Pemanasan.ppt
-
Upload
anonymous-czgsmb -
Category
Documents
-
view
222 -
download
1
Transcript of Pemanasan.ppt
Tujuannya adalah?Tujuannya adalah?Agar makanan lebih enak atau lezat dimakan dan
memiliki daya simpan lebih lama.
Selama pemanasan, 2 hal penting yang terjadi:
Dekstrusi/reduksi mikroorganisme
Inaktivasi enzim yang tidak dikehendaki
Adapun hal-hal yang diharapkan
Dekstruksi toksin
Perubahan warna
Perubahan flavor
Perubahn tekstur
Peningkatan daya cerna
Hal yang tidak diharapkan Degradasi nutrien dan rasa
Suatu bentuk energi sebagai pertukaran antara dua macam benda yang suhunya berbeda dengan satuan kalori
Tiga Macam Perambatan Panas
1. Konduksi : Perambatan panas di mana panas dialirkan dari satu partikel ke partikel lainnya secara kontak atau persentuhan antar molekul, co : pada makanan padat seperti daging (corned beef)
2. Konveksi : Perambatan panas di mana panas dialirkan dengan cara pergerakan/sirkulasi partikel, co : Makanan berbentuk cair (sari buah)
3. Radiasi : Perambatan panas dalam bentuk gelombang elektro magnetik yang dipancarkan oleh bahan yang mempunyai energi tersebut, co : matahari
Pemasakan (Cooking)
Blanching Pasteurisasi
Sterilisasi
•Makanan lebih enak•Daya simpan lebih lama
Ada 3 bentuk pemasakan
Menggunakan panas kering (T=100°C)co : pemanggangan, penyangraian
Menggunakan panas basah (T=100°C)co : perebusan
Mengggunakan minyak panas (T=100°C)co : penggorengan
Akibat dari Pemasakan
Perubahan flavor, warna, dan tekstur
Meningkatnya daya cerna komponen pangan
Dekstruksi mikroorganisme dan toksin
Inaktivasi enzim
Penurunan nilai gizi dan rasa
Proses pemanasan pendahuluan yang biasa dilakukan sebelum proses pembekuan, pengeringan dan pengalengan. Biasa nya menggunakan air panas atau udara/uap panas.
Waktunya tergantung pada jenis bahan pangan dan ukurannya, metode pemanasan yang digunakan dan suhu media pemanas.
Tujuan Blanching
Menghilangkan gas dari dalam jaringan
Menaikan suhu bahan pangan
Membersihkan bahan pangan
Melunakkan/melemaskan bahan pangan agar memudahkan dalam pengepakan pada kaleng
Inaktivase enzim (enzim katalase dan peroksidase)
Pada media air panas
Kandungan Vitamin larut air akan turun.
Penurunan nya tergantung pada
Luas permukaanKonsentrasi zat terlarut dalam air panasPengadukan air
Blanching dengan uap panas mutu produknya lebih bagus (vitamin larut air)
Yaitu perlakuan panas pada suhu yang lebih rendah dari pada suhu sterilisasi dan biasanya dilakukan pada suhu di bawah titik didih air.
Tujuan Untuk membunuh mikroba patogen sedangkan mikroba pembusuk masih hidup
Produk nya tidak dapat menyebabkan penyakit, akan tetapi hanya mempunyai masa simpan yang terbatas, karena mikroba non-patogen dan pembusuk masih ada dan dapat berkembang biak
Dilanjutkan dengan cara pengawetan yang lain seperti penambahan bahan kimia, penyimpanan dengan kondisi anaerob (dalam botol) dan proses fermentasi.
Suhu dan waktu nya tergantung
Ketahanan mikroorganisme yang akan dibunuh
Sensitifitas bahan pangan terhadap panas
Pasteurisai dapat dilakukan dengan LTLT (Low Temperature Long Time) suhu 63°C selama 30 menit
HTST (High Temperature Short Time) suhu 72°C selama 15 detik
HTST > LTLT kenaikan suhu proses dalam waktu yang singkat akan sangat mempengaruhi perusakan mikroba dibandingkan dengan pengaruhnya terhadap tingkat kerusakan zat gizi
membebaskan bahan dari semua mikroorganisme
Bila beberapa spora bakteri relatif lebih tahan panas, maka sterilisasi biasamya dilakuakan pada suhu yang lebih tinggi.
Dalam sterilisasi makanan dikenal istilah sterilisasi komersial
UHT (Ultra High Temperatur)
Kondisi pemanasan nya tergantung pada berbagai
faktor
Sterilisasi Komersial Hanya mikroba patogen, penghasil toksin dan pembusuk yang dimatikan, sedangkan bakteri non-patogen mungkin masih hidup dan berada pada fase dorman (dalam kondisi setelah pemanasan tidak bisa berkembang)
keadaan makanan (misalnya pH)
ketahanan panas dari mikroba atau sporanya sifat pemindahan panas dari bahan pangan (kondoksi/konveksi)
wadah dan media pemanas
jumlah mikroba awal itu sendiri
Kerusakan zat gizi selama sterilisasi
tergantung
Waktu dan suhu sterilisasi
Laju pindah panas dalam produk
UHT (Ultra High Temperatur)sterilisasi yang dilakukan pada suhu tinggi (sampai 150°C) dalam waktu yang sangat singkat
Dengan metode ini kerusakan zat gizi yang tidak tahan panas lebih besar, terutama untuk produk yang perambatan panasnya secara konveksi