya dalam proses bisnis Xerox mampu berkomitmen secara penu dan menjalankan strategi

TQL ini dengan sungguh – sungguh. Hasil yang dapat diperoleh dari implementasi strategi

TQL ini antara lain meningkatkan proses produksi, meningkatkan kualitas produk yang

dihasilkan, meningkatkan pruktifitas karyawan, dan dapat menurunkan biaya operasional,

sehingga akan dapat meningkatkan daya saing di pasar.

Tindakan yang harus dijalankan oleh Sach sebagai seorang controller korporat yaitu :

a) Peka terhadap perubahan lingkungan bisnis sehingga dapat mebuat suatu keputusan –

keputusan bisnis yang tepat apabila perusahaan tetap ingin mempertahankan

konsumen dan konsistensniya di pasar global;

b) Harus dapat memfasilitasi segala bentuk permaslahan yang terjadi antara divis

manufaktur dengan divisi penjualan, terutama yang berkaitan dengan masalah harga

transfer.

17

Transfer Price = applicable resale price – appropriate markup +/- adjustments

Page 18: ORGANISASI MULTINASIONAL.docx

[ ] May 19, 2015

18

Page 19: ORGANISASI MULTINASIONAL.docx

[ ] May 19, 2015

19

Page 20: ORGANISASI MULTINASIONAL.docx

[ ] May 19, 2015

20

Page 21: ORGANISASI MULTINASIONAL.docx

[ ] May 19, 2015

21