Paklobutrazol
-
Upload
tyreingiutna -
Category
Documents
-
view
81 -
download
16
description
Transcript of Paklobutrazol
PENGARUH ZAT PENGHAMBAT TUMBUH (PAKLOBUTRAZOL) TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN (Zinnia elegans)
Oleh :
Windriyani :B1J012008Ezza Jidastya Sugadang :B1J012040Yenita Riani :B1J012102Kelompok : 2Rombongan : IAsisten : Siti Nur Hidayah
LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN II
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAANUNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS BIOLOGIPURWOKERTO
2014
LAPORAN PRAKTIKM FISIOLOGI TUMBUHAN II
Oleh :
Windriyani :B1J012008Ezza Jidastya Sugadang :B1J012040Salsabila :B1J012020Yenita Riani :B1J012102Budi Utami :B1J012096Kelompok : 2Rombongan : IAsisten : Siti Nur Hidayah
Laporan ini disusun untuk memenuhi persyaratan mengikuti ujian akhir praktikum mata kuliah Fisiologi Tumbuhan II pada Fakultas Biologi
Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto
Menerima dan menyetujui Purwokerto, 14 Mei 2014
Asisten
Siti Nur HidayahB1J011026
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan
laporan praktikum Fisiologi Tumbuhan II sebagai salah satu syarat untuk
mengikuti ujian responsi dan ujian akhir mata kuliah Fisiologi Tumbuhan II di
Fakultas Biologi Universitas Jenderal Soedirman.
Penulis menyadari bahwa penyusunan laporan praktikum Fisiologi
Tumbuhan II tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis
mengucapkan terima kasih kepada :
1. Dosen Fisiologi Tumbuhan yang telah memberikan bimbingan.
2. Asisten praktikum yang telah membantu pelaksanaan praktikum dan
penyusunan laporan ini.
3. Semua pihak yang telah membantu terselesaikannya laporan praktikum
Fisiologi Tumbuhan II.
Penulis menyadari bahwa penyusunan laporan ini masih banyak
kekurangan dan jauh dari sempurna. Untuk itu segala kritik dan saran yang
membangun sangat diharapkan demi kesempurnaan laporan ini. Semoga laporan
ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya.
Purwokerto, 14 Mei 2014
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN PENGESAHAN............................................................................. ii
PRAKATA.......................................................................................................... iii
DAFTAR ISI....................................................................................................... iv
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang......................................................................................
B. Tujuan...................................................................................................
II. MATERI DAN METODE
A. Materi ..................................................................................................
B. Metode..................................................................................................
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil......................................................................................................
B. Pembahasan...........................................................................................
IV. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan...........................................................................................
B. Saran .....................................................................................................
DAFTAR REFERENSI......................................................................................
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Prinsip untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas tanaman baik dari segi
hasil maupun keragaman pertumbuhannya dapat di manipulasi. Manipulasi
tersebut antara lain dengan pemberian zat pengatur pertumbuhan. Pemberian zat
pengatur pertumbuhan membantu pertumbuhan tanaman lebih optimal. Gardner et
al., (1985) menyatakan bahwa yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman antara
lain adalah zat pengatur pertumbuhan, cahaya dan ketersediaan hara yang optimal.
Pemberian penghambat tumbuh mempengaruhi fisiologi dari tanaman yaitu
menghambat elongasi sel pada sub apikal meristem, memperpendek ruas tanaman,
mempertebal batang, mencegah kerebahan, menghambat etiolasi, mempertinggi
perakaran stek, menghambat senescence, memperpanjang masa simpan,
meningkatkan perkecambahan dan pertunasan, meningkatkan pembuahan.
Zat penghambat tumbuh atau retardan adalah suatu tipe senyawa organik
baru yang menghambat pemanjangan batang, meningkatkan warna hijau daun,
dan secara tidak langsung mempengaruhi pembungaan tanpa menunjukkan
pertumbuhan yang abnormal. Retardan diklasifikasikan menjadi retardan alami
dan retardan sintetik berdasarkan sumber retardan tersebut. Contoh dari retardan
alami yaitu asam fenolik, benzoic acid, coumarin, dan cinnamic acid. Contoh
retardan sintetik yaitu daminozide (Alar dan B-nine), chloromequat (cycocel),
ancymindol (A-Rest), paclobutrazol (Bonzi), dan maleic hydrazine. Fungsi dari
retardan tersebut yaitu menghambat pemanjangan internode, membentuk tanaman
menjadi kompak, dan bentuk tanaman lebih menarik (Acquaah, 2002). Retardan
berfungsi untuk menghambat pembentukan giberellin, yang merupakan hormon
tanaman utama yang berperan dalam pemanjangan sel. Fungsi lain dari retardan
yaitu untuk meningkatkan kualitas penampilan tanaman dengan mengatur tinggi
dan bentuk tanaman dari cekaman stress.
Salah satu jenis zat penghambat tumbuh atau retardan adalah
paclobutrazol. Paklobutrazol adalah bahan aktif berbentuk suspensi berwarna
kuning kecoklatan yang berfungsi mempercepat waktu pembungaan serta
meningkatkan jumlah bunga dan buah pada tanaman. Paklobutrazol juga dapat
berfungsi sebagai retardan atau penghambat tumbuhan. Zat pengatur tumbuh
Paklobutrazol merupakan senyawa kimia bila diberikan ke suatu tanaman akan
memberikan efek penghambat pertumbuhan tunas. Penggunaan zat pengatur
tumbuh ini bila diberikan tidak sesuai dengan aturan akan membuat gangguan
dalam pertumbuhan dan perkembangan tanaman dalam tingkat lebih lanjut. Cara
kerja zat pengatur tumbuh ini adalah dengan menghambat pertumbuhan vegetatif
tanaman (pertumbuhan tunas dan daun).
B. Tujuan
Tujuan dari praktikum Paklobutrazol ini adalah untuk mengetahui
pengaruh zat penghambat tumbuh terhadap pertumbuhan tanaman Zinnia elegans.
II. MATERI DAN METODE
A. Materi
Alat yang digunakan dalam praktikum ini antara lain sprayer, gelas ukur,
beaker glass, dan penggaris.
Bahan yang digunakan antara lain benih tanaman Zinnia elegans, akuades,
dan zat penghambat tumbuh Paklobutrazol dengan konsentrasi 0, 50, 100, dan 150
ppm.
B. Metode
1. Cara Kerja
Siapkan benih tanaman Zinnia elegans dan tanam hingga tumbuh tunas daun
kedua.
Siapkan larutan Paklobutrazol dengan konsentrasi 0, 50, 100, 150 ppm.
Setelah tumbuh tunas daun kedua, ukur tinggi tanaman dari pangkal batang.
Semprotkan larutan Paklobutrazol sebanyak 10 kali dengan menggunakan
sprayer setiap 2 hari.
Amati tinggi tanaman dan catat pengukuran tinggi tanaman.
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
Tabel 3.1 Tinggi Tanaman Zinnia Minggu Ke-1 (t0)
Perlakuan Ulangan
1 2 30 ppm 8 13 1150 ppm 11 10 11.4100 ppm 8 12 9150 ppm 8.5 11.5 10.5TOTAL 35.5 46.5 41.9
Tabel 3.2 Tinggi Tanaman Zinnia Minggu Ke-2 (t1)
Perlakuan Ulangan
1 2 30 ppm 11 18.5 1450 ppm 13.5 14 14.4100 ppm 12 16.5 12.5150 ppm 12 16.5 12.5TOTAL 48.5 65.5 53.4
Tabel 3.3 Tinggi Tanaman Zinnia Minggu Ke-3 (t2)
Perlakuan Ulangan
1 2 30 ppm 12 24.5 17.550 ppm 17.5 17 18100 ppm 15.5 20 14.5150 ppm 14.5 20.5 14TOTAL 59.5 82 64
Tabel 3.4 Anova Tinggi Tanaman Zinnia elegans Sumber
Keragaman Db JK KT FhitF tabel
0.05 0.01Perlakuan 3 2.206667 0.735556 0.122660737 ns 4.06 7.59Galat 8 47.97333 5.996667 Total 11 50.18 LSD 3.764636
Grafik Pertambahan Tinggi Tanaman Zinnia elegans
Gambar 1. Zinnia elegans Minggu ke-0
Gambar 2. Zinnia elegans Gambar 2. Zinnia elegans Minggu ke-1 Minggu ke-2
B. Pembahasan
Zat penghambat tumbuh atau retardan adalah suatu tipe senyawa organik
baru yang menghambat pemanjangan batang, meningkatkan warna hijau daun,
dan secara tidak langsung mempengaruhi pembungaan tanpa menunjukkan
pertumbuhan yang abnormal. Retardan diklasifikasikan menjadi retardan alami
dan retardan sintetik berdasarkan sumber retardan tersebut. Contoh dari retardan
alami yaitu asam fenolik, benzoic acid, coumarin, dan cinnamic acid. Contoh
retardan sintetik yaitu daminozide (Alar dan B-nine), chloromequat (cycocel),
ancymindol (A-Rest), paclobutrazol (Bonzi), dan maleic hydrazine. Fungsi dari
retardan tersebut yaitu menghambat pemanjangan internode, membentuk tanaman
menjadi kompak, dan bentuk tanaman lebih menarik (Acquaah, 2002). Retardan
berfungsi untuk menghambat pembentukan giberellin, yang merupakan hormon
tanaman utama yang berperan dalam pemanjangan sel. Fungsi lain dari retardan
yaitu untuk meningkatkan kualitas penampilan tanaman dengan mengatur tinggi
dan bentuk tanaman dari cekaman stress.
Salah satu jenis zat penghambat tumbuh atau retardan adalah
paclobutrazol. Paklobutrazol adalah bahan aktif berbentuk suspensi berwarna
kuning kecoklatan yang berfungsi mempercepat waktu pembungaan serta
meningkatkan jumlah bunga dan buah pada tanaman. Paklobutrazol juga dapat
berfungsi sebagai retardan atau penghambat tumbuhan. Zat pengatur tumbuh
Paklobutrazol merupakan senyawa kimia bila diberikan ke suatu tanaman akan
memberikan efek penghambat pertumbuhan tunas. Penggunaan zat pengatur
tumbuh ini bila diberikan tidak sesuai dengan aturan akan membuat gangguan
dalam pertumbuhan dan perkembangan tanaman dalam tingkat lebih lanjut. Cara
kerja zat pengatur tumbuh ini adalah dengan menghambat pertumbuhan vegetatif
tanaman (pertumbuhan tunas dan daun).
Penurunan jumlah tunas yang terbentuk disebabkan oleh penambahan
paklobutrazol karena zat tersebut bersifat menurunkan aktivitas metabolisme
jaringan sehingga menghambat proses pertumbuhan vegetatif. Pemberian
paklobutrazol juga menyebabkan warna daun dan batang tanaman menjadi lebih
hijau tua. Hal ini karena paklobutrazol meningkatkan kandungan butir-butir hijau
daun sehingga proses fotosintesis planlet menjadi lebih baik (Syahid, 2007).
Meskipun pertumbuhan pengurangan efek paklobutrazol adalah umum,
pertumbuhan persentase penurunan, berbunga, luas daun dan kandungan klorofil,
bentuk bunga dan warna tanaman ini kimia dapat bervariasi tergantung pada dosis
atau konsentrasi, metode, lokasi aplikasi, spesies dan kultivar dan musim juga
tumbuh (Surachman, 2009).
Berdasarkan hasil praktikum dan analisis tabel Anova menunjukkan hasil
yang non signifikan dengan nilai Fhit < Ftab , yaitu Fhit 0,12, Ftab(0,05) 4,06 dan
Ftab(0,01) 7,59. Hasil yang non signifikan ini disebabkan perlakuan di lapangaan
seperti perawatan, penyiraman, dan untuk pengukuran masih kurang optimal atau
bisa saja tanaman dimakan oleh hama. Hasil yang non signifikan ini bukan berarti
pemberian pakobutrazol tidak memberikan efek, tapi tidak memberikan efek nyata
dalam menghambat tinggi tanaman dan penghambatannya masih bersifat perlahan
tidak instan. Hasil ini tidak sesuai dengan pustaka. Menurut Chorbadijan et al.
(2011), paklobutrazol secara signifikan menghambat tinggi dan diameter batang.
Respon penghambatan terhadap paklobutrazol sama interaksinya dengan subur
atau tidaknya lahan. Penghambatan menggunakan paklobutrazol berkaitan dengan
penurunan laju fotosintesis hingga 17%, sehingga efeknya penghasilan energi
melalui fotosintesis untuk pertumbuhan akan berkurang. Dengan kata lain,
pemberian paklobutrazol hanya menghambat tanpa memberi efek stress dan
abnormalitas. Paklobutrazol pada beberapa jenis tanaman juga dapat mengurangi
massa daun, tetapi paklobutrazol tidak dapat menghambat pertumbuhan serangga
(hama).
Pemberian paklobutrazol efektif diberikan melalui penyiraman di tanah.
Zat tersebut ditranslokasikan melalui jaringan xylem dan mencapai tunas pucuk.
System vaskular sebelah titik tumbuh berfungsi sebagai penyimpan zat pengatur
tumbuh dan menghambat biosintesa asam giberelat sehingga mengakibatkan
pertumbuhan atau tunas berhenti. Hal ini akan meningkatkan: (1) kandungan
hormone sitokinin, (2) kandungan klorofil (3) kandungan karbohidrat dalam
jaringan tanaman dan (4) meningkatkan penyerapan mineral (Sitepu, 2007).
Prinsip kerja paclobutrazol adalah menghambat reaksi oksidasi antara
kauren dan asam kaurenoat pada sintesis giberelin, sehingga terjadi penekanan
pada batang tanaman (Salisbury dan Ross, 1995). Paklobutrazol akan memblok
giberelin yang menstimulasi pemanjangan sel (Moningka et al., 2012).
Paklobutrazol menurunkan aktivitas enzim proteilitik sehingga degradasi protein
menjadi terhambat, menekan laju respirasi tetapi meningkatkan RNA, protein,
sukrosa, pati dan klorofil yang semuanya menunjang terjadinya pembungaan
(Mehouachi et al., 1996). Sebuah penelitian menunjukkan bahwa paklobutrazol
juga dapat meningkatkan percabangan, jumlah daun, kandungan klorofil dan
karotenoid, serta dapat memperpanjang umur tanaman.Karotenoid merupakan
bagian penting dari pigmen kompleks protein dalam tilakoid, pengaturan
karotenogenesis dalam jaringan hijau berkaitan dengan pembentukan klorofil,
protein, lipid dan pengembangan kloroplas sendiri. Hal ini diketahui bahwa
cahaya dan intensitasnya terlibat juga dalam pengaturan pembentukan karotenoid
dalam kloroplas (Nivedithadevi et al., 2012).
Pemberian Paklobutrazol akan menghambat pertumbuhan dan
meningkatkan jumlah gula tersimpan di pucuk, yang pada umumnya pada
tanaman buah, kandungan giberelin yang tinggi akan menghambat pembungaan
dimana giberelin menstimulasi pertumbuhan dan meningkatkan suplai karbon
pucuk, yang apabila diberi paklobutrazol akan terjadinya penurunan drastis pada
kandungan giberelin (GA3, GA5, dan GA2) sehingga tanaman akan menginduksi
bunga (Rai et al., 2004).
IV. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Retardan atau zat penghambat tumbuh adalah suatu tipe senyawa organik baru
yang menghambat pemanjangan batang, meningkatkan warna hijau daun, dan
secara tidak langsung mempengaruhi pembungaan tanpa menunjukkan
pertumbuhan yang abnormal.
2. Paklobutrazol merupakan salah satu jenis zat penghambat tumbuh buatan yang
bergerak relatif lambat menuju meristem sub apikal yang dapat menghalangi
pemanjangan sel, akibatnya perpanjangan buku terhambat.
3. Hasil praktikum menunjukkan bahwa pemberian paklobutrazol memberikan
efek non signifikan terhadap pemanjangan batang tanaman kedelai (Fhit < Ftab).
Hal ini tidak sesuai dengan pustaka.
B. Saran
Sebaiknya acara praktikum ini tidak menggunakan data dari beberapa rombongan, karena akan mempersulit perolehan data.
DAFTAR REFERENSI
Acquaah, G., 2002. Horticulture –Principles and Practices. Second Edition. Prentice Hall.
Chorbadjian, R. A., P. Bonello, and D.A. Herms. 2011. Effect of The Growth Regulator Paclobutrazol and Fertilization on Defensive Chemistry and Herbivore Resistance of Austrian Pine (Pinus nigra) and Paper Birch (Betula papyrifera). Arboriculture & Urban Forestry 2011. 37(6): 278–287.
Mehouachi.1996. Effect of Giberelic Acid and Paklobutrazol on Growth and Carbohydrate Accumulation in Shoots and Roots of Citrus Rootstock Seedlings.J.Hort.Sci.
Moningka, Frieda F., Semuel D. Runtunuwu, Dan Jeanne M. Paulus. Respon Pertumbuhan Tinggi Dan Produksi Tanaman Cengkeh (Syzigium Aromaticum L.) Terhadap Pemberian Paclobutrazol. Eugenia Vol 18(2): 118-127.
Rai,et all. 2004. Shoot Growth, Distribution of 13 C-Photosynthates and Mineral Contents in Seedling and Grafted Mangosteens Trees.J.trop agric. Japan.
Salisbury, F. B., dan Ross, C. W., 1995. Fisiologi Tumbuhan Jilid 2. ITB Press, Bandung.
Sitepu, R. 2007. Respon Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Kentang (Solanum tuberosum L.) Terhadap Pupuk Kalium dan Paclobutrazol. Departemen Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian. Universitas Sumatera Utara. Medan.
Surachman, M., E. Santosa, dan F.N. Nisya. 2009. Karakterisasi dan analisis gerombol plasma nutfah jarak pagar Indonesia dan beberapa negara lain menggunakan marka morfologi dan molekuler. J. Agron. Indonesia 37(3): 256 – 264.
Syahid, S.F. 2007. Pengaruh Retardan Paclobutrazol terhadap Pertumbuhan Temulawak (Curcuma xanthorriza) selama Konsevasi In vitro. Balai Penelitian Tanaman Obat dan Aromatik. Bogor. Jurnal Littri 13 (3) 93-97.