Paklobutrazol

22
PENGARUH ZAT PENGHAMBAT TUMBUH (PAKLOBUTRAZOL) TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN (Zinnia elegans) Oleh : Windriyani :B1J012008 Ezza Jidastya Sugadang :B1J012040 Yenita Riani :B1J012102 Kelompok : 2 Rombongan : I Asisten : Siti Nur Hidayah LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN II

description

Paklobutrazol

Transcript of Paklobutrazol

Page 1: Paklobutrazol

PENGARUH ZAT PENGHAMBAT TUMBUH (PAKLOBUTRAZOL) TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN (Zinnia elegans)

Oleh :

Windriyani :B1J012008Ezza Jidastya Sugadang :B1J012040Yenita Riani :B1J012102Kelompok : 2Rombongan : IAsisten : Siti Nur Hidayah

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN II

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAANUNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

FAKULTAS BIOLOGIPURWOKERTO

2014

Page 2: Paklobutrazol

LAPORAN PRAKTIKM FISIOLOGI TUMBUHAN II

Oleh :

Windriyani :B1J012008Ezza Jidastya Sugadang :B1J012040Salsabila :B1J012020Yenita Riani :B1J012102Budi Utami :B1J012096Kelompok : 2Rombongan : IAsisten : Siti Nur Hidayah

Laporan ini disusun untuk memenuhi persyaratan mengikuti ujian akhir praktikum mata kuliah Fisiologi Tumbuhan II pada Fakultas Biologi

Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto

Menerima dan menyetujui Purwokerto, 14 Mei 2014

Asisten

Siti Nur HidayahB1J011026

Page 3: Paklobutrazol

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan

rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan

laporan praktikum Fisiologi Tumbuhan II sebagai salah satu syarat untuk

mengikuti ujian responsi dan ujian akhir mata kuliah Fisiologi Tumbuhan II di

Fakultas Biologi Universitas Jenderal Soedirman.

Penulis menyadari bahwa penyusunan laporan praktikum Fisiologi

Tumbuhan II tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis

mengucapkan terima kasih kepada :

1. Dosen Fisiologi Tumbuhan yang telah memberikan bimbingan.

2. Asisten praktikum yang telah membantu pelaksanaan praktikum dan

penyusunan laporan ini.

3. Semua pihak yang telah membantu terselesaikannya laporan praktikum

Fisiologi Tumbuhan II.

Penulis menyadari bahwa penyusunan laporan ini masih banyak

kekurangan dan jauh dari sempurna. Untuk itu segala kritik dan saran yang

membangun sangat diharapkan demi kesempurnaan laporan ini. Semoga laporan

ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya.

Purwokerto, 14 Mei 2014

Penulis

Page 4: Paklobutrazol

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN PENGESAHAN............................................................................. ii

PRAKATA.......................................................................................................... iii

DAFTAR ISI....................................................................................................... iv

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang......................................................................................

B. Tujuan...................................................................................................

II. MATERI DAN METODE

A. Materi ..................................................................................................

B. Metode..................................................................................................

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil......................................................................................................

B. Pembahasan...........................................................................................

IV. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan...........................................................................................

B. Saran .....................................................................................................

DAFTAR REFERENSI......................................................................................

Page 5: Paklobutrazol

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Prinsip untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas tanaman baik dari segi

hasil maupun keragaman pertumbuhannya dapat di manipulasi. Manipulasi

tersebut antara lain dengan pemberian zat pengatur pertumbuhan. Pemberian zat

pengatur pertumbuhan membantu pertumbuhan tanaman lebih optimal. Gardner et

al., (1985) menyatakan bahwa yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman antara

lain adalah zat pengatur pertumbuhan, cahaya dan ketersediaan hara yang optimal.

Pemberian penghambat tumbuh mempengaruhi fisiologi dari tanaman yaitu

menghambat elongasi sel pada sub apikal meristem, memperpendek ruas tanaman,

mempertebal batang, mencegah kerebahan, menghambat etiolasi, mempertinggi

perakaran stek, menghambat senescence, memperpanjang masa simpan,

meningkatkan perkecambahan dan pertunasan, meningkatkan pembuahan. 

Zat penghambat tumbuh atau retardan adalah suatu tipe senyawa organik

baru yang menghambat pemanjangan batang, meningkatkan warna hijau daun,

dan secara tidak langsung mempengaruhi pembungaan tanpa menunjukkan

pertumbuhan yang abnormal. Retardan diklasifikasikan menjadi retardan alami

dan retardan sintetik berdasarkan sumber retardan tersebut. Contoh dari retardan

alami yaitu asam fenolik, benzoic acid, coumarin, dan cinnamic acid. Contoh

retardan sintetik yaitu daminozide (Alar dan B-nine), chloromequat (cycocel),

ancymindol (A-Rest), paclobutrazol (Bonzi), dan maleic hydrazine. Fungsi dari

retardan tersebut yaitu menghambat pemanjangan internode, membentuk tanaman

menjadi kompak, dan bentuk tanaman lebih menarik (Acquaah, 2002). Retardan

berfungsi untuk menghambat pembentukan giberellin, yang merupakan hormon

tanaman utama yang berperan dalam pemanjangan sel. Fungsi lain dari retardan

yaitu untuk meningkatkan kualitas penampilan tanaman dengan mengatur tinggi

dan bentuk tanaman dari cekaman stress.

Salah  satu  jenis  zat  penghambat  tumbuh  atau  retardan  adalah

paclobutrazol.  Paklobutrazol adalah bahan aktif berbentuk suspensi berwarna

kuning kecoklatan yang berfungsi mempercepat waktu pembungaan serta

meningkatkan jumlah bunga dan buah pada tanaman. Paklobutrazol juga dapat

Page 6: Paklobutrazol

berfungsi sebagai retardan atau penghambat tumbuhan. Zat pengatur tumbuh

Paklobutrazol merupakan senyawa kimia bila diberikan ke suatu tanaman akan

memberikan efek penghambat pertumbuhan tunas. Penggunaan zat pengatur

tumbuh ini bila diberikan tidak sesuai dengan aturan akan membuat gangguan

dalam pertumbuhan dan perkembangan tanaman dalam tingkat lebih lanjut.  Cara

kerja zat pengatur tumbuh ini adalah dengan menghambat pertumbuhan vegetatif

tanaman (pertumbuhan tunas dan daun).

B. Tujuan

Tujuan dari praktikum Paklobutrazol ini adalah untuk mengetahui

pengaruh zat penghambat tumbuh terhadap pertumbuhan tanaman Zinnia elegans.

Page 7: Paklobutrazol

II. MATERI DAN METODE

A. Materi

Alat yang digunakan dalam praktikum ini antara lain sprayer, gelas ukur,

beaker glass, dan penggaris.

Bahan yang digunakan antara lain benih tanaman Zinnia elegans, akuades,

dan zat penghambat tumbuh Paklobutrazol dengan konsentrasi 0, 50, 100, dan 150

ppm.

B. Metode

1. Cara Kerja

Siapkan benih tanaman Zinnia elegans dan tanam hingga tumbuh tunas daun

kedua.

Siapkan larutan Paklobutrazol dengan konsentrasi 0, 50, 100, 150 ppm.

Setelah tumbuh tunas daun kedua, ukur tinggi tanaman dari pangkal batang.

Semprotkan larutan Paklobutrazol sebanyak 10 kali dengan menggunakan

sprayer setiap 2 hari.

Amati tinggi tanaman dan catat pengukuran tinggi tanaman.

Page 8: Paklobutrazol

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

Tabel 3.1 Tinggi Tanaman Zinnia Minggu Ke-1 (t0)

Perlakuan Ulangan

1 2 30 ppm 8 13 1150 ppm 11 10 11.4100 ppm 8 12 9150 ppm 8.5 11.5 10.5TOTAL 35.5 46.5 41.9

Tabel 3.2 Tinggi Tanaman Zinnia Minggu Ke-2 (t1)

Perlakuan Ulangan

1 2 30 ppm 11 18.5 1450 ppm 13.5 14 14.4100 ppm 12 16.5 12.5150 ppm 12 16.5 12.5TOTAL 48.5 65.5 53.4

Tabel 3.3 Tinggi Tanaman Zinnia Minggu Ke-3 (t2)

Perlakuan Ulangan

1 2 30 ppm 12 24.5 17.550 ppm 17.5 17 18100 ppm 15.5 20 14.5150 ppm 14.5 20.5 14TOTAL 59.5 82 64

Page 9: Paklobutrazol

Tabel 3.4 Anova Tinggi Tanaman Zinnia elegans Sumber

Keragaman Db JK KT FhitF tabel

0.05 0.01Perlakuan 3 2.206667 0.735556 0.122660737 ns 4.06 7.59Galat 8 47.97333 5.996667        Total 11 50.18          LSD 3.764636

Grafik Pertambahan Tinggi Tanaman Zinnia elegans

Page 10: Paklobutrazol

Gambar 1. Zinnia elegans Minggu ke-0

Gambar 2. Zinnia elegans Gambar 2. Zinnia elegans Minggu ke-1 Minggu ke-2

Page 11: Paklobutrazol

B. Pembahasan

Zat penghambat tumbuh atau retardan adalah suatu tipe senyawa organik

baru yang menghambat pemanjangan batang, meningkatkan warna hijau daun,

dan secara tidak langsung mempengaruhi pembungaan tanpa menunjukkan

pertumbuhan yang abnormal. Retardan diklasifikasikan menjadi retardan alami

dan retardan sintetik berdasarkan sumber retardan tersebut. Contoh dari retardan

alami yaitu asam fenolik, benzoic acid, coumarin, dan cinnamic acid. Contoh

retardan sintetik yaitu daminozide (Alar dan B-nine), chloromequat (cycocel),

ancymindol (A-Rest), paclobutrazol (Bonzi), dan maleic hydrazine. Fungsi dari

retardan tersebut yaitu menghambat pemanjangan internode, membentuk tanaman

menjadi kompak, dan bentuk tanaman lebih menarik (Acquaah, 2002). Retardan

berfungsi untuk menghambat pembentukan giberellin, yang merupakan hormon

tanaman utama yang berperan dalam pemanjangan sel. Fungsi lain dari retardan

yaitu untuk meningkatkan kualitas penampilan tanaman dengan mengatur tinggi

dan bentuk tanaman dari cekaman stress.

Salah  satu  jenis  zat  penghambat  tumbuh  atau  retardan  adalah

paclobutrazol.  Paklobutrazol adalah bahan aktif berbentuk suspensi berwarna

kuning kecoklatan yang berfungsi mempercepat waktu pembungaan serta

meningkatkan jumlah bunga dan buah pada tanaman. Paklobutrazol juga dapat

berfungsi sebagai retardan atau penghambat tumbuhan. Zat pengatur tumbuh

Paklobutrazol merupakan senyawa kimia bila diberikan ke suatu tanaman akan

memberikan efek penghambat pertumbuhan tunas. Penggunaan zat pengatur

tumbuh ini bila diberikan tidak sesuai dengan aturan akan membuat gangguan

dalam pertumbuhan dan perkembangan tanaman dalam tingkat lebih lanjut.  Cara

kerja zat pengatur tumbuh ini adalah dengan menghambat pertumbuhan vegetatif

tanaman (pertumbuhan tunas dan daun).

Penurunan jumlah tunas yang terbentuk disebabkan oleh penambahan

paklobutrazol karena zat tersebut bersifat menurunkan aktivitas metabolisme

jaringan sehingga menghambat proses pertumbuhan vegetatif. Pemberian

paklobutrazol juga menyebabkan warna daun dan batang tanaman menjadi lebih

hijau tua. Hal ini karena paklobutrazol meningkatkan kandungan butir-butir hijau

daun sehingga proses fotosintesis planlet menjadi lebih baik (Syahid, 2007).

Page 12: Paklobutrazol

Meskipun pertumbuhan pengurangan efek paklobutrazol adalah umum,

pertumbuhan persentase penurunan, berbunga, luas daun dan kandungan klorofil,

bentuk bunga dan warna tanaman ini kimia dapat bervariasi tergantung pada dosis

atau konsentrasi, metode, lokasi aplikasi, spesies dan kultivar dan musim juga

tumbuh (Surachman, 2009).

Berdasarkan hasil praktikum dan analisis tabel Anova menunjukkan hasil

yang non signifikan dengan nilai Fhit < Ftab , yaitu Fhit 0,12, Ftab(0,05) 4,06 dan

Ftab(0,01) 7,59. Hasil yang non signifikan ini disebabkan perlakuan di lapangaan

seperti perawatan, penyiraman, dan untuk pengukuran masih kurang optimal atau

bisa saja tanaman dimakan oleh hama. Hasil yang non signifikan ini bukan berarti

pemberian pakobutrazol tidak memberikan efek, tapi tidak memberikan efek nyata

dalam menghambat tinggi tanaman dan penghambatannya masih bersifat perlahan

tidak instan. Hasil ini tidak sesuai dengan pustaka. Menurut Chorbadijan et al.

(2011), paklobutrazol secara signifikan menghambat tinggi dan diameter batang.

Respon penghambatan terhadap paklobutrazol sama interaksinya dengan subur

atau tidaknya lahan. Penghambatan menggunakan paklobutrazol berkaitan dengan

penurunan laju fotosintesis hingga 17%, sehingga efeknya penghasilan energi

melalui fotosintesis untuk pertumbuhan akan berkurang. Dengan kata lain,

pemberian paklobutrazol hanya menghambat tanpa memberi efek stress dan

abnormalitas. Paklobutrazol pada beberapa jenis tanaman juga dapat mengurangi

massa daun, tetapi paklobutrazol tidak dapat menghambat pertumbuhan serangga

(hama).

Pemberian paklobutrazol efektif diberikan melalui penyiraman di tanah.

Zat tersebut ditranslokasikan melalui jaringan xylem dan mencapai tunas pucuk.

System vaskular sebelah titik tumbuh berfungsi sebagai penyimpan zat pengatur

tumbuh dan menghambat biosintesa asam giberelat sehingga mengakibatkan

pertumbuhan atau tunas berhenti. Hal ini akan meningkatkan: (1) kandungan

hormone sitokinin, (2) kandungan klorofil (3) kandungan karbohidrat dalam

jaringan tanaman dan (4) meningkatkan penyerapan mineral (Sitepu, 2007).

Prinsip kerja paclobutrazol adalah menghambat reaksi oksidasi antara

kauren dan asam kaurenoat pada sintesis giberelin, sehingga terjadi penekanan

pada batang tanaman (Salisbury dan Ross, 1995). Paklobutrazol akan memblok

Page 13: Paklobutrazol

giberelin yang menstimulasi pemanjangan sel (Moningka et al., 2012).

Paklobutrazol menurunkan aktivitas enzim proteilitik sehingga degradasi protein

menjadi terhambat, menekan laju respirasi tetapi meningkatkan RNA, protein,

sukrosa, pati dan klorofil yang semuanya menunjang terjadinya pembungaan

(Mehouachi et al., 1996). Sebuah penelitian menunjukkan bahwa paklobutrazol

juga dapat meningkatkan percabangan, jumlah daun, kandungan klorofil dan

karotenoid, serta dapat memperpanjang umur tanaman.Karotenoid merupakan

bagian penting dari pigmen kompleks protein dalam tilakoid, pengaturan

karotenogenesis dalam jaringan hijau berkaitan dengan pembentukan klorofil,

protein, lipid dan pengembangan kloroplas sendiri. Hal ini diketahui bahwa

cahaya dan intensitasnya terlibat juga dalam pengaturan pembentukan karotenoid

dalam kloroplas (Nivedithadevi et al., 2012).

Pemberian Paklobutrazol akan menghambat pertumbuhan dan

meningkatkan jumlah gula tersimpan di pucuk, yang pada umumnya pada

tanaman buah, kandungan giberelin yang tinggi akan menghambat pembungaan

dimana giberelin menstimulasi pertumbuhan dan meningkatkan suplai karbon

pucuk, yang apabila diberi paklobutrazol akan terjadinya penurunan drastis pada

kandungan giberelin (GA3, GA5, dan GA2) sehingga tanaman akan menginduksi

bunga (Rai et al., 2004).

Page 14: Paklobutrazol

IV. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Retardan atau zat penghambat tumbuh adalah suatu tipe senyawa organik baru

yang menghambat pemanjangan batang, meningkatkan warna hijau daun, dan

secara tidak langsung mempengaruhi pembungaan tanpa menunjukkan

pertumbuhan yang abnormal.

2. Paklobutrazol merupakan salah satu jenis zat penghambat tumbuh buatan yang

bergerak relatif lambat menuju meristem sub apikal yang dapat menghalangi

pemanjangan sel, akibatnya perpanjangan buku terhambat.

3. Hasil praktikum menunjukkan bahwa pemberian paklobutrazol memberikan

efek non signifikan terhadap pemanjangan batang tanaman kedelai (Fhit < Ftab).

Hal ini tidak sesuai dengan pustaka.

B. Saran

Sebaiknya acara praktikum ini tidak menggunakan data dari beberapa rombongan, karena akan mempersulit perolehan data.

Page 15: Paklobutrazol

DAFTAR REFERENSI

Acquaah, G., 2002. Horticulture –Principles and Practices. Second Edition. Prentice Hall.

Chorbadjian, R. A., P. Bonello, and D.A. Herms. 2011. Effect of The Growth Regulator Paclobutrazol and Fertilization on Defensive Chemistry and Herbivore Resistance of Austrian Pine (Pinus nigra) and Paper Birch (Betula papyrifera). Arboriculture & Urban Forestry 2011. 37(6): 278–287.

Mehouachi.1996. Effect of Giberelic Acid and Paklobutrazol on Growth and Carbohydrate Accumulation in Shoots and Roots of Citrus Rootstock Seedlings.J.Hort.Sci.

Moningka, Frieda F., Semuel D. Runtunuwu, Dan Jeanne M. Paulus. Respon Pertumbuhan Tinggi Dan Produksi Tanaman Cengkeh (Syzigium Aromaticum L.) Terhadap Pemberian Paclobutrazol. Eugenia Vol 18(2): 118-127.

Rai,et all. 2004. Shoot Growth, Distribution of 13 C-Photosynthates and Mineral Contents in Seedling and Grafted Mangosteens Trees.J.trop agric. Japan.

Salisbury, F. B., dan Ross, C. W., 1995. Fisiologi Tumbuhan Jilid 2. ITB Press, Bandung.

Sitepu, R. 2007. Respon Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Kentang (Solanum tuberosum L.) Terhadap Pupuk Kalium dan Paclobutrazol. Departemen Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian. Universitas Sumatera Utara. Medan.

Surachman, M., E. Santosa, dan F.N. Nisya. 2009. Karakterisasi dan analisis gerombol plasma nutfah jarak pagar Indonesia dan beberapa negara lain menggunakan marka morfologi dan molekuler. J. Agron. Indonesia 37(3): 256 – 264.

Syahid, S.F. 2007. Pengaruh Retardan Paclobutrazol terhadap Pertumbuhan Temulawak (Curcuma xanthorriza) selama Konsevasi In vitro. Balai Penelitian Tanaman Obat dan Aromatik. Bogor. Jurnal Littri 13 (3) 93-97.