Panduan Posdaya Berbasis Masjid Ok

download Panduan Posdaya Berbasis Masjid Ok

of 25

Transcript of Panduan Posdaya Berbasis Masjid Ok

  • 1I. PENDAHULUAN

    A. Latar BelakangUniversitas Muhammadiyah Palembang sebagai salah satu lembaga

    perguruan tinggi mempunyai kewajiban untuk mengamalkan Tri DharmaPerguruan Tinggi. Bahkan sebagai perguruan tinggi yang bercorak agama,darma ketiga diharapkan menjadi trade mark lembaga yang bercirikanketerpaduan antara peran-peran social keagamaan dengan berbagai aspekkehidupan di masyarakat. Oleh karena itu, melalui Panitia Pusat Kuliah KerjaNyata (PPKKN) Univeritas Muhammadiyah Palembang secara berkelanjutanmengadakan kegiatan-kegiatan yang berorientasi pada pengabdian danpemberdayaan masyarakat yang berorientas pada sinergitas tersebut.

    Masjid merupakan instrument pemberdayaan umat yang memiliki peranansangat strategis dalam upaya peningkatan kualitas masyarakat. Namun hal ituharus didukung oleh manajemen pengelolaan masjid yang baik dan terpadu.Masjid dilihat dari fungsinya tidak hanya sebagai tempat atau sarana bagi umatmuslim untuk melaksanakan ibadah shalat, namun masjid juga berfungsi sebagaipusat empowering (pemberdayaan) berbagai aspek kehidupan masyarakatsebagaimana telah dicontohkan oleh Rasulullah SAW dalam kehidupannya.

    Menurut Nazarudin Umar, Rasulullah tidak hanya menjadikan masjidsebagai tempat untuk pelaksanaan ibadah khusus, namun dijadikan sebagaisarana melakukan pemberdayaan umat seperti tempat untuk pembinaan danpenyebaran agama islam, sebagai tempat untuk mengobati orang sakit, tempatuntuk mendamaian orang-orang yang bertikai, tempat untuk menyampaikanpengumuman penting. Bahkan dalam masa keemasan islam universitas ada di

    dalam masjid, sekarang masjid di dalam universitas. Apa yang disampaikanNazarudin Umar tersebut tentunya dapat menjadi acuan bagi pengembanganperan dan fungsi masjid secara holistic (menyeluruh) dan beradapatasi denganperkembangan ilmu pengetahuan dan pengetahuan dan teknologi gunamewujudkan masyarakat yang berdaya dan mandiri.

    Ketika sebagian besar masjid kini bergeser dari peran-peran historis dalamkonteks perubahan sosial kemasyarakatan menuju bentuk penyelenggara

  • 2kegiatan ibadah murni berupa shalat lima waktu, maka peran-peran yang bersifatsosial mengecil dan hanya beberapa masjid tertentu yang mencoba membangunsinergi dengan masyarakat dalam memberdayakan potensi lokal yang ada. Padaperkembangannya, masjid lebih berfokus semata-mata sebagai penyelenggararitual keagamaan. Padahal masjid memiliki posisi sentral dalam menggerakanmasyarakat dalam isu-isu yang terkait dengan pembangunan bangsa. Selainkonsep peran, kredibilitas masjid hingga saat ini masih memiliki trust(kepercayaan) sebagai lembaga sentral bagi kehidupan keagamaan masyarakatdisekitarnya.

    Oleh karena itulah, perspektif pengembangan Posdaya berbasis Masjid,tidak lain adalah memperkuat kembali sejarah peran masjid sebagai penopangperubahan sosial dan kembali menempatkannya dalam percepatan pencapaianindikator tujuan pembangunan millennium atau Milenium Development Goals(MDGs), yakni delapan sasaran atau tujuan yang telah disetujui untukdiupayakan agar tercapai pada tahun 2015 oleh seluruh anggota PBB yangberjumlah 191 negara (UNFPA,2004). Delapan sasaran tersebut adalah :

    1. Menghapuskan tingkat kemiskinan dan kelaparan yang parah.2. Pencapaian pendidikan dasar secara universal.3. Mengembangkan kesetaraan gender dan memberdayakan perempuan.4. Mengurangi tingkat kematian anak.

    5. Meningkatkan kesehatan ibu.6. Perlawanan terhadap HIV/AIDS, malaria, dan penyakit lainnya.7. Menjamin berlanjutnya pembangunan lingkungan.8. Mengembangkan kemitraan global untuk pembangunan.

    Berdasarkan Instruksi Presiden RI No 3 Tahun 2010 Tentang ProgramPembangunan yang Berkeadilan yakni, pembangunan nasional diarahkan padatiga konsentrasi yang meliputi; pertama, pro rakyat dalam bentukpenanggulangan kemiskinan berbasis keluarga, pemberdayaan masyarakat danusaha mikro dan kecil; Kedua; keadilan untuk semua meliputi keadilan untukanak, perempuan, ketenagakerjaan, hukum serta kelompok miskin dantermarginal; Ketiga, pencapaian tujuan millennium dengan delapan sasaranMDGs, terutama pengentasan kemiskinan.

  • 3Karena bagaimanapun indikator MDGs berkorelasi dengan indekspembangunan manusia, maka masjid sebagai lembaga social terlibatpenyelenggaraan aktifitas sosial kemasyarakatan, selain fungsi religiusitasnya.

    Masjid juga dapat bermetamorfosis dengan berbagai kepentingan masyarakatseperti ekonomi, social, budaya, lingkungan hidup, teknologi tepat guna yangberbasis kebutuhan. Pengalaman-pengalaman masjid dalam pemberdayaanmasyarakat juga semakin tumbuh seiring dengan gerak pemahaman agamasecara progresif untuk menjawab masalah kemanusiaan yang berkembang saatini. Masjid dengan potensi historis dapat menjadi pemeran langsung danmediator dalam pencapaian MDGs serta meningkatkan indeks pembangunanmanusia.

    B. Pengertian KKN Tematik Posdaya Berbasis MasjidKKN yang diselenggarakan oleh PPKKN UNIVERSITAS

    MUHAMMADIYAH PALEMBANG berkonsentrasi pada pemberdayaanmasjid, baik masjid yang dibangun atas bantuan Yayasan amal bhakti MuslimPancasila (YAMP), Masjid yang didirikan oleh swadaya masyarakat, maupunwakaf.

    Hubungannya dengan mahasiswa, KKN Tematik Posdaya Berbasis Masjidyang berperan untuk pembentukan dan pengembangan Posdaya adalah bentukmanifestasi dari kegiatan mahasiswa yang dilaksanakan dalam rangkapenyebaran informasi dan implementasi produk IPTEK serta menyelesaikanpendidikan tinggi melalui proses pembelajaran dengan cara tinggal, bergaul sertaberadapatasi dengan masyarakat khususnya di lingkungan masjid.

    Dari sudut masyarakat penerima manfaat KKN ini membantu membentuk,mengisi dan mengembangkan Posdaya pada masyarakat secara sistematis.Posdaya yang dibentuk itu merupakan forum wadah keluarga dan masyarakatmelalui media masjid, untuk bersama-sama membantu mengatasi permasalahanyang dihadapi keluarga melalui kegiatan wirausaha, pendidikan danketerampilan, peningkatan kesehatan serta dukungan pelestarian lingkungansebagai upaya memperbaiki kualitas sumber daya manusia.

  • 4Langkah-Langkah Pembentukan Posdaya Berbasis Masjid1. Melakukan konsultasi dan advokasi untuk meningkatkan kesadaran dan

    komitmen para pejabat daerah, camat, kepala desa, lurah, instansi terkaitserta tamir masjid akan pentingnya kebersamaan dalam pengentasan

    kemiskinan dan pembangunan SDM, melalui pembentukan PosPemberdayaan Keluarga (Posdaya) pada tingkat kecamatan, desa,kelurahan, pendukuhan atau unit daerah lain secara mandiri.

    2. Langkah selanjutnya, dilakukan pendataan dan observasi seluruh sasarankeluarga yang tinggal di wilayah masjid. Pendataan yang seksama itubertujuan untuk mengidentifikasi dan menempatkan keluarga sasaran danmemetakannya dalam kondisi atau posisi sesuai dengan indikator yangdipergunakan, misalnya ditempatkan sebagai kelompok keluargaprasejahtera, keluarga sejahtera I, keluarga sejahtera II, keluarga sejahteraIII Plus. Untuk kelompok pra sejahtera dan sejahtera I dianalisis masalahdan kebutuhan mereka untuk meningkat pada posisi yang lebih baik.Kelompok keluarga yang kurang beruntung untuk mengatasi masalahmelalui pendampingan.

    3. Setelah pendataan selesai dilakukan dan dianalisis, para mahasiswadiharapkan mengajak seluruh keluarga di sekitar calon Posdaya untukmengadakan pertemuan atau sarasehan dan membentuk Posdaya danPengurusnya

    4. Selanjutnya mahasiswa mendampingi dan membantu Pengurus Posdayamenetapkan prioritas sasaran, menyusun program kerja denganmengembangkan gagasan inovatif dan kreatif melalui penerapan ilmupengetahuan dan teknologi. Para mahasiswa mendampingi dan dalam hal-hal tertentu, membantu melakasanakan program atau kegiatan untuksebesar-besar kesejahteraan masyarakat.Karena Posdaya diarahkan untuk menjadi lembaga pendesaan yang mandiri,

    maka program utama yang dianjurkan adalah pemberdayaan ekonomi keluarga,utamanya kegiatan ekonomi mikro dalam bentuk usaha bersama, yang akhirnyadikembangkan menjadi koperasi. Kegiatan ekonomi rumah tangga bersama ituakan meningkatkan kemampuan setiap keluarga untuk memberikan dukunganpada kegiatan Posdaya lainnya, yaitu dalam bidang pendidikan dan pelatihan

  • 5keterampilan, KB dan kesehatan, pemeliharaan lingkungan yang kondusif dankebun bergizi, serta pembinaan keagamaan dan menciptakan suasan religious

    untuk ketahanan mental spiritualnya.

    C. Dasar PelaksanaanDasar pelaksanaan Pengabdian Masyarakat Tematik Posdaya Berbasis

    Masjid diselenggarakan oleh PPKKN UM Palembang adalah :1. Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945.2. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

    Nasional.

    3. Peraturan Pemerintah nomor 60 tahun 1999, tentang Pendidikan Tinggi.4. Instruksi Presiden RI No 3 Tahun 2010 Tentang Program Pembangunan

    yang berkeadilan

    D. Tujuan1. Tujuan Umum:

    Tujuan umum KKN Tematik Posdaya Berbasis Masjid Dibagi tiga, yaitu :Pertama, untuk kepentingan mahasiswa, membantu para mahasiswameningkatkan kemampuan belajar bersama dengan masyarakat, menerapkanilmu agama integrasi dengan teknologi, seni dan budaya yang telah dipelajarisecara berlangsung dan melihat apakah proses penerapan tersebut sesuaidengan teori yang diperoleh selama kuliah, serta membawa manfaat bagimasyarakat.

    Kedua, untuk kepentingan keluarga dan masyarakat, bertujuan membantupemberdayaan keluarga dan masyarakat melalui pembinaan keagamaan,penerapan ilmu dan teknologi dalam bidang wirausaha, pendidikan danketrampilan KB dan kesehatan, serta pembinaan lingkungan untukmembangun keluarga sakinah, mawaddah dan rahmah, bahagia dansejahtera, serta memiliki ketahanan mental spiritual yang kuat.Ketiga, untuk kepentingan dosen, bertujuan untuk mengembangkanmasyarakat dan melakukan penelitian social keagamaan integrative denganisu-isu pembangunan khususnya dalam mengakselerasi capaian MDGs tahun2015.

  • 62. Tujuan Khususa. Meningkatkan kepedulian dan kemampuan mahasiswa dalam

    mempelajari dan mengatasi permasalahan keluarga dan masyarakatberbasis masjid melalui bantuan penyusunan rencana dan pendampinganpada pelaksanaan program yang inovatif dan kreatif melalui penerapanilmu dan teknologi bersama masyarakat dan lembaga terkait.

    b. Meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam melaksanakan kegiatansosial keagamaan dan pengembangan masyarakat sesuai kompetensi,potensi, sumberdaya dan kemampuan lingkungan dalam wadahkerjasama masyarakat, pemerintah, swasta dan lembaga lainnya.

    c. Menggalang komitmen, kepedulian dan kerjasama berbagai stakeholders(Tokoh Agama, Pemerintah setempat, swasta, LSM dan masyarakat)dalam upaya pembinaan keagamaan, pengentasan kemiskinan, mengatasipermasalahan dan ketidakberdayaan masyarakat melalui PengabdianMasyarakat Tematik Posdaya Berbasis Masjid untuk mewujudkankeluarga sejahtera mandiri dalam suasana sakinah, mawaddah danrahmah.

    d. Membantu mempersiapkan keluarga dan masyarakat agar memilikikemampuan untuk memanfaatkan fasilitas dan dukungan yang diberikanoleh mitra kerja pembangunan (Pemda, Lembaga swasta dan LSM)dalam perencanaan dan pengelolaan program yang bersifat partisipatif.

    e. Meningkatkan kompetensi, bakat dan minat mahasiswa sesuai denganbidang keilmuan yang ditekuni.

  • 7II. PELAKSANAAN

    A. Hasil Yang DiharapkanProgram Pengabdian Masyarakat Tematik Posdaya Berbasis Masjid

    dirancang secara berkelanjutan, karena itu hasil yang diharapkan dapat dicapaisecara bertahap hingga tahun 2015 telah mencapai delapan tujuan MDGs. Setiaptahapan kegiatan diharapkan dapat mencapai target sebagai berikut:1. Terbentuknya pos pemberdayaan keluarga (Posdaya) berbasis masjid yang

    dilengkapi susunan pengurus, kader dan program kerja.2. Meningkatnya partisipasi warga sekitar masjid dalam kegiatan keagamaan

    dan sosial berbasis masjid.3. Meningkatnya taraf hidup masyarakat dari prasejahtera menjadi sejahtera I

    dan seterusnya.4. Terwujudnya ketuntasan wajib belajar pendidikan dasar 9 tahun dan

    keaksaraan fungsional.

    5. Meningkatnya partisipasi pasangan (suami-istri) usia subur (PUS) dalammengikuti KB, dan secara bertahap seluruh PUS mengikuti program KB.

    6. Tersedianya sarana pendidikan antara lain pendidikan anak usia dini (PAUD)berbasis masjid dan TPQ (Taman Pendidikan al-quran), kelompok pengajian(majlis talim).

    7. Tumbuh dan berkembangnya aktivitas ekonomi keluarga dan kewirausahaanberbasis masjid, terutama yang dilaksanakan oleh para wanita, sehinggasecara bertahap tidak ada lagi keluarga berpenghasilan di bawah standar upahminimum regional.

    8. Tersedianya layanan konsultasi keluarga berbasis masjid yang antara lainmeliputi: masalah agama, kesehatan, ekonomi, dan pendidikan.

    9. Terwujudnya keseimbangan peran, partisipasi dan tanggung jawab antarajamaah laki-laki dan perempuan dalam meningkatkan kesejahteraankeluarga.

    10. Adanya rintisan BMT (Baitul Mal wa Tanwil)11. Terwujudnya lingkungan bersih, sehat dan produktif, termasuk di masjid.12. Tumbuh dan berkembangnya kegiatan olahraga dan seni religious.

  • 813. Adanya kerjasama yang kuat dengan pihak-pihak terkait yang mendukungPosdaya berbasis masjid.

    14. Tercapainya delapan tujuan MDGs secara bertahap.

    B. Materi PendampinganKegiatan Pengabdian Masyarakat Tematik Posdaya Berbasis Masjid ini

    dikemas dalam bentuk sinergi antara kegiatan keagamaan dan kegiatan sosialkemasyarakatan. Untuk itu materi pendampingan yang direncanakan adalahmengacu pada maksimalisasi dan efektifitas fungsi-fungsi masjid sebagai pusatpemberdayaan umat antara lain sebagai berikut:1. Shalat berjamaah dan shalat sunnah lainnya2. Kajian islam intensif3. Bimbingan membaca al-Quran4. Pendidikan Taman kanak-kanak Al-Quran (TKA) atau Anak-anak Usia

    Dini (PAUD) dan Pendidikan Taman Pendidikan Al-Quran (TPA)5. Pemberdayaan remaja dan akses pendidikan dasar 9 tahun sampai 12 tahun6. Pemberdayaan perempuan melalui pelatihan ketrampilan serta partisipasi

    dalam kegiatan Posyandu dan Wirausaha7. Pemberdayaan warga lanjut usia8. Gerakan zakat, infaq dan shadaqah untuk membantu keluarga pra sejahtera,

    termasuk membiayai anak putus sekolah.9. Pembinaan kewirausahaan dan ekonomi produktif10. Bimbingan belajar bagi murid dan masyarakat11. Pengembangan koperasi dan BMT (Baitul Mal wa Tanwil)12. Pembinaan kesenian dan olah raga13. Perpustakaan14. Poliklinik dan pelayanan kesehatan masyarakat15. Penerbitan media komunikasi, informasim dan edukasi (KIE)16. Advokasi warga masyarakat dan keluarga dengan kebutuhan khusus17. Pusat gerakan gemar menanam pohon/tanaman produktif dan kebun bergizi18. Kegiatan Peringatan Hari Besar Islam (PHBI)

  • 9C. Pelaksanaan KegiatanKegiatan KKN Tematik Posdaya dilaksanakan melalui tahapan penyusunanrencana, persiapan, pelaksanaan kegiatan lapangan dan pelaporan.

    a. Perencanaan

    Kegiatan perencanaan yang dilaksanakan oleh LPPM mencakup koordinasiinternal antar fakultas untuk penetapan jumlah dan pendaftaran peserta,penetapan lokasi, jumlah DPL, teknik pembekalan tingkat fakultas.Sedangkan koordinasi eksternal dimulai dari koordinasi dengan yayasanDamandiri. Perencanaan Pengabdian Masyarakat Tematik Posdaya BerbasisMasjid untuk pembentukan dan pengembangan Posdaya, koordinasi denganyayasan Amal bhakti Muslim Pancasila (YAMP) untuk menentukan masjidYAMP yang dipilih, dan berkoordinasi dengan Kantor Kementerian AgamaKabupaten/Kota. Agar KKN Tematik Posdaya Berbasis Masjid berkualitasdan efektif, perlu menghadirkan nara sumber yang berkompeten seperti dariYayasan Damandiri, Pemda (Pemkab/Pemkot) yang akan menjadi lokasipengabdian masyarakat, DPL serta pimpinan dan staf pengajar yang terlibat.

    b. PersiapanTahap persiapan meliputi kunjungan penjagaan (survey) untuk menentukanlokasi dan mengidentifikasi secara umum isu-isu strategis keagamaan sertakemiskinan, pendidikan, kesehatan, kewirausahaan dan lingkungan. Isustrategis ini digunakan sebagai landasan social bagi pelaksanaan PengabdianMasyarakat Tematik Posdaya Berbasis Masjid. Pengurusan perijinan,penetapan dosen pembimbing, serta pembekalan kepada mahasiswa peserta,penjagaan lokasi dan perijinan dilaksanakan oleh Panitia Pelaksana yangditunjuk LPPM UMP. Setelah berhasil mencapai kesepakatan dengan mitrakerja, dibuatkan naskah kerjasama antara LPPM dengan instansi penerimaatau mitra kerja tersebut.

    c. Pendataan dan PemetaanLangkah utama kegiatan Posdaya adalah pemetaan sasaran. Pemetaan inidilakukan oleh Pengurus/Calon Pengurus Posdaya dibantu oleh paramahasiswa yang mengikuti KKN Tematik Posdaya Berbasis Masjid.Pemetaan tersebut utamanya dilakukan untuk Tahap I (yang diuraikan dalamparagraph berikut) dimulai dengan pendataan seluruh keluarga untuk lingkup

  • 10

    1 RW/Pendukuhan yang tinggal disekitar masjid yang akan menjadi keluargasasaran binaan. Jika pendataan sudah dilakukan oleh masyarakat, maka dapatdibuat peta sebagai landasan kerja. Untuk tahap II, III dan seterusnyapendataan dan pemetaan perlu diperbarui jika ada tenggang waktu antaraTahap I dan tahap berikutnya.Keluarga dipetakan menurut kondisi berdasarkan indikator yang disepakati.Biasanya dipergunakan indikator keluarga yang member gambaran jumlahdan persebaran menurut kondisinya; Pertama, kondisi keagamaan yangmeliputi aktivitas ibadah, pendidikan keagamaan dalam keluarga, sertabudaya islami yang dikembangkan dalam keluarga dan lingkungannya;Kedua, klasifikasi berdasakan kesejahteraan meliputi keluarga pra sejahtera,keluarga sejahtera I, keluarga sejahtera II, keluarga sejahtera III, dan keluargasejahtera III Plus. Secara lebih terperinci kondisi keluarga juga dapatdibedakan menurut segmentasi/tahapan umum penduduk, partisipasi sekolah,untuk Pasangan Usia Subur (PUS), dibedakan yang hamil, punya Balita danBalita, dan status KB. Kelompok penduduk juga dibedakan atas Remaja danDewasa, Penduduk Lansia dan secara khusus Peserta Usaha EkonomiProduktif.

    Pendataan dengan menggunakan register formulir dan bukurekapitulasi sebagai instrumen unuk menggambarkan kondisi keluarga untukdipetakan. Indikator keluarga sejahtera dan kondisi masing-masingsegmentasi itu merupakan indikator mutable, artinya yang bersangkutan biasmengubahnya dengan mudah sehingga penempatan sebuah keluarga didalamnya akan menumbuhkan kesadaran setiap keluarga untuk mengubahdirinya secara mandiri.Pendataan juga perlu dilakukan untuk mengidentifikasi kelembagaan yangsudah ada disekitar masjid, seperti Posyandu, PAUD, UPPKS, KoperasiRemaja, (BKR) bina Keluarga Lansia (BKL) serta lembaga lainnya. Dalampendataan ini perlu dipelajari susunan pengurus, aktifitas yang dilakukan,jumlah peserta, dan kemandirian lembaga.

  • 11

    D. Pelaksanaan

    Adapun pelaksanaan kegiatan ini mencakup tiga tahap sebagai berikut:

    Tahap I : Kegiatan Pembentukan PosdayaTahapan ini dimulai setelah mahasiswa mengikuti pembekalan untuk ikutPengabdian Masyarakat Tematik Posdaya Berbasis Masjid. Mahasiswa dandosen pembimbing selanjutnya mengadakan silahturahmi atau pendekatankepada Takmir Masjid, para sesepuh kecamatan, desa atau dukuh/RW untukmembangun komitmen aparat setempat dalam menggalang dukungan danfasilitasi pembentukan Posdaya. Selanjutnya bekerja sama dengan calonpengurus/kader setempat dilakukan kegiatan pendataan untuk identifikasimasalah, inventarisasi potensi dan penetapan sasaran ini dipetakan sesuai uraiandiatas. Kegiatan ini diharapkan dapat diselesaikan selama 1 (satu) minggu.Hasil pendataan tersebut dipergunakan sebagai bahan untuk menggelarlokakarya mini/sarasehan dengan menghadirkan Takmir Masjid, Remaja Masjid,Kepala Desa/Lurah, sesepuh dan tokoh masyarakat serta anggota masyarakat,utamanya sasaran prioritas, yang untuk penyiapannya diharapkan selesai dalam4 hari pada minggu terakhir bulan Syaban (Ruwah). Dalam lokakarya tersebut

    sekaligus ditetapkan pengurus, disusun rencana dan program kerja diharapkandapat diselesaikan dalam 4 minggu. Pada Tahap akhir tim melakukanpenyusunan laporan kegiatan selama 1 (satu) minggu, sedangkan masyarakatdiharapkan dapat mulai membina dan mengisi Posdaya dengan kegiatansederhana secara mandiri.

    Tahap II : Kegiatan Pembinaan PosdayaDalam tahap pembinaan Posdaya ini pengurus melaksanakan rencana kegiatan,utamanya dimulai dengan rencana kegiatan ekonomi untuk mengajakmasyarakat mengembangkan usaha mikro secara gotong royong atau usahabersama. Keluarga yang mempunyai kegiatan ekonomi mengajak tetangganyauntuk ikut berlatih dengan membentuk kelompok dan mengikuti kegiatannya.Pengurus mulai mengundang ahli-ahli khususnya jamaah masjid untukmengajar warganya dengan ketrampilan yang bisa dikembangkan menjadi usahasederhana atau usaha bersama yang mengundang tenaga pelatih dari instansiterkait dan mulai mencari sumber dana untuk kegiatan anggotannya dalambidang ekonomi mikro.

  • 12

    Tahap III : Pengembangan PosdayaDalam tahap ini Pengurus Posdaya mengajak anggotanya mengidentifikasi anak-anak usia sekolah yang belum atau tidak sekolah. Secara gotong royong anak-anak yang belum atau tidak sekolah itu dianjurkan dan dibantu oleh sekolahdan/atau keluarga mampu yang mampu tinggal sekitar atau menjadi jamaahmasjid. Prinsipnya setiap anak usia sekolah harus sekolah. Jika orang tuanyatidak mampu diusahakan secara gotong-royong untuk dibantu keluarga yangmampu. Kalau memungkinkan segera dibentuk atau dikembangkan kegiatanBina Keluarga Balita (BKB) atau Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Anak-anak dibawah usia lima tahun, utamanya anak keluarga kurang mampu,diusahakan dan didorong ikut kegiatan BKB atau kegiatan PAUD.Orang tua dari anak balita tersebut, segera setelah anak-anak balitanya mengikutikegiatan belajar di PAUD, dipisahkan dari anak-anaknya dan diusahakanmengikuti kegiatan pelatihan keterampilan. Setelah mengikuti pelatihan mereka

    dianjurkan untuk magang pada usaha apa saja yang ada di desa atau dukuhnya.Jika telah mahir, dan tetangganya membuka cabang usaha, mereka bias bekerjabersama dengan pengusaha tersebut sebagai mitra kerja dengan bantuan danfasilitas Posdaya.Apabila pengembangan pendidikan dan pelatihan telah berjalan dengan baik,maka pengurus segera mengembangkan upaya untuk revitalisasi Pos PelayananTerpadu (Posyandu). Kalau perlu mengundang dan member fasilitas kepadabidan desa di masjid tersebut. Diupayakan pula tersediannya fasilitas yangdiperlukan agar bidan bersedia tinggal di desa.Dalam rangka pengembangan KB, Kesehatan dan Gizi, maka dianjurkan agarmasyarakat membangun Kebun Bergizi, yaitu menanam tanaman bergizi dihalaman masing-masing. Tanaman bergizi tersebut merupakan bahan makananatau sayur yang bias langsung dimasak untuk memperbaiki kebutuhan gizaikeluarga. Halaman sekitar masjid, jika memungkinkan juga bias digunakanuntuk model kebun bergizi.Pengembangan kegiatan di lapangan itu dilakukan secara bertahap dalam bentuksederhana dan mudah ditiru. Keberhasilan kegiatan tidak diukur dari mutu ataubentuk program yang dilaksanan, tetapi utamanya keberhasilan partisipasi, perludiperhatikan bahwa keluarga kurang mampu merupakan partisipan yang bekerja

  • 13

    keras dengan dukungan dan fasilitas keluarga yang lebih mampu. Apabilaselama 10 minggu program yang telah dirancang belum dapat diselesaikandengan baik, maka program tersebut dapat dilanjutkan kepada masyarakat dalamperiode berikutnya, atau dilakukan oleh dosen dalam kegiatan pengabdiankepada masyarakat.

    E. Monitoring dan EvaluasiMonitoring dan Evaluasi dilakukan oleh Dosen Pembimbing Lapangan (DPL)sebanyak 2 (dua) kali selama kegiatan operasional di lapangan berlangsung.Untuk tahap I dilakukan pada saat pendataan, persiapan lokakarya sertapenyusunan rencana. Pada tahap II pada saat mahasiswa mendampingipelaksanaan kegiatan. Kegiatan pemantauan dan evaluasi dilaksanakan padasetiap pertengahan atau akhir kegiatan ketika Tim mengembangkan jenis dankegiatan Posdaya berikutnya. Contoh-contoh formulir untuk monitoringdilampirkan dalam Petunjuk Teknis ini.Evaluasi Pengabdian Masyarakat Berbasis Masjid dialkukan terhadap kinerjaTim dan anggotannya mencakup partisipasi dalam pembekalan dan ujianpembekalan, pelaksanaan kerja lapangan dan penyusunan laporan PengabdianMasyarakat Tematik Posdaya Berbasis Masjid. Apabila diperlukan dapatdilakukan pengumpulan informasi untuk mengetahui tanggapan dan persepsimitra kerja dan masyarakat. Bentuk dan jenis evaluasi dibuat sederhana tetapidiharapkan mencakup partisipasi keluarga dalam berbagai kegiatan dilingkungan Posdaya berbasis masjid.

    F. Laporan KegiatanSubstansi laporan kegiatan yang harus disusun oleh mahasiswa mencakup hasil:

    Tahap I :

    1) Identifikasi potensi, sasaran dan kebutuhan masyakarat2) Peta keluarga dalam lingkungan Posdaya3) Rancangan penyelenggaraan dan hasil lokakarya4) Jenis, bentuk kegiatan Posdaya dan susunan Pengurus

  • 14

    Tahap II, III dst. :1) Catatan tentang perkembangan dan masalah yang dijumpai dalampengembangan Posdaya dan kegiatannya, khususnya menyangkut jumlahkeluarga yang ikut aktif dalam kegiatan wirausaha, pendidikan dan pelatihan,kegiatan KB, kesehatan dan Posyanduj pada umumnya, serta upayapemeliharaan lingkungan, kebun bergizi, yang menguntungkan keluarga kurangmampu.

    2) Laporan pelaksanaan pengabdian masyarakat tematik Posdaya berbasismasjid yang idkelompokkan berdasarkan fakultas atau jurusan3) Catatan untuk tindak lanjut pengabdian masyarakat tematik Posdaya berbasismasjid periode berikutnya.

    G. Susunan Pengurus PosdayaSetelah Posdaya terbentuk maka harus dilengkapi dengan Nama Posdaya,

    Susunan Pengurus Posdaya serta Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga.Adapun susunan pengurus Posdaya adalah sebagai berikut:

    I. Pembina :II. Pengarah :III.Ketua Posdaya :

    Wakil Ketua :Sekretaris :Bendahara :Bidang-bidangSeksi1. Bidang Kewirausahaan :

    Ketua :Anggota :

    2. Bidang Pendidikan :Ketua :Anggota :

    3. Bidang Kesehatan :Ketua :Anggota :

    4. Bidang Lingkungan :Ketua :Anggota :

    5. Bidang

  • 15

    III. PENUTUP

    Panduan Pelaksanaan KKN Tematik Pos Pemberdayaan Keluarga (Posdaya) berbasisMasjid diharapkan menjadi pedoman sekaligus petunjuk pelaksanaan kegiatan KKN.Untuk lebih mengoptimalkan pelaksanaan KKN dan untuk menciptakan sasaran yangberhasil guna di tengah-tengah masyarakat maka perlu ada penegasan:

    1. Mengupayakan mahasiswa peserta KKN Tematik Posdaya berbasis Masjiduntuk memahami pendekatan sinergi pemberdayaan yang bertumpu padapeningkatan sumber daya masyarakat itu sendiri.

    2. Pendekatan bersinergi adalah pendekatan Tridaya, yaitu: PemberdayaanPengetahuan dan Ketrampilan, Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat, danPemberdayaan Sosial Budaya dalam menopang Otonomi PembangunanDaerah.

    3. Berhasil tidaknya pelaksanaan KKN Tematik berbasis Masjid sangattergantung pada komitmen dari semua unsur pelaksana baik unsur pimpinanlembaga, Panitia pembimbing dan peserta itu sendiri. Dengan semangatdiharapkan semua kompone

    4. Semua komponen yang ada dapat bersinergi antara satu dengan yang lainsecara lebih arif, simpatik dan produktif.

  • 16

    Lampiran 1. Instrumen Pendataan Keluarga

    A. Data Keluarga Posdaya1. Nama KK, jumlah dan alamat seluruh keluarga yang menjadi cakupan

    Posdaya.2. Jumlah anggota keluarga berdasarkan jenis kelamin3. Jumlah anggota keluarga keluarga berdasarkan umur4. Jumlah anak balita (0-5 tahun)5. Jumlah anak balita yang ikut dan yang tidak ikut Posdaya6. Jumlah anak balita yang ikut dan yang tidak ikut BKB/PAUD7. Jumlah anak usia sekolah (6-12 th, 13-15 th, 15-19 th)8. Jumlah anak usia yg bersekolah ang tidak bersekolah menurut

    kelompok umur

    9. Jumlah anggota keluarga dewasa menurut pekerjaan (bekerja/tidakbekerja)

    10. Jumlah keluarga dewas menurut anggota koperasi atau kelompok usahabersama dan yang mendapat bantuan permodalan (dari berbagai sumberbantuan)

    11. Jumlah ibu rumah tangga yang berusaha12. Jumlah ibu hamil.13. Jumlah ibu hamil yang memikirkan kehamilan ke fasilitas/tenaga

    kesehatan.

    14. Jumlah pasangan usia subur (PUS) yang ikut KB15. Jumlah keluarga remaja yang mengikuti berbagai kegiatan pembinaan

    dan pendampingan16. Jumlah keluarga lansia yang mengikuti berbagai kegiatan pembinaan

    dan pendampingan17. Tahapan masing-masing keluarga, menurut tahapan keluarga sejahtera

    dengan berbagai variiabel dan indikatornya.

    B. Tahapan Keluarga Sejahtera & Indikatornya1. Keluarga Sejahtera I

    1) (Ya/Tidak). Makan paling kurang dua kali sehari.2) (Ya/Tidak). Mempunyai pakaian layak untuk keperluan yang berbeda

  • 17

    3) (Ya/Tidak). Rumah yang ditempati mempunyai atap, lantai dandinding yang baik.

    4) (Ya/Tidak). Bila ada anak atau anggota keluarga yang sakit, dibawake sarana atau petugas kesehatan.

    5) (Ya/Tidak). Bila pasangan usia subur (PUS) ingin ber KB, pergi kesarana pelayanan KB.

    6) (Ya/Tidak). Semua anak umur 7-15 tahun yang ada dalam keluargabersekolah.

    Catatan: - Apabila salah satu lebih perantaranya tersebut tidak dijawabYa

    maka berarti keluarga tersebut termasuk keluarga

    Prasejahtera.

    -Apabila keenam indikator tersebut terpenuhi, maka masukkategori Keluarga Sejahtera I

    2. Keluarga Sejahtera II1) (Ya/Tidak). Anggota keluarga melakukan ibadah menurut agamanya.2) (Ya/Tidak). Anggota keluarga makan daging/telor/ikan paling kurang

    sekali seminggu.

    3) (Ya/Tidak). Anggota keluarga memperoleh satu stel pakaian barudalam setahun

    4) (Ya/Tidak). Luas lantai rumah paling kurang 8 M2 untuk setiappenghuni rumah.

    5) (Ya/Tidak). Dalam 3 bulan terakhir seluruh anggota keluarga dalamkeadaan sehat.

    6) (Ya/Tidak). Terdapat seorang atau lebih anggota keluarga yangbekerja.

    7) (Ya/Tidak). Seluruh anggota keluarga berumur 10-60 tahun bias bacatulis latin.

    8) (Ya/Tidak). Pasangan usia subur (PUS) dengan dua anak atau lebihmenggunakan kontrasepsi.

  • 18

    Catatan : Apabila kedelapan pertanyaan di atas tidak terpenuhi, makakeluarga tersebut termasuk Keluarga Sejahtera II. Apabila salah satu atau

    lebih pertanyaan tersebut tidak terpenuhi, maka keluarga yang bersangkutantermasuk Keluarga Sejahtera I.

    3. Keluarga Sejahtera III1) (Ya/Tidak). Keluarga berupaya meningkatkan pengetahuan agamanya.2) (Ya/Tidak). Sebagian penghasilan keluarga bisa ditabung3) (Ya/Tidak). Keluarga makan bersama paling kurang sekali seminggu4) (Ya/Tidak). Keluarga ikut kegiatan masyarakat di lingkungannya5) (Ya/Tidak). Keluarga memperoleh informasi dari media massa.

    Catatan : Apabila keluarga menjawab YA dari lima pertanyaan di atas,maka keluarga termasuk Keluarga Sejahtera III. Jika ada salah satu atau

    lebih indikator tersebut tidak terpenuhi, maka keluarga yang bersangkutantermasuk Keluarga Sejahtera II .

  • 19

    Lampiran 2 . Jadwal kegiatan kkn tematik posdaya berbasis masjid

    NO KEGIATANBULAN I BULAN II BULAN III BULAN IV

    KeteranganI II III IV I II III IV I II III IV I II III IV

    1 Koordinasi & Review Panduan x x x x x x

    2 Survey dan Perijinan x x x x3 Pendaftaran mahasiswa calon peserta x x x x x

    4 Pembekalan DPL x x

    5 Workshop Kemasjidan x xObservasi DPL dan mahasiswa x x

    6 Pembekalan Mahasiswa x x

    7 Pelaksanaan Kegiatan di Lapangan x x x x x x X x

    Pengantaran mahasiswa x x

    Supervisi DPL dan PPKKN x x x x

    Penjemputan mahasiswa x8 Penyusunan Laporan mahasiswa X x

    9 Ujian Akhir KKN Tematik Posdaya. x10 Laporan Akhir DPL x

  • 20

    Lampiran 3. Rancangan jadwal kegiatan kkn tematik posdaya berbasis masjid bagi mahasiswa ump

    NO KEGIATAN SYABAN RAMADHAN SYAWAL

    Minggu IV Minggu I Minggu II Minggu III Minggu IV Minggu I

    1 Pembinaan Keagamaan

    2 Pendataan dan pemetaan

    3 Pembentukan Posdaya

    4 Pembinaan Posdaya

    5 Pengembangan Posdaya

    6 Monitoring dan Evaluasi

    7 Kembali ke Kampus/PulangKampung

  • 21

    Lampiran 4. Lembar supervisi kegiatan KKN Tematik Posdaya dosen pembimbing lapangan

    NAMA DOSEN :.FAKULTAS :.WILAYAH :.

    NO TANGGAL LOKASI KKN KEGIATANKELOMPOK

    KEGIATAN DPL KETERANGAN

    1

    2

    3

    4

    5

    6

    .20..

    Dosen Pembimbing Lapangan

    Tanda tangan & nama terang

  • 22

    Lampiran 5. Lembar monitoring kegiatan posdaya dosen pembimbing lapangan

    NAMA DOSEN :.FAKULTAS :.WILAYAH :.

    NO TANGGAL NAMAMASJID/POSDAYA

    KEGIATAN IDENTIFIKASIMASALAH

    SOLUSI

    1

    2

    3

    4

    5

    6

    .20..

    Dosen Pembimbing Lapangan

    Tanda tangan & nama terang

  • 23

    Lampiran 6. Format Daftar Hadir Peserta KKN Tematik Posdaya

    KULIAH KERJA NYATA TEMATIK POSDAYA BERBASIS MASJIDUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG

    KELURAHAN/DESA .......................

    DAFTAR HADIR PESERTA KKN TEMATIK POSDAYA

    No Nama NIM TANGGAL/TANDA TANGAN16/7/14 17/7/14 dst

    1

    2

    3

    4

    5

    dst

    MengetahuiDosen Pembimbing Lapangan

    ..............................................

    Palembang,................................................

    Ketua Kelompok

    ................................

  • 24

    Lampiran 6. Contoh Matrik Program Kerja dan Tahap-tahap Kegiatan KKN Tematik Posdata Berbasis MasjidNama Desa/Kelurahan : .......................................................Nama Kecamatan : ......................................... Target Posdaya yang dibentuk : ....... Jumlah Anggota Tim : ..............Nama Kabupaten/Kota : ........................................ Tgl. mulai tugas : ............................. Tgl. Rencana selesai tugas : .....

    Program dan tahap-tahapkegiatan

    Volume Sasaran Jadwal(Minggu

    ke)

    Bentukkegiatan

    Pelaksana Realisasi/Pelaksanaan

    1. Tahap Persiapana. Penjajagan/pendekatanb. Identifikasi Potensi danPendataan &

    Pemetaanc. Lokakarya minid. Pemantapan Rancangan

    5 x5 x

    Lembaga danPendudukPra SejahteraPerangkat desadanpenduduk

    11

    22

    Rapat dngTokohKunjunganrumah

    RapatMusyawarahDesa

    Ketua TimAnggota/Kader

    Ketua/AnggotaKetua/Kader/Kades

    100 %

    80 %

    2. Tahap Pelaksanaan

    Bidang Wirausahaa. Penyuluhan UB/Pra Koperasib. Pelatihan organisasi/manajemenKoperasic. Pengenalan lembaga keuangand. Tata cara peminjaman modale. Mekanisme simpan pinjamf. Pelatihan /magang usahaBidang Kesehatana. Penguatan Posyandu/ PHBSb. Pebaharuan Peralatan Posyanduc. Penyuluhan PAUD

    3 x

    dst

    RW I, II dan III30 kaderdst

    3dst

    Pertemuankelompokdst

    Mhs/Sektor ybsdst

    90 %

    dst

  • 25

    d. Pelatihan/magang KaderKesehatan

    Bidang Pendidikana. Pembentukan PAUD/Kejar PaketA,B,Cb. Pengadaan alat peragapendidikan

    Bidang Lingkungana. Pelatihan Pembuatan PupukKompos

    Bidang